Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-10 Terurut Topik Rovicky
Ok ok
Jadi maksud pak Dany yg pelan tapi sekali itu Tsunami Eartquake ya. 

Ya kalau begitu (sekali) iini yg menyebabkan gelombang air yg aplitudo kecil, 
tetapi memiliki panjang gelombang yg panjang (ciri khas gelombang tsunami). 

Kalau dalam gambar yg saya buat itu menjadi gelombang 1-2-3 menerus, sehingga 
sampai di pantai (dangkal) akan menyebabkan gelombang yg tinggi ya,

Salam

Sent from my iPad

> On 10 Apr 2018, at 19.28, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote:
> 
> Hmm...bener juga Pak De.
> Slow earthquake bisa juga diartikan sebagai "(slow) aseismic slip event" yang 
> tidak sama dgn tsunami earthquake. Wah istilah ini skr jadi rancu deh.
> Okay, clear...makasih infonya :-)
> 
> 
> 
> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
> 
>  Original message 
> From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> Date: 4/10/18 14:50 (GMT+07:00)
> To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
> 
> Danny, 
> Kebetulan defisni slow earthquake yang aku pakai dari Tante Wiki, setelah 
> nanya Oom Gugle  :-D  (mungkin ga tepat ya ?) 
> 
> https://en.wikipedia.org/wiki/Slow_earthquake
> A slow earthquake is a discontinuous, earthquake-like event that releases 
> energy over a period of hours to months, rather than the seconds to minutes 
> characteristic of a typical earthquake. First detected using long term strain 
> measurements,[1] most slow earthquakes now appear to be accompanied by fluid 
> flow and related tremor,[2] which can be detected and approximately located 
> using seismometer data filtered appropriately (typically in the 1–5 Hz band). 
> That is, they are quiet compared to a regular earthquake, but not "silent" as 
> described in the past.[3]
> 
> Slow earthquakes should not be confused with tsunami earthquakes, in which 
> relatively slow rupture velocity produces tsunami out of proportion to the 
> triggering earthquake. In a tsunami earthquake, the rupture propagates along 
> the fault more slowly than usual, but the energy release occurs on a similar 
> timescale to other earthquakes.
> 
> 
> 
> --
> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
> 
> 2018-04-10 14:37 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:
>> Maksudnya Slow Earthquake malah menyebabkan tsunami lebih besar ? 
>> Kalau naiknya pelan-pelan bukannya menjadi kecil2 tiga kali ketimbang satu 
>> besar tapi sekali aja ?
>> 
>> 
>> 
>> Dan bukannya kalau sekali saja tinggi yang terdispace menjadi terpecah 
>> beberapa ketimbang satu tapi sekali ?
>> cmiiw
>> 
>> RDP
>> 
>> --
>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>> 
>> 2018-04-10 11:21 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>:
>>> 
>>> https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/
>>> 
>>> Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah 
>>> lebih besar (untuk magnitude yg sama). 
>>> Moment magnitude= luas fault rupture × rigidity x fault slip.
>>> Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity rendah di fault zone, 
>>> artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih besar, jadi tsunami 
>>> yg dibangkitkan lebih besar. 
>>> 
>>> Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak 
>>> De :-)
>>> 
>>> 
>>> 
>>> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>>> 
>>>  Original message 
>>> From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
>>> Date: 4/6/18 13:39 (GMT+07:00)
>>> To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id>
>>> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>>> 
>>> Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting? 
>>> 
>>> Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke 
>>> ahli teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog 
>>> memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi 
>>> ahli sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data 
>>> geolog dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya 
>>> biaya. 
>>> 
>>> Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran 
>>> hujan 100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada 
>>> data kalau mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik 
>>> yaitu hurst exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 
>>> 100 tahun. Ini dig

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-10 Terurut Topik danny.hilman
Hmm...bener juga Pak De.Slow earthquake bisa juga diartikan sebagai "(slow) 
aseismic slip event" yang tidak sama dgn tsunami earthquake. Wah istilah ini 
skr jadi rancu deh.Okay, clear...makasih infonya :-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/10/18  14:50  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 
Danny, 
Kebetulan defisni slow earthquake yang aku pakai dari Tante Wiki, setelah nanya 
Oom Gugle  :-D  (mungkin ga tepat ya ?) 

https://en.wikipedia.org/wiki/Slow_earthquake

A slow earthquake is a discontinuous, earthquake-like
 event that releases energy over a period of hours to months, rather 
than the seconds to minutes characteristic of a typical earthquake. 
First detected using long term strain measurements,[1] most slow earthquakes 
now appear to be accompanied by fluid flow and related tremor,[2]
 which can be detected and approximately located using seismometer data 
filtered appropriately (typically in the 1–5 Hz band). That is, they are
 quiet compared to a regular earthquake, but not "silent" as described 
in the past.[3]
Slow earthquakes should not be confused with tsunami earthquakes,
 in which relatively slow rupture velocity produces tsunami out of 
proportion to the triggering earthquake. In a tsunami earthquake, the 
rupture propagates along the fault more slowly than usual, but the 
energy release occurs on a similar timescale to other earthquakes.



--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-10 14:37 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:
Maksudnya Slow Earthquake malah menyebabkan tsunami lebih besar ? 
Kalau naiknya pelan-pelan bukannya menjadi kecil2 tiga kali ketimbang satu 
besar tapi sekali aja ?



Dan bukannya kalau sekali saja tinggi yang terdispace menjadi terpecah beberapa 
ketimbang satu tapi sekali ?
cmiiw

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-10 11:21 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>:

https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/
Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah lebih 
besar (untuk magnitude yg sama). Moment magnitude= luas fault rupture × 
rigidity x fault slip.Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity 
rendah di fault zone, artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih 
besar, jadi tsunami yg dibangkitkan lebih besar. 
Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak De 
:-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/6/18  13:39  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 

Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?



Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke ahli 
teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog 
memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi ahli 
sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data geolog 
dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya biaya. 

Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran hujan 
100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada data kalau 
mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik yaitu hurst 
exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 100 tahun. Ini 
digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100 tahunan. Dari 
perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat 
konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau 
bendungan yang tidak dapat dibuat. 

Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya akan 
dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya sebesar itu ya 
konsekuensinya biaya besar. Termasuk misalnya mengatakan potensi longsornya 
besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu menahan potensi yang 
diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya 
tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya tidak dikerjakan. 

Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57 meter 
itu terjadi dalam 50 tahun lagi ? 
Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan dalam 
mitigasinya. 

Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ? 
Atau geolognya menjawab "hanya tuhan yang tahu ?"

Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan 

"Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga 
kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus 
dibereskan," tutur Sri Mulyani.

  



https://economy.

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-10 Terurut Topik danny.hilman
Hmm...bener juga Pak De.Slow earthquake bisa juga diartikan sebagai "(slow) 
aseismic slip event" yang tidak sama dgn tsunami earthquake. Wah istilah ini 
skr jadi rancu deh.Okay, clear...makasih infonya :-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/10/18  14:50  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 
Danny, 
Kebetulan defisni slow earthquake yang aku pakai dari Tante Wiki, setelah nanya 
Oom Gugle  :-D  (mungkin ga tepat ya ?) 

https://en.wikipedia.org/wiki/Slow_earthquake

A slow earthquake is a discontinuous, earthquake-like
 event that releases energy over a period of hours to months, rather 
than the seconds to minutes characteristic of a typical earthquake. 
First detected using long term strain measurements,[1] most slow earthquakes 
now appear to be accompanied by fluid flow and related tremor,[2]
 which can be detected and approximately located using seismometer data 
filtered appropriately (typically in the 1–5 Hz band). That is, they are
 quiet compared to a regular earthquake, but not "silent" as described 
in the past.[3]
Slow earthquakes should not be confused with tsunami earthquakes,
 in which relatively slow rupture velocity produces tsunami out of 
proportion to the triggering earthquake. In a tsunami earthquake, the 
rupture propagates along the fault more slowly than usual, but the 
energy release occurs on a similar timescale to other earthquakes.



--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-10 14:37 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:
Maksudnya Slow Earthquake malah menyebabkan tsunami lebih besar ? 
Kalau naiknya pelan-pelan bukannya menjadi kecil2 tiga kali ketimbang satu 
besar tapi sekali aja ?



Dan bukannya kalau sekali saja tinggi yang terdispace menjadi terpecah beberapa 
ketimbang satu tapi sekali ?
cmiiw

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-10 11:21 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>:

https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/
Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah lebih 
besar (untuk magnitude yg sama). Moment magnitude= luas fault rupture × 
rigidity x fault slip.Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity 
rendah di fault zone, artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih 
besar, jadi tsunami yg dibangkitkan lebih besar. 
Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak De 
:-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/6/18  13:39  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 

Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?



Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke ahli 
teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog 
memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi ahli 
sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data geolog 
dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya biaya. 

Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran hujan 
100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada data kalau 
mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik yaitu hurst 
exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 100 tahun. Ini 
digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100 tahunan. Dari 
perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat 
konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau 
bendungan yang tidak dapat dibuat. 

Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya akan 
dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya sebesar itu ya 
konsekuensinya biaya besar. Termasuk misalnya mengatakan potensi longsornya 
besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu menahan potensi yang 
diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya 
tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya tidak dikerjakan. 

Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57 meter 
itu terjadi dalam 50 tahun lagi ? 
Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan dalam 
mitigasinya. 

Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ? 
Atau geolognya menjawab "hanya tuhan yang tahu ?"

Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan 

"Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga 
kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus 
dibereskan," tutur Sri Mulyani.

  



https://economy.

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-10 Terurut Topik danny.hilman
Engga gitu arti "slow earthquake".Tetap sekaligus bergerak dengan cepat dalam 
satu event tapi tidak secepat yg normal sehingga tidak seluruh pergerakannya 
menimbulkan seismic shockwave. Itu yg menyebabkan walaupun slip pergerakan 
sesungguhnya besar tapi besar magnitudo gempa yg terekam jaringan seismograf 
lebih kecil (tidaj sebanding slipnya). Slow earthquake disebut juga sebagai 
tsunami earthquake.



Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/10/18  14:37  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 
Maksudnya Slow Earthquake malah menyebabkan tsunami lebih besar ? 
Kalau naiknya pelan-pelan bukannya menjadi kecil2 tiga kali ketimbang satu 
besar tapi sekali aja ?



Dan bukannya kalau sekali saja tinggi yang terdispace menjadi terpecah beberapa 
ketimbang satu tapi sekali ?
cmiiw

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-10 11:21 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>:

https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/
Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah lebih 
besar (untuk magnitude yg sama). Moment magnitude= luas fault rupture × 
rigidity x fault slip.Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity 
rendah di fault zone, artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih 
besar, jadi tsunami yg dibangkitkan lebih besar. 
Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak De 
:-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/6/18  13:39  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 

Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?



Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke ahli 
teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog 
memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi ahli 
sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data geolog 
dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya biaya. 

Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran hujan 
100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada data kalau 
mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik yaitu hurst 
exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 100 tahun. Ini 
digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100 tahunan. Dari 
perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat 
konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau 
bendungan yang tidak dapat dibuat. 

Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya akan 
dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya sebesar itu ya 
konsekuensinya biaya besar. Termasuk misalnya mengatakan potensi longsornya 
besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu menahan potensi yang 
diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya 
tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya tidak dikerjakan. 

Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57 meter 
itu terjadi dalam 50 tahun lagi ? 
Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan dalam 
mitigasinya. 

Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ? 
Atau geolognya menjawab "hanya tuhan yang tahu ?"

Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan 

"Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga 
kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus 
dibereskan," tutur Sri Mulyani.

  



https://economy.okezone.com/read/2016/12/15/320/1567321/respons-pernyataan-arcandra-sri-mulyani-waduh-susah-juga
 

RDP
 

RDP


--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-05 19:03 GMT+07:00 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>:
He he he Pak Dhe rupanya penasaran ni...
JAWABAN singkatnya: TIDAK TAHU
URAIAN singkatnya: pertanyaan ini sepertinya sederhana namun sebenarnya luar 
biasa ruwet.  Mungkin ilmuwan gempa Jepangpun  bakal berkerut-kerut keningnya 
kalo ditanya hal ini untuk kasus segmentasi megathrust di Jepang meskipun data 
yang ada terbilang paling lengkap di dunia.   Untuk mengetahui  karakteristik 
tektonik dan siklus gempa setiap segmen saja tidak mudah, apalagi untuk 
interaksi beberapa segmen; Ini menyangkut masalah mekanik statis, dinamis dan 
proses interaksi dan perturbasi siklus gempa yang ruwets bingits.  Mungkin 
solusinya akan sederhana apabila kita punya data sejarah kegempaan yang lengkap 
dan panjaang sekali, katakanlah untuk kurun 10 ribu terakhir, sehingga tinggal 
pake st

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-10 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Danny,
Kebetulan defisni slow earthquake yang aku pakai dari *Tante *Wiki, setelah
nanya *Oom *Gugle  :-D  (mungkin ga tepat ya ?)

https://en.wikipedia.org/wiki/Slow_earthquake

A *slow earthquake* is a discontinuous, earthquake
<https://en.wikipedia.org/wiki/Earthquake>-like event that releases energy
over *a period of hours to months*, rather than the seconds to minutes
characteristic of a typical earthquake. First detected using long term
strain measurements,[1]
<https://en.wikipedia.org/wiki/Slow_earthquake#cite_note-Michael-1> most
slow earthquakes now appear to be accompanied by fluid flow and related
tremor,[2] <https://en.wikipedia.org/wiki/Slow_earthquake#cite_note-Brown-2>
which can be detected and approximately located using seismometer data
filtered appropriately (typically in the 1–5 Hz band). That is, they are
quiet compared to a regular earthquake, but not "silent" as described in
the past.[3]
<https://en.wikipedia.org/wiki/Slow_earthquake#cite_note-Timothy-3>

Slow earthquakes should not be confused with tsunami earthquakes
<https://en.wikipedia.org/wiki/Tsunami_earthquake>, in which relatively
slow rupture velocity produces tsunami out of proportion to the triggering
earthquake. In a tsunami earthquake, the rupture propagates along the fault
more slowly than usual, but the energy release occurs on a similar
timescale to other earthquakes.


--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-10 14:37 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:

> Maksudnya Slow Earthquake malah menyebabkan tsunami lebih besar ?
> Kalau naiknya pelan-pelan bukannya menjadi kecil2 tiga kali ketimbang satu
> besar tapi sekali aja ?
>
>
>
> Dan bukannya kalau sekali saja tinggi yang terdispace menjadi terpecah
> beberapa ketimbang satu tapi sekali ?
> cmiiw
>
> RDP
>
> --
> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>
> 2018-04-10 11:21 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>:
>
>>
>> https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/
>>
>> Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah
>> lebih besar (untuk magnitude yg sama).
>> Moment magnitude= luas fault rupture × rigidity x fault slip.
>> Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity rendah di fault
>> zone, artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih besar, jadi
>> tsunami yg dibangkitkan lebih besar.
>>
>> Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke
>> Pak De :-)
>>
>>
>>
>> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>>
>>  Original message 
>> From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
>> Date: 4/6/18 13:39 (GMT+07:00)
>> To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id>
>> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>>
>> *Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting? *
>>
>> Ini pertanyaan yang menjadi *sangat penting*, terutama kalau diberikan
>> ke ahli teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika
>> geolog memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama
>> bagi ahli sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan
>> data geolog dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan
>> BIAYA, ya biaya.
>>
>> Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran
>> hujan 100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada
>> data kalau mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik
>> yaitu hurst exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam
>> 100 tahun. Ini digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100
>> tahunan. Dari perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat
>> konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau
>> bendungan yang tidak dapat dibuat.
>>
>> Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya
>> akan dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya
>> sebesar itu ya *konsekuensinya biaya besar*. Termasuk misalnya
>> mengatakan potensi longsornya besar, ya tentu nantinya konstruksinya
>> diharapkan mampu menahan potensi yang diperkirakan geolog. Kalau hitungan
>> keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya tentunya akan dikerjakan. Kalau
>> enggak mampu ya tidak dikerjakan.
>>
>> Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57
>> meter itu terjadi dalam 50 tahun lagi ?
>> Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan
>> dalam mitigasinya.
>>
>> Bagaimana kalau g

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-10 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Maksudnya Slow Earthquake malah menyebabkan tsunami lebih besar ?
Kalau naiknya pelan-pelan bukannya menjadi kecil2 tiga kali ketimbang satu
besar tapi sekali aja ?



Dan bukannya kalau sekali saja tinggi yang terdispace menjadi terpecah
beberapa ketimbang satu tapi sekali ?
cmiiw

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-10 11:21 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>:

>
> https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/
>
> Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah
> lebih besar (untuk magnitude yg sama).
> Moment magnitude= luas fault rupture × rigidity x fault slip.
> Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity rendah di fault zone,
> artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih besar, jadi tsunami
> yg dibangkitkan lebih besar.
>
> Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak
> De :-)
>
>
>
> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>
>  Original message 
> From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> Date: 4/6/18 13:39 (GMT+07:00)
> To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>
> *Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting? *
>
> Ini pertanyaan yang menjadi *sangat penting*, terutama kalau diberikan ke
> ahli teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog
> memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi
> ahli sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data
> geolog dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya
> biaya.
>
> Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran
> hujan 100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada
> data kalau mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik
> yaitu hurst exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam
> 100 tahun. Ini digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100
> tahunan. Dari perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat
> konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau
> bendungan yang tidak dapat dibuat.
>
> Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya
> akan dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya
> sebesar itu ya *konsekuensinya biaya besar*. Termasuk misalnya mengatakan
> potensi longsornya besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu
> menahan potensi yang diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian
> (biaya) masih bisa masuk ya tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya
> tidak dikerjakan.
>
> Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57
> meter itu terjadi dalam 50 tahun lagi ?
> Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan
> dalam mitigasinya.
>
> Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ?
> Atau geolognya menjawab *"hanya tuhan yang tahu ?"*
>
> Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan
>
>> "Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga
>> kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus
>> dibereskan," tutur Sri Mulyani.
>>
> https://economy.okezone.com/read/2016/12/15/320/1567321/
> respons-pernyataan-arcandra-sri-mulyani-waduh-susah-juga
>
> RDP
>
>
> RDP
>
>
> --
> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>
> 2018-04-05 19:03 GMT+07:00 Danny Hilman Natawidjaja <
> danny.hil...@gmail.com>:
>
>> He he he Pak Dhe rupanya penasaran ni...
>> JAWABAN singkatnya: TIDAK TAHU
>> URAIAN singkatnya: pertanyaan ini sepertinya sederhana namun sebenarnya
>> luar biasa ruwet.  Mungkin ilmuwan gempa Jepangpun  bakal berkerut-kerut
>> keningnya kalo ditanya hal ini untuk kasus segmentasi megathrust di Jepang
>> meskipun data yang ada terbilang paling lengkap di dunia.   Untuk
>> mengetahui  karakteristik tektonik dan siklus gempa setiap segmen saja
>> tidak mudah, apalagi untuk interaksi beberapa segmen; Ini menyangkut
>> masalah mekanik statis, dinamis dan proses interaksi dan perturbasi siklus
>> gempa yang ruwets bingits.  Mungkin solusinya akan sederhana apabila kita
>> punya data sejarah kegempaan yang lengkap dan panjaang sekali, katakanlah
>> untuk kurun 10 ribu terakhir, sehingga tinggal pake statistik 'bodo' aja...
>> nah untuk saat sekarang masih belum ada (world-wide).
>> ILUSTRASI singkat: Bencana Tsunami Sendai-Jepang tahun 2011 (M9+) itu
>> sangat mengagetkan...Kenapa? karena data paleoseismik hanya tahu bahwa ada
>> satu kejadian g

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-09 Terurut Topik danny.hilman

https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/
Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah lebih 
besar (untuk magnitude yg sama). Moment magnitude= luas fault rupture × 
rigidity x fault slip.Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity 
rendah di fault zone, artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih 
besar, jadi tsunami yg dibangkitkan lebih besar. 
Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak De 
:-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/6/18  13:39  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 

Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?



Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke ahli 
teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog 
memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi ahli 
sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data geolog 
dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya biaya. 

Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran hujan 
100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada data kalau 
mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik yaitu hurst 
exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 100 tahun. Ini 
digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100 tahunan. Dari 
perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat 
konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau 
bendungan yang tidak dapat dibuat. 

Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya akan 
dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya sebesar itu ya 
konsekuensinya biaya besar. Termasuk misalnya mengatakan potensi longsornya 
besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu menahan potensi yang 
diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya 
tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya tidak dikerjakan. 

Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57 meter 
itu terjadi dalam 50 tahun lagi ? 
Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan dalam 
mitigasinya. 

Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ? 
Atau geolognya menjawab "hanya tuhan yang tahu ?"

Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan 

"Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga 
kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus 
dibereskan," tutur Sri Mulyani.

  



https://economy.okezone.com/read/2016/12/15/320/1567321/respons-pernyataan-arcandra-sri-mulyani-waduh-susah-juga
 

RDP
 

RDP


--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-05 19:03 GMT+07:00 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>:
He he he Pak Dhe rupanya penasaran ni...
JAWABAN singkatnya: TIDAK TAHU
URAIAN singkatnya: pertanyaan ini sepertinya sederhana namun sebenarnya luar 
biasa ruwet.  Mungkin ilmuwan gempa Jepangpun  bakal berkerut-kerut keningnya 
kalo ditanya hal ini untuk kasus segmentasi megathrust di Jepang meskipun data 
yang ada terbilang paling lengkap di dunia.   Untuk mengetahui  karakteristik 
tektonik dan siklus gempa setiap segmen saja tidak mudah, apalagi untuk 
interaksi beberapa segmen; Ini menyangkut masalah mekanik statis, dinamis dan 
proses interaksi dan perturbasi siklus gempa yang ruwets bingits.  Mungkin 
solusinya akan sederhana apabila kita punya data sejarah kegempaan yang lengkap 
dan panjaang sekali, katakanlah untuk kurun 10 ribu terakhir, sehingga tinggal 
pake statistik 'bodo' aja... nah untuk saat sekarang masih belum ada 
(world-wide).
ILUSTRASI singkat: Bencana Tsunami Sendai-Jepang tahun 2011 (M9+) itu sangat 
mengagetkan...Kenapa? karena data paleoseismik hanya tahu bahwa ada satu 
kejadian gempa-tsunami dengan M9+ sekitar 1000 tahun lalu di wilayah tersebut; 
Namun dalam kurunseratus tahun terakhir gempa besar yang terjadi maksimum hanya 
bermagnitudo 8+dengan perioda ulang puluhan tahun.  Olehkarena itu gempa 8+ 
inilah yang dipakai untuk tujuan praktis mitigasi bencana, termasuk untuk 
menentukan tinggi benteng penahan tsunami...Nah apesnya malah M9+ ini yang 
datang... sehingga benteng tsunami yang dibuatpun terlibas habisgimana tuh? 
 Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?
Segmen megathrust Aceh-Andaman tahun 2004 itu panjangnya mencapai 1200km, 
bergerak sekaligus dalam waktu sekitar 6 menit.

