RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Pak Ong yang baik, Trimakasih atas analisis nya yang tajam. Saya faham sekali apa yg dimaksud, yang saya prihatinkan adalah para pengambil keputusan di atas, setiap kebijakan seharusnya diikuti oleh pendukung yang lain, misalnya dengan menaikkan harga beli PLN thd uap geothermal, jangan langsung diadu dengan harga HC, ini namanya ekonomi super liberal yang saya yakin belum cocok dengan kondisi rakyat kita. Kita perlu negarawan handal, bukan politikus jagoan yang jago menipu dan memanipulasi rakyat. OK kalo memang wacana nya ekonomi liberal murni, ambangkan saja harga BBM sesuai pasar global, berani enggak pemerintah kalo dampaknya gejolak social bahkan mungkin chaos? Kenapa memungkinkan untuk manaikkan harga uap geothermal? Karena kelebihan-nya yang tidak dipunyai HC, yaitu: renewable, green environment (mengurangi emisi karbon), lebih ramah lingkungan (tidak pernah ada kasus lumpur Lapindo, tumpahan minyak dari kapal tanker, dsb). Uangnya dari mana untuk menambahkan harga pembelian uap geothermal, ya harus disubsidi pemerintah dong, mau enak kok gk mau bayar? Jangan semua dibebankan ke PLN ataupun para investor. Dengan demikian geothermal akan kompetitif dan saya yakin akan berkembang pesat. Dampak positif nya akan besar sekali. Kuncinya: subsidi pemerintah itu tadi. Salam hormat, sehat2 to Pak Ong? Puji Tuhan. Yatno -Original Message- From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id] Sent: Tuesday, July 31, 2012 7:36 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan dosen Pak Yatno, Keluhan Anda: Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah sekali, bayangkan, wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3 fee utk wellsite geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat. Saya akan coba terangkan kenapa harga tender Anda cuma 1/3 fee untuk migas. Kalau Anda eksplorasi atau produksi minyak di Indonesia, Anda bisa jual minyak tsb. dengan harga internasional, $100/bbl kemana saja didunia ataupun dijual ke Pemerintah. Kalau dijual ke Pemerintah, Anda juga akan dapat $100/bbl. Lalu Pemerintah jual ke PLN dengan harga $35/bbl. Beda $65/bbl.adalah subsidi yang diberikan Pemerintah kepada PLN. Umpama Anda sekarang menemukan lapangan Geothermal. Uap Geothermal tidak bisa dijual keluar negeri. Satu-satunya langganan adalah PLN yang mempunyai monopoli. PLN tentu saja cari harga paling murah. PLN bisa beli solar atau BBM dari Pemerintah yang disubsidi dengan harga $35/bbl. Jadi harga uap geothermal yang secara energi equivalent $100/boe, hanya mau dibeli oleh PLN dengan harga paling tinggi $35/bbl. Artinya perusahaan Geothermal hanya dibayar $35 atau kira-kira 1/3 untuk energi yang setara (energy equivalent dalam BTU umpama) dengan $100/bbl. Jadi untuk wellsite Anda akan dibayar hanya 1/3-nya dibandingkan kalau Anda menanggulangi HC. Bandingkan dengan umpama dengan Korea atau Jepang yang impor crude dengan harga $100/bbl. Pemerintah mengenakan pajak 100%, dan dijual ke masyarakat menjadi $200/bbl. Segala macam alternative energy, termasuk geothermal, jika harganya bisa mengalahkan $200/boe, akan dikembangkan. Bahkan kalau bisa renewable dan green seperti Geothermal, Pemerintah Jepang dan Korea, akan menambah 10%, hingga harganya menjadi $220/bbl. Menemukan energi dengan harga $220/boe pun tidak mudah dan mereka harus berjunkil balik. Jadi perusahaan Geothermal Indonesia sebenarnya adalah perusahaan super yang harus melawan harga subsidi $35/boe, dimana perusahaan Jepang/Korea-pun tidak bisa. Satu-satunya jalan adalah mencari geothermal yang super, yaitu yang dekat dengan jaringan listrik, dekat dengan pemukiman, bersih sekali (tidak ada endapan carbonat atau silikat, ataupun gas H2S, Hg, dll.), dry steam, pembuangan air gampang, dsb. Dan juga tenaga murah. Indonesia untuk menarik investor mempunyai kecenderungan untuk membanggakan diri tentang besarnya cadangan Geothermal. Brosur yang diterbitkan ESDM menyebutkan bahwa 40% geothermal dunia ada di Indonesia dan baru terambil 5%. Memang pada waktu awal-awal promosi Geothermal kita bisa mengatakan demikian, bahwa Geothermal di Indonesia adalah under-developed. Ini supaya menarik banyak investors. Namun sekarang, setelah 30 tahun sejak Geothermal Kamojang ditemukan, banyak investor bertanya balik. Kalau berlimpah, kenapa Geothermal yang dipromosikan dengan gencar oleh Pemerintah sebagai renewable dan green, tidak bisa berkembang dan baru 5% yang terambil? Apakah policy kita keliru? Semua alternatif energy di Indonesia, termasuk angin, waves, matahari, tide, biofuels, geothermal, dsb. sukar berkembang. Mereka harus bertanding dengan energy murah BBM yang disubsidi. Dirjen Alternative Energy ESDM yang baru didirikan dua tahun yang lalu harus betul-betul berinovasi mengingat subsidi BBM di Indonesia terbesar diantara negara-negara Australasia. Dalam ceramah saya tentang cara menaggulangi subsidi didepan IAGI, saya jadikan Alternative energy sebagai prioritas terakir, yaitu nomer 11
RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Yaitu Pak Ong, kebijakan yang sering tidak diimbangi dengan sarana/ prasarana yang memadai. Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah sekali, bayangkan, wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3 fee utk wellsite geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat, sehingga sulit utk mencari wellsite geologist yang capable, terpaksa saya harus merekrut fresh graduate sambil didampingi seniornya. Ini sekedar contoh kecil. Salam, Yatno -Original Message- From: Ong Han Ling [mailto:wim...@singnet.com.sg] Sent: Tuesday, July 10, 2012 3:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Sdr. Shofiyuddin, Geothermal Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya subsidi BBM. PLN juga harus menghemat dan akan membandingkan harga geothermal dengan harga migas atau batubara. PLN cenderung mengunakan migas yang jauh lebih murah karena mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang bisa berkembang di Indonesia hanyalah Geothermal yang premium seperti: dekat dengan gardu listrik, dry stream (ump.Kamojang), lean gas (low H2S), low carbonate (scaling), low silicate (scaling), tidak ada gas racun seperti Hg, lokasi dekat daerah yang membutuhkan, listrik belum ada, dsb. Begitu geothermal agak kotor seperti mengandung silica atau sour gas (Dieng), umpamanya, perlu dibersihkan dan harga akan naik dan tidak ekonomis. Setelah 10 tahun beroperasi, Pemerintah dua tahun yang lalu menaikkan harga geothermal menjadi sekitar 9.6 cent/kwh. Inipun masih terlalu rendah. Waktu diadakan tender setahun yang lalu hanya Pertamina yang ikut tender dan mendapatkan beberapa daerah baru. Swasta tidak ada karena mereka menganggap harga terlalu rendah, paling tidak mereka minta 12 cent/kwh.(Note: Swasta di Flores ikut tapi ini adalah BUMD). Pemerintah tidak rela memberikan swasta keuntungan yang memadai. PLN tetap lebih untung kalau beli diesel ataupun gas yang disubsidi ketimbang geothermal. ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah. Indonesia selalu mendengungkan bahwa 40% potensi geothermal dunia ada di Indonesia. Benar potensi tinggi tetapi kalau harus bertanding dengan harga diesel dan gas yang disubsidi, sukar bagi PLN memilih Geothermal energi, kecuali Geothermal premium seperti diuraikan diatas. Bagaimana diluar negeri. Di Eropa, harga BBM dikenakan pajak sampai 300%. Jadi segala sesuatu yang bisa mengalahkan BBM plus 300% akan bisa dikembangkan dan dijadikan energi. Umpama di Paris basin, geothermal low enthalpy, temparaturnya hanya 50 derajat celcius. Tapi mereka bisa di manfaatkan untuk memanaskan gedung-gedung waktu musim dingin. Untuk mengalahkan harga BBM plus 300% mudah. Demikian juga geothermal di Filipina dan Jepang, harus melawan energi impor migas yang dikenakan pajak tinggi. Selain itu untuk renewable energy Pemerintah biasanya memberikan insentif. Geothermal di California sampai sekarang pun masih mendapatkan tax break dan VAT (Pajak Penambahan Nilai) dibebaskan. Di Indonesia renewable energy seperti Geothermal sangat dianjurkan Pemerintah tetapi harus melawan BBM yang disubsidi atau melawan BBM minus 50%, bukan melawan BBM plus 300% seperti yang terjadi di luar negeri. Moga-moga keterangan singkat ini berguna bagi Anda. HL Ong. -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:shofiyud...@gmail.com] Sent: Tuesday, July 10, 2012 9:31 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Ong. Menarik sekali. Kalau boleh saya bertanya tentang hal sepele, kenapa kita tidak mengembangkan energy panas bumi yang jelas jelas di depan mata? renewable, berlimpah sepanjang volcanic belt. begitu juga energy gelombang yg melimpah ruah sepanjang pantai selatan? kenapa ya? 2012/7/10 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg: Rekan-rekan IAGI, Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 prioritas yang komprehensif. Judul yang menarik dan akan saya pikirkan. Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang sekarang out of control. Koran Business Indonesia tgl. 6 Juli, 2012 menulis bahwa untuk semester-1, 2012, subsidi BBM mencapai Rp.88,9 trilliun. Padahal untuk semester-1, 2011 subsidi hanya Rp.41,6 triliun. Jadi tahun ini subsidi mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah melakukan segala upaya untuk membendungnya. Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi menyokong tetapi telah mengerogoti APBN. Sekarang Industri migas sudah mulai disokong oleh industri lain. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip tinggi benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih miskin. Hal ini tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan. Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah satu. Sekarang di US mulai shale oil di Texas dan Dakota. Tenaga nuklir, oil shale
RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Rekan dosen Pak Yatno, Keluhan Anda: Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah sekali, bayangkan, wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3 fee utk wellsite geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat. Saya akan coba terangkan kenapa harga tender Anda cuma 1/3 fee untuk migas. Kalau Anda eksplorasi atau produksi minyak di Indonesia, Anda bisa jual minyak tsb. dengan harga internasional, $100/bbl kemana saja didunia ataupun dijual ke Pemerintah. Kalau dijual ke Pemerintah, Anda juga akan dapat $100/bbl. Lalu Pemerintah jual ke PLN dengan harga $35/bbl. Beda $65/bbl.adalah subsidi yang diberikan Pemerintah kepada PLN. Umpama Anda sekarang menemukan lapangan Geothermal. Uap Geothermal tidak bisa dijual keluar negeri. Satu-satunya langganan adalah PLN yang mempunyai monopoli. PLN tentu saja cari harga paling murah. PLN bisa beli solar atau BBM dari Pemerintah yang disubsidi dengan harga $35/bbl. Jadi harga uap geothermal yang secara energi equivalent $100/boe, hanya mau dibeli oleh PLN dengan harga paling tinggi $35/bbl. Artinya perusahaan Geothermal hanya dibayar $35 atau kira-kira 1/3 untuk energi yang setara (energy equivalent dalam BTU umpama) dengan $100/bbl. Jadi untuk wellsite Anda akan dibayar hanya 1/3-nya dibandingkan kalau Anda menanggulangi HC. Bandingkan dengan umpama dengan Korea atau Jepang yang impor crude dengan harga $100/bbl. Pemerintah mengenakan pajak 100%, dan dijual ke masyarakat menjadi $200/bbl. Segala macam alternative energy, termasuk geothermal, jika harganya bisa mengalahkan $200/boe, akan dikembangkan. Bahkan kalau bisa renewable dan green seperti Geothermal, Pemerintah Jepang dan Korea, akan menambah 10%, hingga harganya menjadi $220/bbl. Menemukan energi dengan harga $220/boe pun tidak mudah dan mereka harus berjunkil balik. Jadi perusahaan Geothermal Indonesia sebenarnya adalah perusahaan super yang harus melawan harga subsidi $35/boe, dimana perusahaan Jepang/Korea-pun tidak bisa. Satu-satunya jalan adalah mencari geothermal yang super, yaitu yang dekat dengan jaringan listrik, dekat dengan pemukiman, bersih sekali (tidak ada endapan carbonat atau silikat, ataupun gas H2S, Hg, dll.), dry steam, pembuangan air gampang, dsb. Dan juga tenaga murah. Indonesia untuk menarik investor mempunyai kecenderungan untuk membanggakan diri tentang besarnya cadangan Geothermal. Brosur yang diterbitkan ESDM menyebutkan bahwa 40% geothermal dunia ada di Indonesia dan baru terambil 5%. Memang pada waktu awal-awal promosi Geothermal kita bisa mengatakan demikian, bahwa Geothermal di Indonesia adalah under-developed. Ini supaya menarik banyak investors. Namun sekarang, setelah 30 tahun sejak Geothermal Kamojang ditemukan, banyak investor bertanya balik. Kalau berlimpah, kenapa Geothermal yang dipromosikan dengan gencar oleh Pemerintah sebagai renewable dan green, tidak bisa berkembang dan baru 5% yang terambil? Apakah policy kita keliru? Semua alternatif energy di Indonesia, termasuk angin, waves, matahari, tide, biofuels, geothermal, dsb. sukar berkembang. Mereka harus bertanding dengan energy murah BBM yang disubsidi. Dirjen Alternative Energy ESDM yang baru didirikan dua tahun yang lalu harus betul-betul berinovasi mengingat subsidi BBM di Indonesia terbesar diantara negara-negara Australasia. Dalam ceramah saya tentang cara menaggulangi subsidi didepan IAGI, saya jadikan Alternative energy sebagai prioritas terakir, yaitu nomer 11. Moga-moga keterangan singkat ini bisa menerangkan mengapa Anda harus mengambil fresh graduate untuk proyek well site Anda. Lupakan mutu?? Salam, HL Ong -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Monday, July 30, 2012 2:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Yaitu Pak Ong, kebijakan yang sering tidak diimbangi dengan sarana/ prasarana yang memadai. Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah sekali, bayangkan, wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3 fee utk wellsite geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat, sehingga sulit utk mencari wellsite geologist yang capable, terpaksa saya harus merekrut fresh graduate sambil didampingi seniornya. Ini sekedar contoh kecil. Salam, Yatno -Original Message- From: Ong Han Ling [mailto:wim...@singnet.com.sg] Sent: Tuesday, July 10, 2012 3:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Sdr. Shofiyuddin, Geothermal Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya subsidi BBM. PLN juga harus menghemat dan akan membandingkan harga geothermal dengan harga migas atau batubara. PLN cenderung mengunakan migas yang jauh lebih murah karena mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang bisa berkembang di Indonesia hanyalah Geothermal yang premium seperti: dekat dengan gardu listrik, dry stream (ump.Kamojang), lean gas (low H2S), low carbonate (scaling), low silicate (scaling), tidak ada gas racun
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Wah ini berita baik buat perkebunan dan pertanian. Sudah ada peraturan pepemrintahnya? Atau baru wacana saja koh?? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ismail lia...@indo.net.id Date: Tue, 31 Jul 2012 02:42:36 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Dalam today dialoq minggu lalu di metrotv Dirjen EBTKE / ESDM menyatakan Paradigmanya sekarang harus dirubah bahwa Minyak menjadi Energi Alternatif sedangkan Energi Terbarukan menjadi Energi Utama Gimana ya kira kira pelaksanannya Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id Date: Tue, 31 Jul 2012 07:35:49 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan dosen Pak Yatno, Keluhan Anda: Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah sekali, bayangkan, wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3 fee utk wellsite geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat. Saya akan coba terangkan kenapa harga tender Anda cuma 1/3 fee untuk migas. Kalau Anda eksplorasi atau produksi minyak di Indonesia, Anda bisa jual minyak tsb. dengan harga internasional, $100/bbl kemana saja didunia ataupun dijual ke Pemerintah. Kalau dijual ke Pemerintah, Anda juga akan dapat $100/bbl. Lalu Pemerintah jual ke PLN dengan harga $35/bbl. Beda $65/bbl.adalah subsidi yang diberikan Pemerintah kepada PLN. Umpama Anda sekarang menemukan lapangan Geothermal. Uap Geothermal tidak bisa dijual keluar negeri. Satu-satunya langganan adalah PLN yang mempunyai monopoli. PLN tentu saja cari harga paling murah. PLN bisa beli solar atau BBM dari Pemerintah yang disubsidi dengan harga $35/bbl. Jadi harga uap geothermal yang secara energi equivalent $100/boe, hanya mau dibeli oleh PLN dengan harga paling tinggi $35/bbl. Artinya perusahaan Geothermal hanya dibayar $35 atau kira-kira 1/3 untuk energi yang setara (energy equivalent dalam BTU umpama) dengan $100/bbl. Jadi untuk wellsite Anda akan dibayar hanya 1/3-nya dibandingkan kalau Anda menanggulangi HC. Bandingkan dengan umpama dengan Korea atau Jepang yang impor crude dengan harga $100/bbl. Pemerintah mengenakan pajak 100%, dan dijual ke masyarakat menjadi $200/bbl. Segala macam alternative energy, termasuk geothermal, jika harganya bisa mengalahkan $200/boe, akan dikembangkan. Bahkan kalau bisa renewable dan green seperti Geothermal, Pemerintah Jepang dan Korea, akan menambah 10%, hingga harganya menjadi $220/bbl. Menemukan energi dengan harga $220/boe pun tidak mudah dan mereka harus berjunkil balik. Jadi perusahaan Geothermal Indonesia sebenarnya adalah perusahaan super yang harus melawan harga subsidi $35/boe, dimana perusahaan Jepang/Korea-pun tidak bisa. Satu-satunya jalan adalah mencari geothermal yang super, yaitu yang dekat dengan jaringan listrik, dekat dengan pemukiman, bersih sekali (tidak ada endapan carbonat atau silikat, ataupun gas H2S, Hg, dll.), dry steam, pembuangan air gampang, dsb. Dan juga tenaga murah. Indonesia untuk menarik investor mempunyai kecenderungan untuk membanggakan diri tentang besarnya cadangan Geothermal. Brosur yang diterbitkan ESDM menyebutkan bahwa 40% geothermal dunia ada di Indonesia dan baru terambil 5%. Memang pada waktu awal-awal promosi Geothermal kita bisa mengatakan demikian, bahwa Geothermal di Indonesia adalah under-developed. Ini supaya menarik banyak investors. Namun sekarang, setelah 30 tahun sejak Geothermal Kamojang ditemukan, banyak investor bertanya balik. Kalau berlimpah, kenapa Geothermal yang dipromosikan dengan gencar oleh Pemerintah sebagai renewable dan green, tidak bisa berkembang dan baru 5% yang terambil? Apakah policy kita keliru? Semua alternatif energy di Indonesia, termasuk angin, waves, matahari, tide, biofuels, geothermal, dsb. sukar berkembang. Mereka harus bertanding dengan energy murah BBM yang disubsidi. Dirjen Alternative Energy ESDM yang baru didirikan dua tahun yang lalu harus betul-betul berinovasi mengingat subsidi BBM di Indonesia terbesar diantara negara-negara Australasia. Dalam ceramah saya tentang cara menaggulangi subsidi didepan IAGI, saya jadikan Alternative energy sebagai prioritas terakir, yaitu nomer 11. Moga-moga keterangan singkat ini bisa menerangkan mengapa Anda harus mengambil fresh graduate untuk proyek well site Anda. Lupakan mutu?? Salam, HL Ong -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Monday, July 30, 2012 2:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Yaitu Pak Ong, kebijakan yang sering tidak diimbangi dengan sarana/ prasarana yang memadai. Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah sekali, bayangkan, wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3 fee utk wellsite geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat, sehingga sulit utk mencari wellsite
