Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
wa mulai percaya SBY karena teman saya yang kebetulan kenal sama dia, dipesanin, baik2 usahanya, jangan korupsi ya, walaupun saya kenal baik kamu, kalau kamu korupsi, saya tidak akan membantumu.. itu kata teman saya. salam --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, haek...@... wrote: Pertanyaan terakhir dulu yang saya tanggapoi, dan sepertinya jawaban kita sama :). Saya kira, tugas SM dan BD (wapres, bukan bandar) adalah meyakinkan DPR bahwa kebijakan yang mereka tempuh memang bertujuan untuk menghindari bencana sistemik terhadap perbankan kita waktu itu. Kalau SM dan BD berhasil, maka selamatlah. Sayangnya beluim2 SM terpancing emosinya (mungkin karena wanita yah...) Sehingga ngomong AB benci dia dll. Yang sebetulnya tidak perlu dikemukakan di depan publik seperti itu, hasilnya ya cuma mengundang kecaman dari Pansus yang Ketuanya Idrus Markham orang Golkar anak buah pemilik SUMI itu. Harus diingat bahwa yang di DPR itu adalah proses politik yang 'lari nya tidak bisa diukur dengan parameter 'biasa'. Harus diukur dengan parameter politik juga. Kita sebagai penonton tidak bisa tahu dengan pasti apa sebetulnya yang terjadi, apabila SM BD selamat atau tidak selamat nantinya, sebab apapun kekadiannya orang2 politik di DPR senantiasa bisa mencarikan alasan yang melogiskan keptusan mereka. Yah...kita tunggu saja lahm -Original Message- From: Andy a...@... Date: Fri, 11 Dec 2009 13:17:03 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: RE: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Waduh, ada info baru nih! Katanya Indonesia negara hukum! Kucing gw aja sampe ikutan ketawa tuh... Masalah adu argument itu adalah bagian dari demokrasi, tapi memang karena disini ngak ada demokrasi juga, jadi mendingan seperti oom paramanand...@... bilang, kita ikutin deh. Baek tuh udah bagi2 info baru ke kita2. GW tambahin dikit deh: Kasus ini kan sebenarnya dipake untuk mendiskreditkan SBY dan teamnya, hanya untuk kepuasan pribadi. Indonesia sekarang sedang bagus, tahun kemarin kita ada diantara 3 negara di dunia ini yang plus pertumbuhan ekonominya. Asing mulai percaya lagi dan ingin masuk, tapi karena hanya kebrengsekan sebagian elit politik kita, sekarang bisa runyam. Kalo mau kampanye tunggu lah nanti 2014. Kalo ngak ngerti sistemik, belajar dulu di bangku kuliah. Kebijakan itu ngak bisa dilihat sesusah semua berakhir, hanya orang tolol seperti si KKG dkk yg bisanya ngoceh aja. Terbukti perusahaannya sendiri semua bangkrut. Kalo sudah lewat mah semua juga bisa bilang, tuh kan coba dulu ngak di bail out juga mungkin ngak apa2. Tapi siapa yang bisa jamin, coba dibongkar keadaan semua bank pada tahun lalu! Ini semua dimulai dengan rasa EGO dari seorang IBU yang tidak tahu bahwa dia itu bodoh dan hanya mengandalkan nama saja. Ditambah lagi isi DPR yang orang kurang berpendidikan dan anak buah si Ibu yang bisanya cuma manggut2 doang. Jadi anggota DPR itu musti keluar duit, kalo ada acara hak angket kayak gini, pemasukan bakalan banyak, jadi ROI lebih cepet. Mana ada sih di sini orang yang punya sifat seorang Negarawan dan berpikir untuk kepentingan bersama dulu! Kalo gw bilang SBY mendekati, langsung aja pada protes yang lain. Buktikan aja! Dari semua presiden yang kita pernah punya, siapa yang paling bodoh dan malu2in baik di dalam maupun luar negeri! No manner at all! Indonesia gitu lho! -Original Message- From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of paramanand...@... Sent: Friday, December 11, 2009 10:46 AM To: OB Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Indonesia kan negara hukum. Dari pada beradu argument gak ada juntrungannya, biarkan saja pansus dan pengadilan yg melakukan testing, apakah ada pelanggaran peraturan / UU, atau tidak. Agar lebih jelas dan obyektif, OB'ers bisa baca dan simpulkan sendiri hasil audit investigatif BC oleh BPK. Silahkan disedot (large file: 22mb) : http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%2 0BPK%20Atas%20Bank%20Century.pdf Tks _ From: Pingin Untung pinginunt...@... Date: Thu, 10 Dec 2009 19:30:50 -0800 (PST) To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Menjawab pertanyaan Andi Lesmana, menurut saya : 1. Jumlah menjadi 10x lipat karena memang dari awal perkiraan dana suntikan 632M itu sifatnya baru sementara, dan itu sudah dikonfirmasikan oleh BI, mengingat pemeriksaan menyeluruh thd BC saat itu belum tuntas. Lagian bail-out jadi sangat besar antara lain karena BUMN2 pun ramai2 menarik depositonya, pdhal seharusnya mereka sbg badan usaha milik negara jangan menarik dananya spy bail-out jadi lebih ringan dan efek psikologisnya lebih kecil juga. Tapi anda lihat sendiri, setelah dibail-out pun nasabah masih ramai2 menarik dananya
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Bu Sri : Jangankan anda, pak Abuba juga tidak senang sama saya, malah mungkin rasanya tidak senangnya kepada saya lebih besar daripada rasa tidak senangnya ke ibu, soalnya saham2 pak Abuba saya tek tok in terus sih, jadi mungkin gara2 itu ya dia benci sama saya. hiks hiks hiks (sedih mode on), sorry pak Abuba, ane janji deh, besok ane g tek tok in saham ente lagi, ane bakal hold aje ampe awal tahun. Tapi sudah itu ane bakal jual habis semua saham2 ente. Walaupun dikau benci padaku tapi daku tetep sayang sama engkau wahai pak Abuba karena engkau sudah memberi daku cuan yang maknyosss. Sekali lagi thanks ya pak Abuba, i lop u pull. Muchh
RE: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Mudah2 an Harapan nya terkabul, Bagi siapa yg merasa tindakan menkeu benar agar Juga mendoakan agar ibu terhindar dari kasus Century. Masalah Bank Century hrsnya dilihat kondisi dan situasi Saat itu, dimana terjadi krisis global, ? Harusnya Pansus mempertimbangkan hal tsb diatas Bagaimana kondisi psikologis masyarakt dan pelaku ekonomi saat itu Apabila Bank Century TIDAk di bantu ? Salam Bambang From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of pram Sent: Thursday, December 10, 2009 10:56 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Hati Kecil Saya untuk Sri Mulyani Senin, 07 Desember 2009 sumber : http://dahlaniskan.wordpress.com/2009/12/07/hati-kecil-saya-untuk-sri-mulyan i/ HATI kecil saya masih berharap mudah-mudahan hasil pemeriksaan investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kasus Bank Century itu tidak seluruhnya benar. Sebab, kalau memang tidak ada yang salah, akibatnya akan sangat dramatis: kita bisa kehilangan menteri keuangan yang sangat kita banggakan. Seorang menteri, Sri Mulyani, yang reputasinya begitu hebat. Baik di dunia internasional maupun dalam mengendalikan keuangan negara. Secara internasional dia terpilih sebagai menteri keuangan terbaik di dunia dua tahun berturut-turut. Di dalam negeri dia dikenal sebagai menteri pertama yang berani mereformasi birokrasi di departemennya. Juga menteri yang sangat ketat mengendalikan anggaran negara. Bahkan, dialah satu-satunya menteri yang berani minta berhenti ketika ada gelagat pemerintah akan membela seorang konglomerat yang dia anggap tidak seharusnya dibela. Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada yang tiba-tiba mengatakan: kesimpulan BPK itu diperoleh dengan cara kerja yang kurang benar. Maka kita tidak akan kehilangan menteri keuangan yang pandainya bukan main itu. Pandai dalam ilmunya, pandai dalam menjelaskan pikirannya, dan pintar bersilat kata. Saya melihat kecepatan berpikirnya sama dengan kecepatan bicaranya. Kalau lagi melihat cara dia mengemukakan pikiran, seolah-olah otak dan bibirnya berada di tempat yang sama. Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada orang yang tiba-tiba menemukan data bahwa BPK telah salah ketik. Maka, kita tidak akan kehilangan menteri yang mampu rapat dua hari dua malam nonstop untuk menyelamatkan keuangan negara. Rapat itu tidak boleh berhenti karena lengah sedikit berakibat pada kebangkrutan ekonomi nasional. Rapat itu tentu melelahkan karena angka-angkalah yang akan terus berseliweran. Angka-angka yang rumit: kurs, suku bunga, devisa, likuiditas, rush, neraca perdagangan, stimulus, dan seterusnya. Angak-angka itu saling bertentangan, tapi menteri tidak boleh memilih salah satunya. Dia harus membuat keputusan yang harus memenangkan semua angka yang saling merugikan itu. Padahal, dia baru saja tiba dari Washington, AS, untuk berbicara di forum KTT G-20 yang amat penting itu. Di Washington dia tahu bahayanya ekonomi dunia. Tapi, dia mampu memikirkan keuangan internasional sekaligus keuangan nasional dalam waktu yang sama di belahan dunia yang berbeda. Dia harus menghadiri KTT G-20 di Washington saat itu (kebetulan saya ikut di rombongan situ) saat rupiah tiba-tiba melonjak menjadi Rp 12.000 per dolar AS. Dia harus tampil cool di forum dunia yang Singapura pun tidak boleh ikut di dalamnya itu sambil tegang bagaimana harus mengendalikan rupiah yang sudah membuat warga negara Indonesia panik semuanya. Dialah menteri yang datang ke Washington hanya untuk mengemukakan pikiran briliannya dan harus langsung kembali ke tanah air pada hari yang sama untuk mencurahkan perhatian pada ekonomi yang hampir bangkrut itu. Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada orang yang mengatakan bukan dia yang harus bertanggung jawab. Tapi, ada pihak lainlah yang harus mendapat hukuman. Kalau tidak, kita akan kehilangan seorang menteri yang di saat ibu kandungnya, Prof Dr Retno Sriningsih Satmoko, sedang sakit keras menjelang ajalnya, dia tidak bisa menengok sekejap pun. Dia memilih mencurahkan segala pikiran, tenaga, dan emosinya untuk menyelamatkan ekonomi bangsa ini. Dia tidak bisa menjenguk ibu kandungnya yang jaraknya hanya 45 menit penerbangan di Semarang sana. Dia harus mencucurkan air mata untuk dua kesedihan sekaligus: kesedihan karena ibundanya berada di detik-detik akhir hidupnya dan kesedihan melihat negara dalam bibir kehancuran ekonomi. Dua-duanya tidak bisa ditinggal sedetik pun. Rupiah lagi terus bergerak hancur dan detak jatung ibunya juga lagi terus melemah. Dan, Sri Mulyani memilih menunggui rupiah demi nyawa jutaan orang Indonesia. Maka hati kecil saya masih berharap ada data di kemudian hari bahwa kebijaksanaan itu sendiri tidak salah. Sebab, sebuah kebijaksanaan bisa diperdebatkan salah benarnya. Saya masih berharap yang salah itu dalam pelaksanaan kebijaksanaannya. Yakni, saat mendistribusikan uangnya yang Rp 6,7 triliun itu. Dan
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Petualangan Robert Tantular sudah cukup lama, dan herannya, dalam setiap kasus, 'peran' BI, sedikit/banyak atau positif/negatif kok selalu ada. Berikut artikel tahun 2002 di Majalah Berita Mingguan Tempo : http://majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/2002/08/26/EB/mbm.20020826.EB80057.id.html Alarm Nyaring dari Sentral Senayan Pemeriksaan Bank Indonesia menemukan banyak penyelewengan di Bank CIC, termasuk dana triliunan rupiah dari fasilitas kredit pemerintah Amerika. Kas negara segera jebol lagi? TELEPON di redaksi berdering Kamis malam pekan lalu. Peneleponnya seorang wanita yang bersuara halus. Ia mengimbau TEMPO supaya menulis kasus Bank CIC Internasional tidak berdasarkan rumor tak jelas, tapi menurut fakta. Wanita itu pun bersedia mempertemukan TEMPO dengan Robert Tantular, bekas pemilik CIC yang dinyatakan tak lulus uji kelayakan pada 1999 lampau, yang dia lukiskan sebagai orang lugu yang tak paham cara menangani pers. Si empunya suara mengenalkan diri: Susaningtyas Kertapati, anggota parlemen dari PDI Perjuangan yang konon punya hubungan dekat dengan Presiden Megawati. Wow, ada apa gerangan sampai anggota dewan yang terhormat jadi begitu repot mengangkat telepon? Nuning, begitu Susaningtyas disapa, tak membidangi urusan keuangan dan perbankan. Di Senayan ia kini duduk di komisi pertahanan dan luar negeri. Robert, yang lahir dan tinggal di Jakarta, kecuali tiap akhir pekan terbang ke Singapura, rasanya pun bukan konstituennya. Daerah pemilihan Nuning adalah Blora, di Jawa Tengah sana. Saya cuma ingin membantu teman lama, katanya menjelaskan. Lebih dari urusan pertemanan, wakil rakyat seperti Nuning memang sudah sepatutnya menaruh perhatian terhadap permasalahan yang tengah melilit CIC, bank devisa yang memiliki aset Rp 9,7 triliun dengan 38 kantor pemasaran. Tapi mestinya, ketimbang memikirkan pemiliknya, yang lebih penting diperhatikan adalah nasib 1.000 karyawannya, nasabah, dan juga keutuhan kas negara. Bukan apa-apa. Soalnya, dering alarm telah nyaring terdengar dari Gedung Sentral Senayan, Jakarta, kantor pusat CIC. Menurut dokumen autentik Bank Indonesia (BI) tertanggal 22 Juli 2002, yang salinannya bisa diperoleh mingguan ini, pemeriksaan yang digelar intensif pada 16 Juli-30 November tahun lalu ternyata menemukan lubang besar di brankas CIC. Manajemen bank telah melakukan pemberian kredit dalam jumlah besar yang melanggar prinsip kehati-hatian. Beberapa pelanggaran di antaranya memiliki unsur tindak pidana, begitu tim audit BI menyimpulkan. Rasio kecukupan modal (CAR)-nya dinilai jeblok hingga minus 83,06 persen dan ada kekurangan modal senilai Rp 2,67 triliun. Pelanggaran batas maksimum pemberian kredit (BMPK)-nya pun membelalakkan: 852,18 persen ke 15 debitor tak terafiliasi dan 639,44 persen kepada 5 debitor grup. Sudah begitu, manajemen bank dinyatakan telah berupaya mengelabui tim pemeriksa dengan memberikan dokumen yang tak benar. Tak pelak, mulai Maret hingga September ini CIC dijebloskan dalam daftar bank berstatus pengawasan khusus. Lebih celaka lagi, menurut sumber TEMPO, sebenarnya telah tiga kali CIC terperosok dalam kategori gawat itu. Yang pertama pada 1999 dan yang kedua pada Januari-Juni tahun lalu. Cuma, anehnya, tak sekecap pun pengumuman dilansir ke muka publik sebagaimana seharusnya. Baru Selasa pekan lalu, status CIC—bersama Bank IFI—dipampangkan di situs BI, sehari setelah TEMPO mengirim surat mempertanyakan kejanggalannya kepada Deputi Gubernur BI Aulia Pohan, pejabat yang paling bertanggung jawab dalam urusan ini. Menurut rilis BI, brankas CIC kini mulai berkilat lagi. Meski belum mencapai ambang sehat 8 persen, CAR-nya sudah positif 5,29 persen. Untuk menambal modal, CIC dijelaskan telah menyuntik Rp 270 miliar ditambah US$ 35 juta. Pun telah menyelesaikan kredit dan tagihan lainnya senilai Rp 1,087 triliun. Lantas apa yang terjadi dengan CAR tahun lalu yang mencapai minus 80 persen lebih? Data sahih ini dibantah Deputi Direktur Pengawasan BI Sabar Anton Tarihoran. Jangan termakan isu, katanya. Menurut dia, kondisi CIC baik-baik saja, juga tak ditemukan adanya pelanggaran BMPK. Kalaupun ada, cuma sebatas pelampauan dan itu pun kepada pihak tak terafiliasi. Jauh-jauh hari kami sudah memaksa Robert Tantular tidak lagi campur tangan, ia menambahkan. Jadi beres, toh? Tunggu dulu. Menurut sumber tepercaya di BI, angka resmi itu jadi lumayan karena telah dipoles di sana-sini. Berdasarkan kalkulasi pemeriksa, CAR CIC sejatinya masih negatif berat, meski tak lagi separah tahun lalu. Borok ini terus ditutupi. Kita sedang mengulangi kesalahan masa lalu, sumber itu meluapkan kekesalannya. Luapan kejengkelan itu bukan tanpa alasan. Pemeriksaan BI telah nyata-nyata menemukan segunung pelanggaran (lihat Deretan Lampu Merah). Yang paling mencolok adalah ketidakberesan sejumlah pemberian kredit luar negeri yang berkaitan dengan program fasilitas kredit dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Salah satunya menyangkut Public Law (PL) 416. Ini adalah program bantuan USDA
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
saya cuma tidak sependapat kalo century tutup akan krisis aja mau menjatuhkan Mbak Sri dan Pak Boed, ga seserius itu kali pak :) Tks Regards -Rakyat kecil yg hanya ingin hidup damai ditengah kesruh penguasa- [;)] Sama lah pak, saya juga WNI punya ktp jd penduduk legal, berhak menyatakan pendapat sesuai yang di katakan UUD 45, dan saya menggunakan nya. Ada yang salah pak? :) ok pak, karena saya menghormati bapak selaku senior OB saya luangkan waktu untuk membalas email ini karena saya juga heran apa yang saya tulis perasaan biasa2 aja, tapi Pak Edwin menafsirkan nya sampe mo di bawa kemana, praduga menkeu kemana2. jadi saya luruskan aja, kalo ada yg salah mohon di luruskan, kalo bisa diskusi di lanjutkan lewat japri aja biar ga ganggu milis, terima kasih. mohon maaf mbah, thread ini jd berlarut, saya hanya respon ini kali saja. biar ga tambah OOT. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote: Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2004@ wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonsportz@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Mohon maap sebelumnya...waduh jadi nggak enak nich [:p] Notes : saya bukan senior Pak (oh tidak... [:))] , itu hanya ilusi embah saja waktu nulis salah ketik/sebut kalii...wushhh kabur...(terbang) [B-)] ) Setelah membaca posting Pak Bandar Bola, Antonius Dee, Haekals dan Widhie, barulah saya paham kasus Bank Century itu spt apa ? http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/212382 http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/212382 http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/212386 http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/212386 http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/212394 http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/212394 http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/212408 http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/212408 Sekedar menyampaikan uneg2 saja Sebelum2 ini Berita2 yg muncul sebagian besar menyudut2kan Mbak Sri dan Pak Boed. Menurut saya sebenarnya setuju maupun tdk, monggolah..ini namanya negara demokrasi. Jalanilah dengan baik. Ojo Dumeh, Kuasa trus banjur tumindak daksiya lan dak sura marang sak padha2... [;)] Apalagi saat melihat di TV atau berita di detik. Sampai bakar2 poster, malah bikin2 pocong...apa2an ini sebenarnya maunya [:-/] Kalo mau diusut ya diusutlah secara transparan jujur dan terbuka. Utamakan prinsip praduga tak bersalah. [#-o] Bukan main fitnah2an di media. sehingga rakyat kecil spt saya menjadi malas nonton TV [:p] http://coretanpinggir.com/2009/12/03/rindu-sinetron/ http://coretanpinggir.com/2009/12/03/rindu-sinetron/ kebanyakan yg komentar dan miring semua. (goling donk kapalnya) Sebenarnya saya menyatakan itu tadi bukan untuk personal kog Pak tapi secara umum saja. Mohon maap ya Pak...kalo sampe dirasa mengarah ke personal. Saya hanya ingin tahu kira2 mo mengarah kemana sih pendapat Bapak. (Penajaman) Ternyata setelah membaca sekilas pandang. Bapak orangnya wise juga. Tks Sebelumnya, sudah mau meluangkan waktu untuk menanggapi. [:-/] tentang kasus2 spt ini saya beneran masih newbie lho Pak. Sejak kasus Pak Antasari, ke Pak Bibit-Candra, KPK - Polri, rekayasa mafia peradilanujung2nya ke Century. pukul2an opini. mengarahkan opini dsb. (pusing dech...ruwet banget berita2nya ya) (Sebenarnya saling berhubungan atau tdk sih ya ? ) Jadi memancing pendapat yg sekiranya masuk akal dan tanpa tendensi agar bisa di kira2 ooo...ternyata maksudnya begitu tho... [:D] Akhir kataHave a nice day. [:)] Selamet Malem... [:)] Tks Regards --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, b3tonsportz b3tonspo...@... wrote: --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, EdwinKdr edwinkdr@ wrote: --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, b3tonsportz b3tonsportz@ wrote: Emang nya ada negara mana mbah yang menjamin deposan tanpa limit batas maksimal penjaminan? termasuk dari fraud? wah kalo ada hebat banget negara itu. Soal bank tutup akan rush, banyak mbah bank kecil di indonesia tutup gitu aja, kenapa bank global tutup begitu aja ga terjadi apa2? bank IFI? blom lagi bank milik BI yang di belanda itu yg tutup, kalo ga salah bank indover itu terjadi pas krisis taon lalu. itu bahkan bank milik BI sendiri di tutup jg fine2 aja, ga ada krisis kepercayaan. Lagian soal tutup bank2 kecil tutup di indonesia sangat banyak terjadi, bahkan di USA sendiri udah berapa bank kecil yang di tutup taon ini. Kesimpulan nya mau bail out bank mana sepenuh nya penilaian menteri keuangan saja, saya sih ga mengamati kinerja Ibu Sri Mulyani, cuma dari kesimpulan mbah dia JAMINAN MUTU http://www.lintasberita.com/Dunia/Keuangan/luar-biasa-dalam-sehari-ameri\ \ ka-serikat-as-tutup-9-bank http://www.lintasberita.com/Dunia/Keuangan/luar-biasa-dalam-sehari-amer\ \ ika-serikat-as-tutup-9-bank Apa maksunya kesimpulannya Bapak belom tahu bagaimana Kinerja Menkeu, tapi sudah berpraduga kalo memang Menkeu Pelakunya ? [:)] Saya kog bingung tho...arahnya mo kemana ? Soal jaminan mutu, maksud saya mbah menyatakan ibu menkeu kita adalah orang yg jaminan mutu dalam pengambilan kebijakan makro, jadi kebijakan dia pasti benar, jadi itu menurut mbah, saya sendiri bukan pengamat menkeu jadi tidak tau/tidak punya record semua kebijakan menkeu ambil, jd tidak bisa menilai apakah beliau tidak mungkin salah, saya hanya menyatakan pendapat tidak sepakat century di bailout dan di sebut sistemik. Soal pelaku saya jg bingung pak, menkeu pelaku apa ya? perasaan saya tidak ada menggatakan menkeu pelaku apa, kalo pelaku yang menentukan bailout iya, tapi kata pelaku tidak cocok untuk pengambil kebijakan kayaknya saya tidak menulis menkeu pelaku, konteksnya kan menkeu merasa itu benar di lakukan, mbah merasa setuju, saya tidak sependapa, tapi saya juga tidak ada menulis menduga dia melakukan tindakan bailout karena dapat aliran dana tuh , sama sekali saya tidak ada ke situ. jd saya jg bingung jika di
