Re: [silatindonesia] Re: Wisata Budaya dan Religi Kumango

2007-04-12 Terurut Topik ASLIM NURHASAN
Sahabat devi_buddy (mohon maaf belum tau nama aslinya)

Syech Abdurrahman Al Khalidi Kumango (Syech Kumango) adalah salah seorang Syech 
yang mengembang dan mengajarkan Tarekat Naqsabandiah, Samaniah dan Khalidiyah;

Langkah Dasar Silek Kumango adalah Alif Lam Lam Ha, Min Ha Min Dal (menjalani 
hidup dan kehidupan mencari keredhaan ALLAH SWT dengan mencontoh perilaku 
Rasulullah SAW)

Salah satu filosofi dasarnya adalah introspeksi diri;
Tidak mencari musuh, tetapi jika terpaksa tak mungkin dielakkan. Hal ini 
tercermin ketika
Serangan I, disambut /dielakan dan dianggap sebagai teguran teman 
sejawat.Serangan II, disambut /dielakan dan dianggap sebagai teguran 
guru,Serangan III, disambut /dielakkan dan dianggap sebagai teguran Bundo 
/Ibu,Serangan IV, disambut /dielakkan dan dianggap sebagai teguran AyahSerangan 
V, disambut dan dikunci (dianggap si penyerang sudah bersama setan). Ketika 
penyerang sudah tidak bisa bereaksi (kesakitan), Pesilat Kumango mohon maaf, 
kalau si penyerang tersakiti. 
--
Aslim Nurhasan ST SATI; Limpapeh Luhak nan Tuo
Yayasan Seni, Budaya, dan Kesejahteraan Anak Nagari Minangkabau
[EMAIL PROTECTED], 0811103234, 081808850951



- Original Message 
From: devil_buddy <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 13, 2007 1:15:33 PM
Subject: [silatindonesia] Re: Wisata Budaya dan Religi Kumango









  



Bang Aslim Nurhasan, dibelakang nama pendiri silek Kumanggo, yaitu

Syekh Abdurahman di nisbahkan dengan Al Khalidi, apakah ini ada 

hubungannya dengan Tarekat Naqysabandiyah Al Khalidiyah yang memang 

banyak terdapat di ranah minang.



Apakah beliau itu seorang pengikut tarekat tersebut atau bahkan 

mungkin salah satu guru tarekat tersebut, atau hanya kesamaan nama 

belaka.



Kalau ada hubungannya dengan tarekat tersebut, mungkin ada banyak 

influence dalam silat kumanggo yg bersumber dari ajaran tarekat 

tersebut.



Di Jawa Barat, hampir serupa dimana Ajengan Ibrahim pendiri silat 

cikalongan, berguru tarekat Naqsyabandiyah dengan Ajengan Cirata, dan 

sebagaimana kita pahami, silat cikalong bisa dibilang lebih lembut 

(prinsip tdk menyakiti lawan) di banding dgn aliran silat 

pendahulunya cimande, silat bang kari



salam



--- In silatindonesia@ yahoogroups. com, ASLIM NURHASAN 

 wrote:

>

> terima kasih.

> atas sambutan hangat Sahabat Ian S (kumalahijau) dan Sahabat Silat 

lainnya,

> 

> Mudah2an agenda ke Batusangkar, Tanah Datar Luhak nan Tuo, dapat 

diwujudkan; pasti akan menjadi dorongan semangat yang sangat tinggi 

bagi seluruh stake holder di sana. Apalagi Bupati yang sekarang 

adalah salah satu pengurus IPSi SUMBAR dan Ketua DPRDnya adalah salah 

seorang Pembina Silat di Tanah Datar.

> 

> Jika agendanya sudah ada, insyaALLAH kami juga akan segera kabarkan 

(sekaligus mengundang) Saudara-2 qta dari Malaysia, Singapore, Brunei 

Darussalam, dan Asia Tenggara lainnya.

> 

> Selain "basilek" /silaturrahim di sasaran, insyaALLAH qta bisa 

ziarah ke Makam Syech Abdurrahman Al Khalidi (Syech Kumango), dialog 

dengan keluarga khususnya yang mendapat amanah Silek Kumango. Juga 

bisa ke "nagari2" asal "silek" Minangkabau. Sambil menikmati 

keindahan sorga dunia alam dan makanan khas Minangkabau.

> 

> Semoga.

>  

>  - - - - - -

> Aslim Nurhasan ST SATI; Limpapeh Luhak nan Tuo

> Yayasan Seni, Budaya, dan Kesejahteraan Anak Nagari Minangkabau

> aslimnurhasan@ ..., 0811103234, 081808850951

> 

> 

> 

> - Original Message 

> From: kumalahijau 

> To: silatindonesia@ yahoogroups. com

> Sent: Friday, April 13, 2007 11:48:29 AM

> Subject: [silatindonesia] Re: Wisata Budaya dan Religi Kumango

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>   

> 

> 

> 

> 

> 

> wahh..terima kasih sekali untuk Sodara Aslim Nurhasan,

> 

> 

> 

> Seneng rasanya ada sodara di Sumbar, salah satu tanah asal silat 

> 

> yang terkenal...apalagi belum2 kami sudah diterima dengan baik dan 

> 

> bahkan sudah bersedia untuk mendampingi jika bertandang ke tempat 

> 

> yang ngetop dengan rumah gadangnya ini..

> 

> Tentu saja kami (juga FP2STI, iya kan Mas EKo?) sangat menerima 

> 

> uluran persahabatan dari ranah minang ini...

> 

> Mohon didoakan semoga kami bisa juga mengagendakan untuk 

> 

> bersilaturahmi ke ranah minang...

> 

> 

> 

> Banyak lho anggota milis ini yang ingin sekali menyaksikan sendiri 

> 

> berbagai macam kekakyaan budaya silek dari minang: mulai dari silek 

> 

> tuo hingga randai-nya. Aku sendiri juga belum pernah liat he 

> 

> he..dan pengen banget liat dan menikmati keragaman budaya dari 

pulai 

> 

> sumatra ini..

> 

> 

> 

> salam kenal 

> 

> Ian s

> 

> 

> 

> --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, ASLIM NURHASAN 

> 

>  wrote:

> 

> >

> 

> > AWW.

> 

> > Mohon maaf, ikut nimbrung.

> 

> > 

> 

> > Di Batusangkar, masih a

Re: [silatindonesia] Alama YM

2007-04-12 Terurut Topik ridwan ramadhan
teman klau YM aku [EMAIL PROTECTED]

Yanweka <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Maaf sebelumnya..., Untuk temen2 YM ku, 
bahwa alamat YM yang lama yanwek4 sdh tidak saya gunakan lagi, 
YM yang baru adalah yanweka atau yanwedya, thank U bagi yg mo Invated diriku 
kembali :) peace sank gorenk



[Non-text portions of this message have been removed]



Jembatan Silaturahmi Pesilat Indonesia
http://www.silatindonesia.com (Situs Utama)
http://www.silatindonesia.com/pustaka/ (Archive Milis)
http://www.silatindonesia.com/forum/ (Webforum)
http://silatindonesia.multiply.com (Blog Foto)
http://silat.4-all.org (Milis)


Anda juga bisa bergaung dengan Forum diskusi di alamat:
http://www.silatindonesia.com/forum/


KOMUNITAS PENCAK SILAT INDONESIA
-
silatindonesia The Begining Of Global ORientation
Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional
- 
Yahoo! Groups Links





   
-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Assalamualikum

2007-04-12 Terurut Topik novari_yk
Assalamualaikum

Salam kenal,
Sobat perkenalkan Nama saya Arie, wah daku tertarik meliput dengan 
dunia persilatan Indonesia yang mulai pudar. Katanya banyak jawara2 
disini, cool. Mohon bantuan informasinya yach.  

Trims
Wassalam



Re: [Bulk] Re: [Bulk] Re: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak Silat

2007-04-12 Terurut Topik E l a n g
Sms dua bulan lalu di balas juga y :)


  - Original Message - 
  From: Eko Hadi 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, April 13, 2007 12:44 PM
  Subject: [Bulk] Re: [Bulk] Re: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail 
- Padepokan Pencak Silat


  wah ngambek nih... ya dah nanti dibales...

  Eko Hadi S
  Corporate Legal & Compliance
  PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
  Telp: 021-3916160, Ext.212 

  - Original Message - 
  From: E l a n g 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, April 13, 2007 11:31 AM
  Subject: Re: [Bulk] Re: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - 
Padepokan Pencak Silat

  Cuma sayangnya kalau di SMS suka nggak mau balas, padahal pulsa dapat gratis 
dari kantor :p

  - Original Message - 
  From: Eko Hadi 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, April 13, 2007 11:20 AM
  Subject: [Bulk] Re: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - 
Padepokan Pencak Silat

  Dan selalu memegang GOLOK SUPER SAKTI he he he

  Eko Hadi S
  Corporate Legal & Compliance
  PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
  Telp: 021-3916160, Ext.212 

  - Original Message - 
  From: devil_buddy 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, April 13, 2007 11:04 AM
  Subject: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak 
Silat

  langsung masuk aja ke aula terbuka yang ada di tengah, nanti di situ 
  cari-cari aja ada bapak-bapak botak, gede, berkumis dan berewok 
  lebat...nah itu dia kuncennyabiasanya sih beliau suka pake jaket 
  tempo

  --- In [EMAIL PROTECTED], rq marobayo <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
  >
  > nanya dong buat semua pandeka sahabat silat
  > emang kalo yang hari Sabtu kegiatan dipadepokan apa aja...? trus 
  masuk aja gitu...? nanti disitu temuin siapa...? apa ada resepsionis 
  ato satpam ato kuncennya gitu...? he... he... beneran nih
  > 
  > dasaman_allaria <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > --- In [EMAIL PROTECTED], "Alda Amtha" 
   wrote:
  > >
  > > kalau saja padepokan pencak silat selalu ramai dg masyarakat yg
  > > berlatih silat, setidaknya hari2 week-end saja, saya yakin 
  padepokan
  > > akan dapat menjadi tempat tujuan favorit para wisatawan, baik 
  > 
  > Lho, jangan kuatir, hari Jumat siang ada Tapak Suci, hari Minggu 
  pagi
  > ada KPS Nusantara! Tapi kelas anak2 sih (ya iya laaah...)
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > -
  > Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
  > 
  > [Non-text portions of this message have been removed]
  >

  --

  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition.
  Version: 7.5.446 / Virus Database: 269.4.0/759 - Release Date: 4/12/2007 7:58 
PM

  [Non-text portions of this message have been removed]

  [Non-text portions of this message have been removed]

  --

  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition.
  Version: 7.5.446 / Virus Database: 269.4.0/759 - Release Date: 4/12/2007 7:58 
PM

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Re: Wisata Budaya dan Religi Kumango

2007-04-12 Terurut Topik ASLIM NURHASAN
terima kasih.
atas sambutan hangat Sahabat Ian S (kumalahijau) dan Sahabat Silat lainnya,

Mudah2an agenda ke Batusangkar, Tanah Datar Luhak nan Tuo, dapat diwujudkan; 
pasti akan menjadi dorongan semangat yang sangat tinggi bagi seluruh stake 
holder di sana. Apalagi Bupati yang sekarang adalah salah satu pengurus IPSi 
SUMBAR dan Ketua DPRDnya adalah salah seorang Pembina Silat di Tanah Datar.

Jika agendanya sudah ada, insyaALLAH kami juga akan segera kabarkan (sekaligus 
mengundang) Saudara-2 qta dari Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, dan Asia 
Tenggara lainnya.

Selain "basilek" /silaturrahim di sasaran, insyaALLAH qta bisa ziarah ke Makam 
Syech Abdurrahman Al Khalidi (Syech Kumango), dialog dengan keluarga khususnya 
yang mendapat amanah Silek Kumango. Juga bisa ke "nagari2" asal "silek" 
Minangkabau. Sambil menikmati keindahan sorga dunia alam dan makanan khas 
Minangkabau.

Semoga.
 
--
Aslim Nurhasan ST SATI; Limpapeh Luhak nan Tuo
Yayasan Seni, Budaya, dan Kesejahteraan Anak Nagari Minangkabau
[EMAIL PROTECTED], 0811103234, 081808850951



- Original Message 
From: kumalahijau <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 13, 2007 11:48:29 AM
Subject: [silatindonesia] Re: Wisata Budaya dan Religi Kumango









  





wahh..terima kasih sekali untuk Sodara Aslim Nurhasan,



Seneng rasanya ada sodara di Sumbar, salah satu tanah asal silat 

yang terkenal...apalagi belum2 kami sudah diterima dengan baik dan 

bahkan sudah bersedia untuk mendampingi jika bertandang ke tempat 

yang ngetop dengan rumah gadangnya ini..

Tentu saja kami (juga FP2STI, iya kan Mas EKo?) sangat menerima 

uluran persahabatan dari ranah minang ini...

Mohon didoakan semoga kami bisa juga mengagendakan untuk 

bersilaturahmi ke ranah minang...



Banyak lho anggota milis ini yang ingin sekali menyaksikan sendiri 

berbagai macam kekakyaan budaya silek dari minang: mulai dari silek 

tuo hingga randai-nya. Aku sendiri juga belum pernah liat he 

he..dan pengen banget liat dan menikmati keragaman budaya dari pulai 

sumatra ini..



salam kenal 

Ian s



--- In silatindonesia@ yahoogroups. com, ASLIM NURHASAN 

 wrote:

>

> AWW.

> Mohon maaf, ikut nimbrung.

> 

> Di Batusangkar, masih ada beberapa Guru Silek Kumango, Silek 

Lintau, Silek Sungai Patai, Silek Tuo, dan lainnya.

> 

> LIMPAPEH bukan perguruan silat, namun Perguruan Silek Kumango 

(PERSIKUM) di Batusangkar merupakan salah satu komponen utama dalam 

LIMPAPEH; Guru Gadang Silek Kumango, Lazuardi Malin Maradjo (Abak Ar 

Malin) serta muridnya, Lesmandri, yang mengembangkan Tari 

Kontemporer Minangkabau dari Silek Kumango, adalah pendiri dan 

pengurus LIMPAPEH.

> 

> Alhamdulillah, LIMPAPEH bersama PERSIKUM sudah mulai berhasil 

menjadikan silek sebagai muatan lokal di SMA Unggulan Batusangkar. 

Mudah2an dalam waktu dekat masuk SD, SMP, dan STAIN. Berikutnya akan 

dicicil ke 75 Nagari di Kabupaten Tanah Datar.

> 

> Jika berkenan ke Batusangkar atau SUMBAR, insyaALLAH LIMPAPEH bisa 

menjadi pendamping.

> 

> WWW

>  

>  - - - - - -

> Aslim Nurhasan ST SATI; Limpapeh Luhak nan Tuo

> Yayasan Seni, Budaya, dan Kesejahteraan Anak Nagari Minangkabau

> aslimnurhasan@ ..., 0811103234, 081808850951

> 

> 

> 

> - Original Message 

> From: Ian Samsudin 

> To: silatindonesia@ yahoogroups. com

> Sent: Tuesday, April 10, 2007 9:40:43 AM

> Subject: [silatindonesia] Wisata Budaya dan Religi Kumango

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>   

> 

> 

> 

> Sahabat silat, 

> 

>

> 

>   sebuah konsep tentang wisata budaya dan religi tanah datar...

> 

>   Kapan nih kita berkunjung ke Kumango ato silek tuo hehe 

> 

>   akan dijamu oleh Uda Alda, lengkap dengan makanan padangnya :)

> 

>   tapi kumpulnya di padang ya...

> 

>

> 

>   Eh kalo gak salah di Sumbar ada PASTI (ato apa ya namanya?)--

semacan forum untuk silat tradisi ..

> 

>   mungkin Kang O'ong bisa menambahkan. .

> 

>

> 

>

> 

>   salam

> 

>   Ian s

> 

>   ==

> 

>

> 

>   Kumango:

> 

> Sebuah Alternatif Konsep Pengembangan Wisata Budaya 

dan Religi Di Kabupaten Tanah Datar 

> 

>

> 

>

> 

>

> 

>   Kesadaran pentingnya pengembangan sektor Kepariwisataan sebagai 

salah satu upaya menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidaklah 

mudah untuk dilaksanakan, dan banyak faktor pendukung yang sangat 

menentukan keberhasilannya. Pemerintah daerah, masyarakat, dan juga 

stake holder sebagai pelaksana di lapangan diharapkan saling 

bersinergis. Dikarenakan tiga hal tersebut merupakan faktor penting 

sebagai pendukung terwujudnya keberhasilan kepariwisataan yang 

memadai. 

> 

>

> 

>   Pertama, faktor masyarakat pendukung kebudayaan. Berangkat dari 

budaya tradisi (khususnya budaya intangible), yang menjadi bagian 

ma

Re: [Bulk] Re: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak Silat

2007-04-12 Terurut Topik Eko Hadi
  wah ngambek nih... ya dah nanti dibales...

  Eko Hadi S
  Corporate Legal & Compliance
  PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
  Telp: 021-3916160, Ext.212 

- Original Message - 
From: E l a n g 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 13, 2007 11:31 AM
Subject: Re: [Bulk] Re: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - 
Padepokan Pencak Silat


Cuma sayangnya kalau di SMS suka nggak mau balas, padahal pulsa dapat 
gratis dari kantor :p

- Original Message - 
From: Eko Hadi 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 13, 2007 11:20 AM
Subject: [Bulk] Re: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - 
Padepokan Pencak Silat

Dan selalu memegang GOLOK SUPER SAKTI he he he

Eko Hadi S
Corporate Legal & Compliance
PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
Telp: 021-3916160, Ext.212 

- Original Message - 
From: devil_buddy 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 13, 2007 11:04 AM
Subject: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak 
Silat

langsung masuk aja ke aula terbuka yang ada di tengah, nanti di situ 
cari-cari aja ada bapak-bapak botak, gede, berkumis dan berewok 
lebat...nah itu dia kuncennyabiasanya sih beliau suka pake jaket 
tempo

--- In [EMAIL PROTECTED], rq marobayo <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> nanya dong buat semua pandeka sahabat silat
> emang kalo yang hari Sabtu kegiatan dipadepokan apa aja...? trus 
masuk aja gitu...? nanti disitu temuin siapa...? apa ada resepsionis 
ato satpam ato kuncennya gitu...? he... he... beneran nih
> 
> dasaman_allaria <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In [EMAIL PROTECTED], "Alda Amtha" 
 wrote:
> >
> > kalau saja padepokan pencak silat selalu ramai dg masyarakat yg
> > berlatih silat, setidaknya hari2 week-end saja, saya yakin 
padepokan
> > akan dapat menjadi tempat tujuan favorit para wisatawan, baik 
> 
> Lho, jangan kuatir, hari Jumat siang ada Tapak Suci, hari Minggu 
pagi
> ada KPS Nusantara! Tapi kelas anak2 sih (ya iya laaah...)
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> -
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

--

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.446 / Virus Database: 269.4.0/759 - Release Date: 4/12/2007 
7:58 PM

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]



 





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.446 / Virus Database: 269.4.0/759 - Release Date: 4/12/2007 
7:58 PM


 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)

2007-04-12 Terurut Topik SASTRANEGARA THARYANA
Berbicara masalah pamor kujang ibarat mencari jati
diri urang sunda
lambangnya masyarakat urang sunda atau masyarakat
Pajajaran yang pernah dipimpin oleh Prabu siliwangi
yang terkenal paling bijaksana terhadap rakyatnya.
Sili-Wangi dalam arti keharuman yang tak pernah pudar 
sepanjang masa terus hidup yang tertancap di hati
sanubari masyarakat sunda. Karena  nama samaran Prabu
Siliwangi sering di sebut Prabu Mundinglaya  pada
masanya dengan  pengertian sifat-sifat seorang raja
yang "HANDAP ASOR" / rendah diri dan sangat bijaksana
terhadap segala lapisan rakyatnya tanpa memandang
memilih-milih tingkatan sosial.
Tajamnya pamor kujang menentukan sifat -sifat
ketajaman seorang pimimpin yang demokrasi. karena dia
tahu kebesarannya tidak lepas dari rakyatnya.
Ketajaman berfikir Prabu Mundinglaya yang handap asor
tidak lepas dari sifat keunikan pola fikir yang hidup
di hati yang suci mayarakat sunda juga handap asor
secara umum pada masa kejayaan ngadeg Pajajaran. Dapat
dibuktikan sekarang para pendekar dan sesepuh penca
silat sunda secara umum hingga sekarang dalam
kepemimpinannya baik penca atau dalam pemerintahan
tidak terlihat ambisi untuk menjadi pemimpin yang
nomor satu. Itulah ciri-ciri dari acinya hati yang
disimbulkan oleh bentuk kujang.

Kang Yana
PERSILAT USA
www.silatpdusa.com

--- Susanto - <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mungkin ahli bahasa yg bisa menerangkan hal
> tersebut.
> Saya pernah baca artikel, namun sudah lupa
> sumbernya.
> Sebenarnya orang sunda dan jawa itu dahulu memakai
> bahasa yang sama. periodisasinya mungkin sebelum
> basa
> jawa kawi. Terus melakukan evolusi sampai terbentuk
> dialek sunda sekarang. Sama seperti bahasa jawa,
> berevolusi dari bhs jawa kuno, kawi dsb, sampai
> bahasa
> jawa sekarang.
> 
> Kalau di Jawa sendiri banyak varian dialek. Yang ada
> kemungkinan karena konflik politik. Seperti orang
> banyumas, karena dikalahkan mataram dia menciptakan
> dialek tersendiri. Jawa timur juga demikian.
> Nah, apakah urang sunda juga seperti itu. 
> 
> Kalau penulisan nama raja seperti bung devil
> utarakan
> itu khan karena ditulis dalam bahasa Indonesia yang
> mirip dengan cara baca urang sunda. 
> 
> Menurut babad tanah jawa, memang diceritakan seorang
> tokoh yang menjadi cikal bakal raja2 jawa. Yaitu
> Jaka
> Suruh. Kemudian menurunkan raja2 majapahit dsb.
> 
> --- devil_buddy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > saya pernah ngobrol2 dgn om dari istri saya yg
> > kebetulan fanatik 
> > dengan budaya sunda, beliau mengungkapkan kalo
> > peninggalan budaya 
> > sunda itu terkubur di situs rancamaya, bogor
> > 
> > dan satu lagi yg dipertanyakan, kenapa jaman
> dahulu
> > kala, para raja 
> > dan para tokoh selalu disebut dgn dialek sunda,
> > sekedar contoh, 
> > misalnya patih gajah mada, raden wijaya,
> sutawijaya,
> > sri rajasanagara 
> > dll dan bukannya dgn dialek jawa seperti mis :
> gojoh
> > modo, r wijoyo, 
> > sutowijoyo, sri rojonegoro dll
> > 
> > ada jawaban kenapa bisa terjadi seperti itu,
> apakah
> > raja2 tersebtu 
> > sebenarnya orang sunda atau memang dialek jawa
> jaman
> > dulu itu seperti 
> > itu atau ada kemungkinan lainnya
> > 
> > sorry OOT :D
> > 
> > 
> > --- In [EMAIL PROTECTED],
> SASTRANEGARA
> > THARYANA 
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Tambahan kerajaan sunda dalam sejarah nasional
> > kurang
> > > menampilkan "kerajaan Galuh" kurang lebih abad 2
> > > lokasi sekitar Ciamis, Tasikmalaya dan Garut
> yang
> > > banyak terkait dengan Kerajaan Pajajaran hingga
> > > Majapahit yang sebenarnya masih satu keturunan
> > urang
> > > sunda.
> > > 
> > > Di Kerajaan Galuh pada masa Prabu Kudo Lalean
> yang
> > > terkenal dengan ilmu kanuragan / silat dan ahli
> > dalam
> > > format peperangan yang sangat disegani karena
> > > kemampuan membuat strategy beladiri /penca /
> bela
> > > negara. Salah satu ajian yang terkenal dalam
> > pencanya
> > > ialah ilmu belut putih dan kebal (alot daging)
> > > 
> > > Seorang raja yang mampu membuat format berperang
> > yang
> > > selalu di depan para serdadunya bila berperang.
> > > Strategy / format menombak dengan berujung 
> > kujang,
> > > format tameng. Penggunaan tombak , pisau .
> pedang,
> > > golok dan tameng  hampir di setiap kerajaan
> tertua
> > di
> > > dunia seperti Sparta dari Yunani, Ceasar dari
> > > Roma-Itali ,  Inggris, Astek, Maya di South
> > Amerika.
> > > 
> > > Format penca dalam langkah perang bisa saja
> misal
> > > "langkah empat kalima pancer" atau dll. Ilmu
> kebal
> > dan
> > > ajian belut putih serta kujang rekayasa ilmu
> > beladiri
> > > Prabu Kudo Lalean sebagai format perang untuk
> bela
> > > negara.
> > > 
> > > Dalam abad modern simbul kujang pernah dijadikan
> > > kesatuan elit tentara Jawa Barat (Tentara Kujang
> > baret
> > > hijau bandingkan dengan baret merah di USA juga
> > > tentara Gurka tentara bayaran Inggris).
> > > 
> > > Pesilat-pesilat di Indonesia yang sudah punya
> > format
> > > beladiri bisa dijadikan tentara untuk bela
> negara
> > > contohnya ribuan 

[silatindonesia] Re: Dicari Segera: Pasukan Sukarela untuk Menterjemahkan Artikel ke Bahasa Inggr

2007-04-12 Terurut Topik Alda Amtha
Baru 1 Sahabat Silat nih yg daftar... mana dong yg lain.??

Regards.

--- In [EMAIL PROTECTED], "Alda Amtha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yth. Sahabat Silat,
> 
> Salah satu bentuk follow up dari hasil pertemuan dg Sesepuh FP2STI
> Bapak Eddy Nalapraya, www.silatindonesia.com akan membuat versi bahasa
> Inggris agar informasi2 mengenai pencak silat juga dapat dinikmati
> oleh masyarakat dunia. Maka agar hal itu dapat terwujud dalam tempo
> yang sesingkat2nya, seperti kata pepatah, berat sama dipikul ringan
> sama dijinjing, dibutuhkan segera para sukarelawan/wati yg bersedia
> menterjemahkan artikel2 yg sudah ada di www.silatindonesia.com ke
> dalam bahasa Inggris. Untuk menjaga agar kualitas bahasa Inggrisnya
> dapat dipertanggungjawabkan, Sahabat Silat Ray Hook, salah satu murid
> pak Tb. Bambang Cingkrik Goning yg asli londo Amerika sana, telah
> menyatakan kesediaanya untuk menjadi editor.
> 
> Bagi Sahabat Silat yang bersedia menjadi sukarelawan/wati, mohon email
> ke saya [EMAIL PROTECTED] agar tugas yang lumayan berat ini dapat
> segera terlaksana.
> 
> Salam Pencak Silat,
> Alda Amtha
>




[silatindonesia] Re: Wisata Budaya dan Religi Kumango

2007-04-12 Terurut Topik kumalahijau

wahh..terima kasih sekali untuk Sodara Aslim Nurhasan,

Seneng rasanya ada sodara di Sumbar, salah satu tanah asal silat 
yang terkenal...apalagi belum2 kami sudah diterima dengan baik dan 
bahkan sudah bersedia untuk mendampingi jika bertandang ke tempat 
yang ngetop dengan rumah gadangnya ini..
Tentu saja kami (juga FP2STI, iya kan Mas EKo?) sangat menerima 
uluran persahabatan dari ranah minang ini...
Mohon didoakan semoga kami bisa juga mengagendakan untuk 
bersilaturahmi ke ranah minang...

