[EMAIL PROTECTED] Tsabit dan Sebuah Apel

2007-05-21 Terurut Topik Arnoldison

Tarikh Islam
9/5/2007 | 23/Rabiul Akhir/1428 H | Hits: 239 
Tsabit dan Sebuah Apel 
Oleh: Mochamad Bugi 

Seorang  lelaki  shalih  bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di
pinggiran  kota  Kufah.  Tiba-tiba  ia melihat sebuah apel terjatuh di
luar  pagar suatu kebun buah-buahan. Melihat apel merah yang ranum itu
tergeletak  di  tanah,  terbitlah air liur Tsabit. Apalagi hari begitu
panas  dan  Tsabit  tengah  kehausan.  Tanpa  berpikir  panjang Tsabit
memungut  dan  memakan  apel itu. Tapi baru setengah memakannya Tsabit
ingat:  apel  itu  bukan  miliknya  dan  dia  belum mendapat izin dari
pemiliknya.

Tsabit  pun  bergegas  masuk  ke dalam kebun itu. Ia hendak menemui si
pemilik  kebun  dan  meminta  si pemilik menghalalkan sebuah apel yang
telah  dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki.  Aku
sudah   makan   setengah   dari  buah  apel  ini.  Aku  berharap  Anda
menghalalkannya,   kata  Tsabit  kepada  orang  itu.  Namun  ornag itu
menjawab,Aku  bukan  pemilik  kebun  ini.  Aku  hanya  orang  yang
ditugaskan menjaga dan mengurus kebun ini. 

Tsabit  pun  bertanya,   Di  mana  rumah  pemilik kebun ini? Aku harus
menemuinya untuk meminta ia menghalalkan apel yang telah kumakan ini. 

 Untuk   sampai  ke  sana  engkau  harus  menempuh  perjalanan  sehari
semalam,  jawab si penjaga kebun.

 Tidak  mengapa.  Aku  akan  tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya
jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa izin
pemiliknya. Bukankah Rasulullah saw. sudah memperingatkan kita melalui
sabdanya:   Siapa  yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih
layak menjadi umpan api neraka ,  tukas Tsabit tegas.

Tsabit  pergi  ke arah yang ditunjuk penjaga kebun. Ia menuju rumah si
pemilik  kebun.  Dan  setiba  di  sana dia langsung mengetuk pintu. Si
pemilik  rumah  membukakan pintu. Tsabit langsung memberi salam dengan
sopan.

 Wahai  Tuan,  saya  terlanjur  memakan setengah dari sebuah apel yang
jatuh  ke  luar  dari  kebun milik Tuan. Karena itu, saya datang untuk
meminta Tuan menghalalkan apa yang sudah saya makan itu. 

Lelaki  tua  si pemilik kebun itu mengamati Tsabit dengan cermat. Lalu
dia  berkata,   Tidak!  Aku  tidak akan menghalalkannya kecuali dengan
satu syarat. 

Tsabit khawatir tidak dapat memenuhi syarat itu. Namun, ia tidak punya
pilihan.   Apa  syarat  itu,  Tuan?   Si pemilik kebun menjawab dengan
jawaban  yang di luar dugaan.  Engkau harus mengawini putriku!  Tsabit
bin  Ibrahim terkejut.  Hanya karena aku makan setengah buah apel yang
jatuh keluar dari kebun Tuan, saya harus mengawini putri Tuan?  Tsabit
membuat pertanyaan dengan warna penuh keheranan.

Tapi si pemilik kebun itu tidak peduli. Bahkan ia menambahkan,  Engkau
juga harus tahu. Putriku punya kekurangan. Ia buta, bisu, dan tuli. Ia
juga lumpuh. 

Tsabit  terkejut.  Haruskah  ia  menikahi  perempuan seperti itu hanya
karena ia memakan sebuah apel tidak dihalalkan baginya?

Si  pemilik  kebun  itu  kembali  menegaskan sikapnya,  Aku tidak akan
menghalalkan apel yang engkau makan kecuali engkau penuhi syarat itu. 

Tsabit  yang  tidak  ingin  di  tubuhnya ada barang haram dengan tegas
menjawab,   Baik, aku terima karena aku telah bertekad akan mengadakan
transaksi  dengan  Allah  Rabbul   alamin. Untuk itu aku akan memenuhi
kewajiban-kewajiban  dan  hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap
Allah meridhaiku.Mudah-mudahanakudapatmeningkatkan
kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta ala. 

Pernikahan  pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi
untuk  menyaksikan  akad nikah itu. Setelah akad nikah selesai, Tsabit
dipersilakan   menemui   istrinya.   Assalamu alaikum!   Tsabit  tetap
mengucapkan salam, walau tahu istrinya tuli dan bisu.

Tsabit  kaget.  Ada  suara  wanita  menjawab  salamnya.  Tsabit  masuk
menghampiri  wanita  itu.  Wanita  itu  mengulurkan  tangan  menyambut
tangannya. Sekali lagi Tsabit terkejut.

Setelah duduk di samping istrinya, Tsabit bertanya,  Ayahmu mengatakan
kepadaku bahwa kamu buta. Mengapa? 

Wanita  itu  menjawab,  Ayahku benar. Aku tidak pernah melihat apa-apa
yang diharamkan Allah. 
Tsabit bertanya lagi,  Ayahmu juga mengatakan kamu tuli, mengapa? 

 Ayahku  benar. Aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang
yang  tidak membuat Allah ridha,  jawab wanita itu.  Ayahku pasti juga
mengatakan kepadamu aku bisu dan lumpuh, bukan? 

Tsabit mengangguk mengiyakan pertanyaan istrinya itu.

 Aku  dikatakan  bisu  karena  aku  hanya  menggunakan  lidahku  untuk
menyebut  asma  Allah  saja.  Aku dikatakan lumpuh karena kakiku tidak
pernah pergi ke tempat-tempat yang membuat Allah gusar. 

Tsabit  begitu  bahagia.  Ia  mendapat  istri  yang  shalihah. Apalagi
wajahnya  bagaikan  bulan  purnama di malam gelap. Dari pernikahan ini
Tsabit  dan istrinya dikaruniai seorang putra yang kelak menjadi ulama
yang menjadi rujukan dunia: Imam Abu Hanifah 

[EMAIL PROTECTED] Wortel dan Alpukat Larutkan Kolesterol Jahat

2007-05-21 Terurut Topik Arnoldison


TUMBUHAN OBAT
Wortel dan Alpukat
Larutkan Kolesterol Jahat 


Suara Karya, Minggu, 27 November 2005
Kolesterol  jahat  selama  ini  memainkan  peranan  yang penting untuk
menyumbatkan  pembuluh  darah.  Akibat penyempitan pembuluh darah itu,
seseorang  bisa  secara tiba-tiba terkena stroke atau jantung koroner.
Periksa diri bila tubuh mulai terasa pegal-pegal atau kesemutan karena
itu bisa menjadi awal adanya penyempitan pembuluh darah.

Upaya  mengikis  kolesterol jahat tak harus dengan obat-obatan modern.
Karena  buah  dan  sayuran  yang  sudah  tak  asing lagi bagi keluarga
Indonesia,  yaitu  wortel  dan  alpukat ternyata memiliki khasiat yang
bisa menggelontorkan kolesterol jahat dari dalam tubuh.

Seperti  pengalaman  Wahyu  Sampurna, manajer sebuah perusahaan garmen
yang  berhasil  mengikis  kolesterol jahatnya dengan hanya menggunakan
wortel  dan  alpukat.  Resepnya itu diperoleh dari seorang sinshe yang
ditemuinya berpraktik di daerah Daan Mogot, Jakarta Barat.

Pria  berusia  42  tahun  ini  membuat  sendiri sediaan obat alaminya.
Caranya, lima buah wortel ukuran sedang dicuci bersih, lalu diblender,
kemudian  diperas dan disaring. Air hasil saringnya diminum sekaligus.
Selanjutnya  dua  buah  alpukat  masak  dimakan  sebagai  buah.  Wahyu
melakukannya terapi bahan alaminya setiap pagi.

Hasilnya  sungguh  luar  biasa. Pada pemeriksaan berkala bulan Agustus
lalu,  kadar  kolesterol  totalnya  180  mg/dl dan trigliseridanya 170
mg/dl. Padahal sebelumnya, kadar kolesterol sempat mencapai 270 mg/dl,
sedangkan trigliseridanya 350 mg/dl.

Kolesterol  adalah  unsur  penting  dalam  cairan  empedu  yang  mampu
mencernakan  lemak  dalam  semua membran, terutama sel-sel di otak dan
sel-sel  saraf.  Bila  berlebihan,  kolesterol  menimbulkan kerusakan.
Kolesterol  sendiri  berasal  dari  lemak,  yang merupakan zat berguna
untuk menjalankan fungsi tubuh. Lemak yang termakan terdiri atas lemak
jenuh dan lemak tak jenuh.

Lemak  bersama  karbohidrat di dalam tubuh akan diproses menjadi suatu
senyawa  yang  disebut  asetil  koenzim-A.  Dari  asetil koenzim-A ini
membentuk  beberapa  zat  penting,  seperti  asam  lemak, trigliserid,
fosfolpid dan kolesterol.

Lemak  di  dalam  darah terdiri atas beberapa jenis, yaitu kolesterol,
trigliserida,  fosfolipid,  dan  asam  lemak bebas. Tiga jenis pertama
saling  berikatan  disebut lipid-protein atau lipoprotein. Lipoprotein
dibagi  menjadi  lima  bagian,  yaitu  kilomikron,  very  low  density
lippoprotein  (VLDL),  intermediate  density  lipoprotein  (IDL),  low
density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL).

Dari  kelima  jenis itu yang penting diketahui adalah LDL, yang sering
disebut  kolesterol  jahat  karena  efeknya  yang  arterogenik  (mudah
melekat  pada dinding pembuluh darah), sehingga menyebabkan penumpukan
lemak.  Sementara  HDL  adalah  kolesterol  baik  yang  memiliki  efek
antiarterogenik.

Sejumlah  tanaman  obat  terbukti  dapat  menurunkan  kadar kolesterol
maupun  trigliserid.  Dijelaskan oleh dr Setiawan Dalimartha, ketua II
PDPKT  (Perhimpunan  Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional
Timur), alpukat membantu proses stabilisasi plak yang sudah terbentuk,
sehingga tak mudah pecah.

Alpukat  juga  kaya  serat dan asam lemak tak jenuh tunggal. Kandungan
ini  mampu  menurunkan  kadar  trigliserid  dan  kolesterol darah yang
tinggi.

Wortel  juga  mampu  menghadang  laju  kolesterol  darah.  Tanaman ini
mengandung  alkaloid,  flavonoid, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat
besi, belerang, vitamin A, B, C dan D, juga betakaroten dan asam lemak
tak  jenuh  ganda.  Vitamin  C  pada  tanaman  ini berkhasiaat sebagai
antioksidan yang melindungi kolesterol LDL dari proses oksidasi.

Lainnya  yaitu  buah  belimbing manis, juga mengandung protein, lemak,
kalsium,  foffor,  besi  dan  vitamin  A, B dan C. Buah ini berkhasiat
sebagai antiinflamasi, peluruh kencing (diuretik) dan peluruh air liur
(sialagoga).

Berikut  resep  yang  ditawarkan  Drs  Sudhaswadi  Wiryodidagdo, Dosen
Fakultas  Farmasi  Universitas  Pancasila, Jakarta yang secara impiris
turun-temurun sebagai penggelontor kolesterol.

Pertama,  alpukat. Bahan: 1/2 - 2 buah alpukat matang. Pemakaian: buah
alpukat dimakan begitu saja sebagai buah. Lakukan setiap hari.

Kedua,  wortel.  Bahan:  5 buah wortel segar ukuran sedang. Pemakaian:
wortel  dicuci  bersih,  lalu diblender atau diparut, kemudian diperas
dan disaring. Minum airnya sekaligus, lakukan setiap hari.

Ketiga,  jamur lingzhi. Bahan: 10 gram jamur lingzhi. Pemakaian: jamur
lingzhi  dipotong-otong  seperlunya.  Rebus  dengan 3 gelas air bersih
hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, airnya diminum sekaligus.

Keempat, rumput laut. Bahan: 30 gram rumput laut kering

Pemakaian:  rumput  laut  digiling  menjadi  bubuk.  Masukkan ke dalam
cangkir,  lalu  seduh  dengan  air mendidih. Minum air tersebut setiap
hari.

Kelima,   belimbing  manis.  Bahan:  2  buah  belimbing  manis  besar.
Pemakaian:  buah belimbing 

[EMAIL PROTECTED] Re: Miang

2007-05-21 Terurut Topik Rangkayo Mulia
Assalamu'alaikum W W

Kanda Madahar...
di tampek kami Tilatang Kamang,
miang = men = saja == tu acok juo di sabuik.
Berarti bahaso MIANG ko sabana no lai banyak nan mamakai, cuma malu
manyabuik an.
Kan iyo iah da kanda???

Wassalam W W

ARIEF RKM

2007/5/21, Madahar (madahar) [EMAIL PROTECTED]:

  wa'alaikum salam ww,
 Miang,. ndak bara urang nan manyabuik iko do kalo ndak urang dari Kaki
 Gunuang Marapi, io tu sanak.

 salam


  --
 *From:* RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] *On
 Behalf Of *Rangkayo Mulia
 *Sent:* Sunday, May 20, 2007 10:25 AM
 *To:* RantauNet@googlegroups.com
 *Subject:* [EMAIL PROTECTED] antaro DJASRI MARIN DAN ASRIL TANJUNG sarato 
 JEFRI
 GEOVANI

 Assalamu'alaikum W W

   Masuak organisasi MINANG dan kemudian sacaro dak lansuang
 memanfaatkan ORGANISASI MINANG untuak terjun ka politik. Bahkan kini ado
 pulo organisasi dadakan Koalisi Organisasi Perantau Minang DKI dan  Forum
 Komunikasi Perantau Minang
 Galak sengeang miang lah mbo ciek luh
  .
 


--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Pilo Anjingku

2007-05-21 Terurut Topik



Mantari Sutan.

Tulisan sanak sederhana, mudah dicerna dan lamak dibaco.
Taruhganlah manulih.  Tarutamo dengan setting  Sumbar.

Wass
mak Ban
~



 Awal tahun 1985, ayah diangkat jadi kepala perwakilan
 kecamatan X Koto Singkarak di Paninggahan, yang meliputi
 wilayah Paninggahan dan Muara Pingai.  Sekarang daerah ini
 sudah menjadi kecamatan penuh, namanya Kecamatan Junjuang
 Sirih.




  Note:  cuplikan cerita Pilo ini adalah bagian dari tulisan
  Jejak Seorang Kampung nan Lagi Kampungan: UBGB




___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: menu masakan minang sehat ? ..mohon maaf dari mardia..

2007-05-21 Terurut Topik Mardia Nasir

Assalaamu 'alaikum.

Mohon maaf semua, berlaku kesilapan sedikit. 

Sebenarnya saya belum bersedia menghantar posting tapi
telah ter'send'.  Kemudian saya cancel, tapi rupanya
terhantar 2 kali e-mail kosong (bersama signature
saya, seperti yang ini) dan satu posting yang belum
lengkap. 

Maaf ya..

mardia (44)
Sg Buloh, Malaysia

n/b: Tapi tentu saja lawatan ke website kami
dialu-alukan.. :-)

--- Riri - Mairizal Chaidir [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Maaf, email ini 2X masuk ke mailbox saya.

   Ini maksudnya iklan?
 
 Mardia Nasir [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
 
 
 Mardia and Mustaffa Artisan Bakery
 Keeping Traditions Alive 
 www.bakerette-cafe.com Our Bakery Website
  HEALTH SECRETS (what your doctor isn't telling
 you)
 English Website http://www.doc-schnitzer.com
 Did you already inform somebody today?
 
 
 


 Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! -
 their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo!
 Games.
 http://sims.yahoo.com/ 
 
 
 
 

 -
 Be a better Heartthrob. Get better relationship
 answers from someone who knows.
 Yahoo! Answers - Check it out. 

 
 


Mardia and Mustaffa Artisan Bakery
Keeping Traditions Alive 
www.bakerette-cafe.com Our Bakery Website
 HEALTH SECRETS (what your doctor isn't telling you)
English Website  http://www.doc-schnitzer.com
Did you already inform somebody today?


   
Get
 the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing.
http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/mail/index.php

--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: menu masakan minang sehat ? ( rendah kolesterol, lemak dll )

2007-05-21 Terurut Topik Riri - Mairizal Chaidir


Mardia Nasir [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalaamu 'alaikum.
   
  Waalaikumsalam wr.wb

Maaf, apakah dia 'ayam pop' ?
   
  Ayamnya direbus/ dikukus dulu, baru digoreng sebentar (asal kena minyak/ 
mentega saja). Saya hanya bisa makan, tapi tidak bisa masaknya. Kalau uni 
berminat, saya lihat resep ayam pop ada di beberapa websites.

Saya bukan pakar dalam makanan, tapi saya dan suami
banyak membuat kajian mengenai makanan untuk keperluan
sendiri dan juga karena kami terlibat dalam industri
makanan. 
   
  Menurut saya ini sangat baik. 
  Saya sangat setuju jika title makanan baik, atau makanan berbahaya 
diberikan kepada setiap makanan yang sudah jadi, bukan berdasarkan unsur2 yang 
dicampur untuk membuat makanan itu. Bahan baku baguspun kalau diolah dengan 
cara tertentu bisa menjadi tidak 100% bagus lagi (contohnya, saya pernah baca, 
daging itu bagus, tetapi kalau dibakar dengan arang, bisa tidak bagus lagi).
   
  Penelitian terhadap tiap jenis makanan jauh lebih baik dibandingkan 
generalisasi bahwa: makanan padang berkolesterol ..., itu penilaian yang tidak 
fair. Harusnya diteliti satu persatu jenis makanan padang tsb.
  

Kalau pergi ke kedai makan Minang, tidak banyak
sayurnya. Semakin ramai yang jadi vegetarian (makan
sayur saja) terutamanya karena cara industri ternakan
sekarang terlalu banyak hormon/bahan kimia. Kalau di
kampung, mungkin ternakan binatang masih secara
tradisional lagi.
   
  Rasanya, ini memang trendnya Minang (atau setidaknya ini yang saya lihat 
selama ini), tidak banyak makan sayur. Tentang bahan kimia, di Indonesiapun 
tidak berarti sayur itu 100% aman, ada yang bilang - pestisida yang digunakan 
itu berbahaya. Mungkin juga itu sebabnya sayuran organik menjadi pilihan.

Antara sebab dikatakan manusia tak berapa sesuai makan
daging adalah faktor panjangnya usus manusia
berbanding usus binatang yang makan daging, yang mana
ususnya pendek saja, jadi makanan cepat diproses dan
keluar dari tubuh, sedangkan bagi manusia ia terlalu
lama dalam badan dan menjadi toksik. Kalau
sekali-sekali mungkin tak mengapa tapi kalau tiap hari
mungkin membebankan tubuh kita memprosesnya.

  Pendapat ini bisa benar, bisa juga tidak 100%. Kebiasaan manusia memakan 
daging kan sudah ada sejak jaman purba. Tapi masalah kolesterol, atau lain2nya 
kan relatif belakangan ini baru muncul.
   
  Wassalam,
   
  Riri




   
-
Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. 
--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: NYTimes - Africa’s Storied Colleges, Jammed and Crumbling

2007-05-21 Terurut Topik Riri - Mairizal Chaidir


Ahmad Ridha [EMAIL PROTECTED] wrote:
Inilah yang mencemaskan saya, Pak. Saya bekerja di perguruan tinggi
negeri dan dengan perkembangan yang terjadi, saya khawatir musibah
yang menimpa pendidikan tinggi di Afrika menimpa Indonesia juga.
   
  Kalau menurut saya, ini sebenarnya sudah terjadi. Hanya saja - seperti yang 
saya tulis di posting kemaren - Pemerintah kita mendelegasikan 
tanggungjawabnya ke pihak swasta dan masyarakat.

Di antaranya adalah jumlah mahasiswa yang meningkat tanpa diimbangi
peningkatan sumber daya yang tersedia. Dosen habis waktunya untuk
mengajar dan riset kurang berkembang. Lebih repot lagi kalau banyak
dosen yang sibuk proyek. 
   
  Sedih memang, apalagi kalau di swasta. Saya dulu punya teman yang seharian 
kerja di kantor, terus setiap sore sampai malam, plus hari sabtu mengajar di 
berbagai PTS dengan mata kuliah yang berbeda2. Saya pernah bertanya, kapan dia 
sempat menyiapkan bahan?
   
  Apa mau di kata karena memang dari sisi
finansial, profesi dosen tidak begitu menarik dibandingkan dengan di
industri.
   
  Sebetulnya saya tidak suka membanding2kan. Tetapi kadang2 harus juga. Waktu 
saya sekolah di luar, saya lihat jadwal lecturer saya. Seminggu ngajar cuma 2-3 
kali 3 jam. Hari lainnya dia ada di ruangannya atau di library untuk menyiapkan 
bahan ... Dia ga ngobyek di luaran tuh ... Ya kemungkinan besar - saya tidak 
tahu pasti - karena penghasilannya memang sudah cukup dari universitas

Masalah ini bisa memburuk karena semakin sedikit lulusan berkualitas
yang tertarik bekerja di dunia akademik. Bahkan banyak akademisi yang
studi lanjut ke luar negeri namun ketika kembali malah beralih ke
industri. Dengan demikian masalah rasio dosen dan mahasiswa memburuk
atau kualitas pengajar pun memburuk.
   
  Di instansi pemerintah lain juga banyak yang begini, pulang dari LN langsung 
ngilang. Tapi kuncinya di Pemerintah, saya rasa. Bagaimana membuat pegawainya 
tetap tertarik untuk tidak kabur ...

Masalah lain adalah sebagaimana Bapak ungkapkan yakni gengsi gelar.
Terus terang, mahasiswa S2/S3 di Indonesia tidak terlalu bermanfaat
bagi penelitian di institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Banyak
yang tidak tertarik riset namun gelar S2/S3 hanya untuk prestise.
Mahasiswa S1 yang acap diperdaya yang mereka yang seperti itu.
   
  Mungkin tidak hanya prestise, tapi sering juga berkait dengan karir (saya 
lihat di instansi pemerintah tertentu). Saya sering tidak mengerti, apa 
urusannya kalau di memo internal instansi, nama kepala seksi atau kepala 
bagian ditulis lengkap dengan sederet gelar akademiknya.
   
  Kadang2 di swasta, ataupun LSM juga begitu. Saya tidak mengerti kenapa di 
notulen rapat ... (maaf, ga enak ngomongnya), harus ditulis gelar SE, Ir, dsb 
...
   
  Kemudian juga persepsi yang tidak tepat di masyarakat kita. Sebenarnya
pendidikan tinggi di Indonesia memiliki dua jalur: akademik dan
aplikatif. Yang terjadi di Indonesia adalah program D3 sering dianggap sebagai
penampung mereka yang tidak diterima di program S1. Lulusan D3 pun
berupaya untuk mengambil program alih jenjang untuk ke S1 karena di
pasar kerja, lulusan D3 kurang dihargai. Padahal tidak sedikit lulusan
D3 yang punya keterampilan lebih baik dari lulusan S1. Lulusan S1 dan
lulusan D3 pun berebut kue yang sama.
   
  Ya, itu dia, Pemerintah bikin kebijakan, tapi yang buat itu kan 
Pemerintahnya Pendidikan, bukan Pemerintah yang menyediakan pekerjaan. Saya 
mengalami ini di BPKP dulu. Lulusan D3 STAN itu - maaf2 aja - kemampuan audit 
atas instansi pemerintah di atas S1 dan Akuntan lulusan Universitas. 
   
  Saya bukannya ngarang. Di D3 STAN mereka belajar tentang keuangan negara 
(jaman saya dulu, malah kita sampai hafal beberapa pasal ICW- UU jaman 
Belanda), sedangkan di Universitas, mereka juga belajar government accounting, 
tapi government accountingnya amerika. Nah, apa ga repot tuh, waktu ngaudit, 
KEtua Tim nya jelas yang S1, yang D3 STAN jadi anggota. Jadinya setiap tim 
berkreasi sendiri-sendiri, tergantung kuat2an. 
   
  Kalau saya dulu, seringkali ketua tim nya saya usulkan untuk memeriksa kas 
aja, he he, biar dia bangga bisa ngitung uang milyaran. Padahal hampir tidak 
ada finding dari hasil pemeriksaan kas.
   
  
Secara umum, pemerintah sudah berupaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan tinggi. Dana kini disalurkan melalui hibah kompetitif
sehingga institusi pendidikan tinggi harus menyiapkan rencana
penggunaan yang jelas. 
   
  Hmm ... kebetulan saya pernah berada di kedua sisi yang berseberangan, jadi 
no comment lah, tentang ini
   
  Tentunya ini belum cukup. Yang saya amati
adalah masih kurangnya peranan industri dalam pendidikan tinggi.
Padahal mestinya alumni yang telah sukses di industri dapat berperan
banyak. Terlebih di Indonesia mereka telah menikmati subsidi yang
besar ketika kuliah. Ironisnya subsidi itu juga berbentuk dalam
rendahnya pendapatan tenaga pengajar di perguruan tinggi.
   
  Saya ga tau di bidang lain, misalnya teknik dll. 
  Cuma kalau kaitannya 

[EMAIL PROTECTED] Re: menu masakan minang sehat ? ( rendah kolesterol, lemak dll )

2007-05-21 Terurut Topik Mardia Nasir

Assalaamu 'alaikum.

Maaf posting saya tak complete sebenarnya, saya juga
kurang pandai menerangkan, jadi saya turunkan di sini
link kepada video yang saya rasa banyak informasi
berguna kepada kita.

Liberty News TV Ep24 Organic Food, GMO, Health,
Obesity, War

http://www.youtube.com/watch?v=dKcON5j9g2M

Mengenai masakan Minang, saya setuju bahawa yang
lazatnya adalah rasanya, tetapi bila kedai makan
Minang hendak dibuka untuk masyarakat bukan Minang
juga, biasanya rasanya agak diubah untuk lebih sesuai
dengan selera tempatan/local.  Seperti kami di
Malaysia, ayah saya tahu satu tempat di Kampung Baru
Kuala Lumpur yang rasanya benar-benar asli, gerainya
kecil saja, jadi beliau akan selalu beli di situ saja
kalau mahu makan nasi Padang.  Kalau kedai yg
high-class selalunya rasanya lebih jauh dari yang
asli.

Mungkin kolesterol yang dimaksudkan di sini adalah
santan, tetapi sebenarnya santan dan minyak kelapa itu
sehat dan minyak kelapa juga dipanggil 'the slimming
oil' dan sepatutnya tidak menyumbang kepada obesiti. 
Yang memburukkan minyak kelapa itu adalah propaganda
pihak tertentu yang hendak menjual minyak masak mereka
sendiri.  
www.coconutoil.com atau www.mercola.com

Harap ada manfaatnya.

Wassalaam,
mardia (44)
sg buloh


--- Riri - Mairizal Chaidir [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 
 
 Mardia Nasir [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalaamu 'alaikum.

   Waalaikumsalam wr.wb
 
 Maaf, apakah dia 'ayam pop' ?

   Ayamnya direbus/ dikukus dulu, baru digoreng
 sebentar (asal kena minyak/ mentega saja). Saya
 hanya bisa makan, tapi tidak bisa masaknya. Kalau
 uni berminat, saya lihat resep ayam pop ada di
 beberapa websites.
 
 Saya bukan pakar dalam makanan, tapi saya dan suami
 banyak membuat kajian mengenai makanan untuk
 keperluan
 sendiri dan juga karena kami terlibat dalam industri
 makanan. 

   Menurut saya ini sangat baik. 
   Saya sangat setuju jika title makanan baik, atau
 makanan berbahaya diberikan kepada setiap makanan
 yang sudah jadi, bukan berdasarkan unsur2 yang
 dicampur untuk membuat makanan itu. Bahan baku
 baguspun kalau diolah dengan cara tertentu bisa
 menjadi tidak 100% bagus lagi (contohnya, saya
 pernah baca, daging itu bagus, tetapi kalau dibakar
 dengan arang, bisa tidak bagus lagi).

   Penelitian terhadap tiap jenis makanan jauh lebih
 baik dibandingkan generalisasi bahwa: makanan padang
 berkolesterol ..., itu penilaian yang tidak fair.
 Harusnya diteliti satu persatu jenis makanan padang
 tsb.
   
 
 Kalau pergi ke kedai makan Minang, tidak banyak
 sayurnya. Semakin ramai yang jadi vegetarian (makan
 sayur saja) terutamanya karena cara industri
 ternakan
 sekarang terlalu banyak hormon/bahan kimia. Kalau di
 kampung, mungkin ternakan binatang masih secara
 tradisional lagi.

   Rasanya, ini memang trendnya Minang (atau
 setidaknya ini yang saya lihat selama ini), tidak
 banyak makan sayur. Tentang bahan kimia, di
 Indonesiapun tidak berarti sayur itu 100% aman, ada
 yang bilang - pestisida yang digunakan itu
 berbahaya. Mungkin juga itu sebabnya sayuran organik
 menjadi pilihan.
 
 Antara sebab dikatakan manusia tak berapa sesuai
 makan
 daging adalah faktor panjangnya usus manusia
 berbanding usus binatang yang makan daging, yang
 mana
 ususnya pendek saja, jadi makanan cepat diproses dan
 keluar dari tubuh, sedangkan bagi manusia ia terlalu
 lama dalam badan dan menjadi toksik. Kalau
 sekali-sekali mungkin tak mengapa tapi kalau tiap
 hari
 mungkin membebankan tubuh kita memprosesnya.
 
   Pendapat ini bisa benar, bisa juga tidak 100%.
 Kebiasaan manusia memakan daging kan sudah ada sejak
 jaman purba. Tapi masalah kolesterol, atau lain2nya
 kan relatif belakangan ini baru muncul.

   Wassalam,

   Riri
 
 
 
 

 -
 Ready for the edge of your seat? Check out tonight's
 top picks on Yahoo! TV. 

 
 


Mardia and Mustaffa Artisan Bakery
Keeping Traditions Alive 
www.bakerette-cafe.com Our Bakery Website
 HEALTH SECRETS (what your doctor isn't telling you)
English Website  http://www.doc-schnitzer.com
Did you already inform somebody today?


   
Sick
 sense of humor? Visit Yahoo! TV's 
Comedy with an Edge to see what's on, when. 
http://tv.yahoo.com/collections/222

--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: menu masakan minang sehat ? ..mohon maaf dari mardia..

2007-05-21 Terurut Topik Idris Talu
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,
  
  Saya sendiri pernah ter send e-mail sebegitu rupa, kadang-kadang  tersilap 
tekan, kadang pc nya memang agak kurang sihat,  cursor  nya berlarian persis 
urang gila di serata screen monitor. Itu pun  pernah berlaku.
  
  Sungai Buluh, kota kembang kedua selepas Cameron Highlands. Sudah agak  lama 
tidak singgah di Sungai Buluh. Kalau singgah kereta saya jadi lori  bunga! Jika 
ada kesempatan ingin bertandang ke sana, singgah juga di  rumah Ajo Arshad kita 
di Gombak dan Sutan Palindih di kota satay Kajang.
  
  Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
  Salam juga buat Udanya.
  
  Idris Talu, Ipoh
  Perak Darul Ridzuan.

Mardia Nasir [EMAIL PROTECTED] wrote:  
Assalaamu 'alaikum.

Mohon maaf semua, berlaku kesilapan sedikit. 

Sebenarnya saya belum bersedia menghantar posting tapi
telah ter'send'.  Kemudian saya cancel, tapi rupanya
terhantar 2 kali e-mail kosong (bersama signature
saya, seperti yang ini) dan satu posting yang belum
lengkap. 

Maaf ya..

mardia (44)
Sg Buloh, Malaysia

n/b: Tapi tentu saja lawatan ke website kami
dialu-alukan.. :-)

  -dikuduangkan---
  

 Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! -
 their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo!
 Games.
 http://sims.yahoo.com/ 
 
 
 
 

 -
 Be a better Heartthrob. Get better relationship
 answers from someone who knows.
 Yahoo! Answers - Check it out. 

 
 


Mardia and Mustaffa Artisan Bakery
Keeping Traditions Alive 
www.bakerette-cafe.com Our Bakery Website
 HEALTH SECRETS (what your doctor isn't telling you)
English Website  http://www.doc-schnitzer.com
Did you already inform somebody today?


   
Get
  the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing.
http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/mail/index.php




 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: NYTimes - Africa ’s Storied Col leges, Jammed and Crumbling

2007-05-21 Terurut Topik Ahmad Ridha

On 5/21/07, Riri - Mairizal Chaidir [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hmm ... kebetulan saya pernah berada di kedua sisi yang berseberangan,
 jadi no comment lah, tentang ini


He he he, jadi tahulah bagaimana masalah-masalah di dunia pendidikan
tinggi termasuk sisi pendapatan seorang dosen. Apalagi kalau yang
honorer. Masalah pendapatan ini saja sudah membawa dampak yang luar
biasa.

-- 
Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] (OOT) NYTimes - Death by Veganism

2007-05-21 Terurut Topik Ahmad Ridha
http://www.nytimes.com/2007/05/21/opinion/21planck.html

May 21, 2007
Op-Ed Contributor
Death by Veganism
By NINA PLANCK

WHEN Crown Shakur died of starvation, he was 6 weeks old and weighed
3.5 pounds. His vegan parents, who fed him mainly soy milk and apple
juice, were convicted in Atlanta recently of murder, involuntary
manslaughter and cruelty.

This particular calamity — at least the third such conviction of vegan
parents in four years — may be largely due to ignorance. But it should
prompt frank discussion about nutrition.

I was once a vegan. But well before I became pregnant, I concluded
that a vegan pregnancy was irresponsible. You cannot create and
nourish a robust baby merely on foods from plants.

Indigenous cuisines offer clues about what humans, naturally
omnivorous, need to survive, reproduce and grow: traditional
vegetarian diets, as in India, invariably include dairy and eggs for
complete protein, essential fats and vitamins. There are no vegan
societies for a simple reason: a vegan diet is not adequate in the
long run.

Protein deficiency is one danger of a vegan diet for babies.
Nutritionists used to speak of proteins as first class (from meat,
fish, eggs and milk) and second class (from plants), but today this
is considered denigrating to vegetarians.

The fact remains, though, that humans prefer animal proteins and fats
to cereals and tubers, because they contain all the essential amino
acids needed for life in the right ratio. This is not true of plant
proteins, which are inferior in quantity and quality — even soy.

A vegan diet may lack vitamin B12, found only in animal foods; usable
vitamins A and D, found in meat, fish, eggs and butter; and necessary
minerals like calcium and zinc. When babies are deprived of all these
nutrients, they will suffer from retarded growth, rickets and nerve
damage.

Responsible vegan parents know that breast milk is ideal. It contains
many necessary components, including cholesterol (which babies use to
make nerve cells) and countless immune and growth factors. When
breastfeeding isn't possible, soy milk and fruit juice, even in
seemingly sufficient quantities, are not safe substitutes for a
quality infant formula.

Yet even a breast-fed baby is at risk. Studies show that vegan breast
milk lacks enough docosahexaenoic acid, or DHA, the omega-3 fat found
in fatty fish. It is difficult to overstate the importance of DHA,
vital as it is for eye and brain development.

A vegan diet is equally dangerous for weaned babies and toddlers, who
need plenty of protein and calcium. Too often, vegans turn to soy,
which actually inhibits growth and reduces absorption of protein and
minerals. That's why health officials in Britain, Canada and other
countries express caution about soy for babies. (Not here, though —
perhaps because our farm policy is so soy-friendly.)

Historically, diet honored tradition: we ate the foods that our
mothers, and their mothers, ate. Now, your neighbor or sibling may be
a meat-eater or vegetarian, may ferment his foods or eat them raw.
This fragmentation of the American menu reflects admirable diversity
and tolerance, but food is more important than fashion. Though it's
not politically correct to say so, all diets are not created equal.

An adult who was well-nourished in utero and in infancy may choose to
get by on a vegan diet, but babies are built from protein, calcium,
cholesterol and fish oil. Children fed only plants will not get the
precious things they need to live and grow.

Nina Planck is the author of Real Food: What to Eat and Why.

--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] N E M

2007-05-21 Terurut Topik suheimi ksuheimi
N . E . M
   
  Oleh : Dr.H.K.Suheimi
   
   
  N.E.M  adalah singkatan dari Nilai Ebtanas Murni. Betulkah  nilai 
  itu  MURNI.  Inilah yang selalu bergelut  dalam  fikiran  saya. 
  Murnikah  hasil Ebtanas itu?. Saya ngak tahu, sayapun tak  tahu 
  kemana harus bertanya dan kepada siapa harus mengadu. Saya  takut 
  kalau NEM anak saya yang murni itu tercemar oleh hal-hal yang tak 
  murni.  Karena setitik nila, rusak susu sebelanga pepatah  yang 
  saya ingat ketika masih di SD dulu.
   
  Sekarang anak saya Irsyad duduk di bangku SD. SD 05 Padang Pasir. 
  SD  teladan. Kalau ada kunjungan tamu-tamu, baik dari jakarta  SD 
  inilah yang jadi percontohan. Baik disiplinnya baik cara  gurunya 
  mengajar,  banyak  dapat penghargaan. Saya  senang  sekali  waktu 
  tahun  lalu diadakan pemilihan dan seleksi SD teladan se  Indone
  sia. Ternyata SD 05 Padsang PAsir ini keluar jadi pemenang  nomor 
  2  di  seluruh Indonesia. Hanya SD di Yokya saja  yang  mengalah
  kannya. Betapa senang dan bangganya saya karena anak saya sekolah 
  di sekolah teladan ini.
   
  Lebih  bersyukur  saya  lagi ketika keluar NEM  nya.  saya  lihat 
  prestasi dan angka yang dicapai anak saya adalah tinggi.  Terbaca 
  dalam NEM itu Angka-angka sebagai berikut  9,82.. 9,63... 9,25... 
  9,10 .. dan 8,75.  Sehingga komulasinya NEMnya adalah 46,55. Saya 
  cium Irsyad saya beri kecupan penghargaan karena dia telah menga 
  lahkan saya. Saya ndak pernah mengondol angka sembilan.  Sebagai 
  mana  sewaktu  jadi dosen sekarangpun saya tak  dapat  memberikan 
  angka sembilan itu pada mahasiswa saya.
   
  Saya  beri  dia  hadiah, saya bawa dia makan,  saya  belikan  dia 
  mainan, dia senyum dan diapun puas.
  Dengan langkah pasti dan tegap saya bawa anak ini melamar ke  SMP 
  1,  karena rayonnya memang disitu. Dengan penuh  keyakinan,  saya 
  percaya  anak ini akan di terima. Betapa tidak, berasal  dari  SD 
  teladan  nomor  dua di seluruh Indonesia.  Mempunyai  nilai  yang 
  tinggi diantara teman-temannya. Makanya surat lamaran dan  formu 
  lir  pendaftaran  hanya saya isi untuk SMP 1, karena  memang  itu 
  rayonnya. Kalau pergi ke SMP lain tentu NEMnya harus lebih tinggi 
  lagi.
   
  Tapi ternyata kegembiraan saya itu tidak berlangsung lama. Betapa 
  terhenyak dan terperangahnya saya ketika hari Jumat,  menyaksikan 
   
  papan  pengumuman di SMP 1 anak saya tidak  diterima.  Anak-anak 
  kami, guru SMP 1 juga banyak yang ndak di terima. Kata buk  guru 
  SMP  1 yang mendampingi saya. Minimal NEM yang di  terima  adalah 
  46,95.  Saya terperanjat kok ada NEM anak SDF yang setinggi  itu. 
  Berarti  mereka punya angka sepuluh dalam NEM nya. Oh luar  biasa 
  pintarnya.
   
  Saya  lebih  terkejut lagi sewaktu melihat  kenyataan,  dari  170 
  murid  yang di terima,  113 orang berasal dari sebuah  SD.  Tentu 
  NEM  SD tersebut adalah berkisar 48 dan 47. Oh  betapa  hebatnya. 
  Kenapa  dulu saya tak tahu bahwa ada SD yang sehebat itu?.  Kalau 
  saya  tehu  tentu kesanalah anak saya, saya masukkan  supaya  dia 
  bisa menembus SMP 1.
   
  Tapi  salahkah  saya  memilih SD terbaik  menurut  penilaian  Tim 
  Nasional.  Atau salahkah TIM nasional menilai SD 05?. Dan  kesana 
  anak  saya  percayakan?. Saya tidak kecewa pada  anak  saya,  dia 
  telah  berusaha untuk mendapatkan NEM 46,55. Cuma nasibnya  belum 
  di terima di SMP 1. Mungkin anak saya yang berikutnya nanti  akan
  saya  usahakan masuk ke SD yang hampir semua muridnya  memperoleh 
  NEM yang sangat tinggi.
   
  Sipakakh  yang salah dan apakah yang salah, kata saya dari  dalam 
  hati.  Tidak ada yang salah, cuma nasib anak saya yang tak  dapat 
  sekolah  negeri, karena saya tidak mendaftarkannya ke SMP  negeri 
  yang lain.
   
  Lalu saya dengar ceritra lain. Sedih pak, kata seorang ibu. Ada 
  seorang  anak  yang juara sejak dari kelas satu SD  sampai  lulus 
  kelas 6. Cuma dia dapat NEM 46. Anak dengan bibit baik sejak awal 
  ini  di sekolah yang juga baik, tak dapat memilih sekolah  favor 
  itnya SMP 1.
   
  Andaikan  Saya  kadang-kadang suka  berandai-andai.  Andaikan 
  N.E.M  yang  singkatannya  adalah Nilai  Ebtanas  Murni.  Diisi 
  dengan  nilai yang ternyata tidak murni. Maka dari  lubuk  hati 
  yang dalam saya berdo'a, kiranya tangan-tangan yang mempermainkan 
  kemurnian  dari  satu nilai yang di junjung tinggi ini.  di  beri 
  balasan yang setimpal.
   
  Untuk  semua itu saya teringat akan sebuah Firman Suci_Nya  dalam 
  Al_Qur'an surat An nisaa' ayat 79:
  [1]Apa  saja kebaikan yang engkau peroleh adalah dari  sisi  Allah, 
  dan  apa saja bencana yang menimpa engkau adalah akibat  (Kesala 
  han) dirimu sendiriP[1]
   
   
  P a d a n g  6 Juli 1996
   

   
-
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search that gives answers, not web links. 
--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: 

[EMAIL PROTECTED] Re: Lansia nan Paling aktif

2007-05-21 Terurut Topik suheimi ksuheimi
Add Khairul
   
  Terima kasih, saya terharu add juga ada membaca tulisan yg saya kirim 
bukankah kita sesama Ummat Islam  bersaudara?. Dalam satu persaudaraan, mereka 
saling mencintai, dia akan mencintai saudaranya, sebagaimana dia mencintai 
dirinya sendiri, demikian pesan agama kita melalui Rasul. “Belumlah dikatakan 
beriman seorang sebelum dia mencintai saudaranya sebagaimana dia 
mencintaidirinya sendiri ”. 
   
  Masing-masing akan berusaha berbuat sesuatu pada saudaranya sebagaimana dia 
ingin diperlakukan. Dan diapun berusaha untuk tidak melakukan sesuatu 
sebagaimana dia tidak ingin diperlakukan, karena dia merasakan bahwa mereka 
berusaha, maka kepada saudaranya dia akan saling berbagi dan bersambung rasa, 
dalam satu tali persaudaraan.
   
  Apa yang kita cari dalam hidup ini, jika persaudaraan sesuatu yang amat 
langka rela kita rusak? Apa yang kita cari dalam hidup jika kenangan manis di 
masa perjuangan ketika masih sama-sama gigih bahu membahu penuh semangat 
korp—lalu direnggut hingga tali penghubung itu putus?
   
  Masa lalu, ternyata merupakan kekayaan yang paling berharga bagi kita. 
Apalagi dibanding dengan kemungkinan nasib di masa depan yang masih penuh 
teka-teki. Kadang-kadang kita lupa, sikut-menyikut dan sikap menjegal dalam 
perjuangan hidup, ternyata tak membuahkan apa-apa. Kadang-kadang, pertarungan 
kita Cuma ibarat “rebutan balung tanpa isi” berebut tulang kosong.
   
  Kita tak pernah tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada pihak lain. Karena 
itu, sering lebih arif kita diam, atau barhati-hati menyatakan pendapat.
   
  Lalu saya teringat pesan guru saya : “Jangan terlalu cepat menilai karena 
penilaian itu adalah hak Tuhan. Dan Tuhan pun memberikan penilaian pada 
Yaumuddin, pada hari agama di akhirat kelak, apaka seseorang akan diberi pahala 
atau dapat ganjaran.
   
  Guru saya berkata lagi : “Kita sangat lemah, jangankan menilai orang lain, 
menilai diri sendiri saja kita belum mampu. Pernahkah kita tahu bahwa kita 
sudah beriman ? dan berapa tebal keimannan kita ?
   
  Kalau kita tak pernah mampu menilai diri, kenapa kita bernafsu betul menilai 
orang lain?. Padahal yang tahu adalah Yang Maha Tahu. Hanya yang tahu, bahwa 
seseorang itu beriman, sesorang kafir, seseorang berdosa. Dan penilain serta 
ganjaran diberikan pada Yaumuddin, di akhirat kelak. 
   
  “Kita sering salah semat” kata guru saya; kita sering terlalu cepat menilai. 
Padahal penilaian itu  haknya Allah dan kita sering keliru menggunakannya.
  “Janganlah kau benci pada sesuatu mungkin dalam sesuatu yang kita benci itu 
ada gunanya bagimu” pesan guru saya
   
  salam teriring do'a  semoga kita selalu dalam lindungannya  amin
   
  K Suheimi

Khairul Yanis [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Tarimokasih banyak Uni Hanifah, 

Agak barek mangumpuan kabaranian manyampaikan kritik, mudah-mudahan nanti 
basobok jo topik nan mambuek ambo bagak manyampaikan kritik atau saran 
nantinyo. 

Tapi, Alhamdulillah salamoko lai banyak  mandapek palajaran baharago di siko. 
Bialah untuak samantaro ko ambo inok-inok an sajo dulu :) 

Ambo sapandapek jo uni, tulisan-tulisan pak Suheimi tu sabana rancak. Ambo dulu 
pernah kirim email japri ka baliau mintak tulisan nan baliau sampaikan di siko, 
alhamdulillah lai dapek balasan dari baliau. Tarimokasih yo pak Suheimi :) 

  Berarti sanak Khairul alah bisa mamilah milah urang dan jenis tulisanno 
serta karakterno. Barajalah mungkin mangaluakan ide, saran atau kritik. 
Sanak sendiri tertarik di bidang apo? Kalau tertarik membahas ABSSBK bisa 
batanyo atau badiskusi jo pak Saaf dll. Balakangan nan punyo banyak wakatu 
nampakno pak Riri, baliau nampakno juo serba bisa karano suko mambaco. 
Barajalah badiskusi jo baliau. Ndak usah nan sarik-sarik dulu, nan akrab jo 
kahidupan awak sen lu. Kalau alah bagak, baru baraja badebat jo sanak Proto dll 
he he he. Sia tau kelak jadi fungsionaris partai ... RN kali ya ? 
Kalau uni ngenet sacah sacah sennoh. Saribu labiah tulisan nan alun babaco 
li. Di buang sayang, ka dibaco alun sempatli. Maklumlah uni guru. Iko sen dulu 
dih.  Oh ya ayat nan dipetik pak Suheimi indah nian ndak.
   
  Bekerjalah dengan prinsip memberi yang selalu ikhlas karena Allah, sehingga 
kesuksesan atau hasil sebenarnya merupakan impact dari prinsip memberi, 
berkorban dan didasari sifat dan kasih sayang yang tulus. Inilah makan ibadah 
sebenarnya, dalam berusaha selalu mencari Ridho Allah. 



-- 
Khairul's Links: 
http://grosirtanahabang.com/ -- Seni Belanja Grosir Online dari Rumah
http://basis-forex-blogspot.com/ -- Belajar Trading Forex Online 
http://minang-kabau.com/ -- (Lagi belajar bikin website lagi nih) 
http://peluang-bisnis-online-internet.blogspot.com/ -- Informasi-informasi 
peluang bisnis lainnya
http://greatest-books.blogspot.com/ -- Resume buku-buku bagus 
http://informasi-egold.blogspot.com/ -- Informasi seputar Egold




 
-
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get 

[EMAIL PROTECTED] Re: Pemerintah Kalah, Dinilai Lalai Penuhi Hak Asasi

2007-05-21 Terurut Topik Hilman Mahyuddin
Assalamu'alaikum wr wb;

Nio bacarito zaman dulu katiko taun limo puluehan.Katiko ambo kelas VI SR
(kini SD) dari 29 murik kelas VI yang blieh ikuik ujian akhir cuma 22 urang
yang lain indak bulieh ikuik ujian akhir.Dari yang ikuik ujian tuh cuma
barampek yang lulus ( itupun alah ditambah angko,yang asalnyo cuma baduo
).Hasiltu ditarimo,dan indak ado yang mangecekkan soal2 nyo sarik (sulit
).Kini lain bana,apokah dek karano lah tabiaso luluih 100%.walaupun jarang2
anaktu sakolah.Lagi pulo kini urang murah2 ( mudah)sajo mlakek an
tangan,tamasuek demo,apolkah ado pangarueh indak ado raso malu atau
pangarueh ubek2 talarang.Urang kini murah2 (mudah) bana berang,apokah ado
hubungan jo makanan nan dimakan yang mempengaruhi pertumbuhan.Kalau urang2
dulu memang banyak nan nyo hasilkan dari tulang salapan Karek,banting
tulang,dengan bermandi palueh?Wallahu a'lam bissawab.



Wassalam;



H M

On 5/22/07, Riri - Mairizal Chaidir [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamualaikum wr.wb.

 Beberapa mass media memberitakan keputusan pengadilan - gugatan terhadap
 Pemerintah. Bagi sanak yang belum sempat baca, di bawah saya copykan yang
 dari Tempo Interaktif. *(Subject di atas adalah Judul Berita di Kompas
 Cetak).*

 Cuma, dengan ke-awam-an saya, saya jadi berpikir, apa ukurannya bahwa
 Pemerintah telah atau belum mematuhi keputusan pengadilan sbb?

