Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-09 Terurut Topik Faransyah Jaya

Hehehe..
semoga tulisan saya ini tidak membuang2 waktu rekan2 lain yang mau membaca. saya coba 
sesingkat mungkin.
banyak hal2 lain yang saya ingin analisa. tapi berhubungan saya juga masih banyak 
analisa2 lain buat presentasi kelas saya jadi saya tulis tentang satu ini dulu.

kenapa indonesia butuh mata uang stabil ?
Pertama. Bila suatu perusahaan ingin membuka usaha atau melakukan ekspansi tentu saja 
dia harus menghitung cost-benefit dari suatu usaha yang akan dilaksanakannya.
Selalu pada akhirnya akan dihitung Present Value dari project tersebut.
Nah, seperti yang namanya cost-benefit atau untuk mempermudah pengertiannya anggap 
saja uang masuk dan uang keluar.

Seperti kita ketahui semua project itu pasti ada biaya dan akan ada pendapat. bila 
ternyata project ini membutuhkan bahan baku yang harus dibeli dengan dollar, maka bila 
rupiah tidak stabil tentu akan mempersulit penghitungan feasibility project tsb.
contoh: misal project mobil.
asumsi: semua bahan baku lokal kecuali ban mobil.
asumsi biaya: 10 jt lokal
dan variable untuk ban 50 dolar.

disini kita sudah bisa menghitung betapa pentingnya nilai rupiah yang stabil.
berapapun nilai rupiah tidak terlalu dipermasalahkan.
jika memang rupiah pada saat periode 1 10,000 maka mobil itu akan dijual dengan biaya 
10,5 juta.
nah tapi karena tidak stabilnya rupiah maka pada saat periode 2 dollar 5000, yang 
mestinya terjadi mestinya harga mobil = rp. 10.25 juta.
bila ini terjadi, maka pabrik mobil akan rugi karena menggunakan sistem inventory 
(FIFO/LIFO)yang mengharuskan mereka melakukan penghitungan ulang untuk harga jual.
Sedangkan bila tiba2 dollar menjadi 2, pabrik mobil pun akan rugi karena harga 
jual akan naik, menjadi 11 juta. kenapa rugi, harga mobil akan terlalu mahal. mereka 
yang telah menyiapkan uang 10.5 juta akan berpikir 2 kali untuk membeli mobil.

diatas adalah salah satu contoh mudah kenapa mata uang mesti stabil.
in conclussion, untuk mempermudah penghitungan bisnis ataupun rapbn pemerintah yah 
diperlukan kestabilan. sehingga pengeluaran dan pemasukan dapat diproyeksikan seakurat 
mungkin.

begitu pak irwan..
lagian masyarakat bisnis kita mesti dilatih untuk menggunakan bahan lokal sehingga 
flukuasi diharapkan tidak akan terlalu mengganggu lagi.

nah.. semoga berguna.. jadi 5000 .. 2.. berapupun juga sama saja.. asal stabil...
so next time.. kalo bisa mau analisa ekonomi wes politiknya jadi dikedepankan banget..

banyak faktor yang membuat rupiah berfluktuasi. kalo anda masih ingat kuliah statistik 
atau quant. method pasti diajarkan bahwa regressi yang paling sederhana saja paling 
tidak butuh 2 faktor. untuk memperkecil error semakin banyak faktor semakin bagus.

kalo hanya dengan satu faktor yaitu megawati maka rupiah bisa 5000.. wah om soros dan 
pangeran brunei pun bisa kalah nanti duitnya sama anda..

salam ekonomi ..

faran
--

Irwan:
Atas dasar asumsi atau logika apa anda mengatakan pada
tingkat 5000 tidak membuat ekonomi Indonesia membaik?
Coba dong kalau anda memberikan argumentasi didukung
paling tidak dengan logika kalau tidak bisa dengan data.
Tahukah anda bisnis susah berkembang sekarang di
Indonesia karena daya beli masyarakat rendah apalagi ditambah
barang/jasa kita masih banyak mengandung komponen importnya.

Dikalimat berikutnya anda mengatakan bahwa yg kita butuhkan
adalah rupiah yg stabil. Sadarkah anda bahwa dua kalimat anda
tersebut tidak berkaitan satu sama lain?

