[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-24 Terurut Topik Dicky Arinal
On 5/21/06, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote:
Oh, kalo suka PC, pasti nantinya akan menyukai semua computer sciencestuffs, bahkan bakal menyesal karena tidak mempelajari mathematicssecara serius waktu kecil!Hiihihi.. orang yang menyukai teknologi belum tentu menyukai matematika, apalagi memahaminya. 
Penyuka teknologi itu ada beberapa level. Ada yang cuma suka produk-produknya aja, jadi kalau ada hp Nokia terbaru, pasti deh orang ini menjadi 1000 pembeli pertama. Tipe ini juga mengetahui banyak fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh suatu produk, seperti GPRS, bluetooth, dan juga melek dengan istilah dual core, GSM, CDMA, IMEI. Tapi jangan ditanya implementasi! Walaupun mengerti dual core, tapi jangan ditanya arsitektur mikroprosesor! Bacaannya biasanya majalah teknologi kalangan umum. Seperti majalah hp, majalah komputer..
Lalu ada juga seseorang yang bisa programming, tapi tidak melek matematika, karena programmer sekarang memang tidak harus tau computer science. Mau ngompile? Download aja compiler, nggak usah belajar teori kompilasi! Mau generate bilangan random? Pake aja rand() --kalau di C-- nggak usah ngerti pseudorandom. Don't reinvent the wheel eh? Sebagian besar developer berada di sini, termasuk saya mungkin :)
Level paling atas ya level nya Mas Felix, kalau kerja di Microsoft ya di bagian MSR (Microsoft Research) :) ...
Menyukai disini dalam arti bisa meng-appreciate computer sciencestuff, betapa susahnya itu dibuat, tapi belum tentu terjun ke semuacomputer science stuffs karena teralu luas. Keliatannya katamengagummi lebih tepat disini :)
Semua orang kagum melihat kecanggihan komputer. Tapi saya yakin, yang dikagumi bukanlah computer science stuff, tapi sesuatu yang lain. Beberapa hari yang lalu seorang teman berkata begini Hebat ya, manusia bisa membuat komputer padahal masih zaman dulu (maksudnya komputer ENIAC pada WWII). Yang dia kagumi adalah bagaimana orang dengan teknologi tahun 1940-an bisa membuat komputer. Jelas sekali bahwa temen saya ini tidak mengerti computer science karena membuat ENIAC tidak lebih susah daripada membuat Intel Pentium (dengan teknologi sekarang tentunya). Saya tau darimana kekaguman itu berasal. Orang yang tidak mengerti computer science pasti akan mengaitkan teknologi dengan hardware. Jadi, untuk membuat komputer, seseorang harus membuat IC sampai sepersekian nano seperti current PC, bagaimana mungkin pada zaman WWII orang bisa membuat komputer kalau begini? Kalau begini kejadiannya saya juga kagum! Ini keliru, komputer adalah sesuatu yang hardware-agnostic, yang penting itu arsitekturnya, bukan bagaimana mengimplementasikan arsitektur. Gerbang AND atau OR nggak harus pakai transistor silikon! Kalau pada perang dunia II belum ada transistor, pake aja 'transistor' tabung, nggak ada yang aneh di sini.
Mungkin yang mas Dicky maksud dengan Ada banyak orang suka PC, tapibelum tentu suka pemrograman adalah yang suka PC hanya sebagai
Spectactor doank, tapi kalo disuruh koding, males? begitu kan? :DDilemma yang sering dialami oleh mahasiswa fakultas ilmu komputer.. dia suka komputer (gaming, editing, deface situs) dan berniat menjadi pakar komputer, pas bertemu dengan koding, langsung deh.. salah jurusan.
regards,Dicky Arinal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-21 Terurut Topik Felix Halim

On 5/21/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote:
 On 5/21/06, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Untuk menentukan suatu program benar atau salah, Judge menggunakan
  Test Cases (just like how developers testing their program). Jadi juri
  biasanya punya Test Cases yang bisa mengeksploitasi bug di problem
  tersebut. Nah, jika peserta mengirim solusinya, si judge tinggal
  nge-run saja program dari si peserta, lalu dimasukkan input test cases
  dari juri. Jika semua test cases lolos, maka program peserta tersebut
  dianggap benar. Peserta mendapat nilai untuk problem tersebut.

 Bukan generate random cases yah?

Biasanya Test Cases yang paling menjebak tidak tergenerate dari Random Cases :D

Di TopCoder, ada satu session khusus namanya Challenge Phase dimana
sesama coder bisa nge-challenge coding coder lain, dengan cara
memberikan TestCase ke program orang yang mau di challenge... Kalo
programnya outputnya ngaco, berarti Challenge Successful, maka si
challenger dapet 50 points, dan si defender hilang pointnya semua
untuk problem tersebut.

  Hanya geek yang suka. di binus sendiri aja peminatnya dikit sekali,
  padahal mahasiswa computer science nya ribuan. FYI, PC ini sebenarnya
  adalah mempertandingkan skills2 yang didapet dari courses yang ada di
  universitas: kayak course Data Structure  Algorithms, course
  Artificial Intelligence, Number Theory, Numerical Methods, Linear
  Algebra, C Programming, etc...

 Hehhe.. ga usah maksa common people untuk menyukai hal2 teknis.. hal2 teknis
 itu high barrier to entry, cuma utk beberapa orang dan sebagian (besar)
 orang universitas itu cuma mau cari nilai, mana ada yang suka ama numerical
 methods, calculus, algebra.. beberapa dari mereka mungkin dapet A, tapi 'A'
 nya itu yaa cuma buat ujian aja. Saya rasa ini berlaku global, ga cuma di
 Indo.

Betul sekali, itulah yang terasa di kampus saya.
Tapi kalo orang yang dapet A itu mustinya memang jago.
Kalo ternyata tidak, berarti ada yang salah dengan penilaian di Universitasnya.


