[mediacare] Katanya loh!!!! Indah loh!!!

2007-09-25 Terurut Topik Irwan Sutjipto
 
   
  Main hujan, main pasir dan permainan yang membuat tubuh kotor dan basah 
lainnya merupakan kesenangan anak-anak di masa kecil dan mungkin untuk sebagian 
dari kita, sebagian besar mungkin, masih merupakan sesuatu yang disenangi, 
digandrungi dan tetap dijalani sampai hari ini... main perang-perangan dengan 
air gun misalnya dan klo meminjam slogan iklan salah satu produk sabun atau 
deterjen di negara kita ini yang bilang,Kalo nggak kotor nggak kan 
belajar..., lalu.. kita tentu akan mengenang masa kecil kita atau masa-masa 
kita main yang kotor dan basah-basahan dan nikmatnya kekotoran dan sensasi 
basah dll dll... dan saya sendiri beberapa waktu lalu baru menulis tentang 
hujan dalam versi bahasa inggris yang mungkin ada beberapa huruf yang 
hilang, atau terlompati.. 
   
  Saya tidak ingin ngobrol soal hobi basah - basahan dan kotor-kotor itu kali 
ini, hanya mencoba mengajak anda melihat dari sisi tidak ada kotor tidak ada 
belajarnya itu, dan sering sekali dalam hidup kita, pengalaman tetaplah guru 
yang paling baik kalau yang bersangkutan itu mau belajar dan mau berubah untuk 
menjadi lebih baik. 
   
  Gampang sekali mengatakan dan mengutip istilah-istilah bijak, dan 
menggunakannya sebagai moto anda, slogan anda, dst dst... namun pada 
kenyataannya tetap saja tidak banyak yang bisa menemukan makna dan belajar dari 
istilah-istilah bijak itu dan lalu yang ada cuma sekedar slogan, moto dan 
kata-kata indah yang menghiasi bibir, profile atau ID atau blogs saja...
   
  Dan kalaulah suatu hari anda bisa menemukan dan mencicipi sedikit pemahaman 
dari ujaran-ujaran bijak itu dan lalu berminat untuk mengajak orang lain 
mencicipinya... semestinya anda telah menyiapkan satu trilyun kesabaran dan 
ruang di hati anda seluas jagad raya, karena lalu yang sering anda temukan itu 
bukanlah penghargaan, tapi sebaliknya, mungkin cercaan, mungkin cemooh dan yang 
lebih parah lagi, stigma atau penempelan lambang murtad atau sesat ke jidat 
anda dan sangat mungkin anda akan masuk ke kelompok orang nyeleneh bin 
linglung... :)) 
   
  Sederhana saja masalahnya, dan tentu anda juga tahu bahwa kenyataan dan 
kebenaran sejati itu pahit rasanya bahkan sangat pahit, dan cobalah anda tanya 
kepada orang-orang yang anda temukan di dunia ini, seberapa banyak yang mau 
minum minuman yang pahit dan makan makanan yang pahit... Rasanya mungkin 
99.99% tidak ada yang mau karena maunya yang enak, manis, gampang dan indah... 
padahal kebenaran itu seringkali tidak indah, tidak pula jelek, walaupun 
seringkali bagi kebanyakan orang, kebenaran sesungguhnya itu tidak indah, dan 
tidak menyenangkan. singkatnya jelek, pahit, tawar dan tidak menarik... 
   
  Semua orang mau sesuatu yang indah, sesuatu yang syahdu dan membuai kalbu, 
sesuatu yang indah untuk dibayangkan sesuatu yang indah untuk dilihat, dan 
semua orang ingin melihat keindahan yang tersaji di panggung sandiwara 
kehidupan ini,  tanpa ingin melihat kenyataan yang sesungguhnya yang ada dbalik 
persiapan keindahan yang tersajikan dihadapan kita semua, dan betapa beratnya 
upaya dan usaha untuk mewujudkan keindahan dan kesahduan itu untuk bisa muncul 
dan tersaji di hadapan anda.
   
  Contoh gampang saja, pernahkah anda membayangkan untuk sepiring nasi yang 
tersaji di hadapan anda itu berapa lama kerja keras petani yang menanam padi, 
dan sebelumnya mengolah tanah dst dst dan lalu memanennya dan menumbuknya entah 
itu dengan alu atau dengan mesin giling yang pake solar, dan lalu proses 
pengiriman ke pasar dan akhirnya dibeli dan ditanak pernahkah juga anda 
membayangkan betapa kotor dan susahnya menanam sebatang kangkung dan proses 
lainnya sampai si kangkung itu bisa tersaji di hadapan anda, kita belum 
membicarakan proses yang membuat kecap, garam, piring, sendok, garpu dll dll 
yang anda pergunakan di kala makan.. berapa banyak tetes keringat dan berapa 
banyak proses yang telah mengisi perjalanan semua benda itu untuk tersaji ke 
hadapan anda saya yakin, tidak banyak yang ingat akan hal ini dan sesekali 
merenungkan dan lalu mensukuri, keindahan sederhana yang disajikan dihadapan 
anda, dan lalu menikmatinya dengan sepenuh hati tanpa menyisakan
 hidangan itu setitik pun karena sudah sangat banyak keringat yang tertumpah 
untuk menghadirkan sehelai daun kangkung, sebutir nasi di piring anda.. 
   
  Kalau anda bisa merenungkan betapa tidak indahnya seluruh proses yang 
menghadirkan sepiring nasi, sepiring kangkung dan semangkok sup dihadapan anda 
dan lalu anda bisa menghargai sebetapa tidak enak pun sup itu, mungkin kita 
akan bisa berbicara lebih jauh akan kata-kata bijak yang anda suka kutip dan 
tuliskan, mungkin kita bisa beranjak lebih jauh untuk melihat makna-makna yang 
tersirat dari yang tersurat dan tentu anda tidak akan dengan mudah membuang 
sebutir nasi yang tercecer di piring anda, anda tidak akan dengan mudah marah 
ke pembantu anda yang kelamaan menggoreng ayam ato tempe atau apalah yang rada 
gosong karena si 

[mediacare] Hopefully.

2007-09-17 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Ada sebuah bacaan dari sahabat di dalam sana yang mungkin menarik, dalam bahasa 
inggris, jadi... semoga berkenan, kalau bisa dinikmati
   
  salam
  Irwan
   
  Hopefully.
   
  Yesterday was a rainy evening, the rain fell very hard and as if the sky was 
pouring all of its tears in one shot. The water dropped sound creates a heavy 
stroke on the canopy beside the waiting veranda near the side entrance. These 
moment reminded me on my childhood time, a moment very like yesterday, the day 
when the sky is also pouring all of its tears on earth.
   
  I always enjoy a heavy rain like that coz It was cold and not many sound can 
conquer the rain, water dropped sound on the surface of the roof, on the canopy 
or any other surfaces open wide for the rain. The cold and the sound is always 
creating reezing feelings inside and it always be a good time if one is in a 
mellow or sorrow feelings.
   
  In that childhood of mine, my sorrow is not about that I did not get a toy or 
lost a game with friends, but more of sad to see how cruel human can be to 
others and how though life can be to human and about twenty year after that 
day, the same feelings came to me again and still it is in the rainy day, hard 
rain to be more precise.
   
  If we metaphor or personify the earth as a mother earth and the rain as her 
cry on humanity than it will be easier for us to imagine how life is really 
worth for crying, asking for compassion and love for all human kind or living 
creature on earth, and it will than be asking for your all commitments to 
contribure on a better life on earth….hopefully.
   
  180907


Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED]
http://www.friendster.com/isutjipto 
http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848
Gallery:
http://www.flickr.com/photos/[EMAIL PROTECTED]/
   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[mediacare] �There is nothing new the same sun�

2007-09-04 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Tulisan ini saya repost lagi karena diskusi tentang suatu topik yang beberapa 
tahun lalu pernah ramai didiskusikan kembali muncul di salah satu milis yang 
saya ikuti dan sebagian besar para peserta nya juga itu-itu juga. dan 
sebagai tambahan untuk tulisan di bawah, seorang sahabat saya, mantan manager 
saya tepatnya, di salah satu kantor akuntan publik pernah mengatakan bahwa 
kalau kita tidak bisa menghadapi dan menyesaikan suatu permasalahan dengan baik 
dan memperoleh pelajaran yang lengkap darinya atau menemukan hikmah dari 
peristiwa atau kejadian itu, kejadian yang sama atau sencara esensial sama itu 
akan muncul lagi dan muncul lagi seperti siklus yang berulang... selamat 
menikmati dan selamat berakhir pekan...
   
  ==
  Ucapan itu pertama kali saya dengar waktu saya masih kuliah di Yogya, dari 
mulut dosen Auditing saya yang doktor lulusan amrik. Beliau mengatakan ini 
waktu menceritakan pengalamannya kuliah di Amrik saya, dan Professornya bilang 
begitu waktu dia nanya, untuk thesis Doktoralnya topik apa sih yang belum ada 
dan bisa ditulis, ya dijawab begitu, dan juga ditambahkan bahwa, “There is 
nothing new under the same sun, what is new is the approach and the point of 
view in the way people presenting those  “ , lalu si Pak dosen ini menulis 
sesuatu dan dapat nilai A juga... hehehe 
   
  Ujaran “There is nothing new under the same sun” itu mungkin sebelumnya sudah 
pernah saya dengar atau baca, cuma, mungkin dulunya tidak memberikan kesan 
apa-apa, tidak memberikan makna apa-apa bagi saya, namun dengan berjalannya 
waktu banyak kejadian yang menjadikan saya memahaminya dengan lebih mendalam.
   
  Anda juga tentu sama dengan saya,, dan dalam keseharian kita tentu banyak 
memperoleh informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber dan bisa saja pada 
satu masa kita baru menyadari makna, maksud atau rahasia dari satu atau lebih 
pandanga orang  yang pernah kita baca,  dan umumnya itu terjadi sesudah ada 
kejadian-kejadian yang menjadikan kita mau merenungkan kejadian itu lebih 
mendalam dan lalu pengetahuan itu menjadi lebih bermakna. 
   
  Ada dua poin yang ingin kita obrolkan hari ini, yang pertama tadi adalah 
there is nothing new under the same sum alias tidak ada sesuatu yang baru di 
dunia ini, di bawah matahari yang sama. Yang ada itu hanyalah 
pengulangan-pengulangan akan segala sesuatu yang sudah pernah terjadi, sudah 
pernah ada. Tentu anda tahu dan pernah terpikirkan akan hal ini dalam kehidupan 
anda. Ini tidak hanya di dunia mode - fashion, di dunia pekerjaan dst dst. 
Boleh dikatakan semua bagian dari kehidupan ini adalah pengulangan-pengulangan 
atau perputaran-perputaran, atau siklus. Apa anda sudah lupa? Bumi kan berputar 
mengelilingi Matahari, dan juga mengitari galaksi Bima sakti, berputar juga 
pada porosnya dan entah pada apalagi berputar atau beredar bukankah itu 
juga merupakan sebuah pertanda bahwa kita itu sebetulnya berputar-putar, hidup 
dalam sebuah labirin besar?? Hehehehe.
   
  Nah, kalau anda bisa mamahami hal ini, sebetulnya ketika anda menemukan 
sesuatu yang baru atau penting bagi anda, semoga anda lalu tidak membiarkan 
rasa bangga, sombong atau semacam itu tumbuh di dalam batin anda, karena, itu 
sangat mungkin bukanlah sesuatu yang baru bagi orang lain. Bisa saja itu sudah 
basi bagi orang banyak. Tapi, tidak perlu juga anda jadi minder kalau anda 
ternyata itu tahu atau menemukannya itu paling lambat di antara komunitas anda, 
ya, sangat bisa jadi, ketika orang lain sudah menemukan atau memperhatikan apa 
yang baru saja anda temukan atau perhatikan itu, anda sedang menikmati kegiatan 
lain, pengetahuan lain atau hal-hal lain. Wajar saja. Jadi dengan memahami akan 
siklus ini, anda bisa tenang, tidak sombong atau pun tidak rendah diri. 
   
  Poin kedua yang ingin saya obrolkan itu adalah soal anda sudah pernah 
mendengar sesuatu atau membaca sesuatu, tapi lalu kesannya itu tidak ada 
bekasnya dalam diri anda alias lupa atau tidak ingat atau tidak memberikan 
makna. Lalu ketika ada kejadian yang menimpa anda dan lalu membuat anda mau 
merenungkannya, baru anda bisa menemukan makna dari apa yang pernah anda baca 
sebelumnya. 
   
  Dalam dunia spiritual, seorang guru saya pernah berkata begini,”Anda tidak 
pernah akan bisa ingat uraian ajaran yang mendalam, yang tataran untuk itu 
belum anda capai. Tapi ketika tataran batin itu dicapai atau kondisi batin anda 
itu sudah pada tataran/frekwensi itu, ingatan akan uraian ajaran itu akan 
muncul dengan sendirinya.” 
   
  Nah, mungkin sekali, ketika anda membaca sebuah tulisan tentang apa saja, 
bukan soal spiritual saja, tingkat pengetahuan anda akan tulisan itu baru 
sebatas mengerti secara pikiran, secara simbol-simbol pemikiran dalam bentuk 
tulisan, bentuk kata-kata dan pemahaman anda itu hanya dalam bentuk rangkaian 
analogi atas ingatan anda akan makna kata dan hubungannya dengan kata lain yang 
tersusun dalam tulisan itu. Untuk uraian yang berkaitan dengan kegiatan fisik, 
ilmu 

[mediacare] OOT: fungsi bagian bagian kamera digital

2007-09-04 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Diskusi ini terjadi di salah satu forum kamera digital, semoga bisa menjadi 
suatu selingan yang menarik, mohon dibaca dengan santai dan santai... 
   