Saya setuju bahwa pelaku bisnis kita membutuhkan rupiah
yg stabil. Yang menjadi masalah sekarang adalah stabil dimana?
Stabil di 10 ribu, 8 ribu, atau 5 ribu?
Saya mengajukan pemikiran dengan memperhatikan kepentingan
banyak pihak yaitu importir, eksportir, dan masyarakat, bahwa
tingkat 5000 itulah yg saat ini merupakan tingkat ekuilibrium
dengan menggunakan asumsi masalah politik dan keamanan
sudah bisa diminimumkan, kepercayaan sudah bisa dipulihkan
(saya memberikan perkiraan 4-8 minggu setelah Megawati terpilih
secara aklamasi).
Apakah para eksportir masih bisa survive di tingkat 5000 tersebut?
Bisa dilihat tulisan saya di:
http://www.detik.com/berita/199906/19990623-0945.html

Faran:
  so buat rekan2 yang memang lagi belajar disini seperti saya.. kita masih
 perlu banyak belajar dari orang amerika. bukan bermaksud sombong. tapi
orang
 indonesia ini emang typicallnya kalo punya lebih sedikit merasa lebih
 segunung.

Irwan:
Satu lagi yg bisa saya tambahkan, kelemahan sebagian
orang Indonesia kurang punya confidence kalau harus berhadapan
dengan asing. Rekan Nasrullah Idris sering kali mengajak kita
di milis ini untuk tidak takut dengan mereka. Christianto Wibisono
dalam beberapa tulisannya sering secara implisit menunjukkan
bahwa orang bule itu sebenarnya tidak jauh berbeda kemampuannya
dengan kita. Seorang rekan saya disini yg juga seorang dosen
di Cleveland dan sering membuat tulisan di media cetak nasional
yg kumpulan tulisannya juga sudah dibukukan, Budi Soetjipto,
sering kali mensupport kami2 yg di Cleveland untuk punya
confidence yg 

Re: [Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])]

1999-10-09 Terurut Topik Rizal Az

aauw senangnya ada yang nanggapin, padahal niatnya mau jadi provokator loh
he...he...he...

Tapi serius yah... mambaca tulisan/reply dari anda, saya berkesimpulan bahwa
point yang anda kasih ke saya, adalah:
1. Tidak ada jaminan... yah itu benar dan saya rasa itu berlaku untuk
semuanya, tidak terbatas di kalangan "trader" saja. Tidak ada jaminan karena
yang bikin manusia juga. Kemampuan berpikir, menterjemahkan sesuatu dan
kemampuan untuk mambikin "intelectual guess", relative dari kemampuan masing2
orang. Di lain pihak, "Tidak ada jaminan" adalah kalimat paling mujarab untuk
menyelamatkan muka, ego, menghindar dari tanggung jawab dan reaction orang
lain terhadap perkataan orang tersebut. Jadi... sudah dapat dipastikan anda,
semua yang ada di milis rupiah dan saham anda, termasuk KKG tidak akan mungkin
menggunakan kata2 "MENJAMIN", karena itu sesuatu yang mustahil, at least untuk
orang2 Indonesia, karena ego dan gengsi mereka yang terlalu besar. Anyway
kalau anda bisa "MENJAMIN", either anda beli rumah di Seattle, sebelahan sama
Bill Gates, atau anda bunuh diri karena malu...:)))
"Kalangan trader"...he..he...he...he..., jadi trader/analis, sama saja dengan
pembawa weather di channel2 TV, chances 50-50, di tambah data/graph,dll mentok
+10 atau 15%, kalau salah..."ooppps, sorry tidak menjamin seee". Seperti
joke pedagang kain orang Arab "Luntur tidak di jamin!!!" (Warkop waktu masih
lucu2nya..:)).

Point anda yang ke-2:
Kepercayaan. h ini lebih menarik lagi, apalagi pemerintahan yang
jujur...he...he...he... Pelajaran yang saya dapat (mungkin saya pesimis
yah..:)), bahwa TIDAK ada satu pemerintahanpun di dunia ini yang jujur
(mungkin waktu jaman nabi Sulaiman/ king Solomon), karena pemerintahan terbuat
dari politik dan... politik itu kotor!. Clinton dipilih karena rakyat Amerika
ingin dia tetap di WH??? you've got to be kidding me!!!. Hanya 1 alasan kenapa
si "amoral prick" itu tetap di WH, karena dia telah nge-boost-up ekonomi US.
Mengerti rakyat Amerika benci dengan Sadam Hussein yang mereka anggap
dictactor dan terrorist, Clinton bom Iraq. Nge-bom Iraq, membikin orang2
"powerful"senang, karena mereka bisa kebagian tender, yang "in return" akan
mengsupport dia dari belakang, ngeluarin uang buat ngelobby politian2,
senators, dan other "influential people" di Washington. Seperti yang anda
tahu, informasi adalah sarana paling penting di sini. Siapa yang bisa control
media dia yang menang!!!. That's exactly what Clinton did, dan bukan karena
rakyat Amerika... rakyatnya sendiri itu buta kalau engga' ada di berita, iya
engga' sih???