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Salah atau tidak salahnya pejabat negara dalam mengambil keputusan dan menjalankan kebijakannya, tinggal di backtest aja Mbah, khususnya terhadap peraturan dan UU yang berlaku. Hasil audit BPK jelas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan BI dan KSSK terhadap berbagai peraturan dan UU mulai dari proses merger bank Pikko, BCIC dan bank Danpac, ketidak telitian BI dalam mengawasi bank Century, sampai dengan pelanggaran UU no 24 thn 2004 tentang LPS. Agar para OBers dapat mencerna dan menyimpulkan sendiri dengan lebih obyektif, dapat download detail hasil investigasi bank Century oleh BPK dalam link dibawah ini: http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BPK%20Atas%20Bank%20Century.pdf From: Bandar Bola bandarr.b...@gmail.com To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 2:21:55 PM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup dari dulu-dulu Point nomor satu: menurut saya tidak ada masalah karena discretionary decision itu hak dari pejabat yang berwenang, dalam hal ini Ketua KSSK. Keputusan kemarin tidak bisa dinilai salah kalau sudah ketahuan hasilnya (ini kayak Prof. JT yang bilang bahwa TA itu tidak error-proof 100%, kalau tahu SUMI naik besok, hari ini kita gadein rumah mertua sekalian, he he...), yang penting semua aspek sudah dipertimbangkan. Paling-paling kalau mau dipertanyakan adalah besarnya biaya bailout sebagai dasar pengambilan keputusan yang katanya cuma 600-an milyar tapi ternyata jadi membengkak. Selain itu ada dugaan, katanya Ketua KKSK pada awalnya tidak setuju bailout, dan lebih prefer untuk dilikuidasi, tapi ternyata beliau akhirnya berubah pikiran, ada yang berspekulasi ada strong hand yang menekan beliau untuk menyetujui bailout tsb. Point kedua: ini masalah besar, seharusnya begitu diputuskan bailout, maka semua management lama langsung inactive, dan kalau perlu ditahan sementara, supaya tidak ada dana besar yang bisa ditarik oleh mereka / afiliasi pemilik lama. Kalau melihat kasus BLBI, bobolnya khan di sini. Duit dikucurkan, tapi malah ditarik oleh perusahaan2 afiliasi pemilik lama. Dan kesalahan lama kayaknya terulang lagi di sini, nggak heran katanya ada pemindahan dana tunai di bukan hari kantor. Kalo ini jelas tanggung jawab LPS dan BI. Yang urusan tunai itu bisa di-handle oleh LPS sebagai management baru Century, terus untuk penarikan besar2 secara giral harusnya ketahuan ama BI. Saya curiga masalah terbesar ada di point ini sehingga biaya bailout jadi bengkak dari perkiraan sebelumnya yang hanya 600-an milyar menjadi 6 trilyun. Yang perlu diselidi, apakah mismanagement itu karena bodoh / tidak pengalamannya LPS, atau on-purpose / disengaja atas tekanan strong-hand. Point ketiga: Sebagai balas budi karena Century tidak jadi dilikuidasi, artinya ada orang-orang yang mengalirkan sebagian duitnya ke orang-orang partai / pejabat. Logika pasar tanah Abang saya bilang ini sangat common sense, daripada hilang duit semuanya, ya mending hilang duit sebagian aja bagi2 ke oknum2 pejabat. Logika berpikir yang sama yang dulu juga ada di kepala Rudy Ramli waktu kasus Cessie EGP Bank Bali. Ini sih kalau mau dibongkar, gampang banget, kalau mau! Tinggal dilacak aja semua transfer2 besar dari Century post-bailout. Yang susah itu, bagaimana caranya supaya jadi mau. Point keempat: Kenapa BI sangat getol memperjuangkan Century untuk tidak ditutup bahkan sejak beberapa tahun yang lalu, sampai2 mereka mengizinkan Bank CIC yang sudah sakit waktu itu untuk dikawinkan dengan bank-bank yang katanya juga sakit: Pikko dan Danpac, dan menjadi Bank Centrury. Ada aturan2 kesehatan bank yang berlaku untuk semua bank, tapi tidak dikenakan kepada CIC / Century, tanya kenapa? Lucunya lagi, seharusnya pemegang saham lama om Robert Tantular sudah tidak boleh jadi pejabat lagi di bank post-merger, tapi koq masih diizinkan ya. Track record beliau itu spesialis bikin sakit bank, dulu pernah juga punya bank BCD. Dan beliau lah yang bikin gara2 dengan bikin Antaboga mega-scandal itu. Nah kalau ngemeng2 Antaboga, ada orang sakti di Bapepam LK, yang tidak tersentuh sama sekali dalam kasus ini, maupun dalam kasus Sarijaya. You know lah... Menurut saya pribadi, Bu Sri Mulyani orangnya nggak macem2 lah, kecuali melakukan pembiaran di Bapepam LK (mungkin sungkan ama sesama alumni UI kali ya). Yang agak aneh itu Pak Boed, menurut saya beliau itu clean, tapi untuk kasus ini, koq getol banget belain Century, mungkin karena esprit de corps BI, jadi demi institusi BI yang memang dari dulu rada2 runyam, beliau terpaksa
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Dari awal aja century sdh tdk memenuhi syarat CAR 8% tp msh ttp dibiarkan beroperasi. Sdh tentu ini kan menjadi kesalahan pejabat BI pd waktu itu. Regards DvD™ In Te Domine, Speravi Non Confundar In Aeternum Powered by Merpati Post® -Original Message- From: Parama Nandana paramanand...@yahoo.com Date: Thu, 10 Dec 2009 09:40:05 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Salah atau tidak salahnya pejabat negara dalam mengambil keputusan dan menjalankan kebijakannya, tinggal di backtest aja Mbah, khususnya terhadap peraturan dan UU yang berlaku. Hasil audit BPK jelas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan BI dan KSSK terhadap berbagai peraturan dan UU mulai dari proses merger bank Pikko, BCIC dan bank Danpac, ketidak telitian BI dalam mengawasi bank Century, sampai dengan pelanggaran UU no 24 thn 2004 tentang LPS. Agar para OBers dapat mencerna dan menyimpulkan sendiri dengan lebih obyektif, dapat download detail hasil investigasi bank Century oleh BPK dalam link dibawah ini: http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BPK%20Atas%20Bank%20Century.pdf From: Bandar Bola bandarr.b...@gmail.com To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 2:21:55 PM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup dari dulu-dulu Point nomor satu: menurut saya tidak ada masalah karena discretionary decision itu hak dari pejabat yang berwenang, dalam hal ini Ketua KSSK. Keputusan kemarin tidak bisa dinilai salah kalau sudah ketahuan hasilnya (ini kayak Prof. JT yang bilang bahwa TA itu tidak error-proof 100%, kalau tahu SUMI naik besok, hari ini kita gadein rumah mertua sekalian, he he...), yang penting semua aspek sudah dipertimbangkan. Paling-paling kalau mau dipertanyakan adalah besarnya biaya bailout sebagai dasar pengambilan keputusan yang katanya cuma 600-an milyar tapi ternyata jadi membengkak. Selain itu ada dugaan, katanya Ketua KKSK pada awalnya tidak setuju bailout, dan lebih prefer untuk dilikuidasi, tapi ternyata beliau akhirnya berubah pikiran, ada yang berspekulasi ada strong hand yang menekan beliau untuk menyetujui bailout tsb. Point kedua: ini masalah besar, seharusnya begitu diputuskan bailout, maka semua management lama langsung inactive, dan kalau perlu ditahan sementara, supaya tidak ada dana besar yang bisa ditarik oleh mereka / afiliasi pemilik lama. Kalau melihat kasus BLBI, bobolnya khan di sini. Duit dikucurkan, tapi malah ditarik oleh perusahaan2 afiliasi pemilik lama. Dan kesalahan lama kayaknya terulang lagi di sini, nggak heran katanya ada pemindahan dana tunai di bukan hari kantor. Kalo ini jelas tanggung jawab LPS dan BI. Yang urusan tunai itu bisa di-handle oleh LPS sebagai management baru Century, terus untuk penarikan besar2 secara giral harusnya ketahuan ama BI. Saya curiga masalah terbesar ada di point ini sehingga biaya bailout jadi bengkak dari perkiraan sebelumnya yang hanya 600-an milyar menjadi 6 trilyun. Yang perlu diselidi, apakah mismanagement itu karena bodoh / tidak pengalamannya LPS, atau on-purpose / disengaja atas tekanan strong-hand. Point ketiga: Sebagai balas budi karena Century tidak jadi dilikuidasi, artinya ada orang-orang yang mengalirkan sebagian duitnya ke orang-orang partai / pejabat. Logika pasar tanah Abang saya bilang ini sangat common sense, daripada hilang duit semuanya, ya mending hilang duit sebagian aja bagi2 ke oknum2 pejabat. Logika berpikir yang sama yang dulu juga ada di kepala Rudy Ramli waktu kasus Cessie EGP Bank Bali. Ini sih kalau mau dibongkar, gampang banget, kalau mau! Tinggal dilacak aja semua transfer2 besar dari Century post-bailout. Yang susah itu, bagaimana caranya supaya jadi mau. Point keempat: Kenapa BI sangat getol memperjuangkan Century untuk tidak ditutup bahkan sejak beberapa tahun yang lalu, sampai2 mereka mengizinkan Bank CIC yang sudah sakit waktu itu untuk dikawinkan dengan bank-bank yang katanya juga sakit: Pikko dan Danpac, dan menjadi Bank Centrury. Ada aturan2 kesehatan bank yang berlaku untuk semua bank, tapi tidak dikenakan kepada CIC / Century, tanya kenapa? Lucunya lagi, seharusnya pemegang saham lama om Robert Tantular sudah tidak boleh jadi pejabat lagi di bank post-merger, tapi koq masih diizinkan ya. Track record beliau itu spesialis bikin sakit bank, dulu pernah juga punya bank BCD. Dan beliau lah yang bikin gara2 dengan bikin Antaboga mega-scandal itu. Nah kalau ngemeng2 Antaboga, ada orang sakti di Bapepam LK, yang tidak tersentuh sama
RE: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Masalah BOROK BC memang sudah lama, jauh hari dari sebelum krisis... Laporan BPK tentang BOROK yg seabrek abrek ini sih SUDAH terlambat, Nasi udah jasi bubur borok... BC harusnya sudah terjual kepada investor baru sebelum krisis datang tapi GAGAL. Sri Mulyani HANYA punya dua pilihan pada saat GENTING GENTINGnya krisis SM: - Melikwidasi atau Mengambil alih Kedua duanya MENYAKITKAN dan MERUGIKAN, TAPI harus DIPUTUSKAN !!! Dan saat itu diputuskan Mengambil alih, keputusan ini adalah LOGIS karena keadaan ekonomi sedang genting. Jika BC diambil alih pada keadaan ekonomi normal, maka keputusan ini GOBLOK dan CORRUPT. Note: - Jika saat itu diputuskan Melikwidasi BC, laporan BPK isinya akan sama dengan keputusan Mengambil alih karena itu adalah akibat/konsekwensi BOROK LAMA yg tidak terselesaikan sampai akhir krisis SM datang. _ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Parama Nandana Sent: Friday, December 11, 2009 12:40 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Salah atau tidak salahnya pejabat negara dalam mengambil keputusan dan menjalankan kebijakannya, tinggal di backtest aja Mbah, khususnya terhadap peraturan dan UU yang berlaku. Hasil audit BPK jelas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan BI dan KSSK terhadap berbagai peraturan dan UU mulai dari proses merger bank Pikko, BCIC dan bank Danpac, ketidak telitian BI dalam mengawasi bank Century, sampai dengan pelanggaran UU no 24 thn 2004 tentang LPS. Agar para OBers dapat mencerna dan menyimpulkan sendiri dengan lebih obyektif, dapat download detail hasil investigasi bank Century oleh BPK dalam link dibawah ini: http://media. http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BP K%20Atas%20Bank%20Century.pdf vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BPK%20Atas%20Ban k%20Century.pdf _ From: Bandar Bola bandarr.b...@gmail.com To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 2:21:55 PM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup dari dulu-dulu Point nomor satu: menurut saya tidak ada masalah karena discretionary decision itu hak dari pejabat yang berwenang, dalam hal ini Ketua KSSK. Keputusan kemarin tidak bisa dinilai salah kalau sudah ketahuan hasilnya (ini kayak Prof. JT yang bilang bahwa TA itu tidak error-proof 100%, kalau tahu SUMI naik besok, hari ini kita gadein rumah mertua sekalian, he he...), yang penting semua aspek sudah dipertimbangkan. Paling-paling kalau mau dipertanyakan adalah besarnya biaya bailout sebagai dasar pengambilan keputusan yang katanya cuma 600-an milyar tapi ternyata jadi membengkak. Selain itu ada dugaan, katanya Ketua KKSK pada awalnya tidak setuju bailout, dan lebih prefer untuk dilikuidasi, tapi ternyata beliau akhirnya berubah pikiran, ada yang berspekulasi ada strong hand yang menekan beliau untuk menyetujui bailout tsb. Point kedua: ini masalah besar, seharusnya begitu diputuskan bailout, maka semua management lama langsung inactive, dan kalau perlu ditahan sementara, supaya tidak ada dana besar yang bisa ditarik oleh mereka / afiliasi pemilik lama. Kalau melihat kasus BLBI, bobolnya khan di sini. Duit dikucurkan, tapi malah ditarik oleh perusahaan2 afiliasi pemilik lama. Dan kesalahan lama kayaknya terulang lagi di sini, nggak heran katanya ada pemindahan dana tunai di bukan hari kantor. Kalo ini jelas tanggung jawab LPS dan BI. Yang urusan tunai itu bisa di-handle oleh LPS sebagai management baru Century, terus untuk penarikan besar2 secara giral harusnya ketahuan ama BI. Saya curiga masalah terbesar ada di point ini sehingga biaya bailout jadi bengkak dari perkiraan sebelumnya yang hanya 600-an milyar menjadi 6 trilyun. Yang perlu diselidi, apakah mismanagement itu karena bodoh / tidak pengalamannya LPS, atau on-purpose / disengaja atas tekanan strong-hand. Point ketiga: Sebagai balas budi karena Century tidak jadi dilikuidasi, artinya ada orang-orang yang mengalirkan sebagian duitnya ke orang-orang partai / pejabat. Logika pasar tanah Abang saya bilang ini sangat common sense, daripada hilang duit semuanya, ya mending hilang duit sebagian aja bagi2 ke oknum2 pejabat. Logika berpikir yang sama yang dulu juga ada di kepala Rudy Ramli waktu kasus Cessie EGP Bank Bali. Ini sih kalau mau dibongkar, gampang banget, kalau mau! Tinggal dilacak aja semua transfer2 besar dari Century post-bailout. Yang susah itu, bagaimana caranya supaya jadi mau. Point keempat: Kenapa BI sangat getol memperjuangkan Century untuk tidak
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Tambahan: BC itu hasil merger dari 3 bank, salah satu bank tsb banyak main Surat Berharga. Anda kan tahu, pada saat puncak krisis SM, surat2 berharga itu hampir tidak ada harganya lagi, banyaknya DEFAULT. Sebagai pembanding: BUMI saja dari 8000 tinggal 385. Tapi sesudah krisis lewat BUMI bisa ke 3000 lagi. Komposisi Surat Berharga sangat besar dan sudah diperingatkan oleh BI. Tapi seperti embah bilang: Nasi udah jadi bubur borok, jadi terserah DPR saja mau apa. Tapi seorang pemimpin harus MEMUTUSKAN, dia tidak bisa memilih opsi DIAM. Keputusan Melikwidasi dan Mengambil alih , dua duanya keputusan JELEK, apapun yg dipilih akan BERAKHIR ke DPR karena urusan Borok2 tsb.. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@... wrote: Masalah BOROK BC memang sudah lama, jauh hari dari sebelum krisis... Laporan BPK tentang BOROK yg seabrek abrek ini sih SUDAH terlambat, Nasi udah jasi bubur borok... BC harusnya sudah terjual kepada investor baru sebelum krisis datang tapi GAGAL. Sri Mulyani HANYA punya dua pilihan pada saat GENTING GENTINGnya krisis SM: - Melikwidasi atau Mengambil alih Kedua duanya MENYAKITKAN dan MERUGIKAN, TAPI harus DIPUTUSKAN !!! Dan saat itu diputuskan Mengambil alih, keputusan ini adalah LOGIS karena keadaan ekonomi sedang genting. Jika BC diambil alih pada keadaan ekonomi normal, maka keputusan ini GOBLOK dan CORRUPT. Note: - Jika saat itu diputuskan Melikwidasi BC, laporan BPK isinya akan sama dengan keputusan Mengambil alih karena itu adalah akibat/konsekwensi BOROK LAMA yg tidak terselesaikan sampai akhir krisis SM datang. _ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Parama Nandana Sent: Friday, December 11, 2009 12:40 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Salah atau tidak salahnya pejabat negara dalam mengambil keputusan dan menjalankan kebijakannya, tinggal di backtest aja Mbah, khususnya terhadap peraturan dan UU yang berlaku. Hasil audit BPK jelas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan BI dan KSSK terhadap berbagai peraturan dan UU mulai dari proses merger bank Pikko, BCIC dan bank Danpac, ketidak telitian BI dalam mengawasi bank Century, sampai dengan pelanggaran UU no 24 thn 2004 tentang LPS. Agar para OBers dapat mencerna dan menyimpulkan sendiri dengan lebih obyektif, dapat download detail hasil investigasi bank Century oleh BPK dalam link dibawah ini: http://media. http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BP K%20Atas%20Bank%20Century.pdf vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BPK%20Atas%20Ban k%20Century.pdf _ From: Bandar Bola bandarr.b...@... To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 2:21:55 PM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup dari dulu-dulu Point nomor satu: menurut saya tidak ada masalah karena discretionary decision itu hak dari pejabat yang berwenang, dalam hal ini Ketua KSSK. Keputusan kemarin tidak bisa dinilai salah kalau sudah ketahuan hasilnya (ini kayak Prof. JT yang bilang bahwa TA itu tidak error-proof 100%, kalau tahu SUMI naik besok, hari ini kita gadein rumah mertua sekalian, he he...), yang penting semua aspek sudah dipertimbangkan. Paling-paling kalau mau dipertanyakan adalah besarnya biaya bailout sebagai dasar pengambilan keputusan yang katanya cuma 600-an milyar tapi ternyata jadi membengkak. Selain itu ada dugaan, katanya Ketua KKSK pada awalnya tidak setuju bailout, dan lebih prefer untuk dilikuidasi, tapi ternyata beliau akhirnya berubah pikiran, ada yang berspekulasi ada strong hand yang menekan beliau untuk menyetujui bailout tsb. Point kedua: ini masalah besar, seharusnya begitu diputuskan bailout, maka semua management lama langsung inactive, dan kalau perlu ditahan sementara, supaya tidak ada dana besar yang bisa ditarik oleh mereka / afiliasi pemilik lama. Kalau melihat kasus BLBI, bobolnya khan di sini. Duit dikucurkan, tapi malah ditarik oleh perusahaan2 afiliasi pemilik lama. Dan kesalahan lama kayaknya terulang lagi di sini, nggak heran katanya ada pemindahan dana tunai di bukan hari kantor. Kalo ini jelas tanggung jawab LPS dan BI. Yang urusan tunai itu bisa di-handle oleh LPS sebagai management baru Century, terus untuk penarikan besar2 secara giral harusnya ketahuan ama BI. Saya curiga masalah terbesar ada di point ini sehingga biaya bailout jadi bengkak dari perkiraan