Salam,
DHN

2018-04-05 15:03 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:
Seberapa prosentase kemungkinan seluruh segment ini bergerak "bareng" dalam 
selang waktu singkat ? 
Btw, ada yg inget (tahu) berapa lama

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-09 Terurut Topik danny.hilman

https://geologi.co.id/2018/04/05/mungkinkah-terjadi-tsunami-57-meter/
Ini Pak De terbalik kesimpulannya. Sloa Earthquake itu tsunaminya malah lebih 
besar (untuk magnitude yg sama). Moment magnitude= luas fault rupture × 
rigidity x fault slip.Slow earthquake itu biasanya terjadi karena rigidity 
rendah di fault zone, artinya untuk magnitude sama fault slip nya akan lebih 
besar, jadi tsunami yg dibangkitkan lebih besar. 
Sy diprotes teman yg ahli tsunami, dikiranya sy yg kasih info salah ke Pak De 
:-)


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> Date: 4/6/18  13:39  (GMT+07:00) To: IAGI 
<iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 

Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?



Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke ahli 
teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog 
memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi ahli 
sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data geolog 
dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya biaya. 

Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran hujan 
100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada data kalau 
mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik yaitu hurst 
exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 100 tahun. Ini 
digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100 tahunan. Dari 
perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat 
konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau 
bendungan yang tidak dapat dibuat. 

Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya akan 
dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya sebesar itu ya 
konsekuensinya biaya besar. Termasuk misalnya mengatakan potensi longsornya 
besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu menahan potensi yang 
diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya 
tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya tidak dikerjakan. 

Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57 meter 
itu terjadi dalam 50 tahun lagi ? 
Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan dalam 
mitigasinya. 

Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ? 
Atau geolognya menjawab "hanya tuhan yang tahu ?"

Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan 

"Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga 
kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus 
dibereskan," tutur Sri Mulyani.

  



https://economy.okezone.com/read/2016/12/15/320/1567321/respons-pernyataan-arcandra-sri-mulyani-waduh-susah-juga
 

RDP
 

RDP


--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-05 19:03 GMT+07:00 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>:
He he he Pak Dhe rupanya penasaran ni...
JAWABAN singkatnya: TIDAK TAHU
URAIAN singkatnya: pertanyaan ini sepertinya sederhana namun sebenarnya luar 
biasa ruwet.  Mungkin ilmuwan gempa Jepangpun  bakal berkerut-kerut keningnya 
kalo ditanya hal ini untuk kasus segmentasi megathrust di Jepang meskipun data 
yang ada terbilang paling lengkap di dunia.   Untuk mengetahui  karakteristik 
tektonik dan siklus gempa setiap segmen saja tidak mudah, apalagi untuk 
interaksi beberapa segmen; Ini menyangkut masalah mekanik statis, dinamis dan 
proses interaksi dan perturbasi siklus gempa yang ruwets bingits.  Mungkin 
solusinya akan sederhana apabila kita punya data sejarah kegempaan yang lengkap 
dan panjaang sekali, katakanlah untuk kurun 10 ribu terakhir, sehingga tinggal 
pake statistik 'bodo' aja... nah untuk saat sekarang masih belum ada 
(world-wide).
ILUSTRASI singkat: Bencana Tsunami Sendai-Jepang tahun 2011 (M9+) itu sangat 
mengagetkan...Kenapa? karena data paleoseismik hanya tahu bahwa ada satu 
kejadian gempa-tsunami dengan M9+ sekitar 1000 tahun lalu di wilayah tersebut; 
Namun dalam kurunseratus tahun terakhir gempa besar yang terjadi maksimum hanya 
bermagnitudo 8+dengan perioda ulang puluhan tahun.  Olehkarena itu gempa 8+ 
inilah yang dipakai untuk tujuan praktis mitigasi bencana, termasuk untuk 
menentukan tinggi benteng penahan tsunami...Nah apesnya malah M9+ ini yang 
datang... sehingga benteng tsunami yang dibuatpun terlibas habisgimana tuh? 
 Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?
Segmen megathrust Aceh-Andaman tahun 2004 itu panjangnya mencapai 1200km, 
bergerak sekaligus dalam waktu sekitar 6 menit.

Salam,
DHN

2018-04-05 15:03 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:
Seberapa prosentase kemungkinan seluruh segment ini bergerak "bareng" dalam 
selang waktu singkat ? 
Btw, ada yg inget (tahu) berapa lama

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-08 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
gt;>>>
>>>>> Fact boundary ini harus diakui merupakan "PeeR"-nya ahli geologi,
>>>>> khususnya qartenary geology. Analogi mudahnya. kenapa Quartenary, karena
>>>>> kondisi bumi ini selama quater sudah jauh berbeda dengan jaman-jaman
>>>>> sebelumnya.
>>>>>
>>>>> Tentunya data-data recent gempa, harus dipakai. Misal gempa Aceh yang
>>>>> faktanya bisa tercatata hingga 9 M. Nah apakah gempa 9 M tercatata juga di
>>>>> Selatan Jawa (Sunda) ?
>>>>> Ada yang punya paper/artikel hasil riset Paleo Tsunami di Selatan ?
>>>>> Lama ngga mengikuti riset ini eh :-D
>>>>>
>>>>> *Mungkinkah tsunaminya lebih rendah ?*
>>>>>
>>>>> Nah ini mungkin penelitian atau penjelasan untuk "menenangkan"
>>>>> masyarakat. Namun masih dalam koridor ilmiah.
>>>>> Misalnya yang disinggung Danny "Slow Earthquake", Pelepasan tenaga
>>>>> sebesar 9Magnitude, dengan slipnya sebesar 20 meter, tapi bergerak dalam
>>>>> waktu 2 jam atau lebih. Sehingga tidak menyebakan "kejutan" seperti
>>>>> layaknya gempa yang slipnya bergerak dalam waktu sekian menit atau sekian
>>>>> detik saja.
>>>>>
>>>>> Kalau memang memungkinkan terjadi "slow earthquake" , maka akan
>>>>> mungkin pelepasan potensi seismic ini tidak menyebabkan tsunami sebesar
>>>>> yang ditakutkan.
>>>>>
>>>>> Salam Waspada
>>>>>
>>>>> RDP
>>>>>
>>>>> *"mengawali pagi dengan berita menyenangkan dan optimis saya yakin
>>>>> akan lebih baik juga"*
>>>>>
>>>>>
>>>>> --
>>>>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>>>>
>>>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 10:33 PM, MEGA ROSANA <
>>>>> mega.fatimah.ros...@unpad.ac.id> wrote:
>>>>>
>>>>>> Berita ttg tsunami tsb jg turut membuat heboh kerabat sy yg di
>>>>>> Banten, Sukabumi, Jakarta, Bandung,Tasikmalaya. mereka minta penjelasan 
>>>>>> ttg
>>>>>> kebenaran berita ttg potensi tsunami sampai 57m dgn gempa 9.2 SR.
>>>>>>
>>>>>> mudahan dr IAGI bisa memberi klarifikasi jg ttg pemberitaan tsb spy
>>>>>> masyarakat tidak resah.
>>>>>>
>>>>>> salam.
>>>>>> mega
>>>>>>
>>>>>> On Wed, 4 Apr 2018, 21:53 S. (Daru) Prihatmoko, <
>>>>>> sprihatm...@gmail.com> wrote:
>>>>>>
>>>>>>> Tanggal 27 Mar lalu, IAGI-FGMI juga mengadakan seminar ttg Potensi
>>>>>>> Gempa Jakarta. Bisa cek di http://www.iagi.or.id/disku
>>>>>>> si-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-me
>>>>>>> mitigasinya.html
>>>>>>>
>>>>>>> Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan”
>>>>>>> nuhun pak Danny masukannya.
>>>>>>>
>>>>>>> Salam,
>>>>>>> SP
>>>>>>> Sent from my mobile device
>>>>>>>
>>>>>>> On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <
>>>>>>> julianta.panjait...@gmail.com> wrote:
>>>>>>>
>>>>>>> Pak Danny,
>>>>>>>
>>>>>>> Terimakasih infonya.
>>>>>>>
>>>>>>> Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?
>>>>>>>
>>>>>>> Salam,
>>>>>>> Julianta
>>>>>>>
>>>>>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com
>>>>>>> > wrote:
>>>>>>>
>>>>>>>> Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara
>>>>>>>> seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat 
>>>>>>>> Sunda -
>>>>>>>> Selatan Jawa Barat dgn M9.
>>>>>>>>
>>>>>>>>
>>>>>>>>
>>>>>>>> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>>>>>>>>
>>>>>>>>  Original message 
>>>>>>>

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-06 Terurut Topik Anif Punto
Sip...thx mas danny

salam
anif punto

2018-04-06 15:04 GMT+07:00 danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>:

> Silahkan Mas Anif
>
>
>
> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>
>  Original message 
> From: Anif Punto <anifpu...@gmail.com>
> Date: 4/6/18 14:42 (GMT+07:00)
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>
> Mas danny... apakah pendapat yang ditulis di sini soal tsunami boleh saya
> kutip untuk manjalan Berita IAGI?
>
> salam
> anif punto
>
> 2018-04-05 19:03 GMT+07:00 Danny Hilman Natawidjaja <
> danny.hil...@gmail.com>:
>
>> He he he Pak Dhe rupanya penasaran ni...
>> JAWABAN singkatnya: TIDAK TAHU
>> URAIAN singkatnya: pertanyaan ini sepertinya sederhana namun sebenarnya
>> luar biasa ruwet.  Mungkin ilmuwan gempa Jepangpun  bakal berkerut-kerut
>> keningnya kalo ditanya hal ini untuk kasus segmentasi megathrust di Jepang
>> meskipun data yang ada terbilang paling lengkap di dunia.   Untuk
>> mengetahui  karakteristik tektonik dan siklus gempa setiap segmen saja
>> tidak mudah, apalagi untuk interaksi beberapa segmen; Ini menyangkut
>> masalah mekanik statis, dinamis dan proses interaksi dan perturbasi siklus
>> gempa yang ruwets bingits.  Mungkin solusinya akan sederhana apabila kita
>> punya data sejarah kegempaan yang lengkap dan panjaang sekali, katakanlah
>> untuk kurun 10 ribu terakhir, sehingga tinggal pake statistik 'bodo' aja...
>> nah untuk saat sekarang masih belum ada (world-wide).
>> ILUSTRASI singkat: Bencana Tsunami Sendai-Jepang tahun 2011 (M9+) itu
>> sangat mengagetkan...Kenapa? karena data paleoseismik hanya tahu bahwa ada
>> satu kejadian gempa-tsunami dengan M9+ sekitar 1000 tahun lalu di wilayah
>> tersebut; Namun dalam kurunseratus tahun terakhir gempa besar yang terjadi
>> maksimum hanya bermagnitudo 8+dengan perioda ulang puluhan tahun.
>> Olehkarena itu gempa 8+ inilah yang dipakai untuk tujuan praktis mitigasi
>> bencana, termasuk untuk menentukan tinggi benteng penahan tsunami...Nah
>> apesnya malah M9+ ini yang datang... sehingga benteng tsunami yang
>> dibuatpun terlibas habisgimana tuh?  Apakah prosentase (frekuensi
>> kejadian) penting?
>> Segmen megathrust Aceh-Andaman tahun 2004 itu panjangnya mencapai 1200km,
>> bergerak sekaligus dalam waktu sekitar 6 menit.
>>
>> Salam,
>> DHN
>>
>>
>> 2018-04-05 15:03 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:
>>
>>> Seberapa prosentase kemungkinan seluruh segment ini bergerak "bareng"
>>> dalam selang waktu singkat ?
>>>
>>> Btw, ada yg inget (tahu) berapa lama (menit) segment sepanjang 800km di
>>> aceh itu bergerak ?
>>>
>>> Salam waspada
>>>
>>> Rdp
>>>
>>> On Thursday, April 5, 2018, Danny Hilman Natawidjaja <
>>> danny.hil...@gmail.com> wrote:
>>>
>>>> Apa yang diuraikan Pak Rovicky, umumnya sepaham, cuma mengenai
>>>> itung-itungan probabilitas perlu ada diskusinya sedikit.
>>>>
>>>> 1. benar bahwa perkiraan maksimum magnitude itu didapat dari mengukur
>>>> besar sumber sesar (panjangxlebar) dikalikan rigiditas batuannya, dan ya
>>>> panjangnya bisa mencapai 1000 km dengang lebar 150 - 200 km.
>>>> 2.  dari data seismisitas terlihat jelas bahwa segmen megathrust dari
>>>> wilayah Selat Sunda sampai selatan Jawa Barat itu merupakan "seismic gap",
>>>> yang artinya merupakan wilayah yang seismisitasnya 'sepi'
>>>> (=tidak/belum/sedikit sudah mengeluarkan akumulasi strainnya) --> jadi bisa
>>>> dianggap punya potensi sebagai the next megathrust event di jalur Sunda
>>>> Subduction Zone
>>>> 3.  Disertasi Rahma Hanifa yang menggunakan modelling data GPS
>>>> memperlihatkan bahwa semne megathrust di Selatan Jawabarat itu dalam
>>>> kondisi "locked" (mengakumulasi strain) dan dari area locked zone nya ini
>>>> dia menghitung maximum magnitudenya M8.7.
>>>> 4.  Dalam "worst case" scenario dimungkinkan melibatkan beberapa segmen
>>>> sekaligus dalam satu kejadian gempa, sehingga segmen megathrust yang
>>>> diteliti Rahma ditambah segmen di Selat Sunda kalau disatukan menjadi M9
>>>> (catatan: Gempa 9.2 Aceh-Andaman tahun 2004 itu menggerakan 3-4 segmen
>>>> sekaligus)
>>>>
>>>> Perlu diketahui bahwa seminar di BMKG kemarin itu judulnya "SEMINAR
>>>> ILMIAH..."  bukan acara disseminasi pengetahuan kegempaan untuk masyarakat
>>>

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-06 Terurut Topik danny.hilman
Silahkan Mas Anif


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Anif Punto <anifpu...@gmail.com> Date: 
4/6/18  14:42  (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 
Potensi Tsunami 57 m 
Mas danny... apakah pendapat yang ditulis di sini soal tsunami boleh saya kutip 
untuk manjalan Berita IAGI?
salamanif punto
2018-04-05 19:03 GMT+07:00 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>:
He he he Pak Dhe rupanya penasaran ni...
JAWABAN singkatnya: TIDAK TAHU
URAIAN singkatnya: pertanyaan ini sepertinya sederhana namun sebenarnya luar 
biasa ruwet.  Mungkin ilmuwan gempa Jepangpun  bakal berkerut-kerut keningnya 
kalo ditanya hal ini untuk kasus segmentasi megathrust di Jepang meskipun data 
yang ada terbilang paling lengkap di dunia.   Untuk mengetahui  karakteristik 
tektonik dan siklus gempa setiap segmen saja tidak mudah, apalagi untuk 
interaksi beberapa segmen; Ini menyangkut masalah mekanik statis, dinamis dan 
proses interaksi dan perturbasi siklus gempa yang ruwets bingits.  Mungkin 
solusinya akan sederhana apabila kita punya data sejarah kegempaan yang lengkap 
dan panjaang sekali, katakanlah untuk kurun 10 ribu terakhir, sehingga tinggal 
pake statistik 'bodo' aja... nah untuk saat sekarang masih belum ada 
(world-wide).
ILUSTRASI singkat: Bencana Tsunami Sendai-Jepang tahun 2011 (M9+) itu sangat 
mengagetkan...Kenapa? karena data paleoseismik hanya tahu bahwa ada satu 
kejadian gempa-tsunami dengan M9+ sekitar 1000 tahun lalu di wilayah tersebut; 
Namun dalam kurunseratus tahun terakhir gempa besar yang terjadi maksimum hanya 
bermagnitudo 8+dengan perioda ulang puluhan tahun.  Olehkarena itu gempa 8+ 
inilah yang dipakai untuk tujuan praktis mitigasi bencana, termasuk untuk 
menentukan tinggi benteng penahan tsunami...Nah apesnya malah M9+ ini yang 
datang... sehingga benteng tsunami yang dibuatpun terlibas habisgimana tuh? 
 Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?
Segmen megathrust Aceh-Andaman tahun 2004 itu panjangnya mencapai 1200km, 
bergerak sekaligus dalam waktu sekitar 6 menit.

Salam,
DHN

2018-04-05 15:03 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:
Seberapa prosentase kemungkinan seluruh segment ini bergerak "bareng" dalam 
selang waktu singkat ? 
Btw, ada yg inget (tahu) berapa lama (menit) segment sepanjang 800km di aceh 
itu bergerak ? 

Salam waspada
Rdp
On Thursday, April 5, 2018, Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com> 
wrote:
Apa yang diuraikan Pak Rovicky, umumnya sepaham, cuma mengenai itung-itungan 
probabilitas perlu ada diskusinya sedikit.

1. benar bahwa perkiraan maksimum magnitude itu didapat dari mengukur besar 
sumber sesar (panjangxlebar) dikalikan rigiditas batuannya, dan ya panjangnya 
bisa mencapai 1000 km dengang lebar 150 - 200 km.
2.  dari data seismisitas terlihat jelas bahwa segmen megathrust dari wilayah 
Selat Sunda sampai selatan Jawa Barat itu merupakan "seismic gap", yang artinya 
merupakan wilayah yang seismisitasnya 'sepi' (=tidak/belum/sedikit sudah 
mengeluarkan akumulasi strainnya) --> jadi bisa dianggap punya potensi sebagai 
the next megathrust event di jalur Sunda Subduction Zone
3.  Disertasi Rahma Hanifa yang menggunakan modelling data GPS memperlihatkan 
bahwa semne megathrust di Selatan Jawabarat itu dalam kondisi "locked" 
(mengakumulasi strain) dan dari area locked zone nya ini dia menghitung maximum 
magnitudenya M8.7. 
4.  Dalam "worst case" scenario dimungkinkan melibatkan beberapa segmen 
sekaligus dalam satu kejadian gempa, sehingga segmen megathrust yang diteliti 
Rahma ditambah segmen di Selat Sunda kalau disatukan menjadi M9  (catatan: 
Gempa 9.2 Aceh-Andaman tahun 2004 itu menggerakan 3-4 segmen sekaligus)

Perlu diketahui bahwa seminar di BMKG kemarin itu judulnya "SEMINAR ILMIAH..."  
bukan acara disseminasi pengetahuan kegempaan untuk masyarakat umum.  Dalam 
pembahasan ilmiah segala aspek termasuk berbagai perhitungan dan scenario 
hazards dapat atau harus dibahas.  Masalah scenario mana yang akan disampaikan 
ke publik untuk kesiapsiagaan atau scenario mana yang akan diterapkan , 
misalnya untuk membuat peta tsunami inundation atau sebagai dasar untuk 
menerapkan kode bangunan adalah masalah lain lagi.
Isi yang komplit dari seminar kemarin dapat dilihat di link youtube di bawah; 
presentasi saya di bagian awal dan presentasi Widjo (tsunami) di bagian akhir:
https://youtu.be/HpJ_9wjrVtk

Umumnya potensi bencana tsunami yang dikomunikasikan ke masyarakat atau untuk 
membuat peta inundasi adalah yang deterministik (berdasarkan scenario sumber) 
bukan yang probabilistik.  Peta PTHA (Probabilistic Tsunami Hazard Assesment) 
untuk seluruh Indonesia juga kita punya(sudah dibuat).  Di PTHA ini tsunami 
hazard (tinggi maksimum tsunami) untuk pesisir Jawa rata-rata lebih tinggi dari 
Sumatra.

Perlu juga diperhatikan bahwa isyu megathrust untuk Jakarta ini bukan hal baru 
t

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-06 Terurut Topik danny.hilman
Silahkan Mas Anif


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Anif Punto <anifpu...@gmail.com> Date: 
4/6/18  14:42  (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 
Potensi Tsunami 57 m 
Mas danny... apakah pendapat yang ditulis di sini soal tsunami boleh saya kutip 
untuk manjalan Berita IAGI?
salamanif punto
2018-04-05 19:03 GMT+07:00 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>:
He he he Pak Dhe rupanya penasaran ni...
JAWABAN singkatnya: TIDAK TAHU
URAIAN singkatnya: pertanyaan ini sepertinya sederhana namun sebenarnya luar 
biasa ruwet.  Mungkin ilmuwan gempa Jepangpun  bakal berkerut-kerut keningnya 
kalo ditanya hal ini untuk kasus segmentasi megathrust di Jepang meskipun data 
yang ada terbilang paling lengkap di dunia.   Untuk mengetahui  karakteristik 
tektonik dan siklus gempa setiap segmen saja tidak mudah, apalagi untuk 
interaksi beberapa segmen; Ini menyangkut masalah mekanik statis, dinamis dan 
proses interaksi dan perturbasi siklus gempa yang ruwets bingits.  Mungkin 
solusinya akan sederhana apabila kita punya data sejarah kegempaan yang lengkap 
dan panjaang sekali, katakanlah untuk kurun 10 ribu terakhir, sehingga tinggal 
pake statistik 'bodo' aja... nah untuk saat sekarang masih belum ada 
(world-wide).
ILUSTRASI singkat: Bencana Tsunami Sendai-Jepang tahun 2011 (M9+) itu sangat 
mengagetkan...Kenapa? karena data paleoseismik hanya tahu bahwa ada satu 
kejadian gempa-tsunami dengan M9+ sekitar 1000 tahun lalu di wilayah tersebut; 
Namun dalam kurunseratus tahun terakhir gempa besar yang terjadi maksimum hanya 
bermagnitudo 8+dengan perioda ulang puluhan tahun.  Olehkarena itu gempa 8+ 
inilah yang dipakai untuk tujuan praktis mitigasi bencana, termasuk untuk 
menentukan tinggi benteng penahan tsunami...Nah apesnya malah M9+ ini yang 
datang... sehingga benteng tsunami yang dibuatpun terlibas habisgimana tuh? 
 Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?
Segmen megathrust Aceh-Andaman tahun 2004 itu panjangnya mencapai 1200km, 
bergerak sekaligus dalam waktu sekitar 6 menit.

