[mediacare] Katanya loh!!!! Indah loh!!!
Main hujan, main pasir dan permainan yang membuat tubuh kotor dan basah lainnya merupakan kesenangan anak-anak di masa kecil dan mungkin untuk sebagian dari kita, sebagian besar mungkin, masih merupakan sesuatu yang disenangi, digandrungi dan tetap dijalani sampai hari ini... main perang-perangan dengan air gun misalnya dan klo meminjam slogan iklan salah satu produk sabun atau deterjen di negara kita ini yang bilang,Kalo nggak kotor nggak kan belajar..., lalu.. kita tentu akan mengenang masa kecil kita atau masa-masa kita main yang kotor dan basah-basahan dan nikmatnya kekotoran dan sensasi basah dll dll... dan saya sendiri beberapa waktu lalu baru menulis tentang hujan dalam versi bahasa inggris yang mungkin ada beberapa huruf yang hilang, atau terlompati.. Saya tidak ingin ngobrol soal hobi basah - basahan dan kotor-kotor itu kali ini, hanya mencoba mengajak anda melihat dari sisi tidak ada kotor tidak ada belajarnya itu, dan sering sekali dalam hidup kita, pengalaman tetaplah guru yang paling baik kalau yang bersangkutan itu mau belajar dan mau berubah untuk menjadi lebih baik. Gampang sekali mengatakan dan mengutip istilah-istilah bijak, dan menggunakannya sebagai moto anda, slogan anda, dst dst... namun pada kenyataannya tetap saja tidak banyak yang bisa menemukan makna dan belajar dari istilah-istilah bijak itu dan lalu yang ada cuma sekedar slogan, moto dan kata-kata indah yang menghiasi bibir, profile atau ID atau blogs saja... Dan kalaulah suatu hari anda bisa menemukan dan mencicipi sedikit pemahaman dari ujaran-ujaran bijak itu dan lalu berminat untuk mengajak orang lain mencicipinya... semestinya anda telah menyiapkan satu trilyun kesabaran dan ruang di hati anda seluas jagad raya, karena lalu yang sering anda temukan itu bukanlah penghargaan, tapi sebaliknya, mungkin cercaan, mungkin cemooh dan yang lebih parah lagi, stigma atau penempelan lambang murtad atau sesat ke jidat anda dan sangat mungkin anda akan masuk ke kelompok orang nyeleneh bin linglung... :)) Sederhana saja masalahnya, dan tentu anda juga tahu bahwa kenyataan dan kebenaran sejati itu pahit rasanya bahkan sangat pahit, dan cobalah anda tanya kepada orang-orang yang anda temukan di dunia ini, seberapa banyak yang mau minum minuman yang pahit dan makan makanan yang pahit... Rasanya mungkin 99.99% tidak ada yang mau karena maunya yang enak, manis, gampang dan indah... padahal kebenaran itu seringkali tidak indah, tidak pula jelek, walaupun seringkali bagi kebanyakan orang, kebenaran sesungguhnya itu tidak indah, dan tidak menyenangkan. singkatnya jelek, pahit, tawar dan tidak menarik... Semua orang mau sesuatu yang indah, sesuatu yang syahdu dan membuai kalbu, sesuatu yang indah untuk dibayangkan sesuatu yang indah untuk dilihat, dan semua orang ingin melihat keindahan yang tersaji di panggung sandiwara kehidupan ini, tanpa ingin melihat kenyataan yang sesungguhnya yang ada dbalik persiapan keindahan yang tersajikan dihadapan kita semua, dan betapa beratnya upaya dan usaha untuk mewujudkan keindahan dan kesahduan itu untuk bisa muncul dan tersaji di hadapan anda. Contoh gampang saja, pernahkah anda membayangkan untuk sepiring nasi yang tersaji di hadapan anda itu berapa lama kerja keras petani yang menanam padi, dan sebelumnya mengolah tanah dst dst dan lalu memanennya dan menumbuknya entah itu dengan alu atau dengan mesin giling yang pake solar, dan lalu proses pengiriman ke pasar dan akhirnya dibeli dan ditanak pernahkah juga anda membayangkan betapa kotor dan susahnya menanam sebatang kangkung dan proses lainnya sampai si kangkung itu bisa tersaji di hadapan anda, kita belum membicarakan proses yang membuat kecap, garam, piring, sendok, garpu dll dll yang anda pergunakan di kala makan.. berapa banyak tetes keringat dan berapa banyak proses yang telah mengisi perjalanan semua benda itu untuk tersaji ke hadapan anda saya yakin, tidak banyak yang ingat akan hal ini dan sesekali merenungkan dan lalu mensukuri, keindahan sederhana yang disajikan dihadapan anda, dan lalu menikmatinya dengan sepenuh hati tanpa menyisakan hidangan itu setitik pun karena sudah sangat banyak keringat yang tertumpah untuk menghadirkan sehelai daun kangkung, sebutir nasi di piring anda.. Kalau anda bisa merenungkan betapa tidak indahnya seluruh proses yang menghadirkan sepiring nasi, sepiring kangkung dan semangkok sup dihadapan anda dan lalu anda bisa menghargai sebetapa tidak enak pun sup itu, mungkin kita akan bisa berbicara lebih jauh akan kata-kata bijak yang anda suka kutip dan tuliskan, mungkin kita bisa beranjak lebih jauh untuk melihat makna-makna yang tersirat dari yang tersurat dan tentu anda tidak akan dengan mudah membuang sebutir nasi yang tercecer di piring anda, anda tidak akan dengan mudah marah ke pembantu anda yang kelamaan menggoreng ayam ato tempe atau apalah yang rada gosong karena si
[mediacare] Hopefully.
Ada sebuah bacaan dari sahabat di dalam sana yang mungkin menarik, dalam bahasa inggris, jadi... semoga berkenan, kalau bisa dinikmati salam Irwan Hopefully. Yesterday was a rainy evening, the rain fell very hard and as if the sky was pouring all of its tears in one shot. The water dropped sound creates a heavy stroke on the canopy beside the waiting veranda near the side entrance. These moment reminded me on my childhood time, a moment very like yesterday, the day when the sky is also pouring all of its tears on earth. I always enjoy a heavy rain like that coz It was cold and not many sound can conquer the rain, water dropped sound on the surface of the roof, on the canopy or any other surfaces open wide for the rain. The cold and the sound is always creating reezing feelings inside and it always be a good time if one is in a mellow or sorrow feelings. In that childhood of mine, my sorrow is not about that I did not get a toy or lost a game with friends, but more of sad to see how cruel human can be to others and how though life can be to human and about twenty year after that day, the same feelings came to me again and still it is in the rainy day, hard rain to be more precise. If we metaphor or personify the earth as a mother earth and the rain as her cry on humanity than it will be easier for us to imagine how life is really worth for crying, asking for compassion and love for all human kind or living creature on earth, and it will than be asking for your all commitments to contribure on a better life on earth .hopefully. 180907 Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED] http://www.friendster.com/isutjipto http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/ http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848 Gallery: http://www.flickr.com/photos/[EMAIL PROTECTED]/ - Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase.
[mediacare] �There is nothing new the same sun�
Tulisan ini saya repost lagi karena diskusi tentang suatu topik yang beberapa tahun lalu pernah ramai didiskusikan kembali muncul di salah satu milis yang saya ikuti dan sebagian besar para peserta nya juga itu-itu juga. dan sebagai tambahan untuk tulisan di bawah, seorang sahabat saya, mantan manager saya tepatnya, di salah satu kantor akuntan publik pernah mengatakan bahwa kalau kita tidak bisa menghadapi dan menyesaikan suatu permasalahan dengan baik dan memperoleh pelajaran yang lengkap darinya atau menemukan hikmah dari peristiwa atau kejadian itu, kejadian yang sama atau sencara esensial sama itu akan muncul lagi dan muncul lagi seperti siklus yang berulang... selamat menikmati dan selamat berakhir pekan... == Ucapan itu pertama kali saya dengar waktu saya masih kuliah di Yogya, dari mulut dosen Auditing saya yang doktor lulusan amrik. Beliau mengatakan ini waktu menceritakan pengalamannya kuliah di Amrik saya, dan Professornya bilang begitu waktu dia nanya, untuk thesis Doktoralnya topik apa sih yang belum ada dan bisa ditulis, ya dijawab begitu, dan juga ditambahkan bahwa, There is nothing new under the same sun, what is new is the approach and the point of view in the way people presenting those , lalu si Pak dosen ini menulis sesuatu dan dapat nilai A juga... hehehe Ujaran There is nothing new under the same sun itu mungkin sebelumnya sudah pernah saya dengar atau baca, cuma, mungkin dulunya tidak memberikan kesan apa-apa, tidak memberikan makna apa-apa bagi saya, namun dengan berjalannya waktu banyak kejadian yang menjadikan saya memahaminya dengan lebih mendalam. Anda juga tentu sama dengan saya,, dan dalam keseharian kita tentu banyak memperoleh informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber dan bisa saja pada satu masa kita baru menyadari makna, maksud atau rahasia dari satu atau lebih pandanga orang yang pernah kita baca, dan umumnya itu terjadi sesudah ada kejadian-kejadian yang menjadikan kita mau merenungkan kejadian itu lebih mendalam dan lalu pengetahuan itu menjadi lebih bermakna. Ada dua poin yang ingin kita obrolkan hari ini, yang pertama tadi adalah there is nothing new under the same sum alias tidak ada sesuatu yang baru di dunia ini, di bawah matahari yang sama. Yang ada itu hanyalah pengulangan-pengulangan akan segala sesuatu yang sudah pernah terjadi, sudah pernah ada. Tentu anda tahu dan pernah terpikirkan akan hal ini dalam kehidupan anda. Ini tidak hanya di dunia mode - fashion, di dunia pekerjaan dst dst. Boleh dikatakan semua bagian dari kehidupan ini adalah pengulangan-pengulangan atau perputaran-perputaran, atau siklus. Apa anda sudah lupa? Bumi kan berputar mengelilingi Matahari, dan juga mengitari galaksi Bima sakti, berputar juga pada porosnya dan entah pada apalagi berputar atau beredar bukankah itu juga merupakan sebuah pertanda bahwa kita itu sebetulnya berputar-putar, hidup dalam sebuah labirin besar?? Hehehehe. Nah, kalau anda bisa mamahami hal ini, sebetulnya ketika anda menemukan sesuatu yang baru atau penting bagi anda, semoga anda lalu tidak membiarkan rasa bangga, sombong atau semacam itu tumbuh di dalam batin anda, karena, itu sangat mungkin bukanlah sesuatu yang baru bagi orang lain. Bisa saja itu sudah basi bagi orang banyak. Tapi, tidak perlu juga anda jadi minder kalau anda ternyata itu tahu atau menemukannya itu paling lambat di antara komunitas anda, ya, sangat bisa jadi, ketika orang lain sudah menemukan atau memperhatikan apa yang baru saja anda temukan atau perhatikan itu, anda sedang menikmati kegiatan lain, pengetahuan lain atau hal-hal lain. Wajar saja. Jadi dengan memahami akan siklus ini, anda bisa tenang, tidak sombong atau pun tidak rendah diri. Poin kedua yang ingin saya obrolkan itu adalah soal anda sudah pernah mendengar sesuatu atau membaca sesuatu, tapi lalu kesannya itu tidak ada bekasnya dalam diri anda alias lupa atau tidak ingat atau tidak memberikan makna. Lalu ketika ada kejadian yang menimpa anda dan lalu membuat anda mau merenungkannya, baru anda bisa menemukan makna dari apa yang pernah anda baca sebelumnya. Dalam dunia spiritual, seorang guru saya pernah berkata begini,Anda tidak pernah akan bisa ingat uraian ajaran yang mendalam, yang tataran untuk itu belum anda capai. Tapi ketika tataran batin itu dicapai atau kondisi batin anda itu sudah pada tataran/frekwensi itu, ingatan akan uraian ajaran itu akan muncul dengan sendirinya. Nah, mungkin sekali, ketika anda membaca sebuah tulisan tentang apa saja, bukan soal spiritual saja, tingkat pengetahuan anda akan tulisan itu baru sebatas mengerti secara pikiran, secara simbol-simbol pemikiran dalam bentuk tulisan, bentuk kata-kata dan pemahaman anda itu hanya dalam bentuk rangkaian analogi atas ingatan anda akan makna kata dan hubungannya dengan kata lain yang tersusun dalam tulisan itu. Untuk uraian yang berkaitan dengan kegiatan fisik, ilmu