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Mungkin memang perlu REPELITA ya Cak Shofy? Sampai kapanpun jika periode kepemerintahan hanya max 2 x 5 thn maks maka geothermal sulit di promote mengingat investasi yg tinggi... Tapi kalau alasan investasi tinggi, akan lbh baik jika pemborosan dana proses pemilu s/d rangkaian pilkada2 yg sgt menyita waktu dan perhatian juga ditinjau ulang, dgn ini banyak kiranya potensi alam kebumian yg bisa RI kembangkan dari dana2 tsb. Semua keputusan kebijakan kan ujungnya alokasi dana, sdgkan dana tdk bisa dialokasi jika belum ada pejabat pusat dan daerah serta wakil rakyat yg terpilih sbg sarana justifikasi pengalokasian dana negara... Setali tiga uang antara kok geotermal tdk dikembangkan padahal... vs.kami blm bisa memutuskan krn msh menunggu pejabat baru / sebentar lagi akan ada pemilu / pilkada :-( Ipong Sent from my iPhone On 11 Jul 2012, at 04:08, shofiyuddin shofiyud...@gmail.com wrote: Pak Ong, terima kasih atas penjelasannya yg panjang lebar. Pertenyaan selanjutnya adalah kenapa pemerintah enggan memberikan subsidi ke energy geothermal? Apakah ini salah satu bentuk bahwa pemerintah tidak mendukung bidang energy ini. Di tulisan pak Ong dijelaskan bahwa pemerintah hanya menganjurkan saja. Maaf sebelumnya kalo pertanyaan saya menjadi tidak relevan ini, terutama tentang hubungan pengembangan energy uap ini dengan subsidi bbm yang membengkak ini. Sent from Samsung tablet Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg wrote: Sdr. Ism, Terima kasih atas koreksi Anda. Memang World Geothermal Congress diadakan tiap 5 tahun. Yang saya maksudkan adalah Annual meeting dari Assosiasi Panasbumi Indonesia. Salam. HL Ong -Original Message- From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id] Sent: Tuesday, July 10, 2012 7:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah. Indonesia - Sekedar menambahkan saja World Geothermal Congress (WGC) bukan diadakan setiap tahun tapi diadakan setiap lima tahun sekali , 2005 WGC di Antalya Turki , 2010 WGC di Bali Indonesia dan 2015 di Australia. Penyelenggara WGC bukan Pemerintah tapi Asosiasi Panasbumi Internasional (IGA) dan Asosiasi Negara masing masing masing ( Kalau di Indonesia oleh API ), Pada waktu Indonesia terpilih menjadi penyelenggara WGC harus bersaing dg beberapa negara sebelum IGA memutuskan penyelenggaraan WGC di Indonesia pada WGC 2005 di Turky , Bahwa Pemerintah Mensuport iya namun bukan sbg penyelenggara , bahkan pada waktu promosi dan penetapan Indonesia sbg penyelenggara WGC 2010 Menteri ESDM beserta jajarannya waktu itu datang ke Turky (WGC 2005 Turki) bahkan pihak Kedutaan Besar Turki juga datang dan berpartisipasi mempromosikan Indonesia dg lewat tarian tarian daerah oleh staf Kedubesnya dan akhirnya Indonesia terpilih mengalahkan negara negara pesaingnya , perlu diketahui WGC 2010 Bali menjadi WGC terbesar dg peserta lebih dari 2500 dari lebih 80 negara dg seribuhan lebih makalah yg dipresentasikan baik dari sisi hulu sampai hilirnya dan pembukaanya dihadiri oleh 2 Presiden sekaligus ( Presiden RI dan Presiden Iceland ) salam Ism Sdr. Shofiyuddin, Geothermal Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya subsidi BBM. PLN juga harus menghemat dan akan membandingkan harga geothermal dengan harga migas atau batubara. PLN cenderung mengunakan migas yang jauh lebih murah karena mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang bisa berkembang di Indonesia hanyalah Geothermal yang premium seperti: dekat dengan gardu listrik, dry stream (ump.Kamojang), lean gas (low H2S), low carbonate (scaling), low silicate (scaling), tidak ada gas racun seperti Hg, lokasi dekat daerah yang membutuhkan, listrik belum ada, dsb. Begitu geothermal agak kotor seperti mengandung silica atau sour gas (Dieng), umpamanya, perlu dibersihkan dan harga akan naik dan tidak ekonomis. Setelah 10 tahun beroperasi, Pemerintah dua tahun yang lalu menaikkan harga geothermal menjadi sekitar 9.6 cent/kwh. Inipun masih terlalu rendah. Waktu diadakan tender setahun yang lalu hanya Pertamina yang ikut tender dan mendapatkan beberapa daerah baru. Swasta tidak ada karena mereka menganggap harga terlalu rendah, paling tidak mereka minta 12 cent/kwh.(Note: Swasta di Flores ikut tapi ini adalah BUMD). Pemerintah tidak rela memberikan swasta keuntungan yang memadai. PLN tetap lebih untung kalau beli diesel ataupun gas yang disubsidi ketimbang geothermal. ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah. Indonesia selalu mendengungkan bahwa 40% potensi geothermal dunia ada di Indonesia. Benar potensi tinggi tetapi kalau harus bertanding dengan harga diesel dan gas yang disubsidi
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
mbulat mbulet istilahipun pakde liamsi perfectly accurate! Not surprisingly if Kepodang Gas has been on hold to be delivered to TlLorok for ca.10 years! Dua ujung lembing yg tdk akan pernah bertemu antara harga jual gas dan harga jual PLN domestik. Kedua institusi energi ini saling keukeuh dgn harga patokan masing2 - tanpa ada solusi dr pemerintah / wakil rakyat yg jitu walaupun sdh jelas di depan mata bhwa di 5-10 thn ke depan sejak gas menggantikan diesel TLorok maka pemerintah akan menghemat subsidi BBM yg buwwesaaarrr - insyaa Allah cukup utk pengembangan geotermal. Lagi-lagi gak populer bagi siapapun pemerintah saat itu utk mengambil keputusan. Kami pernah sampaikan ini dlm forum formal maupun informal kpd pemerintah akan tetapi bbrp mengakui sulitnya duduk bersama dlm melihat kepentingan negara jangka panjang. :-( Ipong Sent from my iPhone On 11 Jul 2012, at 08:10, lia...@indo.net.id wrote: Mungkin ini pertimbangan Pemerintah? http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/06/29/m6dam9-hatta-tidak-ada-subsidi-untuk-energi-nonfossil Menurutnya, seandainya harga energi fosil ditetapkan pada harga keekonomian, yakni sekitar 1 dolar AS per liter, maka energi baru terbarukan seperti geothermal akan kompetitif. masalahnya di UU Migas 2001 Pasal yg mengatakan bahwa harga Bahan Bakar Minyak yang diserahkan ke mekanisme pasar ( harga keekonomiannya ) Sudah dibatalkan oleh MK, jadi harga BBM ditentukan pemerintah dan harganya berbeda dg harga pasar , shg perbedaan harga tsb yg diberikan subsidi cilakanya parameter parameter untuk perhitungan subsidi ( IPC,Kurs rupiah dan volumenya ) berubah dg cepat shg semakin tinggi subsidinya, karena subsidi itu dianggarkan ke APBN maka harus memperoleh persetujuan Parlemen. mbulat mbulet akhirnya . hal yang sama terjadi di Subsidi untuk listrik , saat ini tarif listrik ( TDL) rata rata 750 Rp/Kwh , sedangkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik kira kira 1100 Rp/Kwh , shg selish nya dibayar dg subsidi dikalikan total produksi listrik selama setahun yaitu kira kira 170 TWh , Subsidi ini juga akan berubah kalau Target energi mix untuk pembngkitnya juga berubah , misalnya gas nya tidak ada maka harus diganti dg BBM spt yg terjadi di PLTG Tambak Lorok Semarang karena gas dari Lap Kepodangnya Petronas carigali gak ngalir ngalir maka PLTG tsb harus diminumi dg BBM shg Trilyunan Rp yg harus untuk menomboki biaya operasinya, kalau Nggak Jateng bisa peteng ndedet ( gelap gulita ) karena PLTG ini menyumbangkan lebih dari 1000 MW ke Jateng atau hampir sama dg Total Kapasitas terpasangnya Geothermal se Indonesia ISM ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Mungkin ini pertimbangan Pemerintah? http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/06/29/m6dam9-hatta-tidak-ada-subsidi-untuk-energi-nonfossil Menurutnya, seandainya harga energi fosil ditetapkan pada harga keekonomian, yakni sekitar 1 dolar AS per liter, maka energi baru terbarukan seperti geothermal akan kompetitif. masalahnya di UU Migas 2001 Pasal yg mengatakan bahwa harga Bahan Bakar Minyak yang diserahkan ke mekanisme pasar ( harga keekonomiannya ) Sudah dibatalkan oleh MK, jadi harga BBM ditentukan pemerintah dan harganya berbeda dg harga pasar , shg perbedaan harga tsb yg diberikan subsidi cilakanya parameter parameter untuk perhitungan subsidi ( IPC,Kurs rupiah dan volumenya ) berubah dg cepat shg semakin tinggi subsidinya, karena subsidi itu dianggarkan ke APBN maka harus memperoleh persetujuan Parlemen. mbulat mbulet akhirnya . hal yang sama terjadi di Subsidi untuk listrik , saat ini tarif listrik ( TDL) rata rata 750 Rp/Kwh , sedangkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik kira kira 1100 Rp/Kwh , shg selish nya dibayar dg subsidi dikalikan total produksi listrik selama setahun yaitu kira kira 170 TWh , Subsidi ini juga akan berubah kalau Target energi mix untuk pembngkitnya juga berubah , misalnya gas nya tidak ada maka harus diganti dg BBM spt yg terjadi di PLTG Tambak Lorok Semarang karena gas dari Lap Kepodangnya Petronas carigali gak ngalir ngalir maka PLTG tsb harus diminumi dg BBM shg Trilyunan Rp yg harus untuk menomboki biaya operasinya, kalau Nggak Jateng bisa peteng ndedet ( gelap gulita ) karena PLTG ini menyumbangkan lebih dari 1000 MW ke Jateng atau hampir sama dg Total Kapasitas terpasangnya Geothermal se Indonesia ISM ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Menarik apa yg disampaikan Pak Ong : 1. Jadi tahun ini subsidi mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah melakukan segala upaya untuk membendungnya. == kalau sampai subdidi naik 100 % , bisa berarti quotanya naik 100 % dari 40 Juta KL menjadi 80 juta KL , apa ya penyebabnya apa karena banyaknya kendaraan baru berseliweran ( apalagi musim liburan / hari raya ) atau jangan jangan BBM bersubsidi dipakai oleh yg tidak berhak memakai BBM bersubsidi spt Industri ( penjualan BBM bersusbdidi untuk industri )Bisa juga kenaikan Subsidi ( Rupiahnya ) ini dipicu dg melonjaknya harga minyak (IPC), sebagaimana diketahui nilai subsidi didasarkan pada harga IPC tertentu ( 105 $/barel.) namun rasanya harga minyak malah turun --- 2. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip tinggi benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih miskin. Hal ini tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan. == Apa mungkin gajinya pada diturunkan , jangan jangan malah pada hengkang ke Negeri Jiran.. Kebijakan subsidi ke komoditi ini ( BBM ) kayaknya bakal ribet terus , sebetulnya kalau mau ces pleng cabut subsidi komoditi , subsidi diberikan langsung ke orang yg membutuhkan. Akibat kebijakan subsdi saat ini deversifikasi thd SDE lain mandeg karena selalu yang terjadi ke masalah harga keekonomiannya yg tdk fisibel krn harus di bandingkan dg BBM bersubsidi. seperti Harga listrik per Kwh saat ini dg BBM sudah diatas 2500 Rp/Kwh atau 26.5c $ , disisi lain karena ada subsidi maka Tarifnya (TDL) hanya 750 Rp/Kwh atau 7,9 c$ shg ada subsidi ( 26,5 - 7,9 ) c$/Kwh, oleh karenya harga beli energi yg lain juga disesuaikan ( contoh listrik Geothermal dihargai maksimal 9,7 c$/Kwh ) coba kalau di bandingkan dg listrik BBM berapa kali lipatnya. salam ism Rekan-rekan IAGI, Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 prioritas yang komprehensif. Judul yang menarik dan akan saya pikirkan. Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang sekarang out of control. Koran Business Indonesia tgl. 6 Juli, 2012 menulis bahwa untuk semester-1, 2012, subsidi BBM mencapai Rp.88,9 trilliun. Padahal untuk semester-1, 2011 subsidi hanya Rp.41,6 triliun. Jadi tahun ini subsidi mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah melakukan segala upaya untuk membendungnya. Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi menyokong tetapi telah mengerogoti APBN. Sekarang Industri migas sudah mulai disokong oleh industri lain. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip tinggi benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih miskin. Hal ini tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan. Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah satu. Sekarang di US mulai shale oil di Texas dan Dakota. Tenaga nuklir, oil shale, dsb.,adalah hal-hal yang belum kita teliti dan hayati. The grass always looks greener on the other side. Selain itu, time frame tidak cocok. Yang kita perlukan adalah sekarang. Realitas adalah bahwa eksplorasi migas conventional ke first production rata-rata 10 tahun. Untuk mencapai ke significant production ditambah 3 tahun lagi. Jadi yang conventional saja sudah 13 tahun, apalagi yang unconventional seperti unconventional gas, EOR, oil shale, shale oil, dsb. Mari kita diskusikan bersama untuk mencari jalan keluar waktu kita bertemu tgl. 17 Juli yad. Salam, HL Ong From: leona...@centrin.net.id [mailto:leona...@centrin.net.id] Sent: Monday, July 09, 2012 5:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas: Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkakan subsidi BBM: 11 langkah komprensif. LL Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam. Ini judul dari pak Presiden: Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi YI _^ _ From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 + To: iagi-net@iagi.or.id mailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya J . Salam, MJP - 3048 From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Om MJP, Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI
RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah. Indonesia - Sekedar menambahkan saja World Geothermal Congress (WGC) bukan diadakan setiap tahun tapi diadakan setiap lima tahun sekali , 2005 WGC di Antalya Turki , 2010 WGC di Bali Indonesia dan 2015 di Australia. Penyelenggara WGC bukan Pemerintah tapi Asosiasi Panasbumi Internasional (IGA) dan Asosiasi Negara masing masing masing ( Kalau di Indonesia oleh API ), Pada waktu Indonesia terpilih menjadi penyelenggara WGC harus bersaing dg beberapa negara sebelum IGA memutuskan penyelenggaraan WGC di Indonesia pada WGC 2005 di Turky , Bahwa Pemerintah Mensuport iya namun bukan sbg penyelenggara , bahkan pada waktu promosi dan penetapan Indonesia sbg penyelenggara WGC 2010 Menteri ESDM beserta jajarannya waktu itu datang ke Turky (WGC 2005 Turki) bahkan pihak Kedutaan Besar Turki juga datang dan berpartisipasi mempromosikan Indonesia dg lewat tarian tarian daerah oleh staf Kedubesnya dan akhirnya Indonesia terpilih mengalahkan negara negara pesaingnya , perlu diketahui WGC 2010 Bali menjadi WGC terbesar dg peserta lebih dari 2500 dari lebih 80 negara dg seribuhan lebih makalah yg dipresentasikan baik dari sisi hulu sampai hilirnya dan pembukaanya dihadiri oleh 2 Presiden sekaligus ( Presiden RI dan Presiden Iceland ) salam Ism Sdr. Shofiyuddin, Geothermal Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya subsidi BBM. PLN juga harus menghemat dan akan membandingkan harga geothermal dengan harga migas atau batubara. PLN cenderung mengunakan migas yang jauh lebih murah karena mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang bisa berkembang di Indonesia hanyalah Geothermal yang premium seperti: dekat dengan gardu listrik, dry stream (ump.Kamojang), lean gas (low H2S), low carbonate (scaling), low silicate (scaling), tidak ada gas racun seperti Hg, lokasi dekat daerah yang membutuhkan, listrik belum ada, dsb. Begitu geothermal agak kotor seperti mengandung silica atau sour gas (Dieng), umpamanya, perlu dibersihkan dan harga akan naik dan tidak ekonomis. Setelah 10 tahun beroperasi, Pemerintah dua tahun yang lalu menaikkan harga geothermal menjadi sekitar 9.6 cent/kwh. Inipun masih terlalu rendah. Waktu diadakan tender setahun yang lalu hanya Pertamina yang ikut tender dan mendapatkan beberapa daerah baru. Swasta tidak ada karena mereka menganggap harga terlalu rendah, paling tidak mereka minta 12 cent/kwh.(Note: Swasta di Flores ikut tapi ini adalah BUMD). Pemerintah tidak rela memberikan swasta keuntungan yang memadai. PLN tetap lebih untung kalau beli diesel ataupun gas yang disubsidi ketimbang geothermal. ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah. Indonesia selalu mendengungkan bahwa 40% potensi geothermal dunia ada di Indonesia. Benar potensi tinggi tetapi kalau harus bertanding dengan harga diesel dan gas yang disubsidi, sukar bagi PLN memilih Geothermal energi, kecuali Geothermal premium seperti diuraikan diatas. Bagaimana diluar negeri. Di Eropa, harga BBM dikenakan pajak sampai 300%. Jadi segala sesuatu yang bisa mengalahkan BBM plus 300% akan bisa dikembangkan dan dijadikan energi. Umpama di Paris basin, geothermal low enthalpy, temparaturnya hanya 50 derajat celcius. Tapi mereka bisa di manfaatkan untuk memanaskan gedung-gedung waktu musim dingin. Untuk mengalahkan harga BBM plus 300% mudah. Demikian juga geothermal di Filipina dan Jepang, harus melawan energi impor migas yang dikenakan pajak tinggi. Selain itu untuk renewable energy Pemerintah biasanya memberikan insentif. Geothermal di California sampai sekarang pun masih mendapatkan tax break dan VAT (Pajak Penambahan Nilai) dibebaskan. Di Indonesia renewable energy seperti Geothermal sangat dianjurkan Pemerintah tetapi harus melawan BBM yang disubsidi atau melawan BBM minus 50%, bukan melawan BBM plus 300% seperti yang terjadi di luar negeri. Moga-moga keterangan singkat ini berguna bagi Anda. HL Ong. -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:shofiyud...@gmail.com] Sent: Tuesday, July 10, 2012 9:31 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Ong. Menarik sekali. Kalau boleh saya bertanya tentang hal sepele, kenapa kita tidak mengembangkan energy panas bumi yang jelas jelas di depan mata? renewable, berlimpah sepanjang volcanic belt. begitu juga energy gelombang yg melimpah ruah sepanjang pantai selatan? kenapa ya? 2012/7/10 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg: Rekan-rekan IAGI, Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 prioritas yang komprehensif. Judul yang menarik dan akan saya pikirkan. Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang sekarang out of control. Koran Business
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Mudah2an bentar lagi ada kebijakan mesdm ttg feed and tariff panas bumi, harga akan dipatok per wilayah tertentu yg jelas di atas ceiling price saat ini 9,7 cent/kwh, yg dilelang bukan harga beli pln tapi komitmen cod Selain pertamina sdh banyak kok yg menang tender panas bumi al chevron, supreme di 3 lokasi berbeda, tri energi di baturraden, otp di sumut dll masih banyak lagi Salam Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Tue, 10 Jul 2012 19:33:01 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah. Indonesia - Sekedar menambahkan saja World Geothermal Congress (WGC) bukan diadakan setiap tahun tapi diadakan setiap lima tahun sekali , 2005 WGC di Antalya Turki , 2010 WGC di Bali Indonesia dan 2015 di Australia. Penyelenggara WGC bukan Pemerintah tapi Asosiasi Panasbumi Internasional (IGA) dan Asosiasi Negara masing masing masing ( Kalau di Indonesia oleh API ), Pada waktu Indonesia terpilih menjadi penyelenggara WGC harus bersaing dg beberapa negara sebelum IGA memutuskan penyelenggaraan WGC di Indonesia pada WGC 2005 di Turky , Bahwa Pemerintah Mensuport iya namun bukan sbg penyelenggara , bahkan pada waktu promosi dan penetapan Indonesia sbg penyelenggara WGC 2010 Menteri ESDM beserta jajarannya waktu itu datang ke Turky (WGC 2005 Turki) bahkan pihak Kedutaan Besar Turki juga datang dan berpartisipasi mempromosikan Indonesia dg lewat tarian tarian daerah oleh staf Kedubesnya dan akhirnya Indonesia terpilih mengalahkan negara negara pesaingnya , perlu diketahui WGC 2010 Bali menjadi WGC terbesar dg peserta lebih dari 2500 dari lebih 80 negara dg seribuhan lebih makalah yg dipresentasikan baik dari sisi hulu sampai hilirnya dan pembukaanya dihadiri oleh 2 Presiden sekaligus ( Presiden RI dan Presiden Iceland ) salam Ism Sdr. Shofiyuddin, Geothermal Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya subsidi BBM. PLN juga harus menghemat dan akan membandingkan harga geothermal dengan harga migas atau batubara. PLN cenderung mengunakan migas yang jauh lebih murah karena mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang bisa berkembang di Indonesia hanyalah Geothermal yang premium seperti: dekat dengan gardu listrik, dry stream (ump.Kamojang), lean gas (low H2S), low carbonate (scaling), low silicate (scaling), tidak ada gas racun seperti Hg, lokasi dekat daerah yang membutuhkan, listrik belum ada, dsb. Begitu geothermal agak kotor seperti mengandung silica atau sour gas (Dieng), umpamanya, perlu dibersihkan dan harga akan naik dan tidak ekonomis. Setelah 10 tahun beroperasi, Pemerintah dua tahun yang lalu menaikkan harga geothermal menjadi sekitar 9.6 cent/kwh. Inipun masih terlalu rendah. Waktu diadakan tender setahun yang lalu hanya Pertamina yang ikut tender dan mendapatkan beberapa daerah baru. Swasta tidak ada karena mereka menganggap harga terlalu rendah, paling tidak mereka minta 12 cent/kwh.