Salam,
DHN

2018-04-05 15:03 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>:
Seberapa prosentase kemungkinan seluruh segment ini bergerak "bareng" dalam 
selang waktu singkat ? 
Btw, ada yg inget (tahu) berapa lama (menit) segment sepanjang 800km di aceh 
itu bergerak ? 

Salam waspada
Rdp
On Thursday, April 5, 2018, Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com> 
wrote:
Apa yang diuraikan Pak Rovicky, umumnya sepaham, cuma mengenai itung-itungan 
probabilitas perlu ada diskusinya sedikit.

1. benar bahwa perkiraan maksimum magnitude itu didapat dari mengukur besar 
sumber sesar (panjangxlebar) dikalikan rigiditas batuannya, dan ya panjangnya 
bisa mencapai 1000 km dengang lebar 150 - 200 km.
2.  dari data seismisitas terlihat jelas bahwa segmen megathrust dari wilayah 
Selat Sunda sampai selatan Jawa Barat itu merupakan "seismic gap", yang artinya 
merupakan wilayah yang seismisitasnya 'sepi' (=tidak/belum/sedikit sudah 
mengeluarkan akumulasi strainnya) --> jadi bisa dianggap punya potensi sebagai 
the next megathrust event di jalur Sunda Subduction Zone
3.  Disertasi Rahma Hanifa yang menggunakan modelling data GPS memperlihatkan 
bahwa semne megathrust di Selatan Jawabarat itu dalam kondisi "locked" 
(mengakumulasi strain) dan dari area locked zone nya ini dia menghitung maximum 
magnitudenya M8.7. 
4.  Dalam "worst case" scenario dimungkinkan melibatkan beberapa segmen 
sekaligus dalam satu kejadian gempa, sehingga segmen megathrust yang diteliti 
Rahma ditambah segmen di Selat Sunda kalau disatukan menjadi M9  (catatan: 
Gempa 9.2 Aceh-Andaman tahun 2004 itu menggerakan 3-4 segmen sekaligus)

Perlu diketahui bahwa seminar di BMKG kemarin itu judulnya "SEMINAR ILMIAH..."  
bukan acara disseminasi pengetahuan kegempaan untuk masyarakat umum.  Dalam 
pembahasan ilmiah segala aspek termasuk berbagai perhitungan dan scenario 
hazards dapat atau harus dibahas.  Masalah scenario mana yang akan disampaikan 
ke publik untuk kesiapsiagaan atau scenario mana yang akan diterapkan , 
misalnya untuk membuat peta tsunami inundation atau sebagai dasar untuk 
menerapkan kode bangunan adalah masalah lain lagi.
Isi yang komplit dari seminar kemarin dapat dilihat di link youtube di bawah; 
presentasi saya di bagian awal dan presentasi Widjo (tsunami) di bagian akhir:
https://youtu.be/HpJ_9wjrVtk

Umumnya potensi bencana tsunami yang dikomunikasikan ke masyarakat atau untuk 
membuat peta inundasi adalah yang deterministik (berdasarkan scenario sumber) 
bukan yang probabilistik.  Peta PTHA (Probabilistic Tsunami Hazard Assesment) 
untuk seluruh Indonesia juga kita punya(sudah dibuat).  Di PTHA ini tsunami 
hazard (tinggi maksimum tsunami) untuk pesisir Jawa rata-rata lebih tinggi dari 
Sumatra.

Perlu juga diperhatikan bahwa isyu megathrust untuk Jakarta ini bukan hal baru 
t

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-06 Terurut Topik Anif Punto
;> Lama ngga mengikuti riset ini eh :-D
>>>>
>>>> *Mungkinkah tsunaminya lebih rendah ?*
>>>>
>>>> Nah ini mungkin penelitian atau penjelasan untuk "menenangkan"
>>>> masyarakat. Namun masih dalam koridor ilmiah.
>>>> Misalnya yang disinggung Danny "Slow Earthquake", Pelepasan tenaga
>>>> sebesar 9Magnitude, dengan slipnya sebesar 20 meter, tapi bergerak dalam
>>>> waktu 2 jam atau lebih. Sehingga tidak menyebakan "kejutan" seperti
>>>> layaknya gempa yang slipnya bergerak dalam waktu sekian menit atau sekian
>>>> detik saja.
>>>>
>>>> Kalau memang memungkinkan terjadi "slow earthquake" , maka akan mungkin
>>>> pelepasan potensi seismic ini tidak menyebabkan tsunami sebesar yang
>>>> ditakutkan.
>>>>
>>>> Salam Waspada
>>>>
>>>> RDP
>>>>
>>>> *"mengawali pagi dengan berita menyenangkan dan optimis saya yakin akan
>>>> lebih baik juga"*
>>>>
>>>>
>>>> --
>>>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>>>
>>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 10:33 PM, MEGA ROSANA <
>>>> mega.fatimah.ros...@unpad.ac.id> wrote:
>>>>
>>>>> Berita ttg tsunami tsb jg turut membuat heboh kerabat sy yg di Banten,
>>>>> Sukabumi, Jakarta, Bandung,Tasikmalaya. mereka minta penjelasan ttg
>>>>> kebenaran berita ttg potensi tsunami sampai 57m dgn gempa 9.2 SR.
>>>>>
>>>>> mudahan dr IAGI bisa memberi klarifikasi jg ttg pemberitaan tsb spy
>>>>> masyarakat tidak resah.
>>>>>
>>>>> salam.
>>>>> mega
>>>>>
>>>>> On Wed, 4 Apr 2018, 21:53 S. (Daru) Prihatmoko, <sprihatm...@gmail.com>
>>>>> wrote:
>>>>>
>>>>>> Tanggal 27 Mar lalu, IAGI-FGMI juga mengadakan seminar ttg Potensi
>>>>>> Gempa Jakarta. Bisa cek di http://www.iagi.or.id/disku
>>>>>> si-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-me
>>>>>> mitigasinya.html
>>>>>>
>>>>>> Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan”
>>>>>> nuhun pak Danny masukannya.
>>>>>>
>>>>>> Salam,
>>>>>> SP
>>>>>> Sent from my mobile device
>>>>>>
>>>>>> On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <
>>>>>> julianta.panjait...@gmail.com> wrote:
>>>>>>
>>>>>> Pak Danny,
>>>>>>
>>>>>> Terimakasih infonya.
>>>>>>
>>>>>> Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?
>>>>>>
>>>>>> Salam,
>>>>>> Julianta
>>>>>>
>>>>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>
>>>>>> wrote:
>>>>>>
>>>>>>> Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara
>>>>>>> seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda 
>>>>>>> -
>>>>>>> Selatan Jawa Barat dgn M9.
>>>>>>>
>>>>>>>
>>>>>>>
>>>>>>> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>>>>>>>
>>>>>>>  Original message 
>>>>>>> From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com>
>>>>>>> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00)
>>>>>>> To: iagi-net@iagi.or.id
>>>>>>> Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>>>>>>>
>>>>>>>
>>>>>>>
>>>>>>> Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
>>>>>>>
>>>>>>> Salam,
>>>>>>> Julianta
>>>>>>>
>>>>>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com>
>>>>>>> wrote:
>>>>>>>
>>>>>>>> Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya
>>>>>>>> gairah bahasan di IAGI Net mulai berkurang
>>>>>>>>
>>>>>>>> Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten
>>>>>>&g

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-06 Terurut Topik Achmad Raihan
Pertama kalinya saya tertarik ke ilmu geologi karena fenomena tsunami,
terima kasih sudah membuka diskusi ini.

2018-04-06 13:54 GMT+07:00 Tambunan Bahal <bahal.tambu...@eni.com>:

> Pemodelan dan prediksi masih belum di dukung bukti data data paleosunami
> (seismic bisa digunakan untuk study, near sea bed dll).
>
>
>
> Apakah Pemerintah sudah membuat atau memasang alat deteksi untuk tsunami
> di laut (terutama di fore arch area) untuk deteksi awal tsunami?,
>
>
>
> Kalau belum ini perlu di sarankan ke pemerintah.
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
> *Rovicky
> Dwi Putrohari
> *Sent:* Friday, April 06, 2018 7:39 AM
> *To:* IAGI
> *Subject:* Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>
>
>
> *Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting? *
>
> Ini pertanyaan yang menjadi *sangat penting*, terutama kalau diberikan ke
> ahli teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog
> memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi
> ahli sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data
> geolog dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya
> biaya.
>
>
>
> Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran
> hujan 100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada
> data kalau mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik
> yaitu hurst exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam
> 100 tahun. Ini digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100
> tahunan. Dari perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat
> konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau
> bendungan yang tidak dapat dibuat.
>
> Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya
> akan dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya
> sebesar itu ya *konsekuensinya biaya besar*. Termasuk misalnya mengatakan
> potensi longsornya besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu
> menahan potensi yang diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian
> (biaya) masih bisa masuk ya tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya
> tidak dikerjakan.
>
> Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57
> meter itu terjadi dalam 50 tahun lagi ?
> Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan
> dalam mitigasinya.
>
>
>
> Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ?
> Atau geolognya menjawab *"hanya tuhan yang tahu ?"*
>
>
> Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan
>
> "Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga
> kita kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus
> dibereskan," tutur Sri Mulyani.
>
> https://economy.okezone.com/read/2016/12/15/320/1567321/
> respons-pernyataan-arcandra-sri-mulyani-waduh-susah-juga
>
> RDP
>
>
>
>
>
> RDP
>
>
>
>
> --
> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>
>
>
> 2018-04-05 19:03 GMT+07:00 Danny Hilman Natawidjaja <
> danny.hil...@gmail.com>:
>
> He he he Pak Dhe rupanya penasaran ni...
>
> JAWABAN singkatnya: TIDAK TAHU
>
> URAIAN singkatnya: pertanyaan ini sepertinya sederhana namun sebenarnya
> luar biasa ruwet.  Mungkin ilmuwan gempa Jepangpun  bakal berkerut-kerut
> keningnya kalo ditanya hal ini untuk kasus segmentasi megathrust di Jepang
> meskipun data yang ada terbilang paling lengkap di dunia.   Untuk
> mengetahui  karakteristik tektonik dan siklus gempa setiap segmen saja
> tidak mudah, apalagi untuk interaksi beberapa segmen; Ini menyangkut
> masalah mekanik statis, dinamis dan proses interaksi dan perturbasi siklus
> gempa yang ruwets bingits.  Mungkin solusinya akan sederhana apabila kita
> punya data sejarah kegempaan yang lengkap dan panjaang sekali, katakanlah
> untuk kurun 10 ribu terakhir, sehingga tinggal pake statistik 'bodo' aja...
> nah untuk saat sekarang masih belum ada (world-wide).
>
> ILUSTRASI singkat: Bencana Tsunami Sendai-Jepang tahun 2011 (M9+) itu
> sangat mengagetkan...Kenapa? karena data paleoseismik hanya tahu bahwa ada
> satu kejadian gempa-tsunami dengan M9+ sekitar 1000 tahun lalu di wilayah
> tersebut; Namun dalam kurunseratus tahun terakhir gempa besar yang terjadi
> maksimum hanya bermagnitudo 8+dengan perioda ulang puluhan tahun.
> Olehkarena itu gempa 8+ inilah yang dipakai untuk tujuan praktis mitigasi
> bencana, termasuk untuk menentukan tinggi benteng penahan tsunami...Nah
> apesnya malah M9+ ini yang datang... sehingga benteng tsunami yang
> dibuatpun terlibas habisgimana tuh?  Apakah p

RE: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-06 Terurut Topik Tambunan Bahal
Pemodelan dan prediksi masih belum di dukung bukti data data paleosunami 
(seismic bisa digunakan untuk study, near sea bed dll).

