[R@ntau-Net] silaturahim jo sanak-sanak R@ntauNet, Sabtu, 22 Agst 2015

2015-08-21 Terurut Topik Renny Sy
Sia nan bisa hadir hari ko ba silaturahim jo sanak-sanak R@ntauNet, Sabtu,
22 Agst 2015 jam 16:00 - 18:30 ditunggu di:
Rumah Makan Padang Sari Minang:
Jl Ir H Juanda No 4, Jakarta Pusat

Nan baniaik ka hadir, samantaro ko
1. Nanang (PIC)
2. Miko
3. Reny
4. Nofendri
5. Ajo Duta
6. Z Chaniago
7.
8.
9.
10.
silahkan dilanjut.

Maap ... dek kito banyak acara dari pagi sampai siang, silahkan koordinasi
jo PIC nyo Nanang. Sampai basuo bisuak.

Renny.Bintara

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: Rencana Peletakan Batu Pertama Stasiun Kereta Api di BIM

2015-08-21 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Ha ha ha.
Pada tanggal 22 Agt 2015 08:34, bus tami bustami@gmail.com menulis:

 iyoo sato pulo galak cieksanak.hahahahahhahaha

 Batua nan dikatokan sanak nanang,jalan bypass ka indaruang sajo ndk
 salasai2 sampai kini doh
 katiko nan dareh tuu jadi wako,
 itu namonyo ide untuak mancari massa sajo tuu nyoo, kito kan alah samo2
 tau sa indonesia koo nan paliang rumik urusan tanah yoo ditampek awak
 (Sumbar)

 Yoo kantuik sajo nan gadang

 Pada 12 Agustus 2015 20.18, Maturidi Donsan maturid...@gmail.com
 menulis:

 Kini awak baru tau sasudah mabaco tulisan sanak Arief:  mantang mantang
 mak rumah nyo urang PITOK??

 Tapi mato baliau agak pitok jo saketek, antah kok dalam kodak.

 Pantas baliau setujui Siloam Lippo grup, tak anehlah.


 Maturidi



 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
 lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Fwd: Send Your Name on NASA's Mars Mission InSight

2015-08-21 Terurut Topik Maturidi Donsan
Kok namo sajo nan pai, ambo ikuik ciek

Maturidi

Pada 20 Agustus 2015 20.39, Fitrianto fitr.tanju...@gmail.com menulis:

 Gratis, pak.
 Tapi kalau berapa dana misinya, tentunya jutaan dolar.

 Yang dikirim cuman nama kita,
 Jadi insya Allah semua ikut...:)

 Nama akan dicetak dalam chip yang akan dikirim bersama misi ke Mars tsb
 (gak tau apa dalam format digital, atau benar2 dicetak secara fisik).
 Belum banyak yang dari Indonesia

 Wassalam
 fitr

 2015-08-19 23:58 GMT-04:00 Maturidi Donsan maturid...@gmail.com:


  Berapa  tiket  wiasat NASA ke Mars Fitrianto

 TK Infonyo

 Wass,


 Maturidi

 --
 .


 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: Bukittinggi 17 Agustus 1947

2015-08-21 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Untuak dapek gambaran kisah sejarah sekitar 17 Agustus 1945 di Bukittinggi dan 
sekitarnyo, rancak dicaliak dan dibaco tulisan di bawah ko:

http://ranahberita.com/23069/17-agustus-1945-malam-kisah-kabar-pertama-proklamasi-di-padang-dan-bukittinggi

-- MakNgah
Sjamsir Sjarif

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: Bukittinggi 17 Agustus 1947

2015-08-21 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Sekitar tanggal 17 Agustus 1945 tu nan takana dek MakNgah ( umua 10 ) carito 
kami sadang makan pagi. Uda (umua 21) mangabakan Japang lah Kalah Parang, Awak 
alah Mardeka. Komentar Aya (umua 48):  

Sia lai nan ka jadi Rajo Awak eeh?
Uda: Indak Urang Bulando atau Urang Japang , tapi misti Urang Awak.  Tapi Uda 
alun tahu lai sia namo Urang Awak nan ka jadi Rajo Awak tu lai.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: Bukittinggi 17 Agustus 1947

2015-08-21 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Wah hebat bung Akmal. Saya rasa banyak yg tidak tahu. Bagaimana pula dgn
kasus Pariaman ?
SB.
Pada tanggal 21 Agt 2015 11:21, Afda Rizki afdari...@gmail.com menulis:

 Luar biasa Uda Akmal,

 Sangat mencerahkan sekali. Baru tau ambo saroman tu carito nyo. Tarimo
 kasih banyak Da.

 Apokah Pao An Tui ko sempat ado di ranah di zaman revolusi kemerdekaan
 dulu? Karano -kalau ndak salah- ado beberapo daerah di Sumbar yang etnis
 Tionghoa nyo samo sekali ndak ado laiwalau sempat ado sebelumnyo.

 Maulang permintaan Uda Akmal,  kok lai ado senior dan sesepuh RN yang
 mengalami langsuang maso-maso bergolak ...mungkin bisa berbagi carito di
 lapau ko.

 Wassalam,

 Afda Rizki

 *

 Pada Kamis, 20 Agustus 2015 13.44.30 UTC+3, Akmal Nasery Basral menulis:

 Sanak Afda Rizki,

 12.000 orang Tionghoa yang turun ke jalan-jalan kota Medan itu dimotori
 milisi radikal Poh An Tui (disebut juga Pao An Tui), yang dikomandani
 seorang Cina Medan bernama Lim Seng. Poh An Tui ini milisi yang ditakuti,
 meski awal berdirinya cuma dengan 110 orang, tapi mereka dilatih langsung
 oleh Brigjen Ted Kelly (salah satu komandan Tentara Sekutu), dan pasokan
 senjata mereka pun dari Tentara Sekutu. Poh An Tui sendiri berarti Barisan
 Penjaga Lingkungan.

 Sebetulnya Tionghoa radikal seperti anggota Poh An Tui itu jumlahnya
 sedikit dibandingkan jumlah Tionghoa di Indonesia, yang secara politik
 terbagi ke dalam tiga kelompok:
 1. Kelompok Sinpo, yang masih mengidentifikasi diri dengan leluhur mereka
 di China Daratan.
 2. Kelompok Chung Hua Hui (CHH) yang pro-Belanda, dan
 3. Partai Tionghoa Indonesia (PTI) yang pro-Republik. Salah seorang tokoh
 Tionghoa pro-Republik adalah Siaw Giok Tjhan (perannya lebih jauh
 dijelaskan di bawah nanti)

 Ketika Jepang datang, ketiga kelompok itu dipaksa melebur jadi satu
 kelompok yang disebut Hui Chiao Tsung Hui (HCTH) sehingga perbedaan
 antarkelompok tak lagi terlihat jelas. Ketika Tentara Sekutu kembali ke
 Indonesia, antara lain lewat Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya,
 polarisasi HCTH kembali terlihat. Ada kelompok yang ingin Belanda kembali
 berkuasa, dan ada masyarakat Tionghoa yang ingin bergabung dengan republik
 yang baru merdeka.

 Malangnya, Bung Tomo dalam pidatonya yang berapi-api menyatakan bahwa
 masyarakat Tionghoa, terutama Tionghoa di Surabaya, lebih pro-Belanda
 ketimbang pro-Republik. Dengan kata lain, mereka pengkhianat. Pidato Bung
 Tomo memicu sentimen anti-Tionghoa dan gelombang serangan rakyat Surabaya
 terhadap keturunan Tionghoa.

 Situasi ini membuat Siaw Giok Tjhan yang selama ini pro-Republik marah
 dan kecewa terhadap Bung Tomo, sehingga mengirimkan orang-orangnya untuk
 bertemu Bung Tomo dengan menyatakan tidak semua orang Tionghoa pro-Belanda,
 cukup banyak juga yang pro-Republik. Dalam pertemuan itu Bung Tomo
 menyatakan bahwa orasinya di radio berdasarkan laporan lapangan dari
 Soemarsono, komandan lapangan Pemuda Republik, yang pasukannya berhadapan
 langsung dengan Poh An Tui (Surabaya).

 Meski Siaw Giok Tjhan akhirnya bisa memahami penjelasan Bung Tomo, tapi
 sentimen anti-Tionghoa telanjur meluas ke luar Surabaya, dan khususnya
 pecah di Medan. Sepanjang Desember 1945 terjadi serangan terhadap
 orang-orang Tionghoa oleh pribumi Medan. Keadaan ini membuat sebagian etnis
 Tionghoa Medan memilih angkat senjata dan mendirikan Poh An Tui (cabang)
 Medan, yang diketuai Lim Seng tadi, dengan anggota awal 110 orang.
  Mereka mengibarkan spanduk-spanduk bertuliskanRepublik Mengkhianati
 Kami.

 Sampai tahap ini posisi mereka lebih bersifat defensif.

 (*Note: *Ada perbedaan waktu tentang kapan persisnya demontrasi besar
 yang melibatkan 12.000 etnis Tionghoa itu terjadi. Jika laman yang dirujuk
 sanak Afda Rizki dan MakNgah menyebutkan peristiwa itu terjadi pada
 September 1947, sementara ambo yang menuliskan juga peristiwa ini dalam
 novel historis *Napoleon dari Tanah Rencong* (2013),  hal. 174-177, ambo
 lebih memilih versi yang menyatakan demontrasi besar itu terjadi pada akhir
 Januari 1946. Salah satu rujukan ambo adalah karya Chalmers A. Johnson yang
 berjudul *Peasant Nationalism and Communist Power: The Emergence of
 Revolutionary China* yang banyak membahas gejala pertumbuhan Poh An Tui,
 yang awalnya hanyalah milisi penjaga ketertiban distrik (hsien) di daratan
 China, tapi kemudian berkembang menjadi kekuatan yang lebih menakutkan di
 Indonesia).

 Kembali  ke posisi Poh An Tui, usai demonstrasi besar itu, pada Maret
 1946 anggota Poh An Tui mendapat pelatihan dari Brigjen Ted Kelly dan
 dipasok berbagai jenis senjata, sehingga dengan cepat milisi ini membesar,
 punya nyali, dan berani unjuk gigi. Lim Seng lalu menetapkan Bagan
 Siapi-api sebagai daerah uji coba ketangguhan Poh An Tui. Di sepanjang
 perjalanan Medan-Bagan Siapi-api, laskar Poh An Tui membantai secara brutal
 warga pribumi yang berani melawan mereka.

 Melihat kebrutalan Poh An Tui yang menjadi-jadi (bukan kebrutalan
 keturunan Tionghoa secara keseluruhan sanak Afda), 

Re: [R@ntau-Net] Re: Bukittinggi 17 Agustus 1947

2015-08-21 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Ado duo istilah nan paralu diklarifikasi karano jakawatunyo berbeda dan jangan 
dikalirukan:

1, Maso Revolusi (kemedekaan) nan biaso dijangkawaktukan 1945-49/50. Titik 
pembicaraan biaso di sekitar Maso Darurat, PDRI (Pemerintah Darurat Republik 
Indonesia, 1948-49.

2. Maso Bagolak, adolah Maso Pergolakan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik 
Indonesia). 

Nah Ciek Lai ado Maso Parang PADERI nan balansuang sekitar awal abad ka-19.

Katigo Maso Parang tu sangat mampangaruhi keadaan jiwa Masyarakat Minangkabau.

-- MakNgah
Sjamsir Sjarif

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Insya Allah bukan hoax...:) Scientists Discover That Fasting Triggers...

2015-08-21 Terurut Topik Fitrianto
Salaam,

http://www.collective-evolution.com/2014/06/22/scientists-discover-that-fasting-triggers-stem-cell-regeneration-fights-cancer/

Scientists Discover That Fasting Triggers Stem Cell Regeneration  Fights
Cancer
June 22, 2014 by Arjun Walia
http://www.collective-evolution.com/author/arjun/.
Select Language​▼
590

[image: fasting]
advertisement - learn more
http://www.collective-evolution.com/our-ad-commitment/

A number of ancient health practices are proving to be effective in
multiple ways. We recently posted an article about meditation, and how
neuroscience can now explain what happens to the brain when we meditate.
Now, scientists have discovered the first evidence of a natural
intervention triggering stem cell-based regeneration of an organ or system.
The study was published in the June 5 issue of *Cell Stem Cell *by
researchers from the University of Southern California. The research shows
that cycles of prolonged fasting protect against immune system damage and
induce immune system regeneration. They concluded that fasting shifts stem
cells from a dormant state to a state of self-renewal. (1)
https://news.usc.edu/63669/fasting-triggers-stem-cell-regeneration-of-damaged-old-immune-system/

Human clinical trials were conducted using patients who were receiving
chemotherapy. For long periods of time, patients did not eat which
significantly lowered their white blood cell counts. In mice, fasting
cycles “flipped a regenerative switch, changing the signalling pathways for
hematopoietic stem cells, which are responsible for the generation of blood
and immune systems.”  (1)
https://news.usc.edu/63669/fasting-triggers-stem-cell-regeneration-of-damaged-old-immune-system/

*“We could not predict that prolonged fasting would have such a remarkable
effect in promoting stem cell-based regeneration of the heatopoietic
system. When you starve, the system tries to save energy, and one of the
things it can do to save energy is to recycle a lot of the immune cells
that are not needed, especially those that may be damaged.  What we started
noticing in both our human work and animal work is that the white blood
cell count goes down with prolonged fasting. Then when you re-feed, the
blood cells come back. ” – *Valter Longo, corresponding author. (1)

Again, because fasting significantly lowers white blood cell counts, this
triggers stem cell-based regeneration of new immune system cells.  More
importantly, it reduces the PKA enzyme, which has been linked to aging,
tumour progression and cancer.(1) It’s also noteworthy to mention that
fasting protected against toxicity in a pilot clinical trial where patients
fasted for 72 hours prior to chemotherapy.

*“Chemotherapy causes significant collateral damage to the immune system.
The results of this study suggest that fasting may mitigate some of the
harmful effects of chemotherapy.” *Co-Author Tanya Dorff   (1)
http://www.collective-evolution.com/2014/06/22/scientists-discover-that-fasting-triggers-stem-cell-regeneration-fights-cancer/%20%281%29

Fasting is a tradition that’s been incorporated into many ancient cultures,
from Vedic to Buddhist and more, fasting should not be confused with
starvation. It’s the process of restrain and control from the sensorial
experience of eating and at the same time making sure you are doing it
correctly. When I fast, I usually do water fasts and I have been doing them
for almost eight years now and I always feel great and full of energy after
doing so.
*More Research*

*1. Fasting helps protect against brain disease:*

Researchers at the National Institute on Aging in Baltimore have found
evidence that fasting for one or two days a week can prevent the effects of
Alzheimer and Parkinson’s disease. Research also found that cutting the
daily intake to 500 calories a day for two days out of the seven can show
clear beneficial effects for the brain.

*2. Fasting cuts your risk of heart disease and diabetes:*

Regularly going a day without food reduces your risk of heart disease and
diabetes. Studies show that fasting releases a significant surge in human
growth hormone, which is associated with speeding up metabolism and burning
off fat. Shedding fat is known to cut the risk of heart disease and
diabetes. Doctors are even starting to consider fasting as a treatment.

*3. Fasting effectively treats cancer in human cells:*

A study from the scientific journal of aging found that cancer patients who
included fasting into their therapy perceived fewer side effects from
chemotherapy. All tests conducted so far show that fasting improves
survival, slow tumor growth and limit the spread of tumors. The National
Institute on Aging has also studied one type of breast cancer in detail to
further understand the effects of fasting on cancer. As a result of
fasting, the cancer cells tried to make new proteins and took other steps
to keep growing and dividing. As a result of these steps, which in turn led
to a number of other steps, damaging free 

Re: [R@ntau-Net] Re: Rencana Peletakan Batu Pertama Stasiun Kereta Api di BIM

2015-08-21 Terurut Topik bus tami
iyoo sato pulo galak cieksanak.hahahahahhahaha

Batua nan dikatokan sanak nanang,jalan bypass ka indaruang sajo ndk
salasai2 sampai kini doh
katiko nan dareh tuu jadi wako,
itu namonyo ide untuak mancari massa sajo tuu nyoo, kito kan alah samo2 tau
sa indonesia koo nan paliang rumik urusan tanah yoo ditampek awak (Sumbar)

Yoo kantuik sajo nan gadang

Pada 12 Agustus 2015 20.18, Maturidi Donsan maturid...@gmail.com menulis:

 Kini awak baru tau sasudah mabaco tulisan sanak Arief:  mantang mantang
 mak rumah nyo urang PITOK??

 Tapi mato baliau agak pitok jo saketek, antah kok dalam kodak.

 Pantas baliau setujui Siloam Lippo grup, tak anehlah.


 Maturidi



 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Fwd: BELAJAR MEMAAFKAN DARI BUYA HAMKA.

2015-08-21 Terurut Topik Maturidi Donsan
Tarimo kasih Mak Ngah telah melewakan sekelumit tulisan mengenai alm Buya
Hamka.

Kalau tak salah, tahun 80-an saya beli tafsir alazhar, waktu membaca
pembukaan, bagaimana perlakuan aparat kepolisian di rutan  Cimahi kepada
beliau, dada saya terbakar, waktu itu saya  masih 40-an, rasanya mau dicari
kawan aparat untuk menghabisi oknum polisi yang menganiaya pak Hamka di
rutan itu. Dihalaman penganiayaan itu  saya tulis dengan tinta merah spidol
besar, caci maki kepada BK dan Oknum penyidiknya.

Beberapa tahun kemudian sekitar 2000-an, mesjid dilingkungan saya baru di
pugar, mau dilengkapi dengan perpustakaan, tapi buku-bukunya belum memadai.
Satu ketika pengurus mesjid datang minta sumbangan buku, saya sumbangkanlah
tafsir Al Azhar   30
jus itu.

Dengan lewa-an mak Ngah diatas saya termenung, merasa bersalah, maencaci
maki orang pada hal yang dicaci tak beririsan dengan saya. Buya saja yang
dicaci, dihina malah disiksa, beliau memaafkan.

Agar caci-makian  yang saya tulis itu tidak terbaca jamaah lagi, saya
bermaksud sesegera mungkin menarik buku tersebut setelah ada penggantinya
yang baru,.  sekaligus minta maaf kepada yang tersinggung dan mohon ampun
kepada Allah swt atas kekhilafan itu.

Buya Hamka panutan umat semoga beliau berada ditempat yang sebaik-baiknya
disisi Allah swt amin

Wass,


Maturidi (L/77) Maturidi, Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Buku-buku ttg Minangkabau.

2015-08-21 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, sebagai seorang penggemar buku, saya ingin tahu,
bagaimanakah minat baca thd buku-buku ttg Minangkabau dari masyarakat
Minangkabau sendiri ? Minangkabau masa lampau atau Minangkabau masa kini ?

Wassalam,
SB.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Fwd: BELAJAR MEMAAFKAN DARI BUYA HAMKA.

2015-08-21 Terurut Topik Sjamsir Sjarif


~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA

Begin forwarded message:

 From: Sjamsir Sjarif sjamsirsja...@gmail.com
 Date: August 20, 2015 at 11:23:14 PM PDT
 To: [pengajian-sf] pengajian...@yahoogroups.com
 Subject: BELAJAR MEMAAFKAN DARI BUYA HAMKA.
 
 BELAJAR MEMAAFKAN DARI BUYA HAMKA.
 Janganlah pandang hina musuhmu,
 karena jika ia menghinamu,
 itu ujian tersendiri bagimu..”(Syair Imam Syafi’i)
 
 HAJI Abdul Malik Karim Amrullah atau bisa dikenal dengan Buya Hamka adalah 
 ulama besar yang meninggalkan jejak kebaikan bagi umat dan bangsa ini. Semasa 
 hidup, ulama kelahiran Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908, ini 
 dikenal sebagai sosok ulama yang santun dalam bermuamalah, namun tegas dalam 
 akidah. “Kita sebagai ulama telah menjual diri kita kepada Allah, tidak bisa 
 dijual lagi kepada pihak manapun,”demikian tegasnya ketika dilantik sebagai 
 Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
 
 Hamka salah seorang ulama yang mendapat gelar Doktor Honouris Causa dari 
 Universitas Al-Azhar, Mesir, karena kiprah dakwahnya dalam membina umat. Ia 
 dikenal dengan fatwanya ketika menjabat sebagai Ketua MUI, yang mengeluarkan 
 fatwa haram bagi umat untuk Islam mengikuti “Perayaan Natal Bersama”. Ia juga 
 yang menolak undangan untuk bertemu Paus, pemimpin Katholik dunia, ketika 
 datang berkunjung ke Istana Negara pada masa Presiden Soeharto. Dengan tegas, 
 Buya Hamka mengatakan perihal penolakannya bertemu Paus tersebut, “Bagaimana 
 saya bisa bersilaturrahmi dengan beliau, sedangkan umat Islam dengan berbagai 
 cara, bujukan dan rayuan, uang, beras, dimurtadkan oleh perintahnya?”
 
 Demikian ketegasan Buya Hamka dalam soal akidah. Namun dalam bermuamalah, ia 
 santun dan lembut, sikapnya mencerminkan pribadinya. Ia sosok pemaaf, tak 
 pernah menaruh dendam…
 
 Baru-baru ini, anak kelima dari Buya Hamka, Irfan Hamka, merilis ulang sebuah 
 buku yang menggambarkan tentang sosok dan pribadi ulama tersebut. Buku 
 berjudul “Ayah” itu menceritakan pengalaman hidup Irfan Hamka bersama sang 
 ayah, dan suka duka perjalanan hidup ayah tercintanya, baik sebagai tokoh 
 agama, politisi, sastrawan, dan kepala rumah tangga. Sebelumnya, putra kedua 
 Buya Hamka, Rusjdi Hamka, juga pernah menulis buku yang mengisahkan tentang 
 sosok sang ayah, yang berjudul “Pribadi dan Martabat Buya Hamka.”
 
 Ada hal menarik yang diceritakan dalam buku “Ayah” tersebut. Terutama tentang 
 bagaimana sosok pribadi Buya Hamka ketika menghadapi orang-orang yang pernah 
 memfitnah, membenci, dan memusuhinya. Sebagai ulama yang teguh pendirian, 
 tentu ada pihak yang tak suka dengan sikapnya. Irfan Hamka menceritakan 
 bagaimana sikap Buya Hamka terhadap tiga orang tokoh yang dulu pernah 
 berseberangan secara ideologi, memusuhi, membenci, bahkan memfitnahnya. 
 Ketiga tokoh tersebut adalah Soekarno (Presiden Pertama RI), Mohammad Yamin 
 (tokoh perumus lambang dan dasar negara), dan Pramoedya Ananta Toer 
 (Budayawan Lekra/Lembaga Kebudayaan Rakyat, organisasi seni dan budaya yang 
 berafiliasi pada Partai Komunis Indonesia).
 
 Betapapun ketiga tokoh itu membenci dan memusuhi Buya Hamka, namun akhir dari 
 kesudahan hidupnya mereka justru begitu menghormati dan menghargai pribadi 
 dan martabat Buya Hamka.
 
 Soekarno ketika menjabat sebagai Presiden RI dan memaksakan ideologi Nasakom 
 (Nasionalis, Agama, Komunis), menahan Buya Hamka selama dua tahun empat bulan 
 dengan tuduhan yang tidak main-main: terlibat dalam rencana pembunuhan 
 Presiden Soekarno. Pada 28 Agustus 1964, Buya Hamka ditangkap dan dijerat 
 dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Anti Subversif Pempres No.11. Hamka 
 ditahan tanpa proses persidangan dan tanpa diberikan hak sedikitpun untuk 
 melakukan pembelaaan. Tak hanya itu, buku-buku karyanya pun bahkan dilarang 
 untuk diedarkan. Hamka dijebloskan ke penjara, diperlakukan bak penjahat yang 
 mengancam negara. Begitu zalimnya sikap Soekarno terhadap ulama tersebut.
 
 Namun apa yang terjadi, setelah bebas dari penjara, dan Buya Hamka sudah 
 mulai beraktivitas kembali, sementara kekuasaan Soekarno sudah terjungkal, 
 peristiwa mengharukan terjadi. Soekarno yang mulai hidup terasing dan 
 sakit-sakitan, di akhir hayatnya kemudian menitipkan pesan kepada orang yang 
 dulu pernah dizaliminya. Pesan tersebut disampaikan kepada Buya Hamka lewat 
 ajudan Presiden Soeharto, Mayjen Soeryo, pada 16 Juni 1970. Isi pesan 
 tersebut berbunyi, “Bila aku mati kelak, minta kesediaan Hamka untuk menjadi 
 imam shalat jenazahku..”
 
 Hamka terkejut, pesan tersebut ternyata datang seiring dengan kabar kematian 
 Soekarno. Tanpa pikir panjang, ia kemudian melayat ke Wisma Yaso, tempat 
 jenazah Bung Karno disemayamkan. Sesuai wasiat Soekarno, Buya Hamka pun 
 memimpin shalat jenazah tokoh yang pernah menjebloskannya ke penjara itu. 
 Dengan ikhlas ia menunaikan wasiat itu, mereka yang hadir pun terharu. Lalu, 
 apakah Buya Hamka tidak menaruh dendam pada Soekarno. Dengan ketulusan ia