[RantauNet] Fw: [Nasional] Perjuangan PLO, Masihkah Akan Panjang?
- Original Message - From: Sato Sakaki [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 10, 2002 9:34 AM Subject: [Nasional] Perjuangan PLO, Masihkah Akan Panjang? Perjuangan PLO, Akankah Berakhir? Oleh: Sato Sakaki PLO adalah singkatan dari Palestine Liberation Organization yang di Indonesia dikenal sebagai Organisasi Pembebasan Palestina. Organisasi yang dalam bahasa Arab disebut Munazzamat At-Tahrir Filastiniyah ini dibentuk tahun 1964 di Kairo sebagai wadah politik berbagai organisasi gerilya Palestina yang bercita-cita mendirikan sebuah negara Palestina yang demokratis dan sekuler, dengan jalan melenyapkan Israel. Ada sejumlah organisasi gerilya yang tergabung dalam PLO. Yang paling menonjol adalah Al Fatah yang dipimpin Yasir Arafat yang menjadi ketua PLO sejak tahun 1969, kemudian People's Front for the Liberation of Palestine atau Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina disingkat PFLP yang dipimpin George Habash, seorang Kristen berpandangan Marxis, kemudian PDFLP, singkatan dari Popular Democratic Front for the Liberation of Palestine atau Front Rakyat Demokratik bagi Pembebasan Palestina, yang dipimpin Nayef Hawatmeh, seorang komunis yang condong ke Beijing, dan General Command atau Komando Umum PFLP pimpinan Ahmad Jibril, seorang pengikut almarhum Presiden Syria, Hafiz al Assad. (Belakangan, organisasi George Habash dan Nayef Hawatmeh sempat tidak diikutsertakan dalam pemerintahan Arafat di wilayah Tepi Barat dan Gaza atas desakan Amerika.) Organisasi-organisasi gerilya PLO semula melancarkan serangan terhadap Israel dan kepentingan Israel dari wilayah negara Arab yang mendukung mereka. Selain itu mereka juga melakukan berbagai aksi terhadap negara-negara yang mereka tuduh membantu atau mendukung Israel. Sampai tahun 1971 mereka umumnya beroperasi dari pangkalan-pangkalan di wilayah Yordania dengan markas di Amman. Tetapi kehadiran gerilya Palestina yang bersenjata semakin lengkap dan kuat dan dipandang bertindak sebagai negara dalam negara, apalagi membajak pesawat dari wilayah Yordania, menyebabkan kemarahan Raja Hussein, yang dikenal sebagai sekutu Barat. Bulan September 1970 angkatan bersenjata Yordania melakukan pembersihan atas pangkalan-pangkalan gerilya PLO. Peristiwa yang oleh pihak Palestina dikenang sebagai September Hitam itu akhirnya memaksa mereka mengalihkan pangkalan gerilya ke Libanon dengan markas di Beirut. Bulan Juni 1982,srael melancarkan serangan besar-besaran ke Libanon untuk membersihkan pangkalan-pangkalan gerilya PLO dari sana. Tentara Israel menyerbu sampai ke Beirut dan mengepung Yasir Arafat beserta pasukannya di Beirut Barat. Sejumlah negara kemudian turun tangan menyelamatkan Arafat, yang terpaksa setuju memindahkan markasbesarnya ke Tunis, Tunisia. Setelah runtuhnya Uni Sovyet, Arafat bersikap lebih lunak pada Israel dan berusaha mendekati Amerika Serikat. Atas desakan Amerika, PLO bersedia merevisi Piagam Pendirian PLO dengan menghilangkan kata-kata yang menyerukan penghancuran Israel. Tetapi, seperti sikap negara-negara Arab, PLO tetap menuntut pengunduran Israel dari wilayah-wilayah yang diduduki sejak Perang tahun 1967 seperti yang diserukan Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 242. Tetapi Israel tetap berkeras agar dijamin point kedua resolusi Dewan Keamanan nomor 242 itu yang berbunyi: penghentian pernyataan dan tindakan permusuhan serta menghormati dan mengakui kedaulatan, keutuhan wilayah dan kemerdekaan politik setiap negara di kawasan itu, serta hak mereka untuk hidup tenang dalam perbatasan yang aman dan diakui, bebas dari ancaman-ancaman dan aksi kekerasan. Untuk ini Israel menuntut berunding langsung dengan negara-negara Arab tetangganya, tetapi ini ditolak negara-negara Arab karena berunding langsung sama dengan mengakui Israel. Mesir akhirnya setuju berunding langsung dan memperoleh kembali Jazirah Sinai dengan Perjanjian Camp David. Imbalannya: negara itu mengakui keberadaan negara Israel. Usaha Arafat dan PLO untuk mendapat tempat berpijak di Palestina akhirnya membuahkan hasil dengan persetujuan Oslo tahun 1993. Berdasarkan perjanjian itu, Israel mengalah mengizinkan Arafat dan pemerintah pengasingannya pulang ke Palestina dengan menempati Jalur Gaza dan kota-kota penting di Tepi Barat (Yudea dan Samaria), yang dimulai dengan Jerikho, kemudian disusul Ramallah, Jenin, Tulkarm, Bethlehem, dan terakhir Hebron. Dan sebagai imbalan PLO mengakui eksistensi Israel sebagai negara dan berjanji akan meninggalkan kekerasan sebagai sarana perjuangan. Sementara itu perundingan berlanjut bagi apa yang disebut dengan penyelesaian akhir. Tetapi perundingan ke arah penyelesaian akhir ini menghadapi banyak kesulitan. Kesulitan itu antara lain tuntutan pihak Palestina bagi pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota. Ini ditolak Israel yang sudah menetapkan
[RantauNet] Fw: Berita Al-Zaitun Indramayu
Assalamualaikum ww Sato ciek..mamak2 bundo2 dunsanak kasadonyo. Iko ado tambahan kaba untuak bahan diskusi, mudah2an ado manpaaik nyo - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 10, 2002 8:56 AM Subject: Fwd: Berita Al-Zaitun Indramayu Ada info yang patut dicermati semoga bermanfaat. --- In [EMAIL PROTECTED], Afdal Zikri Mawardi, Ak [EMAIL PROTECTED] wrote: Orang Tua Korban NII KW-9 Desak Pemerintah Usut Ponpes Al-Zaitun Reporter: MMI Ahyani detikcom - Bandung, Forum Masyarakat Korban (FMK) Komandemen Wilayah (KW) 9 Negara Islam Indonesia (NII) meminta aparat keamanan untuk menyelidiki lebih lanjut dugaan penyalahgunaan pendidikan di Pondok Pesantren Ma'had Al-Zaitun untuk mengkader dan merekrut anggota baru. Anggota FMK KW-9 yang terdiri dari sejumlah orangtua yang merasa kehilangan anak setelah mengikuti kegiatan-kegiatan di pesantren itu juga mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan makar gerakan NII itu. Desakan para orangtua itu disampaikan sejumlah perwakilan FMK KW-9 yang mendatangi Komisi E DPRD I Jabar di Bandung, Kamis (22/11/2001). Dalam pengaduan yang berlangsung sampai sore itu, delegasi FMK KW-9 dipimpin ketuanya Krisman Soleh. Mereka diterima Wakil Ketua DPRD I Jabar H Koerdi Moekri, Ketua Komisi E KH Rochyat Noor dan sejumlah anggota dewan lainnya. Menurut Krisman, mereka selaku orangtua merasa sangat dirugikan dengan kegiatan NII KW-9. Anak-anak mereka yang semula patuh dan soleh, tiba-tiba berubah membangkang dan tidak mau lagi melakukan syariat agama. Usut punya usut dan selidik punya selidik, mereka melakukan itu setelah mengalami di-baiat (diambil sumpah). Anak saya yang dahulu rajin salat 5 waktu, sekarang tidak lagi melakukan ibadahnya. Katanya, kalau sudah melakukan salat akimuddin seperti yang diajarkan di Ponpes Al-Zaitun itu, salat 5 kali sehari menjadi tidak wajib lagi, tambah Lukman, salah seorang delegasi lainnya. Karenanya, mereka mendesak dewan agar meminta keterangan lebih lanjut mereka yang diindikasikan terlibat dalam gerakan NII KW-9 maupun pimpinan Ponpes Al-Zaitun itu. Kami berharap, dewan dan aparat keamanan bisa memanggil segera Toto Abdus Salam Panji Gumilang Syech AS beserta segenap pengurus lainnya. Akan lebih baik, kalau kami juga diberi kesempatan berdialog langsung secara terbuka dengan mereka, kata Krisman lagi. Lebih lanjut, mereka menegaskan bahwa hendaknya pemerintah tidak terbuai dengan kemajuan dan kemegahan fisik pondok pesantren yang melejit secara fenomenal di Indramayu itu. Justru hal itulah yang harus diselidiki dan menjadikan tanda tanya. Ada apa sebenarnya. Orang luar mungkin tidak akan bisa merasakan apa yang kami alami, 'kehilangan' anak kami yang sudah susah payah kami didik sejak kecil agar taat beribadah maupun taat syariat agama, tegas Krisman lagi. Dari tulisan tangan lafal baiat yang harus diucapkan kader mereka, para orangtua itu berkesimpulan sebetulnya gerakan NII KW-9 sudah bisa dikategorikan makar terhadap negara kesatuan Republik Indonesia. Menanggapi hal itu, Ketua Komisi E Rochyat Noor yang pada kesempatan itu juga mengundang unsur Majelis Ulama Indonesia (MUI), kepolisian dan Kodam, dan Departemen Agama meminta agar persoalan itu dibahas secara jernih. Saya kira aparat keamanan dan pemerintah sudah mengetahui hal itu dan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Kiranya, perlu ada kejelasan lebih lanjut dalam waktu dekat, harapnya.