Re: [media-dakwah] Re: Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?

2006-11-03 Terurut Topik suhana hana
".sungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah 
ulama..." (fathir : 28)
  Orang yg mempunyai rasa takut kepada Allah, biasanya mereka mengatahui akan 
dzat Allah, setelah mengetahui akan Allah, biasanya itulah yg menimbulkan rasa 
takut, karena keyakinan akan kebenaran yg difirmankanNya. (dosa, pahala, adzab, 
siksa, surga, neraka) karena mengetahui itu semua, maka timbulah rasa takut dan 
harap itu dan berusaha menjalankan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya.
   
  hmm..beda loh rasa takut karena ikut2an dgn rasa takut karena memang 
mengetahui apa yg ditakutinya itu sebagai satu keyakinan. Bila mempunyai rasa 
takut pada Allah, biasanya kita bukan menjauh tapi malah mendekat, tapi bila 
mempunyai rasa "takut" pada yg selain Allah, biasanya kita akan menjauh dari 
sesuatu itu.
   
  cerdas dan pintar aja nda cukup, bila tidak dilandasi dengan keimanan yg 
benar. Karena orang cerdas dan pintar bila tidak dilandasi dgn keimanan yg 
benar, biasanya suka mintar2in orang dan kerjaannya hanya ngebodohin orang, 
karena korbannya itu nda tahu, kalau sedang dibodoh2in. Makanya..untuk 
menghindar dari orang2 pintar yg nda punya iman, makanya kita diminta agar 
selalu banyak belajar dan mencari lingkungan yg benar.
   
  sholeh aja juga nda cukup, bila tidak dilandasi dengan kecerdasan, karena 
orang sholeh yg nda cerdas, biasanya jadi mangsa empuk orang2 cerdas yg nda 
punya iman.
   
  hehehe..kebayang sama aku, dengan orang2 yg sudah nda soleh, bodoh pula.. 
walah..hancur dech tuch..semuanya.
  ibaratnya orang sholeh yg bodoh, andai dia bertemu oleh orang2 cerdas nda 
soleh, biasanya..masih ada yg jagain yaitu Allah. aku jadi ingat bunyi hadist 
yg kira2 begini bunyinya :
  "takutlah kamu kepada orang2 yg sudah tidak ada yg membela dirinya kecuali 
Allah"
  orang2 sholeh biasanya masih suka selamat, walau dia "bodoh" karena ada Allah 
yg jagain.
   
  lha..kalau sudah brengsek..bodoh pula??? hancurlah dia..
   
  yg bagus itu..sudah sholeh..cerdas pula..disamping bisa menjaga dirinya dan 
dijagain pula oleh Allah -:) ini mungkin yg dimaksud alim ulama *_^
   
  Allah meninggikan 1 derajat orang berilmu dari orang sholeh, adalah orang yg 
berilmu dalam ilmu agama. karena amal tanpa ilmu adalah kebodohan, sedangkan 
ilmu tanpa amal adalah kedustaan. hmm..coba bayangin dech..berapa banyak orang 
yg beramal tapi nda punya ilmunya, spt orang masak tapi nda tahu resepnya.. 
  Niat mau buat soto betawi, eh..yg dibuat sayur lodeh..hehehe
   
  dah ah..jadi ngelantur..yg benar dari Allah yg salah dariku..
   
  salam
  hana
   
   
   
  anshor muhammad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Saya lupa nama kitabnya, tapi masih saya simpan (mngkin akan saya 
beritahu menyusul ya). Begini ttg pengertian ulama disebutkan ada dua; salah 
satunya adalah yang panjenengan sebutkan itu. yang kedua adalah yang disebut 
ulama adalah orang yang mendahulukan takutnya pada Alloh dari pada yang lain. 
Sebab terus terang agak miris kalo liat jaman sekarang ini, banyak orang pintar 
dan cerdas akan ilmu agama, tapi malah membawa umat ini kepada sesuatu yang 
nyleneh. Misalnya ada kyai di pasuruan (saya lihat rekaman VCDnya langsung+ 
sudah diberitakan di jawapos) sekitar pertengahan agustus 2006, joged bareng 
inul  dalam peringatan akhirus sannah dipondoknya. Terus juga ada seorang S2 
atau S3 dari surabaya malah di back up langsung oleh media terbesar di Jatim  
"memberikan fatwa bahwa haji tidak harus di bulan Haji, bisa di syawal, rajab 
dll, kalo ngikutin paparannya dengan argumen dalil yang tersusun rapi dari 
Quran dan hadist maka orang seperti saya ini akan langsung
 membenarkan.Mereka-mereka ini orang yang pandai lho. Terkadang definisi bodoh 
dan cerdas harus diberikan penjelasan tambahan. Belum lagi ketika orang desa 
yang tuhu-tuhu itu jika diberi penjelasan ttg syar'i tanpa banyak debat mereka 
jalanin, sedang yang di kota yang S2 dan S3 debatnya masya Alloh ttg agama ini, 
sampai-sampai ashar bablas, maghrib lewat.
   