  Tanya:
  Sebutkan dunkz fungsi bagian bagian kamera digital 
  Jawab:
  Bagian depan kamera, lensa dan sekitarnya. 1. Kalo dipanasi dengan baik dan 
benar bisa buat nyundut , nyudut apaaa azzaaa 
2. Kalau bagian depan kamera digital anda itu adalah lensa dengan body lensa 
hampir seluruhnya adalah besi dan filter anda adalah baja buatan jerman, ini 
berarti anda punya senjata yang lumayan untuk membela diri kalau anda ditodong 
atau di rampok ketika sedang menggunakan kamera digital itu. 
3. Kalau maling anda lalu lari karena benjol sesudah anda gaplok dengan lensa 
seperti di no. 2 di atas, anda bisa mencopot filter anda itu dan menggunakannya 
sebagai senjata rahasia ala ninja dengan menyambitnya ke si maling aka garong 
alias bandit. 
4. Kalau masih kurang, copotlah lensa itu dan timpuklah si maling dengan lensa 
itu... 
5. Nah, kalau sampai di maling geger otak, anda bisa menunjukkan bukti bahwa 
anda dirugikan lebih banyak ke pihak berwajib dengan menunjukkan kamera anda 
yang tinggal body yang omfong eh ompong. 
6. Kalau Pak Polisinya nggak percaya , yaa... mo gi mana yah nasib lah 
7. Kalau anda menggunakan kamera pocket, bagian depan kamera anda itu cuma bisa 
buat nyundut dan gaplok sedikit, dan kalau lah lalu patah, belilah kamera baru 
dan yang terutama sekali, BACALAH buku manual kamera anda, kalau manual nya itu 
dalam bahasa inggris, komplainlah ke toko yang anda beli dan mintalah yang 
versi bahasa indonesia, kalau tidak ada komplain lagi dan gantilah dengan 
kamera yang ada manualnya dalam bahasa indonesia 



semoga berguna dan selamat menggunakan bagian depan kamera anda. 
  Selanjutnya bagian samping kiri kanan kamera, ini gampang biasanya ada 
jendela-jendela untuk ada buka dan utak utik, selain itu sisi kiri dan kanan 
kamera ini akan baik untuk memecahkan kulit kacang, bisa juga untuk memipihkan 
buah melinjo kalau anda lagi jalan-jalan ke kebun melinjo dan pabrik emping, 
siapa tahu anda iseng mau coba ikutan bikin emping akan bagus dan rata 
hasilnya kalau anda menggunakan sisi kamera yang dari besi atau baja, kalau 
dari alumunium, agak sedikit pelan yah, kasihan si alumina ini agak lembt...
   
  Sisi atas, nah, ini yang seru, ada banyak tombol dan anda musti coba-coba aja 
sendiri, termasuk mencoba untuk mencopotnya dan lihatlah hasilnya, kalau lepas, 
pasanglah kembali dan lanjutkan percobaaan anda. Kalau ternyata tidak bisa, 
datanglah ke bengkel tambal ban dan minta tolong sama si Abang untuk 
memasankannya kembali entah di lem atau di kasi angin tekanan tinggi biar nggak 
bandel dan mau nempel.

Tombol-tombol itu bisa berguna kalau anda sedang iseng menunggu objek potretan 
anda atau lagi menunggu pacar yang sedang mandi. 
Bisa juga sembari anda minum kopi anda menggunakan tombol-tombol itu untuk 
melewatkan waktu menunggu kopi anda dingin sedikit, tapi hati-hati agar jangan 
sampai tumpah ke kamera anda apa lagi sampai masuk di sela-sela tombol itu, 
nanti anda jadi butuh vaccumm cleaner atau penghisap debu untuk mengeluarkannya 
dari sana.. mungkin chamois juga bisa berguna.

Selain tombol, di bagian atas kamera ituu sisi datarnya juga ada sedikit, yaa, 
bisalah untuk mengganjal kursi kalau anda lagi mau mengambi barang di 
ketinggian sementara bangku yang anda pergunakan itu kurang tinggi untuk bisa 
membantu anda menjangkaunya. 

semoga bisa dipergunakan dengan baik sisi atas kamera anda itu, yang multi guna.
   
  Bagian belakang..

Nah ini dia.

Di sisi belakang kamera itu ada beberapa tombol dan ada LCD lalu ada view 
finder alias jendela buat ngintip.

Kita mulai dari jendela buat ngitip aja karena biasanya ngintip-ngitip itu 
adalah aktivitas yang disukai oleh banyak orang, terutama sekali para peeping 
Tom alias si Tom tukang ngintip... kita mulai saja:
1. jendela ini berguna kalau anda selama ini jarang untuk melihat lewat 
jendela, ya, untuk melepaskan rindu melihat lewat jendela, anda bisa 
menggunakan jendela di kamera anda untuk melihat-lihat dunia dari balik 
jendela tentu tidak lah se afdol melihat lewat jendela sesungguhnya, tapi 
bolehlah untuk melepas rindu sekejap sazza.
2. Untuk para peeping tom, anda bisa menggunakan jendela di kamera anda itu 
untuk melihat pacar-pacar anda agar anda bisa memilih pacar anda yang pas untuk 
menjadi istri anda dan menemani anda seumur hidup. Tapi janganlah dipergunakan 
di malam pertama, akan repot nanti dan membuaat anda dalam bahaya karena bisa 
saja pasangan anda marah dan malah mempergunakan kamera itu untuk memberikan 
pukulan yang manis ke wajah anda, hati-hati!!!.
3.Jendela ini juga berguna sekali kalau anda ingin melihat cowok ganteng atau 
cewek cakep tapi anda takut atau malu kalau dipergoki sedang memandang mereka 
dengan nikmatnya, tapi, jangan lah sampai anda lupa untuk menekan tombol untuk 
memotret agar si objek yang anda 

[mediacare] sayangnya banyak yang suka melakukan itu

2007-08-14 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Hari ini ada cerita yang baik dan kurang baik hehehee, saya katakan kurang baik 
karena berita buruk itu tidak enak didengar, walaupun toh sama saja sih 
haahhaa... ya boleh dong kita menghibur diri sedikit dan mengurangi tekanan 
psikologis ke diri kita.
   
  Berita baiknya saya lagi pilek eh mengarah ke filek alias pilek dan metode 
pelukannya sepertinya kurang berhasil karena kurang lama... hehehe.. ya.. 
rasanya cuaca jakarta yang panas dan lembab serta mungkin juga efek dari gempa 
yang muncul beberapa waktu lalu, plus juga kondisi kantor yang agak kurang 
kondusif telah membuat fisik saya agak melemah dan jadilah flu.
   
  Berita kurang baiknya itu adalah saya menerima japri yang intinya ada sahabat 
lain, salah seorang pemirsa milis lain, yang mau kenalan dengan teman yang 
joblo yang saya ceritakan dalam email yang lain. Kenapa saya katakan buruk, ya 
itu karena sepertinya saya dapat suatu profesi tambahan lagi yaitu mak comblang 
eh pak comblang, dan saya sesungguhnya kurang suka profesi itu karena takut 
salah memperkenalkan orang, maka, saya dari awal mengatakan saya cuma 
menyampaikan email anda ke dia dan sisanya terserah berdua, saya nggak ikutan.
   
  Begitu juga halnya dalam kehidupan sesungguhnya, saya beberapa kali diminta 
memperkenalkan teman-teman baik ce maupun co untuk bisa memperoleh pasangan dan 
saya cuma  menjawab dengan tersenyum saja, pertama karena hampir semua teman 
dekat saya itu sudah menikah dan kedua soal memastikan kebaikan atau kecocokan 
antara dua orang individu yang berbeda itu merupakan hal yang tidak sederhana 
dan juga orang itu bisa atau tepatnya gampang berubah, baik itu perubahan yang 
negatif atau ke arah yang buruk dan sukur kalau itu ke arah yang baik dan 
ketika misalnya saya harus ikut mengantarkan perkenalan kepada suatu hubungan 
yang kurang baik, rasa bersalah dalam diri saya itu merupakan sesuatu yang 
tidak menyenangkan dan tidak ingin saya alami.
   
  Sama halnya dengan kerja atau melamar pekerjaan, saya juga tidak terlalu suka 
atau cendrung ekstra hati-hati untuk mau mengajak saudara saya untuk masuk di 
tempat kerja di mana saya bekerja, kecuali saudara saya itu melamar pekerjaan 
tanpa melalui bantuan saya dan kalaupun saya sampai tahu, rasanya saya akan 
menyarankan untuk mencari tempat bekerja yang lain yang lebih baik. Pertama 
dari segi etika dan moralitas, akan tidak mudah bagi saya untuk tidak membantu 
si saudara itu di dalam pekerjaan dan yang kedua, jika terjadi sesuatu pada 
perusahaan tempat saya bekerja, tentu saudara saya itu akan ikut mengalami 
susahnya, padahal kalau dia bekerja di tempat lain, mungkin saya bisa minta 
bantuan darinya dan sebaliknya. ya, tapi sayangnya banyak yang suka 
melakukan itu... ya, tentu itu kembali ke prinsip dan nilai masing-masing orang 
yang bukan hak saya juga untuk ikut campur, kecuali aturan hukumnya meminta 
saya ikut hehehehe
   
  140807

   
-
Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. 

[mediacare] Jadilah rumput

2007-08-06 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Abah saya pernah bilang, jadilah rumput biar tidak rubuh tertiup angin, biar 
ketika diinjak rebah dan besok bangun lagi.
   
  Sesungguhnya, tidak mudah untuk menjadi rumput dengan sebenar-benarnya 
rumput, lebih mudah mengucapkannya, namun melaksanakannya sungguh tidak mudah, 
kita cenderung mudah untuk membawa-bawa posisi kita di masyarakat, di kantor 
ato bahkan posisi kita di rumah, sebagai manager, sebagai panglima rumah eh 
ayah, ibu ato apa deh. saya pun begitu, dan ini pun terbawa di beberapa 
forum dan salah satunya forum fotografi yang belakangan ini makin sering saya 
geluti... rasanya saya agak tegang dan serius dalam menyikapi dan mengikuti 
perkembangan di forum itu sampai suatu hari dalam salah satu sessi hunting foto 
bareng teman-teman sekota tempat saya tinggal, ada salah satu teman yang 
bilang... yaa, saya sih nggak mengganggap foto siapapun itu jelek, sepanjang 
saya masih bisa menikmati akan saya anggap bagus, toh kita kan penikmat 
fotografi
   
  Saya tertegun sejenak dan itu tertanam dibenak saya berhari-hari, sampai hari 
ini masih juga terngiang-ngiang dan saya mencoba memaknainya dengan baik, ya, 
setiap orang punya cita rasa tersendiri dan sepanjang kita masih bisa menikmati 
karya orang tersebut tentu tidak jadi masalah, bukan soal siapa yangpaling 
hebat karyanya tapi bagaimana kita menikmatinya. saya kira ini suatu 
pencerahan spiritual juga kali yah, hehehehe dengan cara foto-foto... :)) 
   
  Yang minat lihat foto saya silahkan click di link flickr saya ya salam 
dan semoga senang di hati. Oh lupa, soal jadilah rumput itu, ya, sebanyak 
mungkin kita mestilah membaur seperti rumput, bersahabat dan bersenda gurau 
dalam hidup itu banyak baiknya, namun toh bukan berarti kita larut dalam badai 
kehidupan. Rumput itu bagian dari rerumputan, namun tetap saja dia punya 
eksistensi sebagai sebatang rumput, tanpa mesti mendongakkan kepala tinggi ke 
langit, mungkin itu yang bisa saya share. 
   
  060807


Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED]
http://www.friendster.com/isutjipto 
http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848
Gallery:
http://www.flickr.com/photos/[EMAIL PROTECTED]/
   
-
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

[mediacare] Coba anda baca kembali dengan lebih teliti�.

2007-07-30 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Tulisan lama, di repost, mungkin masih berguna...
   
  ==
  Coba anda baca kembali dengan lebih teliti….
   
  Sering kali kita itu asal menjawab saja apa yang menurut kita mungkin adalah 
pertanyaan atau masalah yang diajukan oleh seseorang kepada kita. Dan tanpa 
anda sadari, itu sebetulnya sebentuk kesombongan dan arogansi kita yang 
walaupun tidak terlihat kasar, namun sebetulnya itu merupakan penyakit kronis 
yang sangat susah untuk disembuhkan, ya, katakanlah itu semacam kanker dalam 
pola pikir anda, mungkin juga bisa disebut semacam sindrom kesucian atau 
sindrom kebaikan hati, sindrom bodhisatva mungkin begitu karena dalam agama 
Buddha Bodhisatva itu adalah orang suci yang telah mencapai pencerahannya tapi 
menunda untuk melebur dengan kesujatian (paling tidak itu yang ada dibeberapa 
text book buddhis yang pernah saya baca dan umum diketahui oleh umat buddha di 
Indonesia, mungkin juga dunia).
   
  Sindrom kebaikan atau enaknya kita katakan sindrom kesucian ini bisa dilihat 
dalam beberapa stadium. Stadium awal tentunya bisa jadi dalam bentuk itu tadi, 
menjawab pertanyaan orang akan kebenaran spiritual, tanpa melihat dengan jelas, 
apa sih yang ditanyakan, dan lalu mesti dijawab apa. Ybs itu langsung saja 
menerjemahkan kebutuhan orang yang bertanya atau melontarkan pertanyaan itu 
sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan dia, baik kelihatannya, tapi lalu 
apakah memang demikian? 
   
  Kelihatannya sepele masalahnya, tapi ini sebetulnya merupakan salah satu 
sumber konflik yang parah, yang bisa mengarah ke stadium dua, yaitu memaksa 
orang lain untuk mau percaya kepada apa yang disampaikannya, tanpa mau perduli 
apakah pandangannya itu sudah benar dan bisa menjawab pertanyaan dari si 
penanya atau orang yang menghadapi masalah dan kebetulan dekat dengannya. 
   