Apakah Pemerintah sudah membuat atau memasang alat deteksi untuk tsunami di 
laut (terutama di fore arch area) untuk deteksi awal tsunami?,

Kalau belum ini perlu di sarankan ke pemerintah.

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rovicky Dwi 
Putrohari
Sent: Friday, April 06, 2018 7:39 AM
To: IAGI
Subject: Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?
Ini pertanyaan yang menjadi sangat penting, terutama kalau diberikan ke ahli 
teknik sipil yang akan dipakai dalam membuat konstruksi.Ketika geolog 
memberikan angka ke Teknik sipil, selalu saja menjadi konsen utama bagi ahli 
sipil ketika akan membuat konstruksi. Ahli sipil akan menggunakan data geolog 
dalam merencanakan yang tentusaja akan berhubungan dengan BIAYA, ya biaya.

Dalam membuat bendungan, ahli teknik sipil selalu meminta data pengukuran hujan 
100 tahun terakhir. Namun selalu pengukuran hujan itu ga akan ada data kalau 
mau membuat 100 tahun yang lalu. Nah ada satu formula menarik yaitu hurst 
exponent, yaitu prediksi berapa besaran hujan terbesar dalam 100 tahun. Ini 
digunakan bila bendungan diharapkan mampu menahan banjir 100 tahunan. Dari 
perhitungan inilah maka ahli teknik sipil akan membuat 
konstruksinya.Seolah-olah, bagi ahli teknik sipil, tidak ada jembatan atau 
bendungan yang tidak dapat dibuat.

Saya kira demikian juga untuk kegempaan, perlu sebuah angka yang nantinya akan 
dipakai ahli sipil. Kalau geolognya memberikan angka potensinya sebesar itu ya 
konsekuensinya biaya besar. Termasuk misalnya mengatakan potensi longsornya 
besar, ya tentu nantinya konstruksinya diharapkan mampu menahan potensi yang 
diperkirakan geolog. Kalau hitungan keekonomian (biaya) masih bisa masuk ya 
tentunya akan dikerjakan. Kalau enggak mampu ya tidak dikerjakan.
Nah pertanyaannya sebenernya valid, seberapa besar kemungkinan Tsunami 57 meter 
itu terjadi dalam 50 tahun lagi ?
Nah saya kira, itu nanti akan dipakai untuk menentukan konstruksi penahan dalam 
mitigasinya.

Bagaimana kalau geologist ga bisa jawab ?
Atau geolognya menjawab "hanya tuhan yang tahu ?"

Malah saya jadi inget Sri Mulyani kebingungan
"Pak Arcandra bilang hanya Tuhan yang tahu, waduh kalau itu susah juga kita 
kan. Jadi hulu harus dibereskan, distribusi di hilir juga harus dibereskan," 
tutur Sri Mulyani.
https://economy.okezone.com/read/2016/12/15/320/1567321/respons-pernyataan-arcandra-sri-mulyani-waduh-susah-juga
RDP


RDP


--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

2018-04-05 19:03 GMT+07:00 Danny Hilman Natawidjaja 
<danny.hil...@gmail.com<mailto:danny.hil...@gmail.com>>:
He he he Pak Dhe rupanya penasaran ni...
JAWABAN singkatnya: TIDAK TAHU
URAIAN singkatnya: pertanyaan ini sepertinya sederhana namun sebenarnya luar 
biasa ruwet.  Mungkin ilmuwan gempa Jepangpun  bakal berkerut-kerut keningnya 
kalo ditanya hal ini untuk kasus segmentasi megathrust di Jepang meskipun data 
yang ada terbilang paling lengkap di dunia.   Untuk mengetahui  karakteristik 
tektonik dan siklus gempa setiap segmen saja tidak mudah, apalagi untuk 
interaksi beberapa segmen; Ini menyangkut masalah mekanik statis, dinamis dan 
proses interaksi dan perturbasi siklus gempa yang ruwets bingits.  Mungkin 
solusinya akan sederhana apabila kita punya data sejarah kegempaan yang lengkap 
dan panjaang sekali, katakanlah untuk kurun 10 ribu terakhir, sehingga tinggal 
pake statistik 'bodo' aja... nah untuk saat sekarang masih belum ada 
(world-wide).
ILUSTRASI singkat: Bencana Tsunami Sendai-Jepang tahun 2011 (M9+) itu sangat 
mengagetkan...Kenapa? karena data paleoseismik hanya tahu bahwa ada satu 
kejadian gempa-tsunami dengan M9+ sekitar 1000 tahun lalu di wilayah tersebut; 
Namun dalam kurunseratus tahun terakhir gempa besar yang terjadi maksimum hanya 
bermagnitudo 8+dengan perioda ulang puluhan tahun.  Olehkarena itu gempa 8+ 
inilah yang dipakai untuk tujuan praktis mitigasi bencana, termasuk untuk 
menentukan tinggi benteng penahan tsunami...Nah apesnya malah M9+ ini yang 
datang... sehingga benteng tsunami yang dibuatpun terlibas habisgimana tuh? 
 Apakah prosentase (frekuensi kejadian) penting?
Segmen megathrust Aceh-Andaman tahun 2004 itu panjangnya mencapai 1200km, 
bergerak sekaligus dalam waktu sekitar 6 menit.
Salam,
DHN


2018-04-05 15:03 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com<mailto:rovi...@gmail.com>>:
Seberapa prosentase kemungkinan seluruh segment ini bergerak "bareng" dalam 
selang waktu singkat ?

Btw, ada yg inget (tahu) berapa lama (menit) segment sepanjang 800km di aceh 
itu bergerak ?

Salam waspada

Rdp

On Thursday, April 5, 2018, Danny Hilman Natawidjaja 
<danny.hil...@gmail.com<mailto:danny.hil...@gmail.com>> wrote:
Apa yang diuraikan Pak Rovicky, umumnya sepaham, cuma

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-06 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
;> Gempa Aceh 2004.
>>>>
>>>> Nah diatas itu adalah *"perhitungan maksimum"*, dengan segala
>>>> asumsinya. Saya kira hasil perhitungannya bukan angka yang semestinya
>>>> dipakai untuk dikomunikasikan ke masyarakat. Ini bisa kita
>>>>
>>>> *Mengapa ?*
>>>>
>>>> Nah, Worse case scenario itu masih *hasil hitungan dengan kalkulasi
>>>> fisis (mekanis)*, menurut saya, bukanlah hal yang dipakai dalam
>>>> mengkomunikasikan sebuah prakiraan besaran kekuatan gempa. *"Worse
>>>> case scenario" *masih harus dikontrol dengan factual data, sebagai *"fact
>>>> boundary"*. Ini dicari dari peninggalan, jejak-jejak tsunami masa
>>>> lampau.
>>>>
>>>> Nah yang dikomunikasikan dalam tataran ilmiah mestinya membicarakan P50
>>>> (*probability 50%*). Mungkin bisa saja P10, tetapi jelas bukan
>>>> memberikan angka P1 (1% probability).
>>>>
>>>> Btw, apakah angka 57meter ini angka maksimum P1 atau P50 ?
>>>>
>>>> Nah kalau ke masyarakat, sebaiknya diberitahukan saja most probable
>>>> (P50), tentunya setelah dilakukan realisasi dengan Fact Recorded Data (Data
>>>> Geologi/Stratigrafi quarternary) atau Paleo Tsunamigenic sediment.
>>>>
>>>> Fact boundary ini harus diakui merupakan "PeeR"-nya ahli geologi,
>>>> khususnya qartenary geology. Analogi mudahnya. kenapa Quartenary, karena
>>>> kondisi bumi ini selama quater sudah jauh berbeda dengan jaman-jaman
>>>> sebelumnya.
>>>>
>>>> Tentunya data-data recent gempa, harus dipakai. Misal gempa Aceh yang
>>>> faktanya bisa tercatata hingga 9 M. Nah apakah gempa 9 M tercatata juga di
>>>> Selatan Jawa (Sunda) ?
>>>> Ada yang punya paper/artikel hasil riset Paleo Tsunami di Selatan ?
>>>> Lama ngga mengikuti riset ini eh :-D
>>>>
>>>> *Mungkinkah tsunaminya lebih rendah ?*
>>>>
>>>> Nah ini mungkin penelitian atau penjelasan untuk "menenangkan"
>>>> masyarakat. Namun masih dalam koridor ilmiah.
>>>> Misalnya yang disinggung Danny "Slow Earthquake", Pelepasan tenaga
>>>> sebesar 9Magnitude, dengan slipnya sebesar 20 meter, tapi bergerak dalam
>>>> waktu 2 jam atau lebih. Sehingga tidak menyebakan "kejutan" seperti
>>>> layaknya gempa yang slipnya bergerak dalam waktu sekian menit atau sekian
>>>> detik saja.
>>>>
>>>> Kalau memang memungkinkan terjadi "slow earthquake" , maka akan mungkin
>>>> pelepasan potensi seismic ini tidak menyebabkan tsunami sebesar yang
>>>> ditakutkan.
>>>>
>>>> Salam Waspada
>>>>
>>>> RDP
>>>>
>>>> *"mengawali pagi dengan berita menyenangkan dan optimis saya yakin akan
>>>> lebih baik juga"*
>>>>
>>>>
>>>> --
>>>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>>>
>>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 10:33 PM, MEGA ROSANA <
>>>> mega.fatimah.ros...@unpad.ac.id> wrote:
>>>>
>>>>> Berita ttg tsunami tsb jg turut membuat heboh kerabat sy yg di Banten,
>>>>> Sukabumi, Jakarta, Bandung,Tasikmalaya. mereka minta penjelasan ttg
>>>>> kebenaran berita ttg potensi tsunami sampai 57m dgn gempa 9.2 SR.
>>>>>
>>>>> mudahan dr IAGI bisa memberi klarifikasi jg ttg pemberitaan tsb spy
>>>>> masyarakat tidak resah.
>>>>>
>>>>> salam.
>>>>> mega
>>>>>
>>>>> On Wed, 4 Apr 2018, 21:53 S. (Daru) Prihatmoko, <sprihatm...@gmail.com>
>>>>> wrote:
>>>>>
>>>>>> Tanggal 27 Mar lalu, IAGI-FGMI juga mengadakan seminar ttg Potensi
>>>>>> Gempa Jakarta. Bisa cek di http://www.iagi.or.id/disku
>>>>>> si-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-me
>>>>>> mitigasinya.html
>>>>>>
>>>>>> Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan”
>>>>>> nuhun pak Danny masukannya.
>>>>>>
>>>>>> Salam,
>>>>>> SP
>>>>>> Sent from my mobile device
>>>>>>
>>>>>> On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <
>>>>>> julianta.panjait...@gmail.com> wrote:
>>>>>>
>