Amerika bisa maju karena menempatkan suara rakyat dalam posisi tertinggi?
You've got to be blind!!!. Rakyat mana yang suaranya ditempatkan tertinggi?.
Eh bung, masih bagus kita mau ngakuin kemerdekaan Tim2. Emangnya mereka mau
apa ngasih sebagian dari Montana, atau Oklahoma kalau tuh Indian2 minta
tanahnya balik dan memproklamirkan kemerdekaannya? atau orang2 Mexico minta
southern california di kebaliin ke mereka. Eh Irwan, orang Amerika itu
hypocrite. 
Amerika hebat karena hukumnya yang sudah "matang". ITU cara mereka mengkontrol
rakyatnya. Kemanapun kita gerak pasti ada hukumnya. Jadi jangan deh deh
ngomongin soal Amerika dengan "menjunjung tinggi suara rakyat dan asas
kemanuasiaannya", karena biar sudah merdeka ratusan tahun + perang saudara
aja, mereka masih memperlakuan black and woman like S*** !!!, dan sampai
sekarang nasib orang2 Indianpun terluntang-lantung.
dan Next time, kalau ada orang yang minta opinion anda mau di kemanakan
uangnya yang ratusan ribu dollars atau ratusan juta rupiah itu. Bilang sama
manusia2 itu untuk tanam uangnya balik lagi ke Indonesia, supaya chaos di
negara kita cepat berhenti.
Aah kadang2 saya itu salut sama orang2 china dan yahudi, kok bisa yah mereka2
itu engga' hilang rasa cintanya terhadap negri sendiri, walaupun sudah
generation after generation tinggal di negri orang. Begitu negaranya
membutuhkan, dengan sukarela mereka menanmkan uangnya di sana begitu negaranya
membutuhkan. Ingat investasi Liem di China?, atau yahudi amerika yang invest
di Israel?? itu contoh yang patut kita tiru, contoh kacang yang tidak lupa
dengan kulit-nya...:). I

Tetang kepercayaan? he...he...he...kita lanjutkan nanti saja yah.
bersambung nih kaya ko ping ho... tenang aja...:).
tapi yang jelas saya tidak bisa berargue dengan anda, yang majornya di
business/finance, sementara saya... cuma gambar2, ngurusin bangunan, batu dan
besi...:).

ichal





Irwan:
KKG mengatakan "TIDAK MENJAMIN".
Siapapun akan maklum dalam floating system, apalagi free floating
system yg kita anut sekarang, pergerakan rupiah itu ditentukan
oleh kekuatan pasar. Sekali2 bisa saja digerakan dengan intervensi,
tapi buntut2nya ya kekuatan pasar lagi nanti yg akan lebih berperan.
Jadi jelas tidak ada yg bisa menjamin, kalau justru ada yg
berani bilang bisa menjamin, itu yg perlu dipertanyakan.
Bank sentral Jepang saja sering kewalahan menghadapi kekuatan
pasar seperti sempat 1-3 minggu 

Job: Sampoerna

1999-10-09 Terurut Topik A. Syamil

Dear Permias members,

Please find a job announcement below. Please note that I have no association
at all with Sampoerna.

Regards,


Ahmad Syamil
Toledo, OH

http://www.geocities.com/Athens/Academy/5261/



Dear Indonesian Students,

For those of you who are graduating (both undergraduate and graduate study)
with GPA  3.50 from leading universities are invited to apply for various
position openings in Sampoerna Group.  Candidates with previous work
experiences are also welcome.

Sampoerna Group is one of the leading consumer product (cigarette) companies
in Indonesia, which has grown even stronger during the economic crisis.  A
lot of these successes are due to our professional management style that has
distinguished us from other companies.  We are an Indonesian company with
the multi-national standard.

