RE: [R@ntau-Net] Informasi Perkembangan Pembangunan Jalur Kereta Api Duku-BIM di Kecamatan Batang, Kabupaten Padang Pariaman
Mantap tu, mudah-mudahan capek salasai, amn. Tapi kalo dicaliak kodak no3 babateh jo paga bangunan kioh du nampaknyo. Salam Learning by Doing From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf Of Andri Satria Masri Sent: Tuesday, February 10, 2015 5:00 PM To: Rantaunet Subject: [R@ntau-Net] Informasi Perkembangan Pembangunan Jalur Kereta Api Duku-BIM di Kecamatan Batang, Kabupaten Padang Pariaman Mohon izin malewakan informasi perkembangan Jalur Kereta Api Duku-BIM di Kecamatan Batang, Kabupaten Padang Pariaman. Hari ini (Selasa, 10 Februari 2015), Bupati Padang Pariaman bersama Kepala Perwaklan BPKP, Arman Sahri Harahap meninjau progress pembangunan jalur kereta api Duku-BIM. Mudah-mudahan jalur ini cepat selesai dan bisa dilalui loko kereta api yg sudah lama parkir di Sawahan. Berikut foto-foto peninjauan dan kondisi rel tsb. -- Andri Satria Masri, S.E., M.E. Kasubag Hubungan Masyarakat dan Media Bagian Hubungan Masyarakat Setdakab Padang Pariaman L/42/Koto/Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto/Kab. Padang Pariaman Handphone: 081374001167, Pin BB: 288E864B Hidup Adalah Pengabdian Seumur Hidup Kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan. My profiles: [Facebook] http://www.facebook.com/andri.masri [Blogger] http://andrimasri.blogspot.com [WordPress] http://andrisatria.wordpress.com [Twitter] http://twitter.com/AndriSatria Contact me: [Google Talk] andri.ma...@gmail.commailto:andri.ma...@gmail.com [Y! messenger] as_ma...@yahoo.co.idmailto:as_ma...@yahoo.co.id Get a signature like this. http://r1.wisestamp.com/r/landing?promo=17dest=http%3A%2F%2Fwww.wisestamp.com%2Femail-install%3Futm_source%3Dextension%26utm_medium%3Demail%26utm_campaign%3Dpromo_17 CLICK HERE.http://r1.wisestamp.com/r/landing?promo=17dest=http%3A%2F%2Fwww.wisestamp.com%2Femail-install%3Futm_source%3Dextension%26utm_medium%3Demail%26utm_campaign%3Dpromo_17 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.commailto:rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Demokrasi Minang di Tubir Jurang (kolom uda akmal)
Mak Maturidi n.a.h, sebelum Salomo Simanungkalit (Kompas) mengenalkan ulang kata tahana itu pada 2009, yang akhirnya digunakan banyak media, Tesaurus Bahasa Indonesia karya Eko Endarmoko cetakan pertama (2006) sudah memuat lema itu seperti ini: *tahana **n kl* kedudukan, martabat, persemayaman, prestise, takhta; *bertahana* *v *bersemayam, bertakhta, duduk (TBI, hal. 629) *kl *(klasik) ko dalam TBI berbeda dengan *ark *(arkaik), seperti: *tagak, menagak* *v ark* memapas, menantang, menghadang, menyongsong (bahaya), dst … (TBI, hal. 628) Tetapi soal kata-(kata) ini (tubir, petahana, dll) bukan tujuan utama ambo dalam menulis kolom yang kini ambo ikhtiarkan lebih rutin itu mak Maturidi. Tujuan utama adalah agar kita semua sebagai pemangku kepentingan Minang (baik di ranah atau rantau) bisa lebih obyektif dalam melihat keadaan, posisi, dan problematika Minangkabau (Sumatra Barat) secara lebih proporsional, dengan sandaran data dan penelitian yang sahih, jangan hanya mengandalkan opini pribadi yang lebih bersifat subyektif. Kalau kita mau melihat data-data itu (sudah tiga yang ambo contohkan di palanta RN, yakni pertumbuhan ekonomi 2014, pertumbuhan ekonomi syariah 2014 dan Indeks Demokrasi Indonesia 2013) kita akan melihat jika Sumbar ini ibarat manusia, maka kondisinya tidak terlalu fisik, apalagi segar bugar sebagai kampiun di antara provinsi tetangga. Dari ketiga indikator itu, Sumbar selalu berada di papan tengah dari 10 provinsi. Kalau indikator itu ditambah (misalnya dari indeks Pariwisata Syariah karena Sumbar juga salah satu dari 9 daerah unggulan Pariwisata Syariah), kondisinya juga kurang menggembirakan. Padahal salah seorang motor hotel syariah adalah Riyanto Sofyan (Sofyan Hotel) yang berdarah Minang dan memulai konversi jaringan hotelnya dari bersifat umum/konvensional menjadi syariah pada 1998. Itu sebabnya karena ambo, in syaa Allah, lai punya banyak data tentang kondisi Minang sekarang dan mulai ambo cicil penjelasannya melalui kolom media cetak. (Karena terus terang saja kalau data-data itu diungkap di dunia maya ini, diskusinya pun kurang efektif seperti selama ini, sementara untuk kolom terakhir ambo Demokrasi Minang di Tubir Jurang itu saja, banyak komentar dari masyarakat di ranah, via email dan FB ambo. Bahkan di website *Singgalang* sendiri hanya dalam 2 hari sudah dibaca oleh lebih dari 300 orang). Ada penulis buku sejarah yang bilang terhenyak karena belum pernah tahu ada data IDI itu, ada anggota KPU sebuah kabupaten di Sumbar yang juga menyatakan kaget setelah membaca data IDI. Ada seorang sastrawan muda di ranah yang berkomentar serupa, sampai seorang pejabat pemda yang menjadikan kolom ambo itu sebagai salah satu konsiderannya untuk tidak ikut politik praktis, karena menyadari selama ini ternyata terjebak kebanggaan semu terhadap Minang kontemporer yang dulunya sumber inspirasi seluruh rakyat Nusantara untuk urusan demokrasi dan egalitarianisme, ternyata sekarang sudah dilewati banyak provinsi lain). Jadi meski hanya kontribusi kecil bagi Minang dalam bentuk kolom di media cetak sekali dalam sebulan, semoga menjadi ikhtiar yang membawa manfaat, agar kita juga tahu bagaimana kondisi Minang/Sumbar dari hasil riset-riset akademis. Wassalam, ANB Pada 9 Februari 2015 23.50, Maturidi Donsan maturid...@gmail.com menulis: Nakan ANB, Mak Ngah dan sanak dipalanta n.a.h Iko, ladang Mak Ngah bana nampaknyo ko walaupun Mak Ngah sepesialnyo bahasi Inggirih tantu adojo ureknyo jo bahasa awak ko. Lai banyak nan takanan isi ladang tu, lewakan banalah kalapauko. Ambo tengok di KBBI-hal 1375 io ado : ta.ha.na *kl* n kedudukan; martabat (kebesaran, kemuliaan dsb) Tapi kalau dibari awalan pe kamaa kadisandakan pe ko diantaro kato-kato : kedudulkan; martabat dst maa nan ka cocok aratinyo jo incumbent dalam bahaso kantang tu. Baa caro nyo tu, ANB Di KBBI ado kode *kl* berarti klasik, dalam sastra melayu klasik, apo memang ado dalam sastra melayu klasik, nan basuo di ANB kato tahana ko diberi awalan pe.iko memang ladang ANB komah. Dalam ucapan kampuang ambo tungadang asalnyo memang dari tuan gadang diurang kampuang dipendek jadi tungadang. Kato asli Minang ado Tungganai dalam ungkapan rumah batunganai kampuang bapangatuo. Di Taram, Limopuluah, pangatuo ko disobuk Tuo Losuan Mungkin tungganai jo kangantuo ko bisa jadi calon untuak pengganti incumbent barangkali. Kalau dikampuang ambo Solok, pangulu, kalau ado kagaduhan anak kamanakan di nagari urang kabatanyo :sia pangulu nyo ko ?. pangulu mungkin bisa juo. calon paganti incumbent ko. Mungkin kato-kato minang, pangulu, tungganai, pangatuo ko labiah cocok dari pado petahana untuak incumbent. Tak paralu dipoles-poles lai lah jaleh aratinyo urang nan tagak di pucuak dinan tinggi sadiang batugeh, kalau indak batugeh indak disabuik pangulu. tungganai, pangatuo lai. Kalau ado diawak , hutang bagi sastrawan awak mansosialisasikannyo. Kalau inda urang alin akan
Re: [R@ntau-Net] Informasi Perkembangan Pembangunan Jalur Kereta Api Duku-BIM di Kecamatan Batang, Kabupaten Padang Pariaman
Iyo pak, itu bangunan nan alun salasai pembebasan tanahnyo. Mudah mudahan lahan yg alun bebas bisa secepatnya dapek kepastian dari pemiliknyo. Pada 10 Februari 2015 17.47, Madahar (madahar) mada...@chevron.com menulis: Mantap tu, mudah-mudahan capek salasai, amn. Tapi kalo dicaliak kodak no3 babateh jo paga bangunan kioh du nampaknyo. Salam *Learning by Doing* *From:* rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] *On Behalf Of *Andri Satria Masri *Sent:* Tuesday, February 10, 2015 5:00 PM *To:* Rantaunet *Subject:* [R@ntau-Net] Informasi Perkembangan Pembangunan Jalur Kereta Api Duku-BIM di Kecamatan Batang, Kabupaten Padang Pariaman Mohon izin malewakan informasi perkembangan Jalur Kereta Api Duku-BIM di Kecamatan Batang, Kabupaten Padang Pariaman. Hari ini (Selasa, 10 Februari 2015), Bupati Padang Pariaman bersama Kepala Perwaklan BPKP, Arman Sahri Harahap meninjau progress pembangunan jalur kereta api Duku-BIM. Mudah-mudahan jalur ini cepat selesai dan bisa dilalui loko kereta api yg sudah lama parkir di Sawahan. Berikut foto-foto peninjauan dan kondisi rel tsb. -- *Andri Satria Masri, S.E., M.E.* Kasubag Hubungan Masyarakat dan Media Bagian Hubungan Masyarakat Setdakab Padang Pariaman L/42/Koto/Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto/Kab. Padang Pariaman Handphone: 081374001167, Pin BB: 288E864B *Hidup Adalah Pengabdian Seumur Hidup Kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.* My profiles: [image: Facebook] http://www.facebook.com/andri.masri[image: Blogger] http://andrimasri.blogspot.com[image: WordPress] http://andrisatria.wordpress.com[image: Twitter] http://twitter.com/AndriSatria Contact me: [image: Google Talk]andri.ma...@gmail.com [image: Y! messenger]as_ma...@yahoo.co.id Get a signature like this. http://r1.wisestamp.com/r/landing?promo=17dest=http%3A%2F%2Fwww.wisestamp.com%2Femail-install%3Futm_source%3Dextension%26utm_medium%3Demail%26utm_campaign%3Dpromo_17CLICK HERE. http://r1.wisestamp.com/r/landing?promo=17dest=http%3A%2F%2Fwww.wisestamp.com%2Femail-install%3Futm_source%3Dextension%26utm_medium%3Demail%26utm_campaign%3Dpromo_17 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- *Andri Satria Masri, S.E., M.E.* Kasubag Hubungan Masyarakat dan Media Bagian Hubungan Masyarakat Setdakab Padang Pariaman L/42/Koto/Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto/Kab. Padang Pariaman Handphone: 081374001167, Pin BB: 288E864B *Hidup Adalah Pengabdian Seumur Hidup Kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.* My profiles: [image: Facebook] http://www.facebook.com/andri.masri [image: Blogger] http://andrimasri.blogspot.com [image: WordPress]
Re: [R@ntau-Net]
Dd ZD dan sanak dipalanta n.a.h Tarimo kasih Dd Zd , atas Tip untuk menjadi orang kaya yang dd berikan. Ado siek nan menjadi catatan ambo : 13. Memahami… - ujuangnyo sogok menyogok ? Apakah tip diangko 13 bisa kito,pakai, sebagai penganut agama Islam, baa caro mamakainyo agar agamo tak dilangga , urusan salasai, nan salamoko, ujuangnyo sogok manyogok atau bahaso KPK nyo korupsi . 99 Tip untuk sukses dalam ekonomi yang dd berikan ko, iko memang perlu dihayati nam,pakny kalau ingin kayo. Nam payah oknum umat islam nan lah kayo ingin menayamai urang kayo nan 24 urang tu Untuk itu banyak nan manggunokan Singapur sebagai buntia. Tengok sajolah Anggoro, SKK Migas, Akil Muchtar banyak lain an kamanysul kalau KPK masih ado. Contoh nan paling kongkrit mungkin: Sukanto Tanoto (ST) mungkin hanya puncak gunung es. Riau Pos tahun 2000-an memberitakan bagaimana pak Tabrani Rab (TR) Orang Tua/Tokoh Riau mengeluh terhadap kelakuan ST ini. Tapi apa daya TR, ST bermain diatas. RAPP (usaha bidang kertas dan pulp) punya tunggakan 3,1 T, ke Bank Indonesia atau bank pemerintah) tak bisa bayar. ST minta kucuran dari Bank Pemerintah, agar RAPP bisa jalan, buruh bisa kerja dan bisa mengansur cicilan. Pemerintah dihadapkan kepada dilemma, tak diberi kucuran uang 3,1 T bisa ludes dab buruh nganggur. Diberi kucuran tambah banyak uang negara ke RAPP. Apakah tidak dilalap lari. Akhirnya mungkin dikucurkan juga tak tahulah , saya tak mengikuti lagi. Yang ironinya. ST punya kekayaan 38 T lebih Forbes 2008 disimpan/dioperasikan di Singapura. Hutang di RAPP 3,1 T tak bisa bayar. Kalau ditanya tentu ST akan berkelah, Kekayaan pribadi lain, perusahaan lain. Apa tidak aset RAPP itu yang mengalir ke Singapura, karena pusatnya di Singapura. Kenapa pemerintah membiarkan pengusaha Indonesia bisa berpusat di Singapura, kalau orang Indonesia ya modalnya harus berpusat. Jadi kita sudah dibodohi. Ini penyebanya tak lain korupsi, saya menduga sebagian uang korupsi oknum di sini, ada di Sinagpura, menggunakan jembatan seperti itu (kantor usaha berpusat di Singapura). Saya yakin bapak-bapak kita yang pernah di eselon 1 kementerian dipastikan mengetahui hal ini. Marilah bagi yang sudah pensiun, tidak lagi menggantungkan periuk nasi di Kementerian, bicaralah agar negara ini baik kedepan. Kalau bapak-bapak ini tahu tapi tak mau membukanya, berarti bapak juga ikut menghancurkan negara ini sendiri, NKRI ini tak akan lama. Kalau kebobrokan negara dibiarkan, sejuta ahli ekonomi di Merdeka Utara itu tak akan dapat memperbaiki perekonomian negara ini. Era Joko Wi –JK 2014-2019 kemungkinn era korupsi besar-besaran lebih dahsyat dari yang sudah-sudah, masing-masing akan cari uang untuk bertarung lagi di 2019.. Mudah-mudahan tulisan saya salah. Wass, Maturidi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] DARI MOCHTAR NAIM KPD YTH PARA ANNOTA
U Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: 'Mochtar Naim' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 23 Jan 2015 10:17:26 To: Muhammad Sayuti Dt Rajo Panghululkaamsum...@yahoo.com; RantauNet Grouprantaunet@googlegroups.com; Ir. Raja Ermansyah YAMINhanni.ja...@gmail.com; Mas'oed ABIDINbuyamasoedabi...@gmail.com; Farhan Muin DATUK BAGINDOfarhanm...@ymail.com; Azmi Dt Bgd Abuazmi_libra_kenc...@yahoo.co.id; Muslim Kasimmuskas...@yahoo.co.id; Fasli JALALfaslija...@yahoo.com; Amri AZIZamri.a...@yahoo.com; Drs Sjafnir Aboe NAINkandomar...@yahoo.com; Muhardi Rajabmuhardi_u...@yahoo.com; Ajodutaajod...@gmail.com; Dr.Saafroedin BAHARsaaf10...@yahoo.com; Zulhendri Chaniagozulhendri_a...@yahoo.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] DARI MOCHTAR NAIM KPD YTH PARA ANNOTA Ciputat, 23 Jan 2015 Dari MochtarNaim Komp Inhutani Blok M5, Ciputat, Tangerang Selatan Email: mochtarn...@yahoo.com. Tel: 081317198778 Kepada yth Sdr2 Anggota Panitia Persiapan Pembentukan DIM dan warga masyarakat Minang di ranah dan di rantau, di manapun Assalamu ’alaikum w.w., Gembira sekali saya diundang dan bertemu muka dengan kawan2 yang hadir dalam Pertemu-an Terbatas yang diprakarsai oleh Pimpinan LKAAM Sumbar hari Selasa tgl 19 Jan 2015 yl, di Kantor LKAAM Sumbar, Padang. Syukur al hamdu lillah pertemuan kita itu sangat bermanfaat dan kitapun berhasil mencapai Kata Sepakat untuk membentuk sebuah Panitia Persiapan Pembentukan DIM (Daerah Istime-wa Minangkabau). Panitia yang sudah kita bentuk itu akan disempurnakan lagi dengan me-masukkan unsur2 Pimpinan dari ormas2 dan tokoh2 utama yang ada, baik di ranah maupun di rantau. Saya juga berterima kasih diberi kepercayaan untuk menjadi Ketua Umum dari Panitia Persi-apan Pembentukan DIM itu, walau saya telah mengemukakan hambatan dan batasan yang ada pada diri saya, karena tidak saja tinggal di rantau tapi juga tidak memiliki akses dan fasi-litas yang diperlukan. Berikut adalah beberapa pokok pemikiran serta langkah2 yang perlu kita ambil dan sepakati bersama, yang sebagian juga sudah kita bahas dan sepakati bersama: (A) (1) Kita akan memulai dengan mendapatkan kesepakatan dalam upaya pembentukan DIM inidengan mendapatkan dukungan dari tokoh2 formal dari pemerintahan dan non-formal dari masyarakat terlebih dahulu, secara lisan dan tertulis. DIM ini kita bentuk dengan peluang yang diberikan oleh Pasal 18 B ayat (1) UUD1945 yang berbunyi: “Negara menga-kui dan menghormati satuan- satuan pemerintahan daerah yang berrsifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang- undang.” Sifat khusus dan istimewa dari daerah Minangkabau kita ini, bukan hanya karena sifatnya matrilineal yang jarang berlaku di bagian dunia manapun, tetapi juga karena adatnya bersendikan syarak dan syarak bersendi Kitabullah (ABS-SBK). (2) Syukur alhamdu lillah, Gubernur Sumbar, Prof Dr Irwan Prayitno, telah terlebih dahulu memberikan dukungan penuhnya terhadap upaya pembentukan DIM ini, menggantikan Pro-vinsi Sumbar yang sekarang. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum LKAAM, M S Dt Rajo Pangulu, yang sekarang adalah juga Ketua Panitia Persiapan Pembentukan DIM ini, atas penjelasan yang beliau berikan, 3 Bupati telah pun memberikan dukungannya secara lisan. Tinggal kita menghubungi para Bupati dan para Wali Kota serta Ketua2 dan unsur Pimpinan dari DPRD Kab dan Kota untuk mendapatkan dukungan penuh secara lisan dan tertulis. Dukungan penuh kita juga harapkan dari semua Wali Nagari dan Ketua KAN se Su-matera Barat, semua organisasi kemasyarakatan, seperti organisasi Muhammadiyah, Perti, NU, MUI, DDII, LKAAM, MTKAAM, organisasi Bundo Kanduang, organisasi pemuda dan mahasiswa, dan organisasi para perantau di rantau, di manapun. (3) Tidak kecualinya kitapun memerlukan bantuan dari tokoh2 masyarakat, para cendekia, dan unsur kepemimpinan Tungku nan Tigo Sajarangan, Tali nan Tigo Sapilin: ninik mamak, alim ulama dan cadiak pandai, baik di ranah maupun di rantau, yang perduli kepada kam-pung halaman Minangkabau ini. (B) (1) Dengan dukungan yang penuh dari tokoh2 masyarakat dari berbagai kalangan itu, Panitia Persiapan Pembentukan DIM ini membentuk tim-tim yang akan mempersiapkan terbentuknya DIM itu. Ada Tim yang khusus mempersiapkan konsep petisi dari para ahli untuk terbentuknya DIM itu sendiri yang akan diajukan kepada Presiden dan Ketua MPR/DPR/DPD dan pihak terkait lainnya. Ada Tim yang menyiapkan fasilitas tersedianya kebutuhan administratif dan keuangan, dsb. Ada Tim yang akan mempersiapkan kegiatan komunikasi timbalbalik berupa seminar, diskusi, konferensi pers dan hubungan dengan media pers dan persuratkabaran, dsb. Dan tentu saja ada Tim yang akan menghu-bungi sekian banyak organisasi perantau di manapun di samping organisasi masyarakat termasuk Bundo Kanduang, Pemuda dan Mahasiswa dan tokoh2 masyarakat di berbagai
Re: Aw: Re: [R@ntau-Net] Suara Merdeka: Hati-hati Foto di Jam GadangBukit Tinggi
Lai ado juo urang minta2 nan di janjang 40 dan rancak lagunyo. Bukiktinggi koto rang Agam Mandaki janjang 40 Sakik sagadang bijo bayam Tapi bak raso ka mambunuah @Hayatun Nismah Rumzy# On 10 Feb 2015, at 19.24, Muljadi Ali Basjah mulj...@gmx.de wrote: This message is eligible for Automatic Cleanup! (mulj...@gmx.de) Add cleanup rule | More info Asw. Wr. Wb. Yth. Pak Dozen IPB ZulTan nan inkognito. Baa pulo caronyo kamanindak Badut2 nan disekita Jam Gadang nan indak patuah jo (per)aturan Negara. Sedangkan saurang Guru Sikola-Tinggi Universitas 5 Gadang di Indonesia sajo, nan dilapau/di-RantauNet iko samiang ndak mamatuahi RantauNet. Sampai surang Dosen Padusi dari Sumatra, kamiluan dek mancari Ransanak Kollega karajo nan indak bisa basuo d, dek Baliau mamakai pseudonim. Kononpulo Baduik2 nan non Akademis, nan ka bapeloki Makonyo kakuih nan di Janjang 40 itu, jano Mak Ngah masih taruih mahiba baunnyo, baitu pulo bantuaknyo. Apo lai kandak pinto jo cito2 lainnyo ei yay yai...y. Wassalam, Muljadi Ali Basjah Maohkan Sanak, ambo nan sadang bacikutuik, manggaletek, sadang kadinginan kasawah, basambiaan Bagarah saenek, njek parintang hati nan risau dek Ranah jo Nagari sa- makin sansai ditinggaan tampaknyo kowehhh. Gesendet: Dienstag, 10. Februar 2015 um 05:35 Uhr Von: 'ZulTan' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com An: RantauNet@googlegroups.com RantauNet@googlegroups.com Betreff: Re: [R@ntau-Net] Suara Merdeka: Hati-hati Foto di Jam Gadang Bukit Tinggi Duo solusi nan bisa ditampuah. Baranti jadi walikota atau ganti urang-urang Satpol-PP mulai dari pimpinan sampai ka bawah jo badut-badut tadi. Satalah badut dapek gaji inyo ndak ka manggaduah lai. Inshaallah aman nagari. Salam, ZulTan From: palito_kato via RantauNet rantaunet@googlegroups.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 10 Feb 2015 00:01:48 + To: mailing listrantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Suara Merdeka: Hati-hati Foto di Jam Gadang Bukit Tinggi Iko klarifikasi Wako bukittinggi, Ismet Amzis http://posmetropadang.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=12169Itemid=30 Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Ahmad Ridha ahmad.ri...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 7 Feb 2015 18:57:43 +0700 To: RantauNetrantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Suara Merdeka: Hati-hati Foto di Jam Gadang Bukit Tinggi http://berita.suaramerdeka.com/hati-hati-foto-di-jam-gadang-bukit-tinggi/ Hati-hati Foto di Jam Gadang Bukit Tinggi Banyak Badut Memaksa Meminta Uang 7 Februari 2015 14:36 WIB Category: Nasional Dikunjungi: 6463 kali JAM GADANG: Jam Gadang Bukit Tinggi di Provinsi Sumatrra Barat ini banya dikunjungi wisatawan sekadar untuk foto kenangan seperti terlihat Sabtu (7/2). Namun sayang, banyak badut peminta uang dan perlu diwaspadai.(suaramerdeka.com/Raditia Yoni Ariya) JAM GADANG: Jam Gadang Bukit Tinggi di Provinsi Sumatrra Barat ini banya dikunjungi wisatawan sekadar untuk foto kenangan seperti terlihat Sabtu (7/2). Namun sayang, banyak badut peminta uang dan perlu diwaspadai.(suaramerdeka.com/Raditia Yoni Ariya) BUKIT TINGGI, suaramerdeka.com – Jam Gadang meruapaka ikon terkenal bagi Kota Bukit Tinggi yang dibangun pada 1926 oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai hadiah dan terletak di Pasar Atas. Banyak wisatawan berfoto ria di tempat ini sebagai kenangan pernah merambah Bumi Minang. Hanya saja bagi para wisatawan harus lebih berhati-hati saat berfoto ria, sebab di sini banyak sekali badut-badut berseliweran yang tiba-tiba nongol di sebelah wisatawan yang sedang berfoto ria. Kehadiran para badut tanpa permisi ini ternyata sangat menganggu. Pasalnya mereka memaksa meminta uang dan jika tidak diberi, memaki dengan kata-kata kasar. Hal itu seperti menimpa rombongan wisatawan dari Pemkab Temanggung dan Forum Jurnalis Temanggung yang tengah mengunjungi Pasar Atas Bukit Tinggi. Para jurnalis yang sedang berfoto ria tiba-tib diganggu oleh ulah badut-badut yang biasanya lucu tapi kali ini berwajah garang memaksa meminta uang. “Semula kami sangat senang dengan kunjungan kami ke Buki Tinggi karena disambut ramah oleh Pemerintah Kota Bukit Tinggi. Tapi sayang dinodai dengan ulah par badut Jam Gadang yang memaksa kami meminta uang,”ujar Heru Suyitno pewarta Kantor Berita Antara, Sabtu (7/2). Hal serupa juga dialami Regina Rukmorini, wartawan Harian Kompas. Dia merasa tidak nyaman saat berniat berfoto sendirian dengan latar Jam Gadang sebab terus dikuntit para badut, yang ujung-ujungnya terus meminta uang. “Badut-badut itu memaksa minta uang, lha wong saya maau foto sendiri kok dia maksa foto bareng dan meminta uang. Wisatawan harus hati-hati kalau foto di Jam Gadang,” katanya. Jurnalis lain, Setyo
Re: [R@ntau-Net] Banyuwangi - Festival Toilet Bersih.
Amiiinn YRA On Feb 11, 2015 11:08 AM, Muchwardi Muchtar muchwa...@rantaunet.org wrote: Ya Allah, Ya Rahim, Ya Rahman... bukakanlah pintu hati Bupati Kabupaten Agam dan Walikota Bukittinggi ---dalam menyongsong membuktikan dalam kenyataan ABS-SBK--- untuk meniru kebijakan yang telah diterapkan oleh anak laki-laki Pak *Letjen http://id.wikipedia.org/wiki/Letnan_Jenderal (Purn) Ir. Azwar Anas Datuak Rajo Sulaiman* di wilayah yang dipimpinnya. Amin Ya Rabbal Alamin..., Salam doa., *mm Pada 11 Februari 2015 05.20, Darwin Chalidi dchal...@gmail.com menulis: REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pergelaran tahunan Banyuwangi Festival kembali digelar. Salah satu rangkaiannya yakni Festival Toilet Bersih. Tahun ini, ajang yang sudah digelar sejak 2012 itu menampilkan berbagai potensi Banyuwangi, mulai kekayaan seni dan budaya, even olahraga dan pariwisata, sampai kearifan lokal melalui sebuah festival yang kreatif, unik, dan menarik. ”Banyuwangi Festival tidak hanya digelar untuk mempromosikan daerah dan pariwisatanya, namun terutama untuk memaksimalkan potensi daerah dan memberikan semangat kepada masyarakat untuk bersama-sama membangun Banyuwangi. Bukan hanya soal pariwisata, tapi juga membangun spirit kemanusiaan,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas, Sabtu (31/1). Tidak kurang 34 even Banyuwangi Festival akan dihelat sepanjang tahun 2015 ini. Mulai dari agenda tahunan seperti International Tour de Banyuwangi Ijen, Banyuwangi Batik Festival, dan Beach Jazz Festival. Beberapa even baru sengaja digelar untuk mengakomodasi berbagai potensi lokal yang belum terangkat, sekaligus juga menumbuhkan partisipasi dan kepedulian masyarakat akan daerahnya. Di antaranya, Festival Buah Lokal, Islamic Fashion Week, Festival Permainan Anak, Festival Perkusi, Festival Bedah Rumah, dan Festival Toilet Bersih.Banyuwangi Festival 2015 dimulai dengan Festival Toilet Bersih, Jumat (30/1) lalu. Peluncuran Festival Toilet Bersih ditandai dengan praktik membersihkan toilet di salah satu sekolah oleh Bupati Banyuwangi, dilanjutkan dengan pemberian bantuan alat-alat kebersihan toilet kepada sekolah, pondok pesantren (ponpes), dan sejumlah elemen masyarakat. ”Dalam satu pekan ini, semua tema khutbah di tempat-tempat agama, mulai masjid hingga gereja, adalah soal kebersihan. Ini untuk semakin meningkatkan kesadaran publik bahwa kebersihan adalah bagian tak terpisahkan dari iman, selain juga untuk menjaga kesehatan,” ujarnya. Anas mengatakan, Festival Toilet Bersih melibatkan partisipasi langsung dari seluruh warga. Sejauh mana masyarakat peduli pada kebersihan lingkungannya terutama fasilitas toilet di rumah maupun lingkungan sekitarnya. Festival Toilet Bersih melibatkan pengelola tempat wisata, perhotelan, pondok pesantren, sekolah, tempat ibadah, kantor swasta, hingga instansi publik. Even ini berlangsung selama enam bulan kedepan dengan lomba kebersihan toilet di mana profil dan kedatangan juri dirahasiakan. ”Gerakan toilet bersih kami festivalkan agar masyarakat bisa menerimanya dengan senang sama seperti saat mereka menikmati festival budaya atau musik. Jadi, membersihkan toilet tak jadi beban, tapi menjadi aktivitas yang menyenangkan,” urai Anas. Red: Indah Wulandari -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
[R@ntau-Net] Banyuwangi - Festival Toilet Bersih.
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pergelaran tahunan Banyuwangi Festival kembali digelar. Salah satu rangkaiannya yakni Festival Toilet Bersih. Tahun ini, ajang yang sudah digelar sejak 2012 itu menampilkan berbagai potensi Banyuwangi, mulai kekayaan seni dan budaya, even olahraga dan pariwisata, sampai kearifan lokal melalui sebuah festival yang kreatif, unik, dan menarik. ”Banyuwangi Festival tidak hanya digelar untuk mempromosikan daerah dan pariwisatanya, namun terutama untuk memaksimalkan potensi daerah dan memberikan semangat kepada masyarakat untuk bersama-sama membangun Banyuwangi. Bukan hanya soal pariwisata, tapi juga membangun spirit kemanusiaan,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas, Sabtu (31/1). Tidak kurang 34 even Banyuwangi Festival akan dihelat sepanjang tahun 2015 ini. Mulai dari agenda tahunan seperti International Tour de Banyuwangi Ijen, Banyuwangi Batik Festival, dan Beach Jazz Festival. Beberapa even baru sengaja digelar untuk mengakomodasi berbagai potensi lokal yang belum terangkat, sekaligus juga menumbuhkan partisipasi dan kepedulian masyarakat akan daerahnya. Di antaranya, Festival Buah Lokal, Islamic Fashion Week, Festival Permainan Anak, Festival Perkusi, Festival Bedah Rumah, dan Festival Toilet Bersih.Banyuwangi Festival 2015 dimulai dengan Festival Toilet Bersih, Jumat (30/1) lalu. Peluncuran Festival Toilet Bersih ditandai dengan praktik membersihkan toilet di salah satu sekolah oleh Bupati Banyuwangi, dilanjutkan dengan pemberian bantuan alat-alat kebersihan toilet kepada sekolah, pondok pesantren (ponpes), dan sejumlah elemen masyarakat. ”Dalam satu pekan ini, semua tema khutbah di tempat-tempat agama, mulai masjid hingga gereja, adalah soal kebersihan. Ini untuk semakin meningkatkan kesadaran publik bahwa kebersihan adalah bagian tak terpisahkan dari iman, selain juga untuk menjaga kesehatan,” ujarnya. Anas mengatakan, Festival Toilet Bersih melibatkan partisipasi langsung dari seluruh warga. Sejauh mana masyarakat peduli pada kebersihan lingkungannya terutama fasilitas toilet di rumah maupun lingkungan sekitarnya. Festival Toilet Bersih melibatkan pengelola tempat wisata, perhotelan, pondok pesantren, sekolah, tempat ibadah, kantor swasta, hingga instansi publik. Even ini berlangsung selama enam bulan kedepan dengan lomba kebersihan toilet di mana profil dan kedatangan juri dirahasiakan. ”Gerakan toilet bersih kami festivalkan agar masyarakat bisa menerimanya dengan senang sama seperti saat mereka menikmati festival budaya atau musik. Jadi, membersihkan toilet tak jadi beban, tapi menjadi aktivitas yang menyenangkan,” urai Anas. Red: Indah Wulandari -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Bls: [R@ntau-Net] Fwd: OOT : Komunitas Atheis Indonesia
Wuah ada kelompok Atheis dan Syeitan yang dipikirkan mereka itu apa mengenai kehidupan ini? Mo tahu aza cara dan latar belakang kelompok ini sebenarnya apa? Harap kembalikan kepada tataran Pemerintahan R.I. dengan Philosophy Pancasila dan Konstitusi 1945! Kelompok demikian dapat dikategorikan kelompok a Pancasila dan dapat dipecat jadi warganegara R.I. karena tidak mengakui Pancasila yang paham pertama adalahKetuhanan Y.M.E. silahkan saja tidak bertuhan, tidak berpromosi dan tidak mengganggu ketertiban kehidupan beragama di Indonesia. Kalo mo jadi syetan silahkan saja. wassalam Haasma Pada Selasa, 2 April 2013 19:41, Dedi Suryadi dsuryadi...@gmail.com menulis: Hati-hati jo sanak keluarga awak sanak Mudah2an jan sampai nan ado tajarumuih... Kami tidak percaya Tuhan dalam wujud apapun Reporter : Faisal AssegafSenin, 1 April 2013 09:29:31Kategori KhasBerita tag terkait Manusia kian tak percaya Tuhan Kumpulan penolak Tuhan Karl Karnadi (kiri). (merdeka.com/istimewa) 370 Menjadi ateis di Indonesia tentu tidak mudah. Sebab itu, banyak dari mereka menyembunyikan identitas sebagai kaum penolak Tuhan. Berbeda dengan Karl Karnadi. Dia cuek saja nama lengkapnya disebut dan fotonya dipublikasi. Dia hanya ingin masyarakat Indonesia menerima kenyataan sekaligus perbedaan. Meski sebagai negara berketuhanan, ada sebagian kecil dari warga Indonesia menolak mengakui Tuhan itu ada. Mulanya, dia sedikit tertutup lantaran belum ada media berbahasa Indonesia mewawancarai dia sebagai pendiri komunitas Indonesian Atheists. Berikut wawancara Faisal Assegaf dari merdeka.com dengan Karl Karnadi melalui surat elektronik, Selasa (19/3). Gagasan siapa mendirikan Komunitas Ateis Indonesia? Pada Oktober 2008, saya mendirikan komunitas Facebook bernama Indonesian Atheists, disingkat IA (catatan: namanya persis seperti itu dgn istilah Inggris, berbeda dgn ateis indonesia atau komunitas atheis indonesia). Sebelum itu, sebenarnya sudah ada beberapa komunitas ateis di forum-forum atau milis meski belum ada yang dikembangkan serius. Ide dari saya awalnya sederhana saja. Saya ingin tempat berdiskusi dengan teman-teman saya dari Indonesia yang juga ketemu bertemu di Internet dan sama-sama ateis atau agnostik. Awalnya jumlahnya kecil sekali, kurang dari sepuluh orang. Sekarang tentu ini berkembang jauh dari sekadar online di mana kami bisa berkumpul juga di dunia nyata, saling dukung satu sama lain pada saat ada yang terkena diskriminasi. Pada 2011, teman saya (salah satunya akan anda wawancara), mendirikan laman Facebook bernama Anda Bertanya Ateis Menjawab, disingkat ABAM beralamatkan di http://FB.ateismenjawab.com dan ini sedang kami kembangkan. Gagasan ini berasal dari teman saya tadi, tapi saya dan beberapa teman lain sangat mendukung dan ikut mengembangkan. Grup IA di atas diperuntukkan untuk sesama ateis dan agnostik, sementara ABAM untuk semua orang, baik beragama atau tidak. Kami mengharuskan format interaksi di ABAM dalam bentuk tanya jawab sehingga menghindarkan debat kusir atau interaksi tidak sehat. Apa tujuan pendirian komunitas ini? Tujuannya ada dua, ke dalam dan keluar. Ke dalam, kami ingin mendukung dan menghibur teman-teman ateis terdiskriminasi dalam dunia nyata, dan ada banyak sekali yang seperti ini. Ada banyak orang masih menyembunyikan identitas sebagai ateis, pelajar harus berpura-pura beragama di hadapan keluarganya, suami atau istri harus berpura-pura di hadapan anak dan pasangannya. Sama sekali tidak mudah. Bayangkan bila teman-teman beragama dipaksa harus berpura-pura beragama lain, kira-kira rasanya sama. Tidak setuju tetapi tidak bisa bersuara, tidak bisa menampilkan jati diri tanpa jadi korban kebencian dan diskriminasi. Komunitas online sangat berperan sebagai kelompok pendukung dan memberikan dukungan bagi mereka yang terdiskriminasi. Keluar, kami ingin mengenalkan ada ateis juga di Indonesia dan kami ingin dipandang bukan sebagai musuh, tapi sebagai sesama manusia, sesama warga Indonesia. Sumber dari permusuhan adalah prasangka negatif sering salah tetapi tersebar luas. Prasangka-prasangka negatif ini ingin kami luruskan. Ateis adalah orang-orang normal dan bermoral, warga yang membayar pajak dan mengikuti hukum, sama seperti orang-orang lain beragama. Bedanya, kami tidak percaya keberadaan Tuhan agama apapun. Perbedaan kadang menimbulkan ketersinggungan. Ini lumrah, tetapi tidak harus disikapi dengan permusuhan dan kebencian. Sebagai sesama manusia, sebenarnya kita memiliki lebih banyak persamaan ketimbang perbedaan, hanya kita sering lupakan itu dan fokus pada perbedaannya saja. Tujuan pertama kami capai dengan grup IA dan tujuan kedua dengan laman ABAM. Kapan komunitas itu dibentuk? Siapa saja pendirinya dan di mana didirikan? Ini kebetulan sudah saya sebutkan di atas. Kami adalah satu komunitas dan menyediakan berbagai macam media interaksi, dua di antaranya melalui IA (Indonesian Atheists) ke sesama ateis dan
[R@ntau-Net] Kapado Sdr Ermansyah dkk
meToBalas Komentar PUSAT KAJIAN ADAT ALAM MINANGKABAUToday at 7:22 PM Sdr Ermansyah dkk, Sabaliaknyo, baa pulo dengan daerah2 lain di lua Sumbar nan ado kelompok masyarakat Minangnyo, seperti di Aceh Barat, pantai barat Tapanuli, Bengkulu, sabagian banyak daerah di Riau Hulu, Jambi Hulu, malah Negeri Sembilan di Malaysia, dsb, nan hari2 mamakai bahaso Minang sarato adat dan kebudayaan Minang. Apo paralu pulo dimasuakkan daerah2 tu ka DIM? A co jalehkan pulo di Erman sabalun ambo manjalehkan masuak/indak masuaknyo Mentawai ka DIM sarato urang Cino, urang Batak, urang Jao nan lah jadi panduduak Sumbar. Salam, MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Aw: Re: [R@ntau-Net] Suara Merdeka: Hati-hati Foto di Jam Gadang Bukit Tinggi
Asw. Wr. Wb. Yth. Pak Dozen IPB ZulTan nan inkognito. Baa pulo caronyo kamanindak Badut2 nan disekita Jam Gadang nan indak patuah jo (per)aturan Negara. Sedangkan saurang Guru Sikola-Tinggi Universitas 5 Gadang di Indonesia sajo, nan dilapau/di-RantauNet iko samiang ndak mamatuahi RantauNet. Sampai surang Dosen Padusi dari Sumatra, kamiluan dek mancari Ransanak Kollega karajo nan indak bisa basuo d, dek Baliau mamakai pseudonim. Kononpulo Baduik2 nan non Akademis, nan ka bapeloki Makonyo kakuih nan di Janjang 40 itu, jano Mak Ngah masih taruih mahiba baunnyo, baitu pulo bantuaknyo. Apo lai kandak pinto jo cito2 lainnyo ei yay yai...y. Wassalam, Muljadi Ali Basjah Maohkan Sanak, ambo nan sadang bacikutuik, manggaletek, sadang kadinginan kasawah, basambiaan Bagarah saenek, njek parintang hati nan risau dek Ranah jo Nagari sa- makin sansai ditinggaan tampaknyo kowehhh. Gesendet:Dienstag, 10. Februar 2015 um 05:35 Uhr Von:ZulTan via RantauNet rantaunet@googlegroups.com An:RantauNet@googlegroups.com RantauNet@googlegroups.com Betreff:Re: [R@ntau-Net] Suara Merdeka: Hati-hati Foto di Jam Gadang Bukit Tinggi Duo solusi nan bisa ditampuah. Baranti jadi walikota atau ganti urang-urang Satpol-PP mulai dari pimpinan sampai ka bawah jo badut-badut tadi. Satalah badut dapek gaji inyo ndak ka manggaduah lai. Inshaallah aman nagari. Salam, ZulTan From: palito_kato via RantauNet rantaunet@googlegroups.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 10 Feb 2015 00:01:48 + To: mailing listrantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Suara Merdeka: Hati-hati Foto di Jam Gadang Bukit Tinggi Iko klarifikasi Wako bukittinggi, Ismet Amzis http://posmetropadang.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=12169Itemid=30 Powered by Telkomsel BlackBerry From: Ahmad Ridha ahmad.ri...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 7 Feb 2015 18:57:43 +0700 To: RantauNetrantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Suara Merdeka: Hati-hati Foto di Jam Gadang Bukit Tinggi http://berita.suaramerdeka.com/hati-hati-foto-di-jam-gadang-bukit-tinggi/ Hati-hati Foto di Jam Gadang Bukit Tinggi Banyak Badut Memaksa Meminta Uang 7 Februari 2015 14:36 WIB Category: Nasional Dikunjungi: 6463 kali JAM GADANG: Jam Gadang Bukit Tinggi di Provinsi Sumatrra Barat ini banya dikunjungi wisatawan sekadar untuk foto kenangan seperti terlihat Sabtu (7/2). Namun sayang, banyak badut peminta uang dan perlu diwaspadai.(suaramerdeka.com/Raditia Yoni Ariya) JAM GADANG: Jam Gadang Bukit Tinggi di Provinsi Sumatrra Barat ini banya dikunjungi wisatawan sekadar untuk foto kenangan seperti terlihat Sabtu (7/2). Namun sayang, banyak badut peminta uang dan perlu diwaspadai.(suaramerdeka.com/Raditia Yoni Ariya) BUKIT TINGGI, suaramerdeka.com Jam Gadang meruapaka ikon terkenal bagi Kota Bukit Tinggi yang dibangun pada 1926 oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai hadiah dan terletak di Pasar Atas. Banyak wisatawan berfoto ria di tempat ini sebagai kenangan pernah merambah Bumi Minang. Hanya saja bagi para wisatawan harus lebih berhati-hati saat berfoto ria, sebab di sini banyak sekali badut-badut berseliweran yang tiba-tiba nongol di sebelah wisatawan yang sedang berfoto ria. Kehadiran para badut tanpa permisi ini ternyata sangat menganggu. Pasalnya mereka memaksa meminta uang dan jika tidak diberi, memaki dengan kata-kata kasar. Hal itu seperti menimpa rombongan wisatawan dari Pemkab Temanggung dan Forum Jurnalis Temanggung yang tengah mengunjungi Pasar Atas Bukit Tinggi. Para jurnalis yang sedang berfoto ria tiba-tib diganggu oleh ulah badut-badut yang biasanya lucu tapi kali ini berwajah garang memaksa meminta uang. Semula kami sangat senang dengan kunjungan kami ke Buki Tinggi karena disambut ramah oleh Pemerintah Kota Bukit Tinggi. Tapi sayang dinodai dengan ulah par badut Jam Gadang yang memaksa kami meminta uang,ujar Heru Suyitno pewarta Kantor Berita Antara, Sabtu (7/2). Hal serupa juga dialami Regina Rukmorini, wartawan Harian Kompas. Dia merasa tidak nyaman saat berniat berfoto sendirian dengan latar Jam Gadang sebab terus dikuntit para badut, yang ujung-ujungnya terus meminta uang. Badut-badut itu memaksa minta uang, lha wong saya maau foto sendiri kok dia maksa foto bareng dan meminta uang. Wisatawan harus hati-hati kalau foto di Jam Gadang, katanya. Jurnalis lain, Setyo Wuwuh, bahkan sempat ditabrak dan dihadang oleh seorang badut yang terus membuntuti sampai tempat parkir bus. Dia sempat dimaki-maki oleh seorang badut. Dia meminta Pemerintah Kota Bukit Tinggi agar menertibkan para badut supaya wisatawan tidak kapok berkunjung ke ikon Sumatra Barat ini. (Raditia Yoni Ariya/CN41/SMNetwork) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi