Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG)
Sudah, sudah.. nanti kelahi. Kekompakan bangsa harus dijaga, siapapun yang jadi presiden, apakah itu Gus Dur ataupun Megawati. Ingat bung, kita ingin reformasi untuk kelangsungan bangsa dan negara kita. Hari ini kita dapat menikmat satu kemajuan yang luar biasa untuk dapat mempunyai 2 orang calon presiden yang sedang dipilih dan kedua-duanya berasal dari kalangan reformis. Mohon jangan disia-siakan. Ingatlah akan semua pengorbanan yang dikeluarkan oleh bangsa kita (rakyat, mahasiswa, TNI/Polri, dll) untuk dapat berada diposisi seperti sekarang ini. Perjalanan kita masih panjang. Salam, [EMAIL PROTECTED] Original Message On 10/19/99, 9:25:32 PM, Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote regarding Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG): Senjata makan tuan apaan? Anda ini yang ngotot dari dulu 35 perse mulu. Mana merasa menang lagi. Aduh;) Nggak ada untungnya menang-menang lewat milis bung. Iya dehambil semua. Saya kasih deh semuanya;_) From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG) Date: Wed, 20 Oct 1999 02:11:14 EDT In a message dated 10/20/99 2:08:40 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Ah, lagu lama. Capek ngebalesnya..;) Irwan: hehehekenapa, baru sadar ya logika anda itu adalah logika dagelan di penutup tahun 1999:) Mbok ya lain kali itu kalau lempari logika lebih hati2 lagi, jangan malah jadi seperti senjata makan tuanhehehhee jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Selamat untuk Gus Dur
Selamat untuk Gus Dur, Presiden ke-4 RI ! Semoga Indonesia dapat menjadi lebih maju dalam kepemimpinan beliau. Salam, [EMAIL PROTECTED]
Re: Selamat untuk Gus Dur
Yoisemoga para pendukung Mega di bunderan HI bisa ngerti juga. Hidup Indonesia! -- On Wed, 20 Oct 1999 20:35:28 Okki Soebagio wrote: Selamat untuk Gus Dur, Presiden ke-4 RI ! Semoga Indonesia dapat menjadi lebih maju dalam kepemimpinan beliau. Salam, [EMAIL PROTECTED] Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com
Re: Selamat untuk Gus Dur
Selamat juga buat Gus Dursemoga indonesia makin cerah -Original Message- From: Hananta Praditya [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, October 20, 1999 2:50 PM Subject: Re: Selamat untuk Gus Dur Yoisemoga para pendukung Mega di bunderan HI bisa ngerti juga. Hidup Indonesia! -- On Wed, 20 Oct 1999 20:35:28 Okki Soebagio wrote: Selamat untuk Gus Dur, Presiden ke-4 RI ! Semoga Indonesia dapat menjadi lebih maju dalam kepemimpinan beliau. Salam, [EMAIL PROTECTED] Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com
Satu Lagi Permainan Cantik Partai Bulan Bintang
Satu lagi permainan cantik dalam perpolitikan terjadi dalam pemilihan Presiden RI ke 4. Dinihari, 20-10-99 : Meskipun hanya partai kecil, Partai Bulan Bintang memutuskan untuk mencalonkan ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra, sebagai Presiden RI ke 4. Sampai pukul 10.00 Yusril dengan penuh meyakinkan bahwa ia tidak akan mundur sebagai capres. Dukungan pun datang dari banyak orang. Tidak lama setelah Ketua MPR Amien Rais mengetukkan palu sebagai pengesahan tiga capres, yaitu Yusril, Mega, dan Gus Dur, Hartono Marjono (fraksi Bulan Bintang) meminta ketua MPR membolehkan Yusril berbicara di depan podium. Permintaan ini diinterupsi oleh anggota lain, karena dianggap kampanye. Akhirnya Ketua MPR mempersilahkan Yusril untuk berbicara di tempat duduknya saja. Nah ... rupanya Yusril ingin menyatakan pengunduran dirinya sebagai calon presiden. Ini sungguh mengejutkan sidang. Sampai-sampai AM Fatwa dari PAN mencium Yusril. Taktik apakah ? Soalnya sampai dinihari, 20-10-99, Partai Bulan Bintang belum mendengar adanya kepastian capres selain "Megawati". Nah ... untuk menghindari adanya calon tunggal presiden, maka diputuskanlah untuk mencalonkan Yusril sebagai capres. Karena sudah yakin, cepresnya lebih dari satu, maka ia pun mengundurkan diri. Coba kalau ia terus maju. Mungkin akan banyak suara dari Poros tengah yang seharusnya untuk Gus Dur beralih kepada Yusril. Salam, Nasrullah Idris ---
Biografi-versi Republika
Mas Yusuf, FYI.. Salam, [EMAIL PROTECTED] Title: ROL 20-10-1999 - KH Abdurrahman Wahid Republika Online edisi:20 Oct 1999 Rubrik Hari Ini: Indeks Lengkap Berita Utama Nasional Iptek Ekonomi-Bisnis Nusantara Hiburan TV Opini Jabotabek Internasional Olahraga Bidik KH Abdurrahman Wahid Kemungkinan dukungan suara dari anggota fraksi:FPDI-P, FPG, FPPP, FPKB, F-Reformasi, FPDU, FPDKB, FUG Abdurrahman Wahid lahir di Jombang, 4 Agustus 1940. Ayahnya, KH Wahid Hasyim adalah anak pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hasyim Asy'ari. Ibunya, Hj Sholehah juga merupakan keturunan tokoh besar NU, KH Bisri Sansuri. Ketika kecil, Gus Dur -- demikian ia biasa dipanggil -- sempat bercita-cita menjadi anggota ABRI. Namun, keinginannya itu kandas di tengah jalan karena sejak berusia 14 tahun ia sudah harus memakai kacamata minus. Menyelesaikan SD di Jakarta, Gus Dur melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Ekonomi Pertama di Yogyakarta hingga lulus pada tahun 1957. Selepas itu, Gus Dur memasuki dunia pendidikan agama secara intensif. Mula-mula ia menimba ilmu agama selama sekitar dua tahun di Pesantren Tegalrejo (Magelang) di bawah bimbingan Kiai Chudori. Selanjutnya di Pesantren Tambak Beras (Jombang), Gus Dur bekerja sambil meneruskan pendidikan di pesantren sebagai santri senior. Bagi Gus Dur, kehidupan pesantren tentu saja bukan hal yang baru. Sewaktu kecil, ia sudah diajar mengaji dan membaca Alquran oleh kakeknya di Pesantren Tebuireng (Jombang). Salah satu kesenangan Gus Dur yang terus 'diidapnya' hingga sekarang adalah mendengarkan musik klasik Barat. Kebiasaan ini berawal sejak usia SD dari pengalamannya mengikuti les privat bahasa Belanda. Untuk menambah pelajaran bahasa Belanda, gurunya kerap memutarkan lagu-lagu klasik Barat. Pada usia 22 tahun, Gus Dur berangkat menuju Mekah untuk menunaikan ibadah haji, sekaligus untuk melanjutkan studinya di Universitas Al-Azhar di Kairo. Selama di sana ia tinggal bersama para pelajar asal Indonesia dan sempat menjadi Sekretaris Persatuan Pelajar Indonesia di Mesir. Saat di luar negeri itu jugalah Gus Dur melangsungkan 'pernikahan jarak jauh' dengan Siti Nuriah. Pasangan ini kemudian dikaruniai empat orang putri: Alissa Munawarah, Arifah, Chayatunnufus, dan Inayah. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Mesir, pada tahun 1966 Gus Dur pindah ke Baghdad, Irak. Di sana ia masuk Department of Religion di Universitas Baghdad dengan mengambil spesialisasi ilmu sastra dan humaniora. Dari Baghdad, Gus Dur meneruskan pengembaraan akademisnya ke sejumlah negara Eropa, dari satu universitas ke universitas lainnya. Terakhir, ia tinggal di Belanda selama sekitar enam bulan, dan sempat mendirikan Perkumpulan
Haleluya! Gus Dur Presiden RI
Bapak kami yang berada di dalam sorga. Allah yang kami kenal melalui anakNya Yesus Kristus, anakNya yang Tunggal. Pada hari ini kami mengucapkan puji syukur dan terima kasih kepadaMu, karena Engkau telah memberikan Bangsa Indonesia seorang pemimpin baru, Gus Dur, seorang pemimpin yang bijak dan sederhana, seorang pemimpim Islam yang memiliki wawasan kebangsaan yang luas, yang tentunya saat ini telah Kau pilih untuk menjadi pemimpin nasional terbaik yang dapat Kau berikan kepada kami, Bangsa Indonesia. Ya Tuhan, kami mohon pengampunan dariMu atas segala dosa dan kesalahan kami, yang telah kami lakukan selama proses pemilihan Presiden ini. Kami seringkali larut dalam emosi, marah, dendam dan dengki kepada sesama kami Bangsa Indonesia. Tuhan jauhkanlah bangsa kami dari perpecahan, kehancuran dan kebinasaan. Berikanlah kami kesempatan untuk bangkit dari krisis ekonomi yang melanda negeri kami selama dua tahun terakhir ini, serta bangkit dari rasa persaingan yang tidak sehat yang berlandaskan keinginan mau menang sendiri saja diantara kami. Kami juga memohon kepadaMu kiranya dapat memberikan kekuatan bagi kami melalui Pemerintahan, DPR dan MPR kami yang baru, suatu kekuatan, kedamaian dan kebijakan dalam menata kembali kerukunan dan kehidupan berbangsa serta bernegara yang harmonis diantara kami. Kami ingin berdoa secara khusus atas persoalan, kesusahan dan penderitaan yang dialami oleh saudara-saudara kami di Timtim, di Aceh, di Ambon, dan dimanapun mereka mengalami pertentangan diantara sesama bersaudara. Berikanlah pencerahan kepada jiwa dan pikiran mereka, sehingga mereka boleh menghentikan pertentangan dan permusuhan diantara mereka. Tunjukkanlah kebesaranMu melalui Kasih yang mengatasi segala kebesaran, kekuatan dan akal manusia, sehingga mereka boleh turut bersukacita dengan kami semua dalam menyambut pemimpin kami yang baru, yang telah Kau pilih untuk kami itu. Ampunilah segala dosa kami, seperti kami telah mengampuni dosa mereka yang bersalah kepada kami. Kami serahkan seluruh kehidupan dan masa depan Bangsa Indonesia kedalam tanganMu. Tuhan, dengarkanlah doa ini yang kami sampaikan di dalam nama anakMu Yesus Kristus, Tuhan dan Juruslamat kami yang hidup. Amin.
Re: Gus Dur presiden
Saya sendiri belum membaca koran sendiri nih. Kemenangan Gus Dur adalah kemenangan kompromi. Mari kita berharap Gus Dur mampu menyusun dasar-dasar yang kuat untuk menuju kondisi reformasi yang sesungguhnya. Dengan ini saya juga meng-encourage agar Kelompok Madani yang berpusat di Washington, DC secepatnya menyuarakan dukungannya. Dukungan dapat berupa pendekatan-pendekatan ke pihak AS, sehingga pemerintahan sipil yang baru ini tidak diujreg-ujreg dengan segala macam rintangan IMF, penohokan HAM yang tak berujung pangkal, dan sebagainya. Demikian saya berharap Sdr. Priyo dkk dapat ambil bagian sebagai wujud nyata sumbangan mahasiswa Indonesia di luar negeri. Salam, Jeffrey Anjasmara You wrote: Gus Dur presiden : 373 vs 313 suara. abstain 5 . hadir 691 orang. help him turn the country into a better place for us all __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Selamat Trimakasih dari kel. MADANI
- From: "Kelompok Madani" [EMAIL PROTECTED] Alhamdulillah! Puji Tuhan seluruh alam. Atas nama kelompok Madani (masyarakat Indonesia di luar negeri) yang berbasis di Washington DC dan sekitarnya, kami menyatakan rasa syukur yang sedalam-dalamnya atas terpilihnya KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia. Kelompok MADANI juga mengucapkan selamat kepada Gus Dur atas kepercayaan amanah rakyat Indonesia yang telah dibebankan padanya. Semoga Tuhan YMK senantiasa memberikan kekuatan lahir bathin kepadanya untuk membangun kembali Republik Indonesia tercinta. Terimakasih juga kami ucapkan atas dukungan seluruh rekan2 dimana saja berada, kepada lobi-lobi yang dilakukan kelompok MADANI guna mendukung Gus Dur. Tentu, perjuangan kita tidak hanya berhenti disini, betapa banyak permasalahan yang harus kita selesaikan secara bersama kekeluargaan. Sebagai satu bangsa Indonesia, kita adalah satu keluarga besar. Mari kita berikan dukungan dan kritik yang positif, agar pemerintahan yang baru ini dapat menjadi landasan yang kuat bagi kepentingan seluruh bangsa, seluruh rakyat tanpa kecuali. Mari bersama-sama kita buktikan dalam masa lima tahun ke depan ini: terpilihnya Gus Dur juga harus menjadi titik tolak dari kemenangan satu keluarga besar, seluruh rakyat dan bangsa Indonesia. Washington DC, 20 October 1999 Disertai rasa syukur yang mendalam a.n. kelompok MADANI, Washington, DC Priyo Pujiwasono [EMAIL PROTECTED] * jangan kaget kalau gua mau botakin kepala...;-) = __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com
Re: Selamat untuk Gus Dur
Sorry baru bangun. Baru baca koran, walaupun sedikit kecewa. Selamat buat Gus Dur. Moga-moga nggak ada ribut-ribut di Jalanan. igg On Wed, 20 Oct 1999, Helson Siagian wrote: Terimakasih, Ki. Helson SIAGIAN On Wed, 20 Oct 1999, Okki Soebagio wrote: Selamat untuk Gus Dur, Presiden ke-4 RI ! Semoga Indonesia dapat menjadi lebih maju dalam kepemimpinan beliau. Salam, [EMAIL PROTECTED]
Re: Orang Keturunan Ketiga
At 09:52 AM 10/20/99 -0400, you wrote: Bung Sulaeman, sekarang saya jadi ingat. Saya membacanya di Jakarta, dan juga membelinya kok. Berhubung dikemas dalam bentuk cergam, gambar-gambar yg disajikan masih terbayang jelas. Sekali ini saya tidak akan selip ingatan dengan mencampuradukkan cerita yg lain, apalagi cerita Koo Ping Hoo. Berhubung Bung Hadi di Jkt, sempatkan saja melihat buku dimaksud (ciri bukunya sudah saya sebutkan). Bagian tersebut menceritakan peran selir dalam perebutan kekuasaan. Diceritakan banyak contoh, dengan contoh akbarnya adalah yg saya tulis kemarin. Jadi anak dari selir (yg sangat cantik nasionalis ini) akhirnya mendapatkan tahta kerajaan. M. Anjasmara, Apakah yang ini merupakan bagian dimana terjadi perebutan kekuasaan dalam istana yang karena dipanasi intrik kaum kebiri? Seingat saya kejadiannya itu sang selir minta bantuan saudaranya yang jendral, dan sang jendral memang mau membabat habis semua kaum kebiri; tapi si jendral ditipu masuk ibukota dan dibunuh kaum kebiri. Akhirnya dilanjutkan dengan penyerbuan Yuan Shao ke istana dan masuknya Dong Zhou ke ibukota Kalau betul bagian yang ini, anak selirnya akhirnya jadi kaisar karena kaisar yang asli didepak oleh Dong Zhou. Kalau dari contoh anda, kayaknya yang ini yang paling dekat. Tapi tetap tak terlihat adegan yang anda sebutkan dimana anak kaisarnya dididik untuk membenci ayah tirinya itu atau dimana selir itu dihamili. Kisah selir yang lain salah satunya juga perebutan kekuasaan antara 2 anak Liu Biau dimana anak pertamanya, Liu Qi, ditentang oleh sang selir, dan sang selir akhirnya minta bantuan Cao Cao, tapi Cao Cao memutuskan membunuh keduanya. Kalau kisah perebutan kekuasaan di keluarga Yuan Shao, itu rasanya tak ada sama sekali keributan antar selir. Mohon diperjelas. YS
Re: Selamat untuk Gus Dur
At 10:04 AM 10/20/99 -0400, you wrote: Sorry baru bangun. Baru baca koran, walaupun sedikit kecewa. Selamat buat Gus Dur. Moga-moga nggak ada ribut-ribut di Jalanan. igg Maaf mengecewakan, tapi menurut Detik.com, Solo terbakar dan Jakarta sendiri sangat panas. YS
Fwd: Fwd: ASIA-HELP LOANS NOW AVAILABLE: MATCHING FUNDS REDUCED
-- - Forwarded Message - Subject: ASIA-HELP LOANS NOW AVAILABLE: MATCHING FUNDS REDUCED Please note: to be eligible for these loans you must receive funding from the university. This can be a scholarship, tuition remission, on-campus employment, department merit award. ASIA-HELP STUDENT LOANS NOW AVAILABLE FOR 1999-00 ACADEMIC YEAR: CAMPUS MATCHING FUNDS REQUIREMENT REDUCED BY 50% IIE is pleased to announce Round Three of the Asian Students in America Higher Education Loan Program (ASIA-HELP), a zero-interest loan program for students from Korea, Indonesia, Malaysia and Thailand who continue to have difficulty financing their U.S. education due to economic instability in their home countries. Generously supported by the Freeman Foundation, ASIA-HELP has already provided loans to students at over 200 U.S. campuses since its inception in 1998. Loan awards will range from $2,000-$5,000 and will available by the beginning of the Spring 2000 semester to cover student expenses for the 1999-2000 academic year. Students cannot apply directly for ASIA-HELP loans but must be nominated through the International Student Offices on their U.S. host campuses. As in past rounds, the host campus is required to provide matching funds for each student it nominates. This year, to encourage wider participation, the campus matching funds requirement has been reduced by 50%. Campuses must match at least half the loan amount requested from ASIA-HELP, rather than 100% of the loan amount. For example, if the student is requesting $4000 from ASIA-HELP, the campus must provide an additional $2000 or more. Matching funds from the host campus can be in the form of a tuition waiver, loan, a fellowship, tuition deferral, or on-campus employment. The amount of the ASIA-HELP loan request is determined by campuses in consultation with student nominees and can be for either one or two semesters. Applications must be submitted by December 1 with awards announced by e-mail on December 6 and funding sent to the campus as soon thereafter as the student returns the signed loan agreement. Campuses may nominate up to 4 new students and 4 renewal students. Previous ASIA-HELP awardees are eligible to be re-nominated if the loan award they have previously received does not cover the Spring 2000 semester. Students must be planning to graduate no later than 2001. Repayment is required beginning one year after the student graduates from the degree program in which he/she is enrolled at present. Loan awards are not currently planned for the 2000-2001 academic year. Through its ASIA-HELP web site (http://www.iie.org/pgms/asiahelp/), IIE's will again utilize the on-line application procedure to implement this program. The response to this innovation has been extremely positive with many schools citing the convenience and greater accessibility it offers, particularly to administrators and nominated students who may not be currently on-campus. IIE assigns a user id and unique password to each school which enables access to the on-line application. Schools which did not participate in previous rounds of ASIA-HELP may contact IIE by e-mail at [EMAIL PROTECTED] to receive a user ID and password. Schools which participated previously may use their existing user IDs and passwords to access the on-line application. For detailed information on student eligibility, application procedures, and answers to frequently asked questions, see the ASIA-HELP website at: www.iie.org/pgms/asiahelp/. You may also contact the IIE/ASIA-HELP office by e-mail at: [EMAIL PROTECTED] __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com - End Forwarded Message - DC Email! free email for the community - http://www.DCemail.com
Re: Mahasiswa dan Pemuda Tolak Mega (Re: 35% vs 65% ???
nih beritanya ada di republika. saya cuman kepikiran kok berita kayak gini kagak masuk di detik.com ato kompas kalo nggak percaya nih saya sekalian attach fotonya. coba ada yang bisa jelasin fenomena ini nggak ? ini yang dari dulu saya bilang beda banget angkat 35 dan 65 --- Bung Faran, di kompas berita ini ada koq.. Karena saya langganan kompas Tapi berita di republika mengenai Jacob Tobing yang mengatakan bahwa ada revolusi bila Mega gagal, ternyata dibantah oleh Jacob tuh...(walaupun saya sih nggak begitu percaya dengan ucapan politisi Indonesia.tau lah, suka berubah-rubah). Tapi memang suatu kenyataan bahwa Kompas memang agak partisan terhadap PDI-P, sementara Republika memang ANTI terhadap PDI-Pfakta nih..., boleh dibilang kadar preferensi kompas ke PDI-P sekitar 60-70%, tapi kalau Republika sih memang 100% anti PDI-P, selama saya ke website republika belum pernah baca yang tidak mencela PDI-P tuh regards HADI
Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG)
Ah, lagu lama. Capek ngebalesnya..;) Irwan: hehehekenapa, baru sadar ya logika anda itu adalah logika dagelan di penutup tahun 1999:) Mbok ya lain kali itu kalau lempari logika lebih hati2 lagi, jangan malah jadi seperti senjata makan tuanhehehhee -- beginilah sulitnya kalau diajak berlogika tapi maunya subyektif... Asli saya bingung deh sama Mr. Anjar ini, mau berpolemik, tapi nggak mau berlogika. regards HADI
Re: Orang Keturunan Ketiga
kebetulan saya juga baca secara lengkap kisah tiga kerajaan, bisa anda sebutkan nama tokoh yang berbuat seperti hal yang anda sebut tersebut ? Hal ini penting, karena saya sering membaca tulisan anda dan karena anda memberikan referensi, maka perlu di-check. Jangan sampai referensi itu, diada-adakan untuk mendukung pendapat anda. M. Hadi, Kayaknya M. Anjasmara ini membaca Sam Kok bersamaan dengan bandit-bandit Liang San Bo atau mungkin buku-buku yang lain, jadi tercampur-campur. Soalnya saya sendiri belum pernah membaca ada adegan seperti yang dia sebutkan. Adegan yang mungkin paling mirip juga adalah Dong Zhou yang rebutan wanita dengan Lu Bu, tapi di sana tak ada tulisan bahwa Dong Zhou menghamili Dian Chao. -- wah, sama tuh, saya juga bingung Mr. Anjar ini baca buku apa ...hehehehe Kebanyakan baca buku, jadi pusing sendiri kali yah TApi kalau di film-film silat china sih banyak cerita model ginijadinya fiksi regards HADI
Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])
Mas Hadi saya coba untuk mencerahkan anda. bila tidak puas silahkan komplen. --- thanks untuk pencerahannya. Pertama saya tidak pernah memangak kata "menentang". saya memakai kata memilih. gampangnya gini. amien rais dipilih 7 %, sisanya yah tidak memilih amien rais lah.. sama dengan contoh2 lainnya. ok nah sekarang megawati. yang milih dia jadi presiden hanya 35 % .. sisanya.. 65 % yah tidak milih megawati lah.. gimana.. gampang kok.. anda saya liat coba mempermainkan kata2 dengan memakai kata menentang (konotasi negatif). -- Saya perlu menegaskan bahwa saya tidak terbersit sedikit pun keinginan untuk mempermainkan kata, karena saya juga bukan politisi, siapa yang menang, Gus Dur atau Mega sama baiknya bagi Bangsa Indonesia, tapi saya pusing sekali melihat begitu didengunkannya tidak BERHAKnya Mega untuk memimpin Indonesia karena 65% tidak memilihnya, jadi saya berusaha untuk bisa mengerti jalur logika ini. Terus terang, saya sampai saat ini masih belum mengerti jalur logika "MEGAWATI TIDAK BERHAK menjadi PEMIMPIN karena tidak dipilih oleh 65%" Anyway, Presiden Ke 4 RI, sudah terpilih, yang bukan seseorang yang bergelimangan dengan KASUS-KASUS KKN, dan juga dikenal sebagai seorang Humanis, so saya gembira dan MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS TERPILIHNYA GUS DUR sebagai Presiden RI. thanks regards HADI
Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])
Anda itu ngomong apa sih? - oh nggak ngerti bahasa indonesia ??? pantesan. :-D regards HADI OH .. saya baru ngerti.. anda ngomongin RAKYAT mulu.. rupanya RAKYAT yang anda maksud RAKYAT MEGAWATI.. anda yang suka ngaku analisis pasti ngerti kan beda angka 35 dan 65 gedean mana ? --- Saya sering sekali membaca tentang logika 35% (pro) vs 65 % (anti), Kalau anda salah seorang pendukung anti (65%), bisakah anda sebutkan 1 nama yang dalam pemilu yang lalu mendapat suara yang lebih besar dari PDI-P ? Apakah ? 1. Amin Rais -- 7%, calon resmi dari PAN 2. Habibie -- 20%, calon resmi dari GOLKAR 3. Gus DUr -- 10%, calon dari PKB 4. Yusril ??? 5. HAmzah HAz ??? Dengan sendiri-nya logika tersebut sama sekali tidak bisa dipertanggung jawabkan, karena dengan logika itu, AMin rais ditentang oleh 93% rakyat indo yang tidak memilihnya, sedangkan Gus Dur ditentang oleh 90% rakyat indo, dst. Jadi tolong berikan saya pencerahan tentang jalur logika anda itu ? regards HADI __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: [Setelah Berjuang 70 Th, Kelompok Islam Menang... ;-)]
Walau Gus Dur memang dijagokan oleh Poros Tengah (Golongan Reformasi (Kelompok Partai-partai Islam)) namun dalam kerangkanya, Beliau juga adalah JAGOAN semua golongan, baik Nasionalis/Sekuler maupun golongan Hijau. Hubungan beliau dengan para Non Muslimin pun tercatat dalam sejarah cukup mesra. Semoga hubungan ini tetap terjaga dan dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan demokrasi di Indonesia. Selamat Bapak Presiden KH Abdulrahman Wahid, Presiden ke-4 RI. Simbol pemersatu Poros Nasional dan Poros Hijau. Mardhika Wisesa Yusuf-Wibisono [EMAIL PROTECTED] wrote: ;-) Kemenangan Gus Dur ini adalah simbol kemenangan kelompok Islam yg telah mulai perjuangannya jauh sebelum kemerdekaan, atau sekitaran 70 tahunan (kalo nggak percaya, itung sendiri). Sempat mentok di tangan belanda, mentok di tangan jepang, mentok di tangan nasionalis, mentok di tangan komunis, mentok di tangan militer..., akhirnya bisa juga... Sedikit quiz kecil: simbol kekalahan Islam yg dianggap telak pertama adalah hilangnya satu kalimat (yg sangat Islami) di piagam Jakarta (yg merupakan cikal bakal pembukaan UUD'45). Bagaimana bunyi kalimat yg merupakan simbol kekalahan itu? Proses kemenangan ini sekaligus merupakan ulangan sejarah... Babak pertama: Ketua MPR jatuh ke tangan kiri, lalu power kekuasaan jatuh ke tangan kiri... (komunis) (eh, bener enggak?). Babak kedua: Ketua MPRS jatuh ke tangan militer (Pak Nas), lalu power kekuasaan jatuh ke tangan militer... (suharto). Babak ketiga ini: Ketua MPR jatuh dulu ke tangan poros tengah (Pak Rais), lalu kepresidenan pun jatuh ke tangan poros tengah (agak-agak kanan he, he, he..) (Gus Dur!). ... Siap-siap aja acara upacara ini-itu yg sifatnya 'hormat bendera', 'berubah bentuk'... (Soalnya, kan, dg kondisi fisik yg demikian, Gus Dur mungkin kurang berkenan, berdiri berjam-jam di lapangan yg panas terik). Yw. Nb. Quiz kecil berikutnya: apa-apa saja kebiasaan umum yg akan berubah bersamaan dg tampilnya Gu' Dur? Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
Wanita - Re: Selamat untuk Gus Dur
Sorry baru bangun. Baru baca koran, walaupun sedikit kecewa. Selamat buat Gus Dur. Moga-moga nggak ada ribut-ribut di Jalanan. igg Maaf mengecewakan, tapi menurut Detik.com, Solo terbakar dan Jakarta sendiri sangat panas. YS Wah ... kalau terjadi rusuh-rusuh, ya nggak bener deh. Mengenai kekecewaan saya diatas, saya pribadi tidak kecewa akan Gus Dur jadi presiden. Namun prosesnya. Saya merasa ini hasil rekayasa di SU MPR. Sepertinya, orang-orang yang memilih Gus Dur alasan utamanya adalah bukan sungguh-sungguh ingin GusDur jadi presiden (terutama setelha habibie jatuh). Tapi agar Megawati tidak menjadi presiden (dengan alasan pribadi masing-masing, perempuan+nggak berpendidikan+segelintir penganutnya berengsek+basisnya orang nasrani+dll, yang belum saya lihat sebagai alasan substantif). Seandainya Gus Dur dicalonkan capres oleh PKB jauh hari sebelum pemilu +SU (terlepas dari poros tengah yang direkayasa), saya pribadi mungkin akan condong ke Gus Dur. Karena seperti kita banyak ketahui, Gus Dur orangnya kerakyatan (juga Mega, saya rasa)+nggak KKN+juga bapak negara+ kualitas bagus lainnya. Juga PKB salah satu pemenang pemilu terbesar. Mengenai orang bilang ini kemenangan sisi Islamis. Saya rasa tidak juga. Jauh sebelum SU+Pemilu, Gus Dur saya rasa cukup moderate. Juga PKB. Memang GusDur mendekati para kyai pada saat-saat dekat pemilihan capres, yang saya rasa hanya manuver politik dia (yang berhak ia lakukan). Tujuannya tidak lain menggaet support dari kaum muslim + sedikit memisahkan diri keakrabannya dengan Mega. Seumpamanya Amien Rais menjadi presiden, saya bisa terima beliau sayap kanan atau islamis. Terlepas dengan kemenangan Gus Dur, kita juga seharusnya mengucapkan salut kepada Ibu Mega. Sebagai seorang wanita + tidak cukup punya "diploma" tertulis, hambatan dia untuk menjadi pemimpin berpuluh kali lipat dari seorang pria Indonesia. Dimana seorang wanita memimpin di Indonesia adalah hampir "tabu". Ternyata prestasinya yang sempat hampir menajdi presiden sangat jauh sekali dari harapan situasi di Indonesia. Semoga ini membuka lebar bagi wanita-wanita Indonesia yang lainnya untuk terus maju berpretasi, nggak hanya jadi hiasan figur pada saat suaminya ada pesta+ceremony+kumpul-kumpul+dll. Ngomong-ngomong cewek, kok jarang sekali ya ... koment + dikusi dari cewek di milis ini. Ayo dong cewek-cewek, jangan takut. Ibu Mega udah kasih contoh tuh. :) igg ps: sorry nih, saya ada sedikit waktu. Jadinya sepanjang cerpen deh:)
An Opinion From TDH: Komunitas China Miniatur Indonesia
Kalau tidak salah, nenek dari Presiden ke-4 kita, KH Abdulrahman Wahid, mempunyai darah keturunan (Keturunan Tionghoa). Mohon dibetulkan bila salah. Mardhika Wisesa From: "Pemberitaan Indonesian Chinese" [EMAIL PROTECTED] Subject: CNN Info : Forward : Komunitas China Miniatur Indonesia Date: Wed, 20 Oct 1999 02:00:10 PDT An opinion from TDH == KOMUNITAS CHINA MINIATUR INDONESIA Komunitas China pada berbagai sisi justru terlihat lebih mendekati miniatur Indonesia dibanding komunitas lainnya. Dari sudut kultur/bahasa misalnya, kita akan menemui komunitas China yang berbahasa Jawa (bahkan berbudaya Jawa) di kawasan Pulau Jawa, sebagaimana bisa kita lihat pada sosok Liem Swie King (pebulutangkis) yang medok, juga Jaya Suprana, pengusaha Jamu yang tidak bisa menggunakan sumpit dan fasih berbahasa Jawa halus. Dari Sumatera ada Anton Medan, mantan preman yang kini jadi juru dakwah agama Islam, ada juga Sofyan Wanandi kelahiran Sumatera Barat, yang masih kental logat Sumbar-nya meski bertahun-tahun tinggal di Jakarta. Bahkan hampir di tiap daerah kita bisa menemukan etnis China dengan kultur dan bahasa setempat. Bahkan dengan nama setempat. Dari sudut profesi juga demikian. Memang yang menonjol dari komunitas China ini adalah pedagang, namun pada kenyataannya, komunitas ini bergerak di berbagai bidang keprofesian, meski tidak terlalu menonjol namun cukup signifikan untuk menyatakan adanya pluralitas dalam profesi mereka. Sebagaimana pernah diungkapkan oleh TEMPO edisi 22 Februari 1999, komunitas China tidak hanya memiliki tokoh-tokoh seperti Liem Sioe Liong dan sebagainya, juga ada tokoh-tokoh idealis seperti Christianto Wibisono, Arief Budiman dan Soe Hok Gie. Bahkan pada generasi yang lebih mudanya bisa ditemui Esther Indahyani Yusuf, dan Enin Supriyanto. Dari sudut agama juga demikian. Hampir semua agama formal yang berlaku di Indonesia ini memiliki penganut dari etnis China. Meskipun sebagian besar beragama non-Islam. Namun demikian tokoh keturunan China yang beragama Islam cukup mendapat tempat yang terhormat, seperti Prof. Hembing, dan Syafi'i Antonio yang sangat memahami seluk-beluk perbankan Islam. Dari beberapa sudut pandang ini, bisa dikatakan komunitas China merupakan miniatur dari bangsa Indonesia yang majemuk. Dari segi jumlah, komunitas China tidak kalah potensialnya, karena mencapai sekitar 9 juta Jiwa, bandingkan dengan komunitas Timtim yang cuma 750.000 jiwa dan lebih homogen dalam hal agama (Katholik). Keberagaman yang menjadi bagian dari komunitas China di Indonesia, sayangnya tidak tersosialisasikan secara baik. Entah siapa yang melakukan disinformasi tentang ini. Dan entah apa maksudnya. Yang jelas, komunitas China diidentikkan dengan atribut-atribut seperti: 1. Pedagang 2. Kaya 3. Non Islam (khususnya Kristen/Katholik) 4. Eksklusif Sebaliknya, komunitas China juga mendapat pasokan informasi yang keliru tentang pribumi, yang selalu diidentikkan dengan sifat-sifat pemalas, tidak jujur, Islam, kampungan dan sebagainya. Kesalah-pahaman itu tentu saja kalau terus dibiarkan akan menciptakan suasana yang kurang nyaman, bahkan lebih jauh dari itu. Oleh karena itu perlu adanya sebuah forum terbuka yang mengklarifikasikan hal ini. Komunitas China sudah berada di kawasan Nusantara ini sejak ratusan tahun silam, jauh sebelum kawasan Nusantara ini dijajah Belanda. Berarti komunitas China punya hak yang sama dengan komunitas lainnya, yang ketika itu sama-sama bukan warga negara Indonesia, karena negara Republik Indonesia belum terbentuk. Dari sudut pandang ini, maka bisa dikatakan bahwa kita semua adalah nonpri, karena nenek moyang kita bukan warga negara Indonesia, sebab Negara RI baru ada sejak 17 Agustus 1945. Nilai-nilai Islam menegaskan bahwa bumi ini ciptaan Tuhan, dan siapa saja berhak menarik manfaat darinya. Nabi Muhammad adalah penduduk Mekkah yang kemudian berpindah (hijrah) ke Madinah. Di Madinah, Nabi Muhammad adalah nonpri, yang pada akhirnya bisa menjadi pemimpin umat (semacam kepala negara) di sana, karena memang rakyat banyak memilihnya (bukan hanya kerabat-teman yang ikut hijrah bersamanya). Jadi, masalah komunitas China di Indonesia lebih banyak bertumpu kepada adanya kesalah-pahaman diantara kedua-belah pihak. Sayangnya, kondisi salah-paham seperti itu justru dipelihara oleh sebuah kepentingan, sehingga komunitas China cenderung manjadi sasaran pelampiasan kekecewaan masyarakat (pribumi) terhadap kondisi sosial-politik yang terjadi. Oleh karena itu kesalah-pahaman inilah yang harus dikikis. Perlu adanya forum terbuka seperti CNN, perlu adanya sebuah parpol yang agenda utamanya menangani masalah ini, perlu ada media cetak yang juga concern terhadap masalah ini. Salam, TDH _ Chinese News Network e-mail : [EMAIL PROTECTED] homepage : http://www.angelfire.com/id/chinesenn/ forum : http://www3.bravenet.com/forum/show.asp?userid=yi109153
Re: [Wanita - Re: Selamat untuk Gus Dur]
Hai, met ketemu lagi permias... sorry maunya sih diam aja, sbagai tamu bayangan, nggak tahunya ada yang nyenggol nyenggol masalah keudukan wanita jadi tergelitik juga mau ikutan. Wah ... kalau terjadi rusuh-rusuh, ya nggak bener deh. Mengenai kekecewaan saya diatas, saya pribadi tidak kecewa akan Gus Dur jadi presiden. Namun prosesnya. Saya merasa ini hasil rekayasa di SU MPR. Sepertinya, orang-orang yang memilih Gus Dur alasan utamanya adalah bukan sungguh-sungguh ingin GusDur jadi presiden (terutama setelha habibie jatuh). Tapi agar Megawati tidak menjadi presiden (dengan alasan pribadi masing-masing, perempuan+nggak berpendidikan+segelintir penganutnya berengsek+basisnya orang nasrani+dll, yang belum saya lihat sebagai alasan substantif). itu khan cukup untuk dijadikan alasan mendasar.Lagi pula anda ini terlalu berprasangka buruk kepada para pemilih GD, berusahalah seperti apa yang dikatakan rekan rekan permias dulu kepada saya, ketika saya melontarkan "caci maki" habis habisan ke Ms, berprasangka baik. Seandainya Gus Dur dicalonkan capres oleh PKB jauh hari sebelum pemilu +SU (terlepas dari poros tengah yang direkayasa), saya pribadi mungkin akan condong ke Gus Dur. Karena seperti kita banyak ketahui, Gus Dur orangnya kerakyatan (juga Mega, saya rasa)+nggak KKN+juga bapak negara+ kualitas bagus lainnya. Juga PKB salah satu pemenang pemilu terbesar. Mengenai orang bilang ini kemenangan sisi Islamis. Saya rasa tidak juga. Jauh sebelum SU+Pemilu, Gus Dur saya rasa cukup moderate. Juga PKB. Memang GusDur mendekati para kyai pada saat-saat dekat pemilihan capres, yang saya rasa hanya manuver politik dia (yang berhak ia lakukan). Tujuannya tidak lain menggaet support dari kaum muslim + sedikit memisahkan diri keakrabannya dengan Mega. Seumpamanya Amien Rais menjadi presiden, saya bisa terima beliau sayap kanan atau islamis. Masalah waktu, bukan suatu yang mendasar. Mungkin saja kesadaran berpikir bahwa GD juga merupakan calon yang tepat datangnya terlambat. Terlepas dengan kemenangan Gus Dur, kita juga seharusnya mengucapkan salut kepada Ibu Mega. Sebagai seorang wanita + tidak cukup punya "diploma" tertulis, hambatan dia untuk menjadi pemimpin berpuluh kali lipat dari seorang pria Indonesia. Dimana seorang wanita memimpin di Indonesia adalah hampir "tabu". Ternyata prestasinya yang sempat hampir menajdi presiden sangat jauh sekali dari harapan situasi di Indonesia. he..he...he... tak semua wanita merasa harus salut terhadap Ms, termasuk saya. Semoga ini membuka lebar bagi wanita-wanita Indonesia yang lainnya untuk terus maju berpretasi, nggak hanya jadi hiasan figur pada saat suaminya ada pesta+ceremony+kumpul-kumpul+dll. Tanpa Ms, wanita Indonesia sudah maju kok, kalau dilihat dari kemajuan dibidang lainnya.Bahkan Ms itu ketinggalan jaman dibandingkan dengan salah seorang wanita( saya lupa namanya) anggta PDI, yang dulu sempat berkoar untuk mencalonkan dirinya menjadi presiden, ingat nggak?? Dia itu berani mengeluarkan idenya, meski tanpa mendapat dukungan dari orang lain. Ngomong-ngomong cewek, kok jarang sekali ya ... koment + dikusi dari cewek di milis ini. Ayo dong cewek-cewek, jangan takut. Ibu Mega udah kasih contoh tuh. :) Ms udah kasih contoh apaan mas???contoh diam seribu bahasa dan berpura pura bodoh yuni Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
utk Yuni: [Wanita - Re: Selamat untuk Gus Dur]]
Selamat ketemu lagi mbak yuni (walau serasa anda selalu di permias, mengamati atau berkedok (dengan nama lain)yang lain) :) Mardhika Wisesa Yuni Wilcox [EMAIL PROTECTED] wrote: Hai, met ketemu lagi permias... sorry maunya sih diam aja, sbagai tamu bayangan, nggak tahunya ada yang nyenggol nyenggol masalah keudukan wanita jadi tergelitik juga mau ikutan. Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
Re: An Opinion From TDH: Komunitas China Miniatur Indonesia
Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] Kalau tidak salah, nenek dari Presiden ke-4 kita, KH Abdulrahman Wahid, mempunyai darah keturunan (Keturunan Tionghoa). Mohon dibetulkan bila salah. Saya dengar juga demikian, mungkin ada yang bisa memastikan? Selain itu juga ..setidaknya salah satu dari Wali Songo (Sunan Gunung Jati??) memang asli Tionghoa. Semoga tidak ada lagi masalah sara di Indonesia. Saya yakin sebagian besar kerusuhan sara di Indonesia karena ada yang memanasi-manasi. Siapa sih yang tidak ingin kedamaian? Jabat erat, Ahmad Syamil Toledo, OH
Re: (Gus DUR) Komunitas China Miniatur Indonesia
Setahu saya Gus Dur memang masih ada jalur keturunan dari Brawijaya-V, raja Majapahit yang beristerikan puteri Champa (Kamboja). Tapi ya buat apa ngurut2 jalur keturunan, yang penting kan VISI bukan FISIK. --- Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau tidak salah, nenek dari Presiden ke-4 kita, KH Abdulrahman Wahid, mempunyai darah keturunan (Keturunan Tionghoa). Mohon dibetulkan bila salah. Mardhika Wisesa = __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com
Re: (Gus DUR) Komunitas China Miniatur Indonesia
Priyo Pujiwasono wrote: Setahu saya Gus Dur memang masih ada jalur keturunan dari Brawijaya-V, raja Majapahit yang beristerikan puteri Champa (Kamboja). Dan konon kabarnya, puteri Champa ini masih keturunan dari Thio Sam Hong, pendekar pedang dari Bu Tong Pay di Gunung Bu Tong (Cina). Mending tanya ke alm. Khoo Ping Ho aja deh kalau soal turun-menurun ini. Salam, Budi
Re: Selamat untuk Gus Dur
Ikutan ngucapin selamat buat Gus Dur dan selamat buat kita semua yang mendapat pemimpin yang mengutamakan kemajuan bangsa seperti beliau! From: yuni_j [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Selamat untuk Gus Dur Date: Wed, 20 Oct 1999 15:07:43 +0700 Selamat juga buat Gus Dursemoga indonesia makin cerah -Original Message- From: Hananta Praditya [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, October 20, 1999 2:50 PM Subject: Re: Selamat untuk Gus Dur Yoisemoga para pendukung Mega di bunderan HI bisa ngerti juga. Hidup Indonesia! -- On Wed, 20 Oct 1999 20:35:28 Okki Soebagio wrote: Selamat untuk Gus Dur, Presiden ke-4 RI ! Semoga Indonesia dapat menjadi lebih maju dalam kepemimpinan beliau. Salam, [EMAIL PROTECTED] Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: [Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG)]
Udah lah Irwan, Faran, loe2 bedua tuh salah, engga' ada yang bener mau 35%kek mau 65% kek. Namanya juga Politik !. Politik kelas tinggi!!!. Angka 1 % aja bisa ngalahin yang 99% (kalau emang jago ngelobinya). Nah selama kita2 cuma menjadi komentator pinggiran (engga' ada khan yang dari loe2 pada yang terjun ke politik?) Jadi... just forget it!!!. Selama kita engga' ada yang pulang ke Indo dan ngalamin sendiri. Kita, terutam loe2 berdua akan terus2an debat kusir. Saham juga engga' give a damn kok siapa pemenangnya, yang penting bukan orang-nya soeharto. Mega mau nugging kek Jengking kek who give a s***??? toh presidennya tetap Gus Dur, dan engga' mungkin pasar anjlok gara2 Gus Dur jadi Presiden, kecuali kalau dia ganti hukum Indonesia jadi hukum Islam baru deh mampus kita semua. oke...oke... udah yah jangan k'lai ichal Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: In a message dated 10/19/99 4:06:28 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Buset dahh !!! kok bisa2 nya ngaku analis sih kalo cuman gini doang ngaco. nih saya coba kasih contoh. Megawati dipilih 35 % .. kan pasti 35 dari seratus pasti mau megawati jadi presiden. nah misalnya sisanya tidak mau megawati jadi presiden dan pilih presiden yang lain (Gusdur misalnya). Anda bilang lebih legitimasi yang mana. gampang kok mikirnya.. nngak usah dibolak balik kayak mikir politik. gimana pak analis ! faran Irwan: Heheheheanda ini ngomong di bulan atau di Indonesia sih?...:) Sejak kapan ada fakta yg menunjukkan 65% rakyat memilih GD? Apa pemilu kemarin menunjukkan hal tersebut? Nah, gini aja deh saya pake logika anda saja ya. GD khan mendapat 10% suara. Nah khan 10 dari 100 yg mau GD jadi presiden. Nah, misalnya sisanya tidak mau GD jadi presiden dan pilih presiden lain (Megawati misalnya). Hehehe, enak banget khan tinggal balik tulisan logika dagelan anda di atas. Jadi bisa kelihatan, ternyata yg mau Megawati malah naik jadi 90% kalau pakai sudut pandang GD:) Kalau pake sudut pandang AR, malah yg mau Megawati jadi presiden malah jadi 93%. Tuh, khan asik banget ya pake logika dagelanhehehehe. Untuk ngelihat hal sederhana begitu, ngga perlu jauh2 sekolah ke AS bung. Anak2 SD pun gue yakin bisa ngelihat dengan jelas.:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Kisah Haji Ong Keng Heng
Saya kecewa dengan pernyataan Bung Budi dari UCLA. Masih banyak keluarga yang memegang track record silsilah keluarga. Jadi berlebihan kalau anda mengesankan hal seperti ini adalah isapan jempol (dg mengaitkan dg Koo Ping Hoo). Dari catatan sejarah, Sunan Giri dan Sunan Ampel adalah asli dari Cina. Selain Raden Patah, saya pernah baca bahwa Sultan Trenggono juga separuh Cina. Di bawah ini saya ambil dari simpanan saya (harian Suara Merdeka). '- Kisah Haji Ong Keng Heng KEBERADAAN orang Tionghoa atau hwa kiauw(orang-orang Tionghoa yang merantau) di Indonesia, ternyata tidak hanya untuk berdagang. Tetapi juga ada yang melakukan pembauran dan kegiatan penyebaran agama. Seperti yang dituturkan oleh pengamat budaya Tionghoa, Budi Haliman Halim, hwa kiau berada di Nusantara mungkin sudah sejak abad ke-1. "Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya ukiran batu zaman Han Wu Ti (104 - 117 SM) oleh seorang antropolog Belanda, Heine Geldern, di daerah Pasemah (Sumatera Selatan). Kemudian ditemukan lagi oleh seorang Belanda bernama Orsey Deflines barang keramik yang juga dibuat pada zaman Han Wu Ti, di daerah Banten, Jawa Barat,'' tutur Budi Haliman. Pengamat budaya Tionghoa itu lantas menceritakan peran orang-orang Tionghoa dalam perkembangan Islam di Indonesia, yang dinilainya sangat penting untuk diketahui generasi muda sekarang. Sebab, sejarah peran Tionghoa dalam perkembangan Islam di Indonesia berkesan ditutup-tutupi oleh pemerintah masa lampau. Ia memberikan sekelumit contoh dari peran orang-orang Tionghoa dalam perkembangan Islam di negeri ini. Diungkapkannya, setelah Kaisar Ming Dai Tju (Tju Gwan Tjiang) meninggal pada tahun 1398 M dan diganti cucunya, Hwie yang bertahta dari tahun 1399-1402 M. Kemudian tahun 1403 diteruskan kakak keponakan Tju Tie dengan gelar Kaisar Ming Djen Tju pada Yong Lok, tahun pertama itu pemerintahnya mengadakan hubungan ke luar. Pada tahun Yong Lok ketiga, tahun 1405-1433 M, dalam waktu 28 tahun Ce Hoo (Sampoo Tay Jien/Dampo Awang) diperintahkan berlayar dengan membawa barang dagangan serta mengadakan hubungan diplomatik ke-32 negara. Lawatan pertama, memakai 62 kapal. Setelah hubungannya bertambah luas, alat transportasinya ditambah hingga 100-200 kapal yang dapat memuat 27.000-28.000 orang. Penumpangnya terdiri atas dokter, penulis, dan prajurit. Sampoo Tay Jien berlayar sebanyak tujuh kali. Yaitu, pada tahun 1405-1407 datang di Palembang dan Jawa Timur. Pada tahun 1407-1409 juga datang di Pelembang dan Jawa Timur. Pelayarannya yang ketiga tahun 1411, dan keempat menuju ke Persia serta Afrika Timur. Selanjutnya, tahun 1416-1417 menuju Semarang, dan yang keenam, tahun 1421. Pada pelayarannya keenam, saat dia pulang dari kegiatan melakukan hubungan dengan negara luar, Kaisar Ming Jen Cu meninggal (1424). Haji Gan Eng Dju Akibat kegiatannya yang begitu padat, Sampoo Tay Jien tidak menghiraukan kesehatannya, dan meninggal pada usia 61 tahun, yaitu tahun 1433. Hingga sekarang belum ada yang tahu di mana makam Sampoo Tay Jien. Setelah Sampoo Tay Jien meninggal, tahun 1433 atau 1434, para tokoh dari Tiongkok atau hwa kiauw aktif menyebarkan agama Islam dan melakukan pembauran. Mereka terdiri atas sejumlah orang yang telah naik haji. Di antaranya Haji Gan Eng Dju, Pang Swie Hoo, Pang Tek Geng, dan Sun Liong. Salah satu di antaranya, Sun Liong, merupakan ayah angkat Tan Bun atau yang dikenal dengan nama Raden Patah. Menurut Sanusi Pane dalam bukunya Sejarah Indonesia, ayah Raden Patah adalah Raja Brawijaya. Ibu kandungnya yang asli Tiongkok bermarga Tan, karena itu nama depan Raden Patah diawali dengan Tan. Setelah dewasa, tahun 1520, oleh ayahnya dia diangkat menjadi bupati di Demak. Dan saat Kerajaan Majapahit runtuh, pada tahun 1575 Raden Patah mendirikan negara Islam di Demak. Selanjutnya bergabung dengan Jawa Timur. Melalui berbagai pengamatan, dikatakan, Islam masuk Indonesia pada akhir abad ke-13 atau awal abad ke-14. Waktu itu, jumlah penganut agama Islam masih sedikit. Setelah Sampoo Tay Jien datang, pada abad 15 dan 16 perkembangan agama Islam maju pesat dan menyebar secara luas. Islam di Semarang Pada pelayaran kelima, tahun 1416 (ada yang mengatakan tahun 1417), Cen Hoo atau Sampoo Tay Jien datang ke Semarang lewat pelabuhan Mangkang atau Simongan, dan mendarat di Gedung Batu, bersama Kiai Juru Mudi (Ong Keng Heng). Setelah Sampoo Tay Jien meninggal, Ong Keng Heng diperintahkan melakukan misinya ke Sumatera. Namun, setelah dinasti Bing menghentikan pelayaran, tidak ada orang Tionghoa yang berlayar dengan menggunakan kapal kerajaan. Karena itu, kedatangan Ong Keng Heng di Semarang bukan karena tugas dari dinasti Bing, tetapi urusan pribadi. Di kota ini pula Ong Keng Heng meninggal. Konon menurut Prof Wang Gwen Cang dan Prof Lie Siok Min, dalam bukunya yang berjudul In Ni Hwa Jiauw She terbitan Desember 1987, makam Ong Keng Heng berada di sebelah kiri gua Sampoo Tay Jien. Dalam buku tersebut dikisahkan pula, sewaktu Kiai Juru Mudi
Re: [Re: [Re: To Smoke Or Not To Smoke ...]]
Ya engga' lah... Merokok tetap dan harus tetap menjadi Individual choice selama(di garis bawah tebel banget) tidak menggangu orang lain. Seandainya dia merokok dan asapnya menggagu orang banyak, dia harus matikan rokok itu, tapi kalau 1 orang tidak merokok, dan dia ada di sekililing orang yang merokok (di smoking area misalanya), ya orang yang tidak merokok ini harus pindah. Ini masalah respect of each other "space". Begitu juga di rumah dan di pergaulan, kalau kita respect teman kita yang tidak merokok, dan teman kita itu minta untuk matikan rokok kita, ya kita matikan, atau kita pergi dari situ, sampai rokok kita habis, tapi kalau teman kita itu hanya 1 dan lainnya merokok semua, seandainya dia minta rokok dimatikan semua, dan kalau ada yang protes dan tidak mau matikan rokoknya, yang sebaiknya teman kita yang tidak merokok itu pergi... simple... jadi... jangan maksa... ichal Ali Simplido [EMAIL PROTECTED] wrote: Kedua, masalah second hand smoking, mereka toh udah memilih untuk tidak merokok tapi orang2 disekeliling mereka tetap merokok, and "this is not a matter of individual choice anymore." Ali Simplido Smoking Sucks.. --- Rizal Az [EMAIL PROTECTED] wrote: blah...blah...blah... Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Setelah Berjuang 70 Th, Kelompok Islam Menang... ;-)
;-) Kemenangan Gus Dur ini adalah simbol kemenangan kelompok Islam yg telah mulai perjuangannya jauh sebelum kemerdekaan, atau sekitaran 70 tahunan (kalo nggak percaya, itung sendiri). Sempat mentok di tangan belanda, mentok di tangan jepang, mentok di tangan nasionalis, mentok di tangan komunis, mentok di tangan militer..., akhirnya bisa juga... Sedikit quiz kecil: simbol kekalahan Islam yg dianggap telak pertama adalah hilangnya satu kalimat (yg sangat Islami) di piagam Jakarta (yg merupakan cikal bakal pembukaan UUD'45). Bagaimana bunyi kalimat yg merupakan simbol kekalahan itu? Proses kemenangan ini sekaligus merupakan ulangan sejarah... Babak pertama: Ketua MPR jatuh ke tangan kiri, lalu power kekuasaan jatuh ke tangan kiri... (komunis) (eh, bener enggak?). Babak kedua: Ketua MPRS jatuh ke tangan militer (Pak Nas), lalu power kekuasaan jatuh ke tangan militer... (suharto). Babak ketiga ini: Ketua MPR jatuh dulu ke tangan poros tengah (Pak Rais), lalu kepresidenan pun jatuh ke tangan poros tengah (agak-agak kanan he, he, he..) (Gus Dur!). ... Siap-siap aja acara upacara ini-itu yg sifatnya 'hormat bendera', 'berubah bentuk'... (Soalnya, kan, dg kondisi fisik yg demikian, Gus Dur mungkin kurang berkenan, berdiri berjam-jam di lapangan yg panas terik). Yw. Nb. Quiz kecil berikutnya: apa-apa saja kebiasaan umum yg akan berubah bersamaan dg tampilnya Gu' Dur?