[mediacare] OOT: fungsi bagian bagian kamera digital
Diskusi ini terjadi di salah satu forum kamera digital, semoga bisa menjadi suatu selingan yang menarik, mohon dibaca dengan santai dan santai... Tanya: Sebutkan dunkz fungsi bagian bagian kamera digital Jawab: Bagian depan kamera, lensa dan sekitarnya. 1. Kalo dipanasi dengan baik dan benar bisa buat nyundut , nyudut apaaa azzaaa 2. Kalau bagian depan kamera digital anda itu adalah lensa dengan body lensa hampir seluruhnya adalah besi dan filter anda adalah baja buatan jerman, ini berarti anda punya senjata yang lumayan untuk membela diri kalau anda ditodong atau di rampok ketika sedang menggunakan kamera digital itu. 3. Kalau maling anda lalu lari karena benjol sesudah anda gaplok dengan lensa seperti di no. 2 di atas, anda bisa mencopot filter anda itu dan menggunakannya sebagai senjata rahasia ala ninja dengan menyambitnya ke si maling aka garong alias bandit. 4. Kalau masih kurang, copotlah lensa itu dan timpuklah si maling dengan lensa itu... 5. Nah, kalau sampai di maling geger otak, anda bisa menunjukkan bukti bahwa anda dirugikan lebih banyak ke pihak berwajib dengan menunjukkan kamera anda yang tinggal body yang omfong eh ompong. 6. Kalau Pak Polisinya nggak percaya , yaa... mo gi mana yah nasib lah 7. Kalau anda menggunakan kamera pocket, bagian depan kamera anda itu cuma bisa buat nyundut dan gaplok sedikit, dan kalau lah lalu patah, belilah kamera baru dan yang terutama sekali, BACALAH buku manual kamera anda, kalau manual nya itu dalam bahasa inggris, komplainlah ke toko yang anda beli dan mintalah yang versi bahasa indonesia, kalau tidak ada komplain lagi dan gantilah dengan kamera yang ada manualnya dalam bahasa indonesia semoga berguna dan selamat menggunakan bagian depan kamera anda. Selanjutnya bagian samping kiri kanan kamera, ini gampang biasanya ada jendela-jendela untuk ada buka dan utak utik, selain itu sisi kiri dan kanan kamera ini akan baik untuk memecahkan kulit kacang, bisa juga untuk memipihkan buah melinjo kalau anda lagi jalan-jalan ke kebun melinjo dan pabrik emping, siapa tahu anda iseng mau coba ikutan bikin emping akan bagus dan rata hasilnya kalau anda menggunakan sisi kamera yang dari besi atau baja, kalau dari alumunium, agak sedikit pelan yah, kasihan si alumina ini agak lembt... Sisi atas, nah, ini yang seru, ada banyak tombol dan anda musti coba-coba aja sendiri, termasuk mencoba untuk mencopotnya dan lihatlah hasilnya, kalau lepas, pasanglah kembali dan lanjutkan percobaaan anda. Kalau ternyata tidak bisa, datanglah ke bengkel tambal ban dan minta tolong sama si Abang untuk memasankannya kembali entah di lem atau di kasi angin tekanan tinggi biar nggak bandel dan mau nempel. Tombol-tombol itu bisa berguna kalau anda sedang iseng menunggu objek potretan anda atau lagi menunggu pacar yang sedang mandi. Bisa juga sembari anda minum kopi anda menggunakan tombol-tombol itu untuk melewatkan waktu menunggu kopi anda dingin sedikit, tapi hati-hati agar jangan sampai tumpah ke kamera anda apa lagi sampai masuk di sela-sela tombol itu, nanti anda jadi butuh vaccumm cleaner atau penghisap debu untuk mengeluarkannya dari sana.. mungkin chamois juga bisa berguna. Selain tombol, di bagian atas kamera ituu sisi datarnya juga ada sedikit, yaa, bisalah untuk mengganjal kursi kalau anda lagi mau mengambi barang di ketinggian sementara bangku yang anda pergunakan itu kurang tinggi untuk bisa membantu anda menjangkaunya. semoga bisa dipergunakan dengan baik sisi atas kamera anda itu, yang multi guna. Bagian belakang.. Nah ini dia. Di sisi belakang kamera itu ada beberapa tombol dan ada LCD lalu ada view finder alias jendela buat ngintip. Kita mulai dari jendela buat ngitip aja karena biasanya ngintip-ngitip itu adalah aktivitas yang disukai oleh banyak orang, terutama sekali para peeping Tom alias si Tom tukang ngintip... kita mulai saja: 1. jendela ini berguna kalau anda selama ini jarang untuk melihat lewat jendela, ya, untuk melepaskan rindu melihat lewat jendela, anda bisa menggunakan jendela di kamera anda untuk melihat-lihat dunia dari balik jendela tentu tidak lah se afdol melihat lewat jendela sesungguhnya, tapi bolehlah untuk melepas rindu sekejap sazza. 2. Untuk para peeping tom, anda bisa menggunakan jendela di kamera anda itu untuk melihat pacar-pacar anda agar anda bisa memilih pacar anda yang pas untuk menjadi istri anda dan menemani anda seumur hidup. Tapi janganlah dipergunakan di malam pertama, akan repot nanti dan membuaat anda dalam bahaya karena bisa saja pasangan anda marah dan malah mempergunakan kamera itu untuk memberikan pukulan yang manis ke wajah anda, hati-hati!!!. 3.Jendela ini juga berguna sekali kalau anda ingin melihat cowok ganteng atau cewek cakep tapi anda takut atau malu kalau dipergoki sedang memandang mereka dengan nikmatnya, tapi, jangan lah sampai anda lupa untuk menekan tombol untuk memotret agar si objek yang anda
[mediacare] sayangnya banyak yang suka melakukan itu
Hari ini ada cerita yang baik dan kurang baik hehehee, saya katakan kurang baik karena berita buruk itu tidak enak didengar, walaupun toh sama saja sih haahhaa... ya boleh dong kita menghibur diri sedikit dan mengurangi tekanan psikologis ke diri kita. Berita baiknya saya lagi pilek eh mengarah ke filek alias pilek dan metode pelukannya sepertinya kurang berhasil karena kurang lama... hehehe.. ya.. rasanya cuaca jakarta yang panas dan lembab serta mungkin juga efek dari gempa yang muncul beberapa waktu lalu, plus juga kondisi kantor yang agak kurang kondusif telah membuat fisik saya agak melemah dan jadilah flu. Berita kurang baiknya itu adalah saya menerima japri yang intinya ada sahabat lain, salah seorang pemirsa milis lain, yang mau kenalan dengan teman yang joblo yang saya ceritakan dalam email yang lain. Kenapa saya katakan buruk, ya itu karena sepertinya saya dapat suatu profesi tambahan lagi yaitu mak comblang eh pak comblang, dan saya sesungguhnya kurang suka profesi itu karena takut salah memperkenalkan orang, maka, saya dari awal mengatakan saya cuma menyampaikan email anda ke dia dan sisanya terserah berdua, saya nggak ikutan. Begitu juga halnya dalam kehidupan sesungguhnya, saya beberapa kali diminta memperkenalkan teman-teman baik ce maupun co untuk bisa memperoleh pasangan dan saya cuma menjawab dengan tersenyum saja, pertama karena hampir semua teman dekat saya itu sudah menikah dan kedua soal memastikan kebaikan atau kecocokan antara dua orang individu yang berbeda itu merupakan hal yang tidak sederhana dan juga orang itu bisa atau tepatnya gampang berubah, baik itu perubahan yang negatif atau ke arah yang buruk dan sukur kalau itu ke arah yang baik dan ketika misalnya saya harus ikut mengantarkan perkenalan kepada suatu hubungan yang kurang baik, rasa bersalah dalam diri saya itu merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan dan tidak ingin saya alami. Sama halnya dengan kerja atau melamar pekerjaan, saya juga tidak terlalu suka atau cendrung ekstra hati-hati untuk mau mengajak saudara saya untuk masuk di tempat kerja di mana saya bekerja, kecuali saudara saya itu melamar pekerjaan tanpa melalui bantuan saya dan kalaupun saya sampai tahu, rasanya saya akan menyarankan untuk mencari tempat bekerja yang lain yang lebih baik. Pertama dari segi etika dan moralitas, akan tidak mudah bagi saya untuk tidak membantu si saudara itu di dalam pekerjaan dan yang kedua, jika terjadi sesuatu pada perusahaan tempat saya bekerja, tentu saudara saya itu akan ikut mengalami susahnya, padahal kalau dia bekerja di tempat lain, mungkin saya bisa minta bantuan darinya dan sebaliknya. ya, tapi sayangnya banyak yang suka melakukan itu... ya, tentu itu kembali ke prinsip dan nilai masing-masing orang yang bukan hak saya juga untuk ikut campur, kecuali aturan hukumnya meminta saya ikut hehehehe 140807 - Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV.
[mediacare] Jadilah rumput
Abah saya pernah bilang, jadilah rumput biar tidak rubuh tertiup angin, biar ketika diinjak rebah dan besok bangun lagi. Sesungguhnya, tidak mudah untuk menjadi rumput dengan sebenar-benarnya rumput, lebih mudah mengucapkannya, namun melaksanakannya sungguh tidak mudah, kita cenderung mudah untuk membawa-bawa posisi kita di masyarakat, di kantor ato bahkan posisi kita di rumah, sebagai manager, sebagai panglima rumah eh ayah, ibu ato apa deh. saya pun begitu, dan ini pun terbawa di beberapa forum dan salah satunya forum fotografi yang belakangan ini makin sering saya geluti... rasanya saya agak tegang dan serius dalam menyikapi dan mengikuti perkembangan di forum itu sampai suatu hari dalam salah satu sessi hunting foto bareng teman-teman sekota tempat saya tinggal, ada salah satu teman yang bilang... yaa, saya sih nggak mengganggap foto siapapun itu jelek, sepanjang saya masih bisa menikmati akan saya anggap bagus, toh kita kan penikmat fotografi Saya tertegun sejenak dan itu tertanam dibenak saya berhari-hari, sampai hari ini masih juga terngiang-ngiang dan saya mencoba memaknainya dengan baik, ya, setiap orang punya cita rasa tersendiri dan sepanjang kita masih bisa menikmati karya orang tersebut tentu tidak jadi masalah, bukan soal siapa yangpaling hebat karyanya tapi bagaimana kita menikmatinya. saya kira ini suatu pencerahan spiritual juga kali yah, hehehehe dengan cara foto-foto... :)) Yang minat lihat foto saya silahkan click di link flickr saya ya salam dan semoga senang di hati. Oh lupa, soal jadilah rumput itu, ya, sebanyak mungkin kita mestilah membaur seperti rumput, bersahabat dan bersenda gurau dalam hidup itu banyak baiknya, namun toh bukan berarti kita larut dalam badai kehidupan. Rumput itu bagian dari rerumputan, namun tetap saja dia punya eksistensi sebagai sebatang rumput, tanpa mesti mendongakkan kepala tinggi ke langit, mungkin itu yang bisa saya share. 060807 Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED] http://www.friendster.com/isutjipto http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/ http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848 Gallery: http://www.flickr.com/photos/[EMAIL PROTECTED]/ - Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.
[mediacare] Coba anda baca kembali dengan lebih teliti�.