 Kalau suatu saat pemrograman menjadi populer di Indonesia, nanti tidak ada
 Indonesian Idol, adanya Indonesian Coder, yang jadi jurinya tokoh IT
 Indonesia kayak Pak BR, Pak Onno, dan mungkin kalo Pak Patriawan kalau sudah
 pulang dari SV.. :)

Untuk menjadi bintang coder, harus juara di TopCoder.
Kalau tidak, saya rasa belum bisa diakui sebagai bintang coder sungguhan.

Bintang coder sekarang adalah Petr, lihat di http://www.topcoder.com/tc
Bagian Top 10 kanan itulah Bintang Coder dunia.
Coba Googling nama mereka satu persatu, udah juara PC ribuan kali
sejak kecil. (hiperbola)

  Kayaknya butuh banyak seminar tentang PC agar masyarakat indo
  mengerti apa itu PC, dan mulai menyukai PC seperti menyukai game
  tembak tembakan babi buta gitu. Kalao bisa seperti ini, semua hambatan
  hilang deh.

 Ada banyak orang suka PC, tapi belum tentu suka pemrograman, dan beberapa
 orang yang suka pemrograman belum tentu suka computer science. Cuma creame
 de la creame yang mengetahui dyamic programming, memoization, automata dan
 sebagainya.

Oh, kalo suka PC, pasti nantinya akan menyukai semua computer science
stuffs, bahkan bakal menyesal karena tidak mempelajari mathematics
secara serius waktu kecil!

Menyukai disini dalam arti bisa meng-appreciate computer science
stuff, betapa susahnya itu dibuat, tapi belum tentu terjun ke semua
computer science stuffs karena teralu luas. Keliatannya kata
mengagummi lebih tepat disini :)

Mungkin yang mas Dicky maksud dengan Ada banyak orang suka PC, tapi
belum tentu suka pemrograman adalah yang suka PC hanya sebagai
Spectactor doank, tapi kalo disuruh koding, males? begitu kan? :D
Tapi kalo yang benar2 suka PC sampai ikut PC, sudah pasti dia suka
Pemogramman juga. (PC disini adalah Programming Contest!)

Felix Halim

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-21 Terurut Topik m.c. cptrwn

Felix Halim wrote:
 On 5/21/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote:
  On 5/21/06, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Untuk menentukan suatu program benar atau salah, Judge menggunakan
   Test Cases (just like how developers testing their program). Jadi juri
   biasanya punya Test Cases yang bisa mengeksploitasi bug di problem
   tersebut. Nah, jika peserta mengirim solusinya, si judge tinggal
   nge-run saja program dari si peserta, lalu dimasukkan input test cases
   dari juri. Jika semua test cases lolos, maka program peserta tersebut
   dianggap benar. Peserta mendapat nilai untuk problem tersebut.
 
  Bukan generate random cases yah?

 Biasanya Test Cases yang paling menjebak tidak tergenerate dari Random Cases 
 :D

 Di TopCoder, ada satu session khusus namanya Challenge Phase dimana
 sesama coder bisa nge-challenge coding coder lain, dengan cara
 memberikan TestCase ke program orang yang mau di challenge... Kalo
 programnya outputnya ngaco, berarti Challenge Successful, maka si
 challenger dapet 50 points, dan si defender hilang pointnya semua
 untuk problem tersebut.

btw thanks atas informasinya.

tadinya saya kira soalnya itu mirip2 membangun sistem sehingga bisa
coding lebih dari 5000-10,000 lines :))

Challenge coding orang lainya menggunakan apa ? boundary checking ?
berapa permutation ? apakah dinilai juga program yg paling efisien dan
memakan paling sedikit cpu cycle ?



   Hanya geek yang suka. di binus sendiri aja peminatnya dikit sekali,
   padahal mahasiswa computer science nya ribuan. FYI, PC ini sebenarnya
   adalah mempertandingkan skills2 yang didapet dari courses yang ada di
   universitas: kayak course Data Structure  Algorithms, course
   Artificial Intelligence, Number Theory, Numerical Methods, Linear
   Algebra, C Programming, etc...
 
  Hehhe.. ga usah maksa common people untuk menyukai hal2 teknis.. hal2 teknis
  itu high barrier to entry, cuma utk beberapa orang dan sebagian (besar)
  orang universitas itu cuma mau cari nilai, mana ada yang suka ama numerical
  methods, calculus, algebra.. beberapa dari mereka mungkin dapet A, tapi 'A'
  nya itu yaa cuma buat ujian aja. Saya rasa ini berlaku global, ga cuma di
  Indo.

 Betul sekali, itulah yang terasa di kampus saya.
 Tapi kalo orang yang dapet A itu mustinya memang jago.
 Kalo ternyata tidak, berarti ada yang salah dengan penilaian di 
 Universitasnya.


  Kalau suatu saat pemrograman menjadi populer di Indonesia, nanti tidak ada
  Indonesian Idol, adanya Indonesian Coder, yang jadi jurinya tokoh IT
  Indonesia kayak Pak BR, Pak Onno, dan mungkin kalo Pak Patriawan kalau sudah
  pulang dari SV.. :)

 Untuk menjadi bintang coder, harus juara di TopCoder.
 Kalau tidak, saya rasa belum bisa diakui sebagai bintang coder sungguhan.


mungkin kalo ada PC di Indonesia, dosenya felix seperti mark p.e.
kandidat yg bagus untuk jadi juri :)

 Oh, kalo suka PC, pasti nantinya akan menyukai semua computer science
 stuffs, bahkan bakal menyesal karena tidak mempelajari mathematics
 secara serius waktu kecil!