  Sindrom ini bisa menjadi parah dan mengarah pada obsesif kompulsif atau 
obsesi yang demikian meledak-ledaknya dan mungkin bisa mengarah pada sindrom 
kesucian stadium lanjut mendekati parah yaitu halusinatif dan mungkin sekali 
bisa dikatakan gila, ya, contohnya beberapa orang yang pernah anda ketahui 
mengakui dirinya itu Nabi, titisan nabi atau penerima wahyu Nabi, walaupun 
analisa perilaku ybs itu sebetulnya sangat bertentangan dengan norma umum, tapi 
saya tidak mengatakan bahwa Ibu siapa tuh, klo nggak salah Lia Amalia itu 
termasuk golongan ini, tidak, saya kira beliau itu baik, kok dan tidak termasuk 
golongan penderita sindrom kesucian. 
   
  Umumnya hampir semua orang mengalami sindrom kesucian ini pada stadium awal, 
termasuk anda dan saya. Dari observasi saya selama ini, stadium kesucian 
tingkat awal ini akan selalu dialami oleh setiap penekun pada awal-awal 
perjalanannya sebagai penekun spiritual, kecintaan akan kebenaran dan keinginan 
untuk mengajak orang lain untuk menemukan kebenaran sejati, pencerahan itu 
merupakan bagian dari keimanan yang kasar, suatu manifestasi dari keyakinan 
kita kepada ajaran yang kita tekuni, jadi wajar saja muncul dalam perjalanan 
itu. Lama tidaknya kita ngedon atau mengidap sindrom kesucian tingkat awal itu 
tergantung pada banyak faktor, namun tentu yang utama adalah tekad dan 
perjuangan kita untuk memproses diri kita agar bisa memahami lebih jauh, ajaran 
yang kita tekuni itu agar lalu kita bisa bergerak dari bentukan keyakinan ke 
arah pengertian dan bahkan pemahaman akan ajaran yang kita tekuni.
   
  Bagaimana itu, ya saya tidak bisa menjawabnya secara pasti, namun, kalau anda 
sudah bisa memahami atau menemukan hikmah atau pelajaran-pelajaran spiritual 
dari kehidupan anda sehari-hari dalam interaksi sosial anda, itu bisa jadi 
merupakan suatu pertanda bahwa anda sudah mulai sembuh dari sindrom kesucian 
ini. Saya katakan mulai, ya, kalau anda memupuk rasa bangga dan kesombongan 
secara halus dalam diri anda tanpa menjaga pintu-pintu batin anda dengan 
hati-hati, anda akan kembali dijangkiti oleh sindrom itu dan mungkin langsung 
masuk ke stadium yang lebih gawat….. :D 
   
  Ya, untuk yang lagi kena stadium awal, cobalah dibaca lagi apa yang saya 
tulis di bawah ini. Jangan lalu anda baru digelitik sedikit, sudah muncul wajah 
asli anda yang tentu tidak menarik untuk dilihat, apa lagi untuk mencapai 
pencerahan….
   
  “Meditasi, yoga, dzikir itu merupakan bagian dari upaya untuk melihat ke 
dalam, memahami diri. Mungkin kalau dzikir dengan mengucapkan asma Allah itu 
bisa juga mengandung filsafat lain yang tentunya merupakan bagian yang mesti 
anda kaji dengan ahlinya, sori saya kebetulan bukan ahlinya, masih belajar 
juga, tapi kalau tidak salah ingat, ada ujaran yang mengatakan bahwa untuk 
menemukanNya, anda mesti mengenal diri anda sendiri. Nah ini yang saya lupa 
lengkapnya berbunyi gi mana, tolong dong saya di bantu.”
   
  171006

   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

[mediacare] Apa Nenek eh Oma bilang ......

2007-07-10 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Kali ini saya mo ngobrol soal masa kecil saya dan apa nenek saya bilang. Ini 
gara-gara abah saya nyeletuk dan bilang, klo udah tua mestinya kudu bisa 
menahan diri. Ya deh, Abah!!
   
  Soal menahan diri alias sabar ini sih memang urusan ruwet karena kebetulan 
saya punya teman yang namanya Sabar tapi orangnya suka tidak sabaran alias suka 
meledak, hehehe tapi seringnya ke orang lain, bukan ke saya, jadi, hitungannya 
ke saya sih masih cukup baiklah, hopeng, gitu loh! Bukan bopeng.
   
  Balik soal sabar, dari kecil, saya itu sudah terkenal tidak sabaran dan 
paling sebel sama orang yang lemot alias lemah otak, tapi ya, kadang saking 
capeee nya saya, pun saya jadi suka lemot juga, termasuk klo nulis, kadang suka 
 ngelindur, jadi, rasanya saya ngerti deh, kenapa para lemoters itu suka lemot 
hehehehe, biarpun mereka sering kali lemot tanpa sebab, alias ya, sudah bawaan 
orok. 
   
  Ok, lah, kita bukan mau menghina orang, tapi ngomong soal tidak sabar itu 
tadi. Si Abah bilang, klo makin tua kita sebagai manusia, mustinya kita bisa 
lebih sabar, cuek lah, nggak usah terlalu oversensitip, klo di fotografi 
istilahnya iso tinggi hehehehe, kena cahaya dikit udah ngejreng, hehe. Dan sama 
juga dengan si Abah, nenek saya dulu di kampung, juga bilang hal yang sama ke 
saya  yang masih balita, waktu itu dan sekarang masih balita juga alias bawah 
limapuluh tahun alias blom gocap gitu , hehehe. Si Oma bilang,Loe kalau 
diganggu orang, ya, lebih baik cuekin aja, kecuali dia udah main tangan alias 
mukul. Klo elo bisa lawan, ya lawanlah, klo nggak bisa menghindar saja, tapi 
sebaiknya tinggalkan saja, ya, Wan! gitu kata si Oma. 
   
  Si Abah, ngomong gitu, si Oma - alias nenek, sama juga, jadi sepertinya para 
orang tua itu makin lama makin pikun, eh eh eh, sori, hehehe sama-sama suka 
menghindari keributan dan cuek bebeklah, gitu, dan saya juga rasanya 
dikit-dikit bisa ngerti, wah, rasanya saya mulai tua nih :) hmm. Ok deh 
kakak, saya lanjut dulu. Jadi sampai di sini dulu share soal apa Nenek eh Oma 
bilang .. hehehe.
   
  Oma-Oma saya sudah pada pulang kampung tanam sayur (istilah orang tionghoa 
untuk meninggal), jadi klo mo minta nasehat paling ke si Abah dan adik 
sepupunya si Oma yang nun jauh di sana dibalik benua , hehehehe... 
   
  
salam dan selamat malam terutama buat para oma dan opa yang seumur sama si 
Abah, klo sama si Oma sih rasanya nggak ada yang baca email, yah hehehehehe 
  
100707

  


[mediacare] Fwd: :) ya, itulah problem kita bersama

2007-06-25 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Sebagai manusia yang berwujud, kita seringkali fasih dengan keberwujudan kita 
dan fasih akan lambang-lambang materi yang kita pergunakan dalam keseharian, 
bahkan ketika kita berbicara tentang hal-hal yang secara fisik, materi itu 
tidak ada bentuknya pun, kita cenderung untuk menggunakan istilah, simbol yang 
mewakilinya. 
   
  Tentu itu sah-sah saja dan jamak dilakukan karena untuk hal materi, kebendaan 
dan bentuk-bentuk perasaan, emosi dan pemikiran itu, hampir semua orang bisa 
mengalaminya dan bisa menemukan arti-makna dari simbol bahasa yang 
dipergunakan. Namun, ketika yang kita bicarakan itu sudah tidak mencakup 
bidang-bidang tersebut tadi, atau sudah memasuki areal atau hal-hal yang tidak 
banyak yang bisa memahaminya dengan baik, akan mulai timbul kekacauan dan 
kerancuan yang sesungguhnya timbul karena kefasihan kita dalam bermain dengan 
simbol wujud dan perasaan atau bentukan-bentukan yang umum dan jamak itu tadi...
   
  Lalu, gi mana dong, yaa, saran saya cuma satu, hati-hati saja, dan klo 
mengutip peribahasa lama ato ujaran lama itu ada yang bilang, 
   
  Lihatlah dengan hati, bukan dengan mata
  Dengarlah dengan hati, bukan dengan telinga
  Rasakan dengan hati, bukan dengan kulit.
   
  Lalu, hatinya yang mana??? heheheehehehe, itulah permasalahannya, anda 
musti membuka diri anda dan mengorek si hati itu??? hehehehe kembal lagi, 
fasih dengan kata dan simbol. :) ya, itulah problem kita bersama.
   
  250607


 
-
Don't get soaked.  Take a quick peak at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.

[mediacare] Fwd: ndak tahulah...

2007-05-31 Terurut Topik Irwan Sutjipto
http://groups.yahoo.com/group/semedi/message/14247
Ketika seorang penyair ingin menggambarkan beningnya air di suatu
danau, beningnya kaca adalah suatu referensi yang baik dan jamak
diketahui, apa lagi di zaman sekarang ini,di mana-mana kaca
dipergunakan dan beningnya di pertontonkan.

Ketika seorang pujangga jaman dulu ingin menyampaikan manisnya cinta
ketika ia bersemi, madu merupakan suatu rujukan sepanjang zaman yang
sering digunakan, jamaklah katanya.

Dan dari zaman-ke zaman, para pujangga itu terkenal akan kepekaannya
dan sangat jamak kalau para pujangga - sastrawan terkenal itu kalau
tidak filsuf,tentulah rohaniawan kaliber besar... dan rasanya
kepekaan batin, ketajaman rasa dan kekayaan nuansa merupakan suatu
berkah, anugerah ato efek samping dari kefilsufan mereka, kemapanan
dan kematangan kerohaniawanan mereka itu... tentu jamak rasanya
kalau karya mereka itu kaya dengan analogi dan perumpamaan, contoh
dan lambang pertama atau utama bagi mereka itu bisa bermakna
yang pertama mengenal atau yang mengawali kedekatan dengan Nya,
tidak mesti menjadi suatu tanda awal, tanda hitungan pertama atas
segala sesuatu, namun lebih pada makna pertama akan halnya spiritual
religius.

Membaca karya-karya mereka-para filsuf itu, para nabi dan rohaniawan
itu, rasanya dibutuhkan latihan kepekaan yang mantab dan mestilah
terlatih juga untuk menelurusi nuansa kata dan makna yang ingin di
sampaikan oleh si pujangga, menelusuri suasana batin tanpa itu
tentu sekedar membuang waktu dan mencari-cari pembenaran atas
penafsiran yang salah, dan lalu tentu keributan saja yang ada, riuh
rendah pikiran yang ada, tanpa menemukan makna, nuansa dan rasa yang
sesungguhnya.

Namun, hidup ini sungguh penuh kebebasan yang sudah barang tentu
membawa konsekwensi yang sama dengan bentuk dan pola kebebasan yang
dipergunakan, maka, wajar sekali perlu disadari ketika bentuk dari
konsekwensi itu datang, hendaknya pemahaman yang ada, bukan
penyesalan akan apa yang dipilih dan dimengerti sebagai kesejatian
itu... tanpa itu, akan tetap berada dalam lingkaran tanpa akhir,
samsara katanya ndak tahulah...

310507


Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED]
http://www.friendster.com/isutjipto 
http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848
   
-
Choose the right car based on your needs.  Check out Yahoo! Autos new Car 
Finder tool.

[mediacare] Boring?! ....??@@

2007-05-22 Terurut Topik Irwan Sutjipto
http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msgth=556963start=0;
  In the way to the office my driver asked me about boring, how to face boring. 
And I said, boring is a very common feelings for human and it is basically 
occured due to our inherent nature from the basic element of wind/air. We all 
knows that wind always moving, not static and as wind/air is part of our body 
existance by way of breathing and oxygen in our blood circulation, we are 
inheriting the dynamic and active movment nature of the wind.
  It is important for us to realize this inheritage nature of our existance as 
a human being and it will enable us to understand and realize that it is not 
our true self, not our escence as a spirit and so it is not to be follow, short 
to say, we must enable to conquer those feelings if not we should make our body 
and mind, busy with more positive activities, learning, do something which is 
related to our job, things which is beneficial to many others or perhaps to our 
company and many other things that positive for this life. If not, perhaps, sit 
in silent, enjoy the breathing will be a good one to be done and we are 
avoiding ourself in do useless or negative things
  It is easy to say those words, but it is truely not easy to apply and 
practice it in our daily live as we are human with many limitation and 
stupidity.. but, keep on trying and improve yourself, coz life is about 
learning to be a better human from time to time 
  230507

   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[mediacare] Nikmat pedas sampai ke ujung lidah....

2007-05-14 Terurut Topik Irwan Sutjipto

  Tadi saya ngobrol soal kecap nomor satu dan saya ingin ngobrol soal cabe 
botol. Sama halnya dengan kecap, cabe botol pun punya gaya yang sama, bahwa 
semua cabe botol itu kualitas nomor satu, nggak ada nomor dua. Dan biasanya 
barang kualitas nomor satu itu katanya nggak pake iklan, tapi hampir tidak ada 
yang tidak melakukan iklan atau promosi, alias semuanya melakukan iklan.
   
  Anda tentu heran, kenapa kok katanya nomor satu nggak perlu iklan, ya, itu 
tentu anda juga tahu, kan, barang bagus pasti bagus, dan barang bagus iklannya 
dari mulut ke mulut. Dan inilah yang membuat pemikiran bahwa barang bagus itu 
tidak perlu diiklankan, lalu semuanya mengatakan tidak pake promosi, bukan 
promosi, bukan gombal tapi fakta, padahal, semuanya melakukan promosi.
   
  Saya pernah menemukan satu merek sambel/sambal yang benar-benar tidak 
melakukan promosi, tapi benar-benar enuaak. Sambal itu sambal aceh, asli dari 
orang aceh dan nikmat nya itu euy , muante, dan pedasnya itu sampai ke 
dasar lidah... dan memang tidak dipromosikan karena buatan industri rumahan, 
dan saya juga bisa tahu sambal itu karena yang buat itu tantenya teman saya dan 
saya mencobanya karena kebetulan saya kos di rumah teman saya itu dan sambal 
itu tersedia di meja makan, lalu saya minta sedikit dan nyoba, karena enak saya 
nanya dan beli sendiri.
   