  Sekedar nambahin, tapi kalo mau diberi masukan akan lebih bagus...biar tambah 
cerdas :)


  - Original Message 
From: suhana hana <[EMAIL PROTECTED]>
To: anshor muhammad <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, November 2, 2006 2:33:33 PM
Subject: Re: [media-dakwah] Re: Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?

hmm..santai aja pak..?:) kalau aku bicara dan menulis memang ada 
beberapa yg ingin aku tuju dan kebetulan topik ini jadi bahan yg tepat untuk 
membuka kenyataan ibadah umat muslim saat ini dan bukan berarti aku menuduh 
bapak melakukan itu lho..:)
aku tetap nda yakin, kalau ada orang yg masih menyimpan keringat dan rambut 
Rasul:) karena andai ada yg melakukan hal spt, apakah sahabat akan 
membiarkannya? ?aku yakin nda akan dibiarkan oleh sahabat dan tetap tidak masuk 
logika yg bersebrangan dgn fitrahnya suatu benda, yaitu keringat pasti 
mengering da

Re: [media-dakwah] Re: Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?

2006-11-02 Terurut Topik suhana hana
oke pertanyaan yg pertama nda usah aku jawab, rasanya pak anshor sendiri sudah 
tahu jawabannya, bila apa2 yg menyangkut ibadah, tapi tidak ada contohnya maka :
   
  "Barang siapa membuat-buat suatu yg baru dalam agama ini yg tidak
  berasal darinya, maka itu tertolak" (muttafaq'alaih)
   
  "barang siapa yg melakukan satu amalan yg tidak ada dalam agama kami
  ini, maka itu tertolak" (HR.Muslim)
   
  "Amma ba'du, sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah Kitabullah, dan
  sebaik2 petunjuk adalah petunjuk Rasulullah, serta seburuk2nya adalah perkara 
baru yg di buat2. dan setiap yg bid'ah itu adalah sesat" (HR.Muslim)
   
  hmm..untuk masalah sahabat yg bersin dan mengucapkan shalawat, rasanya dah 
aku terangkan di bawah dech..:)tapi ini aku copy paste aja ya..?
   
  "hmm..aku pernah dengar ceramahnya ustadz ahli hadist yaitu Ust.Abdul Hakim 
Abdat yg menceritakan, ada seorang sahabat yg sedang berjalan dan tiba2 bersin 
lalu ia bershalawat untuk Rasul, dan ditegur oleh sahabat yg lain "kamipun 
selalu bershalawat untuk Rasul karena kecintaan kami kepadanya, namun Rasul 
mencontohkan pada saat bersin adalah mengucapkah tahmid dan bukan shalawat 
kepadanya"
   
  cerita itu diceritakan oleh ust.abdul hakim abdat yg kebetulan beliau adalah 
guru hadist. Jadi..itu riwayat yg dibacakan dari hadist. (tentunya hadist 
shahih) karena beliau nda pernah memberikan dalil dengan hadist2 lemah. (hadist 
lemah tidak berlaku di kajian majelisnya)
   
  afwan juga ya pak..akupun bukan seorang yg cerdas apalagi ulama, karena 
niatku hanya saling sharring aja, dan kita sama2 belajar disini.
   
  salam
  hana
  

anshor muhammad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Oh ya mbak/mas, ketika saya menyertakan masalah sholawatkarena 
ada juga sebagian umat ini yang berpendapat bahwa bersholawat "selain apa yang 
dicontohkan Rosululloh" adalah bathil karena meniru kaum nasrani dan yahudi 
yang mengagungkan para orang sholih di kalangan mereka. Seperti membaca 
sholawat Maisisyah, sholawat Bahr dll.
  Maaf, untuk cerita ttg sahabat yang bersin itu dari hadist atau Quran, maaf 
sekali lagi, karena postingan awal penjenengan adalah tolak ukur kebenaran 
dalam Islam adalah Al Quran dan Hadist.
  Maaf lho mbak/mas kalo postingan saya tidak bisa menunjukkan kecerdasan, 
karena saya bukan ulama dan bukan orang yang cerdas
   
  Mohon pencerahan 
   
  Hamba yang dhoif 
  
 
  - Original Message 
From: suhana hana <[EMAIL PROTECTED]>
To: anshor muhammad <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, November 2, 2006 9:57:56 AM
Subject: Re: [media-dakwah] Re: Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?

