Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin)
Sent: Tuesday, May 15, 2007 4:33 PM Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin) Dunia alam Saham benar2 bertambah suhunya maksudnya SUHU = GURU (digugu lan ditiru) Bila sudah begini bisa tambah rame lagi analisisnya, saya sendiri mengaku hebat dengan tulisan Mr. Jonni Amin, CFA, FRM sederhana namun Dalemmm bo... sampai2 Maestro Bung Eka S juga mengambil kutipan beliau.. Mungkin juga seperti kisah di To Fast and To Furious tokyo drift katanye hidup ini sederhana Tentukan pilihan dan jangan pernah lihat kebelakang... Seperti dalam dunia saham aja jika kita sudah memilihnya artinya mo membeli or mo short suatu saham itu tentunya sudah dengan pertimbangan dari berbagai segi dan sudut he..he..he ya jika salah ya jangan menyesal .. tap i menjadi sebuah pelajaran baru bagi kita untuk memilih Next step seperti kata beliau Naik Kelas kan setiap kita sekolah selalu ada ujiannya kalo lulus berarti ya berhasil ...he he sory cuma nimbrung aje... sebab juga Fans ANTM Ndhablek'z EKA SUWANDANA [EMAIL PROTECTED] wrote: Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Kutipan diatas betul2 tepat! Saya dulu pernah merasa harus cepat2 berburu duit, seperti kompetisi. Eh malah rugi terus. Jadi cari uang bukan kompetisi, just doing what you like will reward you. --- Jonni Amin, CFA, FRM [EMAIL PROTECTED] wrote: Cara kerja pikiran kita itu sedikit unik. Kita harus kadang2 pura2 tidak terlalu bernafsu u/ mengejarnya... karena terlalu bernafsu kita tidak akan mendapatkannya. Menjadi kaya, kejar cewek, dan mendapatkan gelar CFA -- prinsipnya (menurut saya) sama saja. Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Anda ngak mengharapkannya (walaupun ini pura2), anda mendapatkannya dengan berlimpah. Investasi di saham harus begini (behavioral finance nich). Misalnya begini, anda sudah hitung, pokoknya asalkan nickel di atas 30,000 saham Antam masih sangat bagus. Jadi hidup anda tidak menjadi yoyo karena harga nikel tiap hari naik turun di LME. Anda tidak akan terlalu stress karena anda punya confidence terhadap sahamnya. Hanya dengan peace in mind, anda akan cuan besar. Kalau ngak, stress berat tiap hari, ngak tahan, akhirnya cuan sedikit atau cut loss. Orang lain melihat kita kok SABAR ya..., pada hal kita bermain dengan manis., karena kita punya confidence. , punya FUN. Jadi FUND (Dapat Cuan), Fokus dan FUN (Kita menikmati). Jadi apakah kita tidak ada hambatan? Ada, hambatannya adalah perasaan TAKUT kita? Untuk yang satu ini, kalau anda tidak bisa mengatasi ini, Anda belum naik kelas. Perasaan takut kita timbul karena kita mencoba mencari kesalahan2 pada masa depan, yang dalam kenyataan hidup kita (selama pengalaman hidup kita ini/ atau pengalamam berinvestasi di saham) -- 99.99% tidak terjadi. Biasanya kalau kita melakukan PR kita artinya kita benar2 analisa sahamnya (dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan, pokoknya detail) kita investasi dengan confidence level yang tinggi, kita tahu persis perasaan takut kita berdasar atau tidak, dan biasanya kita berani investasi walaupun kita merasa takut. Kejar cewek juga begitu, terlalu ambisius -- akhirnya grogi dan salah tingkah. Jadi harus pura2 supaya kelihatan wajar dan bisa berhasil. Begini cara kerja pikiran kita supaya ada FUN and PLAYnya. Anda jadi tidak merasa TAKUT. Mendapatkan gelar CFA juga begitu. Kita tahu memang ujung2nya mendapatkan gelar itu. Tapi kalau kita terlalu bernafsu, kita akan patah semangat di jalan karena jalannya menanjak dan terjal. Jadi kita harus benar2 menikmatinya (FUN) supaya kita tidak merasakan beban mentalnya. Untuk yang ini, saya benar2 melakukannya. Saya memang mencintai apa yang saya baca (saya lebih melihat ini dalam pikiran saya sebagai kegiatan yang FUN) dan karenanya saya tidak merasakan sebagai beban sama sekali saya harus membaca buku yang segitu banyak. (Untuk yang ini saya tidak pura2 menipu pikiran saya). Tapi begitu masuk level 3, saya merasa lelah (secara mental) karena pelajaran makin susah (seperti portfolio management yang susah saya bayangkan dalam praktek nyata). Supaya saya bisa tetap merasakan FUN dan FOKUS, saya mendekati orang2 yang masih semangat. Disanalah saya melihat PLAY-nya lagi (dalam pikiran saya), sehingga saya mendapatkan FUN dan FOKUS sehingga saya dapat lulus level 3 juga. Untuk yang ini saya sih tidak ada perasaan TAKUT tidak lulus -- masa bodoh lulus atau tidak, yang penting saya sudah melakukan the best. Jadi, secara pribadi saya punya kesimpulan begini, apapun yang kita lakukan -- invest di saham, mau sukses di bisnis: apabila di hati kita dapat merasakan FUN, PLAY, dan FOKUS pada apa yang kita lakukan, kita akan sukses. Kenapa bisa begini, karena kita punya CONFIDENCE yang tinggi karena kita mengerti bisnisnya, sahamnya dll. Regards :D - Original Message - From
Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin)
ikut saja beberapa training provider yang ada di Jakarta sperti Binus, Bina Insan, UI. Pengajarnya banyak CFA charterholder Regards - Original Message - From: EKA SUWANDANA To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 16, 2007 1:24 PM Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin) Kalo jadi orang kaya di Indonesia saya ngumpet! takut dikejar pajak ha ha! Beli Ruko satu atas nama istri saja, istri ditanya ini itu. Saya jelaskan uang hasil jual PGAS dan ANTM dan sudah kena PPH Final.tetep curiga! Saya tertarik ikut training CFA, syaratnya apa? Saya nggak butuh CFAnya cuma ingin ikut trainingnya? Dimana yah? Jonni Amin, CFA, FRM [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya lihat komentar anda tajam dan berbobot. Anda bisa menjadi orang KAYA. Regards - Original Message - From: EKA SUWANDANA To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 15, 2007 3:49 PM Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin) Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Kutipan diatas betul2 tepat! Saya dulu pernah merasa harus cepat2 berburu duit, seperti kompetisi. Eh malah rugi terus. Jadi cari uang bukan kompetisi, just doing what you like will reward you. --- Jonni Amin, CFA, FRM [EMAIL PROTECTED] wrote: Cara kerja pikiran kita itu sedikit unik. Kita harus kadang2 pura2 tidak terlalu bernafsu u/ mengejarnya... karena terlalu bernafsu kita tidak akan mendapatkannya. Menjadi kaya, kejar cewek, dan mendapatkan gelar CFA -- prinsipnya (menurut saya) sama saja. Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Anda ngak mengharapkannya (walaupun ini pura2), anda mendapatkannya dengan berlimpah. Investasi di saham harus begini (behavioral finance nich). Misalnya begini, anda sudah hitung, pokoknya asalkan nickel di atas 30,000 saham Antam masih sangat bagus. Jadi hidup anda tidak menjadi yoyo karena harga nikel tiap hari naik turun di LME. Anda tidak akan terlalu stress karena anda punya confidence terhadap sahamnya. Hanya dengan peace in mind, anda akan cuan besar. Kalau ngak, stress berat tiap hari, ngak tahan, akhirnya cuan sedikit atau cut loss. Orang lain melihat kita kok SABAR ya..., pada hal kita bermain dengan manis., karena kita punya confidence. , punya FUN. Jadi FUND (Dapat Cuan), Fokus dan FUN (Kita menikmati). Jadi apakah kita tidak ada hambatan? Ada, hambatannya adalah perasaan TAKUT kita? Untuk yang satu ini, kalau anda tidak bisa mengatasi ini, Anda belum naik kelas. Perasaan takut kita timbul karena kita mencoba mencari kesalahan2 pada masa depan, yang dalam kenyataan hidup kita (selama pengalaman hidup kita ini/ atau pengalamam berinvestasi di saham) -- 99.99% tidak terjadi. Biasanya kalau kita melakukan PR kita artinya kita benar2 analisa sahamnya (dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan, pokoknya detail) kita investasi dengan confidence level yang tinggi, kita tahu persis perasaan takut kita berdasar atau tidak, dan biasanya kita berani investasi walaupun kita merasa takut. Kejar cewek juga begitu, terlalu ambisius -- akhirnya grogi dan salah tingkah. Jadi harus pura2 supaya kelihatan wajar dan bisa berhasil. Begini cara kerja pikiran kita supaya ada FUN and PLAYnya. Anda jadi tidak merasa TAKUT. Mendapatkan gelar CFA juga begitu. Kita tahu memang ujung2nya mendapatkan gelar itu. Tapi kalau kita terlalu bernafsu, kita akan patah semangat di jalan karena jalannya menanjak dan terjal. Jadi kita harus benar2 menikmatinya (FUN) supaya kita tidak merasakan beban mentalnya. Untuk yang ini, saya benar2 melakukannya. Saya memang mencintai apa yang saya baca (saya lebih melihat ini dalam pikiran saya sebagai kegiatan yang FUN) dan karenanya saya tidak merasakan sebagai beban sama sekali saya harus membaca buku yang segitu banyak. (Untuk yang ini saya tidak pura2 menipu pikiran saya). Tapi begitu masuk level 3, saya merasa lelah (secara mental) karena pelajaran makin susah (seperti portfolio management yang susah saya bayangkan dalam praktek nyata). Supaya saya bisa tetap merasakan FUN dan FOKUS, saya mendekati orang2 yang masih semangat. Disanalah saya melihat PLAY-nya lagi (dalam pikiran saya), sehingga saya mendapatkan FUN dan FOKUS sehingga saya dapat lulus level 3 juga. Untuk yang ini saya sih tidak ada perasaan TAKUT tidak lulus -- masa bodoh lulus atau tidak, yang penting saya sudah melakukan the best
Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin)
Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Kutipan diatas betul2 tepat! Saya dulu pernah merasa harus cepat2 berburu duit, seperti kompetisi. Eh malah rugi terus. Jadi cari uang bukan kompetisi, just doing what you like will reward you. --- Jonni Amin, CFA, FRM [EMAIL PROTECTED] wrote: Cara kerja pikiran kita itu sedikit unik. Kita harus kadang2 pura2 tidak terlalu bernafsu u/ mengejarnya... karena terlalu bernafsu kita tidak akan mendapatkannya. Menjadi kaya, kejar cewek, dan mendapatkan gelar CFA -- prinsipnya (menurut saya) sama saja. Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Anda ngak mengharapkannya (walaupun ini pura2), anda mendapatkannya dengan berlimpah. Investasi di saham harus begini (behavioral finance nich). Misalnya begini, anda sudah hitung, pokoknya asalkan nickel di atas 30,000 saham Antam masih sangat bagus. Jadi hidup anda tidak menjadi yoyo karena harga nikel tiap hari naik turun di LME. Anda tidak akan terlalu stress karena anda punya confidence terhadap sahamnya. Hanya dengan peace in mind, anda akan cuan besar. Kalau ngak, stress berat tiap hari, ngak tahan, akhirnya cuan sedikit atau cut loss. Orang lain melihat kita kok SABAR ya..., pada hal kita bermain dengan manis., karena kita punya confidence. , punya FUN. Jadi FUND (Dapat Cuan), Fokus dan FUN (Kita menikmati). Jadi apakah kita tidak ada hambatan? Ada, hambatannya adalah perasaan TAKUT kita? Untuk yang satu ini, kalau anda tidak bisa mengatasi ini, Anda belum naik kelas. Perasaan takut kita timbul karena kita mencoba mencari kesalahan2 pada masa depan, yang dalam kenyataan hidup kita (selama pengalaman hidup kita ini/ atau pengalamam berinvestasi di saham) -- 99.99% tidak terjadi. Biasanya kalau kita melakukan PR kita artinya kita benar2 analisa sahamnya (dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan, pokoknya detail) kita investasi dengan confidence level yang tinggi, kita tahu persis perasaan takut kita berdasar atau tidak, dan biasanya kita berani investasi walaupun kita merasa takut. Kejar cewek juga begitu, terlalu ambisius -- akhirnya grogi dan salah tingkah. Jadi harus pura2 supaya kelihatan wajar dan bisa berhasil. Begini cara kerja pikiran kita supaya ada FUN and PLAYnya. Anda jadi tidak merasa TAKUT. Mendapatkan gelar CFA juga begitu. Kita tahu memang ujung2nya mendapatkan gelar itu. Tapi kalau kita terlalu bernafsu, kita akan patah semangat di jalan karena jalannya menanjak dan terjal. Jadi kita harus benar2 menikmatinya (FUN) supaya kita tidak merasakan beban mentalnya. Untuk yang ini, saya benar2 melakukannya. Saya memang mencintai apa yang saya baca (saya lebih melihat ini dalam pikiran saya sebagai kegiatan yang FUN) dan karenanya saya tidak merasakan sebagai beban sama sekali saya harus membaca buku yang segitu banyak. (Untuk yang ini saya tidak pura2 menipu pikiran saya). Tapi begitu masuk level 3, saya merasa lelah (secara mental) karena pelajaran makin susah (seperti portfolio management yang susah saya bayangkan dalam praktek nyata). Supaya saya bisa tetap merasakan FUN dan FOKUS, saya mendekati orang2 yang masih semangat. Disanalah saya melihat PLAY-nya lagi (dalam pikiran saya), sehingga saya mendapatkan FUN dan FOKUS sehingga saya dapat lulus level 3 juga. Untuk yang ini saya sih tidak ada perasaan TAKUT tidak lulus -- masa bodoh lulus atau tidak, yang penting saya sudah melakukan the best. Jadi, secara pribadi saya punya kesimpulan begini, apapun yang kita lakukan -- invest di saham, mau sukses di bisnis: apabila di hati kita dapat merasakan FUN, PLAY, dan FOKUS pada apa yang kita lakukan, kita akan sukses. Kenapa bisa begini, karena kita punya CONFIDENCE yang tinggi karena kita mengerti bisnisnya, sahamnya dll. Regards :D - Original Message - From: ms_hoki To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 12, 2007 3:45 PM Subject: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin) Banyak yang ikut ujian CFA (tujuannya jelas dan semua meinginkan gelarnya) tapi hanya beberapa yang lulus, kenapa ? Maksud Om JA di 1 kalo mau lulus anda harus cinta dengan ilmu/materinya. Kalo hanya gelarnya yang dikejar anda akan susah capai tujuannya karena ujiannya sangat sulit. Menurut saya sih yg penting bisa cuan ... :) Salam --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Johand Dimalouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Jonni yth, Saya suka baca dgn tulisan anda tapi sayang kali ini saya beri feedback. Saya tidak sependapat dengan pandangan anda ini. saya kutip . 1. Pursue what you like. Yang anda kejar haruslah ilmunya bukan gelarnya. Jadi anda baca karena suka dan cinta materinya, dan anda tahu2nya lulus saja. Jadi journey itu lebih penting dan destination (dapat gelar itu) lebih merupakan bonus. . Menurut saya The destination is the most
Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin)
