RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-08-01 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Pak Ong yang baik,
Trimakasih atas analisis nya yang tajam. Saya faham sekali apa yg dimaksud,
yang saya prihatinkan adalah para pengambil keputusan di atas, setiap
kebijakan seharusnya diikuti oleh pendukung yang lain, misalnya dengan
menaikkan harga beli PLN thd uap geothermal, jangan langsung diadu dengan
harga HC, ini namanya ekonomi super liberal yang saya yakin belum cocok
dengan kondisi rakyat kita. Kita perlu negarawan handal, bukan politikus
jagoan yang jago menipu dan memanipulasi rakyat. OK kalo memang wacana nya
ekonomi liberal murni, ambangkan saja harga BBM sesuai pasar global, berani
enggak pemerintah kalo dampaknya gejolak social bahkan mungkin chaos?
Kenapa memungkinkan untuk manaikkan harga uap geothermal? Karena
kelebihan-nya yang tidak dipunyai HC, yaitu: renewable, green environment
(mengurangi emisi karbon), lebih ramah lingkungan (tidak pernah ada kasus
lumpur Lapindo, tumpahan minyak dari kapal tanker, dsb). Uangnya dari mana
untuk menambahkan harga pembelian uap geothermal, ya harus disubsidi
pemerintah dong, mau enak kok gk mau bayar? Jangan semua dibebankan ke PLN
ataupun para investor. Dengan demikian geothermal akan kompetitif dan saya
yakin akan berkembang pesat. Dampak positif nya akan besar sekali. Kuncinya:
subsidi pemerintah itu tadi.
Salam hormat, sehat2 to Pak Ong? Puji Tuhan.
Yatno

-Original Message-
From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id] 
Sent: Tuesday, July 31, 2012 7:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Rekan dosen Pak Yatno,

Keluhan Anda: Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah
sekali, bayangkan, wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3
fee utk wellsite geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat.

Saya akan coba terangkan kenapa harga tender Anda cuma 1/3 fee untuk migas.

Kalau Anda eksplorasi atau produksi minyak di Indonesia, Anda bisa jual
minyak tsb. dengan harga internasional, $100/bbl kemana saja didunia ataupun
dijual ke Pemerintah. Kalau dijual ke Pemerintah, Anda juga akan dapat
$100/bbl. Lalu Pemerintah jual ke PLN dengan harga $35/bbl. Beda
$65/bbl.adalah subsidi yang diberikan Pemerintah kepada PLN. Umpama Anda
sekarang menemukan lapangan Geothermal. Uap Geothermal tidak bisa dijual
keluar negeri. Satu-satunya langganan adalah PLN yang mempunyai monopoli.
PLN tentu saja cari harga paling murah. PLN bisa beli solar atau BBM dari
Pemerintah yang disubsidi dengan harga $35/bbl. Jadi harga uap geothermal
yang secara energi equivalent $100/boe, hanya mau dibeli oleh PLN dengan
harga paling tinggi $35/bbl. Artinya perusahaan Geothermal hanya dibayar $35
atau kira-kira 1/3 untuk energi yang setara (energy equivalent dalam BTU
umpama) dengan $100/bbl. Jadi untuk wellsite Anda akan dibayar hanya 1/3-nya
dibandingkan kalau Anda menanggulangi HC.

Bandingkan dengan umpama dengan Korea atau Jepang yang impor crude dengan
harga $100/bbl. Pemerintah mengenakan pajak 100%, dan dijual ke masyarakat
menjadi $200/bbl. Segala macam alternative energy, termasuk geothermal, jika
harganya bisa mengalahkan $200/boe, akan dikembangkan. Bahkan kalau bisa
renewable dan green seperti Geothermal, Pemerintah Jepang dan Korea, akan
menambah 10%, hingga harganya menjadi $220/bbl. Menemukan energi dengan
harga $220/boe pun tidak mudah dan mereka harus berjunkil balik.   

Jadi perusahaan Geothermal Indonesia sebenarnya adalah perusahaan super
yang harus melawan harga subsidi $35/boe, dimana perusahaan Jepang/Korea-pun
tidak bisa. Satu-satunya jalan adalah mencari geothermal yang super, yaitu
yang dekat dengan jaringan listrik, dekat dengan pemukiman, bersih sekali
(tidak ada endapan carbonat atau silikat, ataupun gas H2S, Hg, dll.), dry
steam, pembuangan air gampang, dsb. Dan juga tenaga murah. 

Indonesia untuk menarik investor mempunyai kecenderungan untuk membanggakan
diri tentang besarnya cadangan Geothermal. Brosur yang diterbitkan ESDM
menyebutkan bahwa 40% geothermal dunia ada di Indonesia dan baru terambil
5%. Memang pada waktu awal-awal promosi Geothermal kita bisa mengatakan
demikian, bahwa Geothermal di Indonesia adalah under-developed. Ini supaya
menarik banyak investors. Namun sekarang, setelah 30 tahun sejak Geothermal
Kamojang ditemukan, banyak investor bertanya balik. Kalau  berlimpah, kenapa
Geothermal yang dipromosikan dengan gencar oleh Pemerintah sebagai renewable
dan green, tidak bisa berkembang dan baru 5% yang terambil? Apakah policy
kita keliru? 

Semua alternatif energy di Indonesia, termasuk angin, waves, matahari, tide,
biofuels, geothermal, dsb. sukar berkembang. Mereka harus bertanding dengan
energy murah BBM yang disubsidi. Dirjen Alternative Energy ESDM yang baru
didirikan dua tahun yang lalu harus betul-betul berinovasi mengingat subsidi
BBM di Indonesia terbesar diantara negara-negara Australasia. Dalam ceramah
saya tentang cara menaggulangi subsidi didepan IAGI, saya jadikan
Alternative energy sebagai prioritas terakir, yaitu nomer 11

RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-30 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Yaitu Pak Ong, kebijakan yang sering tidak diimbangi dengan sarana/
prasarana yang memadai.
Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah sekali, bayangkan,
wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3 fee utk wellsite
geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat, sehingga sulit utk
mencari wellsite geologist yang capable, terpaksa saya harus merekrut fresh
graduate sambil didampingi seniornya. Ini sekedar contoh kecil.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Ong Han Ling [mailto:wim...@singnet.com.sg] 
Sent: Tuesday, July 10, 2012 3:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Sdr. Shofiyuddin,

Geothermal Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya subsidi BBM. PLN
juga harus menghemat dan akan membandingkan harga geothermal dengan harga
migas atau batubara. PLN cenderung mengunakan migas yang jauh lebih murah
karena mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang bisa berkembang di
Indonesia hanyalah Geothermal yang premium seperti: dekat dengan gardu
listrik, dry stream (ump.Kamojang), lean gas (low H2S), low carbonate
(scaling), low silicate (scaling), tidak ada gas racun seperti Hg, lokasi
dekat daerah yang membutuhkan, listrik belum ada, dsb. Begitu geothermal
agak kotor seperti mengandung silica atau sour gas (Dieng), umpamanya, perlu
dibersihkan dan harga akan naik dan tidak ekonomis.

Setelah 10 tahun beroperasi, Pemerintah dua tahun yang lalu menaikkan harga
geothermal menjadi sekitar 9.6 cent/kwh. Inipun masih terlalu rendah. Waktu
diadakan tender setahun yang lalu hanya Pertamina yang ikut tender dan
mendapatkan beberapa daerah baru. Swasta tidak ada karena mereka menganggap
harga terlalu rendah, paling tidak mereka minta 12 cent/kwh.(Note: Swasta di
Flores ikut tapi ini adalah BUMD). Pemerintah tidak rela memberikan swasta
keuntungan yang memadai. PLN tetap lebih untung kalau beli diesel ataupun
gas yang disubsidi ketimbang geothermal.

ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World Geothermal
Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah. Indonesia selalu mendengungkan
bahwa 40% potensi geothermal dunia ada di Indonesia. Benar potensi tinggi
tetapi kalau harus bertanding dengan harga diesel dan gas yang disubsidi,
sukar bagi PLN memilih Geothermal energi, kecuali Geothermal premium seperti
diuraikan diatas.   

Bagaimana diluar negeri. Di Eropa, harga BBM dikenakan pajak sampai 300%.
Jadi segala sesuatu yang bisa mengalahkan BBM plus 300% akan bisa
dikembangkan dan dijadikan energi. Umpama di Paris basin, geothermal low
enthalpy, temparaturnya hanya 50 derajat celcius. Tapi mereka bisa di
manfaatkan untuk memanaskan gedung-gedung waktu musim dingin. Untuk
mengalahkan harga BBM plus 300% mudah. Demikian juga geothermal di Filipina
dan Jepang, harus melawan energi impor migas yang dikenakan pajak tinggi.
Selain itu untuk renewable energy Pemerintah biasanya memberikan insentif.
Geothermal di California sampai sekarang pun masih mendapatkan tax break dan
VAT (Pajak Penambahan Nilai) dibebaskan. 

Di Indonesia renewable energy seperti Geothermal sangat dianjurkan
Pemerintah tetapi harus melawan BBM yang disubsidi atau melawan BBM minus
50%, bukan melawan BBM plus 300% seperti yang terjadi di luar negeri.  

Moga-moga keterangan singkat ini berguna bagi Anda.

HL Ong. 

 

-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:shofiyud...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, July 10, 2012 9:31 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Pak Ong. Menarik sekali.
Kalau boleh saya bertanya tentang hal sepele, kenapa kita tidak
mengembangkan energy panas bumi yang jelas jelas di depan mata?
renewable, berlimpah sepanjang volcanic belt. begitu juga energy gelombang
yg melimpah ruah sepanjang pantai selatan?
kenapa ya?

2012/7/10 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg:
 Rekan-rekan IAGI,



 Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi 
 Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 
 prioritas yang komprehensif. Judul yang menarik dan akan saya pikirkan.



 Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang 
 sekarang out of control. Koran Business Indonesia tgl. 6 Juli, 2012 
 menulis bahwa untuk semester-1, 2012, subsidi BBM mencapai Rp.88,9 
 trilliun. Padahal untuk semester-1, 2011 subsidi hanya Rp.41,6 
 triliun. Jadi tahun ini subsidi mengalami kenaikan lebih dari 100% 
 meskipun Pemerintah melakukan segala upaya untuk membendungnya.



 Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi menyokong tetapi 
 telah mengerogoti APBN. Sekarang  Industri migas sudah mulai disokong 
 oleh industri lain. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip 
 tinggi benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih 
 miskin. Hal ini tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan.



 Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah satu. Sekarang 
 di US mulai shale oil di Texas dan  Dakota. Tenaga nuklir, oil shale

RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-30 Terurut Topik Ong Han Ling
Rekan dosen Pak Yatno,

Keluhan Anda: Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah
sekali, bayangkan, wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3
fee utk wellsite geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat.

Saya akan coba terangkan kenapa harga tender Anda cuma 1/3 fee untuk migas.

Kalau Anda eksplorasi atau produksi minyak di Indonesia, Anda bisa jual
minyak tsb. dengan harga internasional, $100/bbl kemana saja didunia ataupun
dijual ke Pemerintah. Kalau dijual ke Pemerintah, Anda juga akan dapat
$100/bbl. Lalu Pemerintah jual ke PLN dengan harga $35/bbl. Beda
$65/bbl.adalah subsidi yang diberikan Pemerintah kepada PLN. Umpama Anda
sekarang menemukan lapangan Geothermal. Uap Geothermal tidak bisa dijual
keluar negeri. Satu-satunya langganan adalah PLN yang mempunyai monopoli.
PLN tentu saja cari harga paling murah. PLN bisa beli solar atau BBM dari
Pemerintah yang disubsidi dengan harga $35/bbl. Jadi harga uap geothermal
yang secara energi equivalent $100/boe, hanya mau dibeli oleh PLN dengan
harga paling tinggi $35/bbl. Artinya perusahaan Geothermal hanya dibayar $35
atau kira-kira 1/3 untuk energi yang setara (energy equivalent dalam BTU
umpama) dengan $100/bbl. Jadi untuk wellsite Anda akan dibayar hanya 1/3-nya
dibandingkan kalau Anda menanggulangi HC.