(Note: Swasta di Flores ikut tapi ini adalah BUMD). Pemerintah tidak rela memberikan swasta keuntungan yang memadai. PLN tetap lebih untung kalau beli diesel ataupun gas yang disubsidi ketimbang geothermal. ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah. Indonesia selalu mendengungkan bahwa 40% potensi geothermal dunia ada di Indonesia. Benar potensi tinggi tetapi kalau harus bertanding dengan harga diesel dan gas yang disubsidi, sukar bagi PLN memilih Geothermal energi, kecuali Geothermal premium seperti diuraikan diatas. Bagaimana diluar negeri. Di Eropa, harga BBM dikenakan pajak sampai 300%. Jadi segala sesuatu yang bisa mengalahkan BBM plus 300% akan bisa dikembangkan dan dijadikan energi. Umpama di Paris basin, geothermal low enthalpy, temparaturnya hanya 50 derajat celcius. Tapi mereka bisa di manfaatkan untuk memanaskan gedung-gedung waktu musim dingin. Untuk mengalahkan harga BBM plus 300% mudah. Demikian juga geothermal di Filipina dan Jepang, harus melawan energi impor migas yang dikenakan pajak tinggi. Selain itu untuk renewable energy Pemerintah biasanya memberikan insentif. Geothermal di California sampai sekarang pun masih mendapatkan tax break dan VAT (Pajak Penambahan Nilai) dibebaskan. Di Indonesia renewable energy seperti Geothermal sangat dianjurkan Pemerintah tetapi harus melawan BBM yang disubsidi atau melawan BBM minus 50%, bukan melawan BBM plus 300% seperti yang terjadi di luar negeri. Moga-moga keterangan singkat ini berguna bagi Anda. HL Ong. -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:shofiyud...@gmail.com] Sent: Tuesday, July 10, 2012 9:31 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Ong. Menarik sekali. Kalau boleh saya bertanya tentang hal
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Mungkin ini pertimbangan Pemerintah? http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/06/29/m6dam9-hatta-tidak-ada-subsidi-untuk-energi-nonfossil LL --Original Message-- From: shofiyuddin To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Sent: Jul 11, 2012 10:08 Pak Ong, terima kasih atas penjelasannya yg panjang lebar. Pertenyaan selanjutnya adalah kenapa pemerintah enggan memberikan subsidi ke energy geothermal? Apakah ini salah satu bentuk bahwa pemerintah tidak mendukung bidang energy ini. Di tulisan pak Ong dijelaskan bahwa pemerintah hanya menganjurkan saja. Maaf sebelumnya kalo pertanyaan saya menjadi tidak relevan ini, terutama tentang hubungan pengembangan energy uap ini dengan subsidi bbm yang membengkak ini. Sent from Samsung tablet Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg wrote: Sdr. Ism, Terima kasih atas koreksi Anda. Memang World Geothermal Congress diadakan tiap 5 tahun. Yang saya maksudkan adalah Annual meeting dari Assosiasi Panasbumi Indonesia. Salam. HL Ong -Original Message- From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id] Sent: Tuesday, July 10, 2012 7:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah. Indonesia - Sekedar menambahkan saja World Geothermal Congress (WGC) bukan diadakan setiap tahun tapi diadakan setiap lima tahun sekali , 2005 WGC di Antalya Turki , 2010 WGC di Bali Indonesia dan 2015 di Australia. Penyelenggara WGC bukan Pemerintah tapi Asosiasi Panasbumi Internasional (IGA) dan Asosiasi Negara masing masing masing ( Kalau di Indonesia oleh API ), Pada waktu Indonesia terpilih menjadi penyelenggara WGC harus bersaing dg beberapa negara sebelum IGA memutuskan penyelenggaraan WGC di Indonesia pada WGC 2005 di Turky , Bahwa Pemerintah Mensuport iya namun bukan sbg penyelenggara , bahkan pada waktu promosi dan penetapan Indonesia sbg penyelenggara WGC 2010 Menteri ESDM beserta jajarannya waktu itu datang ke Turky (WGC 2005 Turki) bahkan pihak Kedutaan Besar Turki juga datang dan berpartisipasi mempromosikan Indonesia dg lewat tarian tarian daerah oleh staf Kedubesnya dan akhirnya Indonesia terpilih mengalahkan negara negara pesaingnya , perlu diketahui WGC 2010 Bali menjadi WGC terbesar dg peserta lebih dari 2500 dari lebih 80 negara dg seribuhan lebih makalah yg dipresentasikan baik dari sisi hulu sampai hilirnya dan pembukaanya dihadiri oleh 2 Presiden sekaligus ( Presiden RI dan Presiden Iceland ) salam Ism Sdr. Shofiyuddin, Geothermal Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya subsidi BBM. PLN juga harus menghemat dan akan membandingkan harga geothermal dengan harga migas atau batubara. PLN cenderung mengunakan migas yang jauh lebih murah karena mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang bisa berkembang di Indonesia hanyalah Geothermal yang premium seperti: dekat dengan gardu listrik, dry stream (ump.Kamojang), lean gas (low H2S), low carbonate (scaling), low silicate (scaling), tidak ada gas racun seperti Hg, lokasi dekat daerah yang membutuhkan, listrik belum ada, dsb. Begitu geothermal agak kotor seperti mengandung silica atau sour gas (Dieng), umpamanya, perlu dibersihkan dan harga akan naik dan tidak ekonomis. Setelah 10 tahun beroperasi, Pemerintah dua tahun yang lalu menaikkan harga geothermal menjadi sekitar 9.6 cent/kwh. Inipun masih terlalu rendah. Waktu diadakan tender setahun yang lalu hanya Pertamina yang ikut tender dan mendapatkan beberapa daerah baru. Swasta tidak ada karena mereka menganggap harga terlalu rendah, paling tidak mereka minta 12 cent/kwh.(Note: Swasta di Flores ikut tapi ini adalah BUMD). Pemerintah tidak rela memberikan swasta keuntungan yang memadai. PLN tetap lebih untung kalau beli diesel ataupun gas yang disubsidi ketimbang geothermal. ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah. Indonesia selalu mendengungkan bahwa 40% potensi geothermal dunia ada di Indonesia. Benar potensi tinggi tetapi kalau harus bertanding dengan harga diesel dan gas yang disubsidi, sukar bagi PLN memilih Geothermal energi, kecuali Geothermal premium seperti diuraikan diatas. Bagaimana diluar negeri. Di Eropa, harga BBM dikenakan pajak sampai 300%. Jadi segala sesuatu yang bisa mengalahkan BBM plus 300% akan bisa dikembangkan dan dijadikan energi. Umpama di Paris basin, geothermal low enthalpy, temparaturnya hanya 50 derajat celcius. Tapi mereka bisa di manfaatkan untuk memanaskan gedung-gedung waktu musim dingin. Untuk mengalahkan harga BBM plus 300% mudah. Demikian juga geothermal di Filipina dan Jepang, harus melawan energi impor migas yang dikenakan pajak tinggi. Selain itu untuk renewable energy Pemerintah biasanya
RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Bapak-bapak Pengurus IAGI, Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, mudah-mudahan jadwalnya cocok. Salam, MJP - 3048 From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id] Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Om MJP, Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan. Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2 menunggu nih, he..he.. Salam, Syaiful 2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Bapak-bapak Pengurus IAGI, Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, mudah-mudahan jadwalnya cocok. Salam, MJP – 3048 *From:* Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id] *Sent:* Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya “grand strategy” dalam menanggulangi “net importer crude”. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul “Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak”. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. *From:* Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] *Sent:* Monday, July 02, 2012 2:53 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. * -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com President Director of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya :) ... Salam, MJP - 3048 From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Om MJP, Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan. Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2 menunggu nih, he..he.. Salam, Syaiful 2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.commailto:muhar...@pertamina.com Bapak-bapak Pengurus IAGI, Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, mudah-mudahan jadwalnya cocok. Salam, MJP - 3048 From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.idmailto:hl...@geoservices.co.id] Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. * -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.idmailto:msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.commailto:mohammadsyai...