(mmi/t) Beri tanggapan | Baca tanggapan | Print artikel | Kirim ke teman From: Tasno BKC1070 Taslim [EMAIL PROTECTED] Date: Fri Sep 7, 2001 1:46 am Subject: Tentang Pesantren Al-Zaytun Indramayu Assalaamu'alaikum, Mohon untuk di jadikan perhatian. Benar atau tidaknya wallahu'alam bisshawab. Surat Pengaduan Korban Pesantren Al Zaytun-Indramayu : === Kepada Yth. Bapak-Bapak yang Berwenang dan Berilmu Di Republik Indonesia Perihal: pengaduan keberadaan Al Zaytun Assalamu$B!G(Balaikum warahmatullahi wabarakatuh. Dengan hormat, Kami yang bertanda tangan dibawah ini Nama: Nung Fadhilah Alamat: Jl Sawo Kecik Blok DD No 8 Cikutra Bandung Adalah orang tua dan wali santri dari Nama: Raymond Fadhil Kelahiran: Bandung 18 April 1990 Alamat : Jl Sawo Kecik Blok DD No 8 Cikutra Bandung Status: Santri Al Zaytun angkatan 2001 Dengan ini mengadukan kepada pihak-pihak yang terkait: PemerintahIndonesia, MUI, Kejaksaan Agung RI, Kepolisian RI, DEPAG, DPR-MPR dan ORMAS ISLAM, sehubungan dengan keberadaan pondok pesantren Al Zaytun yang berada di Indramayu. Bahwa ternyata banyak aqidahnya yang menyimpang dari ajaran Islam. Sehingga banyak pula masyarakat yang dirugikan dari segi materi fisik dan moral spiritual. Bagi ummat yang berkeyakinan sama dengan jama$B!G(Bah Al Zaytun
[RantauNet] Mungkin salah masuk..
Assalamualaikum Wr.Wb. Dilihat dari alamat mail yang dituju dibawah ini,nampaknya salah masuk(he..he..untung bukan surat pribadi..)Atau saya yang masih bodoh,karena sdh ketinggalan dgn Ilmu teknologi yang semakin maju. Tapi rasanya enggak juga,karena dialamatkan ke saya,maupun di CC kan kesaya juga kagak. Jangan-jangan ada makhluk halus di alamat mail rahimarahim ini.Masalahnya setiap hari ada saja masuk mail-mail seumpama ini,terkadangmajalah Hidayatullah,majalah Hiwar,dan masih banyak lagi segudang mail,yang membuat pekerjaan saya bertambah dgn Mendeletepuluhan bahkan sampai ratusan kalau dua hari saja saya yang buka mail. Mohon,kalau ada diantara warga yang mengetahui ada apa dgn mail saya ini?Yang lucunya ada surat orang Pacaranyang begitu mesranya menggairahkan sekali,terpaksa saya baca,habis masuk ke Japri,tapi bukan tertuju pada saya..aneh...salah masuk...lagi. Wassalam(rahimarahim) Kalau yang dibawah ini agak lumayanlah..cuma humor Makanya saya berani melontarkannya ke Umum..mana tahu ada yang bisa jawab,masalah mail saya ini.. From: Erizal Syamsir [EMAIL PROTECTED] | Block Address | Add to Address Book To: Risnal Anwar [EMAIL PROTECTED], Arius [EMAIL PROTECTED] Subject: SALURAN TELEPON Date: Wed, 10 Apr 2002 09:54:18 +0700 Suatu hari di salah satu ruangan di gedung MPR/DPR. Seorang anggota dewan yang baru diangkat, tampak masih canggung, lugu dan serba kikuk. Rupanya dia wakil dari daerah dan belum pernah bekerja atau punya ruangan yang megah. Beberapa saat kemudian, ada yang mengetuk pintu ruangannya. Setelah dibuka, berdiri dihadapannya 2 orang dengan membawa segulungan kabel. Wah..., ini pasti wartawan TV mau mewawancarai aku..., pikirnya dalam hati. Agar tampak berwibawa dan membela rakyat, sambil melihat jam dan mengangkat telepon dia berkata : Maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil-hasil sidang hari ini... Kemudian selama beberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil sekali-sekali menyebut-nyebut 'demi rakyat' atau 'kepentingan rakyat' keras-keras. Setelah selesai sambil meletakkan gagang telepon dia berkata pada dua orang tamunya tsb. Nah, sekarang wawancara bisa kita mulai Kedua orang itu tampak bingung dan berpandangan satu sama lain. Akhirnya salah satunya berkata: Maaf pak..., kami datang kesini mau memasang saluran telepon bapak __ Do You Yahoo!? Yahoo! Tax Center - online filing with TurboTax http://taxes.yahoo.com/ RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
Re: [RantauNet] [Rantaunet] Peringatan 100 tahun Bung Hatta
Salammu'alaikum, wr, wb. Nampak-nampaknyo peringatan Satu Abad Bung Hatta (puncaknyo 12 Agustus bisuak) juga diperingati di Jakarta. Kalau ambo indak salah Fortune adalah Humasnyo acara tersebut. Nan alah dimulainyo situs Bung Hatta (www.bung-hatta.com). Alun langkok, tapi lumayanlah untuak mamulainyo. Sabalunko, tanggal 14 Maret 2002 (hari wafat Bung Hatta) di Gedung Juang 45 Menteng Jakarta Pusat diadokan acara mengenang Bung Hatta. Payalanggaronyo Yayasan Marinda. Di hari yang samo (14/3) Fortune madokan acara pulo di Gedung LIPI, tapi kayaknyo intern, persiapan acara Satu Abad Bung Hatta. Sakian nan dapek ambo kabakan Wassalam @ndri -- On Tue, 9 Apr 2002 10:44:35 hendra.messa wrote: maaf menyela sebentar, nampaknya menarik pula, kalau peringatan 100 tahun bung hatta dilakukan pula di Jakarta selain di Padang , karena akan lebih besar gaungnya . Adakah lembaga yg akan mengadakan kegiatan serupa di Jakarta ? sebagaimana halnya tahun lalu peringatan 100 bung Karno yg begitu menggema ? wassalam Hendra Is your boss reading your email? Probably Keep your messages private by using Lycos Mail. Sign up today at http://mail.lycos.com RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
Re: [RantauNet] Besaran zakat profesi
Assalaamu'alaikum wr wb Besarnya zakat profesi ditetapkan 2.5% berdasarkan pendapat ulama yang bersandar pada hadits Rasulullaah SAW sbb: Uang perak zakatnya 1/40. (Muttafaq 'alaihi) Untuk zakat-zakat yang lain juga bersandar kepada hadits-hadits Nabi, sebagai contoh adalah zakat peternakan yang bersandar pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Anas bin Malik. Dalam buku Fiqh Zakat Yusuf Qaradhawy disebutkan bahwa tidak terdapat perbedaan pendapat ulama dalam hal besarnya zakat uang ini yaitu 2.5 persen. Yusuf Al-Qaradhawy juga membantah keras beberapa peneliti dewasa ini yang menganjurkan agar besar zakat ini ditambah sesuai dengan kebutuhan dan perkembangaan keadaan. Alasan yang dikemukakan antara lain : Hal tsb bertentangan dengan nash yang jelas; bertentangan dengan ijmak ulama; bahwa zakat adalah kewajiban, karena itu harus mempunyai sifat yang tetap, kekal dan utuh; adapun kebutuhan dana bagi negara dewasa ini dapat diatasi dengan pengadaan pajak lain disamping zakat. Kalau boleh saya sedikit berpendapat, zakat adalah amalan yang diwajibkan, masih ada amalan-amalan sunnah seperti infaq, shadaqah yang kalau kita mau boleh kita keluarkan berapa saja. Seperti pendapat Angku SBN, nan gadang jan malendo, nan cadiak jan manjua, jika ada misalnya seseorang yang tertimpa musibah, tetangganya yang orang kaya tentunya mempunyai kewajiban yang lebih besar daripada tetangganya yang biasa-biasa saja. Esensinya di sini adalah kita laksanakan yang wajib dulu sebelum yang sunnah. Kalau yang wajib saja belum mau, bagaimana seseorang mau melaksanakan yang sunnah? Wallaahu a'lam bisshawab Wassalaamu'alaikum wr wb Muhammad Arfian [EMAIL PROTECTED] 044-861-0217 (home) 090-3909-5742 (mobile) - Original Message - From: Titik [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 09, 2002 5:53 PM Subject: Re: [RantauNet] Zakat profesi = Pajak penghasilan? - Dari mana datangnya besaran 2.5%? - Apo Islam itu bukan jalan tangah; nan gadang jan malendo, nan cadiak jan manjua, bahasa lainnya welfare states (masyarakat sejahtera) Samantaro sakian dulu SBN RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