 Menyukai disini dalam arti bisa meng-appreciate computer science
 stuff, betapa susahnya itu dibuat, tapi belum tentu terjun ke semua
 computer science stuffs karena teralu luas. Keliatannya kata
 mengagummi lebih tepat disini :)

he he .. iya saya setuju point ini. point dimana CS sangat dan terlalu
luas itu benar sekali , sampai kadang2 saya mikir kenapa gak semua anak
sma saja terjun ke CS karena peluangnya limitless.
 

-mcp

X-Google-Language: INDONESIAN,ASCII-7-bit
Received: by 10.11.53.63 with SMTP id b63mr98873cwa;
Sun, 21 May 2006 04:08:07 -0700 (PDT)
X-Google-Token: XAd97wwAAABSzHH6i-zch1sxWkMFrU4i
Received: from 71.135.47.95 by g10g2000cwb.googlegroups.com with HTTP;
Sun, 21 May 2006 11:08:07 + (UTC)
From: m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia teknologia@googlegroups.com
Subject: Re: Sharing tentang Programming Competition
Date: Sun, 21 May 2006 11:08:07 -
Message-ID: [EMAIL PROTECTED]
References: [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
User-Agent: G2/0.2
X-HTTP-UserAgent: Mozilla/5.0 (Windows; U; Windows NT 5.0; en-US; rv:1.8.0.3) 
Gecko/20060426 Firefox/1.5.0.3,gzip(gfe),gzip(gfe)
Mime-Version: 1.0
Content-Type: text/plain

Felix Halim wrote:
 On 5/21/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote:
  On 5/21/06, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Untuk menentukan suatu program benar atau salah, Judge menggunakan
   Test Cases (just like how developers testing their program). Jadi juri
   biasanya punya Test Cases yang bisa mengeksploitasi bug di problem
   tersebut. Nah, jika peserta mengirim solusinya, si judge tinggal
   nge-run saja program dari si peserta, lalu dimasukkan input test cases
   dari juri. Jika semua test cases lolos, maka program peserta tersebut
   dianggap benar. Peserta mendapat nilai untuk problem tersebut.
 
  Bukan generate random cases yah?

 Biasanya 

[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-21 Terurut Topik Felix Halim

On 5/21/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Biasanya Test Cases yang paling menjebak tidak tergenerate dari Random 
  Cases :D
 
  Di TopCoder, ada satu session khusus namanya Challenge Phase dimana
  sesama coder bisa nge-challenge coding coder lain, dengan cara
  memberikan TestCase ke program orang yang mau di challenge... Kalo
  programnya outputnya ngaco, berarti Challenge Successful, maka si
  challenger dapet 50 points, dan si defender hilang pointnya semua
  untuk problem tersebut.

 btw thanks atas informasinya.

 tadinya saya kira soalnya itu mirip2 membangun sistem sehingga bisa
 coding lebih dari 5000-10,000 lines :))

Ini mungkin PC untuk bagian Development Competition nya TopCoder. Tipe
PC ini berbeda dengan yang PC untuk bagian Algorithms Competition.
Untuk Development Competition bisa jadi 5000 sampe 10,000 baris. Mas
Sindunata Sudarmaji bisa ditanyain lebih lanjut...  tapi untuk
Algorithms Competition rata2 paling 60 baris untuk 1 soal Algorithms
(biasanya sekali lomba TopCoder kasih 3 soal Algorithms untuk di solve
dalam 75 menit).


 Challenge coding orang lainya menggunakan apa ? boundary checking ?

Setiap soal Algorithm competition selalu ada input output format yang
diberitahu di problem statementnya.

Kita nge challenge code orang lain kalau:
1. keliatan bug yang jelas
contohnya, kurang pengecekan untuk kondisi tertentu. Maka kita
challenge dengan input yang tidak dihandle oleh orang tersebut,
otomatis programnya pasti outputnya ngaco :D biasanya justru banyak
sekali kondisi kondisi yang sangat kecil yang terlupakan oleh
programmer... (karena disepelekan). Disitulah kita bisa cari points,
challenge coder yang gak baca soal dengan teliti ato emang salah ketik
:D

2. orangnya salah make algorithm
kalo input rangenya misalkan n = 1000. tapi di coding orang tersebut
ada begini:
for i = 1 .. n
  for j = 1.. n
for k = 1..n
  do abcdef;
Nah udah pasti gagal tuh algoritma, karena untuk n nya 1000 pasti dia
berjalan 1000,000,000 kali looping dan karena komputer TopCoder dalam
2 detik hanya bisa looping sebanyak 50 jutaan, yah pasti coding orang
tersebut berjalan lebih dari 2 detik (50 detik tepatnya). Maka,
challenge aja dengan input sebesar 1000, pasti programnya TimeLimit
(timelimit itu kalo program berjalan lebih lama dari 2 detik, maka
dianggap salah).

untuk solve problem yang inputnya n=1000 harus pake algo yang lebih
kecil dari O(N^2).

3. Tricky cases
kalo kita punya testcase yang tricky abis, kita bisa gambling nge
challenge orang pake tricky cases kita :D


 berapa permutation ? apakah dinilai juga program yg paling efisien dan
 memakan paling sedikit cpu cycle ?

Asalkan untuk semua input yang dicobakan ke program peserta tersebut
semua berjalan kurang dari 2 detik  semuanya produce correct output,
maka programnya dianggap benar.


  Untuk menjadi bintang coder, harus juara di TopCoder.
  Kalau tidak, saya rasa belum bisa diakui sebagai bintang coder sungguhan.

 mungkin kalo ada PC di Indonesia, dosenya felix seperti mark p.e.
 kandidat yg bagus untuk jadi juri :)

saya cuman bisa coding, mana bisa jadi dosen :P

  Menyukai disini dalam arti bisa meng-appreciate computer science
  stuff, betapa susahnya itu dibuat, tapi belum tentu terjun ke semua
  computer science stuffs karena teralu luas. Keliatannya kata
  mengagummi lebih tepat disini :)

 he he .. iya saya setuju point ini. point dimana CS sangat dan terlalu
 luas itu benar sekali , sampai kadang2 saya mikir kenapa gak semua anak
 sma saja terjun ke CS karena peluangnya limitless.

Terutama kalo udah ngeliat program2 open-source yang canggih canggih..
pasti ada rasa kagum di hati ini. Tapi bagi yang bukan pencinta
pemograman mungkin program opensource yang canggih itu terlihat biasa
saja.

Btw, Lihat dibawah... kok gmail ngeproduce junk kayak gini yah?
Messagenya jadi dobel semua...

Felix Halim


 -mcp

 X-Google-Language: INDONESIAN,ASCII-7-bit
 Received: by 10.11.53.63 with SMTP id b63mr98873cwa;
 Sun, 21 May 2006 04:08:07 -0700 (PDT)
 X-Google-Token: XAd97wwAAABSzHH6i-zch1sxWkMFrU4i
 Received: from 71.135.47.95 by g10g2000cwb.googlegroups.com with HTTP;
 Sun, 21 May 2006 11:08:07 + (UTC)
 From: m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED]
 To: teknologia teknologia@googlegroups.com
 Subject: Re: Sharing tentang Programming Competition
 Date: Sun, 21 May 2006 11:08:07 -
 Message-ID: [EMAIL PROTECTED]
 References: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
 User-Agent: G2/0.2
 X-HTTP-UserAgent: Mozilla/5.0 (Windows; U; Windows NT 5.0; en-US; rv:1.8.0.3) 
 Gecko/20060426 Firefox/1.5.0.3,gzip(gfe),gzip(gfe)
 Mime-Version: 1.0
 Content-Type: text/plain

 Felix Halim wrote:
  On 5/21/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote:
   On 5/21/06, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote:
Untuk menentukan suatu program benar atau salah, Judge menggunakan
Test Cases (just like how developers testing 

[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-21 Terurut Topik m.c. cptrwn

Felix Halim wrote:
 On 5/21/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Biasanya Test Cases yang paling menjebak tidak tergenerate dari Random 
   Cases :D


 Kita nge challenge code orang lain kalau:
 1. keliatan bug yang jelas
 contohnya, kurang pengecekan untuk kondisi tertentu. Maka kita
 challenge dengan input yang tidak dihandle oleh orang tersebut,
 otomatis programnya pasti outputnya ngaco :D biasanya justru banyak
 sekali kondisi kondisi yang sangat kecil yang terlupakan oleh
 programmer... (karena disepelekan). Disitulah kita bisa cari points,
 challenge coder yang gak baca soal dengan teliti ato emang salah ketik
 :D

 2. orangnya salah make algorithm
 kalo input rangenya misalkan n = 1000. tapi di coding orang tersebut
 ada begini:
 for i = 1 .. n
   for j = 1.. n
 for k = 1..n
   do abcdef;
 Nah udah pasti gagal tuh algoritma, karena untuk n nya 1000 pasti dia
 berjalan 1000,000,000 kali looping dan karena komputer TopCoder dalam
 2 detik hanya bisa looping sebanyak 50 jutaan, yah pasti coding orang
 tersebut berjalan lebih dari 2 detik (50 detik tepatnya). Maka,
 challenge aja dengan input sebesar 1000, pasti programnya TimeLimit
 (timelimit itu kalo program berjalan lebih lama dari 2 detik, maka
 dianggap salah).

 untuk solve problem yang inputnya n=1000 harus pake algo yang lebih
 kecil dari O(N^2).

 3. Tricky cases
 kalo kita punya testcase yang tricky abis, kita bisa gambling nge
 challenge orang pake tricky cases kita :D


Sip sip ... good sharing ! ada contoh tricky case ?

Btw gantian sharing :)) , kalau di qa cycle pada produk real time ,
tricky case ini bisa merupakan 'combination of events' yang tidak
dihandle oleh systems dan mengakibatkan chain of reactios.

Ada beberapa hal yang harus di-exploit oleh engineer :
1. task prioritization (semaphore)
2. cpu utilization
3. memory (leaks,consumptions,etc).

contoh yang paling sederhana adalah hanya jika menggunakan printf()
untuk logging messages. Dalam sistem apapun jika tidak ada fungsi
kontrol (buffered) untuk memprint log message, dijamin cpu utilisasi
bisa tinggi.

Dan jika cpu utilisasi tinggi, biasanya hanya task tertentu yg
menguasai cpu, sementara task lain yg bertugas untuk mengontrol
system,networks atau forwarding packet terhenti. Walhasil , triple
effects , networks down/router crash.


  mungkin kalo ada PC di Indonesia, dosenya felix seperti mark p.e.
  kandidat yg bagus untuk jadi juri :)

 saya cuman bisa coding, mana bisa jadi dosen :P

maksud saya jugdnya pak mark p.e. sang dosen binus  (mudah2an felix
kenal) :)


   Menyukai disini dalam arti bisa meng-appreciate computer science
   stuff, betapa susahnya itu dibuat, tapi belum tentu terjun ke semua
   computer science stuffs karena teralu luas. Keliatannya kata
   mengagummi lebih tepat disini :)
 
  he he .. iya saya setuju point ini. point dimana CS sangat dan terlalu
  luas itu benar sekali , sampai kadang2 saya mikir kenapa gak semua anak
  sma saja terjun ke CS karena peluangnya limitless.

 Terutama kalo udah ngeliat program2 open-source yang canggih canggih..
 pasti ada rasa kagum di hati ini. Tapi bagi yang bukan pencinta
 pemograman mungkin program opensource yang canggih itu terlihat biasa
 saja.


Kalau dari pengalaman saya, kadang2 bukan hanya programer senior yang
bikin hasil produk bagus tapi yg terpenting adalah software engineering
management dan teamwork, dalam kasus ini saya merefer ke real time
produk yang punya 5-10 juta codes :)

-mcp

X-Google-Language: INDONESIAN,ASCII-7-bit
Received: by 10.11.53.63 with SMTP id b63mr101835cwa;
Sun, 21 May 2006 07:45:03 -0700 (PDT)
X-Google-Token: HOwNhQwAAADmn9FjNAMJyLk-PJYWLsAR
Received: from 71.135.47.95 by j73g2000cwa.googlegroups.com with HTTP;
Sun, 21 May 2006 14:45:03 + (UTC)
From: m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia teknologia@googlegroups.com
Subject: Re: Sharing tentang Programming Competition
Date: Sun, 21 May 2006 14:45:03 -
Message-ID: [EMAIL PROTECTED]
In-Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
References: [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
User-Agent: G2/0.2
X-HTTP-UserAgent: Mozilla/5.0 (Windows; U; Windows NT 5.0; en-US; rv:1.8.0.3) 
Gecko/20060426 Firefox/1.5.0.3,gzip(gfe),gzip(gfe)
Mime-Version: 1.0
Content-Type: text/plain

Felix Halim wrote:
 On 5/21/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Biasanya Test Cases yang paling menjebak tidak tergenerate dari Random 
   Cases :D


 Kita nge challenge code orang lain kalau:
 1. keliatan bug yang jelas
 contohnya, kurang pengecekan untuk kondisi tertentu. Maka kita
 challenge dengan input yang tidak dihandle oleh orang tersebut,
 otomatis programnya pasti outputnya ngaco :D biasanya justru banyak
 sekali kondisi kondisi yang sangat kecil yang terlupakan oleh
 programmer... (karena disepelekan). Disitulah kita bisa cari points,
 challenge coder yang gak baca soal 

[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-20 Terurut Topik Felix Halim


On 5/16/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote:

Sebenarnya saya pingin tau.. misalkan Alan Turing ikutan kompetisi kayak
ginian, apa dia bisa menang? Masalahnya ada pada waktu sih.. sempit sekali.
Kalau real world problem kan bisa di solve dengan waktu yang manusiawi
CMIIW.


Problem2 yang di design di programming contest itu solvable untuk
waktu yang dikasih. Kalau alasannya adalah waktunya sempit, semua
contestant juga mempunyai waktu yang sempit yang sama :D, sekarang
tinggal masalah siapa yang bisa memanfaatkan waktu yang sempit
tersebut untuk memikirkan solusi dari problem tersebut dan code it
without a single error. Yup, without bug (the output must be match
exactly to the given format).

Tapi biasanya untuk dapet solusinya aja udah setengah mati, banyakan
bengong-bengong buangin waktu mikirin solusinya :D, setelah dapet,
codingnya sebentar paling 30 barisan.


Lix, kamu kalau baca buku kayak MIT Press' Intro to Algorithm atau Donald
Knuth's Algorithm apakah definisi2 formal penuh dengan persamaan
matematikanya juga dilahap?


Saya baca buku Intro to Algorithms by CLR, persamaan matematikanya
saya baca semampu saya. Kalo gak ngerti diskip.. mudah2an beberapa
tahun lagi mengerti maksudnya apa :D

Kalo Donald Knuth itu udah jereng deh bacanya, keliatannya teralu
dalem. Yang Intro to Algorithms itu jauh lebih manusiawi.

Itu buku cocok tuch untuk programming contest sebagai background +
collection of algorithms.

Kalo mau dapet tips lebih banyak lagi, lihat website koko saya:

http://www.comp.nus.edu.sg/~stevenha/programming/acmoj.html

disitu direkomendasiin buku2 yang bagus untuk programming contest,
serta beberapa hints untuk solving problems di UVA
(http://acm.uva.es/p).

Felix Halim
X-Google-Language: INDONESIAN,ASCII-7-bit
Received: by 10.54.68.5 with SMTP id q5mr149665wra;
   Sat, 20 May 2006 09:52:42 -0700 (PDT)
Return-Path: [EMAIL PROTECTED]
Received: from nz-out-0102.google.com ([64.233.162.202])
   by mx.googlegroups.com with ESMTP id v23si425165cwb.2006.05.20.09.52.41;
   Sat, 20 May 2006 09:52:42 -0700 (PDT)
Received-SPF: pass (googlegroups.com: domain of [EMAIL PROTECTED] designates 
64.233.162.202 as permitted sender)
DomainKey-Status: good (test mode)
Received: by nz-out-0102.google.com with SMTP id 16so44085nzp
   for teknologia@googlegroups.com; Sat, 20 May 2006 09:52:41 -0700 (PDT)
DomainKey-Signature: a=rsa-sha1; q=dns; c=nofws;
   s¾ta; d=gmail.com;
   
h=received:message-id:date:from:to:subject:in-reply-to:mime-version:content-type:content-transfer-encoding:content-disposition:references;
   
b=ZflKaKuC4U1gS/hWL2GR8KXn4KDaf75rw0MQvPS8LGNjjjN4xpYz+++4bbV5HYro+tA89sOQAdVGSEXBZYrsHFlhpK2XX/EcwDyzU7BTY/x4GUg+wLCzyqjyPvFAIT5zkR0H+FWoqovAUYxD8M8HAZbuzz9eg3dVSLGBcZ3b9tsReceived:
 by 10.36.41.3 with SMTP id o3mr1797279nzo;
   Sat, 20 May 2006 09:52:41 -0700 (PDT)
Received: by 10.36.134.19 with HTTP; Sat, 20 May 2006 09:52:41 -0700 (PDT)
Message-ID: [EMAIL PROTECTED]
Date: Sat, 20 May 2006 23:52:41 +0700
From: Felix Halim [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia@googlegroups.com
Subject: Re: [teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition
In-Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
Mime-Version: 1.0
Content-Type: text/plain
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable
References: [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]

On 5/16/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote:

Sebenarnya saya pingin tau.. misalkan Alan Turing ikutan kompetisi kayak
ginian, apa dia bisa menang? Masalahnya ada pada waktu sih.. sempit sekali.
Kalau real world problem kan bisa di solve dengan waktu yang manusiawi
CMIIW.


Problem2 yang di design di programming contest itu solvable untuk
waktu yang dikasih. Kalau alasannya adalah waktunya sempit, semua
contestant juga mempunyai waktu yang sempit yang sama :D, sekarang
tinggal masalah siapa yang bisa memanfaatkan waktu yang sempit
tersebut untuk memikirkan solusi dari problem tersebut dan code it
without a single error. Yup, without bug (the output must be match
exactly to the given format).

Tapi biasanya untuk dapet solusinya aja udah setengah mati, banyakan
bengong-bengong buangin waktu mikirin solusinya :D, setelah dapet,
codingnya sebentar paling 30 barisan.


Lix, kamu kalau baca buku kayak MIT Press' Intro to Algorithm atau Donald
Knuth's Algorithm apakah definisi2 formal penuh dengan persamaan
matematikanya juga dilahap?


Saya baca buku Intro to Algorithms by CLR, persamaan matematikanya
saya baca semampu saya. Kalo gak ngerti diskip.. mudah2an beberapa
tahun lagi mengerti maksudnya apa :D

Kalo Donald Knuth itu udah jereng deh bacanya, keliatannya teralu
dalem. Yang Intro to Algorithms itu jauh lebih manusiawi.

Itu buku cocok tuch untuk programming contest sebagai background +
collection of algorithms.

Kalo mau dapet tips lebih banyak lagi, lihat website koko saya:

http://www.comp.nus.edu.sg/~stevenha/programming/acmoj.html

disitu direkomendasiin buku2 yang bagus untuk programming contest,
serta beberapa hints untuk solving

[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-20 Terurut Topik m.c. cptrwn

Felix Halim wrote:
 On 5/16/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sebenarnya saya pingin tau.. misalkan Alan Turing ikutan kompetisi kayak
  ginian, apa dia bisa menang? Masalahnya ada pada waktu sih.. sempit sekali.
  Kalau real world problem kan bisa di solve dengan waktu yang manusiawi
  CMIIW.

 Problem2 yang di design di programming contest itu solvable untuk
 waktu yang dikasih. Kalau alasannya adalah waktunya sempit, semua
 contestant juga mempunyai waktu yang sempit yang sama :D, sekarang
 tinggal masalah siapa yang bisa memanfaatkan waktu yang sempit
 tersebut untuk memikirkan solusi dari problem tersebut dan code it
 without a single error. Yup, without bug (the output must be match
 exactly to the given format).

 Tapi biasanya untuk dapet solusinya aja udah setengah mati, banyakan
 bengong-bengong buangin waktu mikirin solusinya :D, setelah dapet,
 codingnya sebentar paling 30 barisan.


Hmmm, cuman 30 baris ?  lalu bagaimana si judge bisa menentukan siapa
yg paling baik jika jawabanya singkat ? Apakah soal2nya sedikit banyak
pernah dibahas di buku tertentu ?

Oh ya, hambatan di bidang programming contest ini apa sich ? Apakah
Fokus untuk persiapan ? stress menghadapi  unpredictable questions ?

Saya lihat kontesnya mirip2 dengan ccie labs dimana mikir untuk
solusinya yg lama sementara  waktu yg diiberikan singkat. cmiiw.

-mcp


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-20 Terurut Topik Felix Halim
.google.com with SMTP id z31so539737nzd
   for teknologia@googlegroups.com; Sat, 20 May 2006 19:57:27 -0700 (PDT)
DomainKey-Signature: a=rsa-sha1; q=dns; c=nofws;
   s¾ta; d=gmail.com;
   
h=received:message-id:date:from:to:subject:in-reply-to:mime-version:content-type:content-transfer-encoding:content-disposition:references;
   
b=rWyR03XsbH6H7BS3rWSjmUZ6HGRXYwmDqI/QiPjNsjm1XF5rkNAVAJshTL3U4oOd6h2naNajzzuLueAvO2NEG9Ll+/mYYeKHT4zPN0Fw0TABkBXC93+/IUmbO01tZZocxwGzVsZnJYZduO66L3WR1gN7wfiomLOdQrSFGrtlxWwReceived:
 by 10.36.38.12 with SMTP id l12mr3423048nzl;
   Sat, 20 May 2006 19:57:27 -0700 (PDT)
Received: by 10.36.134.19 with HTTP; Sat, 20 May 2006 19:57:27 -0700 (PDT)
Message-ID: [EMAIL PROTECTED]
Date: Sun, 21 May 2006 09:57:27 +0700
From: Felix Halim [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia@googlegroups.com
Subject: Re: [teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition
In-Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
Mime-Version: 1.0
Content-Type: text/plain
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable
References: [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]

On 5/21/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

Hmmm, cuman 30 baris ?  lalu bagaimana si judge bisa menentukan siapa
yg paling baik jika jawabanya singkat ? Apakah soal2nya sedikit banyak
pernah dibahas di buku tertentu ?


Untuk menentukan suatu program benar atau salah, Judge menggunakan
Test Cases (just like how developers testing their program). Jadi juri
biasanya punya Test Cases yang bisa mengeksploitasi bug di problem
tersebut. Nah, jika peserta mengirim solusinya, si judge tinggal
nge-run saja program dari si peserta, lalu dimasukkan input test cases
dari juri. Jika semua test cases lolos, maka program peserta tersebut
dianggap benar. Peserta mendapat nilai untuk problem tersebut.

contoh soal gampang yang bisa disolve dalam  30 baris:
soal: http://acm.uva.es/p/v4/424.html
jawaban : http://felix-halim.net/oj/424.php

satu lagi yang menarik, house of santa claus untuk belajar recursion:
soal: http://acm.uva.es/p/v2/291.html
jawaban: http://felix-halim.net/oj/291.php

tapi biasanya problem2 yang ada di TopCoder itu requires Dynamic
Programming kayak soal Arbitrage ini (susah):
soal: http://acm.uva.es/p/v1/104.html
jawaban: http://felix-halim.net/oj/104.php

Untuk soal tipe2 lainnya (Recursion, BFS, Graph), bisa diliat di:
http://felix-halim.net/oj/tutorials.php

Btw, 30 LOC yang saya maksud itu untuk coding algonya, saya tidak
menghitung LOC untuk baca inputnya. Kalo mo diitung keseluruhan,
biasanya 60 baris (30 barisnya itu coding algo nya, 30 baris lagi itu
coding untuk baca input).



Oh ya, hambatan di bidang programming contest ini apa sich ? Apakah
Fokus untuk persiapan ? stress menghadapi  unpredictable questions ?


Hambatan di bidang programming contest adalah (IMHO):
1. kurangnya waktu latihan
skill untuk sukses si programming competition gak jauh beda dengan
skill yang dibutuhkan untuk sukses di dunia sepakbola (kebetulan saya
penggemar bola juga).

jadi, untuk suatu pemain sepakbola supaya sukses, dibutuhkan latihan
yang intensif, dan biasanya sejak anak2 sudah dilatih cara gocek, cara
dribble, cara nge-shoot, cara team-works, oper one-two, etc...
sehingga pas masa2 gemilangnya menjadi yang terbaik.

untuk programming contest (PC) pun begitu. cara ngesolve problem
Greedy, cara ngesolve problem Graph, problem Net-flow, problem Dynamic
Programming, problem Ad-Hoc, etc... nah semakin banyak latihan, maka
akan semakin mahir dalam menggocek bola, dalam PC akan semakin cepat
dia bisa nge solve problem (otomatis jumlah problems yang bisa di
solve semakin banyak, dan problem yang susah bisa dikerjakan dengan
gampang oleh yang skillful ini).

2. Fasilitas kurang memadai  kurangnya publikasi

Di Indo hanya segelintir) anak2 indo yang tahu PC sejak waktu SMA
(yang mengikuti Tim Olimpiade Komputer Indonesia). Beberapa pada tahu
PC sejak masuk Kuliah dan sisanya biasanya gak ada yang tahu apa itu
PC... (coba bikin polling di milist ini, siapa yang tahu ttg PC, siapa
yang enggak). - ini gara2 kurangnya publikasi... berita berita di
indo kebanyakan berita selebritis, berita orang ngerampok, pembunuhan,
etc... sampe saya aja males bukanya. Masih belum ada suatu media kayak
koran PC - kalo koran bola udah banyak :D

Kalaupun publikasinya sudah mantap, udah ada Koran Programming
Contest tapi itu pun belum cukup. Coba saja hitung berapa banyak anak
SMA yang punya komputer pribadi dirumah dan bisa internet untuk
solving problems di UVA? ato di TopCoder tiap minggu (gak harus hari
minggu loh yah)? - nah kalo ini kurang fasilitas.


3. sangat sedikit peminatnya

Hanya geek yang suka. di binus sendiri aja peminatnya dikit sekali,
padahal mahasiswa computer science nya ribuan. FYI, PC ini sebenarnya
adalah mempertandingkan skills2 yang didapet dari courses yang ada di
universitas: kayak course Data Structure  Algorithms, course
Artificial Intelligence, Number Theory, Numerical Methods, Linear
Algebra

[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-20 Terurut Topik Dicky Arinal
On 5/21/06, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote:
Untuk menentukan suatu program benar atau salah, Judge menggunakanTest Cases (just like how developers testing their program). Jadi juribiasanya punya Test Cases yang bisa mengeksploitasi bug di problemtersebut. Nah, jika peserta mengirim solusinya, si judge tinggal
nge-run saja program dari si peserta, lalu dimasukkan input test casesdari juri. Jika semua test cases lolos, maka program peserta tersebutdianggap benar. Peserta mendapat nilai untuk problem tersebut.
Bukan generate random cases yah? Hanya geek yang suka. di binus sendiri aja peminatnya dikit sekali,
padahal mahasiswa computer science nya ribuan. FYI, PC ini sebenarnyaadalah mempertandingkan skills2 yang didapet dari courses yang ada diuniversitas: kayak course Data Structure  Algorithms, courseArtificial Intelligence, Number Theory, Numerical Methods, Linear
Algebra, C Programming, etc...Hehhe.. ga usah maksa common people untuk menyukai hal2 teknis.. hal2 teknis itu high barrier to entry, cuma utk beberapa orang dan sebagian (besar) orang universitas itu cuma mau cari nilai, mana ada yang suka ama numerical methods, calculus, algebra.. beberapa dari mereka mungkin dapet A, tapi 'A' nya itu yaa cuma buat ujian aja. Saya rasa ini berlaku global, ga cuma di Indo. 
Kalau suatu saat pemrograman menjadi populer di Indonesia, nanti tidak ada Indonesian Idol, adanya Indonesian Coder, yang jadi jurinya tokoh IT Indonesia kayak Pak BR, Pak Onno, dan mungkin kalo Pak Patriawan kalau sudah pulang dari SV.. :)
Heran banget kenapa pada gak suka PC. pada sukanya main game CS, Dota,sekarang ada apa lagi tuh yang baru... pokoknya tembak tembakan
gitulah, gebuk2an, serang sana serang sini.Jangan salah, seandainya ada orang yang kenal programming sejak kecil, alasannya pasti mau buat game. Dan game keluaran terbaru kayak Gears of War tentu saja menggunakan teknologi grafis terkini. Bermain game memang menyenangkan, but the effort to create a game is no picnic.
Kayaknya butuh banyak seminar tentang PC agar masyarakat indomengerti apa itu PC, dan mulai menyukai PC seperti menyukai game
tembak tembakan babi buta gitu. Kalao bisa seperti ini, semua hambatanhilang deh.Ada banyak orang suka PC, tapi belum tentu suka pemrograman, dan beberapa orang yang suka pemrograman belum tentu suka computer science. Cuma creame de la creame yang mengetahui dyamic programming, memoization, automata dan sebagainya. 
regards,Dicky Arinal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-20 Terurut Topik Budi Rahardjo


On 5/21/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote:
...

Kalau suatu saat pemrograman menjadi populer di Indonesia, nanti tidak ada
Indonesian Idol, adanya Indonesian Coder, yang jadi jurinya tokoh IT
Indonesia kayak Pak BR,

...

Coding itu binatang yang berbeda. Jadi belum tentu saya cocok
untuk menjadi juri coding lho. Sekarang saja masih belajar coding lagi.
:)
Poin saya, jangan kita terpengaruh dengan publisitas yang menganggap
IT itu sama semua. Selebriti IT seperti saya ini harus di-qualify dulu :)
Jangan-jangan hanya ngomong doang. he he he.

-- budi
X-Google-Language: INDONESIAN,ASCII-7-bit
Received: by 10.54.68.12 with SMTP id q12mr161347wra;
   Sat, 20 May 2006 22:29:23 -0700 (PDT)
Return-Path: [EMAIL PROTECTED]
Received: from py-out-1112.google.com ([64.233.166.178])
   by mx.googlegroups.com with ESMTP id v23si572782cwb.2006.05.20.22.29.22;
   Sat, 20 May 2006 22:29:23 -0700 (PDT)
Received-SPF: pass (googlegroups.com: domain of [EMAIL PROTECTED] designates 
64.233.166.178 as permitted sender)
DomainKey-Status: good (test mode)
Received: by py-out-1112.google.com with SMTP id x66so787743pye
   for teknologia@googlegroups.com; Sat, 20 May 2006 22:29:22 -0700 (PDT)
DomainKey-Signature: a=rsa-sha1; q=dns; c=nofws;
   s¾ta; d=gmail.com;
   
h=received:message-id:date:from:to:subject:in-reply-to:mime-version:content-type:content-transfer-encoding:content-disposition:references;
   
b=trLTAnyrVDGlZwNc1foFkikYPFJ7YkvXJeFrAU/3H32XTKD1ierL7U4aUqP400ZVDoGjdsF/ekEcMGoMu4EiRBinQZTCezCBaZ+WhPYa1CIqPpPc+0ksdAPhOuoQ3oleqB1bY1twn2zA9wX23ze2DFcd65juNqJuTrZx63QmId8Received:
 by 10.35.127.7 with SMTP id e7mr2215626pyn;
   Sat, 20 May 2006 22:29:22 -0700 (PDT)
Received: by 10.35.122.14 with HTTP; Sat, 20 May 2006 22:29:22 -0700 (PDT)
Message-ID: [EMAIL PROTECTED]
Date: Sun, 21 May 2006 12:29:22 +0700
From: Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia@googlegroups.com
Subject: Re: [teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition
In-Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
Mime-Version: 1.0
Content-Type: text/plain
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable
References: [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]

On 5/21/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote:
...

Kalau suatu saat pemrograman menjadi populer di Indonesia, nanti tidak ada
Indonesian Idol, adanya Indonesian Coder, yang jadi jurinya tokoh IT
Indonesia kayak Pak BR,

...

Coding itu binatang yang berbeda. Jadi belum tentu saya cocok
untuk menjadi juri coding lho. Sekarang saja masih belajar coding lagi.
:)
Poin saya, jangan kita terpengaruh dengan publisitas yang menganggap
IT itu sama semua. Selebriti IT seperti saya ini harus di-qualify dulu :)
Jangan-jangan hanya ngomong doang. he he he.

-- budi

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-16 Terurut Topik Dicky Arinal
Sebenarnya saya pingin tau.. misalkan Alan Turing ikutan kompetisi kayak ginian, apa dia bisa menang? Masalahnya ada pada waktu sih.. sempit sekali. Kalau real world problem kan bisa di solve dengan waktu yang manusiawi CMIIW.
Lix, kamu kalau baca buku kayak MIT Press' Intro to Algorithm atau Donald Knuth's Algorithm apakah definisi2 formal penuh dengan persamaan matematikanya juga dilahap?


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-16 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 5/16/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sebenarnya saya pingin tau.. misalkan Alan Turing ikutan kompetisi kayak
 ginian, apa dia bisa menang? Masalahnya ada pada waktu sih.. sempit sekali.
 Kalau real world problem kan bisa di solve dengan waktu yang manusiawi
 CMIIW.

Coba lihat perjalanan karir penyanyi atau musisi:
- ada yang menjadi sohor lewat festival (dulu Harvey Maleiholo sampai
dapat predikat penyanyi festival);
- ada yang bakatnya ditemukan oleh produser;
- ada yang berkesenian lewat petualangan dari panggung ke panggung
(artis Kyai Kanjeng dan seniman pentas jalanan misalnya);
- tidak kurang juga yang berkarir dalam sunyi jauh dari hiruk-pikuk
industri massal musik seperti para jago gitar;
- ... dan lain-lain masih banyak.

Jadi tidak menjadi masalah jika Alan Turing gagal dalam kompetisi
seperti ini, seperti halnya setiap pemrogram punya jalan masing-masing
untuk menikmati dunianya. :)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---