Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI
Mungkin kalau kita pisahkan antara sistem dengan aplikasi, kita baru bisa tahu perbedaannya Pak. Saya sendiri lebih suka sistem adalah kehidupan Pak. Sistem tidak pernah diatas kertas. Fully support hanya didapat dari Top Level unit yang berkepentingan. Sedangkan dari Low Level adalah 99,9% menolak. Change behavior akan menyebabkan stagnan yang berkepanjangan, minimal akan terjadi penurunan profit perusahaan dalam 2 tahun setelah diimplementasikan. Kalau saya melihat SAP ORACLE adalah aplikasi yang memiliki sistem didalamnya. Sebuah hal baku yang digunakan untuk menyusun sebuah alur yang terintegrasi dalam teknologi informasi yang dapat menghasilkan SIM dan SIA sekaligus. Sekarang pertanyaan saya adalah apakah kita mampu menciptakan Enterprise Resources Planning kalau kita sendiri tidak berubah? Tools dapat dibeli, tapi SDM ngga bisa dibeli. Satu yang saya rasakan selama jadi warga negara Indonesia. Dari kecil sampai sekarang, saya belum pernah melihat perubahan pada : 1. Naik dan Turun kendaraan umum adalah pada halte yang telah disediakan, sampai sekarang saya selalu melihat ada dan banyak orang yang naik turun kendaraan umum dengan membahayakan dirinya dan orang lain. 2. Dilarang berhenti dan parkir ditempat yang diberikan rambu larangan. Di Pasar genjing di jalan pramuka, ada lambang dilarang berhenti, tapi saya malah melihat jejeran parkiran mobil didepan rambu larangan. 3. Nyalakan lampu besar anda disiang hari saat anda mengendarai kendaraan bermotor. Metromini, Kopaja, Mikrolet dan Bajaj ngga pernah menggunakan sen saat ingin menepikan kendaraannya. 4. Setiap kendaraan harus layak jalan dan dilengkapi oleh seluruh perlengkapan keselamatan lalu lintas, sampai sekarang saya belum pernah melihat kendaraan umum sebaik dan senyaman Shuttle Kuningan dan Busway. 5. Setiap kendaraan harus uji emisi untuk menjaga kesehatan bersama. Saya belum pernah melihat kendaraan umum yang bersih dari polusi. Hal-hal kecil yang menurut saya sangat penting, tapi mungkin untuk beberapa orang dianggap ngga penting. Dimana Sistem yang didukung oleh peraturan? Ngga guna, mohon maaf saya menggunakan ilustrasi yang terlihat OOT, tapi sebenernya itu berkaitan erat dengan sistem, dimana proses terkecil harus diangkat untuk di verifikasi. Salam, Winarto Sugondo 2009/10/16 Gianto Setiadi giantoseti...@gmail.com Ya pak, semua system harus mendapatkan support yang penuh dari top management. System yang bagus diatas kertas belum tentu bagus dalam implementasi, dibutuhkan full support dari atas dan acceptance dari bawah. Dalam implementasi system diperlukan change behavior, dan seluruh member dari organisasi tersebut harus mau berubah karena kalau kita tetap menggunakan behavior yang lama untuk menjalankan suatu system modern seperti SAP maka implementasinya akan sulit. BR, Gianto Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: winarto sugondo sugondo.wina...@gmail.com Date: Thu, 15 Oct 2009 23:19:44 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI Kira-kira berapa persen kesuksesan ERP Pak? SIA itu apa sih Pak? kalau menurut saya, kalau ngga ada supporting yang sangat keras dari Direksi, SIA hanya akan sia-sia. Dan kultur di kita adalah selalu menolak perubahan karena merasa diri sendiri adalah yang terbaik. Hanya pendapat sih. Salam, Winarto Sugondo 2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia% 40yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote: Itupun saya masih melihat banyak kekurangan. Kalau SIA diterapkan dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan mudah, misalnya melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih banyak PT/Univ yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn 1990-an :-) Setahu saya implementasi Sistem Informasi di Perguruan Tinggi terus berkembang dengan baik Pak. Mungkin masih perlu waktu ya Pak karena kan tergantung modal dan perubahan sistem yang berbeda beda tiap universitasnya. Saya masih ingat dahulu untuk kuliah S2 di akhir pekan saya harus berjuang ke pusat kota di Jakarta untuk kuliah, istri saya tahun lalu kuliahnya cukup dengan sistem online sudah bisa berinteraksi dengan dosen dan teman teman kuliahnya dan cukup sebulan sekali ke pusat kota. Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan dari daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya kita diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI
System terdiri atas sub-sub system yang berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. System aplikasi dan orang adalah bagian dari suatu system, akan tetapi menurut saya faktor orang sangatlah dominan dalam keberhasilan suatu system mencapai tujuan. Saya sepakat bahwa penolakan dari orang terhadap suatu system baru akan cukup besar, terlebih karena system baru cenderung dirasa menyulitkan dia. Saya masih ingat.pada waktu tahun 80an ketika system komputer mulai digunakan di bagian pembukuan perusahaan. Kami yang bekerja di bagian pembukuan ketika itu langsung menolak karena kehadiran benda ajaib tersebut akan merebut lahan kerja kita dan juga kami harus belajar bagaimana caranya menggunakan benda tersebut. Namun karena support dari top management kami sangat besar dengan mengadakan training untuk menggunakan benda ajaib tersebut, alhasil benda ajaib berikut program aplikasi sederhana pada waktu itu akhirnya menjadi bagian yang penting dalam menunjang pekerjaan di bagian pembukuan. Training telah merubah perilaku kami dan training telah membuka cara pandang kami yang tadinya sempit. Jelas disini bahwa system bisa jalan dengan baik karena ada support dari top management dan acceptance dari bawah. System tanpa support dari top management kadang sering kandas di perjalanan. Akan sangat disayangkan apabila suatu system yang sudah dibayar mahal kandas di perjalanan karena tidak mendapatkan full support dari top management. Acceptance dari bawah tidak akan datang begitu saja, akan tetapi dibutuhkan perubahan perilaku dari orang2 yang terlibat dalam system tersebut. Kalau perilaku tidak berubah maka saya rasa acceptance tidak akan pernah ada. Totally saya agree kalau implementasi system memerlukan cost yang besar baik karena terjadinya penurunan kinerja ketika implementasi dimulai, initial dan operasional cost yang besar. Anggaplah ini adalah suatu investasi jangka panjang dimana kemudian kita juga akan mendapatkan return on investment ketika system tersebut sudah on the right track. BR, Gianto Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: winarto sugondo sugondo.wina...@gmail.com Date: Fri, 16 Oct 2009 22:16:25 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI Mungkin kalau kita pisahkan antara sistem dengan aplikasi, kita baru bisa tahu perbedaannya Pak. Saya sendiri lebih suka sistem adalah kehidupan Pak. Sistem tidak pernah diatas kertas. Fully support hanya didapat dari Top Level unit yang berkepentingan. Sedangkan dari Low Level adalah 99,9% menolak. Change behavior akan menyebabkan stagnan yang berkepanjangan, minimal akan terjadi penurunan profit perusahaan dalam 2 tahun setelah diimplementasikan. Kalau saya melihat SAP ORACLE adalah aplikasi yang memiliki sistem didalamnya. Sebuah hal baku yang digunakan untuk menyusun sebuah alur yang terintegrasi dalam teknologi informasi yang dapat menghasilkan SIM dan SIA sekaligus. Sekarang pertanyaan saya adalah apakah kita mampu menciptakan Enterprise Resources Planning kalau kita sendiri tidak berubah? Tools dapat dibeli, tapi SDM ngga bisa dibeli. Satu yang saya rasakan selama jadi warga negara Indonesia. Dari kecil sampai sekarang, saya belum pernah melihat perubahan pada : 1. Naik dan Turun kendaraan umum adalah pada halte yang telah disediakan, sampai sekarang saya selalu melihat ada dan banyak orang yang naik turun kendaraan umum dengan membahayakan dirinya dan orang lain. 2. Dilarang berhenti dan parkir ditempat yang diberikan rambu larangan. Di Pasar genjing di jalan pramuka, ada lambang dilarang berhenti, tapi saya malah melihat jejeran parkiran mobil didepan rambu larangan. 3. Nyalakan lampu besar anda disiang hari saat anda mengendarai kendaraan bermotor. Metromini, Kopaja, Mikrolet dan Bajaj ngga pernah menggunakan sen saat ingin menepikan kendaraannya. 4. Setiap kendaraan harus layak jalan dan dilengkapi oleh seluruh perlengkapan keselamatan lalu lintas, sampai sekarang saya belum pernah melihat kendaraan umum sebaik dan senyaman Shuttle Kuningan dan Busway. 5. Setiap kendaraan harus uji emisi untuk menjaga kesehatan bersama. Saya belum pernah melihat kendaraan umum yang bersih dari polusi. Hal-hal kecil yang menurut saya sangat penting, tapi mungkin untuk beberapa orang dianggap ngga penting. Dimana Sistem yang didukung oleh peraturan? Ngga guna, mohon maaf saya menggunakan ilustrasi yang terlihat OOT, tapi sebenernya itu berkaitan erat dengan sistem, dimana proses terkecil harus diangkat untuk di verifikasi. Salam, Winarto Sugondo 2009/10/16 Gianto Setiadi giantoseti...@gmail.com Ya pak, semua system harus mendapatkan support yang penuh dari top management. System yang bagus diatas kertas belum tentu bagus dalam implementasi, dibutuhkan full support dari atas dan acceptance dari bawah. Dalam implementasi system diperlukan change behavior, dan seluruh member dari organisasi tersebut
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI
Mas wing/mas heri info dong bukunya. BTW mungkin versi pdfnya sudah ada, jadi tinggal download. Omong-omong tentang sistem informasi akuntansi. saya melihat pada saat akuntan masuk kedalam area sistem informasi, sebenarnya diperlukan juga pengetahuan lainnya, minimal orang tersebut memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan mau berpikir out of the box. Mungkin ini juga masalah sistem pendidikan diindonesia, terutama dalam menentukan SKS. Ada orang-orang dari akuntan, yang sedikit-sedikit minta dibuatkan sistem / program / aplikasi tetapi tidak mampu menerjemahkan apa yang diharapkan dari otomasi tersebut, dan programer yang diminta untuk membuat aplikasi tidak mengerti tentang kaidah akuntansi. Pernah ada suatu kejadian, programer membuat suatu aplikasi untuk otomasi pelaporan neraca untuk dikirim ke pihak eksternal, sehingga data dari core sistem harus di download dan digrouping lagi untuk memenuhi kriteria dari pelaporan neraca eksternal tersebut. Akuntannya nggak tahu kalau sistem tersebut ternyata melakukan pengklopan total aktiva dan pasiva, jadi kalau terjadi selisih aktiva dan pasiva, maka selisih itu langsung dibuang secara otomatis ke pos lain-lain sehingga total aktiva dan pasiva = balance. adalagi karyawan dengan background akuntan dan sudah bertahun-tahun di bidang pelaporan, yang ngomel-ngomel dan bilang ini ada selisih tapi tidak bisa menganalisis kenapa selisih dan menjelaskan selisihnya itu antara apa dan apa. Karyawan tersebut menganggap selisih ini terjadi karena kesalahan sistem, karena ada dua laporan yang menggambarkan total akhir yang tidak sama. Padahal neraca tidak selisih, dan itu hanya terjadi karena karyawan tersebut tidak mengerti mapping antara GL dan rincian. Bahkan masih ada internal auditor dengan background akuntansi yang tidak bisa membuat suatu model program kerja audit dan menentukan sampling dengan menggunakan suatu database IT. Sementara banyak programer yang iseng belajar akuntansi dasar 1, atau background ekonomi (non akuntansi) yang iseng belajar program akhirnya dia bisa menerjemahkan suatu proses pembukuan manual, menjadi sistem IT Based. Tapi saya pikir hal-hal seperti ini terjadi karena keterbatasan siswa terhadap akses teknologi, misal nggak punya komputer, dan saya perhatikan, hal ini dialami oleh mereka yang gap-tek dan umumnya lahir sebelum 70-an (maap lho, tidak semua yang lahir sebelum 70-an gaptek). Ya segini dulu sharingnya mas wing, semoga bermanfaat. Jemitra Yahoo! Groups Do More For Dogs Group Join a group of dog owners who do more. New web site? Drive traffic now. Get your business on Yahoo! search. Weight Loss Group on Yahoo! Groups Get support and make friends online. . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI
Kira-kira berapa persen kesuksesan ERP Pak? SIA itu apa sih Pak? kalau menurut saya, kalau ngga ada supporting yang sangat keras dari Direksi, SIA hanya akan sia-sia. Dan kultur di kita adalah selalu menolak perubahan karena merasa diri sendiri adalah yang terbaik. Hanya pendapat sih. Salam, Winarto Sugondo 2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote: Itupun saya masih melihat banyak kekurangan. Kalau SIA diterapkan dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan mudah, misalnya melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih banyak PT/Univ yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn 1990-an :-) Setahu saya implementasi Sistem Informasi di Perguruan Tinggi terus berkembang dengan baik Pak. Mungkin masih perlu waktu ya Pak karena kan tergantung modal dan perubahan sistem yang berbeda beda tiap universitasnya. Saya masih ingat dahulu untuk kuliah S2 di akhir pekan saya harus berjuang ke pusat kota di Jakarta untuk kuliah, istri saya tahun lalu kuliahnya cukup dengan sistem online sudah bisa berinteraksi dengan dosen dan teman teman kuliahnya dan cukup sebulan sekali ke pusat kota. Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan dari daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya kita diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak tidak dapat dilakukan melalui Internet, sehingga WP harus berdesak2an antri berjam2 tanpa tahu selesai kapan? Dst...dst... meskipun ada bbrp contoh yang bagus, tapi saya masih melihat kita jauh tertinggal dari harapan kita sendiri. -- Itulah Pak, masalahnya Pancasila dan NKRI dihabiskan energinya untuk membahas masalah Ahmadiyah, Pluralisme,UU Pornografi, dan sebagainya yang akhirnya malah berpotensi bentrok lagi, ribut lagi, habislah energi kita. Padahal kita hidup di abad 21 yang sudah waktunya berfikir bagaimana negeri ini bisa jadi negeri maju yang pemerintahannya berjalan lebih efisien dengan penerapan sistem informasi. Malulah, masak masuk negara anggota G 20 bikin KTP saja masih jauh dibanding sama Singapura yang bisa dibikin di mana saja pakai komputer dan sudah terintegrasi. Tak heran Nurdin M Top bisa kawin di sana sini sambil terus ngebom. Bikin KTP saja mudah soalnya datanya tidak terdeteksi dan terintegrasi. Siapa yg bertanggungjawab terhadap? Saya menyalahkan dunia aya sendiri saja: Perguruan Tinggi, karena mereka seharusnya bisa memberi gambaran betapa hebatnya dan betapa besar pengaruh SIA terhadap operasional perusahaan. Untuk menjalankan ide saya di atas, tidak perlu sistem yang canggih2 amat kayaknya kan? --- Tidak perlu Pak. Repotnya budaya nggak mau sedikit susah dan takut berubah masih kuat di sini. Beberapa waktu lalu saya mengunjungi teman saya yang mempunyai perusahaan. Dengan bangganya dia memperlihatkan bahwa hampir semua komputer di perusahannya menggunakan Linux dan Open Office yang gratis, tis, tis, ts.. Saya coba memakainya ternyata mudah sekali. Sayangnya untuk pelaporan Sistem Informasi Akutansi saya belum ketemu yang berbasis Linux. Saya rasa ini masukan buat Perguruan Tinggi, daripada sekedar usernya SAP cobalah dikembangkan kurikulum sehingga alumninya bisa buat Sistem Informasi Akutansi berbasis Linux yang harganya jauh lebih murah. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI
Ya pak, semua system harus mendapatkan support yang penuh dari top management. System yang bagus diatas kertas belum tentu bagus dalam implementasi, dibutuhkan full support dari atas dan acceptance dari bawah. Dalam implementasi system diperlukan change behavior, dan seluruh member dari organisasi tersebut harus mau berubah karena kalau kita tetap menggunakan behavior yang lama untuk menjalankan suatu system modern seperti SAP maka implementasinya akan sulit. BR, Gianto Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: winarto sugondo sugondo.wina...@gmail.com Date: Thu, 15 Oct 2009 23:19:44 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI Kira-kira berapa persen kesuksesan ERP Pak? SIA itu apa sih Pak? kalau menurut saya, kalau ngga ada supporting yang sangat keras dari Direksi, SIA hanya akan sia-sia. Dan kultur di kita adalah selalu menolak perubahan karena merasa diri sendiri adalah yang terbaik. Hanya pendapat sih. Salam, Winarto Sugondo 2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote: Itupun saya masih melihat banyak kekurangan. Kalau SIA diterapkan dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan mudah, misalnya melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih banyak PT/Univ yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn 1990-an :-) Setahu saya implementasi Sistem Informasi di Perguruan Tinggi terus berkembang dengan baik Pak. Mungkin masih perlu waktu ya Pak karena kan tergantung modal dan perubahan sistem yang berbeda beda tiap universitasnya. Saya masih ingat dahulu untuk kuliah S2 di akhir pekan saya harus berjuang ke pusat kota di Jakarta untuk kuliah, istri saya tahun lalu kuliahnya cukup dengan sistem online sudah bisa berinteraksi dengan dosen dan teman teman kuliahnya dan cukup sebulan sekali ke pusat kota. Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan dari daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya kita diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak tidak dapat dilakukan melalui Internet, sehingga WP harus berdesak2an antri berjam2 tanpa tahu selesai kapan? Dst...dst... meskipun ada bbrp contoh yang bagus, tapi saya masih melihat kita jauh tertinggal dari harapan kita sendiri. -- Itulah Pak, masalahnya Pancasila dan NKRI dihabiskan energinya untuk membahas masalah Ahmadiyah, Pluralisme,UU Pornografi, dan sebagainya yang akhirnya malah berpotensi bentrok lagi, ribut lagi, habislah energi kita. Padahal kita hidup di abad 21 yang sudah waktunya berfikir bagaimana negeri ini bisa jadi negeri maju yang pemerintahannya berjalan lebih efisien dengan penerapan sistem informasi. Malulah, masak masuk negara anggota G 20 bikin KTP saja masih jauh dibanding sama Singapura yang bisa dibikin di mana saja pakai komputer dan sudah terintegrasi. Tak heran Nurdin M Top bisa kawin di sana sini sambil terus ngebom. Bikin KTP saja mudah soalnya datanya tidak terdeteksi dan terintegrasi. Siapa yg bertanggungjawab terhadap? Saya menyalahkan dunia aya sendiri saja: Perguruan Tinggi, karena mereka seharusnya bisa memberi gambaran betapa hebatnya dan betapa besar pengaruh SIA terhadap operasional perusahaan. Untuk menjalankan ide saya di atas, tidak perlu sistem yang canggih2 amat kayaknya kan? --- Tidak perlu Pak. Repotnya budaya nggak mau sedikit susah dan takut berubah masih kuat di sini. Beberapa waktu lalu saya mengunjungi teman saya yang mempunyai perusahaan. Dengan bangganya dia memperlihatkan bahwa hampir semua komputer di perusahannya menggunakan Linux dan Open Office yang gratis, tis, tis, ts.. Saya coba memakainya ternyata mudah sekali. Sayangnya untuk pelaporan Sistem Informasi Akutansi saya belum ketemu yang berbasis Linux. Saya rasa ini masukan buat Perguruan Tinggi, daripada sekedar usernya SAP cobalah dikembangkan kurikulum sehingga alumninya bisa buat Sistem Informasi Akutansi berbasis Linux yang harganya jauh lebih murah. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Jemitra Tjahjono jemi...@... wrote: Mas wing/mas heri info dong bukunya. BTW mungkin versi pdfnya sudah ada, jadi tinggal download. --- Salah satu buku yang bisa jadi acuan Accounting, Information Technology, and Business Solutions karangan Anita S. Hollander, Eric L. Denna, J. Owen Cherrington. Versi pdfnya saya belum tahu ya. Omong-omong tentang sistem informasi akuntansi. saya melihat pada saat akuntan masuk kedalam area sistem informasi, sebenarnya diperlukan juga pengetahuan lainnya, minimal orang tersebut memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan mau berpikir out of the box. Mungkin ini juga masalah sistem pendidikan diindonesia, terutama dalam menentukan SKS. -- Bagusnya di dalam buku itu berisi pentingnya merubah paradigma dalam bidang akunting sesuai perkembangan terbaru. Saya kurang tahu apakah hal ini juga sudah berpengaruh dalam pendidikan bidang akunting di Indonesia Ada orang-orang dari akuntan, yang sedikit-sedikit minta dibuatkan sistem / program / aplikasi tetapi tidak mampu menerjemahkan apa yang diharapkan dari otomasi tersebut, dan programer yang diminta untuk membuat aplikasi tidak mengerti tentang kaidah akuntansi. Pernah ada suatu kejadian, programer membuat suatu aplikasi untuk otomasi pelaporan neraca untuk dikirim ke pihak eksternal, sehingga data dari core sistem harus di download dan digrouping lagi untuk memenuhi kriteria dari pelaporan neraca eksternal tersebut. Akuntannya nggak tahu kalau sistem tersebut ternyata melakukan pengklopan total aktiva dan pasiva, jadi kalau terjadi selisih aktiva dan pasiva, maka selisih itu langsung dibuang secara otomatis ke pos lain-lain sehingga total aktiva dan pasiva = balance. adalagi karyawan dengan background akuntan dan sudah bertahun-tahun di bidang pelaporan, yang ngomel-ngomel dan bilang ini ada selisih tapi tidak bisa menganalisis kenapa selisih dan menjelaskan selisihnya itu antara apa dan apa. Karyawan tersebut menganggap selisih ini terjadi karena kesalahan sistem, karena ada dua laporan yang menggambarkan total akhir yang tidak sama. Padahal neraca tidak selisih, dan itu hanya terjadi karena karyawan tersebut tidak mengerti mapping antara GL dan rincian. Bahkan masih ada internal auditor dengan background akuntansi yang tidak bisa membuat suatu model program kerja audit dan menentukan sampling dengan menggunakan suatu database IT. --- Itulah pentingnya perombakan dalam bidang pengajaran akutansi sekarang Sementara banyak programer yang iseng belajar akuntansi dasar 1, atau background ekonomi (non akuntansi) yang iseng belajar program akhirnya dia bisa menerjemahkan suatu proses pembukuan manual, menjadi sistem IT Based. Program akutansi Zhahir yang sekarang sudah berkembang pesat sekarang setahu saya awalnya didevelop alumni jurusan Fisika ITB :-) Tapi saya pikir hal-hal seperti ini terjadi karena keterbatasan siswa terhadap akses teknologi, misal nggak punya komputer, dan saya perhatikan, hal ini dialami oleh mereka yang gap-tek dan umumnya lahir sebelum 70-an (maap lho, tidak semua yang lahir sebelum 70-an gaptek). Ya segini dulu sharingnya mas wing, semoga bermanfaat. Jemitra Yahoo! Groups Do More For Dogs Group Join a group of dog owners who do more. New web site? Drive traffic now. Get your business on Yahoo! search. Weight Loss Group on Yahoo! Groups Get support and make friends online. . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, winarto sugondo sugondo.wina...@... wrote: Kira-kira berapa persen kesuksesan ERP Pak? SIA itu apa sih Pak? kalau menurut saya, kalau ngga ada supporting yang sangat keras dari Direksi, SIA hanya akan sia-sia. Dan kultur di kita adalah selalu menolak perubahan karena merasa diri sendiri adalah yang terbaik. Hanya pendapat sih. Salam, --- SIA = Sistem Informasi Akutansi Tidak semua perusahaan yang mengimplementasikan ERP bisa berhasil bahkan meskipun mempergunakan sofware ERP yang terkenal. Sayang belum ada penelitian di Indonesia. Malah saya pernah melihat salah satu vendor yang mengklaim sukses mengimplementasikan SIA di sebuah majalah padahal sebenarnya gagal karena software tersebut kemudian diganti oleh software yang lain karena banyak masalah dalam implementasinya :-)
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi
Maaf ikut membantu menjawab. Barangkali yang anda maksudkan adalah ERP ya? :-) Beberapa tahun lalu ketika saya masih muda, kita pernah membahas tentang Sistem Informasi Akutansi di milis ini. Malah saya pernah mengirimkan artikel tentang terancamnya profesi Akuntan sehubungan dengan makin berkembangnya Sistem Informasi Akutansi oleh kemajuan teknologi komputer. Kebetulan saya ada buku yang bagus yang membahas hal ini hingga bagaimana mereka yang memiliki profesi akutansi menyikapinya agar bisa selaras dengan pesatnya tekonologi. Moga moga masih ada di rak buku saya :-) Inti dari akunting sebenarnya memberikan informasi gambaran keuangan suatu perusahaan kepada pihak yang membutuhkan baik internal maupun eksternal. Kita juga mengenal istilah Akutansi Manajemen yang bertujuan untuk menyediakan informasi bagi para manajer untuk perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian aktifitas aktifitas organisasi. Akutansi manajemen juga meliputi penyiapan laporan keuangan untuk kelompok non manajemen misalnya pemegang saham, para kreditor, lembaga pengaturan dan penguasa perpajakan. Di masa lalu informasi ini disiapkan oleh bagian Akunting dengan metode metode tertentu secara manual hingga keluarlah laporan keuangan. Kemudian berkembang spredsheet software yang mempermudah pekerjaan manual laporan dan berkembang pula sistem MRP I, MRP II hingga ERP sehingga proses manual makin berkurang. Jika di masa lalu para eksekutif perusahaan harus menunggu pihak Akunting untuk mendapatkan laporannya, pada perusahaan yang sudah menerapkan MRP/ERP software seperti SAP, Zahir, Baan. MFg Pro dsb akan bisa mengakses informasi yang diinginkan setiap saat karena data data manual sudah langsung dientry sehingga informasi yang berkaitan dengan keuangan bisa diperoleh setiap saat. Sistem Informasi Akutansi sebenarnya bagian dari ERP (Entreprise Resource Planning) yang didalamnya terdapat banyak informasi mengenai resources suatu perusahaan seperti SDM, Material, maupun financial suatu perusahaan. Note : ERM mungkin yang anda maksudkan adalah CRM. Kalau ini adalah metode perusahaan untuk berinteraksi dengan customer. Sama seperti ERP yang merupakan sistem atau Metoda, maka dengan perkembangan tekonologi informasi maka banyak berkembang software software CRM. Untuk software yang lebih lengkap(tentunya makin mahal) bisa kita peroleh sistem terintegrasi antara ERP dengan CRM. Regards, Heri S --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, h312ma...@... wrote: Pak Wing, Sampai detik ini, terus terang saja saya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan SIA. Kalo dalam kuliah, saya menjawab hanya sesuai dengan buku teks saja agar bisa lulushehehe Kalo skrg dalam dunia kerja, saya juga masih bingung apakah yg disebut dengan SIA itu sederhananya adalah aplikasi ERM (SAP) yg saya gunakan hingga men-generate laporan keuangan dan laporan penyerapan anggaran, atau adakah makhluk lain diluar itu yang lebih pas untuk mendefinisikan arti SIA Salam, Hermawan -
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi
Mas Heri dan Mas Hermawan, Saya dapat mencium feeling Anda berdua tentang SIA. Kalau perkembangan teknologi, saya sudah bisa sedikit melihat tersedianya Advanced IS yang tergolong ke dalam ERP. ERP yang berhubungan dengan proses internal, biasanya memakai SAP. Yang berhubungan dengan customer, biasanya memakai CRM (Customer Relationship Management). Sedang sistem yang berhubungan dengan supplier biasanya termasuk ke dalam SCM (Supply Chain Management). Yang ingin saya bahas panjang lebar bukan pada aplikasi itu (kalau teman2 di milis ini tidak keberatan lho). Tetapi saya justru melihat masih banyak perusahaan yang SIA-nya bagus. Saya agak kurang sependapat dengan mas Heri Setiono yang mengatakan profesi akuntan terancam teknologi. Mungkin benar, tapi kalau itu hanya sebatas pencatatan transaksi dan pelaporan informasi baku. Itupun saya masih melihat banyak kekurangan. Kalau SIA diterapkan dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan mudah, misalnya melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih banyak PT/Univ yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn 1990-an :-) Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan dari daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya kita diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak tidak dapat dilakukan melalui Internet, sehingga WP harus berdesak2an antri berjam2 tanpa tahu selesai kapan? Dst...dst... meskipun ada bbrp contoh yang bagus, tapi saya masih melihat kita jauh tertinggal dari harapan kita sendiri. Siapa yg bertanggungjawab terhadap? Saya menyalahkan dunia saya sendiri saja: Perguruan Tinggi, karena mereka seharusnya bisa memberi gambaran betapa hebatnya dan betapa besar pengaruh SIA terhadap operasional perusahaan. Untuk menjalankan ide saya di atas, tidak perlu sistem yang canggih2 amat kayaknya kan? Nah, mudah2an teman2 di sini masih tetap mempunyai ide atau masalah yang lain. Anda ada yang mau cerita tentang tidak beresnya SI di perush Anda boleh (kalau malu, boleh japri saja), atau cerita keberhasilan atau inovasi baru, boleh juga. Bagi saya, nothing to small to matter. Besar kecil, sama berharganya bagi saya, untuk saya sampaikan ke peserta seminar ;-) Salam, WWW 2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg Maaf ikut membantu menjawab. Barangkali yang anda maksudkan adalah ERP ya? :-) Beberapa tahun lalu ketika saya masih muda, kita pernah membahas tentang Sistem Informasi Akutansi di milis ini. Malah saya pernah mengirimkan artikel tentang terancamnya profesi Akuntan sehubungan dengan makin berkembangnya Sistem Informasi Akutansi oleh kemajuan teknologi komputer. Kebetulan saya ada buku yang bagus yang membahas hal ini hingga bagaimana mereka yang memiliki profesi akutansi menyikapinya agar bisa selaras dengan pesatnya tekonologi. Moga moga masih ada di rak buku saya :-) Inti dari akunting sebenarnya memberikan informasi gambaran keuangan suatu perusahaan kepada pihak yang membutuhkan baik internal maupun eksternal. Kita juga mengenal istilah Akutansi Manajemen yang bertujuan untuk menyediakan informasi bagi para manajer untuk perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian aktifitas aktifitas organisasi. Akutansi manajemen juga meliputi penyiapan laporan keuangan untuk kelompok non manajemen misalnya pemegang saham, para kreditor, lembaga pengaturan dan penguasa perpajakan. Di masa lalu informasi ini disiapkan oleh bagian Akunting dengan metode metode tertentu secara manual hingga keluarlah laporan keuangan. Kemudian berkembang spredsheet software yang mempermudah pekerjaan manual laporan dan berkembang pula sistem MRP I, MRP II hingga ERP sehingga proses manual makin berkurang. Jika di masa lalu para eksekutif perusahaan harus menunggu pihak Akunting untuk mendapatkan laporannya, pada perusahaan yang sudah menerapkan MRP/ERP software seperti SAP, Zahir, Baan. MFg Pro dsb akan bisa mengakses informasi yang diinginkan setiap saat karena data data manual sudah langsung dientry sehingga informasi yang berkaitan dengan keuangan bisa diperoleh setiap saat. Sistem Informasi Akutansi sebenarnya bagian dari ERP (Entreprise Resource Planning) yang didalamnya terdapat banyak informasi mengenai resources suatu perusahaan seperti SDM, Material, maupun financial suatu perusahaan. Note : ERM mungkin yang anda maksudkan adalah CRM. Kalau ini adalah metode perusahaan untuk berinteraksi dengan customer. Sama seperti ERP yang merupakan sistem atau Metoda, maka dengan perkembangan tekonologi informasi maka banyak berkembang software software CRM. Untuk software yang lebih
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi
Pak Wing pada dasarnya SIA kan pencatatan yang kalau boleh kita bagi menjadi dua yaitu pencatatan procure to pay dan order to cash. Mengenai sistem pembayaran yang Pak Wing singgung agak susah dilaksanakan karena pencatatan bank satu dengan bank lainnya tidak seragam, sehingga agak kesulitan kalau kita mau bikin auto rekon antara sistem kita dengan catatan bank. Sementara itu dulu Pak. Salam Sent from my BlackBerry® -Original Message- From: Wing Wahyu Winarno masw...@gmail.com Date: Wed, 14 Oct 2009 15:29:14 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi Mas Heri dan Mas Hermawan, Saya dapat mencium feeling Anda berdua tentang SIA. Kalau perkembangan teknologi, saya sudah bisa sedikit melihat tersedianya Advanced IS yang tergolong ke dalam ERP. ERP yang berhubungan dengan proses internal, biasanya memakai SAP. Yang berhubungan dengan customer, biasanya memakai CRM (Customer Relationship Management). Sedang sistem yang berhubungan dengan supplier biasanya termasuk ke dalam SCM (Supply Chain Management). Yang ingin saya bahas panjang lebar bukan pada aplikasi itu (kalau teman2 di milis ini tidak keberatan lho). Tetapi saya justru melihat masih banyak perusahaan yang SIA-nya bagus. Saya agak kurang sependapat dengan mas Heri Setiono yang mengatakan profesi akuntan terancam teknologi. Mungkin benar, tapi kalau itu hanya sebatas pencatatan transaksi dan pelaporan informasi baku. Itupun saya masih melihat banyak kekurangan. Kalau SIA diterapkan dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan mudah, misalnya melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih banyak PT/Univ yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn 1990-an :-) Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan dari daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya kita diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak tidak dapat dilakukan melalui Internet, sehingga WP harus berdesak2an antri berjam2 tanpa tahu selesai kapan? Dst...dst... meskipun ada bbrp contoh yang bagus, tapi saya masih melihat kita jauh tertinggal dari harapan kita sendiri. Siapa yg bertanggungjawab terhadap? Saya menyalahkan dunia saya sendiri saja: Perguruan Tinggi, karena mereka seharusnya bisa memberi gambaran betapa hebatnya dan betapa besar pengaruh SIA terhadap operasional perusahaan. Untuk menjalankan ide saya di atas, tidak perlu sistem yang canggih2 amat kayaknya kan? Nah, mudah2an teman2 di sini masih tetap mempunyai ide atau masalah yang lain. Anda ada yang mau cerita tentang tidak beresnya SI di perush Anda boleh (kalau malu, boleh japri saja), atau cerita keberhasilan atau inovasi baru, boleh juga. Bagi saya, nothing to small to matter. Besar kecil, sama berharganya bagi saya, untuk saya sampaikan ke peserta seminar ;-) Salam, WWW 2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg Maaf ikut membantu menjawab. Barangkali yang anda maksudkan adalah ERP ya? :-) Beberapa tahun lalu ketika saya masih muda, kita pernah membahas tentang Sistem Informasi Akutansi di milis ini. Malah saya pernah mengirimkan artikel tentang terancamnya profesi Akuntan sehubungan dengan makin berkembangnya Sistem Informasi Akutansi oleh kemajuan teknologi komputer. Kebetulan saya ada buku yang bagus yang membahas hal ini hingga bagaimana mereka yang memiliki profesi akutansi menyikapinya agar bisa selaras dengan pesatnya tekonologi. Moga moga masih ada di rak buku saya :-) Inti dari akunting sebenarnya memberikan informasi gambaran keuangan suatu perusahaan kepada pihak yang membutuhkan baik internal maupun eksternal. Kita juga mengenal istilah Akutansi Manajemen yang bertujuan untuk menyediakan informasi bagi para manajer untuk perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian aktifitas aktifitas organisasi. Akutansi manajemen juga meliputi penyiapan laporan keuangan untuk kelompok non manajemen misalnya pemegang saham, para kreditor, lembaga pengaturan dan penguasa perpajakan. Di masa lalu informasi ini disiapkan oleh bagian Akunting dengan metode metode tertentu secara manual hingga keluarlah laporan keuangan. Kemudian berkembang spredsheet software yang mempermudah pekerjaan manual laporan dan berkembang pula sistem MRP I, MRP II hingga ERP sehingga proses manual makin berkurang. Jika di masa lalu para eksekutif perusahaan harus menunggu pihak Akunting untuk mendapatkan laporannya, pada perusahaan yang sudah menerapkan MRP/ERP software seperti SAP, Zahir, Baan. MFg Pro dsb akan bisa mengakses informasi yang diinginkan setiap saat karena data data manual sudah
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote: Mas Heri dan Mas Hermawan, Saya dapat mencium feeling Anda berdua tentang SIA. Kalau perkembangan teknologi, saya sudah bisa sedikit melihat tersedianya Advanced IS yang tergolong ke dalam ERP. ERP yang berhubungan dengan proses internal, biasanya memakai SAP. Yang berhubungan dengan customer, biasanya memakai CRM (Customer Relationship Management). Sedang sistem yang berhubungan dengan supplier biasanya termasuk ke dalam SCM (Supply Chain Management). --- Maaf Pak, kalau menurut pendapat saya ERP, CRM dan SCM adalah sistem dan bukan teknologi. SAP dan software software lainnya adalah merek perusahaan yang memiliki teknologi yang bisa mewujudkan ERP, CRM dan SCM dalam suatu perusahaan. Didalam ERP bisa terhubung dengan supplier ataupun customer karena definisi dari ERP adalah perencanaan resources dalam suatu perusahaan. Saya pernah bekerja dalam suatu perusahaan dimana ERP kita dengan ERP customer bisa kita link karena ada agreemen Vendor Inventory Management dengan salah satu customer yang kebetulan juga memakai SAP untuk memudahkan kita dalam mengelola finished goods yang dari sisi mereka dipandang sebagai raw material. Begitu juga sebaliknya kita bisa melakukan link dalam sistem ERP yang sama dengan supplier jika mereka juga melakukan implementasi dan kita memerlukannya.ERP juga dilakukan untuk memanajemeni hubungan dengan supllier misalnya dalam pembelian suatu barang. Supply Chain sendiri bisa dikatakan dalam konteks yang lebih luas dari ERP yang terentang dari supplier hingga distributor ataupun pelanggan dimana kita bisa mengoptimalkan atau memberi nilai tambah dalam tiap mata rantai bergeraknya barang. Sedang CRM interaksinya lebih ke arah komunikasi dengan pelanggan baik pelanggan lama atau pelanggan baru. Berbeda dengan ERP dan Supply Chain yang lebih ke arah operasional area, maka CRM lebih ditujukan ke arah marketing perusahaan baik untuk memaintain pelanggan lama maupun digunakan sebagai business intelligence untuk memperoleh pelanggan baru Yang ingin saya bahas panjang lebar bukan pada aplikasi itu (kalau teman2 di milis ini tidak keberatan lho). ) Saya rasa nggak keberatan kok, Pancasila saja bisa didiskusikan di sini :-). Yang penting main stream diskusi kita di sini tetap mengacu pada bidang keuangan yang memang diakui bisa sangat luas pembahasannya.
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi
Sbg tambahan beberapa Bank menyediakan interface agar ERP bisa terintegrasi dg payment system, berupa front end maupun host to host. Demikian juga dg SCM, beberapa bank bahkan menyediakn SCM system yg bisa dipakai oleh client. Sistem ini terintegrasi dg payment system dan loan originating system bank. Tentu saja jika bank menyediakan sistem yg cukup canggih spt diatasn dg harapan agar nasabah memusatkan transaksi keuangannya melalui bank ybs. Oka Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg Date: Wed, 14 Oct 2009 12:23:29 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote: Mas Heri dan Mas Hermawan, Saya dapat mencium feeling Anda berdua tentang SIA. Kalau perkembangan teknologi, saya sudah bisa sedikit melihat tersedianya Advanced IS yang tergolong ke dalam ERP. ERP yang berhubungan dengan proses internal, biasanya memakai SAP. Yang berhubungan dengan customer, biasanya memakai CRM (Customer Relationship Management). Sedang sistem yang berhubungan dengan supplier biasanya termasuk ke dalam SCM (Supply Chain Management). --- Maaf Pak, kalau menurut pendapat saya ERP, CRM dan SCM adalah sistem dan bukan teknologi. SAP dan software software lainnya adalah merek perusahaan yang memiliki teknologi yang bisa mewujudkan ERP, CRM dan SCM dalam suatu perusahaan. Didalam ERP bisa terhubung dengan supplier ataupun customer karena definisi dari ERP adalah perencanaan resources dalam suatu perusahaan. Saya pernah bekerja dalam suatu perusahaan dimana ERP kita dengan ERP customer bisa kita link karena ada agreemen Vendor Inventory Management dengan salah satu customer yang kebetulan juga memakai SAP untuk memudahkan kita dalam mengelola finished goods yang dari sisi mereka dipandang sebagai raw material. Begitu juga sebaliknya kita bisa melakukan link dalam sistem ERP yang sama dengan supplier jika mereka juga melakukan implementasi dan kita memerlukannya.ERP juga dilakukan untuk memanajemeni hubungan dengan supllier misalnya dalam pembelian suatu barang. Supply Chain sendiri bisa dikatakan dalam konteks yang lebih luas dari ERP yang terentang dari supplier hingga distributor ataupun pelanggan dimana kita bisa mengoptimalkan atau memberi nilai tambah dalam tiap mata rantai bergeraknya barang. Sedang CRM interaksinya lebih ke arah komunikasi dengan pelanggan baik pelanggan lama atau pelanggan baru. Berbeda dengan ERP dan Supply Chain yang lebih ke arah operasional area, maka CRM lebih ditujukan ke arah marketing perusahaan baik untuk memaintain pelanggan lama maupun digunakan sebagai business intelligence untuk memperoleh pelanggan baru Yang ingin saya bahas panjang lebar bukan pada aplikasi itu (kalau teman2 di milis ini tidak keberatan lho). ) Saya rasa nggak keberatan kok, Pancasila saja bisa didiskusikan di sini :-). Yang penting main stream diskusi kita di sini tetap mengacu pada bidang keuangan yang memang diakui bisa sangat luas pembahasannya. [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Ancaman profesi Akuntan?
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote: Yang ingin saya bahas panjang lebar bukan pada aplikasi itu (kalau teman2 di milis ini tidak keberatan lho). Tetapi saya justru melihat masih banyak perusahaan yang SIA-nya bagus. Saya agak kurang sependapat dengan mas Heri Setiono yang mengatakan profesi akuntan terancam teknologi. Mungkin benar, tapi kalau itu hanya sebatas pencatatan transaksi dan pelaporan informasi baku. Ketika saya posting tentang hal ini saya ingat diskusi waktu itu langsung menghangat hehehe. Kebetulan setelah saya ubek ubek rak buku saya, akhirnya saya temukan lagi buku yang saya maksud berjudul Accounting, Information Technology and Business Solution. Ada baiknya saya kutipkan lagi pendapat Al Pipkin, seorang controller di Perusaah Coors Brewing : IT is bringing about a total transformation of the controller's (accounting) staff , and a re-definition of the overall financial system. Technologi is changing the culture of the controller's organization just as it is impacting the entire business. In the 21st century, there will be fewer accountants on the controller's organization just as it is impacting the entire business. In the 21st century, there will be fewer accountants on the controller's staff, but they will perform in totally new and exciting ways. Sebenarnya tidak hanya profesi Akuntan yang terancam, semua profesi maupun business sekarang harus meredefinisikan jika tidak mau tergilas kemajuan teknologi saat ini. Belakangan ini bisa kita lihat raksasa raksasa surat kabar mulai tumbang karena perannya sudah bisa digantikan informasi melalui internet. Tidak jauh jauh, 7 tahun lalu saya berlangganan koran sampai 3 macam judul. Sekarang saya cuman 1 judul itupun saya pertahankan karena koran favorit mertua saya dan saya hanya baca kalau (maaf) sedang di toilet karena beritanya yang saya lihat sudah basi sementara tiap saat saya bisa memperoleh informasi yang uptodate di internet. Sayangnya hingga saat ini belum ada penelitian sejauh mana implementasi ERP/Sistem Informasi Akutansi memberikan value terhadap perusahaan bahkan terhadap negara. Di luar negeri bisa jadi valuenya tinggi karena gajinya gedhe gedhe, di Indonesia dengan implementasi ERP apakah memang bisa memberikan value yang signifikan karena gaji staf administrasi kita di sini masih jauh. Sekedar informasi, untuk menggunakan satu software terkemuka diluar biaya instalasi/implementasi yang naudzubillah tingginya , kita masih membayar biaya sewa yang konon per user saja ribuan dollar per tahun. Bayangkan berapa devisa yang terbang ke luar negeri untuk membayar ongkos implementasi ERP di sini . Di sinilah sebenarnya perguruan tinggi perguruan tinggi di Indonesia seharusnya sudah memikirkan untuk meredifinisikan peranan dalam pengembangan Sistem Informasi Akutansi di Indonesia. Sejauh ini yang malah saya dengar malah dengan bangga mengajarkan SAP sebagai bagian dari kurikulumnya agar lulusannya Siap Pakai mengingat SAP sebagai software paling populer dipergunakan di banyak perusahaan perusahaan besar Indonesia. Artinya mempersiapkan alumninya jadi user saja kan Pak ? :-)
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote: Itupun saya masih melihat banyak kekurangan. Kalau SIA diterapkan dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan mudah, misalnya melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih banyak PT/Univ yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn 1990-an :-) Setahu saya implementasi Sistem Informasi di Perguruan Tinggi terus berkembang dengan baik Pak. Mungkin masih perlu waktu ya Pak karena kan tergantung modal dan perubahan sistem yang berbeda beda tiap universitasnya. Saya masih ingat dahulu untuk kuliah S2 di akhir pekan saya harus berjuang ke pusat kota di Jakarta untuk kuliah, istri saya tahun lalu kuliahnya cukup dengan sistem online sudah bisa berinteraksi dengan dosen dan teman teman kuliahnya dan cukup sebulan sekali ke pusat kota. Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan dari daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya kita diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak tidak dapat dilakukan melalui Internet, sehingga WP harus berdesak2an antri berjam2 tanpa tahu selesai kapan? Dst...dst... meskipun ada bbrp contoh yang bagus, tapi saya masih melihat kita jauh tertinggal dari harapan kita sendiri. -- Itulah Pak, masalahnya Pancasila dan NKRI dihabiskan energinya untuk membahas masalah Ahmadiyah, Pluralisme,UU Pornografi, dan sebagainya yang akhirnya malah berpotensi bentrok lagi, ribut lagi, habislah energi kita. Padahal kita hidup di abad 21 yang sudah waktunya berfikir bagaimana negeri ini bisa jadi negeri maju yang pemerintahannya berjalan lebih efisien dengan penerapan sistem informasi. Malulah, masak masuk negara anggota G 20 bikin KTP saja masih jauh dibanding sama Singapura yang bisa dibikin di mana saja pakai komputer dan sudah terintegrasi. Tak heran Nurdin M Top bisa kawin di sana sini sambil terus ngebom. Bikin KTP saja mudah soalnya datanya tidak terdeteksi dan terintegrasi. Siapa yg bertanggungjawab terhadap? Saya menyalahkan dunia aya sendiri saja: Perguruan Tinggi, karena mereka seharusnya bisa memberi gambaran betapa hebatnya dan betapa besar pengaruh SIA terhadap operasional perusahaan. Untuk menjalankan ide saya di atas, tidak perlu sistem yang canggih2 amat kayaknya kan? --- Tidak perlu Pak. Repotnya budaya nggak mau sedikit susah dan takut berubah masih kuat di sini. Beberapa waktu lalu saya mengunjungi teman saya yang mempunyai perusahaan. Dengan bangganya dia memperlihatkan bahwa hampir semua komputer di perusahannya menggunakan Linux dan Open Office yang gratis, tis, tis, ts.. Saya coba memakainya ternyata mudah sekali. Sayangnya untuk pelaporan Sistem Informasi Akutansi saya belum ketemu yang berbasis Linux. Saya rasa ini masukan buat Perguruan Tinggi, daripada sekedar usernya SAP cobalah dikembangkan kurikulum sehingga alumninya bisa buat Sistem Informasi Akutansi berbasis Linux yang harganya jauh lebih murah.
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI
Matur nuwun sekali Mas Heri. Memang sebagai bangsa, kita ini tidak tahu malu. TKI dikirim (atau pergi sendiri?) ke Malaysia, gaji lebih gede daripada di tanah air. Eh, Pemerintah RI masih minta gaji dinaikkan. Sukurlah, saat ini Malaysia sudah melakukan perubahan, tidak lagi mengimpor tenaga kerja dari Indonesia, jadi sedikit demi sedikit, mereka bersihkan TKI dari Malaysia (apa kata orang kita nanti ya?). KTP paspor, kita masih kacau. Bayar tol di Jkt justru penyebab kemacetan tol (padahal di Sing+Mal+Bangkok sudah pakai sistem wireless, lewat portal, pulsa dikurangi, gak ada lagi petugas tol...dan kita mestinya bisa). Saya tahu, memang budaya untuk mengubah kebiasaan yang lebih baik tidak ada, atau sedikit sekali. Yah, kita tidak tahu ya mas dari mana harus memulai memperbaiki negeri ini. Tetapi kembali ke topik SIA, contoh2 mas Heri hangat untuk disampaikan ke peserta seminar. Terima kasih ya mas... Salam, WWW 2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote: Itupun saya masih melihat banyak kekurangan. Kalau SIA diterapkan dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan mudah, misalnya melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih banyak PT/Univ yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn 1990-an :-) Setahu saya implementasi Sistem Informasi di Perguruan Tinggi terus berkembang dengan baik Pak. Mungkin masih perlu waktu ya Pak karena kan tergantung modal dan perubahan sistem yang berbeda beda tiap universitasnya. Saya masih ingat dahulu untuk kuliah S2 di akhir pekan saya harus berjuang ke pusat kota di Jakarta untuk kuliah, istri saya tahun lalu kuliahnya cukup dengan sistem online sudah bisa berinteraksi dengan dosen dan teman teman kuliahnya dan cukup sebulan sekali ke pusat kota. Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan dari daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya kita diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak tidak dapat dilakukan melalui Internet, sehingga WP harus berdesak2an antri berjam2 tanpa tahu selesai kapan? Dst...dst... meskipun ada bbrp contoh yang bagus, tapi saya masih melihat kita jauh tertinggal dari harapan kita sendiri. -- Itulah Pak, masalahnya Pancasila dan NKRI dihabiskan energinya untuk membahas masalah Ahmadiyah, Pluralisme,UU Pornografi, dan sebagainya yang akhirnya malah berpotensi bentrok lagi, ribut lagi, habislah energi kita. Padahal kita hidup di abad 21 yang sudah waktunya berfikir bagaimana negeri ini bisa jadi negeri maju yang pemerintahannya berjalan lebih efisien dengan penerapan sistem informasi. Malulah, masak masuk negara anggota G 20 bikin KTP saja masih jauh dibanding sama Singapura yang bisa dibikin di mana saja pakai komputer dan sudah terintegrasi. Tak heran Nurdin M Top bisa kawin di sana sini sambil terus ngebom. Bikin KTP saja mudah soalnya datanya tidak terdeteksi dan terintegrasi. Siapa yg bertanggungjawab terhadap? Saya menyalahkan dunia aya sendiri saja: Perguruan Tinggi, karena mereka seharusnya bisa memberi gambaran betapa hebatnya dan betapa besar pengaruh SIA terhadap operasional perusahaan. Untuk menjalankan ide saya di atas, tidak perlu sistem yang canggih2 amat kayaknya kan? --- Tidak perlu Pak. Repotnya budaya nggak mau sedikit susah dan takut berubah masih kuat di sini. Beberapa waktu lalu saya mengunjungi teman saya yang mempunyai perusahaan. Dengan bangganya dia memperlihatkan bahwa hampir semua komputer di perusahannya menggunakan Linux dan Open Office yang gratis, tis, tis, ts.. Saya coba memakainya ternyata mudah sekali. Sayangnya untuk pelaporan Sistem Informasi Akutansi saya belum ketemu yang berbasis Linux. Saya rasa ini masukan buat Perguruan Tinggi, daripada sekedar usernya SAP cobalah dikembangkan kurikulum sehingga alumninya bisa buat Sistem Informasi Akutansi berbasis Linux yang harganya jauh lebih murah. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Ancaman profesi Akuntan?
Nah, kalau akuntan harus memakai ilmu baru, saya setuju sekali. Jaman sekarang, masih saja mata kuliah audit mengajari cross footing, jumlah sana sini pakai kalkulator. Kenapa tidak diajari teknik SQL? Programnya sudah banyak, misalnya ACL. Jaman sekarang menggambar flowchart, merancang dokumen, sudah banyak softwarenya (gratisan lagi, misal eDraw), tapi mengapa mhs cuma dikasih contoh2 gambar flowchart sederhana yg tidak mungkin dipakai di perusahaan? Membuat flowchart tidak sekadar membuat ruang2 kosong utk diisi kan mas? Dst...dst... ya itu tadi, dosen menulis buku teks di silabus buku2 edisi tahun terakhir, tapi mhs-nya apa ada yang mampu beli? Kalau mampu, belinya juga ke mana? Kalau Jkt mungkin banyak toko buku berbhs Inggris, tapi di daerah? Majalah nasional terbaru saja biasa terlambat sehari dua hari. Anyway, saya juga tak cari ah bukunya mas Heri itu... jangan khawatir, saya akan berusaha sekuat tenaga utk memperoleh buku itu :-) Salam ya mas, WWW 2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote: Yang ingin saya bahas panjang lebar bukan pada aplikasi itu (kalau teman2 di milis ini tidak keberatan lho). Tetapi saya justru melihat masih banyak perusahaan yang SIA-nya bagus. Saya agak kurang sependapat dengan mas Heri Setiono yang mengatakan profesi akuntan terancam teknologi. Mungkin benar, tapi kalau itu hanya sebatas pencatatan transaksi dan pelaporan informasi baku. Ketika saya posting tentang hal ini saya ingat diskusi waktu itu langsung menghangat hehehe. Kebetulan setelah saya ubek ubek rak buku saya, akhirnya saya temukan lagi buku yang saya maksud berjudul Accounting, Information Technology and Business Solution. Ada baiknya saya kutipkan lagi pendapat Al Pipkin, seorang controller di Perusaah Coors Brewing : IT is bringing about a total transformation of the controller's (accounting) staff , and a re-definition of the overall financial system. Technologi is changing the culture of the controller's organization just as it is impacting the entire business. In the 21st century, there will be fewer accountants on the controller's organization just as it is impacting the entire business. In the 21st century, there will be fewer accountants on the controller's staff, but they will perform in totally new and exciting ways. Sebenarnya tidak hanya profesi Akuntan yang terancam, semua profesi maupun business sekarang harus meredefinisikan jika tidak mau tergilas kemajuan teknologi saat ini. Belakangan ini bisa kita lihat raksasa raksasa surat kabar mulai tumbang karena perannya sudah bisa digantikan informasi melalui internet. Tidak jauh jauh, 7 tahun lalu saya berlangganan koran sampai 3 macam judul. Sekarang saya cuman 1 judul itupun saya pertahankan karena koran favorit mertua saya dan saya hanya baca kalau (maaf) sedang di toilet karena beritanya yang saya lihat sudah basi sementara tiap saat saya bisa memperoleh informasi yang uptodate di internet. Sayangnya hingga saat ini belum ada penelitian sejauh mana implementasi ERP/Sistem Informasi Akutansi memberikan value terhadap perusahaan bahkan terhadap negara. Di luar negeri bisa jadi valuenya tinggi karena gajinya gedhe gedhe, di Indonesia dengan implementasi ERP apakah memang bisa memberikan value yang signifikan karena gaji staf administrasi kita di sini masih jauh. Sekedar informasi, untuk menggunakan satu software terkemuka diluar biaya instalasi/implementasi yang naudzubillah tingginya , kita masih membayar biaya sewa yang konon per user saja ribuan dollar per tahun. Bayangkan berapa devisa yang terbang ke luar negeri untuk membayar ongkos implementasi ERP di sini . Di sinilah sebenarnya perguruan tinggi perguruan tinggi di Indonesia seharusnya sudah memikirkan untuk meredifinisikan peranan dalam pengembangan Sistem Informasi Akutansi di Indonesia. Sejauh ini yang malah saya dengar malah dengan bangga mengajarkan SAP sebagai bagian dari kurikulumnya agar lulusannya Siap Pakai mengingat SAP sebagai software paling populer dipergunakan di banyak perusahaan perusahaan besar Indonesia. Artinya mempersiapkan alumninya jadi user saja kan Pak ? :-) [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi
Dear all, Akhir bulan ini saya diminta menjadi pembicara pada seminar nasional 3 hari tentang Good Corporate Governance di FE UGM (www.feb.ugm.ac.id). Saya mendapat bagian topik Sistem Informasi Akuntansi, sedang pembicara lainnya membahas Audit berbasis TI. Topik yang akan saya sampaikan adalah mengenai rendahnya kualitas pendidikan SIA di Indonesia, karena saya mencurigai banyak PT/Univ yang menggunakan buku teks (kebanyakan berbahasa Inggris) dan itupun hanya ada di silabus. Kesehariannya, mhs hanya mengandalkan file PowerPoint dari dosennya (dan seringkali dosennya pun cuma mencomot dari situs2 di Internet). Tentu saja dasar saya hanya pengamatan sana sini dan bukan pada penelitian ilmiah. Selain itu, di buku2 SIA berbahasa Indonesia, saya tidak melihat pembahasan mengenai perancangan formulir, tampilan layar, dsb. Nah, kalau ada teman2 yang punya topik atau contoh lain, dengan senang hati saya akan memasukkannya ke dalam materi seminar saya. Kayaknya lebih keren kalau saya mengajak teman2 di sini untuk membangun presentasi saya. Pastilah saya akan menyebut Anda sebagai kontributor presentasi saya. Mudah2an, bahan presentasi bisa saya bagikan kepada teman2 di sini. Sebelumnya saya haturkan terima kasih ya... Salam hangat, WWW www.wingit.co.cc [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi
Ide yang sangat menarik Pak. Saya barangkali bisa membantu sedikit berkontribusi dalam paper Bapak. Jika Bapak ada ym akan lebih leluasa barangkali kita berdiskusi dulu via ym. Hasil akhirnya bisa kita kontribusi di milis ini. Ym saya herisetiono...@yahoo.com.sg Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Wing Wahyu Winarno masw...@gmail.com Date: Wed, 14 Oct 2009 09:23:57 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi Dear all, Akhir bulan ini saya diminta menjadi pembicara pada seminar nasional 3 hari tentang Good Corporate Governance di FE UGM (www.feb.ugm.ac.id). Saya mendapat bagian topik Sistem Informasi Akuntansi, sedang pembicara lainnya membahas Audit berbasis TI. Topik yang akan saya sampaikan adalah mengenai rendahnya kualitas pendidikan SIA di Indonesia, karena saya mencurigai banyak PT/Univ yang menggunakan buku teks (kebanyakan berbahasa Inggris) dan itupun hanya ada di silabus. Kesehariannya, mhs hanya mengandalkan file PowerPoint dari dosennya (dan seringkali dosennya pun cuma mencomot dari situs2 di Internet). Tentu saja dasar saya hanya pengamatan sana sini dan bukan pada penelitian ilmiah. Selain itu, di buku2 SIA berbahasa Indonesia, saya tidak melihat pembahasan mengenai perancangan formulir, tampilan layar, dsb. Nah, kalau ada teman2 yang punya topik atau contoh lain, dengan senang hati saya akan memasukkannya ke dalam materi seminar saya. Kayaknya lebih keren kalau saya mengajak teman2 di sini untuk membangun presentasi saya. Pastilah saya akan menyebut Anda sebagai kontributor presentasi saya. Mudah2an, bahan presentasi bisa saya bagikan kepada teman2 di sini. Sebelumnya saya haturkan terima kasih ya... Salam hangat, WWW www.wingit.co.cc [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi
Pak Wing, Sampai detik ini, terus terang saja saya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan SIA. Kalo dalam kuliah, saya menjawab hanya sesuai dengan buku teks saja agar bisa lulushehehe Kalo skrg dalam dunia kerja, saya juga masih bingung apakah yg disebut dengan SIA itu sederhananya adalah aplikasi ERM (SAP) yg saya gunakan hingga men-generate laporan keuangan dan laporan penyerapan anggaran, atau adakah makhluk lain diluar itu yang lebih pas untuk mendefinisikan arti SIA Salam, Hermawan -Original Message- From: Wing Wahyu Winarno masw...@gmail.com Date: Wed, 14 Oct 2009 09:23:57 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi Dear all, Akhir bulan ini saya diminta menjadi pembicara pada seminar nasional 3 hari tentang Good Corporate Governance di FE UGM (www.feb.ugm.ac.id). Saya mendapat bagian topik Sistem Informasi Akuntansi, sedang pembicara lainnya membahas Audit berbasis TI. Topik yang akan saya sampaikan adalah mengenai rendahnya kualitas pendidikan SIA di Indonesia, karena saya mencurigai banyak PT/Univ yang menggunakan buku teks (kebanyakan berbahasa Inggris) dan itupun hanya ada di silabus. Kesehariannya, mhs hanya mengandalkan file PowerPoint dari dosennya (dan seringkali dosennya pun cuma mencomot dari situs2 di Internet). Tentu saja dasar saya hanya pengamatan sana sini dan bukan pada penelitian ilmiah. Selain itu, di buku2 SIA berbahasa Indonesia, saya tidak melihat pembahasan mengenai perancangan formulir, tampilan layar, dsb. Nah, kalau ada teman2 yang punya topik atau contoh lain, dengan senang hati saya akan memasukkannya ke dalam materi seminar saya. Kayaknya lebih keren kalau saya mengajak teman2 di sini untuk membangun presentasi saya. Pastilah saya akan menyebut Anda sebagai kontributor presentasi saya. Mudah2an, bahan presentasi bisa saya bagikan kepada teman2 di sini. Sebelumnya saya haturkan terima kasih ya... Salam hangat, WWW www.wingit.co.cc [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]