 *Majelis hakim memutuskan supaya para tergugat meningkatkan kualitas guru,
 sarana dan prasarana sekolah serta akses informasi yang lengkap keseluruh
 daerah sebelum melaksanakan kebijakan ujian nasional lebih lanjut, para
 tergugat harus mengambil langkah konkrit untuk menangani gangguan psikologi
 dan mental akibat ujian nasional dan memerintahklan tergugat untuk meninjau
 kembali sistem pendidikan nasional.*

 Wassalam

 Riri


 *Pengadilan Kabulkan Gugatan Ujian Nasional*
 Senin, 21 Mei 2007 | 14:30 WIB
 *TEMPO Interaktif*, *Jakarta*:Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan
 gugatan ujian nasional. Pembacaan putusan yang dilakukan secara bergantian
 oleh Ketua majelis hakim Andriani Nurdin dan hakim anggota Andi Makasau di
 persidangan yang berlangsung pada pukul 11.00-12.15 WIB Senin (21/5).

 Dalam putusannya, majelis hakim berpendapat bahwa para tergugat yakni
 Presiden RI, Wakil Presiden, Menteri Pendidikan Nasional, dan Ketua Badan
 Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah lalai dalam meningkatkan kualitas
 guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan informasi khususnya didaerah
 pedesaan.

 Para tergugat juga dinyatakan telah mengabaikan implikasi ujian nasional
 karena faktanya terdapat berbagai kecurangan baik yang dilakukan oleh guru
 maupun siswa supaya lulus ujian nasional. Seyogyanya para tergugat meninjau
 pelaksanaan ujian nasional, kualitas guru, dan sarana pendidikan didaerah,
 kata Hakim Andi Makasau saat menbacakan putusan.

 Majelis hakim juga berpendapat para tergugat telah memenuhi unsur melawan
 hukum karena telah terbukti menimbulkan kerugian materil dan imateril bagi
 para siswa yang tidak lulus ujian nasional. Kerugian materil, kata hakim,
 berupa biaya pendidikan selama tiga tahun, sedangkan kerugian imateril
 adalah tekanan psikologis dan kehilangan kesempatan untuk melanjutkan ke
 perguruan tinggi.

 Faktanya, kata hakim, ada siswa yang mendapatkan beasiswa dari universitas
 di Jerman, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Brawijaya yang tidak bisa
 melanjutkan sekolahnya karena tidak lulus ujian nasional. Bahkan ada siswa
 pemenang olimpiade fisika yang tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi
 karena tidak lulus ujian nasional, kata hakim ketua Andriani Nurdin.

 Menurut majelis, para tergugat telah melalaikan pasal 28 Undang-undang
 Dasar 1945 tentang hak asasi manusia, undang-undang nomjor 20 tahun 2003
 tentang sistem pendidikan nasional, undang-undang nomor 23 tahun 2002
 tentang perlindungan anak. Karena pada prakteknya ujian nasional menjadi
 satu-satunya syarat penentu kelulusan tanpa mempertimbangkan nilai-nilai
 mata pelajaran lainnya.

 Faktanya, pada tahun 2006 lalu, dari sekitar 1,5 juta siswa setingkat SMA,
 167.867 diantaranya tidak lulus UN. Sedangkan dari sekitar dua juta siswa
 setingkat SLTP, 187 ribu diantaranya tidak lulus UN. Kelalaian para
 tergugat adalah sebab akibat, katanya.

 Dengan demikian, kata Andriani, majelis hakim memutuskan menolak eksepsi
 para tergugat dan mengabulkan gugatan subsider penggugat yakni tim advokasi
 ujian nasional (TEKUN).

 Majelis hakim memutuskan supaya para tergugat meningkatkan kualitas guru,
 sarana dan prasarana sekolah serta akses informasi yang lengkap keseluruh
 daerah sebelum melaksanakan kebijakan ujian nasional lebih lanjut, para
 tergugat harus mengambil langkah konkrit untuk menangani gangguan psikologi
 dan mental akibat ujian nasional dan memerintahklan tergugat untuk meninjau
 kembali sistem pendidikan nasional. Majelis hakim juga menghukum para
 tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 374 ribu. *RINI KUSTIANI*

 --
 It's here! Your 

[EMAIL PROTECTED] Re: Bamacam-macam caro dakwah

2007-05-21 Terurut Topik benni inayatullah
Sejarah memang His-Story..ceritanya tergantung siapa yang bercerita dan dari 
sudut mana dia menilik kejadian tersebut. tak terlepas juga dari idea yang 
dimiliki orang tersebut. jadi kalau menilai sejarah yang tepat hanyalah lewat 
orang yang bercerita tanpa punya beban sejarah apapun, bebas dari penilaian 
subjektif ..

kita yang berada disini tentu tak terlepas dari idea ataupun paradigma tertentu 
terhadap sejarah Peto Syarief ini..apalagi buat kaum ibu saya yang kalau di 
lihat dari ranjinya masih ada hubungan dengan khatib Bayanudin..

kalau dilihat dari konteks negara bangsa tentu kita tidak bisa mangatakan Imam 
Bonjol ini memberontak karena belum ada negara ketika itu..yang ada termasuk 
dalam wliayah administratif hindia belanda yang di berada dalam genggaman 
sebuah perusahaan yang bernama VOC. tapi kalau kita bawakan ke konteks 
bernegara seperti saat ini maka gerakan paderi yang beraliran wahabi ini hampir 
sama dengan Forum Pembela Islam (FPI) yang di komandani Habieb Riziq. 
Menegakkan syariat Islam dengan Pedang (baca:kekerasan)..

wah kalau Ibu saya masih hidup..akan bamerah muko dan maariak mahantam tanah ka 
ambo mungkin

salam

Ben

Riri - Mairizal Chaidir [EMAIL PROTECTED] wrote: 

ZUL FIKRI [EMAIL PROTECTED] wrote:Dari buku nan ambo baco dan internet 
ambo bisa menangkap bahwa Tuanku Imam ini sebenarnya bukanlah seorang yang 
berlatar belakang militer sebenarnya, namun seorang pemuka agama islam yang 
sangat disegani.  ... [deleted] Namun di tengah jalan beliau terpaksa harus 
mengangkat senjata karena gangguan dari kaum adat, jadi saya tidak setuju kalau 
dikatakan bahwa beliau adalah seorang yang memberontak kepada penguasa. 
   
  Sanak Zul, saya rasa masalahnya bukan setuju atau tidak setuju, tapi ini 
tergantung kita melihatnya dari sisi mana. Kalau dari sisi kaum adat waktu itu, 
plus Belanda, ya beliau ini jelas pemberontak. Kalau dari sisi pemerintah 
Indonesia beliau itu Pahlawan Nasional. Dari sisi agama - seperti anda sebutkan 
- beliau  seorang pemuka dsb dsb.
   
  Kembali ke topik yang kita diskusikan sebelumnya. Saya tidak punya data, tapi 
mungkin benar jika dikatakan bahwa kelakuan sebagian orang jaman sekarang 
sama dengan yang ada di jaman sebelum Perang Paderi. Jadi tentunya ini menarik 
untuk dipelajari. 
   
  Tapi, kembali ke pertanyaan sebelumnya, apakah kalau kasus nya sama, 
treatment nya juga sama? Kalau tidak harus, tentunya ada bagusnya jika 
berbagai alternatif lain yang justru di explored.
   
  Wassalam,
   
  Riri
   
   
   
   

   
   



-
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search  that gives answers, not web links.  
  
 


   
-
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search that gives answers, not web links. 
--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~--~~~~--~~--~--~---