Saya lihat komentar anda tajam dan berbobot. Anda bisa menjadi orang KAYA. Regards - Original Message - From: EKA SUWANDANA To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 15, 2007 3:49 PM Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin) Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Kutipan diatas betul2 tepat! Saya dulu pernah merasa harus cepat2 berburu duit, seperti kompetisi. Eh malah rugi terus. Jadi cari uang bukan kompetisi, just doing what you like will reward you. --- Jonni Amin, CFA, FRM [EMAIL PROTECTED] wrote: Cara kerja pikiran kita itu sedikit unik. Kita harus kadang2 pura2 tidak terlalu bernafsu u/ mengejarnya... karena terlalu bernafsu kita tidak akan mendapatkannya. Menjadi kaya, kejar cewek, dan mendapatkan gelar CFA -- prinsipnya (menurut saya) sama saja. Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Anda ngak mengharapkannya (walaupun ini pura2), anda mendapatkannya dengan berlimpah. Investasi di saham harus begini (behavioral finance nich). Misalnya begini, anda sudah hitung, pokoknya asalkan nickel di atas 30,000 saham Antam masih sangat bagus. Jadi hidup anda tidak menjadi yoyo karena harga nikel tiap hari naik turun di LME. Anda tidak akan terlalu stress karena anda punya confidence terhadap sahamnya. Hanya dengan peace in mind, anda akan cuan besar. Kalau ngak, stress berat tiap hari, ngak tahan, akhirnya cuan sedikit atau cut loss. Orang lain melihat kita kok SABAR ya..., pada hal kita bermain dengan manis., karena kita punya confidence. , punya FUN. Jadi FUND (Dapat Cuan), Fokus dan FUN (Kita menikmati). Jadi apakah kita tidak ada hambatan? Ada, hambatannya adalah perasaan TAKUT kita? Untuk yang satu ini, kalau anda tidak bisa mengatasi ini, Anda belum naik kelas. Perasaan takut kita timbul karena kita mencoba mencari kesalahan2 pada masa depan, yang dalam kenyataan hidup kita (selama pengalaman hidup kita ini/ atau pengalamam berinvestasi di saham) -- 99.99% tidak terjadi. Biasanya kalau kita melakukan PR kita artinya kita benar2 analisa sahamnya (dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan, pokoknya detail) kita investasi dengan confidence level yang tinggi, kita tahu persis perasaan takut kita berdasar atau tidak, dan biasanya kita berani investasi walaupun kita merasa takut. Kejar cewek juga begitu, terlalu ambisius -- akhirnya grogi dan salah tingkah. Jadi harus pura2 supaya kelihatan wajar dan bisa berhasil. Begini cara kerja pikiran kita supaya ada FUN and PLAYnya. Anda jadi tidak merasa TAKUT. Mendapatkan gelar CFA juga begitu. Kita tahu memang ujung2nya mendapatkan gelar itu. Tapi kalau kita terlalu bernafsu, kita akan patah semangat di jalan karena jalannya menanjak dan terjal. Jadi kita harus benar2 menikmatinya (FUN) supaya kita tidak merasakan beban mentalnya. Untuk yang ini, saya benar2 melakukannya. Saya memang mencintai apa yang saya baca (saya lebih melihat ini dalam pikiran saya sebagai kegiatan yang FUN) dan karenanya saya tidak merasakan sebagai beban sama sekali saya harus membaca buku yang segitu banyak. (Untuk yang ini saya tidak pura2 menipu pikiran saya). Tapi begitu masuk level 3, saya merasa lelah (secara mental) karena pelajaran makin susah (seperti portfolio management yang susah saya bayangkan dalam praktek nyata). Supaya saya bisa tetap merasakan FUN dan FOKUS, saya mendekati orang2 yang masih semangat. Disanalah saya melihat PLAY-nya lagi (dalam pikiran saya), sehingga saya mendapatkan FUN dan FOKUS sehingga saya dapat lulus level 3 juga. Untuk yang ini saya sih tidak ada perasaan TAKUT tidak lulus -- masa bodoh lulus atau tidak, yang penting saya sudah melakukan the best. Jadi, secara pribadi saya punya kesimpulan begini, apapun yang kita lakukan -- invest di saham, mau sukses di bisnis: apabila di hati kita dapat merasakan FUN, PLAY, dan FOKUS pada apa yang kita lakukan, kita akan sukses. Kenapa bisa begini, karena kita punya CONFIDENCE yang tinggi karena kita mengerti bisnisnya, sahamnya dll. Regards :D - Original Message - From: ms_hoki To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 12, 2007 3:45 PM Subject: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin) Banyak yang ikut ujian CFA (tujuannya jelas dan semua meinginkan gelarnya) tapi hanya beberapa yang lulus, kenapa ? Maksud Om JA di 1 kalo mau lulus anda harus cinta dengan ilmu/materinya. Kalo hanya gelarnya yang dikejar anda akan susah capai tujuannya karena ujiannya sangat sulit. Menurut saya sih yg penting bisa cuan ... :) Salam --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Johand Dimalouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Jonni
Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin)