@gmail.com President Director of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam. Ini judul dari pak Presiden: Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi YI “_^ -Original Message- From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya :) ... Salam, MJP - 3048 From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Om MJP, Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan. Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2 menunggu nih, he..he.. Salam, Syaiful 2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.commailto:muhar...@pertamina.com Bapak-bapak Pengurus IAGI, Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, mudah-mudahan jadwalnya cocok. Salam, MJP - 3048 From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.idmailto:hl...@geoservices.co.id] Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. * -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.idmailto:msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.commailto:mohammadsyai...@gmail.com President Director of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas: Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkakan subsidi BBM: 11 langkah komprensif. LL Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam. Ini judul dari pak Presiden: Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi YI “_^ -Original Message- From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya :) ... Salam, MJP - 3048 From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Om MJP, Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan. Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2 menunggu nih, he..he.. Salam, Syaiful 2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.commailto:muhar...@pertamina.com Bapak-bapak Pengurus IAGI, Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, mudah-mudahan jadwalnya cocok. Salam, MJP - 3048 From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.idmailto:hl...@geoservices.co.id] Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. * -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.idmailto:msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.commailto:mohammadsyai...@gmail.com President Director of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Wamen ESDM: Seupil Nuklir Bisa Hasilkan Puluhan Megawatt! Rista Rama Dhany - detikfinance Senin, 09/07/2012 19:16 WIB Browser anda tidak mendukung iFrame Jakarta - Wakil Menteri (Wamen) Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini mengungkapkan secuil nuklir bisa menghasilakan puluhan megawatt listrik. Nuklir merupakan energi yang luar biasa, ini yang membuat Jepang banyak memakai sumber energi ini. Seupil nuklir, itu bisa menghasilkan puluhan megawatt, betapa dahsyatnya nuklir ini untuk energi masa depan, kata Rudi di Kementerian ESDM, Senin (9/7/2012). Bahkan kata Rudi, Jepang saat kena musibah gempa bumi dan tsunami, Negeri Matahari Terbit itu berencana menutup nuklir mereka, namun ternyata tidak mampu lepas dari sumber energi nuklir. Jepang tidak akan tahan dan tidak mampu lepas dari Nuklir, karena berapapun gas yang dipasok dari Qatar dan Indonesia, tetap tidak akan cukup memenuhi kebutuhan energi di Jepang, ujar Rudi. Hal yang sama pun terjadi pada Jerman, Negara itu akan menutup seluruh fasilitas nuklirnya, namun belum dipastikan sampai kapan negara itu kuat tak menggunakan nuklir. Jepang, Jerman katanya mau lepas dan menutup fasilitas Nuklir mereka tapi sampai seberapa kuat dan lama mereka bisa lepas dari nuklir, saya kira tidak akan lama, ucap Rudi. Lantas bagaimana dengan Indonesia? Kita belum akan mengarah ke sana (Nuklir), yang kita lakukan saat ini adalah mensubtitusi energi dari yang tergantung dengan Migas diubah menjadi menggunakan Gas, Panas Bumi, Bio, Matahari, Angin dan lainnya, kita manfaatkan dulu keanekaragaman energi yang kita punya, kata Rudi. Ditambahkannya, pasalnya jika Indonesia terus tergantung dengan Migas maka tidakakan mampu untuk memenuhi kebutuhan energi. Kebutuhan Migas kita saat ini saja 3 juta berel oil equivalen per day (Boepd) sementara 2025 nanti kita sudah membutuhan 8 juta Boepd, tentu kalau dari Migas saja tidak akan mampu, harus dari energi lainnya, karena kita hanya punya cadangan Migas dari cadangan migas dunia hanya 0,3 miliar boepd, tandasnya. ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Setau aku, perancis energi listriknya dari nuklir. Kita saja ribut karena terbelenggu oleh traktaat nuklir. Nggak punya kok mau ikutan. Tadi di labnya pemeriksa energi, ada babah mriksain mineral monasit, limbah timah bangka. Mau jual ke cina. Lha temanku di batan, ekstraksi uranium, thorium itu mudah dan sesungguhnya asal mau, kita juga mampu. Siapa penghalangnya? Pemeintah sendiri krn ikut tt anti nuklir. Kita punya 0,1% bhn nuklir harus lapur ke kanada. Padahal thorium dan uranium kita punya sbg limbah dari timah putih, yang hanya dijual sebagai pasir timbunan. Waktu Rusia jatuh, banyak tawaran ahli reaktor mrk ke kita, ttp ditolak. Merasa kaya minyak kalee. Aku ikut seminar itu. Tidak beralasan tidak boleh punya reaktor atom diwilayah gempa. Kita bisa buat reaktor di laut, seperti halnya kapal bertenaga nuklirnya amerika, rusia dsb. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Mon, 9 Jul 2012 22:07:07 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Wamen ESDM: Seupil Nuklir Bisa Hasilkan Puluhan Megawatt! Rista Rama Dhany - detikfinance Senin, 09/07/2012 19:16 WIB Browser anda tidak mendukung iFrame Jakarta - Wakil Menteri (Wamen) Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini mengungkapkan secuil nuklir bisa menghasilakan puluhan megawatt listrik. Nuklir merupakan energi yang luar biasa, ini yang membuat Jepang banyak memakai sumber energi ini. Seupil nuklir, itu bisa menghasilkan puluhan megawatt, betapa dahsyatnya nuklir ini untuk energi masa depan, kata Rudi di Kementerian ESDM, Senin (9/7/2012). Bahkan kata Rudi, Jepang saat kena musibah gempa bumi dan tsunami, Negeri Matahari Terbit itu berencana menutup nuklir mereka, namun ternyata tidak mampu lepas dari sumber energi nuklir. Jepang tidak akan tahan dan tidak mampu lepas dari Nuklir, karena berapapun gas yang dipasok dari Qatar dan Indonesia, tetap tidak akan cukup memenuhi kebutuhan energi di Jepang, ujar Rudi. Hal yang sama pun terjadi pada Jerman, Negara itu akan menutup seluruh fasilitas nuklirnya, namun belum dipastikan sampai kapan negara itu kuat tak menggunakan nuklir. Jepang, Jerman katanya mau lepas dan menutup fasilitas Nuklir mereka tapi sampai seberapa kuat dan lama mereka bisa lepas dari nuklir, saya kira tidak akan lama, ucap Rudi. Lantas bagaimana dengan Indonesia? Kita belum akan mengarah ke sana (Nuklir), yang kita lakukan saat ini adalah mensubtitusi energi dari yang tergantung dengan Migas diubah menjadi menggunakan Gas, Panas Bumi, Bio, Matahari, Angin dan lainnya, kita manfaatkan dulu keanekaragaman energi yang kita punya, kata Rudi. Ditambahkannya, pasalnya jika Indonesia terus tergantung dengan Migas maka tidakakan mampu untuk memenuhi kebutuhan energi. Kebutuhan Migas kita saat ini saja 3 juta berel oil equivalen per day (Boepd) sementara 2025 nanti kita sudah membutuhan 8 juta Boepd, tentu kalau dari Migas saja tidak akan mampu, harus dari energi lainnya, karena kita hanya punya cadangan Migas dari cadangan migas dunia hanya 0,3 miliar boepd, tandasnya. ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Rekan-rekan IAGI, Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 prioritas yang komprehensif. Judul yang menarik dan akan saya pikirkan. Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang sekarang out of control. Koran Business Indonesia tgl. 6 Juli, 2012 menulis bahwa untuk semester-1, 2012, subsidi BBM mencapai Rp.88,9 trilliun. Padahal untuk semester-1, 2011 subsidi hanya Rp.41,6 triliun. Jadi tahun ini subsidi mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah melakukan segala upaya untuk membendungnya. Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi menyokong tetapi telah mengerogoti APBN. Sekarang Industri migas sudah mulai disokong oleh industri lain. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip tinggi benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih miskin. Hal ini tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan. Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah satu. Sekarang di US mulai shale oil di Texas dan Dakota. Tenaga nuklir, oil shale, dsb.,adalah hal-hal yang belum kita teliti dan hayati. The grass always looks greener on the other side. Selain itu, time frame tidak cocok. Yang kita perlukan adalah sekarang. Realitas adalah bahwa eksplorasi migas conventional ke first production rata-rata 10 tahun. Untuk mencapai ke significant production ditambah 3 tahun lagi. Jadi yang conventional saja sudah 13 tahun, apalagi yang unconventional seperti unconventional gas, EOR, oil shale, shale oil, dsb. Mari kita diskusikan bersama untuk mencari jalan keluar waktu kita bertemu tgl. 17 Juli yad. Salam, HL Ong From: leona...@centrin.net.id [mailto:leona...@centrin.net.id] Sent: Monday, July 09, 2012 5:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas: Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkakan subsidi BBM: 11 langkah komprensif. LL Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam. Ini judul dari pak Presiden: Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi YI _^ _ From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 + To: iagi-net@iagi.or.id mailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya J . Salam, MJP - 3048 From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Om MJP, Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan. Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2 menunggu nih, he..he.. Salam, Syaiful 2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Bapak-bapak Pengurus IAGI, Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, mudah-mudahan jadwalnya cocok. Salam, MJP - 3048 From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id] Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Mari berbincang dgn Mas Ong. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg Date: Tue, 10 Jul 2012 09:06:25 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 prioritas yang komprehensif. Judul yang menarik dan akan saya pikirkan. Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang sekarang out of control. Koran Business Indonesia tgl. 6 Juli, 2012 menulis bahwa untuk semester-1, 2012, subsidi BBM mencapai Rp.88,9 trilliun. Padahal untuk semester-1, 2011 subsidi hanya Rp.41,6 triliun. Jadi tahun ini subsidi mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah melakukan segala upaya untuk membendungnya. Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi menyokong tetapi telah mengerogoti APBN. Sekarang Industri migas sudah mulai disokong oleh industri lain. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip tinggi benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih miskin. Hal ini tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan. Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah satu. Sekarang di US mulai shale oil di Texas dan Dakota. Tenaga nuklir, oil shale, dsb.,adalah hal-hal yang belum kita teliti dan hayati. The grass always looks greener on the other side. Selain itu, time frame tidak cocok. Yang kita perlukan adalah sekarang. Realitas adalah bahwa eksplorasi migas conventional ke first production rata-rata 10 tahun. Untuk mencapai ke significant production ditambah 3 tahun lagi. Jadi yang conventional saja sudah 13 tahun, apalagi yang unconventional seperti unconventional gas, EOR, oil shale, shale oil, dsb. Mari kita diskusikan bersama untuk mencari jalan keluar waktu kita bertemu tgl. 17 Juli yad. Salam, HL Ong From: leona...@centrin.net.id [mailto:leona...@centrin.net.id] Sent: Monday, July 09, 2012 5:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas: Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkakan subsidi BBM: 11 langkah komprensif. LL Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam. Ini judul dari pak Presiden: Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi YI _^ _ From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 + To: iagi-net@iagi.or.id mailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya J . Salam, MJP - 3048 From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Om MJP, Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan. Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2 menunggu nih, he..he.. Salam, Syaiful 2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Bapak-bapak Pengurus IAGI, Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, mudah-mudahan jadwalnya cocok. Salam, MJP - 3048 From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id] Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Pak Ong. Menarik sekali. Kalau boleh saya bertanya tentang hal sepele, kenapa kita tidak mengembangkan energy panas bumi yang jelas jelas di depan mata? renewable, berlimpah sepanjang volcanic belt. begitu juga energy gelombang yg melimpah ruah sepanjang pantai selatan? kenapa ya? 2012/7/10 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg: Rekan-rekan IAGI, Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi “Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 prioritas yang komprehensif”. Judul yang menarik dan akan saya pikirkan. Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang sekarang out of control. Koran Business Indonesia tgl. 6 Juli, 2012 menulis bahwa untuk semester-1, 2012, subsidi BBM mencapai Rp.88,9 trilliun. Padahal untuk semester-1, 2011 subsidi hanya Rp.41,6 triliun. Jadi tahun ini subsidi mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah melakukan segala upaya untuk membendungnya. Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi menyokong tetapi telah mengerogoti APBN. Sekarang Industri migas sudah mulai disokong oleh industri lain. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip tinggi benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih miskin. Hal ini tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan. Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah satu. Sekarang di US mulai shale oil di Texas dan Dakota. Tenaga nuklir, oil shale, dsb.,adalah hal-hal yang belum kita teliti dan hayati. “The grass always looks greener on the other side”. Selain itu, time frame tidak cocok. Yang kita perlukan adalah sekarang. Realitas adalah bahwa eksplorasi migas conventional ke first production rata-rata 10 tahun. Untuk mencapai ke significant production ditambah 3 tahun lagi. Jadi yang conventional saja sudah 13 tahun, apalagi yang unconventional seperti unconventional gas, EOR, oil shale, shale oil, dsb. Mari kita diskusikan bersama untuk mencari jalan keluar waktu kita bertemu tgl. 17 Juli yad. Salam, HL Ong From: leona...@centrin.net.id [mailto:leona...@centrin.net.id] Sent: Monday, July 09, 2012 5:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas: Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkakan subsidi BBM: 11 langkah komprensif. LL Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam. Ini judul dari pak Presiden: Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi YI “_^ From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 + To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya J … Salam, MJP – 3048 From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Om MJP, Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan. Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2 menunggu nih, he..he.. Salam, Syaiful 2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Bapak-bapak Pengurus IAGI, Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, mudah-mudahan jadwalnya cocok. Salam, MJP – 3048 From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id] Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya “grand strategy” dalam menanggulangi “net importer crude”. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul “Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak”. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Pak Ong, Terima kasih tanggapannya. Diam2, kenaikan permintaan energi sudah jelas tampak di depan mata melalui kenaikan pertumbuhan bisnis properti dan kendaraan berbasis BBM. Dan yang tidak boleh diabaikan: kenaikan tingkat kemacetan di jalan raya. Betul seperti Pak Ong sampaikan, perlu langkah2 kongkrit dan barangkali terpadu dengan instansi lain. Selamat berdiskusi. LL Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg Date: Tue, 10 Jul 2012 09:06:25 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 prioritas yang komprehensif. Judul yang menarik dan akan saya pikirkan. Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang sekarang out of control. Koran Business Indonesia tgl. 6 Juli, 2012 menulis bahwa untuk semester-1, 2012, subsidi BBM mencapai Rp.88,9 trilliun. Padahal untuk semester-1, 2011 subsidi hanya Rp.41,6 triliun. Jadi tahun ini subsidi mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah melakukan segala upaya untuk membendungnya. Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi menyokong tetapi telah mengerogoti APBN. Sekarang Industri migas sudah mulai disokong oleh industri lain. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip tinggi benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih miskin. Hal ini tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan. Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah satu. Sekarang di US mulai shale oil di Texas dan Dakota. Tenaga nuklir, oil shale, dsb.,adalah hal-hal yang belum kita teliti dan hayati. The grass always looks greener on the other side. Selain itu, time frame tidak cocok. Yang kita perlukan adalah sekarang. Realitas adalah bahwa eksplorasi migas conventional ke first production rata-rata 10 tahun. Untuk mencapai ke significant production ditambah 3 tahun lagi. Jadi yang conventional saja sudah 13 tahun, apalagi yang unconventional seperti unconventional gas, EOR, oil shale, shale oil, dsb. Mari kita diskusikan bersama untuk mencari jalan keluar waktu kita bertemu tgl. 17 Juli yad. Salam, HL Ong From: leona...@centrin.net.id [mailto:leona...@centrin.net.id] Sent: Monday, July 09, 2012 5:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas: Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkakan subsidi BBM: 11 langkah komprensif. LL Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam. Ini judul dari pak Presiden: Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi YI _^ _ From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 + To: iagi-net@iagi.or.id mailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya J . Salam, MJP - 3048 From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Om MJP, Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan. Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2 menunggu nih, he..he.. Salam, Syaiful 2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Bapak-bapak Pengurus IAGI, Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, mudah-mudahan jadwalnya cocok. Salam, MJP - 3048 From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id] Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI
RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Fajar apa khabarnya ? Saya dengar sudah jadi boss ya sekarang ? Sukses ya. Salam mulyo -Original Message- From: Fajar Alam [mailto:fa...@ptscs.com] Sent: Thursday, July 05, 2012 8:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Mulyo Setuju . Salam reuni dari ex grumble Fajar Alam From: Harsono, Mulyo (KPC) [mailto:mulyo.hars...@kpc.co.id] Sent: Thursday, July 05, 2012 8:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Ada usulan yang tidak populer, bagaimana kalau diadakan di Kalimantan timur...:-) :-) Salam eMHa -Original Message- From: Ridwan Luwia [mailto:ridlu...@yahoo.com] mailto:%5bmailto:ridlu...@yahoo.com%5d Sent: Thursday, July 05, 2012 8:24 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Ketua - ini kesempatan langka pasti membludak Jadi saya usul yang minat segera daftar supaya kapasitas ruangan bisa disesuaikan . Saya daftar yah . Terima kasih dan salam hormat Read-One(r) From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com Date: Thu, 5 Jul 2012 00:20:33 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Presiden IAGI, usulan yang segera ditangkap ! From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id Date: Wed, 4 Jul 2012 22:44:53 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] mailto:%5bmailto:yrs_...@yahoo.com%5d Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim Scanned by MailMarshal - Marshal's comprehensive email content security solution. Download a free evaluation of MailMarshal at www.marshal.com http://www.marshal.com
RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Wah aku mau dateng, mas guru. Salam, bandono. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id Date: Wed, 4 Jul 2012 22:44:53 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Pak Ketua - ini kesempatan langka pasti membludak Jadi saya usul yang minat segera daftar supaya kapasitas ruangan bisa disesuaikan . Saya daftar yah . Terima kasih dan salam hormat Read-One® -Original Message- From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com Date: Thu, 5 Jul 2012 00:20:33 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Presiden IAGI, usulan yang segera ditangkap ! -Original Message- From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id Date: Wed, 4 Jul 2012 22:44:53 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim
RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Ada usulan yang tidak populer, bagaimana kalau diadakan di Kalimantan timur...:-) :-) * Salam eMHa -Original Message- From: Ridwan Luwia [mailto:ridlu...@yahoo.com] Sent: Thursday, July 05, 2012 8:24 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Ketua - ini kesempatan langka pasti membludak Jadi saya usul yang minat segera daftar supaya kapasitas ruangan bisa disesuaikan . Saya daftar yah . Terima kasih dan salam hormat Read-One(r) From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com Date: Thu, 5 Jul 2012 00:20:33 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Presiden IAGI, usulan yang segera ditangkap ! From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id Date: Wed, 4 Jul 2012 22:44:53 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim
RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Pak Mulyo Setuju . Salam reuni dari ex grumble Fajar Alam From: Harsono, Mulyo (KPC) [mailto:mulyo.hars...@kpc.co.id] Sent: Thursday, July 05, 2012 8:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Ada usulan yang tidak populer, bagaimana kalau diadakan di Kalimantan timur...:) :) Salam eMHa -Original Message- From: Ridwan Luwia [mailto:ridlu...@yahoo.com]mailto:[mailto:ridlu...@yahoo.com] Sent: Thursday, July 05, 2012 8:24 AM To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Ketua - ini kesempatan langka pasti membludak Jadi saya usul yang minat segera daftar supaya kapasitas ruangan bisa disesuaikan . Saya daftar yah . Terima kasih dan salam hormat Read-One(r) From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.commailto:rsoeri...@yahoo.com Date: Thu, 5 Jul 2012 00:20:33 + To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Presiden IAGI, usulan yang segera ditangkap ! From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.idmailto:hl...@geoservices.co.id Date: Wed, 4 Jul 2012 22:44:53 +0700 To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com]mailto:[mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim # Scanned by MailMarshal - Marshal's comprehensive email content security solution. Download a free evaluation of MailMarshal at www.marshal.com #
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Mau sja asal tiketnya berbagi/pesan sebulan sebelumnya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Harsono, Mulyo (KPC) mulyo.hars...@kpc.co.id Date: Thu, 5 Jul 2012 08:31:48 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Ada usulan yang tidak populer, bagaimana kalau diadakan di Kalimantan timur...:-) :-) * Salam eMHa -Original Message- From: Ridwan Luwia [mailto:ridlu...@yahoo.com] Sent: Thursday, July 05, 2012 8:24 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Ketua - ini kesempatan langka pasti membludak Jadi saya usul yang minat segera daftar supaya kapasitas ruangan bisa disesuaikan . Saya daftar yah . Terima kasih dan salam hormat Read-One(r) From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com Date: Thu, 5 Jul 2012 00:20:33 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Pak Presiden IAGI, usulan yang segera ditangkap ! From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id Date: Wed, 4 Jul 2012 22:44:53 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Pak Ipul , pak RDP Terima kasih pak Ong , sedikit koreksi yang dikemukakan oleh pak Rudimitu malahan energi net importer , tentunya salah satu problemnya (dan yang langsung berdampak kepada masyarakat) ya BeBeEM . haaah. Tah , tinggal atur waktunya . si Abah From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, July 4, 2012 10:44 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan-rekan IAGI, Si Abah mengusulkan adanya “grand strategy” dalam menanggulangi “net importer crude”. Ada yang mengusulkan harus datang dari GG sebagai pelaku industri energi yang menghayati persoalannya. Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul “Sebelas prioritas yang komprehensif dalam menanggulangi permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak”. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah. Salam, HL . Ong. From:Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Is Ya itu yang memang penting , krn bagaimana tahu cukup atau kurang kalau tidak tahu berapa keperluan ENERGI rieel dalam waktu tertentu. Pasti ada manfaatnya , kita dengar pak Rudi berbicara. si Abah From: Ismail lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, July 2, 2012 4:30 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Abah , Wah kalau sdh menjadi net importir energi sdh gawat masak listrik saja sdh harus impor , kalau sek msh sebag impor minyak untuk BBM cuma kalau listrik masih aman aman. Problem utamanya adalah menjaga ketersediaan energi primernya yg berkelanjutan dan terjangkau harganya , cuma kalau eneri itu murah juga nggak bagus akan menghambat diversifikasi dan konservasinya , tidak berhemat. Dalam menjaga ketersediaan energi primer ini peran G G sangat besar khususnya pada SDE yg berbasis Geo Geo . Pemerintah saat ini sedang menyiapkan Proyeksi kebutuhan energi kedepan sampai 2050 termasuk ketersesiaannya SDE nya dlm suatu Kebijakan Energi Nasional { KEN } untuk meng update / mengganti KEN yg sdh ditetapkan 2006 yg lalu Mungkin pak Wamen bisa diminta untuk menjelaskan langkah langkah terobosan apa dalam meningkatkan ekplorasi SDE dalam jangka pendek ini dg memperhatikan kondisi saat ini Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com Date: Mon, 2 Jul 2012 00:53:00 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim
Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Diundang saja resmi oleh IAGI, sbg pembicara kunci di konferesi IAGI atau khusus dlm acara lain. Kalo pembicara kunci nanti tidak dapat diskusi ? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com Date: Mon, 2 Jul 2012 18:40:58 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Is Ya itu yang memang penting , krn bagaimana tahu cukup atau kurang kalau tidak tahu berapa keperluan ENERGI rieel dalam waktu tertentu. Pasti ada manfaatnya , kita dengar pak Rudi berbicara. si Abah From: Ismail lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, July 2, 2012 4:30 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Abah , Wah kalau sdh menjadi net importir energi sdh gawat masak listrik saja sdh harus impor , kalau sek msh sebag impor minyak untuk BBM cuma kalau listrik masih aman aman. Problem utamanya adalah menjaga ketersediaan energi primernya yg berkelanjutan dan terjangkau harganya , cuma kalau eneri itu murah juga nggak bagus akan menghambat diversifikasi dan konservasinya , tidak berhemat. Dalam menjaga ketersediaan energi primer ini peran G G sangat besar khususnya pada SDE yg berbasis Geo Geo . Pemerintah saat ini sedang menyiapkan Proyeksi kebutuhan energi kedepan sampai 2050 termasuk ketersesiaannya SDE nya dlm suatu Kebijakan Energi Nasional { KEN } untuk meng update / mengganti KEN yg sdh ditetapkan 2006 yg lalu Mungkin pak Wamen bisa diminta untuk menjelaskan langkah langkah terobosan apa dalam meningkatkan ekplorasi SDE dalam jangka pendek ini dg memperhatikan kondisi saat ini Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com Date: Mon, 2 Jul 2012 00:53:00 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru Rekan rekan Setelah Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis yi mencegah Indonesia menjadi net importer energi. Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia. Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan kenservasi Energi menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling menunjang. Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini. Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu masa pemerintahan. Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan datang. Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas. Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ? Bagaimana ? si Abah Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim