Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG)

1999-10-20 Terurut Topik Okki Soebagio

Sudah, sudah.. nanti kelahi.  

Kekompakan bangsa harus dijaga, siapapun yang jadi presiden, apakah 
itu Gus Dur ataupun Megawati.   Ingat bung, kita ingin reformasi untuk 
kelangsungan bangsa dan negara kita.  Hari ini kita dapat menikmat 
satu kemajuan yang luar biasa untuk dapat mempunyai 2 orang calon 
presiden yang sedang dipilih dan kedua-duanya berasal dari kalangan 
reformis.  Mohon jangan disia-siakan.  Ingatlah akan semua pengorbanan 
yang dikeluarkan oleh bangsa kita (rakyat, mahasiswa, TNI/Polri, dll) 
untuk dapat berada diposisi seperti sekarang ini.  

Perjalanan kita masih panjang.

Salam,
[EMAIL PROTECTED]


 Original Message 

On 10/19/99, 9:25:32 PM, Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote 
regarding Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG):


 Senjata makan tuan apaan?
 Anda ini yang ngotot dari dulu 35 perse mulu.
 Mana merasa menang lagi. Aduh;) Nggak ada untungnya
 menang-menang lewat milis bung. Iya dehambil semua.
 Saya kasih deh semuanya;_)


 From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
 Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG)
 Date: Wed, 20 Oct 1999 02:11:14 EDT
 
 In a message dated 10/20/99 2:08:40 AM Eastern Daylight Time,
 [EMAIL PROTECTED] writes:
 
   Ah, lagu lama. Capek ngebalesnya..;)
 
 Irwan:
 hehehekenapa, baru sadar ya logika anda itu
 adalah logika dagelan di penutup tahun 1999:)
 
 Mbok ya lain kali itu kalau lempari logika
 lebih hati2 lagi, jangan malah jadi seperti
 senjata makan tuanhehehhee
 
 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu

 __
 Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Selamat untuk Gus Dur

1999-10-20 Terurut Topik Okki Soebagio

Selamat untuk Gus Dur, Presiden ke-4 RI !
Semoga Indonesia dapat menjadi lebih maju dalam kepemimpinan beliau.

Salam,
[EMAIL PROTECTED]



Re: Selamat untuk Gus Dur

1999-10-20 Terurut Topik Hananta Praditya

Yoisemoga para pendukung Mega di bunderan HI bisa ngerti juga.
Hidup Indonesia!


--

On Wed, 20 Oct 1999 20:35:28   Okki Soebagio wrote:
Selamat untuk Gus Dur, Presiden ke-4 RI !
Semoga Indonesia dapat menjadi lebih maju dalam kepemimpinan beliau.

Salam,
[EMAIL PROTECTED]



Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com
Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com



Re: Selamat untuk Gus Dur

1999-10-20 Terurut Topik yuni_j

Selamat juga buat Gus Dursemoga indonesia makin cerah

-Original Message-
From: Hananta Praditya [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, October 20, 1999 2:50 PM
Subject: Re: Selamat untuk Gus Dur


Yoisemoga para pendukung Mega di bunderan HI bisa ngerti juga.
Hidup Indonesia!


--

On Wed, 20 Oct 1999 20:35:28   Okki Soebagio wrote:
Selamat untuk Gus Dur, Presiden ke-4 RI !
Semoga Indonesia dapat menjadi lebih maju dalam kepemimpinan beliau.

Salam,
[EMAIL PROTECTED]



Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com
Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com



Satu Lagi Permainan Cantik Partai Bulan Bintang

1999-10-20 Terurut Topik Nasrullah Idris

  Satu lagi permainan cantik dalam perpolitikan terjadi dalam pemilihan
Presiden RI ke 4.
 Dinihari, 20-10-99 : Meskipun hanya partai kecil, Partai Bulan Bintang
memutuskan untuk mencalonkan ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra, sebagai
Presiden RI ke 4.
 Sampai pukul 10.00 Yusril dengan penuh meyakinkan bahwa ia tidak akan
mundur sebagai capres. Dukungan pun datang dari banyak orang.
 Tidak lama setelah Ketua MPR Amien Rais mengetukkan palu sebagai
pengesahan tiga capres, yaitu Yusril, Mega, dan Gus Dur, Hartono Marjono
(fraksi Bulan Bintang) meminta ketua MPR membolehkan Yusril berbicara di
depan podium.
 Permintaan ini diinterupsi oleh anggota lain, karena dianggap kampanye.
Akhirnya Ketua MPR mempersilahkan Yusril untuk berbicara di tempat duduknya
saja.
 Nah ... rupanya Yusril ingin menyatakan pengunduran dirinya sebagai
calon presiden.
 Ini sungguh mengejutkan sidang. Sampai-sampai AM Fatwa dari PAN mencium
Yusril.
 Taktik apakah ?
 Soalnya sampai dinihari, 20-10-99, Partai Bulan Bintang belum mendengar
adanya kepastian capres selain "Megawati". Nah ... untuk menghindari adanya
calon tunggal presiden, maka diputuskanlah untuk mencalonkan Yusril sebagai
capres.
 Karena sudah yakin, cepresnya lebih dari satu, maka ia pun mengundurkan
diri.
 Coba kalau ia terus maju. Mungkin akan banyak suara dari Poros tengah
yang seharusnya untuk Gus Dur beralih kepada Yusril.



Salam,


Nasrullah Idris
---



Biografi-versi Republika

1999-10-20 Terurut Topik Okki Soebagio

Mas Yusuf,

FYI..

Salam,
[EMAIL PROTECTED]




Title: ROL 20-10-1999 - KH Abdurrahman Wahid



















Republika
Online edisi:20 Oct 1999


Rubrik Hari Ini:
Indeks Lengkap
Berita Utama
Nasional
Iptek
Ekonomi-Bisnis
Nusantara
Hiburan  TV
Opini
Jabotabek
Internasional
Olahraga
Bidik













KH Abdurrahman Wahid
Kemungkinan dukungan suara dari anggota
fraksi:FPDI-P, FPG, FPPP, FPKB, F-Reformasi, FPDU, FPDKB, FUG
Abdurrahman Wahid lahir di Jombang, 4 Agustus 1940.
Ayahnya, KH Wahid Hasyim adalah anak pendiri Nahdlatul Ulama (NU),
Hasyim Asy'ari. Ibunya, Hj Sholehah juga merupakan keturunan tokoh
besar NU, KH Bisri Sansuri. Ketika kecil, Gus Dur -- demikian ia
biasa dipanggil -- sempat bercita-cita menjadi anggota ABRI.
Namun, keinginannya itu kandas di tengah jalan karena sejak
berusia 14 tahun ia sudah harus memakai kacamata minus.
Menyelesaikan SD di Jakarta, Gus Dur melanjutkan
pendidikannya ke Sekolah Menengah Ekonomi Pertama di Yogyakarta
hingga lulus pada tahun 1957. Selepas itu, Gus Dur memasuki dunia
pendidikan agama secara intensif. Mula-mula ia menimba ilmu agama
selama sekitar dua tahun di Pesantren Tegalrejo (Magelang) di
bawah bimbingan Kiai Chudori. Selanjutnya di Pesantren Tambak
Beras (Jombang), Gus Dur bekerja sambil meneruskan pendidikan di
pesantren sebagai santri senior. Bagi Gus Dur, kehidupan pesantren
tentu saja bukan hal yang baru. Sewaktu kecil, ia sudah diajar
mengaji dan membaca Alquran oleh kakeknya di Pesantren Tebuireng
(Jombang).
Salah satu kesenangan Gus Dur yang terus 'diidapnya'
hingga sekarang adalah mendengarkan musik klasik Barat. Kebiasaan
ini berawal sejak usia SD dari pengalamannya mengikuti les privat
bahasa Belanda. Untuk menambah pelajaran bahasa Belanda, gurunya
kerap memutarkan lagu-lagu klasik Barat.
Pada usia 22 tahun, Gus Dur berangkat menuju Mekah
untuk menunaikan ibadah haji, sekaligus untuk melanjutkan studinya
di Universitas Al-Azhar di Kairo. Selama di sana ia tinggal
bersama para pelajar asal Indonesia dan sempat menjadi Sekretaris
Persatuan Pelajar Indonesia di Mesir. Saat di luar negeri itu
jugalah Gus Dur melangsungkan 'pernikahan jarak jauh' dengan Siti
Nuriah. Pasangan ini kemudian dikaruniai empat orang putri: Alissa
Munawarah, Arifah, Chayatunnufus, dan Inayah.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Mesir, pada
tahun 1966 Gus Dur pindah ke Baghdad, Irak. Di sana ia masuk
Department of Religion di Universitas Baghdad dengan mengambil
spesialisasi ilmu sastra dan humaniora. Dari Baghdad, Gus Dur
meneruskan pengembaraan akademisnya ke sejumlah negara Eropa, dari
satu universitas ke universitas lainnya. Terakhir, ia tinggal di
Belanda selama sekitar enam bulan, dan sempat mendirikan
Perkumpulan 

Haleluya! Gus Dur Presiden RI

1999-10-20 Terurut Topik Mahendra Siregar

Bapak kami yang berada di dalam sorga. Allah yang kami kenal melalui
anakNya Yesus Kristus, anakNya yang Tunggal.
Pada hari ini kami mengucapkan puji syukur dan terima kasih kepadaMu,
karena Engkau telah memberikan Bangsa Indonesia seorang pemimpin baru,
Gus Dur, seorang pemimpin yang bijak dan sederhana, seorang pemimpim
Islam yang memiliki wawasan kebangsaan yang luas, yang tentunya saat ini
telah Kau pilih untuk menjadi pemimpin nasional terbaik yang dapat Kau
berikan kepada kami, Bangsa Indonesia.

Ya Tuhan, kami mohon pengampunan dariMu atas segala dosa dan kesalahan
kami, yang telah kami lakukan selama proses pemilihan Presiden ini. Kami
seringkali larut dalam emosi, marah, dendam dan dengki kepada sesama
kami Bangsa Indonesia. Tuhan jauhkanlah bangsa kami dari perpecahan,
kehancuran dan kebinasaan. Berikanlah kami kesempatan untuk bangkit dari
krisis ekonomi yang melanda negeri kami selama dua tahun terakhir ini,
serta bangkit dari rasa persaingan yang tidak sehat yang berlandaskan
keinginan mau menang sendiri saja diantara kami. Kami juga memohon
kepadaMu kiranya dapat memberikan kekuatan bagi kami melalui
Pemerintahan, DPR dan MPR kami yang baru, suatu kekuatan, kedamaian dan
kebijakan dalam menata kembali kerukunan dan kehidupan berbangsa serta
bernegara yang harmonis diantara kami.

Kami ingin berdoa secara khusus atas persoalan, kesusahan dan
penderitaan yang dialami oleh saudara-saudara kami di Timtim, di Aceh,
di Ambon, dan dimanapun mereka mengalami pertentangan diantara sesama
bersaudara. Berikanlah pencerahan kepada jiwa dan pikiran mereka,
sehingga mereka boleh menghentikan pertentangan dan permusuhan diantara
mereka. Tunjukkanlah kebesaranMu melalui Kasih yang mengatasi segala
kebesaran, kekuatan dan akal manusia, sehingga mereka boleh turut
bersukacita dengan kami semua dalam menyambut pemimpin kami yang baru,
yang telah Kau pilih untuk kami itu.

Ampunilah segala dosa kami, seperti kami telah mengampuni dosa mereka
yang bersalah kepada kami. Kami serahkan seluruh kehidupan dan masa
depan Bangsa Indonesia kedalam tanganMu.

Tuhan, dengarkanlah doa ini yang kami sampaikan di dalam nama anakMu
Yesus Kristus, Tuhan dan Juruslamat kami yang hidup. Amin.



Re: Gus Dur presiden

1999-10-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya sendiri belum membaca koran sendiri nih. Kemenangan Gus Dur adalah
kemenangan kompromi. Mari kita berharap Gus Dur mampu menyusun dasar-dasar
yang kuat untuk menuju kondisi reformasi yang sesungguhnya.

Dengan ini saya juga meng-encourage agar Kelompok Madani yang berpusat di
Washington, DC secepatnya menyuarakan dukungannya. Dukungan dapat berupa
pendekatan-pendekatan ke pihak AS, sehingga pemerintahan sipil yang baru ini
tidak diujreg-ujreg dengan segala macam rintangan IMF, penohokan HAM yang
tak berujung pangkal, dan sebagainya. Demikian saya berharap Sdr. Priyo dkk
dapat ambil bagian sebagai wujud nyata sumbangan mahasiswa Indonesia di luar
negeri.


Salam,
Jeffrey Anjasmara


You wrote:

Gus Dur presiden : 373 vs 313 suara.  abstain 5 .  hadir 691 orang.
help him turn the country into a better place for us all

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Selamat Trimakasih dari kel. MADANI

1999-10-20 Terurut Topik Priyo Pujiwasono

-
From: "Kelompok Madani" [EMAIL PROTECTED]

Alhamdulillah! Puji Tuhan seluruh alam.
Atas nama kelompok Madani (masyarakat Indonesia di
luar negeri) yang berbasis di Washington DC dan
sekitarnya, kami menyatakan rasa syukur yang
sedalam-dalamnya atas terpilihnya KH Abdurahman Wahid
atau Gus Dur sebagai
Presiden ke-4 Republik Indonesia.
Kelompok MADANI juga mengucapkan selamat kepada Gus
Dur atas kepercayaan  amanah rakyat Indonesia yang
telah dibebankan padanya. Semoga Tuhan YMK senantiasa
memberikan kekuatan lahir  bathin kepadanya untuk
membangun kembali Republik Indonesia tercinta.
Terimakasih juga kami ucapkan atas dukungan seluruh
rekan2 dimana saja berada, kepada lobi-lobi yang
dilakukan kelompok MADANI guna mendukung Gus Dur.
Tentu, perjuangan kita tidak hanya berhenti disini,
betapa banyak permasalahan yang harus kita selesaikan
secara bersama  kekeluargaan. Sebagai satu bangsa
Indonesia, kita adalah satu keluarga besar. Mari kita
berikan dukungan dan kritik yang positif, agar
pemerintahan yang baru ini dapat menjadi landasan
yang kuat bagi kepentingan seluruh bangsa, seluruh
rakyat tanpa kecuali.
Mari bersama-sama kita buktikan dalam masa lima tahun
ke depan ini: terpilihnya Gus Dur juga harus menjadi
titik tolak dari kemenangan satu keluarga besar,
seluruh rakyat dan bangsa Indonesia.

Washington DC, 20 October 1999
Disertai rasa syukur yang mendalam
a.n. kelompok MADANI, Washington, DC


Priyo Pujiwasono
[EMAIL PROTECTED]


* jangan kaget kalau gua mau botakin kepala...;-)

=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Re: Selamat untuk Gus Dur

1999-10-20 Terurut Topik Igg Adiwijaya

Sorry baru bangun.
Baru baca koran, walaupun sedikit kecewa.
Selamat buat Gus Dur. Moga-moga nggak ada ribut-ribut di Jalanan.
igg

On Wed, 20 Oct 1999, Helson Siagian wrote:

 Terimakasih, Ki.


 Helson SIAGIAN

 On Wed, 20 Oct 1999, Okki Soebagio wrote:

  Selamat untuk Gus Dur, Presiden ke-4 RI !
  Semoga Indonesia dapat menjadi lebih maju dalam kepemimpinan beliau.
 
  Salam,
  [EMAIL PROTECTED]
 




Re: Orang Keturunan Ketiga

1999-10-20 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

At 09:52 AM 10/20/99 -0400, you wrote:
Bung Sulaeman, sekarang saya jadi ingat. Saya membacanya di Jakarta, dan
juga membelinya kok. Berhubung dikemas dalam bentuk cergam, gambar-gambar yg
disajikan masih terbayang jelas. Sekali ini saya tidak akan selip ingatan
dengan mencampuradukkan cerita yg lain, apalagi cerita Koo Ping Hoo.
Berhubung Bung Hadi di Jkt, sempatkan saja melihat buku dimaksud (ciri
bukunya sudah saya sebutkan).

Bagian tersebut menceritakan peran selir dalam perebutan kekuasaan.
Diceritakan banyak contoh, dengan contoh akbarnya adalah yg saya tulis
kemarin. Jadi anak dari selir (yg sangat cantik  nasionalis ini) akhirnya
mendapatkan tahta kerajaan.


M. Anjasmara,

Apakah yang ini merupakan bagian dimana terjadi perebutan kekuasaan
dalam istana yang karena dipanasi intrik kaum kebiri? Seingat saya
kejadiannya itu sang selir minta bantuan saudaranya yang jendral, dan
sang jendral memang mau membabat habis semua kaum kebiri; tapi
si jendral ditipu masuk ibukota dan dibunuh kaum kebiri. Akhirnya
dilanjutkan dengan penyerbuan Yuan Shao ke istana dan masuknya
Dong Zhou ke ibukota Kalau betul bagian yang ini, anak selirnya akhirnya
jadi kaisar karena kaisar yang asli didepak oleh Dong Zhou. Kalau dari
contoh anda, kayaknya yang ini yang paling dekat. Tapi tetap tak
terlihat adegan yang anda sebutkan dimana anak kaisarnya dididik
untuk membenci ayah tirinya itu atau dimana selir itu dihamili.

Kisah selir yang lain salah satunya juga perebutan kekuasaan antara
2 anak Liu Biau dimana anak pertamanya, Liu Qi, ditentang oleh
sang selir, dan sang selir akhirnya minta bantuan Cao Cao, tapi
Cao Cao memutuskan membunuh keduanya. Kalau kisah perebutan
kekuasaan di keluarga Yuan Shao, itu rasanya tak ada sama
sekali keributan antar selir.

Mohon diperjelas.


YS



Re: Selamat untuk Gus Dur

1999-10-20 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

At 10:04 AM 10/20/99 -0400, you wrote:
Sorry baru bangun.
Baru baca koran, walaupun sedikit kecewa.
Selamat buat Gus Dur. Moga-moga nggak ada ribut-ribut di Jalanan.
igg

Maaf mengecewakan, tapi menurut Detik.com, Solo terbakar dan
Jakarta sendiri sangat panas.

YS



Fwd: Fwd: ASIA-HELP LOANS NOW AVAILABLE: MATCHING FUNDS REDUCED

1999-10-20 Terurut Topik Faransyah Jaya

--

- Forwarded Message -

Subject:  ASIA-HELP LOANS NOW AVAILABLE: MATCHING FUNDS REDUCED


Please note:  to be eligible for these loans you must receive funding from
the university.  This can be a scholarship, tuition remission, on-campus
employment, department merit award.

  ASIA-HELP STUDENT LOANS NOW AVAILABLE FOR 1999-00 ACADEMIC YEAR:
  CAMPUS MATCHING FUNDS REQUIREMENT REDUCED BY 50%

  IIE is pleased to announce Round Three of the Asian Students in
  America Higher Education Loan Program (ASIA-HELP), a zero-interest
  loan program for students from Korea, Indonesia, Malaysia and Thailand
  who continue to have difficulty financing their U.S. education due to
  economic instability in their home countries.  Generously supported by
  the Freeman Foundation,  ASIA-HELP has already provided loans to
  students at over 200 U.S. campuses since its inception in 1998.  Loan
  awards will range from $2,000-$5,000 and will available by the
  beginning of the Spring 2000 semester to cover student expenses for
  the 1999-2000 academic  year.

  Students cannot apply directly for ASIA-HELP loans but must be
  nominated through the International Student Offices on their U.S. host
  campuses.  As in past rounds, the host campus is required to provide
  matching funds for each student it nominates.  This year, to encourage
  wider participation, the campus matching funds requirement has been
  reduced by 50%.  Campuses must match at least half the loan amount
  requested from ASIA-HELP, rather than 100% of the loan amount.  For
  example, if the student is requesting $4000 from ASIA-HELP, the campus
  must provide an additional $2000 or more.  Matching funds from the
  host campus can be in the form of a tuition waiver, loan, a
  fellowship, tuition deferral, or on-campus employment.

  The amount of the ASIA-HELP loan request is determined by campuses in
  consultation with student nominees and can be for either one or two
  semesters.  Applications must be submitted by December 1 with awards
  announced by e-mail on December 6 and funding sent to the campus as
  soon thereafter as the student returns the signed loan agreement.
  Campuses may nominate up to 4 new students and 4 renewal students.
  Previous ASIA-HELP awardees are eligible to be re-nominated if the
  loan award they have previously received does not cover the Spring
  2000 semester.  Students must be planning to graduate no later than
  2001.  Repayment is required beginning one year after the student
  graduates from the degree program in which he/she is enrolled at
  present.  Loan awards are not currently planned for the 2000-2001
  academic year.

  Through its ASIA-HELP web site (http://www.iie.org/pgms/asiahelp/),
  IIE's will again utilize  the on-line application procedure to
  implement this program.  The response to this innovation has been
  extremely positive with many schools citing the convenience and
  greater accessibility it offers, particularly to administrators and
  nominated students who may not be currently on-campus.  IIE assigns a
  user id and unique password to each school which enables access to the
  on-line application.  Schools which did not participate in previous
  rounds of ASIA-HELP may contact IIE by e-mail at [EMAIL PROTECTED] to
  receive a user ID and password.  Schools which participated previously
  may use their existing user IDs and passwords to access the on-line
  application.

  For detailed information on student eligibility, application
  procedures, and answers to frequently asked questions, see the
  ASIA-HELP website at:  www.iie.org/pgms/asiahelp/.  You may also
  contact the IIE/ASIA-HELP office by e-mail at: [EMAIL PROTECTED]




__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

- End Forwarded Message -



DC Email!
free email for the community - http://www.DCemail.com



Re: Mahasiswa dan Pemuda Tolak Mega (Re: 35% vs 65% ???

1999-10-20 Terurut Topik Hadi Wijaja

 nih beritanya ada di republika.
 saya cuman kepikiran kok berita kayak gini kagak masuk di detik.com ato
kompas

 kalo nggak percaya nih saya sekalian attach fotonya.

 coba ada yang bisa jelasin fenomena ini nggak ?
 ini yang dari dulu saya bilang beda banget angkat 35 dan 65
---
Bung Faran, di kompas berita ini ada koq..
Karena saya langganan kompas
Tapi berita di republika mengenai Jacob Tobing yang mengatakan bahwa ada
revolusi bila Mega gagal, ternyata dibantah oleh Jacob tuh...(walaupun saya
sih nggak begitu percaya dengan ucapan politisi Indonesia.tau lah, suka
berubah-rubah).
Tapi memang suatu kenyataan bahwa Kompas memang agak partisan terhadap
PDI-P, sementara Republika memang ANTI terhadap PDI-Pfakta nih..., boleh
dibilang kadar preferensi kompas ke PDI-P sekitar 60-70%, tapi kalau
Republika sih memang 100% anti PDI-P, selama saya ke website republika belum
pernah baca yang tidak mencela PDI-P tuh

regards
HADI



Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG)

1999-10-20 Terurut Topik Hadi Wijaja

  Ah, lagu lama. Capek ngebalesnya..;)

 Irwan:
 hehehekenapa, baru sadar ya logika anda itu
 adalah logika dagelan di penutup tahun 1999:)

 Mbok ya lain kali itu kalau lempari logika
 lebih hati2 lagi, jangan malah jadi seperti
 senjata makan tuanhehehhee
--
beginilah sulitnya kalau diajak berlogika tapi maunya subyektif...
Asli saya bingung deh sama Mr. Anjar ini, mau berpolemik, tapi nggak mau
berlogika.


regards
HADI



Re: Orang Keturunan Ketiga

1999-10-20 Terurut Topik Hadi Wijaja

 kebetulan saya juga baca secara lengkap kisah tiga kerajaan, bisa anda
 sebutkan nama tokoh yang berbuat seperti hal yang anda sebut tersebut ?
 Hal ini penting, karena saya sering membaca tulisan anda dan karena anda
 memberikan referensi, maka perlu di-check. Jangan sampai referensi itu,
 diada-adakan untuk mendukung pendapat anda.
 
 M. Hadi,
 Kayaknya M. Anjasmara ini membaca Sam Kok bersamaan dengan
 bandit-bandit Liang San Bo atau mungkin buku-buku yang lain,
 jadi tercampur-campur. Soalnya saya sendiri belum
 pernah membaca ada adegan seperti yang dia sebutkan.
 Adegan yang mungkin paling mirip juga adalah Dong Zhou yang rebutan wanita
 dengan Lu Bu, tapi di sana tak ada tulisan bahwa Dong Zhou menghamili
 Dian Chao.
--
wah, sama tuh, saya juga bingung Mr. Anjar ini baca buku apa ...hehehehe
Kebanyakan baca buku, jadi pusing sendiri kali yah 
TApi kalau di film-film silat china sih banyak cerita model ginijadinya
fiksi




regards
HADI



Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-20 Terurut Topik Hadi Wijaja

 Mas Hadi saya coba untuk mencerahkan anda.
 bila tidak puas silahkan komplen.
---
thanks untuk pencerahannya.

 Pertama saya tidak pernah memangak kata "menentang".
 saya memakai kata memilih.
 gampangnya gini. amien rais dipilih 7 %, sisanya yah tidak memilih amien
rais lah..
 sama dengan contoh2 lainnya.

ok

 nah sekarang megawati. yang milih dia jadi presiden hanya 35 % ..
 sisanya.. 65 % yah tidak milih megawati lah..
 gimana..
 gampang kok..
 anda saya liat coba mempermainkan kata2 dengan memakai kata menentang
(konotasi negatif).
--
Saya perlu menegaskan bahwa saya tidak terbersit sedikit pun keinginan untuk
mempermainkan kata, karena saya juga bukan politisi, siapa yang menang, Gus
Dur atau Mega sama baiknya bagi Bangsa Indonesia, tapi saya pusing sekali
melihat begitu didengunkannya tidak BERHAKnya Mega untuk memimpin Indonesia
karena 65% tidak memilihnya, jadi saya berusaha untuk bisa mengerti jalur
logika ini.
Terus terang, saya sampai saat ini masih belum mengerti jalur logika
"MEGAWATI TIDAK BERHAK menjadi PEMIMPIN karena tidak dipilih oleh 65%"

Anyway, Presiden Ke 4 RI, sudah terpilih, yang bukan seseorang yang
bergelimangan dengan KASUS-KASUS KKN, dan juga dikenal sebagai seorang
Humanis, so saya gembira dan MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS TERPILIHNYA GUS DUR
sebagai Presiden RI.

thanks

regards
HADI



Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-20 Terurut Topik Hadi Wijaja

 Anda itu ngomong apa sih?
-
oh nggak ngerti bahasa indonesia ??? pantesan. :-D

regards
HADI

 
   OH ..
  
   saya baru ngerti..
   anda ngomongin RAKYAT mulu..
   rupanya RAKYAT yang anda maksud RAKYAT MEGAWATI..
  
   anda yang suka ngaku analisis pasti ngerti kan beda angka 35 dan 65
   gedean mana ?
 ---
 Saya sering sekali membaca tentang logika 35% (pro) vs 65 % (anti),
 Kalau anda salah seorang pendukung anti (65%), bisakah anda sebutkan 1
nama
 yang dalam pemilu yang lalu mendapat suara yang lebih besar dari PDI-P ?
 Apakah ?
 1. Amin Rais -- 7%, calon resmi dari PAN
 2. Habibie -- 20%, calon resmi dari GOLKAR
 3. Gus DUr -- 10%, calon dari PKB
 4. Yusril ???
 5. HAmzah HAz ???
 Dengan sendiri-nya logika tersebut sama sekali tidak bisa dipertanggung
 jawabkan, karena dengan logika itu, AMin rais ditentang oleh 93% rakyat
 indo
 yang tidak memilihnya, sedangkan Gus Dur ditentang oleh 90% rakyat indo,
 dst.
 Jadi tolong berikan saya pencerahan tentang jalur logika anda itu ?
 
 regards
 HADI

 __
 Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com




Re: [Setelah Berjuang 70 Th, Kelompok Islam Menang... ;-)]

1999-10-20 Terurut Topik Mardhika Wisesa

Walau Gus Dur memang dijagokan oleh Poros Tengah (Golongan Reformasi (Kelompok
Partai-partai Islam))
namun dalam kerangkanya, Beliau juga adalah JAGOAN semua golongan, baik
Nasionalis/Sekuler maupun golongan Hijau. Hubungan beliau dengan para Non
Muslimin pun tercatat dalam sejarah cukup mesra. Semoga hubungan ini tetap
terjaga dan dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan demokrasi di Indonesia.
 
Selamat Bapak Presiden KH Abdulrahman Wahid, Presiden ke-4 RI.
Simbol pemersatu Poros Nasional dan Poros Hijau.


Mardhika Wisesa

Yusuf-Wibisono [EMAIL PROTECTED] wrote:
;-)

Kemenangan Gus Dur ini adalah simbol kemenangan kelompok
Islam yg telah mulai perjuangannya jauh sebelum kemerdekaan,
atau sekitaran 70 tahunan (kalo nggak percaya, itung sendiri).
Sempat mentok di tangan belanda, mentok di tangan jepang,
mentok di tangan nasionalis, mentok di tangan komunis, mentok
di tangan militer..., akhirnya bisa juga...

Sedikit quiz kecil: simbol kekalahan Islam yg dianggap
telak pertama adalah hilangnya satu kalimat (yg sangat Islami)
di piagam Jakarta (yg merupakan cikal bakal pembukaan UUD'45).
Bagaimana bunyi kalimat yg merupakan simbol kekalahan itu?

Proses kemenangan ini sekaligus merupakan ulangan sejarah...
Babak pertama: Ketua MPR jatuh ke tangan kiri, lalu power
kekuasaan jatuh ke tangan kiri... (komunis) (eh, bener enggak?).
Babak kedua: Ketua MPRS jatuh ke tangan militer (Pak Nas),
lalu power kekuasaan jatuh ke tangan militer... (suharto).
Babak ketiga ini: Ketua MPR jatuh dulu ke tangan poros
tengah (Pak Rais), lalu kepresidenan pun jatuh ke tangan
poros tengah (agak-agak kanan he, he, he..) (Gus Dur!).

...

Siap-siap aja acara upacara ini-itu yg sifatnya 'hormat
bendera', 'berubah bentuk'... (Soalnya, kan, dg kondisi
fisik yg demikian, Gus Dur mungkin kurang berkenan,
berdiri berjam-jam di lapangan yg panas terik).

Yw.

Nb.

Quiz kecil berikutnya: apa-apa saja kebiasaan umum
yg akan berubah bersamaan dg tampilnya Gu' Dur?



Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Wanita - Re: Selamat untuk Gus Dur

1999-10-20 Terurut Topik Igg Adiwijaya

 Sorry baru bangun.
 Baru baca koran, walaupun sedikit kecewa.
 Selamat buat Gus Dur. Moga-moga nggak ada ribut-ribut di Jalanan.
 igg
 
 Maaf mengecewakan, tapi menurut Detik.com, Solo terbakar dan
 Jakarta sendiri sangat panas.
 YS

Wah ... kalau terjadi rusuh-rusuh, ya nggak bener deh.
Mengenai kekecewaan saya diatas, saya pribadi tidak kecewa akan Gus Dur
jadi presiden. Namun prosesnya. Saya merasa ini hasil rekayasa di SU MPR.
Sepertinya, orang-orang yang memilih Gus Dur alasan utamanya adalah bukan
sungguh-sungguh ingin GusDur jadi presiden (terutama setelha habibie
jatuh). Tapi agar Megawati tidak menjadi presiden (dengan alasan pribadi
masing-masing, perempuan+nggak berpendidikan+segelintir penganutnya
berengsek+basisnya orang nasrani+dll, yang belum saya lihat sebagai alasan
substantif).

Seandainya Gus Dur dicalonkan capres oleh PKB jauh hari sebelum pemilu
+SU (terlepas dari poros tengah yang direkayasa), saya pribadi mungkin
akan condong ke Gus Dur. Karena seperti kita banyak ketahui, Gus Dur
orangnya kerakyatan (juga Mega, saya rasa)+nggak KKN+juga bapak negara+
kualitas bagus lainnya. Juga PKB salah satu pemenang pemilu terbesar.
Mengenai orang bilang ini kemenangan sisi Islamis. Saya rasa tidak juga.
Jauh sebelum SU+Pemilu, Gus Dur saya rasa cukup moderate. Juga PKB.
Memang GusDur mendekati para kyai pada saat-saat dekat pemilihan capres,
yang saya rasa hanya manuver politik dia (yang berhak ia lakukan).
Tujuannya tidak lain menggaet support dari kaum muslim + sedikit
memisahkan diri keakrabannya dengan Mega. Seumpamanya Amien Rais menjadi
presiden, saya bisa terima beliau sayap kanan atau islamis.

Terlepas dengan kemenangan Gus Dur, kita juga seharusnya mengucapkan
salut kepada Ibu Mega. Sebagai seorang wanita + tidak cukup punya
"diploma" tertulis, hambatan dia untuk menjadi pemimpin berpuluh
kali lipat dari seorang pria Indonesia. Dimana seorang wanita
memimpin di Indonesia adalah hampir "tabu". Ternyata prestasinya
yang sempat hampir menajdi presiden sangat jauh sekali dari
harapan situasi di Indonesia.
Semoga ini membuka lebar bagi wanita-wanita Indonesia yang lainnya
untuk terus maju berpretasi, nggak hanya jadi hiasan figur pada
saat suaminya ada pesta+ceremony+kumpul-kumpul+dll.

Ngomong-ngomong cewek, kok jarang sekali ya ... koment + dikusi dari
cewek di milis ini. Ayo dong cewek-cewek, jangan takut. Ibu Mega udah
kasih contoh tuh. :)
igg
ps: sorry nih, saya ada sedikit waktu. Jadinya sepanjang cerpen deh:)



An Opinion From TDH: Komunitas China Miniatur Indonesia

1999-10-20 Terurut Topik Mardhika Wisesa

Kalau tidak salah, nenek dari Presiden ke-4 kita, KH Abdulrahman Wahid,
mempunyai darah keturunan (Keturunan Tionghoa). Mohon dibetulkan bila salah. 

Mardhika Wisesa

From: "Pemberitaan Indonesian Chinese" [EMAIL PROTECTED]
Subject: CNN Info : Forward : Komunitas China Miniatur Indonesia
Date: Wed, 20 Oct 1999 02:00:10 PDT

An opinion from TDH

==

KOMUNITAS CHINA MINIATUR INDONESIA

Komunitas China pada berbagai sisi justru terlihat lebih mendekati miniatur
Indonesia dibanding komunitas lainnya.

Dari sudut kultur/bahasa misalnya, kita akan menemui komunitas China yang
berbahasa Jawa (bahkan berbudaya Jawa) di kawasan Pulau Jawa, sebagaimana
bisa kita lihat pada sosok Liem Swie King (pebulutangkis) yang medok, juga
Jaya Suprana, pengusaha Jamu yang tidak bisa menggunakan sumpit dan fasih
berbahasa Jawa halus.

Dari Sumatera ada Anton Medan, mantan preman yang kini jadi juru dakwah
agama Islam, ada juga Sofyan Wanandi kelahiran Sumatera Barat, yang masih
kental logat Sumbar-nya meski bertahun-tahun tinggal di Jakarta.

Bahkan hampir di tiap daerah kita bisa menemukan etnis China dengan kultur
dan bahasa setempat. Bahkan dengan nama setempat.

Dari sudut profesi juga demikian. Memang yang menonjol dari komunitas China
ini adalah pedagang, namun pada kenyataannya, komunitas ini bergerak di
berbagai bidang keprofesian, meski tidak terlalu menonjol namun cukup
signifikan untuk menyatakan adanya pluralitas dalam profesi mereka.

Sebagaimana pernah diungkapkan oleh TEMPO edisi 22 Februari 1999, komunitas
China tidak hanya memiliki tokoh-tokoh seperti Liem Sioe Liong dan
sebagainya, juga ada tokoh-tokoh idealis seperti Christianto Wibisono,
Arief Budiman dan Soe Hok Gie. Bahkan pada generasi yang lebih mudanya
bisa ditemui Esther Indahyani Yusuf, dan Enin Supriyanto.

Dari sudut agama juga demikian. Hampir semua agama formal yang berlaku di
Indonesia ini memiliki penganut dari etnis China. Meskipun sebagian besar
beragama non-Islam. Namun demikian tokoh keturunan China yang beragama
Islam cukup mendapat tempat yang terhormat, seperti Prof. Hembing, dan
Syafi'i Antonio yang sangat memahami seluk-beluk perbankan Islam.

Dari beberapa sudut pandang ini, bisa dikatakan komunitas China merupakan
miniatur dari bangsa Indonesia yang majemuk. Dari segi jumlah, komunitas
China tidak kalah potensialnya, karena mencapai sekitar 9 juta Jiwa,
bandingkan dengan komunitas Timtim yang cuma 750.000 jiwa dan lebih homogen
dalam hal agama (Katholik).

Keberagaman yang menjadi bagian dari komunitas China di Indonesia,
sayangnya tidak tersosialisasikan secara baik. Entah siapa yang melakukan
disinformasi tentang ini. Dan entah apa maksudnya. Yang jelas, komunitas
China diidentikkan dengan atribut-atribut seperti:

1. Pedagang
2. Kaya
3. Non Islam (khususnya Kristen/Katholik)
4. Eksklusif

Sebaliknya, komunitas China juga mendapat pasokan informasi yang keliru
tentang pribumi, yang selalu diidentikkan dengan sifat-sifat pemalas, tidak
jujur, Islam, kampungan dan sebagainya.

Kesalah-pahaman itu tentu saja kalau terus dibiarkan akan menciptakan
suasana yang kurang nyaman, bahkan lebih jauh dari itu. Oleh karena itu
perlu adanya sebuah forum terbuka yang mengklarifikasikan hal ini.

Komunitas China sudah berada di kawasan Nusantara ini sejak ratusan tahun
silam, jauh sebelum kawasan Nusantara ini dijajah Belanda. Berarti
komunitas China punya hak yang sama dengan komunitas lainnya, yang ketika
itu sama-sama bukan warga negara Indonesia, karena negara Republik
Indonesia belum terbentuk. Dari sudut pandang ini, maka bisa dikatakan
bahwa kita semua adalah nonpri, karena nenek moyang kita bukan warga negara
Indonesia, sebab Negara RI baru ada sejak 17 Agustus 1945.

Nilai-nilai Islam menegaskan bahwa bumi ini ciptaan Tuhan, dan siapa saja
berhak menarik manfaat darinya. Nabi Muhammad adalah penduduk Mekkah yang
kemudian berpindah (hijrah) ke Madinah. Di Madinah, Nabi Muhammad adalah
nonpri, yang pada akhirnya bisa menjadi pemimpin umat (semacam kepala
negara) di sana, karena memang rakyat banyak memilihnya (bukan hanya
kerabat-teman yang ikut hijrah bersamanya).

Jadi, masalah komunitas China di Indonesia lebih banyak bertumpu kepada
adanya kesalah-pahaman diantara kedua-belah pihak. Sayangnya, kondisi
salah-paham seperti itu justru dipelihara oleh sebuah kepentingan, sehingga
komunitas China cenderung manjadi sasaran pelampiasan kekecewaan masyarakat
(pribumi) terhadap kondisi sosial-politik yang terjadi.

Oleh karena itu kesalah-pahaman inilah yang harus dikikis. Perlu adanya
forum terbuka seperti CNN, perlu adanya sebuah parpol yang agenda utamanya
menangani masalah ini, perlu ada media cetak yang juga concern terhadap
masalah ini.

Salam,

TDH

_
Chinese News Network
e-mail : [EMAIL PROTECTED]
homepage : http://www.angelfire.com/id/chinesenn/
forum : http://www3.bravenet.com/forum/show.asp?userid=yi109153


Re: [Wanita - Re: Selamat untuk Gus Dur]

1999-10-20 Terurut Topik Yuni Wilcox

Hai, met ketemu lagi permias...
sorry maunya sih diam aja, sbagai tamu bayangan, nggak tahunya ada yang
nyenggol nyenggol masalah keudukan wanita jadi tergelitik juga mau ikutan. 

 Wah ... kalau terjadi rusuh-rusuh, ya nggak bener deh.
 Mengenai kekecewaan saya diatas, saya pribadi tidak kecewa akan Gus Dur
 jadi presiden. Namun prosesnya. Saya merasa ini hasil rekayasa di SU MPR.
 Sepertinya, orang-orang yang memilih Gus Dur alasan utamanya adalah bukan
 sungguh-sungguh ingin GusDur jadi presiden (terutama setelha habibie
 jatuh). Tapi agar Megawati tidak menjadi presiden (dengan alasan pribadi
 masing-masing, perempuan+nggak berpendidikan+segelintir penganutnya
 berengsek+basisnya orang nasrani+dll, yang belum saya lihat sebagai alasan
 substantif).

itu khan cukup untuk dijadikan alasan mendasar.Lagi pula anda ini terlalu
berprasangka buruk kepada para pemilih GD, berusahalah seperti apa yang
dikatakan rekan rekan permias dulu kepada saya, ketika saya melontarkan "caci
maki" habis habisan ke Ms, berprasangka baik. 
 
 Seandainya Gus Dur dicalonkan capres oleh PKB jauh hari sebelum pemilu
 +SU (terlepas dari poros tengah yang direkayasa), saya pribadi mungkin
 akan condong ke Gus Dur. Karena seperti kita banyak ketahui, Gus Dur
 orangnya kerakyatan (juga Mega, saya rasa)+nggak KKN+juga bapak negara+
 kualitas bagus lainnya. Juga PKB salah satu pemenang pemilu terbesar.
 Mengenai orang bilang ini kemenangan sisi Islamis. Saya rasa tidak juga.
 Jauh sebelum SU+Pemilu, Gus Dur saya rasa cukup moderate. Juga PKB.
 Memang GusDur mendekati para kyai pada saat-saat dekat pemilihan capres,
 yang saya rasa hanya manuver politik dia (yang berhak ia lakukan).
 Tujuannya tidak lain menggaet support dari kaum muslim + sedikit
 memisahkan diri keakrabannya dengan Mega. Seumpamanya Amien Rais menjadi
 presiden, saya bisa terima beliau sayap kanan atau islamis.

Masalah waktu, bukan suatu yang mendasar. Mungkin saja kesadaran berpikir
bahwa GD juga merupakan calon yang tepat datangnya terlambat. 
 
 Terlepas dengan kemenangan Gus Dur, kita juga seharusnya mengucapkan
 salut kepada Ibu Mega. Sebagai seorang wanita + tidak cukup punya
 "diploma" tertulis, hambatan dia untuk menjadi pemimpin berpuluh
 kali lipat dari seorang pria Indonesia. Dimana seorang wanita
 memimpin di Indonesia adalah hampir "tabu". Ternyata prestasinya
 yang sempat hampir menajdi presiden sangat jauh sekali dari
 harapan situasi di Indonesia.

he..he...he... tak semua wanita merasa harus salut terhadap Ms, termasuk
saya.

 Semoga ini membuka lebar bagi wanita-wanita Indonesia yang lainnya
 untuk terus maju berpretasi, nggak hanya jadi hiasan figur pada
 saat suaminya ada pesta+ceremony+kumpul-kumpul+dll.

Tanpa Ms, wanita Indonesia sudah maju kok, kalau dilihat dari kemajuan
dibidang lainnya.Bahkan Ms itu ketinggalan jaman dibandingkan dengan salah
seorang wanita( saya lupa namanya) anggta PDI, yang dulu sempat berkoar untuk
mencalonkan dirinya menjadi presiden, ingat nggak??

Dia itu berani mengeluarkan idenya, meski tanpa mendapat dukungan dari orang
lain.
 
 Ngomong-ngomong cewek, kok jarang sekali ya ... koment + dikusi dari
 cewek di milis ini. Ayo dong cewek-cewek, jangan takut. Ibu Mega udah
 kasih contoh tuh. :)

Ms udah kasih contoh apaan mas???contoh diam seribu bahasa dan berpura pura
bodoh



yuni




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



utk Yuni: [Wanita - Re: Selamat untuk Gus Dur]]

1999-10-20 Terurut Topik Mardhika Wisesa

Selamat ketemu lagi mbak yuni (walau serasa anda selalu 
di permias, mengamati atau berkedok (dengan nama lain)yang lain) :)


Mardhika Wisesa

Yuni Wilcox [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hai, met ketemu lagi permias...
sorry maunya sih diam aja, sbagai tamu bayangan, nggak tahunya ada yang
nyenggol nyenggol masalah keudukan wanita jadi tergelitik juga mau ikutan. 



Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Re: An Opinion From TDH: Komunitas China Miniatur Indonesia

1999-10-20 Terurut Topik A. Syamil

Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED]

 Kalau tidak salah, nenek dari Presiden ke-4 kita, KH Abdulrahman Wahid,
 mempunyai darah keturunan (Keturunan Tionghoa). Mohon dibetulkan bila
salah.

Saya dengar juga demikian, mungkin ada yang bisa memastikan?
Selain itu juga ..setidaknya salah satu dari Wali Songo (Sunan Gunung
Jati??) memang asli Tionghoa.

Semoga tidak ada lagi masalah sara di Indonesia. Saya yakin sebagian besar
kerusuhan sara di Indonesia karena ada yang memanasi-manasi.

Siapa sih yang tidak ingin kedamaian?

Jabat erat,


Ahmad Syamil
Toledo, OH



Re: (Gus DUR) Komunitas China Miniatur Indonesia

1999-10-20 Terurut Topik Priyo Pujiwasono

Setahu saya Gus Dur memang masih ada jalur keturunan
dari Brawijaya-V, raja Majapahit yang beristerikan
puteri Champa (Kamboja).
Tapi ya buat apa ngurut2 jalur keturunan,
yang penting kan VISI bukan FISIK.


--- Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalau tidak salah, nenek dari Presiden ke-4 kita, KH
 Abdulrahman Wahid,
 mempunyai darah keturunan (Keturunan Tionghoa).
 Mohon dibetulkan bila salah.

 Mardhika Wisesa

=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Re: (Gus DUR) Komunitas China Miniatur Indonesia

1999-10-20 Terurut Topik Budi Haryanto

Priyo Pujiwasono wrote:

 Setahu saya Gus Dur memang masih ada jalur keturunan
 dari Brawijaya-V, raja Majapahit yang beristerikan
 puteri Champa (Kamboja).

Dan konon kabarnya, puteri Champa ini masih keturunan dari Thio Sam
Hong, pendekar pedang dari Bu Tong Pay di Gunung Bu Tong (Cina). Mending
tanya ke alm. Khoo Ping Ho aja deh kalau soal turun-menurun ini.

Salam,
Budi



Re: Selamat untuk Gus Dur

1999-10-20 Terurut Topik Liberty Hathaway

Ikutan ngucapin selamat buat Gus Dur dan selamat buat kita semua yang
mendapat pemimpin yang mengutamakan kemajuan bangsa seperti beliau!


From: yuni_j [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Selamat untuk Gus Dur
Date: Wed, 20 Oct 1999 15:07:43 +0700

Selamat juga buat Gus Dursemoga indonesia makin cerah

-Original Message-
From: Hananta Praditya [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, October 20, 1999 2:50 PM
Subject: Re: Selamat untuk Gus Dur


Yoisemoga para pendukung Mega di bunderan HI bisa ngerti juga.
Hidup Indonesia!


--

On Wed, 20 Oct 1999 20:35:28   Okki Soebagio wrote:
 Selamat untuk Gus Dur, Presiden ke-4 RI !
 Semoga Indonesia dapat menjadi lebih maju dalam kepemimpinan beliau.
 
 Salam,
 [EMAIL PROTECTED]
 


Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com
Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: [Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG)]

1999-10-20 Terurut Topik Rizal Az

Udah lah Irwan, Faran, loe2 bedua tuh salah, engga' ada yang bener mau
35%kek mau 65% kek. Namanya juga Politik !. Politik kelas tinggi!!!. Angka
1 % aja bisa ngalahin yang 99% (kalau emang jago ngelobinya). Nah selama kita2
cuma menjadi komentator pinggiran (engga' ada khan yang dari loe2 pada yang
terjun ke politik?)
Jadi... just forget it!!!. Selama kita engga' ada yang pulang ke Indo dan
ngalamin sendiri. Kita, terutam loe2 berdua akan terus2an debat kusir. Saham
juga engga' give a damn kok siapa pemenangnya, yang penting bukan orang-nya
soeharto. Mega mau nugging kek Jengking kek who give a s***??? toh presidennya
tetap Gus Dur, dan engga' mungkin pasar anjlok gara2 Gus Dur jadi Presiden,
kecuali kalau dia ganti hukum Indonesia jadi hukum Islam baru deh mampus kita
semua.
oke...oke... udah yah jangan k'lai 

ichal

Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
In a message dated 10/19/99 4:06:28 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Buset dahh !!!

  kok bisa2 nya ngaku analis sih kalo cuman gini doang ngaco.

  nih saya coba kasih contoh.

  Megawati dipilih 35 % .. kan pasti 35 dari seratus pasti mau megawati jadi
 presiden.

  nah misalnya sisanya tidak mau megawati jadi presiden dan pilih presiden
 yang lain (Gusdur misalnya).

  Anda bilang lebih legitimasi yang mana.

  gampang kok mikirnya..
  nngak usah dibolak balik kayak mikir politik.

  gimana pak analis !

  faran

Irwan:
Heheheheanda ini ngomong di bulan atau di Indonesia sih?...:)
Sejak kapan ada fakta yg menunjukkan 65% rakyat memilih GD?
Apa pemilu kemarin menunjukkan hal tersebut?
Nah, gini aja deh saya pake logika anda saja ya.

GD khan mendapat 10% suara. Nah khan 10 dari 100 yg mau
GD jadi presiden. Nah, misalnya sisanya tidak mau GD jadi
presiden dan pilih presiden lain (Megawati misalnya).

Hehehe, enak banget khan tinggal balik tulisan logika dagelan
anda di atas. Jadi bisa kelihatan, ternyata yg mau Megawati
malah naik jadi 90% kalau pakai sudut pandang GD:)
Kalau pake sudut pandang AR, malah yg mau Megawati
jadi presiden malah jadi 93%. Tuh, khan asik banget ya
pake logika dagelanhehehehe.

Untuk ngelihat hal sederhana begitu, ngga perlu
jauh2 sekolah ke AS bung. Anak2 SD pun gue yakin
bisa ngelihat dengan jelas.:)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Kisah Haji Ong Keng Heng

1999-10-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya kecewa dengan pernyataan Bung Budi dari UCLA. Masih banyak keluarga
yang memegang track record silsilah keluarga. Jadi berlebihan kalau anda
mengesankan hal seperti ini adalah isapan jempol (dg mengaitkan dg Koo Ping
Hoo).

Dari catatan sejarah, Sunan Giri dan Sunan Ampel adalah asli dari Cina.
Selain Raden Patah, saya pernah baca bahwa Sultan Trenggono juga separuh
Cina.

Di bawah ini saya ambil dari simpanan saya (harian Suara Merdeka).


'-
Kisah Haji Ong Keng Heng

KEBERADAAN orang Tionghoa atau hwa kiauw(orang-orang Tionghoa yang merantau)
di Indonesia, ternyata tidak hanya untuk berdagang. Tetapi juga ada yang
melakukan pembauran dan kegiatan penyebaran agama. Seperti yang dituturkan
oleh pengamat budaya Tionghoa, Budi Haliman
Halim, hwa kiau berada di Nusantara mungkin sudah sejak abad ke-1.

"Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya ukiran batu zaman Han Wu Ti (104 -
117 SM) oleh seorang antropolog Belanda, Heine Geldern, di daerah Pasemah
(Sumatera Selatan). Kemudian ditemukan lagi oleh seorang Belanda bernama
Orsey Deflines barang keramik yang juga dibuat
pada zaman Han Wu Ti, di daerah Banten, Jawa Barat,'' tutur Budi Haliman.

Pengamat budaya Tionghoa itu lantas menceritakan peran orang-orang Tionghoa
dalam perkembangan Islam di Indonesia, yang dinilainya sangat penting untuk
diketahui generasi muda sekarang. Sebab, sejarah peran Tionghoa dalam
perkembangan Islam di Indonesia berkesan ditutup-tutupi oleh pemerintah masa
lampau.

Ia memberikan sekelumit contoh dari peran orang-orang Tionghoa dalam
perkembangan Islam di negeri ini. Diungkapkannya, setelah Kaisar Ming Dai
Tju (Tju Gwan Tjiang) meninggal pada tahun 1398 M dan diganti cucunya, Hwie
yang bertahta dari tahun 1399-1402 M. Kemudian tahun
1403 diteruskan kakak keponakan Tju Tie dengan gelar Kaisar Ming Djen Tju
pada Yong Lok, tahun pertama itu pemerintahnya mengadakan hubungan ke luar.

Pada tahun Yong Lok ketiga, tahun 1405-1433 M, dalam waktu 28 tahun Ce Hoo
(Sampoo Tay Jien/Dampo Awang) diperintahkan berlayar
dengan membawa barang dagangan serta mengadakan hubungan diplomatik ke-32
negara.

Lawatan pertama, memakai 62 kapal. Setelah hubungannya bertambah luas, alat
transportasinya ditambah hingga 100-200 kapal yang dapat memuat
27.000-28.000 orang. Penumpangnya terdiri atas dokter, penulis, dan
prajurit.

Sampoo Tay Jien berlayar sebanyak tujuh kali. Yaitu, pada tahun
1405-1407 datang di Palembang dan Jawa Timur. Pada tahun 1407-1409 juga
datang di Pelembang dan Jawa Timur.

Pelayarannya yang ketiga tahun 1411, dan keempat menuju ke Persia serta
Afrika Timur.

Selanjutnya, tahun 1416-1417 menuju Semarang, dan yang keenam, tahun 1421.
Pada pelayarannya keenam, saat dia pulang dari kegiatan melakukan hubungan
dengan negara luar, Kaisar Ming Jen Cu meninggal (1424).

Haji Gan Eng Dju

Akibat kegiatannya yang begitu padat, Sampoo Tay Jien tidak menghiraukan
kesehatannya, dan meninggal pada usia 61 tahun,
yaitu tahun 1433. Hingga sekarang belum ada yang tahu di mana makam Sampoo
Tay Jien. Setelah Sampoo Tay Jien meninggal, tahun 1433 atau 1434, para
tokoh dari Tiongkok atau hwa kiauw aktif menyebarkan agama Islam dan
melakukan pembauran. Mereka terdiri atas sejumlah orang yang telah naik
haji.

Di antaranya Haji Gan Eng Dju, Pang Swie Hoo, Pang Tek Geng, dan
Sun Liong. Salah satu di antaranya, Sun Liong, merupakan ayah angkat Tan Bun
atau yang dikenal dengan nama Raden Patah.

Menurut Sanusi Pane dalam bukunya Sejarah Indonesia, ayah Raden
Patah adalah Raja Brawijaya. Ibu kandungnya yang asli Tiongkok
bermarga Tan, karena itu nama depan Raden Patah diawali dengan Tan.

Setelah dewasa, tahun 1520, oleh ayahnya dia diangkat menjadi
bupati di Demak. Dan saat Kerajaan Majapahit runtuh, pada tahun
1575 Raden Patah mendirikan negara Islam di Demak. Selanjutnya
bergabung dengan Jawa Timur.

Melalui berbagai pengamatan, dikatakan, Islam masuk Indonesia
pada akhir abad ke-13 atau awal abad ke-14. Waktu itu, jumlah
penganut agama Islam masih sedikit. Setelah Sampoo Tay Jien
datang, pada abad 15 dan 16 perkembangan agama Islam maju pesat
dan menyebar secara luas.

Islam di Semarang

Pada pelayaran kelima, tahun 1416 (ada yang mengatakan tahun 1417), Cen Hoo
atau Sampoo Tay Jien datang ke Semarang lewat pelabuhan Mangkang atau
Simongan, dan mendarat di Gedung Batu, bersama Kiai Juru Mudi (Ong Keng
Heng).

Setelah Sampoo Tay Jien meninggal, Ong Keng Heng diperintahkan melakukan
misinya ke Sumatera. Namun, setelah dinasti Bing menghentikan pelayaran,
tidak ada orang Tionghoa yang berlayar dengan menggunakan kapal kerajaan.

Karena itu, kedatangan Ong Keng Heng di Semarang bukan karena tugas dari
dinasti Bing, tetapi urusan pribadi. Di kota ini pula Ong Keng Heng
meninggal.

Konon menurut Prof Wang Gwen Cang dan Prof Lie Siok Min, dalam bukunya yang
berjudul In Ni Hwa Jiauw She terbitan Desember 1987, makam Ong Keng Heng
berada di sebelah kiri gua Sampoo Tay Jien.

Dalam buku tersebut dikisahkan pula, sewaktu Kiai Juru Mudi 

Re: [Re: [Re: To Smoke Or Not To Smoke ...]]

1999-10-20 Terurut Topik Rizal Az

Ya engga' lah... Merokok tetap dan harus tetap menjadi Individual choice
selama(di garis bawah tebel banget) tidak menggangu orang lain. Seandainya dia
merokok dan asapnya menggagu orang banyak, dia harus matikan rokok itu, tapi
kalau 1 orang tidak merokok, dan dia ada di sekililing orang yang merokok (di
smoking area misalanya), ya orang yang tidak merokok ini harus pindah. Ini
masalah respect of each other "space". 
Begitu juga di rumah dan di pergaulan, kalau kita respect teman kita yang
tidak merokok, dan teman kita itu minta untuk matikan rokok kita, ya kita
matikan, atau kita pergi dari situ, sampai rokok kita habis, tapi kalau teman
kita itu hanya 1 dan lainnya merokok semua, seandainya dia minta rokok
dimatikan semua, dan kalau ada yang protes dan tidak mau matikan rokoknya,
yang sebaiknya teman kita yang tidak merokok itu pergi...
simple... jadi... jangan maksa...

ichal

Ali Simplido [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kedua, masalah second hand smoking, mereka toh udah
memilih untuk tidak merokok tapi orang2 disekeliling
mereka tetap merokok, and "this is not a matter of
individual choice anymore."


Ali Simplido
Smoking Sucks..





--- Rizal Az [EMAIL PROTECTED] wrote:
blah...blah...blah...


Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Setelah Berjuang 70 Th, Kelompok Islam Menang... ;-)

1999-10-20 Terurut Topik Yusuf-Wibisono

;-)

Kemenangan Gus Dur ini adalah simbol kemenangan kelompok
Islam yg telah mulai perjuangannya jauh sebelum kemerdekaan,
atau sekitaran 70 tahunan (kalo nggak percaya, itung sendiri).
Sempat mentok di tangan belanda, mentok di tangan jepang,
mentok di tangan nasionalis, mentok di tangan komunis, mentok
di tangan militer..., akhirnya bisa juga...

Sedikit quiz kecil: simbol kekalahan Islam yg dianggap
telak pertama adalah hilangnya satu kalimat (yg sangat Islami)
di piagam Jakarta (yg merupakan cikal bakal pembukaan UUD'45).
Bagaimana bunyi kalimat yg merupakan simbol kekalahan itu?

Proses kemenangan ini sekaligus merupakan ulangan sejarah...
Babak pertama: Ketua MPR jatuh ke tangan kiri, lalu power
kekuasaan jatuh ke tangan kiri... (komunis) (eh, bener enggak?).
Babak kedua: Ketua MPRS jatuh ke tangan militer (Pak Nas),
lalu power kekuasaan jatuh ke tangan militer... (suharto).
Babak ketiga ini: Ketua MPR jatuh dulu ke tangan poros
tengah (Pak Rais), lalu kepresidenan pun jatuh ke tangan
poros tengah (agak-agak kanan he, he, he..) (Gus Dur!).

...

Siap-siap aja acara upacara ini-itu yg sifatnya 'hormat
bendera', 'berubah bentuk'... (Soalnya, kan, dg kondisi
fisik yg demikian, Gus Dur mungkin kurang berkenan,
berdiri berjam-jam di lapangan yg panas terik).

Yw.

Nb.

Quiz kecil berikutnya: apa-apa saja kebiasaan umum
yg akan berubah bersamaan dg tampilnya Gu' Dur?



Re: [Re: Jamboree Professionals, BEJ Selasa, 19 Oktober 1999 - Lunch Time (12:00)]

1999-10-20 Terurut Topik Rizal Az

ohhh... setau saya, dan yang terbayang di kepala saya adalah Profesional
sebagai orang yang ahli dalam bidangnya, jadi bisa olahragawan, penari,
pelawak, tukang bakso, tukang beca, banker, manager atau CEO. 
kalau yang di maksud "white collar" itu baru benar. 
Ngomong2 menarik juga yah ngebahas soal pandangan masyarakat Indonesia tentang
profesional itu. Mungkin karena ini tidak ada profesionallism di Indonesia.

ichal


Suhendri [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ehm ... Masyarakat profesional, masyarakat paling comfort dalam suasana
apapun.

Membaca masyarakat profesional, yang terbayang di kepala saya adalah orang
berdasi, kerja dikantoran, jadi businessman.

Perhatian utamanya adalah karier, gimana cari uang yang banyak baik buat
pribadi dan perusahaan, pergi pagi pulang malam. Sabtu Minggu week end dan
jalan-jalan. Kalo bisa selalu hindari pajak dan hampir selalu mencari jalan
belakang untuk mengurus ini itu. Sedikit-sedikit uang, karena money talks.
Naik mobil pegang handphone.

Sekarang koq ngomong soal rakyat. Kemana aja kemaren - kemaren.

Apa udah tebalik dunia

Soe

===


-Original Message-
From: Andi Saleh [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, October 19, 1999 7:20 AM
Subject: Jamboree Professionals, BEJ Selasa, 19 Oktober 1999 - Lunch Time
(12:00)



Adalah kita, "the stakeholder in the company",
adalah hak kita untuk memanggil wakil rakyat, PDIP, Golkar, PPP, PAN, PBB,
Utusan Golongan, Utusan Daerah, dst...
Karena, melalui pajak dan hutang negara yang harus kita lunasi,
Mereka kita bayar untuk mendengarkan suara nurani kita.




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: 35% vs 65% (was: Re: Tanggapan atas komentar KKG)]

1999-10-20 Terurut Topik Alexander Hutapea

|o|ngalamin sendiri. Kita, terutam loe2 berdua akan terus2an debat kusir. Saham
|o|juga engga' give a damn kok siapa pemenangnya, yang penting bukan orang-nya
|o|soeharto. Mega mau nugging kek Jengking kek who give a s***??? toh presidennya
|o|tetap Gus Dur, dan engga' mungkin pasar anjlok gara2 Gus Dur jadi Presiden,

Kalau kemaren ngikutin laporan 'pandangan mata' pemilihan presiden secara
langsung, terus ngeliat index JSX dan Rp vs $ secara periodik, bisa
keliatan kok market maunya kemana ;) Malahan di milis saham, banyak yg
prediksi (analisa? seri 7?) kalo Mega jadi wapres, JSX bakalan lompat
kodok.

Tetapi emang bukan 'market' yg punya negara atau ngebawa negara.

Humor kemaren yg seger banget waktu begadang adalah "wah capres sekarang
ada lima, yaitu Gus Dur, Abdurrahman Wahid, Mega, Mbak Mega dan Megawati."

salam,
Alex
Boulder, 80303



Cak NUN (Emha) tentang Gus Dur

1999-10-20 Terurut Topik Priyo Pujiwasono

Silakan menikmati tulisan cak Nun -- salah seorang
'kolega' kelompok MADANI..;-) -- di Republika.
Ringan  enak dibaca, seperti biasa

http://www.republika.co.id/9910/21/28382.htm

=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Buat Admin.: kesulitan SUBSCRIBE.

1999-10-20 Terurut Topik Priyo Pujiwasono

Stephanie,
tolongin dong temen gue,
kok ada kesulitan mau subscribe PERMIAS@
pakai ada has been forwarded to the list owner
for approval
biasanya nggak ada deh kaya gini.
Thanks.

e-mail temen gue: [EMAIL PROTECTED]



In a message dated 10/20/99 9:12:23 PM !!!First
Boot!!!,
[EMAIL PROTECTED] writes:


 bukannya nggak mau  nolong yah..
 tapi kalo saya kirim PERINTAH BULANAN itu sebenernya
kebaca gak sih?
 just curious..

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
 Date: Wednesday, October 20, 1999 10:11 AM
 Subject: Tolong dong, mbak Stephanie


 Mbak Stephanie, tolong dong. Saya kesulitan terus
subscribe.
 Thanks atas perhatiannya.
 
 salam,
 ramadhan pohan
 
  

n a message dated 10/20/99 12:45:49 AM !!!First
Boot!!!,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Subj:  Re: subscribe
 Date:  10/20/99 12:45:49 AM !!!First Boot!!!
 From:  [EMAIL PROTECTED] (L-Soft list server
at Syracuse University
(1.8c))
 To:[EMAIL PROTECTED] (Ramadhan P.)

  subscribe PERMIAS Ramadhan P.
 Your request to join the PERMIAS list has been
forwarded to the list owner
 for approval. If you  have any question about the
list,  you can reach the
 list owner at [EMAIL PROTECTED]

 Summary of resource utilization
 ---
  CPU time:0.171 sec
  Overhead CPU:0.461 sec
  CPU model: 150MHz Pentium (96M)
  


 Subject:
 Re: Tolong dong, mbak Stephanie
   Date:
 Wed, 20 Oct 1999 14:38:53 -0400
   From:
 "Stephanie G.W.Widyastanto"
[EMAIL PROTECTED]
 To:
 [EMAIL PROTECTED]



bukannya nggak mau  nolong yah..
tapi kalo saya kirim PERINTAH BULANAN itu sebenernya
kebaca gak sih?
just curious..

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, October 20, 1999 10:11 AM
Subject: Tolong dong, mbak Stephanie


Mbak Stephanie, tolong dong. Saya kesulitan terus
subscribe.
Thanks atas perhatiannya.

salam,
ramadhan pohan

=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Indonesia Raya

1999-10-20 Terurut Topik Permias Hawaii

Sebagai orang indonesia, kita mau supaya kita menjadikan bangsa yang membangun bangsa 
sendiri.
tidak ada orang yang sempurna, tapi saling membantu dan membangun secara bersama2, 
semoga kita dpt mencapai pada apa yang kita inginkan menjadi bangsa kebanggaan...
Selamat buat Presiden Gus Dur

permias hawaii

---


check out http://Welcome.to/Permias_hawaii for latest update!




A FREE web-based e-mail service brought to you by the PC World Technology Network.
Get your FREE account today at http://www.myworldmail.com



Bali Hancur

1999-10-20 Terurut Topik Suhendri

Bali sudah akan hancur oleh amuk massa.
Masih belum ada sebuah pidato dari Mega untuk menenangkan massa. Apa
sulitnya bicara di TV dengan Stop Press 30 menit. TV pun pasti mau.


Soe.



Kandidat Resmi Wapres, 4 Orang...

1999-10-20 Terurut Topik Yusuf-Wibisono

;-)

1. Akbar Tanjung (Bos Golkar, Mantan menterinya Habibie)
2. Wiranto (Panglima TNI-nya Suharto/Habibie)
3. Hamzah Haz (mantan mentrinya Habibie)
4. Megawati

Harusnya, kalo ditilik bener, Megawati menang. Satu-satunya
yg nggak ada kaitan dg rezim lama. Dengan demikian reformasi
beneran menang sepenuhnya. ;-)

Apalagi kalo mengingat pesan Gus Dur kemarin: "Mbak Mega
dan pembantu-pembantunya HARUS DIHORMATI..." Poros tengah
kalo benar menghormati Gus Dur, sudah tahu siapa yg harus
dipilih.

Wanna bet?

Yw.



Biografi: Gus Dur

1999-10-20 Terurut Topik Yusuf-Wibisono

;-)

Ada yg punya, anybody?

Yw.



Apakah Penyandang-Cacat Pantas Jadi Presiden?

1999-10-20 Terurut Topik Yusuf-Wibisono

;-)

Sekedar opini, semoga berkenan. Ini bukan untuk mengungkit-
ungkit kekurangan orang lain, hanya sekedar berusaha untuk
melihat dengan jernih.

Apakah penyandang cacat pantas menjadi presiden?

Rupanya bangsa Indonesia (melalui MPR-nya, ditrigger oleh poros
tengah) telah menjawabnya dengan penuh kemuliaan. Ini sekaligus sebagai
penghargaan seluruh rakyat Indonesia (mudah-mudahan tidak terlalu
bombastis) kepada segenap penyandang cacat, tidak saja di Indonesia,
tapi insya Allah di seluruh dunia. Bangsa Indonesia melihat
keseluruhan, bukan sekedar melihat kulit. Alhamdulillah.

Dari sisi itu, Indonesia lebih maju dari Amerika atau negara-negara
lain yang mengaku embah kakungnya demokrasi. Kali ini kita memberi
mereka sedikit pelajaran hidup (andai saja mereka mau belajar dan
mengurangi sedikit arogansinya ;-). Soal apakah memang benar
demokrasi itu memiliki embah kakung atau tidak, itu rasanya tidak
perlu diperpanjang di sini.

Siapa di dunia ini, manusia, yang tidak memiliki cacat? Siapa?
Tidak ada. Cacat bagaimana yang dapat diterima? Apakah cacat
rohani, membohongi publik (ketika diperiksa di bawah sumpah oleh
jaksa independen); atau berselingkuh dengan pegawai magang,
saling pagang-pagangan dan bahkan yang lebih dari itu?
(Catatan: Mohon tidak dicari di kamus manapun pagang-pagangan
itu artinya apa, karena poinnya bukan di situ).

Bangsa yang besar, adalah bangsa yang tahu mana yang penting, mana
yang tidak penting. Dunia sekarang melihat, ada bangsa yang tidak
mempermasalahkan kekurangan fisik yang memang kecil saja artinya
bagi posisi presiden (dan ini penghargaan tinggi bagi Megawati,
dan PDI Perjuangan atas sportivitasnya, sebagaimana diungkapkan Gus
Presiden pada speech pertamanya)... Tapi, dunia juga tahu, ada bangsa
yang merasa oke-oke saja menerima presiden yang tukang selingkuh, dan
berani-beraninya menipu rakyat di bawah sumpah... (Sesudah itu
menggurui bangsa lain pula tentang demokrasi).

Siapa lebih luhur dari siapa, insya Allah waktu akan membuktikan.

Salam,
Yusuf Wibisono.