  Yaa, mana ada sih orang yang tidak mau jualannya laku keras? Mana pula ada 
yang tidak berpromosi 
   
  Ya, dalam hidup ini kita tidak bisa menghindari diri dari nama, label, judul 
dan apapun istilahnya untuk wakil dari suatu tulisan, buku, sosok manusia atau 
mahluk, dan bukannya kita mesti menghindari promosi atau upaya 
menginformasikannya, tapi saya kira lebih pada bagaimana kita 
menginformasikannya dengan jujur dan pada saat dan cara yang tepat.
   
  Akan halnya dengan pelaku-pelaku spiritualpun, saya tidak yakin kalau mereka 
juga menghindari diri untuk dikenal, tapi juga tidak mau minta dikenal dan 
terkenal, lebih tepatnya mereka akan bersikap wajar dan alami sekali dan tidak 
juga akan kehilangan jati dirinya sampai tidak punya harga diri dan tidak punya 
muka, justru sebaliknya mereka membawakan dirinya dengan baik, menempatkan 
harga dirinya itu dengan alami dan elegan, makanya ada istilahnya mengalahkan 
orang tanpa menyorakkan atau mempermalukan lawannya. Istilah jawanya saya lupa, 
ada yang bisa bantu :)
   
  Oh ya, soal sambal itu, wah, saya itu sampai hari ini masih terngiang-ngiang, 
eh teringat-ingat dengan rasa asem, manis dan pedasnya yang pas dan harmonis di 
bibir eh lidah saya, nah loh, coba bayangkan kemelekatan saya akan rasa sambel 
itu sampai sedemikian kuatnya sampai masing ingat akan rasanya yang mungkin 
sudah 15 tahun yang lalu saya cicipi, jadi buat yang masih ragu apakah saya 
sudah mencapai tingkat kesucian atau belum, anda boleh mendapatkan konfirmasi 
bahwa saya yang masih kuat kemelekatannya ini, pasti sudah nggak bisa dihitung 
level-levelan lah, hehehe mungkin level jeblok atau jangkrik saja, wah, kalau 
jangkrik jadi primadona cari yang lain aja deh, kecoa ato rumput saja, oh ya 
rumput saja, rumput pake sambel aceh. nikmat pedas sampai ke ujung lidah
   
  140507


Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED]
http://www.friendster.com/isutjipto 
http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848
   
-
Give spam the boot. Take control with tough spam protection
in the all-new Yahoo! Mail Beta.

[mediacare] Kecap No. 1

2007-05-14 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Saya itu hobi makan, dan kadang hobi ini sulit dihapuskan ato dihilangkan, yaa, 
maklumlah, nggak jadi hobi aja, makan itu sudah jadi agenda wajib dalam hidup 
ini, biar cuma sekali, dua kali ato bahkan tiga kali, tetap menjadi agenda 
harian bagi semua orang, semua manusia.
  
Mau pake nasi, roti, mie, ato sekedar sayuran ato daging doang atau pun makan 
pel eh obat atau via infus, makan itu adalah wajib hukumnya, hanya metodenya 
beda-beda, bahan dan teknik mengolah makanannya beda-beda.
   
  Saya tidak ingin ngobrol soal makan hari ini sekedar mau mengajak anda 
mengamati bahan makanan atau bumbu masak, tepatnya, dan lebih spesifik lagi, 
kecap. 
   
  Coba anda amati, apa ada kecap yang menyebut diri itu kecap No. 2 ato No. 3, 
tidak bukan? Semua pabrik kecap pasti menyebut kecap buatannya itu nomor satu 
alias No. 1, di dunia, di indonesia ato di kotanya deh, pokoknya Nomor SATU 
   
  Dalam banyak hal, kita juga akan selalu ingin disebut nomor satu, dan lucunya 
juga dalam hal spiritual, kita juga ingin disebut NOMOR SATU juga atau paiing 
tidak masuk dalam golongan ELITE ato terpilih... 
   
  Akan halnya para kecap nomor satu-nomor satu itu tadi, akan ada proses alami 
pasar yang akan menentukan apakah memang kecap-kecap itu benar-benar nomor 
satu. Sebetulnya sudah menjadi tolak ukur utama bahwa kecap nomor satu sejati 
itu harus dibuat dari kacang kedelai kualitas utama, pilihan dan masih bagus 
kondisinya, tidak banyak yang busuk dan kadar air kacang kedelai itu musti 
sesuai. Lalu proses peragiannya musti bagus, raginya bagus, wadahnya itu bagus. 
Wadah yang bagus itu biasanya terbuat dari guci keramik yang bagus buatannya 
dan bersih, biasanya guci yang sudah pernah dipergunakan untuk membuat kecap 
sebelumnya akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada guci baru, dan tentu 
ini membutuhkan proses pengolahan guci yang baik juga. Lalu air yang 
dipergunakan juga mesti bagus, dst dst. Nanti kalau saya jelaskan semua dengan 
detail, anda akan mengira saja sudah pakar bikin kecap dan lagi pamer, eh 
promosi kecap ke anda-anda semua.
   
  Biasanya, secara sederhana, anda-anda sebagai konsumen akan bisa memilih 
sendiri kecap nomor satu yang tulen, tanpa banyak promosi, anda akan bisa 
memilih sendiri, untuk kecap manis, saya dan keluarga memilih kecap Cap Bango 
sebagai pilihan dan kecap asinnya Cap Dua Angsa, dari medan. Cap Bango ini pun 
direkomendasikan oleh ayah mertua yang juga doyan makan dan masak, sama seperti 
menantu nya ini, bedanya menantunya masih montok dan berisi, beliau cukup masih 
gagah dan kelihatan lebih muda dari usianya, hehehe.
   
  Oh ya, kita arahkan sedikit ke soal spiritual, ya, sama sajalah dengan 
kecap-kecap itu tadi, dalam dunia spiritual semua orang itu mau, menomorkan 
diri sebagai nomor satu, hanya ironisnya, dunia spirtual sejati itu sebetulnya 
melatih orang untuk rendah hati, tidak sombong dan tidak mengagung-agungkan 
diri, dan lalu penomor satuan ini, rasanya kok agak bertentangan, seperti kalau 
kecap itu, yang manis kok nyatanya rasanya agak kecut, yang asin sama kecut 
juga, jadilah semacam paradoks aja. Tapi, tooh kecap kan tetaplah kecap, dan 
semua kecap itu nomor satu,  Kecap No. 1
   
  140507

   
-
Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles.
Visit the Yahoo! Auto Green Center.

[mediacare] Nyaman bagi semua.

2007-05-08 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Kemarin malam saya ngobrol dengan supir yang mengantarkan saya pulang dan kita 
lalu membahas tentang seorang rekan kerja kita yang sudah mendekati pensiun 
dari jabatannya sebagai supervisor di kantor. Dalam usianya yang sudah 
mendekati pensiun, sahabat itu lalu menikahi seorang wanita yang jauh lebih 
muda darinya dan bahkan mungkin seumur dengan anaknya yang bungsu.
   
  Kita tidak ingin membahas fenomena itu dari segi agama atau religus, namun, 
lebih dari sisi dia sebagai seorang anak manusia yang telah beranjak senja dan 
dengan segala kemungkinan dan penurunan kemampuan fisiknya, yang tentu akan 
mempengaruhi kepastian akan kemampuannya untuk menunjang kehidupan anaknya yang 
sudah hadir dari pernikahannya yang kedua ini. 
   
  Sederhana saja, dengan umur 52 tahun, anak baru umur setengah tahun, dan 
secara umum kita katakan saja si anak bisa mandiri pada umur 21 tahun, dan pada 
itu tentu umur beliau sudah 73 tahun. Tentu bukan maksud kita mau mendahului 
kehendakNya, namun, secara logis saja ketika seseorang itu memasuki usia 50 
tahun, 60 tahun dan lalu 70 tahun, kemampuan fisik dan toleransi fisik untuk 
menghadapi tantangan hidup dan perjuangan yang dibutuhkan untuk menafkahi 
keluarga akan sangat berbeda dengan anak manusia yang berumur 20an tahun, 30 an 
tahun dan tentu 40 dan lima puluh tahun. Dan umumnya memang pada usia-usia 50 - 
60 tahunan, akan baik jika kita sudah tidak terbebani dengan tuntutan menafkahi 
anak balita, lalu mesti bangun malam dan menggendong anak bayi, atau menemani 
anak yang sakit bermalam-malam, secara logika umum saja, tentu tubuh yang sudah 
setengah abad lebih akan terbebani dengan tuntutan fisik yang sedemikian itu.
   
  Secara sederhana saya mengibaratkan motor buatan jepang yang sudah berumur 30 
tahun, ya, buatan tahun 1977 yang kalau diajak lari 120 km/jam, tentu banyak 
diantara motor se usia itu yang akan ngos-ngosan dan mungkin sesudahnya musti 
turun mesih. Bisa saja diantara motor seusia itu ada yang masih kuat dan tentu 
itu ada kaitannya dengan jarak tempuh atau banyaknya pemakaian semasa 30 tahun 
umurnya sejak keluar dari pabrik. Agak sedikit beda dengan motor buatan Jerman, 
Rusia dan Amerika, yang tentu metalurgi atau logamnya lebih kuat dan lebih 
awet, walaupun tentu perawatan dan pemakaian juga akan berkaitan.
   
  Sebetulnya kalau saja kita bisa menginat dan merasakan betul poin-poin atau 
titik-titik kehidupan sewaktu kita berumur 20, 30, 40 dan lima puluh tahun, dan 
dengan jelas kita merekam bagaimana secara bertahap kemampuan fisik kita akan 
makin berkurang dan lalu kita akan makin cenderung mesti mengurangi aktivitas 
dan tekanan kepada fisik dan pemikiran kita, dan lebih banyak mesti berserah 
dan pasrah, serta menjalani hidup ini dengan tulus dan mengalir, mengisi 
relung-relung kehidupan kita dengan ketenangan dan kasih bagi kehidupan.
   
  Kalau rekaman itu kita simpan dan menjadi alarm kita dalam berlaku dan 
bertindak atau mengambil keputusan, tentu kita akan mencoba untuk tidak lagi 
membebani diri dengan punya anak bayi atau balita pada umur lima puluh tahun, 
enam puluh tahun dan tentu lalu kita tidak akan mau menelan mentah-mentah 
godaan anak gadis perawan yang umurnya mungkin lebih muda dari anak kita 
nantinya, atau juga anak kita sekarang.
   
  Kalau kita mau dengan jernih melihat, sebetulnya pelajaran akan kesadaran 
akan kehidupan itu sudah musti dimulai dari usia belasan dan tentu akan 
dilanjutkan sampai tua. Kalau itu dilakukan dengan baik, kita kan punya 
pemahaman dan rekaman yang baik akan bagaimana rasanya tubuh kita itu 
berkembang dari kecil, remaja, dewasa dan perlahan-lahan menjadi tua, makin 
rusak dan tentu nantinya akan berhenti, mati. Dan kalau itu dikaitkan dengan 
latihan meditasi, rasanya mungkin itu disebut dengan bermeditasi dalam 
kehidupan, menemukan zen di mana-mana, menyaksikan Allah dalam setiap moment 
kehidupan, menemukan roh kudus, menemukan kasih setiap saat, atau apapun yang 
ingin anda gunakan sebagai istilah akan pemahaman akan siklus kehidupan ini, 
dari hidup, berkembang, matang dan dewasa lalu mati.
   
  Memang, mungkin banyak di antara kita yang telah melewatkan masa kecil, 
remaja dan dan dewasa mudanya tanpa bisa mengamati dan merasakan bagaimana 
rasanya hidupnya tubuh ini dalam periode itu dan lalu yang ada itu cuma rasa 
dan gejolak diri pada masa dewasa atau momen mana yang bagi dirinya paling 
berkesan, dan ini yang menjadikan banyak orang yang lalu terpaku pada usia itu 
dan lalu ingin selalu berdiam dimasa itu dan abadi didalamnya, padahal 
keabadian itu hanya ada untuk perubahan, bukan kondisi tubuh dan pemikiran 
kita. Orang-orang yang cukup beruntung, bisa atau entah bagaimana tanpa sadar 
atau tanpa sengaja, mengamati proses kehidupan dalam dirinya dari usia muda itu 
biasanya disebut sebagai anak-anak berbakat, anak yang punya bakat spiritual 
tinggi, entahlah kalau itu disebut indigo, namun, kesadaran akan pengamatan 
akan kehidupan itu telah muncul dari usia 

[mediacare] Belajar makan saja, dulu, yah....

2007-04-16 Terurut Topik Irwan Sutjipto
  
  Memasak itu di masyarakat awam selalu di konotasikan dengan wanita, walaupun 
pada masyarakat yang sudah lebih luas pandangan hidupnya, paham ini sudah tidak 
terlalu valid dan bahkan koki-koki terkenal itu malah umumnya dari kaum pria, 
dan lebih celakanya lagi, jaman sekarang ini malah banyak wanita-wanita yang 
tidak bisa memasak bahkan tidak sedikit juga yang menggoreng telur ceplok pun 
agak bingung alias kagok bin linglung, yaaa coba deh anda cari tahu berapa 
banyak yang begitu hehehehe. 
   
  Maklum saja, soalnya untuk makan telor ceplok banyak di antara kita yang 
tinggal teriak,Nm, Yeeem, Miiin, Mbaaak, gorengkan telor dooong, dua gitu 
loh!!. hehehe.
   
  Ya, buat para ibu-ibu dan nona-nona manis. anda tidak usah marah yah, karena 
istri saya dulunya juga begitu, bikin telor dadar itu bingung hehehehe, dan 
jadilah saya itu merangkap jadi instruktur masak selama tiga bulan di awal 
pernikahan kami. Yaa, bukan sombong, dulu waktu jaman pramuka, regu yang yang 
saya pimpin pernah mendapat juara dua lomba masak tingkat penggalang, itupun 
karena juara satunya pake bawa kue yang afdol dari rumah, sedangkan kami murni 
masa sendiri dan dari bahan yang ada, tapi nggak pa pa deh, kan namanya juga 
lomba-lombaan.
   