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-05 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
>>> Salam Waspada
>>>
>>> RDP
>>>
>>> *"mengawali pagi dengan berita menyenangkan dan optimis saya yakin akan
>>> lebih baik juga"*
>>>
>>>
>>> --
>>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>>
>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 10:33 PM, MEGA ROSANA <
>>> mega.fatimah.ros...@unpad.ac.id> wrote:
>>>
>>>> Berita ttg tsunami tsb jg turut membuat heboh kerabat sy yg di Banten,
>>>> Sukabumi, Jakarta, Bandung,Tasikmalaya. mereka minta penjelasan ttg
>>>> kebenaran berita ttg potensi tsunami sampai 57m dgn gempa 9.2 SR.
>>>>
>>>> mudahan dr IAGI bisa memberi klarifikasi jg ttg pemberitaan tsb spy
>>>> masyarakat tidak resah.
>>>>
>>>> salam.
>>>> mega
>>>>
>>>> On Wed, 4 Apr 2018, 21:53 S. (Daru) Prihatmoko, <sprihatm...@gmail.com>
>>>> wrote:
>>>>
>>>>> Tanggal 27 Mar lalu, IAGI-FGMI juga mengadakan seminar ttg Potensi
>>>>> Gempa Jakarta. Bisa cek di http://www.iagi.or.id/disku
>>>>> si-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-me
>>>>> mitigasinya.html
>>>>>
>>>>> Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan”
>>>>> nuhun pak Danny masukannya.
>>>>>
>>>>> Salam,
>>>>> SP
>>>>> Sent from my mobile device
>>>>>
>>>>> On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <
>>>>> julianta.panjait...@gmail.com> wrote:
>>>>>
>>>>> Pak Danny,
>>>>>
>>>>> Terimakasih infonya.
>>>>>
>>>>> Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?
>>>>>
>>>>> Salam,
>>>>> Julianta
>>>>>
>>>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>
>>>>> wrote:
>>>>>
>>>>>> Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara
>>>>>> seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda -
>>>>>> Selatan Jawa Barat dgn M9.
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>>>>>>
>>>>>>  Original message 
>>>>>> From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com>
>>>>>> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00)
>>>>>> To: iagi-net@iagi.or.id
>>>>>> Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>> Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
>>>>>>
>>>>>> Salam,
>>>>>> Julianta
>>>>>>
>>>>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com>
>>>>>> wrote:
>>>>>>
>>>>>>> Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya
>>>>>>> gairah bahasan di IAGI Net mulai berkurang
>>>>>>>
>>>>>>> Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg
>>>>>>> diprediksikan BPPT
>>>>>>>
>>>>>>> Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
>>>>>>>
>>>>>>> Salam
>>>>>>> Silent reader
>>>>>>>
>>>>>>> RSY
>>>>>>>
>>>>>>> Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <
>>>>>>> rovi...@gmail.com> menulis:
>>>>>>>
>>>>>>>> Anda membaca ?
>>>>>>>> Silahkan reply untuk dihitung !
>>>>>>>>
>>>>>>>> Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi.
>>>>>>>> Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?
>>>>>>>>
>>>>>>>> RDP
>>>>>>>>
>>>>>>>> --
>>>>>>>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>>>>>>>
>>>>>>>>
>>>>>>>>
>>>>>>>> 
>>>>>>>>
>>>>>&g

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-04 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
ampau.
>
> Nah yang dikomunikasikan dalam tataran ilmiah mestinya membicarakan P50 
> (*probability
> 50%*). Mungkin bisa saja P10, tetapi jelas bukan memberikan angka P1 (1%
> probability).
>
> Btw, apakah angka 57meter ini angka maksimum P1 atau P50 ?
>
> Nah kalau ke masyarakat, sebaiknya diberitahukan saja most probable (P50),
> tentunya setelah dilakukan realisasi dengan Fact Recorded Data (Data
> Geologi/Stratigrafi quarternary) atau Paleo Tsunamigenic sediment.
>
> Fact boundary ini harus diakui merupakan "PeeR"-nya ahli geologi,
> khususnya qartenary geology. Analogi mudahnya. kenapa Quartenary, karena
> kondisi bumi ini selama quater sudah jauh berbeda dengan jaman-jaman
> sebelumnya.
>
> Tentunya data-data recent gempa, harus dipakai. Misal gempa Aceh yang
> faktanya bisa tercatata hingga 9 M. Nah apakah gempa 9 M tercatata juga di
> Selatan Jawa (Sunda) ?
> Ada yang punya paper/artikel hasil riset Paleo Tsunami di Selatan ? Lama
> ngga mengikuti riset ini eh :-D
>
> *Mungkinkah tsunaminya lebih rendah ?*
>
> Nah ini mungkin penelitian atau penjelasan untuk "menenangkan" masyarakat.
> Namun masih dalam koridor ilmiah.
> Misalnya yang disinggung Danny "Slow Earthquake", Pelepasan tenaga sebesar
> 9Magnitude, dengan slipnya sebesar 20 meter, tapi bergerak dalam waktu 2
> jam atau lebih. Sehingga tidak menyebakan "kejutan" seperti layaknya gempa
> yang slipnya bergerak dalam waktu sekian menit atau sekian detik saja.
>
> Kalau memang memungkinkan terjadi "slow earthquake" , maka akan mungkin
> pelepasan potensi seismic ini tidak menyebabkan tsunami sebesar yang
> ditakutkan.
>
> Salam Waspada
>
> RDP
>
> *"mengawali pagi dengan berita menyenangkan dan optimis saya yakin akan
> lebih baik juga"*
>
>
> --
> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>
> On Wed, Apr 4, 2018 at 10:33 PM, MEGA ROSANA <
> mega.fatimah.ros...@unpad.ac.id> wrote:
>
>> Berita ttg tsunami tsb jg turut membuat heboh kerabat sy yg di Banten,
>> Sukabumi, Jakarta, Bandung,Tasikmalaya. mereka minta penjelasan ttg
>> kebenaran berita ttg potensi tsunami sampai 57m dgn gempa 9.2 SR.
>>
>> mudahan dr IAGI bisa memberi klarifikasi jg ttg pemberitaan tsb spy
>> masyarakat tidak resah.
>>
>> salam.
>> mega
>>
>> On Wed, 4 Apr 2018, 21:53 S. (Daru) Prihatmoko, <sprihatm...@gmail.com>
>> wrote:
>>
>>> Tanggal 27 Mar lalu, IAGI-FGMI juga mengadakan seminar ttg Potensi Gempa
>>> Jakarta. Bisa cek di http://www.iagi.or.id/disku
>>> si-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-
>>> memitigasinya.html
>>>
>>> Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan” nuhun
>>> pak Danny masukannya.
>>>
>>> Salam,
>>> SP
>>> Sent from my mobile device
>>>
>>> On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <
>>> julianta.panjait...@gmail.com> wrote:
>>>
>>> Pak Danny,
>>>
>>> Terimakasih infonya.
>>>
>>> Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?
>>>
>>> Salam,
>>> Julianta
>>>
>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>
>>> wrote:
>>>
>>>> Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara
>>>> seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda -
>>>> Selatan Jawa Barat dgn M9.
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>>>>
>>>>  Original message 
>>>> From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com>
>>>> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00)
>>>> To: iagi-net@iagi.or.id
>>>> Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
>>>>
>>>> Salam,
>>>> Julianta
>>>>
>>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com>
>>>> wrote:
>>>>
>>>>> Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah
>>>>> bahasan di IAGI Net mulai berkurang
>>>>>
>>>>> Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg
>>>>> diprediksikan BPPT
>>>>>
>>>>> Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
>>>>>
>>>>> Salam
>>>>> Silent r

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-04 Terurut Topik Rizqi Syawal
 cek di
>>> http://www.iagi.or.id/diskusi-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-memitigasinya.html
>>>
>>> Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan” nuhun
>>> pak Danny masukannya.
>>>
>>> Salam,
>>> SP
>>> Sent from my mobile device
>>>
>>> On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <
>>> julianta.panjait...@gmail.com> wrote:
>>>
>>> Pak Danny,
>>>
>>> Terimakasih infonya.
>>>
>>> Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?
>>>
>>> Salam,
>>> Julianta
>>>
>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>
>>> wrote:
>>>
>>>> Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara
>>>> seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda -
>>>> Selatan Jawa Barat dgn M9.
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>>>>
>>>>  Original message 
>>>> From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com>
>>>> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00)
>>>> To: iagi-net@iagi.or.id
>>>> Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
>>>>
>>>> Salam,
>>>> Julianta
>>>>
>>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com>
>>>> wrote:
>>>>
>>>>> Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah
>>>>> bahasan di IAGI Net mulai berkurang
>>>>>
>>>>> Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg
>>>>> diprediksikan BPPT
>>>>>
>>>>> Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
>>>>>
>>>>> Salam
>>>>> Silent reader
>>>>>
>>>>> RSY
>>>>>
>>>>> Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <
>>>>> rovi...@gmail.com> menulis:
>>>>>
>>>>>> Anda membaca ?
>>>>>> Silahkan reply untuk dihitung !
>>>>>>
>>>>>> Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi.
>>>>>> Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?
>>>>>>
>>>>>> RDP
>>>>>>
>>>>>> --
>>>>>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>> 
>>>>>>
>>>>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>>>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>>>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>>>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>>>>
>>>>>> 
>>>>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>>>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>>>>> 
>>>>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>>>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>>>>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including
>>>>>> but not limited
>>>>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>>>>>> resulting
>>>>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection
>>>>>> with the use of
>>>>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>>>>
>>>>>>
>>>>> 
>>>>>
>>>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>>>
>>>>> 
>>>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>>&g

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara
>>> seminar BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda -
>>> Selatan Jawa Barat dgn M9.
>>>
>>>
>>>
>>> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>>>
>>>  Original message 
>>> From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com>
>>> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00)
>>> To: iagi-net@iagi.or.id
>>> Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>>>
>>>
>>>
>>> Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
>>>
>>> Salam,
>>> Julianta
>>>
>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:
>>>
>>>> Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah
>>>> bahasan di IAGI Net mulai berkurang
>>>>
>>>> Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg
>>>> diprediksikan BPPT
>>>>
>>>> Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
>>>>
>>>> Salam
>>>> Silent reader
>>>>
>>>> RSY
>>>>
>>>> Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <
>>>> rovi...@gmail.com> menulis:
>>>>
>>>>> Anda membaca ?
>>>>> Silahkan reply untuk dihitung !
>>>>>
>>>>> Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi.
>>>>> Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?
>>>>>
>>>>> RDP
>>>>>
>>>>> --
>>>>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>> 
>>>>>
>>>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>>>
>>>>> 
>>>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>>>> 
>>>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>>>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>>>>> not limited
>>>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>>>>> resulting
>>>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection
>>>>> with the use of
>>>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>>>
>>>>>
>>>> 
>>>>
>>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>>
>>>> 
>>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>>> 
>>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>>>> not limited
>>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>>>> resulting
>>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>>>> the use of
>>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>>
>>>>
>>>
>>> 
>>>
>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>
>>> 
>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>> --

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-04 Terurut Topik MEGA ROSANA
Berita ttg tsunami tsb jg turut membuat heboh kerabat sy yg di Banten,
Sukabumi, Jakarta, Bandung,Tasikmalaya. mereka minta penjelasan ttg
kebenaran berita ttg potensi tsunami sampai 57m dgn gempa 9.2 SR.

mudahan dr IAGI bisa memberi klarifikasi jg ttg pemberitaan tsb spy
masyarakat tidak resah.