Re: [Re: Jamboree Professionals, BEJ Selasa, 19 Oktober 1999 - Lunch Time (12:00)]
ohhh... setau saya, dan yang terbayang di kepala saya adalah Profesional sebagai orang yang ahli dalam bidangnya, jadi bisa olahragawan, penari, pelawak, tukang bakso, tukang beca, banker, manager atau CEO. kalau yang di maksud "white collar" itu baru benar. Ngomong2 menarik juga yah ngebahas soal pandangan masyarakat Indonesia tentang profesional itu. Mungkin karena ini tidak ada profesionallism di Indonesia. ichal Suhendri [EMAIL PROTECTED] wrote: Ehm ... Masyarakat profesional, masyarakat paling comfort dalam suasana apapun. Membaca masyarakat profesional, yang terbayang di kepala saya adalah orang berdasi, kerja dikantoran, jadi businessman. Perhatian utamanya adalah karier, gimana cari uang yang banyak baik buat pribadi dan perusahaan, pergi pagi pulang malam. Sabtu Minggu week end dan jalan-jalan. Kalo bisa selalu hindari pajak dan hampir selalu mencari jalan belakang untuk mengurus ini itu. Sedikit-sedikit uang, karena money talks. Naik mobil pegang handphone. Sekarang koq ngomong soal rakyat. Kemana aja kemaren - kemaren. Apa udah tebalik dunia Soe === -Original Message- From: Andi Saleh [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, October 19, 1999 7:20 AM Subject: Jamboree Professionals, BEJ Selasa, 19 Oktober 1999 - Lunch Time (12:00) Adalah kita, "the stakeholder in the company", adalah hak kita untuk memanggil wakil rakyat, PDIP, Golkar, PPP, PAN, PBB, Utusan Golongan, Utusan Daerah, dst... Karena, melalui pajak dan hutang negara yang harus kita lunasi, Mereka kita bayar untuk mendengarkan suara nurani kita. Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG)]
|o|ngalamin sendiri. Kita, terutam loe2 berdua akan terus2an debat kusir. Saham |o|juga engga' give a damn kok siapa pemenangnya, yang penting bukan orang-nya |o|soeharto. Mega mau nugging kek Jengking kek who give a s***??? toh presidennya |o|tetap Gus Dur, dan engga' mungkin pasar anjlok gara2 Gus Dur jadi Presiden, Kalau kemaren ngikutin laporan 'pandangan mata' pemilihan presiden secara langsung, terus ngeliat index JSX dan Rp vs $ secara periodik, bisa keliatan kok market maunya kemana ;) Malahan di milis saham, banyak yg prediksi (analisa? seri 7?) kalo Mega jadi wapres, JSX bakalan lompat kodok. Tetapi emang bukan 'market' yg punya negara atau ngebawa negara. Humor kemaren yg seger banget waktu begadang adalah "wah capres sekarang ada lima, yaitu Gus Dur, Abdurrahman Wahid, Mega, Mbak Mega dan Megawati." salam, Alex Boulder, 80303
Cak NUN (Emha) tentang Gus Dur
Silakan menikmati tulisan cak Nun -- salah seorang 'kolega' kelompok MADANI..;-) -- di Republika. Ringan enak dibaca, seperti biasa http://www.republika.co.id/9910/21/28382.htm = __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com
Buat Admin.: kesulitan SUBSCRIBE.
Stephanie, tolongin dong temen gue, kok ada kesulitan mau subscribe PERMIAS@ pakai ada has been forwarded to the list owner for approval biasanya nggak ada deh kaya gini. Thanks. e-mail temen gue: [EMAIL PROTECTED] In a message dated 10/20/99 9:12:23 PM !!!First Boot!!!, [EMAIL PROTECTED] writes: bukannya nggak mau nolong yah.. tapi kalo saya kirim PERINTAH BULANAN itu sebenernya kebaca gak sih? just curious.. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, October 20, 1999 10:11 AM Subject: Tolong dong, mbak Stephanie Mbak Stephanie, tolong dong. Saya kesulitan terus subscribe. Thanks atas perhatiannya. salam, ramadhan pohan n a message dated 10/20/99 12:45:49 AM !!!First Boot!!!, [EMAIL PROTECTED] writes: Subj: Re: subscribe Date: 10/20/99 12:45:49 AM !!!First Boot!!! From: [EMAIL PROTECTED] (L-Soft list server at Syracuse University (1.8c)) To:[EMAIL PROTECTED] (Ramadhan P.) subscribe PERMIAS Ramadhan P. Your request to join the PERMIAS list has been forwarded to the list owner for approval. If you have any question about the list, you can reach the list owner at [EMAIL PROTECTED] Summary of resource utilization --- CPU time:0.171 sec Overhead CPU:0.461 sec CPU model: 150MHz Pentium (96M) Subject: Re: Tolong dong, mbak Stephanie Date: Wed, 20 Oct 1999 14:38:53 -0400 From: "Stephanie G.W.Widyastanto" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] bukannya nggak mau nolong yah.. tapi kalo saya kirim PERINTAH BULANAN itu sebenernya kebaca gak sih? just curious.. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, October 20, 1999 10:11 AM Subject: Tolong dong, mbak Stephanie Mbak Stephanie, tolong dong. Saya kesulitan terus subscribe. Thanks atas perhatiannya. salam, ramadhan pohan = __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com
Indonesia Raya
Sebagai orang indonesia, kita mau supaya kita menjadikan bangsa yang membangun bangsa sendiri. tidak ada orang yang sempurna, tapi saling membantu dan membangun secara bersama2, semoga kita dpt mencapai pada apa yang kita inginkan menjadi bangsa kebanggaan... Selamat buat Presiden Gus Dur permias hawaii --- check out http://Welcome.to/Permias_hawaii for latest update! A FREE web-based e-mail service brought to you by the PC World Technology Network. Get your FREE account today at http://www.myworldmail.com
Bali Hancur
Bali sudah akan hancur oleh amuk massa. Masih belum ada sebuah pidato dari Mega untuk menenangkan massa. Apa sulitnya bicara di TV dengan Stop Press 30 menit. TV pun pasti mau. Soe.
Kandidat Resmi Wapres, 4 Orang...
;-) 1. Akbar Tanjung (Bos Golkar, Mantan menterinya Habibie) 2. Wiranto (Panglima TNI-nya Suharto/Habibie) 3. Hamzah Haz (mantan mentrinya Habibie) 4. Megawati Harusnya, kalo ditilik bener, Megawati menang. Satu-satunya yg nggak ada kaitan dg rezim lama. Dengan demikian reformasi beneran menang sepenuhnya. ;-) Apalagi kalo mengingat pesan Gus Dur kemarin: "Mbak Mega dan pembantu-pembantunya HARUS DIHORMATI..." Poros tengah kalo benar menghormati Gus Dur, sudah tahu siapa yg harus dipilih. Wanna bet? Yw.
Biografi: Gus Dur
;-) Ada yg punya, anybody? Yw.
Apakah Penyandang-Cacat Pantas Jadi Presiden?
;-) Sekedar opini, semoga berkenan. Ini bukan untuk mengungkit- ungkit kekurangan orang lain, hanya sekedar berusaha untuk melihat dengan jernih. Apakah penyandang cacat pantas menjadi presiden? Rupanya bangsa Indonesia (melalui MPR-nya, ditrigger oleh poros tengah) telah menjawabnya dengan penuh kemuliaan. Ini sekaligus sebagai penghargaan seluruh rakyat Indonesia (mudah-mudahan tidak terlalu bombastis) kepada segenap penyandang cacat, tidak saja di Indonesia, tapi insya Allah di seluruh dunia. Bangsa Indonesia melihat keseluruhan, bukan sekedar melihat kulit. Alhamdulillah. Dari sisi itu, Indonesia lebih maju dari Amerika atau negara-negara lain yang mengaku embah kakungnya demokrasi. Kali ini kita memberi mereka sedikit pelajaran hidup (andai saja mereka mau belajar dan mengurangi sedikit arogansinya ;-). Soal apakah memang benar demokrasi itu memiliki embah kakung atau tidak, itu rasanya tidak perlu diperpanjang di sini. Siapa di dunia ini, manusia, yang tidak memiliki cacat? Siapa? Tidak ada. Cacat bagaimana yang dapat diterima? Apakah cacat rohani, membohongi publik (ketika diperiksa di bawah sumpah oleh jaksa independen); atau berselingkuh dengan pegawai magang, saling pagang-pagangan dan bahkan yang lebih dari itu? (Catatan: Mohon tidak dicari di kamus manapun pagang-pagangan itu artinya apa, karena poinnya bukan di situ). Bangsa yang besar, adalah bangsa yang tahu mana yang penting, mana yang tidak penting. Dunia sekarang melihat, ada bangsa yang tidak mempermasalahkan kekurangan fisik yang memang kecil saja artinya bagi posisi presiden (dan ini penghargaan tinggi bagi Megawati, dan PDI Perjuangan atas sportivitasnya, sebagaimana diungkapkan Gus Presiden pada speech pertamanya)... Tapi, dunia juga tahu, ada bangsa yang merasa oke-oke saja menerima presiden yang tukang selingkuh, dan berani-beraninya menipu rakyat di bawah sumpah... (Sesudah itu menggurui bangsa lain pula tentang demokrasi). Siapa lebih luhur dari siapa, insya Allah waktu akan membuktikan. Salam, Yusuf Wibisono.