  Nah, kembali soal istri-istri tadi, yaa, memang awalnya saya yang ngajarin si 
yayank itu untuk memasak makanan sederhana, seperti sop daging itu loh yang 
pake wortel kentang dipotong-potong dan dicemplungkan semuanya lalu tinggal 
nunggu mendidih saja. Lalu ada masak tumis-tumis, tinggal tumis bawang putih, 
sedikit bawang merah kalau mau, lalu sayurnya dan bisa ditambah daging terlebih 
dahulu air sedikit, bumbu-bumbu lalu sayurnya, dan jadilah tumis sayur plus 
daging ato yang lainnya. 
   
  Sekarang, si yayank sudah jaaauuuh melebihi saya dalam urusan memasak 
walaupun memang untuk urusan bikin sate, bakar ikan tetap merupakan 
spesialisasi saya dan rasanya tetap enakan bakaran saya hehehehehe. Itu trade 
mark eh, keahlian khususlah, tapi klo masakan yang lain sih, saya udah 
menyerahkan ke si yayank. 
   
  Dulu di awal-awalnya sh, si yayank pernah bilang,Wah gue nggak bakat 
masak, nih! dan lalu dia nggak semangat. Tapi saya dan ibu memberinya semangat 
dan bilang bahwa masak itu soal meperhatikan, mengamati dan eksperimen saja, 
yaa seperti masak sop itu, potong-potong lalu cemplung-cemplung, kasi garam dan 
sedikiit bumbu-bumbu, jadilah. Klo tumis, ya sama aja, cuma dikasi minyak dan 
ditumiskan sebentar biar harumm 
   
  Tapi memang untuk bisa memasak seperti koki di restoran terkenal, Chef gitu, 
butuh pendidikan khusus dan tentu saja pelatihan khusus yang mungkin tidak saja 
membutuhkan waktu, dana dan tempat yang memadai, dan kembali sisanya adalah 
kerja keras dan melatih kepekaan, akan rasa di lidah, bau masakan dan tentu 
saja racikan bumbu. Bagi yang telah memiliki kepekeaan ini dari lahir atau dari 
kecil sudah terbiasa melatih, tentu tidak susah. Ya seperti saya ini yang dari 
kecil mengamati cara dan rasa mie, tentu tahu mie yang enak, tidak enak, dan 
pakai formalin atau tidak, pakai msg kebanyakan atau kaldunya alami, dengan 
cepat bisa terasa dan tahu 
   
  Nah, anda mau belajar masak? belajar makan saja, dulu, yah  
   
  160407


Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED]
http://www.friendster.com/isutjipto 
http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Kuda lepas dong....

2007-04-15 Terurut Topik Irwan Sutjipto
  
Kuda muda itu masih penuh semangat menyala dan sering mengarahkan dirinya pada 
kematian, kuda tua itu bisa menjaga nafas dan mengingat jalan pulang, dan 
menyimpan sedikit nafas untuk itu, sejumput tenaga untuk pulang.
   
  Mungkin anda pernah mendengar kalimat seperti itu dalam bentuk pepatah atau 
ujaran para bijak, sayangnya saya lupa, jadilah saya menuliskan saja apa yang 
saya pahami dari pepatah itu atau dari kisah yang pernah saya baca dan 
berkaitan dengan pemahaman yang saya tuliskan itu, kalau tidak salah dalam 
salah satu kisah Tiga Negara - Sam kok. 
   
  Mungkin dalam benak anda saya ingin menganalogikannya dengan pertentangan 
antara generasi muda dengan generasi tua, anak muda dengan orang tua, dan 
memang itulah interpretasi simple, sederhana akan ujaran itu. Tapi bukan itu 
yang ingin saya obrolkan hari ini, walaupun memang secara umum memang usia muda 
itu memberikan banyak kekuatan dan kegesitan gerak yang memang tidak di miliki 
lagi oleh orang-orang yang beranjak tua, sedangkan orang tua itu lebih umum 
dilihat sebagai orang yang lambat, berpikir terlalu lama dan bahkan seringkali 
membiarkan masalah itu terselesaikan tanpa campur tangannya, dan ini tentu 
bukan favorit pilihan anak muda.
   
  Saya jadi teringat dan mau menuliskan ini karena salah seorang sahabat lama 
saya meminta pandangan saya atas anaknya yang katanya rajin dan suka menulis, 
sahabat ini meminta pandangan saya akan tulisan anaknya, dan lalu saya pun 
melihat profilenya dan membaca sekilas tulisannya si anak muda ini. Masih enam 
belas tahun umurnya, tapi imajinasinya sudah ke mana-mana, menulis dengan gaya 
imaginatif populer, dan tokoh sentralnya itu seorang pengacara, heheheheh, ya, 
dengan bahasa yang agak sedikit campur aduk antara terjemahan dan logika anak 
muda yang vulgar, runutan cerita bersambung si anak ini dibangun dengan lumayan 
menarik, walaupun saya berkomentar ke si teman ini, menyarankan agar si anak 
itu lebih rajin membaca dan membaca lagi, karena sepetinya banyak logika cerita 
si anaknya itu yang bolong-bolong dan terlalu mengawang-awang, ya, mungkin itu 
karena sifat si anak yang terlalu idealis, dan merasa dunia sudah di tangan 
alias merasa diri sangat cerdas. Mungkin si anak
 ini memang cukup cerdas, namun, kalau dalam usia muda, rasa diri yang cerdas 
ini kadang bisa mematikan daripada berguna, hehehehe.
   
  Si sahabat itu mengiakan dan memang seringkali merasa kewalahan dengan sifat 
dan pembawaan si anak yang sok idealisme, tapi konyol, dan saya cuma berpesan 
agar dia sering-sering mengingatkan si anaknya itu, supaya tidak terlalu 
merusak diri dan bermimpi akan dunia yang ideal, adil buat semua. 
   
  Sebetulnya semua manusia di dunia ini tetap saja memimpikan kehidupan yang 
ideal, adil dan damai serta makmur buat semua, hanya memang cara 
memanifestasikan, cara memvisualisasikan impian ini lah yang menunjukkan siapa, 
apa dan bagaimana seseorang itu dan sampai di mana kematangan dirinya, 
kematangan batinnya.
   
  Secara ideal, kematangan fisikal, kematangan pemikiran dan kematangan batin 
itu akan sejalanan dan ketiganya membentuk kematangan diri seseorang, hanya 
seringkali memang kematangan fisikal ini tidak sepenuhnya selaras dengan 
kematangan pemikiran seseorang dan tentu saja tidak selaras dengan kematangan 
batinnya, dan lalu kematangan dirinya itu jadi agak pincang. Secara faktual, 
kita banyak menemukan orang-orang yang matang secara fisik, namun secara 
pemikiran masih belum sepenuhnya selaras dengan fisiknya itu, apa lagi secara 
batin. Banyak juga yang secara fisik dan pemikiran itu cukup matang namun 
secara batin seseorang itu tidak berkembang. Ini agak jarang karena 
perkembanangan pemikiran itu selalu mendorong perkembangan batin seseorang, dan 
umumnya yang perkembangan pemikirannya itu tidak selaras dengan perkembangan 
batinnya adalah orang-orang yang salah memahami batin, salah memahami ajaran 
spiritual atau yang sama sekali menolak akan adanya batin atau spiritual itu,
 orang yang menutup diri akan hal-hal yang berhubungan dengan spiritual, batin, 
walaupun bisa saja orang-orang semacam ini masih berminat pada hal-hal yang 
bersifat filsafatis, namun mereka selalu mengarahkan pemahamannya pada 
keintelektulitasannya atau pada pemikirannya yang tidak berkaitan dengan 
intuisi, spiritual, lebih pada logika semata. 
   
  Apapun itu namun saya masih menganggap orang-orang yang matang secara 
pemikiran dan tidak secara batin itu masih dalam kategori orang yang telah tua 
atau matang secara batin dan yang hanya matang secara fisik semata saja yang 
bisa dikategorikan sebagai kuda muda. 
   
  Dalam kehidupan kita sehari-hari, kuda muda ini bisa saja telah berumur 40 - 
50 tahun, bahkan cukup banyak yang telah mendekati umur enam puluh tahun atau 
telah melewat umur itu dan sayangnya merek masih belum bisa mengembangkan 
pemikirannya untuk bisa selaras dengan umurnya, dan itu umum sekali sifatnya 
yang tidak umum justru orang-orang yang kematangan 

[mediacare] spiritual material..

2007-04-10 Terurut Topik Irwan Sutjipto
 Ketika seseorang merasa nyaman dengan ucapan-ucapannya, tulisan-tulisannya, 
dan merasa kebohongan-kebohongannya itu tidak diketahui khalayak, maka 
sesungguhnya tanpa sadar dia telah membuka indentitas dirinya yang 
sesungguhnya. 
   
  Kalau yang bersangkutan (ybs) itu adalah pedagang obat kaki lima di pasar, 
tentu wajar saja ini terjadi, ya, namanya saja pedagang obat kaki lima, mencari 
sesuap nasih dan sejumput uang untuk mempertahankan hidup, dan dengan tekanan 
kehidupan yang sedemikian beratnya, tidak mudah untuk tetap mempertahankan 
kejujuran dan kebersihan hati.
   
  Namun, kalau ini dilakukan dalam rangka menyebarkan, mengabarkan sesuatu yang 
menurut ybs itu adalah kebenaran, kabar baik dan keselamatan bagi umat manusia, 
sepertinya ini menjadi suatu paradoks atau mungkin semacam satire atau humor 
sedih kehidupan dan itu lalu menjadi bukti bahwa ybs itu sekedar mengerti dan 
memahami kabar baik itu secara fisikal semata, hanya menyentuh kulitnya saja 
dan sungguh menyedihkan.
   
  Kalau yang bersangkutan ini telah menyentuh pemaham yang mendalam, menemukan 
kasih sejati, tentu tidak akan ada dualisme atau ketidak tulusan dalam 
menyampaikan kabar baik dan keinginan untuk diakui bahwa apa yang dikabarkannya 
adalah yang terbaik dan oleh karenanya semua orang musti patuh dan ikut, yang 
lain sekedar sampah dan mahluk rendahan.
   
  Kasih sejati itu meneyentuh setiap golongan, setiap suku bangsa dan semua 
agama, hanya, pemikiran kita dan keinginan kita untuk menjadi bagian yang 
terbaik dan diakui keterbaikan itulah yang seringkali menjadikan kita mengotori 
kesucian dari apa yang kita agungkan, junjung tinggi dan pedomani itu, 
keinginan diakui itu juga yang malah mengotori makna sejati dari kabar baik dan 
kebenaran sejati yang ingin kita bagi itu sungguh sayang memang, namun 
itulah kehidupan material... spiritual material..spiritual kata-kata manis 
berisi racun, sayang tidak banyak yang mengerti ini, lebih sedikit lagi yang 
bisa memahaminya.
   
  Kasih sejati itu seperti kasih ibu kepada anaknya tidak bernama, tidak 
berlebel
  Kasih sejati itu seperti kasih matahari kepada bumi, memberikan cahayanya 
tanpa minta diakui
  Kasih sejati itu bisa bersemayam di hati manusia, tapi manusia yang 
mana...
  Andakah itu??? :) :D
   
  110407

   
-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

[mediacare] badai pasti akan berlalu.

2007-04-07 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Mungkin anda pernah merasa tertekan sedemikian rupa sehingga rasanya langit 
akan runtuh dan kehidupan anda akan hancur. Kalau itu terjadi, akan baik kalau 
anda mencoba pasrah dan lalu berdoa, kemudian lakukanlah hal-hal yang anda 
sukai dan biasa anda lakukan kala anda senggang.
   
  Masalah yang membebani anda itu memang tidak akan bisa terselesaikan dengan 
anda menyibukkan diri dengan aktivitas yang anda senangi dan lakukan di kala 
senggang itu, namun, paling tidak aktivitas itu akan menarik perhatian anda 
sedikit ke arah yang lain dan itu akan mengurangi sedikit ketengangan di 
saraf-saraf otak anda dan itu akan membuat anda lebih relaks dan bisa mencoba 
berpikir lebih jernih dan punya sedikit kekuatan untuk menghadapi masalah anda 
itu, apa pun dia.
   
  Kalau anda masih belum bisa benar-benar rileks, mari kita sama-sama berdoa 
hari ini, malam ini, kapan anda bisa, berdoalah, mungkin bagi yang sudah tidak 
percaya kepada Tuhan, kata Tuhan itu bisa diganti dengan kata Wahai Yang Maha 
Hidup, atau Hakikat Kehidupan, tapi semoga tidak banyak yang begitu, dan yang 
menggunakan istilah lain seperti Sanghyang Adi Buddha, atau apa saja, boleh 
saja mengganti kata Tuhan itu dengan istilah yang anda yakini lebih tepat itu. 
   
  Doanya sederhana saja,Ya Tuhan, terima kasih atas cobaan yang Engkau berikan 
kepada ku, karena dengan demikian Engkau masih mengingatku dan mau mengingatkan 
aku serta  memberikan aku kesempatan untuk berubah untuk menjadi manusia yang 
lebih baik. Kami manusia-manusia yang bersalah ini memohon pengampunanMu dan 
bimbingan Mu melalui ajaran spiritual kami masing-masing, agar hati kami bisa 
penuh kasih dan kebaikan sejati dan memberikan kebaikan bagi kehidupan dan 
semesta alam . anda boleh melanjutkannya dengan Dzikir, meditasi atau apa 
pun metode spiritual yang anda tekuni...
   
  Kalaupun itu belum melegakan, kirimlah email ke sahabat-sahabat anda dan 
boleh juga ke saya, karena saya juga berdoa untuk diri saya dan anda 
   
  Mari kita berdoa semoga semua cobaan hidup ini bisa kita hadapi dengan 
baik dan tabah, dan toh badai pasti akan berlalu.
   
  070407
  irwan sutjipto


Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED]
http://www.friendster.com/isutjipto 
http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848
 
-
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[mediacare] Duo combo nih!

2007-03-29 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Duo combo nih!
   
  Sudah dua minggu ini saya sakit, sederhana saja sakitnya, cuma flu dan batuk. 
Bukan flu burung, juga bukan batuk rejan, cuma batuk biasa, flu biasa tapi agak 
berat. PIkiran pusing, badan nggak enak, dada sesak dan bernafas itu tidak 
nyaman rasanya, ditambah lagi tekanan darah naik sepuluh poin karena batuknya 
yang cukup parah.
   
  Awalnya saya mencoba mengobati diri dengan obat-obatan herbal tionghoa yangn 
biasa saya konsumsi dan biasanya sembuh dalam dua-tiga hari, namun memasuki 
minggu kedua dari sakit itu, akhirnya saya menyerah dan ke dokter, diberi anti 
biotik plus obat batuk dan mungkin semacam pereda batuk untuk malam hari.
   
  Seorang sahabat saya pernah mengatakan, kadang kita memang musti bersukur 
kalau kita itu sampai sakit, karena itu berarti Tuhan masih sayang ke kita dan 
memberikan kita itu iijn untuk mengetahui rasanya sakit dan lalu mengalami 
sendiri sakit itu. Ya, mungkin sekali teman itu benar, dengan sakit, banyak hal 
yang jadi terasa mengganggu dan kadang terasa menjadi suatu hal yang tidak 
menyenangkan, padahal mungkin di waktu kita sehat, gangguan itu biasa saja dan 
bisa kita toleransi, jadi, periode sakit itu merupakan bagian dari masa-masa 
ujian kita dalam kehidupan, real test in life, gitu istilah kerennya.
   
  Ketika saya menuliskan untaian kata sakit flu dan batuk, tentu anda semua 
yang pernah mengalaminya dan masih hidup sampai hari ini, tentu akan tahu 
persis, bagaimana rasanya sakit flu dan batuk itu, apa lagi yang sakit flu dan 
batuknya itu cukup parah, tentu akan lebih kental memorinya akan kedua penyakit 
itu yang seringkali datangnya duet-duo combo. Yaa, penyakit duo combo, hehehe.
   
  Bagi yang belum pernah mengalami sakit flu dan batuk ini, tentu tidak akan 
pernah bisa membayangkan bagaimana rasanya dan nikmatnya sakit flu dan batuk 
ini, tapi rasanya sangat tidak mungkin ada manusia di dunia ini yang tidak 
pernah mengalami sakit flu dan batuk, kalau pun ada, bisa jadi itu sangat 
langka dan layak untuk dilestarikan, dan mungkin akan menjadi objek penelitian 
para ahli agar bisa dijadikan contoh untuk membuat serum atau vaksin anti virus 
yang ampuh, tapi saya kira kok tidak ada orang seperti itu, atau anda tahu? 
Silahkan diinformasikan.
   
  Jadi, kalau saya menceritakan bahwa dalam dua minggu terakhir ini saya sakit 
flu dan batuk yang cukup parah, tentu anda bisa maklum dan jadi tahu kenapa 
tidak ada tayangan tulisan dari saya selama periode itu, dan bukan itu saja 
sih, saya juga disibukkan oleh aktivitas di kantor yang sedang padat-padatnya, 
dengan auditor, persiapan pelaporan pajak akhir tahun dan tutup buku serta 
beberapa masalah lainnya. 
   
  Dalam masa dua minggu itu ternyata diskusi di milis itu sudah berkembang 
cukup panjang dan salah satu topik yang menarik adalah soal pencerahan, 
tingkatan batin dan istilah-istilah semacam itu dan saya sungguh bingung 
mengamatinya, karena tidak usah jauh-jauh, soal flu saja, kita butuh pengalaman 
untuk bisa mengerti dan memahami bagaimana rasanya kalau lagi sakit flu dan 
batuk itu dan sukurnya hampir semua manusia hidup pernah mengalaminya dan tentu 
pernah merasakannya. Lalu, kalau kita berbicara soal tingkatan batin, tataran 
kesucian dan apa lagi puncaknya, tentu yang keluar adalah istilah dan 
penjelasan dari orang-orang yang pernah mengalaminya, entah itu murid-murid 
utama dari Para Nabi yang tentu telah mencapai tataran cukup tinggi dari 
pencapaian spiritual itu atau juga dari Sang Nabi sendiri yang tentunya memang 
sudah mencapai tataran puncak itu, repotnya bagi kita yang belum mengalaminya, 
kita kembali lagi akan berbicara soal wacana dan istilah-istilah yang
 disampaikan oleh orang lain, dan seberapa fasihnya kita dalam mengungkapkan 
itu, tetap saja itu bukan pengalaman kita sendiri, tetap itu sekedar permainan 
intelektual semata.
   
  Lalu bagaimana baiknya?
   
  Ya,.. kalau saya memberikan pandangan bagaimana baiknya kepada anda, tentu 
dengan mudah anda akan menghujat saya dan mempertanyakan validitas saya, 
otoritas saya dalam menyampaikan pandangan soal tataran spiritual ini, dan 
tentu saya tidak akan pernah bisa memuaskan anda dengan jawaban apa pun, jadi, 
saya sekedar memberikan contoh soal penyakit combo duo, eh dua combo - batuk 
filek itu yang tentu anda semua pernah mengalaminya sendiri dengan harapan 
semoga kita bisa menceritakan apa-apa yang kita pernah alami sendiri, dan 
membatasi diri untuk membahas apa yang dialami oleh orang lain. Jadi, tulislah 
separah apa filek dan batuk yang anda alami dan tentu itu akan lebih mudah 
untuk anda lakukan dan itu juga yang coba saya lakukan, dengan menulis 
pengalaman duo combonya saya jadi, duo combo nih!
   
  290307


Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED]
http://www.friendster.com/isutjipto 
http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848
 
-
Don't be flakey. Get 

[mediacare] Anak Muda Jerman.

2007-03-14 Terurut Topik Irwan Sutjipto
ketika seseorang itu dewasa secara fisik, berarti dia siap untuk menjadi 
pejantan dan kalau di kampung saya, itu namanya jadi anak muda Jerman. Rambut 
klimis, diberi Pamonade yang banyak, kilat-lat-lat, pakai baju rapi, dasi 
koepoe-koepoe dan sukur-sukur kalau punya penjepit celana model si Charlie 
Caplin. Ada yang nggak tahu Charlie Caplin? Yaa, sori ya, kalau yang blom tahu 
si Charlie ini, doi itu adalah pelawak terkenal yang pake kumis model HItler 
dan dulu si Unang nya waktu masih Bagito, suka niru juga, ya kita tinggalkan 
soal unang, kita lanjut anak muda Jerman. Jangan lupa juga pake sabuk yang 
hitam mengkilap dan gaspernya stainless steel atau kuningan juga boleh asal 
dibrasso dengan mantab.. nggak punya brasso, ya pake jeruk nipis dan garam aja 
lalu laplah dengan mencling... ting..! 
   
  Jangan lupa untuk memakai sepatu kulit yang sudah disemir poll, kilat dan 
licin, coba test dulu , kalau lalat blom tergelincir, berarti anda blom siap, 
ulang lagi, kalau nggak ada lalat, yaa nyamuk juga boleh asal jangan nyamuk 
Aedes, nanti malah jadi DB - bin Dengue yang katanya serem bin mematikan. Nah, 
kalau itu nggak ada juga, ya anda pake rambut deh, kalau rambut atau bulu juga 
boleh, itu bisa tergelincir di sepatu itu, berarti anda sudah lulus untuk jadi 
anak muda Jerman dan siap untuk jadi pejjantan dan dinikahkan.
   
  Saya tidak tahu persis, kenapa istilah anak muda Jerman ini dipakai dan 
mungkin sekarang udah nggak umum lagi disebut untuk anak yang sudah besar dan 
siap untuk menikah, tapi dalam periode saya masih di kota kecil saya - 
katakanlah kampung begitu- istilah ini dari awalnya untuk memuji, menjadi 
semacam joke halus untuk mengatakan bahwa seseorang itu sekedar besar badan 
saja, tapi pikiran itu tidak berkembang.
   
  Seorang anak manusia, pemuda yang berkembang dewasa itu akan bisa 
mempergunakan akal pikirannya untuk berinteraksi dan juga menerima pandangan 
orang lain, dan tentu saja mau belajar dan mencari ilmu dan anak muda Jerman 
ini biasanya dijadikan sebutan untuk pemuda-pemuda yang sekedar senang nampang 
dan bergaya, entah itu di pasar malam, di bioskop atau ditempat-tempat ibadah. 
Ketika ditanya, diajak untuk berdiskusi yang ada itu hanya lah upaya untuk adu 
otot tanpa mau mencoba mencari tahu dan belajar lebih giat. Biasanya pandangan 
orang-orang yang disebut anak muda Jerman ini sempit, ya, seperti pakai kaca 
mata kuda begitu dan yang kelihatan olehnya cuma apa yang muncul di depan 
matanya dan kalaupun mereka menoleh-kalau masih bisa, loh- itu juga jarang 
sekali karena seluruh perhatiannya sudah tersita oleh apa yang dia jalani.
   
  Coba anda bayangkan, membersihkan sepatu, gasper, berdandan dan lain-lain, 
itu sudah menyita banyak waktu mereka, mempelajari apa yang dia kecengi entah 
itu bioskop atau tempat ibadah atau pasar malam itu pun sudah habis waktunya, 
jadi wajar sekali kalau pengetahuan mereka itu terbatas. Nah, mana mungkin anda 
mengajak mereka untuk berdiskusi soal filsafat, soal kehidupan dengan bahasa 
umum dipergunakan dikalangan para penikmat dan pemerhati kehidupan.
   
  Sedikit sekali di antara para anak muda Jerman ini yang lalu beralih ke jalan 
yang membuat mereka itu mau memahami hidup ini dengan lebih luas dan mau 
melepaskan kaca mata kudanya, padahal, kematangan pikiran itu sungguh 
membutuhkan kita untuk mau memahami dengan lebih mendalam dan mau mencari apa 
yang ingin disampaikan oleh orang lain, atau ingin disampaikan oleh kehidupan 
kepada kita melalui kejadian-kejadian yang kita temukan dalam keseharian kita.
   
  Nah, kadang, anak muda Jerman ini pun bergaya seperti orang yang beragama 
atau penekun spiritual namun itu tadi, semuanya sekedar di permukaan atau 
kosmetik belaka tanpa bisa melangkah lebih jauh. Pada akhirnya memang 
mereka-mereka ini bisa akan sangat berkuasa dikalangannya, ya , karena mereka 
toh melihat secara fisik dan di permukaan saja dan sayangnya orang-orang 
semacam itu banyak sekali.
   
  Tentu saya yakin itu bukan anda karena anda bisa membaca tulisan ini sampai 
di titik ini, itu menandakan anda punya pikiran yang terbuka, hati yang mau 
mengamati dan mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh orang lain, dan 
dalam hal ini saya, irwan sutjipto.
   
  Di bagian atas saya katakan sedikit saja dari para anak muda Jerman ini yang 
mau melepaskan kaca mata kudanya dan melihat kehidupan itu dengan lebih baik, 
dan mereka-mereka ini biasanya justru akan lebih cepat lagi kematangan batinnya 
dibandingkan dengan para peminat filsafat pada umumnya, kenapa, ya karena rasa 
bersalah dan sadar akan ketertinggalan mereka merupakan suatu cambuk yang 
membuat mereka itu berusaha dengan tekun dan mencari makna kehidupan, arti 
hidup baginya dan bagi umat manusia dan sering kali di antara mereka itu ada 
yang bisa menemukan kebenaran sejati pada akhirnya, entah itu istilahnya 
melihat dhamma di mana-mana, menyaksikan Allah di mana-mana atau bertemu dengan 
Roh Kudus, ya saya nggak tahu juga.
   
  Yang

[mediacare] Doli-doli Jerman aka Anak Muda Jerman versi 2

2007-03-14 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Seorang sahabat yang adalah putra tanah Batak Toba memberikan respon atas 
tulisan saya yang berjudul Anak Muda Jerman dan tentu akan sangat menarik untuk 
melongok kisah dari tanah Batak ini plus sedikit adat - Budaya Batak yang 
berkaitan dengannya. Silahkan di nikmati tulisan sahabat itu.
  ==
   
  Kalau di kampung saya Tapanuli Utara, Anak muda Jerman itu  disebut  
Doli-doli Jerman  yang artinya  secara fisik  sudah dewasa dan sudah 
selayaknya menikah, namun tidak berani menikah atau istilahnya mabiar mangoli.
   
  Banyak faktor yang membuat si Doli-doli Jerman ini mabiar mangoli (tidak 
berani menikah); mungkin itu bisa karena tidak dapat calon pasangan yang pas, 
bisa juga karena ketidakmampuan untuk menjadi sebagai kepala keluarga, selain 
itu bisa juga karena tidak ada biaya perkawinan dengan acara adat yang mewah, 
dan tentu saja bisa juga karena memang kejantanannya tidak bisa diandalkan, 
serta faktor -lainnya yang saya tidak bisa sebut satu persatu.
   
  Saya jadi tertarik untuk mengamatinya kembali, dengan tulisan pak Irwan, 
rupanya ada baiknya kita perlu melihat dan memandang sekeliling kita dimana 
kita berada.
   
  Doli doli Jerman biasanya selalu berpakaian rapi, sepatu licin, kadang celana 
putih, (pokoknya keren deh tampilannya). Saya pernah melihat dan sekaligus 
mencoba membaca isi pikiran si Doli-doli Jerman ini dan yang sama bisa gali 
kembali dari memori saya adalah sebagai berikut:
   
  1). Bila si doli Jerman sedang bersiul dan duduk sendiri, di Kedai atau Kapo 
(biasanya kedai kopi atau semacam restoran kecil, jarang kedai tuak :) ) sambil 
menghisap sebatang rokok dengan tatapan pandang keluar kedai/Lapo, ini dari 
bahasa tubuh ini si Doli-doli Jerman ini sedang melihat sasaran dan membuat 
sebuah rencana untuk malam minggunya nanti (baca: dia sedang membuat rencana 
siapa yang akan dia kunjungi  dengan acara tersendiri tentunya).
   
  2). Bila  si Doli Jerman sudah malas bangun cepat dan malas makan,dan susah 
tidur, plus jarang senyum,  itu tanda dia sedang patah hati atau mengalami 
kegagalan di dalam rencana-rencana yang dia laksanakan rencana kunjungan ke 
rumah pacar atau martandangnya itu boleh dibilang gagal total.
   
  3). Bila si Doli-doli Jerman menunjukkan perilaku yang merupakan kebalikan 
point dua diatas, ini berarti semuanya beres - kencannya lancar-lancar 
sazza dan sukses, namun kembali kepada yang diatas dia itu sesungguhnya 
takut mengambil keputusan artinya  TIDAK BERANI  untuk mengambil keputusan 
untuk mengahiri masa lajangnya.sehingga bulan berganti bulan, tahun berganti 
tahun si Doli-doli jerman ini tetap di dalam kesendiriannya atau mungkin 
sesekali dihibur dengan kencan atau martandang yang sukses, tentu tidak selalu, 
laaah. 
   
  Dalam berbisnis pun kalau kita takut mengambil keputusan, berarti peluang 
bisnisnya pun tidak mungkin sukses didapatkan. Berani itu berarti  mampu 
mengendalikan resiko atau meminimalisir resiko yang besar menjadi sepadan, dan 
memperoleh hasil yang memuaskan zzuuga.
   
  Demikianlah sedikit pemahaman saya, tidak sebanyak yang diamati pak Irwan, 
namun bisalah… dikit dikit untuk dibagi kepada teman-teman.
   
  Malua taru.
   
  150307

 
-
Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.

[mediacare] Bugil nih yeeee....!!

2007-03-12 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Bugil nih y!!
   
  Musik???
   
  Mungkin anda pernah menemukan ada tipe meditasi yang menggunakan musik sambil 
mengamati keluar masuknya nafas, dan ini sebetulnya merupakan variasi atau 
pengembangan teknik meditasi dengan pelafalan ayat-ayat suci atau matram. 
Memang agak sedikit beda bunyinya dan getarannya, namun mantram yang benarpun 
kalau salah dilafalkan tidak akan memberikan hasil guna dan daya guna yang 
tepat seperti yang dimaksud oleh si pengajar mantram dan juga tidak akan 
menghasilkan getaran seperti yang anda pernah tonton, baca atau dengar kisanya.
   
  Musik-musik dengan komposisi nada tertentu bisa menghasilkan gelombang suara 
atau getaran yang membuat anda bisa masuk dalam kondisi yang mendekati kondisi 
meditasi. Saya katakan mendekati karena memang itu bukan kondisi meditasi 
sesungguhnya. Anda mesti melepaskan perhatian anda dari musik itu untuk bisa 
benar-benar berada dalam kondisi batin yang bermeditasi.
  Bagaimana itu, ya, anda musti mencoba mempraktekkannya dan menemukannya 
sendiri.
   
  Biasanya teknik meditasi dengan musik ini digunakan untuk terapi fisik atau 
bagian dari upaya penyembuhan, dan ada teman yang berpraktek sebagai distance 
healer yang pernah mengajak saya untuk mengemas meditasi musik ini menjadi 
produk yang bisa dijual, sayangnya saya tidak tertarik untuk menceburkan diri 
dalam dunia komersialisasi meditasi, jadi dengan senang hati tawaran itu saya 
tolak.
   
  Selain untuk terapi fisik - penyembuhan, meditasi ini berguna sekali bagi 
orang-orang yang mau belajar meditasi namun kemelekatannya akan keduniawian, 
akan hingar bingar kehidupan itu masih sangat kuat. Untuk mengalihkan 
pikirannya dari hingar-bingar itu, biasanya meditasi musik ini akan sangat 
banyak membantu. Namun kalau kondisi tenang atau kondisi batin yang mendekati 
meditasi itu sudah mulai dicapai semestinya si penekun ini mesti diarahkan 
untuk mempraktekkan teknik meditasi lain yang cocok dengannya agar proses 
perkembangan batinnya bisa berjalan alias tidak terpaku di situ-situ saja. Di 
sinilah seseorang yang memang sudah pantas untuk menjadi guru meditasi itu 
dibutuhkan, seorang guru dengan kepekaan yang baik dan batin yang matang akan 
bisa mengarahkan si penekun untuk menemukan sendiri objek meditasi yang sesuai 
untuknya agar kemajuan batin itu bisa diperoleh.
   
  Tanpa bimbingan seorang guru yang baik dan benar, seorang penekun akan 
meraba-raba dalam kegelapan dan menebak-nebak metode apa yang bisa dia 
pergunakan. Dan terjadilah trial and error atau praktek coba--coba. Sayangnya 
praktek seperti ini tidak sepenuhnya bisa dilakukan untuk meditasi karena 
efeknya itu bisa membuat seseorang yang salah memilih metode atau objek 
meditasi itu menjadi gila atau paling tidak terganggu mentalnya dan anda tentu 
tidak bisa me reload kondisi sebelum praktek itu dilakukan karena ini bukan 
game komputer yang bisa di save dan di re load. Jadi, hati-hatilah memilih guru 
meditasi, salah-salah bukan pencerahan yang dicapai tapi taraf kegilaan yang di 
dapat. Kan sayang kalau sampai ganteng-ganteng atau cakep-cakep jalan-jalan 
sambil bugil di jalanan.. duuh parno dong.. Bugil nih y!!
   
  130207


Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED]
http://www.friendster.com/isutjipto 
http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848
  
-
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center.  

[mediacare] Minta nomer yuuuukk....

2007-03-11 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Minta nomer ykk
   
  Di jaman SDSB, Porkas dan Undian berhadiah lainnya dulu, buku tafsir mimpi 
itu adalah salah satu komoditi lokal yang sangat laku keras di lingkungan 
tempat saya berada, dan koran-koran yang semacam Dobrak, dll dll - saya lupa- 
itu sibuk memuat oret-oretan yang kalau ditafsirkan bisa untuk menjadi sumber 
nomer jitu untuk di pasang di undian-undian semacam itu.
   
  Saya pun kadang ikut mengamati, tidak ikut main sih, sekedar mengamati saja 
karena hobi saya dari kecil, dari orok malah, itu mengamati dan mengamati. Ibu 
saya termasuk salah satu yang hobi dengan penafsiran kode dan nomer ini, ya, 
kata beliau utak utik angka biar otak nggak mandeg, beku dan jadi pikun. Hmm, 
nenek saya almarhum juga suka main sedikit, yaa dulu di jaman itu judi pacuan 
Kuda Singapura cukup aman untuk dimainkan dan mereka juga ikut main, sekarang 
rasanya sudah tidak lagi karena si Mama sudah sibuk dengan cucunya dari koko 
ku, cucu laki-laki pertama dari anak yang paling dia sayang, tambah lagi dia 
juga lagi ke Amrik, melihat kelahiran cucunya dari anak perempuan 
kesayangannya, jadi main nomer sudah tinggal kenangan buat kami sekeluarga.
   
  Sejak kecil saya hidup di lingkungan yang penuh dengan mistik, ada medium 
atau dikenal dengan istilah Tang ki dan ritual kemasukan dewa itu disebut Lok 
Tung atau Lok Tang dan di kota saya itu ada dua Dewa yang terkenal Dewa Sukong 
atau Sukung yang Tang kinya benama si Otak, dan lalu Nenek Gunung Kawi atau 
Mbah Gunung Kawi, mediumnya saya tidak tahu namanya karena kami memanggil 
beliau dengan sebutan Ama saja, karena memang beliau itu sudah tua tapi 
orangnya sangat baik hati.
   
  Dalam berjalannya waktu dan sampai saya SMA, kehidupan klenik dan mistik ini 
masih terus mengikuti saya dan ada beberapa orang Tang ki lain yang pernah saya 
temukan dan ajak ngobrol. Saya menikmati saja pertemuan itu dan tentunya 
kebiasaan saya atau hobi mengamati ini masih terus saya lakukan, dan mungkin 
sampai hari ini juga masih.
   
  Ada salah satu Tang ki yang lalu sempat menjadi guru saya sebentar, yaa cuma 
satu - dua kali pertemuan dan lalu beliau bilang ke saya, agar saya belajar 
ilmu dunia dengan serius, kuliah dan bekerjalah dengan baik. Ilmu seperti ini 
katanya, sudah tidak jamannya lagi untuk dipelajari dan saya (menurut beliau) 
mesti rajin-rajin belajar, siu lien hanya sekedarnya saja, kata beliau begitu.
   
  Dari perjalanan itu, saya menemukan bahwa ada beberapa kategori medium dan 
medium yang paling rendah itu biasanya akan sangat menderita selama proses Lok 
Tung. Mereka ini akan tidak sadar dan seperti tertidur atau bahkan seperti 
pingsan. Yang terakhir ini seringkali tidak bisa lok tung selama beberapa hari 
sampai seminggu sesudah lok tung terakhirnya. Kadang, ada yang bisa jadi 
meninggal atau sakit parah karena memaksa diri untuk lok tung.
   
  Bagi medium-medium yang cukup kuat, biasanya mereka itu cuma akan seperti 
tertidur dan sesudahnya, mereka itu akan normal lagi dan tidak banyak masalah 
bagi kesehatan mereka. Dan untuk medium-medium yang tingkat tinggi biasanya 
mereka sebetulnya tidak bisa disebut medium lagi, karena Dewa atau mahluk suci 
yang biasanya meminjam tubuh mereka itu tidak lagi menempel dan menggantikan 
kesadaran mereka dalam interaksi untuk memberikan pertolongan ke orang-orang 
yang membutuhkannya.
   
  Medium-medium atau Tang Ki yang termasuk tingkat tinggi ini akan seperti 
berdialog dengan Dewa yang mendampingi mereka seperti mendengarkan suara musik 
di telinga mereka dengan ear phone atau head phone dan pertanyaannya via suara 
hati atau bisikan batin.
   
  Anda mungkin akan bertanya, bagaimana caranya dari yang rendah ke yang 
tinggi. Ya, nanti akan terjawab sampai akhir cerita ini.
   
  Salah satu medium yang paling tinggi tingkatannya yang pernah saya temui 
adalah guru saya itu dan beliau itu kalau berjumpa dengan saya selalu akan 
berbahasa inggris, walaupun beliau itu tidak pernah kursus, tidak pernah tamat 
SD juga dan tidak pernah tahu soal bahasa inggris sama sekali. Tapi kalau saya 
lagi main ke rumahnya, beliau pasti akan berbahasa inggris ke saya, menurut 
suheng saya di situ atau murid beliau yang sudah lama belajar, si guru meminta 
tolong ke salah satu dewanya yang orang bule untuk membisikkan bahasa 
inggrisnya ke si guru. Tapi sampai hari ini saya tidak pernah tahu apa alasan 
si guru untuk melakukan itu ke saya dan saya selalu lupa nanya hehehehe.
   
  Masih menurut si suheng itu, begitu masuk ke lingkungan rumah beliau, kami 
musti ekstra hati-hati karena apa pun yang kita pikirkan, si guru pasti akan 
tahu dan bisa repot kalau beliau tahu kita sedang berpikir tidak benar atau 
pikiran kotor. Si Suheng itu pernah disuruh menyapu seluruh lantai Vihara dan 
semua meja dewa di vihara itu gara-gara pikirannya masih terbayang adegan 
About Last Nightnya dia dengan salah seorang perempuan yang dia kenal. 
Sesudah itu, oleh si guru dia di hukum dengan musti makan sayur doang selama 

[mediacare] Jangan lupa yah....

2007-03-07 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Jangan lupa yah 
   
   
  Jangan, jangan!
  Jangan-jangan
  Jangan-jangan???!
  Jangan, .. jangaan
  Jaaangan! Jaaangan!
  Jangan!! Jangan!!
  Jangan? Jangan?!!
  Jaaangan. Jaaangaaan!
  Dst.
   
  Yaa, dalam masyarakat yang punya peradaban yang tinggi, penggunaan suatu kata 
itu bisa menunjukkan makna yang sangat beragam, penekanan atau intonasi, bahasa 
tubuh baik dengan mimik muka maupun dengan sikap dari anggota badan-tubuh 
lainnya itu akan memberikan makna dan nuansa yang berbeda.
   
  Kali ini saya sekedar ingin mengajak anda bermain-main dengan pikiran anda 
untuk melihat beberapa contoh saja, dan mohon tidak mengira lalu saya ahli 
bahasa dan ahli bahasa tubuh, tapi seperti yang saya katakan tadi, ini sekedar 
sebuah selingan, permainan saja. Saya yakin, banyak diantara anda, tepatnya 
kita di sini itu yang jauh lebih ahli soal bahasa dan interpretasinya serta 
bahasa tubuh.
   
  Jangan, jangan!
  Ketika seseorang membunyikan kata Jangan (kita singkat J saja) dengan cara 
ini biasanya ini muncul dari upaya melarang untuk tidak melakukan atau 
meneruskan sesuatu, tapi tidak lah sangat keras atau dengan cukup lembut tapi 
tegas, mungkin si ibu lagi duduk sambil membaca koran atau majalan dan anaknya 
mencomot kue bolu yang baru selesai di panggang olen si ibu tadi. Nah, anda 
boleh saja membayangkan istri anda bergaya dan membahasakan kata J itu, karena 
visualisasi saya adalah istri saya, hehehe.
   
  Jangan-jangan
  Pengucapan kata J yang model ini, itu ibarat si inem lagi mendengar suara 
gruduk di dapur dan dia lagi membayangkan kalau itu adalah maling atau 
hantu dan ekspresi wajahnya itu setengah bertanya atau bingung, ingin tahu, 
tapi takut, naaah ini khas banget sinetron kalau blom pernah lihat, gh, 
nonton gih sana... hahahaha.
   
  Jangan-jangan???!
  Ini lagi persis sama dengan yang di atas, tapi rasa takutnya itu sudah lebih 
kuat, entah itu beneran maling, atau benaran hantu, entahlah saya nggak 
ikutan sih... sama, juga, ekspressinya bisa anda simak di sinetron. Wah ini 
penulisnya banyak nonton sinetron rupanya, hahahaha.
   
  Jangan, .. jangaan
  Naah ini dia, pengunaan kata J oleh si Bapak yang lagi melarang anak 
sulungnya untuk berhenti mengagganggu adik-adiknya, yaa pada bandel sih 
hahahaha. Anda boleh menduga, ini saya yang lagi melarang anak sulung saya 
untuk tidak jahil dan mengganggu adiknya, kadang sih saya tambahkan tanda seru 
di belakang huruf n nya, biar lebih afdol dan pake tarikan nada seriosa 
sedikit. :) 
   
  Jaaangan! Jaaangan!
  Naaah ini dia, kesukaan para bapak, pengucapan kata J dari seorang wanita 
yang lembut, manis dan sedang menolak pacarnya untuk memberikan kiss pertamanya 
di kening, nya, nolak tapi mau dan manja, wui, hahahaa. Para ibu-ibu mohon 
maaf yah, ini sekedar bercanda kok, dan kadang istri saya juga menggunakan 
ekspresi ini untuk menggoda saya, sekedar menggunakan bahasa untuk 
mempertahankan kemesraan di antara kami. Anda boleh saja menirunya, tidak akan 
ditarik royalti karena saya toh tidak bisa meminta HAKI untuk mencharge anda , 
hehehehe.
   
  Jangan!! Jangan!!
  Duh, brisik, ini teriakan si Inem ketika mau di goda bosnya atau majikannya 
atau pun ponakan atau adik dari majikannya, yaa habis, dia sexy sih, namanya 
juga Inem si pelayan sexy atau hantu cantik, ups salah hantu nggak ikut tan 
hehehee.
   
  Jangan? Jangan?!!
  Nah, kalau ini tidak menarik sama sekali, biasanya diucapkan oleh para 
penggede yang dilarang oleh entah itu satpam, hansip atau petugas yang 
pangkatnya lebih rendah, entah itu staffnya atau apa gitu yang oleh si bos atau 
majikan dihadiahkan sebuah tanda tanya besar karena kok bisa-bisanya, 
berani-beraninya melarang dia untuk melanggar aturan yang sebetulnya dia buat 
sendiri. Yaa, kacau deh...
   
  Jaaangan. Jaaangaaan!
  Ini dia yang paling seru. Melarang atau bercanda hahaha, tapi biasa juga 
diekspresikan kalau seseorang yang cukup cerdas dan punya selera humor yang 
tinggi kepada teman dekatnya untuk tidak berhenti melakukan sesuatu yang 
sebetulnya dia suka, tapi saya tidak akan membahas itu apa karena nanti jadi 
malah vulgar dan saru just imagine atau bayangkan sendiri saja y.
   
  Nah, ada satu lagi sih yang mungkin masih menarik untuk diuraikan di sini, 
walaupun anda bisa juga menambahkannya jika anda mau. Begini
  Jangan janga aa aan, (sambil dinyanyikann) Nah ini saya lupa terusan 
lagunya dan kalau ada yang ingat mohon di nyanyikan saja sendiri dan kalau anda 
berbaik hati, boleh lah di kirim jawabannya ke japri atau ke milis juga boleh. 
Lagunya apa dan siapa yang menyanyikan, saya kok jadi senang lagu Jangan-jangan 
ini. 
   
  Jangan, jangan menjangan datang
  Datang menjangan di pondok kopi
   
  Jangan, jangan anda datang
  Kalau tidak membawa kopi
   
  Nah, kalau bawa kopi, nanti kita minum kopi bereng, gitu... Jangan lupa 
yah !
   
  salam
  080307

[mediacare] Mengheningkan cipta untuk sabar

2007-03-06 Terurut Topik Irwan Sutjipto

  Dalam sejarah karir saya, pernah saya bekerja di suatu tempat yang memberikan 
kesempatan bagi saya untuk mengantarkan dua orang sahabat, mentor, dan 
sekaligus atasan saya-paling tidak secara hierarki- untuk kembali ke 
hadiratnya, dan tempat yang sama juga memberikan saya kesempatan untuk mengatar 
staff saya yang paling saya percaya, kasihi dan juga hormat (mungkin ndak 
banyak yang tahu hehehe), untuk kembali ke hadiratNya juga.
   
  Tidak ada yang berkesan dan menarik dari kehilangan orang-orang yang anda 
kasihi, hormati dalam keseharian anda bekerja, yang ada mungkin sebentuk 
kesedihan yang mendalam, demikian dalam sampai sering tidak ada yang tahu bahwa 
apakah saya itu sedih atau malah tidak punya perasaaan sama sekali. 
   
  Istri saya sendiri sering bertanya, apakah saya sayang kepada dia dan juga 
kepada anak-anak dan bahkan salah satu teman kuliah saya itu menganggap saya 
itu sangat matematis dan penuh dengan perhitungan untung rugi, dan tidak akan 
mungkin orang seperti itu untuk bisa mengasihani orang lain apa lagi sampai 
menulis puisi dan berbagai artikel. Katanya, saya itu tidak bakal  mau 
melakukan sesuatu tanpa ada imbalan atau keuntungan ganda bagi diri saya 
sendiri.
   
  Waktu jaman SMA dulu, saya terkenal sangat serius dan tidak pernah mau 
bercanda dan siapa pun yang saya tatap pasti entah itu minggir atau 
gugup-paling tidak begitu dan saya terkenal sangat pemarah dan tidak mau 
bertoleransi dengan orang lain.
   
  Salah seorang staff saya yang sekarang sudah menjadi mantan staff bilang 
bahwa saya itu selalu akan marah dengan alasan yang jelas dan tanpa alasan, 
tidak mungkin saya akan marah. Dan memang begitulah kenyataannya.
   
  Seseorang menjadi pemarah itu tentu ada alasannya dan beberapa alasan utama 
itu bisa kita jadikan bahan obrolan hari ini. Salah satu alasan orang itu 
menjadi marah adalah untuk menutupi kekurangannya, kebodohannya dan percayalah, 
atasan semacam ini sangat sulit untuk dihadapi dan dilayani, pertama karena 
ketidakmampuan dirinya itu ditutupi dengan marah dan mencari-cari kesalahan 
orang lain dan kedua, apa pun yang anda lakukan itu pasti ada saja yang salah 
menurut dia. Padahal, kalau ybs itu diminta melakukan sendiri belum tentu dia 
akan sanggup melakukan apa lagi melakukan dengan baik.
   
  Anda tidak perlu menanyakan ke saya bagaimana cara untuk menghadapi orang 
semacam itu, karena tentu sudah banyak buku yang membahas itu dan tentunya juga 
anda sudah lebih tahu teorinya daripada saya. Tapi yang pasti, salah satu 
pilihan utama untuk mengatasi masalah ini adalah anda rileks saja dan lakukan 
yang bisa anda lakukan lalu pasrah saja dan jangan pernah menutupi kesalahan 
anda. Terus terang dan jaga diri baik-baik, mungkin itu yang paling baik, yang 
lebih baik lagi, carilah tempat kerja yang lain-jika mungkin. :) 
   
  Alasan kedua seseorang itu menjadi pemarah, karena dia tidak bisa beradaptasi 
dengan lingkungannya dan tidak ingin di dekati oleh siapapun, ingin sendiri dan 
menikmati hari-harinya. Ini tipe orang aneh, tapi memang bisa saja ada, saya 
sendiri pernah mengalami periode ini, terutama sekali kalau saya lagi patah 
hati, hahahaha.
   
  Alasan ketiga yang paling umum seseorang itu marah karena dia tidak pernah 
mau percaya akan orang lain dan selalu menganggap dirinya paling benar, ya 
entah apa istilah psikologisnya orang semacam ini, tapi ini juga salah satu 
pribadi yang sulit untuk dihadapi, super ego atau megalomania-mungkin itu, saya 
lupa. Sering kali orang seperti ini itu (sangat) cerdas di satu bidang, namun 
tidak untuk bidang yang lain, dan dengan bekal kecerdasan di bidangnya ini 
egonya itu mendorong dia untuk unjuk gigi di bidang lainnya. Mungkin ybs ini 
lupa bahwa orang dengan talenta multi dimensi itu tidak banyak, mungkin dari 
sejuta itu tidak lebih dari sepuluh sampai seratus orang yang punya talenta 
multi dimensi, dan enam puluh dari orang-orang ini entah menjadi seniman 
terkenal, mungkin sudah menjadi pengusaha kaya yang tidak terkenal, tapi kaya 
betul hehehe.
   
  Lalu, yang empat puluh lainnya ke mana? yaa, mungkin itu masih ada di antara 
anda dan saya dan masih merangkak di bangku kuliah, sma, di sawah, dll. Masih 
berjuang.
   
  Ada banyak alasan marah lainnya yang mungkin bisa anda tambahkan dan tentu 
sampai di sini, anda akan bertanya, lalu marahnya saya waktu di masa-masa 
sekolah itu kenapa dan lalu di lain waktu itu kenapa... yaa, mungkin karena 
alasan kedua, mungkin karena alasan ketiga dan keempat, hehehee. Sebetulnya 
saya itu tidak marah, cuma, saya sering mengungkapkan apa yang saya pahami 
sebagai sesuatu yang tidak wajar dan tidak proporsional itu dengan cara 
terbuka, frontal dan tanpa basa-basi, istilah bule nya frankly speaking 
gituloh! Dan tidak banyak orang yang senang untuk diajak berbicara terbuka, 
terutama sekali orang yang mengatakan bahwa dirinya itu terbuka , loh, 
kok???
   
  Ya,, itulah fakta hidup. Ketika seseorang itu berkata bahwa dia itu terbuka 
dan 

[mediacare] Bodoh itu sama dengan belum tahu sazza, kok!!!!!

2007-03-06 Terurut Topik Irwan Sutjipto
Bodoh itu sama dengan belum tahu sazza, kok!
   
  Sebagai manusia, seringkali kita itu rapuh dan mudah terjebak dengan luapan 
emosi, nafsu dan aksi-aksi di sekitar kita, dan lalu kita memberikan reaksi 
yang sebetulnya malah makin menunjukkan kebodohan kita. Ini sangat alami dan 
dialami oleh semua orang dalam kehidupan ini, pernah mengalaminya dan mungkin 
masih dan akan. Saya mengalaminya, anda mengalaminya dan semua orang 
mengalaminya.
   
  Saya sering menggunakan kata-kata kasar dan keras untuk mengkritik orang lain 
dan saya sendiri juga pernah dikritik dengan sangat pedas oleh orang lain, 
bahkan seringkali kritikan itu tanpa alasan yang valid dan lebih pada ketidak 
sukaan atas kepribadian saya dan juga kadang karena yang bersangkutan itu 
merasa minder kepada saya, tapi apapun alasannya toh saya mengalami kesulitan 
atas kritikan dan tindakan orang itu. 
   
  Seorang guru saya pernah mengatakan bahwa kalau seseorang mengatakan kamu 
bodoh, sebetulnya dia itu baik dan sayang kepada kamu, coba bayangkan kalau 
tidak ada yang menyadarkan kamu dan membiarkan kamu seperti kerbau atau babi 
berkubang dalam lumpur kebodohan dan kepicikan berpikir kamu, mana mungkin kamu 
akan bisa maju. Sama halnya kenapa kalau seseorang itu dilahirkan dalam 
kesenangan, kebahagiaan terus-menerus, tanpa kesulitan, tanpa tantangan, tentu 
akan sangat sulit untuk bisa mengharapkan suatu pribadi yang matang, dewasa dan 
penuh tanggungjawab serta tegar darinya. Anda jangan berpikir bahwa orang yang 
hidup dalam kesenangan itu sama dengan orang kaya, bukan, banyak orang yang 
kaya tapi mendidik anaknya dan menjalani hidup dengan penuh tantangan dan kerja 
keras, tapi anda tentu pernah mendengar atau menemukan ada orang miskin yang 
tidak bisa hidup dengan kemiskinannya bahkan sampai dikatakan manusia yang 
tidak tahu diri, sudah miskin bodoh dan malas pula. 
   
  Jadi, guru saya pun bilang, kalau orang mengatakan anda bodoh, cobalah sabar 
sedikit dan lalu bertanya dan menyimak, kenapa anda itu dikatakan bodoh. Lalu 
bercerminlah, renungkan dan amati semua proses yang menjadikan anda itu 
dikatakan bodoh, tidak boleh ada yang tertinggal, telaah dan amati semua, kalau 
masih belum juga paham, tanya lagi, sesudahnya dan coba perbaiki, berjuanglah 
dengan kuat dan tunjukkan ke orang yang mengatakan anda itu bodoh bahwa anda 
itu tidak bodoh, hanya belum tahu. Jadi, semoga mulai hari ini anda akan 
mempersepsikan kata Bodoh itu sama dengan belum tahu, bukan sepenuhnya goblok 
bin tolol, tapi kalau memang anda mau tetap bodoh, goblok bin tolol ya itu 
urusan anda sendiri,bukan saya. 
   
  Tapi saya yakin, anda semua itu cuma belum tahu, kok. Jadi Bodoh itu sama 
dengan belum tahu sazza, kok!
   
  070307


Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED]
http://www.friendster.com/isutjipto 
http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdisfid=303848
 
-
Don't get soaked.  Take a quick peek at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.