Re: [RantauNet] Otomomi Daerah, Kesempatan Emas untuk ManajemenDaya Saing Bangsa

2001-01-24 Terurut Topik Muhammad_Luthfi



Pak darul makmur,
saya sampaikan sedikit klarifikasi mengenai mata kuliah Manajemen teknologi di
ITB.
Taun berapakah anda mengusulkannya? sebab waktu saya kuliah 1992 - 1996 di
T.Industri, kami telah mendapat mata kuliah manajemen teknologi tersebut. dan
mata kuliah tersebut telah ada beberapa tahun sebelum saya.

kemudian masalah istilah "good governance" bisakah anda memberi sedikit
penjelasan dari definisi istilah tsrb. sebab selama ini yg saya dengar hanyalah
"corporate governance" dan utk yg relefan dengan kepemerintahan saya hanya
mendengar "good government".

itu aja, terima kadi.

wassalam
luthfi






"Darul Makmur" [EMAIL PROTECTED] on 24/01/2001 15:06:34

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Muhammad Luthfi/158/MercedesBenz_NFZ)

Subject:  [RantauNet] Otomomi Daerah, Kesempatan Emas untuk Manajemen Daya Saing
  Bangsa




Ass.ww

Insyallah berguna.

Wass.ww
St.P


Otomomi Daerah, Kesempatan Emas untuk
Manajemen Daya Saing Bangsa

Dr. Ir. Bakri Arbie, Deputi Kepala BATAN

Pertama kali kita perlu ucapkan selamat atas diterapkannya otonomi daerah di
seluruh Indonesia mulai 1 Januari 2001.
Meskipun masih ada kekurangan kita perlu salut kepada keputusan Pemerintah
yang tetap tegar dalam pelaksanaan, dibalik adanya keraguan tentang siap
tidak siap daerah maupun pusat.
Tajuk rencana Kompas berjudul "Ukuran Keberhasilan Otonomi Daerah adalah
Kemakmuran Rakyat" sangat menarik untuk dibahas yang intinya adalah tujuan
akhir dan tolok ukur keberhasilan otonomi daerah adalah kemakmuran rakyat di
tiap daerah. Kalau rakyat tidak hidup lebih baik berarti otonomi daerah
gagal.
Cita-cita kemakmuran rakyat sudah dicanangkan sejak awal Proklamasi dan
tanpa sadar memasuki tahun 2001 ini, saya kira bangsa Indonesia belum
mengerti bagaimana menerapkan dan memperjuangkan kemakmuran rakyat karena
buktinya sampai sekarang rakyat belum makmur.
Dari dulu kita puas kalau sudah mengatakan visi bangsa yang makmur, mengira
secara otomatis akan tercipta kemakmuran, apalagi kita terlena dengan modal
negara yang kaya raya, suatu negara kaya bagaikan zamrud terhampar di
khatulistiwa. Ternyata untuk mencapai kemakmuran perlu usaha dan kerja keras
dalam arti mengelola bangsa ini agar mampu menghasilkan poroduksi dan jasa
yang dapat bersaing secara bekelanjutan dalam era globalisasi saat ini.
Tahap awal 2003 AFTA tinggal 2 tahun lagi. Bangsa lain bisa dilihat, Cina
mulai menyaingi Jepang dan Korea produksinya masuk ke Indonesia dengan
kwalitas, harga bersaing dan suplai spare part yang tepat waktu.
Bangsa lain sibuk memikirkan Manajemen Daya Saing sedang bangsa kita sedang
sibuk melaksanakan Manajemen Daya Hancur, saling merusak komponen bangsa.
Dalam ceramahnya di BAPPENAS Bapak Emil Salim mengatakan dalam era reformasi
sekarang ini, pemerintah bukan lagi komponen yang  paling tahu segalanya
tentang pembangunan kemakmuran rakyat. Presiden Clinton pernah mengatakan
bahwa "great leader did not do great thing, he only asked many people to do
great thing." Partisipasi sangat penting. Komponen lain dalam masyarakat
harus berpartisipasi yaitu masyarakat madani dan masyarakat pengusaha,
koperasi menciptakan sinergi, bagaimana bisa menciptakan kemakmuran rakyat
atau di Eropa disebut dengan Welfare State.
Bagaimana agar makmur? Bangsa ini harus menghasilkan produksi dan jasa yang
mampu bersaing dengan produk dari bangsa lain. Kalau produksi dan jasa bisa
laku bersaing maka para pekerja banyak yang dapat ditampung dan pemerintah
dapat menarik pajak agar dapat melayani rakyat dengan lebih baik lagi.
Pengangguran di Jepang, USA, ( 4 - 5% sedangkan Eropa 7 - 9%. Lebih dari
angka itu pemerintah dan masyarakat sudah panik setengah mati, karena dengan
tingginya pengangguran akan mengakibatkan kerawanan keamanan dan keselamatan
umum.
Bangsa ini harus dirubah dari Traditional Economy menjadi Production Economy
dan nanti kalau sudah makin pintar menjadi Knowledge Based Economy.
Traditional dalam arti sejak zaman VOC ekspor bahan mentah sampai zaman
globalisasi masih ekspor bahan mentah.
Ada yang menyindir Traditional Economy di Indonesia adalah Ekonomi Preman
dimana pengusaha dan penguasa berlomba dalam mark-up Proyek, sedangkan
sebagian para birokrat menjalankan pola "business as usual", kalau
masyarakat bisa dipersulit kenapa bisa dipermudah, serta berlomba mencari
bocoran proyek. Hasilnya adalah bangsa yang terpuruk seperti sekarang ini.
Menurut hemat saya, dalam ekonom bangsa mana saja selalu ada 3 komponen
utama, yang pertama, komponen yang menyerap uang dan menghasilkan uang lebih
banyak lagi karena menghasilkan produk atau jasa yang bersaing untuk dijual.
Prestasi paling hebat adalah Bill Gates seorang enterpreneur menghasilkan
produk/jasa yang paling dominan menggunakan otak Sumber Daya Manusia dengan
Sumber Daya Alam yang minim. Komponen kedua  yang menyerap uang dan tidak
menghasilkan suatu produk yang dapat dijual alias rugi sedang komponen
ketiga yaitu yang membocorkan kekayaan atau uang negara. 

RE: Keunggulan komparatif, kompetitif, dan investasi di Sum-Bar (was:RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG)

2001-01-09 Terurut Topik Muhammad_Luthfi








[EMAIL PROTECTED] on 01/08/2001 01:58:47 PM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Muhammad Luthfi/158/MercedesBenz_NFZ)

Subject:  RE: Keunggulan komparatif, kompetitif, dan investasi di Sum-Bar
  (was:RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG)




From: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Senin 08 Januari 2001 11:12
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Keunggulan komparatif, kompetitif, dan investasi di Sum-Bar
(was:RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG)




Riri :
Memang, industri ini sarat resiko. Tetapi seharusnya kalau konsisten dengan
persyaratan ISO14000 lingkungan, rasanya bisa diatasi. Tetapi saya akui
bahwa
industri manufaktur (semua industri manufaktur menghasilkan limbah) adalah
suatu jenis industri yang beresiko tinggi terhadap fisik lingkungan.

luthfi:
inilah persoalan yang kurang kita waspadai satu lagi. bahwasanya industri2
manufaktur dg teknologi rendah adalah sarat resiko. dan jika konsisten dengan
ISO14000 akan menelan ongkos mahal dan menjadi kurang ekonomis. alasan inilah
mungkin yang menyebabkan kenapa negara2 maju mau mentransfer industri2 kelas
tersebut ke negara2 kentiga. karena nilai tambahnya tidak begitu besar dan
ongkos sosial dan lingkungan terlalu mahal



Riri :
Tetapi saya tetap berpikir bahwa untuk jangka pendek, rasanya sulit untuk
menerapkan ini. Jadi untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek (10 tahun ke
depan)
rasanya nuansa ekonomi "lama" ini masih relevan

luthfi:
sdr riri,
dengan segala kehati-hatian agar jangan terjerumus pada kata2 kasar dan
kesombongan, izinkan saya sampaikan kalimat berikut.
Pendekatan yang kita butuhkan adalah sebuah pendekatan unik dan luar biasa.
kelaur dari kerangka paradigma standard. karena persoalan kita bukan persoalan
standard. memaksakan diri pada pendekatan konserfatif hanya akan mengantar kita
maju selangkah. sedangkan dunia ini juga maju terus selangkah demi selangkah.
bahkan ada yang banyak langkah. artinya kita akan tetap ketinggalan beberapa
langkah dari dunia yang kita idam2kan.




Riri :
Oh, saya setuju sekali, dasar membangun keunggulan kompetitif adalah
community building melalui pendidikan, baik pengetahuan, teknologi, serta
jangan dilupakan rohani dan mental. Tanpa hal ini, nggak bakal pernah ada
keunggulan kompetitif, karena keunggulan kompetitif ini pada prinsipnya
adalah intervensi manusia melalui proses produksi barang dan jasa.
Tanpa manusia terdidik dan memiliki keahlian tinggi, nggak pernah ada
namanya keunggulan kompetitif suatu wilayah dan bangsa.

Mengenai kawasan pendidikan, saya sangat setuju. Tetapi apakah bisa
dilakukan dalam jangka pendek ? Ini permasalahannya. Pendidikan adalah
suatu investasi yang sangat sangat panjang jangka waktu pengembalian
manfaatnya, dan sangat tergantung kepada lingkungan sekitar.

Mengenai pendidikan, menurut saya pendidikan dan industri atau lingkungan
masyarakat sekitar adalah sesuatu yang saling mendukung, bolak-balik.
Pendidikan nggak bisa menjadi menara gading yang steril dari lingkungan.
Jangan belajar teknik industri atau manufaktur di Singapura, karena pasti
mutunya nggak sebagus Jerman, AS, atau Jepang. Mengapa ? Karena mereka
tidak memiliki keunggulan di bidang manufaktur. Jurusan teknik penerbangan
di ITB sekarang sedang "payah" karena IPTN sudah "tutup". Kalau mau belajar
ilmu gempa bumi sebaiknya ke Jepang. Kalau belajar tentang pelabuhan laut,
boleh jadi sebaiknya ke Singapura ...

Maka saya tetap percaya akan perlunya membangun cluster unggulan di Sum-Bar.
Dalam jangka pendek, saya belum melihat peluang lain selain cluster industri
semen dan turunannya. Seiring dengan hal itu, dalam jangka panjang
barangkali
dapat dipersiapkan cluster unggulan lainnya seperti kawasan pendidikan,
pariwisata (yang sehat tentunya), dan sebagainya. Barangkali ini karena
keterbatasan informasi dan pemikiran saya yang tidak mampu melihat pilihan
cluster unggulan lain untuk jangka pendek.

Wah, diskusi semakin seru ... semakin menarik, hapa kaji dek diulang ...
Berbagai pemikiran kritis akan menghasilkan gagasan besar kata orang bijak.
Ada yang mau memberikan pendapat lain ?

Luthfi:
sdr riri, dan sdr2 sekalian,
tolong koreksi pendapat2 saya berikut ini.

Pada pandangan manajemen post modernist, mungkin sumber bahan baku mentah tidak
lagi merupakan sebah keunggulan komparatif. karena kenyataan dunia
memperlihatkan bahwa toh daerah2/negara2 tanpa bahan bakupun sanggup menguasai
dunia industri.

