[zamanku] Tanpa Pornografi Sekalipun, Nafsu Sex Memang Sudah Membara !!!
Tanpa Pornografi Sekalipun, Nafsu Sex Memang Sudah Membara !!! Tanpa Pornografi tidak pernah nafsu sex itu bisa hilang, karena pada dasarnya nafsu sex itu memang normal dimiliki semua mahluk bukan cuma manusia. Bedanya, hanya manusia yang harus mengekang nafsu sexnya, sedangkan binatang ataupun mahluk lain mereka bisa melampiaskannya secara alamiah tanpa kekangan. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa kejahatan atau kekerasan sex itu meningkat dengan adanya pornografi. Padahal pendapat ini sangat menyesatkan karena dari zaman dulu sebelum adanya pornografi juga kejahatan sex sudah tinggi bahkan lebih tinggi daripada sekarang, namun siapa dizaman dulu yang mencatat masalah kejahatan sex waktu itu sehingga bisa dibandingkan persentasenya dengan dizaman sekarang??? Bahkan dizaman dulu kejahatan dan kekerasan sex tidak dianggap pelanggaran hukum bahkan bukan kesalahan. Dari zaman purba, orang sudah tahu, masalah sex itu adalah masalah alamiah yang harus mencapai pemuasan, sedangkan masalah caranya itu yang kemudian menjadi bahan2 budaya masyarakatnya. Yang paling purba, pelampiasan sex itu dilakukan melalui perang tanding, dan pemenangnya yang bisa mendapatkannya, sedangkan yang kalah kalo tidak mati bisa juga melarikan diri. Tapi dengan berkembangnya budaya, kesadaran manusia juga makin berkembang, kita sadar kebutuhan sex itu bukan hanya yang kuat saja yang boleh menikmatinya tapi semua baik yang kuat maupun yang lemah harus bisa diatur untuk mendapatkan kesempatan yang sama, yaitu sama2 bisa melampiaskannya. Dari sinilah kemudian berkembang cara2 pelampiasan sex agar tidak menimbulkan kekerasan, antara lain masturbasi, pornografi dll. Jadi masturbasi dan pornografi ini hanyalah satu contoh saja cara untuk menghindarkan kekerasan pelampiasan sex, bukan menjadi penyebab meningkatnya kekerasan sex. Memahami kekerasan sex dan pelampiasan sex ini seharusnya dimulai dari dasar, yaitu dasar yang bebas dari ikatan etika atau moral. Barulah setelah bangun dasar ini dipahami, maka perkembangannya yang lebih luas ditambah aturan berupa ikatan etika dan moral yang tujuannya bukan cuma sikuat saja yang berhak untuk menikmati pelampiasan sex melainkan semua orang berhak menikmatinya. Dan demi keadilan inilah kemudian dikembangkan etika moral antara lain bahwa hubungan sex itu harus dibatasi hanya sama2 mau tanpa ada satupun pihak yang dipaksa. Atas dasar ini pula kemudian berkembang lagi UU berupa pernikahan yang tujuannya memang melindungi para pelaku itu sendiri. Betul, UU pernikahan bertujuan melindungi para pelaku yang saling melampiaskan nafsu sex-nya satu kepada yang lainnya, tapi kalo kita bisa memahami dasarnya seperti yang saya kemukakan diatas, maka kitapun akan menyadari, bahwa pelaku sex yang memang atas dasar saling menyukai meskipun tanpa diikat pernikahan sekalipun tetap harus dilindungi secara sama dengan mereka yang menikah resmi. Cobalah kita bandingkan dengan UU Syariah Islam, yang membolehkan seorang suami beristeri lebih dari satu dengan syarat sanggup secara ekonomi memberi nafkah kepada isterinya. Padahal syarat ini bukan cuma berlaku kepada seorang suami yang beristeri banyak, bahkan semua suami yang cuma punya isteri satu sekalipun syaratnya sama, yaitu harus mampu memberi nafkah kepada isterinya. Dengan kata lain, dalam ajaran Islam berlaku bahwa seorang laki2 yang tidak mampu memberi nafkah kepada isterinya tidak boleh beristri, artinya tidak boleh melampiaskan nafsu sex-nya. Tentu hal ini tidak mungkin karena akibatnya akan terjadi kekerasan sex, karena biar bagaiamanapun bisa nikah atau tidak bisa nikah nafsu sex itu perlu pelampiasan, miskin atau kaya, sama2 memerlukan pelampiasan sex, laki2 atau perempuan juga sama2 kebutuhannya akan pelampiasan sex. Salah jadinya kalo hanya orang yang mampu saja yang boleh melampiaskan sex sedangkan yang tidak mampu dilarang melampiaskan sexnya kalo berdasarkan UU Syariah ini. Ternyata Syariah Islam itu pun kemudian berkembang, dan bukan berarti mereka yang tidak mampu itu dilarang melampiaskan nafsu sex-nya, karena untuk mereka yang tidak mampu disediakan budak2 untuk melampiaskan nafsu sexnya. Celakanya, ajaran seperti ini juga ternyata jadi konyol, bagaimana mungkin orang yang tidak mampu atau lemah ekonominya bisa punya budak. Dari zaman nabi Muhammad sekalipun mereka yang bisa punya budak adalah orang kuat, adalah mereka yang kaya, mereka yang kuasa, mana mungkin si miskin bisa punya budak jelas malah jadi budak bukan memperbudak. Jadi bohong kalo dikatakan Syariah Islam itu sempurna karena tidak menjawab cara pelampiasan nafsu sex bagi mereka yang papa, tidak mampu, bukan penguasa, dan melampiaskan nafsu sex kepada budak meskipun katanya tidak diharamkan tetapi tetap hanya bisa dilakukan mereka yang kaya dan yang kuasa bukan yang miskin. Apalagi, apabila sesorang kedapatan berhubungan sex bukan dengan budaknya atau
Re: [zamanku] Siapa Pencipta Tuhan ???
Hi Mus.. Kalo 'Tuhan adalah ciptaan angan2' lalu yang menciptakan angan2 itu siapa? Manuasia-kah? Lalu siapa yang menciptakan Manusia yang bisa berangan2??? Kalo kamu berargumen manusia itu tercipta dgn sendirinya (melalui evolusi) berarti Tuhan pun sebenernya juga bisa tercipta dengan sendirinya??? Tuhan mengklaim dirinya tidak diciptakan oleh siapapun... Trus klo manusia bisa mungkin tercipta dengan sendirinya, berarti sangat mungkin dong manusia itu diciptakan. So far hanya Tuhan yang mengklaim menciptakan alam semesta termasuk manusia... tolong Mus, coba jelasin dong, yang mana dulu yg tercipta dan siapa yg menciptakan? trus istilah 'ada' dan 'tidak ada' itu kapan mulai didefinisikan??? thanks ya Mus... jawabanmu sangat di tunggu... nuril, - enjoying life with Islam. Kalo saya sih bisa pasti menjawabnya, pertanyaan siapa pencipta Tuhan? Jawabnya pasti, Tuhan adalah ciptaan angan2, Tuhan terbuat dari bahan yang persis sama dengan bahan yang membuat angan2. Hanya manusia yang memiliki angan2 saja yang bisa menciptakan Tuhan, dan jangan harap manusia yang tidak punya angan2 bisa menciptakan Tuhan. Ny. Muslim binti Muskitawati.
[zamanku] Ibu di Persimpangan Jalan
Ibu di Persimpangan Jalan Sumber : http://eramuslim.net/?buka=show_mainid=298 IBU adalah dahan pijakan anak untuk meraih pucuk kehidupannya. Bila dahan itu patah, anak akan jatuh bersamanya dan tidak akan pernah sampai di puncak. Tidak ada yang dapat mengingkari betapa pentingnya peran sosok yang kita sebut IBU. Banyak orang besar yang tampil di kancah dunia karena peran seorang ibu. Thomas Alva Edison, tentu kita semua mengenal nama ini. Penemu besar yang memiliki ribuan hak paten. Namun tahukah Anda bahwa dia hanya mengenyam dunia pendidikan formal 3 bulan? Thomas Alva Edison dikeluarkan dari sekolahnya karena gurunya beranggapan ia terlalu bodoh untuk bersekolah. Ibu Edison tidak mempercayai hal tersebut. Dengan gigih ia didik sendiri Edison di rumah. Lebih dari apa yang didapat Edison bila bersekolah, ibunya mengajarkan juga keuletan berjuang dan kemandirian. Di usia begitu muda, Edison berjualan koran untuk membiayai sendiri penelitian-penelitiannya. Bahkan di usia 10 tahun ia telah memiliki laboratorium sendiri. Bayangkan apa yang terjadi bila ibu Edison bersikap sama dengan gurunya. Mungkin listrik akan terlambat ditemukan. Dan itu berarti penemuan-penemuan yang terkait listrik juga akan terhambat. Ibu Imam Syafi’i mewakili perjuangan ibu dari tokoh-tokoh agama. Suaminya meninggal sebelum Imam Syafi’i lahir. Ia membesarkan Syafi’i sendirian. Memotivasinya untuk belajar. Usia 7 tahun Syafi’i sudah hafal Alquran. Guru-guru ia datangkan untuk mengajar Syafi’i, biarpun untuk itu ia harus bekerja keras untuk biaya belajar anaknya. Sosok ibu seperti yang kita harapkan, bukanlah hal yang mudah kita temui saat ini. Zaman berubah, permasalahan dalam mendidik anak berubah, tantangan semakin berat. Namun harapan untuk menemukan sosok ibu teladan tentu tidak memudar. Tantangan Ibu Masa Kini Ibu masa kini memiliki tanggungjawab berat. Peran ganda yang tersandang di pundaknya, antara bekerja dan mendidik anak di rumah, membuat para ibu tertatih menjalani hidupnya. Konsep pemberdayaan ibu yang digulirkan ternyata mengundang berbagai permasalahan baru. Upaya untuk meningkatkan peluang kerja bagi ibu misalnya. Tujuan dari konsep ini adalah memberdayakan perempuan secara ekonomi sehingga membuat perempuan lebih mandiri. Namun pada faktanya peran ibu yang optimal di karier, seringkali tidak diikuti peran yang optimal di rumah Dengan banyaknya ibu yang berkiprah di luar rumah mencari nafkah, peluang terjadinya disharmonisasi keluarga lebih terbuka. Ibu yang lelah pulang bekerja, lebih mudah mengalami gangguan emosi. Anak seringkali menjadi sasaran pelampiasan. Anak juga hanya mendapat waktu sisa, sehingga komunikasi seringkali terkendala. Anak-anak yang terabaikan, mendekatkan mereka pada kerusakan moral, pemakaian narkoba, dan pergaulan bebas. Di Bogor, angka ketergantungan terhadap narkoba sudah mencapai 2%, padahal ambang batas yang ditetapkan untuk nasional adalah 1,2% (Pusat Penelitian UI). Bahkan beberapa waktu lalu sebuah stasiun TV melansir penelitian di Jakarta, 800 siswa SD terlibat narkoba! Penelitian seks bebas di kota-kota besar : Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya menunjukkan angka-angka yang membuat kita terhenyak. Betapa tidak. Survei yang dilakukan pada 450 responden berusia 15-24 tahun mengatakan bahwa 16% responden berhubungan seks pada usia 13-15 tahun dan 44% berhubungan seks pada usia 16 - 18 tahun (Lembaga Penelitian Synovate, September-Oktober 2004). Hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), menyatakan pula bahwa sebanyak 85 persen remaja berusia 13-15 tahun mengaku telah berhubungan seks dengan pacar mereka. Penelitian pada 2005 itu dilakukan terhadap2.488 responden di Tasikmalaya, Cirebon, Singkawang, Palembang, dan Kupang. Sedangkan berdasarkan survey BKKBN 63% remaja SMP dan SMA di Indonesia pernah berhubungan seks. Sebanyak 21% Di antaranya melakukan aborsi. Menurut Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN, M Masri Muadz, data itu merupakan hasil survei oleh sebuah lembaga survai yang mengambil sampel di 33 provinsi di Indonesia pada 2008. Kita jadi bertanya-tanya, ada apakah dengan anak-anak kita? Bila kita kaji dengan cermat, pertanyaan ini sebenarnya salah alamat. Anak-anak kita adalah anak-anak yang sama dengan kita sewaktu masih anak-anak. Yang membedakan antara kita dan anak-anak kita sekarang adalah lingkungan yang tidak sama. Dulu di zaman kita tidak ada media massa yang bebas mengumbar pornografi. Tidak ada vcd porno yang dijual bebas di mana-mana. Tidak ada tayangan film sadis yang penuh dengan kekerasan. Dan terutama lagi, dulu kebanyakan kita masih didampingi oleh ibu. Apa hubungannya dengan ibu? Ya, dulu ibu kita masih banyak punya waktu untuk mendidik kita, mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan menunjukkan mana yang salah. Ibaratnya kita masih memiliki perisai yang melindungi kita dari berbagai hal buruk yang terjadi di sekitar kita. Sekarang, anak-anak kita
[zamanku] Re: 10 perempuan Arab paling sexy
TEPO SALIRO. Menghargai kepercayaan diri dan kepercayaan orang lain. amit-amit, kok ada postingan orang seperti Tawangalun tawanga...@... ujug-ujug nylonoh menyalahkan Bunda Maria di hari Raya Natal tanggal 25 Desember. Bunda Maria itu bagi orang Katolik adalah Bunda Suci, figur Pemimpin Suci Panutan Rohani...sebagaimana Muhammad panutan orang Islamiyah... cobalah pikir, lihat kenyataan: kalau Nabi Muhammad digambarkan mukanyaaduh..! orang-orang pada garang,.. bunuh.., bakar..gedung kedutaan dsb.nya.. TEPO SELIRO. aku bukan seorang agama katolik tapi aku bersyukur kepada Gusti Allah bahwa banyak orang Katolik sabar, damai-sejahtera penuh kasih sayang sesama manusia sebagai mana Bunda Maria...! lagi pula topiknya 10 perempuan arab paling sexy kok sampai kepada pelacur berkerudung dsb.nya...! nggak etis, nggak nyambung, nggak bermutu. nothing personal just language cross-cultural. Swd (Salam wong desa). --- In zamanku@yahoogroups.com, Tawangalun tawanga...@... wrote: Sebetulnya yang salah itu Bunda Maria yang patungnya berbaju brukut tur pakai kudung.La Muslimah itu karena ngefans dg Bunda Maria yo pasti niru gaya dandanannya.Genah pecinta Elvis lalu bajunya niru Elvis,pencinta The Beatles yo senengnya sepatu jenggel dan gondrong.Hal seperti itu jangan dilarang.Baju itu gak ada hubungan dg aklak lo.Boleh aja pelacur berbaju brukut kalau ingin gak laku. Shalom, Tawangalun. --- In zamanku@yahoogroups.com, item abu itemabu@ wrote: Ngomong2 soal pakaian, di Aceh itu ceweknya udah dipaksa pake pakaian yg Islami. Itu artinya, hehe pakaian tradisional Aceh udah ga boleh lagi dipake di Aceh. Jg di Aceh, tari tradisional Cina udah ga boleh lagi. Jadi sebetulnya Islam itu ngancurin budaya setempat. Ini jg pasti akan tjd di tiap daerah yg nerapin syariat iblis itu, kebudayaan yg ada kan dihancurkan oleh Islam, yg ada cuma budaya Islami, spt cewek hrs dikarungin pakai pakaian ala ninja, ga boleh keluar rumah tanpa ijin, anak ingusan diembatin sbg bini kesekian dll dll. Ngomong2, kemana tuh si keparat Abdurahman Wahid yg ngijinin syariat iblis di Aceh dan jg ceritanya ngijinin kebudayaan Cina lagi. Ternyata syariat iblis itu ngeharamin budaya Cina. Apa si orang ga tau diri yg cuma bisa bekoar itu lagi pinjam tangan orang lain doang dan jadi pahlawan kesiangan demi ngambil hati warga keturunan? --- On Wed, 12/23/09, mediacare mediacare@ wrote: From: mediacare mediacare@ Subject: [zamanku] 10 perempuan Arab paling sexy To: sukuku...@yahoogroups.com, zamanku@yahoogroups.com, wanita muslimah wanita-musli...@yahoogroups.com, ppiin...@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 23, 2009, 7:26 AM  Sebagian orang Indonesia banyak yang menganggap semua orang Arab itu pasti Islam, dan pasti berjilbab, berburqa dan lain sebagainya.  Link ini membuktikan lain:   http://dunia- panas.blogspot. com/2009/ 12/10-wanita- paling-sexy- di-arab.html   Facebook: Radityo Djadjoeri
[zamanku] Makna Sastra, Seringkas-ringkasnya
A. PENDAHULUAN Latar belakang Karya sastra merupakan artefak benda mati, baru mempunyai makna dan menjadi objek estetik ( Teeuw , 1978 : 191) bila di beri arti loeh manusia pembaca sebagaimana artefak peninggalan manusia purba mempunyai arti oloeh manusia puraba mempunyai arti bila di beri makna oleh arkeolog. Istilah pemberian makna tersebut di sebut konkretisasi. Dengan demikian di konkretisasi hingga dapat di pahami. Dengan rekupiperasi, makna karya sastra di rebut oleh pembaca hingga maknanya dapat di kuasai nya atau di pahami pembaca. Dengan arti yang demikian , maka konkretisasi dalam karya ssastra pemberian makna dalam karya sastra tersebut. Selain salah satu kegiatan kritik sastra yang telah di ungkapan di depan, dalam pembahasan hal ini,. Dikhususkan pada penelitian karya sastra dengan memngguankan pendekatan semiotik dan ketidak langsungan ekspresi. 2.Rumusan Masalah a. pengkajian puisi menggunakan pendekatan semiotik. b. kata kunci dalam puisi yang bisa di ketahui . c.bagaimana cara pengkajian puisi dengan ketidaklangsungan ekspresi. 3. Tujuan Adapun tujuan yang dapat di ambil dari makalah tersebut yaitu untuk mengetahui bagaimana cara pengkajian puisi dengan metode ketidaklansungan ekpresi dan pendekatan semiotik. 4. Teori dan Metode Fokus yang ingin di konstruksi dalam telaah ini adalah memuja dan mengingat Allah di dalam kumpulan sajak-sajak “Tadarus” karya A.mustofa . Bisri. Hal yang penting dalam penafsiran puisi merupakan tindak pemakaian bahasa yang di indahkan ,. bahsa yang di indahkan dalam puisi jelas memiliki perhitungan sendiri yang di lakukan oleh penyair. Pertama ; sebentuk pemakaian bahasa dalam prespektif tertentu yang menjadi perhatian penyair. Kedua; berhubungan dengan gaya bahsa puisi dalam menyikapi bahasa dalam bentuk sajak Semiotik adalah llmu yang mempelajari tentang tanda- tanda .ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau kebudayaan itu sendiri merupakan tanda- tanda. Semiotik meliputi sistem-sistem, aturan-aturan, dan kovensi-konvensi. Dalam penelitian karya sastra penelitian semiotik meliputi analis a sastra sebagai sebuah penggunaan bhasa yang tergantung pada (ditentukan) konvensi-konvensi tambahan dan meneliti ciri-cri yang menyebabkan bermacam-macam cara (modus) wacana mempunyai makna (Preminger 1974: 980).pendekatan semiotik ini ada beberapa metode yaitu pembacaan heuristik, pembacaan hermeneutik, matriks , dan intertekstual Dalam ketidaklangsungan ekspresi menurut Riffaterre (1978:2) disebabkan oleh tiga hal yaitu pergantian arti ( displacing of meanng ), penyimpangan arti ( distoring of meaning ) dan penciptaan arti (creating of meaning ) B.PEMBAHASAN 2.1. Ketidaklangsungan Ekspresi Dikemukan oleh Riffaterre (1978:1) bahwa puisi itu dari dahulu hingga sekarang selalu mengalami perubahan atau evolusi selera dan konsep estetik yang selalu berubah dari periode ke periode. Riffaterre berbicara dalam kaitangnya dengan pemaknaan puisi. Karya sastra itu merupakan ekspresi yang tidak langsung yaitu menyatakan pemikiran atau gagasan secara tidak langsung dengan cara lain. Ketdaklangsungan ekspresi menurut Riffaterre (1978:2) disebabkan oleh tiga hal yaitu pergantian arti (displacing meaning ) ,penyimpangan arti (distoring of meaning ),dan penciptaan arti ( creating of meaning ) . 2.1.1.Pergantian Arti (displacing of meaning ) Pergantian arti menurut Riffaterre(1978:2) disebabkan oleh penggunaam metafora dan metonimi dalam karya sastra. Dalam pergantian arti ini suatu kata (kiasan) bearti yang lain (tidak menurut arti sesungguhnya). Contohnya dalam sajak “Di Pelataran AgungMU Nan Lapang karya A. Mustofa. Bisri sebagai berikut : Di pelataran AgungMu nan lapang Aku setitik noda Setahi burung merpati Menempel pada pelekat Sajak tersebut mengandung metafora eksplesit yang dibandingkan (tenor) dan perbandingan (vehicle) dinyatakan. 2.1.2 Penyimpangan Arti ( distoring of meaning) Penyimpangan arti itu di sebabkan oleh tiga hal yaitu ambiguitas, kontradiksi, dan nonsense. Ambiguitas disebabkan oleh bahasa sastra yang berarti ganda (polyinterpretable), lebih-lebih bahasa puisi. Kegandaan arti itu dapat berupa kegandaan arti sebuah kata, frase , ataupun kalimat. Contoh sajak “Selamat Tahun Baru” karya A. Mustofa.Bisri : Atau kita sama dengan makhluk lain Atau bahkan lebih rendah lagi Hanya budak -budak perut dan kelamin “budak-budak perut berarti ganda meskipun arti pokoknya ' manusia merugi' yaitu manusia yang beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari biasa- biasa saja tanpa ada perubahan ke jalan yang benar. Contohya meningkatkan imam dan taqwa kepada Allah