Tulisan lama, di repost, mungkin masih berguna... == Coba anda baca kembali dengan lebih teliti . Sering kali kita itu asal menjawab saja apa yang menurut kita mungkin adalah pertanyaan atau masalah yang diajukan oleh seseorang kepada kita. Dan tanpa anda sadari, itu sebetulnya sebentuk kesombongan dan arogansi kita yang walaupun tidak terlihat kasar, namun sebetulnya itu merupakan penyakit kronis yang sangat susah untuk disembuhkan, ya, katakanlah itu semacam kanker dalam pola pikir anda, mungkin juga bisa disebut semacam sindrom kesucian atau sindrom kebaikan hati, sindrom bodhisatva mungkin begitu karena dalam agama Buddha Bodhisatva itu adalah orang suci yang telah mencapai pencerahannya tapi menunda untuk melebur dengan kesujatian (paling tidak itu yang ada dibeberapa text book buddhis yang pernah saya baca dan umum diketahui oleh umat buddha di Indonesia, mungkin juga dunia). Sindrom kebaikan atau enaknya kita katakan sindrom kesucian ini bisa dilihat dalam beberapa stadium. Stadium awal tentunya bisa jadi dalam bentuk itu tadi, menjawab pertanyaan orang akan kebenaran spiritual, tanpa melihat dengan jelas, apa sih yang ditanyakan, dan lalu mesti dijawab apa. Ybs itu langsung saja menerjemahkan kebutuhan orang yang bertanya atau melontarkan pertanyaan itu sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan dia, baik kelihatannya, tapi lalu apakah memang demikian? Kelihatannya sepele masalahnya, tapi ini sebetulnya merupakan salah satu sumber konflik yang parah, yang bisa mengarah ke stadium dua, yaitu memaksa orang lain untuk mau percaya kepada apa yang disampaikannya, tanpa mau perduli apakah pandangannya itu sudah benar dan bisa menjawab pertanyaan dari si penanya atau orang yang menghadapi masalah dan kebetulan dekat dengannya. Sindrom ini bisa menjadi parah dan mengarah pada obsesif kompulsif atau obsesi yang demikian meledak-ledaknya dan mungkin bisa mengarah pada sindrom kesucian stadium lanjut mendekati parah yaitu halusinatif dan mungkin sekali bisa dikatakan gila, ya, contohnya beberapa orang yang pernah anda ketahui mengakui dirinya itu Nabi, titisan nabi atau penerima wahyu Nabi, walaupun analisa perilaku ybs itu sebetulnya sangat bertentangan dengan norma umum, tapi saya tidak mengatakan bahwa Ibu siapa tuh, klo nggak salah Lia Amalia itu termasuk golongan ini, tidak, saya kira beliau itu baik, kok dan tidak termasuk golongan penderita sindrom kesucian. Umumnya hampir semua orang mengalami sindrom kesucian ini pada stadium awal, termasuk anda dan saya. Dari observasi saya selama ini, stadium kesucian tingkat awal ini akan selalu dialami oleh setiap penekun pada awal-awal perjalanannya sebagai penekun spiritual, kecintaan akan kebenaran dan keinginan untuk mengajak orang lain untuk menemukan kebenaran sejati, pencerahan itu merupakan bagian dari keimanan yang kasar, suatu manifestasi dari keyakinan kita kepada ajaran yang kita tekuni, jadi wajar saja muncul dalam perjalanan itu. Lama tidaknya kita ngedon atau mengidap sindrom kesucian tingkat awal itu tergantung pada banyak faktor, namun tentu yang utama adalah tekad dan perjuangan kita untuk memproses diri kita agar bisa memahami lebih jauh, ajaran yang kita tekuni itu agar lalu kita bisa bergerak dari bentukan keyakinan ke arah pengertian dan bahkan pemahaman akan ajaran yang kita tekuni. Bagaimana itu, ya saya tidak bisa menjawabnya secara pasti, namun, kalau anda sudah bisa memahami atau menemukan hikmah atau pelajaran-pelajaran spiritual dari kehidupan anda sehari-hari dalam interaksi sosial anda, itu bisa jadi merupakan suatu pertanda bahwa anda sudah mulai sembuh dari sindrom kesucian ini. Saya katakan mulai, ya, kalau anda memupuk rasa bangga dan kesombongan secara halus dalam diri anda tanpa menjaga pintu-pintu batin anda dengan hati-hati, anda akan kembali dijangkiti oleh sindrom itu dan mungkin langsung masuk ke stadium yang lebih gawat .. :D Ya, untuk yang lagi kena stadium awal, cobalah dibaca lagi apa yang saya tulis di bawah ini. Jangan lalu anda baru digelitik sedikit, sudah muncul wajah asli anda yang tentu tidak menarik untuk dilihat, apa lagi untuk mencapai pencerahan . Meditasi, yoga, dzikir itu merupakan bagian dari upaya untuk melihat ke dalam, memahami diri. Mungkin kalau dzikir dengan mengucapkan asma Allah itu bisa juga mengandung filsafat lain yang tentunya merupakan bagian yang mesti anda kaji dengan ahlinya, sori saya kebetulan bukan ahlinya, masih belajar juga, tapi kalau tidak salah ingat, ada ujaran yang mengatakan bahwa untuk menemukanNya, anda mesti mengenal diri anda sendiri. Nah ini yang saya lupa lengkapnya berbunyi gi mana, tolong dong saya di bantu. 171006 - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
[mediacare] Apa Nenek eh Oma bilang ......
Kali ini saya mo ngobrol soal masa kecil saya dan apa nenek saya bilang. Ini gara-gara abah saya nyeletuk dan bilang, klo udah tua mestinya kudu bisa menahan diri. Ya deh, Abah!! Soal menahan diri alias sabar ini sih memang urusan ruwet karena kebetulan saya punya teman yang namanya Sabar tapi orangnya suka tidak sabaran alias suka meledak, hehehe tapi seringnya ke orang lain, bukan ke saya, jadi, hitungannya ke saya sih masih cukup baiklah, hopeng, gitu loh! Bukan bopeng. Balik soal sabar, dari kecil, saya itu sudah terkenal tidak sabaran dan paling sebel sama orang yang lemot alias lemah otak, tapi ya, kadang saking capeee nya saya, pun saya jadi suka lemot juga, termasuk klo nulis, kadang suka ngelindur, jadi, rasanya saya ngerti deh, kenapa para lemoters itu suka lemot hehehehe, biarpun mereka sering kali lemot tanpa sebab, alias ya, sudah bawaan orok. Ok, lah, kita bukan mau menghina orang, tapi ngomong soal tidak sabar itu tadi. Si Abah bilang, klo makin tua kita sebagai manusia, mustinya kita bisa lebih sabar, cuek lah, nggak usah terlalu oversensitip, klo di fotografi istilahnya iso tinggi hehehehe, kena cahaya dikit udah ngejreng, hehe. Dan sama juga dengan si Abah, nenek saya dulu di kampung, juga bilang hal yang sama ke saya yang masih balita, waktu itu dan sekarang masih balita juga alias bawah limapuluh tahun alias blom gocap gitu , hehehe. Si Oma bilang,Loe kalau diganggu orang, ya, lebih baik cuekin aja, kecuali dia udah main tangan alias mukul. Klo elo bisa lawan, ya lawanlah, klo nggak bisa menghindar saja, tapi sebaiknya tinggalkan saja, ya, Wan! gitu kata si Oma. Si Abah, ngomong gitu, si Oma - alias nenek, sama juga, jadi sepertinya para orang tua itu makin lama makin pikun, eh eh eh, sori, hehehe sama-sama suka menghindari keributan dan cuek bebeklah, gitu, dan saya juga rasanya dikit-dikit bisa ngerti, wah, rasanya saya mulai tua nih :) hmm. Ok deh kakak, saya lanjut dulu. Jadi sampai di sini dulu share soal apa Nenek eh Oma bilang .. hehehe. Oma-Oma saya sudah pada pulang kampung tanam sayur (istilah orang tionghoa untuk meninggal), jadi klo mo minta nasehat paling ke si Abah dan adik sepupunya si Oma yang nun jauh di sana dibalik benua , hehehehe... salam dan selamat malam terutama buat para oma dan opa yang seumur sama si Abah, klo sama si Oma sih rasanya nggak ada yang baca email, yah hehehehehe 100707
[mediacare] Fwd: :) ya, itulah problem kita bersama
Sebagai manusia yang berwujud, kita seringkali fasih dengan keberwujudan kita dan fasih akan lambang-lambang materi yang kita pergunakan dalam keseharian, bahkan ketika kita berbicara tentang hal-hal yang secara fisik, materi itu tidak ada bentuknya pun, kita cenderung untuk menggunakan istilah, simbol yang mewakilinya. Tentu itu sah-sah saja dan jamak dilakukan karena untuk hal materi, kebendaan dan bentuk-bentuk perasaan, emosi dan pemikiran itu, hampir semua orang bisa mengalaminya dan bisa menemukan arti-makna dari simbol bahasa yang dipergunakan. Namun, ketika yang kita bicarakan itu sudah tidak mencakup bidang-bidang tersebut tadi, atau sudah memasuki areal atau hal-hal yang tidak banyak yang bisa memahaminya dengan baik, akan mulai timbul kekacauan dan kerancuan yang sesungguhnya timbul karena kefasihan kita dalam bermain dengan simbol wujud dan perasaan atau bentukan-bentukan yang umum dan jamak itu tadi... Lalu, gi mana dong, yaa, saran saya cuma satu, hati-hati saja, dan klo mengutip peribahasa lama ato ujaran lama itu ada yang bilang, Lihatlah dengan hati, bukan dengan mata Dengarlah dengan hati, bukan dengan telinga Rasakan dengan hati, bukan dengan kulit. Lalu, hatinya yang mana??? heheheehehehe, itulah permasalahannya, anda musti membuka diri anda dan mengorek si hati itu??? hehehehe kembal lagi, fasih dengan kata dan simbol. :) ya, itulah problem kita bersama. 250607 - Don't get soaked. Take a quick peak at the forecast with theYahoo! Search weather shortcut.
[mediacare] Fwd: ndak tahulah...
http://groups.yahoo.com/group/semedi/message/14247 Ketika seorang penyair ingin menggambarkan beningnya air di suatu danau, beningnya kaca adalah suatu referensi yang baik dan jamak diketahui, apa lagi di zaman sekarang ini,di mana-mana kaca dipergunakan dan beningnya di pertontonkan. Ketika seorang pujangga jaman dulu ingin menyampaikan manisnya cinta ketika ia bersemi, madu merupakan suatu rujukan sepanjang zaman yang sering digunakan, jamaklah katanya. Dan dari zaman-ke zaman, para pujangga itu terkenal akan kepekaannya dan sangat jamak kalau para pujangga - sastrawan terkenal itu kalau tidak filsuf,tentulah rohaniawan kaliber besar... dan rasanya kepekaan batin, ketajaman rasa dan kekayaan nuansa merupakan suatu berkah, anugerah ato efek samping dari kefilsufan mereka, kemapanan dan kematangan kerohaniawanan mereka itu... tentu jamak rasanya kalau karya mereka itu kaya dengan analogi dan perumpamaan, contoh dan lambang pertama atau utama bagi mereka itu bisa bermakna yang pertama mengenal atau yang mengawali kedekatan dengan Nya, tidak mesti menjadi suatu tanda awal, tanda hitungan pertama atas segala sesuatu, namun lebih pada makna pertama akan halnya spiritual religius. Membaca karya-karya mereka-para filsuf itu, para nabi dan rohaniawan itu, rasanya dibutuhkan latihan kepekaan yang mantab dan mestilah terlatih juga untuk menelurusi nuansa kata dan makna yang ingin di sampaikan oleh si pujangga, menelusuri suasana batin tanpa itu tentu sekedar membuang waktu dan mencari-cari pembenaran atas penafsiran yang salah, dan lalu tentu keributan saja yang ada, riuh rendah pikiran yang ada, tanpa menemukan makna, nuansa dan rasa yang sesungguhnya. Namun, hidup ini sungguh penuh kebebasan yang sudah barang tentu membawa konsekwensi yang sama dengan bentuk dan pola kebebasan yang dipergunakan, maka, wajar sekali perlu disadari ketika bentuk dari konsekwensi itu datang, hendaknya pemahaman yang ada, bukan penyesalan akan apa yang dipilih dan dimengerti sebagai kesejatian itu... tanpa itu, akan tetap berada dalam lingkaran tanpa akhir, samsara katanya ndak tahulah... 310507 Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED] http://www.friendster.com/isutjipto http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/ http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848 - Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool.
[mediacare] Boring?! ....??@@
http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msgth=556963start=0; In the way to the office my driver asked me about boring, how to face boring. And I said, boring is a very common feelings for human and it is basically occured due to our inherent nature from the basic element of wind/air. We all knows that wind always moving, not static and as wind/air is part of our body existance by way of breathing and oxygen in our blood circulation, we are inheriting the dynamic and active movment nature of the wind. It is important for us to realize this inheritage nature of our existance as a human being and it will enable us to understand and realize that it is not our true self, not our escence as a spirit and so it is not to be follow, short to say, we must enable to conquer those feelings if not we should make our body and mind, busy with more positive activities, learning, do something which is related to our job, things which is beneficial to many others or perhaps to our company and many other things that positive for this life. If not, perhaps, sit in silent, enjoy the breathing will be a good one to be done and we are avoiding ourself in do useless or negative things It is easy to say those words, but it is truely not easy to apply and practice it in our daily live as we are human with many limitation and stupidity.. but, keep on trying and improve yourself, coz life is about learning to be a better human from time to time 230507 - Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase.
[mediacare] Nikmat pedas sampai ke ujung lidah....
Tadi saya ngobrol soal kecap nomor satu dan saya ingin ngobrol soal cabe botol. Sama halnya dengan kecap, cabe botol pun punya gaya yang sama, bahwa semua cabe botol itu kualitas nomor satu, nggak ada nomor dua. Dan biasanya barang kualitas nomor satu itu katanya nggak pake iklan, tapi hampir tidak ada yang tidak melakukan iklan atau promosi, alias semuanya melakukan iklan. Anda tentu heran, kenapa kok katanya nomor satu nggak perlu iklan, ya, itu tentu anda juga tahu, kan, barang bagus pasti bagus, dan barang bagus iklannya dari mulut ke mulut. Dan inilah yang membuat pemikiran bahwa barang bagus itu tidak perlu diiklankan, lalu semuanya mengatakan tidak pake promosi, bukan promosi, bukan gombal tapi fakta, padahal, semuanya melakukan promosi. Saya pernah menemukan satu merek sambel/sambal yang benar-benar tidak melakukan promosi, tapi benar-benar enuaak. Sambal itu sambal aceh, asli dari orang aceh dan nikmat nya itu euy , muante, dan pedasnya itu sampai ke dasar lidah... dan memang tidak dipromosikan karena buatan industri rumahan, dan saya juga bisa tahu sambal itu karena yang buat itu tantenya teman saya dan saya mencobanya karena kebetulan saya kos di rumah teman saya itu dan sambal itu tersedia di meja makan, lalu saya minta sedikit dan nyoba, karena enak saya nanya dan beli sendiri. Yaa, mana ada sih orang yang tidak mau jualannya laku keras? Mana pula ada yang tidak berpromosi Ya, dalam hidup ini kita tidak bisa menghindari diri dari nama, label, judul dan apapun istilahnya untuk wakil dari suatu tulisan, buku, sosok manusia atau mahluk, dan bukannya kita mesti menghindari promosi atau upaya menginformasikannya, tapi saya kira lebih pada bagaimana kita menginformasikannya dengan jujur dan pada saat dan cara yang tepat. Akan halnya dengan pelaku-pelaku spiritualpun, saya tidak yakin kalau mereka juga menghindari diri untuk dikenal, tapi juga tidak mau minta dikenal dan terkenal, lebih tepatnya mereka akan bersikap wajar dan alami sekali dan tidak juga akan kehilangan jati dirinya sampai tidak punya harga diri dan tidak punya muka, justru sebaliknya mereka membawakan dirinya dengan baik, menempatkan harga dirinya itu dengan alami dan elegan, makanya ada istilahnya mengalahkan orang tanpa menyorakkan atau mempermalukan lawannya. Istilah jawanya saya lupa, ada yang bisa bantu :) Oh ya, soal sambal itu, wah, saya itu sampai hari ini masih terngiang-ngiang, eh teringat-ingat dengan rasa asem, manis dan pedasnya yang pas dan harmonis di bibir eh lidah saya, nah loh, coba bayangkan kemelekatan saya akan rasa sambel itu sampai sedemikian kuatnya sampai masing ingat akan rasanya yang mungkin sudah 15 tahun yang lalu saya cicipi, jadi buat yang masih ragu apakah saya sudah mencapai tingkat kesucian atau belum, anda boleh mendapatkan konfirmasi bahwa saya yang masih kuat kemelekatannya ini, pasti sudah nggak bisa dihitung level-levelan lah, hehehe mungkin level jeblok atau jangkrik saja, wah, kalau jangkrik jadi primadona cari yang lain aja deh, kecoa ato rumput saja, oh ya rumput saja, rumput pake sambel aceh. nikmat pedas sampai ke ujung lidah 140507 Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED] http://www.friendster.com/isutjipto http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/ http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848 - Give spam the boot. Take control with tough spam protection in the all-new Yahoo! Mail Beta.
[mediacare] Kecap No. 1
Saya itu hobi makan, dan kadang hobi ini sulit dihapuskan ato dihilangkan, yaa, maklumlah, nggak jadi hobi aja, makan itu sudah jadi agenda wajib dalam hidup ini, biar cuma sekali, dua kali ato bahkan tiga kali, tetap menjadi agenda harian bagi semua orang, semua manusia. Mau pake nasi, roti, mie, ato sekedar sayuran ato daging doang atau pun makan pel eh obat atau via infus, makan itu adalah wajib hukumnya, hanya metodenya beda-beda, bahan dan teknik mengolah makanannya beda-beda. Saya tidak ingin ngobrol soal makan hari ini sekedar mau mengajak anda mengamati bahan makanan atau bumbu masak, tepatnya, dan lebih spesifik lagi, kecap. Coba anda amati, apa ada kecap yang menyebut diri itu kecap No. 2 ato No. 3, tidak bukan? Semua pabrik kecap pasti menyebut kecap buatannya itu nomor satu alias No. 1, di dunia, di indonesia ato di kotanya deh, pokoknya Nomor SATU Dalam banyak hal, kita juga akan selalu ingin disebut nomor satu, dan lucunya juga dalam hal spiritual, kita juga ingin disebut NOMOR SATU juga atau paiing tidak masuk dalam golongan ELITE ato terpilih... Akan halnya para kecap nomor satu-nomor satu itu tadi, akan ada proses alami pasar yang akan menentukan apakah memang kecap-kecap itu benar-benar nomor satu. Sebetulnya sudah menjadi tolak ukur utama bahwa kecap nomor satu sejati itu harus dibuat dari kacang kedelai kualitas utama, pilihan dan masih bagus kondisinya, tidak banyak yang busuk dan kadar air kacang kedelai itu musti sesuai. Lalu proses peragiannya musti bagus, raginya bagus, wadahnya itu bagus. Wadah yang bagus itu biasanya terbuat dari guci keramik yang bagus buatannya dan bersih, biasanya guci yang sudah pernah dipergunakan untuk membuat kecap sebelumnya akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada guci baru, dan tentu ini membutuhkan proses pengolahan guci yang baik juga. Lalu air yang dipergunakan juga mesti bagus, dst dst. Nanti kalau saya jelaskan semua dengan detail, anda akan mengira saja sudah pakar bikin kecap dan lagi pamer, eh promosi kecap ke anda-anda semua. Biasanya, secara sederhana, anda-anda sebagai konsumen akan bisa memilih sendiri kecap nomor satu yang tulen, tanpa banyak promosi, anda akan bisa memilih sendiri, untuk kecap manis, saya dan keluarga memilih kecap Cap Bango sebagai pilihan dan kecap asinnya Cap Dua Angsa, dari medan. Cap Bango ini pun direkomendasikan oleh ayah mertua yang juga doyan makan dan masak, sama seperti menantu nya ini, bedanya menantunya masih montok dan berisi, beliau cukup masih gagah dan kelihatan lebih muda dari usianya, hehehe. Oh ya, kita arahkan sedikit ke soal spiritual, ya, sama sajalah dengan kecap-kecap itu tadi, dalam dunia spiritual semua orang itu mau, menomorkan diri sebagai nomor satu, hanya ironisnya, dunia spirtual sejati itu sebetulnya melatih orang untuk rendah hati, tidak sombong dan tidak mengagung-agungkan diri, dan lalu penomor satuan ini, rasanya kok agak bertentangan, seperti kalau kecap itu, yang manis kok nyatanya rasanya agak kecut, yang asin sama kecut juga, jadilah semacam paradoks aja. Tapi, tooh kecap kan tetaplah kecap, dan semua kecap itu nomor satu, Kecap No. 1 140507 - Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles. Visit the Yahoo! Auto Green Center.
[mediacare] Nyaman bagi semua.
Kemarin malam saya ngobrol dengan supir yang mengantarkan saya pulang dan kita lalu membahas tentang seorang rekan kerja kita yang sudah mendekati pensiun dari jabatannya sebagai supervisor di kantor. Dalam usianya yang sudah mendekati pensiun, sahabat itu lalu menikahi seorang wanita yang jauh lebih muda darinya dan bahkan mungkin seumur dengan anaknya yang bungsu. Kita tidak ingin membahas fenomena itu dari segi agama atau religus, namun, lebih dari sisi dia sebagai seorang anak manusia yang telah beranjak senja dan dengan segala kemungkinan dan penurunan kemampuan fisiknya, yang tentu akan mempengaruhi kepastian akan kemampuannya untuk menunjang kehidupan anaknya yang sudah hadir dari pernikahannya yang kedua ini. Sederhana saja, dengan umur 52 tahun, anak baru umur setengah tahun, dan secara umum kita katakan saja si anak bisa mandiri pada umur 21 tahun, dan pada itu tentu umur beliau sudah 73 tahun. Tentu bukan maksud kita mau mendahului kehendakNya, namun, secara logis saja ketika seseorang itu memasuki usia 50 tahun, 60 tahun dan lalu 70 tahun, kemampuan fisik dan toleransi fisik untuk menghadapi tantangan hidup dan perjuangan yang dibutuhkan untuk menafkahi keluarga akan sangat berbeda dengan anak manusia yang berumur 20an tahun, 30 an tahun dan tentu 40 dan lima puluh tahun. Dan umumnya memang pada usia-usia 50 - 60 tahunan, akan baik jika kita sudah tidak terbebani dengan tuntutan menafkahi anak balita, lalu mesti bangun malam dan menggendong anak bayi, atau menemani anak yang sakit bermalam-malam, secara logika umum saja, tentu tubuh yang sudah setengah abad lebih akan terbebani dengan tuntutan fisik yang sedemikian itu. Secara sederhana saya mengibaratkan motor buatan jepang yang sudah berumur 30 tahun, ya, buatan tahun 1977 yang kalau diajak lari 120 km/jam, tentu banyak diantara motor se usia itu yang akan ngos-ngosan dan mungkin sesudahnya musti turun mesih. Bisa saja diantara motor seusia itu ada yang masih kuat dan tentu itu ada kaitannya dengan jarak tempuh atau banyaknya pemakaian semasa 30 tahun umurnya sejak keluar dari pabrik. Agak sedikit beda dengan motor buatan Jerman, Rusia dan Amerika, yang tentu metalurgi atau logamnya lebih kuat dan lebih awet, walaupun tentu perawatan dan pemakaian juga akan berkaitan. Sebetulnya kalau saja kita bisa menginat dan merasakan betul poin-poin atau titik-titik kehidupan sewaktu kita berumur 20, 30, 40 dan lima puluh tahun, dan dengan jelas kita merekam bagaimana secara bertahap kemampuan fisik kita akan makin berkurang dan lalu kita akan makin cenderung mesti mengurangi aktivitas dan tekanan kepada fisik dan pemikiran kita, dan lebih banyak mesti berserah dan pasrah, serta menjalani hidup ini dengan tulus dan mengalir, mengisi relung-relung kehidupan kita dengan ketenangan dan kasih bagi kehidupan. Kalau rekaman itu kita simpan dan menjadi alarm kita dalam berlaku dan bertindak atau mengambil keputusan, tentu kita akan mencoba untuk tidak lagi membebani diri dengan punya anak bayi atau balita pada umur lima puluh tahun, enam puluh tahun dan tentu lalu kita tidak akan mau menelan mentah-mentah godaan anak gadis perawan yang umurnya mungkin lebih muda dari anak kita nantinya, atau juga anak kita sekarang. Kalau kita mau dengan jernih melihat, sebetulnya pelajaran akan kesadaran akan kehidupan itu sudah musti dimulai dari usia belasan dan tentu akan dilanjutkan sampai tua. Kalau itu dilakukan dengan baik, kita kan punya pemahaman dan rekaman yang baik akan bagaimana rasanya tubuh kita itu berkembang dari kecil, remaja, dewasa dan perlahan-lahan menjadi tua, makin rusak dan tentu nantinya akan berhenti, mati. Dan kalau itu dikaitkan dengan latihan meditasi, rasanya mungkin itu disebut dengan bermeditasi dalam kehidupan, menemukan zen di mana-mana, menyaksikan Allah dalam setiap moment kehidupan, menemukan roh kudus, menemukan kasih setiap saat, atau apapun yang ingin anda gunakan sebagai istilah akan pemahaman akan siklus kehidupan ini, dari hidup, berkembang, matang dan dewasa lalu mati. Memang, mungkin banyak di antara kita yang telah melewatkan masa kecil, remaja dan dan dewasa mudanya tanpa bisa mengamati dan merasakan bagaimana rasanya hidupnya tubuh ini dalam periode itu dan lalu yang ada itu cuma rasa dan gejolak diri pada masa dewasa atau momen mana yang bagi dirinya paling berkesan, dan ini yang menjadikan banyak orang yang lalu terpaku pada usia itu dan lalu ingin selalu berdiam dimasa itu dan abadi didalamnya, padahal keabadian itu hanya ada untuk perubahan, bukan kondisi tubuh dan pemikiran kita. Orang-orang yang cukup beruntung, bisa atau entah bagaimana tanpa sadar atau tanpa sengaja, mengamati proses kehidupan dalam dirinya dari usia muda itu biasanya disebut sebagai anak-anak berbakat, anak yang punya bakat spiritual tinggi, entahlah kalau itu disebut indigo, namun, kesadaran akan pengamatan akan kehidupan itu telah muncul dari usia
[mediacare] Belajar makan saja, dulu, yah....