RE: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Bank Century atau bank pencury - harta pengurus2nya yg kabur itu jg gede2 banget (kalo tidak salah 'ampe triliunan jg) _ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of jsx_consultant Sent: Friday, December 11, 2009 1:37 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Tambahan: BC itu hasil merger dari 3 bank, salah satu bank tsb banyak main Surat Berharga. Anda kan tahu, pada saat puncak krisis SM, surat2 berharga itu hampir tidak ada harganya lagi, banyaknya DEFAULT. Sebagai pembanding: BUMI saja dari 8000 tinggal 385. Tapi sesudah krisis lewat BUMI bisa ke 3000 lagi. Komposisi Surat Berharga sangat besar dan sudah diperingatkan oleh BI. Tapi seperti embah bilang: Nasi udah jadi bubur borok, jadi terserah DPR saja mau apa. Tapi seorang pemimpin harus MEMUTUSKAN, dia tidak bisa memilih opsi DIAM. Keputusan Melikwidasi dan Mengambil alih , dua duanya keputusan JELEK, apapun yg dipilih akan BERAKHIR ke DPR karena urusan Borok2 tsb.. --- In obrolan-bandar@ mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@... wrote: Masalah BOROK BC memang sudah lama, jauh hari dari sebelum krisis... Laporan BPK tentang BOROK yg seabrek abrek ini sih SUDAH terlambat, Nasi udah jasi bubur borok... BC harusnya sudah terjual kepada investor baru sebelum krisis datang tapi GAGAL. Sri Mulyani HANYA punya dua pilihan pada saat GENTING GENTINGnya krisis SM: - Melikwidasi atau Mengambil alih Kedua duanya MENYAKITKAN dan MERUGIKAN, TAPI harus DIPUTUSKAN !!! Dan saat itu diputuskan Mengambil alih, keputusan ini adalah LOGIS karena keadaan ekonomi sedang genting. Jika BC diambil alih pada keadaan ekonomi normal, maka keputusan ini GOBLOK dan CORRUPT. Note: - Jika saat itu diputuskan Melikwidasi BC, laporan BPK isinya akan sama dengan keputusan Mengambil alih karena itu adalah akibat/konsekwensi BOROK LAMA yg tidak terselesaikan sampai akhir krisis SM datang. _ From: obrolan-bandar@ mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com yahoogroups.com [mailto:obrolan-bandar@ mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com yahoogroups.com] On Behalf Of Parama Nandana Sent: Friday, December 11, 2009 12:40 AM To: obrolan-bandar@ mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Salah atau tidak salahnya pejabat negara dalam mengambil keputusan dan menjalankan kebijakannya, tinggal di backtest aja Mbah, khususnya terhadap peraturan dan UU yang berlaku. Hasil audit BPK jelas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan BI dan KSSK terhadap berbagai peraturan dan UU mulai dari proses merger bank Pikko, BCIC dan bank Danpac, ketidak telitian BI dalam mengawasi bank Century, sampai dengan pelanggaran UU no 24 thn 2004 tentang LPS. Agar para OBers dapat mencerna dan menyimpulkan sendiri dengan lebih obyektif, dapat download detail hasil investigasi bank Century oleh BPK dalam link dibawah ini: http://media. http://media. http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BP vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BP K%20Atas%20Bank%20Century.pdf vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BPK%20Atas%20Ban k%20Century.pdf _ From: Bandar Bola bandarr.b...@... To: obrolan-bandar@ mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 2:21:55 PM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup dari dulu-dulu Point nomor satu: menurut saya tidak ada masalah karena discretionary decision itu hak dari pejabat yang berwenang, dalam hal ini Ketua KSSK. Keputusan kemarin tidak bisa dinilai salah kalau sudah ketahuan hasilnya (ini kayak Prof. JT yang bilang bahwa TA itu tidak error-proof 100%, kalau tahu SUMI naik besok, hari ini kita gadein rumah mertua sekalian, he he...), yang penting semua aspek sudah dipertimbangkan. Paling-paling kalau mau dipertanyakan adalah besarnya biaya bailout sebagai dasar pengambilan keputusan yang katanya cuma 600-an milyar tapi ternyata jadi membengkak. Selain itu ada dugaan, katanya Ketua KKSK pada awalnya tidak setuju bailout, dan lebih prefer untuk dilikuidasi, tapi ternyata beliau akhirnya berubah pikiran, ada yang berspekulasi ada strong hand yang menekan beliau untuk menyetujui bailout tsb. Point kedua: ini masalah besar, seharusnya begitu diputuskan bailout, maka semua management lama langsung inactive, dan kalau perlu ditahan
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Yang bilang pada saat itu tidak ada risiko sistematis sebenarnya tidak ngerti bank dan cuma bisa teori dan berangan-angan doang. Dia gak tau pada saat krisis SM kemarin dan saat kasus collapse BC terjadi, sebenarnya sudah terjadi eksodus dana dari swasta ke BUMN, sampe BUMN kewalahan teriman dana-dana dari swasta itu. Bayangkan apa yang akan terjadi kalo itu BC bener2 di tutup. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@... wrote: Tambahan: BC itu hasil merger dari 3 bank, salah satu bank tsb banyak main Surat Berharga. Anda kan tahu, pada saat puncak krisis SM, surat2 berharga itu hampir tidak ada harganya lagi, banyaknya DEFAULT. Sebagai pembanding: BUMI saja dari 8000 tinggal 385. Tapi sesudah krisis lewat BUMI bisa ke 3000 lagi. Komposisi Surat Berharga sangat besar dan sudah diperingatkan oleh BI. Tapi seperti embah bilang: Nasi udah jadi bubur borok, jadi terserah DPR saja mau apa. Tapi seorang pemimpin harus MEMUTUSKAN, dia tidak bisa memilih opsi DIAM. Keputusan Melikwidasi dan Mengambil alih , dua duanya keputusan JELEK, apapun yg dipilih akan BERAKHIR ke DPR karena urusan Borok2 tsb.. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote: Masalah BOROK BC memang sudah lama, jauh hari dari sebelum krisis... Laporan BPK tentang BOROK yg seabrek abrek ini sih SUDAH terlambat, Nasi udah jasi bubur borok... BC harusnya sudah terjual kepada investor baru sebelum krisis datang tapi GAGAL. Sri Mulyani HANYA punya dua pilihan pada saat GENTING GENTINGnya krisis SM: - Melikwidasi atau Mengambil alih Kedua duanya MENYAKITKAN dan MERUGIKAN, TAPI harus DIPUTUSKAN !!! Dan saat itu diputuskan Mengambil alih, keputusan ini adalah LOGIS karena keadaan ekonomi sedang genting. Jika BC diambil alih pada keadaan ekonomi normal, maka keputusan ini GOBLOK dan CORRUPT. Note: - Jika saat itu diputuskan Melikwidasi BC, laporan BPK isinya akan sama dengan keputusan Mengambil alih karena itu adalah akibat/konsekwensi BOROK LAMA yg tidak terselesaikan sampai akhir krisis SM datang. _ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Parama Nandana Sent: Friday, December 11, 2009 12:40 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Salah atau tidak salahnya pejabat negara dalam mengambil keputusan dan menjalankan kebijakannya, tinggal di backtest aja Mbah, khususnya terhadap peraturan dan UU yang berlaku. Hasil audit BPK jelas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan BI dan KSSK terhadap berbagai peraturan dan UU mulai dari proses merger bank Pikko, BCIC dan bank Danpac, ketidak telitian BI dalam mengawasi bank Century, sampai dengan pelanggaran UU no 24 thn 2004 tentang LPS. Agar para OBers dapat mencerna dan menyimpulkan sendiri dengan lebih obyektif, dapat download detail hasil investigasi bank Century oleh BPK dalam link dibawah ini: http://media. http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BP K%20Atas%20Bank%20Century.pdf vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BPK%20Atas%20Ban k%20Century.pdf _ From: Bandar Bola bandarr.bola@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 2:21:55 PM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup dari dulu-dulu Point nomor satu: menurut saya tidak ada masalah karena discretionary decision itu hak dari pejabat yang berwenang, dalam hal ini Ketua KSSK. Keputusan kemarin tidak bisa dinilai salah kalau sudah ketahuan hasilnya (ini kayak Prof. JT yang bilang bahwa TA itu tidak error-proof 100%, kalau tahu SUMI naik besok, hari ini kita gadein rumah mertua sekalian, he he...), yang penting semua aspek sudah dipertimbangkan. Paling-paling kalau mau dipertanyakan adalah besarnya biaya bailout sebagai dasar pengambilan keputusan yang katanya cuma 600-an milyar tapi ternyata jadi membengkak. Selain itu ada dugaan, katanya Ketua KKSK pada awalnya tidak setuju bailout, dan lebih prefer untuk dilikuidasi, tapi ternyata beliau akhirnya berubah pikiran, ada yang berspekulasi ada strong hand yang menekan beliau untuk menyetujui bailout tsb. Point kedua: ini masalah besar, seharusnya begitu diputuskan bailout, maka semua management lama langsung inactive, dan kalau perlu ditahan sementara, supaya tidak ada dana besar yang bisa
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Setuju pak, efeknya gede bgt kl sampe ada penarikan dana besar2an sekaligus saat itu. Seharusnya BI dan yg terkait lebih suka melakukan pencegahan daripada pengobatan utk kasus2 sama yg terulang lg... Best Regards **bLi iNdRa** ==cuan ga cuan yg penting happy== powered by obrolan-ban...@yahoogroups.com® -Original Message- From: troyan troyan...@yahoo.com Date: Fri, 11 Dec 2009 00:26:29 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Yang bilang pada saat itu tidak ada risiko sistematis sebenarnya tidak ngerti bank dan cuma bisa teori dan berangan-angan doang. Dia gak tau pada saat krisis SM kemarin dan saat kasus collapse BC terjadi, sebenarnya sudah terjadi eksodus dana dari swasta ke BUMN, sampe BUMN kewalahan teriman dana-dana dari swasta itu. Bayangkan apa yang akan terjadi kalo itu BC bener2 di tutup. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@... wrote: Tambahan: BC itu hasil merger dari 3 bank, salah satu bank tsb banyak main Surat Berharga. Anda kan tahu, pada saat puncak krisis SM, surat2 berharga itu hampir tidak ada harganya lagi, banyaknya DEFAULT. Sebagai pembanding: BUMI saja dari 8000 tinggal 385. Tapi sesudah krisis lewat BUMI bisa ke 3000 lagi. Komposisi Surat Berharga sangat besar dan sudah diperingatkan oleh BI. Tapi seperti embah bilang: Nasi udah jadi bubur borok, jadi terserah DPR saja mau apa. Tapi seorang pemimpin harus MEMUTUSKAN, dia tidak bisa memilih opsi DIAM. Keputusan Melikwidasi dan Mengambil alih , dua duanya keputusan JELEK, apapun yg dipilih akan BERAKHIR ke DPR karena urusan Borok2 tsb.. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote: Masalah BOROK BC memang sudah lama, jauh hari dari sebelum krisis... Laporan BPK tentang BOROK yg seabrek abrek ini sih SUDAH terlambat, Nasi udah jasi bubur borok... BC harusnya sudah terjual kepada investor baru sebelum krisis datang tapi GAGAL. Sri Mulyani HANYA punya dua pilihan pada saat GENTING GENTINGnya krisis SM: - Melikwidasi atau Mengambil alih Kedua duanya MENYAKITKAN dan MERUGIKAN, TAPI harus DIPUTUSKAN !!! Dan saat itu diputuskan Mengambil alih, keputusan ini adalah LOGIS karena keadaan ekonomi sedang genting. Jika BC diambil alih pada keadaan ekonomi normal, maka keputusan ini GOBLOK dan CORRUPT. Note: - Jika saat itu diputuskan Melikwidasi BC, laporan BPK isinya akan sama dengan keputusan Mengambil alih karena itu adalah akibat/konsekwensi BOROK LAMA yg tidak terselesaikan sampai akhir krisis SM datang. _ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Parama Nandana Sent: Friday, December 11, 2009 12:40 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Salah atau tidak salahnya pejabat negara dalam mengambil keputusan dan menjalankan kebijakannya, tinggal di backtest aja Mbah, khususnya terhadap peraturan dan UU yang berlaku. Hasil audit BPK jelas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan BI dan KSSK terhadap berbagai peraturan dan UU mulai dari proses merger bank Pikko, BCIC dan bank Danpac, ketidak telitian BI dalam mengawasi bank Century, sampai dengan pelanggaran UU no 24 thn 2004 tentang LPS. Agar para OBers dapat mencerna dan menyimpulkan sendiri dengan lebih obyektif, dapat download detail hasil investigasi bank Century oleh BPK dalam link dibawah ini: http://media. http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BP K%20Atas%20Bank%20Century.pdf vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BPK%20Atas%20Ban k%20Century.pdf _ From: Bandar Bola bandarr.bola@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 2:21:55 PM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup dari dulu-dulu Point nomor satu: menurut saya tidak ada masalah karena discretionary decision itu hak dari pejabat yang berwenang, dalam hal ini Ketua KSSK. Keputusan kemarin tidak bisa dinilai salah kalau sudah ketahuan hasilnya (ini kayak Prof. JT yang bilang bahwa TA itu tidak error-proof 100%, kalau tahu SUMI naik besok, hari ini kita gadein rumah mertua sekalian, he he...), yang penting semua aspek sudah dipertimbangkan. Paling-paling kalau mau dipertanyakan adalah besarnya biaya bailout sebagai dasar pengambilan keputusan yang katanya cuma 600
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Tapi seperti embah bilang: Nasi udah jadi bubur borok, jadi terserah DPR saja mau apa. Tapi seorang pemimpin harus MEMUTUSKAN, dia tidak bisa memilih opsi DIAM. Keputusan Melikwidasi dan Mengambil alih , dua duanya keputusan JELEK, apapun yg dipilih akan BERAKHIR ke DPR karena urusan Borok2 tsb.. Kesimpulan saya : Tdk ada pilihan lain berarti bagi seorang pemimpin pada saat itu-siapapun yg berwenang. (Realistisnya) Kejadian yg terjadi saat ini. Politisasi, dibuat seolah2/dikondisikan. antara yg dihasut, yg menghasut dan yg melihat realita. mereka mempunyai pandangannya masing2...Pro dan Kontra. [:)] Melalui media dsb. DPR mau apa ? sepertinya akan menjadi jawaban akan kasus ini ? [:-/] Hak Angket ? Mo manuver politik yg ingin disampaikan ataukah hanya untuk buka2 data saja. [B-)] Akan ketahuan Lakonnya mo dibawa kemana nantinya ? Asal jangan lebay aja, gitu lhoPlease dech:-p http://www.youtube.com/watch?v=BF9YTL6t4VE Jika berakhir di DPR, sepertinya hal yg menarik, jika menonton MetroTV Mata Najwa [:] http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsprograms/2009/12/09/4\ 036/308/DPR-Uncensored http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsprograms/2009/12/09/\ 4036/308/DPR-Uncensored DPR - Uncensored. Sampai di golongkan menjadi 4 [:p] (lucu banget sih ya...) 1. Semar : Idealis. 2. Gareng : Oportunis. 3. Bagong : Duduk manis. 4. Petruk : Sadis. Jangan sampe nanti justru malah dari DPR yg mengobok2 kasus ini untuk kepentingan partai atau pribadimalu donk kalo ketahuan bohongnya, iya tho... [;)] T2 - Malu malu donk http://www.youtube.com/watch?v=lbbEMxHWGcQ Membaca dari Posting dari Pak Pram. http://www.mail-archive.com/obrolan-bandar@yahoogroups.com/msg186868.htm\ l http://www.mail-archive.com/obrolan-bandar@yahoogroups.com/msg186868.ht\ ml tentang http://dahlaniskan.wordpress.com/2009/12/07/hati-kecil-saya-untuk-sri-mu\ lyani/#comments http://dahlaniskan.wordpress.com/2009/12/07/hati-kecil-saya-untuk-sri-m\ ulyani/#comments Mengambil salah satu komentar yg cukup menarik tentang analogi kondisi saat itu [:D] Analogi tentang Dokter dan Psikopat pembunuh. # syahnas 8 Desember 2009 at 9pm # ahh, kasus century kan cuma candaan intern depkeu. dulu Jeng Sri nyenggol dirjen pajak sampai lengser, sekarang eks dirjen pajak tsb jadi ketua BPK. Lalu gantian, sekarang giliran eks dirjen pajak (yang sekarang jadi ketua BPK) yg nyenggol Jeng Sri. Roda berputar.. terlepas dari candaan itu, kesalahan Jeng Sri dan Pak Boed adalah karena mereka bukan politikus, sehingga memutuskan penyelamatan Century lebih berdasar pada pertimbangan teoritis ekonomi dengan agak mengabaikan konsekwensi politis yang mungkin timbul. analogi: seorang dokter dihadapkan pada situasi dimana ada seorang psikopat pembunuh yg terluka parah, yang memasang remote control bom pada jantungnya sehingga jika jantungnya berhenti berdetak maka bom akan meledak dan menghancurkan sebuah pasar yang ramai. doker itu harus memilih apakah akan menyelamatkan psikopat tersebut atau membiarkannya mati bersama ribuan orang lain di suatu pasar. akhirnya dokter itu memilih untuk menyelamatkan psikopat itu. namun yang terjadi adalah, bahwa begitu kondisinya membaik, psikopat itu melarikan diri. Lalu seseorang yang menyaksikan penyelamatan sang dokter menceritakan hal itu kepada orang-orang di pasar. lantas beramai-ramailah orang-orang di pasar itu (yang tidak tahu tentang adanya bom) menyalahkan sang dokter dan bukannya berusaha menangkap psikopat yang lari tersebut Mohon dikoreksi jika ada yg salah [:)] Semoga bermanfaat, Tks Regards --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@... wrote: Tambahan: BC itu hasil merger dari 3 bank, salah satu bank tsb banyak main Surat Berharga. Anda kan tahu, pada saat puncak krisis SM, surat2 berharga itu hampir tidak ada harganya lagi, banyaknya DEFAULT. Sebagai pembanding: BUMI saja dari 8000 tinggal 385. Tapi sesudah krisis lewat BUMI bisa ke 3000 lagi. Komposisi Surat Berharga sangat besar dan sudah diperingatkan oleh BI. Tapi seperti embah bilang: Nasi udah jadi bubur borok, jadi terserah DPR saja mau apa. Tapi seorang pemimpin harus MEMUTUSKAN, dia tidak bisa memilih opsi DIAM. Keputusan Melikwidasi dan Mengambil alih , dua duanya keputusan JELEK, apapun yg dipilih akan BERAKHIR ke DPR karena urusan Borok2 tsb.. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote: Masalah BOROK BC memang sudah lama, jauh hari dari sebelum krisis... Laporan BPK tentang BOROK yg seabrek abrek ini sih SUDAH terlambat, Nasi udah jasi bubur borok... BC harusnya sudah terjual kepada investor baru sebelum krisis datang tapi GAGAL. Sri Mulyani HANYA punya dua pilihan pada saat GENTING GENTINGnya krisis SM: - Melikwidasi atau Mengambil alih Kedua duanya MENYAKITKAN dan MERUGIKAN, TAPI harus DIPUTUSKAN !!! Dan saat itu diputuskan Mengambil alih, keputusan ini adalah LOGIS karena
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Kalau saya punya uang 1 milyar, tentu akan mencari bank yang punya reputasi (BCA, BRI, Citibank, HSBC dll.)...kok bisa2 nya orang punya 2 juta dollar ditaruh di bank seperti Bank Century ? Ada udang dibalik batu? 2009/12/11 Aria Bela Nusa ariab...@centrin.net.id Bank Century atau bank pencury – harta pengurus2nya yg kabur itu jg gede2 banget (kalo tidak salah ‘ampe triliunan jg) -- *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *jsx_consultant *Sent:* Friday, December 11, 2009 1:37 AM *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject:* Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Tambahan: BC itu hasil merger dari 3 bank, salah satu bank tsb banyak main Surat Berharga. Anda kan tahu, pada saat puncak krisis SM, surat2 berharga itu hampir tidak ada harganya lagi, banyaknya DEFAULT. Sebagai pembanding: BUMI saja dari 8000 tinggal 385. Tapi sesudah krisis lewat BUMI bisa ke 3000 lagi. Komposisi Surat Berharga sangat besar dan sudah diperingatkan oleh BI. Tapi seperti embah bilang: Nasi udah jadi bubur borok, jadi terserah DPR saja mau apa. Tapi seorang pemimpin harus MEMUTUSKAN, dia tidak bisa memilih opsi DIAM. Keputusan Melikwidasi dan Mengambil alih , dua duanya keputusan JELEK, apapun yg dipilih akan BERAKHIR ke DPR karena urusan Borok2 tsb.. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@... wrote: Masalah BOROK BC memang sudah lama, jauh hari dari sebelum krisis... Laporan BPK tentang BOROK yg seabrek abrek ini sih SUDAH terlambat, Nasi udah jasi bubur borok... BC harusnya sudah terjual kepada investor baru sebelum krisis datang tapi GAGAL. Sri Mulyani HANYA punya dua pilihan pada saat GENTING GENTINGnya krisis SM: - Melikwidasi atau Mengambil alih Kedua duanya MENYAKITKAN dan MERUGIKAN, TAPI harus DIPUTUSKAN !!! Dan saat itu diputuskan Mengambil alih, keputusan ini adalah LOGIS karena keadaan ekonomi sedang genting. Jika BC diambil alih pada keadaan ekonomi normal, maka keputusan ini GOBLOK dan CORRUPT. Note: - Jika saat itu diputuskan Melikwidasi BC, laporan BPK isinya akan sama dengan keputusan Mengambil alih karena itu adalah akibat/konsekwensi BOROK LAMA yg tidak terselesaikan sampai akhir krisis SM datang. _ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com[mailto: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com] On Behalf Of Parama Nandana Sent: Friday, December 11, 2009 12:40 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Salah atau tidak salahnya pejabat negara dalam mengambil keputusan dan menjalankan kebijakannya, tinggal di backtest aja Mbah, khususnya terhadap peraturan dan UU yang berlaku. Hasil audit BPK jelas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan BI dan KSSK terhadap berbagai peraturan dan UU mulai dari proses merger bank Pikko, BCIC dan bank Danpac, ketidak telitian BI dalam mengawasi bank Century, sampai dengan pelanggaran UU no 24 thn 2004 tentang LPS. Agar para OBers dapat mencerna dan menyimpulkan sendiri dengan lebih obyektif, dapat download detail hasil investigasi bank Century oleh BPK dalam link dibawah ini: http://media. http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BP K%20Atas%20Bank%20Century.pdf vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BPK%20Atas%20Ban k%20Century.pdf _ From: Bandar Bola bandarr.b...@... To: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 2:21:55 PM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup dari dulu-dulu Point nomor satu: menurut saya tidak ada masalah karena discretionary decision itu hak dari pejabat yang berwenang, dalam hal ini Ketua KSSK. Keputusan kemarin tidak bisa dinilai salah kalau sudah ketahuan hasilnya (ini kayak Prof. JT yang bilang bahwa TA itu tidak error-proof 100%, kalau tahu SUMI naik besok, hari ini kita gadein rumah mertua sekalian, he he...), yang penting semua aspek sudah dipertimbangkan. Paling-paling kalau mau dipertanyakan adalah besarnya biaya bailout sebagai dasar pengambilan keputusan yang katanya cuma 600-an milyar tapi ternyata jadi membengkak. Selain itu ada dugaan, katanya Ketua KKSK pada awalnya tidak setuju bailout, dan lebih prefer untuk dilikuidasi, tapi ternyata
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Bapak dapat info darimana terjadi eksodus dana dari swasta ke BUMN? Data saya bilang kalau pertumbuhan DPK di bank BUMN biasa2 saja. On 12/11/09, troyan troyan...@yahoo.com wrote: Yang bilang pada saat itu tidak ada risiko sistematis sebenarnya tidak ngerti bank dan cuma bisa teori dan berangan-angan doang. Dia gak tau pada saat krisis SM kemarin dan saat kasus collapse BC terjadi, sebenarnya sudah terjadi eksodus dana dari swasta ke BUMN, sampe BUMN kewalahan teriman dana-dana dari swasta itu. Bayangkan apa yang akan terjadi kalo itu BC bener2 di tutup.
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Setuju. Keputusan yg salah asal diproses secara benar tidak dapat disalahkan. Impeach juga seyogiaya jangan. Seharusnya hanya terkait dengan kinerja ybs dan selanjutnya terserah boss-nya. On 12/11/09, gang...@idola.net.id gang...@idola.net.id wrote: Seorang pejabat Negara yang “salah” mengambil keputusan tidak akan (tidak boleh) dipidana atau dipenjara atas kesalahan kebijakannya
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Masalah greedy pak... Cuman itu Lah saya ini malah parah pak... punya uang cuman 50jt aja semuanya saya taro di bursa yg katanya punya resiko lebih tinggi...hehehehe..., tapi tetap saya taro tuh meskipun sdh tau resiko tinggi Hehehehe... Tanya kenapa..? * pusing mikirin BC... Uang ane gak jadi bertelur emas, malah susut..hiks...hiks... (SalahBeli.com) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Adhi Sukmono adhis...@gmail.com Date: Fri, 11 Dec 2009 07:49:42 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Kalau saya punya uang 1 milyar, tentu akan mencari bank yang punya reputasi (BCA, BRI, Citibank, HSBC dll.)...kok bisa2 nya orang punya 2 juta dollar ditaruh di bank seperti Bank Century ? Ada udang dibalik batu? 2009/12/11 Aria Bela Nusa ariab...@centrin.net.id Bank Century atau bank pencury – harta pengurus2nya yg kabur itu jg gede2 banget (kalo tidak salah ‘ampe triliunan jg) -- *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *jsx_consultant *Sent:* Friday, December 11, 2009 1:37 AM *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject:* Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Tambahan: BC itu hasil merger dari 3 bank, salah satu bank tsb banyak main Surat Berharga. Anda kan tahu, pada saat puncak krisis SM, surat2 berharga itu hampir tidak ada harganya lagi, banyaknya DEFAULT. Sebagai pembanding: BUMI saja dari 8000 tinggal 385. Tapi sesudah krisis lewat BUMI bisa ke 3000 lagi. Komposisi Surat Berharga sangat besar dan sudah diperingatkan oleh BI. Tapi seperti embah bilang: Nasi udah jadi bubur borok, jadi terserah DPR saja mau apa. Tapi seorang pemimpin harus MEMUTUSKAN, dia tidak bisa memilih opsi DIAM. Keputusan Melikwidasi dan Mengambil alih , dua duanya keputusan JELEK, apapun yg dipilih akan BERAKHIR ke DPR karena urusan Borok2 tsb.. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@... wrote: Masalah BOROK BC memang sudah lama, jauh hari dari sebelum krisis... Laporan BPK tentang BOROK yg seabrek abrek ini sih SUDAH terlambat, Nasi udah jasi bubur borok... BC harusnya sudah terjual kepada investor baru sebelum krisis datang tapi GAGAL. Sri Mulyani HANYA punya dua pilihan pada saat GENTING GENTINGnya krisis SM: - Melikwidasi atau Mengambil alih Kedua duanya MENYAKITKAN dan MERUGIKAN, TAPI harus DIPUTUSKAN !!! Dan saat itu diputuskan Mengambil alih, keputusan ini adalah LOGIS karena keadaan ekonomi sedang genting. Jika BC diambil alih pada keadaan ekonomi normal, maka keputusan ini GOBLOK dan CORRUPT. Note: - Jika saat itu diputuskan Melikwidasi BC, laporan BPK isinya akan sama dengan keputusan Mengambil alih karena itu adalah akibat/konsekwensi BOROK LAMA yg tidak terselesaikan sampai akhir krisis SM datang. _ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com[mailto: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com] On Behalf Of Parama Nandana Sent: Friday, December 11, 2009 12:40 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Salah atau tidak salahnya pejabat negara dalam mengambil keputusan dan menjalankan kebijakannya, tinggal di backtest aja Mbah, khususnya terhadap peraturan dan UU yang berlaku. Hasil audit BPK jelas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan BI dan KSSK terhadap berbagai peraturan dan UU mulai dari proses merger bank Pikko, BCIC dan bank Danpac, ketidak telitian BI dalam mengawasi bank Century, sampai dengan pelanggaran UU no 24 thn 2004 tentang LPS. Agar para OBers dapat mencerna dan menyimpulkan sendiri dengan lebih obyektif, dapat download detail hasil investigasi bank Century oleh BPK dalam link dibawah ini: http://media. http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BP K%20Atas%20Bank%20Century.pdf vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BPK%20Atas%20Ban k%20Century.pdf _ From: Bandar Bola bandarr.b...@... To: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 2:21:55 PM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup dari dulu-dulu Point nomor satu: menurut saya tidak ada masalah karena discretionary decision itu hak dari pejabat yang berwenang, dalam hal
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Pertumbuhan biasa itu gimana pak ? Saya tau, karena itu terjadi di tempat saya bekerja, dan sudah dilakukan meeting dengan collega, tentang pergerakan dan pertumbuhan dana yang tidak biasa pada saat itu, dan mengambil kesimpulan bahwa pergerakan dana tersebut ada kaitannya dengan terjadinya kasus BC. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, arianro pantun daud arianro...@... wrote: Bapak dapat info darimana terjadi eksodus dana dari swasta ke BUMN? Data saya bilang kalau pertumbuhan DPK di bank BUMN biasa2 saja. On 12/11/09, troyan troyan...@... wrote: Yang bilang pada saat itu tidak ada risiko sistematis sebenarnya tidak ngerti bank dan cuma bisa teori dan berangan-angan doang. Dia gak tau pada saat krisis SM kemarin dan saat kasus collapse BC terjadi, sebenarnya sudah terjadi eksodus dana dari swasta ke BUMN, sampe BUMN kewalahan teriman dana-dana dari swasta itu. Bayangkan apa yang akan terjadi kalo itu BC bener2 di tutup.
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Itu dia bro, saya melihat ada rencana dan pengkondisian yang tersusun rapi dalam kasus penyelamatan BC ini, sehingga satu-satunya opsi adalah menyelamatkan BC, karena kalau tidak, resiko sistematis akan muncul. Dalam kondisi normal mungkin BC tidak akan diselamatkan, tapi pada saat itu krisis sedang gawat. Sehingga pihak2 yang mengkondisikan itu tau, itu duit gak akan hilang, karena akan mendapat pembayaran dari penyelamatan itu. Kalo gak tau atau ada pengkondisian seperti itu, siapa yang mau nyimpan duit segitu gede di bank bermasalah seperti BC ? --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Adhi Sukmono adhis...@... wrote: Kalau saya punya uang 1 milyar, tentu akan mencari bank yang punya reputasi (BCA, BRI, Citibank, HSBC dll.)...kok bisa2 nya orang punya 2 juta dollar ditaruh di bank seperti Bank Century ? Ada udang dibalik batu? 2009/12/11 Aria Bela Nusa ariab...@... Bank Century atau bank pencury harta pengurus2nya yg kabur itu jg gede2 banget (kalo tidak salah `ampe triliunan jg) -- *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *jsx_consultant *Sent:* Friday, December 11, 2009 1:37 AM *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject:* Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Tambahan: BC itu hasil merger dari 3 bank, salah satu bank tsb banyak main Surat Berharga. Anda kan tahu, pada saat puncak krisis SM, surat2 berharga itu hampir tidak ada harganya lagi, banyaknya DEFAULT. Sebagai pembanding: BUMI saja dari 8000 tinggal 385. Tapi sesudah krisis lewat BUMI bisa ke 3000 lagi. Komposisi Surat Berharga sangat besar dan sudah diperingatkan oleh BI. Tapi seperti embah bilang: Nasi udah jadi bubur borok, jadi terserah DPR saja mau apa. Tapi seorang pemimpin harus MEMUTUSKAN, dia tidak bisa memilih opsi DIAM. Keputusan Melikwidasi dan Mengambil alih , dua duanya keputusan JELEK, apapun yg dipilih akan BERAKHIR ke DPR karena urusan Borok2 tsb.. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote: Masalah BOROK BC memang sudah lama, jauh hari dari sebelum krisis... Laporan BPK tentang BOROK yg seabrek abrek ini sih SUDAH terlambat, Nasi udah jasi bubur borok... BC harusnya sudah terjual kepada investor baru sebelum krisis datang tapi GAGAL. Sri Mulyani HANYA punya dua pilihan pada saat GENTING GENTINGnya krisis SM: - Melikwidasi atau Mengambil alih Kedua duanya MENYAKITKAN dan MERUGIKAN, TAPI harus DIPUTUSKAN !!! Dan saat itu diputuskan Mengambil alih, keputusan ini adalah LOGIS karena keadaan ekonomi sedang genting. Jika BC diambil alih pada keadaan ekonomi normal, maka keputusan ini GOBLOK dan CORRUPT. Note: - Jika saat itu diputuskan Melikwidasi BC, laporan BPK isinya akan sama dengan keputusan Mengambil alih karena itu adalah akibat/konsekwensi BOROK LAMA yg tidak terselesaikan sampai akhir krisis SM datang. _ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com[mailto: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com] On Behalf Of Parama Nandana Sent: Friday, December 11, 2009 12:40 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Salah atau tidak salahnya pejabat negara dalam mengambil keputusan dan menjalankan kebijakannya, tinggal di backtest aja Mbah, khususnya terhadap peraturan dan UU yang berlaku. Hasil audit BPK jelas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan BI dan KSSK terhadap berbagai peraturan dan UU mulai dari proses merger bank Pikko, BCIC dan bank Danpac, ketidak telitian BI dalam mengawasi bank Century, sampai dengan pelanggaran UU no 24 thn 2004 tentang LPS. Agar para OBers dapat mencerna dan menyimpulkan sendiri dengan lebih obyektif, dapat download detail hasil investigasi bank Century oleh BPK dalam link dibawah ini: http://media. http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BP K%20Atas%20Bank%20Century.pdf vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BPK%20Atas%20Ban k%20Century.pdf _ From: Bandar Bola bandarr.bola@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 2:21:55 PM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Kalau mau pasti aman, menabunglah di bank pemerintah (Mandiri, BRI). Citibank tahun lalu kalau tidak diselamatkan pemerintah US juga bisa bankrut (kasus too big to fall). HSBC kalau kasus Dubai terus bermasalah juga musti dibantuin sama pemerintah UK. ABN Amro, RBS, anda sudah melihat sendiri nasibnya. Di Asia mereka diganti menjadi ANZ. Jadi menurut saya, menabunglah di beberapa bank selama tabungan anda dijamin sama pemerintah. Kalau 1 bank dijamin max 2M, ya taruh aja senilai maximum itu. Kalau punya uang lebih dari itu, bukalah rekening di beberapa bank karena tabungan anda akan terjamin oleh pemerintah. 2009/12/11 Adhi Sukmono adhis...@gmail.com Kalau saya punya uang 1 milyar, tentu akan mencari bank yang punya reputasi (BCA, BRI, Citibank, HSBC dll.)...kok bisa2 nya orang punya 2 juta dollar ditaruh di bank seperti Bank Century ? Ada udang dibalik batu? 2009/12/11 Aria Bela Nusa ariab...@centrin.net.id Bank Century atau bank pencury – harta pengurus2nya yg kabur itu jg gede2 banget (kalo tidak salah ‘ampe triliunan jg)
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2004@ wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonsportz@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri ga ada alasan ga di bail out. Apa pemerintah sanggup? --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Henry Liem hsantoso77@ ... wrote: GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_grunk@ .. wrote: http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-b\ akrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya *Rita Uli Hutapea* - detikNews + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Yg Gak Ngerasain Resiko Sistemik Saat Itu Gak Experience CDS Indonesia Naik Sampe Ke Level Bangkrut Dan Yield Riskfree Asset 5 Tahun sampe 20 %. Equity FreeFall dan witness Nilai Aset menurun jauh, Ratusan Milyar, Trilyunan. dan bingung mau bertindak rasional atau irasional. that could draw the line. Buang Barang Gak Rasional dan Kena Loss tapi gak Buang siapa yg bisa Jamin Keadaan Tidak Akan Mencapai Titik Nadir?! I Experience Those Things 1st Hand And Cold-Sweating For Days. Mungkin Temen2 Money Manager Besar masih ingat Semua Saat Itu kita dikumpulkan Bersama oleh Ibu Ani dan Staf2nya lalu kita semua diinstruksikan jangan nambah masalah dengan niupin Isu-isu, Eksoduskan Dana Keluar, dan mengail di air keruh. sebagai bentuk solidaritas dan kerjasamanya, Beliau dan Stafnya menjamin akan berusaha sesigap dan semaksimal mungkin menjaga dan mengawal kondisi ekonomi saat itu, termasuk secure komitmen penjagaan dana dari pertemuan di G-20. Saat Itu Kita Semua merasa Sebagai Satu Kesatuan saling menjaga Pasar Modal dan Ekonomi supaya jangan sampai keadaan dimanfaatkan yang mengorbankan nilai dan kepentingan orang banyak. If U Manage Billions, Trillions Of Rupiah at those time. U will all be thankful for what Ibu Ani Has Done to ensure we can all act rationally and not impulsively regarding the threatening circumstances at the time. I am Pretty Damn Sure Century-Collapsed at the time would be reason enough for any Offshore MoneyManager to Go Out and sold any Sovereign that they Held In Indonesia. kalo itu aja gakan terlalu severe, tapi kalo Di Short lagi rupiah dan Indo Instruments mo gimana Hayo?!. 2009/12/11 arianro pantun daud arianro...@gmail.com Bapak dapat info darimana terjadi eksodus dana dari swasta ke BUMN? Data saya bilang kalau pertumbuhan DPK di bank BUMN biasa2 saja. On 12/11/09, troyan troyan...@yahoo.com wrote: Yang bilang pada saat itu tidak ada risiko sistematis sebenarnya tidak ngerti bank dan cuma bisa teori dan berangan-angan doang. Dia gak tau pada saat krisis SM kemarin dan saat kasus collapse BC terjadi, sebenarnya sudah terjadi eksodus dana dari swasta ke BUMN, sampe BUMN kewalahan teriman dana-dana dari swasta itu. Bayangkan apa yang akan terjadi kalo itu BC bener2 di tutup. -- Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact, everything we know is only some kind of approximation, because we know that we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only to be unlearned again or, more likely, to be corrected...The test of all knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”. - Richard Feynman
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Kalau saya punya 2 jt dolar, saya gk akan menaruh duit di BC, walaupun saya *tahu* duit saya bakal balik lwt skema penyelamatan BC Secara logis, tidak ada orang yang mau meresikokan (hampir)100% duitnya hanya untuk memperoleh bunga deposito yang enggak seberapa Kecuali kalo duit saya 2jt dolar, tp pas dibalikin malah jadi 4jt dolar, its ok lah heheh Oh ya, bagaimana dg dana abadi univ atmajaya sebesar 16M (hampir 2 jt dolar) yang ditelan Antaboga? Sptnya gak make sense juga kan, tapi kenyataan nya seperti itu... Jadi belum tentu di balik batu ada udangnya bro hehe http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/09/10/20395744/korban.antaboga.dana.abadi.atma.jaya.yogya.raib *YOGYAKARTA, KOMPAS.com* - Universitas Atma Jaya Yogyakarta kehilangan dana abadi sebesar Rp 16,6 miliar yang diinvestasikan di PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia melalui Bank Century. Akibat kerugian ini, beberapa pembangunan gedung kampus terpaksa ditunda. .. Investasi UAJY di Bank Century pertama kali dilakukan sekitar tahun 2001. Selanjutnya, dana dialihkan ke investasi reksadana PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia yang kemudian diketahui sebagai lembaga sekuritas fiktif Bank Century. Selain bunga yang cukup tinggi, investasi UAJY di Bank Century juga dilakukan atas dasar kepercayaan . Hal ini mengingat UAJY telah menjadi nasabah di bank tersebut sejak lama. Kami sudah lama menjadi nasabah Bank Century dan tidak ada masalah hingga kasus itu terjadi, ujar Koesmargono. 2009/12/11 troyan troyan...@yahoo.com Itu dia bro, saya melihat ada rencana dan pengkondisian yang tersusun rapi dalam kasus penyelamatan BC ini, sehingga satu-satunya opsi adalah menyelamatkan BC, karena kalau tidak, resiko sistematis akan muncul. Dalam kondisi normal mungkin BC tidak akan diselamatkan, tapi pada saat itu krisis sedang gawat. Sehingga pihak2 yang mengkondisikan itu tau, itu duit gak akan hilang, karena akan mendapat pembayaran dari penyelamatan itu. Kalo gak tau atau ada pengkondisian seperti itu, siapa yang mau nyimpan duit segitu gede di bank bermasalah seperti BC ? --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com, Adhi Sukmono adhis...@... wrote: Kalau saya punya uang 1 milyar, tentu akan mencari bank yang punya reputasi (BCA, BRI, Citibank, HSBC dll.)...kok bisa2 nya orang punya 2 juta dollar ditaruh di bank seperti Bank Century ? Ada udang dibalik batu?
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Udangnya selalu ada bro, cuma kalo yang ini ane gak tau udangnya udang windu apa udang teri. hehehe. U knowlah placament dana segitu gede(apalagi dana abadi)di bank sekualitas BC, kalo gak bodo2 banget, yakin gak ada udangnya ? hehehehe --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Andreas Kisworo kotd.new...@... wrote: Kalau saya punya 2 jt dolar, saya gk akan menaruh duit di BC, walaupun saya *tahu* duit saya bakal balik lwt skema penyelamatan BC Secara logis, tidak ada orang yang mau meresikokan (hampir)100% duitnya hanya untuk memperoleh bunga deposito yang enggak seberapa Kecuali kalo duit saya 2jt dolar, tp pas dibalikin malah jadi 4jt dolar, its ok lah heheh Oh ya, bagaimana dg dana abadi univ atmajaya sebesar 16M (hampir 2 jt dolar) yang ditelan Antaboga? Sptnya gak make sense juga kan, tapi kenyataan nya seperti itu... Jadi belum tentu di balik batu ada udangnya bro hehe http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/09/10/20395744/korban.antaboga.dana.abadi.atma.jaya.yogya.raib *YOGYAKARTA, KOMPAS.com* - Universitas Atma Jaya Yogyakarta kehilangan dana abadi sebesar Rp 16,6 miliar yang diinvestasikan di PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia melalui Bank Century. Akibat kerugian ini, beberapa pembangunan gedung kampus terpaksa ditunda. .. Investasi UAJY di Bank Century pertama kali dilakukan sekitar tahun 2001. Selanjutnya, dana dialihkan ke investasi reksadana PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia yang kemudian diketahui sebagai lembaga sekuritas fiktif Bank Century. Selain bunga yang cukup tinggi, investasi UAJY di Bank Century juga dilakukan atas dasar kepercayaan . Hal ini mengingat UAJY telah menjadi nasabah di bank tersebut sejak lama. Kami sudah lama menjadi nasabah Bank Century dan tidak ada masalah hingga kasus itu terjadi, ujar Koesmargono. 2009/12/11 troyan troyan...@... Itu dia bro, saya melihat ada rencana dan pengkondisian yang tersusun rapi dalam kasus penyelamatan BC ini, sehingga satu-satunya opsi adalah menyelamatkan BC, karena kalau tidak, resiko sistematis akan muncul. Dalam kondisi normal mungkin BC tidak akan diselamatkan, tapi pada saat itu krisis sedang gawat. Sehingga pihak2 yang mengkondisikan itu tau, itu duit gak akan hilang, karena akan mendapat pembayaran dari penyelamatan itu. Kalo gak tau atau ada pengkondisian seperti itu, siapa yang mau nyimpan duit segitu gede di bank bermasalah seperti BC ? --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com, Adhi Sukmono adhisukm@ wrote: Kalau saya punya uang 1 milyar, tentu akan mencari bank yang punya reputasi (BCA, BRI, Citibank, HSBC dll.)...kok bisa2 nya orang punya 2 juta dollar ditaruh di bank seperti Bank Century ? Ada udang dibalik batu?