Bandingkan dengan umpama dengan Korea atau Jepang yang impor crude dengan
harga $100/bbl. Pemerintah mengenakan pajak 100%, dan dijual ke masyarakat
menjadi $200/bbl. Segala macam alternative energy, termasuk geothermal, jika
harganya bisa mengalahkan $200/boe, akan dikembangkan. Bahkan kalau bisa
renewable dan green seperti Geothermal, Pemerintah Jepang dan Korea, akan
menambah 10%, hingga harganya menjadi $220/bbl. Menemukan energi dengan
harga $220/boe pun tidak mudah dan mereka harus berjunkil balik.   

Jadi perusahaan Geothermal Indonesia sebenarnya adalah perusahaan super
yang harus melawan harga subsidi $35/boe, dimana perusahaan Jepang/Korea-pun
tidak bisa. Satu-satunya jalan adalah mencari geothermal yang super, yaitu
yang dekat dengan jaringan listrik, dekat dengan pemukiman, bersih sekali
(tidak ada endapan carbonat atau silikat, ataupun gas H2S, Hg, dll.), dry
steam, pembuangan air gampang, dsb. Dan juga tenaga murah. 

Indonesia untuk menarik investor mempunyai kecenderungan untuk membanggakan
diri tentang besarnya cadangan Geothermal. Brosur yang diterbitkan ESDM
menyebutkan bahwa 40% geothermal dunia ada di Indonesia dan baru terambil
5%. Memang pada waktu awal-awal promosi Geothermal kita bisa mengatakan
demikian, bahwa Geothermal di Indonesia adalah under-developed. Ini supaya
menarik banyak investors. Namun sekarang, setelah 30 tahun sejak Geothermal
Kamojang ditemukan, banyak investor bertanya balik. Kalau  berlimpah, kenapa
Geothermal yang dipromosikan dengan gencar oleh Pemerintah sebagai renewable
dan green, tidak bisa berkembang dan baru 5% yang terambil? Apakah policy
kita keliru? 

Semua alternatif energy di Indonesia, termasuk angin, waves, matahari, tide,
biofuels, geothermal, dsb. sukar berkembang. Mereka harus bertanding dengan
energy murah BBM yang disubsidi. Dirjen Alternative Energy ESDM yang baru
didirikan dua tahun yang lalu harus betul-betul berinovasi mengingat subsidi
BBM di Indonesia terbesar diantara negara-negara Australasia. Dalam ceramah
saya tentang cara menaggulangi subsidi didepan IAGI, saya jadikan
Alternative energy sebagai prioritas terakir, yaitu nomer 11.

Moga-moga keterangan singkat ini bisa menerangkan mengapa Anda harus
mengambil fresh graduate untuk proyek well site Anda. Lupakan mutu??

Salam,

HL Ong

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Monday, July 30, 2012 2:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Yaitu Pak Ong, kebijakan yang sering tidak diimbangi dengan sarana/
prasarana yang memadai.
Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah sekali, bayangkan,
wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3 fee utk wellsite
geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat, sehingga sulit utk
mencari wellsite geologist yang capable, terpaksa saya harus merekrut fresh
graduate sambil didampingi seniornya. Ini sekedar contoh kecil.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Ong Han Ling [mailto:wim...@singnet.com.sg]
Sent: Tuesday, July 10, 2012 3:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Sdr. Shofiyuddin,

Geothermal Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya subsidi BBM. PLN
juga harus menghemat dan akan membandingkan harga geothermal dengan harga
migas atau batubara. PLN cenderung mengunakan migas yang jauh lebih murah
karena mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang bisa berkembang di
Indonesia hanyalah Geothermal yang premium seperti: dekat dengan gardu
listrik, dry stream (ump.Kamojang), lean gas (low H2S), low carbonate
(scaling), low silicate (scaling), tidak ada gas racun

Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-30 Terurut Topik Bandono Salim
Wah ini berita baik buat perkebunan dan pertanian. Sudah ada peraturan 
pepemrintahnya? 
Atau baru wacana saja koh??
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Tue, 31 Jul 2012 02:42:36 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
 Dalam today dialoq minggu lalu di metrotv  Dirjen EBTKE / ESDM menyatakan 
Paradigmanya sekarang harus  dirubah bahwa Minyak menjadi Energi Alternatif 
sedangkan Energi Terbarukan menjadi Energi Utama 

Gimana ya kira kira pelaksanannya

Ism

Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
Date: Tue, 31 Jul 2012 07:35:49 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Rekan dosen Pak Yatno,

Keluhan Anda: Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah
sekali, bayangkan, wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3
fee utk wellsite geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat.

Saya akan coba terangkan kenapa harga tender Anda cuma 1/3 fee untuk migas.

Kalau Anda eksplorasi atau produksi minyak di Indonesia, Anda bisa jual
minyak tsb. dengan harga internasional, $100/bbl kemana saja didunia ataupun
dijual ke Pemerintah. Kalau dijual ke Pemerintah, Anda juga akan dapat
$100/bbl. Lalu Pemerintah jual ke PLN dengan harga $35/bbl. Beda
$65/bbl.adalah subsidi yang diberikan Pemerintah kepada PLN. Umpama Anda
sekarang menemukan lapangan Geothermal. Uap Geothermal tidak bisa dijual
keluar negeri. Satu-satunya langganan adalah PLN yang mempunyai monopoli.
PLN tentu saja cari harga paling murah. PLN bisa beli solar atau BBM dari
Pemerintah yang disubsidi dengan harga $35/bbl. Jadi harga uap geothermal
yang secara energi equivalent $100/boe, hanya mau dibeli oleh PLN dengan
harga paling tinggi $35/bbl. Artinya perusahaan Geothermal hanya dibayar $35
atau kira-kira 1/3 untuk energi yang setara (energy equivalent dalam BTU
umpama) dengan $100/bbl. Jadi untuk wellsite Anda akan dibayar hanya 1/3-nya
dibandingkan kalau Anda menanggulangi HC.

Bandingkan dengan umpama dengan Korea atau Jepang yang impor crude dengan
harga $100/bbl. Pemerintah mengenakan pajak 100%, dan dijual ke masyarakat
menjadi $200/bbl. Segala macam alternative energy, termasuk geothermal, jika
harganya bisa mengalahkan $200/boe, akan dikembangkan. Bahkan kalau bisa
renewable dan green seperti Geothermal, Pemerintah Jepang dan Korea, akan
menambah 10%, hingga harganya menjadi $220/bbl. Menemukan energi dengan
harga $220/boe pun tidak mudah dan mereka harus berjunkil balik.   

Jadi perusahaan Geothermal Indonesia sebenarnya adalah perusahaan super
yang harus melawan harga subsidi $35/boe, dimana perusahaan Jepang/Korea-pun
tidak bisa. Satu-satunya jalan adalah mencari geothermal yang super, yaitu
yang dekat dengan jaringan listrik, dekat dengan pemukiman, bersih sekali
(tidak ada endapan carbonat atau silikat, ataupun gas H2S, Hg, dll.), dry
steam, pembuangan air gampang, dsb. Dan juga tenaga murah. 

Indonesia untuk menarik investor mempunyai kecenderungan untuk membanggakan
diri tentang besarnya cadangan Geothermal. Brosur yang diterbitkan ESDM
menyebutkan bahwa 40% geothermal dunia ada di Indonesia dan baru terambil
5%. Memang pada waktu awal-awal promosi Geothermal kita bisa mengatakan
demikian, bahwa Geothermal di Indonesia adalah under-developed. Ini supaya
menarik banyak investors. Namun sekarang, setelah 30 tahun sejak Geothermal
Kamojang ditemukan, banyak investor bertanya balik. Kalau  berlimpah, kenapa
Geothermal yang dipromosikan dengan gencar oleh Pemerintah sebagai renewable
dan green, tidak bisa berkembang dan baru 5% yang terambil? Apakah policy
kita keliru? 

Semua alternatif energy di Indonesia, termasuk angin, waves, matahari, tide,
biofuels, geothermal, dsb. sukar berkembang. Mereka harus bertanding dengan
energy murah BBM yang disubsidi. Dirjen Alternative Energy ESDM yang baru
didirikan dua tahun yang lalu harus betul-betul berinovasi mengingat subsidi
BBM di Indonesia terbesar diantara negara-negara Australasia. Dalam ceramah
saya tentang cara menaggulangi subsidi didepan IAGI, saya jadikan
Alternative energy sebagai prioritas terakir, yaitu nomer 11.

Moga-moga keterangan singkat ini bisa menerangkan mengapa Anda harus
mengambil fresh graduate untuk proyek well site Anda. Lupakan mutu??

Salam,

HL Ong

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Monday, July 30, 2012 2:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Yaitu Pak Ong, kebijakan yang sering tidak diimbangi dengan sarana/
prasarana yang memadai.
Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah sekali, bayangkan,
wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3 fee utk wellsite
geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat, sehingga sulit utk
mencari wellsite

Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-22 Terurut Topik Ipong
Mungkin memang perlu REPELITA ya Cak Shofy? Sampai kapanpun jika periode 
kepemerintahan hanya max 2 x 5 thn maks maka geothermal sulit di promote 
mengingat investasi yg tinggi...

Tapi kalau alasan investasi tinggi, akan lbh baik jika pemborosan dana proses 
pemilu s/d rangkaian pilkada2 yg sgt menyita waktu dan perhatian juga ditinjau 
ulang, dgn ini banyak kiranya potensi alam kebumian yg bisa RI kembangkan dari 
dana2 tsb.

Semua keputusan kebijakan kan ujungnya alokasi dana, sdgkan dana tdk bisa 
dialokasi jika belum ada pejabat pusat dan daerah serta wakil rakyat yg 
terpilih sbg sarana justifikasi pengalokasian dana negara... Setali tiga uang 
antara kok geotermal tdk dikembangkan padahal... vs.kami blm bisa memutuskan 
krn msh menunggu pejabat baru / sebentar lagi akan ada pemilu / pilkada

:-(
Ipong

Sent from my iPhone

On 11 Jul 2012, at 04:08, shofiyuddin shofiyud...@gmail.com wrote:

 
 Pak Ong, terima kasih atas penjelasannya yg panjang lebar. 
 Pertenyaan selanjutnya adalah kenapa pemerintah enggan memberikan subsidi ke 
 energy geothermal? Apakah ini salah satu bentuk bahwa pemerintah tidak 
 mendukung bidang energy ini. Di tulisan pak Ong dijelaskan bahwa pemerintah 
 hanya menganjurkan saja.  Maaf sebelumnya kalo pertanyaan saya menjadi tidak 
 relevan ini, terutama tentang hubungan pengembangan energy uap ini dengan 
 subsidi bbm yang membengkak ini. 
 
 
 
 Sent from Samsung tablet
 
 
 
 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg wrote:
 
 
 Sdr. Ism,
 
 
 Terima kasih atas koreksi Anda. Memang World Geothermal Congress diadakan
 tiap 5 tahun. 
 Yang saya maksudkan adalah Annual meeting dari Assosiasi Panasbumi
 Indonesia.
 
 Salam.
 