Dunia alam Saham benar2 bertambah suhunya maksudnya SUHU = GURU (digugu lan ditiru) Bila sudah begini bisa tambah rame lagi analisisnya, saya sendiri mengaku hebat dengan tulisan Mr. Jonni Amin, CFA, FRM sederhana namun Dalemmm bo... sampai2 Maestro Bung Eka S juga mengambil kutipan beliau.. Mungkin juga seperti kisah di To Fast and To Furious tokyo drift katanye hidup ini sederhana Tentukan pilihan dan jangan pernah lihat kebelakang... Seperti dalam dunia saham aja jika kita sudah memilihnya artinya mo membeli or mo short suatu saham itu tentunya sudah dengan pertimbangan dari berbagai segi dan sudut he..he..he ya jika salah ya jangan menyesal .. tapi menjadi sebuah pelajaran baru bagi kita untuk memilih Next step seperti kata beliau Naik Kelas kan setiap kita sekolah selalu ada ujiannya kalo lulus berarti ya berhasil ...he he sory cuma nimbrung aje... sebab juga Fans ANTM Ndhablek'z EKA SUWANDANA [EMAIL PROTECTED] wrote: Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Kutipan diatas betul2 tepat! Saya dulu pernah merasa harus cepat2 berburu duit, seperti kompetisi. Eh malah rugi terus. Jadi cari uang bukan kompetisi, just doing what you like will reward you. --- Jonni Amin, CFA, FRM [EMAIL PROTECTED] wrote: Cara kerja pikiran kita itu sedikit unik. Kita harus kadang2 pura2 tidak terlalu bernafsu u/ mengejarnya... karena terlalu bernafsu kita tidak akan mendapatkannya. Menjadi kaya, kejar cewek, dan mendapatkan gelar CFA -- prinsipnya (menurut saya) sama saja. Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Anda ngak mengharapkannya (walaupun ini pura2), anda mendapatkannya dengan berlimpah. Investasi di saham harus begini (behavioral finance nich). Misalnya begini, anda sudah hitung, pokoknya asalkan nickel di atas 30,000 saham Antam masih sangat bagus. Jadi hidup anda tidak menjadi yoyo karena harga nikel tiap hari naik turun di LME. Anda tidak akan terlalu stress karena anda punya confidence terhadap sahamnya. Hanya dengan peace in mind, anda akan cuan besar. Kalau ngak, stress berat tiap hari, ngak tahan, akhirnya cuan sedikit atau cut loss. Orang lain melihat kita kok SABAR ya..., pada hal kita bermain dengan manis., karena kita punya confidence. , punya FUN. Jadi FUND (Dapat Cuan), Fokus dan FUN (Kita menikmati). Jadi apakah kita tidak ada hambatan? Ada, hambatannya adalah perasaan TAKUT kita? Untuk yang satu ini, kalau anda tidak bisa mengatasi ini, Anda belum naik kelas. Perasaan takut kita timbul karena kita mencoba mencari kesalahan2 pada masa depan, yang dalam kenyataan hidup kita (selama pengalaman hidup kita ini/ atau pengalamam berinvestasi di saham) -- 99.99% tidak terjadi. Biasanya kalau kita melakukan PR kita artinya kita benar2 analisa sahamnya (dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan, pokoknya detail) kita investasi dengan confidence level yang tinggi, kita tahu persis perasaan takut kita berdasar atau tidak, dan biasanya kita berani investasi walaupun kita merasa takut. Kejar cewek juga begitu, terlalu ambisius -- akhirnya grogi dan salah tingkah. Jadi harus pura2 supaya kelihatan wajar dan bisa berhasil. Begini cara kerja pikiran kita supaya ada FUN and PLAYnya. Anda jadi tidak merasa TAKUT. Mendapatkan gelar CFA juga begitu. Kita tahu memang ujung2nya mendapatkan gelar itu. Tapi kalau kita terlalu bernafsu, kita akan patah semangat di jalan karena jalannya menanjak dan terjal. Jadi kita harus benar2 menikmatinya (FUN) supaya kita tidak merasakan beban mentalnya. Untuk yang ini, saya benar2 melakukannya. Saya memang mencintai apa yang saya baca (saya lebih melihat ini dalam pikiran saya sebagai kegiatan yang FUN) dan karenanya saya tidak merasakan sebagai beban sama sekali saya harus membaca buku yang segitu banyak. (Untuk yang ini saya tidak pura2 menipu pikiran saya). Tapi begitu masuk level 3, saya merasa lelah (secara mental) karena pelajaran makin susah (seperti portfolio management yang susah saya bayangkan dalam praktek nyata). Supaya saya bisa tetap merasakan FUN dan FOKUS, saya mendekati orang2 yang masih semangat. Disanalah saya melihat PLAY-nya lagi (dalam pikiran saya), sehingga saya mendapatkan FUN dan FOKUS sehingga saya dapat lulus level 3 juga. Untuk yang ini saya sih tidak ada perasaan TAKUT tidak lulus -- masa bodoh lulus atau tidak, yang penting saya sudah melakukan the best. Jadi, secara pribadi saya punya kesimpulan begini, apapun yang kita lakukan -- invest di saham, mau sukses di bisnis: apabila di hati kita dapat merasakan FUN, PLAY, dan FOKUS pada apa yang kita lakukan, kita akan sukses. Kenapa bisa begini, karena kita punya CONFIDENCE yang tinggi karena kita mengerti bisnisnya, sahamnya dll. Regards :D - Original Message - From: ms_hoki To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 12, 2007 3:45 PM Subject: [obrolan-bandar]
Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin)
waduh,..thx bapak-bapak yg sudah memberi komentar,tambah rame ney...nanti tambah melebar esensi pembicaraannya...sebenarnya saya sekedar bertanya aja mengenai pengalaman dalam 'cracking' CFA kepada yg sudah berpengalaman,..tidak ada maksud apa-apa,..but anyway saya serahkan ke moderator aja topik pembicaraan kita untuk diakhiri...laen waktu kalo ada permasalahan (berkaitan CFA) saya akan kontak via email aja ke masternya.. thx atas pencerahannya om JA,..dan rekan-rekan miliser laennya,... saya pikir masih banyak topik menarik yg bisa dibicarakan seperti private equity,venture capital dsb,.. salam hormat hd Ki Ndhablek'z Cuan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dunia alam Saham benar2 bertambah suhunya maksudnya SUHU = GURU (digugu lan ditiru) Bila sudah begini bisa tambah rame lagi analisisnya, saya sendiri mengaku hebat dengan tulisan Mr. Jonni Amin, CFA, FRM sederhana namun Dalemmm bo... sampai2 Maestro Bung Eka S juga mengambil kutipan beliau.. Mungkin juga seperti kisah di To Fast and To Furious tokyo drift katanye hidup ini sederhana Tentukan pilihan dan jangan pernah lihat kebelakang... Seperti dalam dunia saham aja jika kita sudah memilihnya artinya mo membeli or mo short suatu saham itu tentunya sudah dengan pertimbangan dari berbagai segi dan sudut he..he..he ya jika salah ya jangan menyesal .. tapi menjadi sebuah pelajaran baru bagi kita untuk memilih Next step seperti kata beliau Naik Kelas kan setiap kita sekolah selalu ada ujiannya kalo lulus berarti ya berhasil ...he he sory cuma nimbrung aje... sebab juga Fans ANTM Ndhablek'z EKA SUWANDANA [EMAIL PROTECTED] wrote: Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Kutipan diatas betul2 tepat! Saya dulu pernah merasa harus cepat2 berburu duit, seperti kompetisi. Eh malah rugi terus. Jadi cari uang bukan kompetisi, just doing what you like will reward you. --- Jonni Amin, CFA, FRM [EMAIL PROTECTED] wrote: Cara kerja pikiran kita itu sedikit unik. Kita harus kadang2 pura2 tidak terlalu bernafsu u/ mengejarnya... karena terlalu bernafsu kita tidak akan mendapatkannya. Menjadi kaya, kejar cewek, dan mendapatkan gelar CFA -- prinsipnya (menurut saya) sama saja. Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Anda ngak mengharapkannya (walaupun ini pura2), anda mendapatkannya dengan berlimpah. Investasi di saham harus begini (behavioral finance nich). Misalnya begini, anda sudah hitung, pokoknya asalkan nickel di atas 30,000 saham Antam masih sangat bagus. Jadi hidup anda tidak menjadi yoyo karena harga nikel tiap hari naik turun di LME. Anda tidak akan terlalu stress karena anda punya confidence terhadap sahamnya. Hanya dengan peace in mind, anda akan cuan besar. Kalau ngak, stress berat tiap hari, ngak tahan, akhirnya cuan sedikit atau cut loss. Orang lain melihat kita kok SABAR ya..., pada hal kita bermain dengan manis., karena kita punya confidence. , punya FUN. Jadi FUND (Dapat Cuan), Fokus dan FUN (Kita menikmati). Jadi apakah kita tidak ada hambatan? Ada, hambatannya adalah perasaan TAKUT kita? Untuk yang satu ini, kalau anda tidak bisa mengatasi ini, Anda belum naik kelas. Perasaan takut kita timbul karena kita mencoba mencari kesalahan2 pada masa depan, yang dalam kenyataan hidup kita (selama pengalaman hidup kita ini/ atau pengalamam berinvestasi di saham) -- 99.99% tidak terjadi. Biasanya kalau kita melakukan PR kita artinya kita benar2 analisa sahamnya (dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan, pokoknya detail) kita investasi dengan confidence level yang tinggi, kita tahu persis perasaan takut kita berdasar atau tidak, dan biasanya kita berani investasi walaupun kita merasa takut. Kejar cewek juga begitu, terlalu ambisius -- akhirnya grogi dan salah tingkah. Jadi harus pura2 supaya kelihatan wajar dan bisa berhasil. Begini cara kerja pikiran kita supaya ada FUN and PLAYnya. Anda jadi tidak merasa TAKUT. Mendapatkan gelar CFA juga begitu. Kita tahu memang ujung2nya mendapatkan gelar itu. Tapi kalau kita terlalu bernafsu, kita akan patah semangat di jalan karena jalannya menanjak dan terjal. Jadi kita harus benar2 menikmatinya (FUN) supaya kita tidak merasakan beban mentalnya. Untuk yang ini, saya benar2 melakukannya. Saya memang mencintai apa yang saya baca (saya lebih melihat ini dalam pikiran saya sebagai kegiatan yang FUN) dan karenanya saya tidak merasakan sebagai beban sama sekali saya harus membaca buku yang segitu banyak. (Untuk yang ini saya tidak pura2 menipu pikiran saya). Tapi begitu masuk level 3, saya merasa lelah (secara mental) karena pelajaran makin susah (seperti portfolio management yang susah saya bayangkan dalam praktek nyata). Supaya saya bisa tetap merasakan FUN dan FOKUS, saya mendekati orang2 yang masih semangat. Disanalah saya melihat PLAY-nya lagi (dalam pikiran saya), sehingga saya mendapatkan FUN dan
Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin)
Sangat setuju. Nikmati Prosesnya. Hasilnya akan datang kemudian. - Original Message - From: EKA SUWANDANA To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 15, 2007 3:49 PM Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin) Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Kutipan diatas betul2 tepat! Saya dulu pernah merasa harus cepat2 berburu duit, seperti kompetisi. Eh malah rugi terus. Jadi cari uang bukan kompetisi, just doing what you like will reward you. --- Jonni Amin, CFA, FRM [EMAIL PROTECTED] wrote: Cara kerja pikiran kita itu sedikit unik. Kita harus kadang2 pura2 tidak terlalu bernafsu u/ mengejarnya... karena terlalu bernafsu kita tidak akan mendapatkannya. Menjadi kaya, kejar cewek, dan mendapatkan gelar CFA -- prinsipnya (menurut saya) sama saja. Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Anda ngak mengharapkannya (walaupun ini pura2), anda mendapatkannya dengan berlimpah. Investasi di saham harus begini (behavioral finance nich). Misalnya begini, anda sudah hitung, pokoknya asalkan nickel di atas 30,000 saham Antam masih sangat bagus. Jadi hidup anda tidak menjadi yoyo karena harga nikel tiap hari naik turun di LME. Anda tidak akan terlalu stress karena anda punya confidence terhadap sahamnya. Hanya dengan peace in mind, anda akan cuan besar. Kalau ngak, stress berat tiap hari, ngak tahan, akhirnya cuan sedikit atau cut loss. Orang lain melihat kita kok SABAR ya..., pada hal kita bermain dengan manis., karena kita punya confidence. , punya FUN. Jadi FUND (Dapat Cuan), Fokus dan FUN (Kita menikmati). Jadi apakah kita tidak ada hambatan? Ada, hambatannya adalah perasaan TAKUT kita? Untuk yang satu ini, kalau anda tidak bisa mengatasi ini, Anda belum naik kelas. Perasaan takut kita timbul karena kita mencoba mencari kesalahan2 pada masa depan, yang dalam kenyataan hidup kita (selama pengalaman hidup kita ini/ atau pengalamam berinvestasi di saham) -- 99.99% tidak terjadi. Biasanya kalau kita melakukan PR kita artinya kita benar2 analisa sahamnya (dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan, pokoknya detail) kita investasi dengan confidence level yang tinggi, kita tahu persis perasaan takut kita berdasar atau tidak, dan biasanya kita berani investasi walaupun kita merasa takut. Kejar cewek juga begitu, terlalu ambisius -- akhirnya grogi dan salah tingkah. Jadi harus pura2 supaya kelihatan wajar dan bisa berhasil. Begini cara kerja pikiran kita supaya ada FUN and PLAYnya. Anda jadi tidak merasa TAKUT. Mendapatkan gelar CFA juga begitu. Kita tahu memang ujung2nya mendapatkan gelar itu. Tapi kalau kita terlalu bernafsu, kita akan patah semangat di jalan karena jalannya menanjak dan terjal. Jadi kita harus benar2 menikmatinya (FUN) supaya kita tidak merasakan beban mentalnya. Untuk yang ini, saya benar2 melakukannya. Saya memang mencintai apa yang saya baca (saya lebih melihat ini dalam pikiran saya sebagai kegiatan yang FUN) dan karenanya saya tidak merasakan sebagai beban sama sekali saya harus membaca buku yang segitu banyak. (Untuk yang ini saya tidak pura2 menipu pikiran saya). Tapi begitu masuk level 3, saya merasa lelah (secara mental) karena pelajaran makin susah (seperti portfolio management yang susah saya bayangkan dalam praktek nyata). Supaya saya bisa tetap merasakan FUN dan FOKUS, saya mendekati orang2 yang masih semangat. Disanalah saya melihat PLAY-nya lagi (dalam pikiran saya), sehingga saya mendapatkan FUN dan FOKUS sehingga saya dapat lulus level 3 juga. Untuk yang ini saya sih tidak ada perasaan TAKUT tidak lulus -- masa bodoh lulus atau tidak, yang penting saya sudah melakukan the best. Jadi, secara pribadi saya punya kesimpulan begini, apapun yang kita lakukan -- invest di saham, mau sukses di bisnis: apabila di hati kita dapat merasakan FUN, PLAY, dan FOKUS pada apa yang kita lakukan, kita akan sukses. Kenapa bisa begini, karena kita punya CONFIDENCE yang tinggi karena kita mengerti bisnisnya, sahamnya dll. Regards :D - Original Message - From: ms_hoki To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 12, 2007 3:45 PM Subject: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin) Banyak yang ikut ujian CFA (tujuannya jelas dan semua meinginkan gelarnya) tapi hanya beberapa yang lulus, kenapa ? Maksud Om JA di 1 kalo mau lulus anda harus cinta dengan ilmu/materinya. Kalo hanya gelarnya yang dikejar anda akan susah capai tujuannya karena ujiannya sangat sulit. Menurut saya sih yg penting bisa cuan ... :) Salam --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Johand Dimalouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Jonni yth
Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin)