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
penduduk indonesia itu tidak bodoh-bodoh amat.kita tahu bahwa BC itu bukan krisis keuangan yang ditimbulkan karena kegagalan keuangan tapi melainkan ada kriminal didalamnya sehingga BC seharusnya tak diselamatkan dengan dana sebesar itu. BC itu kecil dan hampir bisa di katakan sangat kecil dan tidak begitu berpengaruh pada perekonomian kita..tapi smua itu sudah terjadi semoga DPR lebih bijak menyelesaikan masalah ini...semoga tak ada masalah lagi yang bikin kita binggung..BC adalah masalah besar semoga tak ada lagi masalah besar yang akan menghalangi dan mengalihkan mata kita terhadap kasus BC.ingat HUKUM kita memang tidak dibuat dengan sempurna jd disitu banyak CELA --- Pada Jum, 11/12/09, karunq kar...@gmail.com menulis: Dari: karunq kar...@gmail.com Judul: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 11 Desember, 2009, 6:13 AM Saya kurang setuju untuk menyamakan potensi rush dgn di amerika, meski sama2 sedang krisis. Di sana hukum tidak pandang bulu: yg benar dibela, yg salah kena penalti... biasanya. Tapi di sini hukum tidak pandang benar-salah: yg bayar lebih dibela, yg kurang dikenai penalti... biasanya. Jadi di sana kalo telat bertindak gara2 melengkapi informasi, asal bukti kuat, hak atas tabungan bisa diperjuangkan. Di sini, yg telat gak dapat apa2, titik, habis perkara! Nah kalo dah gitu, semua tindakan jadinya based on rumor. Telat kalo tungu news. Untungnya waktu itu keburu ada solusi sebelum muncul rumor. Kalo gak gitu, bakalan... yah pikirkan sajalah. salam 2009/12/10 b3tonsportz b3tonsportz@ yahoo.com: Trus maksudnya dalam sehari AS menutup 9 Bank. Apakah agar ditiru oleh Indonesia dalam hal ini.Tim Ekonomi ? atau gimana tho ? maklum saya newbie nich. Tdk terlalu ngikutin berita. pusing lihatnya .banyak yg ngomong bla bla bla [8-}] (mabok) sejak kasus Pak Bibit dan Pak Candra kog larinya makin kesini2, tambah aneh2... http://coretanpingg ir.com/2009/ 12/03/rindu- sinetron/ http://coretanpingg ir.com/2009/ 12/03/rindu- sinetron/ Ah masa Pak Edwin newbie sih :) merendah, bapak saya tau salah satu senior OB. Soal link itu maksud nya hanya memberi info bahwa bank di tutup itu biasa aja, wajar dan terjadi di mana2, di US bank kecil juga banyak di tutup, kalo emang bermasalah masa mau di bailout semua? jadi saya kasi link info tersebut, bahwa hal tersebut di luar biasa aja, napa harus kuatir di indonesia akan ada panik dan nasabah rush, ada masalah dengan info/link tersebut? dari pada saya katakan bank kecil tutup wajar tapi saya ga menyertakan fakta, itu kan malah jadi asal aja, jd saya sertakan link itu aja, ada problem pak? kok malah lari ke kasus Pak Bibit segala, saya jadi bingung tambah aneh aja :) mau di bawa ke mana diskusi ini pak? Spt yg ada bilang : century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? Ini rakyat yg mana Pak ? Fuih... Kalo Bapak ada data jelas, bisa di share ke kita, kejadian yg sebenarnya itu spt apa ? Apakah memang niatnya itu mau menjatuhkan Mbak Sri dan Pak Boed ? ataukah cuap2 orang2 pinter2 itu hanya sekedar membuka2 data saja ? Statement saya rakyat indonesia ya seluruh nasabah bank indonesia, alasan saya mengatakan nasabah bank ga sebego itu ya karena kita liat saja kasus bank global kasus nya kan sama persis century pak, duit nasabah di larikan, bank global kan di tutup gitu aja, ga di bailout trus apa ada rush, panik nasabah di bank2 lain? trus kasus bank tutup yg saya alami sendiri ya bank SBU, dan waktu itu kasus nya adem2 aja, nasabah bank lain juga ga perduli, kalo bank kecil di tutup banyak pak di Indonesia, itu dah sering terjadi dan blom pernah ada dampak sistemik bank kecil di tutup sebelumnya, berdasarkan kejadian penutupan bank2 kecil tersebut, saya bilang nasabah bank/rakyat indonesia ga sebego itu bisa percaya isu2 krisis perbankan klo century tutup. masa saya cuma tidak sependapat kalo century tutup akan krisis aja mau menjatuhkan Mbak Sri dan Pak Boed, ga seserius itu kali pak :) Tks Regards -Rakyat kecil yg hanya ingin hidup damai ditengah kesruh penguasa- [;)] Sama lah pak, saya juga WNI punya ktp jd penduduk legal, berhak menyatakan pendapat sesuai yang di katakan UUD 45, dan saya menggunakan nya. Ada yang salah pak? :) ok pak, karena saya menghormati bapak selaku senior OB saya luangkan waktu untuk membalas email ini karena saya juga heran apa yang saya tulis perasaan biasa2 aja, tapi Pak Edwin menafsirkan nya sampe mo di bawa kemana, praduga menkeu kemana2. jadi saya luruskan aja, kalo ada yg salah mohon di luruskan, kalo bisa diskusi di lanjutkan lewat japri aja biar ga ganggu milis, terima kasih. mohon maaf mbah
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
begitulah 2 dari sekian banyak aset manusia di Indonesia, selalu dipertaruhkan. setuju mbah.. diambil atau dilikuidasi sama saja keluar duitnya. bahkan tidak satupun ahli ekonomi yang berani menjamin kalu dilikuidasi pada saat itu, biaya yang dikeluarkan secara total berapa banyak? karena yang dijamin saja 5 T lebih mengherankanlah, ahli bilang kenapa ngak dilikuidasi, tapi tidak kasih itung-itungan total pengeluaran yang bakal kejadian..jadi ngak fair, menilai 2 opsi, baru bisa ambil keputusan. mengenai laporan BPK, dan pelanggaran hukum, benarkah SM dan BDO sungguh2 bertanggung jawab? oleh karena, yang kita tahu atasan kan hanya lihat finalisasi laporannya, kalu ada dandanan yah sudah barangtentu yang dandanin itu sapa? mosok SM dan BDO ngurusin dandanin century. namun secara moral SM dan BDO bertanggungjawab karena dia pembuat keputusan/leader dari instansi. begitulah From: jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Fri, December 11, 2009 1:37:19 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Tambahan: BC itu hasil merger dari 3 bank, salah satu bank tsb banyak main Surat Berharga. Anda kan tahu, pada saat puncak krisis SM, surat2 berharga itu hampir tidak ada harganya lagi, banyaknya DEFAULT. Sebagai pembanding: BUMI saja dari 8000 tinggal 385. Tapi sesudah krisis lewat BUMI bisa ke 3000 lagi. Komposisi Surat Berharga sangat besar dan sudah diperingatkan oleh BI. Tapi seperti embah bilang: Nasi udah jadi bubur borok, jadi terserah DPR saja mau apa. Tapi seorang pemimpin harus MEMUTUSKAN, dia tidak bisa memilih opsi DIAM. Keputusan Melikwidasi dan Mengambil alih , dua duanya keputusan JELEK, apapun yg dipilih akan BERAKHIR ke DPR karena urusan Borok2 tsb.. --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, jsx_consultant jsx-consultant@ ... wrote: Masalah BOROK BC memang sudah lama, jauh hari dari sebelum krisis... Laporan BPK tentang BOROK yg seabrek abrek ini sih SUDAH terlambat, Nasi udah jasi bubur borok... BC harusnya sudah terjual kepada investor baru sebelum krisis datang tapi GAGAL. Sri Mulyani HANYA punya dua pilihan pada saat GENTING GENTINGnya krisis SM: - Melikwidasi atau Mengambil alih Kedua duanya MENYAKITKAN dan MERUGIKAN, TAPI harus DIPUTUSKAN !!! Dan saat itu diputuskan Mengambil alih, keputusan ini adalah LOGIS karena keadaan ekonomi sedang genting. Jika BC diambil alih pada keadaan ekonomi normal, maka keputusan ini GOBLOK dan CORRUPT. Note: - Jika saat itu diputuskan Melikwidasi BC, laporan BPK isinya akan sama dengan keputusan Mengambil alih karena itu adalah akibat/konsekwensi BOROK LAMA yg tidak terselesaikan sampai akhir krisis SM datang. _ From: obrolan-bandar@ yahoogroups. com [mailto:obrolan-bandar@ yahoogroups. com] On Behalf Of Parama Nandana Sent: Friday, December 11, 2009 12:40 AM To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Salah atau tidak salahnya pejabat negara dalam mengambil keputusan dan menjalankan kebijakannya, tinggal di backtest aja Mbah, khususnya terhadap peraturan dan UU yang berlaku. Hasil audit BPK jelas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan BI dan KSSK terhadap berbagai peraturan dan UU mulai dari proses merger bank Pikko, BCIC dan bank Danpac, ketidak telitian BI dalam mengawasi bank Century, sampai dengan pelanggaran UU no 24 thn 2004 tentang LPS. Agar para OBers dapat mencerna dan menyimpulkan sendiri dengan lebih obyektif, dapat download detail hasil investigasi bank Century oleh BPK dalam link dibawah ini: http://media. http://media. vivanews. com/documents/ 2009/11/24/ 431_Audit% 20Investigasi% 20BP K%20Atas%20Bank% 20Century. pdf vivanews.com/ documents/ 2009/11/24/ 431_Audit% 20Investigasi% 20BPK%20Atas% 20Ban k%20Century. pdf _ From: Bandar Bola bandarr.bola@ ... To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Sent: Thu, December 10, 2009 2:21:55 PM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup dari dulu-dulu Point nomor satu: menurut saya tidak ada masalah karena discretionary decision itu hak dari pejabat yang berwenang, dalam hal ini Ketua KSSK. Keputusan kemarin tidak bisa dinilai salah kalau sudah ketahuan hasilnya (ini kayak Prof. JT yang bilang bahwa TA itu tidak error-proof 100%, kalau tahu SUMI naik besok, hari ini kita gadein rumah mertua sekalian, he he...), yang penting semua aspek sudah dipertimbangkan. Paling-paling kalau mau dipertanyakan adalah besarnya biaya
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Kita tdk tahu apa dibalik pikiran SM untuk selamatkan BC, namun yg memang perlu menjadi pertanyaan : 1. Jumlahnya kenapa bisa menjadi 10X lipat? Dan tdk dilaporkan. Kl memang tujuannya untuk selamatkan industri perbankan, omong aja dg terus terang jumlahnya berapa? 2. Kalau saya jadi deposan2 gede kayak Putra sampoerna dll, jelas mikir seribu kali naruh uang disana. Tentunya Poetra tahu latar belakang dr RT (Robert Tantular sperti apa?). Nampak lugu/polos, tapi sudah dikenal licin/licik. 3. Saya yakin SM tdk terima aliran dana tsb, namun tetap SM akan jadi korban kalau kasus ini ditemukan ada unsur pidananya. Ada ungkapan bijak : APA YG KITA PIKIR BAIK BELUM TENTU BENAR dan APA YG KITA PIKIR BENAR BELUM TENTU BAIK Jadi pejabat saat ini kudu extra hati2. Banyak jebakan menganga didepan kita, yg sekilas tdk nampak oleh mata. Kalau saya bisa bilang, semua carut marut/hiruk pikuk persoalan hukum dan politik kita saat ini akibat presiden kita yg tidak tegas. Tx Andi Lesmana -Original Message- From: troyan troyan...@yahoo.com Date: Fri, 11 Dec 2009 02:18:06 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Udangnya selalu ada bro, cuma kalo yang ini ane gak tau udangnya udang windu apa udang teri. hehehe. U knowlah placament dana segitu gede(apalagi dana abadi)di bank sekualitas BC, kalo gak bodo2 banget, yakin gak ada udangnya ? hehehehe --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Andreas Kisworo kotd.new...@... wrote: Kalau saya punya 2 jt dolar, saya gk akan menaruh duit di BC, walaupun saya *tahu* duit saya bakal balik lwt skema penyelamatan BC Secara logis, tidak ada orang yang mau meresikokan (hampir)100% duitnya hanya untuk memperoleh bunga deposito yang enggak seberapa Kecuali kalo duit saya 2jt dolar, tp pas dibalikin malah jadi 4jt dolar, its ok lah heheh Oh ya, bagaimana dg dana abadi univ atmajaya sebesar 16M (hampir 2 jt dolar) yang ditelan Antaboga? Sptnya gak make sense juga kan, tapi kenyataan nya seperti itu... Jadi belum tentu di balik batu ada udangnya bro hehe http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/09/10/20395744/korban.antaboga.dana.abadi.atma.jaya.yogya.raib *YOGYAKARTA, KOMPAS.com* - Universitas Atma Jaya Yogyakarta kehilangan dana abadi sebesar Rp 16,6 miliar yang diinvestasikan di PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia melalui Bank Century. Akibat kerugian ini, beberapa pembangunan gedung kampus terpaksa ditunda. .. Investasi UAJY di Bank Century pertama kali dilakukan sekitar tahun 2001. Selanjutnya, dana dialihkan ke investasi reksadana PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia yang kemudian diketahui sebagai lembaga sekuritas fiktif Bank Century. Selain bunga yang cukup tinggi, investasi UAJY di Bank Century juga dilakukan atas dasar kepercayaan . Hal ini mengingat UAJY telah menjadi nasabah di bank tersebut sejak lama. Kami sudah lama menjadi nasabah Bank Century dan tidak ada masalah hingga kasus itu terjadi, ujar Koesmargono. 2009/12/11 troyan troyan...@... Itu dia bro, saya melihat ada rencana dan pengkondisian yang tersusun rapi dalam kasus penyelamatan BC ini, sehingga satu-satunya opsi adalah menyelamatkan BC, karena kalau tidak, resiko sistematis akan muncul. Dalam kondisi normal mungkin BC tidak akan diselamatkan, tapi pada saat itu krisis sedang gawat. Sehingga pihak2 yang mengkondisikan itu tau, itu duit gak akan hilang, karena akan mendapat pembayaran dari penyelamatan itu. Kalo gak tau atau ada pengkondisian seperti itu, siapa yang mau nyimpan duit segitu gede di bank bermasalah seperti BC ? --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com, Adhi Sukmono adhisukm@ wrote: Kalau saya punya uang 1 milyar, tentu akan mencari bank yang punya reputasi (BCA, BRI, Citibank, HSBC dll.)...kok bisa2 nya orang punya 2 juta dollar ditaruh di bank seperti Bank Century ? Ada udang dibalik batu?
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Mungkin atau tdk ya jika kasus ini sebenarnya bercerita tentang. Kebijaksanaan atau Hal yg benar tapi tdk sesuai dengan kondisi nyatanya(tdk bijak/tdk pada tempatnya). [:D] 3 X 8 = 23 Yan Hui adalah murid kesayangan Confucius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumuni banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat. Pembeli berteriak: 3 X 8 = 23, kenapa kamu bilang 24? Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: Sobat, 3 X 8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi. Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan. Yan Hui: Baik, jika Confucius bilang kamu salah, bagaimana? Pembeli kain: Kalau Confucius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana? Yan Hui: Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu. Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confucius. Setelah Confucius tahu duduk persoalannya, Confucius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: 3Ã8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Berikan jabatanmu kepada dia. Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confucius berkata dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confucius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confucius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confucius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasihat : Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh. Yan Hui menjawab, Baiklah, lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba ingat nasihat Confucius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasihat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba di rumahnya saat malam sudah larut dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai di depan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasihat Confucius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya. Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confucius, berlutut dan berkata: Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi? Confucius berkata: Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh. Yan Hui berkata: Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum. Jawab Confucius : Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3Ã8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3Ã8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting? Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu. Sejak itu, kemanapun Confucius pergi Yan Hui selalu mengikutinya. .. Semoga beliau para wakil rakyat, bisa mengambil yg KEPUTUSAN terbaik untuk semuanya [:)] Iwan Fals Surat Buat Wakil Rakyat http://www.youtube.com/watch?v=B25IpIqtXj8 Istilahnya kita sebenarnya tahulah apa yg terjadi pada saat itu, terlepas kondisi BC itu sebenarnya juga spt apa ? juga sudah bisa dipahami. Harapan saya sebagai orang kecil, sederhana saja... Semoga pengarahan opini masyarakat juga masih pada batas sewajar2nya. (Jangan dikaburkan dari realita) Jangan sampai diwajarkan fitnah memfitnah di media dsb, apalagi dijadikan tontonan banyak orang. Mbok ya malulah kalo jadi orang yg jalannya gak bener dan suka pada main hakim sendiri jika belom tahu percis kondisinya. Jangan sampai kebencian thd suatu kelompok/orang/kaum mendorong kita untuk berlaku tdk adil. [;)] Becik ketitik, ala ketara : yg baik dan buruk pasti kelihatan. Sak bedja-bedjane wong sing lali, isih luwih bedja wong sing tansah eling lan waspada. Seberuntung2nya orang yg lupa
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
mantap ceritanya pak dr. edwin sering2 posting pak, saya hobi baca postingan bapak terutama kalo diselipin cerita pewayangan... hehehe salam. EdwinKdr wrote: Mungkin atau tdk ya jika kasus ini sebenarnya bercerita tentang. Kebijaksanaan atau Hal yg benar tapi tdk sesuai dengan kondisi nyatanya(tdk bijak/tdk pada tempatnya). :D *3 X 8 = 23* Yan Hui adalah murid kesayangan Confucius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumuni banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat. Pembeli berteriak: /*3 X 8 = 23, kenapa kamu bilang 24?*/ Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: /*Sobat, 3 X 8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi.*/ Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: /*Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan*/. Yan Hui: /*Baik, jika Confucius bilang kamu salah, bagaimana?*/ Pembeli kain: /*Kalau Confucius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?*/ Yan Hui: /*Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu*/. Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confucius. Setelah Confucius tahu duduk persoalannya, Confucius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: /*3Ã---8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Berikan jabatanmu kepada dia.*/ Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confucius berkata dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confucius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confucius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confucius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasihat : /*Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh.*/ Yan Hui menjawab, /*Baiklah*/, lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba ingat nasihat Confucius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasihat gurunya yang pertama sudah terbukti. *Apakah saya akan membunuh orang? * Yan Hui tiba di rumahnya saat malam sudah larut dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai di depan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasihat Confucius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya. Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confucius, berlutut dan berkata: /*Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?*/ Confucius berkata: */Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh/*. Yan Hui berkata: /*Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum*/. Jawab Confucius : /*Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3Ã---8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3Ã---8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting*/? Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : /*Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu*/. Sejak itu, kemanapun Confucius pergi Yan Hui selalu mengikutinya. .. Semoga beliau para wakil rakyat, bisa mengambil yg KEPUTUSAN terbaik untuk semuanya:) Iwan Fals Surat Buat Wakil Rakyat http://www.youtube.com/watch?v=B25IpIqtXj8 Istilahnya kita sebenarnya tahulah apa yg terjadi pada saat itu, terlepas kondisi BC itu sebenarnya juga spt apa ? juga sudah bisa dipahami. /Harapan saya sebagai orang kecil, sederhana saja... Semoga pengarahan opini masyarakat juga masih pada batas sewajar2nya. (Jangan dikaburkan dari realita) Jangan sampai diwajarkan fitnah memfitnah di media dsb, apalagi dijadikan tontonan banyak orang. Mbok ya malulah kalo jadi orang yg jalannya gak bener dan suka pada main hakim sendiri jika belom tahu
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Menjawab pertanyaan Andi Lesmana, menurut saya : 1. Jumlah menjadi 10x lipat karena memang dari awal perkiraan dana suntikan 632M itu sifatnya baru sementara, dan itu sudah dikonfirmasikan oleh BI, mengingat pemeriksaan menyeluruh thd BC saat itu belum tuntas. Lagian bail-out jadi sangat besar antara lain karena BUMN2 pun ramai2 menarik depositonya, pdhal seharusnya mereka sbg badan usaha milik negara jangan menarik dananya spy bail-out jadi lebih ringan dan efek psikologisnya lebih kecil juga. Tapi anda lihat sendiri, setelah dibail-out pun nasabah masih ramai2 menarik dananya krn ketakutan, siapa yg bisa menjamin kalau BC tdk dibail-out, tidak akan terjadi rush di bank2 lain? Efek psikologis itu sesuatu yg tidak bisa dirumuskan secara matematis. Untung BC dibail-out, shg tidak terjadi kegoncangan di bank-bank kecil yg lain. 2. RT diketahui licik kan baru belakangan stlh terbongkar kasus pencuriannya, sebelumnya mungkin tidak ada yg tahu kalau RT itu licik. Mungkin krn kelihaian RT dalam meyakinkan orang lain dgn modal tampang lugu dan keahlian bicaranya. BUMN2 besar saja banyak yg menaruh deposito di situ. Universitas Atmajaya Jogya pun juga percaya pd BC dan akhirnya terperosok. Bahkan RT juga selalu bersikap kooperatif dgn BI pd saat dia dipanggil BI untuk menyuntik dana ke BC krn CARnya sdh minus, shg BI memberi waktu RT utk mencari investor baru. 3. Unsur pidana BC jelas ada, dan itu dilakukan oleh RT dan DT (manajemen BC). SM dan Boediono hanya membuat keputusan apakah BC dibail-out atau dibiarkan kolaps dan ditutup. Kondisi keuangan global sedang parah2nya saat itu, Sofyan Djalil pun mengatakan pd saat rapat pertama depkeu dgn BI membahas BC situasinya sangat mencekam (rupiah terjerembab, dana-dana asing deras mengalir keluar dari indonesia, ketidakpercayaan antar bank sangat tinggi, likuiditas sangat sulit, dan bank-bank di AS dan Eropa banyak yg bertumbangan). Sofyan Djalil wkt itu menjadi menkeu ad-interim menggantikan SM yg sedang ke Washington. Krn dia tidak berani mengambil keputusan, maka SM pun dipanggil pulang. Jadi kalau ada orang yg mengatakan hanya BC bank yg bermasalah, bank-bank yg lain semua baik2 saja, mungkin dia harus minta data yg jelas dulu ke BI spy bisa lebih fair dalam memberi komentar. Ungkapan bijak yg dikutip oleh Andi Lesmana sangat benar. Apa yg saat ini dipikir baik oleh DPR (ingin membongkar skandal BC) belum tentu benar (krn kasus bail-out BC bukan skandal, krn sdh berdasarkan pertimbangan2 matang dan terukur sesuai dgn kondisi pd wkt itu), dan apa yg dipikir benar oleh DPR (bail-out BC dijadikan kasus politik besar2an sampai membentuk pansus segala, pdhal sih sebenarnya kasus BC kan kasus kriminalnya RT dan DT), belum tentu baik untuk rakyat secara keseluruhan (krn menimbulkan ketidaktentraman, mengganggu perbaikan ekonomi, dll) dan terjadinya ketidak-adilan krn belum-belum SM dan Boediono sudah dihakimi oleh rakyat akibat rakyat terprovokasi oelh ingar-bingar kasus BC tapi sebenarnya mereka tidak tahu duduk perkara yg sebenarnya. Semoga kasus BC ini cepat beres dengan sebaik-baiknya, karena saya yakin SM dan Boediono sama sekali tdk punya konflik kepentingan dgn bail-out BC. SM dan Boediono adalah 2 tokoh yang sangat dihargai dan disegani di dunia internasional, bahkan SM dua kali berturut-turut menjadi salah satu dari 100 Wanita Paling Berpengaruh Sejagat (yg pertama di urutan ke-4, yg kedua di urutan ke-20an, cmiiw). Dan Boediono banyak memperoleh penghargaan internasional pula. Alangkah sayangnya jika mereka harus turun hanya karena tuduhan-tuduhan keliru, karena kasus kriminal pemilik BC dikait-kaitkan dengan keputusan bail-out BC. GBU.. From: Andi Lesmana riil_inves...@yahoo.com To: OB obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Sat, December 12, 2009 1:32:11 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Kita tdk tahu apa dibalik pikiran SM untuk selamatkan BC, namun yg memang perlu menjadi pertanyaan : 1. Jumlahnya kenapa bisa menjadi 10X lipat? Dan tdk dilaporkan. Kl memang tujuannya untuk selamatkan industri perbankan, omong aja dg terus terang jumlahnya berapa? 2. Kalau saya jadi deposan2 gede kayak Putra sampoerna dll, jelas mikir seribu kali naruh uang disana. Tentunya Poetra tahu latar belakang dr RT (Robert Tantular sperti apa?). Nampak lugu/polos, tapi sudah dikenal licin/licik. 3. Saya yakin SM tdk terima aliran dana tsb, namun tetap SM akan jadi korban kalau kasus ini ditemukan ada unsur pidananya. Ada ungkapan bijak : APA YG KITA PIKIR BAIK BELUM TENTU BENAR dan APA YG KITA PIKIR BENAR BELUM TENTU BAIK Jadi pejabat saat ini kudu extra hati2. Banyak jebakan menganga didepan kita, yg sekilas tdk nampak oleh mata. Kalau saya bisa bilang, semua carut marut/hiruk pikuk persoalan hukum dan politik kita saat ini akibat presiden kita yg tidak tegas.. Tx Andi Lesmana From: troyan troyan
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Indonesia kan negara hukum. Dari pada beradu argument gak ada juntrungannya, biarkan saja pansus dan pengadilan yg melakukan testing, apakah ada pelanggaran peraturan / UU, atau tidak. Agar lebih jelas dan obyektif, OB'ers bisa baca dan simpulkan sendiri hasil audit investigatif BC oleh BPK. Silahkan disedot (large file: 22mb) : http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%20BPK%20Atas%20Bank%20Century.pdf Tks -Original Message- From: Pingin Untung pinginunt...@yahoo.com Date: Thu, 10 Dec 2009 19:30:50 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Menjawab pertanyaan Andi Lesmana, menurut saya : 1. Jumlah menjadi 10x lipat karena memang dari awal perkiraan dana suntikan 632M itu sifatnya baru sementara, dan itu sudah dikonfirmasikan oleh BI, mengingat pemeriksaan menyeluruh thd BC saat itu belum tuntas. Lagian bail-out jadi sangat besar antara lain karena BUMN2 pun ramai2 menarik depositonya, pdhal seharusnya mereka sbg badan usaha milik negara jangan menarik dananya spy bail-out jadi lebih ringan dan efek psikologisnya lebih kecil juga. Tapi anda lihat sendiri, setelah dibail-out pun nasabah masih ramai2 menarik dananya krn ketakutan, siapa yg bisa menjamin kalau BC tdk dibail-out, tidak akan terjadi rush di bank2 lain? Efek psikologis itu sesuatu yg tidak bisa dirumuskan secara matematis. Untung BC dibail-out, shg tidak terjadi kegoncangan di bank-bank kecil yg lain. 2. RT diketahui licik kan baru belakangan stlh terbongkar kasus pencuriannya, sebelumnya mungkin tidak ada yg tahu kalau RT itu licik. Mungkin krn kelihaian RT dalam meyakinkan orang lain dgn modal tampang lugu dan keahlian bicaranya. BUMN2 besar saja banyak yg menaruh deposito di situ. Universitas Atmajaya Jogya pun juga percaya pd BC dan akhirnya terperosok. Bahkan RT juga selalu bersikap kooperatif dgn BI pd saat dia dipanggil BI untuk menyuntik dana ke BC krn CARnya sdh minus, shg BI memberi waktu RT utk mencari investor baru. 3. Unsur pidana BC jelas ada, dan itu dilakukan oleh RT dan DT (manajemen BC). SM dan Boediono hanya membuat keputusan apakah BC dibail-out atau dibiarkan kolaps dan ditutup. Kondisi keuangan global sedang parah2nya saat itu, Sofyan Djalil pun mengatakan pd saat rapat pertama depkeu dgn BI membahas BC situasinya sangat mencekam (rupiah terjerembab, dana-dana asing deras mengalir keluar dari indonesia, ketidakpercayaan antar bank sangat tinggi, likuiditas sangat sulit, dan bank-bank di AS dan Eropa banyak yg bertumbangan). Sofyan Djalil wkt itu menjadi menkeu ad-interim menggantikan SM yg sedang ke Washington. Krn dia tidak berani mengambil keputusan, maka SM pun dipanggil pulang. Jadi kalau ada orang yg mengatakan hanya BC bank yg bermasalah, bank-bank yg lain semua baik2 saja, mungkin dia harus minta data yg jelas dulu ke BI spy bisa lebih fair dalam memberi komentar. Ungkapan bijak yg dikutip oleh Andi Lesmana sangat benar. Apa yg saat ini dipikir baik oleh DPR (ingin membongkar skandal BC) belum tentu benar (krn kasus bail-out BC bukan skandal, krn sdh berdasarkan pertimbangan2 matang dan terukur sesuai dgn kondisi pd wkt itu), dan apa yg dipikir benar oleh DPR (bail-out BC dijadikan kasus politik besar2an sampai membentuk pansus segala, pdhal sih sebenarnya kasus BC kan kasus kriminalnya RT dan DT), belum tentu baik untuk rakyat secara keseluruhan (krn menimbulkan ketidaktentraman, mengganggu perbaikan ekonomi, dll) dan terjadinya ketidak-adilan krn belum-belum SM dan Boediono sudah dihakimi oleh rakyat akibat rakyat terprovokasi oelh ingar-bingar kasus BC tapi sebenarnya mereka tidak tahu duduk perkara yg sebenarnya. Semoga kasus BC ini cepat beres dengan sebaik-baiknya, karena saya yakin SM dan Boediono sama sekali tdk punya konflik kepentingan dgn bail-out BC. SM dan Boediono adalah 2 tokoh yang sangat dihargai dan disegani di dunia internasional, bahkan SM dua kali berturut-turut menjadi salah satu dari 100 Wanita Paling Berpengaruh Sejagat (yg pertama di urutan ke-4, yg kedua di urutan ke-20an, cmiiw). Dan Boediono banyak memperoleh penghargaan internasional pula. Alangkah sayangnya jika mereka harus turun hanya karena tuduhan-tuduhan keliru, karena kasus kriminal pemilik BC dikait-kaitkan dengan keputusan bail-out BC. GBU.. From: Andi Lesmana riil_inves...@yahoo.com To: OB obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Sat, December 12, 2009 1:32:11 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Kita tdk tahu apa dibalik pikiran SM untuk selamatkan BC, namun yg memang perlu menjadi pertanyaan : 1. Jumlahnya kenapa bisa menjadi 10X lipat? Dan tdk dilaporkan. Kl memang tujuannya untuk selamatkan industri perbankan, omong aja dg terus terang jumlahnya berapa? 2. Kalau saya jadi deposan2 gede kayak Putra sampoerna dll, jelas mikir seribu kali naruh uang disana. Tentunya Poetra tahu latar
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
beginilah real-nya semua opini berkembang dan kita tdk tahu mana yang benar2 Benar dan mana yang nga. Untuk Sampoerna 100jt USD, saya kira itu hanya recehan dibanding waktu dia jual perusahaannya. Kalo dana besar, taroh dimana? silahkan pikirkan. Kasus '98 saja masih banyak dana belum kembali kesini dan diparkir diluar. Banyak kasus yang membuat kita tidak percaya dengan system disini. Jika Bank kecil sekelas Century saja tidak membuat kita confidence, Bagaimana kasusnya kalo besar? Bagaimana kasus Sarijaya? Di sini yang utama adalah nasib, jika nasib baik anda terhindar dari kerugian, jika tidak ya nasib deh. Tugas Pemerintah yang paling besar adalah Kepastian Hukum melindungi Ekonomi dan Investasi untuk merubah persepsi agar semua confidence dgn system disini. --- Pada Sab, 12/12/09, Andi Lesmana riil_inves...@yahoo.com menulis: Dari: Andi Lesmana riil_inves...@yahoo.com Judul: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Kepada: OB obrolan-bandar@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 12 Desember, 2009, 12:32 AM Kita tdk tahu apa dibalik pikiran SM untuk selamatkan BC, namun yg memang perlu menjadi pertanyaan : 1. Jumlahnya kenapa bisa menjadi 10X lipat? Dan tdk dilaporkan. Kl memang tujuannya untuk selamatkan industri perbankan, omong aja dg terus terang jumlahnya berapa? 2. Kalau saya jadi deposan2 gede kayak Putra sampoerna dll, jelas mikir seribu kali naruh uang disana. Tentunya Poetra tahu latar belakang dr RT (Robert Tantular sperti apa?). Nampak lugu/polos, tapi sudah dikenal licin/licik. 3. Saya yakin SM tdk terima aliran dana tsb, namun tetap SM akan jadi korban kalau kasus ini ditemukan ada unsur pidananya. Ada ungkapan bijak : APA YG KITA PIKIR BAIK BELUM TENTU BENAR dan APA YG KITA PIKIR BENAR BELUM TENTU BAIK Jadi pejabat saat ini kudu extra hati2. Banyak jebakan menganga didepan kita, yg sekilas tdk nampak oleh mata. Kalau saya bisa bilang, semua carut marut/hiruk pikuk persoalan hukum dan politik kita saat ini akibat presiden kita yg tidak tegas. Tx Andi Lesmana From: troyan troyan...@yahoo. com Date: Fri, 11 Dec 2009 02:18:06 - To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Udangnya selalu ada bro, cuma kalo yang ini ane gak tau udangnya udang windu apa udang teri. hehehe. U knowlah placament dana segitu gede(apalagi dana abadi)di bank sekualitas BC, kalo gak bodo2 banget, yakin gak ada udangnya ? hehehehe --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Andreas Kisworo kotd.newbie@ ... wrote: Kalau saya punya 2 jt dolar, saya gk akan menaruh duit di BC, walaupun saya *tahu* duit saya bakal balik lwt skema penyelamatan BC Secara logis, tidak ada orang yang mau meresikokan (hampir)100% duitnya hanya untuk memperoleh bunga deposito yang enggak seberapa Kecuali kalo duit saya 2jt dolar, tp pas dibalikin malah jadi 4jt dolar, its ok lah heheh Oh ya, bagaimana dg dana abadi univ atmajaya sebesar 16M (hampir 2 jt dolar) yang ditelan Antaboga? Sptnya gak make sense juga kan, tapi kenyataan nya seperti itu... Jadi belum tentu di balik batu ada udangnya bro hehe http://bisniskeuang an.kompas. com/read/ xml/2009/ 09/10/20395744/ korban.antaboga. dana.abadi. atma.jaya. yogya.raib *YOGYAKARTA, KOMPAS.com* - Universitas Atma Jaya Yogyakarta kehilangan dana abadi sebesar Rp 16,6 miliar yang diinvestasikan di PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia melalui Bank Century. Akibat kerugian ini, beberapa pembangunan gedung kampus terpaksa ditunda. . . Investasi UAJY di Bank Century pertama kali dilakukan sekitar tahun 2001. Selanjutnya, dana dialihkan ke investasi reksadana PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia yang kemudian diketahui sebagai lembaga sekuritas fiktif Bank Century. Selain bunga yang cukup tinggi, investasi UAJY di Bank Century juga dilakukan atas dasar kepercayaan . Hal ini mengingat UAJY telah menjadi nasabah di bank tersebut sejak lama. Kami sudah lama menjadi nasabah Bank Century dan tidak ada masalah hingga kasus itu terjadi, ujar Koesmargono. 2009/12/11 troyan troyan...@. .. Itu dia bro, saya melihat ada rencana dan pengkondisian yang tersusun rapi dalam kasus penyelamatan BC ini, sehingga satu-satunya opsi adalah menyelamatkan BC, karena kalau tidak, resiko sistematis akan muncul. Dalam kondisi normal mungkin BC tidak akan diselamatkan, tapi pada saat itu krisis sedang gawat. Sehingga pihak2 yang mengkondisikan itu tau, itu duit gak akan hilang, karena akan mendapat pembayaran dari penyelamatan itu. Kalo gak tau atau ada pengkondisian seperti itu, siapa yang mau nyimpan duit segitu gede di bank bermasalah seperti BC ? --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com obrolan-bandar% 40yahoogroups. com, Adhi Sukmono adhisukm@ wrote: Kalau saya punya uang 1 milyar, tentu akan mencari bank yang punya reputasi (BCA, BRI, Citibank, HSBC dll.)...kok bisa2 nya orang punya 2 juta
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Pertumbuhan DPK normal yg saya maksud adalah sesuai dengan ekspetasi. Biasanya diambil dari pertumbuhan rata-rata historisnya atau prediktif. Kalau ada exodus ke dana ke Bank BUMN pasti pertumbuhan DPK-nya berubah significant dan hal itu tidak terjadi. DPK yg tiba2 meningkat adalah racun bagi bank dan pasti efeknya langsung terasa. Boleh tahu dapat data darimana? Saya penasaran akan hal ini. Karena banyak saya dengar rumour spt ini tetapi data saya bilang tidak. Silakan japri kalau tidak convinience di jalum. On 12/11/09, troyan troyan...@yahoo.com wrote: Pertumbuhan biasa itu gimana pak ? Saya tau, karena itu terjadi di tempat saya bekerja, dan sudah dilakukan meeting dengan collega, tentang pergerakan dan pertumbuhan dana yang tidak biasa pada saat itu, dan mengambil kesimpulan bahwa pergerakan dana tersebut ada kaitannya dengan terjadinya kasus BC.
RE: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Waduh, ada info baru nih! Katanya Indonesia negara hukum! Kucing gw aja sampe ikutan ketawa tuh... Masalah adu argument itu adalah bagian dari demokrasi, tapi memang karena disini ngak ada demokrasi juga, jadi mendingan seperti oom paramanand...@yahoo.com bilang, kita ikutin deh. Baek tuh udah bagi2 info baru ke kita2. GW tambahin dikit deh: Kasus ini kan sebenarnya dipake untuk mendiskreditkan SBY dan teamnya, hanya untuk kepuasan pribadi. Indonesia sekarang sedang bagus, tahun kemarin kita ada diantara 3 negara di dunia ini yang plus pertumbuhan ekonominya. Asing mulai percaya lagi dan ingin masuk, tapi karena hanya kebrengsekan sebagian elit politik kita, sekarang bisa runyam. Kalo mau kampanye tunggu lah nanti 2014. Kalo ngak ngerti sistemik, belajar dulu di bangku kuliah. Kebijakan itu ngak bisa dilihat sesusah semua berakhir, hanya orang tolol seperti si KKG dkk yg bisanya ngoceh aja. Terbukti perusahaannya sendiri semua bangkrut. Kalo sudah lewat mah semua juga bisa bilang, tuh kan coba dulu ngak di bail out juga mungkin ngak apa2. Tapi siapa yang bisa jamin, coba dibongkar keadaan semua bank pada tahun lalu! Ini semua dimulai dengan rasa EGO dari seorang IBU yang tidak tahu bahwa dia itu bodoh dan hanya mengandalkan nama saja. Ditambah lagi isi DPR yang orang kurang berpendidikan dan anak buah si Ibu yang bisanya cuma manggut2 doang. Jadi anggota DPR itu musti keluar duit, kalo ada acara hak angket kayak gini, pemasukan bakalan banyak, jadi ROI lebih cepet. Mana ada sih di sini orang yang punya sifat seorang Negarawan dan berpikir untuk kepentingan bersama dulu! Kalo gw bilang SBY mendekati, langsung aja pada protes yang lain. Buktikan aja! Dari semua presiden yang kita pernah punya, siapa yang paling bodoh dan malu2in baik di dalam maupun luar negeri! No manner at all! Indonesia gitu lho! -Original Message- From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of paramanand...@yahoo.com Sent: Friday, December 11, 2009 10:46 AM To: OB Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Indonesia kan negara hukum. Dari pada beradu argument gak ada juntrungannya, biarkan saja pansus dan pengadilan yg melakukan testing, apakah ada pelanggaran peraturan / UU, atau tidak. Agar lebih jelas dan obyektif, OB'ers bisa baca dan simpulkan sendiri hasil audit investigatif BC oleh BPK. Silahkan disedot (large file: 22mb) : http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%2 0BPK%20Atas%20Bank%20Century.pdf Tks _ From: Pingin Untung pinginunt...@yahoo.com Date: Thu, 10 Dec 2009 19:30:50 -0800 (PST) To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Menjawab pertanyaan Andi Lesmana, menurut saya : 1. Jumlah menjadi 10x lipat karena memang dari awal perkiraan dana suntikan 632M itu sifatnya baru sementara, dan itu sudah dikonfirmasikan oleh BI, mengingat pemeriksaan menyeluruh thd BC saat itu belum tuntas. Lagian bail-out jadi sangat besar antara lain karena BUMN2 pun ramai2 menarik depositonya, pdhal seharusnya mereka sbg badan usaha milik negara jangan menarik dananya spy bail-out jadi lebih ringan dan efek psikologisnya lebih kecil juga. Tapi anda lihat sendiri, setelah dibail-out pun nasabah masih ramai2 menarik dananya krn ketakutan, siapa yg bisa menjamin kalau BC tdk dibail-out, tidak akan terjadi rush di bank2 lain? Efek psikologis itu sesuatu yg tidak bisa dirumuskan secara matematis. Untung BC dibail-out, shg tidak terjadi kegoncangan di bank-bank kecil yg lain. 2. RT diketahui licik kan baru belakangan stlh terbongkar kasus pencuriannya, sebelumnya mungkin tidak ada yg tahu kalau RT itu licik. Mungkin krn kelihaian RT dalam meyakinkan orang lain dgn modal tampang lugu dan keahlian bicaranya. BUMN2 besar saja banyak yg menaruh deposito di situ. Universitas Atmajaya Jogya pun juga percaya pd BC dan akhirnya terperosok. Bahkan RT juga selalu bersikap kooperatif dgn BI pd saat dia dipanggil BI untuk menyuntik dana ke BC krn CARnya sdh minus, shg BI memberi waktu RT utk mencari investor baru. 3. Unsur pidana BC jelas ada, dan itu dilakukan oleh RT dan DT (manajemen BC). SM dan Boediono hanya membuat keputusan apakah BC dibail-out atau dibiarkan kolaps dan ditutup. Kondisi keuangan global sedang parah2nya saat itu, Sofyan Djalil pun mengatakan pd saat rapat pertama depkeu dgn BI membahas BC situasinya sangat mencekam (rupiah terjerembab, dana-dana asing deras mengalir keluar dari indonesia, ketidakpercayaan antar bank sangat tinggi, likuiditas sangat sulit, dan bank-bank di AS dan Eropa banyak yg bertumbangan). Sofyan Djalil wkt itu menjadi menkeu ad-interim menggantikan SM yg sedang ke Washington. Krn dia tidak berani mengambil keputusan, maka SM pun dipanggil pulang. Jadi kalau ada orang yg mengatakan hanya BC bank yg bermasalah, bank-bank yg lain semua baik2 saja, mungkin dia harus minta data yg jelas dulu ke BI spy
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Pertanyaan terakhir dulu yang saya tanggapoi, dan sepertinya jawaban kita sama :). Saya kira, tugas SM dan BD (wapres, bukan bandar) adalah meyakinkan DPR bahwa kebijakan yang mereka tempuh memang bertujuan untuk menghindari bencana sistemik terhadap perbankan kita waktu itu. Kalau SM dan BD berhasil, maka selamatlah. Sayangnya beluim2 SM terpancing emosinya (mungkin karena wanita yah...) Sehingga ngomong AB benci dia dll. Yang sebetulnya tidak perlu dikemukakan di depan publik seperti itu, hasilnya ya cuma mengundang kecaman dari Pansus yang Ketuanya Idrus Markham orang Golkar anak buah pemilik SUMI itu. Harus diingat bahwa yang di DPR itu adalah proses politik yang 'lari nya tidak bisa diukur dengan parameter 'biasa'. Harus diukur dengan parameter politik juga. Kita sebagai penonton tidak bisa tahu dengan pasti apa sebetulnya yang terjadi, apabila SM BD selamat atau tidak selamat nantinya, sebab apapun kekadiannya orang2 politik di DPR senantiasa bisa mencarikan alasan yang melogiskan keptusan mereka. Yah...kita tunggu saja lahm -Original Message- From: Andy a...@qsix.com Date: Fri, 11 Dec 2009 13:17:03 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: RE: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Waduh, ada info baru nih! Katanya Indonesia negara hukum! Kucing gw aja sampe ikutan ketawa tuh... Masalah adu argument itu adalah bagian dari demokrasi, tapi memang karena disini ngak ada demokrasi juga, jadi mendingan seperti oom paramanand...@yahoo.com bilang, kita ikutin deh. Baek tuh udah bagi2 info baru ke kita2. GW tambahin dikit deh: Kasus ini kan sebenarnya dipake untuk mendiskreditkan SBY dan teamnya, hanya untuk kepuasan pribadi. Indonesia sekarang sedang bagus, tahun kemarin kita ada diantara 3 negara di dunia ini yang plus pertumbuhan ekonominya. Asing mulai percaya lagi dan ingin masuk, tapi karena hanya kebrengsekan sebagian elit politik kita, sekarang bisa runyam. Kalo mau kampanye tunggu lah nanti 2014. Kalo ngak ngerti sistemik, belajar dulu di bangku kuliah. Kebijakan itu ngak bisa dilihat sesusah semua berakhir, hanya orang tolol seperti si KKG dkk yg bisanya ngoceh aja. Terbukti perusahaannya sendiri semua bangkrut. Kalo sudah lewat mah semua juga bisa bilang, tuh kan coba dulu ngak di bail out juga mungkin ngak apa2. Tapi siapa yang bisa jamin, coba dibongkar keadaan semua bank pada tahun lalu! Ini semua dimulai dengan rasa EGO dari seorang IBU yang tidak tahu bahwa dia itu bodoh dan hanya mengandalkan nama saja. Ditambah lagi isi DPR yang orang kurang berpendidikan dan anak buah si Ibu yang bisanya cuma manggut2 doang. Jadi anggota DPR itu musti keluar duit, kalo ada acara hak angket kayak gini, pemasukan bakalan banyak, jadi ROI lebih cepet. Mana ada sih di sini orang yang punya sifat seorang Negarawan dan berpikir untuk kepentingan bersama dulu! Kalo gw bilang SBY mendekati, langsung aja pada protes yang lain. Buktikan aja! Dari semua presiden yang kita pernah punya, siapa yang paling bodoh dan malu2in baik di dalam maupun luar negeri! No manner at all! Indonesia gitu lho! -Original Message- From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of paramanand...@yahoo.com Sent: Friday, December 11, 2009 10:46 AM To: OB Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Indonesia kan negara hukum. Dari pada beradu argument gak ada juntrungannya, biarkan saja pansus dan pengadilan yg melakukan testing, apakah ada pelanggaran peraturan / UU, atau tidak. Agar lebih jelas dan obyektif, OB'ers bisa baca dan simpulkan sendiri hasil audit investigatif BC oleh BPK. Silahkan disedot (large file: 22mb) : http://media.vivanews.com/documents/2009/11/24/431_Audit%20Investigasi%2 0BPK%20Atas%20Bank%20Century.pdf Tks _ From: Pingin Untung pinginunt...@yahoo.com Date: Thu, 10 Dec 2009 19:30:50 -0800 (PST) To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Menjawab pertanyaan Andi Lesmana, menurut saya : 1. Jumlah menjadi 10x lipat karena memang dari awal perkiraan dana suntikan 632M itu sifatnya baru sementara, dan itu sudah dikonfirmasikan oleh BI, mengingat pemeriksaan menyeluruh thd BC saat itu belum tuntas. Lagian bail-out jadi sangat besar antara lain karena BUMN2 pun ramai2 menarik depositonya, pdhal seharusnya mereka sbg badan usaha milik negara jangan menarik dananya spy bail-out jadi lebih ringan dan efek psikologisnya lebih kecil juga. Tapi anda lihat sendiri, setelah dibail-out pun nasabah masih ramai2 menarik dananya krn ketakutan, siapa yg bisa menjamin kalau BC tdk dibail-out, tidak akan terjadi rush di bank2 lain? Efek psikologis itu sesuatu yg tidak bisa dirumuskan secara matematis. Untung BC dibail-out, shg tidak terjadi kegoncangan di bank-bank kecil yg lain. 2. RT diketahui licik kan baru belakangan stlh terbongkar kasus pencuriannya, sebelumnya mungkin tidak ada yg tahu kalau RT itu
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_gr...@yahoo.com wrote: http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya *Rita Uli Hutapea* - detikNews a href=' http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1bamp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREhttp://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1bcb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'img src=' http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREamp;n=a59ecd1bhttp://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREn=a59ecd1b' border='0' alt='' //a *Jakarta* - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati angkat bicara mengenai pembentukan Pansus DPR atas pengucuran dana bailout US$700 juta untuk Bank Century. Menurutnya, hal itu merupakan upaya politikus-politikus rivalnya untuk menggulingkan dirinya dari jabatan. Penyebabnya adalah mereka tidak senang pada upaya-upaya Sri Mulyani untuk memperbaiki birokasi di Indonesia. Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam wawancara seperti dilansir *The Wall Street Journal*, Kamis (10/12/2009). Dikatakan Sri Mulyani, dirinya yakin Pansus Century DPR itu merupakan upaya untuk mendiskreditkan dirinya oleh para politikus yang menentang agenda reformasinya. Sri Mulyani bahkan terang-terangan menyebut nama Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar dan mantan Menko Kesra. Aburizal Bakrie tidak senang pada saya, kata Sri Mulyani. Saya kira tak seorang pun di Golkar yang akan *fair *atau baik pada saya, tuturnya. Dikatakan Sri Mulyani seperti ditulis *The Wall Street Journal*, ketegangan antara dirinya dan Bakrie berawal tahun lalu ketika dirinya menolak menutup perdagangan saham saat harga saham BUMI Resources milik Bakrie mengalami kejatuhan. Menurut Sri Mulyani, Bakrie yang meminta penutupan tersebut. Menurut *The Wall Street Journal,* Bakrie membantah ada masalah antara dirinya dan Sri Mulyani. Mengenai bailout Bank Century, Sri Mulyani menegaskan hal tersebut legal. Sebab jika tidak dilakukan bisa menimbulkan kepanikan di kalangan penyimpan dana di bank-bank lainnya. Saya merasa apa yang saya lakukan adalah benar untuk negara, tandasnya. * (ita/nrl)* -- Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!http://id.mail.yahoo.com