 HL Ong
 
 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id] 
 Sent: Tuesday, July 10, 2012 7:33 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
 
 ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World
  Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah.
  Indonesia
 
 -
 
 Sekedar menambahkan saja  World Geothermal Congress (WGC) bukan diadakan
 setiap tahun tapi diadakan setiap lima tahun sekali ,
 2005 WGC di Antalya Turki , 2010 WGC di Bali Indonesia dan 2015 di
 Australia.
 Penyelenggara WGC bukan Pemerintah tapi Asosiasi Panasbumi Internasional
 (IGA) dan Asosiasi Negara masing masing masing ( Kalau di Indonesia oleh API
 ), Pada waktu Indonesia terpilih menjadi penyelenggara WGC harus bersaing dg
 beberapa negara sebelum IGA memutuskan penyelenggaraan WGC di Indonesia pada
 WGC 2005 di Turky , Bahwa Pemerintah Mensuport iya namun bukan sbg
 penyelenggara , bahkan pada waktu promosi dan penetapan Indonesia sbg
 penyelenggara WGC 2010 Menteri ESDM beserta jajarannya waktu itu datang ke
 Turky (WGC 2005 Turki) bahkan pihak Kedutaan Besar Turki juga datang dan
 berpartisipasi mempromosikan Indonesia dg lewat tarian tarian daerah oleh
 staf Kedubesnya dan akhirnya Indonesia terpilih mengalahkan negara negara
 pesaingnya , perlu diketahui WGC 2010 Bali menjadi WGC terbesar dg peserta
 lebih dari 2500 dari lebih 80 negara dg seribuhan lebih makalah yg
 dipresentasikan baik dari sisi hulu sampai hilirnya dan pembukaanya
 dihadiri oleh 2 Presiden sekaligus ( Presiden RI dan Presiden Iceland )
 salam
 
 Ism
 
 
 
  Sdr. Shofiyuddin,
 
  Geothermal Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya subsidi 
  BBM. PLN juga harus menghemat dan akan membandingkan harga geothermal 
  dengan harga migas atau batubara. PLN cenderung mengunakan migas yang 
  jauh lebih murah karena mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang 
  bisa berkembang di Indonesia hanyalah Geothermal yang premium seperti: 
  dekat dengan gardu listrik, dry stream (ump.Kamojang), lean gas (low 
  H2S), low carbonate (scaling), low silicate (scaling), tidak ada gas 
  racun seperti Hg, lokasi dekat daerah yang membutuhkan, listrik belum 
  ada, dsb. Begitu geothermal agak kotor seperti mengandung silica atau 
  sour gas (Dieng), umpamanya, perlu dibersihkan dan harga akan naik dan 
  tidak ekonomis.
 
  Setelah 10 tahun beroperasi, Pemerintah dua tahun yang lalu menaikkan 
  harga geothermal menjadi sekitar 9.6 cent/kwh.
  Inipun masih terlalu rendah. Waktu diadakan tender setahun yang lalu 
  hanya Pertamina yang ikut tender dan mendapatkan beberapa daerah baru. 
  Swasta tidak ada karena mereka menganggap harga terlalu rendah, paling 
  tidak mereka minta
  12 cent/kwh.(Note: Swasta di Flores ikut tapi ini adalah BUMD). 
  Pemerintah tidak rela memberikan swasta keuntungan yang memadai. PLN 
  tetap lebih untung kalau beli diesel ataupun gas yang disubsidi 
  ketimbang geothermal.
 
  ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World Geothermal 
  Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah.
  Indonesia selalu mendengungkan bahwa 40% potensi geothermal dunia ada 
  di Indonesia. Benar potensi tinggi tetapi kalau harus bertanding 
  dengan harga diesel dan gas yang disubsidi

Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-22 Terurut Topik Ipong
mbulat mbulet istilahipun pakde liamsi perfectly accurate!

Not surprisingly if Kepodang Gas has been on hold to be delivered to TlLorok 
for ca.10 years!

Dua ujung lembing yg tdk akan pernah bertemu antara harga jual gas dan harga 
jual PLN domestik.  Kedua institusi energi ini saling keukeuh dgn harga 
patokan masing2 - tanpa ada solusi dr pemerintah / wakil rakyat yg jitu 
walaupun sdh jelas di depan mata bhwa di 5-10 thn ke depan sejak gas 
menggantikan diesel TLorok maka pemerintah akan menghemat subsidi BBM yg 
buwwesaaarrr - insyaa Allah cukup utk pengembangan geotermal.

Lagi-lagi gak populer bagi siapapun pemerintah saat itu utk mengambil 
keputusan.  Kami pernah sampaikan ini dlm forum formal maupun informal kpd 
pemerintah akan tetapi bbrp mengakui sulitnya duduk bersama dlm melihat 
kepentingan negara jangka panjang.

:-(
Ipong

Sent from my iPhone

On 11 Jul 2012, at 08:10, lia...@indo.net.id wrote:

 Mungkin ini pertimbangan Pemerintah?
 http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/06/29/m6dam9-hatta-tidak-ada-subsidi-untuk-energi-nonfossil
 Menurutnya, seandainya harga energi fosil ditetapkan pada harga
 keekonomian, yakni sekitar 1 dolar AS per liter, maka energi
 baru terbarukan seperti geothermal akan kompetitif.
 
 
 masalahnya di UU Migas 2001 Pasal yg mengatakan bahwa harga
 Bahan Bakar Minyak yang diserahkan ke mekanisme pasar ( harga
 keekonomiannya ) Sudah dibatalkan oleh MK, jadi harga BBM
 ditentukan pemerintah dan harganya  berbeda dg harga pasar ,
 shg perbedaan harga tsb yg diberikan subsidi cilakanya
 parameter parameter untuk perhitungan subsidi ( IPC,Kurs rupiah
 dan volumenya ) berubah dg cepat shg semakin tinggi subsidinya,
 karena subsidi itu dianggarkan ke APBN maka harus memperoleh
 persetujuan Parlemen.  mbulat mbulet akhirnya
 .
 hal yang sama terjadi di Subsidi untuk listrik , saat ini tarif
 listrik ( TDL) rata rata 750 Rp/Kwh , sedangkan Biaya Pokok
 Penyediaan (BPP) listrik kira kira 1100 Rp/Kwh , shg selish nya
 dibayar dg subsidi dikalikan total produksi listrik selama
 setahun yaitu kira kira 170 TWh , Subsidi ini juga akan berubah
 kalau Target energi mix untuk pembngkitnya juga berubah ,
 misalnya gas nya tidak ada maka harus diganti dg BBM spt yg
 terjadi di PLTG Tambak Lorok Semarang karena  gas dari Lap
 Kepodangnya Petronas carigali  gak ngalir ngalir maka  PLTG tsb
 harus diminumi dg BBM shg Trilyunan Rp yg harus untuk menomboki
 biaya operasinya, kalau Nggak Jateng bisa peteng ndedet ( gelap
 gulita ) karena PLTG ini menyumbangkan lebih dari 1000 MW ke
 Jateng atau hampir sama dg Total Kapasitas terpasangnya
 Geothermal se Indonesia
 ISM
 
 
 
 ___
 indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
 
 
 
 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
 abstrak 28 Februari 2012.
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
 use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
 information posted on IAGI mailing list.
 -
 


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak 

Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-11 Terurut Topik liamsi
Mungkin ini pertimbangan Pemerintah?
http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/06/29/m6dam9-hatta-tidak-ada-subsidi-untuk-energi-nonfossil
Menurutnya, seandainya harga energi fosil ditetapkan pada harga
keekonomian, yakni sekitar 1 dolar AS per liter, maka energi
baru terbarukan seperti geothermal akan kompetitif.


masalahnya di UU Migas 2001 Pasal yg mengatakan bahwa harga
Bahan Bakar Minyak yang diserahkan ke mekanisme pasar ( harga
keekonomiannya ) Sudah dibatalkan oleh MK, jadi harga BBM
ditentukan pemerintah dan harganya  berbeda dg harga pasar ,
shg perbedaan harga tsb yg diberikan subsidi cilakanya
parameter parameter untuk perhitungan subsidi ( IPC,Kurs rupiah
dan volumenya ) berubah dg cepat shg semakin tinggi subsidinya,
karena subsidi itu dianggarkan ke APBN maka harus memperoleh
persetujuan Parlemen.  mbulat mbulet akhirnya
.
hal yang sama terjadi di Subsidi untuk listrik , saat ini tarif
listrik ( TDL) rata rata 750 Rp/Kwh , sedangkan Biaya Pokok
Penyediaan (BPP) listrik kira kira 1100 Rp/Kwh , shg selish nya
dibayar dg subsidi dikalikan total produksi listrik selama
setahun yaitu kira kira 170 TWh , Subsidi ini juga akan berubah
kalau Target energi mix untuk pembngkitnya juga berubah ,
misalnya gas nya tidak ada maka harus diganti dg BBM spt yg
terjadi di PLTG Tambak Lorok Semarang karena  gas dari Lap
Kepodangnya Petronas carigali  gak ngalir ngalir maka  PLTG tsb
harus diminumi dg BBM shg Trilyunan Rp yg harus untuk menomboki
biaya operasinya, kalau Nggak Jateng bisa peteng ndedet ( gelap
gulita ) karena PLTG ini menyumbangkan lebih dari 1000 MW ke
Jateng atau hampir sama dg Total Kapasitas terpasangnya
Geothermal se Indonesia
ISM



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-10 Terurut Topik liamsi
Menarik apa yg disampaikan Pak Ong :
1. Jadi tahun ini subsidi
mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah
 melakukan segala upaya untuk membendungnya.
==

kalau sampai subdidi naik 100 % , bisa berarti quotanya naik
100 % dari 40 Juta KL menjadi 80 juta KL , apa ya penyebabnya
apa karena banyaknya kendaraan baru berseliweran ( apalagi
musim liburan / hari raya )  atau jangan jangan BBM bersubsidi
dipakai oleh yg tidak berhak memakai BBM bersubsidi spt
Industri ( penjualan BBM bersusbdidi untuk industri )Bisa juga kenaikan Subsidi 
( Rupiahnya ) ini dipicu dg
melonjaknya harga minyak (IPC), sebagaimana diketahui nilai
subsidi didasarkan pada harga IPC tertentu ( 105 $/barel.) 
namun rasanya harga minyak malah turun
---
2. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip tinggi
benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih
miskin. Hal ini tidak sustainable dan gaji kita harus
diturunkan.
==

Apa mungkin gajinya pada diturunkan , jangan jangan malah pada
hengkang ke Negeri Jiran..
Kebijakan subsidi ke komoditi ini ( BBM ) kayaknya bakal ribet
terus , sebetulnya kalau mau ces pleng cabut subsidi komoditi ,
subsidi diberikan langsung ke orang yg membutuhkan. Akibat
kebijakan subsdi saat ini deversifikasi thd SDE  lain  mandeg
karena selalu yang terjadi ke masalah harga keekonomiannya yg
tdk fisibel krn harus di bandingkan dg BBM bersubsidi. seperti 
Harga listrik per Kwh saat ini dg BBM sudah diatas 2500 Rp/Kwh
atau 26.5c $ , disisi lain karena ada subsidi maka Tarifnya
(TDL) hanya 750 Rp/Kwh atau 7,9 c$  shg  ada subsidi ( 26,5 -
7,9 ) c$/Kwh, oleh karenya harga beli energi yg lain juga
disesuaikan ( contoh listrik Geothermal dihargai maksimal 9,7
c$/Kwh ) coba kalau di bandingkan dg listrik BBM berapa kali
lipatnya.
salam

ism


 Rekan-rekan IAGI,



 Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi
 Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkaan
 subsidi BBM: 11 prioritas yang komprehensif. Judul yang
 menarik dan akan saya pikirkan.



 Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi
 yang sekarang out of control. Koran Business Indonesia tgl.
 6 Juli, 2012 menulis bahwa untuk semester-1, 2012, subsidi
 BBM mencapai Rp.88,9 trilliun. Padahal untuk semester-1,
 2011 subsidi hanya Rp.41,6 triliun. Jadi tahun ini subsidi
 mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah
 melakukan segala upaya untuk membendungnya.



 Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi
 menyokong tetapi telah mengerogoti APBN. Sekarang  Industri
 migas sudah mulai disokong oleh industri lain. Pelaku
 Industri migas dan mineral yang relatip tinggi benefitnya
 harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih miskin. Hal
 ini tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan.



 Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah
 satu. Sekarang di US mulai shale oil di Texas dan  Dakota.
 Tenaga nuklir, oil shale, dsb.,adalah hal-hal yang belum
 kita teliti dan hayati. The grass always looks greener on
 the other side. Selain itu, time frame tidak cocok. Yang
 kita perlukan adalah sekarang. Realitas adalah bahwa
 eksplorasi migas conventional ke first production rata-rata
 10 tahun. Untuk mencapai ke significant production ditambah
 3 tahun lagi. Jadi yang conventional saja sudah 13 tahun,
 apalagi yang unconventional seperti unconventional gas, EOR,
 oil shale, shale oil, dsb.



 Mari kita diskusikan bersama untuk mencari jalan keluar
 waktu kita bertemu tgl. 17 Juli yad.



 Salam,



 HL Ong



 From: leona...@centrin.net.id
 [mailto:leona...@centrin.net.id]
 Sent: Monday, July 09, 2012 5:21 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru




 Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas:
 Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkakan
 subsidi BBM: 11 langkah komprensif.

 LL

 Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _

 From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com

 Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 +

 To: iagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



 Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam.
 Ini judul dari pak Presiden:
 Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi
 persoalam subsidi YI

 _^

  _

 From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com

 Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 +

 To: iagi-net@iagi.or.id
 mailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id
 iagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



 Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya
 J .



 Salam,



 MJP - 3048







 From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
 Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



 Om MJP,



 Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI

RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-10 Terurut Topik liamsi
ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World
 Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah.
 Indonesia

-

Sekedar menambahkan saja  World Geothermal Congress (WGC) bukan
diadakan setiap tahun tapi diadakan setiap lima tahun sekali ,
2005 WGC di Antalya Turki , 2010 WGC di Bali Indonesia dan 2015
di Australia.
Penyelenggara WGC bukan Pemerintah tapi Asosiasi Panasbumi
Internasional (IGA) dan Asosiasi Negara masing masing masing (
Kalau di Indonesia oleh API ), Pada waktu Indonesia terpilih
menjadi penyelenggara WGC harus bersaing dg beberapa negara
sebelum IGA memutuskan penyelenggaraan WGC di Indonesia pada
WGC 2005 di Turky , Bahwa Pemerintah Mensuport iya namun bukan
sbg penyelenggara , bahkan pada waktu promosi dan penetapan
Indonesia sbg penyelenggara WGC 2010 Menteri ESDM beserta
jajarannya waktu itu datang ke Turky (WGC 2005 Turki) bahkan
pihak Kedutaan Besar Turki juga datang dan berpartisipasi
mempromosikan Indonesia dg lewat tarian tarian daerah oleh staf
Kedubesnya dan akhirnya Indonesia terpilih mengalahkan negara
negara pesaingnya , perlu diketahui WGC 2010 Bali menjadi WGC
terbesar dg peserta lebih dari 2500 dari lebih 80 negara dg
seribuhan lebih makalah yg dipresentasikan baik dari sisi hulu
sampai hilirnya dan pembukaanya  dihadiri oleh 2 Presiden
sekaligus ( Presiden RI dan Presiden Iceland )
salam

Ism



 Sdr. Shofiyuddin,

 Geothermal Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya
 subsidi BBM. PLN juga harus menghemat dan akan membandingkan
 harga geothermal dengan harga migas atau batubara. PLN
 cenderung mengunakan migas yang jauh lebih murah karena
 mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang bisa berkembang
 di Indonesia hanyalah Geothermal yang premium seperti: dekat
 dengan gardu listrik, dry stream (ump.Kamojang), lean gas
 (low H2S), low carbonate (scaling), low silicate (scaling),
 tidak ada gas racun seperti Hg, lokasi dekat daerah yang
 membutuhkan, listrik belum ada, dsb. Begitu geothermal agak
 kotor seperti mengandung silica atau sour gas (Dieng),
 umpamanya, perlu dibersihkan dan harga akan naik dan tidak
 ekonomis.

 Setelah 10 tahun beroperasi, Pemerintah dua tahun yang lalu
 menaikkan harga geothermal menjadi sekitar 9.6 cent/kwh.
 Inipun masih terlalu rendah. Waktu diadakan tender setahun
 yang lalu hanya Pertamina yang ikut tender dan mendapatkan
 beberapa daerah baru. Swasta tidak ada karena mereka
 menganggap harga terlalu rendah, paling tidak mereka minta
 12 cent/kwh.(Note: Swasta di Flores ikut tapi ini adalah
 BUMD). Pemerintah tidak rela memberikan swasta keuntungan
 yang memadai. PLN tetap lebih untung kalau beli diesel
 ataupun gas yang disubsidi ketimbang geothermal.

 ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World
 Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah.
 Indonesia selalu mendengungkan bahwa 40% potensi geothermal
 dunia ada di Indonesia. Benar potensi tinggi tetapi kalau
 harus bertanding dengan harga diesel dan gas yang disubsidi,
 sukar bagi PLN memilih Geothermal energi, kecuali Geothermal
 premium seperti diuraikan diatas.

 Bagaimana diluar negeri. Di Eropa, harga BBM dikenakan pajak
 sampai 300%. Jadi segala sesuatu yang bisa mengalahkan BBM
 plus 300% akan bisa
 dikembangkan dan dijadikan energi. Umpama di Paris basin,
 geothermal low enthalpy, temparaturnya hanya 50 derajat
 celcius. Tapi mereka bisa di manfaatkan untuk memanaskan
 gedung-gedung waktu musim dingin. Untuk mengalahkan harga
 BBM plus 300% mudah. Demikian juga geothermal di Filipina
 dan Jepang, harus melawan energi impor migas yang dikenakan
 pajak tinggi. Selain itu untuk renewable energy Pemerintah
 biasanya memberikan insentif. Geothermal di California
 sampai sekarang pun masih mendapatkan tax break dan VAT
 (Pajak Penambahan Nilai) dibebaskan.

 Di Indonesia renewable energy seperti Geothermal sangat
 dianjurkan Pemerintah tetapi harus melawan BBM yang
 disubsidi atau melawan BBM minus 50%, bukan melawan BBM plus
 300% seperti yang terjadi di luar negeri.

 Moga-moga keterangan singkat ini berguna bagi Anda.

 HL Ong.



 -Original Message-
 From: Shofiyuddin [mailto:shofiyud...@gmail.com]
 Sent: Tuesday, July 10, 2012 9:31 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 Pak Ong. Menarik sekali.
 Kalau boleh saya bertanya tentang hal sepele, kenapa kita
 tidak
 mengembangkan energy panas bumi yang jelas jelas di depan
 mata?
 renewable, berlimpah sepanjang volcanic belt. begitu juga
 energy gelombang yg melimpah ruah sepanjang pantai selatan?
 kenapa ya?

 2012/7/10 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg:
 Rekan-rekan IAGI,



 Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul
 menjadi
 Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkaan
 subsidi BBM: 11  prioritas yang komprehensif. Judul yang
 menarik dan akan saya pikirkan.



 Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi
 yang  sekarang out of control. Koran Business

Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-10 Terurut Topik b_purby
Mudah2an bentar lagi ada kebijakan mesdm ttg feed and tariff panas bumi, harga 
akan dipatok per wilayah tertentu yg jelas di atas ceiling price saat ini 9,7 
cent/kwh, yg dilelang bukan harga beli pln tapi komitmen cod
Selain pertamina sdh banyak kok yg menang tender panas bumi al chevron, supreme 
di 3 lokasi berbeda, tri energi di baturraden, otp di sumut dll masih banyak 
lagi
Salam
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Tue, 10 Jul 2012 19:33:01 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World
 Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah.
 Indonesia

-

Sekedar menambahkan saja  World Geothermal Congress (WGC) bukan
diadakan setiap tahun tapi diadakan setiap lima tahun sekali ,
2005 WGC di Antalya Turki , 2010 WGC di Bali Indonesia dan 2015
di Australia.
Penyelenggara WGC bukan Pemerintah tapi Asosiasi Panasbumi
Internasional (IGA) dan Asosiasi Negara masing masing masing (
Kalau di Indonesia oleh API ), Pada waktu Indonesia terpilih
menjadi penyelenggara WGC harus bersaing dg beberapa negara
sebelum IGA memutuskan penyelenggaraan WGC di Indonesia pada
WGC 2005 di Turky , Bahwa Pemerintah Mensuport iya namun bukan
sbg penyelenggara , bahkan pada waktu promosi dan penetapan
Indonesia sbg penyelenggara WGC 2010 Menteri ESDM beserta
jajarannya waktu itu datang ke Turky (WGC 2005 Turki) bahkan
pihak Kedutaan Besar Turki juga datang dan berpartisipasi
mempromosikan Indonesia dg lewat tarian tarian daerah oleh staf
Kedubesnya dan akhirnya Indonesia terpilih mengalahkan negara
negara pesaingnya , perlu diketahui WGC 2010 Bali menjadi WGC
terbesar dg peserta lebih dari 2500 dari lebih 80 negara dg
seribuhan lebih makalah yg dipresentasikan baik dari sisi hulu
sampai hilirnya dan pembukaanya  dihadiri oleh 2 Presiden
sekaligus ( Presiden RI dan Presiden Iceland )
salam

Ism



 Sdr. Shofiyuddin,

 Geothermal Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya
 subsidi BBM. PLN juga harus menghemat dan akan membandingkan
 harga geothermal dengan harga migas atau batubara. PLN
 cenderung mengunakan migas yang jauh lebih murah karena
 mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang bisa berkembang
 di Indonesia hanyalah Geothermal yang premium seperti: dekat
 dengan gardu listrik, dry stream (ump.Kamojang), lean gas
 (low H2S), low carbonate (scaling), low silicate (scaling),
 tidak ada gas racun seperti Hg, lokasi dekat daerah yang
 membutuhkan, listrik belum ada, dsb. Begitu geothermal agak
 kotor seperti mengandung silica atau sour gas (Dieng),
 umpamanya, perlu dibersihkan dan harga akan naik dan tidak
 ekonomis.

 Setelah 10 tahun beroperasi, Pemerintah dua tahun yang lalu
 menaikkan harga geothermal menjadi sekitar 9.6 cent/kwh.
 Inipun masih terlalu rendah. Waktu diadakan tender setahun
 yang lalu hanya Pertamina yang ikut tender dan mendapatkan
 beberapa daerah baru. Swasta tidak ada karena mereka
 menganggap harga terlalu rendah, paling tidak mereka minta
 12 cent/kwh.(Note: Swasta di Flores ikut tapi ini adalah
 BUMD). Pemerintah tidak rela memberikan swasta keuntungan
 yang memadai. PLN tetap lebih untung kalau beli diesel
 ataupun gas yang disubsidi ketimbang geothermal.

 ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World
 Geothermal Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah.
 Indonesia selalu mendengungkan bahwa 40% potensi geothermal
 dunia ada di Indonesia. Benar potensi tinggi tetapi kalau
 harus bertanding dengan harga diesel dan gas yang disubsidi,
 sukar bagi PLN memilih Geothermal energi, kecuali Geothermal
 premium seperti diuraikan diatas.

 Bagaimana diluar negeri. Di Eropa, harga BBM dikenakan pajak
 sampai 300%. Jadi segala sesuatu yang bisa mengalahkan BBM
 plus 300% akan bisa
 dikembangkan dan dijadikan energi. Umpama di Paris basin,
 geothermal low enthalpy, temparaturnya hanya 50 derajat
 celcius. Tapi mereka bisa di manfaatkan untuk memanaskan
 gedung-gedung waktu musim dingin. Untuk mengalahkan harga
 BBM plus 300% mudah. Demikian juga geothermal di Filipina
 dan Jepang, harus melawan energi impor migas yang dikenakan
 pajak tinggi. Selain itu untuk renewable energy Pemerintah
 biasanya memberikan insentif. Geothermal di California
 sampai sekarang pun masih mendapatkan tax break dan VAT
 (Pajak Penambahan Nilai) dibebaskan.

 Di Indonesia renewable energy seperti Geothermal sangat
 dianjurkan Pemerintah tetapi harus melawan BBM yang
 disubsidi atau melawan BBM minus 50%, bukan melawan BBM plus
 300% seperti yang terjadi di luar negeri.

 Moga-moga keterangan singkat ini berguna bagi Anda.

 HL Ong.



 -Original Message-
 From: Shofiyuddin [mailto:shofiyud...@gmail.com]
 Sent: Tuesday, July 10, 2012 9:31 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 Pak Ong. Menarik sekali.
 Kalau boleh saya bertanya tentang hal

Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-10 Terurut Topik leonardl

Mungkin ini pertimbangan Pemerintah?

http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/06/29/m6dam9-hatta-tidak-ada-subsidi-untuk-energi-nonfossil

LL
--Original Message--
From: shofiyuddin
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Sent: Jul 11, 2012 10:08

Pak Ong, terima kasih atas penjelasannya yg panjang lebar.  Pertenyaan 
selanjutnya adalah kenapa pemerintah enggan memberikan subsidi ke energy 
geothermal? Apakah ini salah satu bentuk bahwa pemerintah tidak mendukung 
bidang energy ini. Di tulisan pak Ong dijelaskan bahwa pemerintah hanya 
menganjurkan saja.  Maaf sebelumnya kalo pertanyaan saya menjadi tidak relevan 
ini, terutama tentang hubungan pengembangan energy uap ini dengan subsidi bbm 
yang membengkak ini.  Sent from Samsung tablet
Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg wrote: Sdr. Ism, Terima kasih atas koreksi 
Anda. Memang World Geothermal Congress diadakan tiap 5 tahun. Yang saya 
maksudkan adalah Annual meeting dari Assosiasi Panasbumi Indonesia. Salam. HL 
Ong -Original Message- From: lia...@indo.net.id 
[mailto:lia...@indo.net.id] Sent: Tuesday, July 10, 2012 7:33 PM To: 
iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru ESDM 
gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World  Geothermal Congress di 
Bali disponsori oleh Pemerintah.  Indonesia 
- Sekedar menambahkan saja  World 
Geothermal Congress (WGC) bukan diadakan setiap tahun tapi diadakan setiap lima 
tahun sekali , 2005 WGC di Antalya Turki , 2010 WGC di Bali Indonesia dan 2015 
di Australia. Penyelenggara WGC bukan Pemerintah tapi Asosiasi Panasbumi 
Internasional (IGA) dan Asosiasi Negara masing masing masing ( Kalau di 
Indonesia oleh API ), Pada waktu Indonesia terpilih menjadi penyelenggara WGC 
harus bersaing dg beberapa negara sebelum IGA memutuskan penyelenggaraan WGC di 
Indonesia pada WGC 2005 di Turky , Bahwa Pemerintah Mensuport iya namun bukan 
sbg penyelenggara , bahkan pada waktu promosi dan penetapan Indonesia sbg 
penyelenggara WGC 2010 Menteri ESDM beserta jajarannya waktu itu datang ke 
Turky (WGC 2005 Turki) bahkan pihak Kedutaan Besar Turki juga datang dan 
berpartisipasi mempromosikan Indonesia dg lewat tarian tarian daerah oleh staf 
Kedubesnya dan akhirnya Indonesia terpilih mengalahkan negara negara pesaingnya 
, perlu diketahui WGC 2010 Bali menjadi WGC terbesar dg peserta lebih dari 2500 
dari lebih 80 negara dg seribuhan lebih makalah yg dipresentasikan baik dari 
sisi hulu sampai hilirnya dan pembukaanya dihadiri oleh 2 Presiden sekaligus ( 
Presiden RI dan Presiden Iceland ) salam Ism  Sdr. Shofiyuddin,   Geothermal 
Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya subsidi  BBM. PLN juga harus 
menghemat dan akan membandingkan harga geothermal  dengan harga migas atau 
batubara. PLN cenderung mengunakan migas yang  jauh lebih murah karena 
mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang  bisa berkembang di Indonesia 
hanyalah Geothermal yang premium seperti:  dekat dengan gardu listrik, dry 
stream (ump.Kamojang), lean gas (low  H2S), low carbonate (scaling), low 
silicate (scaling), tidak ada gas  racun seperti Hg, lokasi dekat daerah yang 
membutuhkan, listrik belum  ada, dsb. Begitu geothermal agak kotor seperti 
mengandung silica atau  sour gas (Dieng), umpamanya, perlu dibersihkan dan 
harga akan naik dan  tidak ekonomis.   Setelah 10 tahun beroperasi, 
Pemerintah dua tahun yang lalu menaikkan  harga geothermal menjadi sekitar 9.6 
cent/kwh.  Inipun masih terlalu rendah. Waktu diadakan tender setahun yang 
lalu  hanya Pertamina yang ikut tender dan mendapatkan beberapa daerah baru.  
Swasta tidak ada karena mereka menganggap harga terlalu rendah, paling  tidak 
mereka minta  12 cent/kwh.(Note: Swasta di Flores ikut tapi ini adalah BUMD). 
 Pemerintah tidak rela memberikan swasta keuntungan yang memadai. PLN  tetap 
lebih untung kalau beli diesel ataupun gas yang disubsidi  ketimbang 
geothermal.   ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World 
Geothermal  Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah.  Indonesia selalu 
mendengungkan bahwa 40% potensi geothermal dunia ada  di Indonesia. Benar 
potensi tinggi tetapi kalau harus bertanding  dengan harga diesel dan gas yang 
disubsidi, sukar bagi PLN memilih  Geothermal energi, kecuali Geothermal 
premium seperti diuraikan  diatas.   Bagaimana diluar negeri. Di Eropa, 
harga BBM dikenakan pajak sampai  300%. Jadi segala sesuatu yang bisa 
mengalahkan BBM plus 300% akan  bisa dikembangkan dan dijadikan energi. Umpama 
di Paris basin,  geothermal low enthalpy, temparaturnya hanya 50 derajat 
celcius. Tapi  mereka bisa di manfaatkan untuk memanaskan gedung-gedung waktu 
musim  dingin. Untuk mengalahkan harga BBM plus 300% mudah. Demikian juga  
geothermal di Filipina dan Jepang, harus melawan energi impor migas  yang 
dikenakan pajak tinggi. Selain itu untuk renewable energy  Pemerintah biasanya

RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-09 Terurut Topik Muharram Jaya Panguriseng
Bapak-bapak Pengurus IAGI,

Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, 
mudah-mudahan jadwalnya cocok.

Salam,

MJP - 3048



From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id]
Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Rekan-rekan IAGI,

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer 
crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku industri 
energi yang menghayati persoalannya.

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. 
Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas 
prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi dan kenaikan 
subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan 
presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya 
kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan 
dari IAGI kepada Pemerintah.

Salam,

HL . Ong.


From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com]
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



Rekan rekan

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal 
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi 
memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia menjadi 
net importer energi.

Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.
Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan 
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling 
menunjang.

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.
Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam 
kurun waktu satu
masa pemerintahan.
Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan 
datang.

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non 
hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan 
pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan 
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

Bagaimana ?


si Abah
Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim


* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *


Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-09 Terurut Topik mohammad syaiful
Om MJP,

Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg
paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan.

Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak
gatal2 menunggu nih, he..he..

Salam,
Syaiful

2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com

  Bapak-bapak Pengurus IAGI,



 Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin
 daftar, mudah-mudahan jadwalnya cocok.



 Salam,



 MJP – 3048







 *From:* Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id]
 *Sent:* Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



 Rekan-rekan IAGI,



 Si Abah mengusulkan adanya “grand strategy” dalam menanggulangi “net
 importer crude”. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku
 industri energi yang menghayati persoalannya.



 Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi
 BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul
 “Sebelas prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi
 dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak”. Saya sanggup setiap waktu
 untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah
 kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa
 dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah.



 Salam,



 HL . Ong.





 *From:* Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com]
 *Sent:* Monday, July 02, 2012 2:53 PM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru







 Rekan rekan



 Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal
 subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak
 Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia
 menjadi net importer energi.



 Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.

 Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan
 kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling
 menunjang.



 Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.

 Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan
 dalam kurun waktu satu

 masa pemerintahan.

 Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang
 akan datang.



 Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA
 non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana
 kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.



 Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan
 pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?



 Bagaimana ?





 si Abah

 Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim




* This message may contain confidential and/or privileged
 information. If you are not the addressee or authorized to receive this for
 the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on
 this message or any information herein. If you have received this
 communication in error, please notify us immediately by responding to this
 email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is
 neither liable for the proper and complete transmission of the information
 contained in this communication nor for any delay in its receipt. *




-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

President Director of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-09 Terurut Topik Muharram Jaya Panguriseng
Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya :) ...

Salam,

MJP - 3048



From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Om MJP,

Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg paling 
pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan.

Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2 
menunggu nih, he..he..

Salam,
Syaiful
2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng 
muhar...@pertamina.commailto:muhar...@pertamina.com
Bapak-bapak Pengurus IAGI,

Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, 
mudah-mudahan jadwalnya cocok.

Salam,

MJP - 3048



From: Ong Han Ling 
[mailto:hl...@geoservices.co.idmailto:hl...@geoservices.co.id]
Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Rekan-rekan IAGI,

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer 
crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku industri 
energi yang menghayati persoalannya.

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. 
Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas 
prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi dan kenaikan 
subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan 
presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya 
kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan 
dari IAGI kepada Pemerintah.

Salam,

HL . Ong.


From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com]
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



Rekan rekan

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal 
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi 
memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia menjadi 
net importer energi.

Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.
Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan 
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling 
menunjang.

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.
Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam 
kurun waktu satu
masa pemerintahan.
Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan 
datang.

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non 
hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan 
pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan 
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

Bagaimana ?


si Abah
Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim


* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *



--
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.idmailto:msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.commailto:mohammadsyai...@gmail.com

President Director of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *


Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-09 Terurut Topik Yudie Iskandar
Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam.
Ini judul dari pak Presiden:
Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi
YI
“_^

-Original Message-
From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com
Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya :) ...

Salam,

MJP - 3048



From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Om MJP,

Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg paling 
pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan.

Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2 
menunggu nih, he..he..

Salam,
Syaiful
2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng 
muhar...@pertamina.commailto:muhar...@pertamina.com
Bapak-bapak Pengurus IAGI,

Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, 
mudah-mudahan jadwalnya cocok.

Salam,

MJP - 3048



From: Ong Han Ling 
[mailto:hl...@geoservices.co.idmailto:hl...@geoservices.co.id]
Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Rekan-rekan IAGI,

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer 
crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku industri 
energi yang menghayati persoalannya.

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. 
Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas 
prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi dan kenaikan 
subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan 
presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya 
kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan 
dari IAGI kepada Pemerintah.

Salam,

HL . Ong.


From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com]
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



Rekan rekan

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal 
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi 
memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia menjadi 
net importer energi.

Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.
Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan 
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling 
menunjang.

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.
Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam 
kurun waktu satu
masa pemerintahan.
Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan 
datang.

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non 
hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan 
pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan 
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

Bagaimana ?


si Abah
Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim


* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *



--
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.idmailto:msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.commailto:mohammadsyai...@gmail.com

President Director of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *



Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-09 Terurut Topik leonardl

Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas: Menghadapi kenaikan 
permintaan energi dan pembengkakan subsidi BBM: 11 langkah komprensif.

LL
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com
Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam.
Ini judul dari pak Presiden:
Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi
YI
“_^

-Original Message-
From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com
Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya :) ...

Salam,

MJP - 3048



From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Om MJP,

Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg paling 
pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan.

Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2 
menunggu nih, he..he..