Seperti pembicaraan terdahulu bahwa wisata berkonsekuensi prostitusi adalah
suatu yang sulit sekali di hindari. kecuali jika kita ciptakan wisata sejarah
dan spiritual. untuk kedua hal terakhir ini, daerah kita bukanlah sebuah kawasan
suci dan sejarah daerah kita juga tidak terlalu "hebat" untuk di jual.

itu dulu saudar2..
saya senang sekali tiap kali ada posting baru ttg subject ini. biarpun saya
mungkin tidak sependapat, pandangan2 yg ada selalu meng-upgrade wawasan saya.

wassalam
luthfi


Wassalam
~Riri

RantauNet http://www.rantaunet.com

RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

2001-01-04 Terurut Topik Muhammad_Luthfi



dunsanak kasadonyo,
bukannyo ambo indak bihasa bahaso minang. tapi ijinkanlah ambo manulis dalam
bahaso indonesia. samato2 supayo apo nan ado di pikiran ko ta "manifest" kan
kadalam tulisan.

Berikut saya ingin sedikit ikut urng rembug juga pada diskusi ini. Setuju sekali
dengan pendapat saudara/i riri. bahwa tidak hanya infrastruktur fisik saja yang
jadi persoalan investasi di sumbar. saya bukan seorang analist investasi dan
juga bukan seorang analist strategi ekonomi wilayah. tapi ijinkan saya sedikit
mencoba belajar menyumbang saran.

Infra struktur yang jelas2 memang belum mendukung untuk suatu pengembangan
komuniti yang siap bertarung dengan dunia global, mungkin kultur dan budaya juga
jadi persoalan. kedua hal ini jelas hambatan utama yang perlu di tanggulangi.
akan tetapi persepsi saya mengatakan bahwa masalah infrastruktur kita nyaris tak
ada jalan keluar yang optimal. andaikan di tanamkan sebuah investasi jangka
panjang yang membenahi fasilitas pendukung, itu akan menuntuk biaya yang jauh
tidak ekonomis dibanding kawasan lain yang jelas2 akan berorientasi sama dengan
daerah kita yaitu pengembangan budaya dan ekonomi komunitas. dengan kondisi
seperti ini, jelas dalam kerangka pandang ekonomis, daya tarik investasi akan
kalah. belum lagi jika kita harus biocara kultural.

berikut pandangan saya mengenai masalah infrastruktur.
posisi geografis sumbar yg berada di belahan barat sumatera, jelas merupakan
kerugian tersendiri jika di pandang dari sisi logistic. sebelah barat langsung
berbatas dengan samudera india dan belahan lainnya langsung berbatasan dengan
daerah2 yang punya problem dan tujuan yang sama dengan kita. jadi untuk
menciptakan nilai ekonomis dari sisi infrastruktur kita membutuhkan mungkin dua
kali lipat lebih besar biaya nya dibanding beberapa daerah tetangga lain yg
posisinya memang lebih bagus. jika hal ini dipaksakan sudah barang tentu akan
menuntut pengembalian investasi daerah yang lebih besar dan secara langsung akan
mempengaruhi nilai ekonomis investasi lainnya. jadi hampir tak ada jalan keluar
untuk ini. jika melihat kearah barat sebagai daerah distribusi dari output
investasi, itu artinya kita harus "menghadapi" samudera india. dan kawasan
marketnyapun adalah asia kecil sana. dan mungkin belum cukup ekonomis utk saat
ini. jadi melihat kondisi ini, arus investasi ke sumatera terlebih dahulu akan
diserap oleh sumatera belahan pantai timur dan bagian selatan. bukan mau
berputus asa. akan tetapi itulah kenyataan yang ada.

jika kita melihat masalah kultural.
kita harus melihat perjalanan budaya komunitas dimanapun itu. bahwa kultur hanya
dapat di geser oleh perkembangan dan perubahan ekonomi dan teknologi terlebih
dahulu. jadi tak mungkin merubah kultur secara langsung. arus ekonomi dan
teknologi sajalah yang akan merubahnya. dan untuk kedua hal itu, kembali
terlebih dahulu harus ada sebuah gerakan invesrasi dalam bentuk apapun.

juga perlu kita sadari bahwa karakteristik orang padang yg perantau adalah
didorong oleh faktor kultural dan peluang ekonomi. jadi sebenarnya persoalan ini
telah ada sejak dahulu kala dan belum terpecahkan sampai saat ini. dan juga bila
kita mau menyadari kenyataan masa lalu bahwa komunitas sumbar yang bercikal
bakal kerajaan minangkabau ini adalah dari sebuah sejarah menghindar dan
menyelamatkan diri. dimana pemilihan teritorial kerajaan bukanlah karena
pertimbanganm ekonomis. akan tetapi pertimbangan keamanan dari keterdesakan
kerajaan2 lain jaman dulunya. terutama dari majapahit.

dari kondisi ini, untuk keluar dari mata rantai persoalan tsb. haruslah
diciptkan suatu orientasi yang benar2 unik dan spesifik dari wilayah sumatera
barat. diperlukan sebuah perubahan paradigma yang mendasar untuk membangkitkan
perekonomian wilayah sumbar. nah mungkin saudara2 juga mau menyumbang pikiran
untuk ini. pada dialog berikut saya akan coba juga mengemukakan pandangan2 saya.
" hanya sekedar belajar menganalisa realita "

salam





[EMAIL PROTECTED] on 01/05/2001 10:32:43 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Muhammad Luthfi/158/MercedesBenz_NFZ)

Subject:  RE: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG




From: Dedi N
Sent: Selasa 02 Januari 2001 20:16
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [RantauNet] BIG BANG: LAYAR SUDAH TERKEMBANG

Dari sumber daya nan ado ambo danga nagari awak awak lai cukuik noh,
kacuali
minyak tanah iyo tapaso di import. Listrik di awak balabiah labiah, sampai
diexport ka Riau, sarato Jambi. Iko sabana no "competitive advantage" bagi
urang nan punyo pitih untuak mambuek industri di Sumbar.


Dunsanak Dedi dan dunsanak kasadonyo,
mungkin awak paralu untuk meluruskan definisi dari "competitive advantage"
iko. Pemikiran Ambo mengenai membangun "competitive advantage" atau
keunggulan kompetitif provinsi Sumatera Barat menjelang otonomi daerah
pernah Ambo tuangkan dalam bentuk tulisan yang dimuek di harian Mimbar
Minang bulan Agustus 2000 yang lalu. Apo nan dunsanak Dedi ungkapkan di ateh
menurut definisi 

Re: [RantauNet] Stiker Rantaunet

2000-12-19 Terurut Topik Muhammad_Luthfi



satuju sakali ambo jo usul iko.
kalau ado nan bakaluangan waktu dan ba-competence untuak mabuek format sticker
trus attach-kan ajo di millis ko.





Elthaf [EMAIL PROTECTED] on 12/20/2000 08:09:17 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   "'[EMAIL PROTECTED]'" [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Muhammad Luthfi/158/MercedesBenz_NFZ)

Subject:  [RantauNet] Stiker Rantaunet






 Ado usua ciek...
 Dek banyak sanak kito di Rantaunet nan pulang kampuang, baa kalau di
oto tu ditempelkan saketek stiker atau dibuek sajo jo komputer merek "
Rantaunet", jadi awak bisa saliang basuo di perjalanan atau di Sumbar...
 Kalau awak batanyo, hanyo tingga mananyokan sia ko garan selai,
karano lah jaleh nan di ateh oto ko adolah anggota Rantaunet, baa agak
ati...
 Kalau awak ado peralu bantuan atau kasulitan, dengan adonyo "stiker
Rantaunet" ko, awak akan saliang dan capek mambantu...
 Wassalam
 Elthaf

 --
 From:   Dedi Nofersi[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Reply To:[EMAIL PROTECTED]
 Sent:   Wednesday, 20 12, 2000 7:17 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [RantauNet] Peta Lintas Sumatera

 Ado koreksi dari ambo sangenek.
 Yaitu namo kota antaro Lhokseumawe jo Medan tu indak LANGGAM doh tapi
 LANGSA.
 Sakitu se. Salamaik dalam parjalanan pulang jo pai. Salamaik bahari rayo
 di
 kampuang. Mohon maaf lahia jo bathin. Kami nan di Lhok indak bisa pulang
 doh
 sabab karano pasawaik kami kanai tembak.

 Wassalam,
 dn

 -Original Message-
 From: Alfian - [MCTN/AI] [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 Date: Tuesday, December 19, 2000 12:38 PM
 Subject: RE: [RantauNet] Peta Lintas Sumatera


 assalamualaikum.ww.
 Iko kok lai pulo bisa dibukak.
 Salamek pulang kampuang.


 Sum~Map
 Wassalam.
 alf

  --
 
  From: RantauNet Admin[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
  Reply To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Tuesday, December 19, 2000 10:51 AM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: RE: [RantauNet] Peta Lintas Sumatera
 
  ŧ§ä£ãmmü°â£áìküm wå®rãhmâtú££àhï wâßá®õkåtüh
 
  Untuak mambantu Uda Elthaf ambo latakkan Peta Uda Elthaf tuh di
  http://rantaunet.intranets.com. Silahkan di download dari sinan dengan
  meng
  klik kanan dan save file,
 
  W姧ä£ãmmü°â£áìküm wå®rãhmâtú££àhï wâßá®õkåtüh
  
  MIKO
  
  e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 
 
  RantauNet http://www.rantaunet.com
  =
  Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
  http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
 
  Atau kirimkan email
  Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
  Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
  - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
  - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
  Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
  =
  WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
  adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
  =
 



 RantauNet http://www.rantaunet.com
 =
 Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
 http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

 Atau kirimkan email
 Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
 Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
 - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
 - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
 Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
 =
 WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
 adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
 =


RantauNet http://www.rantaunet.com
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List
di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

Atau kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda]  isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan
Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA








[RantauNet] mohon maaf

2000-12-07 Terurut Topik Muhammad_Luthfi



mohon maaf yg sebesar2 nya atas keslahan pengiriman pada email saya tanpa
subject sebelum ini. mestinya email tsb di tujukan secara japri ke bapak Muchti.
harap message tsb diabaikan dan di delete aja. mohon maaf atas ketidak nyamanan
yang saya timbulkan.

luthfi



RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

Atau kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



[RantauNet] mohon maaf

2000-12-07 Terurut Topik Muhammad_Luthfi



mohon maaf yg sebesar2 nya atas keslahan pengiriman pada email saya tanpa
subject sebelum ini. mestinya email tsb di tujukan secara japri ke bapak Muchti.
harap message tsb diabaikan dan di delete aja. mohon maaf atas ketidak nyamanan
yang saya timbulkan.

luthfi



RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

Atau kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



[RantauNet]

2000-12-06 Terurut Topik Muhammad_Luthfi



Bp. Muchti,
Saya luthfi. saya sengaja nulis email dengan alamat kantor. karena inilah alamat
saya yg sesungguhnya.

Maaf agak terlambat juga membalasi surat anda. kebetulan beberapa waktu terakhir
ini saya agak sibuk juga dan kebetulan juga sejak senen sampai rabu kemaren saya
nggak masuk kantor.

mendengar ulasan anda tentang business process, terus terang saya agak terharu
juga. Alhamdulillah, segala sesuatu dalam karir saya berjalan baik2 saja.
sebelum di tempat sekarang, saya di Astra International pada bidang yg sama.

Diawal perkembangannya memang Business Process sangat related terhadap BPR
seperti yang pak muchti sampaikan. akan tetapi seiring perkembangan sekarang, BP
ini akhirnya mesti harus bicara dalam sebuah cakrawala ERP (enterpreneur
resources planning). Dimana segala segala sesuatu dalam sebuah company harus
berada dalam suatu bentuk integrasi. Sebenarnya bidang ini akan cukup
menggairahkan  saat ini. Tapi perlu kerja keras yg termat sangat dan modal yg
cukup kuat untuk dapat mengemas bidang ini jadi suatu yang layak jual. dan
biasanya harga jualnya juga cukup menggairahkan.

pak muchti.
kalau tidak keberatan, tolong di tulis lagi data2 anda disini pak.
mungkin suatu waktu memang kito paralu basuo.
tapi pak muchti jan takajuik. ambo jauah bana di bawah pak muchti.


luthfi



RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

Atau kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=