Banyak lho anggota milis ini yang ingin sekali menyaksikan sendiri 
berbagai macam kekakyaan budaya silek dari minang: mulai dari silek 
tuo hingga randai-nya. Aku sendiri juga belum pernah liat he 
he..dan pengen banget liat dan menikmati keragaman budaya dari pulai 
sumatra ini..

salam kenal 
Ian s



--- In [EMAIL PROTECTED], ASLIM NURHASAN 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> AWW.
> Mohon maaf, ikut nimbrung.
> 
> Di Batusangkar, masih ada beberapa Guru Silek Kumango, Silek 
Lintau, Silek Sungai Patai, Silek Tuo, dan lainnya.
> 
> LIMPAPEH bukan perguruan silat, namun Perguruan Silek Kumango 
(PERSIKUM) di Batusangkar merupakan salah satu komponen utama dalam 
LIMPAPEH; Guru Gadang Silek Kumango, Lazuardi Malin Maradjo (Abak Ar 
Malin) serta muridnya, Lesmandri, yang mengembangkan Tari 
Kontemporer Minangkabau dari Silek Kumango, adalah pendiri dan 
pengurus LIMPAPEH.
> 
> Alhamdulillah, LIMPAPEH bersama PERSIKUM sudah mulai berhasil 
menjadikan silek sebagai muatan lokal di SMA Unggulan Batusangkar. 
Mudah2an dalam waktu dekat masuk SD, SMP, dan STAIN. Berikutnya akan 
dicicil ke 75 Nagari di Kabupaten Tanah Datar.
> 
> Jika berkenan ke Batusangkar atau SUMBAR, insyaALLAH LIMPAPEH bisa 
menjadi pendamping.
> 
> WWW
>  
> --
> Aslim Nurhasan ST SATI; Limpapeh Luhak nan Tuo
> Yayasan Seni, Budaya, dan Kesejahteraan Anak Nagari Minangkabau
> [EMAIL PROTECTED], 0811103234, 081808850951
> 
> 
> 
> - Original Message 
> From: Ian Samsudin <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, April 10, 2007 9:40:43 AM
> Subject: [silatindonesia] Wisata Budaya dan Religi Kumango
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> Sahabat silat, 
> 
>
> 
>   sebuah konsep tentang wisata budaya dan religi tanah datar...
> 
>   Kapan nih kita berkunjung ke Kumango ato silek tuo hehe 
> 
>   akan dijamu oleh Uda Alda, lengkap dengan makanan padangnya :)
> 
>   tapi kumpulnya di padang ya...
> 
>
> 
>   Eh kalo gak salah di Sumbar ada PASTI (ato apa ya namanya?)--
semacan forum untuk silat tradisi ..
> 
>   mungkin Kang O'ong bisa menambahkan. .
> 
>
> 
>
> 
>   salam
> 
>   Ian s
> 
>   ==
> 
>
> 
>   Kumango:
> 
> Sebuah Alternatif Konsep Pengembangan Wisata Budaya 
dan Religi Di Kabupaten Tanah Datar 
> 
>
> 
>
> 
>
> 
>   Kesadaran pentingnya pengembangan sektor Kepariwisataan sebagai 
salah satu upaya menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidaklah 
mudah untuk dilaksanakan, dan banyak faktor pendukung yang sangat 
menentukan keberhasilannya. Pemerintah daerah, masyarakat, dan juga 
stake holder sebagai pelaksana di lapangan diharapkan saling 
bersinergis. Dikarenakan tiga hal tersebut merupakan faktor penting 
sebagai pendukung terwujudnya keberhasilan kepariwisataan yang 
memadai. 
> 
>
> 
>   Pertama, faktor masyarakat pendukung kebudayaan. Berangkat dari 
budaya tradisi (khususnya budaya intangible), yang menjadi bagian 
masyarakat sebagai pola budaya tradisi, apakah mereka siap 
mengupayakan produktifitas karya-karyanya sebagai daya tarik 
pariwisata. Kebudayaan itu hidup dan berkembang secara alamiah atas 
dasar kesadaran dan tanggungjawab masyarakat sendiri. 
> 
>   Kedua, kesiapan sumberdaya manusia (SDM) bidang akomodasi 
mengaju pada slogan Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, 
indah, ramah tamah, dan kenangan), apakah juga sudah dilakukan 
dengan benar. Mengingat akomodasi adalah merupakan salah satu bagian 
penting dalam pengembangan pariwisata. Apakah masyarakat perhotelan 
dan rumah makan serta lainnya, sumberdaya manusianya siap melayani 
wisatawan dengan slogan Sapta Pesona. 
> 
>   Ketiga, peran swasta (stake holder) pebisnis perhotelan, rumah 
makan, dan lainnya, sebagai salah satu faktor yang juga penting 
dalam upaya mendukung kepariwisataan. Apakah juga berani menghadapi 
tantangan saat ini. Artinya tanpa pemodal yang mau menanamkan 
investasinya pada sektor pariwisata, perhotelan, rumah makan, dan 
lainnya kepariwisataan tidak dapat berjalan semestinya. 
> 
>
> 
>   Ketiga faktor tersebut merupakan satu kesatuan dan saling 
mendukung untuk mencapai keberhasilan pengembangan kepariwisataan. 
Namun, apabila kepariwisataan dikelola secara serius, tentunya teori 
tersebut sangat menunjang untuk diimplementasikan. 
> 
>   Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu daerah potensial 
sebagai daerah tujuan wisata. Keanekaragaman budaya baik tinggalan 
budaya 

Re: [Bulk] Re: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak Silat

2007-04-12 Terurut Topik E l a n g
Cuma sayangnya kalau di SMS suka nggak mau balas, padahal pulsa dapat gratis 
dari kantor :p

  - Original Message - 
  From: Eko Hadi 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, April 13, 2007 11:20 AM
  Subject: [Bulk] Re: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - 
Padepokan Pencak Silat


  Dan selalu memegang GOLOK SUPER SAKTI he he he

  Eko Hadi S
  Corporate Legal & Compliance
  PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
  Telp: 021-3916160, Ext.212 

  - Original Message - 
  From: devil_buddy 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, April 13, 2007 11:04 AM
  Subject: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak 
Silat

  langsung masuk aja ke aula terbuka yang ada di tengah, nanti di situ 
  cari-cari aja ada bapak-bapak botak, gede, berkumis dan berewok 
  lebat...nah itu dia kuncennyabiasanya sih beliau suka pake jaket 
  tempo

  --- In [EMAIL PROTECTED], rq marobayo <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
  >
  > nanya dong buat semua pandeka sahabat silat
  > emang kalo yang hari Sabtu kegiatan dipadepokan apa aja...? trus 
  masuk aja gitu...? nanti disitu temuin siapa...? apa ada resepsionis 
  ato satpam ato kuncennya gitu...? he... he... beneran nih
  > 
  > dasaman_allaria <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > --- In [EMAIL PROTECTED], "Alda Amtha" 
   wrote:
  > >
  > > kalau saja padepokan pencak silat selalu ramai dg masyarakat yg
  > > berlatih silat, setidaknya hari2 week-end saja, saya yakin 
  padepokan
  > > akan dapat menjadi tempat tujuan favorit para wisatawan, baik 
  > 
  > Lho, jangan kuatir, hari Jumat siang ada Tapak Suci, hari Minggu 
  pagi
  > ada KPS Nusantara! Tapi kelas anak2 sih (ya iya laaah...)
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > -
  > Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
  > 
  > [Non-text portions of this message have been removed]
  >

  --

  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition.
  Version: 7.5.446 / Virus Database: 269.4.0/759 - Release Date: 4/12/2007 7:58 
PM

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak Silat

2007-04-12 Terurut Topik Eko Hadi
  Dateng aja .. trus langsung keruang latihan terbuka ...biasanya ngumpul 
disitu latihan cingkrik dan cikalong

  Beneran loh nih...

  Eko Hadi S
  Corporate Legal & Compliance
  PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
  Telp: 021-3916160, Ext.212 

- Original Message - 
From: rq marobayo 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 13, 2007 10:41 AM
Subject: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak 
Silat


nanya dong buat semua pandeka sahabat silat
emang kalo yang hari Sabtu kegiatan dipadepokan apa aja...? trus masuk aja 
gitu...? nanti disitu temuin siapa...? apa ada resepsionis ato satpam ato 
kuncennya gitu...? he... he... beneran nih

dasaman_allaria <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
--- In [EMAIL PROTECTED], "Alda Amtha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalau saja padepokan pencak silat selalu ramai dg masyarakat yg
> berlatih silat, setidaknya hari2 week-end saja, saya yakin padepokan
> akan dapat menjadi tempat tujuan favorit para wisatawan, baik 

Lho, jangan kuatir, hari Jumat siang ada Tapak Suci, hari Minggu pagi
ada KPS Nusantara! Tapi kelas anak2 sih (ya iya laaah...)

-
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[Non-text portions of this message have been removed]



 





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.446 / Virus Database: 269.4.0/759 - Release Date: 4/12/2007 
7:58 PM


 


[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Dicari Segera: Pasukan Sukarela untuk Menterjemahkan Artikel ke Bahasa Inggris

2007-04-12 Terurut Topik Alda Amtha
Yth. Sahabat Silat,

Salah satu bentuk follow up dari hasil pertemuan dg Sesepuh FP2STI
Bapak Eddy Nalapraya, www.silatindonesia.com akan membuat versi bahasa
Inggris agar informasi2 mengenai pencak silat juga dapat dinikmati
oleh masyarakat dunia. Maka agar hal itu dapat terwujud dalam tempo
yang sesingkat2nya, seperti kata pepatah, berat sama dipikul ringan
sama dijinjing, dibutuhkan segera para sukarelawan/wati yg bersedia
menterjemahkan artikel2 yg sudah ada di www.silatindonesia.com ke
dalam bahasa Inggris. Untuk menjaga agar kualitas bahasa Inggrisnya
dapat dipertanggungjawabkan, Sahabat Silat Ray Hook, salah satu murid
pak Tb. Bambang Cingkrik Goning yg asli londo Amerika sana, telah
menyatakan kesediaanya untuk menjadi editor.

Bagi Sahabat Silat yang bersedia menjadi sukarelawan/wati, mohon email
ke saya [EMAIL PROTECTED] agar tugas yang lumayan berat ini dapat
segera terlaksana.

Salam Pencak Silat,
Alda Amtha



Re: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak Silat

2007-04-12 Terurut Topik Eko Hadi
  Dan selalu memegang GOLOK SUPER SAKTI he he he

  Eko Hadi S
  Corporate Legal & Compliance
  PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
  Telp: 021-3916160, Ext.212 

- Original Message - 
From: devil_buddy 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 13, 2007 11:04 AM
Subject: Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak 
Silat


langsung masuk aja ke aula terbuka yang ada di tengah, nanti di situ 
cari-cari aja ada bapak-bapak botak, gede, berkumis dan berewok 
lebat...nah itu dia kuncennyabiasanya sih beliau suka pake jaket 
tempo

--- In [EMAIL PROTECTED], rq marobayo <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> nanya dong buat semua pandeka sahabat silat
> emang kalo yang hari Sabtu kegiatan dipadepokan apa aja...? trus 
masuk aja gitu...? nanti disitu temuin siapa...? apa ada resepsionis 
ato satpam ato kuncennya gitu...? he... he... beneran nih
> 
> dasaman_allaria <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In [EMAIL PROTECTED], "Alda Amtha" 
 wrote:
> >
> > kalau saja padepokan pencak silat selalu ramai dg masyarakat yg
> > berlatih silat, setidaknya hari2 week-end saja, saya yakin 
padepokan
> > akan dapat menjadi tempat tujuan favorit para wisatawan, baik 
> 
> Lho, jangan kuatir, hari Jumat siang ada Tapak Suci, hari Minggu 
pagi
> ada KPS Nusantara! Tapi kelas anak2 sih (ya iya laaah...)
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> -
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



 





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.446 / Virus Database: 269.4.0/759 - Release Date: 4/12/2007 
7:58 PM


 


[Non-text portions of this message have been removed]



Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak Silat

2007-04-12 Terurut Topik devil_buddy
langsung masuk aja ke aula terbuka yang ada di tengah, nanti di situ 
cari-cari aja ada bapak-bapak botak, gede, berkumis dan berewok 
lebat...nah itu dia kuncennyabiasanya sih beliau suka pake jaket 
tempo


--- In [EMAIL PROTECTED], rq marobayo <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> nanya dong buat semua pandeka sahabat silat
>   emang kalo yang hari Sabtu kegiatan dipadepokan apa aja...? trus 
masuk aja gitu...? nanti disitu temuin siapa...? apa ada resepsionis 
ato satpam ato kuncennya gitu...? he... he... beneran nih
> 
> dasaman_allaria <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   --- In [EMAIL PROTECTED], "Alda Amtha" 
 wrote:
> >
> > kalau saja padepokan pencak silat selalu ramai dg masyarakat yg
> > berlatih silat, setidaknya hari2 week-end saja, saya yakin 
padepokan
> > akan dapat menjadi tempat tujuan favorit para wisatawan, baik 
> 
> Lho, jangan kuatir, hari Jumat siang ada Tapak Suci, hari Minggu 
pagi
> ada KPS Nusantara! Tapi kelas anak2 sih (ya iya laaah...)
> 
> 
> 
>  
> 
>
> -
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Balasan: [silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak Silat

2007-04-12 Terurut Topik rq marobayo
nanya dong buat semua pandeka sahabat silat
  emang kalo yang hari Sabtu kegiatan dipadepokan apa aja...? trus masuk aja 
gitu...? nanti disitu temuin siapa...? apa ada resepsionis ato satpam ato 
kuncennya gitu...? he... he... beneran nih

dasaman_allaria <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  --- In [EMAIL PROTECTED], "Alda Amtha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalau saja padepokan pencak silat selalu ramai dg masyarakat yg
> berlatih silat, setidaknya hari2 week-end saja, saya yakin padepokan
> akan dapat menjadi tempat tujuan favorit para wisatawan, baik 

Lho, jangan kuatir, hari Jumat siang ada Tapak Suci, hari Minggu pagi
ada KPS Nusantara! Tapi kelas anak2 sih (ya iya laaah...)



 

   
-
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak Silat

2007-04-12 Terurut Topik dasaman_allaria
--- In [EMAIL PROTECTED], "Alda Amtha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalau saja padepokan pencak silat selalu ramai dg masyarakat yg
> berlatih silat, setidaknya hari2 week-end saja, saya yakin padepokan
> akan dapat menjadi tempat tujuan favorit para wisatawan, baik 

Lho, jangan kuatir, hari Jumat siang ada Tapak Suci, hari Minggu pagi
ada KPS Nusantara! Tapi kelas anak2 sih (ya iya laaah...)



[silatindonesia] Alama YM

2007-04-12 Terurut Topik Yanweka
Maaf sebelumnya..., Untuk temen2 YM ku, bahwa alamat YM yang lama yanwek4 sdh 
tidak saya gunakan lagi, 
YM yang baru adalah yanweka atau yanwedya, thank U bagi yg mo Invated diriku 
kembali :) peace sank gorenk



[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)

2007-04-12 Terurut Topik devil_buddy
oh gitu yah mas andiko priyondono ..hehehehh

sorry OOT nya jadi kejauhan, tapi ini bagus loh buat nambah-nambah 
ilmu pengetahuan tentang sejarah budaya bangsa (masih nyambung dgn 
tema forum kita utk melestarikan budaya bangsa, via budaya pencak 
silat), 
asal nantinya jangan fanatik kedaerahan aja...nanti sama aja dengan 
fanatik perguruan dalam konteks perguruan silat...hehehehh



--- In [EMAIL PROTECTED], Andika Priyandana 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> A, yang bener tuh bahwa raja2 zaman dahulu itu urang Sunda tea? 
Udah ada bukti konkritnya?
> Mengenai pengucapan dengan dialek Jawa, gak semuanya harus pake 
huruf o. Saya masih ada 1/4 darah Jawa dan biarpun lahir Jakarta, 
besarnya di Jawa. Contoh nama: Mas Bambang, tu nama Jawa banget tapi 
gabakal nemuin Javanese ngucapin Mos Bombong. Ngcapkeun teteup 
Bambang. Sutawijaya tetep Sutawijaya? gajuga...Silahkan telusuri 
sejarahnya, orang2 Jawa yang tau, pengucapannya ya Sutowijoyo...Masih 
ada sejibun contoh lain yang kalo saya tulis gagitu nyambung dengan 
silek. Cekap dulu.
> Trims
> 
> - Original Message 
> From: devil_buddy <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, 12 April, 2007 4:55:27 PM
> Subject: [silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)
> 
> saya pernah ngobrol2 dgn om dari istri saya yg kebetulan fanatik 
> dengan budaya sunda, beliau mengungkapkan kalo peninggalan budaya 
> sunda itu terkubur di situs rancamaya, bogor
> 
> dan satu lagi yg dipertanyakan, kenapa jaman dahulu kala, para raja 
> dan para tokoh selalu disebut dgn dialek sunda, sekedar contoh, 
> misalnya patih gajah mada, raden wijaya, sutawijaya, sri 
rajasanagara 
> dll dan bukannya dgn dialek jawa seperti mis : gojoh modo, r 
wijoyo, 
> sutowijoyo, sri rojonegoro dll
> 
> ada jawaban kenapa bisa terjadi seperti itu, apakah raja2 tersebtu 
> sebenarnya orang sunda atau memang dialek jawa jaman dulu itu 
seperti 
> itu atau ada kemungkinan lainnya
> 
> sorry OOT :D
> 
> --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, SASTRANEGARA THARYANA 
>  wrote:
> >
> > Tambahan kerajaan sunda dalam sejarah nasional kurang
> > menampilkan "kerajaan Galuh" kurang lebih abad 2
> > lokasi sekitar Ciamis, Tasikmalaya dan Garut yang
> > banyak terkait dengan Kerajaan Pajajaran hingga
> > Majapahit yang sebenarnya masih satu keturunan urang
> > sunda.
> > 
> > Di Kerajaan Galuh pada masa Prabu Kudo Lalean yang
> > terkenal dengan ilmu kanuragan / silat dan ahli dalam
> > format peperangan yang sangat disegani karena
> > kemampuan membuat strategy beladiri /penca / bela
> > negara. Salah satu ajian yang terkenal dalam pencanya
> > ialah ilmu belut putih dan kebal (alot daging)
> > 
> > Seorang raja yang mampu membuat format berperang yang
> > selalu di depan para serdadunya bila berperang.
> > Strategy / format menombak dengan berujung kujang,
> > format tameng. Penggunaan tombak , pisau . pedang,
> > golok dan tameng hampir di setiap kerajaan tertua di
> > dunia seperti Sparta dari Yunani, Ceasar dari
> > Roma-Itali , Inggris, Astek, Maya di South Amerika.
> > 
> > Format penca dalam langkah perang bisa saja misal
> > "langkah empat kalima pancer" atau dll. Ilmu kebal dan
> > ajian belut putih serta kujang rekayasa ilmu beladiri
> > Prabu Kudo Lalean sebagai format perang untuk bela
> > negara.
> > 
> > Dalam abad modern simbul kujang pernah dijadikan
> > kesatuan elit tentara Jawa Barat (Tentara Kujang baret
> > hijau bandingkan dengan baret merah di USA juga
> > tentara Gurka tentara bayaran Inggris).
> > 
> > Pesilat-pesilat di Indonesia yang sudah punya format
> > beladiri bisa dijadikan tentara untuk bela negara
> > contohnya ribuan pesilat-pesilat pagar nusa dengan
> > formatnya siap tempur lawan Malasya juga lawan USA
> > atau Inggris.
> > 
> > Silahkan tambahkan bagi yang peduli silat
> > 
> > Kang Yana
> > Persilat USA
> > www.silatpdusa. com
> > --- dasaman_allaria  wrote:
> > 
> > > --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, Ian Samsudin
> > > 
> > > wrote:
> > > > 
> > > > Secara pribadi saya setuju dengan Akang, bahwa
> > > urang sunda
> > > sebenernya sudah mengembangkan senjata
> > > tradisionilnya (juga
> > > maenpo-nya) jauh sebelum agama-agama datang ke tatar
> > > sunda. Sayangnya
> > > memang keyakinan ini masih memerlukan penelitian dan
> > > pembuktian secara
> > > ilmiah. Namun, secara logika bahwa kerajaan tertua
> > > di Jawa ya 'Taruma
> > > Negara', dari jawa barat. Kalo tertua di Indonesia
> > > di Kutai, pulau
> > > kalimantan. tentu saja agar bisa jadi kerajaan,
> > > membutuhkan
> > > --apalagijaman dulu-- bala tentara dan senjata yang
> > > kuat. termasuk
> > > senjata danilmu perang/silatnya. ..ini cuman logika
> > > aja 
> > > >
> > > Secara logika juga, tentu pendirian kerajaan
> > > menggunakan cara2 perang
> > > masal kan? Kalau menggunakan rujukan catatan
> > > beladiri kuno orang barat
> > > (http://www.aemma. org), yang namanya kemampuan
> > > individu dalam perang
> > > masal itu kurang penting dibandingkan formasi
> > > pera

Re: [silatindonesia] Kujang (senjata khas Sunda)

2007-04-12 Terurut Topik Eko Hadi
  Dh,

  Setuju Sahabat Silat Pak Bambang.keris, kujang atau cundrik dan senjata2 
tradisional lainnya...awalnya memang untuk senjata atau piandel...tetapi 
seiring dengan kemajuan jaman...bukannya dihapuskan atau dihilangkan tetapi 
justru harus dilestarikan karena artefak2 tersebut (wih bahasanya agak tinggi 
dikit ya.) adalah hasil kebudayaan bangsa kita...didalam senjata/artefak 
tersebut sebenarnya tercermin karakter dan jati diri bangsa 
Indonesia.kalau suatu bangsa kehilangan kebudayaannya maka bangsa 
tersebut sebenarnya sudah punah/tidak ada lagi di muka bumi (Wah ini aseli dari 
Kami loh.) tanya kenapa ? 

  Karena suatu bangsa dikenal dari kebudayaan/peradabannya (dengan kata lain 
pengenalnya adalah budayanya..)

  Tidak kita pungkiri bahwa ada keyakinan2 terhdap benda2 tersbut, tetapi hal 
tersebut tinggal dari sudut pandang mana kita memandangnyakalau bagi 
seorang peneliti budaya tentu sudut pandangnya akan berbeda dari seorang 
agamawan atau seorang kolektor seni...sudah2 malah kepanjangan.


  Hk

  Eko Hadi S
  Corporate Legal & Compliance
  PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
  Telp: 021-3916160, Ext.212 

- Original Message - 
From: bambang sarkoro [CBN-NET] 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 12, 2007 12:54 PM
Subject: Re: [silatindonesia] Kujang (senjata khas Sunda)


Sahabat Silat., ikutan nimbrung nih.

Sekedar wacana saja., Kujang, keris cundrik bisa diibaratkan sebagai 
senjata laras pendek, yang mana
pemegangnya adalah mereka yang memiliki jabatan dari suatu organisasi 
hirarki.
Dalam budaya jawa, keris yang memiliki aneka nama merupakan "sipat 
kandel" bagi pemiliknya. Seperti Tombak Baruklinting (K Ageng Mangir), 
Tombak Kiai Plered (Sutawijaya / Pemanahan), Setan Kober (Ario Penangsang). 
Kujang., senjata khas tanah pasundan juga merupakan "sipat kanel" bagi 
pemegangnya.

Konon kesemua senjata2 tersebut memiliki tuah yang spesifik, sehingga 
senjata2 tersebut tidak lagi disebut senjata tetapi beralih image menjadi 
pusaka yang memiliki tuah magic.
Terlepas apakah kita percaya atau tidak pada tuah magic pusaka tersebut, 
layaknya kita memberikan apresiasi bahwa pusaka2 tersebut adalah produk 
budaya / seni yang luhur yang sangat perlu dilestarikan.

Banyak orang percaya akan tuah tersebut, mengingat pande yang membuat 
senjata tersebut adalah mpu yang memilki pengolahan diri / bathin yang 
kuat, 
serta bahan dasar yang tidak sembarangan (batu meteor)

Wassalam
Beps

- Original Message - 
From: "Ian Samsudin" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, April 11, 2007 15:05
Subject: [silatindonesia] Kujang (senjata khas Sunda)

Sahabat Silat,
Pernah liat bentuk kujang? pernah pegang dan memainkan kujang?
Kalo belum tau bentuknya ato pengen liat ato pengen memiliki, bisa pesan 
pada sahabat silat Iwan (anggota milis juga kok). Jangan kuatir, kujangnya 
(juga senjata tradisionill ainnya) memiliki kualitas terbaik..

Berikut ini sedikit artikel (lama) yang kuposting ulang untuk penyegaran 
dan nambah wawasan ttg kujang.

kalo ada yang mau koreksi ato nambahin ya dipersilahkan

tabik

I.S




 





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.446 / Virus Database: 268.18.26/754 - Release Date: 4/9/2007 
10:59 PM


 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Kujang (senjata khas Sunda)

2007-04-12 Terurut Topik Andika Priyandana
A, yang bener tuh bahwa raja2 zaman dahulu itu urang Sunda tea? Udah ada bukti 
konkritnya?
Mengenai pengucapan dengan dialek Jawa, gak semuanya harus pake huruf o. Saya 
masih ada 1/4 darah Jawa dan biarpun lahir Jakarta, besarnya di Jawa. Contoh 
nama: Mas Bambang, tu nama Jawa banget tapi gabakal nemuin Javanese ngucapin 
Mos Bombong. Ngcapkeun teteup Bambang. Sutawijaya tetep Sutawijaya? 
gajuga...Silahkan telusuri sejarahnya, orang2 Jawa yang tau, pengucapannya ya 
Sutowijoyo...Masih ada sejibun contoh lain yang kalo saya tulis gagitu nyambung 
dengan silek. Cekap dulu.
Trims

- Original Message 
From: devil_buddy <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, 12 April, 2007 4:55:27 PM
Subject: [silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)

saya pernah ngobrol2 dgn om dari istri saya yg kebetulan fanatik 
dengan budaya sunda, beliau mengungkapkan kalo peninggalan budaya 
sunda itu terkubur di situs rancamaya, bogor

dan satu lagi yg dipertanyakan, kenapa jaman dahulu kala, para raja 
dan para tokoh selalu disebut dgn dialek sunda, sekedar contoh, 
misalnya patih gajah mada, raden wijaya, sutawijaya, sri rajasanagara 
dll dan bukannya dgn dialek jawa seperti mis : gojoh modo, r wijoyo, 
sutowijoyo, sri rojonegoro dll

ada jawaban kenapa bisa terjadi seperti itu, apakah raja2 tersebtu 
sebenarnya orang sunda atau memang dialek jawa jaman dulu itu seperti 
itu atau ada kemungkinan lainnya

sorry OOT :D

--- In silatindonesia@ yahoogroups. com, SASTRANEGARA THARYANA 
 wrote:
>
> Tambahan kerajaan sunda dalam sejarah nasional kurang
> menampilkan "kerajaan Galuh" kurang lebih abad 2
> lokasi sekitar Ciamis, Tasikmalaya dan Garut yang
> banyak terkait dengan Kerajaan Pajajaran hingga
> Majapahit yang sebenarnya masih satu keturunan urang
> sunda.
> 
> Di Kerajaan Galuh pada masa Prabu Kudo Lalean yang
> terkenal dengan ilmu kanuragan / silat dan ahli dalam
> format peperangan yang sangat disegani karena
> kemampuan membuat strategy beladiri /penca / bela
> negara. Salah satu ajian yang terkenal dalam pencanya
> ialah ilmu belut putih dan kebal (alot daging)
> 
> Seorang raja yang mampu membuat format berperang yang
> selalu di depan para serdadunya bila berperang.
> Strategy / format menombak dengan berujung kujang,
> format tameng. Penggunaan tombak , pisau . pedang,
> golok dan tameng hampir di setiap kerajaan tertua di
> dunia seperti Sparta dari Yunani, Ceasar dari
> Roma-Itali , Inggris, Astek, Maya di South Amerika.
> 
> Format penca dalam langkah perang bisa saja misal
> "langkah empat kalima pancer" atau dll. Ilmu kebal dan
> ajian belut putih serta kujang rekayasa ilmu beladiri
> Prabu Kudo Lalean sebagai format perang untuk bela
> negara.
> 
> Dalam abad modern simbul kujang pernah dijadikan
> kesatuan elit tentara Jawa Barat (Tentara Kujang baret
> hijau bandingkan dengan baret merah di USA juga
> tentara Gurka tentara bayaran Inggris).
> 
> Pesilat-pesilat di Indonesia yang sudah punya format
> beladiri bisa dijadikan tentara untuk bela negara
> contohnya ribuan pesilat-pesilat pagar nusa dengan
> formatnya siap tempur lawan Malasya juga lawan USA
> atau Inggris.
> 
> Silahkan tambahkan bagi yang peduli silat
> 
> Kang Yana
> Persilat USA
> www.silatpdusa. com
> --- dasaman_allaria  wrote:
> 
> > --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, Ian Samsudin
> > 
> > wrote:
> > > 
> > > Secara pribadi saya setuju dengan Akang, bahwa
> > urang sunda
> > sebenernya sudah mengembangkan senjata
> > tradisionilnya (juga
> > maenpo-nya) jauh sebelum agama-agama datang ke tatar
> > sunda. Sayangnya
> > memang keyakinan ini masih memerlukan penelitian dan
> > pembuktian secara
> > ilmiah. Namun, secara logika bahwa kerajaan tertua
> > di Jawa ya 'Taruma
> > Negara', dari jawa barat. Kalo tertua di Indonesia
> > di Kutai, pulau
> > kalimantan. tentu saja agar bisa jadi kerajaan,
> > membutuhkan
> > --apalagijaman dulu-- bala tentara dan senjata yang
> > kuat. termasuk
> > senjata danilmu perang/silatnya. ..ini cuman logika
> > aja 
> > >
> > Secara logika juga, tentu pendirian kerajaan
> > menggunakan cara2 perang
> > masal kan? Kalau menggunakan rujukan catatan
> > beladiri kuno orang barat
> > (http://www.aemma. org), yang namanya kemampuan
> > individu dalam perang
> > masal itu kurang penting dibandingkan formasi
> > perang. Boleh kemampuan
> > individu prajurit atau jendral kurang top markotop,
> > tapi kalau formasi
> > mumpuni, menang perang itu masalah mudah.
> > 
> > Lihat kisah 300 prajurit Sparta dalam film 300
> > (lho?) Apa iya orang
> > Sparta sebegitu hebatnya bisa menahan 100.000
> > tentara Persia? Yang
> > jelas formasi dan taktik perang yang ciamik lah yang
> > memenangkan
> > peperangan, bukan kemampuan satu lawan satu.
> > 
> > Kalau kita perhatikan, silat itu IMO lebih kepada
> > kemampuan individu.
> > Jadi bisa saja silat sebagai suatu karya seni gerak
> > yang terkodifikasi
> > dengan baik belum terbentuk pada masa kerajaan2
> > awal, alias masih main
> > otot dan te

Re: [silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)

2007-04-12 Terurut Topik Andika Priyandana
Tambahan deui, nama Iwan Setiawan setau saya jg banyak dipake orang Jawa. Tapi 
gada orang Jawa yang pengucapannya Iwon Setiowon...(' U ")P


- Original Message 
From: devil_buddy <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, 12 April, 2007 4:55:27 PM
Subject: [silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)

saya pernah ngobrol2 dgn om dari istri saya yg kebetulan fanatik 
dengan budaya sunda, beliau mengungkapkan kalo peninggalan budaya 
sunda itu terkubur di situs rancamaya, bogor

dan satu lagi yg dipertanyakan, kenapa jaman dahulu kala, para raja 
dan para tokoh selalu disebut dgn dialek sunda, sekedar contoh, 
misalnya patih gajah mada, raden wijaya, sutawijaya, sri rajasanagara 
dll dan bukannya dgn dialek jawa seperti mis : gojoh modo, r wijoyo, 
sutowijoyo, sri rojonegoro dll

ada jawaban kenapa bisa terjadi seperti itu, apakah raja2 tersebtu 
sebenarnya orang sunda atau memang dialek jawa jaman dulu itu seperti 
itu atau ada kemungkinan lainnya

sorry OOT :D

--- In silatindonesia@ yahoogroups. com, SASTRANEGARA THARYANA 
 wrote:
>
> Tambahan kerajaan sunda dalam sejarah nasional kurang
> menampilkan "kerajaan Galuh" kurang lebih abad 2
> lokasi sekitar Ciamis, Tasikmalaya dan Garut yang
> banyak terkait dengan Kerajaan Pajajaran hingga
> Majapahit yang sebenarnya masih satu keturunan urang
> sunda.
> 
> Di Kerajaan Galuh pada masa Prabu Kudo Lalean yang
> terkenal dengan ilmu kanuragan / silat dan ahli dalam
> format peperangan yang sangat disegani karena
> kemampuan membuat strategy beladiri /penca / bela
> negara. Salah satu ajian yang terkenal dalam pencanya
> ialah ilmu belut putih dan kebal (alot daging)
> 
> Seorang raja yang mampu membuat format berperang yang
> selalu di depan para serdadunya bila berperang.
> Strategy / format menombak dengan berujung kujang,
> format tameng. Penggunaan tombak , pisau . pedang,
> golok dan tameng hampir di setiap kerajaan tertua di
> dunia seperti Sparta dari Yunani, Ceasar dari
> Roma-Itali , Inggris, Astek, Maya di South Amerika.
> 
> Format penca dalam langkah perang bisa saja misal
> "langkah empat kalima pancer" atau dll. Ilmu kebal dan
> ajian belut putih serta kujang rekayasa ilmu beladiri
> Prabu Kudo Lalean sebagai format perang untuk bela
> negara.
> 
> Dalam abad modern simbul kujang pernah dijadikan
> kesatuan elit tentara Jawa Barat (Tentara Kujang baret
> hijau bandingkan dengan baret merah di USA juga
> tentara Gurka tentara bayaran Inggris).
> 
> Pesilat-pesilat di Indonesia yang sudah punya format
> beladiri bisa dijadikan tentara untuk bela negara
> contohnya ribuan pesilat-pesilat pagar nusa dengan
> formatnya siap tempur lawan Malasya juga lawan USA
> atau Inggris.
> 
> Silahkan tambahkan bagi yang peduli silat
> 
> Kang Yana
> Persilat USA
> www.silatpdusa. com
> --- dasaman_allaria  wrote:
> 
> > --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, Ian Samsudin
> > 
> > wrote:
> > > 
> > > Secara pribadi saya setuju dengan Akang, bahwa
> > urang sunda
> > sebenernya sudah mengembangkan senjata
> > tradisionilnya (juga
> > maenpo-nya) jauh sebelum agama-agama datang ke tatar
> > sunda. Sayangnya
> > memang keyakinan ini masih memerlukan penelitian dan
> > pembuktian secara
> > ilmiah. Namun, secara logika bahwa kerajaan tertua
> > di Jawa ya 'Taruma
> > Negara', dari jawa barat. Kalo tertua di Indonesia
> > di Kutai, pulau
> > kalimantan. tentu saja agar bisa jadi kerajaan,
> > membutuhkan
> > --apalagijaman dulu-- bala tentara dan senjata yang
> > kuat. termasuk
> > senjata danilmu perang/silatnya. ..ini cuman logika
> > aja 
> > >
> > Secara logika juga, tentu pendirian kerajaan
> > menggunakan cara2 perang
> > masal kan? Kalau menggunakan rujukan catatan
> > beladiri kuno orang barat
> > (http://www.aemma. org), yang namanya kemampuan
> > individu dalam perang
> > masal itu kurang penting dibandingkan formasi
> > perang. Boleh kemampuan
> > individu prajurit atau jendral kurang top markotop,
> > tapi kalau formasi
> > mumpuni, menang perang itu masalah mudah.
> > 
> > Lihat kisah 300 prajurit Sparta dalam film 300
> > (lho?) Apa iya orang
> > Sparta sebegitu hebatnya bisa menahan 100.000
> > tentara Persia? Yang
> > jelas formasi dan taktik perang yang ciamik lah yang
> > memenangkan
> > peperangan, bukan kemampuan satu lawan satu.
> > 
> > Kalau kita perhatikan, silat itu IMO lebih kepada
> > kemampuan individu.
> > Jadi bisa saja silat sebagai suatu karya seni gerak
> > yang terkodifikasi
> > dengan baik belum terbentuk pada masa kerajaan2
> > awal, alias masih main
> > otot dan tenaga, namun karena taktik dan formasi
> > perang yang ciamik,
> > kemenangan dapat dicapai.
> > 
> > 
> 
> 
> 
> 
> 
 _ _ _ _ _ _
 __
> 8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time 
> with the Yahoo! Search movie showtime shortcut.
> http://tools. search.yahoo. com/shortcuts/ #news
>





  ___ 
Yahoo! Mail is the world's fa

RE: [silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)

2007-04-12 Terurut Topik iwan setiawan
kalau dari sejarah maka orang sunda jauh lebih tua daripada jawa...namun sejak 
perang bubat yang menewaskan Dyah Pitaloka dan penyerangan Mataram baru ke 
Sunda kelapa maka dimulailah apa yang disebut dengan "penjajahan jawa atas 
sunda" semua atribut sunda berganti menjadi jawamalah huruf "Ajisaka" yakni 
ho no co ro ko di"paksakan" menjadi huruf urang Sunda menjadi ha na ca ra 
kadengan penambahan vokal "eu" yang tak ada di vokal jawapadahal 
Prasati Batu Tulis Bogor dan Tarumanagara memperlihatkan bahwa Urang Sunda 
lebih dulu memiliki huruf daripada Jawa. Begitu pula pula dengan pemerintahan 
era modern yang didominasi suku jawa sehingga urang sunda semakin "jauh" dari 
akar budayanyapernah ada artikel di Kompas yang membahas masalah 
"penjajahan jawa atas sunda" yang mengakibatkan "lupa"nya sunda terhadap sunda 
itu sendiri..dan itu jauh lebih lama dari penjajahan Belanda atas 
Indonesia...jadi jangankan bicara senjata Kujang (yang tak ada kajian dan
 literatur lengkapnya seperti keris) kalo disuruh bikin kujang aja orang sunda 
bingungkarena tak ngerti pakemnya.begitu juga arti...karena semua 
masih meraba dan mereka-reka. Misalnya masalah ciung yang menjadi lambang 
statussampai sekarang tak pernah ada yang melihat atau memiliki kujang 
dengan ciung 9bentuk dan rupanya bagaimana tak ada yang tahuapalagi 
sekarangapakah itu mungkin juga karena kujang sudah diganti HOLCIM ? ini 
ada artikel mengenai kujang...
   
   
  Simbol Kejataman dan Daya Kritis Pola Pikir
Kujang Senjata Khas Jawa Barat 
  HAMPIR sebagian besar masyarakat Jawa Barat mengenal Kujang. Namun, tak 
banyak dari mereka yang dapat mengetahui secara mendalam latar sejarah ataupun 
simbol di balik Kujang. Kujang hanya dikenal sebatas sejenis senjata khas Sunda 
dengan bentuk yang meruncing. Selebihnya mungkin, Kujang hanya dikenal sebagai 
lambang pemerintah Provinsi Jawa Barat.
  
Senjata tradisional khas Jawa Barat Kujang.*
  Bukan itu saja, meski masyarakat Jawa Barat meyakini Kujang sebagai simbol 
dari sebuah kebesaran masyarakat Sunda dan cenderung dipandang memiliki 
kekuatan magis, tak banyak literatur yang memberi penjelasan tentang perkakas 
ini. Beruntunglah, SundaNet.com sebagai satu-satunya portal kesundaan yang 
cukup eksis dapat memberikan informasi tersebut. 
  Sehingga keterbatasan mengenai informasi tersebut dapat dijembatani oleh 
sebuah ruang maya yang tak lagi berbatas ruang dan waktu. 
  Lambang Jawa Barat
  Kujang menurut SundaNet.com adalah sebuah senjata unik baik dari segi bentuk 
maupun kesejarahannya. Kujang secara umum telah diakui sebagai milik asli 
Sunda. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, 
hiasan, ataupun cindera mata. Lebih dari itu Kujang adalah lambang Pemerintah 
Daerah Tingkat I Jawa Barat. Apa sebenarnya yang istimewa dari Kujang? Mengapa 
ia dikesankan sakral dan memiliki daya magis? Mengapa Jawa Barat memilih Kujang 
sebagai lambang dan bukan benda lain? Beberapa pertanyaan itu menarik untuk 
dikaji lebih jauh. Walau tak banyak sumber (literatur) yang dapat memberikan 
informasi tentang itu.
  Meski demikian, data ataupun informasi tentang Kujang beberapa di 
  antaranya tercantum dalam Pantun Bogor, Wawacan Terah Pasundan, Keris and 
Other Weapon of Indonesia, termasuk sumber-sumber lisan di wilayah Bandung, 
Sukabumi, Panjalu (Ciamis), Sumedang, Cirebon, dan Garut. 
  Data tertulis lainnya dapat diperoleh dari Anis Djatisunda, seorang peneliti 
lapangan ahli Kanekes yang tinggal di Sukabumi. Anis telah menyusun makalah 
(1996) berjudul "Kujang Menurut Berita Pantun Bogor" yang disiapkannya untuk 
sebuah gatrasawala mengenai kujang tetapi batal dilaksanakan. Keterangan lain 
dapat diperoleh dari buku Wacana Nonoman Terah Pasundan karangan Kadar Rohmat 
dan H.S. Ranggawulya. Data ini diperoleh dari buku Keris and Orther Weapons of 
Indonesia karangan Mubirman, Profil Propinsi Republik Indonesia (Jawa Barat), 
dan Pengabdian DPRD DT. I Jabar yang ketiganya ditemukan di perpustakaan Pemda 
Jabar. 
  Sementara brosur dari Gosali Pamor Siliwangi pimpinan Bayu S. Hidayat dapat 
menjadi pelengkap, sebab perajin Tosan Aji adalah seorang yang secara sadar 
berniat melestarikan kujang sebagai cindera mata yang berkelas. Dari tulisan 
Baju diperoleh informasi mengenai teknik pembuatan kujang yang sudah 
menggunakan teknologi muktahir. 
  Tajam dan kritis
  Bila merujuk pada uraian SundaNet.com, maka dapat ditarik satu benang merah 
bahwa Kujang merupakan sebuah perkakas yang notabene mereflesikan ketajaman dan 
daya kritis dalam kehidupan. Utamanya pada saat diterapkan sebagai lambang Jawa 
Barat, Kujang menjadi sebuah simbol bahwa masyarakat Jawa Barat (Sunda) adalah 
masyarakat yang juga tajam dan kritis dalam memandang dan menjalani setiap 
perjalanan kehidupannya. 
  Melihat pada bentuk, fungsi, dan "sertifikasi" para pemakai alat ini, 
membuktikan Kujang bukanlah semata-mata perkakas biasa. Tetapi sebuah senj

[silatindonesia] Re: Contoh Jak-Trail - Padepokan Pencak Silat

2007-04-12 Terurut Topik Alda Amtha
kalau saja padepokan pencak silat selalu ramai dg masyarakat yg
berlatih silat, setidaknya hari2 week-end saja, saya yakin padepokan
akan dapat menjadi tempat tujuan favorit para wisatawan, baik domestik
maupun asing. Sayang disayang, padepokan masih sepi, tiap sabtu yg
rutin berlatih cuma para Sahabat Silat dari FP2STI, atau dipakai buat
acara perkawinan. Padahal masih banyak area yg kosong melompong yang
menunggu untuk dimanfaatkan.

regards. 
AFA

--- In [EMAIL PROTECTED], Amal Ihsan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini ada info dari milis tetangga, siapa tau ada yg berminat
nostalgia-walk ke 
> jakarta tempo doeloe...
> 
> Ini bisa jadi contoh utk wisata silat yg akan digelar Komunitas
Sahabat Silat. 
> Cianjur bisa jadi tujuan perdana tetapi Jakarta dan daerah lain, Bogor 
> misalnya, juga bisa jadi obyek wisata silat yg representatif. 
> 
> Di Jakarta misalnya, kita bisa mengunjungi Padepokan Pencak Silat, plus 
> tentunya dengan peragaan silat tradisional dari kawan-kawan. Adapun
di Bogor, 
> tentu haruslah kita mengunjungi desa Cimande plus beli oleh-oleh minyak 
> urutnya yg terkenal manjur itu...   
> 
> 
> 
> Telusuri Jejak Sejarah dan Budaya Jakarta Lama dalam...
> 
> Jak-Trail: Jatinegara
> Menguak Jejak Meester Cornelis
> [Minggu, 29 April 2006, Pkl. 07.30 - 13.00 wib]
>  
> RUTE
> Kantor Pos Jatinegara; Gereja Koinonia; Pasar Lama Jatinegara; Rumah
Langgam 
> Cina; Kelenteng; Gedung Eks Kodim 0505 Jatinegara; Stasiun
Jatinegara; SMP 14 
> Jatinegara.
>  
> HTM
> Rp. 60.000,-
> Khusus Member Historia: Bawa 10 orang, yang bawa dapat diskon 50%.
Dan bawa 20 
> orang, yang bawa Grati!
> Catt: Tapi sudah mengisi Form Member Historia yang dikirim ke japri 
> [EMAIL PROTECTED] com. Untuk masalah ini silahkan menghubungi Udjo: 
> 0818.0807.3636.
>  
> NARA SUMBER
> Asep Kambali
>  
> FASILITAS
> 1. Refreshment/ Snack
> 2. Makan Siang/ Lunch
> 3. ID Card
> 4. Sinopsis / Hands out
> 5. Tour guide
> 6. Tiket masuk lokasi
> 7. Doorprizes unik
>  
> CATATAN
> Walking Tour 4-5km. Disarankan membawa obat dan cemilan pribadi,
payung, topi 
> lebar, sun glass, camera/handycam. Menggunakan pakaian casual.
> Pembayaran melalui Rekening:
> Acc. 697.0109.160
> BCA Cab. Kartini Jakarta Pusat
> An. Asep Kambali
> Pendaftaran peserta berdasarkan pembayaran. Siapa yang cepat
transfer, dialah 
> yang dianggap sebagai peserta fix.
>  
> INFO & PENDAFTARAN
> Rinie: 021.7044.7220
> Bondet : 0818.149.817
> Udjo: 0818.0807.3636
>  
> KOMUNITAS HISTORIA
> Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636
> [EMAIL PROTECTED] com, komunitashistoria@ yahoogroups. co
> http://kpsbi- historia. blogdrive. com
>




RE: [silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)

2007-04-12 Terurut Topik kiki
sebenarnya ada satu perinsip orang sunda yang sampai sekarang masih dipegang
bahwa orang jawa dan orang sunda itu adalah saudara (salah satunya lebih
tua) jadi bisa saja bangsa sunda adalah cikal bakal bangsa jawa atau
sebaliknya. 
 
mungkin yang bagian ini agak sensi, pendapat orang sunda bangsa sunda (a.k
Pajajaran) tidak pernah tunduk dan takluk dibawah kekuasaan bangsa jawa (a.k
Majapahit) jadi meski pun patih gajahmada mendeklarasikan bahwa majapahit
telah menguasain nusantara, pajajaran tidaklah termasuk didalamnya dan
(prabu hayam wuruk pun menganggap bahwa pajajaran adalah saudara).
 
kesalah pahaman ini menjadi salah satu pemicu terjadinya puputan/perang
bubat yang menewaskan seluruh prajurit pajajaran yang mengawal putri
pajajaran untuk dipersunting menjadi permaisuri Prabu Hayam Yuruk. sampai
sang putri bunuh diri. sedangkan patih gajah mada menganggap bahwa putri
merupakan upeti dari kerajaan pajajaran sehingga diperlakukan secara tidak
layak. hal ini yang mengusik rasa kebangsaan bangsa pajajaran sehingga para
pengawal berperang sampai titik darah penghabisan.
 
Sampai keruntuhan pajajaran sekalipun sebenarnya terjadi bukan karena
dikalahkan oleh majapahit melainkan karena kalah pengaruh oleh kedatangan
islam dalam hal ini oleh pengaruh kerajaan mataram dan cirebon. jadi ketika
pajajaran runtuh sebenarnya majapahit sudah terpecah belah lebih dulu.
 
salah satu bukti kecintaan orang sunda pada budaya karuhun (pajajaran)
adalah tidak adanya simbol simbol kerajaan majapahit yang digunakan di
daerah parahiangan contoh misalnya nama jalan atau gedung. dan sampai
sekarang tradisi ini tetap berlangsung. nama nama seperti Majapahit, Hayam
Wuruk, Gajah Mada nyaris tidak pernah ada di kota kota di tatar pasundan
(Bandung, Sukabumi, garut, sumedang dan lainnya). ini mungkin untuk
membuktikan bahwa pasundan (pajajaran) tidak pernah takluk dan tunduk kepada
pemerintahan majapahit.
 
Mungkin perlu juga diteliti dari penyebaran DNA yang terjadi bisa saja
karena ada kerajaan taruma nagara di bogor maka bangsa sunda sebenarnya
lebih tua dari bangsa jawa dan asal bangsa jawa adalah bangsa sunda.
 
he he he... sory jadi OOT
 
  _  

From: Susanto - [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 12 April 2007 17:32
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)



Mungkin ahli bahasa yg bisa menerangkan hal tersebut.
Saya pernah baca artikel, namun sudah lupa sumbernya.
Sebenarnya orang sunda dan jawa itu dahulu memakai
bahasa yang sama. periodisasinya mungkin sebelum basa
jawa kawi. Terus melakukan evolusi sampai terbentuk
dialek sunda sekarang. Sama seperti bahasa jawa,
berevolusi dari bhs jawa kuno, kawi dsb, sampai bahasa
jawa sekarang.

Kalau di Jawa sendiri banyak varian dialek. Yang ada
kemungkinan karena konflik politik. Seperti orang
banyumas, karena dikalahkan mataram dia menciptakan
dialek tersendiri. Jawa timur juga demikian.
Nah, apakah urang sunda juga seperti itu. 

Kalau penulisan nama raja seperti bung devil utarakan
itu khan karena ditulis dalam bahasa Indonesia yang
mirip dengan cara baca urang sunda. 

Menurut babad tanah jawa, memang diceritakan seorang
tokoh yang menjadi cikal bakal raja2 jawa. Yaitu Jaka
Suruh. Kemudian menurunkan raja2 majapahit dsb.

--- devil_buddy mailto:devil_buddy%40yahoo.com> yahoo.com>
wrote:

> saya pernah ngobrol2 dgn om dari istri saya yg
> kebetulan fanatik 
> dengan budaya sunda, beliau mengungkapkan kalo
> peninggalan budaya 
> sunda itu terkubur di situs rancamaya, bogor
> 
> dan satu lagi yg dipertanyakan, kenapa jaman dahulu
> kala, para raja 
> dan para tokoh selalu disebut dgn dialek sunda,
> sekedar contoh, 
> misalnya patih gajah mada, raden wijaya, sutawijaya,
> sri rajasanagara 
> dll dan bukannya dgn dialek jawa seperti mis : gojoh
> modo, r wijoyo, 
> sutowijoyo, sri rojonegoro dll
> 
> ada jawaban kenapa bisa terjadi seperti itu, apakah
> raja2 tersebtu 
> sebenarnya orang sunda atau memang dialek jawa jaman
> dulu itu seperti 
> itu atau ada kemungkinan lainnya
> 
> sorry OOT :D
> 
> 
> --- In silatindonesia@ 
yahoogroups.com, SASTRANEGARA
> THARYANA 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Tambahan kerajaan sunda dalam sejarah nasional
> kurang
> > menampilkan "kerajaan Galuh" kurang lebih abad 2
> > lokasi sekitar Ciamis, Tasikmalaya dan Garut yang
> > banyak terkait dengan Kerajaan Pajajaran hingga
> > Majapahit yang sebenarnya masih satu keturunan
> urang
> > sunda.
> > 
> > Di Kerajaan Galuh pada masa Prabu Kudo Lalean yang
> > terkenal dengan ilmu kanuragan / silat dan ahli
> dalam
> > format peperangan yang sangat disegani karena
> > kemampuan membuat strategy beladiri /penca / bela
> > negara. Salah satu ajian yang terkenal dalam
> pencanya
> > ialah ilmu belut putih dan kebal (alot daging)
> > 
> > Seorang raja yang mampu membuat format berperang
> yang
> > selalu di depan para serdadunya bila berperang.
> > Strategy / format menombak dengan berujung 
> kujang,
> > format ta

Re: [silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)

2007-04-12 Terurut Topik Susanto -
Mungkin ahli bahasa yg bisa menerangkan hal tersebut.
Saya pernah baca artikel, namun sudah lupa sumbernya.
Sebenarnya orang sunda dan jawa itu dahulu memakai
bahasa yang sama. periodisasinya mungkin sebelum basa
jawa kawi. Terus melakukan evolusi sampai terbentuk
dialek sunda sekarang. Sama seperti bahasa jawa,
berevolusi dari bhs jawa kuno, kawi dsb, sampai bahasa
jawa sekarang.

Kalau di Jawa sendiri banyak varian dialek. Yang ada
kemungkinan karena konflik politik. Seperti orang
banyumas, karena dikalahkan mataram dia menciptakan
dialek tersendiri. Jawa timur juga demikian.
Nah, apakah urang sunda juga seperti itu. 

Kalau penulisan nama raja seperti bung devil utarakan
itu khan karena ditulis dalam bahasa Indonesia yang
mirip dengan cara baca urang sunda. 

Menurut babad tanah jawa, memang diceritakan seorang
tokoh yang menjadi cikal bakal raja2 jawa. Yaitu Jaka
Suruh. Kemudian menurunkan raja2 majapahit dsb.

--- devil_buddy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> saya pernah ngobrol2 dgn om dari istri saya yg
> kebetulan fanatik 
> dengan budaya sunda, beliau mengungkapkan kalo
> peninggalan budaya 
> sunda itu terkubur di situs rancamaya, bogor
> 
> dan satu lagi yg dipertanyakan, kenapa jaman dahulu
> kala, para raja 
> dan para tokoh selalu disebut dgn dialek sunda,
> sekedar contoh, 
> misalnya patih gajah mada, raden wijaya, sutawijaya,
> sri rajasanagara 
> dll dan bukannya dgn dialek jawa seperti mis : gojoh
> modo, r wijoyo, 
> sutowijoyo, sri rojonegoro dll
> 
> ada jawaban kenapa bisa terjadi seperti itu, apakah
> raja2 tersebtu 
> sebenarnya orang sunda atau memang dialek jawa jaman
> dulu itu seperti 
> itu atau ada kemungkinan lainnya
> 
> sorry OOT :D
> 
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED], SASTRANEGARA
> THARYANA 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Tambahan kerajaan sunda dalam sejarah nasional
> kurang
> > menampilkan "kerajaan Galuh" kurang lebih abad 2
> > lokasi sekitar Ciamis, Tasikmalaya dan Garut yang
> > banyak terkait dengan Kerajaan Pajajaran hingga
> > Majapahit yang sebenarnya masih satu keturunan
> urang
> > sunda.
> > 
> > Di Kerajaan Galuh pada masa Prabu Kudo Lalean yang
> > terkenal dengan ilmu kanuragan / silat dan ahli
> dalam
> > format peperangan yang sangat disegani karena
> > kemampuan membuat strategy beladiri /penca / bela
> > negara. Salah satu ajian yang terkenal dalam
> pencanya
> > ialah ilmu belut putih dan kebal (alot daging)
> > 
> > Seorang raja yang mampu membuat format berperang
> yang
> > selalu di depan para serdadunya bila berperang.
> > Strategy / format menombak dengan berujung 
> kujang,
> > format tameng. Penggunaan tombak , pisau . pedang,
> > golok dan tameng  hampir di setiap kerajaan tertua
> di
> > dunia seperti Sparta dari Yunani, Ceasar dari
> > Roma-Itali ,  Inggris, Astek, Maya di South
> Amerika.
> > 
> > Format penca dalam langkah perang bisa saja misal
> > "langkah empat kalima pancer" atau dll. Ilmu kebal
> dan
> > ajian belut putih serta kujang rekayasa ilmu
> beladiri
> > Prabu Kudo Lalean sebagai format perang untuk bela
> > negara.
> > 
> > Dalam abad modern simbul kujang pernah dijadikan
> > kesatuan elit tentara Jawa Barat (Tentara Kujang
> baret
> > hijau bandingkan dengan baret merah di USA juga
> > tentara Gurka tentara bayaran Inggris).
> > 
> > Pesilat-pesilat di Indonesia yang sudah punya
> format
> > beladiri bisa dijadikan tentara untuk bela negara
> > contohnya ribuan pesilat-pesilat pagar nusa dengan
> > formatnya siap tempur lawan Malasya juga lawan USA
> > atau Inggris.
> > 
> > Silahkan tambahkan bagi yang peduli silat
> > 
> > Kang Yana
> > Persilat USA
> > www.silatpdusa.com
> > --- dasaman_allaria <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > > --- In [EMAIL PROTECTED], Ian
> Samsudin
> > > 
> > > wrote:
> > > >
> > > >   Secara pribadi saya setuju dengan Akang,
> bahwa
> > > urang sunda
> > > sebenernya sudah mengembangkan senjata
> > > tradisionilnya (juga
> > > maenpo-nya) jauh sebelum agama-agama datang ke
> tatar
> > > sunda. Sayangnya
> > > memang keyakinan ini masih memerlukan penelitian
> dan
> > > pembuktian secara
> > > ilmiah. Namun, secara logika bahwa kerajaan
> tertua
> > > di Jawa ya 'Taruma
> > > Negara', dari jawa barat. Kalo tertua di
> Indonesia
> > > di Kutai, pulau
> > > kalimantan.  tentu saja agar bisa jadi kerajaan,
> > > membutuhkan
> > > --apalagijaman dulu-- bala tentara dan senjata
> yang
> > > kuat. termasuk
> > > senjata danilmu perang/silatnya...ini cuman
> logika
> > > aja  
> > > >
> > > Secara logika juga, tentu pendirian kerajaan
> > > menggunakan cara2 perang
> > > masal kan? Kalau menggunakan rujukan catatan
> > > beladiri kuno orang barat
> > > (http://www.aemma.org), yang namanya kemampuan
> > > individu dalam perang
> > > masal itu kurang penting dibandingkan formasi
> > > perang. Boleh kemampuan
> > > individu prajurit atau jendral kurang top
> markotop,
> > > tapi kalau formasi
> > > mumpuni, menang perang itu masalah mudah.
> > > 
> > > Lihat kisah 300 prajurit Sparta dalam film 300
> >

Bali Batavia was Re: [silatindonesia] Ilmu-ilmu dari Pulau Bali

2007-04-12 Terurut Topik dasaman_allaria
--- In [EMAIL PROTECTED], "devil_buddy" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> dalam aikido yoshinkan ini tdk dibahas aliran energi atau ki sebagai 
> energi yg kasat mata (seperti yg sekilas tampak di aikido aliran ki), 
> ki di sini diartikan sebagai keseimbangan, antara lain diaplikasikan 
> dalam keseimbangan postur tubuh dalam melakukan gerakan teknik
>
Jadi ingat Don Angier, Soke Yanagi-Ryu Aiki Bugei. Orang ini kemampuan
aikijujutsu-nya sangat tinggi, boleh lah diadu dengan master2
aikijujutsu/aikido dari Jepang, namun dia menyatakan:

'Ki is Crap!'

Dalam ajarannya semua itu adalah technical mechanical excellence dan
terutama manipulasi psikologi.
 
> atau mungkin sudah ada perguruan silat yg sudah memulai menganalisa??
> 
Harusnya ada lah.



[silatindonesia] serba serbi kujang (3)

2007-04-12 Terurut Topik Ian Samsudin
Kujang--the Talismanic Sickle   http://www.indotalisman.com/Kujang.html 
There is a unique weapon that originates in Western Java, in the Pasundan 
(Sundanese) region. This weapon is called "kujang," (pron. "koo-jaang.") 
Lacking the proper English equivalent for this we have used the term, "sickle," 
eventhough its form somewhat deviates from the true shape of a sickle. Neither 
does it resemble the "scimitar" which curves convexly. In Indonesian a sickle 
is actually called "chelurit." The Javanese living in the eastern half of the 
Java island refers to the kujang as "kudi." To those who are uninformed, the 
indigenous people of the island of Java are not all "Javanese." The western 
part of the island is populated by a major ethnic group called "Sundanese." The 
kujang is the sole monument of the city of Bogor here in Indonesia.  The 
kujang is filled with mysteries. It is said that it carries within its form a 
magickal force with a mystical purpose. Embodied within its
 original figure lied the philosophy of the ancient Sundanese with its Hindu 
heritage. It is evident from the foregoing that this mystic blade was created 
to be more of a talisman, a symbolical objet d'art, rather than a weapon. This 
is especially so regarded in contemporary times.  The original creation of 
the kujang was actually inspired by a utensil used in farming. This utensil was 
widely used in the 4th to 7th centuries AD. The newly created kujang differed 
slightly from the tilling implements fashioned by the famed blacksmiths, Mpu 
Windusarpo, Mpu Ramayadi, and Mpu Mercukundo, as can be seen in the local 
museums. It was only in the 9th to 12th century that the form of the kujang 
took the shape that we are so familiar with today. In the year 1170 there was a 
change in the kujang. Its value as an amulet or talisman was gradually being 
recognized by the rulers and nobilities of the Pajajaran Makukuhan kingdom, 
especially during the reign of Prabu Kudo Lalean. During
 one of his spiritual retreats, Kudo Lalean was instructed through a psychic 
vision to re-design the form of the kujang to conform to the shape of the 
island of "Djawa Dwipa," as Java was called in those days. Immediately the 
sovereign king commissioned the royal blacksmith, Mpu Windu Supo, to fashion 
the blade seen in his vision. It was to become a weapon embodying mystical 
qualities and a spiritual philosophy; a magickal object, unique in its design, 
one that future generations would always associate with the Pajajaran Makukuhan 
kingdom.   After a period of meditation, Mpu Windu Supo confirmed the vision of 
Kudo Lalean and commenced with the fashioning of a prototype of the Kujang. It 
was to have two prominent characteristics: the shape of the island of Java and 
three holes or round notches somewhere in the blade.  Constructing the 
kujang blade into the shape of Java was interpreted to mean the ideal of 
unification of all the petty kingdoms of Java into a single
 empire, headed by the Makukuhan king. The three holes or round notches was to 
represent the Trimurti, or the three aspects of the godhead of the Hindu 
religion, of which Kudo Lalean was a devoted votary. The three aspects or gods 
referred to are Brahma, Vishnu, and Shiva. The Hindu trinity was also 
represented by the three major kingdoms of that era, respectively, the kingdom 
of Pengging Wiraradya, located in the east of Java; the kingdom of Kambang 
Putih, located north-east of the island; and the kingdom of Pajajaran 
Makukuhan, located in the west..  The shape of the kunjang evolved further 
in later generations. Different models appeared. When the influence of Islam 
grew upon the masses, the kujang was re-shaped to resemble the Arabic letter 
"Syin." This was largely the stratagem of the sovereign of the Pasundan region, 
Prabu Kian Santang, who was anxious to convert the populace to Islam.  
Knowing that the kujang embodied the Hindu philosophy and religion of the
 existing culture, the muslim rulers, imams and teachers, anxious to propagate 
Islam and dessiminate its doctrines, re-modeled the kujang to represent the 
basis of their religion. Syin is the first letter of the syahadat verse of 
which one testifies to the witnessing of the sole God and the Prophet Muhammad 
(blessed in his name) as the messenger. By reciting the syahadat verse, one is 
automatically converted to Islam. The modification of the kujang broadened the 
area of the blade which geographically corresponds to the Pasundan or western 
region of Java to conform to the shape of the letter Syin. The newly-designed 
kujang was supposed to remind the possessor of the object of his allegiance to 
Islam and to the obedience of its teachings. Five holes or round notches in the 
kujang replaced the three of the Trimurti. They represented the five pillars of 
Islam.  With the influence of the Islamic religion, some kujang models 
portray the inter-blending of the two basic styles
 as des

[silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)

2007-04-12 Terurut Topik devil_buddy
saya pernah ngobrol2 dgn om dari istri saya yg kebetulan fanatik 
dengan budaya sunda, beliau mengungkapkan kalo peninggalan budaya 
sunda itu terkubur di situs rancamaya, bogor

dan satu lagi yg dipertanyakan, kenapa jaman dahulu kala, para raja 
dan para tokoh selalu disebut dgn dialek sunda, sekedar contoh, 
misalnya patih gajah mada, raden wijaya, sutawijaya, sri rajasanagara 
dll dan bukannya dgn dialek jawa seperti mis : gojoh modo, r wijoyo, 
sutowijoyo, sri rojonegoro dll

ada jawaban kenapa bisa terjadi seperti itu, apakah raja2 tersebtu 
sebenarnya orang sunda atau memang dialek jawa jaman dulu itu seperti 
itu atau ada kemungkinan lainnya

sorry OOT :D


--- In [EMAIL PROTECTED], SASTRANEGARA THARYANA 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tambahan kerajaan sunda dalam sejarah nasional kurang
> menampilkan "kerajaan Galuh" kurang lebih abad 2
> lokasi sekitar Ciamis, Tasikmalaya dan Garut yang
> banyak terkait dengan Kerajaan Pajajaran hingga
> Majapahit yang sebenarnya masih satu keturunan urang
> sunda.
> 
> Di Kerajaan Galuh pada masa Prabu Kudo Lalean yang
> terkenal dengan ilmu kanuragan / silat dan ahli dalam
> format peperangan yang sangat disegani karena
> kemampuan membuat strategy beladiri /penca / bela
> negara. Salah satu ajian yang terkenal dalam pencanya
> ialah ilmu belut putih dan kebal (alot daging)
> 
> Seorang raja yang mampu membuat format berperang yang
> selalu di depan para serdadunya bila berperang.
> Strategy / format menombak dengan berujung  kujang,
> format tameng. Penggunaan tombak , pisau . pedang,
> golok dan tameng  hampir di setiap kerajaan tertua di
> dunia seperti Sparta dari Yunani, Ceasar dari
> Roma-Itali ,  Inggris, Astek, Maya di South Amerika.
> 
> Format penca dalam langkah perang bisa saja misal
> "langkah empat kalima pancer" atau dll. Ilmu kebal dan
> ajian belut putih serta kujang rekayasa ilmu beladiri
> Prabu Kudo Lalean sebagai format perang untuk bela
> negara.
> 
> Dalam abad modern simbul kujang pernah dijadikan
> kesatuan elit tentara Jawa Barat (Tentara Kujang baret
> hijau bandingkan dengan baret merah di USA juga
> tentara Gurka tentara bayaran Inggris).
> 
> Pesilat-pesilat di Indonesia yang sudah punya format
> beladiri bisa dijadikan tentara untuk bela negara
> contohnya ribuan pesilat-pesilat pagar nusa dengan
> formatnya siap tempur lawan Malasya juga lawan USA
> atau Inggris.
> 
> Silahkan tambahkan bagi yang peduli silat
> 
> Kang Yana
> Persilat USA
> www.silatpdusa.com
> --- dasaman_allaria <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > --- In [EMAIL PROTECTED], Ian Samsudin
> > 
> > wrote:
> > >
> > >   Secara pribadi saya setuju dengan Akang, bahwa
> > urang sunda
> > sebenernya sudah mengembangkan senjata
> > tradisionilnya (juga
> > maenpo-nya) jauh sebelum agama-agama datang ke tatar
> > sunda. Sayangnya
> > memang keyakinan ini masih memerlukan penelitian dan
> > pembuktian secara
> > ilmiah. Namun, secara logika bahwa kerajaan tertua
> > di Jawa ya 'Taruma
> > Negara', dari jawa barat. Kalo tertua di Indonesia
> > di Kutai, pulau
> > kalimantan.  tentu saja agar bisa jadi kerajaan,
> > membutuhkan
> > --apalagijaman dulu-- bala tentara dan senjata yang
> > kuat. termasuk
> > senjata danilmu perang/silatnya...ini cuman logika
> > aja  
> > >
> > Secara logika juga, tentu pendirian kerajaan
> > menggunakan cara2 perang
> > masal kan? Kalau menggunakan rujukan catatan
> > beladiri kuno orang barat
> > (http://www.aemma.org), yang namanya kemampuan
> > individu dalam perang
> > masal itu kurang penting dibandingkan formasi
> > perang. Boleh kemampuan
> > individu prajurit atau jendral kurang top markotop,
> > tapi kalau formasi
> > mumpuni, menang perang itu masalah mudah.
> > 
> > Lihat kisah 300 prajurit Sparta dalam film 300
> > (lho?) Apa iya orang
> > Sparta sebegitu hebatnya bisa menahan 100.000
> > tentara Persia? Yang
> > jelas formasi dan taktik perang yang ciamik lah yang
> > memenangkan
> > peperangan, bukan kemampuan satu lawan satu.
> > 
> > Kalau kita perhatikan, silat itu IMO lebih kepada
> > kemampuan individu.
> > Jadi bisa saja silat sebagai suatu karya seni gerak
> > yang terkodifikasi
> > dengan baik belum terbentuk pada masa kerajaan2
> > awal, alias masih main
> > otot dan tenaga, namun karena taktik dan formasi
> > perang yang ciamik,
> > kemenangan dapat dicapai.
> > 
> > 
> 
> 
> 
>
> 
__
__
> 8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time 
> with the Yahoo! Search movie showtime shortcut.
> http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#news
>




[silatindonesia] serba serbi kujang (2)

2007-04-12 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat Silat,
   
  mari kita coba gali soal kujang ini...
   
  tabik,
  Ian S
  ==
  Simbol Kejataman dan Daya Kritis Pola Pikir
Kujang Senjata Khas Jawa Barat 
  http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0405/24/kaa04.htm 
   
  HAMPIR sebagian besar masyarakat Jawa Barat mengenal Kujang. Namun, tak 
banyak dari mereka yang dapat mengetahui secara mendalam latar sejarah ataupun 
simbol di balik Kujang. Kujang hanya dikenal sebatas sejenis senjata khas Sunda 
dengan bentuk yang meruncing. Selebihnya mungkin, Kujang hanya dikenal sebagai 
lambang pemerintah Provinsi Jawa Barat.
   
  
Senjata tradisional khas Jawa Barat Kujang.*
  Bukan itu saja, meski masyarakat Jawa Barat meyakini Kujang sebagai simbol 
dari sebuah kebesaran masyarakat Sunda dan cenderung dipandang memiliki 
kekuatan magis, tak banyak literatur yang memberi penjelasan tentang perkakas 
ini. Beruntunglah, SundaNet.com sebagai satu-satunya portal kesundaan yang 
cukup eksis dapat memberikan informasi tersebut. 
  Sehingga keterbatasan mengenai informasi tersebut dapat dijembatani oleh 
sebuah ruang maya yang tak lagi berbatas ruang dan waktu. 
   
  Lambang Jawa Barat
   
  Kujang menurut SundaNet.com adalah sebuah senjata unik baik dari segi bentuk 
maupun kesejarahannya. Kujang secara umum telah diakui sebagai milik asli 
Sunda. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, 
hiasan, ataupun cindera mata. Lebih dari itu Kujang adalah lambang Pemerintah 
Daerah Tingkat I Jawa Barat. Apa sebenarnya yang istimewa dari Kujang? Mengapa 
ia dikesankan sakral dan memiliki daya magis? Mengapa Jawa Barat memilih Kujang 
sebagai lambang dan bukan benda lain? Beberapa pertanyaan itu menarik untuk 
dikaji lebih jauh. Walau tak banyak sumber (literatur) yang dapat memberikan 
informasi tentang itu.
   
  Meski demikian, data ataupun informasi tentang Kujang beberapa di 
  antaranya tercantum dalam Pantun Bogor, Wawacan Terah Pasundan, Keris and 
Other Weapon of Indonesia, termasuk sumber-sumber lisan di wilayah Bandung, 
Sukabumi, Panjalu (Ciamis), Sumedang, Cirebon, dan Garut. 
   
  Data tertulis lainnya dapat diperoleh dari Anis Djatisunda, seorang peneliti 
lapangan ahli Kanekes yang tinggal di Sukabumi. Anis telah menyusun makalah 
(1996) berjudul "Kujang Menurut Berita Pantun Bogor" yang disiapkannya untuk 
sebuah gatrasawala mengenai kujang tetapi batal dilaksanakan. Keterangan lain 
dapat diperoleh dari buku Wacana Nonoman Terah Pasundan karangan Kadar Rohmat 
dan H.S. Ranggawulya. Data ini diperoleh dari buku Keris and Orther Weapons of 
Indonesia karangan Mubirman, Profil Propinsi Republik Indonesia (Jawa Barat), 
dan Pengabdian DPRD DT. I Jabar yang ketiganya ditemukan di perpustakaan Pemda 
Jabar. 
   
  Sementara brosur dari Gosali Pamor Siliwangi pimpinan Bayu S. Hidayat dapat 
menjadi pelengkap, sebab perajin Tosan Aji adalah seorang yang secara sadar 
berniat melestarikan kujang sebagai cindera mata yang berkelas. Dari tulisan 
Baju diperoleh informasi mengenai teknik pembuatan kujang yang sudah 
menggunakan teknologi muktahir. 
   
  Tajam dan kritis
   
  Bila merujuk pada uraian SundaNet.com, maka dapat ditarik satu benang merah 
bahwa Kujang merupakan sebuah perkakas yang notabene mereflesikan ketajaman dan 
daya kritis dalam kehidupan. Utamanya pada saat diterapkan sebagai lambang Jawa 
Barat, Kujang menjadi sebuah simbol bahwa masyarakat Jawa Barat (Sunda) adalah 
masyarakat yang juga tajam dan kritis dalam memandang dan menjalani setiap 
perjalanan kehidupannya. 
   
  Melihat pada bentuk, fungsi, dan "sertifikasi" para pemakai alat ini, 
membuktikan Kujang bukanlah semata-mata perkakas biasa. Tetapi sebuah senjata 
khas yang peruntukannya hanya digunakan oleh orang-orang tertentu dengan 
kriteria-kriteria tertentu. Alih-alih demikian, maka dapat ditafsirkan, bahwa 
masyarakat Jawa Barat dengan Kujang sebagai pelambangnya adalah sebuah 
masyarakat yang gagah berani, dan bukan orang sembarangan ataupun orang 
kebanyakan. Baik itu dalam karakter individu maupun kolektif masyarakat 
Kesundaan. Seperti yang terkandung dalam filosofi pangadegna.
  Bukan itu saja, dengan Kujang sebagai pelambang, masyarakat Sunda 
  maupun masyarakat internasional lainnya dapat mengetahui sebuah alur 
penelusuran sejarah tentang kerajaan Pajajaran. Seperti dalam tulisan-tulisan 
tentang Kujang yang menyuratkan ataupun menyiratkan tentang itu. Sebuah "jalan" 
yang tentu saja memerlukan penguatan, dukungan, serta analisis terhadap 
sumber-sumber lainnya tentang Kujang. Sehingga lewat Kujang tergerak semacam 
upaya penelusuran asal usul. Terlebih Kujang tidak saja dikenal sebagai senjata 
khas Sunda ataupun cindera mata 
  dari sebuah gift shop yang dibeli saat meninggalkan Parahyangan tetapi juga 
sebuah lambang masyarakat bernama Jawa Barat. Lambang Masyarakat Sunda. 
   
  Kelompok Tertentu
   
  Sekalipun Kujang identik dengan keberadaan kerajaan Pajajaran pada masa 
silam, namun berita Pantun Bogor (PB) tidak menjelas

Bali Batavia was Re: [silatindonesia] Ilmu-ilmu dari Pulau Bali

2007-04-12 Terurut Topik devil_buddy
sebetulnya ada juga aliran aikido yg menjelaskan dari sisi science, 
yaitu aliran yoshinkan, dimana semua gerakan di analisa secara iptek, 
memanfaatkan momentum, gaya centrifugal, gaya dorong, titik 
keseimbangan dll

dalam aikido yoshinkan ini tdk dibahas aliran energi atau ki sebagai 
energi yg kasat mata (seperti yg sekilas tampak di aikido aliran ki), 
ki di sini diartikan sebagai keseimbangan, antara lain diaplikasikan 
dalam keseimbangan postur tubuh dalam melakukan gerakan teknik

dan sebetulnya gerakan silat pun sangat mungkin utk di analisa secara 
science

atau mungkin sudah ada perguruan silat yg sudah memulai menganalisa??


--- In [EMAIL PROTECTED], "dasaman_allaria" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In [EMAIL PROTECTED], Tubagus Tuska  wrote:
> >
> > Nambahin juga,
> > Mungkin rumit kalo dalam praktek Aikido mengunakan sistim
> pengosongan nafsu yg ada hanya alam semestahe he he...pusing 
yaw...
> > 
> Kalau mau pendekatan yang mungkin dibilang saintifik, coba teliti ilmu
> dari Rusia bernama Systema, terutama yang hasil kodifikasi Kadochinov.
> Teknik2nya sangat mirip dengan teori Aikido/Aikijujutsu, hanya saja
> pendekatannya sangat sangat dari sudut pandang mekanika dan dinamika.
> 
> Saya punya referensi yang sangat jelas sekali mengenai ilmu ini,
> sayang jelasnya itu bahasa Rusia. Siapa yang bisa nerjemahin hay?
>




Bali Batavia was Re: [silatindonesia] Ilmu-ilmu dari Pulau Bali

2007-04-12 Terurut Topik dasaman_allaria
--- In [EMAIL PROTECTED], Tubagus Tuska <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Nambahin juga,
> Mungkin rumit kalo dalam praktek Aikido mengunakan sistim
pengosongan nafsu yg ada hanya alam semestahe he he...pusing yaw...
> 
Kalau mau pendekatan yang mungkin dibilang saintifik, coba teliti ilmu
dari Rusia bernama Systema, terutama yang hasil kodifikasi Kadochinov.
Teknik2nya sangat mirip dengan teori Aikido/Aikijujutsu, hanya saja
pendekatannya sangat sangat dari sudut pandang mekanika dan dinamika.

Saya punya referensi yang sangat jelas sekali mengenai ilmu ini,
sayang jelasnya itu bahasa Rusia. Siapa yang bisa nerjemahin hay?



RE: [silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)

2007-04-12 Terurut Topik Kiki Rizki Noviandi
Lambang kujang bukan pernah mas memang masih di pake di kesatuan kostrad
yaitu brigade kujang.
 
pasukan ini adalah pasukan andalan kostrad untuk bertempur. kenapa dipilih
kujang karena dari jaman kemerdekaan di pake terus.
 

Best Regards,


Kiki Rizki Noviandi 


 .:: My Email -   [EMAIL PROTECTED] | My Web
Blogs -  
http://geeks.netindonesia.net/blogs/kiki | My MVP Profile -

https://mvp.support.microsoft.com/profile/Kiki.Noviandi ::.   

 

  _  

From: SASTRANEGARA THARYANA [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 12 April 2007 13:51
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [silatindonesia] Re: Kujang (senjata khas Sunda)



Tambahan kerajaan sunda dalam sejarah nasional kurang
menampilkan "kerajaan Galuh" kurang lebih abad 2
lokasi sekitar Ciamis, Tasikmalaya dan Garut yang
banyak terkait dengan Kerajaan Pajajaran hingga
Majapahit yang sebenarnya masih satu keturunan urang
sunda.

Di Kerajaan Galuh pada masa Prabu Kudo Lalean yang
terkenal dengan ilmu kanuragan / silat dan ahli dalam
format peperangan yang sangat disegani karena
kemampuan membuat strategy beladiri /penca / bela
negara. Salah satu ajian yang terkenal dalam pencanya
ialah ilmu belut putih dan kebal (alot daging)

Seorang raja yang mampu membuat format berperang yang
selalu di depan para serdadunya bila berperang.
Strategy / format menombak dengan berujung kujang,
format tameng. Penggunaan tombak , pisau . pedang,
golok dan tameng hampir di setiap kerajaan tertua di
dunia seperti Sparta dari Yunani, Ceasar dari
Roma-Itali , Inggris, Astek, Maya di South Amerika.

Format penca dalam langkah perang bisa saja misal
"langkah empat kalima pancer" atau dll. Ilmu kebal dan
ajian belut putih serta kujang rekayasa ilmu beladiri
Prabu Kudo Lalean sebagai format perang untuk bela
negara.

Dalam abad modern simbul kujang pernah dijadikan
kesatuan elit tentara Jawa Barat (Tentara Kujang baret
hijau bandingkan dengan baret merah di USA juga
tentara Gurka tentara bayaran Inggris).

Pesilat-pesilat di Indonesia yang sudah punya format
beladiri bisa dijadikan tentara untuk bela negara
contohnya ribuan pesilat-pesilat pagar nusa dengan
formatnya siap tempur lawan Malasya juga lawan USA
atau Inggris.

Silahkan tambahkan bagi yang peduli silat

Kang Yana
Persilat USA
www.silatpdusa.com
--- dasaman_allaria mailto:dasaman_allaria%40yahoo.com>
yahoo.com> wrote:

> --- In silatindonesia@ 
yahoogroups.com, Ian Samsudin
> <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > 
> > Secara pribadi saya setuju dengan Akang, bahwa
> urang sunda
> sebenernya sudah mengembangkan senjata
> tradisionilnya (juga
> maenpo-nya) jauh sebelum agama-agama datang ke tatar
> sunda. Sayangnya
> memang keyakinan ini masih memerlukan penelitian dan
> pembuktian secara
> ilmiah. Namun, secara logika bahwa kerajaan tertua
> di Jawa ya 'Taruma
> Negara', dari jawa barat. Kalo tertua di Indonesia
> di Kutai, pulau
> kalimantan. tentu saja agar bisa jadi kerajaan,
> membutuhkan
> --apalagijaman dulu-- bala tentara dan senjata yang
> kuat. termasuk
> senjata danilmu perang/silatnya...ini cuman logika
> aja 
> >
> Secara logika juga, tentu pendirian kerajaan
> menggunakan cara2 perang
> masal kan? Kalau menggunakan rujukan catatan
> beladiri kuno orang barat
> (http://www.aemma.  org), yang namanya kemampuan
> individu dalam perang
> masal itu kurang penting dibandingkan formasi
> perang. Boleh kemampuan
> individu prajurit atau jendral kurang top markotop,
> tapi kalau formasi
> mumpuni, menang perang itu masalah mudah.
> 
> Lihat kisah 300 prajurit Sparta dalam film 300
> (lho?) Apa iya orang
> Sparta sebegitu hebatnya bisa menahan 100.000
> tentara Persia? Yang
> jelas formasi dan taktik perang yang ciamik lah yang
> memenangkan
> peperangan, bukan kemampuan satu lawan satu.
> 
> Kalau kita perhatikan, silat itu IMO lebih kepada
> kemampuan individu.
> Jadi bisa saja silat sebagai suatu karya seni gerak
> yang terkodifikasi
> dengan baik belum terbentuk pada masa kerajaan2
> awal, alias masih main
> otot dan tenaga, namun karena taktik dan formasi
> perang yang ciamik,
> kemenangan dapat dicapai.
> 
> 

__
8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time 
with the Yahoo! Search movie showtime shortcut.
http://tools. 
search.yahoo.com/shortcuts/#news


 


[Non-text portions of this message have been removed]