Memasak itu di masyarakat awam selalu di konotasikan dengan wanita, walaupun pada masyarakat yang sudah lebih luas pandangan hidupnya, paham ini sudah tidak terlalu valid dan bahkan koki-koki terkenal itu malah umumnya dari kaum pria, dan lebih celakanya lagi, jaman sekarang ini malah banyak wanita-wanita yang tidak bisa memasak bahkan tidak sedikit juga yang menggoreng telur ceplok pun agak bingung alias kagok bin linglung, yaaa coba deh anda cari tahu berapa banyak yang begitu hehehehe. Maklum saja, soalnya untuk makan telor ceplok banyak di antara kita yang tinggal teriak,Nm, Yeeem, Miiin, Mbaaak, gorengkan telor dooong, dua gitu loh!!. hehehe. Ya, buat para ibu-ibu dan nona-nona manis. anda tidak usah marah yah, karena istri saya dulunya juga begitu, bikin telor dadar itu bingung hehehehe, dan jadilah saya itu merangkap jadi instruktur masak selama tiga bulan di awal pernikahan kami. Yaa, bukan sombong, dulu waktu jaman pramuka, regu yang yang saya pimpin pernah mendapat juara dua lomba masak tingkat penggalang, itupun karena juara satunya pake bawa kue yang afdol dari rumah, sedangkan kami murni masa sendiri dan dari bahan yang ada, tapi nggak pa pa deh, kan namanya juga lomba-lombaan. Nah, kembali soal istri-istri tadi, yaa, memang awalnya saya yang ngajarin si yayank itu untuk memasak makanan sederhana, seperti sop daging itu loh yang pake wortel kentang dipotong-potong dan dicemplungkan semuanya lalu tinggal nunggu mendidih saja. Lalu ada masak tumis-tumis, tinggal tumis bawang putih, sedikit bawang merah kalau mau, lalu sayurnya dan bisa ditambah daging terlebih dahulu air sedikit, bumbu-bumbu lalu sayurnya, dan jadilah tumis sayur plus daging ato yang lainnya. Sekarang, si yayank sudah jaaauuuh melebihi saya dalam urusan memasak walaupun memang untuk urusan bikin sate, bakar ikan tetap merupakan spesialisasi saya dan rasanya tetap enakan bakaran saya hehehehehe. Itu trade mark eh, keahlian khususlah, tapi klo masakan yang lain sih, saya udah menyerahkan ke si yayank. Dulu di awal-awalnya sh, si yayank pernah bilang,Wah gue nggak bakat masak, nih! dan lalu dia nggak semangat. Tapi saya dan ibu memberinya semangat dan bilang bahwa masak itu soal meperhatikan, mengamati dan eksperimen saja, yaa seperti masak sop itu, potong-potong lalu cemplung-cemplung, kasi garam dan sedikiit bumbu-bumbu, jadilah. Klo tumis, ya sama aja, cuma dikasi minyak dan ditumiskan sebentar biar harumm Tapi memang untuk bisa memasak seperti koki di restoran terkenal, Chef gitu, butuh pendidikan khusus dan tentu saja pelatihan khusus yang mungkin tidak saja membutuhkan waktu, dana dan tempat yang memadai, dan kembali sisanya adalah kerja keras dan melatih kepekaan, akan rasa di lidah, bau masakan dan tentu saja racikan bumbu. Bagi yang telah memiliki kepekeaan ini dari lahir atau dari kecil sudah terbiasa melatih, tentu tidak susah. Ya seperti saya ini yang dari kecil mengamati cara dan rasa mie, tentu tahu mie yang enak, tidak enak, dan pakai formalin atau tidak, pakai msg kebanyakan atau kaldunya alami, dengan cepat bisa terasa dan tahu Nah, anda mau belajar masak? belajar makan saja, dulu, yah 160407 Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED] http://www.friendster.com/isutjipto http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/ http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848 - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.
[mediacare] Kuda lepas dong....
Kuda muda itu masih penuh semangat menyala dan sering mengarahkan dirinya pada kematian, kuda tua itu bisa menjaga nafas dan mengingat jalan pulang, dan menyimpan sedikit nafas untuk itu, sejumput tenaga untuk pulang. Mungkin anda pernah mendengar kalimat seperti itu dalam bentuk pepatah atau ujaran para bijak, sayangnya saya lupa, jadilah saya menuliskan saja apa yang saya pahami dari pepatah itu atau dari kisah yang pernah saya baca dan berkaitan dengan pemahaman yang saya tuliskan itu, kalau tidak salah dalam salah satu kisah Tiga Negara - Sam kok. Mungkin dalam benak anda saya ingin menganalogikannya dengan pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua, anak muda dengan orang tua, dan memang itulah interpretasi simple, sederhana akan ujaran itu. Tapi bukan itu yang ingin saya obrolkan hari ini, walaupun memang secara umum memang usia muda itu memberikan banyak kekuatan dan kegesitan gerak yang memang tidak di miliki lagi oleh orang-orang yang beranjak tua, sedangkan orang tua itu lebih umum dilihat sebagai orang yang lambat, berpikir terlalu lama dan bahkan seringkali membiarkan masalah itu terselesaikan tanpa campur tangannya, dan ini tentu bukan favorit pilihan anak muda. Saya jadi teringat dan mau menuliskan ini karena salah seorang sahabat lama saya meminta pandangan saya atas anaknya yang katanya rajin dan suka menulis, sahabat ini meminta pandangan saya akan tulisan anaknya, dan lalu saya pun melihat profilenya dan membaca sekilas tulisannya si anak muda ini. Masih enam belas tahun umurnya, tapi imajinasinya sudah ke mana-mana, menulis dengan gaya imaginatif populer, dan tokoh sentralnya itu seorang pengacara, heheheheh, ya, dengan bahasa yang agak sedikit campur aduk antara terjemahan dan logika anak muda yang vulgar, runutan cerita bersambung si anak ini dibangun dengan lumayan menarik, walaupun saya berkomentar ke si teman ini, menyarankan agar si anak itu lebih rajin membaca dan membaca lagi, karena sepetinya banyak logika cerita si anaknya itu yang bolong-bolong dan terlalu mengawang-awang, ya, mungkin itu karena sifat si anak yang terlalu idealis, dan merasa dunia sudah di tangan alias merasa diri sangat cerdas. Mungkin si anak ini memang cukup cerdas, namun, kalau dalam usia muda, rasa diri yang cerdas ini kadang bisa mematikan daripada berguna, hehehehe. Si sahabat itu mengiakan dan memang seringkali merasa kewalahan dengan sifat dan pembawaan si anak yang sok idealisme, tapi konyol, dan saya cuma berpesan agar dia sering-sering mengingatkan si anaknya itu, supaya tidak terlalu merusak diri dan bermimpi akan dunia yang ideal, adil buat semua. Sebetulnya semua manusia di dunia ini tetap saja memimpikan kehidupan yang ideal, adil dan damai serta makmur buat semua, hanya memang cara memanifestasikan, cara memvisualisasikan impian ini lah yang menunjukkan siapa, apa dan bagaimana seseorang itu dan sampai di mana kematangan dirinya, kematangan batinnya. Secara ideal, kematangan fisikal, kematangan pemikiran dan kematangan batin itu akan sejalanan dan ketiganya membentuk kematangan diri seseorang, hanya seringkali memang kematangan fisikal ini tidak sepenuhnya selaras dengan kematangan pemikiran seseorang dan tentu saja tidak selaras dengan kematangan batinnya, dan lalu kematangan dirinya itu jadi agak pincang. Secara faktual, kita banyak menemukan orang-orang yang matang secara fisik, namun secara pemikiran masih belum sepenuhnya selaras dengan fisiknya itu, apa lagi secara batin. Banyak juga yang secara fisik dan pemikiran itu cukup matang namun secara batin seseorang itu tidak berkembang. Ini agak jarang karena perkembanangan pemikiran itu selalu mendorong perkembangan batin seseorang, dan umumnya yang perkembangan pemikirannya itu tidak selaras dengan perkembangan batinnya adalah orang-orang yang salah memahami batin, salah memahami ajaran spiritual atau yang sama sekali menolak akan adanya batin atau spiritual itu, orang yang menutup diri akan hal-hal yang berhubungan dengan spiritual, batin, walaupun bisa saja orang-orang semacam ini masih berminat pada hal-hal yang bersifat filsafatis, namun mereka selalu mengarahkan pemahamannya pada keintelektulitasannya atau pada pemikirannya yang tidak berkaitan dengan intuisi, spiritual, lebih pada logika semata. Apapun itu namun saya masih menganggap orang-orang yang matang secara pemikiran dan tidak secara batin itu masih dalam kategori orang yang telah tua atau matang secara batin dan yang hanya matang secara fisik semata saja yang bisa dikategorikan sebagai kuda muda. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kuda muda ini bisa saja telah berumur 40 - 50 tahun, bahkan cukup banyak yang telah mendekati umur enam puluh tahun atau telah melewat umur itu dan sayangnya merek masih belum bisa mengembangkan pemikirannya untuk bisa selaras dengan umurnya, dan itu umum sekali sifatnya yang tidak umum justru orang-orang yang kematangan
[mediacare] spiritual material..
Ketika seseorang merasa nyaman dengan ucapan-ucapannya, tulisan-tulisannya, dan merasa kebohongan-kebohongannya itu tidak diketahui khalayak, maka sesungguhnya tanpa sadar dia telah membuka indentitas dirinya yang sesungguhnya. Kalau yang bersangkutan (ybs) itu adalah pedagang obat kaki lima di pasar, tentu wajar saja ini terjadi, ya, namanya saja pedagang obat kaki lima, mencari sesuap nasih dan sejumput uang untuk mempertahankan hidup, dan dengan tekanan kehidupan yang sedemikian beratnya, tidak mudah untuk tetap mempertahankan kejujuran dan kebersihan hati. Namun, kalau ini dilakukan dalam rangka menyebarkan, mengabarkan sesuatu yang menurut ybs itu adalah kebenaran, kabar baik dan keselamatan bagi umat manusia, sepertinya ini menjadi suatu paradoks atau mungkin semacam satire atau humor sedih kehidupan dan itu lalu menjadi bukti bahwa ybs itu sekedar mengerti dan memahami kabar baik itu secara fisikal semata, hanya menyentuh kulitnya saja dan sungguh menyedihkan. Kalau yang bersangkutan ini telah menyentuh pemaham yang mendalam, menemukan kasih sejati, tentu tidak akan ada dualisme atau ketidak tulusan dalam menyampaikan kabar baik dan keinginan untuk diakui bahwa apa yang dikabarkannya adalah yang terbaik dan oleh karenanya semua orang musti patuh dan ikut, yang lain sekedar sampah dan mahluk rendahan. Kasih sejati itu meneyentuh setiap golongan, setiap suku bangsa dan semua agama, hanya, pemikiran kita dan keinginan kita untuk menjadi bagian yang terbaik dan diakui keterbaikan itulah yang seringkali menjadikan kita mengotori kesucian dari apa yang kita agungkan, junjung tinggi dan pedomani itu, keinginan diakui itu juga yang malah mengotori makna sejati dari kabar baik dan kebenaran sejati yang ingin kita bagi itu sungguh sayang memang, namun itulah kehidupan material... spiritual material..spiritual kata-kata manis berisi racun, sayang tidak banyak yang mengerti ini, lebih sedikit lagi yang bisa memahaminya. Kasih sejati itu seperti kasih ibu kepada anaknya tidak bernama, tidak berlebel Kasih sejati itu seperti kasih matahari kepada bumi, memberikan cahayanya tanpa minta diakui Kasih sejati itu bisa bersemayam di hati manusia, tapi manusia yang mana... Andakah itu??? :) :D 110407 - Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.
[mediacare] badai pasti akan berlalu.
Mungkin anda pernah merasa tertekan sedemikian rupa sehingga rasanya langit akan runtuh dan kehidupan anda akan hancur. Kalau itu terjadi, akan baik kalau anda mencoba pasrah dan lalu berdoa, kemudian lakukanlah hal-hal yang anda sukai dan biasa anda lakukan kala anda senggang. Masalah yang membebani anda itu memang tidak akan bisa terselesaikan dengan anda menyibukkan diri dengan aktivitas yang anda senangi dan lakukan di kala senggang itu, namun, paling tidak aktivitas itu akan menarik perhatian anda sedikit ke arah yang lain dan itu akan mengurangi sedikit ketengangan di saraf-saraf otak anda dan itu akan membuat anda lebih relaks dan bisa mencoba berpikir lebih jernih dan punya sedikit kekuatan untuk menghadapi masalah anda itu, apa pun dia. Kalau anda masih belum bisa benar-benar rileks, mari kita sama-sama berdoa hari ini, malam ini, kapan anda bisa, berdoalah, mungkin bagi yang sudah tidak percaya kepada Tuhan, kata Tuhan itu bisa diganti dengan kata Wahai Yang Maha Hidup, atau Hakikat Kehidupan, tapi semoga tidak banyak yang begitu, dan yang menggunakan istilah lain seperti Sanghyang Adi Buddha, atau apa saja, boleh saja mengganti kata Tuhan itu dengan istilah yang anda yakini lebih tepat itu. Doanya sederhana saja,Ya Tuhan, terima kasih atas cobaan yang Engkau berikan kepada ku, karena dengan demikian Engkau masih mengingatku dan mau mengingatkan aku serta memberikan aku kesempatan untuk berubah untuk menjadi manusia yang lebih baik. Kami manusia-manusia yang bersalah ini memohon pengampunanMu dan bimbingan Mu melalui ajaran spiritual kami masing-masing, agar hati kami bisa penuh kasih dan kebaikan sejati dan memberikan kebaikan bagi kehidupan dan semesta alam . anda boleh melanjutkannya dengan Dzikir, meditasi atau apa pun metode spiritual yang anda tekuni... Kalaupun itu belum melegakan, kirimlah email ke sahabat-sahabat anda dan boleh juga ke saya, karena saya juga berdoa untuk diri saya dan anda Mari kita berdoa semoga semua cobaan hidup ini bisa kita hadapi dengan baik dan tabah, dan toh badai pasti akan berlalu. 070407 irwan sutjipto Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED] http://www.friendster.com/isutjipto http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/ http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848 - No need to miss a message. Get email on-the-go with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
[mediacare] Duo combo nih!