salam.
mega

On Wed, 4 Apr 2018, 21:53 S. (Daru) Prihatmoko, <sprihatm...@gmail.com>
wrote:

> Tanggal 27 Mar lalu, IAGI-FGMI juga mengadakan seminar ttg Potensi Gempa
> Jakarta. Bisa cek di
> http://www.iagi.or.id/diskusi-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-memitigasinya.html
>
> Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan” nuhun
> pak Danny masukannya.
>
> Salam,
> SP
> Sent from my mobile device
>
> On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <
> julianta.panjait...@gmail.com> wrote:
>
> Pak Danny,
>
> Terimakasih infonya.
>
> Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?
>
> Salam,
> Julianta
>
> On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>
> wrote:
>
>> Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar
>> BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan
>> Jawa Barat dgn M9.
>>
>>
>>
>> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>>
>>  Original message ----
>> From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com>
>> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00)
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>>
>>
>>
>> Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
>>
>> Salam,
>> Julianta
>>
>> On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:
>>
>>> Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah
>>> bahasan di IAGI Net mulai berkurang
>>>
>>> Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg
>>> diprediksikan BPPT
>>>
>>> Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
>>>
>>> Salam
>>> Silent reader
>>>
>>> RSY
>>>
>>> Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <
>>> rovi...@gmail.com> menulis:
>>>
>>>> Anda membaca ?
>>>> Silahkan reply untuk dihitung !
>>>>
>>>> Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi.
>>>> Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?
>>>>
>>>> RDP
>>>>
>>>> --
>>>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> 
>>>>
>>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>>
>>>> 
>>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>>> 
>>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>>>> not limited
>>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>>>> resulting
>>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>>>> the use of
>>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>>
>>>>
>>> 
>>>
>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>
>>> 
>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>> 
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>>> not limited
>>> to direct or indirect damages, or damages of any

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-04 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Tanggal 27 Mar lalu, IAGI-FGMI juga mengadakan seminar ttg Potensi Gempa 
Jakarta. Bisa cek di 
http://www.iagi.or.id/diskusi-potensi-gempa-di-jakarta-langkah-strategis-dan-kreatif-memitigasinya.html

Ttg pemberitaan potensi tsunami, IAGI sdng siapkan “tanggapan” nuhun pak 
Danny masukannya.

Salam,
SP
Sent from my mobile device

> On Apr 4, 2018, at 20:15, Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com> 
> wrote:
> 
> Pak Danny,
> 
> Terimakasih infonya.
> 
> Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?
> 
> Salam,
> Julianta
> 
>> On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote:
>> Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar 
>> BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan 
>> Jawa Barat dgn M9.
>> 
>> 
>> 
>> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>> 
>>  Original message 
>> From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com>
>> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00)
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>> 
>> 
>> 
>> Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
>> 
>> Salam,
>> Julianta
>> 
>>> On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:
>>> Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah 
>>> bahasan di IAGI Net mulai berkurang
>>> 
>>> Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg 
>>> diprediksikan BPPT
>>> 
>>> Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
>>> 
>>> Salam
>>> Silent reader
>>> 
>>> RSY
>>> 
>>> Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari 
>>> <rovi...@gmail.com> menulis:
>>>> Anda membaca ? 
>>>> Silahkan reply untuk dihitung !
>>>> 
>>>> Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. 
>>>> Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?
>>>> 
>>>> RDP
>>>> 
>>>> --
>>>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>>> 
>>>> 
>>>> 
>>>> 
>>>> 
>>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>> 
>>>> 
>>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>>> 
>>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
>>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
>>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
>>>> limited
>>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
>>>> resulting 
>>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
>>>> the use of 
>>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>> 
>>> 
>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>> 
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
>>> limited
>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
>>> use of 
>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>> 
>> 
>> 
>> 
>> 
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-04 Terurut Topik Julianta Panjaitan
Pak Danny,

Terimakasih infonya.

Boleh dishare presentasinya utk pemahaman lebih lanjut?

Salam,
Julianta

On Wed, Apr 4, 2018 at 7:05 PM, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> wrote:

> Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar
> BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan
> Jawa Barat dgn M9.
>
>
>
> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>
>  Original message 
> From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com>
> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00)
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>
>
>
> Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
>
> Salam,
> Julianta
>
> On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:
>
>> Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah
>> bahasan di IAGI Net mulai berkurang
>>
>> Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg
>> diprediksikan BPPT
>>
>> Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
>>
>> Salam
>> Silent reader
>>
>> RSY
>>
>> Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <
>> rovi...@gmail.com> menulis:
>>
>>> Anda membaca ?
>>> Silahkan reply untuk dihitung !
>>>
>>> Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi.
>>> Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?
>>>
>>> RDP
>>>
>>> --
>>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>>
>>>
>>>
>>> 
>>>
>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>
>>> 
>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>> 
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>>> not limited
>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>>> resulting
>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>>> the use of
>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>
>>>
>> 
>>
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>> No. Rek: 123 0085005314
>>
>> 
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> 
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>> not limited
>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>> resulting
>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>> the use of
>> any information posted on IAGI mailing list.
>>
>>
>
> 
>
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
> No. Rek: 123 0085005314
>
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
>
> =
>



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasis

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-04 Terurut Topik munajat iwan - kangim...@yahoo.com
kalau jagonya yg jelasin enak banget menyerap penjelasannya. singkat jelas. 
Nuhun kng Danny Hilman.im

Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Wed, Apr 4, 2018 at 19:42, danny.hilman<danny.hil...@gmail.com> wrote:   
Sejarahnya tidak ada. Bukti paleotsunami sudah ada. Prediksi M9 di megathrust 
Sumatra-Jawa kan wajar2 saja. Namun yg sudah jelas bukti kejadiannya termasuk 
Tsunami Sceh M9.2 memang di Sumatra. Di Jawa belum banyak penelitiannya. Yg 
sudah terjafi baru event megathrust yg "slow earthquake" M7.8 (Tsunami 
Pangandaran 2006). 2006 event ini setara dan sejenis dgn 2010 tsunami di 
Mentawai. Perihal potensi M9 di megathrust Selat Sunda-Selatan Jawa, umumnya 
para ahli geologi gempa dan tsunami  setuju. Bahkan sudah ada thesis Ph.D Rahma 
Hanifa di Jepang yg sudah memodelkan potensinya minimal M8.7.



Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> Date: 
4/4/18 19:10 (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 
Potensi Tsunami 57 m 
Apakah ada sejarahnya gempa besar disekitar itu pak Danny dan mengapa prediksi 
itu muncul


Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 19.06, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> 
menulis:

Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. 
Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat 
dgn M9.


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Julianta Panjaitan 
<julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00) To: 
iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 


Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
Salam,Julianta

On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:

Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan 
di IAGI Net mulai berkurang
Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg 
diprediksikan BPPT
Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
SalamSilent reader
RSY
Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> 
menulis:

Anda membaca ? 
Silahkan reply untuk dihitung !

Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. 
Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".




Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.





Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.






Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

=



Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-04 Terurut Topik danny.hilman
Sejarahnya tidak ada. Bukti paleotsunami sudah ada. Prediksi M9 di megathrust 
Sumatra-Jawa kan wajar2 saja. Namun yg sudah jelas bukti kejadiannya termasuk 
Tsunami Sceh M9.2 memang di Sumatra. Di Jawa belum banyak penelitiannya. Yg 
sudah terjafi baru event megathrust yg "slow earthquake" M7.8 (Tsunami 
Pangandaran 2006). 2006 event ini setara dan sejenis dgn 2010 tsunami di 
Mentawai. Perihal potensi M9 di megathrust Selat Sunda-Selatan Jawa, umumnya 
para ahli geologi gempa dan tsunami  setuju. Bahkan sudah ada thesis Ph.D Rahma 
Hanifa di Jepang yg sudah memodelkan potensinya minimal M8.7.



Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> Date: 
4/4/18  19:10  (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 
Potensi Tsunami 57 m 
Apakah ada sejarahnya gempa besar disekitar itu pak Danny dan mengapa prediksi 
itu muncul


Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 19.06, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com> 
menulis:
Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. 
Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat 
dgn M9.


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Julianta Panjaitan 
<julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18  16:20  (GMT+07:00) To: 
iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 


Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
Salam,Julianta

On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:
Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan 
di IAGI Net mulai berkurang
Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg 
diprediksikan BPPT
Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
SalamSilent reader
RSY
Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> 
menulis:
Anda membaca ? 
Silahkan reply untuk dihitung !

Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. 
Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".











Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.












Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.













Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.



=








Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-04 Terurut Topik Rizqi Syawal
Apakah ada sejarahnya gempa besar disekitar itu pak Danny dan mengapa
prediksi itu muncul



Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 19.06, danny.hilman <danny.hil...@gmail.com>
menulis:

> Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar
> BMKG. Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan
> Jawa Barat dgn M9.
>
>
>
> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>
>  Original message 
> From: Julianta Panjaitan <julianta.panjait...@gmail.com>
> Date: 4/4/18 16:20 (GMT+07:00)
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m
>
>
>
> Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
>
> Salam,
> Julianta
>
> On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:
>
>> Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah
>> bahasan di IAGI Net mulai berkurang
>>
>> Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg
>> diprediksikan BPPT
>>
>> Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
>>
>> Salam
>> Silent reader
>>
>> RSY
>>
>> Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <
>> rovi...@gmail.com> menulis:
>>
>>> Anda membaca ?
>>> Silahkan reply untuk dihitung !
>>>
>>> Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi.
>>> Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?
>>>
>>> RDP
>>>
>>> --
>>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>>
>>>
>>>
>>> 
>>>
>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>>
>>> 
>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>>> 
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>>> not limited
>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>>> resulting
>>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>>> the use of
>>> any information posted on IAGI mailing list.
>>>
>>>
>> 
>>
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
>> No. Rek: 123 0085005314
>>
>> 
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> 
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>> not limited
>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>> resulting
>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>> the use of
>> any information posted on IAGI mailing list.
>>
>>
>
> 
>
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
> No. Rek: 123 0085005314
>
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
>
> =
>



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

Re: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m

2018-04-04 Terurut Topik danny.hilman
Ini diambil dsri presentasinya rekan Widjokongko kemarin di acara seminar BMKG. 
Hasil simulasi tsunami dari megathrust segmen Selat Sunda - Selatan Jawa Barat 
dgn M9.


Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
 Original message From: Julianta Panjaitan 
<julianta.panjait...@gmail.com> Date: 4/4/18  16:20  (GMT+07:00) To: 
iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Potensi Tsunami 57 m 


Bagaimana tanggapan IAGI terkait hal ini?
Salam,Julianta

On Wed, Apr 4, 2018 at 4:07 PM, Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com> wrote:
Masih mbaca pak de apalagi topik yang menarik cuman sepertinya gairah bahasan 
di IAGI Net mulai berkurang
Terbaru ada hal menarik tentang Tsunami di area pandeglang banten yg 
diprediksikan BPPT
Tampaknya menarik untuk diulas di IAGI Net
SalamSilent reader
RSY
Pada tanggal Rab, 4 Apr 2018 12.35, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> 
menulis:
Anda membaca ? 
Silahkan reply untuk dihitung !

Kalau mailist IAGI-net menjadi sepi. 
Media komunikasi apa yang paling diminati saat ini ?

RDP

--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".











Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.












Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.













Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)


Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:


Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)


No. Rek: 123 0085005314








Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id





DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 


posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 


In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited


to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 


from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 


any information posted on IAGI mailing list.



=