  masalahnya ukuran kebenarannya itu apa? perasaan, pikiran, hati or apa..?? 
jelas ukuran kebenaran dalam islam itu al-qur'an dan hadist. spt yg kita tahu, 
apapun yg menyangkut ibadah dalam islam, kadang tidak masuk logika dan tidak 
perlu logika untuk dipertanyakan dalam ibadah yg sifatnya wajib or sunnah. (spt 
sholat jumprat jumprit, wudhu, puasa, lempar jumroh, dlsbnya). namun..syarat 
diterimanya ibadah adalah atas dasar akidah yg benar yaitu  ikhlas karena Allah 
dan mencontoh Rasulullah.
   
  sedangkan melakukan sesuatu yg dianggap baik diluar ibadah,  biasanya tidak 
bertentangan dengan fitrah manusia, tidak menyulitkan, dan untuk kebaikan 
manusia itu sendiri. dan spt yg kita ketahui, bahwa Rasul tidak pernah mau 
menyulitkan umatnya dan Rasul tidak pernah meminta para sahabatnya untuk 
melakukan hal2 yg demikian tuch..or..aku belum pernah baca kali ya..*_^ karena 
setahuku, yg diajarkan oleh Rasul adalah memakan makanan yg halal dan thoyib 
(halal dan baik), yg jadi pertanyaannya adalah..meminum air bekas perasan baju 
itu memang halal, namun..apakah itu baik??? makan rambut or makan batu juga 
halal, tapi apakah itu baik?? karena ajaran islam adalah tidak ada yg 
bertentangan dgn fitrah manusia dan selalu terkait dengan akidah yg benar yaitu 
ikhlas karena Allah dan mencontoh Rasulullah, sedang untuk makanan dan pakaian 
adalah halal dan baik. masalahnya adalah melakukan hal2 tsb apakah mencontoh 
Rasul?? dan apakah yg dimakan dan dipakai itu baik?? sedangkan ukuran
 halal dan baikpun sudah diatur dalam aturan islam:) jelas..minum air perasan 
baju itu nda baik walaupun halal:) dan menyimpan benda2 orang sholeh itu juga 
halal, but..apakah ada manfaatnya or apakah baik??kalau ada manfaatnya silahkan 
simpan, namun yg jadi pertanyaannya adalah..apakah kamu yakin..suatu saat nda 
akan jatuh pada satu kesyirikanor ketergantungan oleh benda2 tsb??? ^_^
   
  hmm..apa kamu pernah baca riwayat ttg marahnya Rasulullah saat beliau masuk 
dalam majelis, kemudian para sahabat berdiri untuk menghormatinya??yg kemudian 
Rasul berkata "janganlah kalian bertingkah laku spt orang2 nasrani, yg memujiku 
secara berlebihan, spt mereka mengagungkan isa ibn maryam" dan meminta para 
sahabat untuk duduk ke

Re: [media-dakwah] Re: Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?

2006-11-02 Terurut Topik elfizar
Hana  & Anshor
Hana dlm menjelaskan permasalahan sdh baik dan sdh berdasar, sementara
Anshor  malah tendensius begitu mengatakan "bahwa Anshor tdk secerdas Hana..
..ini bukan diskusi yang baik menurut saya, jika Anshor tdk menerima
penjelasan Hana, cari terus sampai Anshor menemukan Jawaban yang baik dan
benar menurut Al-Quran & Hadist. Milis ini Bukan mencari yang cerdas or yg
tdk cerdas, tapi ikuti dgn seksama, kemukakan dalilnya? Ingat Firman Allah-
QS 17-36. Selamat Berdiskusi 

 
---Original Message---
 
From: suhana hana
Date: 11/02/06 15:12:51
To: anshor muhammad
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: [media-dakwah] Re: Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?
 
hmm..santai aja pak..?:) kalau aku bicara dan menulis memang ada beberapa yg
ingin aku tuju dan kebetulan topik ini jadi bahan yg tepat untuk membuka
kenyataan ibadah umat muslim saat ini dan bukan berarti aku menuduh bapak
melakukan itu lho..:)
  aku tetap nda yakin, kalau ada orang yg masih menyimpan keringat dan
rambut Rasul:) karena andai ada yg melakukan hal spt, apakah sahabat akan
membiarkannya??aku yakin nda akan dibiarkan oleh sahabat dan tetap tidak
masuk logika yg bersebrangan dgn fitrahnya suatu benda, yaitu keringat pasti
mengering dan rambut akan lapuk:)
 
  hmm..semua orang waras sudah tahu, kalau aksi panggung inul itu nda baik,
dan masalahnya saat ini ada 2 fitnah yg menimpa umat muslim saat ini yaitu :
 
  1. fitnah syahwat, dimana pelakunya sadar akan perbuatannya itu tidak baik
 namun dia tetap melakukannya karena tidak mampu menolak keinginan hawa
nafsunya. dan orang yg melakukan fitnah syahwat, apabila diingatkan biasanya
dia kembali sadar dan mengakui kekhilafannya namun yg lebih dahsyat adalah :
 
  2. fitnah syubhat, dimana pelakunya tidak sadar akan kesalahannya, karena
menganggap yg dilakukannya itu adalah baik berdasarkan perasaan dan akalnya
saja, dan orang2 yg melakukan fitnah syubhat bila diingatkan..maka biasanya
dia tidak bisa menerima, karena menganggap yg dilakukannya itu benar dan
baik.
 
  bahaya dari fitnah syubhat adalah : tidak sadar akan kesalahannya,
kemudian mendakwahkan kembali perbuatan salahnya untuk diikuti, sehingga
akan menimbulkan fitnah2 syubhat yg baru. dan fitnah syubhat ini lebih besar
bahayanya dari sekedar fitnah syahwat.
 
  dan inilah yg terjadi pada umat muslim saat ini, karena apa..? karena
tidak mempelajari akidah islam dengan benar. tidak tahu arti mentauhidkan
Allah dan tidak sadar, kalau dia sudah memberikan bandingan2 kepada yg
selain Allah, spt jimat, harta, rambut or apalah dan dia tidak sadar kalau
sudah terjatuh dalam mencari bandingan Allah. dan tidak murni lagi ibadah
hanya kepada Allah, tapi ibadah karena petunjuk gurunya, habaibnya, yg
mengajarkan ibadah hanya berdasarkan perasaan dan akalnya aja, dan mencampur
baurkan dengan al-qur'an dan hadist.
 
  hmm..aku suka bicara dengan beberapa orang guruku, kalau sedikit sekali
orang yg akan masuk syurga, karena hanya orang2 yg berilmu dan cerdas aja yg
bisa masuk ke dalam syurgaNya dan bila melihat kenyataan umat muslim saat
ini, maka benarlah hadist Rasul kalau umatku akan terpecah menjadi 73 bagian
 yaitu 1 masuk syurga dan 72 masuk neraka, dan benar sekali ucapan Rasul itu
 karena memang tidak mudah dalam memahami dan mengamalkannya.
 
  hmm..ingat hadist yg mengatakan "sesungguhnya Allah meninggikan 1 derajat
lebih tinggi orang berilmu dengan orang2 sholeh" atau hadist yg berbunyi 
bila ingin mendapatkan dunia, harus dgn ilmu dan bila ingin mendapat akhirat
harus dgn ilmu dan bila ingin mendapat keduanya, maka itupun dengan ilmu"
dan memang benar itu semua bunyi hadist. hmm..coba ingat2 para nabi dan
ulama terdahulu, tidak ada satupun nabi, rasul dan para sahabat juga ulama
yg bodoh, dan rata2 mereka semua orang2 cerdas dan ahli dalam bidang ilmunya
terutama ilmu agamanya.
 
  walah jadi ngelantur..tapi yakinlah..apapun yg diajarkan oleh islam, tidak
akan bertentangan dgn fitrah manusia ataupun alam, dan apapun yg sudah
melanggar fitrah manusia dan alam, maka..kita wajib menanyakannya. kecuali
contoh ibadah yg diajarkan oleh Rasulullah yg kadang tidak bisa diterima
oleh logika. jadi teringat komentar Umar bin khattab.
 
  "andai..batu hitam ini tidak pernah dicium oleh Rasulullah, sungguh aku
tidak akan pernah mau menciumnya" (contoh tidak perlu logika, namun tetap
dilakukan oleh sahabat karena ingin mengikuti panutannya)
 
  hmm..hukum memerintahkan untuk melakukan sesuatu dalam rangka ibadah, maka
diperlukan dalil sebagai hujjah, namun apabila tidak diperintahkan maka yg
berupa ritual "ibadah" or apalah maka tidak perlu dalil untuk hujjah.
 
  afwan bila ada yg tidak berkenan, tidak ada niat untuk melakukan
pembenaran, but hanya sekedar sharring dan mengungkap kenyataan umat muslim
saat ini. yg benar dari Allah dan yg salah pasti dariku yg dhoif ini.
 
 
 
  salam
  hana
 
 
anshor muhammad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Kalo yang minum 

Re: [media-dakwah] Re: Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?

2006-11-01 Terurut Topik suhana hana
hmm..santai aja pak..?:) kalau aku bicara dan menulis memang ada beberapa yg 
ingin aku tuju dan kebetulan topik ini jadi bahan yg tepat untuk membuka 
kenyataan ibadah umat muslim saat ini dan bukan berarti aku menuduh bapak 
melakukan itu lho..:)
  aku tetap nda yakin, kalau ada orang yg masih menyimpan keringat dan rambut 
Rasul:) karena andai ada yg melakukan hal spt, apakah sahabat akan 
membiarkannya??aku yakin nda akan dibiarkan oleh sahabat dan tetap tidak masuk 
logika yg bersebrangan dgn fitrahnya suatu benda, yaitu keringat pasti 
mengering dan rambut akan lapuk:)
   
  hmm..semua orang waras sudah tahu, kalau aksi panggung inul itu nda baik, dan 
masalahnya saat ini ada 2 fitnah yg menimpa umat muslim saat ini yaitu :
   
  1. fitnah syahwat, dimana pelakunya sadar akan perbuatannya itu tidak baik, 
namun dia tetap melakukannya karena tidak mampu menolak keinginan hawa 
nafsunya. dan orang yg melakukan fitnah syahwat, apabila diingatkan biasanya 
dia kembali sadar dan mengakui kekhilafannya namun yg lebih dahsyat adalah :
   
  2. fitnah syubhat, dimana pelakunya tidak sadar akan kesalahannya, karena 
menganggap yg dilakukannya itu adalah baik berdasarkan perasaan dan akalnya 
saja, dan orang2 yg melakukan fitnah syubhat bila diingatkan..maka biasanya dia 
tidak bisa menerima, karena menganggap yg dilakukannya itu benar dan baik. 
   
  bahaya dari fitnah syubhat adalah : tidak sadar akan kesalahannya, kemudian 
mendakwahkan kembali perbuatan salahnya untuk diikuti, sehingga akan 
menimbulkan fitnah2 syubhat yg baru. dan fitnah syubhat ini lebih besar 
bahayanya dari sekedar fitnah syahwat.
   
  dan inilah yg terjadi pada umat muslim saat ini, karena apa..? karena tidak 
mempelajari akidah islam dengan benar. tidak tahu arti mentauhidkan Allah dan 
tidak sadar, kalau dia sudah memberikan bandingan2 kepada yg selain Allah, spt 
jimat, harta, rambut or apalah dan dia tidak sadar kalau sudah terjatuh dalam 
mencari bandingan Allah. dan tidak murni lagi ibadah hanya kepada Allah, tapi 
ibadah karena petunjuk gurunya, habaibnya, yg mengajarkan ibadah hanya 
berdasarkan perasaan dan akalnya aja, dan mencampur baurkan dengan al-qur'an 
dan hadist.
   
  hmm..aku suka bicara dengan beberapa orang guruku, kalau sedikit sekali orang 
yg akan masuk syurga, karena hanya orang2 yg berilmu dan cerdas aja yg bisa 
masuk ke dalam syurgaNya dan bila melihat kenyataan umat muslim saat ini, maka 
benarlah hadist Rasul kalau umatku akan terpecah menjadi 73 bagian, yaitu 1 
masuk syurga dan 72 masuk neraka, dan benar sekali ucapan Rasul itu, karena 
memang tidak mudah dalam memahami dan mengamalkannya. 
   
  hmm..ingat hadist yg mengatakan "sesungguhnya Allah meninggikan 1 derajat 
lebih tinggi orang berilmu dengan orang2 sholeh" atau hadist yg berbunyi "bila 
ingin mendapatkan dunia, harus dgn ilmu dan bila ingin mendapat akhirat harus 
dgn ilmu dan bila ingin mendapat keduanya, maka itupun dengan ilmu" dan memang 
benar itu semua bunyi hadist. hmm..coba ingat2 para nabi dan ulama terdahulu, 
tidak ada satupun nabi, rasul dan para sahabat juga ulama yg bodoh, dan rata2 
mereka semua orang2 cerdas dan ahli dalam bidang ilmunya terutama ilmu agamanya.
   
  walah jadi ngelantur..tapi yakinlah..apapun yg diajarkan oleh islam, tidak 
akan bertentangan dgn fitrah manusia ataupun alam, dan apapun yg sudah 
melanggar fitrah manusia dan alam, maka..kita wajib menanyakannya. kecuali 
contoh ibadah yg diajarkan oleh Rasulullah yg kadang tidak bisa diterima oleh 
logika. jadi teringat komentar Umar bin khattab.
   
  "andai..batu hitam ini tidak pernah dicium oleh Rasulullah, sungguh aku tidak 
akan pernah mau menciumnya" (contoh tidak perlu logika, namun tetap dilakukan 
oleh sahabat karena ingin mengikuti panutannya)
   
  hmm..hukum memerintahkan untuk melakukan sesuatu dalam rangka ibadah, maka 
diperlukan dalil sebagai hujjah, namun apabila tidak diperintahkan maka yg 
berupa ritual "ibadah" or apalah maka tidak perlu dalil untuk hujjah.
   
  afwan bila ada yg tidak berkenan, tidak ada niat untuk melakukan pembenaran, 
but hanya sekedar sharring dan mengungkap kenyataan umat muslim saat ini. yg 
benar dari Allah dan yg salah pasti dariku yg dhoif ini.
   
   
   
  salam
  hana
  

anshor muhammad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Kalo yang minum perasan baju saya nggak tahu. Tapi ttg menyimpan 
rambut dan keringat Rosululloh ada di buku siroh tersebut. (sudah coba baca?) 
Kalo saya memberikan perbandingan dg inul dll, maksudnya kenapa tidak mereka 
yang disoroti...? Artinya apakah Rosululloh tidak bakal lebih marah lagi 
melihat kelakuan mereka? Saya yakin para sahabat ketika melakukan itu mempunyai 
sebuah alasan.Jika Rosululloh tidak memerintahkan, apakah saat itu ada 
penunjukan riwayat dimana Rosululloh melarang saat para sahabat melakukan itu?
  yach saya memang nggak cerdas sehingga nggak bisa memberikan jawaban yang 
cerdas secerdas panjenengan, oleh karena itulah saya mengikuti milis ini.
   
  Salam


  

Re: [media-dakwah] Re: Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?

2006-11-01 Terurut Topik suhana hana
a yg suka 
jilatin tangan habaib or minum air perasaan bekas baju orang sholeh, 
ya..silahkan aja, toch..pake mulut masing2 koq?:)
   
  terbayang olehku, Rasul aja marah besar pada saat para sahabat sekedar 
berdiri untuk menyambutnya, apalagi kalau Rasul melihat air perasan bajunya 
diminum??:)
   
  hmm..aku pernah dengar ceramahnya ustadz ahli hadist yaitu Ust.Abdul Hakim 
Abdat yg menceritakan, ada seorang sahabat yg sedang berjalan dan tiba2 bersin 
lalu ia bershalawat untuk Rasul, dan ditegur oleh sahabat yg lain "kamipun 
selalu bershalawat untuk Rasul karena kecintaan kami kepadanya, namun Rasul 
mencontohkan pada saat bersin adalah mengucapkah tahmid dan bukan shalawat 
kepadanya"
   
  jadi..tolong bandingkan sesuatu dgn yg sebanding dong??berdiri menyambut 
kedatangan Rasul karena sangat menghormatinya aja dimarah oleh Rasul, or bersin 
dengan mengucap sesuatu yg baik aja ditegur oleh sahabat, hanya karena tidak 
dicontohkan Rasul, mosok mau membandingkan bentuk kehormatan dan kecintaan pada 
Rasul or orang2 sholeh dengan bentuk kengawuran orang2 fasik yg mengidolakan 
britney spears dan inul sich?? yg enggak2 aja..#_*
   
  jadi ingat ungkapan seorang ulama yg kira2 begini bunyinya "jawaban yg benar 
adalah menunjukkan kecerdasan dan pertanyaan yg benar adalah menunjukkan 
kebijakan"
   
  afwan..yg benar dari Allah yg salah dariku pribadi
   
   
  salam
  hana
   
  

anshor muhammad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Saya pernah baca juga di siroh nabawiyah ibnu hisyam terjemahan 
munawar kholil (4 jilid) hal-hal tersebut juga dituliskan. Saya pikir bukan 
sesuatu yang nggak-nggak. Pernah juga ngikutin kajian kitab Bukhori (meski saya 
cuma pendengar setia) saat itu juga membahas masalah tersebut. Kalo nggak salah 
itu yang disebut dengan tabbaruk-kan. Dan saya pikir hal itu bukan 
mengaggungkan, karena kaum yahudi dan Nasrani menjadikan orang2 sholeh/nabi 
sebagai tuhan, sedang perbuatan itu nggak sampai seperti itu. Bahkan jika kita 
memuji beliau setinggi apapun nggak akan bisa menyamai pujian Alloh kepada 
Rosululloh. Terus kok mengarahkannya ke para habaib? Kalo para habaib itu orang 
sholeh gimana? Menyimpan rambut, baju dari Rosululloh atau orang sholeh, 
kemudian menjadi sebuah kebanggaan apakah itu salah? jangan disamakan dengan 
menyimpan jimat dong. Lihat saja anak muda sekarang yang moderat, kalo 
kedatangan Rocker seperti Sepultura, atau Britney spears yang orang sholeh
 bukan, orang baik nggak mesti, pada histeris semua...terus berebut accecories 
atau tanda tangan atau foto barengapa itu nggak berlebihan? Atau 
orang memuja inul dengan goyang ngebornya, yang kalo diprotes dengan dalil 
agama begitu dibela mati-matian...terus dikata sok agamislah, fanatik, 
fundamentalis, ekstrimis,.teroris.(yang belakangan ini nggak sih!!) 
Terus apa yang salah dengan orang yang begitu histeris dengan kecintaanya 
kepada Rosululloh sholallohu alaihi wasalam?
  - Original Message 
From: suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]>
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, November 1, 2006 2:31:20 PM
Subject: [media-dakwah] Re: Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?