Re: [RantauNet] Besaran zakat profesi
Assalaamu'alaikum wr wb Terima kasih banyak sanak M. Arfian atas info dari pandangan Yusuf Qaradhawy tentang zakat, sangat menarik. Sementara saya belum puas karena yang dibahas adalah pandangan mayoritas dari segi hubungan manusia dengan Allah dalam context waktu Muhammad SAW masih hidup. Dunia berubah itu adalah sunatullah, sehingga yang dihadapi adalah masyarakat yang majemuk, dan sangat tidak mungkin untuk membalikkan roda waktu kejaman dahulu. Kenyataan bahwa negara sekuler adalah praxis dunia sekarang dimana pajak adalah instrumen yang essensil. Sepintas saya lihat tujuan zakat itu salah satunya ialah guna mensejahterakan masyarakat atau welfare state, disini belum kelihatan benang merahnya. Sementara sekian dulu Wassalam, SBN - Original Message - From: Muhammad Arfian [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 10, 2002 4:07 PM Subject: Re: [RantauNet] Besaran zakat profesi Assalaamu'alaikum wr wb Besarnya zakat profesi ditetapkan 2.5% berdasarkan pendapat ulama yang bersandar pada hadits Rasulullaah SAW sbb: Uang perak zakatnya 1/40. (Muttafaq 'alaihi) Untuk zakat-zakat yang lain juga bersandar kepada hadits-hadits Nabi, sebagai contoh adalah zakat peternakan yang bersandar pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Anas bin Malik. Dalam buku Fiqh Zakat Yusuf Qaradhawy disebutkan bahwa tidak terdapat perbedaan pendapat ulama dalam hal besarnya zakat uang ini yaitu 2.5 persen. Yusuf Al-Qaradhawy juga membantah keras beberapa peneliti dewasa ini yang menganjurkan agar besar zakat ini ditambah sesuai dengan kebutuhan dan perkembangaan keadaan. Alasan yang dikemukakan antara lain : Hal tsb bertentangan dengan nash yang jelas; bertentangan dengan ijmak ulama; bahwa zakat adalah kewajiban, karena itu harus mempunyai sifat yang tetap, kekal dan utuh; adapun kebutuhan dana bagi negara dewasa ini dapat diatasi dengan pengadaan pajak lain disamping zakat. Kalau boleh saya sedikit berpendapat, zakat adalah amalan yang diwajibkan, masih ada amalan-amalan sunnah seperti infaq, shadaqah yang kalau kita mau boleh kita keluarkan berapa saja. Seperti pendapat Angku SBN, nan gadang jan malendo, nan cadiak jan manjua, jika ada misalnya seseorang yang tertimpa musibah, tetangganya yang orang kaya tentunya mempunyai kewajiban yang lebih besar daripada tetangganya yang biasa-biasa saja. Esensinya di sini adalah kita laksanakan yang wajib dulu sebelum yang sunnah. Kalau yang wajib saja belum mau, bagaimana seseorang mau melaksanakan yang sunnah? Wallaahu a'lam bisshawab Wassalaamu'alaikum wr wb Muhammad Arfian [EMAIL PROTECTED] 044-861-0217 (home) 090-3909-5742 (mobile) - Original Message - From: Titik [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 09, 2002 5:53 PM Subject: Re: [RantauNet] Zakat profesi = Pajak penghasilan? - Dari mana datangnya besaran 2.5%? - Apo Islam itu bukan jalan tangah; nan gadang jan malendo, nan cadiak jan manjua, bahasa lainnya welfare states (masyarakat sejahtera) Samantaro sakian dulu SBN RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung === RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
RE: [RantauNet] [surau] Mungkin salah masuk..(mohon maaf)
Assalamualaikum Wr.Wb. Astagfirullahal adzim.. aduh..saya justru yang minta maaf nih..uda Erizal. Saya memang benar-benar bodoh,ternyata Bcc itu ngak kelihatan,saya tanya juga suami sama kagak tahu.beneran lho,..ada surat orang yang mengirim ke pacarnya buat saya,saya jadi ketawa sendiri.Makasih deh..disengaja ataupun tidak disengaja. Tapi benar,saya kira ada makhluk halusnya lho di mail saya ini.Masalahnya banyak sekali,yang aneh..aneh..tiap hari kerja saya mendelete,yang bukan tertuju kepada saya. Oh yah..berarti suku kita samaSikumbangkalau begitu kita family(mamak saya berarti khan..?,aduh..saya ini benar-benar orang bodoh,dan tak tahu dunia maya lagi,berinternet,tapi ngak tahu.Maaf sekali lagi.Sungguh saya bingung,karena terlalu banyak masuk Suami saya Minang asli,dari Pd.panjang,suku Pisang(saya tanya pada suami pisangnya pisang apa,pisang ambon,atau pisang sisir,atau pisang emas..?,suami saya jawab,memangnya sikumbang itu suka terbang kemana-mana yah..kerjanya cuma menghisap orang doang..?he..he..Sikumbang..sipisang..entah mana yang dihisap,entah mana yang menghisap) Maaf sekali lagi. Wassalam (Rahimarahim) --- Erizal Syamsir [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum Wr.Wb. Sanak Rahima nan jauah dinagari Fira'un, Ambo indak sangajo mam BCC kan ka email id sanak , tanyato sanak lai indak bangih doh. Untuak itu sebagai manusia nan basipaek qhilaf dan Allah cuma nan basipaek qhadim, mako dikakhilafan ambo nantun, ambo mintak ma'af. Oh iyo., ambo Erizal Syamsir st Rangkayo Basa, suku Sikumbang umua 42 tahun nan kini manataok di Duri-Riau. Salamoko ambo rajin manyimak buah kato nan sanak tuangkan bayiak di surau@ ataupun di rantaunet@. Demikian sajo nan bisa ambo sampaikan dan salam juo untuak Sumando ambo .. Wassalam, -- basa -- Banuhampu -Original Message- From: rahim rahima [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, April 10, 2002 2:32 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [surau] Mungkin salah masuk.. Assalamualaikum Wr.Wb. Dilihat dari alamat mail yang dituju dibawah ini,nampaknya salah masuk(he..he..untung bukan surat pribadi..)Atau saya yang masih bodoh,karena sdh ketinggalan dgn Ilmu teknologi yang semakin maju. Tapi rasanya enggak juga,karena dialamatkan ke saya,maupun di CC kan kesaya juga kagak. Jangan-jangan ada makhluk halus di alamat mail rahimarahim ini.Masalahnya setiap hari ada saja masuk mail-mail seumpama ini,terkadangmajalah Hidayatullah,majalah Hiwar,dan masih banyak lagi segudang mail,yang membuat pekerjaan saya bertambah dgn Mendeletepuluhan bahkan sampai ratusan kalau dua hari saja saya yang buka mail. Mohon,kalau ada diantara warga yang mengetahui ada apa dgn mail saya ini?Yang lucunya ada surat orang Pacaranyang begitu mesranya menggairahkan sekali,terpaksa saya baca,habis masuk ke Japri,tapi bukan tertuju pada saya..aneh...salah masuk...lagi. Wassalam(rahimarahim) Kalau yang dibawah ini agak lumayanlah..cuma humor Makanya saya berani melontarkannya ke Umum..mana tahu ada yang bisa jawab,masalah mail saya ini.. From: Erizal Syamsir [EMAIL PROTECTED] | Block Address | Add to Address Book To: Risnal Anwar [EMAIL PROTECTED], Arius [EMAIL PROTECTED] Subject: SALURAN TELEPON Date: Wed, 10 Apr 2002 09:54:18 +0700 Suatu hari di salah satu ruangan di gedung MPR/DPR. Seorang anggota dewan yang baru diangkat, tampak masih canggung, lugu dan serba kikuk. Rupanya dia wakil dari daerah dan belum pernah bekerja atau punya ruangan yang megah. Beberapa saat kemudian, ada yang mengetuk pintu ruangannya. Setelah dibuka, berdiri dihadapannya 2 orang dengan membawa segulungan kabel. Wah..., ini pasti wartawan TV mau mewawancarai aku..., pikirnya dalam hati. Agar tampak berwibawa dan membela rakyat, sambil melihat jam dan mengangkat telepon dia berkata : Maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil-hasil sidang hari ini... Kemudian selama beberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil sekali-sekali menyebut-nyebut 'demi rakyat' atau 'kepentingan rakyat' keras-keras. Setelah selesai sambil meletakkan gagang telepon dia berkata pada dua orang tamunya tsb. Nah, sekarang wawancara bisa kita mulai Kedua orang itu tampak bingung dan berpandangan satu sama lain. Akhirnya salah satunya berkata: Maaf pak..., kami datang kesini mau memasang saluran telepon bapak __ Do You Yahoo!? Yahoo! Tax Center - online filing with TurboTax http://taxes.yahoo.com/ Yahoo! Groups Sponsor -~-- Buy Stock for $4 and no minimums. FREE Money 2002. http://us.click.yahoo.com/k6cvND/n97DAA/ySSFAA/IYOolB/TM -~- Hai orang-orang yang
[RantauNet] Fw: [Nasional] Fw: Membela Tanah Pusaka
Tipikal permasalan di nagari awak. SBN - Original Message - From: Mawi To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 09, 2002 11:36 PM Subject: [Nasional] Fw: Membela Tanah Pusaka - Original Message - From: Mawi To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, April 07, 2002 10:54 PM Subject: Membela Tanah Pusaka M E M B E L A T A N A H P U S A KA / Mawie Ananta Jonie.- Bulan Agustus tahun 1995 aku pulang berlibur untuk pertama kali ke Indonesia. Setelah tiga puluh satu tahun pergi. Orang Minang bilang; "Setinggi-tingginya terbang bangau, surutnya ke kubangan jua". Walaupun aku sudah memegang pasport Negeri Belanda. Yang berwarna merah tua. Tapi cin taku pada Indonesia. Jangan ditanya. Cintaku pada Tanah Tumpah Darahku ini, tidak akan bisa "dipaling setan". Tidak hanya oleh karena merah atau birunya warna pasport yang kumili ki. Saat itu, Jendral Suharto masih berkuasa. Masih didengar orang mulutnya. Gemang mengaliri seluruh batang tubuhku. Langkah terasa berat diayunkan di atas bumi Nusantara. Adakah ka rena udara panas Ibu Kota? Ataukah karena aku tergabung di dalam barisan penentang Klik Suharto-Orde Baru? Aku menutup diri. Tidak ingin bertemu dengan teman-teman lama. Padahal kecamuk rindu nak bersua bukan main besarnya. Bang J pernah sekali mengajakku ke rumah NM. Untuk mengha diri peringatan empat puluh hari meninggal Bung K. Suaminya. Kubenam keinginan. Suatu petang. Lutfi datang mengajakku pergi dengan autonya. Kami menyusuri jalan lama.Pe lan-pelan. Masuk ke jalan baru. Akhirnya aku mengenal kembali Jakarta. Selain dari pada itu pikiranku kucurahkan untuk perjumpaan dengan anak kemenakan. Untuk menampakkan diri kepada mereka. Menunjukan bahwa aku masih hidup. Hidup dalam artian akan dapat memberikan dukungan moril. Bila mereka perlukan. Ibu mereka sudah lama tiada lagi. Sewaktu mereka masih dalam masa kanak-kanak. Sembilan orang bersaudara. Di lapangan terbang Sukarno-Hatta. Aku disambut dengan isak tangis. Hanya satu dua sajada ri mereka yang kukenal. Masih sempat kugendang dan kupangku semasa bayi. Dalam perjalanan pulang menuju ke Cibinong. Kami "mengota". Tak berujung tak berpangkal. Di sini aku memfasihkan bahasa Minang -ku kembali.Karena jarang sekali kupakai selama tinggal di luar negeri. Puluhan tahun. Edi. Kemenakan kandungku. Anak dari adik perempuan. Sebelum menuju ke rumahnya, diaba wa kami pergi makan malam. Ke sebuah Warung Nasi Padang. Di Ranggunan. Undangan pemi liknya .Si Rosdi. Dia ini anakMamak-ku. Adalah adik dari ayah Si Edi. Aku dengan Rosdi seba ya. Maka itu di antara kami masih melekat kesan-kesan satu sama lain. Di dalam "mengecek-ngecek" sambil makan terungkaplah persoalan tanah pusaka. Ada sebida ng tanah sudah terjual. Dijual karena ayah Rosdi jatuh sakit keras.Penyakit tua. Butuh uang. Maka Kakak telah diberi wewenang untuk menjualnya. Tentang ini,ketika masih di Tiongkok aku telah mereka kabarkan. Hanya surat itu sampai sangat amat terlambat. Aku tidak bisa ber buat apa-apa. Kecuali hanya penyesalan. Konon pada masa dahulu kala. Ketika nenek moyang orang Minang membikin sawah dan ladang. Telah dibuat batas-batasnya. Hingga jelas bahwa ini bagian Si Anu. Itu bagian Si Badu. Semua tersurat pula di dalam pepatah yang berbunyi: "Sawah berpematang. Ladang `berbintalak`". Ini menunjukkan bahwa berlakunya sesuatu ketentuan atas hak milik. Baik atas sawah maupun atas ladang. Tampak semua dalam tanda-tanda batas. Bukan itu saja. Upacara kepemilikan a tas sawah dan ladang selain disaksikan orang-orang bersangkutan juga dinyatakan dalam sum pah. Sumpah dibuka pula dengan akata-kata: "Amanat kalau tidak di pegang. Perbuatan kalau tidak dipenuhi". Maka yang bersumpah akan dimakan sumpahnya sendiri. Yang bunyinya seperti di bawah ini: "Ke atas tidak berpucuk. Ke bawah tidak berakar. Di tengah digirik kumbang. Bagai kerakap tumbuh di batu. Hidup segan mati tak namuh". Tentang kepusakaan sawah dan ladang itu sendiri. Pepatah menunjukkan begini: "Ketek-ketek turun ke semak. Dari semak turun ke pekan. Dari Ninik turun ke Mamak. Dari Mamak turun ke Kemenakan". Setelah ke empat orang Mamak dan Kakak ku tiada lagi, maka urusan tanah pusaka ini seka rang jatuh ke tanganku. Suatu malam. Kumpul-kumpul dengan anak kemenakan. Tersingkap pula satu hal sebagai berikut: Si Munin. Kini menjadi Datuk dari kaumnya. Selain itu dia juga menjadi Pengetua dari seluruh Datuk-Datuk dalam Nagari. Nampaknya kekuasaan yang dimilikinya cukup besar. Dapat ikut menentukan "hitam-putih" Kampung dan Nagari. Dia, anak Mamak-ku. Sewaktu anak sekolah. Kami sama-sama diasuh oleh ayahnya. Ya, Ma mak-ku. Ketika masih hidup, Mamak adalah Datuk dari Kaum kami. Bergelar Datuk Talanai. Si Muin tahu benar. Bahwa aku ini dijadikan ayahnya sebagai "penungkat" Datuk. Kemana be liau pergi untuk menyelesaikan urusan dalam "dunsanak" aku diajak. Dengan hak suara penuh. Sebelum Mamak yang tertua meninggal, beliau telah
Re: [RantauNet] [IASMA1/B-BKT] Peribahasa Minang (2002-01)
Bilo mareply tolong dikuduang dih. Mulo asano Peribahasa Minangko diposting weekly oleh Dr Suheimi RS Bunda-Pdg. Lalu baranti, lalu ambo taruhkan ... bilo talakik, bilo angin lai .. angin buritan. Bukuko juo lah pernah dijua di Balerong Rantaunet. mak Ban, bogor ~ Elfiwadri Chaidir wrote: Uda Bandaro, Kok lai indak repor rasono, Rancak juo dilewakan agak sakali saminggu hal-hal nan sarupo iko Nan basifaik adaik istiadaik, patatah patitih ataupun pandangan hiduik urang minang. Dibidang ko Nampaknyo uda Bandaro banyak tau dari kami. Sadangkan di Bidang agamo Sdr Elthaf akan maisi jo caramah AA Gym Kok lai ka batukuak juo saketek banyaknyo aka, raso jo pareso ataupun kaimanan awak basamo Epi . RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
Buku Minang (was Re: [RantauNet] Peribahasa Minang (2002-01))
RF ( Rantaunet Foundation ) alah bataun manjua buku Adat Minang Pola dan Tujuan Orang Minang kar Amir MS. Lah tajua di Rantaunet ko sabanyak sakitar 52exp. Karano telah damikian banyak terjual sacaro pribadi eh oleh RF, mako di cetakan tarakhia tercantum namo Rantaunet dihal 10. Kini stok buku AMPdTOM ado 2 ( duo ) bh, arago Rp 31.000,- kok dilabiahi ( dan keuntungan buku ) akan dimasukkan ke dana abadi RF. Ongkos kirim sakitar Rp 8ribuan ka BPPN. Pernah juo ado penjualan buku Peribahasa Minang. Tapi kini stok sadang habih. Mudah-mudahan akhir April 2002 akan dimulai lagi panjualan buku Minang dibalerong 'wakko. Bandaro, Bogor Penggalas buku Minang ateh namo RF ~ Iswandri wrote: assaalamualaikum wr.wb mak bandaro kalau mancari buku tentang alua adat minang di maa bisa di tamukan makatau kok ado sanak-sanak ambo nan lain nan tau..tampek mambali nyo.ambo mohon diagiah informasinyo. tarimo kasih. wassalam iswandri (kaltim) RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