For those who are interested, please send your resume as soon as possible to
:
Jerry Goei
[EMAIL PROTECTED]
fax : 62-31-8420232

One of our Directors will be in the US shortly with the following schedule :
October 16 :   at New York
October 23 :   at Chicago
October 25/26 :   at San Francisco

Once we receive your resume, we will then arrange for you to meet with him.
We will inform you regarding the detail venue in each of the three cities
above.

Thank you.

Best Regards,
Jerry Goei



Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-09 Terurut Topik Alexander Hutapea

On Sat, 9 Oct 1999, Faransyah Jaya wrote:

*Corporate finance stuff delted*

|o|diatas adalah salah satu contoh mudah kenapa mata uang mesti stabil.
|o|in conclussion, untuk mempermudah penghitungan bisnis ataupun rapbn pemerintah yah 
|diperlukan kestabilan. sehingga pengeluaran dan pemasukan dapat diproyeksikan 
|seakurat mungkin.
|o|

Mas masalahnya stabilnya dimana? Kalo stabilnya di 10.000 mah mendingan
'modar' aja. Buat analisa yg 'baruan' dikit dong, jgn yg textbook.

salam,
Alex



Fenomena Matori Abdul Jalil

1999-10-09 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Matori memang rada antik. Sikapnya makin membingungkan saja. Untuk
menghindari tuduhan bahwa Matori menginginkan kursi wapres karena mendukung
Megawati, maka Matori menduetkan Megawati dengan Akbar. Suatu paduan yang
aneh bin ajaib.

Di satu sisi para tokoh teras PDIP demikian menggebu-gebu dalam menghantam
Golkar. Tak kurang dari peristiwa Purbalingga Jateng di mana Akbar sendiri
sempat luka. Beberapa kekerasan terhadap Golkar oleh simpatisan PDIP (dan
satgasnya) demikian sering masuk koran. Sinisme berujud julukan status quo
demikian sering diucapkan, seolah menjadi jargon wajib bagi para jurkam
PDIP. Siapa lagi kalau bukan Golkar yang diarah?

Saat ini para elite PDIP menjadi salah tingkah dengan sikap yang dulu
dipegangnya. Walaupun sinyalemen Golkar putih sudah diluncurkan dengan manis
oleh para simpatisannya, rasanya masih saja para elite ini kagok-kagok dalam
membawa diri. Mungkin sadar bahwa memang tidak ada Golkar putih, hitam,
hijau, ungu, dlsb. Memang siapa yang berhak menggolongkan Akbar sebagai
Golkar Putih sementara Habibie sebagai Golkar Hitam. Apa kriterianya? Mereka
sama-sama bekas menteri di bawah kabinetnya Orde Baru. Bila kriteria yang
dipakai adalah putih=mau dijadikan bawahan oleh PDIP, nah mungkin baru pas.
Kemudian hitam=kelompok Golkar yg mau jadi pesaing PDIP. Well, kira-kira
begitulah maunya.

Lalu apa urusannya dengan Matori? Sesuai dengan yg saya sampaikan tadi, para
elite PDIP masih terkagok-kagok sebagai korban jargon 'partai status quo vs.
partai reformasi' yang dikobarkan tempo hari. Matori sebagai orang luar PDIP
mempunyai posisi yang strategis. Sebagai ketua Umum PKB, yang walaupun
disebut partai terbuka, tak urung setiap orang melihat bahwa PKB=NU. Upaya
pendekatan oleh PDIP kepada PKB sejak dari awalnya karena ada kesulitan
dengan Amien Rais. Sebagai Ketua PAN sekaligus Ketua Muhammadiyah, dulu
Amien sudah dapat ditempatkan sebagai pihak yg berpotensi berhadapan dengan
NU. Yah, setiap orang juga tahu bagaimana posisi mereka sejak dari jaman
kuda gigit rumput.

Dengan merangkul PKB via Matori, PAN yang dulu diduga kuat menjadi kekuatan
besar dapat dihadapi, sekaligus juga untuk menghadapi Golkar. Kenyataan yang
ada saat ini tidak banyak mengubah peta strategi PDIP, kecuali kenyataan
bahwa Amien Rais dapat merangkul Gus Dur. PDIP yang terkagok-kagok tentunya
harus bersandar pada Matori. Walaupun Alwi, Khofifah, dan banyak tokoh PKB
hendak memilih Gus Dur, tak urung Matori harus makin didesak untuk
menyuarakan kepentingan PDIP.

Dalam kaitan dengan issue Gus Dur sebagai capres, PDIP akan menemui
kesulitan. Beberapa unsur PDIP berasal dari NU (ingat saja Jatim adalah
tempat di mana Sukarno masih kental dipuja-pujinya). Bisa jadi mereka
melompat pagar. Matori, dengan berbekal keputusan muspim-pun tetap
mencalonkan Megawati, walaupun banyak kalangan PKB hendak pindah kembali ke
Gus Dur. Dalam peperangan sesungguhnya, bukan tak mungkin suara PKB akan
pecah.

Satu PR yang tertinggal adalah Golkar. Sudah sejak lama ada dua kelompok
yaitu kelompok Iramasuka dan beberapa orang lain yg ada di kubu Habibie,
melawan kubu Akbar Tanjung yang didukung a.l. Marzuki Darusman. Letupan yg
agak besar muncul pada saat ribut-ribut pencalonan tunggal Habibie vs,
pencalonan 5 orang (a.l. Akbar Tanjung, HB-X, dan Wiranto). Saat itu kubu
Akbar+Marzuki kalah, dan akhirnya Habibie menjadi calon tunggal.

'Sejarah' penting inilah yg hendak digarap oleh PDIP. Dengan kondisi elite
PDIP yg kagok sebagaimana saya sebut tadi, tak urung Matori-lah yang dapat
menjadi jubir PDIP (pinjam tangan orang lain). Tak heran elite PDIP tidak
pernah ngomong soal kerja sama dengan Golkar kan?

Pendekatan oleh Mega kepada Akbar sudah lama dilakukan. Duet ini sudah
demikian mesra diorbitkan oleh berbagai harian. Pemunculan-pemunculan yg
selalu berdua dapat dikatakan bahwa Akbar memberi sinyal bahwa dirinya masih
'open' untuk diajak negosiasi. Kemarin Akbar bahkan menolak untuk datang
dalam undangan Habibie. Ini adalah penguatan sinyal dari Akbar untuk
Megawati. Peran Marzuki juga masih diperlukan untuk tetap membuka channel
kepada Habibie, dengan statement bahwa Akbar sibuk mencari dukungan untuk
Habibie. Ini hanyalah sekedar butiran permen, agar perlawanan kelompok
Habibie yang dimotori Marwah Daud tidak terlalu keras.

Jeffrey Anjasmara

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



10-10-275, CHEAP just 5c/menit for US, AUS all Europes,CALL INDONESIA just 32c/

1999-10-09 Terurut Topik Berita Oke Nih!!!

Hallo Permias USA:
Assalamualiakum Wr. Wb

Dengan rate yg murah, dan kualitas yg memuaskan...
with 10-10-275  and Acces code : 210109
make your dream come true (alots save your payment bill every month)
saya ada berita bagus , buat yg sering menggunakan domestik/international
call, dengan cara simple dan berkualitas- tinggi, silahkan baca keterangan2
dibawa ini,...
--(tinggal tekan di any  home touch phone...)--
RATENYA:

ke indo cuman 32 CENTS/menit all day loh,...
ke german, france, australia, between USA, italy, (almost all europe)
cuman 5 CENTS/menit all day long
WEB-nya lebih lanjut:
www.worldxchange.com/agent/210109/

CARANYA

gampang,tinggal tekan nomernya   ikutin deh directionnya, dial:
(contohnya ke call ke indo)
10-10-275 + 011 + 62 + area code + phone number + access code (210109)
access code ini cuman dipake sekali aja koq udah gitu untuk seterusnya nggak
usah pake access code
nya lagi...

SWITCH COMPANY TO WX:

misalnya ada yg mau switch company telpon, ratenya di jamin murah di banding
ATT dan SPRINT,... (
new company "WORLD-EXCHANGE")
kalo udah jadi costumer WX, ke indo itu kalo malem dari jam 7pm-7am ONLY 27
CENTS/menit.
(kalo ada di antara kalian yg minat silahkan email saya dan lampirkan
address-nya,... I will sent
you the application form about switcing the comapany.
(you will receive the form , and just sign it)


CALLING CARDS:

saya juga ada Prepaid calling card yg murah, kalo ada yg minat silahkan juga
free to ask (
company-nya WX juga)
di jamin kualitas suaranya bangus dan di tanggung memuaskan,..

any other qustion please reply this email,
Thank you for your attending

Best Regards,
W'salam Wr Wb
Permias USA

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Updated web-site

1999-10-09 Terurut Topik Ismail Rahim




Thank you for your suggestion to update our 
web-site.
Now you can get all information about our service and new 
bigger discount for distributor.

Please visit:
http://phonecard.webprovider.com

Find the new cards.
1. GLOBAL CARD
 Jakarta 8 cents/min anytime
 $10 = 88 minutes, $20 = 200 minutes 
($2.00 first min. surcharge)

2. LUCKY 7
 Jakarta 18 cents/min NO 
SURCHARGE!!
 $10 = 54 min, $20 = 109 min.

3. PTM Sino
 27 cents/min to anywhere, anytime in 
Indonesia

4. USA SAVER
 2.5 cents/min anytime,anywhere in 
USA
 $10 = 380 minute, $20 = 780 min. (49 
cents surcharge)

5. Blackstone
 from 1(one) cents/min to 
Europe.
 Call from INDONESIA to USA for only 50 
cents/min. (surcharge apply)

General info/order:
[EMAIL PROTECTED]


UPDATED WEB-SITE

1999-10-09 Terurut Topik Ismail Rahim



Thank you for your suggestion to update our 
web-site.
Now you can get all information about our services and new 
bigger discount for distributor (DISTRIBUTOR WANTED!!) .

Please visit:
http://phonecard.webprovider.com

Find the new cards.
1. GLOBAL CARD
 Jakarta 8 
cents/min anytime
 $10 = 88 minutes, $20 = 200 minutes ($2.00 first 
min. surcharge)

2. LUCKY 7
 Jakarta 18 cents/min 
NO SURCHARGE!!
 $10 = 54 min, $20 = 109 min.

3. PTM Sino
 27 cents/min to anywhere, 
anytime in Indonesia, NO SURCHARGE!!

4. USA SAVER
 2.5 cents/min 
anytime,anywhere in USA
 $10 = 380 minute, $20 = 780 min. (49 cents 
surcharge)

5. Blackstone #1
 from 1(one) cents/min to 
Europe.
 Call from INDONESIA to USA 
for only 50 cents/min. (surcharge apply)

And other incredible calling cards.

General info/order:
[EMAIL PROTECTED]
http://phonecard.webprovider.com


Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-09 Terurut Topik Faransyah Jaya

hehehehehe
saya tetap dengan angka "stabil" dalam jangka panjang.
angka 10,000 bila dihitung secara harfiah memang terkesan modar.
tapi bila kita memang menetapkan 10,000 untuk angka stabil, awalnya terlihat berat, 
tapi para pelaku bisnis akan dapat menghitung proyek2 yang akan dilaksanakan.
minimal bila memang membutuhkan pinjaman luar negeri mereka akan dapat menghitung 
jumlah biaya yang akan dikeluarkan dan berapa lama break even yang akan dicapai.

mudah2an text book saya ini dapat dimengerti oleh mas alex.
terakhir, sejak sd saya nggak pernah melihat analisa yang tidak pakai text book.
mungkin hanya analisa orang indonesia yang cuman pake asbun or even "orang pinter"

faran
--

On Sat, 9 Oct 1999 10:05:21Alexander Hutapea wrote:

Mas masalahnya stabilnya dimana? Kalo stabilnya di 10.000 mah mendingan
'modar' aja. Buat analisa yg 'baruan' dikit dong, jgn yg textbook.

salam,
Alex



DC Email!
free email for the community - http://www.DCemail.com



Re: Updated web-site

1999-10-09 Terurut Topik Okki Soebagio
Title: Re: Updated web-site




Salam PERMIAS,
Advertising di sebuah mailing list saya rasa is ok-ok saja.  Namun
mungkin nantinya perlu diperhatikan aspek sampingannya terhadap
pelanggan mailing list tersebut.  Apakah kita punya satu policy
mengenai advertising on our mailing list ?  Saya interested untuk
mengupas ini as ada banyak mailing list yang kebetulan saya
administer...
Salam,
[EMAIL PROTECTED]
 


Original Message dated 10/9/99, 3:59:51
PM
Author: Ismail Rahim [EMAIL PROTECTED]
Re: Updated web-site:




Thank you for your
suggestion to update our web-site.
Now you can get all
information about our service and new bigger discount for distributor.

Please visit:
http://phonecard.webprovider.com

Find the new cards.
1. GLOBAL CARD
 Jakarta 8
cents/min anytime
 $10 = 88
minutes, $20 = 200 minutes ($2.00 first min. surcharge)

2. LUCKY 7
 Jakarta
18 cents/min NO SURCHARGE!!
 $10 = 54
min, $20 = 109 min.

3. PTM Sino
 27
cents/min to anywhere, anytime in Indonesia

4. USA SAVER
 2.5
cents/min anytime,anywhere in USA
 $10 = 380
minute, $20 = 780 min. (49 cents surcharge)

5. Blackstone
 from
1(one) cents/min to Europe.
 Call from
INDONESIA to USA for only 50 cents/min. (surcharge apply)

General info/order:
[EMAIL PROTECTED]




Power politics di Indonesia atau kesalahan besar PDI-P

1999-10-09 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

Roma, Ides of March,  44 BC

Para penggemar sejarah akan tahu hari itu: yakni hari
di mana Julius Caesar dibunuh oleh senat Roma.
Jikalau Julius Caesar seorang jendral gagal atau
memalukan nama Roma, mungkin tak akan ada yang
peduli. Namun Julius Caesar merupakan salah satu
jendral terbesar Roma yang berhasil memperluas
kekuasaan Republik Romawi dan menghancurkan
semua pemberontakan. Ditambah lagi, Caesar banyak
dianugrahi penghargaan oleh senat sendiri.

Mengapa seorang jendral sukses yang menyebarkan
kekuasaan Roma mendapat nasib sedemikian naas?
Salah satu jawabannya: musuh-musuhnya merasa
sangat terancam kekuasaan mereka sehingga senat
Roma yang biasanya terpecah memutuskan untuk
mempersatukan diri dan melawan Caesar. Kemenangan
Julius Caesar yang berturut-turut, kehancuran Trium
Trivate, serta popularitas Caesar yang terlalu tinggi
ditambah lagi Senat sendiri pada masa itu mulai tak
populer karena korupsi dan kekalahan perang yang
bertubi-tubi. Dengan kekuatiran tambahan bahwa ada
kemungkinan Julius Caesar akan mengumumkan
dirinya sebagai diktator (kekuatiran yang bukan tanpa
alasan), maka Senat mengambil langkah untuk menghabisi
Caesar sebelum dia menjadikan dirinya sebagai diktator.

Singkatnya, Julius Caesar secara tak langsung menimbun kekuasaan
dengan kemenangan-kemenangan perangnya. Senat kuatir, dan akhirnya
semua faksi memutuskan untuk bersatu menghabisi pengancamnya.

Fenomena perebutan kekuasaan ini kembali terulang di Indonesia
Cerita di atas mungkin dianggap pembaca bahwa tak ada relevansinya

dengan Indonesia. Perbedaannya terus terang sangat banyak;
dari perbedaan tahun (2000 tahun-an), situasi, kondisi, dan juga
tokoh. Tapi saya melihat ada satu thema yang terus terulang-ulang
dalam sejarah, yakni di mana pun juga, keinginan terbesar manusia
adalah memperbesar power dan security dia. Karena itulah terjadi
penimbunan harta kekayaan dan kekuasaan. Namun jika satu
faksi terlalu kuat, maka faksi lain memiliki 2 pilihan: bergabung
dengan faksi kuat itu untuk bisa berbagi kekuasaan, dengan resiko
kalau semua faksi lain sudah hancur, faksi besar itu akan memakan
faksi kecil itu; atau bergabung dengan faksi-faksi lain untuk menentang
faksi besar itu. Tapi pergumulan kekuasaan seperti ini, tak ada yang
berhak menyatakan bahwa dia yang benar atau pihak lain yang salah.
Itulah peraturannya, kalau ilmiahnya itu 'survival of the fittest.' Itulah
kenyataan dunia yang ada sekarang, dan kalau saya lihat sampai
sekarang, PDI-P tidak belajar dari sejarah ini.



