[teknologia] Re: Eye candy = produktivitas ?

2006-02-09 Terurut Topik Harry Sufehmi

On 2/7/2006 at 6:42 PM Ariya Hidayat wrote:
Eye candy seperti ini memang cool factor. Tapi permasalahannya,
adakah yang betul-betul mengkonfirmasi kalau adopsi Linux untuk
desktop ditentukan faktor eye candy?

Kalau bagus kelihatannya, tapi susah dipakainya; saya kira ya tetap saja sulit.

Anecdotal evidence yang beberapa kali saya saksikan; walaupun sudah di setup 
interface KDE yang jauh lebih flashy daripada Windows, tetap saja user 
kesulitan menggunakannya.

If you design your UI for non-techies, then only non-techies will use it, 
mungkin lebih tepat. Toh techies juga gak pakai GUI  :-)  real users use sh, he 
he.


Salam,
Harry



[teknologia] Re: Eye candy = produktivitas ?

2006-02-09 Terurut Topik Ronny Haryanto
On Fri, Feb 10, 2006 at 10:37:25AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
 If you design your UI for non-techies, then only non-techies will
 use it, mungkin lebih tepat. Toh techies juga gak pakai GUI  :-)
 real users use sh, he he.

*REAL* hardcore unix users use dd :-)

Ronny


signature.asc
Description: Digital signature


[teknologia] Re: Eye candy = produktivitas ?

2006-02-09 Terurut Topik boy avianto
On 2/10/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 On Fri, Feb 10, 2006 at 10:37:25AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
  If you design your UI for non-techies, then only non-techies will
  use it, mungkin lebih tepat. Toh techies juga gak pakai GUI  :-)
  real users use sh, he he.

 *REAL* hardcore unix users use dd :-)

*REAL* hardcore unix are sado masochists…

OOT deh.

--
avianto / - http://avianto.com/


[teknologia] Re: Eye candy = produktivitas ?

2006-02-09 Terurut Topik m.c. ptrwn


Ronny Haryanto wrote:
 On Fri, Feb 10, 2006 at 10:37:25AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
  If you design your UI for non-techies, then only non-techies will
  use it, mungkin lebih tepat. Toh techies juga gak pakai GUI  :-)
  real users use sh, he he.

 *REAL* hardcore unix users use dd :-)

 Ronny

dd apaan sich ?

eh emailnya ronni yang ini kalo di web ada tampilan gmail baru yang ada
rate this post ..tapi diclick lagi koq ilang yah ... wah pasti baru
diupload fiturnya nich

skrg jam 8:45pm waktu google , berarti mereka mungkin upload fitur2
mereka jam2 skrg ya .

carlos



[teknologia] Re: Eye candy = produktivitas ?

2006-02-09 Terurut Topik Ronny Haryanto
On Fri, Feb 10, 2006 at 04:46:07AM -, m.c. ptrwn wrote:
 Ronny Haryanto wrote:
  On Fri, Feb 10, 2006 at 10:37:25AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
   If you design your UI for non-techies, then only non-techies will
   use it, mungkin lebih tepat. Toh techies juga gak pakai GUI  :-)
   real users use sh, he he.
 
  *REAL* hardcore unix users use dd :-)
 
  Ronny
 
 dd apaan sich ?

http://en.wikipedia.org/wiki/Dd_%28Unix%29
http://www.hacker-dictionary.com/terms/dd

Joke dd ini sebetulnya sering muncul kalo lagi perang editor (e.g. vi
vs. emacs), kurang lebih:
Si A: real hacker uses emacs to edit a file
Si B: no, real hacker uses vi to edit a file
Si C: no, real hacker uses ed to edit a file
Shinchan: no, real hacker uses dd to edit a file

And this is just for fun:
http://paul.merton.ox.ac.uk/computing/pulp.html

Ronny


signature.asc
Description: Digital signature


[teknologia] Re: Eye candy = produktivitas ?

2006-02-09 Terurut Topik m.c. ptrwn

Ronny Haryanto wrote:
 On Fri, Feb 10, 2006 at 04:46:07AM -, m.c. ptrwn wrote:
  Ronny Haryanto wrote:
   On Fri, Feb 10, 2006 at 10:37:25AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
If you design your UI for non-techies, then only non-techies will
use it, mungkin lebih tepat. Toh techies juga gak pakai GUI  :-)
real users use sh, he he.
  
   *REAL* hardcore unix users use dd :-)
  
   Ronny
 
  dd apaan sich ?

 http://en.wikipedia.org/wiki/Dd_%28Unix%29
 http://www.hacker-dictionary.com/terms/dd

thanks,


 Joke dd ini sebetulnya sering muncul kalo lagi perang editor (e.g. vi
 vs. emacs), kurang lebih:
 Si A: real hacker uses emacs to edit a file
 Si B: no, real hacker uses vi to edit a file
 Si C: no, real hacker uses ed to edit a file
 Shinchan: no, real hacker uses dd to edit a file

 And this is just for fun:
 http://paul.merton.ox.ac.uk/computing/pulp.html

pada kenyataanya, the real hacker yang bikin code untuk router dan
network sich 90 persen semuanya pakai emacs.

saya bisa hitung berapa jumlahnya yg pakai vi dan jelas ybs bukan the
real hacker :-)

Carlos
ps: secara personal netral.


--~--~-~--~~~---~--~~
You received this message because you are subscribed to the Google Groups 
teknologia group.
To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to [EMAIL PROTECTED]
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: Eye candy = produktivitas ?

2006-02-08 Terurut Topik boy avianto

On 2/8/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Windows dan MacOS punya kelebihan yg tdk dimiliki linux, yaitu UI sandar
  dan terkontrol, yang sangat mempermudah developer.

 Tidak selalu standar. Lihat bagaimana UI Microsoft Office selalu
 nampak lain dibandingkan Microsoft Windows. Bandingkan sekali dengan
 tampilan program seperti Norton AV, Winamp, dsb. Semakin beraneka rupa
 wajah-nya.

Ini mulai jadi masalah di Mac OS X. Mirip dengan kasus KDE vs. Gnome,
di OS X ada Carbon dan Cocoa (interfacenya dikenal dgn nama brushed
metal dan aqua). Akhir-akhir ini bahkan ada 'bastard' antara dua
benda itu. iTunes yang baru contohnnya, bukan Aqua tapi juga bukan
Brushed metal tapi lebih merupakan merging keduanya.

Pernah dibahas di http://daringfireball.net/2004/10/brushedmetal dan
di http://daringfireball.net/2004/10/themes dan di
http://daringfireball.net/2004/10/does_brushed_metal_matter


  Contoh kecil sangat mudah mengasumsikan bahwa program ada di c:\program 
  files\xxx
  dan di dokumentasi tinggal sebut Untuk menjalankan program, klik start-all
  programs - xxx

 Beda paradigma. Unix hardcore user juga akan geleng-geleng kepala
 kalau melihat tiap program Win32 punya library sendiri (bukannya
 diletakkan di /usr/lib dan dishare),  mengotori direktori sistem
 dengan ratusan DLL (dan tidak bisa di-make uninstall), dan yang masih
 menyimpan file data di direktori yang sama (tidak berfungsi kalau
 bukan jadi Administrator).

OS X user juga akan geleng2 melihat proses instalasi (kecuali
aplikasi2 tertentu seperti produk2nya Adobe) di Windows dan UNIX =).

Kebiasaan cuma extract dan drag and drop di direktori Application
(bahkan sebenarnya mau diletakkan di direktori manapun tidak masalah
juga).

Padahal sama-sama UNIX-based loh (ada juga /usr/lib -nya - dan semua
direktori standard UNIX dan ini dihide for common user)

--
avianto / - http://avianto.com/


[teknologia] Re: Eye candy = produktivitas ?

2006-02-08 Terurut Topik Dipo Prasetyo
Kalo aku pribadi seh demen linux karena syntax nya mirip dos...
jdnya kl mo manuver ke aix, suse, bsd, atopun macosya no problemo... mudah2an google os bs jg, penasaran bgt pengen nyuba neh... nyandu abizzz...
pokoke tergantung demand and valuenya aja, scopenya kudu jelasso tinggal eksekut aja...
improvisasi bs nyusul belakang dg trainning ato pelatihan detail aplikasi...jd nya kl di commandos, aku lebih suka pake marine bukan karena harponnya...
tp karena blade-nya green barret aku pinjem... mayan sekali lempar, lgs koit...
2 kali lempar, 2musuh terbunuh... asyik jg kl nemu 3-5 piso...
satu batalyon nazi bs abiz ama dia sendirian doang... 
tp ya lambat, krn mm geraknya terbatas n mudah ketahuan krn frontal...
so harus tau pola gerak musuh, biasa in ngintip selama masih grey2 aja seh aman lah... khan ngambil blade dg tiarap... baru kl sulit pake sniper ato spy, sisanya dibrondong pake baret radio ato peledak granat...

Xixixixi

On 2/8/06, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 2/8/06, m .c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Beast wrote:  Ariya Hidayat wrote:  Memnurut saya, kesuksesan linux (sbg desktop) tidak hanya ditentukan  oleh faktor eye candy ini semata, tapi adanya standarisasi UI. Sampai
  saat ini yg saya lihat, faktor terlalu banyak pilihan dan TIMTOWDI-lah  yang justru menghambat linux (desktop), ini sangat menyulitkan bagi apps  developer, distro maupun user sendiri.
 Kalo pake satu atau dua standard linux saja kan enak,misalnya redhat FC.Jadi inget game Commandos, dimana si Green beret itu cuma pegangsebilah belati, tapi efeknya wooow, satu peleton bisa mati semua
(dengan puluhan savegame tentunya). Coba kalau si green beret inidikasih senapan si Sniper, harpoon nya si Marine, atau suntikan racunnya si Spy, belum tentu se efektif dia kalau pegang belati tadi. Tapikalau dalam keadaan terpaksa, dimana si belati tadi gak bisa dipakai
(misalnya dikeroyok tentara 2-3 orang), terpaksa deh keluarin pistol.Dor! Dor! Dor!


[teknologia] Re: Eye candy = produktivitas ?

2006-02-07 Terurut Topik Ronny Haryanto
On Tue, Feb 07, 2006 at 06:42:28PM +0100, Ariya Hidayat wrote:
 Xgl+Compiz baru saja dirilis oleh Novell. Video demo efek-efek cantik
 yang dimungkinkan oleh Xgl ini bisa dilihat dari blognya
 Miguel:http://tirania.org/blog/archive/2006/Feb-07-1.html
 
 Eye candy seperti ini memang cool factor. Tapi permasalahannya,
 adakah yang betul-betul mengkonfirmasi kalau adopsi Linux untuk
 desktop ditentukan faktor eye candy? Lihat rilis pres dari Novell
 (http://www.novell.com/linux/xglrelease/): ...Linux desktops will
 become more usable, end-user productivity will increase, and 
 Bagaimana korelasi langsung dan signifikan antara efek ala Mac OS X
 dengan produktivitas?

Coba deh liat videonya yg transparency, gak tau itu suara siapa, tapi
dia bilang gini abis nunjukin windownya bisa dibuat transparent maybe
this isn't particularly useful, but it does show the power of what we
can do.

Saya bukan ahli UI/usability, tapi kalo boleh memberi pendapat
kualitatif kira2 gini. Yg kita lihat sebagai eye candy itu kadang
bisa membantu mata dan persepsi kita untuk mengidentifikasi objek2
secara cepat di desktop, mana yg butuh perhatian kita, mana yg bisa
diignore. Pemisahan ini penting utk membuat kita lebih fokus, less
distractions. Ini kayaknya yg ada hubungannya dg produktivitas.
Pendapat ini tentu saja sangat arguable, misalnya: utk less
distractions ya buka aja satu window at a time (maximize yg difokus,
dan/atau tutup/minimize yg lain).

Saya menunggu pendapat dr Boy nih, hehe pengguna OS X dan ahli
usability.

Ngebayangin kalo semua peserta teknologia ini ngerjain sesuatu bareng
di real life (misalnya project atau buka company) wah bakalan sip
banget, banyak experts yg punya talents di banyak dan segala bidang,
dari networking, security, admin, programming, usability, blogging
sampe management. Belum lagi semangatnya. Wah...

Ronny


signature.asc
Description: Digital signature


[teknologia] Re: Eye candy = produktivitas ?

2006-02-07 Terurut Topik Ronald

Ronny Haryanto wrote:
 Ngebayangin kalo semua peserta teknologia ini ngerjain sesuatu bareng
 di real life (misalnya project atau buka company) wah bakalan sip
 banget, banyak experts yg punya talents di banyak dan segala bidang,
 dari networking, security, admin, programming, usability, blogging
 sampe management. Belum lagi semangatnya. Wah...

Bikin Google killer? ;-)
Tapi belom kepikir sih, kira-kira algoritma apa yang lebih baik dari
PageRank. Saya angkat topi buat Larry Page deh. 

~ Ronald



[teknologia] Re: Eye candy = produktivitas ?

2006-02-07 Terurut Topik boy avianto

On 2/8/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 On Tue, Feb 07, 2006 at 06:42:28PM +0100, Ariya Hidayat wrote:

  Eye candy seperti ini memang cool factor. Tapi permasalahannya,
  adakah yang betul-betul mengkonfirmasi kalau adopsi Linux untuk
  desktop ditentukan faktor eye candy?

Sebenarnya ini masalah klasik. Mengambil dari salah satu bidang ilmu
tertua di dunia (arsitektur) sudah ada wacana: Form follow function
atau Function follow form?
Era post-modernisme mengeluarkan wacana  form and function walk hand
in hand =).

Sehingga tepat sekali kalau faktor eye-candy (form) menentukan tapi
bukan berarti prioritas. Dia tetap harus didukung oleh function yang
baik. Sulit?

Memang sulit sekali karena biasanya dua dunia itu berbeda (makanya
arsitek rata-rata kuliahnya (harusnya) lama - pembenaran pribadi
hehehe). Dan kecenderungan manusia adalah memprioritasnya bidang
keahliannya terlebih dahulu.

Contoh: Linux superb dalam fungsi, no doubt about it. Tapi
kelemahannya di 'eye-candy' sehingga dia bisa dibilang hanya
setengah produk di mata konsumen. Windows memiliki kelemahan dalam
fungsi, tapi masih dapat digunakan - dalam 'eye-candy' sebenarnya juga
tidak bagus-bagus amat, tapi masih dapat di'nikmati'. Jadi
perbandingan matematisnya (dengan hanya memperhatikan 2 faktor form
dan function tanpa faktor lain seperti marketing dsb) mungkin:

Linux = Form + Function = 10 + 100 = 110.
Windows = Form + Function = 60 + 60 = 120.

  Bagaimana korelasi langsung dan signifikan antara efek ala Mac OS X
  dengan produktivitas?

Mac OS X bukan hanya semata eye-candy =). Produktivitas di Mac OS X
justru biasanya datang dari fungsi yang sesuai ditambah eye-candy yang
mendukung.

Manusia cenderung menyukai keindahan. Sekarang coba ditanya, anda
memilih baju berdasarkan apa? OK, kalau yang ditanya engineer tulen
mungkin jawabannya yang fungsional, terserah bentuk/polanya
bagaimana... tapi, kira-kira engineer itu mau tidak membeli baju
fungsional tapi berpola polka dot merah jambu spotlight color? Masih
ada 'akal sehat' kan?

Jadi kira-kira efek ala Mac OS X itu mendukung produktivitas dalam
artian memberikan 'bungkus' yang cantik ke fungsi yang baik dan benar.

 Saya bukan ahli UI/usability, tapi kalo boleh memberi pendapat
 kualitatif kira2 gini. Yg kita lihat sebagai eye candy itu kadang
 bisa membantu mata dan persepsi kita untuk mengidentifikasi objek2
 secara cepat di desktop, mana yg butuh perhatian kita, mana yg bisa
 diignore. Pemisahan ini penting utk membuat kita lebih fokus, less
 distractions. Ini kayaknya yg ada hubungannya dg produktivitas.
 Pendapat ini tentu saja sangat arguable, misalnya: utk less
 distractions ya buka aja satu window at a time (maximize yg difokus,
 dan/atau tutup/minimize yg lain).

Atau sekedar 'menyenangkan' =). Serius nih, faktor senang melihat yang
indah-indah jangan dilupakan. Kenapa kita banyak yang memasang
'wallpaper' di desktop kita (utk yg berhubungan dgn komputer), atau
kenapa kita memilih gelas dgn bentuk tertentu. Saya yakin walaupun ada
orang yang mengaku total fungsional, dia tetap akan memiliki 'sense of
beauty' dalam menentukan keputusan (Unless dia memilih istri pun sudah
berdasarkan fungsi semata - that sick).

Beauty and Usability living side by side. Selama ini kita terbiasa
pengkotakan antara dunia 'art' dan 'science'. Akhirnya tercipta
anggapan kalau seniman itu nyeni dan engineer itu teknis.

Kayaknya sih pendapat itu sudah usang ya? Soalnya kemaren pas di
Jerman, datang ke acara Transmediale di Berlin. Ada exhibition art +
science dan salah satu karyanya adalah, monitoring bandwidth di
tempat tapi keluarannya dalam bentuk suara instrumen musik. The sound
of bandwidth's traffic.

 Saya menunggu pendapat dr Boy nih, hehe pengguna OS X dan ahli
 usability.

Wah, saya memang pengguna OS X, tapi bukan ahli usability. Saya cuma
seorang user experience designer yang memang harus paham usability -
kadang sering bingung juga, tombol bulat atau kotak itu dari
usabilitynya lebih baik yang mana ya? Tapi dari riset user ternyata
tombol itu memang identik dengan bulat dan kotak itu identik dengan
SWITCH alias SAKLAR. =).

Saya cuma 'jembatan' kok hehehe.

--
avianto / - http://avianto.com/