Re: [RantauNet] Fw: [Nasional] Fw: Membela Tanah Pusaka
Pak Mawie Ananta Joni, Cerita bapak sangat menyentuh perasaan sebagai orang Minang nan marantau jauah tapi hati tetap memimpikan Marapi jo Singgalang. kalau bulieh agieh lah hambo alamaiak e mail bapak. kami urang awak di Jenewa lai acok basuo. Siapo tahu bapak lai taragak manamui kami.Kan lai indak jauah bana do Ries Woodhouse From: "Titik" <[EMAIL PROTECTED]> Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [RantauNet] Fw: [Nasional] Fw: Membela Tanah Pusaka Date: Wed, 10 Apr 2002 12:52:22 +0700 Tipikal permasalan di nagari awak. SBN - Original Message - From: Mawi To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 09, 2002 11:36 PM Subject: [Nasional] Fw: Membela Tanah Pusaka - Original Message - From: Mawi To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, April 07, 2002 10:54 PM Subject: Membela Tanah Pusaka M E M B E L A T A N A H P U S A K A / Mawie Ananta Jonie.- Bulan Agustus tahun 1995 aku pulang berlibur untuk pertama kali ke Indonesia. Setelah tiga puluh satu tahun pergi. Orang Minang bilang; "Setinggi-tingginya terbang bangau, surutnya ke kubangan jua". Walaupun aku sudah memegang pasport Negeri Belanda. Yang berwarna merah tua. Tapi cin taku pada Indonesia. Jangan ditanya. Cintaku pada Tanah Tumpah Darahku ini, tidak akan bisa "dipaling setan". Tidak hanya oleh karena merah atau birunya warna pasport yang kumili ki. Saat itu, Jendral Suharto masih berkuasa. Masih didengar orang mulutnya. Gemang mengaliri seluruh batang tubuhku. Langkah terasa berat diayunkan di atas bumi Nusantara. Adakah ka rena udara panas Ibu Kota? Ataukah karena aku tergabung di dalam barisan penentang Klik Suharto-Orde Baru? Aku menutup diri. Tidak ingin bertemu dengan teman-teman lama. Padahal kecamuk rindu nak bersua bukan main besarnya. Bang J pernah sekali mengajakku ke rumah NM. Untuk mengha diri peringatan empat puluh hari meninggal Bung K. Suaminya. Kubenam keinginan. Suatu petang. Lutfi datang mengajakku pergi dengan autonya. Kami menyusuri jalan lama. Pe lan-pelan. Masuk ke jalan baru. Akhirnya aku mengenal kembali Jakarta. Selain dari pada itu pikiranku kucurahkan untuk perjumpaan dengan anak kemenakan. Untuk menampakkan diri kepada mereka. Menunjukan bahwa aku masih hidup. Hidup dalam artian akan dapat memberikan dukungan moril. Bila mereka perlukan. Ibu mereka sudah lama tiada lagi. Sewaktu mereka masih dalam masa kanak-kanak. Sembilan orang bersaudara. Di lapangan terbang Sukarno-Hatta. Aku disambut dengan isak tangis. Hanya satu dua saja da ri mereka yang kukenal. Masih sempat kugendang dan kupangku semasa bayi. Dalam perjalanan pulang menuju ke Cibinong. Kami "mengota". Tak berujung tak berpangkal. Di sini aku memfasihkan bahasa Minang -ku kembali. Karena jarang sekali kupakai selama tinggal di luar negeri. Puluhan tahun. Edi. Kemenakan kandungku. Anak dari adik perempuan. Sebelum menuju ke rumahnya, dia ba wa kami pergi makan malam. Ke sebuah Warung Nasi Padang. Di Ranggunan. Undangan pemi liknya .Si Rosdi. Dia ini anak Mamak-ku. Adalah adik dari ayah Si Edi. Aku dengan Rosdi seba ya. Maka itu di antara kami masih melekat kesan-kesan satu sama lain. Di dalam "mengecek-ngecek" sambil makan terungkaplah persoalan tanah pusaka. Ada sebida ng tanah sudah terjual. Dijual karena ayah Rosdi jatuh sakit keras. Penyakit tua. Butuh uang. Maka Kakak telah diberi wewenang untuk menjualnya. Tentang ini, ketika masih di Tiongkok aku telah mereka kabarkan. Hanya surat itu sampai sangat amat terlambat. Aku tidak bisa ber buat apa-apa. Kecuali hanya penyesalan. Konon pada masa dahulu kala. Ketika nenek moyang orang Minang membikin sawah dan ladang. Telah dibuat batas-batasnya. Hingga jelas bahwa ini bagian Si Anu. Itu bagian Si Badu. Semua tersurat pula di dalam pepatah yang berbunyi: "Sawah berpematang. Ladang `berbintalak`". Ini menunjukkan bahwa berlakunya sesuatu ketentuan atas hak milik. Baik atas sawah maupun atas ladang. Tampak semua dalam tanda-tanda batas. Bukan itu saja. Upacara kepemilikan a tas sawah dan ladang selain disaksikan orang-orang bersangkutan juga dinyatakan dalam sum pah. Sumpah dibuka pula dengan akata-kata: "Amanat kalau tidak di pegang. Perbuatan kalau tidak dipenuhi". Maka yang bersumpah akan dimakan sumpahnya sendiri. Yang bunyinya seperti di bawah ini: "Ke atas tidak berpucuk. Ke bawah tidak berakar. Di tengah digirik kumbang. Bagai kerakap tumbuh di batu. Hidup segan mati tak namuh". Tentang kepusakaan sawah dan ladang itu sendiri. Pepatah menunjukkan begini: "Ketek-ketek turun ke semak. Dari semak turun ke pekan. Dari Ninik turun ke Mamak. Dari Mamak turun ke Kemenakan". Setelah ke empat orang Mamak dan Kakak ku tiada lagi, maka urusan tanah pusaka ini seka rang jatuh ke tanganku. Suatu malam. Kumpul-kumpul dengan anak kemenakan. Tersingkap pula satu hal sebagai berikut: Si Munin. Kini menjadi Datuk dari kaumnya. Selain itu dia juga menjadi Pengetua
Re: [RantauNet] Pemerasan ----- Please be careful
Prof, thank u sooo much for the story. We, especially women should take a lesson from the story. Attach is slightly similar story but in different situation. With all the rape cases we heareveryday on the news, makes me wonder whether is there a saferplace to live in for women and children? but then again never forget thepower of berdoa..."Kepada Allah Kita Berserah".A STORY TO REMEMBER: (BERTAWAKAL KEPADA ALLAH) Munira, a young Muslim university student, was home for the summer.Shehad gone to visit some sisters one evening the time passedquickly as each shared their various experiences of the past year. She ended upstaying longer than she had planned. Evening came Munira had towalkhome alone but she wasn't afraid because it was a small town and shelived only a few blocks away. As she walked along under the tallelm trees,Munira asked Allah to keep her safe from harm danger. When shereached the alley, which was a short cut to her house, she decided to takeit.However, halfway down the alley, she noticed a man standing at theend,as though he was waiting for her. She became uneasy began topray, askingfor Allah's protection. Instantly a comforting feeling of quietnesssecurity wrapped around her; she felt as though someone was walkingwithher. When she reached the end of the alley, she walked right pasttheman arrived home safely. The following day, she read in the paper that a young girl had beenraped in the same alley, just twenty minutes after she had beenthere. Feeling overwhelmed by this tragedy the fact that it couldhave been her, she began to weep. Thanking the Lord for her safety to help this young woman, she decided to go to the policestation. She felt she could recognize the man, so she told them her story. Thepolice asked her if she would be willing to look at a line up to see if shecould identify him. She agreed immediately pointed out the manshe had seenin the alley the night before.When the man was told he had been identified, he immediately brokedown confessed.The officer thanked Munira for her bravery asked if there wasanything they could do for her. She asked if they would ask the manone question. Munira was curious as to why he had not attacked her.When the policeman asked him, he answered, "Because she wasn't alone.She had two tall men walking on either side of her." NEVER UNDERESTIMATE THE POWER OF PRAYER AND DO'A!He, who loses money, loses much; He, who loses a friend, losesmore; He, who loses FAITH, loses ALL. May Allah guide us all to thethe truth and keep us all on the straightpath.Ameen - Original Message - From: Prof. DR. Ir. Zoer'aini To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, April 08, 2002 3:46 PM Subject: [RantauNet] Pemerasan - Please be careful Apakah dunsanak-dunsanak atau anggota keluarga atau teman Anda pernah mengalami kasus berikut ini?? Apa yang harus dilakukan?? Pemerasan - Please be carefulKejadian ini benar-benar menimpa teman saya yang bekerja sebagai instruktur Aerobic di hotel berbintang lima pada tanggal 11 Maret 2002, pagi hari.Seperti biasanya teman saya (x = wanita) pulang dari bertugas mengajar dihotel berbintang lima pada jam 11:00 malam dan karena belum makan malam maka x pergi bersama-sama dengan temannya wanita ke blok M dan mampir dipenjual gudeg lesehan, setelah makan maka x berpencar dengan kendaraannya masing-masing dan karena sudah larut malam dimana x mengendarai kendaraannya sendiri maka dia melewati beberapa traffic light dikawasan blok M yang pada saat itu memang sedang hijau, namun pada terafic light terakhir x tetap menjalankan kendaraannya melewati lampu merah karena merasa takut diperas dilampu merah yang masih banyak dengan pedagang asongan dan pengamen.Dan pada saat itu mobil patroli mengejarnya dan kemudian menyuruh x minggir.Setelah mobil minggir, mobil patroli (yang mengaku dari mabes) itu berhentiagak jauh dari kendaraan x (sekitar 200 meter. Kemudian x keluar dari mobilnya ingin menunjukkan SIM dan STNKnya tapi polisi-polisi tersebut (yang satu berperut gendut dan yang lain sedang dan menggunakan rompi polisi sehingga tidak dapat terbaca nama mereka) berteriak, jangan bergerak, kamu membawa senjata tajam ya!, dan yang satu menggeledah badan x dan yang satu lagi mengecek mobil x. Pada saat itu polisi yang berbadan sedang berteriak "ada shabu-shabu didalam mobil ini" dan kemudian dia bilang kepada x "kamu ikut saya kekantor polisi" dan karena merasa tidak pernah menggunakan barang tersebut dan merasa yakin bahwa dia akan diperas maka x bilang "saya tidak akan kekantor polisi karena saya tahu saya dijebak".Akhirnya kedua polisi tersebut berembuk dan yang gemuk kembali kemobil patroli dan yang sedang duduk dikursi sebelah pengemudi dan polisi itu menyuruh x untuk mengemudikan kendaraannya.Sewaktu menyuruh x masuk kekendaraan dia berteriak "masuk kamu
[RantauNet] Sultan HB X Mendapat Gelar Kebesaran
Ass, WrWb, Kaba dari Kompas: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0204/11/dikbud/sult09.htm Sultan HB X Mendapat Gelar Kebesaran Yogyakarta, Kompas -Pimpinan kerabat Keraton Yogyakarta yang sekaligus Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono (HB) X mendapatkan gelar kebesaran dari Istana Pagaruyung. Anugerah kebesaran yang diterima Sultan HB X itu merupakan yang kedua setelah sebelumnya penghargaan serupa diberikan oleh Negeri Sembilan, Malaysia. Positif bahwa gelar itu sudah kami berikan. Hanya saja, upacara kebesaran secara adat Minangkabau baru akan diselenggarakan di Istana Pagaruyung, Batusangkar, 29 April mendatang, kata Prof Drs Kamal Muchtar, salah satu panitia penyelenggara, dalam jumpa pers di Yogyakarta, pekan lalu. Hadir dalam acara itu tokoh Minangkabau di Yogyakarta, Dr H Rachmad Ali MBA, Prof Dr Rusdi Lamsudin, Prof Dr S Jalal Tanjung, Prof Dr Burhanuddin Daya, dan H Rustam Narus sebagai Ketua Panitia Penyelenggara di Yogyakarta. Menurut Kamal, banyak alasan mendasar secara sosial kebudayaan mengapa gelar kebesaran itu diberikan kepada Sultan HB X. Jalinan emosi kultural itu berlangsung sejak Sultan HB IX, sampai HB X sekarang ini, katanya. Salah satu alasan tersebut adalah posisi Minangkabau dan Yogyakarta pada masa aksi militer Belanda II tahun 1948-1949. Di saat Yogyakarta diserang habis-habisan oleh Belanda, di Minangkabau berdiri Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin Syafrudin Prawiranegara. Fakta itu menunjukkan bahwa Minangkabau sudah bergandengan tangan sejak dalam situasi menyelamatkan Indonesia dari kekuasaan Belanda, kata Muchtar. Demikian juga ketika muncul pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), dikatakan Jalal Tanjung, hanya tiga wilayah yang menyatakan masuk ke dalam RI, yaitu Yogyakarta, Minangkabau, dan Aceh. Persoalan lebih mendalam tentang masalah ini akan dikupas dalam seminar untuk menyambut penganugerahan gelar kebesaran bagi HB X itu di Istana pagaruyung, Batusangkar, Sumatera Barat. Alasan lain dari penganugerahan gelar itu adalah sebagai bentuk ucapan terima kasih rakyat Minangkabau terhadap HB IX dan HB X karena memperhatikan warga Minangkabau yang ada di Yogyakarta. Banyak intelektual Minangkabau menyebar di berbagai wilayah, awalnya berangkat dari menempuh pendidikan di Yogyakarta. Bahkan, orang Minangkabau yang pertama kali berada di Yogyakarta tahun 1924, dibuatkan asrama mahasiswa dengan menggunakan tanah keraton, ujarnya. Selain diisi seminar, penganugerahan gelar kebesaran untuk HB X juga akan diisi pentas kesenian Minangkabau dan Yogyakarta. Di samping itu, ikut menandai penganugerahan itu akan diselenggarakan turnamen golf nasional Mataram-Pagaruyung Cup I. Turnamen ini akan berlangsung dua tahun sekali, dengan tempat penyelenggaraan bergantian: Yogyakarta, Padang, dan Jakarta, katanya. (TOP) RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
Re: [RantauNet] Fw: [Nasional] Fw: Membela Tanah Pusaka
Title: Re: [RantauNet] Fw: [Nasional] Fw: Membela Tanah Pusaka Semakin berkembang dunia ini, semakin sedikit orang-2 mengerti akan adat istiadad di daerahnya..., (mungkinkah ini pengaruh akan ilmu pengetahuan...???) dahulu mamak (penghulu) ibarat beringin gadang di tangah lapang, tempat berteduh dllnya. (makanya yang jadi penghulu itu tau akan segalanya... berpendidikan) tapi sekarang tidak lagi. beringin gadang yang kita BANGGAKAN sejak dahulunya sudah jadi BERINGIN BONSAI. penghulu hanya sebagai cap saja sementara mereka kebanyakan tidak tau akan status yang mereka emban mungkin itulah awal dari kesemerautan. (gak taulah. ini hanya sebagai pendapat, saya juga kurang mendalami akan adat Minangko on 4/10/02 12:52 PM, Titik at [EMAIL PROTECTED] wrote: Tipikal permasalan di nagari awak. SBN - Original Message - From: Mawi mailto:[EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 09, 2002 11:36 PM Subject: [Nasional] Fw: Membela Tanah Pusaka - Original Message - From: Mawi mailto:[EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, April 07, 2002 10:54 PM Subject: Membela Tanah Pusaka M E M B E L A T A N A H P U S A K A / Mawie Ananta Jonie.- Bulan Agustus tahun 1995 aku pulang berlibur untuk pertama kali ke Indonesia. Setelah tiga puluh satu tahun pergi. Orang Minang bilang; Setinggi-tingginya terbang bangau, surutnya ke kubangan jua. Walaupun aku sudah memegang pasport Negeri Belanda. Yang berwarna merah tua. Tapi cin taku pada Indonesia. Jangan ditanya. Cintaku pada Tanah Tumpah Darahku ini, tidak akan bisa dipaling setan. Tidak hanya oleh karena merah atau birunya warna pasport yang kumili ki. Saat itu, Jendral Suharto masih berkuasa. Masih didengar orang mulutnya. Gemang mengaliri seluruh batang tubuhku. Langkah terasa berat diayunkan di atas bumi Nusantara. Adakah ka rena udara panas Ibu Kota? Ataukah karena aku tergabung di dalam barisan penentang Klik Suharto-Orde Baru? Aku menutup diri. Tidak ingin bertemu dengan teman-teman lama. Padahal kecamuk rindu nak bersua bukan main besarnya. Bang J pernah sekali mengajakku ke rumah NM. Untuk mengha diri peringatan empat puluh hari meninggal Bung K. Suaminya. Kubenam keinginan. Suatu petang. Lutfi datang mengajakku pergi dengan autonya. Kami menyusuri jalan lama. Pe lan-pelan. Masuk ke jalan baru. Akhirnya aku mengenal kembali Jakarta. Selain dari pada itu pikiranku kucurahkan untuk perjumpaan dengan anak kemenakan. Untuk menampakkan diri kepada mereka. Menunjukan bahwa aku masih hidup. Hidup dalam artian akan dapat memberikan dukungan moril. Bila mereka perlukan. Ibu mereka sudah lama tiada lagi. Sewaktu mereka masih dalam masa kanak-kanak. Sembilan orang bersaudara. Di lapangan terbang Sukarno-Hatta. Aku disambut dengan isak tangis. Hanya satu dua saja da ri mereka yang kukenal. Masih sempat kugendang dan kupangku semasa bayi. Dalam perjalanan pulang menuju ke Cibinong. Kami mengota. Tak berujung tak berpangkal. Di sini aku memfasihkan bahasa Minang -ku kembali. Karena jarang sekali kupakai selama tinggal di luar negeri. Puluhan tahun. Edi. Kemenakan kandungku. Anak dari adik perempuan. Sebelum menuju ke rumahnya, dia ba wa kami pergi makan malam. Ke sebuah Warung Nasi Padang. Di Ranggunan. Undangan pemi liknya .Si Rosdi. Dia ini anak Mamak-ku. Adalah adik dari ayah Si Edi. Aku dengan Rosdi seba ya. Maka itu di antara kami masih melekat kesan-kesan satu sama lain. Di dalam mengecek-ngecek sambil makan terungkaplah persoalan tanah pusaka. Ada sebida ng tanah sudah terjual. Dijual karena ayah Rosdi jatuh sakit keras. Penyakit tua. Butuh uang. Maka Kakak telah diberi wewenang untuk menjualnya. Tentang ini, ketika masih di Tiongkok aku telah mereka kabarkan. Hanya surat itu sampai sangat amat terlambat. Aku tidak bisa ber buat apa-apa. Kecuali hanya penyesalan. Konon pada masa dahulu kala. Ketika nenek moyang orang Minang membikin sawah dan ladang. Telah dibuat batas-batasnya. Hingga jelas bahwa ini bagian Si Anu. Itu bagian Si Badu. Semua tersurat pula di dalam pepatah yang berbunyi: Sawah berpematang. Ladang `berbintalak`. Ini menunjukkan bahwa berlakunya sesuatu ketentuan atas hak milik. Baik atas sawah maupun atas ladang. Tampak semua dalam tanda-tanda batas. Bukan itu saja. Upacara kepemilikan a tas sawah dan ladang selain disaksikan orang-orang bersangkutan juga dinyatakan dalam sum pah. Sumpah dibuka pula dengan akata-kata: Amanat kalau tidak di pegang. Perbuatan kalau tidak dipenuhi. Maka yang bersumpah akan dimakan sumpahnya sendiri. Yang bunyinya seperti di bawah ini: Ke atas tidak berpucuk. Ke bawah tidak berakar. Di tengah digirik kumbang. Bagai kerakap tumbuh di batu. Hidup segan mati tak namuh. Tentang kepusakaan sawah dan ladang itu sendiri. Pepatah menunjukkan begini: Ketek-ketek turun ke semak. Dari semak turun ke pekan. Dari Ninik turun ke Mamak. Dari Mamak turun ke Kemenakan. Setelah ke empat orang Mamak dan Kakak ku tiada lagi, maka
Re: [RantauNet] Fw: [Nasional] Fw: Membela Tanah Pusaka
Title: Re: [RantauNet] Fw: [Nasional] Fw: Membela Tanah Pusaka Mungkin paralu kriteria nan disepakati untuk calon panghulu... indak sumbarang baangkek se..kalau paralu lewat "fit and proper test" - Original Message - From: C Aswandi Asmar To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 11, 2002 10:04 AM Subject: Re: [RantauNet] Fw: [Nasional] Fw: Membela Tanah Pusaka Semakin berkembang dunia ini, semakin sedikit orang-2 mengertiakan adat istiadad di daerahnya..., (mungkinkah ini pengaruh akan ilmu pengetahuan...???)dahulu mamak (penghulu) ibarat beringin gadang di tangah lapang, tempat berteduh dllnya.(makanya yang jadi penghulu itu tau akan segalanya... berpendidikan) tapi sekarang tidak lagi.beringin gadang yang kita BANGGAKAN sejak dahulunya sudah jadi BERINGIN BONSAI. penghuluhanya sebagai cap saja sementara mereka kebanyakan tidak tau akan status yang mereka embanmungkin itulah awal dari kesemerautan. (gak taulah. ini hanya sebagai pendapat, saya juga kurangmendalami akan adat Minangkoon 4/10/02 12:52 PM, Titik at [EMAIL PROTECTED] wrote:
Re: [RantauNet] Besaran zakat
Assalaamu'alaikum wr wb Terima kasih banyak sanak M. Arfian atas info dari pandangan Yusuf Qaradhawy tentang zakat, sangat menarik. Sementara saya belum puas karena yang dibahas adalah pandangan mayoritas dari segi hubungan manusia dengan Allah dalam context waktu Muhammad SAW masih hidup. Dunia berubah itu adalah sunatullah, sehingga yang dihadapi adalah masyarakat yang majemuk, dan sangat tidak mungkin untuk membalikkan roda waktu ke jaman dahulu. Saya setuju dengan pendapat bahwa manusia berubah dari masa ke masa. Dalam Islam sendiri disebutkan bahwa generasi yang terbaik adalah generasi para sahabat, kemudian generasi tabi'in dan seterusnya sampai generasi saat ini. Tetapi aturan hubungan manusia dengan Allooh SWT dalam Islam, yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits tidaklah berubah, hanya manusianya saja yang bertambah jauh dari aturan tersebut pada suatu saat, dan di saat yang lain berusaha kembali kepada aturan tersebut, yang disebabkan pemahaman yang berbeda-beda. Kalau yang dimaksud dengan masyarakat yang majemuk adalah masyarakat Islam yang majemuk, aturan mengenai zakat misalnya tidak akan berubah baik untuk orang-orang yang imannya tinggi maupun yang imannya rendah. Yang berbeda hanyalah apakah mereka mau mengikuti aturan itu atau tidak. Kenyataan bahwa negara sekuler adalah praxis dunia sekarang dimana pajak adalah instrumen yang essensil. Sepintas saya lihat tujuan zakat itu salah satunya ialah guna mensejahterakan masyarakat atau welfare state, disini belum kelihatan benang merahnya. Pajak bagi negara-negara sekuler yang tidak berlandaskan ajaran Islam adalah sumber keuangan yang esensial dalam membiayai kegiatan-kegiatan negara, baik untuk pembangunan infrastruktur negara, maupun kegiatan-kegiatan lainnya untuk mensejahterakan rakyatnya. Kalau pajak itu dikelola dengan baik untuk kegiatan-kegiatan yang semestinya seperti di atas insya Allooh kita akan dapat melihat hasilnya yang baik seperti yang kita lihat misalnya di negara-negara Skandinavia yang sering disebut welfare state terlepas apakah mereka telah menerapkan penarikan pajak yang adil atau tidak. Tetapi kalau pajak tidak dikelola dengan profesional dan dengan akhlaqul karimah seperti kita lihat di negara sekuler Indonesia, hasilnya adalah rakyat yang tambah miskin dan perekonomian negara yang morat-marit, gali lubang tutup lubang. Mengenai zakat sendiri, penguasa negara bertugas mengambil zakat dari rakyatnya dan mengelola zakat sebagaimana mestinya. Tetapi tentu saja rakyat tidak akan memberikan zakatnya kepada penguasa non-muslim atau penguasa muslim yang tidak rela menerima Islam sebagai suatu hukum. Dalam bukunya, Syekh Qaradhawy menyebutkan penguasa yang diperbolehkan memungut zakat adalah penguasa yang beragama Islam, yang beriman dan berpegang teguh kepada ajaran Islam yang mereka rela Islam sebagai suatu hukum, dan bahkan mereka berjihad di dalamnya. Jika sebuah negara dipimpin oleh penguasa yang memenuhi syarat-syarat di atas, maka zakat adalah sumber keuangan utama dari sebuah negara Islam yang dikumpulkan penguasa dan diserahkan kepada sebuah baitul mal untuk dikelola sebagaimana mestinya untuk kesejahteraan rakyat. Penguasa berhak memaksa rakyatnya yang mempunyai kewajiban zakat untuk membayar zakatnya seperti yang ditunjukkan oleh Khalifah Abu Bakar R.A. Dan jika dirasa zakat yang terkumpul tidak cukup penguasa pun boleh mengambil pajak dari orang-orang kaya dengan syarat-syarat: 1. Harta itu benar-benar dibutuhkan dan tak ada sumber lain. Tidak diperbolehkan memungut sesuatu dari rakyat selagi dalam baitul-mal masih terdapat kekayaan. 