PDI-P: Bukan pemenang pemilu

Berlawanan dengan yang biasa dinyatakan oleh PDI-P, pemilu kemarin
dimana PDI-P mendapatkan suara dibawah 40%, sebetulnya lebih
mencerminkan kekalahan untuk PDI-P. Kenapa saya anggap PDI-P
kalah? Karena walaupun PDI-P tidak mendapat suara mayoritas
diatas 50%, tapi PDI-P sudah bersikap seperti pemenang besar
pemilu.

Kesalahan-kesalahan PDI-P cukup banyak namun yang terbesar
adalah PDI-P terlalu menganggap bahwa perolehan tertinggi dalam
pemilu kemarin merupakan kemenangan mutlak. Memang benar
bahwa PDI-P meraih suara terbesar, namun 40% itu bukan absolut
mutlak bahwa PDI-P akan bisa mendikte keinginannya dalam MPR.


Yang terjadi adalah seperti yang kita lihat akhir-akhir ini,
PDI-P terlalu kuat dan ditakuti, sehingga tak heran partai-partai lain
langsung bersedia bekerja sama dengan musuh terbesar mereka, yakni
Golkar dengan asumsi bahwa Golkar sudah tak sekuat dulu dan juga
prinsip 'Musuh besar dari musuhku adalah sekutuku.'

Di sini sebetulnya dipertanyakan apakah PDI-P sebetulnya terlalu
confident bahwa semua partai akan berebutan mendukung
Megawati mengingat kharisma dari Bung Karno dan juga perolehan
suara di pemilu lalu, atau mungkinkah PDI-P terlalu naif dengan
berasumsi bahwa partai-partai lain tak mungkin bisa bekerja sama
dan tak merasa terancam oleh PDI-P. Pidato-pidato Megawati
dan PDI-P sendiri tak bisa memberikan sesuatu yang bisa
menghilangkan kekuatiran partai-partai lain.

Kenyataan di sidang umum MPR memberikan tamparan kepada
PDI-P bahwa semua partai lain in fact bersekutu dalam melawan
PDI-P dengan tujuan agar PDI-P tak akan bisa mendominasi total
kehidupan politik di Indonesia.

Pendapatan suara terbesar ini yang walaupun merupakan pendapatan
suara terbesar di Indonesia, membuat PDI-P lengah dan tak berusaha
melakukan 'outreach' kepada partai-partai lain. Akibatnya, partai-
partai lain justru bergabung untuk mencegah PDI-P mendominasi
pentas politik. Lain halnya kalau PDI-P mendapatkan 45-50% suara,
mungkin partai-partai lain lebih ragu untuk menentang PDI-P. 50% lebih,
dan semua partai akan berbondong-bondong bergabung dengan PDI-P.
Namun perolehan yang dibawah 40% masih bisa dihadapi oleh partai-
partai lain jika mereka mau bergabung.

Walaupun Indonesia mengikuti pemilu langsung seperti US, tetap
PDI-P tak bisa langsung menyatakan bahwa dia menang, dan semuanya
selesai, karena jika lawan politiknya semua bergabung, PDI-P tidak
akan menang. Kita bisa melihat fenomena ini di sidang 

Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-09 Terurut Topik Alexander Hutapea

On Sat, 9 Oct 1999, Faransyah Jaya wrote:

|o|hehehehehe
|o|saya tetap dengan angka "stabil" dalam jangka panjang.
|o|angka 10,000 bila dihitung secara harfiah memang terkesan modar.
|o|tapi bila kita memang menetapkan 10,000 untuk angka stabil, awalnya terlihat berat, 
|tapi para pelaku bisnis akan dapat menghitung proyek2 yang akan dilaksanakan.
|o|minimal bila memang membutuhkan pinjaman luar negeri mereka akan dapat menghitung 
|jumlah biaya yang akan dikeluarkan dan berapa lama break even yang akan dicapai.

artinya berapapun angkanya (Rp vs $) asal stabil, NPV kebanyakan akan
positif?

Kalau memang fluktusasi yg tinggi, kan ada hedging :)

|o|mudah2an text book saya ini dapat dimengerti oleh mas alex.
|o|terakhir, sejak sd saya nggak pernah melihat analisa yang tidak pakai text book.
|o|mungkin hanya analisa orang indonesia yang cuman pake asbun or even "orang pinter"

Maksud saya, kalau emang cuman ngomong yg ada di textbook, kasih aja url
Amazon atau bigwords.

salam,
Alex