Duo combo nih! Sudah dua minggu ini saya sakit, sederhana saja sakitnya, cuma flu dan batuk. Bukan flu burung, juga bukan batuk rejan, cuma batuk biasa, flu biasa tapi agak berat. PIkiran pusing, badan nggak enak, dada sesak dan bernafas itu tidak nyaman rasanya, ditambah lagi tekanan darah naik sepuluh poin karena batuknya yang cukup parah. Awalnya saya mencoba mengobati diri dengan obat-obatan herbal tionghoa yangn biasa saya konsumsi dan biasanya sembuh dalam dua-tiga hari, namun memasuki minggu kedua dari sakit itu, akhirnya saya menyerah dan ke dokter, diberi anti biotik plus obat batuk dan mungkin semacam pereda batuk untuk malam hari. Seorang sahabat saya pernah mengatakan, kadang kita memang musti bersukur kalau kita itu sampai sakit, karena itu berarti Tuhan masih sayang ke kita dan memberikan kita itu iijn untuk mengetahui rasanya sakit dan lalu mengalami sendiri sakit itu. Ya, mungkin sekali teman itu benar, dengan sakit, banyak hal yang jadi terasa mengganggu dan kadang terasa menjadi suatu hal yang tidak menyenangkan, padahal mungkin di waktu kita sehat, gangguan itu biasa saja dan bisa kita toleransi, jadi, periode sakit itu merupakan bagian dari masa-masa ujian kita dalam kehidupan, real test in life, gitu istilah kerennya. Ketika saya menuliskan untaian kata sakit flu dan batuk, tentu anda semua yang pernah mengalaminya dan masih hidup sampai hari ini, tentu akan tahu persis, bagaimana rasanya sakit flu dan batuk itu, apa lagi yang sakit flu dan batuknya itu cukup parah, tentu akan lebih kental memorinya akan kedua penyakit itu yang seringkali datangnya duet-duo combo. Yaa, penyakit duo combo, hehehe. Bagi yang belum pernah mengalami sakit flu dan batuk ini, tentu tidak akan pernah bisa membayangkan bagaimana rasanya dan nikmatnya sakit flu dan batuk ini, tapi rasanya sangat tidak mungkin ada manusia di dunia ini yang tidak pernah mengalami sakit flu dan batuk, kalau pun ada, bisa jadi itu sangat langka dan layak untuk dilestarikan, dan mungkin akan menjadi objek penelitian para ahli agar bisa dijadikan contoh untuk membuat serum atau vaksin anti virus yang ampuh, tapi saya kira kok tidak ada orang seperti itu, atau anda tahu? Silahkan diinformasikan. Jadi, kalau saya menceritakan bahwa dalam dua minggu terakhir ini saya sakit flu dan batuk yang cukup parah, tentu anda bisa maklum dan jadi tahu kenapa tidak ada tayangan tulisan dari saya selama periode itu, dan bukan itu saja sih, saya juga disibukkan oleh aktivitas di kantor yang sedang padat-padatnya, dengan auditor, persiapan pelaporan pajak akhir tahun dan tutup buku serta beberapa masalah lainnya. Dalam masa dua minggu itu ternyata diskusi di milis itu sudah berkembang cukup panjang dan salah satu topik yang menarik adalah soal pencerahan, tingkatan batin dan istilah-istilah semacam itu dan saya sungguh bingung mengamatinya, karena tidak usah jauh-jauh, soal flu saja, kita butuh pengalaman untuk bisa mengerti dan memahami bagaimana rasanya kalau lagi sakit flu dan batuk itu dan sukurnya hampir semua manusia hidup pernah mengalaminya dan tentu pernah merasakannya. Lalu, kalau kita berbicara soal tingkatan batin, tataran kesucian dan apa lagi puncaknya, tentu yang keluar adalah istilah dan penjelasan dari orang-orang yang pernah mengalaminya, entah itu murid-murid utama dari Para Nabi yang tentu telah mencapai tataran cukup tinggi dari pencapaian spiritual itu atau juga dari Sang Nabi sendiri yang tentunya memang sudah mencapai tataran puncak itu, repotnya bagi kita yang belum mengalaminya, kita kembali lagi akan berbicara soal wacana dan istilah-istilah yang disampaikan oleh orang lain, dan seberapa fasihnya kita dalam mengungkapkan itu, tetap saja itu bukan pengalaman kita sendiri, tetap itu sekedar permainan intelektual semata. Lalu bagaimana baiknya? Ya,.. kalau saya memberikan pandangan bagaimana baiknya kepada anda, tentu dengan mudah anda akan menghujat saya dan mempertanyakan validitas saya, otoritas saya dalam menyampaikan pandangan soal tataran spiritual ini, dan tentu saya tidak akan pernah bisa memuaskan anda dengan jawaban apa pun, jadi, saya sekedar memberikan contoh soal penyakit combo duo, eh dua combo - batuk filek itu yang tentu anda semua pernah mengalaminya sendiri dengan harapan semoga kita bisa menceritakan apa-apa yang kita pernah alami sendiri, dan membatasi diri untuk membahas apa yang dialami oleh orang lain. Jadi, tulislah separah apa filek dan batuk yang anda alami dan tentu itu akan lebih mudah untuk anda lakukan dan itu juga yang coba saya lakukan, dengan menulis pengalaman duo combonya saya jadi, duo combo nih! 290307 Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED] http://www.friendster.com/isutjipto http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/ http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848 - Don't be flakey. Get
[mediacare] Anak Muda Jerman.
ketika seseorang itu dewasa secara fisik, berarti dia siap untuk menjadi pejantan dan kalau di kampung saya, itu namanya jadi anak muda Jerman. Rambut klimis, diberi Pamonade yang banyak, kilat-lat-lat, pakai baju rapi, dasi koepoe-koepoe dan sukur-sukur kalau punya penjepit celana model si Charlie Caplin. Ada yang nggak tahu Charlie Caplin? Yaa, sori ya, kalau yang blom tahu si Charlie ini, doi itu adalah pelawak terkenal yang pake kumis model HItler dan dulu si Unang nya waktu masih Bagito, suka niru juga, ya kita tinggalkan soal unang, kita lanjut anak muda Jerman. Jangan lupa juga pake sabuk yang hitam mengkilap dan gaspernya stainless steel atau kuningan juga boleh asal dibrasso dengan mantab.. nggak punya brasso, ya pake jeruk nipis dan garam aja lalu laplah dengan mencling... ting..! Jangan lupa untuk memakai sepatu kulit yang sudah disemir poll, kilat dan licin, coba test dulu , kalau lalat blom tergelincir, berarti anda blom siap, ulang lagi, kalau nggak ada lalat, yaa nyamuk juga boleh asal jangan nyamuk Aedes, nanti malah jadi DB - bin Dengue yang katanya serem bin mematikan. Nah, kalau itu nggak ada juga, ya anda pake rambut deh, kalau rambut atau bulu juga boleh, itu bisa tergelincir di sepatu itu, berarti anda sudah lulus untuk jadi anak muda Jerman dan siap untuk jadi pejjantan dan dinikahkan. Saya tidak tahu persis, kenapa istilah anak muda Jerman ini dipakai dan mungkin sekarang udah nggak umum lagi disebut untuk anak yang sudah besar dan siap untuk menikah, tapi dalam periode saya masih di kota kecil saya - katakanlah kampung begitu- istilah ini dari awalnya untuk memuji, menjadi semacam joke halus untuk mengatakan bahwa seseorang itu sekedar besar badan saja, tapi pikiran itu tidak berkembang. Seorang anak manusia, pemuda yang berkembang dewasa itu akan bisa mempergunakan akal pikirannya untuk berinteraksi dan juga menerima pandangan orang lain, dan tentu saja mau belajar dan mencari ilmu dan anak muda Jerman ini biasanya dijadikan sebutan untuk pemuda-pemuda yang sekedar senang nampang dan bergaya, entah itu di pasar malam, di bioskop atau ditempat-tempat ibadah. Ketika ditanya, diajak untuk berdiskusi yang ada itu hanya lah upaya untuk adu otot tanpa mau mencoba mencari tahu dan belajar lebih giat. Biasanya pandangan orang-orang yang disebut anak muda Jerman ini sempit, ya, seperti pakai kaca mata kuda begitu dan yang kelihatan olehnya cuma apa yang muncul di depan matanya dan kalaupun mereka menoleh-kalau masih bisa, loh- itu juga jarang sekali karena seluruh perhatiannya sudah tersita oleh apa yang dia jalani. Coba anda bayangkan, membersihkan sepatu, gasper, berdandan dan lain-lain, itu sudah menyita banyak waktu mereka, mempelajari apa yang dia kecengi entah itu bioskop atau tempat ibadah atau pasar malam itu pun sudah habis waktunya, jadi wajar sekali kalau pengetahuan mereka itu terbatas. Nah, mana mungkin anda mengajak mereka untuk berdiskusi soal filsafat, soal kehidupan dengan bahasa umum dipergunakan dikalangan para penikmat dan pemerhati kehidupan. Sedikit sekali di antara para anak muda Jerman ini yang lalu beralih ke jalan yang membuat mereka itu mau memahami hidup ini dengan lebih luas dan mau melepaskan kaca mata kudanya, padahal, kematangan pikiran itu sungguh membutuhkan kita untuk mau memahami dengan lebih mendalam dan mau mencari apa yang ingin disampaikan oleh orang lain, atau ingin disampaikan oleh kehidupan kepada kita melalui kejadian-kejadian yang kita temukan dalam keseharian kita. Nah, kadang, anak muda Jerman ini pun bergaya seperti orang yang beragama atau penekun spiritual namun itu tadi, semuanya sekedar di permukaan atau kosmetik belaka tanpa bisa melangkah lebih jauh. Pada akhirnya memang mereka-mereka ini bisa akan sangat berkuasa dikalangannya, ya , karena mereka toh melihat secara fisik dan di permukaan saja dan sayangnya orang-orang semacam itu banyak sekali. Tentu saya yakin itu bukan anda karena anda bisa membaca tulisan ini sampai di titik ini, itu menandakan anda punya pikiran yang terbuka, hati yang mau mengamati dan mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh orang lain, dan dalam hal ini saya, irwan sutjipto. Di bagian atas saya katakan sedikit saja dari para anak muda Jerman ini yang mau melepaskan kaca mata kudanya dan melihat kehidupan itu dengan lebih baik, dan mereka-mereka ini biasanya justru akan lebih cepat lagi kematangan batinnya dibandingkan dengan para peminat filsafat pada umumnya, kenapa, ya karena rasa bersalah dan sadar akan ketertinggalan mereka merupakan suatu cambuk yang membuat mereka itu berusaha dengan tekun dan mencari makna kehidupan, arti hidup baginya dan bagi umat manusia dan sering kali di antara mereka itu ada yang bisa menemukan kebenaran sejati pada akhirnya, entah itu istilahnya melihat dhamma di mana-mana, menyaksikan Allah di mana-mana atau bertemu dengan Roh Kudus, ya saya nggak tahu juga. Yang
[mediacare] Doli-doli Jerman aka Anak Muda Jerman versi 2
Seorang sahabat yang adalah putra tanah Batak Toba memberikan respon atas tulisan saya yang berjudul Anak Muda Jerman dan tentu akan sangat menarik untuk melongok kisah dari tanah Batak ini plus sedikit adat - Budaya Batak yang berkaitan dengannya. Silahkan di nikmati tulisan sahabat itu. == Kalau di kampung saya Tapanuli Utara, Anak muda Jerman itu disebut Doli-doli Jerman yang artinya secara fisik sudah dewasa dan sudah selayaknya menikah, namun tidak berani menikah atau istilahnya mabiar mangoli. Banyak faktor yang membuat si Doli-doli Jerman ini mabiar mangoli (tidak berani menikah); mungkin itu bisa karena tidak dapat calon pasangan yang pas, bisa juga karena ketidakmampuan untuk menjadi sebagai kepala keluarga, selain itu bisa juga karena tidak ada biaya perkawinan dengan acara adat yang mewah, dan tentu saja bisa juga karena memang kejantanannya tidak bisa diandalkan, serta faktor -lainnya yang saya tidak bisa sebut satu persatu. Saya jadi tertarik untuk mengamatinya kembali, dengan tulisan pak Irwan, rupanya ada baiknya kita perlu melihat dan memandang sekeliling kita dimana kita berada. Doli doli Jerman biasanya selalu berpakaian rapi, sepatu licin, kadang celana putih, (pokoknya keren deh tampilannya). Saya pernah melihat dan sekaligus mencoba membaca isi pikiran si Doli-doli Jerman ini dan yang sama bisa gali kembali dari memori saya adalah sebagai berikut: 1). Bila si doli Jerman sedang bersiul dan duduk sendiri, di Kedai atau Kapo (biasanya kedai kopi atau semacam restoran kecil, jarang kedai tuak :) ) sambil menghisap sebatang rokok dengan tatapan pandang keluar kedai/Lapo, ini dari bahasa tubuh ini si Doli-doli Jerman ini sedang melihat sasaran dan membuat sebuah rencana untuk malam minggunya nanti (baca: dia sedang membuat rencana siapa yang akan dia kunjungi dengan acara tersendiri tentunya). 2). Bila si Doli Jerman sudah malas bangun cepat dan malas makan,dan susah tidur, plus jarang senyum, itu tanda dia sedang patah hati atau mengalami kegagalan di dalam rencana-rencana yang dia laksanakan rencana kunjungan ke rumah pacar atau martandangnya itu boleh dibilang gagal total. 3). Bila si Doli-doli Jerman menunjukkan perilaku yang merupakan kebalikan point dua diatas, ini berarti semuanya beres - kencannya lancar-lancar sazza dan sukses, namun kembali kepada yang diatas dia itu sesungguhnya takut mengambil keputusan artinya TIDAK BERANI untuk mengambil keputusan untuk mengahiri masa lajangnya.sehingga bulan berganti bulan, tahun berganti tahun si Doli-doli jerman ini tetap di dalam kesendiriannya atau mungkin sesekali dihibur dengan kencan atau martandang yang sukses, tentu tidak selalu, laaah. Dalam berbisnis pun kalau kita takut mengambil keputusan, berarti peluang bisnisnya pun tidak mungkin sukses didapatkan. Berani itu berarti mampu mengendalikan resiko atau meminimalisir resiko yang besar menjadi sepadan, dan memperoleh hasil yang memuaskan zzuuga. Demikianlah sedikit pemahaman saya, tidak sebanyak yang diamati pak Irwan, namun bisalah dikit dikit untuk dibagi kepada teman-teman. Malua taru. 150307 - Be a PS3 game guru. Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.
[mediacare] Bugil nih yeeee....!!
Bugil nih y!! Musik??? Mungkin anda pernah menemukan ada tipe meditasi yang menggunakan musik sambil mengamati keluar masuknya nafas, dan ini sebetulnya merupakan variasi atau pengembangan teknik meditasi dengan pelafalan ayat-ayat suci atau matram. Memang agak sedikit beda bunyinya dan getarannya, namun mantram yang benarpun kalau salah dilafalkan tidak akan memberikan hasil guna dan daya guna yang tepat seperti yang dimaksud oleh si pengajar mantram dan juga tidak akan menghasilkan getaran seperti yang anda pernah tonton, baca atau dengar kisanya. Musik-musik dengan komposisi nada tertentu bisa menghasilkan gelombang suara atau getaran yang membuat anda bisa masuk dalam kondisi yang mendekati kondisi meditasi. Saya katakan mendekati karena memang itu bukan kondisi meditasi sesungguhnya. Anda mesti melepaskan perhatian anda dari musik itu untuk bisa benar-benar berada dalam kondisi batin yang bermeditasi. Bagaimana itu, ya, anda musti mencoba mempraktekkannya dan menemukannya sendiri. Biasanya teknik meditasi dengan musik ini digunakan untuk terapi fisik atau bagian dari upaya penyembuhan, dan ada teman yang berpraktek sebagai distance healer yang pernah mengajak saya untuk mengemas meditasi musik ini menjadi produk yang bisa dijual, sayangnya saya tidak tertarik untuk menceburkan diri dalam dunia komersialisasi meditasi, jadi dengan senang hati tawaran itu saya tolak. Selain untuk terapi fisik - penyembuhan, meditasi ini berguna sekali bagi orang-orang yang mau belajar meditasi namun kemelekatannya akan keduniawian, akan hingar bingar kehidupan itu masih sangat kuat. Untuk mengalihkan pikirannya dari hingar-bingar itu, biasanya meditasi musik ini akan sangat banyak membantu. Namun kalau kondisi tenang atau kondisi batin yang mendekati meditasi itu sudah mulai dicapai semestinya si penekun ini mesti diarahkan untuk mempraktekkan teknik meditasi lain yang cocok dengannya agar proses perkembangan batinnya bisa berjalan alias tidak terpaku di situ-situ saja. Di sinilah seseorang yang memang sudah pantas untuk menjadi guru meditasi itu dibutuhkan, seorang guru dengan kepekaan yang baik dan batin yang matang akan bisa mengarahkan si penekun untuk menemukan sendiri objek meditasi yang sesuai untuknya agar kemajuan batin itu bisa diperoleh. Tanpa bimbingan seorang guru yang baik dan benar, seorang penekun akan meraba-raba dalam kegelapan dan menebak-nebak metode apa yang bisa dia pergunakan. Dan terjadilah trial and error atau praktek coba--coba. Sayangnya praktek seperti ini tidak sepenuhnya bisa dilakukan untuk meditasi karena efeknya itu bisa membuat seseorang yang salah memilih metode atau objek meditasi itu menjadi gila atau paling tidak terganggu mentalnya dan anda tentu tidak bisa me reload kondisi sebelum praktek itu dilakukan karena ini bukan game komputer yang bisa di save dan di re load. Jadi, hati-hatilah memilih guru meditasi, salah-salah bukan pencerahan yang dicapai tapi taraf kegilaan yang di dapat. Kan sayang kalau sampai ganteng-ganteng atau cakep-cakep jalan-jalan sambil bugil di jalanan.. duuh parno dong.. Bugil nih y!! 130207 Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED] http://www.friendster.com/isutjipto http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/ http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848 - Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center.
[mediacare] Minta nomer yuuuukk....
Minta nomer ykk Di jaman SDSB, Porkas dan Undian berhadiah lainnya dulu, buku tafsir mimpi itu adalah salah satu komoditi lokal yang sangat laku keras di lingkungan tempat saya berada, dan koran-koran yang semacam Dobrak, dll dll - saya lupa- itu sibuk memuat oret-oretan yang kalau ditafsirkan bisa untuk menjadi sumber nomer jitu untuk di pasang di undian-undian semacam itu. Saya pun kadang ikut mengamati, tidak ikut main sih, sekedar mengamati saja karena hobi saya dari kecil, dari orok malah, itu mengamati dan mengamati. Ibu saya termasuk salah satu yang hobi dengan penafsiran kode dan nomer ini, ya, kata beliau utak utik angka biar otak nggak mandeg, beku dan jadi pikun. Hmm, nenek saya almarhum juga suka main sedikit, yaa dulu di jaman itu judi pacuan Kuda Singapura cukup aman untuk dimainkan dan mereka juga ikut main, sekarang rasanya sudah tidak lagi karena si Mama sudah sibuk dengan cucunya dari koko ku, cucu laki-laki pertama dari anak yang paling dia sayang, tambah lagi dia juga lagi ke Amrik, melihat kelahiran cucunya dari anak perempuan kesayangannya, jadi main nomer sudah tinggal kenangan buat kami sekeluarga. Sejak kecil saya hidup di lingkungan yang penuh dengan mistik, ada medium atau dikenal dengan istilah Tang ki dan ritual kemasukan dewa itu disebut Lok Tung atau Lok Tang dan di kota saya itu ada dua Dewa yang terkenal Dewa Sukong atau Sukung yang Tang kinya benama si Otak, dan lalu Nenek Gunung Kawi atau Mbah Gunung Kawi, mediumnya saya tidak tahu namanya karena kami memanggil beliau dengan sebutan Ama saja, karena memang beliau itu sudah tua tapi orangnya sangat baik hati. Dalam berjalannya waktu dan sampai saya SMA, kehidupan klenik dan mistik ini masih terus mengikuti saya dan ada beberapa orang Tang ki lain yang pernah saya temukan dan ajak ngobrol. Saya menikmati saja pertemuan itu dan tentunya kebiasaan saya atau hobi mengamati ini masih terus saya lakukan, dan mungkin sampai hari ini juga masih. Ada salah satu Tang ki yang lalu sempat menjadi guru saya sebentar, yaa cuma satu - dua kali pertemuan dan lalu beliau bilang ke saya, agar saya belajar ilmu dunia dengan serius, kuliah dan bekerjalah dengan baik. Ilmu seperti ini katanya, sudah tidak jamannya lagi untuk dipelajari dan saya (menurut beliau) mesti rajin-rajin belajar, siu lien hanya sekedarnya saja, kata beliau begitu. Dari perjalanan itu, saya menemukan bahwa ada beberapa kategori medium dan medium yang paling rendah itu biasanya akan sangat menderita selama proses Lok Tung. Mereka ini akan tidak sadar dan seperti tertidur atau bahkan seperti pingsan. Yang terakhir ini seringkali tidak bisa lok tung selama beberapa hari sampai seminggu sesudah lok tung terakhirnya. Kadang, ada yang bisa jadi meninggal atau sakit parah karena memaksa diri untuk lok tung. Bagi medium-medium yang cukup kuat, biasanya mereka itu cuma akan seperti tertidur dan sesudahnya, mereka itu akan normal lagi dan tidak banyak masalah bagi kesehatan mereka. Dan untuk medium-medium yang tingkat tinggi biasanya mereka sebetulnya tidak bisa disebut medium lagi, karena Dewa atau mahluk suci yang biasanya meminjam tubuh mereka itu tidak lagi menempel dan menggantikan kesadaran mereka dalam interaksi untuk memberikan pertolongan ke orang-orang yang membutuhkannya. Medium-medium atau Tang Ki yang termasuk tingkat tinggi ini akan seperti berdialog dengan Dewa yang mendampingi mereka seperti mendengarkan suara musik di telinga mereka dengan ear phone atau head phone dan pertanyaannya via suara hati atau bisikan batin. Anda mungkin akan bertanya, bagaimana caranya dari yang rendah ke yang tinggi. Ya, nanti akan terjawab sampai akhir cerita ini. Salah satu medium yang paling tinggi tingkatannya yang pernah saya temui adalah guru saya itu dan beliau itu kalau berjumpa dengan saya selalu akan berbahasa inggris, walaupun beliau itu tidak pernah kursus, tidak pernah tamat SD juga dan tidak pernah tahu soal bahasa inggris sama sekali. Tapi kalau saya lagi main ke rumahnya, beliau pasti akan berbahasa inggris ke saya, menurut suheng saya di situ atau murid beliau yang sudah lama belajar, si guru meminta tolong ke salah satu dewanya yang orang bule untuk membisikkan bahasa inggrisnya ke si guru. Tapi sampai hari ini saya tidak pernah tahu apa alasan si guru untuk melakukan itu ke saya dan saya selalu lupa nanya hehehehe. Masih menurut si suheng itu, begitu masuk ke lingkungan rumah beliau, kami musti ekstra hati-hati karena apa pun yang kita pikirkan, si guru pasti akan tahu dan bisa repot kalau beliau tahu kita sedang berpikir tidak benar atau pikiran kotor. Si Suheng itu pernah disuruh menyapu seluruh lantai Vihara dan semua meja dewa di vihara itu gara-gara pikirannya masih terbayang adegan About Last Nightnya dia dengan salah seorang perempuan yang dia kenal. Sesudah itu, oleh si guru dia di hukum dengan musti makan sayur doang selama
[mediacare] Jangan lupa yah....
Jangan lupa yah Jangan, jangan! Jangan-jangan Jangan-jangan???! Jangan, .. jangaan Jaaangan! Jaaangan! Jangan!! Jangan!! Jangan? Jangan?!! Jaaangan. Jaaangaaan! Dst. Yaa, dalam masyarakat yang punya peradaban yang tinggi, penggunaan suatu kata itu bisa menunjukkan makna yang sangat beragam, penekanan atau intonasi, bahasa tubuh baik dengan mimik muka maupun dengan sikap dari anggota badan-tubuh lainnya itu akan memberikan makna dan nuansa yang berbeda. Kali ini saya sekedar ingin mengajak anda bermain-main dengan pikiran anda untuk melihat beberapa contoh saja, dan mohon tidak mengira lalu saya ahli bahasa dan ahli bahasa tubuh, tapi seperti yang saya katakan tadi, ini sekedar sebuah selingan, permainan saja. Saya yakin, banyak diantara anda, tepatnya kita di sini itu yang jauh lebih ahli soal bahasa dan interpretasinya serta bahasa tubuh. Jangan, jangan! Ketika seseorang membunyikan kata Jangan (kita singkat J saja) dengan cara ini biasanya ini muncul dari upaya melarang untuk tidak melakukan atau meneruskan sesuatu, tapi tidak lah sangat keras atau dengan cukup lembut tapi tegas, mungkin si ibu lagi duduk sambil membaca koran atau majalan dan anaknya mencomot kue bolu yang baru selesai di panggang olen si ibu tadi. Nah, anda boleh saja membayangkan istri anda bergaya dan membahasakan kata J itu, karena visualisasi saya adalah istri saya, hehehe. Jangan-jangan Pengucapan kata J yang model ini, itu ibarat si inem lagi mendengar suara gruduk di dapur dan dia lagi membayangkan kalau itu adalah maling atau hantu dan ekspresi wajahnya itu setengah bertanya atau bingung, ingin tahu, tapi takut, naaah ini khas banget sinetron kalau blom pernah lihat, gh, nonton gih sana... hahahaha. Jangan-jangan???! Ini lagi persis sama dengan yang di atas, tapi rasa takutnya itu sudah lebih kuat, entah itu beneran maling, atau benaran hantu, entahlah saya nggak ikutan sih... sama, juga, ekspressinya bisa anda simak di sinetron. Wah ini penulisnya banyak nonton sinetron rupanya, hahahaha. Jangan, .. jangaan Naah ini dia, pengunaan kata J oleh si Bapak yang lagi melarang anak sulungnya untuk berhenti mengagganggu adik-adiknya, yaa pada bandel sih hahahaha. Anda boleh menduga, ini saya yang lagi melarang anak sulung saya untuk tidak jahil dan mengganggu adiknya, kadang sih saya tambahkan tanda seru di belakang huruf n nya, biar lebih afdol dan pake tarikan nada seriosa sedikit. :) Jaaangan! Jaaangan! Naaah ini dia, kesukaan para bapak, pengucapan kata J dari seorang wanita yang lembut, manis dan sedang menolak pacarnya untuk memberikan kiss pertamanya di kening, nya, nolak tapi mau dan manja, wui, hahahaa. Para ibu-ibu mohon maaf yah, ini sekedar bercanda kok, dan kadang istri saya juga menggunakan ekspresi ini untuk menggoda saya, sekedar menggunakan bahasa untuk mempertahankan kemesraan di antara kami. Anda boleh saja menirunya, tidak akan ditarik royalti karena saya toh tidak bisa meminta HAKI untuk mencharge anda , hehehehe. Jangan!! Jangan!! Duh, brisik, ini teriakan si Inem ketika mau di goda bosnya atau majikannya atau pun ponakan atau adik dari majikannya, yaa habis, dia sexy sih, namanya juga Inem si pelayan sexy atau hantu cantik, ups salah hantu nggak ikut tan hehehee. Jangan? Jangan?!! Nah, kalau ini tidak menarik sama sekali, biasanya diucapkan oleh para penggede yang dilarang oleh entah itu satpam, hansip atau petugas yang pangkatnya lebih rendah, entah itu staffnya atau apa gitu yang oleh si bos atau majikan dihadiahkan sebuah tanda tanya besar karena kok bisa-bisanya, berani-beraninya melarang dia untuk melanggar aturan yang sebetulnya dia buat sendiri. Yaa, kacau deh... Jaaangan. Jaaangaaan! Ini dia yang paling seru. Melarang atau bercanda hahaha, tapi biasa juga diekspresikan kalau seseorang yang cukup cerdas dan punya selera humor yang tinggi kepada teman dekatnya untuk tidak berhenti melakukan sesuatu yang sebetulnya dia suka, tapi saya tidak akan membahas itu apa karena nanti jadi malah vulgar dan saru just imagine atau bayangkan sendiri saja y. Nah, ada satu lagi sih yang mungkin masih menarik untuk diuraikan di sini, walaupun anda bisa juga menambahkannya jika anda mau. Begini Jangan janga aa aan, (sambil dinyanyikann) Nah ini saya lupa terusan lagunya dan kalau ada yang ingat mohon di nyanyikan saja sendiri dan kalau anda berbaik hati, boleh lah di kirim jawabannya ke japri atau ke milis juga boleh. Lagunya apa dan siapa yang menyanyikan, saya kok jadi senang lagu Jangan-jangan ini. Jangan, jangan menjangan datang Datang menjangan di pondok kopi Jangan, jangan anda datang Kalau tidak membawa kopi Nah, kalau bawa kopi, nanti kita minum kopi bereng, gitu... Jangan lupa yah ! salam 080307
[mediacare] Mengheningkan cipta untuk sabar
Dalam sejarah karir saya, pernah saya bekerja di suatu tempat yang memberikan kesempatan bagi saya untuk mengantarkan dua orang sahabat, mentor, dan sekaligus atasan saya-paling tidak secara hierarki- untuk kembali ke hadiratnya, dan tempat yang sama juga memberikan saya kesempatan untuk mengatar staff saya yang paling saya percaya, kasihi dan juga hormat (mungkin ndak banyak yang tahu hehehe), untuk kembali ke hadiratNya juga. Tidak ada yang berkesan dan menarik dari kehilangan orang-orang yang anda kasihi, hormati dalam keseharian anda bekerja, yang ada mungkin sebentuk kesedihan yang mendalam, demikian dalam sampai sering tidak ada yang tahu bahwa apakah saya itu sedih atau malah tidak punya perasaaan sama sekali. Istri saya sendiri sering bertanya, apakah saya sayang kepada dia dan juga kepada anak-anak dan bahkan salah satu teman kuliah saya itu menganggap saya itu sangat matematis dan penuh dengan perhitungan untung rugi, dan tidak akan mungkin orang seperti itu untuk bisa mengasihani orang lain apa lagi sampai menulis puisi dan berbagai artikel. Katanya, saya itu tidak bakal mau melakukan sesuatu tanpa ada imbalan atau keuntungan ganda bagi diri saya sendiri. Waktu jaman SMA dulu, saya terkenal sangat serius dan tidak pernah mau bercanda dan siapa pun yang saya tatap pasti entah itu minggir atau gugup-paling tidak begitu dan saya terkenal sangat pemarah dan tidak mau bertoleransi dengan orang lain. Salah seorang staff saya yang sekarang sudah menjadi mantan staff bilang bahwa saya itu selalu akan marah dengan alasan yang jelas dan tanpa alasan, tidak mungkin saya akan marah. Dan memang begitulah kenyataannya. Seseorang menjadi pemarah itu tentu ada alasannya dan beberapa alasan utama itu bisa kita jadikan bahan obrolan hari ini. Salah satu alasan orang itu menjadi marah adalah untuk menutupi kekurangannya, kebodohannya dan percayalah, atasan semacam ini sangat sulit untuk dihadapi dan dilayani, pertama karena ketidakmampuan dirinya itu ditutupi dengan marah dan mencari-cari kesalahan orang lain dan kedua, apa pun yang anda lakukan itu pasti ada saja yang salah menurut dia. Padahal, kalau ybs itu diminta melakukan sendiri belum tentu dia akan sanggup melakukan apa lagi melakukan dengan baik. Anda tidak perlu menanyakan ke saya bagaimana cara untuk menghadapi orang semacam itu, karena tentu sudah banyak buku yang membahas itu dan tentunya juga anda sudah lebih tahu teorinya daripada saya. Tapi yang pasti, salah satu pilihan utama untuk mengatasi masalah ini adalah anda rileks saja dan lakukan yang bisa anda lakukan lalu pasrah saja dan jangan pernah menutupi kesalahan anda. Terus terang dan jaga diri baik-baik, mungkin itu yang paling baik, yang lebih baik lagi, carilah tempat kerja yang lain-jika mungkin. :) Alasan kedua seseorang itu menjadi pemarah, karena dia tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya dan tidak ingin di dekati oleh siapapun, ingin sendiri dan menikmati hari-harinya. Ini tipe orang aneh, tapi memang bisa saja ada, saya sendiri pernah mengalami periode ini, terutama sekali kalau saya lagi patah hati, hahahaha. Alasan ketiga yang paling umum seseorang itu marah karena dia tidak pernah mau percaya akan orang lain dan selalu menganggap dirinya paling benar, ya entah apa istilah psikologisnya orang semacam ini, tapi ini juga salah satu pribadi yang sulit untuk dihadapi, super ego atau megalomania-mungkin itu, saya lupa. Sering kali orang seperti ini itu (sangat) cerdas di satu bidang, namun tidak untuk bidang yang lain, dan dengan bekal kecerdasan di bidangnya ini egonya itu mendorong dia untuk unjuk gigi di bidang lainnya. Mungkin ybs ini lupa bahwa orang dengan talenta multi dimensi itu tidak banyak, mungkin dari sejuta itu tidak lebih dari sepuluh sampai seratus orang yang punya talenta multi dimensi, dan enam puluh dari orang-orang ini entah menjadi seniman terkenal, mungkin sudah menjadi pengusaha kaya yang tidak terkenal, tapi kaya betul hehehe. Lalu, yang empat puluh lainnya ke mana? yaa, mungkin itu masih ada di antara anda dan saya dan masih merangkak di bangku kuliah, sma, di sawah, dll. Masih berjuang. Ada banyak alasan marah lainnya yang mungkin bisa anda tambahkan dan tentu sampai di sini, anda akan bertanya, lalu marahnya saya waktu di masa-masa sekolah itu kenapa dan lalu di lain waktu itu kenapa... yaa, mungkin karena alasan kedua, mungkin karena alasan ketiga dan keempat, hehehee. Sebetulnya saya itu tidak marah, cuma, saya sering mengungkapkan apa yang saya pahami sebagai sesuatu yang tidak wajar dan tidak proporsional itu dengan cara terbuka, frontal dan tanpa basa-basi, istilah bule nya frankly speaking gituloh! Dan tidak banyak orang yang senang untuk diajak berbicara terbuka, terutama sekali orang yang mengatakan bahwa dirinya itu terbuka , loh, kok??? Ya,, itulah fakta hidup. Ketika seseorang itu berkata bahwa dia itu terbuka dan
[mediacare] Bodoh itu sama dengan belum tahu sazza, kok!!!!!
Bodoh itu sama dengan belum tahu sazza, kok! Sebagai manusia, seringkali kita itu rapuh dan mudah terjebak dengan luapan emosi, nafsu dan aksi-aksi di sekitar kita, dan lalu kita memberikan reaksi yang sebetulnya malah makin menunjukkan kebodohan kita. Ini sangat alami dan dialami oleh semua orang dalam kehidupan ini, pernah mengalaminya dan mungkin masih dan akan. Saya mengalaminya, anda mengalaminya dan semua orang mengalaminya. Saya sering menggunakan kata-kata kasar dan keras untuk mengkritik orang lain dan saya sendiri juga pernah dikritik dengan sangat pedas oleh orang lain, bahkan seringkali kritikan itu tanpa alasan yang valid dan lebih pada ketidak sukaan atas kepribadian saya dan juga kadang karena yang bersangkutan itu merasa minder kepada saya, tapi apapun alasannya toh saya mengalami kesulitan atas kritikan dan tindakan orang itu. Seorang guru saya pernah mengatakan bahwa kalau seseorang mengatakan kamu bodoh, sebetulnya dia itu baik dan sayang kepada kamu, coba bayangkan kalau tidak ada yang menyadarkan kamu dan membiarkan kamu seperti kerbau atau babi berkubang dalam lumpur kebodohan dan kepicikan berpikir kamu, mana mungkin kamu akan bisa maju. Sama halnya kenapa kalau seseorang itu dilahirkan dalam kesenangan, kebahagiaan terus-menerus, tanpa kesulitan, tanpa tantangan, tentu akan sangat sulit untuk bisa mengharapkan suatu pribadi yang matang, dewasa dan penuh tanggungjawab serta tegar darinya. Anda jangan berpikir bahwa orang yang hidup dalam kesenangan itu sama dengan orang kaya, bukan, banyak orang yang kaya tapi mendidik anaknya dan menjalani hidup dengan penuh tantangan dan kerja keras, tapi anda tentu pernah mendengar atau menemukan ada orang miskin yang tidak bisa hidup dengan kemiskinannya bahkan sampai dikatakan manusia yang tidak tahu diri, sudah miskin bodoh dan malas pula. Jadi, guru saya pun bilang, kalau orang mengatakan anda bodoh, cobalah sabar sedikit dan lalu bertanya dan menyimak, kenapa anda itu dikatakan bodoh. Lalu bercerminlah, renungkan dan amati semua proses yang menjadikan anda itu dikatakan bodoh, tidak boleh ada yang tertinggal, telaah dan amati semua, kalau masih belum juga paham, tanya lagi, sesudahnya dan coba perbaiki, berjuanglah dengan kuat dan tunjukkan ke orang yang mengatakan anda itu bodoh bahwa anda itu tidak bodoh, hanya belum tahu. Jadi, semoga mulai hari ini anda akan mempersepsikan kata Bodoh itu sama dengan belum tahu, bukan sepenuhnya goblok bin tolol, tapi kalau memang anda mau tetap bodoh, goblok bin tolol ya itu urusan anda sendiri,bukan saya. Tapi saya yakin, anda semua itu cuma belum tahu, kok. Jadi Bodoh itu sama dengan belum tahu sazza, kok! 070307 Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED] http://www.friendster.com/isutjipto http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/ http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848 - Don't get soaked. Take a quick peek at the forecast with theYahoo! Search weather shortcut.