2. Adanya pembagian pajak yang adil. Pengertian adil tidak harus sama rata bebannya. 3. Pajak hendaknya dipergunakan untuk membiayai kepentingan ummat bukan untuk maksiat dan hawa nafsu. Pajak bukan upeti untuk para raja dalam rangka memuaskan hawa nafsu, kepentingan pribadi dan keluarga mereka, atau kesenangan para pengikut mereka, tetapi harus dikembalikan untuk kepentingan masyarakat luas. 4. Adanya persetujuan para ahli dan cendikia. Pemerintah tidak bertindak sendirian dalam hal mewajibkan pajak, menentukan besarnya serta memungutnya tanpa adanya persetujuan dari hasil musyawarah para ahli atau cendikia dari kalangan masyarakat (dewan perwakilan rakyat). Pengelolaan zakat yang benar insya Allooh akan mewujudkan sebuah welfare state seperti yang kita idam-idamkan. Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang terkenal sebagai khalifah terbaik setelah para khulafaur rasyidin berhasil membuat kekhalifahan Islam menjadi sebuah negara yang tidak ada orang yang menjadi mustahik(penerima) zakat. Seyogyanya kita dan para penguasa muslim mencontohnya dalam pengelolaan zakat. Mungkin Uni Rahima mengetahui kisah khalifah ini yang lebih lengkap, dan kalau ada mohon untuk dishare ke milis. Bagi kita yang tinggal di negara sekuler Indonesia dan sudah membayar pajak, apakah kita kehilangan kewajiban membayar zakat? Tentu saja tidak, karena membayar zakat adalah salah satu kewajiban kita dalam hubungan manusia
Re: [RantauNet] Salam Kenal
Ambo karajo di Aceh, wajah bantuak urang Batak, KTP ambo Jakarta, kini sikolah (kuliah?) di Ilmu Kelautan di Bogor (IPB). Batanyo ciek ambo ka sanak.. Sakolah Ilmu kelautan di IPB S1 atau S2 ?, Diambo sandiri iyo urang kelautan pulo dari Fak. Univ. Bung Hatta. Kini sadang mangaji di Juraman bidang kelautan pulo. Salam Indra Junaidi Sutan Rajo Endah Kampuang: Ladang Laweh Baua Kik Tinggi. Wassalam, Rudy __ Do You Yahoo!? Yahoo! Tax Center - online filing with TurboTax http://taxes.yahoo.com/ RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung === __ Do You Yahoo!? Yahoo! Tax Center - online filing with TurboTax http://taxes.yahoo.com/ RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
[RantauNet] Lagi tentang Al-Zaytun
Assalamu'alaikum wr.wb Dunsanak ko ado artikel lain tentang Pesantren Al-Zaytun nan megah dan mewah tu. Semoga bermanfaat dan saya tetap berharap supaya rencana pembangunan pesantren Al-Zaytun di Ranah Minang di tolak oleh seluruh umat muslim Minangkabau. Kita memang butuh sebuah pesantren yang modern tetapi yang kita butuh bukan sekedar modern melainkan sesuai dan tidak berbenturan ataupun di ragukan ke benaran aqidahnya. wassalam, harman SESATKAH AL-ZAYTUN Kemunculan Pesantren Al-Zaytun yang super mewah itu, membangkitkan decak kagum sekaligus teka-teki yang hingga kini belum terjawab. Dari mana dananya? Shadaqah dalam acara Muharram kemarin memang mampu mengisi pundi-pundi Al-Zaytun sebanyak 700 juta. Sejumlah kalangan pun bertanya-tanya. Tanpa hubungan yang erat, mungkinkah orang semudah itu mengeluarkan duitnya? Kenapa sejumlah kalangan mengaitkannya dengan NII-KW IX? Lalu, benarkah menilai kebenaran lewat kemewahan? Dan benarkah Al-Zaytun sesat? Mengapa pula warga sekitar melaporkannya ke LBH? Berikut pengamatan SABILI, apa adanya, di Ma'had Al-Zaytun, pekan lalu, di tengah gonjang-ganjing peringatan Tahun Baru Hijriyah. Silakan Anda menafsirkannya. Biasanya jarak Jakarta-Al-Zaytun, di desa Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat, bisa ditempuh dalam 3,5 jam perjalanan darat. Tapi dengan kondisi jalan berlubang, akibat hujan, perjalanan itu bisa ngaret sampai dua kali lipat. Ketika masuk Pamanukan, kondisi jalan lebih parah. Mobil merayap pelan dan bahkan diam menunggu secara bergantian untuk memberi kesempatan jalan bagi arah sebaliknya. Menunggunya saja bisa satu jam. Di perempatan Patrol, jalan macet oleh ramainya pasar. Di sini kita ambil arah kanan, memasuki jalan arteri sepanjang 32 kilometer yang menghubungkan Patrol ke Al-Zaytun. Jalannya rusak parah. Sepanjang jalan itu debu berterbangan membatasi pandangan, dan nafas pun sesak dibuatnya. Jangan coba-coba tidur. Kepala bisa benjol karena benturan. Menurut Didin (32), warga sekitar yang tinggal paling dekat dengan Pesantren Al-Zaytun, jalan-jalan itu rusak karena tak kuat menanggung beban kendaraan berat yang lalu lalang ke Al-Zaytun. Warga sudah beberapa kali minta Al-Zaytun untuk memperbaiki jalan itu. Tapi, ujarnya, tak juga ditanggapi. Pemda-lah yang terkena getahnya. Pasalnya, beberapa kali pihak Al-Zaytun mengundang orang penting dari Jakarta. Waktu Habibie ke sini dan rencana mengundang Mega, jalan itu diperbaiki oleh Pemda, ungkap Didin. Kekecewaan Didin bertambah karena menurut brosur yang dia baca, pesantren itu gembar-gembor berwawasan lingkungan. Bahkan tulisan dilarang merokok ramai ditempel di sekitar komplek ma'had. Tapi masyarakat dibiarkan menghisap debu akibat jalan yang rusak! seru Didin lagi. Sepanjang jalan menuju-yang kata sebagian orang-ibukota NII (Negara Islam Indonesia) itu hamparan sawah yang subur mendominasi pemandangan. Bohong besar! tukas Ismu, Ketua Badan Pemerintahan Desa (BPD) yang berprofesi sebagai petani. Ketika ditanya perihal brosur Ma'had Al-Zaytun yang mengatakan tanah yang dibeli dari warga itu adalah tanah gersang alias tidak produktif, ia menepis. Di sini ditanam apa pun akan tumbuh subur! serunya. Dalam kaitannya dengan tanah yang dibeli Al-Zaytun, menurut Ismu, masih ada yang mengganjal. Ia mengaku, kini tengah memperjuangkan agar tanah yang belum tuntas pembayarannya segera diselesaikan Al-Zaytun. Ismu sudah melaporkan hal ini ke Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang berjanji untuk mengusutnya. Poltak Ike Wibowo, Ketua Divisi Tanah dan Lingkungan YLBHI, membenarkan pada Rabu (13/3) menerima pengaduan warga Haurgeulis, Indramayu, yang mempersoalkan tanah dan tempat tinggal mereka yang dicaplok Mahad Al-Zaytun. Persoalannya ada warga yang baru dibayar separo dan sampai sekarang belum lunas, dan jika menagih justru diintimidasi, kata Poltak. Karena itu YLBHI akan melakukan investigasi dugaan ketidakberesan kasus jual beli tanah itu. Dari buram kaca jendela mobil karena tebalnya debu, tampak penduduk yang bertopikan caping dengan sunggingan senyumnya, sambil menutup mulut dan hidung dengan kain atau tangan sekadarnya. Kulit mereka hitam legam terbakar matahari. Cangkul di pundak mempertegas identitas mereka: petani. Begitu lewat pemukiman, kita bisa melihat rumah-rumah sederhana, gubuk-gubuk yang berdampingan dengan rumah berdinding semen, juga tempat penggilingan padi. Kesimpulannya masyarakatnya adalah komunitas sederhana dengan segala kebersahajaannya sebagai seorang petani. Dari data diperoleh keterangan, desa ini termasuk dalam daftar IDT (Inpres Desa Tertinggal). Waktu perjalanan menjadi semakin lama, selain karena jalannya yang berlubang, juga oleh panggung-panggung hajatan, semisal acara perkawinan yang tentu saja mengundang jaipongan. Sempat juga SABILI berpapasan dengan anak yang naik sisingaan, dengan iringan kliningan, musik khas Indramayu. Sopir Juga beberapa kali memperlambat laju kendaraan karena ada pencari infak pembangunan masjid. Tapi melihat