Salam,
Syaiful
2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng 
muhar...@pertamina.commailto:muhar...@pertamina.com
Bapak-bapak Pengurus IAGI,

Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar, 
mudah-mudahan jadwalnya cocok.

Salam,

MJP - 3048



From: Ong Han Ling 
[mailto:hl...@geoservices.co.idmailto:hl...@geoservices.co.id]
Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Rekan-rekan IAGI,

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer 
crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku industri 
energi yang menghayati persoalannya.

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. 
Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas 
prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi dan kenaikan 
subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan 
presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya 
kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan 
dari IAGI kepada Pemerintah.

Salam,

HL . Ong.


From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com]
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



Rekan rekan

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal 
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi 
memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia menjadi 
net importer energi.

Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.
Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan 
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling 
menunjang.

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.
Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam 
kurun waktu satu
masa pemerintahan.
Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan 
datang.

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non 
hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan 
pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan 
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

Bagaimana ?


si Abah
Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim


* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *



--
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.idmailto:msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.commailto:mohammadsyai...@gmail.com

President Director of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any

Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-09 Terurut Topik liamsi
Wamen ESDM: Seupil Nuklir Bisa Hasilkan Puluhan Megawatt!
Rista Rama Dhany - detikfinance
Senin, 09/07/2012 19:16 WIB
Browser anda tidak mendukung iFrame

Jakarta - Wakil Menteri (Wamen) Energi Sumber Daya Mineral
(ESDM) Rudi Rubiandini mengungkapkan secuil nuklir bisa
menghasilakan puluhan megawatt listrik. Nuklir merupakan energi
yang luar biasa, ini yang membuat Jepang banyak memakai sumber
energi ini.
Seupil nuklir, itu bisa menghasilkan puluhan megawatt, betapa
dahsyatnya nuklir ini untuk energi masa depan, kata Rudi di
Kementerian ESDM, Senin (9/7/2012).
Bahkan kata Rudi, Jepang saat kena musibah gempa bumi dan
tsunami, Negeri Matahari Terbit itu berencana menutup nuklir
mereka, namun ternyata tidak mampu lepas dari sumber energi
nuklir.
Jepang tidak akan tahan dan tidak mampu lepas dari Nuklir,
karena berapapun gas yang dipasok dari Qatar dan Indonesia,
tetap tidak akan cukup memenuhi kebutuhan energi di Jepang,
ujar Rudi.
Hal yang sama pun terjadi pada Jerman, Negara itu akan menutup
seluruh fasilitas nuklirnya, namun belum dipastikan sampai
kapan negara itu kuat tak menggunakan nuklir.
Jepang, Jerman katanya mau lepas dan menutup fasilitas Nuklir
mereka tapi sampai seberapa kuat dan lama mereka bisa lepas
dari nuklir, saya kira tidak akan lama, ucap Rudi.
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Kita belum akan mengarah ke
sana (Nuklir), yang kita lakukan saat ini adalah mensubtitusi
energi dari yang tergantung dengan Migas diubah menjadi
menggunakan Gas, Panas Bumi, Bio, Matahari, Angin dan lainnya,
kita manfaatkan dulu keanekaragaman energi yang kita punya,
kata Rudi.
Ditambahkannya, pasalnya jika Indonesia terus tergantung dengan
Migas maka tidakakan mampu untuk memenuhi kebutuhan energi.
Kebutuhan Migas kita saat ini saja 3 juta berel oil equivalen
per day (Boepd) sementara 2025 nanti kita sudah membutuhan 8
juta Boepd, tentu kalau dari Migas saja tidak akan mampu, harus
dari energi lainnya, karena kita hanya punya cadangan Migas
dari cadangan migas dunia hanya 0,3 miliar boepd, tandasnya.


___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-09 Terurut Topik Bandono Salim
Setau aku, perancis energi listriknya dari nuklir. Kita saja ribut karena 
terbelenggu oleh traktaat nuklir. Nggak punya kok mau ikutan.
Tadi di labnya pemeriksa energi, ada babah mriksain mineral monasit, limbah 
timah bangka. Mau jual ke cina. 
Lha temanku di batan, ekstraksi uranium, thorium itu mudah dan sesungguhnya 
asal mau, kita juga mampu. 
Siapa penghalangnya? Pemeintah sendiri krn ikut tt anti nuklir. Kita punya 0,1% 
bhn nuklir harus lapur ke kanada. 
Padahal thorium dan uranium kita punya sbg limbah dari timah putih, yang hanya 
dijual sebagai 
pasir timbunan.
Waktu Rusia jatuh, banyak tawaran ahli reaktor mrk ke kita, ttp ditolak. Merasa 
kaya minyak kalee. Aku ikut seminar itu.
 Tidak beralasan tidak boleh punya reaktor atom diwilayah gempa. Kita bisa buat 
reaktor di laut, seperti halnya kapal bertenaga nuklirnya amerika, rusia dsb.
Salam.
 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Mon, 9 Jul 2012 22:07:07 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Wamen ESDM: Seupil Nuklir Bisa Hasilkan Puluhan Megawatt!
Rista Rama Dhany - detikfinance
Senin, 09/07/2012 19:16 WIB
Browser anda tidak mendukung iFrame

Jakarta - Wakil Menteri (Wamen) Energi Sumber Daya Mineral
(ESDM) Rudi Rubiandini mengungkapkan secuil nuklir bisa
menghasilakan puluhan megawatt listrik. Nuklir merupakan energi
yang luar biasa, ini yang membuat Jepang banyak memakai sumber
energi ini.
Seupil nuklir, itu bisa menghasilkan puluhan megawatt, betapa
dahsyatnya nuklir ini untuk energi masa depan, kata Rudi di
Kementerian ESDM, Senin (9/7/2012).
Bahkan kata Rudi, Jepang saat kena musibah gempa bumi dan
tsunami, Negeri Matahari Terbit itu berencana menutup nuklir
mereka, namun ternyata tidak mampu lepas dari sumber energi
nuklir.
Jepang tidak akan tahan dan tidak mampu lepas dari Nuklir,
karena berapapun gas yang dipasok dari Qatar dan Indonesia,
tetap tidak akan cukup memenuhi kebutuhan energi di Jepang,
ujar Rudi.
Hal yang sama pun terjadi pada Jerman, Negara itu akan menutup
seluruh fasilitas nuklirnya, namun belum dipastikan sampai
kapan negara itu kuat tak menggunakan nuklir.
Jepang, Jerman katanya mau lepas dan menutup fasilitas Nuklir
mereka tapi sampai seberapa kuat dan lama mereka bisa lepas
dari nuklir, saya kira tidak akan lama, ucap Rudi.
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Kita belum akan mengarah ke
sana (Nuklir), yang kita lakukan saat ini adalah mensubtitusi
energi dari yang tergantung dengan Migas diubah menjadi
menggunakan Gas, Panas Bumi, Bio, Matahari, Angin dan lainnya,
kita manfaatkan dulu keanekaragaman energi yang kita punya,
kata Rudi.
Ditambahkannya, pasalnya jika Indonesia terus tergantung dengan
Migas maka tidakakan mampu untuk memenuhi kebutuhan energi.
Kebutuhan Migas kita saat ini saja 3 juta berel oil equivalen
per day (Boepd) sementara 2025 nanti kita sudah membutuhan 8
juta Boepd, tentu kalau dari Migas saja tidak akan mampu, harus
dari energi lainnya, karena kita hanya punya cadangan Migas
dari cadangan migas dunia hanya 0,3 miliar boepd, tandasnya.


___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-09 Terurut Topik Ong Han Ling
Rekan-rekan IAGI,

 

Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi Menghadapi
kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 prioritas yang
komprehensif. Judul yang menarik dan akan saya pikirkan.

 

Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang sekarang out
of control. Koran Business Indonesia tgl. 6 Juli, 2012 menulis bahwa untuk
semester-1, 2012, subsidi BBM mencapai Rp.88,9 trilliun. Padahal untuk
semester-1, 2011 subsidi hanya Rp.41,6 triliun. Jadi tahun ini subsidi
mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah melakukan segala
upaya untuk membendungnya. 

 

Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi menyokong tetapi telah
mengerogoti APBN. Sekarang  Industri migas sudah mulai disokong oleh
industri lain. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip tinggi
benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih miskin. Hal ini
tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan. 

 

Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah satu. Sekarang di US
mulai shale oil di Texas dan  Dakota. Tenaga nuklir, oil shale, dsb.,adalah
hal-hal yang belum kita teliti dan hayati. The grass always looks greener
on  the other side. Selain itu, time frame tidak cocok. Yang kita perlukan
adalah sekarang. Realitas adalah bahwa eksplorasi migas conventional ke
first production rata-rata 10 tahun. Untuk mencapai ke significant
production ditambah 3 tahun lagi. Jadi yang conventional saja sudah 13
tahun, apalagi yang unconventional seperti unconventional gas, EOR, oil
shale, shale oil, dsb.

 

Mari kita diskusikan bersama untuk mencari jalan keluar waktu kita bertemu
tgl. 17 Juli yad.  

 

Salam,

 

HL Ong  

 

From: leona...@centrin.net.id [mailto:leona...@centrin.net.id] 
Sent: Monday, July 09, 2012 5:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 


Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas: Menghadapi
kenaikan permintaan energi dan pembengkakan subsidi BBM: 11 langkah
komprensif.

LL

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com 

Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 +

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam.
Ini judul dari pak Presiden:
Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi
YI

_^

  _  

From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com 

Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 +

To: iagi-net@iagi.or.id mailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id
iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya J .

 

Salam,

 

MJP - 3048

 

 

 

From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Om MJP,

 

Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg
paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan.

 

Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2
menunggu nih, he..he..

 

Salam,

Syaiful

2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com

Bapak-bapak Pengurus IAGI,

 

Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar,
mudah-mudahan jadwalnya cocok.

 

Salam,

 

MJP - 3048

 

 

 

From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id] 
Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Rekan-rekan IAGI,

 

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net
importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku
industri energi yang menghayati persoalannya.  

 

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi
BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul
Sebelas prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi
dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu
untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah
kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa
dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah.   

 

Salam,

 

HL . Ong.

 

 

From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] 
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

 

 

Rekan rekan

 

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak
Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia
menjadi net importer energi.

 

Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.

Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan
kenservasi

Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-09 Terurut Topik Bandono Salim
Mari berbincang dgn Mas Ong.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg
Date: Tue, 10 Jul 2012 09:06:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Rekan-rekan IAGI,

 

Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi Menghadapi
kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 prioritas yang
komprehensif. Judul yang menarik dan akan saya pikirkan.

 

Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang sekarang out
of control. Koran Business Indonesia tgl. 6 Juli, 2012 menulis bahwa untuk
semester-1, 2012, subsidi BBM mencapai Rp.88,9 trilliun. Padahal untuk
semester-1, 2011 subsidi hanya Rp.41,6 triliun. Jadi tahun ini subsidi
mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah melakukan segala
upaya untuk membendungnya. 

 

Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi menyokong tetapi telah
mengerogoti APBN. Sekarang  Industri migas sudah mulai disokong oleh
industri lain. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip tinggi
benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih miskin. Hal ini
tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan. 

 

Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah satu. Sekarang di US
mulai shale oil di Texas dan  Dakota. Tenaga nuklir, oil shale, dsb.,adalah
hal-hal yang belum kita teliti dan hayati. The grass always looks greener
on  the other side. Selain itu, time frame tidak cocok. Yang kita perlukan
adalah sekarang. Realitas adalah bahwa eksplorasi migas conventional ke
first production rata-rata 10 tahun. Untuk mencapai ke significant
production ditambah 3 tahun lagi. Jadi yang conventional saja sudah 13
tahun, apalagi yang unconventional seperti unconventional gas, EOR, oil
shale, shale oil, dsb.

 

Mari kita diskusikan bersama untuk mencari jalan keluar waktu kita bertemu
tgl. 17 Juli yad.  