walah..itu hadist shahih bukhari yg mana tuch?? rasanya aku baru 
dengar tuch..ada dihadist bukhari yg menceritakan ttg khasiat air 
bekas wudhu nabi, rambut nabi, perasan air bekas baju nabi, dlsbnya.

yg jelas ah..tulis riwayat hadistnya, enggak2 aja..aku yakin kalau 
seandainya Rasul masih hidup, beliau nda akan rela or membiarkan air 
bekas perasan bajunya diminum sama umatnya or rambutnya dijadikan 
jimat *_^

wong..jangankan barang2 bekas yg dipake oleh beliau untuk 
dikeramatkan. . wujud beliau semasa hidup aja, nda rela beliau 
dikultuskan, apalagi hanya sekedar rambut, bekas wudhu or perasaan 
bajunya *_* 

hmm..seingatku di hadist bukhari, Rasul pernah bersabda "janganlah 
kalian bertingkah seperti orang2 nasrani yg mengagungkan diriku, spt 
mereka mengagungkan isa ibn maryam."

kebayang sama aku..fisik dirinya secara utuh saja beliau nda rela 
untuk "diagungkan" secara berlebihan, walah..apalagi hanya sekedar 
perasaan bajunya..#?! !#?

bang ridwan yg benar ah..jangan suka ngegosip dan ngelantur 
sembarangan, tar..kalau ada orang rebutan bekas wudhu, rambut or 
perasaan air bekas baju para habbib.., kamu tanggung jawab lho..??!

hareee geneee..masih ada orang yg doyan minum perasaan air bekas baju 
or nyimpan rambut jadi jimat ngaku intelek, but kelakuan spt 
orang jaman batu aza *_^

salam
hana

--- In media-dakwah@ yahoogroups. com, "Teguh, Imanullah \(PSU\)" 
 wrote:
>
> Assalamu'alaikum pak Ridwan
> 
> Untuk tujuan keilmuan, alhamdulillah kami lihat hadits Ibnu Hibban 
dan
> sunan Imam Tirmidzi bisa ditampilkan isinya bahkan dilengkapi dengan
> nomer haditsnya begitu pula hadits riwayat Ibnu Abbas ra yang 
berasal
> dari kitab Mazmu' zawaid dan Fathul Bari al masyhur, tetapi tentang
> 

[media-dakwah] Re: Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?

2006-10-31 Terurut Topik suhana032003
walah..itu hadist shahih bukhari yg mana tuch?? rasanya aku baru 
dengar tuch..ada dihadist bukhari yg menceritakan ttg khasiat air 
bekas wudhu nabi, rambut nabi, perasan air bekas baju nabi, dlsbnya.

yg jelas ah..tulis riwayat hadistnya, enggak2 aja..aku yakin kalau 
seandainya Rasul masih hidup, beliau nda akan rela or membiarkan air 
bekas perasan bajunya diminum sama umatnya or rambutnya dijadikan 
jimat *_^

wong..jangankan barang2 bekas yg dipake oleh beliau untuk 
dikeramatkan.. wujud beliau semasa hidup aja, nda rela beliau 
dikultuskan, apalagi hanya sekedar rambut, bekas wudhu or perasaan 
bajunya *_* 

hmm..seingatku di hadist bukhari, Rasul pernah bersabda "janganlah 
kalian bertingkah seperti orang2 nasrani yg mengagungkan diriku, spt 
mereka mengagungkan isa ibn maryam."

kebayang sama aku..fisik dirinya secara utuh saja beliau nda rela 
untuk "diagungkan" secara berlebihan, walah..apalagi hanya sekedar 
perasaan bajunya..#?!!#?

bang ridwan yg benar ah..jangan suka ngegosip dan ngelantur 
sembarangan, tar..kalau ada orang rebutan bekas wudhu, rambut or 
perasaan air bekas baju para habbib.., kamu tanggung jawab lho..??!

hareee geneee..masih ada orang yg doyan minum perasaan air bekas baju 
or nyimpan rambut jadi jimat ngaku intelek, but kelakuan spt 
orang jaman batu aza *_^


salam
hana


--- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Teguh, Imanullah \(PSU\)" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaikum pak Ridwan
>  
> Untuk tujuan keilmuan, alhamdulillah kami lihat hadits Ibnu Hibban 
dan
> sunan Imam Tirmidzi bisa ditampilkan isinya bahkan dilengkapi dengan
> nomer haditsnya begitu pula hadits riwayat Ibnu Abbas ra yang 
berasal
> dari kitab Mazmu' zawaid dan Fathul Bari al masyhur, tetapi tentang
> rebutan bekas air wudhu, keringat Rosul untuk obat dan rambut Rosul
> tidak dituliskan isi dan nomer haditsnya untuk kami periksa kepada 
kitab
> aslinya.
> Oleh karena itu mohon disampaikan kepada saudara Munzir Almusawa 
sebagai
> kontributor artikel tersebut untuk melengkapi isi hadits tentang:
> - Para shahabat berebutan bekas air wudhu. (shahih Bukhari)
> - Para shahabat menjadikan perasan dari baju Nabi sebagai obat. 
(shahih
> Bukhari)
> - Para shahabat memuliakan rambut Nabi (dalam bentuk apa?). (shahih
> Bukhari)
> - Para shahabat berebutan rambut Nabi saat beliau cukur rambut. 
(shahih
> Bukhari)
> Hal ini kami tanyakan agar menjadi jelas untuk kita periksa kembali
> kepada sumbernya dan apakah memang semangat mengikuti sunnah rosul 
itu
> termasuk sampai berkaitan kepada fisik nabi sholallahu 'alaihi 
wasalam.
> Yang saya tahu selama ini adalah semangat agar beribadah sesuai atau
> sama persis dengan sunnah Rosul tanpa harus menambah-nambahi apalagi
> mengurangi.
> Mohon disebutkan juga di kitab hadits mana (Shahih Bukhari yang asli
> atau yang terjemah) dan pada bab apa dan halaman berapa hadits-
hadits
> yang berbicara tentang hal yang disebutkan di atas.
> Maaf bagi kami isi dan sanad haditsnya sangat penting dalam menimba 
ilmu
> agama yang hanif ini.
> Dan mohon maaf jika merepotkan saya juga akan mencoba menelurusi
> hadits-hadits tersebut jika kontributor tidak mampu menampilkan 
matan
> dan sanadnya.
>  
> Terima kasih sebelumnya
> Teguh Imanullah
>  
> 
> 
> 
> From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:media-
[EMAIL PROTECTED]
> On Behalf Of Ridwan
> Sent: Wednesday, November 01, 2006 12:44 AM
> To: Kel-Is; Ke-Se; majelismuda@yahoogroups.com; 
[EMAIL PROTECTED];
> 'Media Dakwah'; [EMAIL PROTECTED]; dis-hub;
> [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [media-dakwah] Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?
> 
> 
> 
> sumber :
> http://www.majelisrasulullah.org/index.php?
option=com_content&task=view&
> id=76&Itemid=1
>  &id=76&Itemid=1> 
> 
> Kontributor: Munzir Almusawa 
> Saturday, 28 October 2006 
> Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?
> 
> Alam semesta dan segala isinya tiada henti bertasbih siang dan malam
> kehadirat Nya yang Maha Tunggal dalam keluhuran, Tunggal dalam
> keabadian, Tunggal dalam kesucian, Tunggal dalam Kesempurnaan, 
Tunggal
> dalam Kekuasaan di Hamparan Angkasa Raya dan Penguasa Kekal pada 
seluruh
> Alam, Dicipta Nya Jagad Raya dari ketiadaan, dijadikan Nya keturunan
> Adam as termuliakan sebagai Khalifah dimuka bumi, mereka termuliakan
> dengan ilmu, Adam as melebihi malaikat karena ia diberi Ilmu oleh 
Allah
> swt yang tak diketahui oleh para malaikat, maka diperintahkanlah 
para
> malaikat bersujud kepada Adam as karena ia lebih berilmu dari para
> malaikat, walaupun malaikat tercipta dari cahaya dan Adam as 
hanyalah
> dari tanah Lumpur, sebagaimana dijelaskan dalam QS Albaqarah 30-34.
> 
> Fahamlah kita bahwa ilmu lah yang membuat para malaikat yang 
tercipta
> dari cahaya harus tunduk bersujud dan mengagungkan Adam as yang 
tercipta
> dari tanah Lumpur, sebatas sini kita sudah jelas bahwa pengagungan 
untuk
> para ulama adalah merupakan perintah Allah swt