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Hati Kecil Saya untuk Sri Mulyani Senin, 07 Desember 2009 sumber : http://dahlaniskan.wordpress.com/2009/12/07/hati-kecil-saya-untuk-sri-mulyani/ HATI kecil saya masih berharap mudah-mudahan hasil pemeriksaan investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kasus Bank Century itu tidak seluruhnya benar. Sebab, kalau memang tidak ada yang salah, akibatnya akan sangat dramatis: kita bisa kehilangan menteri keuangan yang sangat kita banggakan. Seorang menteri, Sri Mulyani, yang reputasinya begitu hebat. Baik di dunia internasional maupun dalam mengendalikan keuangan negara. Secara internasional dia terpilih sebagai menteri keuangan terbaik di dunia dua tahun berturut-turut. Di dalam negeri dia dikenal sebagai menteri pertama yang berani mereformasi birokrasi di departemennya. Juga menteri yang sangat ketat mengendalikan anggaran negara. Bahkan, dialah satu-satunya menteri yang berani minta berhenti ketika ada gelagat pemerintah akan membela seorang konglomerat yang dia anggap tidak seharusnya dibela. Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada yang tiba-tiba mengatakan: kesimpulan BPK itu diperoleh dengan cara kerja yang kurang benar. Maka kita tidak akan kehilangan menteri keuangan yang pandainya bukan main itu. Pandai dalam ilmunya, pandai dalam menjelaskan pikirannya, dan pintar bersilat kata. Saya melihat kecepatan berpikirnya sama dengan kecepatan bicaranya. Kalau lagi melihat cara dia mengemukakan pikiran, seolah-olah otak dan bibirnya berada di tempat yang sama. Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada orang yang tiba-tiba menemukan data bahwa BPK telah salah ketik. Maka, kita tidak akan kehilangan menteri yang mampu rapat dua hari dua malam nonstop untuk menyelamatkan keuangan negara. Rapat itu tidak boleh berhenti karena lengah sedikit berakibat pada kebangkrutan ekonomi nasional. Rapat itu tentu melelahkan karena angka-angkalah yang akan terus berseliweran. Angka-angka yang rumit: kurs, suku bunga, devisa, likuiditas, rush, neraca perdagangan, stimulus, dan seterusnya. Angak-angka itu saling bertentangan, tapi menteri tidak boleh memilih salah satunya. Dia harus membuat keputusan yang harus memenangkan semua angka yang saling merugikan itu. Padahal, dia baru saja tiba dari Washington, AS, untuk berbicara di forum KTT G-20 yang amat penting itu. Di Washington dia tahu bahayanya ekonomi dunia. Tapi, dia mampu memikirkan keuangan internasional sekaligus keuangan nasional dalam waktu yang sama di belahan dunia yang berbeda. Dia harus menghadiri KTT G-20 di Washington saat itu (kebetulan saya ikut di rombongan situ) saat rupiah tiba-tiba melonjak menjadi Rp 12.000 per dolar AS. Dia harus tampil cool di forum dunia yang Singapura pun tidak boleh ikut di dalamnya itu sambil tegang bagaimana harus mengendalikan rupiah yang sudah membuat warga negara Indonesia panik semuanya. Dialah menteri yang datang ke Washington hanya untuk mengemukakan pikiran briliannya dan harus langsung kembali ke tanah air pada hari yang sama untuk mencurahkan perhatian pada ekonomi yang hampir bangkrut itu. Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada orang yang mengatakan bukan dia yang harus bertanggung jawab. Tapi, ada pihak lainlah yang harus mendapat hukuman. Kalau tidak, kita akan kehilangan seorang menteri yang di saat ibu kandungnya, Prof Dr Retno Sriningsih Satmoko, sedang sakit keras menjelang ajalnya, dia tidak bisa menengok sekejap pun. Dia memilih mencurahkan segala pikiran, tenaga, dan emosinya untuk menyelamatkan ekonomi bangsa ini. Dia tidak bisa menjenguk ibu kandungnya yang jaraknya hanya 45 menit penerbangan di Semarang sana. Dia harus mencucurkan air mata untuk dua kesedihan sekaligus: kesedihan karena ibundanya berada di detik-detik akhir hidupnya dan kesedihan melihat negara dalam bibir kehancuran ekonomi. Dua-duanya tidak bisa ditinggal sedetik pun. Rupiah lagi terus bergerak hancur dan detak jatung ibunya juga lagi terus melemah. Dan, Sri Mulyani memilih menunggui rupiah demi nyawa jutaan orang Indonesia. Maka hati kecil saya masih berharap ada data di kemudian hari bahwa kebijaksanaan itu sendiri tidak salah. Sebab, sebuah kebijaksanaan bisa diperdebatkan salah benarnya. Saya masih berharap yang salah itu dalam pelaksanaan kebijaksanaannya. Yakni, saat mendistribusikan uangnya yang Rp 6,7 triliun itu. Dan saya sangat-sangat yakin dia tidak mendapatkan bagian serupiah pun. Maka saya sangat bersedih karena sampai hari ini belum ada satu pihak pun yang berhasil mengatakan bahwa hasil pemeriksaan BPK itu salah. Belum ada yang membantah bahwa hasil pemeriksaan BPK itu keliru. Semua masih mengatakan, hasil pemeriksaan BPK itu menunjukkan bahwa dia bersalah dalam mengambil keputusan. Dan hukum harus ditegakkan. 2009/12/10 Henry Liem hsantos...@gmail.com GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_gr...@yahoo.com wrote: http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri ga ada alasan ga di bail out. Apa pemerintah sanggup? --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Henry Liem hsantos...@... wrote: GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_gr...@... wrote: http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya *Rita Uli Hutapea* - detikNews
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Umumnya Pribadi-pribadi yang jujur, kredibel, berdedikasi dan berintegritas akan selalu mendapat tantangan dan hambatan dari lingkungan sekitarnya (yg buruk?). Maju terus untuk mempertahankan prinsipnya, menjalankan apa yang dianggap terbaik bagi lingkungan dan bangsanya adalah pilihan terbaik. So, please keep moving, keep walking and keep upholding the basic principles for a better Indonesia. (www.ngarep.com) Regards, Jacob Sent from my XL BlackBerry® Compassion is the best defence against hate. Wisdom is the best defence against delusion. -Original Message- From: Joe Grunk joe_gr...@yahoo.com Date: Thu, 10 Dec 2009 11:35:22 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com; sa...@yahoogroups.com Subject: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Rita Uli Hutapea - detikNews a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1bamp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREamp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' //a Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati angkat bicara mengenai pembentukan Pansus DPR atas pengucuran dana bailout US$700 juta untuk Bank Century. Menurutnya, hal itu merupakan upaya politikus-politikus rivalnya untuk menggulingkan dirinya dari jabatan. Penyebabnya adalah mereka tidak senang pada upaya-upaya Sri Mulyani untuk memperbaiki birokasi di Indonesia. Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam wawancara seperti dilansir The Wall Street Journal, Kamis (10/12/2009). Dikatakan Sri Mulyani, dirinya yakin Pansus Century DPR itu merupakan upaya untuk mendiskreditkan dirinya oleh para politikus yang menentang agenda reformasinya. Sri Mulyani bahkan terang-terangan menyebut nama Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar dan mantan Menko Kesra. Aburizal Bakrie tidak senang pada saya, kata Sri Mulyani. Saya kira tak seorang pun di Golkar yang akan fair atau baik pada saya, tuturnya. Dikatakan Sri Mulyani seperti ditulis The Wall Street Journal, ketegangan antara dirinya dan Bakrie berawal tahun lalu ketika dirinya menolak menutup perdagangan saham saat harga saham BUMI Resources milik Bakrie mengalami kejatuhan. Menurut Sri Mulyani, Bakrie yang meminta penutupan tersebut. Menurut The Wall Street Journal, Bakrie membantah ada masalah antara dirinya dan Sri Mulyani. Mengenai bailout Bank Century, Sri Mulyani menegaskan hal tersebut legal. Sebab jika tidak dilakukan bisa menimbulkan kepanikan di kalangan penyimpan dana di bank-bank lainnya. Saya merasa apa yang saya lakukan adalah benar untuk negara, tandasnya. (ita/nrl) Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonspo...@yahoo.com To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri ga ada alasan ga di bail out. Apa pemerintah sanggup? --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Henry Liem hsantoso77@ ... wrote: GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_gr...@. .. wrote: http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya *Rita Uli Hutapea* - detikNews
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2...@... wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonspo...@... To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri ga ada alasan ga di bail out. Apa pemerintah sanggup? --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Henry Liem hsantoso77@ ... wrote: GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_grunk@ .. wrote: http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya *Rita Uli Hutapea* - detikNews
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Woow perang terbuka nih Powered by www.Batu-mulia.com BlackBerry® -Original Message- From: Joe Grunk joe_gr...@yahoo.com Date: Thu, 10 Dec 2009 11:35:22 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com; sa...@yahoogroups.com Subject: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Rita Uli Hutapea - detikNews a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1bamp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREamp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' //a Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati angkat bicara mengenai pembentukan Pansus DPR atas pengucuran dana bailout US$700 juta untuk Bank Century. Menurutnya, hal itu merupakan upaya politikus-politikus rivalnya untuk menggulingkan dirinya dari jabatan. Penyebabnya adalah mereka tidak senang pada upaya-upaya Sri Mulyani untuk memperbaiki birokasi di Indonesia. Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam wawancara seperti dilansir The Wall Street Journal, Kamis (10/12/2009). Dikatakan Sri Mulyani, dirinya yakin Pansus Century DPR itu merupakan upaya untuk mendiskreditkan dirinya oleh para politikus yang menentang agenda reformasinya. Sri Mulyani bahkan terang-terangan menyebut nama Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar dan mantan Menko Kesra. Aburizal Bakrie tidak senang pada saya, kata Sri Mulyani. Saya kira tak seorang pun di Golkar yang akan fair atau baik pada saya, tuturnya. Dikatakan Sri Mulyani seperti ditulis The Wall Street Journal, ketegangan antara dirinya dan Bakrie berawal tahun lalu ketika dirinya menolak menutup perdagangan saham saat harga saham BUMI Resources milik Bakrie mengalami kejatuhan. Menurut Sri Mulyani, Bakrie yang meminta penutupan tersebut. Menurut The Wall Street Journal, Bakrie membantah ada masalah antara dirinya dan Sri Mulyani. Mengenai bailout Bank Century, Sri Mulyani menegaskan hal tersebut legal. Sebab jika tidak dilakukan bisa menimbulkan kepanikan di kalangan penyimpan dana di bank-bank lainnya. Saya merasa apa yang saya lakukan adalah benar untuk negara, tandasnya. (ita/nrl) Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Setuju mbah, saat itu klo bank Century tidak diselamatkan maka yang dibutuhkan hanya sebuah ISU untuk membuat bank lain jadi kolaps. Tolong jangan disamakan dengan Sarijaya karena %orang main di bursa masih lebih sedikit DIBANDINGKAN dengan persentase orang nabung di bank THx --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@... wrote: Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2004@ wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonsportz@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri ga ada alasan ga di bail out. Apa pemerintah sanggup? --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Henry Liem hsantoso77@ ... wrote: GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_grunk@ .. wrote: http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
betul Mbah, menilai setelah kejadian sambil nonton, minum kopi ngerokok lebih gampang, --- Pada Kam, 10/12/09, jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id menulis: Dari: jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id Judul: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 10 Desember, 2009, 12:48 AM Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan.. . gitu loh... --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Aga mybluesand2004@ ... wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,... tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. _ _ __ From: b3tonsportz b3tonsportz@ ... To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri ga ada alasan ga di bail out. Apa pemerintah sanggup? --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Henry Liem hsantoso77@ ... wrote: GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_grunk@ .. wrote: http://www.detiknew s.com/read/ 2009/12/10/ 101921/1257608/ 10/sri-mulyani- bakrie-tidak
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Menurut saya sih main issue sebenarnya adalah pertanggung jawaban pihak yg bawa kabur dana nasabah, kan gak mungkin hilang begitu saja. Dan dana yg ditilep dicoba utk ditarik kembali, tapi yg ini malah yg diributin buntutnya doang, ntar uang yg ditilep malah makin susah utk dilacak dan ditarik balik, atau memang ribut2 selama ini adalah pengalihan perhatian biar penilep dana nasabah century sempat menghilangkan jejak sementara org2 pada ribut gak keruan? BDnya hebat kalo memang begitu sehebat BD group AB. 2009/12/10 jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh...
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Mbah, duitnya Dji Sam Soe masih ada ... Untung dia, dapat bunga Gede -Original Message- From: jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id Date: Thu, 10 Dec 2009 05:48:37 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2...@... wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonspo...@... To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri ga ada alasan ga di bail out. Apa pemerintah sanggup? --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Henry Liem hsantoso77@ ... wrote: GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_grunk@ .. wrote: http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya *Rita Uli Hutapea* - detikNews
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Setuju sekali mBah Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id Date: Thu, 10 Dec 2009 05:48:37 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2...@... wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonspo...@... To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri ga ada alasan ga di bail out. Apa pemerintah sanggup? --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Henry Liem hsantoso77@ ... wrote: GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_grunk@ .. wrote: http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya *Rita Uli Hutapea* - detikNews
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Oh ya.., inget ngga waktu itu ada yg bikin gosip lewat email, 10 bank bakal ditutup, sampe orangnya ditangkep.., itu aja udh bikin panik, apalagi kalo century beneran ditutup..., hehe... www.jsxtrader.com “ Trade By Rules, Not HOPE “ -Original Message- From: Aga mybluesand2...@yahoo.com Date: Wed, 9 Dec 2009 21:27:44 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonspo...@yahoo.com To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri ga ada alasan ga di bail out. Apa pemerintah sanggup? --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Henry Liem hsantoso77@ ... wrote: GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_gr...@. .. wrote: http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya *Rita Uli Hutapea* - detikNews
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
sebenarnya menurut aturan yg seharusnya di jamin deposannya?? atau di bail out bank nya?? Teman2 yg ngerti hukum bisa kasih penjelasan? padahal bank IFI beberapa bulan sebelumnya ditutup tuch...IFI dan century sama2 kecil salah satu deputi BI terkena stroke, beliau dikabarkan setuju dengan likuidasi century seperti di inilah.com berikut ini http://inilah.com/berita/ekonomi/2009/12/08/210521/keluar-dari-rs-siti-fadjrijah-masih-rawat-jalan/ semoga kebenaran terkuak, sehingga rakyat tau Pada 10 Desember 2009 12:48, jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.idmenulis: Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2...@... wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonspo...@... To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri ga ada alasan ga di bail out. Apa pemerintah sanggup? --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Henry Liem hsantoso77@ ... wrote: GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_grunk@ .. wrote
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
birokasi memang sudah keterlaluan, tadi pagi teman saya baru cerita, untuk tagih uang ajah, harus lewat lebi dari 20 tangan baru bisa sampai ke kasir. bayangkan cost nya... itu untuk BUMN. sampai sekarang, saya tetap yakin century harus diselamatkan kalau ngak pasti chaos. coba buka surat2 di mailing list sekitar tanggal itu, mungkin adqa gambaran kecemasannya. terutama saham2 bank mungkin akan tumbang kalau tidak di selamatkan. ah... semoga mbak Ani dan Bud tidak melakukan korupsi, jadi semua dapat berjalan baik.. salam --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Jacob oenja...@... wrote: Umumnya Pribadi-pribadi yang jujur, kredibel, berdedikasi dan berintegritas akan selalu mendapat tantangan dan hambatan dari lingkungan sekitarnya (yg buruk?). Maju terus untuk mempertahankan prinsipnya, menjalankan apa yang dianggap terbaik bagi lingkungan dan bangsanya adalah pilihan terbaik. So, please keep moving, keep walking and keep upholding the basic principles for a better Indonesia. (www.ngarep.com) Regards, Jacob Sent from my XL BlackBerry® Compassion is the best defence against hate. Wisdom is the best defence against delusion. -Original Message- From: Joe Grunk joe_gr...@... Date: Thu, 10 Dec 2009 11:35:22 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com; sa...@yahoogroups.com Subject: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Rita Uli Hutapea - detikNews a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1bamp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREamp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' //a Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati angkat bicara mengenai pembentukan Pansus DPR atas pengucuran dana bailout US$700 juta untuk Bank Century. Menurutnya, hal itu merupakan upaya politikus-politikus rivalnya untuk menggulingkan dirinya dari jabatan. Penyebabnya adalah mereka tidak senang pada upaya-upaya Sri Mulyani untuk memperbaiki birokasi di Indonesia. Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam wawancara seperti dilansir The Wall Street Journal, Kamis (10/12/2009). Dikatakan Sri Mulyani, dirinya yakin Pansus Century DPR itu merupakan upaya untuk mendiskreditkan dirinya oleh para politikus yang menentang agenda reformasinya. Sri Mulyani bahkan terang-terangan menyebut nama Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar dan mantan Menko Kesra. Aburizal Bakrie tidak senang pada saya, kata Sri Mulyani. Saya kira tak seorang pun di Golkar yang akan fair atau baik pada saya, tuturnya. Dikatakan Sri Mulyani seperti ditulis The Wall Street Journal, ketegangan antara dirinya dan Bakrie berawal tahun lalu ketika dirinya menolak menutup perdagangan saham saat harga saham BUMI Resources milik Bakrie mengalami kejatuhan. Menurut Sri Mulyani, Bakrie yang meminta penutupan tersebut. Menurut The Wall Street Journal, Bakrie membantah ada masalah antara dirinya dan Sri Mulyani. Mengenai bailout Bank Century, Sri Mulyani menegaskan hal tersebut legal. Sebab jika tidak dilakukan bisa menimbulkan kepanikan di kalangan penyimpan dana di bank-bank lainnya. Saya merasa apa yang saya lakukan adalah benar untuk negara, tandasnya. (ita/nrl) Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Ini beritanya biasa aja ah... Coba kalo beritanya AB senang sama saya... waaah bisa masuk infotainment tuuh.. hahaha Pada 10 Desember 2009 13:13, vividtrader vividtra...@gmail.com menulis: sebenarnya menurut aturan yg seharusnya di jamin deposannya?? atau di bail out bank nya?? Teman2 yg ngerti hukum bisa kasih penjelasan? padahal bank IFI beberapa bulan sebelumnya ditutup tuch...IFI dan century sama2 kecil salah satu deputi BI terkena stroke, beliau dikabarkan setuju dengan likuidasi century seperti di inilah.com berikut ini http://inilah.com/berita/ekonomi/2009/12/08/210521/keluar-dari-rs-siti-fadjrijah-masih-rawat-jalan/ semoga kebenaran terkuak, sehingga rakyat tau Pada 10 Desember 2009 12:48, jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id menulis: Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2...@... wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonspo...@... To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri ga ada alasan ga di
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Tapi aneh juga yah bahwa penyelamatan Century dilakukan melalui (memakai duit) LPS, sebab bukannya penyelamatan sebuah bank adalah tanggung jawab BI ? -Original Message- From: welly_oct88 welly_oc...@yahoo.com Date: Thu, 10 Dec 2009 06:00:45 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Setuju mbah, saat itu klo bank Century tidak diselamatkan maka yang dibutuhkan hanya sebuah ISU untuk membuat bank lain jadi kolaps. Tolong jangan disamakan dengan Sarijaya karena %orang main di bursa masih lebih sedikit DIBANDINGKAN dengan persentase orang nabung di bank THx --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@... wrote: Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2004@ wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonsportz@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Uang LPS untuk apa dong ? -Original Message- From: haek...@gmail.com Date: Thu, 10 Dec 2009 06:08:54 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Tapi aneh juga yah bahwa penyelamatan Century dilakukan melalui (memakai duit) LPS, sebab bukannya penyelamatan sebuah bank adalah tanggung jawab BI ? -Original Message- From: welly_oct88 welly_oc...@yahoo.com Date: Thu, 10 Dec 2009 06:00:45 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Setuju mbah, saat itu klo bank Century tidak diselamatkan maka yang dibutuhkan hanya sebuah ISU untuk membuat bank lain jadi kolaps. Tolong jangan disamakan dengan Sarijaya karena %orang main di bursa masih lebih sedikit DIBANDINGKAN dengan persentase orang nabung di bank THx --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@... wrote: Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2004@ wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonsportz@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
yang dijamin deposannya, bukan banknya. nanti mekanismenya seperti merger di danamon. bank yg sakit tetap tutup tetapi uang deposan tetap aman. On 12/10/09, vividtrader vividtra...@gmail.com wrote: sebenarnya menurut aturan yg seharusnya di jamin deposannya?? atau di bail out bank nya?? Teman2 yg ngerti hukum bisa kasih penjelasan? padahal bank IFI beberapa bulan sebelumnya ditutup tuch...IFI dan century sama2 kecil
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Emang nya ada negara mana mbah yang menjamin deposan tanpa limit batas maksimal penjaminan? termasuk dari fraud? wah kalo ada hebat banget negara itu. Soal bank tutup akan rush, banyak mbah bank kecil di indonesia tutup gitu aja, kenapa bank global tutup begitu aja ga terjadi apa2? bank IFI? blom lagi bank milik BI yang di belanda itu yg tutup, kalo ga salah bank indover itu terjadi pas krisis taon lalu. itu bahkan bank milik BI sendiri di tutup jg fine2 aja, ga ada krisis kepercayaan. Lagian soal tutup bank2 kecil tutup di indonesia sangat banyak terjadi, bahkan di USA sendiri udah berapa bank kecil yang di tutup taon ini. Kesimpulan nya mau bail out bank mana sepenuh nya penilaian menteri keuangan saja, saya sih ga mengamati kinerja Ibu Sri Mulyani, cuma dari kesimpulan mbah dia JAMINAN MUTU http://www.lintasberita.com/Dunia/Keuangan/luar-biasa-dalam-sehari-amerika-serikat-as-tutup-9-bank --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote: Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2004@ wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonsportz@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Kamsudnya..bung AB senang sama Bung DE...gitu...ya. From: Dean Earwicker dean.earwic...@gmail.com To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 1:18:35 PM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Ini beritanya biasa aja ah... Coba kalo beritanya AB senang sama saya... waaah bisa masuk infotainment tuuh.. hahaha Pada 10 Desember 2009 13:13, vividtrader vividtrader@ gmail.com menulis: sebenarnya menurut aturan yg seharusnya di jamin deposannya?? atau di bail out bank nya?? Teman2 yg ngerti hukum bisa kasih penjelasan? padahal bank IFI beberapa bulan sebelumnya ditutup tuch...IFI dan century sama2 kecil salah satu deputi BI terkena stroke, beliau dikabarkan setuju dengan likuidasi century seperti di inilah.com berikut ini http://inilah. com/berita/ ekonomi/2009/ 12/08/210521/ keluar-dari- rs-siti-fadjrija h-masih-rawat- jalan/ semoga kebenaran terkuak, sehingga rakyat tau Pada 10 Desember 2009 12:48, jsx_consultant jsx-consultant@ centrin.net. id menulis: Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan.. . gitu loh... --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Aga mybluesand2004@ ... wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,... tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. _ _ __ From: b3tonsportz b3tonsportz@ ... To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
uang LPS untuk menjamin uang deposan sampai level tertentu (2M). alias menyelamatkan nasabah. gak tau deh klo menyelamatkan bank jadi wewenang siapa Pada 10 Desember 2009 13:25, ruzli...@gmail.com menulis: Uang LPS untuk apa dong ? -- *From: * haek...@gmail.com *Date: *Thu, 10 Dec 2009 06:08:54 + *To: *obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject: *Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Tapi aneh juga yah bahwa penyelamatan Century dilakukan melalui (memakai duit) LPS, sebab bukannya penyelamatan sebuah bank adalah tanggung jawab BI ? -- *From: * welly_oct88 welly_oc...@yahoo.com *Date: *Thu, 10 Dec 2009 06:00:45 - *To: *obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject: *Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Setuju mbah, saat itu klo bank Century tidak diselamatkan maka yang dibutuhkan hanya sebuah ISU untuk membuat bank lain jadi kolaps. Tolong jangan disamakan dengan Sarijaya karena %orang main di bursa masih lebih sedikit DIBANDINGKAN dengan persentase orang nabung di bank THx --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@... wrote: Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com, Aga mybluesand2004@ wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonsportz@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Uang LPS untuk mengganti duit nasabah maximal 2 Milyar kalau sebuah Bank ditutup, jadi bukan untuk Bailout. Deposito kakaknya 234 yang 18 juta dollar itupun cuma diganti sebesar 2 M kalau Century ditutup, yang ngganti ya LPS itu, namanya juga LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). -Original Message- From: ruzli...@gmail.com Date: Thu, 10 Dec 2009 06:25:21 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Uang LPS untuk apa dong ? -Original Message- From: haek...@gmail.com Date: Thu, 10 Dec 2009 06:08:54 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Tapi aneh juga yah bahwa penyelamatan Century dilakukan melalui (memakai duit) LPS, sebab bukannya penyelamatan sebuah bank adalah tanggung jawab BI ? -Original Message- From: welly_oct88 welly_oc...@yahoo.com Date: Thu, 10 Dec 2009 06:00:45 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Setuju mbah, saat itu klo bank Century tidak diselamatkan maka yang dibutuhkan hanya sebuah ISU untuk membuat bank lain jadi kolaps. Tolong jangan disamakan dengan Sarijaya karena %orang main di bursa masih lebih sedikit DIBANDINGKAN dengan persentase orang nabung di bank THx --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consult...@... wrote: Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2004@ wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonsportz@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Dari tulisan Tony A Prasetyantono di Kompas beberapa waktu yang lalu, beliau menginformasikan bahwa saat kejatuhan Lehman Brothers yang melibatkan duit raksasa (US$650 milyar), singapura dan (kalau gak salah) Thailand menerapkan jaminan 100% atas simpanan nasabah Bank. -Original Message- From: b3tonsportz b3tonspo...@yahoo.com Date: Thu, 10 Dec 2009 06:33:28 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Emang nya ada negara mana mbah yang menjamin deposan tanpa limit batas maksimal penjaminan? termasuk dari fraud? wah kalo ada hebat banget negara itu. Soal bank tutup akan rush, banyak mbah bank kecil di indonesia tutup gitu aja, kenapa bank global tutup begitu aja ga terjadi apa2? bank IFI? blom lagi bank milik BI yang di belanda itu yg tutup, kalo ga salah bank indover itu terjadi pas krisis taon lalu. itu bahkan bank milik BI sendiri di tutup jg fine2 aja, ga ada krisis kepercayaan. Lagian soal tutup bank2 kecil tutup di indonesia sangat banyak terjadi, bahkan di USA sendiri udah berapa bank kecil yang di tutup taon ini. Kesimpulan nya mau bail out bank mana sepenuh nya penilaian menteri keuangan saja, saya sih ga mengamati kinerja Ibu Sri Mulyani, cuma dari kesimpulan mbah dia JAMINAN MUTU http://www.lintasberita.com/Dunia/Keuangan/luar-biasa-dalam-sehari-amerika-serikat-as-tutup-9-bank --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote: Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2004@ wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonsportz@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, b3tonsportz b3tonspo...@... wrote: Emang nya ada negara mana mbah yang menjamin deposan tanpa limit batas maksimal penjaminan? termasuk dari fraud? wah kalo ada hebat banget negara itu. Soal bank tutup akan rush, banyak mbah bank kecil di indonesia tutup gitu aja, kenapa bank global tutup begitu aja ga terjadi apa2? bank IFI? blom lagi bank milik BI yang di belanda itu yg tutup, kalo ga salah bank indover itu terjadi pas krisis taon lalu. itu bahkan bank milik BI sendiri di tutup jg fine2 aja, ga ada krisis kepercayaan. Lagian soal tutup bank2 kecil tutup di indonesia sangat banyak terjadi, bahkan di USA sendiri udah berapa bank kecil yang di tutup taon ini. Kesimpulan nya mau bail out bank mana sepenuh nya penilaian menteri keuangan saja, saya sih ga mengamati kinerja Ibu Sri Mulyani, cuma dari kesimpulan mbah dia JAMINAN MUTU http://www.lintasberita.com/Dunia/Keuangan/luar-biasa-dalam-sehari-ameri\ ka-serikat-as-tutup-9-bank http://www.lintasberita.com/Dunia/Keuangan/luar-biasa-dalam-sehari-amer\ ika-serikat-as-tutup-9-bank Apa maksunya kesimpulannya Bapak belom tahu bagaimana Kinerja Menkeu, tapi sudah berpraduga kalo memang Menkeu Pelakunya ? [:)] Saya kog bingung tho...arahnya mo kemana ? Trus maksudnya dalam sehari AS menutup 9 Bank. Apakah agar ditiru oleh Indonesia dalam hal ini.Tim Ekonomi ? atau gimana tho ? maklum saya newbie nich. Tdk terlalu ngikutin berita. pusing lihatnya.banyak yg ngomong bla bla bla [8-}] (mabok) sejak kasus Pak Bibit dan Pak Candra kog larinya makin kesini2, tambah aneh2... http://coretanpinggir.com/2009/12/03/rindu-sinetron/ http://coretanpinggir.com/2009/12/03/rindu-sinetron/ Spt yg ada bilang : century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? Ini rakyat yg mana Pak ? Fuih... Kalo Bapak ada data jelas, bisa di share ke kita, kejadian yg sebenarnya itu spt apa ? Apakah memang niatnya itu mau menjatuhkan Mbak Sri dan Pak Boed ? ataukah cuap2 orang2 pinter2 itu hanya sekedar membuka2 data saja ? Tks Regards -Rakyat kecil yg hanya ingin hidup damai ditengah kesruh penguasa- [;)] --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote: Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar dibicarakan secara terbuka di DPR.. biar transparan... gitu loh... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Aga mybluesand2004@ wrote: Coba cek sekitar wilayah rumah atau kantor, ada ngak tuh cabang Bank Century...mungkin ngak ada. malah banyak teman di kantor yang ngak ngeh tuh ada bank namanya Century. jadi kalau takut ada dampak sistemik,...tau dah ah. Tapi mudah mudahan si mbak emang bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonsportz@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
bertujuan baik,...cuman mungkin saat pelaksanaan banyak Krah Putih yang dompleng. From: b3tonsportz b3tonsportz@ To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 11:05:58 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya kasus century sama sarijaya sama sebenarnya, sama2 pemilik nya melarikan uang nasabah, beda nya karena sarijaya sekuritas gak ada bail out apa2 jd nasabah rugi 100%, untuk century sebenarnya nasabah di jamin LPS hingga maksimal 2 M, itu adalah aturan untuk semua bank. kenapa harus bailout, padahal century bank kecil, nasabah retail nya udah di jamin LPS, yang banyak adalah duit/dana pihak ketiga, itu bukan produk perbankan yang di jamin LPS seperti deposito/tabungan. DPK adalah urusan pribadi kreditur/debitur antara pemilik bank dan pihak2 yg mau menempatkan uang nya kepada century. alasan satu2 nya mengapa century di bailout karena alasan dampak sistemik, karena wkt itu sedang krisis subprime di dunia, kalo itu alasan nya bagaiman dgn sarijaya apakah kasus sarijaya ga menimbulkan dampak sistemik terhadap kepercayaan sekuritas di indonesia? century adalah bank kecil, sarijaya adalah sekuritas papan tengah di indonesia waktu itu, kasus sarijaya relatif tidak mengakibatkan dampak sistemik besar terhadap bursa pd hal wkt itu jg krisis parah dan market lagi bearish2 nya, begitu jg century jika di tutup saja dampak nya apa bisa membuat perbankan kolaps? century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya? jangan lupa nasabah bank tentu nya punya tingkat ekonomi yang lumayan, otomatis tingkat kecerdasan cukup tinggi. Jadi cukup di jelaskan napa bank century itu bangkrut karena tindak kriminal bankir nya, sama seperti kasus sarijaya, tidak terjadi rush di sekuritas2 lain, nasabah sekuritas lain santai2 aja, century ga di bailout bagus malah sekaligus untuk edukasi bahwa bank jg ada resiko, pemerintah hanya jamin 2 M saja, selebihnya resiko masing2. Sekarang Century di bailout , bagaimana kalo ntar mandiri/bca yg kejadian? brp ribu triliun yg harus di keluarkan pemerintah utk bail out? jika alasan nya dampak sistemik, bank kecil saja dampak sistemik, utk kelas bca/mandiri ga ada alasan ga di bail out. Apa pemerintah sanggup? --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Henry Liem hsantos...@... wrote: GO MBAK ANI !!! LANJUTKAN !!! On 12/10/09, Joe Grunk joe_grunk@ .. wrote: http://www.detiknews.com/read/2009/12/10/101921/1257608/10/sri-mulyani-bakrie-tidak-senang-pada-saya?991101605 Kamis, 10/12/2009 10:19 WIB Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya *Rita Uli Hutapea* - detikNews -- Lukman
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup dari dulu-dulu Point nomor satu: menurut saya tidak ada masalah karena discretionary decision itu hak dari pejabat yang berwenang, dalam hal ini Ketua KSSK. Keputusan kemarin tidak bisa dinilai salah kalau sudah ketahuan hasilnya (ini kayak Prof. JT yang bilang bahwa TA itu tidak error-proof 100%, kalau tahu SUMI naik besok, hari ini kita gadein rumah mertua sekalian, he he...), yang penting semua aspek sudah dipertimbangkan. Paling-paling kalau mau dipertanyakan adalah besarnya biaya bailout sebagai dasar pengambilan keputusan yang katanya cuma 600-an milyar tapi ternyata jadi membengkak. Selain itu ada dugaan, katanya Ketua KKSK pada awalnya tidak setuju bailout, dan lebih prefer untuk dilikuidasi, tapi ternyata beliau akhirnya berubah pikiran, ada yang berspekulasi ada strong hand yang menekan beliau untuk menyetujui bailout tsb. Point kedua: ini masalah besar, seharusnya begitu diputuskan bailout, maka semua management lama langsung inactive, dan kalau perlu ditahan sementara, supaya tidak ada dana besar yang bisa ditarik oleh mereka / afiliasi pemilik lama. Kalau melihat kasus BLBI, bobolnya khan di sini. Duit dikucurkan, tapi malah ditarik oleh perusahaan2 afiliasi pemilik lama. Dan kesalahan lama kayaknya terulang lagi di sini, nggak heran katanya ada pemindahan dana tunai di bukan hari kantor. Kalo ini jelas tanggung jawab LPS dan BI. Yang urusan tunai itu bisa di-handle oleh LPS sebagai management baru Century, terus untuk penarikan besar2 secara giral harusnya ketahuan ama BI. Saya curiga masalah terbesar ada di point ini sehingga biaya bailout jadi bengkak dari perkiraan sebelumnya yang hanya 600-an milyar menjadi 6 trilyun. Yang perlu diselidi, apakah mismanagement itu karena bodoh / tidak pengalamannya LPS, atau on-purpose / disengaja atas tekanan strong-hand. Point ketiga: Sebagai balas budi karena Century tidak jadi dilikuidasi, artinya ada orang-orang yang mengalirkan sebagian duitnya ke orang-orang partai / pejabat. Logika pasar tanah Abang saya bilang ini sangat common sense, daripada hilang duit semuanya, ya mending hilang duit sebagian aja bagi2 ke oknum2 pejabat. Logika berpikir yang sama yang dulu juga ada di kepala Rudy Ramli waktu kasus Cessie EGP Bank Bali. Ini sih kalau mau dibongkar, gampang banget, kalau mau! Tinggal dilacak aja semua transfer2 besar dari Century post-bailout. Yang susah itu, bagaimana caranya supaya jadi mau. Point keempat: Kenapa BI sangat getol memperjuangkan Century untuk tidak ditutup bahkan sejak beberapa tahun yang lalu, sampai2 mereka mengizinkan Bank CIC yang sudah sakit waktu itu untuk dikawinkan dengan bank-bank yang katanya juga sakit: Pikko dan Danpac, dan menjadi Bank Centrury. Ada aturan2 kesehatan bank yang berlaku untuk semua bank, tapi tidak dikenakan kepada CIC / Century, tanya kenapa? Lucunya lagi, seharusnya pemegang saham lama om Robert Tantular sudah tidak boleh jadi pejabat lagi di bank post-merger, tapi koq masih diizinkan ya. Track record beliau itu spesialis bikin sakit bank, dulu pernah juga punya bank BCD. Dan beliau lah yang bikin gara2 dengan bikin Antaboga mega-scandal itu. Nah kalau ngemeng2 Antaboga, ada orang sakti di Bapepam LK, yang tidak tersentuh sama sekali dalam kasus ini, maupun dalam kasus Sarijaya. You know lah... Menurut saya pribadi, Bu Sri Mulyani orangnya nggak macem2 lah, kecuali melakukan pembiaran di Bapepam LK (mungkin sungkan ama sesama alumni UI kali ya). Yang agak aneh itu Pak Boed, menurut saya beliau itu clean, tapi untuk kasus ini, koq getol banget belain Century, mungkin karena esprit de corps BI, jadi demi institusi BI yang memang dari dulu rada2 runyam, beliau terpaksa rela pasang badan jadi orang yang kontroversial dalam kasus ini. Hanya sumbang pendapat, tidak bermaksud menyudutkan siapapun juga, biar kita bisa melihat kasus ini dengan lebih jernih. Regards, Bandar Bola 2009/12/10 jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah,
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Ada posting menarik dari Group KAMI PERCAYA INTEGRITAS SRI MULYANI INDRAWATI ! http://www.facebook.com/group.php?gid=186403684861 di Facebook. Semoga bermanfaat * Bagian I* Kasus Century ini di rekayasa secara bertahap. Oleh siapa? 1) politisi pdip. Dari orang2 DPR (si arar), sampai KKG yg meletakkan landasan fitnah. 2) politisi2 dpr muda2 yg ingin mencetak nama bagi diri sendiri, walau tidak sejalan dengan fraksi nya. 3) politisi2 tua yg mencoba mengail diair keruh. Ini menyedihkan. Tidak kurang dari GD sampai AR mengatakan hal2 keras ttg B SM (Boediono Sri) harus mundur sampai ditangkap. 4) massa bayaran 5) media yg oportunis. Kerja mereka ini cukup berhasil. Sampai kini B SM tercoreng di mata awam. Kenyataan akan menunjukkan diri. *Bagian I*I Kasus Century TIDAK seperti yg diberitakan di kalangan awam, hasil kobokan orang2 #1. BSM = Boediono Sri Mulyani Lihat laporan keuangan BC. Total deposito sebelum krisis ada 12T - perkiraan yg 2M atau langsung jadi tanggungan LPS jika pada Nov 2008 diputuskan ditutup sekitar 6M - yg berarti harus dibayar tunai saat penutupan itu, sisanya pasti akan jadi masalah juga bagi LPS. Jadi dana 6.7T itu harus keluar juga seandainya BC tidak diselamatkan. Plus tidak ada Bank Mutiara, pengusutan kriminal tantular dkk jadi sulit. Dan, yg paling parah: ancaman terjadinya bank rush - jika BC ditutup nov 2008, maka bankir singapura pasti akan ber-teriak2:Indonesian banks collapsing, move your money here... Dan deposan Indonesia ber-bondong2 menarik dana (deposan Indonesia hanya dijamin s/d 2M oleh LPS, di Singapore, Australia dijamin semua / 100%) Lagipula, uang talangan itu dana LPS - sebuah lembaga spt asuransi yg independen- bukan uang rakyat. Terakhir, sekarang LPS memiliki saham bank Mutiara tbk (listed di bursa) yang punya nilai jual. Setelah dipegang beberapa tahun, sangat mungkin LPS bisa menjual bank Mutiara dengan harga 7T -- atau mendapat keuntungan. Memang ada kriminal dan pidana dalam kasus BC, paling terutama adalah Tantular dkk (yg sekarang sudah di bui - tetapi belum seluruh kesalahannya di perhitungkan). Bahkan mungkin juga ada kesalahan dalam penelitian nasabah2 BC - paling terutama adalah dana BUMN disana -- hal ini 'wajar' dalam perbankan Indonesia. Seandainya ada ketidak pantasan, jumlahnya terbatas. Menurut audit BPk pun (yg tone nya bias, karena ketua BPK Hadi P adalah ex-dirjen pajak yg dipecat SM tahun 2006) angka2 bias ini max 9238M - dengan catatan yg perlu diteliti 149M. Seandainya ada ketidak pantasan - ini paling banyak karena manajemen lama (Tantular dkk) - maka yg akan terkena getahnya adalah manajemen baru dari tim Mandiri (dirut Maryono dkk) yg perlu ditanya lebih lanjut (menurutku, melihat laporan keuangan BCIC:JK sejak takeover, manajemen Maryono ini berhasil melakukan turnaround). Sama sekali TIDAK TERKAIT pada Boediono dan Sri Mulyani yg tidak menangani hal2 ini secara langsung. Justru - kaum #1 diatas memfitnah dengan menyebar isu seolah 6.7T itu uang rakyat yg menjadi tanggungan BSM. INI FITNAH! Hari ini (Minggu 5 /12) Sby mulai lantang melakukan serangan balik ke pemfitnah sby / PD - jelas dipicu oleh fitnah Bendera itu -- yg notabene akan membantu posisi B SM juga. Kita akan segera melihat bahwa kaum #1 diatas lah, yg menggunakan fitnah untuk keuntungan politis mereka, dan mencoba menggunakan kepala B SM sebagai loncatan untuk menyerang SBY. Tidak yakin apakah sby akan melindungi SM -- tetapi apapun yg terjadi jelas bahwa serangan2 pada SM ini adalah fitnah keji. Apa yg dilakukan B SM pada november 2008 itu bukan hanya tidak salah, tetapi juga sangat penting bagi ekonomi Indonesia. Mengutip ucapan Darmin Nasution: Ada yg tidak tahu, ada yg tidak mau tahu, ada yg tahu tapi tidak mau berterima kasih -- tetapi jika anda orang Indonesia - maka anda telah menerima keuntungan dari tindakan2 B SM pada bank century -- yaitu ekonomi Indonesia yg stabil, tidak jatuh selama krisis global Tepat sekali. Kita akan melihat perkembangan hari2 kedepan yg membuktikan tulisan2 ku ini -- biasanya tukang fitnah itu akan lari serabutan jika pemerintah berani bertindak tegas, hari ini sby mulai tegas (terutama setelah diri keluarganya ikutan difitnah, waktu baru B SM yg difitnah tidak).* Bagian III* Salah satu efek paling jelek dari kasus spt ini adalah: orang benar (mis. menteri SM) di-salah2kan -- padahal orang yg tidak mengerjakan apa2 atau malah korupsi tapi tidak nampak (menteri2 lain, terutama menhut yg lalu!) - tidak di apa2kan. Apa pelajarannya? Jangan berbuat apa2! Nyolong aja hati2 .. Ini sangat jelek. Hal ini yg paling membuatku kesal pada kasus ini. Pikirkanlah sendiri secara nalar - jangan emosional -- cek ke mereka2 yg mempunyai ilmu untuk itu (dalam kasus century ini mereka yg tahu makro ekonomi / kebijakan fiskal negara). Kasus century ini sesungguhnya terang benderang. Banyak politikus oportunis yg sekarang merasa bisa 'mencium bau darah' menggoyang sby. Sby sendiri juga politikus ulung - seperti caranya
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Ini tulisan Tony Prasetiantono (Ekonom UGM) tentang Bank Century, barangkali bermanfaat. Sekedar sharing bacaan aja, mohon maaf bagi yang sudah pernah baca. http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/02/02373810/teori.konspirasi.century -Original Message- From: lkm jkt lkm...@gmail.com Date: Thu, 10 Dec 2009 14:10:52 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Pak *b3tonsportz Pemerintah tidak akan menjamin deposan sepanjang masa . saat itu ada krisis kepercayaan terhadap bank. Maka pemerintah menetapkan / menaikan nilai jaminan deposan dari 100 Juta menjadi 2 M. ini hanya di lakukan sementara saja. saat timbulnya bank Century --- itu berbarengan dengan City bank dan BOA. dan saat itu di negara tetangga juga menerapkan jaminan terhadap deposannya. Bila pemerintah RI , tidak melakukan hal tersebut akan ada pemindahan dana keluar negeri. Apalagi , kalau Bank Century tidak di tolong. Bank Global -- waktu terjadinya tidak ada krisis keuangan. Begitupun mengenai bank bank lain nya. Ingat Kasus Bank harapan sentosa (kalau nga salah 9 bank saat itu) Efek ini yg ingin di cegah. * 2009/12/10 EdwinKdr edwin...@yahoo.com *--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, b3tonsportz b3tonspo...@... wrote:* Emang nya ada negara mana mbah yang menjamin deposan tanpa limit batas maksimal penjaminan? termasuk dari fraud? wah kalo ada hebat banget negara itu. Soal bank tutup akan rush, banyak mbah bank kecil di indonesia tutup gitu aja, kenapa bank global tutup begitu aja ga terjadi apa2? bank IFI? blom lagi bank milik BI yang di belanda itu yg tutup, kalo ga salah bank indover itu terjadi pas krisis taon lalu. itu bahkan bank milik BI sendiri di tutup jg fine2 aja, ga ada krisis kepercayaan. Lagian soal tutup bank2 kecil tutup di indonesia sangat banyak terjadi, bahkan di USA sendiri udah berapa bank kecil yang di tutup taon ini. *Kesimpulan nya mau bail out bank mana sepenuh nya penilaian menteri keuangan saja, saya sih ga mengamati kinerja Ibu Sri Mulyani, cuma dari kesimpulan mbah dia JAMINAN MUTU* http://www.lintasberita.com/Dunia/Keuangan/luar-biasa-dalam-sehari-amerika-serikat-as-tutup-9-bank Apa maksunya kesimpulannya Bapak belom tahu bagaimana Kinerja Menkeu, tapi sudah berpraduga kalo memang Menkeu Pelakunya ? [image: :)] Saya kog bingung tho...arahnya mo kemana ? Trus maksudnya dalam sehari AS menutup 9 Bank. Apakah agar ditiru oleh Indonesia dalam hal ini.Tim Ekonomi ? atau gimana tho ? maklum saya newbie nich. Tdk terlalu ngikutin berita. pusing lihatnya.banyak yg ngomong bla bla bla[image: 8-}] (mabok) sejak kasus Pak Bibit dan Pak Candra kog larinya makin kesini2, tambah aneh2... http://coretanpinggir.com/2009/12/03/rindu-sinetron/ Spt yg ada bilang : century bangkrut bkn karena krisis KPR, kredit macet, dll seperti bank2 di US yang di bailout, century adalah kasus kriminal murni, *apa rakyat indonesia sebego itu sampai ga bisa memahami nya?* Ini rakyat yg mana Pak ? Fuih... Kalo Bapak ada data jelas, bisa di share ke kita, kejadian yg sebenarnya itu spt apa ? Apakah memang niatnya itu mau menjatuhkan Mbak Sri dan Pak Boed ? ataukah cuap2 orang2 pinter2 itu hanya sekedar membuka2 data saja ? Tks *Regards* -Rakyat kecil yg hanya ingin hidup damai ditengah kesruh penguasa- [image: ;)] * --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote:* Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik uangnya dari bank. Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. Jika pemerintah tidak menjamin Bank Century, maka AKAN ada gelombang pemindahan uang keluar negri, karena memindahkan uang keluar negri sangat mudah, buat apa ambil resiko nyimpan uang di bank dalam negri kalo diluar negri dijamin. Tinggal transfer keluar negri, ngapain pusing pusing saban hari karena takut engga dijamin. Jadi yg dilakukan Sri Mulyani adalah benar secara Makro yaitu melindungi ekonomi Indonesia , dan terbukti keadaan ekonomi Indonesia JAUH lebih baik dibanding indikator ekonomi negara tetangga . Nah kalo soal lainnya, biar dibahas DPR, TAPI kalo soal KEBIJAKAN EKONOMI, Sri Mulyani adalah JAMINAN MUTU... Jadi disini ada isue: - KEBIJAKAN EKONOMI dan - Pelaksaan kebijakan. Embah tidak meragukan kebijakan ekonomi Sri Mulyani, tapi soal Pelaksanaan kebijakan, biar