 

Salam,

 

HL Ong  

 

From: leona...@centrin.net.id [mailto:leona...@centrin.net.id] 
Sent: Monday, July 09, 2012 5:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 


Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas: Menghadapi
kenaikan permintaan energi dan pembengkakan subsidi BBM: 11 langkah
komprensif.

LL

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com 

Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 +

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam.
Ini judul dari pak Presiden:
Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi
YI

_^

  _  

From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com 

Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 +

To: iagi-net@iagi.or.id mailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id
iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya J .

 

Salam,

 

MJP - 3048

 

 

 

From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Om MJP,

 

Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg
paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan.

 

Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2
menunggu nih, he..he..

 

Salam,

Syaiful

2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com

Bapak-bapak Pengurus IAGI,

 

Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar,
mudah-mudahan jadwalnya cocok.

 

Salam,

 

MJP - 3048

 

 

 

From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id] 
Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Rekan-rekan IAGI,

 

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net
importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku
industri energi yang menghayati persoalannya.  

 

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi
BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul
Sebelas prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi
dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu
untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah
kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa
dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah.   

 

Salam,

 

HL . Ong.

 

 

From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] 
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

 

 

Rekan rekan

 

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi

Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-09 Terurut Topik Shofiyuddin
Pak Ong. Menarik sekali.
Kalau boleh saya bertanya tentang hal sepele, kenapa kita tidak
mengembangkan energy panas bumi yang jelas jelas di depan mata?
renewable, berlimpah sepanjang volcanic belt. begitu juga energy
gelombang yg melimpah ruah sepanjang pantai selatan?
kenapa ya?

2012/7/10 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg:
 Rekan-rekan IAGI,



 Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi “Menghadapi
 kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 prioritas yang
 komprehensif”. Judul yang menarik dan akan saya pikirkan.



 Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang sekarang out
 of control. Koran Business Indonesia tgl. 6 Juli, 2012 menulis bahwa untuk
 semester-1, 2012, subsidi BBM mencapai Rp.88,9 trilliun. Padahal untuk
 semester-1, 2011 subsidi hanya Rp.41,6 triliun. Jadi tahun ini subsidi
 mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah melakukan segala
 upaya untuk membendungnya.



 Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi menyokong tetapi telah
 mengerogoti APBN. Sekarang  Industri migas sudah mulai disokong oleh
 industri lain. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip tinggi
 benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih miskin. Hal ini
 tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan.



 Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah satu. Sekarang di US
 mulai shale oil di Texas dan  Dakota. Tenaga nuklir, oil shale, dsb.,adalah
 hal-hal yang belum kita teliti dan hayati. “The grass always looks greener
 on  the other side”. Selain itu, time frame tidak cocok. Yang kita perlukan
 adalah sekarang. Realitas adalah bahwa eksplorasi migas conventional ke
 first production rata-rata 10 tahun. Untuk mencapai ke significant
 production ditambah 3 tahun lagi. Jadi yang conventional saja sudah 13
 tahun, apalagi yang unconventional seperti unconventional gas, EOR, oil
 shale, shale oil, dsb.



 Mari kita diskusikan bersama untuk mencari jalan keluar waktu kita bertemu
 tgl. 17 Juli yad.



 Salam,



 HL Ong



 From: leona...@centrin.net.id [mailto:leona...@centrin.net.id]
 Sent: Monday, July 09, 2012 5:21 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru




 Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas: Menghadapi
 kenaikan permintaan energi dan pembengkakan subsidi BBM: 11 langkah
 komprensif.

 LL

 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 

 From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com

 Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 +

 To: iagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



 Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam.
 Ini judul dari pak Presiden:
 Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi
 YI

 “_^

 

 From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com

 Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 +

 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



 Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya J …



 Salam,



 MJP – 3048







 From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
 Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



 Om MJP,



 Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg
 paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan.



 Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2
 menunggu nih, he..he..



 Salam,

 Syaiful

 2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com

 Bapak-bapak Pengurus IAGI,



 Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar,
 mudah-mudahan jadwalnya cocok.



 Salam,



 MJP – 3048







 From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id]
 Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



 Rekan-rekan IAGI,



 Si Abah mengusulkan adanya “grand strategy” dalam menanggulangi “net
 importer crude”. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku
 industri energi yang menghayati persoalannya.



 Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi
 BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul
 “Sebelas prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi
 dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak”. Saya sanggup setiap waktu
 untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah
 kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa
 dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah.



 Salam,



 HL . Ong.





 From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com]
 Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru







 Rekan rekan



 Setelah

Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-09 Terurut Topik leonardl

Pak Ong,

Terima kasih tanggapannya. Diam2, kenaikan permintaan energi sudah jelas tampak 
di depan mata melalui kenaikan pertumbuhan bisnis properti dan kendaraan 
berbasis BBM. Dan yang tidak boleh diabaikan: kenaikan tingkat kemacetan di 
jalan raya.

Betul seperti Pak Ong sampaikan, perlu langkah2 kongkrit dan barangkali terpadu 
dengan instansi lain.

Selamat berdiskusi.

LL

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg
Date: Tue, 10 Jul 2012 09:06:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Rekan-rekan IAGI,

 

Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi Menghadapi
kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 prioritas yang
komprehensif. Judul yang menarik dan akan saya pikirkan.

 

Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang sekarang out
of control. Koran Business Indonesia tgl. 6 Juli, 2012 menulis bahwa untuk
semester-1, 2012, subsidi BBM mencapai Rp.88,9 trilliun. Padahal untuk
semester-1, 2011 subsidi hanya Rp.41,6 triliun. Jadi tahun ini subsidi
mengalami kenaikan lebih dari 100% meskipun Pemerintah melakukan segala
upaya untuk membendungnya. 

 

Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi menyokong tetapi telah
mengerogoti APBN. Sekarang  Industri migas sudah mulai disokong oleh
industri lain. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip tinggi
benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih miskin. Hal ini
tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan. 

 

Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah satu. Sekarang di US
mulai shale oil di Texas dan  Dakota. Tenaga nuklir, oil shale, dsb.,adalah
hal-hal yang belum kita teliti dan hayati. The grass always looks greener
on  the other side. Selain itu, time frame tidak cocok. Yang kita perlukan
adalah sekarang. Realitas adalah bahwa eksplorasi migas conventional ke
first production rata-rata 10 tahun. Untuk mencapai ke significant
production ditambah 3 tahun lagi. Jadi yang conventional saja sudah 13
tahun, apalagi yang unconventional seperti unconventional gas, EOR, oil
shale, shale oil, dsb.

 

Mari kita diskusikan bersama untuk mencari jalan keluar waktu kita bertemu
tgl. 17 Juli yad.  

 

Salam,

 

HL Ong  

 

From: leona...@centrin.net.id [mailto:leona...@centrin.net.id] 
Sent: Monday, July 09, 2012 5:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 


Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas: Menghadapi
kenaikan permintaan energi dan pembengkakan subsidi BBM: 11 langkah
komprensif.

LL

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com 

Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 +

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam.
Ini judul dari pak Presiden:
Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam subsidi
YI

_^

  _  

From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com 

Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 +

To: iagi-net@iagi.or.id mailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id
iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya J .

 

Salam,

 

MJP - 3048

 

 

 

From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Om MJP,

 

Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu yg
paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan.

 

Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak gatal2
menunggu nih, he..he..

 

Salam,

Syaiful

2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com

Bapak-bapak Pengurus IAGI,

 

Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin daftar,
mudah-mudahan jadwalnya cocok.

 

Salam,

 

MJP - 3048

 

 

 

From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id] 
Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Rekan-rekan IAGI,

 

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net
importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku
industri energi yang menghayati persoalannya.  

 

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi
BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul
Sebelas prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi
dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu
untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah
kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa
dijadikan sumbangan dari IAGI

RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-05 Terurut Topik Harsono, Mulyo (KPC)
Fajar apa khabarnya ?

Saya dengar sudah jadi boss ya sekarang ?

 

Sukses ya.

 

Salam

mulyo

 

-Original Message-
From: Fajar Alam [mailto:fa...@ptscs.com] 
Sent: Thursday, July 05, 2012 8:35 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Pak Mulyo 

Setuju .

 

Salam reuni dari ex grumble 

 

 

Fajar Alam

 

From: Harsono, Mulyo (KPC) [mailto:mulyo.hars...@kpc.co.id] 
Sent: Thursday, July 05, 2012 8:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Ada usulan yang tidak populer, bagaimana kalau diadakan di Kalimantan
timur...:-) :-)

 

 

Salam

eMHa

-Original Message-
From: Ridwan Luwia [mailto:ridlu...@yahoo.com]
mailto:%5bmailto:ridlu...@yahoo.com%5d  
Sent: Thursday, July 05, 2012 8:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Pak Ketua - ini kesempatan langka pasti membludak  Jadi saya usul
yang minat segera daftar supaya kapasitas ruangan bisa disesuaikan .
Saya daftar yah . Terima kasih dan salam hormat

Read-One(r)



From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com 

Date: Thu, 5 Jul 2012 00:20:33 +

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Pak Presiden IAGI, usulan yang segera ditangkap ! 



From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id 

Date: Wed, 4 Jul 2012 22:44:53 +0700

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Rekan-rekan IAGI,

 

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net
importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai
pelaku industri energi yang menghayati persoalannya.  

 

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang
subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk
dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi
permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya
sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya
masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas
bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada
Pemerintah.   

 

Salam,

 

HL . Ong.

 

 

From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com]
mailto:%5bmailto:yrs_...@yahoo.com%5d  
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

 

 

Rekan rekan

 

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak
Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah
Indonesia menjadi net importer energi.

 

Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.

Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus
saling menunjang.

 

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.

Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan
dalam kurun waktu satu

masa pemerintahan.

Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan
yang akan datang.

 

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA
non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi
bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

 

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

 

Bagaimana ?

 

 

si Abah

Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim 

 

  




Scanned by MailMarshal - Marshal's comprehensive email content security
solution. Download a free evaluation of MailMarshal at www.marshal.com
http://www.marshal.com 





RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-04 Terurut Topik Ong Han Ling
Rekan-rekan IAGI,

 

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net
importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku
industri energi yang menghayati persoalannya.  

 

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi
BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul
Sebelas prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi
dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu
untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah
kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa
dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah.   

 

Salam,

 

HL . Ong.

 

From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] 
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

 

 

Rekan rekan

 

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak
Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia
menjadi net importer energi.

 

Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.

Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling
menunjang.

 

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.

Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan
dalam kurun waktu satu

masa pemerintahan.

Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang
akan datang.

 

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non
hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana
kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

 

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

 

Bagaimana ?

 

 

si Abah

Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim 

 

  



Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-04 Terurut Topik Bandono Salim
Wah aku mau dateng, mas guru.
Salam, bandono.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
Date: Wed, 4 Jul 2012 22:44:53 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Rekan-rekan IAGI,

 

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net
importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku
industri energi yang menghayati persoalannya.  

 

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi
BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul
Sebelas prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi
dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu
untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah
kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa
dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah.   

 

Salam,

 

HL . Ong.

 

From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] 
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

 

 

Rekan rekan

 

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak
Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia
menjadi net importer energi.

 

Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.

Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling
menunjang.

 

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.

Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan
dalam kurun waktu satu

masa pemerintahan.

Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang
akan datang.

 

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non
hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana
kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

 

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

 

Bagaimana ?

 

 

si Abah

Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim 

 

  




Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-04 Terurut Topik Ridwan Luwia
Pak Ketua - ini kesempatan langka pasti membludak  Jadi saya usul yang 
minat segera daftar supaya kapasitas ruangan bisa disesuaikan . Saya daftar 
yah . Terima kasih dan salam hormat
Read-One®

-Original Message-
From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com
Date: Thu, 5 Jul 2012 00:20:33 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Pak Presiden IAGI, usulan yang segera ditangkap ! 
-Original Message-
From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
Date: Wed, 4 Jul 2012 22:44:53 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Rekan-rekan IAGI,

 

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net
importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku
industri energi yang menghayati persoalannya.  

 

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi
BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul
Sebelas prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi
dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu
untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah
kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa
dijadikan sumbangan dari IAGI kepada Pemerintah.   

 

Salam,

 

HL . Ong.

 

From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] 
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

 

 

Rekan rekan

 

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak
Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia
menjadi net importer energi.

 

Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.

Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling
menunjang.

 

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.

Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan
dalam kurun waktu satu

masa pemerintahan.

Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang
akan datang.

 

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non
hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana
kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

 

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

 

Bagaimana ?

 

 

si Abah

Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim 

 

  




RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-04 Terurut Topik Harsono, Mulyo (KPC)
Ada usulan yang tidak populer, bagaimana kalau diadakan di Kalimantan
timur...:-) :-)

*

 

Salam

eMHa

-Original Message-
From: Ridwan Luwia [mailto:ridlu...@yahoo.com] 
Sent: Thursday, July 05, 2012 8:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Pak Ketua - ini kesempatan langka pasti membludak  Jadi saya usul
yang minat segera daftar supaya kapasitas ruangan bisa disesuaikan .
Saya daftar yah . Terima kasih dan salam hormat

Read-One(r)



From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com 

Date: Thu, 5 Jul 2012 00:20:33 +

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Pak Presiden IAGI, usulan yang segera ditangkap ! 



From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id 

Date: Wed, 4 Jul 2012 22:44:53 +0700

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Rekan-rekan IAGI,

 

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net
importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai
pelaku industri energi yang menghayati persoalannya.  

 

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang
subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk
dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi
permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya
sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya
masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas
bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada
Pemerintah.   

 

Salam,

 

HL . Ong.

 

 

From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] 
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

 

 

Rekan rekan

 

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak
Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah
Indonesia menjadi net importer energi.

 

Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.

Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus
saling menunjang.

 

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.

Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan
dalam kurun waktu satu

masa pemerintahan.

Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan
yang akan datang.

 

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA
non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi
bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

 

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

 

Bagaimana ?

 

 

si Abah

Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim 

 

  



RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-04 Terurut Topik Fajar Alam
Pak Mulyo 
Setuju .

Salam reuni dari ex grumble 


Fajar Alam

From: Harsono, Mulyo (KPC) [mailto:mulyo.hars...@kpc.co.id]
Sent: Thursday, July 05, 2012 8:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Ada usulan yang tidak populer, bagaimana kalau diadakan di Kalimantan 
timur...:) :)


Salam
eMHa
-Original Message-
From: Ridwan Luwia 
[mailto:ridlu...@yahoo.com]mailto:[mailto:ridlu...@yahoo.com]
Sent: Thursday, July 05, 2012 8:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Pak Ketua - ini kesempatan langka pasti membludak  Jadi saya usul yang 
minat segera daftar supaya kapasitas ruangan bisa disesuaikan . Saya daftar 
yah . Terima kasih dan salam hormat
Read-One(r)

From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.commailto:rsoeri...@yahoo.com
Date: Thu, 5 Jul 2012 00:20:33 +
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Pak Presiden IAGI, usulan yang segera ditangkap !

From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.idmailto:hl...@geoservices.co.id
Date: Wed, 4 Jul 2012 22:44:53 +0700
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Rekan-rekan IAGI,

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net importer 
crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku industri 
energi yang menghayati persoalannya.

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. 
Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul Sebelas 
prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi dan kenaikan 
subsidi BBM yang terus membengkak. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan 
presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya 
kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan 
dari IAGI kepada Pemerintah.

Salam,

HL . Ong.


From: Yanto R. Sumantri 
[mailto:yrs_...@yahoo.com]mailto:[mailto:yrs_...@yahoo.com]
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru



Rekan rekan

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal 
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi 
memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia menjadi 
net importer energi.

Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.
Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan 
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling 
menunjang.

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.
Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam 
kurun waktu satu
masa pemerintahan.
Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan 
datang.

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non 
hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan 
pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan 
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

Bagaimana ?


si Abah
Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim



#
Scanned by MailMarshal - Marshal's comprehensive email content security 
solution. 
Download a free evaluation of MailMarshal at www.marshal.com
#


Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-04 Terurut Topik Bandono Salim
Mau sja asal tiketnya berbagi/pesan sebulan sebelumnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Harsono, Mulyo (KPC) mulyo.hars...@kpc.co.id
Date: Thu, 5 Jul 2012 08:31:48 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Ada usulan yang tidak populer, bagaimana kalau diadakan di Kalimantan
timur...:-) :-)

*

 

Salam

eMHa

-Original Message-
From: Ridwan Luwia [mailto:ridlu...@yahoo.com] 
Sent: Thursday, July 05, 2012 8:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Pak Ketua - ini kesempatan langka pasti membludak  Jadi saya usul
yang minat segera daftar supaya kapasitas ruangan bisa disesuaikan .
Saya daftar yah . Terima kasih dan salam hormat

Read-One(r)



From: Ruskamto rsoeri...@yahoo.com 

Date: Thu, 5 Jul 2012 00:20:33 +

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Pak Presiden IAGI, usulan yang segera ditangkap ! 



From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id 

Date: Wed, 4 Jul 2012 22:44:53 +0700

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

Rekan-rekan IAGI,

 

Si Abah mengusulkan adanya grand strategy dalam menanggulangi net
importer crude. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai
pelaku industri energi yang menghayati persoalannya.  

 

Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang
subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk
dengan judul Sebelas prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi
permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak. Saya
sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung persoalannya
masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah. Setelah dibahas
bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari IAGI kepada
Pemerintah.   

 

Salam,

 

HL . Ong.

 

 

From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] 
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

 

 

 

Rekan rekan

 

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak
Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah
Indonesia menjadi net importer energi.

 

Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.

Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus
saling menunjang.

 

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.

Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan
dalam kurun waktu satu

masa pemerintahan.

Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan
yang akan datang.

 

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA
non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi
bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

 

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

 

Bagaimana ?

 

 

si Abah

Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim 

 

  




Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-04 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Pak Ipul , pak RDP

Terima kasih pak Ong , sedikit koreksi yang dikemukakan oleh pak Rudimitu 
malahan energi net importer , tentunya salah satu problemnya (dan yang 
langsung berdampak kepada masyarakat) ya BeBeEM . haaah. 
Tah , tinggal atur waktunya .

si Abah



 From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, July 4, 2012 10:44 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
 

Rekan-rekan IAGI,
 
Si Abah mengusulkan adanya “grand strategy” dalam menanggulangi “net importer 
crude”. Ada yang mengusulkan harus datang  dari GG sebagai pelaku industri 
energi yang menghayati persoalannya.  
 
Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang subsidi BBM. 
Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk dengan judul “Sebelas 
prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi permintaan energi dan kenaikan 
subsidi BBM yang terus membengkak”. Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan 
presentasi pumpung persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya 
kehilangan arah. Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan 
dari IAGI kepada Pemerintah.   
 
Salam,
 
HL . Ong.
 
From:Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] 
Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
 
 
 
Rekan rekan
 
Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal 
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi 
memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia menjadi 
net importer energi.
 
Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.
Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan 
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling 
menunjang.
 
Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.
Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam 
kurun waktu satu
masa pemerintahan.
Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan 
datang.
 
Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non 
hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan 
pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.
 
Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan 
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?
 
Bagaimana ?
 
 
si Abah
Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim 

Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-02 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Is

Ya itu yang memang penting , krn bagaimana tahu cukup atau kurang kalau tidak 
tahu berapa keperluan ENERGI rieel dalam waktu tertentu.
Pasti ada manfaatnya , kita dengar pak Rudi berbicara.

si Abah



 From: Ismail lia...@indo.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, July 2, 2012 4:30 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
 

Abah , Wah kalau sdh menjadi net importir energi sdh gawat masak listrik saja 
sdh harus impor , kalau sek msh sebag impor minyak untuk BBM cuma kalau listrik 
masih aman aman.
Problem utamanya adalah menjaga ketersediaan energi primernya yg berkelanjutan 
dan terjangkau harganya , cuma kalau eneri itu  murah juga nggak bagus akan 
menghambat diversifikasi dan konservasinya , tidak berhemat.

Dalam menjaga ketersediaan energi primer ini peran G  G sangat besar khususnya 
pada SDE yg berbasis Geo Geo .

Pemerintah saat ini sedang menyiapkan Proyeksi kebutuhan energi kedepan sampai 
2050 termasuk ketersesiaannya SDE nya dlm suatu Kebijakan Energi Nasional { KEN 
} untuk meng update / mengganti KEN yg sdh ditetapkan  2006 yg lalu

Mungkin pak Wamen bisa diminta untuk menjelaskan langkah langkah terobosan apa  
dalam meningkatkan ekplorasi SDE dalam jangka pendek ini dg memperhatikan 
kondisi saat ini

Ism



Sent by Liamsi's Mobile Phone


From:  Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com 
Date: Mon, 2 Jul 2012 00:53:00 -0700 (PDT)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru




Rekan rekan

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal 
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi 
memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia menjadi 
net importer energi.
 
Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.
Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan 
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling 
menunjang.

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.
Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam 
kurun waktu satu
masa pemerintahan.
Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan 
datang.

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non 
hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan 
pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan 
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

Bagaimana ?


si Abah
Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim 

Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

2012-07-02 Terurut Topik Bandono Salim
Diundang saja resmi oleh IAGI, sbg pembicara kunci di konferesi IAGI atau 
khusus dlm acara lain.
Kalo pembicara kunci nanti tidak dapat diskusi ?
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Date: Mon, 2 Jul 2012 18:40:58 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
Is

Ya itu yang memang penting , krn bagaimana tahu cukup atau kurang kalau tidak 
tahu berapa keperluan ENERGI rieel dalam waktu tertentu.
Pasti ada manfaatnya , kita dengar pak Rudi berbicara.

si Abah



 From: Ismail lia...@indo.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, July 2, 2012 4:30 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
 

Abah , Wah kalau sdh menjadi net importir energi sdh gawat masak listrik saja 
sdh harus impor , kalau sek msh sebag impor minyak untuk BBM cuma kalau listrik 
masih aman aman.
Problem utamanya adalah menjaga ketersediaan energi primernya yg berkelanjutan 
dan terjangkau harganya , cuma kalau eneri itu  murah juga nggak bagus akan 
menghambat diversifikasi dan konservasinya , tidak berhemat.

Dalam menjaga ketersediaan energi primer ini peran G  G sangat besar khususnya 
pada SDE yg berbasis Geo Geo .

Pemerintah saat ini sedang menyiapkan Proyeksi kebutuhan energi kedepan sampai 
2050 termasuk ketersesiaannya SDE nya dlm suatu Kebijakan Energi Nasional { KEN 
} untuk meng update / mengganti KEN yg sdh ditetapkan  2006 yg lalu

Mungkin pak Wamen bisa diminta untuk menjelaskan langkah langkah terobosan apa  
dalam meningkatkan ekplorasi SDE dalam jangka pendek ini dg memperhatikan 
kondisi saat ini

Ism



Sent by Liamsi's Mobile Phone


From:  Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com 
Date: Mon, 2 Jul 2012 00:53:00 -0700 (PDT)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru




Rekan rekan

Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session perihal 
subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah , maka Pak Rudi 
memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi mencegah Indonesia menjadi 
net importer energi.
 
Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.
Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan 
kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus saling 
menunjang.

Karena itu maka mutlak adanya grand strategY untuk mencapai hal ini.
Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa diselesaikan dalam 
kurun waktu satu
masa pemerintahan.
Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan yang akan 
datang.

Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola SDA non 
hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi bagaimana kebijakan 
pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.

Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan mendengarkan 
pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal Net Energi Importer ?

Bagaimana ?


si Abah
Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim