[teknologia] solar cell
Ada yang tahu berapa secara fisik ukuran dari solar cell untuk membangkitkan tenaga 12Volt sebesar 5 Ampere ? dan apa ada yg tahu juga web referensi ? yg bisa di pake untuk nunjukin harga dari macam2 solar cell yg tersedia di pasaran. thanks, Winahyu.
[teknologia] Re: Presiden AS: Learn maths, else Indians will take your job
m.c. ptrwn wrote: > > > - invest more in broadband (koq sama dengan indonesia yah ? ) > - more funding in r&d (no surprise here) > - more h1b visa (yeehaa.. kabar baik buat kita) Alhamdulilah .. :-) more H1B, saya kira setelah presiden US sadar kalo sudah terlalu banyak expert di US yg asalnya dari negara lain, dia ngambil keputusan gak boleh impor tenaga lagi dari LN, alias harus mengutamakan WN-US, ternyata tidak, mungkin karena banyak pemimpin US yg sadar karena problem itu bukan di level pekerjaan, tapi level sudah ada sejak masih di SMA, yg mana jurusan non-exact sudah tidak menjadi daya tarik lagi. hehehe... tapi emang disini aneh aneh, kapan itu saya dengar di hawaii, ada perundang-undangan yg baru disahkan, kalo guru itu tidak boleh memberi nilai dng tinta merah (sesuatu hal umum dilakukan guru di manapun, bila si murid dapet nilai jelek), karena dng alasan bisa menganggu psikologi anak. hahahaha, jadi kesimpulannya, di sekolah pun di manja, gak salah jadi males berprestasi.. :-),
[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely
On Fri, Apr 21, 2006 at 05:26:02PM -, m.c. ptrwn wrote: > iya ini peninggalan budaya feodalnya PH. Tapi yang curigaan itu > sebenarnya sedikit,gak banyak. curiga maksudnya selain melihat orang lain sebagai tidak bisa dipercaya (maling, ngibul) juga tidak percaya pada kemampuannya. misalnya keyakinan keblinger bahwa walaupun dengan standar yang sama, seorang BSc bisa dianggap lebih qualified (digaji lebih besar) dibanding PhD. tapi kata 'curiga' itu multidimensi, jadi, saya nyerah kalau itu diartikan di luar saya ingin mengartikannya. kasus seperti yang di alami Pak Budi itu sedikit (artinya yang curigaan sedikit, anda betul), tapi itu 100% dari kasus yang pernah ada. piye :-) itu yang saya lihat _dulu_ (bbrp thn yang lalu). jaman selalu berkembang. kalau sekarang sudah menjadi lebih baik, ya sukurlah kalau gitu. saya kurang tahu yang sekarang. dulu selain harga konsultan asing juga lebih besar (30 jt vs 1,5 - 3 jt), potongan konsultan kandang juga lebih besar. dan itu _diatur_ lho. itu kan contoh kecil, lah kalau untuk urusan-urusan yang lebih besar dan bisa mempengaruhi aspek yang lebih besar lagi gimana tuh. pada dasarnya (sorry) prinsip kapitalisme berlaku, yang penting itu 'brand', bukan kualifikasi atau standard. meskipun ecek-ecek, kalau menggunakan bendera vendor terkemuka, _otomatis_ dianggap baik. walaupun bagus, tapi modal dengkul indonesia, langsung dibuang ke tempat sampah. itu yang ada di sini. analogi lain, sebagian detailer obat itu kan orang yang justru ndak ngerti dengan produknya, mereka itu sekedar sekumpulan orang yang dicekokin dgn kursus bbrp minggu/bulan saja. nah sasarannya kan dokter yang, mestinya, jauh lebih ngerti. itu satu sisi. ok lah dokternya lebih ngerti, tapi detailernya bawa senjata piknik gratis ke antartika atau 5 ban mobil, dokternya langsung bertekuk lutut, tidak perduli lagi kalau pilihannya itu menaikkan beban/ongkos kesehatan. itu sisi yang lain :-) kalau ada standardisasi, semua itu tidak berlaku, dampak kapitalisme tidak terlalu terasa. walaupun jadi masalah lagi, misalnya karena e-gov kalau pakai software gratis tidak bisa mendatangkan insentif baik bagi pemerintah maupun vendor secara signifikan, akhirnya semua pada mundur teratur. kalau ada standardisasi, mungkin import appliances yang tidak perlu bisa dikurangi. jatuh-jatuhnya bisnis dianggap macet, tidak ada aktifitas ekonomi dst..dst.. kan gitu ta'iye. > satu contoh, 70% orang indonesia yg mungkin masih bermoral mengatakan > buka paha dan dada di televisi adalah teror moral dari barat, 30% > mengatakan keindahan. kalau masalah ini, kalau masih berharap, mudah-mudahan bisa bertemu di lain kisah saja he..he.. anyway istilah terror moral itu terlalu bombastis :P itu kan krn kaum agamis dan moralis kurang pede saja, terus jadi kalap karena ke-tidak-pede-annya dan takut ndak laku hi..hi.. malah rasa tidak pede ini begitu besar sampai-sampai memaklumi tindakan-tindakan anarkis yang amat sangat mencederai nilai-nilai yang mau diperjuangkan itu sendiri (ironis bukan?) :-) diskusinya jangan lari ke sini ah. > Wah , nyaris no comments , di negara barat saja mungkin gak seribet ini > :-)) tidak ada yang ribet. yang ada itu tidak mau menyelesaikan. Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: Presiden AS: Learn maths, else Indians will take your job
On 4/22/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Btw, setelah ke cisco dan SJSU , besok pres. ke stanford, so lets see > if something interesting happen. > > -mcp http://www.stanforddaily.com/tempo?page=content&id=20166&repository=0001_article http://tinyurl.com/p9rra Kalau didemo itu termasuk something interesting? -edo-
[teknologia] Re: Presiden AS: Learn maths, else Indians will take your job
On 4/22/06, Edo Caligula <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Suka memendam masalah akhirnya depresi sendiri. > Kalau orang Indonesia masih banyak > cara yg bisa digunakan untuk meredam > depresi seperti: > 1.Melakukan ritual agama > 2.Nge-Blog > 3.Nonton acara televisi Republik BBM, Bajaj Bajuri, Extravaganza > 4.Nge-Junk/Nge-Flame di Milis/Forum2 > 5.Ikutan Arisan > 6.Nongkrong di warung/kafe > 7.dll. Tambahan buat no. 7: di Jepang kalau lagi depresi bunuh diri, di Indonesia kalau lagi depresi bunuh orang lain. :-) Di kampus saya tahun lalu pernah ada yang bunuh diri lompat dari gedung berlantai 8. Penyebabnya, tidak tahu pasti. Ada yang bilang karena tidak lulus-lulus. Kalau bunuh diri karena stress di math, belum pernah dengar. :-)
[teknologia] Re: Presiden AS: Learn maths, else Indians will take your job
On 4/22/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > tadi presiden mendarat di moffet field, lapangan terbang usaf yang > berseberangan dengan hq kita (juniper,yahoo,google), rencana hari ini > ia akan meeting dengan cisco john chambers, denger dari kawan di cisco > hari ini sebagain pegawai diliburkan karena jalanan ditutup. > > anyway, ada intiatif perbaikan dari informasi yang barusan diupload di > san jose mercury news di > http://www.mercurynews.com/mld/mercurynews/news/politics/14395265.htm > http://www.mercurynews.com/mld/mercurynews/news/opinion/14395288.htm > dalam hal meningkatkan kompetisi dengan emerging countries : Program Bill Clinton "Goals 2000" project untuk membuat American students first in science literacy tidak tercapai sehingga menjadi tanggungan Presiden US yg sekarang. Buku Pelajaran kalau terlalu tebal siswanya juga jadi ogah untuk membacanya tidak heran students akhirnya getting bored. Buku pelajarannya berubah jadi Ensiklopedia-like books. http://archives.cnn.com/2002/TECH/science/11/03/badbooks/ "..With only a handful of major U.S. textbook publishers, Driesler says none could stay in business if they put out a different book for every state. That's how books grow to 700 or 800 pages,.." "..No publisher is ever rejected for too much content," said Driesler. But they will be rejected if they don't cover almost all of the curriculum requirements of a school district" Sementara yg di Jepang http://www.indiana.edu/~japan/digest5.html "..All Japanese texts are written and produced in the private sector; however, the texts must be approved by the Ministry of Education. Textbook content, length, and classroom utilization in Japan is quite different than in the United States. The content of Japanese textbooks is based upon the national curriculum, while most American texts tend to cover a wider array of topics. Japanese textbooks typically contain about half the pages of their American counterparts. Consequently, unlike many American teachers, almost all Japanese teachers finish their textbooks in an academic year..." Tidak lupa memberi pengajaran lainnya agar dapat menjalani kehidupan sosial "...Still, Japanese teachers endeavor to inculcate good character traits in students through the hidden curriculum. For example, all Japanese students and teachers clean school buildings every week. Japanese students are constantly exhorted by teachers to practice widely admired societal traits such as putting forth intense effort on any task and responding to greetings from teachers in a lively manner.." "..While the Japanese K-12 curriculum is actually quite similar in many respects to the curriculum of U.S. schools, there are important differences. Because Japanese teachers at all levels are better prepared in mathematics than their American counterparts, instruction in that subject is more sophisticated in Japan..." Memang tidak ada magic formula Why the United States Should Look to Japan for Better Schools http://www.nytimes.com/2005/11/21/opinion/21mon4.html?ex=1290229200&en=ca7b8468204cc25c&ei=5090&partner=rssuserland&emc=rss "...Japanese teacher-development strategy in which teachers work cooperatively and intensively to improve their methods. This process, known as "lesson study," allows teachers to revise and refine lessons that are then shared with others, sometimes through video and sometimes at conventions. In addition to helping novices, this system builds a publicly accessible body of knowledge about what works in the classroom The lesson-study groups focus on refining methods that improve student understanding. In doing so, the groups go step by step, laying out successful strategies for teaching specific lessons. This reflects the Japanese view that successful teaching is the product of intensive teacher development and self-scrutiny. In America, by contrast, novice teachers are often presumed competent on Day One. They have few opportunities in their careers to watch successful colleagues in action. We also tend to believe that educational change would happen overnight - if only we could find the right formula. This often leaves us prey to fads that put schools on the wrong track..." Kalau ada yg ingin lihat review U.S. Science Textbook yg ber-bug ada di: http://se02.xif.com/articles/20010317/bob9.asp http://www.science-house.org/middleschool/reviews/index.html Semalam ditayangkan cuplikan speech Presiden US ttg Science Education itu di TV setelah itu ada talk show yg menyinggung: Super Science High School (cool juga namanya) http://www.jst.go.jp/rikai/eng/ssh/main.html http://www.jst.go.jp/rikai/eng/ -edo-
[teknologia] Re: Presiden AS: Learn maths, else Indians will take your job
On 4/22/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > sorry, kalau yg saya denger di jepun dan india tingkat suicide > pelajarnya tinggi :-)) ndak tahu apakah itu cukup signifikan atau tidak > ? > -mcp Suka memendam masalah akhirnya depresi sendiri. Kalau orang Indonesia masih banyak cara yg bisa digunakan untuk meredam depresi seperti: 1.Melakukan ritual agama 2.Nge-Blog 3.Nonton acara televisi Republik BBM, Bajaj Bajuri, Extravaganza 4.Nge-Junk/Nge-Flame di Milis/Forum2 5.Ikutan Arisan 6.Nongkrong di warung/kafe 7.dll. Kemarin juga ada kawan WN-Jepang yg gagal lulus April kawan2 yg lain sudah mencoba menghubungi tapi tidak berhasil, saya juga khawatir jangan2 dia suicide ternyata muncul setelah selang beberapa saat: "Oh Thank God you alive" Sekarang yg lagi trend suicidenya ramai2 http://abcnews.go.com/WNT/International/story?id=564931 Entah kalau sudah sepakat/sedang dalam proses masih bisa redraw tidak, "Ups sorry saya berubah pikiran, sampai bertemu di alam lain, have a nice trip there". Kalau yg individu 'sudah tak bakal diliput lagi jadi saya juga sehingga tahu 'dah berapa orang yg bunuh diri secara individu serta profilenya. Di tempat saya belum saya temui entah kalau di tempatnya Baskara. Pencari rekan bunuh diri ini sudah dieksplistikan dari awal kalau memang cari kawan buat bunuh diri ramai2 tidak seperti Sekte Kiamat yg sempat heboh di Indonesia tidak bilang dari awal bahwa mereka akan bunuh diri ramai2. Bunuh diri sebagai bentuk pelampiasan depresi memang tragis namun masih harmless dibanding dengan melepaskan tembakan dari senjata semi-otomatis seperti yg telah terjadi di Kantor/Sekolah di US. :) -edo-