Cara kerja pikiran kita itu sedikit unik. Kita harus kadang2 pura2 tidak terlalu bernafsu u/ mengejarnya... karena terlalu bernafsu kita tidak akan mendapatkannya. Menjadi kaya, kejar cewek, dan mendapatkan gelar CFA -- prinsipnya (menurut saya) sama saja. Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan gagal. Anda ngak mengharapkannya (walaupun ini pura2), anda mendapatkannya dengan berlimpah. Investasi di saham harus begini (behavioral finance nich). Misalnya begini, anda sudah hitung, pokoknya asalkan nickel di atas 30,000 saham Antam masih sangat bagus. Jadi hidup anda tidak menjadi yoyo karena harga nikel tiap hari naik turun di LME. Anda tidak akan terlalu stress karena anda punya confidence terhadap sahamnya. Hanya dengan peace in mind, anda akan cuan besar. Kalau ngak, stress berat tiap hari, ngak tahan, akhirnya cuan sedikit atau cut loss. Orang lain melihat kita kok SABAR ya..., pada hal kita bermain dengan manis., karena kita punya confidence. , punya FUN. Jadi FUND (Dapat Cuan), Fokus dan FUN (Kita menikmati). Jadi apakah kita tidak ada hambatan? Ada, hambatannya adalah perasaan TAKUT kita? Untuk yang satu ini, kalau anda tidak bisa mengatasi ini, Anda belum naik kelas. Perasaan takut kita timbul karena kita mencoba mencari kesalahan2 pada masa depan, yang dalam kenyataan hidup kita (selama pengalaman hidup kita ini/ atau pengalamam berinvestasi di saham) -- 99.99% tidak terjadi. Biasanya kalau kita melakukan PR kita artinya kita benar2 analisa sahamnya (dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan, pokoknya detail) kita investasi dengan confidence level yang tinggi, kita tahu persis perasaan takut kita berdasar atau tidak, dan biasanya kita berani investasi walaupun kita merasa takut. Kejar cewek juga begitu, terlalu ambisius -- akhirnya grogi dan salah tingkah. Jadi harus pura2 supaya kelihatan wajar dan bisa berhasil. Begini cara kerja pikiran kita supaya ada FUN and PLAYnya. Anda jadi tidak merasa TAKUT. Mendapatkan gelar CFA juga begitu. Kita tahu memang ujung2nya mendapatkan gelar itu. Tapi kalau kita terlalu bernafsu, kita akan patah semangat di jalan karena jalannya menanjak dan terjal. Jadi kita harus benar2 menikmatinya (FUN) supaya kita tidak merasakan beban mentalnya. Untuk yang ini, saya benar2 melakukannya. Saya memang mencintai apa yang saya baca (saya lebih melihat ini dalam pikiran saya sebagai kegiatan yang FUN) dan karenanya saya tidak merasakan sebagai beban sama sekali saya harus membaca buku yang segitu banyak. (Untuk yang ini saya tidak pura2 menipu pikiran saya). Tapi begitu masuk level 3, saya merasa lelah (secara mental) karena pelajaran makin susah (seperti portfolio management yang susah saya bayangkan dalam praktek nyata). Supaya saya bisa tetap merasakan FUN dan FOKUS, saya mendekati orang2 yang masih semangat. Disanalah saya melihat PLAY-nya lagi (dalam pikiran saya), sehingga saya mendapatkan FUN dan FOKUS sehingga saya dapat lulus level 3 juga. Untuk yang ini saya sih tidak ada perasaan TAKUT tidak lulus -- masa bodoh lulus atau tidak, yang penting saya sudah melakukan the best. Jadi, secara pribadi saya punya kesimpulan begini, apapun yang kita lakukan -- invest di saham, mau sukses di bisnis: apabila di hati kita dapat merasakan FUN, PLAY, dan FOKUS pada apa yang kita lakukan, kita akan sukses. Kenapa bisa begini, karena kita punya CONFIDENCE yang tinggi karena kita mengerti bisnisnya, sahamnya dll. Regards :D - Original Message - From: ms_hoki To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 12, 2007 3:45 PM Subject: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes Om JA (Joni Amin) Banyak yang ikut ujian CFA (tujuannya jelas dan semua meinginkan gelarnya) tapi hanya beberapa yang lulus, kenapa ? Maksud Om JA di 1 kalo mau lulus anda harus cinta dengan ilmu/materinya. Kalo hanya gelarnya yang dikejar anda akan susah capai tujuannya karena ujiannya sangat sulit. Menurut saya sih yg penting bisa cuan ... :) Salam --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Johand Dimalouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Jonni yth, Saya suka baca dgn tulisan anda tapi sayang kali ini saya beri feedback. Saya tidak sependapat dengan pandangan anda ini. saya kutip . 1. Pursue what you like. Yang anda kejar haruslah ilmunya bukan gelarnya. Jadi anda baca karena suka dan cinta materinya, dan anda tahu2nya lulus saja. Jadi journey itu lebih penting dan destination (dapat gelar itu) lebih merupakan bonus. . Menurut saya The destination is the most important. The journey is second. bisa dibayangkan sebuah perjalanan tanpa tujuan khan? Ngelatur ke mana-mana, singgah di mana-mana dan serba tak tentu tujuannya. Jadi kalau memang mendapat gelar itu tujuan, belajar lah agar lulus dan dapat gelar. Kalau ilmunya yang jadi tujuan, belajarlah supaya tahu/ngerti ilmunya, perduli amat lulus atau tidak. Lulus yah syukur,