Re: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar ====> Info JALINSUM terkini

2011-07-13 Terurut Topik mulyadi yuli
Assalamualaikum,wr,wb.

Sato sakaki tentang topik diateh, tapi ambo hanyo ingin manyampaikan informasi 
JALINSUM sehubungan dengan sabanta lai akan datang Bulan Suci Ramadhan dan 
dilanjut dengan program Mudik Lebaran, mako dibawah ko ambo kirimkan link Blog 
ambo nan barisi informasi terkini Jalinsum baiak Lintas Barat, Lintas Tangah 
dan 
utamo sekali Lintas Timur :  


http://www.4shared.com/folder/umdiiUPH/Info_JALINSUM.html

Kondisi jalan kini relatif rusak kasadonyo bahkan disaat kami pulang ka Padang 
Panjang menghadiri Mubes Gebu Minang baru2 ko banyak SPBU di sepanjang Lintas 
Timur daerah Jambi sampai Sumatera Barat langka BBM khususnyo Solar. Demikian 
juo Premium, sangat sulik ado di SPBU, tapi nan aneh nyo di tapi jalan sabalun 
dan sasudah SPBU itu banyak urang manjua BBM dalam boto atau jerigen ketek. 


Sebagai pengalaman, kami harus mahabihkan wakatu 18-22 Jam dari Palembang 
sampai 
ka Padang Panjang.

Info terbaru pagi tadi, bahaso Pangka Jambatan di kota Bayung Lincir longsor 
sahinggo Lintas Timur macet total labiah 10 KM di kaduo arah. Untuak itu 
samantaro ko hindarilah maliwati Jalan Lintas Timur. Disarankan masuak ka 
Lintas 
Tangah sajo.

Wassalam,
HM Dt.Marah Bangso (54+)
Pengamat Jalinsum samanjak th 1976

http://mulyadisulita.wordpress.com
http://www.sulita.net



From: St Parapatiah 
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Wed, July 13, 2011 1:40:18 PM
Subject: RE: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar


Betul Om Darwin, tapi kebijakan yang kelihatan mendadak ini akan mengagetkan 
dan 
mengacaukan sistim penopang ekonomi. Baa indak dari dulu, atau sosialisasikan 
dulu kebijakan nantun agak 3-6 bulan baru diberlakukan.
 
Salam
Patiah
 
From:rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf 
Of 
Darwin Chalidi
Sent: Wednesday, July 13, 2011 7:35 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar
 
Jalan itu dibuat tentu ada batasannya. Kalau memang jalan itu direncanakan 
untuk 
Tonase 20 Ton. Ya harus diikuti. Kalau mau melebih itu ya buat jalan sendiri 
seperti di Kalimanta
2011/7/13 

Betul juga pak. 
Tapi peningkatan daya dukung jalan itu butuh biaya juga. Apakah pemerintah saat 
ini mampu melaksanakannya ?

Sesuai azas prioritas. Mungkin lebih banyak yang perlu dibiayai pemerintah 
disektor lain dari pada peningkatan daya dukung jalan

Didaerah lain Kalimantan misalnya pihak Pemda tidak membiarkan perusahaan 
batubara menggunakan Public Road untuk angkutan batubara
Mereka harus buat jalan sendiri dari mulut tambang menuju pelabuhan


---TR

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


RE: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar

2011-07-12 Terurut Topik St Parapatiah
Betul Om Darwin, tapi kebijakan yang kelihatan mendadak ini akan mengagetkan
dan mengacaukan sistim penopang ekonomi. Baa indak dari dulu, atau
sosialisasikan dulu kebijakan nantun agak 3-6 bulan baru diberlakukan.

 

Salam

Patiah

 

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On
Behalf Of Darwin Chalidi
Sent: Wednesday, July 13, 2011 7:35 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar

 

Jalan itu dibuat tentu ada batasannya. Kalau memang jalan itu direncanakan
untuk Tonase 20 Ton. Ya harus diikuti. Kalau mau melebih itu ya buat jalan
sendiri seperti di Kalimanta

2011/7/13 


Betul juga pak. 
Tapi peningkatan daya dukung jalan itu butuh biaya juga. Apakah pemerintah
saat ini mampu melaksanakannya ?

Sesuai azas prioritas. Mungkin lebih banyak yang perlu dibiayai pemerintah
disektor lain dari pada peningkatan daya dukung jalan

Didaerah lain Kalimantan misalnya pihak Pemda tidak membiarkan perusahaan
batubara menggunakan Public Road untuk angkutan batubara
Mereka harus buat jalan sendiri dari mulut tambang menuju pelabuhan


---TR

Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


RE: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar

2011-07-12 Terurut Topik St Parapatiah
Duh ekonomi ranah alah tacakiak, kini tambah tacakiak lo dek truk mogokko
Kenapa ya pemerintah pada memusuhi salah satu roda ekonomi ini, truk adalah
salah satu pilar ekonomi.
Tadi pagi istri saya mengeluh, waduh akhir2 ini biaya hidup makin mencekik,
kasihan tuh keluarga yang ditopang gaji UMR (lk 70% penduduk, perkiraan
surang).

Harga di Jakarta makin mencekik, karena truk hanya boleh berkiprah di
jalanan 7 jam ditengah malam saja. Lainnya jalan adalah punya penguasa, yang
bermobil mewah hasil mengkoropsi uang rakyat.

Kini pasti harga kebutuhan harian di Ranah akan meningkat, karena satuan
biaya angkut akan meningkat, mungkin berlipat. Apakah salah jika:
Kebijaksanaan ini perlu dipertanyakan.

Anehnya, galeh ambo, nan indak perlu perbaikan jalan, kecuali pelabuhan
tempat sandar, kok kurang diminati oleh pelaku ekonomi. Lebih senang
mengirim barang dari Sumbar ke Jawa pakai truk, yang pasti merusak jalan,
paling tidak mengurangi umur pakai jalan.

Salam
Patiah nan sadang binguang

-Original Message-
From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On
Behalf Of taufiqras...@rantaunet.org
Sent: Wednesday, July 13, 2011 7:34 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar



Truk Kembali Mogok, Solok-Padang Macet Lagi
 
Antrian truk yang mogok di sekitar Jembatan Timbangan Oto (JTO)
Lubuksilasih, Kabupaten Solok. (Foto: padang-today.com)

 


SOLOK (RP)- Aksi mogok ratusan sopir truk kembali terjadi di ruas jalan
Solok-Padang dikawasan Jembatan Timbangan Oto (JTO) Lubuksilasih, Kabupaten
Solok, tadi Selasa (12/7) . Bahkan deretan truk yang sengaja diparkir di
pinggir jalan tersebut sudah terlihat semenjak Senin (11/7) malam sekitar
pukul 23.00 wib.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar

2011-07-12 Terurut Topik ryanfirdaus67
Assalamualaikum.

Bahaso Aluih pak Bakhtiar Muin..barangkali, jauhkan penyelewengan/korupsi 
ketika membangun jalan raya!!tapi bisa kah?? Agak mustahil pembangunan projek 
apapun di Indonesia bebas dari korupsi..

Ramalan Pak BM memang hampir tapek bana : akan melahirkan pungli/korupsi nan 
baru pulo..ka ba'a juo lai..susah bana membenteras budaya korupsi nan alah 
mendarah dagiang..terutama bagi para 'tukang teken'...

Maaf kalau indak berkenan..

Wassalam

Ryan 44 Ipoh
Sent by DiGi from my BlackBerry® Smartphone

-Original Message-
From: "Bakhtiar Muin PhD" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 13 Jul 2011 07:21:39 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: 
Subject: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar

Assalamualaikum:

 

Daya dukung jalannya yg harus ditingkatkan, bukan membatasi truk2
berkapasitas 40 ton. Tekanan ban maksimal 100 kg/cm2. Kalau jalannya
dikerjakan dgn baik, ngak bakalan jalannya rusak. Jalan non toll Jakarta-
Bandung, dilalui truk2 dengan muatan lebih dari 40 ton, jalannya mulus saja,
kecuali dekat ke Cikampek, tanah dasarnya tidak begitu bagus.

 

Kalau jalan2 lintas Sumatera dikerjakan dengan baik, sesuai dengan design
dan spesifikasinya, truk muatan berapapun, jalannya tidak bakal rusak.
Membatasi tonnage truk, menyuburkan korupsi, menyuburkan pungli.

 

PT Semen Padang menghasilkan semen 6 juta ton pertahun. Jalan Trans
Sumatera, bisa pakai beton, batu banyak, semen berlimpah, murah meriah.

Jalan yg ada sekarang dilapisi beton saja 35 cm, bisa tahan paling tidak
20-40 tahun. Sekali lima tahun dilapisi aspal 5 cm.

 

Wassalam

Bakhtiar Muin

 

 Topik: Tonase Truk di Sumbar
 

taufiqras...@rantaunet.org Jul 12 01:44PM ^

 
Babarapo waktu yang lalu ambo pernah mangabakan kondisi jalur tengah jalan
lintas Sumatra antaro Muaro Bungo - Solok-Padang
 
Jalan nan lumayan leba dan luruih didisain untuak kecepatan sekitar
100km/jam. Bahkan pado spot tertentu speedometer oto ambo bisa mancapai
160km/jam untuk beberapa menit
 
Sejak ratusan truk batubara serta CPO jo nan bermuatan semen mengangkut
muatan sekitar 40 ton jalan itu mulai hancua
Bulan yang lewat ambo menempuh jalur tersebut lebih banyak menggunakan
persnelling 2-3 sajo. Kecepatan sekitar 20-40 km sajo
 
Sejak beberapa bulan yang lewat alah diagiah tau dek Muspida supaya muatan
kendaraan tsb tidak melebihi ketentuan yang berlaku
 
Terhitung 1 July diadakan lagi sosialisasi dilapangan supaya aturan tsb
dipatuhi. Mulai kemaren dilakukan penilangan di jembatan timbang oleh Tim
Terpadu dan STNK mobil yang bermasalah distempel
 
Kalau stempel pelanggaran telah sampai 3 buah. STNK mobil akan dicabut.
Sehingga mobil tidak boleh dioperasikan lagi
 
 
Sayang niat baik pemerintah tsb memperoleh respon Negatif dari pengemudi dan
pengusaha angkutan
 
Ada yang menaikkan biaya angkut. Bahkan terjadi pemogokan ribuan truk
 
Sebagai rakyat yang membayar pajak, kita sangat berharap ketentuan tonase
kendaraan tsb dipatuhi pengemudi dan pengusaha angkutan
 Hendaknya Pemerintah tetap memberlakukan hal ini supaya usia jalan dapat
diperpanjang dan tidak menggerogoti APBN/APBD demi mengikuti sekelompok
dunia angkutan ini
 Kalau perlu tidak dikeluarkan lagi STNK untuk mobil berat ini. Sehingga
jalanan bisa bebas dari mobil berat tsb
 
---TR
Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 

"Dasriel A Noeha"  Jul 12 01:53PM ^ <> 

 
Fungsi jalan mengandung beberapa factor atau fungsi;
Ekonomis, truk termasuk disini. Sosial, bus dan kendaraan masuk disini,
entertainment/private, oto mak Taufik masuk kategori ini. Official,
kendaraan dinas pemerintah masuk disini, hukum, kendraraan tentara dan
polisi masuk di fungsi ini.
Jadi Jalan mengandung aspect multi fungsi.
Yang tidak jalan adalah border limit masing2 fungsi. Shg truch overloaded,
mobil polisi ngbut, mobil pejabat pakai sirene, mobil pribadi minggir, motor
masuk jalan tol, dlsb
Celakanya itu terjadi di RI
 
Wass
 
Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 



 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/grou

Re: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar

2011-07-12 Terurut Topik taufiqrasjid
Jalinsum makin Parah 

13 Juli 2011 - 05.31 WIB 

 


DHARMASRAYA (RP) - Jalan negara makin parah. Kendati ada perbaikan, tapi 
dinilai belum maksimal. Truk bermuatan melampaui tonase disebut-sebut salah 
satu penyebab laju kerusakan infrastruktur transportasi darat di Sumbar.  
Kondisi itu menimbulkan ekonomi biaya tinggi karena akses jalan terhambat.

Di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) wilayah Kabupaten Dharmasraya, misalnya. 
Sepanjang tahun warga setempat belum menikmati jalan mulus. Perbaikan jalan 
yang dilakukan Pemprov Sumbar, tak mampu membendung laju kerusakan.

Potret buruk Jalinsum itu membuat pengguna jalan kesal, terlebih warga 
setempat. Mobilitas kendaraan terhambat. Para pengendara roda empat dan roda 
dua harus berjalan bak siput melintasi Jalinsum di kawasan perbatasan Sumbar 
Jambi itu. Buruknya kondisi jalan juga mengancam jiwa pengendara.  

Jika musim kemarau, warga “kenyang” oleh debu jalan rusak dan dampak pengerjaan 
jalan  yang saat ini baru sebatas timbunan pasir, batu dan kerikil (sirtukil). 
Sedangkan bila musim hujan, dipastikan jalan lanyah bak kubangan.  Kalau sudah 
begitu, jalan-jalan kampung dan daerah makin kumuh.

Piko Ramadhan, 35, warga Gunungmedan, Kecamatan Sitiung, menyebutkan, debu 
jalan tidak hanya membuat permukiman warga kumuh, lebih dari itu menggangu 
pernapasan warga. “Debunya sudah seperti kabut sehingga menghambat jarak 
pandang dan sesak napas. Kalau malam, debu-debu makin “menggila” karena 
intensitas kendaraan yang lewat makin tinggi.

Kami berharap pemda segera menuntaskan perbaikan jalan tersebut, sehingga 
masyarakat tidak disusahkan begini,” harapnya.

Hal senada dikeluhkan Andi Bustari, sopir truk. Kerusakan jalan negara di 
Dharmasraya, membuat jarak tempuh makin lama. Jika dalam kondisi normal waktu 
tempuh dari Kecamatan Seirumbai ke Pulaupunjung yang berjarak 62 km satu 
setengah jam, kondisi jalan rusak bisa dua lebih. “Ini jelas merugikan kami, 
baik dari sisi waktu maupun biaya,” ucapnya.

Jalan Alternatif
Ketua DPRD Dharmasraya Rudi Hartono, mengatakan, kerusakan jalan disebabkan 
tingginya intensitas kendaraan bermuatan besar melampaui daya tahan jalan.

“Jadi, sebaiknya dana perbaikan dibuat jalur alternatif untuk truk. Jalur kita 
alihkan masuk dari Sitiung IV dan  ke luar di Silago atau samping Polsek 
Sungaidareh. Jika itu bisa direalisasikan, mungkin ini akan lebih efektif. 
Artinya, truk besar tidak lagi melewati Jalinsum Dharmasraya, sehingga 
kerusakan bisa diminimalisir. Hal tersebut sudah dilakukan di Kalimantan, 
tepatnya di Kabupaten Banjar-Kutai,” jelasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dharmasraya, Maisul menjelaskan, karena jalan 
negara, pemeliharaan dan perbaikan merupakan kewenangan Pemprov. “Pengerjaan 
jalan tersebut sudah selesai ditenderkan sebanyak tiga paket dengan masa atau 
lama pekerjaan lima bulan. Jika tidak ada halangan,  Insya Allah pertengahan 
Lebaran jalan tersebut sudah tuntas,” jelasnya.

Di Pasbar 263 Km
Pemandangan serupa juga terlihat di daerah perbatasan Pasaman Barat dan 
Sumatera Utara. Kerusakan jalan di Pasbar cukup tinggi. Selain akibat gempa 30 
September 2009 lalu, juga dipicu truk-truk pengangkut CPO bertonase berat yang 
tidak sebanding dengan kekuatan jalan.

Dari total panjang jalan 1244,01 km, 263 km rusak berat, 561, 72 km rusak, 
118,40 km rusak sedang dan 300,89 km dalam kondisi baik. Kerusakan jalan 
tersebut hampir terjadi di 11 kecamatan di Pasbar. “Jalan rusak itu sudah mulai 
diperbaki dan kita akan benahi sesegera mungkin tahun ini. Kita juga akan 
memperbaiki jembatan,” kata Plh Kabid Bina Marga Dinas PU Pasbar, Febrianto.

Pemkab Pasbar menyiapkan anggaran sekitar Rp 19 miliar untuk perbaikan 
infrastruktur jalan tahun ini. Rinciannya, untuk peningkatan jalan Rp 9 miliar 
dan untuk pemeliharaan jalan periodik Rp 10 miliar. Tidak seluruh jalan rusak 
diperbaki. Sebab, di Pasbar terdapat jalan negara sepanjang 131 km, kemudian 
jalan provinsi 76,10 km. Dari panjang jalan negara 131 km itu, hanya 2,5 km 
yang rusak. Sedangkan jalan provinsi, rusak sepanjang 4 km.

Sebelumnya, Kepala Dinas Prasrana Jalan (Prasjal) dan Tata Ruang dan Permukiman 
(Tarkim) Sumbar, Suprapto mengungkapkan, seluruh pengaspalan jalan dihentikan 
selama Ramadhan dan akan dimulai kembali setelah Lebaran. Kebijakan itu diambil 
untuk mengantisipasi kemacetan dan memberikan kenyamanan para pemudik dan 
pengguna jalan lain selama liburan Lebaran. (ita/eri) 


  
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peratur

Re: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar

2011-07-12 Terurut Topik Darwin Chalidi
Jalan itu dibuat tentu ada batasannya. Kalau memang jalan itu direncanakan
untuk Tonase 20 Ton. Ya harus diikuti. Kalau mau melebih itu ya buat jalan
sendiri seperti di Kalimanta

2011/7/13 

>
> Betul juga pak.
> Tapi peningkatan daya dukung jalan itu butuh biaya juga. Apakah pemerintah
> saat ini mampu melaksanakannya ?
>
> Sesuai azas prioritas. Mungkin lebih banyak yang perlu dibiayai pemerintah
> disektor lain dari pada peningkatan daya dukung jalan
>
> Didaerah lain Kalimantan misalnya pihak Pemda tidak membiarkan perusahaan
> batubara menggunakan Public Road untuk angkutan batubara
> Mereka harus buat jalan sendiri dari mulut tambang menuju pelabuhan
>
>
> ---TR
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> --
> *From: * "Bakhtiar Muin PhD" 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Wed, 13 Jul 2011 07:21:39 +0700
> *To: *
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Cc: *
> *Subject: *[R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar
>
> Assalamualaikum:
>
> ** **
>
> Daya dukung jalannya yg harus ditingkatkan, bukan membatasi truk2
>  berkapasitas 40 ton. Tekanan ban maksimal 100 kg/cm2. Kalau jalannya
> dikerjakan dgn baik, ngak bakalan jalannya rusak. Jalan non toll Jakarta-
> Bandung, dilalui truk2 dengan muatan lebih dari 40 ton, jalannya mulus saja,
> kecuali dekat ke Cikampek, tanah dasarnya tidak begitu bagus.
>
> ** **
>
> Kalau jalan2 lintas Sumatera dikerjakan dengan baik, sesuai dengan design
> dan spesifikasinya, truk muatan berapapun, jalannya tidak bakal rusak.
> Membatasi tonnage truk, menyuburkan korupsi, menyuburkan pungli.
>
> ** **
>
> PT Semen Padang menghasilkan semen 6 juta ton pertahun. Jalan Trans
> Sumatera, bisa pakai beton, batu banyak, semen berlimpah, murah meriah.***
> *
>
> Jalan yg ada sekarang dilapisi beton saja 35 cm, bisa tahan paling tidak
> 20-40 tahun. Sekali lima tahun dilapisi aspal 5 cm.
>
> ** **
>
> Wassalam
>
> Bakhtiar Muin
>
> ** **
>
>  Topik: Tonase Truk di 
> Sumbar
> 
>
> *taufiqras...@rantaunet.org* Jul 12 01:44PM ^
>
>
> Babarapo waktu yang lalu ambo pernah mangabakan kondisi jalur tengah jalan
> lintas Sumatra antaro Muaro Bungo - Solok-Padang
>
> Jalan nan lumayan leba dan luruih didisain untuak kecepatan sekitar
> 100km/jam. Bahkan pado spot tertentu speedometer oto ambo bisa mancapai
> 160km/jam untuk beberapa menit
>
> Sejak ratusan truk batubara serta CPO jo nan bermuatan semen mengangkut
> muatan sekitar 40 ton jalan itu mulai hancua
> Bulan yang lewat ambo menempuh jalur tersebut lebih banyak menggunakan
> persnelling 2-3 sajo. Kecepatan sekitar 20-40 km sajo
>
> Sejak beberapa bulan yang lewat alah diagiah tau dek Muspida supaya muatan
> kendaraan tsb tidak melebihi ketentuan yang berlaku
>
> Terhitung 1 July diadakan lagi sosialisasi dilapangan supaya aturan tsb
> dipatuhi. Mulai kemaren dilakukan penilangan di jembatan timbang oleh Tim
> Terpadu dan STNK mobil yang bermasalah distempel
>
> Kalau stempel pelanggaran telah sampai 3 buah. STNK mobil akan dicabut.
> Sehingga mobil tidak boleh dioperasikan lagi
>
>
> Sayang niat baik pemerintah tsb memperoleh respon Negatif dari pengemudi
> dan pengusaha angkutan
>
> Ada yang menaikkan biaya angkut. Bahkan terjadi pemogokan ribuan truk
>
> Sebagai rakyat yang membayar pajak, kita sangat berharap ketentuan tonase
> kendaraan tsb dipatuhi pengemudi dan pengusaha angkutan
>  Hendaknya Pemerintah tetap memberlakukan hal ini supaya usia jalan dapat
> diperpanjang dan tidak menggerogoti APBN/APBD demi mengikuti sekelompok
> dunia angkutan ini
>  Kalau perlu tidak dikeluarkan lagi STNK untuk mobil berat ini. Sehingga
> jalanan bisa bebas dari mobil berat tsb
>
> ---TR
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
>  
>
> *"Dasriel A Noeha" * Jul 12 01:53PM 
> ^<#13120e8c563352c7_digest_top>
> 
>
>
> Fungsi jalan mengandung beberapa factor atau fungsi;
> Ekonomis, truk termasuk disini. Sosial, bus dan kendaraan masuk disini,
> entertainment/private, oto mak Taufik masuk kategori ini. Official,
> kendaraan dinas pemerintah masuk disini, hukum, kendraraan tentara dan
> polisi masuk di fungsi ini.
> Jadi Jalan mengandung aspect multi fungsi.
> Yang tidak jalan adalah border limit masing2 fungsi. Shg truch overloaded,
> mobil polisi ngbut, mobil pejabat pakai sirene, mobil pribadi minggir, motor
> masuk jalan tol, dlsb
> Celakanya itu terjadi di RI
>
> Wass
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
>
> 
>
> ** **
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail atta

Re: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar

2011-07-12 Terurut Topik taufiqrasjid


Truk Kembali Mogok, Solok-Padang Macet Lagi
 
Antrian truk yang mogok di sekitar Jembatan Timbangan Oto (JTO) Lubuksilasih, 
Kabupaten Solok. (Foto: padang-today.com)

 


SOLOK (RP)- Aksi mogok ratusan sopir truk kembali terjadi di ruas jalan 
Solok-Padang dikawasan Jembatan Timbangan Oto (JTO) Lubuksilasih, Kabupaten 
Solok, tadi Selasa (12/7) . Bahkan deretan truk yang sengaja diparkir di 
pinggir jalan tersebut sudah terlihat semenjak Senin (11/7) malam sekitar pukul 
23.00 wib.

Dapat dipastikan akibat aksi awak truk yang sengaja memarkir kendaraan mereka 
disepanjang jalan lintas sumatra Solok-Padang tepatnya dikawasan JTO 
Lubuksilasih praktis membuat arus lalulintas dikawasan tersebut tersendat padat.

Meski petugas terlihat berupaya mengantisipasi agar lalu lintas tetap lancar, 
namun antrian truk yang terus bertambah jumlahnya dari dua arah membuat petugas 
kewalahan sehingga jalur lalulintas Solok-Padang sempat lumpuh beberapa jam.

Diperkirakan panjang antrian truk yang memarkir kendaraannya disepanjang sisi 
jalan lintas sumatra Solok-Padang mencapai sepuluh kilometer lebih dari dua 
arah. Kendaraan lain yang melintas diruas jalan tersebut juga dipaksa terjebak 
kemacetan panjang meski perlahan kendaraan umum dan pribadi dapat 
berangsur-angsur bergerak.

Dari keterangan Ismail (45) salah seorang sopir truk, dirinya bersama 
rekan-rekan satu provesi lainya sengaja memarkir kendaranya di pingir jalan 
semenjak Senin (11/7) malam sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintahan 
provinsi sumatra barat yang memberlakukan pembatasan muatan angkutan barang 
(tonase).

Sama seperti alasan waktu pertama kali aksi mogok awak truk atas kebijakan 
pemerintahan provinsi sumatra barat beberapa waktu lau, para awak truk mengaku 
dengan diterapkanya aturan pembatasan tonase bagi truk membuat penghasilan 
mereka berkurang.

Bahkan mereka mengaku dengan pembatasan tonase upah yang mereka terima tidak 
sebanding dengan kost yang mereka keluarkan sehingga dengan kelebihan tonase 
mereka dapat terbantu mentupi kost tersebut.

Aksi para awak truk yang menolak diberlakukannya pembatasan tonase, membuat 
aparat kepolisian Polres Solok dan PJR Polda Sumbar sibuk mengatasi kemacetan 
panjang. Dibawah guyuran hujan aparat kepolisian mencoba mengatur lalu lintas 
agar tetap bisa dilewati kendaraan lain, namun kemacetan tidak dapat dihindari.

Arus lalu lintas baru dapat bergerak sekitar pukul 10.00 pagi tadi Selasa 
(12/7)  karena antrian truk tidak dapat terbendung lagi karena semakin 
bertambah banyak. Kendaraan bermuatan berat tersebut terus memaksa lewat menuju 
Padang dan Solok sehingga kemacetan lalulintas dikawasan tersebut perlahan 
mulai lancar. (vko/rpg)


  
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar

2011-07-12 Terurut Topik taufiqrasjid

Betul juga pak. 
Tapi peningkatan daya dukung jalan itu butuh biaya juga. Apakah pemerintah saat 
ini mampu melaksanakannya ?

Sesuai azas prioritas. Mungkin lebih banyak yang perlu dibiayai pemerintah 
disektor lain dari pada peningkatan daya dukung jalan

Didaerah lain Kalimantan misalnya pihak Pemda tidak membiarkan perusahaan 
batubara menggunakan Public Road untuk angkutan batubara
Mereka harus buat jalan sendiri dari mulut tambang menuju pelabuhan


---TR


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Bakhtiar Muin PhD" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 13 Jul 2011 07:21:39 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: 
Subject: [R@ntau-Net] RE: Tonase Truk di Sumbar

Assalamualaikum:

 

Daya dukung jalannya yg harus ditingkatkan, bukan membatasi truk2
berkapasitas 40 ton. Tekanan ban maksimal 100 kg/cm2. Kalau jalannya
dikerjakan dgn baik, ngak bakalan jalannya rusak. Jalan non toll Jakarta-
Bandung, dilalui truk2 dengan muatan lebih dari 40 ton, jalannya mulus saja,
kecuali dekat ke Cikampek, tanah dasarnya tidak begitu bagus.

 

Kalau jalan2 lintas Sumatera dikerjakan dengan baik, sesuai dengan design
dan spesifikasinya, truk muatan berapapun, jalannya tidak bakal rusak.
Membatasi tonnage truk, menyuburkan korupsi, menyuburkan pungli.

 

PT Semen Padang menghasilkan semen 6 juta ton pertahun. Jalan Trans
Sumatera, bisa pakai beton, batu banyak, semen berlimpah, murah meriah.

Jalan yg ada sekarang dilapisi beton saja 35 cm, bisa tahan paling tidak
20-40 tahun. Sekali lima tahun dilapisi aspal 5 cm.

 

Wassalam

Bakhtiar Muin

 

 Topik: Tonase Truk di Sumbar
 

taufiqras...@rantaunet.org Jul 12 01:44PM ^

 
Babarapo waktu yang lalu ambo pernah mangabakan kondisi jalur tengah jalan
lintas Sumatra antaro Muaro Bungo - Solok-Padang
 
Jalan nan lumayan leba dan luruih didisain untuak kecepatan sekitar
100km/jam. Bahkan pado spot tertentu speedometer oto ambo bisa mancapai
160km/jam untuk beberapa menit
 
Sejak ratusan truk batubara serta CPO jo nan bermuatan semen mengangkut
muatan sekitar 40 ton jalan itu mulai hancua
Bulan yang lewat ambo menempuh jalur tersebut lebih banyak menggunakan
persnelling 2-3 sajo. Kecepatan sekitar 20-40 km sajo
 
Sejak beberapa bulan yang lewat alah diagiah tau dek Muspida supaya muatan
kendaraan tsb tidak melebihi ketentuan yang berlaku
 
Terhitung 1 July diadakan lagi sosialisasi dilapangan supaya aturan tsb
dipatuhi. Mulai kemaren dilakukan penilangan di jembatan timbang oleh Tim
Terpadu dan STNK mobil yang bermasalah distempel
 
Kalau stempel pelanggaran telah sampai 3 buah. STNK mobil akan dicabut.
Sehingga mobil tidak boleh dioperasikan lagi
 
 
Sayang niat baik pemerintah tsb memperoleh respon Negatif dari pengemudi dan
pengusaha angkutan
 
Ada yang menaikkan biaya angkut. Bahkan terjadi pemogokan ribuan truk
 
Sebagai rakyat yang membayar pajak, kita sangat berharap ketentuan tonase
kendaraan tsb dipatuhi pengemudi dan pengusaha angkutan
 Hendaknya Pemerintah tetap memberlakukan hal ini supaya usia jalan dapat
diperpanjang dan tidak menggerogoti APBN/APBD demi mengikuti sekelompok
dunia angkutan ini
 Kalau perlu tidak dikeluarkan lagi STNK untuk mobil berat ini. Sehingga
jalanan bisa bebas dari mobil berat tsb
 
---TR
Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 

"Dasriel A Noeha"  Jul 12 01:53PM ^ <> 

 
Fungsi jalan mengandung beberapa factor atau fungsi;
Ekonomis, truk termasuk disini. Sosial, bus dan kendaraan masuk disini,
entertainment/private, oto mak Taufik masuk kategori ini. Official,
kendaraan dinas pemerintah masuk disini, hukum, kendraraan tentara dan
polisi masuk di fungsi ini.
Jadi Jalan mengandung aspect multi fungsi.
Yang tidak jalan adalah border limit masing2 fungsi. Shg truch overloaded,
mobil polisi ngbut, mobil pejabat pakai sirene, mobil pribadi minggir, motor
masuk jalan tol, dlsb
Celakanya itu terjadi di RI
 
Wass
 
Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 



 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com