[ppiindia] Re: Semagat Sosialismus

2005-04-04 Terurut Topik widyapati


salam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, givingnewhope [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 

 Jadi maksudnya kira-kira begini:
 Semua orang bekerja untuk sebuah badan (entah dalam scub state 
 ataupun koperasi), kemudian badan yang bersangkutan akan 
 mendistribusikan profit (baca: kelebihan) tersebut ke anggotanya 
 dengan catatan mencukupi kebutuhan dasar anggota. Bila ada kelebihan, 
 maka kelebihan itu akan didistribusikan seturut dengan kontribusi 
 yang diberikan. 
 Yach mirip2 dengan prinsip KUD di Indonesia lah.

memang banyak kemiripan, namun banyak juga improvisasinya. 
misl. bedanya PROUT akan meniadakan private institutions yang umumnya
menjadi halangan bagi pertumbuhan kooperasi ini. caranya awalnya
dengan memberikan banyak keleluasaan bagi koperasi dan aturan dan
kewajiban yang semakin memberatkan bagi private inst. dengan demikian
ada iklim yang kondusif. tentu saja harus ada penghargaan dari
masyarakat terhadap sistem ini.

3 syarat bagi kesuksesan kooperasi:
1. honest, trustworthy leaders. jadi bukan semata-mata melihat
pendidikannya. bagi mereka yang memenuhi syarat I ini bisa saja
diberikan kesempatan untuk higher education dan training, ini menjadi
bagian dari insentif. insentif tidak semata dalam wujud uang. tujuan
utama insentif selain memotivasi adalah agar mereka bisa
bekerja/melayani lebih maksimal dengan kelebihan potensinya.
mereka yang jadi nelayan juga berhak atas insentif jika lebih
produktif dari yang lain. manager yang tidak produktif sudah
seharusnya diganti dan tidak diberikan insentif/dikurangi. keputusan
ada di tangan anggota/demokrasi. atau kalau jumlahnya besar dibentuk
boards. 

2. strict administration with transparent occounting to build
confidence amongst the coop members and the public. 
3. penghargaan dan penerimaan sistem koop oleh masyarakat luas. perlu
ada edukasi akan keuntungan sistem ini bagi keadilan sos-ek.

kekurangan kooperasi yg lain saat ini adalah banyak pemimpinnya yang
melarikan aset, kooperasi jadi bangkrut atau rugi. syarat no 1 di atas
menaggulangi problem ini.  
manusia semua punya kecenderungan negatif dan positif. iklim kapitalis
sekarang kondusif bagi pemunculan yang negatif (konsumerisme, beli
karena ingin bukan karena 'butuh', pake segala cara,...), sedang
dalam PROUT kondusif untuk kecenderungan positif. iklim di semua
strata kehidupan dalam sistem PROUT mementingkan human development,
values, ethics, actualization, justice, and universalism or love for
all beings, selain sistem edukasi yang mendukung ke arah ini. akhirnya
akan membentuk SDmanusia yang berkualitas dan moralis. ini didukung
pula oleh terjaminnya kebutuhan dasar bagi setiap orang. banyak orang
terpaksa mencuri karena lapar, atau rakus karena mrp bagian dari
budaya kapitalis.

puas?

salam,
Wid






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks  Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Semagat Sosialismus

2005-04-04 Terurut Topik widyapati


--- In ppiindia@yahoogroups.com, givingnewhope [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 

 Saya belum sempat membaca prinsip2 prout (malahan baru denger), jadi 
 maklum aja kalo salah nangkep maksud suz.

yap, PROUT masih baru, walaupun diperkenalkan th 1959 oleh Sarkar. Di
india PROUT movement sempat dilarang oleh Indira Gandhi Comunism di
Bihar state. ribuan pengikut ditangkap dan dibui. Sarkar sendiri
dipenjara 1971-78 dan beberapa kali dicoba dibunuh, sampai diracun
dengan sianida, tapi gagal. akhirnya beliau protes dengan 5 tahun 2
bulan puasa (tiap hari hanya minum 2 cup air bercampur yogurt), beliau
dibebaskan tanpa syarat setelah Gandhi digantikan.

di dunia internsl PROUT baru mulai dipelajari. namun di beberapa
tempat sudah dicoba dieksperimenkan. Chavez pres Venezuela sendiri 2
th lalu mengundang Proutist untuk mentraining pelaku ekonomi mereka
dgn PROUT. di Brazil ideologi ini mendapat support dari kalangan
aktivis, ekonom  jurnalis. termasuk Noam Chomsky, kritikius US
government  kapitalisme terbesar sejak 30thn ini, mengatakan:

what reasonable people hope for, I think, is a world system of a very
different kind. Alternatif visions are crucials at this moment in
history. Prout's cooperative model of economic democracy, based on
cardinal human values and sharing the resources of th eplanet for the
welfare of everyone, deserves our serious consideration. (in After
Capitalism, by Maheshvarananda)

salam,
Wid







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks  Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Semagat Sosialismus

2005-04-04 Terurut Topik widyapati


salam,
ada benarnya juga.
yakni Marx memandang bahwa setiap manusia punya harkat  derajat yang
sama, jadi berhak atas penghidupan yang layak. tetapi ia agak jauh di
dalam mendefiniskan 'kesamaan' manusia ini. ia tidak melihat
individual differences, bahwa manusia butuh aktualisasi, melampaui
semata pemenuhan kebutuhan2 dasarnya. semua orang dikonrtol dari
pusat. kebebasan nol dalam sistem komunis. menurut Amnesti
Internasional, th 2001 saja di cina tidak kurang dari 4000 aktivis
sosil-agama dieksekusi. 200-an aktivis Falun Gong mati tersiksa
didalam bui. tak ada yang lupa dg T-Square th 1989?

salam,
Wid

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Apakah Anda tidak keliru?
 
 - Original Message - 
 From: halim hd [EMAIL PROTECTED]
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, April 03, 2005 6:13 PM
 Subject: Re: [ppiindia] Re: Semagat Sosialismus
 
 
 
  tentang konsep manusia menurut marx, mungkin yang
  paling jernih dalam membahasnya adalah erich fromm.
  secara singkat manusia di dalam analisis konsep marx
  tentang manusia, dia (marx) tidak mel
ihat manusia
  seperti mesin atau sekedar material.
  hhd.
 
  --- widyapati [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, givingnewhope
  [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
  
   Salam balik maniez..
   Saya comment yang ini aja deh:
  
** menurut Sarkar, kesalahan utama Marx adalah
  dia itu melupakan
prinsip Diversity atau keanekaragaman. setiap
  orang kebutuhannya
   nggak
sama berupa kebutuhan dasar doang, tetapi juga
  akan termotivasi
   untuk
bekerja lebih jika ada reward extra. jadi
  menurutnya, selain
   dipenuhi
kebutuhan dasar setiap orang, mereka yang
  bekerja lebih banyak
seharusnya diberikan insentif/bonus. Sarkar
  menwarkan sistem yang
menutupi kelemahan kapitalisme dan komunisme,
  disebut dengan PROUT
(Progressive Utilisation Theory)
  
  
   Justru karena marx menyadari (bahkan sangat
  menyadari) bahwa
   diversity adalah sumber bencana. Sejarah sudah
  membuktikan
   pengelompokan manusia ke dalam strata-strata yang
  berbeda melahirkan
   ketidakadilan, ekslusivitas bahkan
  pengeksploitasian manusia besar-
   besaran.
 
  ** kesalahannya kapitalis adalah kebebasan penuh
  yang akhirnya
  menciptakan ketidakadilan. yang kuat akan selalu
  menang dan semakin
  makmur sedang yang lemah akan semakin terhimpit.
 
  di pihak lain, sekali lagi inilah kesalahannya Marx
  yang dipointed
  out. melupakan bahwa masyarakat itu punya kehendak
  bebas, adalah
  kumpulan individu, bukan kumpulan mesin-mesin yang
  bisa diperlakukan
  sama. di dalam sistem ini semua orang mendapat
  imbalan sama apakah dia
  dokter atau tukang sapu. coba mana orang mau
  termotivasi...
  Dia menganjurkan ekstrim yang kiri (kendali kaku)
  untuk menghindari
  ekstrim yang kanan (kebebasan). kendali penuh oleh
  state akan
  mengebiri kebebasan individu berkespresi, berkarya,
  sesuai dengan
  potensi alamiahnya.
  jadi sederhananya Marx melihat manusia seperti benda
  mati, nggak ada
  human psychology, apalagi spirituality. meski ia
  sendiri tidak pernah
  menentang spirituality lho, tetapi jalan spiritual
  tertutup dalam
  sistem ini. pendeknya manusia hidup cuman untuk
  memenuhi kebutuhan
  dasarnya itu doang, sangat materialistik...
 
  dalam PROUT, pada dasarnya pemenuhan kebutuhan pokok
  setiap orang
  harus dijamin. lalu insentif akan didistribusikan
  sesuai dengan
  sumbangsih perorangan berasal dari kelebihannya
  produk atau kekayan
  yang ada. dengan demikian tidak akan ada penumpukan
  kekayaan
  berlebihan, dan tetap ada motivasi dan kesempatan
  bagi yang berpotensi
  untuk berkarya semakin banyak. setiap orangpun tidak
  lagi tertekan
  memikirkan kebutuhan dasarnya melulu lihat
  sekarang setiap orang
  hidupnya nggak lebih buat cari nafkah/uang.
  di sistem baru ini hidup menjadi ladang untuk
  mengolah bakat dan hobi,
  seperti seni, budaya, servis, rohani, semua akan
  mendapat tempatnya.
  manusia menjadi penuh, aktualisasi kata Maslow.
 
  dalam PROUT teknologi tetap dikembangkan. tujuannya
  adalah efisiensi
  kerja. tetapi bukan memperkaya pemilik modal, namun
  dengan upah yang
  sama waktu kerja bisa dipotong, sehingga ada waktu
  extra buat di rumah..
 
  Prinsip pertama PROUT adalah, tidak ada satu
  individupun diijinkan
  mengakumulasi kekayaan tanpa ijin atau persetujuan
  dari badan kolektif
  dua, harus ada pemanfaatan maksimal dari potensi
  alam, mental dan
  spiritual dari alam semesta ini
  tiga, harus ada pemanfaatan maksimal dari potensi
  fisik, metafisik
  dan spiritual dari individu dan masyarakat
  empat, harus ada penyesuaian yang tepat antara
  pemanfaatan potensi;
  fisik, metafisik, alam, mental, dan spiritual
  lima, metode pemanfaatan adalah bervariasi sesuai
  dengan perubahan
  waktu, tempat dan orang, dan sifat dari pemanfaatan
  ini adalah progresif
 
 
 
  Maka dari itu ia menciptakan sebuah sistem yang
  komunal
   serta melampau

[ppiindia] Re: Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?

2005-04-04 Terurut Topik widyapati


salam, 

perubahan itu butuh ide yang konstruktif, selain cuma 'kritik'. kritik
malahan bisa membuat yang dikritik itu semakin pinter dan mengubah
cara-caranya agar semakin canggih dan tertutupi.

Wid

--- In ppiindia@yahoogroups.com, RM Danardono HADINOTO
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Bukankah dalam UUD 45 kekayaan alam dinyatakan sebagai kekayaan milik 
 rakyat? Jadi, de iure tak ada orang asing yang mempunyai kewenangan 
 merambah kekayaan alam kita.
 
 Masalahnya, bukanlah, rakyat tak mempunyai hak untuk mengolah, namun, 
 kita harus lihat secara jeli, siapakah rakyat itu? Tidakkah 
 pemerintah juga bagian dari rakyat? juga anggauta DPR? Bukankah 
 mereka dipilih dari kalangan rakyat?
 
 Rakyat sendiri tak mungkin mengolah kekayaan alam. rakyat yang mana? 
 dengan cara apa? dari mana modalnya? Jadi, yang namanya rakyat itu 
 harus ditransform menjadi pelaku ekonomi yang mengelola. Dalam bentuk 
 apa?
 
 Bentuk sosialisme, dimana tak boleh ada modal pribadi? dalam bentuk 
 koperasi, dimana rakyat berkumpul dengan modal kecil? dalam bentuk 
 kapitalisme, dimana yang memiliki modal dikalangan rakyat (Bob Hassan 
 juga rakyat kan?) mengelola?
 
 Bagaimana jawaban bangsa kita?
 
 Salam
 
 Danardono
 
 
 
 
 
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  tidak ada yang kurang dari bangsa sebesar indonesia ini,
  yang kurang adalah rakyat  tidak punya hak untuk mengolah kekayaan
  alam kita sendiri  ... coba lihat saja bagaimana para penambang
  tradisional selalu ditertibkan demi kepentingan para penambang
  multi national  ...   yang kurang adalah rakyat ini selalu di 
 intimidasi
  oleh para penguasannya sendiri,  co ba lihat tingkah bejad para 
 trantib
  di jakarta yang memperlakukan bangsanya sendiri seperti
  anjing yang tidak boleh berusaha dan cari makan   ..
  
  tidak ada peraturan yang jelas yang membuat bangsa ini
  selalu terpuruk, dimata hukum tidak ada pembelaan sama
  sekali dari zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan
  yang dianggap sebagai jembatan emas bagi penguasa
  untuk memeras rakyatnya sendiri ...
  
  rakyat indonesia sekarang di larang untuk berusaha di negerinya
  sendiri sedangkan bangsa asing yang berusaha bisa
  menguasai seluruh property dan alam di indonesia,
  jadi wajarlah lah sampai hari kiamat bangsa ini akan tetap
  terpuruk  
  
  salam, keterpurukan  
  
  
  
  
  
  
  
  To: [EMAIL PROTECTED] ;
  ekonomi-nasional@yahoogroups.com ;
  proletar@yahoogroups.com ;
  [EMAIL PROTECTED] ;
  [EMAIL PROTECTED] ;
  ppiindia@yahoogroups.com
  
  Cc: [EMAIL PROTECTED] ;
  filsafat@yahoogroups.com
  
  
  
  Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia?
  
  Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar
  ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi
  alam , duh luar biasa berlimpah ruah? flora-fauna
  dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya
  mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah
  besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga,
  dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn
  luas yg dari samudera hindia hingga pasifik
  menjanjikan sekali.
  
   Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja
  ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura
  bermekaran jadi potensi siap panen? Iklim memberi
  harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan
  hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin
  menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka
  hayati? Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan
  lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap
  dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international.
  
  Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan
  kaya seni budaya. Penduduk aneka rupa dri kuning,
  coklat , hitam hingga putih bak pualam ?.Posisi amat
  strategis dipersimpangan dunia dan bisa menentukan
  kelancaran transportasi jagad?Bisa dikatakan Indonesia
  kita adalah untaian zambrud Khatulistiwa.. tiada dua
  dan nyata.
  
  Tapi realitas kita mengherankan semua ? Kenyataan
  berkata sebaliknya
  
  Negeri indah, kaya , strategis dan beraneka rupa
  adalah negeri para maling, wilayah konflik bersenjata,
  rawan gesekan antar Suku,Agama,Ras,Antar Golongan,
  penuh gerakan diam-diam bersenjata( teroris). Tempat
  suburnya koruptor leluasa meraup uang negara,
  kriminalitas menjadi-jadi, pornografi,  kelaparan,
  inflasi dan manipulasi, sekaligus daerah penyelundupan
  paling menjanjikan di dunia?
  
  Peristiwa di nusantara jadi berita dunia.
  Bukan karena kekaguman atau daerah percontohan global,
  tapi selaku breaking News dan Headline media-media
  Internasional semacam CNN, Reuters, NHK dan AFP bagi
  berbagai bencana oleh-oleh Yang Kuasa bagi bangsa
  akibat kelancangan pelanggaran hukum Ilahi dan
  peristiwa konflik sipil yg belum reda hingga sekarang.
  
  Pasti  ada  yg kurang dgn kita? Apa coba?
  
  Seorang Tan malaka si Revolusioner Sosialist  bapak
  pendiri bangsa pernah berkata;
  BANGSA INI KEKURANGAN WELTANSCHAUUNG
  
  Apa itu weltanschauung? ?
  Yaitu 

[ppiindia] Re: Semagat Sosialismus

2005-04-03 Terurut Topik widyapati


salam

 Prinsip utama PROUT sebenarnya adalah prinsip ala robin hood yang 
 sudah diterapkan di amerika, dimana 'mencuri dari yang kaya untuk 
 diberikan kepada yang miskin'. 
  Sistem PROUT tentu saja bertujuan mulia, namun tidak menyentuh akar 
 permasalahan (dengan asumsi insentif pada sistem prout diperoleh dari 
 pajak berdasarkan jumlah kekayaan). 

** anda salah ngerti, insentif itu bukan pajak atau semacam kewajiban
bagi orang kaya, tapi maksudnya bonus bagi yang bekerja extra. 
lihat prinsip PROUT lainnya:
no. 9 kebutuhan dasar semua orang dijamin sesuai dengan jamannya
no. 10 surplus setelah distribusi kebutuhan dasar ini lalu dibagikan
sesuai dengan nilai sosial dan produktivitas pelayanan individu
no. 11 peningkatan standar hidup manusia adalah indikasi dari
vitalitas suatu masyarakat

misalnya; baik petani, tukang, guru, dokter, dll. semua dapet
pendapatan minimum cukup buat membeli 5 kebutuhan dasar. setelah
semuanya dapat yang minimum itu, kalau ada barang dan jasa/uang sisa,
maka yang dokter dikasih bonus extra buat cicil mobil sehingga kerja
dokter jadi lebih cepat/efisien. yang jadi guru bisa beli motor, dan
yang petani cukup buat bayar angkot. suatu saat kalau barang dan jasa
extra semakin banyak, yang dokter bisa gaji sopir, guru bisa beli
mobil, petani bisa beli motor, gitu lho jadi ada penyesuaianstandar
dari waktu ke waktu
cara ngaturnya (misalnya) lewat upah minimum yang strict dan
benar-benar cukup untuk kebutuhan dasar. lalu ada batas upah max
disesuaikan dengan ketersediaan extra barang dan jasa.

On the other hand, sistem ini 
 mengalami kesulitan ketika mencoba untuk mendedefisikan arti 'orang 
 kaya' pada perusahaan-perusahaan tbk. Ironisnya, fakta empiris 
 menunjukkan bahwa kekayaan para kapitalis sebagian besar 
 terdistribusikan (baca: terkamuflase) dalam perusahaan-perusahaan 
 terbuka (tbk) dan bukan pada perusahaan-perusahaan perorangan 
 (seperti agen konsultan, toko kelontong, dsb). 


** dalam PROUT ada tiga bentuk badan usaha;
1. mayoritas  badan usaha (dalam ukuran sedang)adalah berbentuk
kooperasi, usaha bersama dan setiap anggota bekerja bersama di
dalamnya. mis. usaha pertanian, dagang, jasa-jasa .
2. jika butuh badan yang besar dan kompleks, atau menyangkut orang
banyak, maka badan ini dimiliki oleh negara. misalnya natural
resources, jalan, jasa transportasi nasional, dll.
3. jika ukurannya kecil, cukup dimiliki oleh rumah tangga/individu,
misalnya tukang cukur, tukang jahit,dll

semua badan usaha melakukan produksi berdasarkan kebutuhan, bukan
produksi untuk profit. perbandinagn antara jumlah produk dan
permintaan dikendalikan stabil. 

jadi tak ada prs tbk. nggak ada kesempatan buat akumulasi kekayaan dlm
PROUT . memang laju pembangunan jadi agak seret dibanding kapitalis,
namun pasti buat kesejahteraan bersama. bagaimana dengan usaha milik
negara yg cenderung dikorupsi?...di sinilah kontrol harus kuat, dari
atas maupun dari masyarakat. 

  dua, harus ada pemanfaatan maksimal dari potensi alam, mental dan
  spiritual dari alam semesta ini
  tiga, harus ada pemanfaatan maksimal dari potensi fisik, metafisik
  dan spiritual dari individu dan masyarakat
 
 Prinsip 'maksimal' dalam PROUT ini identik dengan pengeksploitasian 
 manusia versi kapitalis dan (mungkin) komunis. Lalu apa kelebihannya?
 
** jauh sekali bedanya. pemanfaatan maksimal demi keuntungan bersama
maupun invididu, dengan tetap melihat kepentingan-kepentingan lain
(ada skala prioritas), lihat prinsip keempat (ada penyesuaian yang
tepat dalam pemanfaatan...), ex. pengelolan SDAlam tanpa merugikan
ekosistem. kerja keras untuk pemaksimalan potensi fisik dikurangi
untuk memaksimalkan potensi mental dan spiritual, caranya waktu kerja
semakin dipotong sehingga bisa berkarya dalam bidang seni atau praktek
rohani, meditasi
pada prinsipnya, setelah pemenuhan kebutuhan pokok, pemaksimalan fisik
adalah kurang penting dibanding pemaksimalan mental, lebih kurang lagi
dibanding spiritual. ini jauh dari isi pikirannya Marx.

 Kesimpulan: PROUT adalah ciptaan kapitalis untuk mencegah terjadinya 
 revolusi sosial, namun tidak menyelesaikan permasalahan yang 
 sebenarnya yaitu 'gap kaya-miskin'. hahaha.. JK

***hahaha..kesimpulan anda tetap salah, sedikitpun anda belum paham.
menurut Sarkar, ada dua cara revolusi. pertama adalah lewat aplikasi
daya intelek (mis. kritik, propaganda ide baru, tekanan lewat media,
oratory) tapi pada era kapitalis cara ini akan butuh waktu lama kalau
nggak impossible. they (capitalists)are excessively cunning!! kasihan
rakyat yang terjepit di bawah itu bisa nggak tahan lebih lama lagi. 
cara kedua adalah menggunakan kekuatan fisik. tentu application of
physical force ini bisa saja bloody atau bisa saja tidak (bandingkan
dengan revolusi ala Marx yang selalu violence). cara kedua inilah yang
beliau anjurkan kalau anda memang serius merubah nasib bangsa.

salam,
WId





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child.  

[ppiindia] Re: Semagat Sosialismus

2005-04-02 Terurut Topik widyapati


salam Newhope...

--- In ppiindia@yahoogroups.com, givingnewhope [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Oke kembali ke pokok permasalahan, secara garis besar semangat marx
 kira-kira begini:
 Marx memimpikan sebuah masyarakat sosial yang adil dimana setiap
 manusia mendapatkan persamaan hak tanpa mengekslusifkan kelompok
 tertentu. Maka dari itu, seorang sufi kenamaan muslim (saya lupa
 namanya) pernah berkata: Marx itu kafir pikirannya tapi mulia
 hatinya..

** menurut Sarkar, kesalahan utama Marx adalah dia itu melupakan
prinsip Diversity atau keanekaragaman. setiap orang kebutuhannya nggak
sama berupa kebutuhan dasar doang, tetapi juga akan termotivasi untuk
bekerja lebih jika ada reward extra. jadi menurutnya, selain dipenuhi
kebutuhan dasar setiap orang, mereka yang bekerja lebih banyak
seharusnya diberikan insentif/bonus. Sarkar menwarkan sistem yang
menutupi kelemahan kapitalisme dan komunisme, disebut dengan PROUT
(Progressive Utilisation Theory)
 
 Cuma marx keliru. Ternyata sistem yang dirancangkannya itu tidak
 menyetuh akar permasalahan yang sebenarnya yaitu NAFSU MANUSIA.
 Sehingga tidak heran, komunis hanyalah melahirkan sebuah bentuk
 ditaktorisme tunggal.

** masalahnya juga adalah bahwa kekuasaan disentralkan pada state,
bukan kepada rakyat, misalnya lewat koperasi rakyat diberikan
kekuasaan mengurus ekonominya

 
 Yach, manifesto marxisme ini tidaklah salah seratus persen, cuma
 masih perlu improvement di sana-sini. Maka dari itu lahirlah sebuah
 konsep baru yang dikenal dengan sosialis-demokrat. Tujuannya cuma
 satu yaitu 'membatasi ruang gerak kapitalis' sehingga gap antara kaya-
 miskin yang melahirkan revolusi sosial akibat kemiskinan sebagaimana
 yang terjadi di prancis tidak terjadi.

** konsep sosialis demokrat ini juga dikumandangkan dalam World Social
Forum Di Porto Alegre, Brazil - 2005. Chavez, Presiden Venezuela yang
kuat memblok US empire adalah salah satu pendukungnya

 
 Sedemikian destruktifnya kapitalis dan liberalis ini, maka George
 Soros sendiri pernah berkata bahwa pasar Fundamental Liberal
 (sebagaimana yang dianjurkan oleh adam smith) pantas untuk
 dikendalikan. Liberalisme telah membawa dunia kearah malapetaka
 ekonomi dan sosial. Dan ia pun melanjutkan bahwa tujuan hidupnya saat
 ini adalah menjatuhkan rejim bush.

Di mana kira2 Soros mengucapkan demikian? (sumbernya) trus apa maunya
dia apa ada ide konstruktif?

salam, Widya


 
 
 Salam,
 Giving
 
 Sumber: dari milis [EMAIL PROTECTED]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Chavez revolusi Bolivarian

2005-04-02 Terurut Topik widyapati


salam,

ada banyak hal menarik yang perlu dipelajari dalam revolusi
Bolivarian. simak beberapa tulisan tentang presidennya, Chavez.

lebih lengkap di http://en.wikipedia.org/wiki/Hugo_Ch%E1vez

Chávez has made Latin American integration one of the centerpieces of
his policies. This has come in many forms: the creation or extension
of joint institutions like Petrosur, Telesur, and Mercosur; bilateral
trade relationships with other Latin American countries, including
arms purchases from Brazil, oil-for-expertise trades with Cuba, and a
pipeline through Colombia. Venezeula's relationship with its neighbor
Colombia has been rocky at times, though; with events like the Rodrigo
Granda affair temporarily throwing the relationship into crisis.
President Hugo Chávez and Saddam Hussein in 2000
President Hugo Chávez and Saddam Hussein in 2000

Venezuela has had a mostly antagonistic relationship with the United
States for many reasons: Chávez's hawkish stance in OPEC, his public
friendship and trade relationship with Cuba and Fidel Castro; and his
numerous public statements in opposition to U.S. economic and foreign
policy. In response to the ouster of Haitian President Jean-Bertrand
Aristide in February 2004, with U.S. assistance, Chávez called U.S.
President George W. Bush a pendejo (prick) and threatened to cut off
all oil exports to the United States if it took any more action
against his country. [4] 
(http://www.reuters.com/locales/newsArticle.jsp;:4042a149:0c1a48964cc2b5?type=worldNewslocale=en_INstoryID=4463411)
He was also the first democratically-elected president to visit Iraqi
President Saddam Hussein since the 1991 Gulf War, on August 11, 2000,
and strongly opposed the 2003 invasion of Iraq. The United States has
consistently opposed Chávez, though constitutionally elected,
recognizing the Carmona government during the 2002 coup, calling
Chávez a negative force in the region, and requesting support from
Venezuela's neighbors in isolating Chavez. On 20 February 2005, Chávez
stated that he had reasons to believe that the U.S. had plans to have
him assassinated; he said that any attempt would mean that Venezuela
would cut off oil to the U.S. [5]
(http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/americas/4282603.stm) This was a
claim first made a week before by Fidel Castro [6]
(http://www.mercurynews.com/mld/mercurynews/news/world/10886111.htm?1c)
[edit]

Social programs

Venezuela under Chávez has started numerous social programs: Barrio
Adentro, an initiative to provide free health care to poor and
underserved areas, Mission Robinson and Mission Sucre to increase
literacy and basic education. The literacy programs are centered on
learning to read and understand the Venezuelan Constitution and their
inherent rights as Venezuelan citizens. These programs have been
criticized as inefficient and incomplete by opposition figures but are
widely heralded and appreciated by Chávez backers.
Chávez speaks at an camp. (Photo: Marcello Jr/ABr)
Enlarge
Chávez speaks at an MST camp. (Photo: Marcello Jr/ABr)

Many of these programs involve importing expertise from abroad;
Venezuela is providing Cuba with 53,000 barrels (8,000 m³) of
below-market-rate oil a day in exchange for the service of hundreds of
physicians, teachers, and other professionals. (BBC)
(http://news.bbc.co.uk/2/hi/business/4035787.stm)

The Ley de Tierras (Land Law), passed by decree in November 2001,
created Plan Zamora to enact land reforms in Venezuelan agriculture:
taxing unused landholdings, expropriating unused private lands (with
compensation), and giving inheritable, unsellable land grants to small
farmers and farm collectives. The rationale given for this program was
that it would be part of generating food security for the country, a
net food importer which has seen vast disinvestment in its rural areas
since oil wealth was discovered. However, the eventual reach of such
reforms is questioned as Venezuela has already near 90% of its
population in urban settings. In early 2005 forced seizures were
initiated against the law own provisions, dangerously politicizing the
process of land redestribution.
[edit]

Media

All of the five mainstream TV networks and most major mainstream
newspapers oppose Chávez, but a small minority of the media is said to
support him. Chávez claims the opposition media is controlled by the
interests which oppose him, whereas the media accuse him of having
intimidated journalists with his pronouncements and of allegedly
sending gangs to threaten journalists with physical violence.

In 2005, the Chávez government announced the creation of Telesur, a
proposed Latin America-wide television network to compete with CNN en
español and Univision.
[edit]

Labor

Chávez has had a combative relationship with the nation's largest
trade union confederation, the CTV, historically aligned with the
Acción Democrática party. During December 2000 local elections, Chávez
placed a referendum on the ballot to force internal elections within
unions. The 

[ppiindia] Re: Semagat Sosialismus

2005-04-02 Terurut Topik widyapati


--- In ppiindia@yahoogroups.com, givingnewhope [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 
 Salam balik maniez..
 Saya comment yang ini aja deh:
 
  ** menurut Sarkar, kesalahan utama Marx adalah dia itu melupakan
  prinsip Diversity atau keanekaragaman. setiap orang kebutuhannya 
 nggak
  sama berupa kebutuhan dasar doang, tetapi juga akan termotivasi 
 untuk
  bekerja lebih jika ada reward extra. jadi menurutnya, selain 
 dipenuhi
  kebutuhan dasar setiap orang, mereka yang bekerja lebih banyak
  seharusnya diberikan insentif/bonus. Sarkar menwarkan sistem yang
  menutupi kelemahan kapitalisme dan komunisme, disebut dengan PROUT
  (Progressive Utilisation Theory)
 
  
 Justru karena marx menyadari (bahkan sangat menyadari) bahwa 
 diversity adalah sumber bencana. Sejarah sudah membuktikan 
 pengelompokan manusia ke dalam strata-strata yang berbeda melahirkan 
 ketidakadilan, ekslusivitas bahkan pengeksploitasian manusia besar-
 besaran. 

** kesalahannya kapitalis adalah kebebasan penuh yang akhirnya
menciptakan ketidakadilan. yang kuat akan selalu menang dan semakin
makmur sedang yang lemah akan semakin terhimpit.

di pihak lain, sekali lagi inilah kesalahannya Marx yang dipointed
out. melupakan bahwa masyarakat itu punya kehendak bebas, adalah
kumpulan individu, bukan kumpulan mesin-mesin yang bisa diperlakukan
sama. di dalam sistem ini semua orang mendapat imbalan sama apakah dia
dokter atau tukang sapu. coba mana orang mau termotivasi...
Dia menganjurkan ekstrim yang kiri (kendali kaku) untuk menghindari
ekstrim yang kanan (kebebasan). kendali penuh oleh state akan
mengebiri kebebasan individu berkespresi, berkarya, sesuai dengan
potensi alamiahnya. 
jadi sederhananya Marx melihat manusia seperti benda mati, nggak ada
human psychology, apalagi spirituality. meski ia sendiri tidak pernah
menentang spirituality lho, tetapi jalan spiritual tertutup dalam
sistem ini. pendeknya manusia hidup cuman untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya itu doang, sangat materialistik...

dalam PROUT, pada dasarnya pemenuhan kebutuhan pokok setiap orang
harus dijamin. lalu insentif akan didistribusikan sesuai dengan
sumbangsih perorangan berasal dari kelebihannya produk atau kekayan
yang ada. dengan demikian tidak akan ada penumpukan kekayaan
berlebihan, dan tetap ada motivasi dan kesempatan bagi yang berpotensi
untuk berkarya semakin banyak. setiap orangpun tidak lagi tertekan
memikirkan kebutuhan dasarnya melulu lihat sekarang setiap orang
hidupnya nggak lebih buat cari nafkah/uang. 
di sistem baru ini hidup menjadi ladang untuk mengolah bakat dan hobi,
seperti seni, budaya, servis, rohani, semua akan mendapat tempatnya.
manusia menjadi penuh, aktualisasi kata Maslow.

dalam PROUT teknologi tetap dikembangkan. tujuannya adalah efisiensi
kerja. tetapi bukan memperkaya pemilik modal, namun dengan upah yang
sama waktu kerja bisa dipotong, sehingga ada waktu extra buat di rumah..

Prinsip pertama PROUT adalah, tidak ada satu individupun diijinkan
mengakumulasi kekayaan tanpa ijin atau persetujuan dari badan kolektif
dua, harus ada pemanfaatan maksimal dari potensi alam, mental dan
spiritual dari alam semesta ini
tiga, harus ada pemanfaatan maksimal dari potensi fisik, metafisik
dan spiritual dari individu dan masyarakat
empat, harus ada penyesuaian yang tepat antara pemanfaatan potensi;
fisik, metafisik, alam, mental, dan spiritual
lima, metode pemanfaatan adalah bervariasi sesuai dengan perubahan
waktu, tempat dan orang, dan sifat dari pemanfaatan ini adalah progresif



Maka dari itu ia menciptakan sebuah sistem yang komunal 
 serta melampau batas-batas peradaban manusia entah itu budaya, agama, 
 atau apapun. Hanya saja pemikiran marx meleset, karena pada 
 praksisnya, ternyata sistem yang diciptakannya itu berjipak pada 
 subjektivitas penjalan sistem tersebut. Artinya, marx tidak menyentuh 
 akar-permasalahan manusia yang sebenarnya yaitu 'hawa nafsu'. Karena, 
 apabila sistem itu jatuh ke dalam tangan seorang manusia rakus maka 
 akan melahirkan rejim ditaktorisme dan pengeksploitasian manusia. 
 Tetapi bila dijalankan oleh tangan seorang bijak, maka KEMUNGKINAN 
 BESAR melahirkan perdamaian, kesejahteraan serta keadilan. 

** tangan bijak yang dimaksudkan hanyalah sebuah impian. 

 Mengenai PROUT saya belum bisa berkomentar banyak karena memang ini 
 info baru. Kira2 bisa anda jelaskan kelebihan sistem PROUT ini 
 dibandingkan kapitalis dan sosialis?
 
** sudah di atas 

salam,

Widya





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks  Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org

[ppiindia] Re: MASIH ADAKAH SOLUSI BAGI EKONOMI KITA?

2005-04-01 Terurut Topik widyapati




IMF yang sudah jelas-jelas senjatanya para kapitalis buat menjajah
negara-negara miskin kenapa masih saja diikuti. Argentina dulunya juga
negara yang lebih baik tetapi akhirnya bangkrut gara-gara mengikuti
ulah IMF itu.

Alternatif yang bisa menjadi pilihan bangsa indonesia saya kira saat
ini adalah desentralisasi ekonomi. perlu dibentuk unit-unit ekonomi
berdasarkan wilayah, jumlah penduduk, etc. yang berusaha memenuhi
kebutuhan pokoknya sendiri. dari pangan, pakaian, kesehatan,
pendidikan, dan perumahan. setip unit berusaha semaksimal mungkin
memanfaatkan sumberdaya lokal yang dimiliki sebelum mengimpor dari
luar. ini akan menyerap banyak tenaga kerja. dan dengan demikian
setiap unit akan menjadi self-independent. roda perekonomian
dijalankan dengan sistem kerja-sama dan kooperasi. jadi tidak ada lagi
orang yang menumpuk keuntungan, jadi tak ada lagi ulah menaikkan harga
seenaknya demi keuntungan pribadi.

Widya
Economy as the content of life is a deadly illness, because infinite
growth  does not fit into a finite world. that economy should not be
the content of life, has been told to the mankind by all its teachers;
that it cannot be, is evident todayif the spiritual value of the
inner man is neglected, then selfishness, like capitalism, fits the
orientation better than a system of love for one's fellow beings. -
E. F. Schumacher

--- In ppiindia@yahoogroups.com, HMP [EMAIL PROTECTED] wrote:
 udah susah solusinya kecuali negara ini di BOT ke asing.
 
   - Original Message - 
   From: Sang 
   To: ppiindia@yahoogroups.com 
   Sent: Thursday, March 31, 2005 5:05 PM
   Subject: [ppiindia] MASIH ADAKAH SOLUSI BAGI EKONOMI KITA?
 
 
 
 
   To: [EMAIL PROTECTED] ;  [EMAIL PROTECTED] ; 
   proletar@yahoogroups.com ;  [EMAIL PROTECTED] ;
 
   Cc: [EMAIL PROTECTED]  ; [EMAIL PROTECTED] ; 
   [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
   [EMAIL PROTECTED]  ; [EMAIL PROTECTED] ; 
   [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] ; 
   [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Forum-
   [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
   ; filsafat@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; 
   [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; revolusi-
   [EMAIL PROTECTED] ; 
 
 
 
 
 
   MASIH ADAKAH SOLUSI BAGI EKONOMI KITA?
 
 
   BI berencana menaikkan tingkat suku bunga ( SBI)dari 6,5% jadi 8% . 
   Tujuannya jelas yaitu menarik dana dari masyarakat maupun investor. 
   Sebab obligasi dan surat utang yg diluncurkan BI sebelumnya kurang 
   menarik minat dan dikhawatirkan rupiah makin melemah terhadap dollar 
   dan nantinya berimbas pada downnya kondisi makro ekonomi dan bisa 
   bergerak kearah krisis Ekonomi seperti yg dialami Argentina di tahun 
   2002. demikian kata analis Ekonomi menakut-nakuti.
 
   Sekarang saja rupiah cenderung terdevaluasi atas dollar akibat 
   kekhawatiran pasar terhadap instabilitas politik dalam negeri  oleh 
   maraknya aksi tolak kenaikan BBM dan inflasi sebagai imbas naiknya 
   BBM.  Diperkirakan rupiah akan menembus Rp 9500 per 1 dollar dan 
   rencana menekan inflasi ( kenaikan harga )bisa berantakan.
 
   Intervensi berkala akan dilakukan BI dan efeknya jika rupiah tidak 
   dapat ditahan maka  bisa menjadikan anggaran pemerintah menjadi 
   devisit dan kebijakan kompensasi BBM sekaligus rencana subsidi 
   rakyat buat pendidikan, kesehatan maupun raskin( beras buat rakyat 
   miskin) bisa-bisa jadi tidak terlaksana.. rupiah yg jatuh akan 
   menguras devisa Negara dan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM 
   bisa berakibat fatal yaitu keruntuhan makro Ekonomi disektor 
   finansial sebagaimana tahun 1997 lalu.
 
   Salah satu sebab terdevaluasinya rupiah adalah naiknya suku bunga 
   bank sentral America sebagai upaya pemerintahan Bush untuk menekan 
   laju inflasi America. Bank sentral AS menaikkan suku bunga menjadi 
   2, 75 % dan merupakan yg ke tujuh kalinya sejak pertengahan tahun 
   lalu.. ..ini akan makin membotakkan kepala Alan Greenspan si Gub the 
   Fed.
 
Diprediksikan dollar akan melemah baik terhadap Yen maupun Euro 
   dimasa mendatang sebagai akibat dari kebijakan agresif Bush di Timur 
   Tengah yg main gempur aja, sedang dia mengentuti PBB selaku badan 
   Legal Dunia, yg mana hal ini mengkhawatirkan pasar ttg gejolak harga 
   minyak mentah dunia yg sekarang saja telah bergerak ke level 57 $ 
   dollar per Barrel. 
 
   Hal ini memicu devisit anggaran pemerintah America baik oleh biaya 
   perang di Irak dan Afghanistan yg diluar perkiraan, maupun 
   pengeluaran Domestik America terhadap minyak , sedang utang 
   pemerintahan federal America telah mencapai 7 trilyun $ dollar dan 
   dikhawatirkan tidak dapat dibayar dan bisa-bisa berujung kolapsnya 
   Ekonomi makro America dan keruntuhan Ekonomi global.. 
 
   Maka rupiah jadi kurang menarik dimata pelaku pasar dan cenderung 
   memegang dollar America akibat naiknya tingkat suku bunga bank 
   Sentral si paman Sam. Dan imbas dari hal ini adalah turunnya 
   cadangan devisa negara oleh upaya BI 

[ppiindia] Re: Seandainya MNC hengkang dari NKRI

2005-03-31 Terurut Topik widyapati


kalau boleh urun nih..

mereka mau hengkang? itu sih mimpi baik. mimpi karena sulit amat mana
mau mereka meninggalkan surga SumberDayaAlam  pasar indonesia. baik
karena itu pertanda baik kalau memang benar terjadi. takut
pengangguran atau kemiskinan? rasanya ini lebih baik daripada dihisap
habis-habisan oleh lebah kapitalist itu. pada akhirnya kalau sudah
habis madunya ya akhirnya juga Indo kan mati lunglai hanya tinggal
tulang belulangnya asja. mereka itu lebah rakus, taringnya akan
semakin besar kalau semakin dikasih ati.

kembali ke tahun 60-an? komunis? belum tentu. banyak pilihan lain
kalau mau kreatif dan terbuka. orang yang sama-sama menderita harusnya
merasa senasib sepenanggungan, memikirkan nasib bangsa bersama-sama,
bahu membahu dari bawah lagi, meskipun pahit dan berlumpur tetapi
bangsa indonesia mampu membangun dirinya sendiri. optimis dan percaya
diri.bukannya menyerahkan nasib ini pada lebah-lebah jahat itu. 

WD
struggle is the essence of life

--- In ppiindia@yahoogroups.com, MSAN [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Apa yang akan terjadi seandainya semua 
 Multi National Corporation hengkang dari 
 NKRI? 
  
 1.   Pengangguran: mereka yang bekerja 
   pada MNC, termasuk subordinat yang
   melayani kebutuhan MNC, akan 
   kehilangan mata pencaharian;
  
 2.   Kemiskinan: penambahan jumlah 
   penganggur secara otomatis memperburuk 
   tingkat kesejahteraan masyarakat dan 
   akibatnya jumlah orang miskin akan 
   meningkat;
  
 3.   Kriminalitas: peningkatan jumlah orang 
   miskin akan memicu perebutan roti
   kesejahteraan negara dan akibatnya 
   kompetisi utk mempertahankan hidup
   [termasuk korupsi dan kejahatan-kejahatan 
   lainnya] akan semakin tinggi;
  
 4.   Konflik Horizontal: adu domba terhadap 
   perbedaan suku, agama, ras serta
   golongan akan lebih mudah terjadi dalam 
   situasi yang serba kekurangan;
   NKRI akan menjadi pecah-belah;
  


 5.   Pencemaran Lingkungan: kepedulian 
   masyarakat terhadap lingkungan hidup 
   akan kalah bersaing dengan kebutuhan 
   pemenuhan hidup; pencemaran thd
   lingkungan hidup tidak akan menjadi 
   prioritas lagi; 
  
 6.   Hutang NKRI: hutang negara semakin 
   menumpuk dan karenanya tidak akan 
   pernah dapat terbayar, NKRI diblacklist 
   dan diembargo;
 
 7.   Capital Flight: ketiadaan kepastian hukum 
   dan keamanan akan menghalau investasi; 
   orang-orang kaya akan melarikan modalnya 
   ke luar negeri;
  
 8.   Kelaparan dan Amarah Rakyat: kombinasi 
   dari nomor 1 sampai nomor 7 adalah amarah 
   rakyat yang menyesali kebodohan mereka 
   terhadap hasutan-hasutan provokator;
  
 9.   Senjata makan tuan: LSM-LSM tadah hujan
   menjadi bangkrut, menambah pengangguran
   dan kemiskinan;
  
 10. Militerisme atau komunisme: NKRI kemudian 
   menjadi negara militer atau komunis yg miskin 
   karena mereka yg akan mampu menguasai 
   rakyat miskin dan lapar...  
 
 Bayangkan... back to sixties... h
 
  
 
 
   
 -
 Do you Yahoo!?
  Yahoo! Mail - You care about security. So do we.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Chomsky on Barbarism

2005-03-28 Terurut Topik widyapati


http://www.zmag.org/content/showarticle.cfm?ItemID=6925

Do you think one of the functions of the mainstream media in either
not really allowing the - allowing for the vastness or the pity of the
crimes that are deserved to be seen or really experienced - is that
simply reflecting the prejudices and racism of American society, or is
it actually creating the prejudices of American society?

Chomsky: The media are, in this respect, just part of the general
intellectual culture, which includes all of us, including you and me.
I mean, we don't see, we prefer not to see the horrible crimes that
are going on all the time, which we could do something about easily.
So take say, we just passed the 10th anniversary of the Rwanda
massacres, which were pretty horrible, maybe 8,000 people killed a day
for a 100 days. Pretty awful massacre. And there's a lot of wringing
of hands and lamentations about how we didn't do anything about it, we
didn't intervene, we didn't send military forces, and so on, wasn't
that terrible. Well yeah, it was pretty terrible, but let's take a
look at today.

Right now, about the same number of people, about 8,000 people, about
8,000 children in fact, are dying in southern Africa every day from
easily treatable diseases. We add hunger, it's going to go way up,
let's keep to easily treatable diseases. That's Rwanda-level killing
among children only, in southern Africa, not for 100 days, but every
day. There's a very easy way to deal with it, namely bribe
pharmaceutical corporations to provide them with drugs and the limited
infrastructure that's required. [But almost no one is] talking about
it. I mean that's far worse than Rwanda.

Furthermore if we go a step further and ask ourselves - speaking of
barbarism - what kind of society do we live in where the only way we
can think of preventing Rwanda-level killing among children everyday
is by bribing private tyrannies to do something about it. I mean that
itself is beyond barbarism.

But we accept that, we don't think about it, we prefer not to think
about it. It's not that we worry about small crimes rather than big
ones, it's that attention is focused on anything that's done against
us. What we do to others just doesn't matter. And it's not specific to
the United States, it's quite general. It's an unfortunate part of
dominant cultures and powerful societies.






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks  Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[nasional_list] [ppiindia] INDONESIA 1965-Second greatest crime of the century

2005-03-27 Terurut Topik widyapati
** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


what is the truth? is is out there? or hasn't found yet?

http://www.workers.org/indonesia/chap1.html
CH 1 - The Bloodbath

Between October 1, 1965, and April or May of the following year, the
right-wing military regime of Generals Nasution and Suharto seized
power and consolidated its strength in Indonesia. In that scant seven
months as many as a million people were slaughtered. The rising toll
of victims appeared occasionally in the press here, recorded with
little more passion than a sports score.

Some accounts of the appalling massacres did in time find their way
into the papers of London and New York. Their tone was fatalistic,
implying that the unbelievable carnage described was the product of a
bloodlust and disregard for human life inconceivable to civilized
Westerners. There was no sense of urgency about these reports, as
though nothing could be done to stem the gory tide.

No member of Parliament or Congress rose to condemn the butchery. No
relief or rescue agencies attempted to intervene on behalf of the
political prisoners. Only a few isolated voices in the West tried to
raise an outcry in the face of such awful silence.

Over four years later [in 1970], several hundred thousand political
prisoners still rot in jail. There have been repeated purges of the
armed forces and the civil service. The fascist military regime is
debating whether or not to carry out mass executions, claiming it no
longer can afford to feed the mass of prisoners.

American capital is moving into Indonesia once again to explore
offshore areas for oil, reactivate existing wells, and mine copper in
West Irian. Properties nationalized under President Sukarno have been
returned to their U.S. and European former owners.

Indonesia seems to be right back where it was before World War II,
before the rising nationalist movement swept out the Dutch and the
3,000 separate islands of the Netherlands East Indies united in the
new and militant Republic of Indonesia. How did it happen? And what
really happened?

There is a standard phrase that appears in all the Western news
accounts. It is the attempted Communist coup. The massacre of
hundreds of thousands of civilians was justified, so this official
account goes, as a reaction to an attempted coup by the Communists on
September 30, when six right-wing army generals were killed.

THE STRANGE ATTEMPTED COMMUNIST COUP

The dictionary defines the words coup d'etat as the sudden, forceful
overthrow of the government; literally it means a blow against the
state. Since the events

continue? open http://www.workers.org/indonesia/chap1.html





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks  Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **



[ppiindia] The Capitalist Age(1)

2005-03-26 Terurut Topik widyapati


The Capitalist Age(1)

By Shrii Prabhat Ranjan Sarkar

Both the warrior class and the intellectual class like to enjoy
material wealth, though their methods of accumulating material objects
are different. The capitalists/ business class, however, are more
interested in possessing material objects than enjoying them. Looking
at their possessions, or thinking about them, gives them a certain
peace of mind. So in the Age of Capitalism the practical value of
material goods is less than at any other time. They gradually become
inert both literally and in financial terms. This is the greatest
curse of the Commercial Age, because the less the mobility of material
goods, that is, the greater their stagnation in different spheres, the
more harmful it is for the common people. In the warrior and
intellectual Ages it is very rare for people to die of starvation
while grains rot in the warehouses. Although there is disparity of
wealth in the Warrior(2) and Intellectual Ages, warriors and
intellectuals do not kick others into a pit of privation, poverty and
starvation while they themselves enjoy their wealth. This is because
they see other people as tools to be used for the purpose of
exploitation, but do not see them as the wellspring of exploitation as
capitalists do. To a capitalist, the laborers/workers, the
warrior/military class and the intellectuals are not only tools to be
used for exploitative purposes, they are the wellspring of
exploitation as well.

The capitalists gain material objects of enjoyment through the
physical efforts of others; or directly through mental efforts; or
sometimes through such physical efforts, sometimes through mental
efforts, and sometimes through both simultaneously, according to the
situation. So in this respect the capitalists are similar to the
intellectuals. However, the difference is that when the intellectuals
acquire objects of enjoyment, they do not let others know that that is
their intention; they resort to various types of logic, quote from the
scriptures, fake indifference, and employ many other techniques. The
capitalists do not do such things. In this regard at least, they are
more straightforward than the intellectuals. They do not hide their
intentions, which are to accumulate an increasing number of objects of
enjoyment.

As intellectuals are to some extent guided by conscience, they do not
utilize their intellects solely to accumulate objects of enjoyment. If
they develop a greater degree of conscience or if their intellects
increase, they will often neglect to do this altogether. But this
never happens with capitalists, first of all because they are somewhat
lacking in conscience. And secondly, if any of them do have a bit more
conscience, they will satisfy it by making donations according to
their convenience, priorities or inclination, but they will never stop
accumulating objects of enjoyment. A capitalist with a conscience may
donate a hundred thousand rupees at a moment's notice, but while
buying and selling he will not easily let go of even a [single penny].

The consequences of accumulating material objects of enjoyment are not
the same for capitalists as they are for intellectuals, either.
Because they generally spend some time thinking about higher pursuits,
intellectuals do not ideate on objects of enjoyment. But capitalists
do. As a result they one day take the form of matter.

Capitalist Mentality

Whatever glory the capitalists gain, they gain at the risk of their
lives. In this regard they are definitely greater than the
intellectuals and may also be greater than the warriors. The
capitalists always keep in mind the possible ups and downs in life and
their personal profit and loss; thus they develop the capacity to
adapt to a wide variety of situations. They are neither especially
attracted to luxuries nor repelled by hardships. This is the key to
their success.

Capitalists are fighters, but their methods of fighting are different
from those of the warriors or even the intellectuals. Actually they
lack the powerful personalities of the warriors and are in fact the
opposite -- weak personalities. They do not hesitate to sell their
personal force, their society, their nation, the prestige of women, or
national welfare, which the warrior class would never do.
Intellectuals limit their fighting to the intellectual sphere, but
this is not exactly the case with capitalists. Although they also
fight intellectually, they do so only to make money. If an
intellectuals and a capitalist ever engage in a purely intellectual
fight, the intellectuals will win. But if the fight is between their
urges for financial gain, the capitalist will win; the capitalist will
lock the intellectuals' minds up in their iron safes.

Capitalists perceive the world through greedy eyes. They do not have
the capacity to correctly or fully understand worldly issues. They do
not understand anything except the economic value of things. Their
commercial outlook is not confined to the