[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
Klo gk salah ada openusability.org, siapa tahu dengan berpartisipasi di sini nantinya bisa lebih dianggep. Sukur-sukur bsia jadi jalur untuk masuk ke perusahaan bonafide ;) (makan-makan!) Orang-orang OpenUsability ini yang rajin memberikan masukan ke developer-developer KDE. Hasilnya memang positif, AFAICS usability sudah masuk ke awareness para developer. Contohnya feedback yang diimplementasikan: http://www.kdedevelopers.org/node/845 -- Ariya Hidayat, http://ariya.blogspot.com
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
On 1/19/06, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote: ada yang tahu bagaimana managing dan proses di User Experience ini pada perusahaan yang menjual ke retail seperti Yahoo,Google,Microsoft atau Apple ?Saya pribadi sih tidak tahu, karena selama ini ya selalu berusaha melamar ke retail2 tersebut tanpa kesuksesan yang berarti =P.Bung Carlos ada channel? Hehehe... seriously, jadi 'user experiencedesigner' di sini agak2 litbang alias sulit berkembang. Lah,industrinya aja tidak ada =P Di CHI 2000, beberapa persh, memberikan keterangan ttg apa yang mereka lakukan untuk kegiatan ini, tiap persh tersebut berbeda. Saya punya versi kertasnya. :-) Oh ya yg dapat istri saya, karena istri saya yg bidang HCI, dan kebetulan jadi panitia CHI 2000. Di samping usability, sebetulnya orang sekarang lebih beranjak ke yg namanya Actability (jadi bukan sekedar bisa dipakai apa, tapi bisa mengakibatkan aksi apa). Culturability sekarang makin memperoleh tempat dalam kajian usability. Biasanya negara-negara tempat MDAMT tinggal tuh yang banyak studi ginian, dasar ndak ada kerjaan karena kedinginan :-) Saya dan istri pernah dibayari ticket dan sebagainya utk melakukan kajian user oleh persh di negara daerah sini. IMW
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
Berangkat dari definisi dulu sepertinya ya? Orang desain itu apa, programming itu apa? Latar belakang pendidikan/pelatihan atau sekedar seorang programmer yang 'bisa' mendesain ataupun desainer yang 'bisa' programming (ala copy paste hehehe). Mas Avianto, untuk aplikasi desktop, apa saja cakupan kerja orang desain itu? Apakah merancang user-interface, misalnya dialog boxnya harus seperti apa, susunan menunya bagusnya bagaimana, atau malah analisis usability itu dapat termasuk kategori desain? Programer biasanya paling kacau untuk urusan seperti ini. -- http://www.google.com/search?q=ariya+hidayat
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
On 19/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: bang avianto atau yg lainnya, ada yang tahu bagaimana managing dan proses di User Experience ini pada perusahaan yang menjual ke retail seperti Yahoo,Google,Microsoft atau Apple ? Saya pribadi sih tidak tahu, karena selama ini ya selalu berusaha melamar ke retail2 tersebut tanpa kesuksesan yang berarti =P. Bung Carlos ada channel? Hehehe... seriously, jadi 'user experience designer' di sini agak2 litbang alias sulit berkembang. Lah, industrinya aja tidak ada =P Apakah ada team tersendiri ? Apakah kerjanya kollektif atau berdasar projek ? Bagaimana mereka menentukan apa yg bakal disukai common user (misalnya kalau windows pakai awan koq kelihatanya 'sejuk' begitu ? Tapi kalau metodenya, mungkin bisa saya share dari info2 yang saya dapat dari selentingan berita atau wacana (terutama dari job openingnya Yahoo dan Google) sepertinya mereka punya team sendiri dan dipisahkan per proyek, misalnya untuk Yahoo! Media, Yahoo! Games dan Yahoo! Music. Untuk Google juga per produk/proyek seperti Google Earth, Google Map dll. Apple juga sepertinya per produk/proyek. Untuk menentukan apa yang 'disukai' common user biasanya sih dari user research ya, intensif sekali soalnya user research ini, selain dari basic rule of design seperti human behaviour and general taste. Kalau masalah pakai awan = sejuk itu sebenarnya materi kuliah Desain juga kok hehehe. Ya, sebenarnya sangat subjektif tapi bisa diwujudkan dalam karya. Contoh paling nyata adalah efek warna. Kenapa warna biru efeknya profesional atau matang atau stabil sedangkan warna merah efeknya berani, galak, cepat dan sigap, warna hijau itu kalem, tenang dan menyejukkan. Tapi ini efek general dan kadang konflik dengan budaya. Oleh karena itu perlu adanya user research juga, misalnya utk efek warna putih itu kesannya bersih dan suci tapi untuk mayoritas etnis/budaya tertentu itu berefek rumah duka... memang sih kematian itu bersih dan suci, tapi kalau dipasang di rumah sakit kok ya kesannya mempercepat proses kepulangan... =) Segitu dulu kali ya. Bung Carlos kalo ada jalur kerjaan UX kontak2 dong =)) -- avianto / - http://avianto.com/
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
On 1/18/2006 at 8:28 PM muhamad carlos patriawan wrote: ada yang tahu bagaimana managing dan proses di User Experience ini pada perusahaan yang menjual ke retail seperti Yahoo,Google,Microsoft atau Apple ? Apakah ada team tersendiri ? Biasanya mereka ada tim sendiri. (hebatnya, Gnome juga punya ya, namanya usability team kalau tidak salah). Cara kerjanya yang pernah saya dengar, mereka undang customer (baca: non-techie), lalu mereka perhatikan bagaimana mereka menggunakan suatu program. Apa masalahnya, apa komentar mereka, dst. Topik ini dulu adalah titik kelemahan berbagai proyek open source, dan sampai saat sekarang pun masih; tapi alhamdulillah sudah ada berbagai inisiatif untuk mengatasinya. Salam, Harry
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
On 19/01/06, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: Cara kerjanya yang pernah saya dengar, mereka undang customer (baca: non-techie), lalu mereka perhatikan bagaimana mereka menggunakan suatu program. Apa masalahnya, apa komentar mereka, dst. Topik ini dulu adalah titik kelemahan berbagai proyek open source, dan sampai saat sekarang pun masih; tapi alhamdulillah sudah ada berbagai inisiatif untuk mengatasinya. Betul pak, proyek open source kan sering 'mengeluh' bahwa penggunanya juga para engineer, ya karena pengembangannya dari engineer untuk engineer, jadi pengguna awam sering tidak terantisipasi kebutuhannya. Memang butuh banyak orang-orang berbasis desain (experience, usability, accessibility, interface dkk) yang terjun ke dunia open source development tapi ya itu tadi masalah awalnya, sering gak dianggep hehehe. -- avianto / - http://avianto.com/
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
On 1/19/06, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang butuh banyak orang-orang berbasis desain (experience,usability, accessibility, interface dkk) yang terjun ke dunia opensource development tapi ya itu tadi masalah awalnya, sering gakdianggep hehehe. --avianto / - http://avianto.com/Terus terang saja, saya merasa rada gimana gitu klo mendengar pernyataan usabilty people sering tidak dianggep. Merasa rada tidak percaya gituuu :D. Soalnya sejauh saya mengerti malah sebenarnya mereka ini sulit dijumpai lo (ya saya tahunya cuma Zack Rusin ma Everaldo :D). Yang mungkin masih bisa dijumpai adalah graphic artist, dan graphic artist ini (IMO) seringkali tidak bisa disamakan dengan usability specialist. Klo gk salah ada openusability.org, siapa tahu dengan berpartisipasi di sini nantinya bisa lebih dianggep. Sukur-sukur bsia jadi jalur untuk masuk ke perusahaan bonafide ;) (makan-makan!) *stress juga bikin UI yang gk bloated tapi bisa memenuhi kebutuhan sistem*PS: usability yang saya maksud mengacu ke: orang-orang berbasis desain (experience, usability, accessibility, interface dkk) -- Akhmad Fathonih | http://blog.neofreko.com | http://jogja.linux.or.idAre you geek enough to handle all these sh**s?
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
Masalah desain UX ini memang acapkali mnimbulkan polemik, entah dengan programmer atau dengan klien. Biasanya klien kepingin UX dengan UI yang super ngejreng. Kalau ibarat rumah, temboknya dicet menyala. Lalu semua guci Cina, karpet Persia, Tivi, DVD Player, Kulkas maunya klien dipasang di kamar tamu. Tapi tentunya tidak demikian, jarang sekali kulkas dipakai di ruang tamu. Gak salah sih, tapi ada alternatif yang lebih tepat. Herman
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
Kalo disini (valley), orang software groups yang begitu orang hadware, devtest,TAC,manajemen (basically: the rest of the company) :-) sering gak dianggep ,tapi itu contoh buruk ajah. Ada contoh baiknya gak pak? Padahal aplikasi/pekerjaan itu sebenarnya kan harus team work. Semua punya peran yang sama penting. Kayaknya sama dengan perusahaan marketing, lebih disayang marketing daripada staff lain. Karena, mereka merasa yang 'mencari' uang. Mungkin orang software groups juga meresa 'jadi tulang punggung' makanya betingkah arogan. Jadi, yang harus dipegang orang PM nya, biar dia bisa melakukan pendekatan ke dua kubu. -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
Arie Reynaldi Z wrote: Kalo disini (valley), orang software groups yang begitu orang hadware, devtest,TAC,manajemen (basically: the rest of the company) :-) sering gak dianggep ,tapi itu contoh buruk ajah. Ada contoh baiknya gak pak? segi baiknya ya karena 99. % persh tergantung dengan kerja mereka ... ha ha ha :) Padahal aplikasi/pekerjaan itu sebenarnya kan harus team work. Semua punya peran yang sama penting. Kayaknya sama dengan perusahaan marketing, lebih disayang marketing daripada staff lain. Karena, mereka merasa yang 'mencari' uang. Mungkin orang software groups juga meresa 'jadi tulang punggung' makanya betingkah arogan. Jadi, yang harus dipegang orang PM nya, biar dia bisa melakukan pendekatan ke dua kubu. Betul ! Orang Project Management yang handle yang bisa jadi decision maker jika terjadi krisis. Dulu,saya *terpaksa* terlibat di hal seperti diatas (saya lebih cenderung ngurusin networks), jadinya ya fungsi PM-nya saya rotate. Carlos
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
On 18/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Padahal aplikasi/pekerjaan itu sebenarnya kan harus team work. Semua punya peran yang sama penting. Jadi, yang harus dipegang orang PM nya, biar dia bisa melakukan pendekatan ke dua kubu. Betul ! Orang Project Management yang handle yang bisa jadi decision maker jika terjadi krisis. Dulu,saya *terpaksa* terlibat di hal seperti diatas (saya lebih cenderung ngurusin networks), jadinya ya fungsi PM-nya saya rotate. Salut soal rotasi, tapi bukankah nanti PM tetap ada ke'berpihak'an terhadap kubu masing2? Nah, makanya sebenarnya ini rants saya, dan juga rekan2 UX lainnya, karena untuk orang2 programmer (teknis) kami adalah yang paling 'nyeni' sedangkan untuk orang2 desainer (art) kamu adalah yang paling teknis hehe. Jeleknya disini, malahan dimusuhin hahaha, karena dianggap memihak pihak yang lain =P. -- avianto / - http://avianto.com/
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
boy avianto wrote: On 18/01/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Padahal aplikasi/pekerjaan itu sebenarnya kan harus team work. Semua punya peran yang sama penting. Jadi, yang harus dipegang orang PM nya, biar dia bisa melakukan pendekatan ke dua kubu. Betul ! Orang Project Management yang handle yang bisa jadi decision maker jika terjadi krisis. Dulu,saya *terpaksa* terlibat di hal seperti diatas (saya lebih cenderung ngurusin networks), jadinya ya fungsi PM-nya saya rotate. Salut soal rotasi, tapi bukankah nanti PM tetap ada ke'berpihak'an terhadap kubu masing2? Nah, makanya sebenarnya ini rants saya, dan juga rekan2 UX lainnya, karena untuk orang2 programmer (teknis) kami adalah yang paling 'nyeni' sedangkan untuk orang2 desainer (art) kamu adalah yang paling teknis hehe. Jeleknya disini, malahan dimusuhin hahaha, karena dianggap memihak pihak yang lain =P. saya kalo disuruh menilai kualitas desain web (anything web) dari Indonesia, bisa disimpulkan dengan dua kata: world class Carlos
[teknologia] Re: Developer vs. Desainer (was Re: [teknologia] Re: Menggalakkan outsourcing)
Nah, makanya sebenarnya ini rants saya, dan juga rekan2 UX lainnya, karena untuk orang2 programmer (teknis) kami adalah yang paling 'nyeni' sedangkan untuk orang2 desainer (art) kamu adalah yang paling teknis hehe. Jeleknya disini, malahan dimusuhin hahaha, karena dianggap memihak pihak yang lain =P. Sekali lagi, itu hal yang sangat jamak di dunia bangunan. Arsitek - T. Sipil.. gak pernah akur :D Dan biasanya, anak sipil yang harus ngalah.. *kesian deh.. :D* karena orang lebih melihat design ketimbang susahnya ngitung momen. Di IT, akhirnya emang tampilan yang bicara, baru fungsi dari aplikasinya. Jadi, harusnya pada mihak ke designer ya.. hehehe.. -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id