Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

2009-10-16 Terurut Topik winarto sugondo
Mungkin kalau kita pisahkan antara sistem dengan aplikasi, kita baru bisa
tahu perbedaannya Pak.

Saya sendiri lebih suka sistem adalah kehidupan Pak. Sistem tidak pernah
diatas kertas. Fully support hanya didapat dari Top Level unit yang
berkepentingan. Sedangkan dari Low Level adalah 99,9% menolak. Change
behavior akan menyebabkan stagnan yang berkepanjangan, minimal akan terjadi
penurunan profit perusahaan dalam 2 tahun setelah diimplementasikan.

Kalau saya melihat SAP ORACLE adalah aplikasi yang memiliki sistem
didalamnya. Sebuah hal baku yang digunakan untuk menyusun sebuah alur yang
terintegrasi dalam teknologi informasi yang dapat menghasilkan SIM dan SIA
sekaligus.

Sekarang pertanyaan saya adalah apakah kita mampu menciptakan Enterprise
Resources Planning kalau kita sendiri tidak berubah? Tools dapat dibeli,
tapi SDM ngga bisa dibeli.

Satu yang saya rasakan selama jadi warga negara Indonesia. Dari kecil sampai
sekarang, saya belum pernah melihat perubahan pada :
1. Naik dan Turun kendaraan umum adalah pada halte yang telah disediakan,
sampai sekarang saya selalu melihat ada dan banyak orang yang naik turun
kendaraan umum dengan membahayakan dirinya dan orang lain.
2. Dilarang berhenti dan parkir ditempat yang diberikan rambu larangan. Di
Pasar genjing di jalan pramuka, ada lambang dilarang berhenti, tapi saya
malah melihat jejeran parkiran mobil didepan rambu larangan.
3. Nyalakan lampu besar anda disiang hari saat anda mengendarai kendaraan
bermotor. Metromini, Kopaja, Mikrolet dan Bajaj ngga pernah menggunakan sen
saat ingin menepikan kendaraannya.
4. Setiap kendaraan harus layak jalan dan dilengkapi oleh seluruh
perlengkapan keselamatan lalu lintas, sampai sekarang saya belum pernah
melihat kendaraan umum sebaik dan senyaman Shuttle Kuningan dan Busway.
5. Setiap kendaraan harus uji emisi untuk menjaga kesehatan bersama. Saya
belum pernah melihat kendaraan umum yang bersih dari polusi.

Hal-hal kecil yang menurut saya sangat penting, tapi mungkin untuk beberapa
orang dianggap ngga penting. Dimana Sistem yang didukung oleh peraturan?
Ngga guna, mohon maaf saya menggunakan ilustrasi yang terlihat OOT, tapi
sebenernya itu berkaitan erat dengan sistem, dimana proses terkecil harus
diangkat untuk di verifikasi.

Salam,


Winarto Sugondo

2009/10/16 Gianto Setiadi giantoseti...@gmail.com

 Ya pak, semua system harus mendapatkan support yang penuh dari top
 management.
 System yang bagus diatas kertas belum tentu bagus dalam implementasi,
 dibutuhkan full support dari atas dan acceptance dari bawah.
 Dalam implementasi system diperlukan change behavior, dan seluruh member
 dari organisasi tersebut harus mau berubah karena kalau kita tetap
 menggunakan behavior yang lama untuk menjalankan suatu system modern seperti
 SAP maka implementasinya akan sulit.

 BR,

 Gianto

 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: winarto sugondo sugondo.wina...@gmail.com
 Date: Thu, 15 Oct 2009 23:19:44
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

 Kira-kira berapa persen kesuksesan ERP Pak? SIA itu apa sih Pak? kalau
 menurut saya, kalau ngga ada supporting yang sangat keras dari Direksi, SIA
 hanya akan sia-sia. Dan kultur di kita adalah selalu menolak perubahan
 karena merasa diri sendiri adalah yang terbaik.

 Hanya pendapat sih.

 Salam,


 Winarto Sugondo

 2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg

 
 
 
 
  --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%
 40yahoogroups.com,
  Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote:
  
   Itupun saya masih melihat banyak kekurangan.  Kalau SIA diterapkan
  dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan  mudah, misalnya
  melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih  banyak
 PT/Univ
  yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan
  Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar
  Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya 
  bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya 
  bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk 
  perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS
 thn
  1990-an :-)
 
  Setahu saya implementasi Sistem Informasi di Perguruan Tinggi terus
  berkembang dengan baik Pak. Mungkin masih perlu waktu ya Pak karena kan
  tergantung modal dan perubahan sistem yang berbeda beda tiap
 universitasnya.
  Saya masih ingat dahulu untuk kuliah S2 di akhir pekan saya harus
 berjuang
  ke pusat kota di Jakarta untuk kuliah, istri saya tahun lalu kuliahnya
 cukup
  dengan sistem online sudah bisa berinteraksi dengan dosen dan teman teman
  kuliahnya dan cukup sebulan sekali ke pusat kota.
 
   Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan
  dari  daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg
 Pancasilanya
  kita  diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak

Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

2009-10-16 Terurut Topik Gianto Setiadi
System terdiri atas sub-sub system yang berinteraksi satu dengan yang lainnya 
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. System aplikasi dan orang adalah bagian 
dari suatu system, akan tetapi menurut saya faktor orang sangatlah dominan 
dalam keberhasilan suatu system mencapai tujuan.

Saya sepakat bahwa penolakan dari orang terhadap suatu system baru akan cukup 
besar, terlebih karena system baru cenderung dirasa menyulitkan dia. 
Saya masih ingat.pada waktu tahun 80an ketika system komputer mulai digunakan 
di bagian pembukuan perusahaan. Kami yang bekerja di bagian pembukuan ketika 
itu langsung menolak karena kehadiran benda ajaib tersebut akan merebut lahan 
kerja kita dan juga kami harus belajar bagaimana caranya menggunakan benda 
tersebut. Namun karena support dari top management kami sangat besar dengan 
mengadakan training untuk menggunakan benda ajaib tersebut, alhasil benda ajaib 
berikut program aplikasi sederhana pada waktu itu akhirnya menjadi bagian yang 
penting dalam menunjang pekerjaan di bagian pembukuan. 
Training telah merubah perilaku kami dan training telah membuka cara pandang 
kami yang tadinya sempit.
Jelas disini bahwa system bisa jalan dengan baik karena ada support dari top 
management dan acceptance dari bawah. 

System tanpa support dari top management kadang sering kandas di perjalanan. 
Akan sangat disayangkan apabila suatu system yang sudah dibayar mahal kandas di 
perjalanan karena tidak mendapatkan full support dari top management.

Acceptance dari bawah tidak akan datang begitu saja, akan tetapi dibutuhkan 
perubahan perilaku dari orang2 yang terlibat dalam system tersebut. Kalau 
perilaku tidak berubah maka saya rasa acceptance tidak akan pernah ada.

Totally saya agree kalau implementasi system memerlukan cost yang besar baik 
karena terjadinya penurunan kinerja ketika implementasi dimulai, initial dan 
operasional cost yang besar. 
Anggaplah ini adalah suatu investasi jangka panjang dimana kemudian kita juga 
akan mendapatkan return on investment ketika system tersebut sudah on the right 
track. 

BR,

Gianto 
 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: winarto sugondo sugondo.wina...@gmail.com
Date: Fri, 16 Oct 2009 22:16:25 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

Mungkin kalau kita pisahkan antara sistem dengan aplikasi, kita baru bisa
tahu perbedaannya Pak.

Saya sendiri lebih suka sistem adalah kehidupan Pak. Sistem tidak pernah
diatas kertas. Fully support hanya didapat dari Top Level unit yang
berkepentingan. Sedangkan dari Low Level adalah 99,9% menolak. Change
behavior akan menyebabkan stagnan yang berkepanjangan, minimal akan terjadi
penurunan profit perusahaan dalam 2 tahun setelah diimplementasikan.

Kalau saya melihat SAP ORACLE adalah aplikasi yang memiliki sistem
didalamnya. Sebuah hal baku yang digunakan untuk menyusun sebuah alur yang
terintegrasi dalam teknologi informasi yang dapat menghasilkan SIM dan SIA
sekaligus.

Sekarang pertanyaan saya adalah apakah kita mampu menciptakan Enterprise
Resources Planning kalau kita sendiri tidak berubah? Tools dapat dibeli,
tapi SDM ngga bisa dibeli.

Satu yang saya rasakan selama jadi warga negara Indonesia. Dari kecil sampai
sekarang, saya belum pernah melihat perubahan pada :
1. Naik dan Turun kendaraan umum adalah pada halte yang telah disediakan,
sampai sekarang saya selalu melihat ada dan banyak orang yang naik turun
kendaraan umum dengan membahayakan dirinya dan orang lain.
2. Dilarang berhenti dan parkir ditempat yang diberikan rambu larangan. Di
Pasar genjing di jalan pramuka, ada lambang dilarang berhenti, tapi saya
malah melihat jejeran parkiran mobil didepan rambu larangan.
3. Nyalakan lampu besar anda disiang hari saat anda mengendarai kendaraan
bermotor. Metromini, Kopaja, Mikrolet dan Bajaj ngga pernah menggunakan sen
saat ingin menepikan kendaraannya.
4. Setiap kendaraan harus layak jalan dan dilengkapi oleh seluruh
perlengkapan keselamatan lalu lintas, sampai sekarang saya belum pernah
melihat kendaraan umum sebaik dan senyaman Shuttle Kuningan dan Busway.
5. Setiap kendaraan harus uji emisi untuk menjaga kesehatan bersama. Saya
belum pernah melihat kendaraan umum yang bersih dari polusi.

Hal-hal kecil yang menurut saya sangat penting, tapi mungkin untuk beberapa
orang dianggap ngga penting. Dimana Sistem yang didukung oleh peraturan?
Ngga guna, mohon maaf saya menggunakan ilustrasi yang terlihat OOT, tapi
sebenernya itu berkaitan erat dengan sistem, dimana proses terkecil harus
diangkat untuk di verifikasi.

Salam,


Winarto Sugondo

2009/10/16 Gianto Setiadi giantoseti...@gmail.com

 Ya pak, semua system harus mendapatkan support yang penuh dari top
 management.
 System yang bagus diatas kertas belum tentu bagus dalam implementasi,
 dibutuhkan full support dari atas dan acceptance dari bawah.
 Dalam implementasi system diperlukan change behavior, dan seluruh member
 dari organisasi tersebut

Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

2009-10-15 Terurut Topik Jemitra Tjahjono
Mas wing/mas heri info dong bukunya. BTW mungkin versi pdfnya sudah ada, jadi 
tinggal download.
Omong-omong tentang  sistem informasi akuntansi. saya melihat pada saat akuntan 
masuk kedalam area sistem informasi, sebenarnya diperlukan juga pengetahuan 
lainnya, minimal orang tersebut memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan mau 
berpikir out of the box. Mungkin ini juga masalah sistem pendidikan 
diindonesia, terutama dalam menentukan SKS. 
Ada orang-orang dari akuntan, yang sedikit-sedikit minta dibuatkan sistem / 
program / aplikasi tetapi tidak mampu menerjemahkan apa yang diharapkan dari 
otomasi tersebut, dan programer yang diminta untuk membuat aplikasi tidak 
mengerti tentang kaidah akuntansi. Pernah ada suatu kejadian, programer membuat 
suatu aplikasi untuk otomasi pelaporan neraca untuk dikirim ke pihak eksternal, 
sehingga data dari core sistem harus di download dan digrouping lagi untuk 
memenuhi kriteria dari pelaporan neraca eksternal tersebut. Akuntannya nggak 
tahu kalau sistem tersebut ternyata melakukan pengklopan total aktiva dan 
pasiva, jadi kalau terjadi selisih aktiva dan pasiva, maka selisih itu langsung 
dibuang secara otomatis ke pos lain-lain sehingga total aktiva dan pasiva = 
balance. 
adalagi karyawan dengan background akuntan dan sudah bertahun-tahun di bidang 
pelaporan, yang ngomel-ngomel dan bilang ini ada selisih  tapi tidak bisa 
menganalisis kenapa selisih dan menjelaskan selisihnya itu antara apa dan apa. 
Karyawan tersebut menganggap selisih ini terjadi karena kesalahan sistem, 
karena ada dua laporan yang menggambarkan total akhir yang tidak sama. Padahal 
neraca tidak selisih, dan itu hanya terjadi karena karyawan tersebut tidak 
mengerti mapping antara GL dan rincian. 
Bahkan masih ada internal auditor dengan background akuntansi yang tidak bisa 
membuat suatu model program kerja audit dan menentukan sampling dengan 
menggunakan suatu database IT. 
Sementara banyak programer yang iseng belajar akuntansi dasar 1, atau 
background ekonomi (non akuntansi) yang iseng belajar program akhirnya dia 
bisa menerjemahkan suatu proses pembukuan manual, menjadi sistem IT Based.

Tapi saya pikir hal-hal seperti ini terjadi karena keterbatasan siswa terhadap 
akses teknologi, misal nggak punya komputer, dan saya perhatikan, hal ini 
dialami oleh mereka yang gap-tek dan umumnya lahir sebelum 70-an (maap lho, 
tidak semua yang lahir sebelum 70-an gaptek).

Ya segini dulu sharingnya mas wing, semoga bermanfaat. 

 Jemitra



Yahoo! Groups
Do More For Dogs Group
Join a group of dog owners
who do more.
New web site?
Drive traffic now.
Get your business
on Yahoo! search.
Weight Loss Group
on Yahoo! Groups
Get support and
make friends online.
. 

   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

2009-10-15 Terurut Topik winarto sugondo
Kira-kira berapa persen kesuksesan ERP Pak? SIA itu apa sih Pak? kalau
menurut saya, kalau ngga ada supporting yang sangat keras dari Direksi, SIA
hanya akan sia-sia. Dan kultur di kita adalah selalu menolak perubahan
karena merasa diri sendiri adalah yang terbaik.

Hanya pendapat sih.

Salam,


Winarto Sugondo

2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg





 --- In 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com,
 Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote:
 
  Itupun saya masih melihat banyak kekurangan.  Kalau SIA diterapkan
 dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan  mudah, misalnya
 melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih  banyak PT/Univ
 yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan
 Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar
 Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya 
 bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya 
 bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk 
 perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn
 1990-an :-)

 Setahu saya implementasi Sistem Informasi di Perguruan Tinggi terus
 berkembang dengan baik Pak. Mungkin masih perlu waktu ya Pak karena kan
 tergantung modal dan perubahan sistem yang berbeda beda tiap universitasnya.
 Saya masih ingat dahulu untuk kuliah S2 di akhir pekan saya harus berjuang
 ke pusat kota di Jakarta untuk kuliah, istri saya tahun lalu kuliahnya cukup
 dengan sistem online sudah bisa berinteraksi dengan dosen dan teman teman
 kuliahnya dan cukup sebulan sekali ke pusat kota.

  Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan
 dari  daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya
 kita  diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak tidak dapat
 dilakukan  melalui Internet, sehingga WP harus berdesak2an antri berjam2
 tanpa tahu  selesai kapan? Dst...dst... meskipun ada bbrp contoh yang
 bagus, tapi saya  masih melihat kita jauh tertinggal dari harapan kita
 sendiri.

 --
 Itulah Pak, masalahnya Pancasila dan NKRI dihabiskan energinya untuk
 membahas masalah Ahmadiyah, Pluralisme,UU Pornografi, dan sebagainya yang
 akhirnya malah berpotensi bentrok lagi, ribut lagi, habislah energi kita.
 Padahal kita hidup di abad 21 yang sudah waktunya berfikir bagaimana negeri
 ini bisa jadi negeri maju yang pemerintahannya berjalan lebih efisien dengan
 penerapan sistem informasi. Malulah, masak masuk negara anggota G 20 bikin
 KTP saja masih jauh dibanding sama Singapura yang bisa dibikin di mana saja
 pakai komputer dan sudah terintegrasi. Tak heran Nurdin M Top bisa kawin di
 sana sini sambil terus ngebom. Bikin KTP saja mudah soalnya datanya tidak
 terdeteksi dan terintegrasi.

 
  Siapa yg bertanggungjawab terhadap? Saya menyalahkan dunia aya sendiri 
 saja: Perguruan Tinggi, karena mereka seharusnya bisa memberi gambaran 
 betapa hebatnya dan betapa besar pengaruh SIA terhadap operasional 
 perusahaan. Untuk menjalankan ide saya di atas, tidak perlu sistem yang
 canggih2 amat kayaknya kan?

 --- Tidak perlu Pak. Repotnya budaya nggak mau sedikit susah dan takut
 berubah masih kuat di sini. Beberapa waktu lalu saya mengunjungi teman saya
 yang mempunyai perusahaan. Dengan bangganya dia memperlihatkan bahwa hampir
 semua komputer di perusahannya menggunakan Linux dan Open Office yang
 gratis, tis, tis, ts..
 Saya coba memakainya ternyata mudah sekali. Sayangnya untuk pelaporan
 Sistem Informasi Akutansi saya belum ketemu yang berbasis Linux. Saya rasa
 ini masukan buat Perguruan Tinggi, daripada sekedar usernya SAP cobalah
 dikembangkan kurikulum sehingga alumninya bisa buat Sistem Informasi
 Akutansi berbasis Linux yang harganya jauh lebih murah.

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

2009-10-15 Terurut Topik Gianto Setiadi
Ya pak, semua system harus mendapatkan support yang penuh dari top management. 
System yang bagus diatas kertas belum tentu bagus dalam implementasi, 
dibutuhkan full support dari atas dan acceptance dari bawah.
Dalam implementasi system diperlukan change behavior, dan seluruh member dari 
organisasi tersebut harus mau berubah karena kalau kita tetap menggunakan 
behavior yang lama untuk menjalankan suatu system modern seperti SAP maka 
implementasinya akan sulit. 

BR,

Gianto
 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: winarto sugondo sugondo.wina...@gmail.com
Date: Thu, 15 Oct 2009 23:19:44 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

Kira-kira berapa persen kesuksesan ERP Pak? SIA itu apa sih Pak? kalau
menurut saya, kalau ngga ada supporting yang sangat keras dari Direksi, SIA
hanya akan sia-sia. Dan kultur di kita adalah selalu menolak perubahan
karena merasa diri sendiri adalah yang terbaik.

Hanya pendapat sih.

Salam,


Winarto Sugondo

2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg





 --- In 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com,
 Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote:
 
  Itupun saya masih melihat banyak kekurangan.  Kalau SIA diterapkan
 dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan  mudah, misalnya
 melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih  banyak PT/Univ
 yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan
 Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar
 Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya 
 bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya 
 bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk 
 perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn
 1990-an :-)

 Setahu saya implementasi Sistem Informasi di Perguruan Tinggi terus
 berkembang dengan baik Pak. Mungkin masih perlu waktu ya Pak karena kan
 tergantung modal dan perubahan sistem yang berbeda beda tiap universitasnya.
 Saya masih ingat dahulu untuk kuliah S2 di akhir pekan saya harus berjuang
 ke pusat kota di Jakarta untuk kuliah, istri saya tahun lalu kuliahnya cukup
 dengan sistem online sudah bisa berinteraksi dengan dosen dan teman teman
 kuliahnya dan cukup sebulan sekali ke pusat kota.

  Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan
 dari  daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya
 kita  diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak tidak dapat
 dilakukan  melalui Internet, sehingga WP harus berdesak2an antri berjam2
 tanpa tahu  selesai kapan? Dst...dst... meskipun ada bbrp contoh yang
 bagus, tapi saya  masih melihat kita jauh tertinggal dari harapan kita
 sendiri.

 --
 Itulah Pak, masalahnya Pancasila dan NKRI dihabiskan energinya untuk
 membahas masalah Ahmadiyah, Pluralisme,UU Pornografi, dan sebagainya yang
 akhirnya malah berpotensi bentrok lagi, ribut lagi, habislah energi kita.
 Padahal kita hidup di abad 21 yang sudah waktunya berfikir bagaimana negeri
 ini bisa jadi negeri maju yang pemerintahannya berjalan lebih efisien dengan
 penerapan sistem informasi. Malulah, masak masuk negara anggota G 20 bikin
 KTP saja masih jauh dibanding sama Singapura yang bisa dibikin di mana saja
 pakai komputer dan sudah terintegrasi. Tak heran Nurdin M Top bisa kawin di
 sana sini sambil terus ngebom. Bikin KTP saja mudah soalnya datanya tidak
 terdeteksi dan terintegrasi.

 
  Siapa yg bertanggungjawab terhadap? Saya menyalahkan dunia aya sendiri 
 saja: Perguruan Tinggi, karena mereka seharusnya bisa memberi gambaran 
 betapa hebatnya dan betapa besar pengaruh SIA terhadap operasional 
 perusahaan. Untuk menjalankan ide saya di atas, tidak perlu sistem yang
 canggih2 amat kayaknya kan?

 --- Tidak perlu Pak. Repotnya budaya nggak mau sedikit susah dan takut
 berubah masih kuat di sini. Beberapa waktu lalu saya mengunjungi teman saya
 yang mempunyai perusahaan. Dengan bangganya dia memperlihatkan bahwa hampir
 semua komputer di perusahannya menggunakan Linux dan Open Office yang
 gratis, tis, tis, ts..
 Saya coba memakainya ternyata mudah sekali. Sayangnya untuk pelaporan
 Sistem Informasi Akutansi saya belum ketemu yang berbasis Linux. Saya rasa
 ini masukan buat Perguruan Tinggi, daripada sekedar usernya SAP cobalah
 dikembangkan kurikulum sehingga alumninya bisa buat Sistem Informasi
 Akutansi berbasis Linux yang harganya jauh lebih murah.

  



[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI

Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

2009-10-15 Terurut Topik herisetiono004


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Jemitra Tjahjono jemi...@... 
wrote:

 Mas wing/mas heri info dong bukunya. BTW mungkin versi pdfnya sudah ada, jadi 
 tinggal download.

--- Salah satu buku yang bisa jadi acuan Accounting, Information Technology, 
and Business Solutions karangan Anita S. Hollander, Eric L. Denna, J. Owen 
Cherrington. Versi pdfnya saya belum tahu ya. 



 Omong-omong tentang  sistem informasi akuntansi. saya melihat pada saat 
 akuntan masuk kedalam area sistem informasi, sebenarnya diperlukan juga 
 pengetahuan lainnya, minimal orang tersebut memiliki kemampuan untuk 
 berkomunikasi dan mau berpikir out of the box. Mungkin ini juga masalah 
 sistem pendidikan diindonesia, terutama dalam menentukan SKS. 

-- Bagusnya di dalam buku itu berisi pentingnya merubah paradigma dalam bidang 
akunting sesuai perkembangan terbaru. Saya kurang tahu apakah hal ini juga 
sudah berpengaruh dalam pendidikan bidang akunting di Indonesia

 Ada orang-orang dari akuntan, yang sedikit-sedikit minta dibuatkan sistem / 
 program / aplikasi tetapi tidak mampu menerjemahkan apa yang diharapkan dari 
 otomasi tersebut, dan programer yang diminta untuk membuat aplikasi tidak 
 mengerti tentang kaidah akuntansi. Pernah ada suatu kejadian, programer 
 membuat suatu aplikasi untuk otomasi pelaporan neraca untuk dikirim ke pihak 
 eksternal, sehingga data dari core sistem harus di download dan digrouping 
 lagi untuk memenuhi kriteria dari pelaporan neraca eksternal tersebut. 
 Akuntannya nggak tahu kalau sistem tersebut ternyata melakukan pengklopan 
 total aktiva dan pasiva, jadi kalau terjadi selisih aktiva dan pasiva, maka 
 selisih itu langsung dibuang secara otomatis ke pos lain-lain sehingga total 
 aktiva dan pasiva = balance. 
 adalagi karyawan dengan background akuntan dan sudah bertahun-tahun di bidang 
 pelaporan, yang ngomel-ngomel dan bilang ini ada selisih  tapi tidak bisa 
 menganalisis kenapa selisih dan menjelaskan selisihnya itu antara apa dan 
 apa. Karyawan tersebut menganggap selisih ini terjadi karena kesalahan 
 sistem, karena ada dua laporan yang menggambarkan total akhir yang tidak 
 sama. Padahal neraca tidak selisih, dan itu hanya terjadi karena karyawan 
 tersebut tidak mengerti mapping antara GL dan rincian. 
 Bahkan masih ada internal auditor dengan background akuntansi yang tidak bisa 
 membuat suatu model program kerja audit dan menentukan sampling dengan 
 menggunakan suatu database IT.

--- Itulah pentingnya perombakan dalam bidang pengajaran akutansi sekarang

 
 Sementara banyak programer yang iseng belajar akuntansi dasar 1, atau 
 background ekonomi (non akuntansi) yang iseng belajar program akhirnya dia 
 bisa menerjemahkan suatu proses pembukuan manual, menjadi sistem IT Based.

 Program akutansi Zhahir yang sekarang sudah berkembang pesat sekarang  
setahu saya awalnya didevelop alumni jurusan Fisika ITB :-)


















 
 Tapi saya pikir hal-hal seperti ini terjadi karena keterbatasan siswa 
 terhadap akses teknologi, misal nggak punya komputer, dan saya perhatikan, 
 hal ini dialami oleh mereka yang gap-tek dan umumnya lahir sebelum 70-an 
 (maap lho, tidak semua yang lahir sebelum 70-an gaptek).

 Ya segini dulu sharingnya mas wing, semoga bermanfaat. 
 
  Jemitra
 
 
 
 Yahoo! Groups
 Do More For Dogs Group
 Join a group of dog owners
 who do more.
 New web site?
 Drive traffic now.
 Get your business
 on Yahoo! search.
 Weight Loss Group
 on Yahoo! Groups
 Get support and
 make friends online.
 . 
 

 
 
   
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

2009-10-15 Terurut Topik herisetiono004


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, winarto sugondo 
sugondo.wina...@... wrote:

 Kira-kira berapa persen kesuksesan ERP Pak? SIA itu apa sih Pak? kalau
 menurut saya, kalau ngga ada supporting yang sangat keras dari Direksi, SIA
 hanya akan sia-sia. Dan kultur di kita adalah selalu menolak perubahan
 karena merasa diri sendiri adalah yang terbaik.
 
 Hanya pendapat sih.
 
 Salam,
   
 
--- SIA = Sistem Informasi Akutansi

Tidak semua perusahaan yang mengimplementasikan ERP bisa berhasil bahkan 
meskipun mempergunakan sofware ERP yang terkenal. Sayang belum ada penelitian 
di Indonesia. Malah saya pernah melihat salah satu vendor yang mengklaim sukses 
mengimplementasikan SIA di sebuah majalah padahal sebenarnya gagal karena 
software tersebut kemudian diganti oleh software yang lain karena banyak 
masalah dalam implementasinya :-)



Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi

2009-10-14 Terurut Topik herisetiono004
Maaf ikut membantu menjawab. Barangkali yang anda maksudkan adalah ERP ya? :-)

Beberapa tahun lalu ketika saya masih muda, kita pernah membahas tentang Sistem 
Informasi Akutansi di milis ini. Malah saya pernah mengirimkan artikel tentang 
terancamnya profesi Akuntan sehubungan dengan makin berkembangnya Sistem 
Informasi Akutansi oleh kemajuan teknologi komputer. Kebetulan saya ada buku 
yang bagus yang membahas hal ini hingga bagaimana mereka yang memiliki profesi 
akutansi menyikapinya agar bisa selaras dengan pesatnya tekonologi. Moga moga 
masih ada di rak buku saya :-)

Inti dari akunting sebenarnya memberikan informasi gambaran keuangan suatu 
perusahaan kepada pihak yang membutuhkan baik internal maupun eksternal. Kita 
juga mengenal istilah Akutansi Manajemen yang bertujuan untuk menyediakan 
informasi bagi para manajer untuk perencanaan, pengimplementasian dan 
pengendalian aktifitas aktifitas organisasi. Akutansi manajemen juga meliputi 
penyiapan laporan keuangan untuk kelompok non manajemen misalnya pemegang 
saham, para kreditor, lembaga pengaturan dan penguasa perpajakan. Di masa lalu 
informasi ini disiapkan oleh bagian Akunting dengan metode metode tertentu 
secara manual hingga keluarlah laporan keuangan. Kemudian berkembang spredsheet 
software  yang mempermudah pekerjaan manual laporan dan berkembang pula sistem 
MRP I, MRP II hingga ERP sehingga proses manual makin berkurang. Jika di masa 
lalu para eksekutif perusahaan harus menunggu pihak Akunting untuk mendapatkan 
laporannya, pada perusahaan yang sudah menerapkan MRP/ERP software seperti SAP, 
Zahir, Baan. MFg Pro dsb akan bisa mengakses informasi yang diinginkan setiap 
saat karena data data manual sudah langsung dientry sehingga informasi yang 
berkaitan dengan  keuangan bisa diperoleh setiap saat. Sistem Informasi 
Akutansi sebenarnya bagian dari ERP (Entreprise Resource Planning) yang 
didalamnya terdapat banyak informasi mengenai resources suatu perusahaan 
seperti SDM, Material, maupun financial suatu perusahaan.

Note : ERM mungkin yang anda maksudkan adalah CRM. Kalau ini adalah metode 
perusahaan untuk berinteraksi dengan customer. Sama seperti ERP yang merupakan 
sistem atau Metoda, maka dengan perkembangan tekonologi informasi maka banyak 
berkembang software software CRM. Untuk software yang lebih lengkap(tentunya 
makin mahal) bisa kita peroleh sistem terintegrasi antara ERP dengan CRM. 

Regards,

Heri S





--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, h312ma...@... wrote:

 Pak Wing,
 
 Sampai detik ini, terus terang saja saya tidak mengerti apa yang dimaksud 
 dengan SIA. Kalo dalam kuliah, saya menjawab hanya sesuai dengan buku teks 
 saja agar bisa lulushehehe Kalo skrg dalam dunia kerja, saya juga 
 masih bingung apakah yg disebut dengan SIA itu sederhananya adalah aplikasi 
 ERM (SAP) yg saya gunakan hingga men-generate laporan keuangan dan laporan 
 penyerapan anggaran, atau adakah makhluk lain diluar itu yang lebih pas untuk 
 mendefinisikan arti SIA
 
 Salam,
 Hermawan
 -



Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi

2009-10-14 Terurut Topik Wing Wahyu Winarno
Mas Heri dan Mas Hermawan,
Saya dapat mencium feeling Anda berdua tentang SIA. Kalau perkembangan
teknologi, saya sudah bisa sedikit melihat tersedianya Advanced IS yang
tergolong ke dalam ERP. ERP yang berhubungan dengan proses internal,
biasanya memakai SAP. Yang berhubungan dengan customer, biasanya memakai CRM
(Customer Relationship Management). Sedang sistem yang berhubungan dengan
supplier biasanya termasuk ke dalam SCM (Supply Chain Management).

Yang ingin saya bahas panjang lebar bukan pada aplikasi itu (kalau teman2 di
milis ini tidak keberatan lho). Tetapi saya justru melihat masih banyak
perusahaan yang SIA-nya bagus. Saya agak kurang sependapat dengan mas Heri
Setiono yang mengatakan profesi akuntan terancam teknologi. Mungkin benar,
tapi kalau itu hanya sebatas pencatatan transaksi dan pelaporan informasi
baku. Itupun saya masih melihat banyak kekurangan.

Kalau SIA diterapkan dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan
mudah, misalnya melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih
banyak PT/Univ yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar.
Mengapa tagihan Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar
Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya
bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya
bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk
perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn
1990-an :-)

Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan dari
daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya kita
diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak tidak dapat dilakukan
melalui Internet, sehingga WP harus berdesak2an antri berjam2 tanpa tahu
selesai kapan? Dst...dst... meskipun ada bbrp contoh yang bagus, tapi saya
masih melihat kita jauh tertinggal dari harapan kita sendiri.

Siapa yg bertanggungjawab terhadap? Saya menyalahkan dunia saya sendiri
saja: Perguruan Tinggi, karena mereka seharusnya bisa memberi gambaran
betapa hebatnya dan betapa besar pengaruh SIA terhadap operasional
perusahaan. Untuk menjalankan ide saya di atas, tidak perlu sistem yang
canggih2 amat kayaknya kan?

Nah, mudah2an teman2 di sini masih tetap mempunyai ide atau masalah yang
lain. Anda ada yang mau cerita tentang tidak beresnya SI di perush Anda
boleh (kalau malu, boleh japri saja), atau cerita keberhasilan atau inovasi
baru, boleh juga. Bagi saya, nothing to small to matter. Besar kecil, sama
berharganya bagi saya, untuk saya sampaikan ke peserta seminar ;-)

Salam,

WWW




2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg



 Maaf ikut membantu menjawab. Barangkali yang anda maksudkan adalah ERP ya?
 :-)

 Beberapa tahun lalu ketika saya masih muda, kita pernah membahas tentang
 Sistem Informasi Akutansi di milis ini. Malah saya pernah mengirimkan
 artikel tentang terancamnya profesi Akuntan sehubungan dengan makin
 berkembangnya Sistem Informasi Akutansi oleh kemajuan teknologi komputer.
 Kebetulan saya ada buku yang bagus yang membahas hal ini hingga bagaimana
 mereka yang memiliki profesi akutansi menyikapinya agar bisa selaras dengan
 pesatnya tekonologi. Moga moga masih ada di rak buku saya :-)

 Inti dari akunting sebenarnya memberikan informasi gambaran keuangan suatu
 perusahaan kepada pihak yang membutuhkan baik internal maupun eksternal.
 Kita juga mengenal istilah Akutansi Manajemen yang bertujuan untuk
 menyediakan informasi bagi para manajer untuk perencanaan,
 pengimplementasian dan pengendalian aktifitas aktifitas organisasi. Akutansi
 manajemen juga meliputi penyiapan laporan keuangan untuk kelompok non
 manajemen misalnya pemegang saham, para kreditor, lembaga pengaturan dan
 penguasa perpajakan. Di masa lalu informasi ini disiapkan oleh bagian
 Akunting dengan metode metode tertentu secara manual hingga keluarlah
 laporan keuangan. Kemudian berkembang spredsheet software yang mempermudah
 pekerjaan manual laporan dan berkembang pula sistem MRP I, MRP II hingga ERP
 sehingga proses manual makin berkurang. Jika di masa lalu para eksekutif
 perusahaan harus menunggu pihak Akunting untuk mendapatkan laporannya, pada
 perusahaan yang sudah menerapkan MRP/ERP software seperti SAP, Zahir, Baan.
 MFg Pro dsb akan bisa mengakses informasi yang diinginkan setiap saat karena
 data data manual sudah langsung dientry sehingga informasi yang berkaitan
 dengan keuangan bisa diperoleh setiap saat. Sistem Informasi Akutansi
 sebenarnya bagian dari ERP (Entreprise Resource Planning) yang didalamnya
 terdapat banyak informasi mengenai resources suatu perusahaan seperti SDM,
 Material, maupun financial suatu perusahaan.

 Note : ERM mungkin yang anda maksudkan adalah CRM. Kalau ini adalah metode
 perusahaan untuk berinteraksi dengan customer. Sama seperti ERP yang
 merupakan sistem atau Metoda, maka dengan perkembangan tekonologi informasi
 maka banyak berkembang software software CRM. Untuk software yang lebih
 

Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi

2009-10-14 Terurut Topik Heryanto Widodo
Pak Wing pada dasarnya SIA kan  pencatatan yang kalau boleh kita bagi menjadi 
dua yaitu pencatatan procure to pay dan order to cash.
Mengenai sistem pembayaran yang Pak Wing singgung agak susah dilaksanakan 
karena pencatatan bank satu dengan bank lainnya tidak seragam, sehingga agak 
kesulitan kalau kita mau bikin auto rekon antara sistem kita dengan catatan 
bank.
Sementara itu dulu Pak.

Salam

Sent from my BlackBerry®


-Original Message-
From: Wing Wahyu Winarno masw...@gmail.com
Date: Wed, 14 Oct 2009 15:29:14 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi

Mas Heri dan Mas Hermawan,
Saya dapat mencium feeling Anda berdua tentang SIA. Kalau perkembangan
teknologi, saya sudah bisa sedikit melihat tersedianya Advanced IS yang
tergolong ke dalam ERP. ERP yang berhubungan dengan proses internal,
biasanya memakai SAP. Yang berhubungan dengan customer, biasanya memakai CRM
(Customer Relationship Management). Sedang sistem yang berhubungan dengan
supplier biasanya termasuk ke dalam SCM (Supply Chain Management).

Yang ingin saya bahas panjang lebar bukan pada aplikasi itu (kalau teman2 di
milis ini tidak keberatan lho). Tetapi saya justru melihat masih banyak
perusahaan yang SIA-nya bagus. Saya agak kurang sependapat dengan mas Heri
Setiono yang mengatakan profesi akuntan terancam teknologi. Mungkin benar,
tapi kalau itu hanya sebatas pencatatan transaksi dan pelaporan informasi
baku. Itupun saya masih melihat banyak kekurangan.

Kalau SIA diterapkan dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan
mudah, misalnya melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih
banyak PT/Univ yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar.
Mengapa tagihan Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar
Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya
bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya
bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk
perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn
1990-an :-)

Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan dari
daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya kita
diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak tidak dapat dilakukan
melalui Internet, sehingga WP harus berdesak2an antri berjam2 tanpa tahu
selesai kapan? Dst...dst... meskipun ada bbrp contoh yang bagus, tapi saya
masih melihat kita jauh tertinggal dari harapan kita sendiri.

Siapa yg bertanggungjawab terhadap? Saya menyalahkan dunia saya sendiri
saja: Perguruan Tinggi, karena mereka seharusnya bisa memberi gambaran
betapa hebatnya dan betapa besar pengaruh SIA terhadap operasional
perusahaan. Untuk menjalankan ide saya di atas, tidak perlu sistem yang
canggih2 amat kayaknya kan?

Nah, mudah2an teman2 di sini masih tetap mempunyai ide atau masalah yang
lain. Anda ada yang mau cerita tentang tidak beresnya SI di perush Anda
boleh (kalau malu, boleh japri saja), atau cerita keberhasilan atau inovasi
baru, boleh juga. Bagi saya, nothing to small to matter. Besar kecil, sama
berharganya bagi saya, untuk saya sampaikan ke peserta seminar ;-)

Salam,

WWW




2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg



 Maaf ikut membantu menjawab. Barangkali yang anda maksudkan adalah ERP ya?
 :-)

 Beberapa tahun lalu ketika saya masih muda, kita pernah membahas tentang
 Sistem Informasi Akutansi di milis ini. Malah saya pernah mengirimkan
 artikel tentang terancamnya profesi Akuntan sehubungan dengan makin
 berkembangnya Sistem Informasi Akutansi oleh kemajuan teknologi komputer.
 Kebetulan saya ada buku yang bagus yang membahas hal ini hingga bagaimana
 mereka yang memiliki profesi akutansi menyikapinya agar bisa selaras dengan
 pesatnya tekonologi. Moga moga masih ada di rak buku saya :-)

 Inti dari akunting sebenarnya memberikan informasi gambaran keuangan suatu
 perusahaan kepada pihak yang membutuhkan baik internal maupun eksternal.
 Kita juga mengenal istilah Akutansi Manajemen yang bertujuan untuk
 menyediakan informasi bagi para manajer untuk perencanaan,
 pengimplementasian dan pengendalian aktifitas aktifitas organisasi. Akutansi
 manajemen juga meliputi penyiapan laporan keuangan untuk kelompok non
 manajemen misalnya pemegang saham, para kreditor, lembaga pengaturan dan
 penguasa perpajakan. Di masa lalu informasi ini disiapkan oleh bagian
 Akunting dengan metode metode tertentu secara manual hingga keluarlah
 laporan keuangan. Kemudian berkembang spredsheet software yang mempermudah
 pekerjaan manual laporan dan berkembang pula sistem MRP I, MRP II hingga ERP
 sehingga proses manual makin berkurang. Jika di masa lalu para eksekutif
 perusahaan harus menunggu pihak Akunting untuk mendapatkan laporannya, pada
 perusahaan yang sudah menerapkan MRP/ERP software seperti SAP, Zahir, Baan.
 MFg Pro dsb akan bisa mengakses informasi yang diinginkan setiap saat karena
 data data manual sudah

Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi

2009-10-14 Terurut Topik herisetiono004


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... 
wrote:

 Mas Heri dan Mas Hermawan,
 Saya dapat mencium feeling Anda berdua tentang SIA. Kalau perkembangan  
 teknologi, saya sudah bisa sedikit melihat tersedianya Advanced IS yang  
 tergolong ke dalam ERP. ERP yang berhubungan dengan proses internal, 
 biasanya memakai SAP. Yang berhubungan dengan customer, biasanya memakai CRM 
  (Customer Relationship Management). Sedang sistem yang berhubungan dengan  
 supplier biasanya termasuk ke dalam SCM (Supply Chain Management).

---  Maaf Pak, kalau menurut pendapat saya ERP, CRM dan SCM adalah sistem dan 
bukan teknologi. SAP dan software software lainnya adalah merek perusahaan yang 
memiliki teknologi yang bisa mewujudkan ERP, CRM dan SCM dalam suatu 
perusahaan. Didalam ERP bisa terhubung dengan supplier ataupun customer karena 
definisi dari ERP adalah perencanaan resources dalam suatu perusahaan. Saya 
pernah bekerja dalam suatu perusahaan dimana ERP kita dengan ERP customer bisa 
kita link karena ada agreemen Vendor Inventory Management dengan salah satu 
customer yang kebetulan juga memakai SAP untuk memudahkan kita dalam mengelola 
finished goods yang dari sisi mereka dipandang sebagai raw material. Begitu 
juga sebaliknya kita bisa melakukan link dalam sistem ERP yang sama dengan 
supplier jika mereka juga melakukan implementasi dan kita memerlukannya.ERP 
juga dilakukan untuk memanajemeni hubungan dengan supllier misalnya dalam 
pembelian suatu barang. Supply Chain sendiri bisa dikatakan dalam konteks yang 
lebih luas dari ERP yang terentang dari supplier hingga distributor ataupun 
pelanggan dimana kita bisa mengoptimalkan atau memberi nilai tambah dalam tiap 
mata rantai bergeraknya barang. Sedang CRM interaksinya lebih ke arah 
komunikasi dengan pelanggan baik pelanggan lama atau pelanggan baru. Berbeda 
dengan ERP dan Supply Chain yang lebih ke arah operasional area, maka CRM lebih 
ditujukan ke arah marketing perusahaan baik untuk memaintain pelanggan lama 
maupun digunakan sebagai business intelligence untuk memperoleh pelanggan baru 


 Yang ingin saya bahas panjang lebar bukan pada aplikasi itu (kalau teman2 di
 milis ini tidak keberatan lho).


) Saya rasa nggak keberatan kok, Pancasila saja bisa didiskusikan di sini 
:-). Yang penting main stream diskusi kita di sini tetap mengacu pada bidang 
keuangan yang memang diakui bisa sangat luas pembahasannya. 






Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi

2009-10-14 Terurut Topik Oka Widana
Sbg tambahan beberapa Bank menyediakan interface agar ERP bisa terintegrasi dg 
payment system, berupa front end maupun host to host.

Demikian juga dg SCM, beberapa bank bahkan menyediakn SCM system yg bisa 
dipakai oleh client. Sistem ini terintegrasi dg payment system dan loan 
originating system bank.

Tentu saja jika bank menyediakan sistem yg cukup canggih spt diatasn dg harapan 
agar nasabah memusatkan transaksi keuangannya melalui bank ybs.

Oka
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg
Date: Wed, 14 Oct 2009 12:23:29 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... 
wrote:

 Mas Heri dan Mas Hermawan,
 Saya dapat mencium feeling Anda berdua tentang SIA. Kalau perkembangan  
 teknologi, saya sudah bisa sedikit melihat tersedianya Advanced IS yang  
 tergolong ke dalam ERP. ERP yang berhubungan dengan proses internal, 
 biasanya memakai SAP. Yang berhubungan dengan customer, biasanya memakai CRM 
  (Customer Relationship Management). Sedang sistem yang berhubungan dengan  
 supplier biasanya termasuk ke dalam SCM (Supply Chain Management).

---  Maaf Pak, kalau menurut pendapat saya ERP, CRM dan SCM adalah sistem dan 
bukan teknologi. SAP dan software software lainnya adalah merek perusahaan yang 
memiliki teknologi yang bisa mewujudkan ERP, CRM dan SCM dalam suatu 
perusahaan. Didalam ERP bisa terhubung dengan supplier ataupun customer karena 
definisi dari ERP adalah perencanaan resources dalam suatu perusahaan. Saya 
pernah bekerja dalam suatu perusahaan dimana ERP kita dengan ERP customer bisa 
kita link karena ada agreemen Vendor Inventory Management dengan salah satu 
customer yang kebetulan juga memakai SAP untuk memudahkan kita dalam mengelola 
finished goods yang dari sisi mereka dipandang sebagai raw material. Begitu 
juga sebaliknya kita bisa melakukan link dalam sistem ERP yang sama dengan 
supplier jika mereka juga melakukan implementasi dan kita memerlukannya.ERP 
juga dilakukan untuk memanajemeni hubungan dengan supllier misalnya dalam 
pembelian suatu barang. Supply Chain sendiri bisa dikatakan dalam konteks yang 
lebih luas dari ERP yang terentang dari supplier hingga distributor ataupun 
pelanggan dimana kita bisa mengoptimalkan atau memberi nilai tambah dalam tiap 
mata rantai bergeraknya barang. Sedang CRM interaksinya lebih ke arah 
komunikasi dengan pelanggan baik pelanggan lama atau pelanggan baru. Berbeda 
dengan ERP dan Supply Chain yang lebih ke arah operasional area, maka CRM lebih 
ditujukan ke arah marketing perusahaan baik untuk memaintain pelanggan lama 
maupun digunakan sebagai business intelligence untuk memperoleh pelanggan baru 


 Yang ingin saya bahas panjang lebar bukan pada aplikasi itu (kalau teman2 di
 milis ini tidak keberatan lho).


) Saya rasa nggak keberatan kok, Pancasila saja bisa didiskusikan di sini 
:-). Yang penting main stream diskusi kita di sini tetap mengacu pada bidang 
keuangan yang memang diakui bisa sangat luas pembahasannya. 







[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Ancaman profesi Akuntan?

2009-10-14 Terurut Topik herisetiono004


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... 
wrote:


 Yang ingin saya bahas panjang lebar bukan pada aplikasi itu (kalau teman2 di 
  milis ini tidak keberatan lho). Tetapi saya justru melihat masih banyak  
 perusahaan yang SIA-nya bagus. Saya agak kurang sependapat dengan mas Heri  
 Setiono yang mengatakan profesi akuntan terancam teknologi. Mungkin benar,  
 tapi kalau itu hanya sebatas pencatatan transaksi dan pelaporan informasi  
 baku.


Ketika saya posting tentang hal ini saya ingat diskusi waktu itu langsung 
menghangat hehehe. Kebetulan setelah saya ubek ubek rak buku saya, akhirnya 
saya temukan lagi buku yang saya maksud berjudul Accounting, Information 
Technology and Business Solution. Ada baiknya saya kutipkan lagi pendapat Al 
Pipkin, seorang controller di Perusaah Coors Brewing :

IT is bringing about a total transformation of the controller's (accounting) 
staff , and a re-definition of the overall financial system. Technologi is 
changing the culture of the controller's organization just as it is impacting 
the entire business. In the 21st century, there will be fewer accountants on 
the controller's organization just as it is impacting the entire business. In 
the 21st century, there will be fewer accountants on the controller's staff, 
but they will perform in totally new and exciting ways. 

Sebenarnya tidak hanya profesi Akuntan yang terancam, semua profesi maupun 
business sekarang harus meredefinisikan jika tidak mau tergilas kemajuan 
teknologi saat ini. Belakangan ini bisa kita lihat raksasa raksasa surat kabar 
mulai tumbang karena perannya sudah bisa digantikan informasi melalui internet. 
Tidak jauh jauh, 7 tahun lalu saya berlangganan koran sampai 3 macam judul. 
Sekarang saya cuman 1 judul itupun saya pertahankan karena koran favorit mertua 
saya dan saya hanya baca kalau (maaf) sedang di toilet karena beritanya yang 
saya lihat sudah basi sementara tiap saat saya bisa memperoleh informasi yang 
uptodate di internet. 

Sayangnya hingga saat ini belum ada penelitian sejauh mana implementasi 
ERP/Sistem Informasi Akutansi memberikan value terhadap perusahaan bahkan 
terhadap negara. Di luar negeri bisa jadi valuenya tinggi karena gajinya gedhe 
gedhe, di Indonesia dengan implementasi ERP apakah memang bisa memberikan value 
yang signifikan karena gaji staf administrasi kita di sini masih jauh. Sekedar 
informasi, untuk menggunakan satu software terkemuka diluar biaya 
instalasi/implementasi yang naudzubillah tingginya , kita masih membayar biaya 
sewa yang konon per user saja ribuan dollar per tahun. Bayangkan berapa devisa 
yang terbang ke luar negeri untuk membayar ongkos implementasi ERP di sini .

Di sinilah sebenarnya perguruan tinggi perguruan tinggi di Indonesia seharusnya 
sudah memikirkan untuk meredifinisikan peranan dalam pengembangan Sistem 
Informasi Akutansi di Indonesia. Sejauh ini yang malah saya dengar malah dengan 
bangga mengajarkan SAP sebagai bagian dari kurikulumnya agar lulusannya Siap 
Pakai mengingat SAP sebagai software paling populer dipergunakan di banyak 
perusahaan perusahaan besar Indonesia. Artinya mempersiapkan alumninya jadi 
user saja kan Pak ? :-)






Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

2009-10-14 Terurut Topik herisetiono004


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Wing Wahyu Winarno masw...@... 
wrote:

 Itupun saya masih melihat banyak kekurangan.  Kalau SIA diterapkan dengan 
 baik, mestinya customer bisa membayar dengan  mudah, misalnya melalui 
 Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih  banyak PT/Univ yg 
 memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan Rp1juta 
 harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar  
 Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya  
 bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya  
 bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk  
 perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn  
 1990-an :-)

Setahu saya implementasi Sistem Informasi di Perguruan Tinggi terus berkembang 
dengan baik Pak. Mungkin masih perlu waktu ya Pak karena kan tergantung modal 
dan perubahan sistem yang berbeda beda tiap universitasnya. Saya masih ingat 
dahulu untuk kuliah S2 di akhir pekan saya harus berjuang ke pusat kota di 
Jakarta untuk kuliah, istri saya tahun lalu kuliahnya cukup dengan sistem 
online sudah bisa berinteraksi dengan dosen dan teman teman kuliahnya dan cukup 
sebulan sekali ke pusat kota.


 
 Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan dari 
  daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya kita  
 diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak tidak dapat dilakukan  
 melalui Internet, sehingga WP harus berdesak2an antri berjam2 tanpa tahu  
 selesai kapan? Dst...dst... meskipun ada bbrp contoh yang bagus, tapi saya  
 masih melihat kita jauh tertinggal dari harapan kita sendiri.

-- 
Itulah Pak, masalahnya Pancasila dan NKRI dihabiskan energinya untuk membahas 
masalah Ahmadiyah, Pluralisme,UU Pornografi,  dan sebagainya yang akhirnya 
malah berpotensi bentrok lagi, ribut lagi,  habislah energi kita. Padahal kita 
hidup di abad 21 yang sudah waktunya berfikir bagaimana negeri ini bisa jadi 
negeri maju yang pemerintahannya berjalan lebih efisien dengan penerapan sistem 
informasi. Malulah, masak masuk negara anggota G 20 bikin KTP saja masih jauh 
dibanding sama Singapura yang bisa dibikin di mana saja pakai komputer dan 
sudah terintegrasi. Tak heran Nurdin M Top bisa kawin di sana sini sambil terus 
ngebom. Bikin KTP saja mudah soalnya datanya tidak terdeteksi dan terintegrasi. 

 
 Siapa yg bertanggungjawab terhadap? Saya menyalahkan dunia aya sendiri  
 saja: Perguruan Tinggi, karena mereka seharusnya bisa memberi gambaran  
 betapa hebatnya dan betapa besar pengaruh SIA terhadap operasional  
 perusahaan. Untuk menjalankan ide saya di atas, tidak perlu sistem yang 
 canggih2 amat kayaknya kan?
 
--- Tidak perlu Pak. Repotnya budaya nggak mau sedikit susah dan takut berubah 
masih kuat di sini. Beberapa waktu lalu saya mengunjungi teman saya yang 
mempunyai perusahaan. Dengan bangganya dia memperlihatkan bahwa hampir semua 
komputer di perusahannya menggunakan Linux dan Open Office yang gratis, tis, 
tis, ts..
Saya coba memakainya ternyata mudah sekali. Sayangnya untuk pelaporan Sistem 
Informasi Akutansi saya belum ketemu yang berbasis Linux. Saya rasa ini masukan 
buat Perguruan Tinggi, daripada sekedar usernya SAP cobalah dikembangkan 
kurikulum sehingga alumninya bisa buat Sistem Informasi Akutansi berbasis Linux 
yang harganya jauh lebih murah. 





Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

2009-10-14 Terurut Topik Wing Wahyu Winarno
Matur nuwun sekali Mas Heri.
Memang sebagai bangsa, kita ini tidak tahu malu. TKI dikirim (atau pergi
sendiri?) ke Malaysia, gaji lebih gede daripada di tanah air. Eh, Pemerintah
RI masih minta gaji dinaikkan. Sukurlah, saat ini Malaysia sudah melakukan
perubahan, tidak lagi mengimpor tenaga kerja dari Indonesia, jadi sedikit
demi sedikit, mereka bersihkan TKI dari Malaysia (apa kata orang kita nanti
ya?).

KTP  paspor, kita masih kacau. Bayar tol di Jkt justru penyebab kemacetan
tol (padahal di Sing+Mal+Bangkok sudah pakai sistem wireless, lewat portal,
pulsa dikurangi, gak ada lagi petugas tol...dan kita mestinya bisa). Saya
tahu, memang budaya untuk mengubah kebiasaan yang lebih baik tidak ada, atau
sedikit sekali.

Yah, kita tidak tahu ya mas dari mana harus memulai memperbaiki negeri ini.
Tetapi kembali ke topik SIA, contoh2 mas Heri hangat untuk disampaikan ke
peserta seminar. Terima kasih ya mas...

Salam,
WWW


2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg





 --- In 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com,
 Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote:
 
  Itupun saya masih melihat banyak kekurangan.  Kalau SIA diterapkan
 dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan  mudah, misalnya
 melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih  banyak PT/Univ
 yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan
 Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar
 Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya 
 bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya 
 bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk 
 perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS thn
 1990-an :-)

 Setahu saya implementasi Sistem Informasi di Perguruan Tinggi terus
 berkembang dengan baik Pak. Mungkin masih perlu waktu ya Pak karena kan
 tergantung modal dan perubahan sistem yang berbeda beda tiap universitasnya.
 Saya masih ingat dahulu untuk kuliah S2 di akhir pekan saya harus berjuang
 ke pusat kota di Jakarta untuk kuliah, istri saya tahun lalu kuliahnya cukup
 dengan sistem online sudah bisa berinteraksi dengan dosen dan teman teman
 kuliahnya dan cukup sebulan sekali ke pusat kota.

  Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan
 dari  daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg Pancasilanya
 kita  diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak tidak dapat
 dilakukan  melalui Internet, sehingga WP harus berdesak2an antri berjam2
 tanpa tahu  selesai kapan? Dst...dst... meskipun ada bbrp contoh yang
 bagus, tapi saya  masih melihat kita jauh tertinggal dari harapan kita
 sendiri.

 --
 Itulah Pak, masalahnya Pancasila dan NKRI dihabiskan energinya untuk
 membahas masalah Ahmadiyah, Pluralisme,UU Pornografi, dan sebagainya yang
 akhirnya malah berpotensi bentrok lagi, ribut lagi, habislah energi kita.
 Padahal kita hidup di abad 21 yang sudah waktunya berfikir bagaimana negeri
 ini bisa jadi negeri maju yang pemerintahannya berjalan lebih efisien dengan
 penerapan sistem informasi. Malulah, masak masuk negara anggota G 20 bikin
 KTP saja masih jauh dibanding sama Singapura yang bisa dibikin di mana saja
 pakai komputer dan sudah terintegrasi. Tak heran Nurdin M Top bisa kawin di
 sana sini sambil terus ngebom. Bikin KTP saja mudah soalnya datanya tidak
 terdeteksi dan terintegrasi.

 
  Siapa yg bertanggungjawab terhadap? Saya menyalahkan dunia aya sendiri 
 saja: Perguruan Tinggi, karena mereka seharusnya bisa memberi gambaran 
 betapa hebatnya dan betapa besar pengaruh SIA terhadap operasional 
 perusahaan. Untuk menjalankan ide saya di atas, tidak perlu sistem yang
 canggih2 amat kayaknya kan?

 --- Tidak perlu Pak. Repotnya budaya nggak mau sedikit susah dan takut
 berubah masih kuat di sini. Beberapa waktu lalu saya mengunjungi teman saya
 yang mempunyai perusahaan. Dengan bangganya dia memperlihatkan bahwa hampir
 semua komputer di perusahannya menggunakan Linux dan Open Office yang
 gratis, tis, tis, ts..
 Saya coba memakainya ternyata mudah sekali. Sayangnya untuk pelaporan
 Sistem Informasi Akutansi saya belum ketemu yang berbasis Linux. Saya rasa
 ini masukan buat Perguruan Tinggi, daripada sekedar usernya SAP cobalah
 dikembangkan kurikulum sehingga alumninya bisa buat Sistem Informasi
 Akutansi berbasis Linux yang harganya jauh lebih murah.

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Ancaman profesi Akuntan?

2009-10-14 Terurut Topik Wing Wahyu Winarno
Nah, kalau akuntan harus memakai ilmu baru, saya setuju sekali. Jaman
sekarang, masih saja mata kuliah audit mengajari cross footing, jumlah sana
sini pakai kalkulator. Kenapa tidak diajari teknik SQL? Programnya sudah
banyak, misalnya ACL.
Jaman sekarang menggambar flowchart, merancang dokumen, sudah banyak
softwarenya (gratisan lagi, misal eDraw), tapi mengapa mhs cuma dikasih
contoh2 gambar flowchart sederhana yg tidak mungkin dipakai di perusahaan?
Membuat flowchart tidak sekadar membuat ruang2 kosong utk diisi kan mas?

Dst...dst... ya itu tadi, dosen menulis buku teks di silabus buku2 edisi
tahun terakhir, tapi mhs-nya apa ada yang mampu beli? Kalau mampu, belinya
juga ke mana? Kalau Jkt mungkin banyak toko buku berbhs Inggris, tapi di
daerah? Majalah nasional terbaru saja biasa terlambat sehari dua hari.

Anyway, saya juga tak cari ah bukunya mas Heri itu... jangan khawatir, saya
akan berusaha sekuat tenaga utk memperoleh buku itu :-)

Salam ya mas,

WWW




2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg





 --- In 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com,
 Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote:
 
 
  Yang ingin saya bahas panjang lebar bukan pada aplikasi itu (kalau teman2
 di  milis ini tidak keberatan lho). Tetapi saya justru melihat masih banyak
  perusahaan yang SIA-nya bagus. Saya agak kurang sependapat dengan mas Heri
  Setiono yang mengatakan profesi akuntan terancam teknologi. Mungkin benar,
  tapi kalau itu hanya sebatas pencatatan transaksi dan pelaporan informasi
  baku.

 
 Ketika saya posting tentang hal ini saya ingat diskusi waktu itu langsung
 menghangat hehehe. Kebetulan setelah saya ubek ubek rak buku saya,
 akhirnya saya temukan lagi buku yang saya maksud berjudul Accounting,
 Information Technology and Business Solution. Ada baiknya saya kutipkan lagi
 pendapat Al Pipkin, seorang controller di Perusaah Coors Brewing :

 IT is bringing about a total transformation of the controller's
 (accounting) staff , and a re-definition of the overall financial system.
 Technologi is changing the culture of the controller's organization just as
 it is impacting the entire business. In the 21st century, there will be
 fewer accountants on the controller's organization just as it is impacting
 the entire business. In the 21st century, there will be fewer accountants on
 the controller's staff, but they will perform in totally new and exciting
 ways.

 Sebenarnya tidak hanya profesi Akuntan yang terancam, semua profesi maupun
 business sekarang harus meredefinisikan jika tidak mau tergilas kemajuan
 teknologi saat ini. Belakangan ini bisa kita lihat raksasa raksasa surat
 kabar mulai tumbang karena perannya sudah bisa digantikan informasi melalui
 internet. Tidak jauh jauh, 7 tahun lalu saya berlangganan koran sampai 3
 macam judul. Sekarang saya cuman 1 judul itupun saya pertahankan karena
 koran favorit mertua saya dan saya hanya baca kalau (maaf) sedang di toilet
 karena beritanya yang saya lihat sudah basi sementara tiap saat saya bisa
 memperoleh informasi yang uptodate di internet.

 Sayangnya hingga saat ini belum ada penelitian sejauh mana implementasi
 ERP/Sistem Informasi Akutansi memberikan value terhadap perusahaan bahkan
 terhadap negara. Di luar negeri bisa jadi valuenya tinggi karena gajinya
 gedhe gedhe, di Indonesia dengan implementasi ERP apakah memang bisa
 memberikan value yang signifikan karena gaji staf administrasi kita di sini
 masih jauh. Sekedar informasi, untuk menggunakan satu software terkemuka
 diluar biaya instalasi/implementasi yang naudzubillah tingginya , kita masih
 membayar biaya sewa yang konon per user saja ribuan dollar per tahun.
 Bayangkan berapa devisa yang terbang ke luar negeri untuk membayar ongkos
 implementasi ERP di sini .

 Di sinilah sebenarnya perguruan tinggi perguruan tinggi di Indonesia
 seharusnya sudah memikirkan untuk meredifinisikan peranan dalam pengembangan
 Sistem Informasi Akutansi di Indonesia. Sejauh ini yang malah saya dengar
 malah dengan bangga mengajarkan SAP sebagai bagian dari kurikulumnya agar
 lulusannya Siap Pakai mengingat SAP sebagai software paling populer
 dipergunakan di banyak perusahaan perusahaan besar Indonesia. Artinya
 mempersiapkan alumninya jadi user saja kan Pak ? :-)

  



[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi

2009-10-13 Terurut Topik Wing Wahyu Winarno
Dear all,
Akhir bulan ini saya diminta menjadi pembicara pada seminar nasional 3 hari
tentang Good Corporate Governance di FE UGM (www.feb.ugm.ac.id). Saya
mendapat bagian topik Sistem Informasi Akuntansi, sedang pembicara lainnya
membahas Audit berbasis TI.

Topik yang akan saya sampaikan adalah mengenai rendahnya kualitas pendidikan
SIA di Indonesia, karena saya mencurigai banyak PT/Univ yang menggunakan
buku teks (kebanyakan berbahasa Inggris) dan itupun hanya ada di silabus.
Kesehariannya, mhs hanya mengandalkan file PowerPoint dari dosennya (dan
seringkali dosennya pun cuma mencomot dari situs2 di Internet). Tentu saja
dasar saya hanya pengamatan sana sini dan bukan pada penelitian ilmiah.
Selain itu, di buku2 SIA berbahasa Indonesia, saya tidak melihat pembahasan
mengenai perancangan formulir, tampilan layar, dsb.

Nah, kalau ada teman2 yang punya topik atau contoh lain, dengan senang hati
saya akan memasukkannya ke dalam materi seminar saya. Kayaknya lebih keren
kalau saya mengajak teman2 di sini untuk membangun presentasi saya. Pastilah
saya akan menyebut Anda sebagai kontributor presentasi saya. Mudah2an, bahan
presentasi bisa saya bagikan kepada teman2 di sini.

Sebelumnya saya haturkan terima kasih ya...

Salam hangat,

WWW
www.wingit.co.cc


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi

2009-10-13 Terurut Topik herisetiono
Ide yang sangat menarik Pak. Saya barangkali bisa membantu sedikit 
berkontribusi dalam paper Bapak. Jika Bapak ada ym akan lebih leluasa 
barangkali kita berdiskusi dulu via ym. Hasil akhirnya bisa kita kontribusi di 
milis ini. Ym saya herisetiono...@yahoo.com.sg
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Wing Wahyu Winarno masw...@gmail.com
Date: Wed, 14 Oct 2009 09:23:57 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi

Dear all,
Akhir bulan ini saya diminta menjadi pembicara pada seminar nasional 3 hari
tentang Good Corporate Governance di FE UGM (www.feb.ugm.ac.id). Saya
mendapat bagian topik Sistem Informasi Akuntansi, sedang pembicara lainnya
membahas Audit berbasis TI.

Topik yang akan saya sampaikan adalah mengenai rendahnya kualitas pendidikan
SIA di Indonesia, karena saya mencurigai banyak PT/Univ yang menggunakan
buku teks (kebanyakan berbahasa Inggris) dan itupun hanya ada di silabus.
Kesehariannya, mhs hanya mengandalkan file PowerPoint dari dosennya (dan
seringkali dosennya pun cuma mencomot dari situs2 di Internet). Tentu saja
dasar saya hanya pengamatan sana sini dan bukan pada penelitian ilmiah.
Selain itu, di buku2 SIA berbahasa Indonesia, saya tidak melihat pembahasan
mengenai perancangan formulir, tampilan layar, dsb.

Nah, kalau ada teman2 yang punya topik atau contoh lain, dengan senang hati
saya akan memasukkannya ke dalam materi seminar saya. Kayaknya lebih keren
kalau saya mengajak teman2 di sini untuk membangun presentasi saya. Pastilah
saya akan menyebut Anda sebagai kontributor presentasi saya. Mudah2an, bahan
presentasi bisa saya bagikan kepada teman2 di sini.

Sebelumnya saya haturkan terima kasih ya...

Salam hangat,

WWW
www.wingit.co.cc


[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi

2009-10-13 Terurut Topik h312mawan
Pak Wing,

Sampai detik ini, terus terang saja saya tidak mengerti apa yang dimaksud 
dengan SIA. Kalo dalam kuliah, saya menjawab hanya sesuai dengan buku teks saja 
agar bisa lulushehehe Kalo skrg dalam dunia kerja, saya juga masih 
bingung apakah yg disebut dengan SIA itu sederhananya adalah aplikasi ERM (SAP) 
yg saya gunakan hingga men-generate laporan keuangan dan laporan penyerapan 
anggaran, atau adakah makhluk lain diluar itu yang lebih pas untuk 
mendefinisikan arti SIA

Salam,
Hermawan
-Original Message-
From: Wing Wahyu Winarno masw...@gmail.com
Date: Wed, 14 Oct 2009 09:23:57 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi

Dear all,
Akhir bulan ini saya diminta menjadi pembicara pada seminar nasional 3 hari
tentang Good Corporate Governance di FE UGM (www.feb.ugm.ac.id). Saya
mendapat bagian topik Sistem Informasi Akuntansi, sedang pembicara lainnya
membahas Audit berbasis TI.

Topik yang akan saya sampaikan adalah mengenai rendahnya kualitas pendidikan
SIA di Indonesia, karena saya mencurigai banyak PT/Univ yang menggunakan
buku teks (kebanyakan berbahasa Inggris) dan itupun hanya ada di silabus.
Kesehariannya, mhs hanya mengandalkan file PowerPoint dari dosennya (dan
seringkali dosennya pun cuma mencomot dari situs2 di Internet). Tentu saja
dasar saya hanya pengamatan sana sini dan bukan pada penelitian ilmiah.
Selain itu, di buku2 SIA berbahasa Indonesia, saya tidak melihat pembahasan
mengenai perancangan formulir, tampilan layar, dsb.

Nah, kalau ada teman2 yang punya topik atau contoh lain, dengan senang hati
saya akan memasukkannya ke dalam materi seminar saya. Kayaknya lebih keren
kalau saya mengajak teman2 di sini untuk membangun presentasi saya. Pastilah
saya akan menyebut Anda sebagai kontributor presentasi saya. Mudah2an, bahan
presentasi bisa saya bagikan kepada teman2 di sini.

Sebelumnya saya haturkan terima kasih ya...

Salam hangat,

WWW
www.wingit.co.cc


[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]