[bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha
DH, Setuju bahwa agama bukan menara gading lagi..Seyogianya agama adalah foundation. Tanpa foundation (agama apapun), mahabaratha jadi seperti apa lagi?. Selamat menggali cita cita luhur. Wass: Tjahjo nyoman [EMAIL PROTECTED] wrote: v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) }Pak Ngurah Ambara, dan rekan2 Saya sebagai anggota pasif milis ini, bersyukur bahwa diskusi mengenai Mahabaratha yang melenceng ke masalah agama sudah ditutup dengan baik dengan suatu penyelesaian yang sangat dewasa dan toleran. Kalau di ijinkan , saya pikir akan menarik kalau Pak Ngurah Ambara melanjutkan kembali diskusi mengenai Mahabaratha ini karena kita akan bisa sama2 menggali nilai2 universal yang dipesankan oleh Mahabaratha plus Bagawadgitha nya. Beberapa bulan yang lalu ketika saya mengikuti Dies Natalis di Aula Timur ITB saya demikian terkejut karena teman saya memaparkan Manajemen berbasis Bagawadgitha yg disebut Manajemen GIta,( yg tak lama kemudian saya lihat ada buku Manajemen Gita di Gramedia karangan Anand Krishna ) padahal kalau dilihat latar belakang teman tersebut bukan orang Bali bukan beragama Hindu, tetapi ia dengan tegas mampu menyerap pesan2 universal Bagawadgitha mengenai bekerja sebagai kewajiban kita dalam hidup yang tidak terikat pada hasilnya. Bagaimana Pak Ngurah ? Bagaimana Pak Wis sebagai moderator ? Saya pikir hal ini masih relevan dengan roh milis ini, karena sepanjang saya mengikuti milis ini kita banyak sekali berbicara/berkomentar mengenai nilai-nilai yang berlaku di masyarakat sekeliling kita. Terima kasih. Salam, Gde Nyoman Swastika - From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ambara, Gede Ngurah (KPC) Sent: Tuesday, October 09, 2007 8:28 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] bukti Ilmiah Mahabaratha Mbak Asana dan rekan-rekan Ok Terimakasih Mbak Asana, case ini sudah close, saya minta maaf kepada rekan-rekan semua yang telah tersinggung/tidak nyaman dengan diskusi menyangkut masalah agama ini..Sejak kemarin telah diputuskan masalah terkait agama hanya didiskusikan via Japri (jalur Pribadi)..beberapa semeton telah menghubungi/melanjutkan diskusi ini via japri.. Sekali lagi terimakasih pada Mbak Asana dan rekan-rekan semua.. GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, October 05, 2007 8:37 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha P Ngurah Ambara, Dari sejak tanggal 28 Sept. yang lalu (baca ulang ya) email tentang Mahabharata anda jelas menuduh. Email anda sudah di tanggapi dengan teguran dari moderator, P Wisnaya, tapi anda terus ngeyel aja ke arah fakta. rasanya semua di millis ini sudah tau fakta tentang perseteruan agama dari ribuan tahun lalu, tapi ada hal lain di dalam hidup ini yang lebih layak untuk di bicarakan dan seperti kita tahu kalau perdebatan tentang agama itu bisa menyulut emosi orang lain. Banyak teman di millist ini tidak nyaman dengan dialog yang disampaikan oleh anda tapi tidak juga ingin me'nyodok' karena lebih memilih untuk bisa bersahabat dalam alam maya ini tanpa harus ada merasa harus membunyikan 'kulkul bulus'... Jadi singkatnya fakta yang diuraikan oleh anda banyak menyakiti orang lain, ini fakta juga lo. Tapi saya memang orang gila, dialog itu saya tanggapi terus untuk membeli waktu cooling down semua pihak (semoga ya)... dengan kata lain tidak se'gemes' yang anda utarakan. Kalau boleh sekarang saya nyatakan kepada semua anggota millist ini bahwa permohonan maaf anda berlaku juga kepada semua anggota millis ini. P Ngurah Ambara, kita semua hidup sekarang di jaman yang sama dengan segala permasalahan masa lalu (yang toch juga dibuat oleh leluhur kita) dan masa sekarang kita hidup sangat pendek jadi marilah kita ... enjoy aja tidak perlu mempertajam perselisihan yang sudah diciptakan oleh leluhur kita... masing masing kita berbuat selangkah demi selangkah untuk membangun kehidupan kedepan tanpa rasa takut, benci, marah. Benar sekali dalam kehidupan kita pastinya ada penindasan, kita sadar juga tapi kan penindasan manusia kepada manusia lain karena kepentingan dan pilihan... apa anda pikir tidak ada penindasan antar sesama kita di bali? Penindasan itu tidak harus melulu antar agama lo. anyway. I hope this all end today except for a more condusive dialogues.. Terima kasih P Ngurah Ambara dan saya juga mohon maaf masih banyak belajar. Salam damai, asana viebeke - Original Message - From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) To: bali
[bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha
Bung Ngurah Ambara, OSA Pernyataan bung itu benar dan itu fakta di lapangan. Tapi kita jangan terpancing dan selalu waspada. OSSSO Gde Purnama, banten. - Original Message From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, 5 October, 2007 3:40:25 PM Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha !-- _filtered {font-family:Tahoma;panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {margin:0in;margin-bottom:.0001pt;font-size:12.0pt;font-family:Times New Roman;} a:link, span.MsoHyperlink {color:blue;text-decoration:underline;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {color:purple;text-decoration:underline;} span.emailstyle17 {font-family:Arial;color:navy;} span.emailstyle18 {font-family:Arial;color:navy;} span.EmailStyle19 {font-family:Arial;color:navy;} _filtered {margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in;} div.Section1 {} -- Agnostik memang sebuah pilihan, menyakiti atau tidak menyakiti orang lain itu bukan karena mereka beragama atau tidak beragama, agama tidak terkait dengan itu Apakah Mbak Asana menilai selama ini pembicaraan saya telah menyakiti Mbak Asana? Kalau ya bagian yang mana? Dan kalau itu benar saya minta maaf, selama ini saya berkata dengan fakta, bahwa uma Hindu sering ditindas oleh umat lain (Islam dan Kristen), dan saya mengungkapkan fakta itu. Pertanyaannya mana yang lebih menyakitkan, saya yang mengungkapkan fakta ini ataukah orang-orang yang melakukan penindasan terhadap umat Hindu? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, October 05, 2007 3:37 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha P Ngurah Ambara, oleh sebab itu saya kutip supaya kita semua bisa melihat pandangan yang berbeda... kan nggak semua orang tau agnostik tapi kalau egoistic semua ngerti P Ngurah... ini saya sambung ya kalau pengertian dan tanggapan P Ngurah sampai disana... Kepercayaan pada Tuhan dan kehidupan kekal terputus dari nalar karena kepercayaan itu hanya bisa diketahui lewat kekuasaan, naluri, ilham dan wahyu. Tapi nalar dapat menakar serba akibat agama, jadi dengan memperhatikan hal ini kita akan berkelana sepanjang masa silam dan masa kini, sambil melihat kenyataannya. Tidak masalah kan kalau orang tidak percaya Tuhan karena itu pilihan mereka yang masalah adalah kalau orang percaya Tuhan tapi punya niat untuk menyakiti orang lain, menuduh agama lain dllnya... Contoh yang sangat konkretnya adalah saya sendiri tidak mau beragama kalau kembali membaca email P Ngurah Ambara yang lalu; tapi jangan salah lo saya percaya Tuhan, jadi saya mengambil keputusan untuk tetap berdialog dengan P Ngurah Ambara tanpa pamrih ya mencoba untuk mendekatkan lebih jauh 'diri manusia' melalui dialog ini... jadi santai saja karena saya juga tidak bermaksud untuk memancing atau mengetahui lebih lanjut pengetahuan tentang Mahabharata dari anda, dan percayalah, anda tidak perlu juga harus membuktikan sampai dimana pengetahuan anda tentang Mahabharata, karena sesungguhnya kita semua disini bagi cerita, bagi pengalaman, bagi pengetahuan dsbnya begitu pula saya yakin bahwa anggota milis ini banyak yang membaca dengan berbagai pendapat mereka, tapi ketika anda sudah menyentuh agama, mereka agaknya tidak nyaman dan kenapa? Karena tidak mau menyakiti yang lain, itu saja intinya. Saya seperti kata P Wis, merasa biar mengalir saja dulu supaya kita bisa lebih mengenal anda dan dengan waktu semua akan bisa menerima pendapat anda dengan legowo Perhatikan berapa yang berkomentar tentang hal ini? sedikit sekali ya saya aja yang rada gila... tapi saya menulis diantara waktu saya kerja, waktu saya berbagi, waktu saya di wawancara, waktu saya membuat konsep program... diantara itu semua karena saya juga perlu menimbang seberapa 'kasih' saya kepada anda dan ternyata anda adalah 'manusia' yang saya kasihi P Wis terima kasih sudah sangat bijaksana sekali membangun milis baru, tapi kalau bicara agama, saya masih banyak belajar masih mau dengar-dengar... baca-baca... jadi 'when the time is right everything is going to be good'. Salam kasih dan damai, Vieb - Original Message - From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, October 05, 2007 11:17 AM Subject: [bali] bukti Ilmiah Mahabaratha Sepertinya pandangan seorang Aldous Huxley adalah pandangan agnostik ...kalau agama dianggap rekayasa sungguh mengerikan..agama turun merupakan Wahyu dari Tuhan dengan tujuan agar manusia bisa bersikap lebih beradab tidak seperti hewan .. Agnostik : orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan karena mereka menyatakan tidak
[bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha
P Ngurah Ambara, oleh sebab itu saya kutip supaya kita semua bisa melihat pandangan yang berbeda... kan nggak semua orang tau agnostik tapi kalau egoistic semua ngerti P Ngurah... ini saya sambung ya kalau pengertian dan tanggapan P Ngurah sampai disana... Kepercayaan pada Tuhan dan kehidupan kekal terputus dari nalar karena kepercayaan itu hanya bisa diketahui lewat kekuasaan, naluri, ilham dan wahyu. Tapi nalar dapat menakar serba akibat agama, jadi dengan memperhatikan hal ini kita akan berkelana sepanjang masa silam dan masa kini, sambil melihat kenyataannya. Tidak masalah kan kalau orang tidak percaya Tuhan karena itu pilihan mereka yang masalah adalah kalau orang percaya Tuhan tapi punya niat untuk menyakiti orang lain, menuduh agama lain dllnya... Contoh yang sangat konkretnya adalah saya sendiri tidak mau beragama kalau kembali membaca email P Ngurah Ambara yang lalu; tapi jangan salah lo saya percaya Tuhan, jadi saya mengambil keputusan untuk tetap berdialog dengan P Ngurah Ambara tanpa pamrih ya mencoba untuk mendekatkan lebih jauh 'diri manusia' melalui dialog ini... jadi santai saja karena saya juga tidak bermaksud untuk memancing atau mengetahui lebih lanjut pengetahuan tentang Mahabharata dari anda, dan percayalah, anda tidak perlu juga harus membuktikan sampai dimana pengetahuan anda tentang Mahabharata, karena sesungguhnya kita semua disini bagi cerita, bagi pengalaman, bagi pengetahuan dsbnya begitu pula saya yakin bahwa anggota milis ini banyak yang membaca dengan berbagai pendapat mereka, tapi ketika anda sudah menyentuh agama, mereka agaknya tidak nyaman dan kenapa? Karena tidak mau menyakiti yang lain, itu saja intinya. Saya seperti kata P Wis, merasa biar mengalir saja dulu supaya kita bisa lebih mengenal anda dan dengan waktu semua akan bisa menerima pendapat anda dengan legowo Perhatikan berapa yang berkomentar tentang hal ini? sedikit sekali ya saya aja yang rada gila... tapi saya menulis diantara waktu saya kerja, waktu saya berbagi, waktu saya di wawancara, waktu saya membuat konsep program... diantara itu semua karena saya juga perlu menimbang seberapa 'kasih' saya kepada anda dan ternyata anda adalah 'manusia' yang saya kasihi P Wis terima kasih sudah sangat bijaksana sekali membangun milis baru, tapi kalau bicara agama, saya masih banyak belajar masih mau dengar-dengar... baca-baca... jadi 'when the time is right everything is going to be good'. Salam kasih dan damai, Vieb - Original Message - From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, October 05, 2007 11:17 AM Subject: [bali] bukti Ilmiah Mahabaratha Sepertinya pandangan seorang Aldous Huxley adalah pandangan agnostik ...kalau agama dianggap rekayasa sungguh mengerikan..agama turun merupakan Wahyu dari Tuhan dengan tujuan agar manusia bisa bersikap lebih beradab tidak seperti hewan .. Agnostik : orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan karena mereka menyatakan tidak cukup bukti untuk mendukung keberadaan Tuhan. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, October 05, 2007 10:40 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha Terima kasih sekali diberi cuplikan sejarah secara ilmiah untuk bahan pengetahuan ... apapun tetap dalam pembahasan yang panjang dan lebih panjang lagi namun bukan berarti memberikan hak untuk menuduh peradaban atau agama lain ya Pak... Silakan sampaikan apa yang pernah di baca, di yakini tanpa meninggalkan akar dari lahir agama2 besar agar kita (manusia) saling menghormati. Saya kutip ya : Manusia begitu cerdas sehingga merasa harus merekayasa teori-teori untuk menjelaskan apa yang terjadi di dunia ini. Sayang, dalam banyak hal manusia tidak cukup cerdas menemukan penjelasan yang benar. Maka ketika bertindak berdasarkan teori-teori itu, manusia sering berperilaku seperti orang gila. Jadi, binatang tidak cukup cerdas mengkhayal bahwa hujan dicegah turun oleh roh-roh jahat atau hujan dimaksudkan sebagai hukuman, bila kemarau panjang menerpa. Itulah sebabnya Anda tidak pernah melihat binatang bersibuk-sibuk dengan ketolololan buta dan sering mengerikan berupa sihir dan agama. Tak ada kuda, misalnya, akan membunuh anaknya untuk mengubah arah angin. Anjing tidak melakukan upacara kencing dengan harapan akan membujuk dewa kencing sehingga hujan turun. Keledai tidak merengek seperti orang merapal ayat sambil tengadah ke langit biru. Juga tiada kucing yang berpantang daging untuk mencoba mengecoh roh jahat agar berlaku baik. Hanya manusia yang berperilaku bodoh dan serampangan seperti itu. (Aldous Huxley) Menarik sekali ya. - Original Message - From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) To: bali@lp3b.or.id Sent: Thursday, October 04, 2007 4:13 PM Subject: [bali] bukti Ilmiah
[bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha
Yth Pak Ngurah Ambara, Salam kenal dulu Pak, Nama saya Chepy Nasution, saya selalu mengaku sebagai orang Sumber Kima walaupun saya tidak lahir disana, saya mengikuti Milis ini semenjak beberapa tahun yang lalu, dan saya merasa comfortable mengikuti Milis LP3B ini, kalau saya di Buleleng saya telah terbiasa berbaur dengan masyarakat disana, bahkan mereka bagai saudara sekampung bagi saya. Tidak pernah saya menghadapi perbedaan masalah agama disana. Seperti yang saya sampaikan diatas bahwa saya selalu mengaku orang Sumber Kima itu saya buktikan dengan perbuatan dimana saya dengan bantuan Masyarakat berhasli mengadakan kegiatan Aero Sport Show di Lapangan Terbang Let.Kol Wisnu pada tahun 2001 dan tahun 2006 yang lalu, bahkan saya dan teman teman berhasil menjadikan desa Sumber Kima dinobatkan Menjadi Desa Dirgantara karena Desa tersebut telah berhasil mengadakan kegiatan Aero Sport Show. Bahkan, di Jully 2008 yang akan datang kami akan mengadakan lagi Bali Buleleng Fly-In 2008 yang mudah2an jauh kebih besar dari yang lalu. Saat ini lebih dari 30 Pesawat terbang dari Thailand telah bersedia berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Semua itu saya lakukan deng ikhlas untuk dapat membantu saudara saudara saya di Buleleng dengan pengetahuan yang saya miliki. Telah lebih dari tujuh tahun saya dekat dengan Saudara2 saya di Bali tidak pernah saya merasakan adanya perasaan ataupun ungkapan saudara saudara saya di Bali bahwa agama yang saya anut telah menindas umat Hindu, apakah mereka tidak tahu?, nah untuk itu saya meminta kepada Pak Ngurah Ambara untuk dapat menjelaskan pada saya penindasan macam apa dan kezoliman apa yang dilakukan oleh umat Islam kepada umat Hindu?.hal ini terpaksa saya tanyakan kepada Bapak karena saya membaca beberapa diskusi Bapak yang selalu akhirnya menyatakan pernah ada penindasan yang dilakukan oleh umat lain (Islam dan Kristen), dan inilah yang menggelitik saya untuk menanyakan kepada Bapak. Kalau boleh saya usulkan Pak mungkin sudah bukan saatnya lagi kita bangsa Indonesia mendebatkan masalah golongan maupun Agama, karena saat ini kita sebaiknya membicarakan bagaimana kita membangun Negara ini agar tidak menambah keterpurukan bangsa kita, lebih khusus lagi membangun Bali Utara. Mohon maaf jika ungkapan saya kurang dapat diterima oleh Bapak. Wasallam, Chepy R.Nasution _ From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ambara, Gede Ngurah (KPC) Sent: 05 Oktober 2007 15:40 To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha Agnostik memang sebuah pilihan, menyakiti atau tidak menyakiti orang lain itu bukan karena mereka beragama atau tidak beragama, agama tidak terkait dengan itu. Apakah Mbak Asana menilai selama ini pembicaraan saya telah menyakiti Mbak Asana? Kalau ya bagian yang mana? Dan kalau itu benar saya minta maaf, selama ini saya berkata dengan fakta, bahwa uma Hindu sering ditindas oleh umat lain (Islam dan Kristen), dan saya mengungkapkan fakta itu. Pertanyaannya mana yang lebih menyakitkan, saya yang mengungkapkan fakta ini ataukah orang-orang yang melakukan penindasan terhadap umat Hindu? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, October 05, 2007 3:37 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha P Ngurah Ambara, oleh sebab itu saya kutip supaya kita semua bisa melihat pandangan yang berbeda... kan nggak semua orang tau agnostik tapi kalau egoistic semua ngerti P Ngurah... ini saya sambung ya kalau pengertian dan tanggapan P Ngurah sampai disana... Kepercayaan pada Tuhan dan kehidupan kekal terputus dari nalar karena kepercayaan itu hanya bisa diketahui lewat kekuasaan, naluri, ilham dan wahyu. Tapi nalar dapat menakar serba akibat agama, jadi dengan memperhatikan hal ini kita akan berkelana sepanjang masa silam dan masa kini, sambil melihat kenyataannya. Tidak masalah kan kalau orang tidak percaya Tuhan karena itu pilihan mereka yang masalah adalah kalau orang percaya Tuhan tapi punya niat untuk menyakiti orang lain, menuduh agama lain dllnya... Contoh yang sangat konkretnya adalah saya sendiri tidak mau beragama kalau kembali membaca email P Ngurah Ambara yang lalu; tapi jangan salah lo saya percaya Tuhan, jadi saya mengambil keputusan untuk tetap berdialog dengan P Ngurah Ambara tanpa pamrih ya mencoba untuk mendekatkan lebih jauh 'diri manusia' melalui dialog ini... jadi santai saja karena saya juga tidak bermaksud untuk memancing atau mengetahui lebih lanjut pengetahuan tentang Mahabharata dari anda, dan percayalah, anda tidak perlu juga harus membuktikan sampai dimana pengetahuan anda tentang Mahabharata, karena sesungguhnya kita semua disini bagi cerita, bagi pengalaman, bagi pengetahuan dsbnya begitu pula saya yakin bahwa anggota milis ini banyak yang membaca dengan berbagai pendapat mereka, tapi ketika anda sudah menyentuh agama, mereka agaknya tidak
[bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha
P Ngurah Ambara, Dari sejak tanggal 28 Sept. yang lalu (baca ulang ya) email tentang Mahabharata anda jelas menuduh. Email anda sudah di tanggapi dengan teguran dari moderator, P Wisnaya, tapi anda terus ngeyel aja ke arah fakta. rasanya semua di millis ini sudah tau fakta tentang perseteruan agama dari ribuan tahun lalu, tapi ada hal lain di dalam hidup ini yang lebih layak untuk di bicarakan dan seperti kita tahu kalau perdebatan tentang agama itu bisa menyulut emosi orang lain. Banyak teman di millist ini tidak nyaman dengan dialog yang disampaikan oleh anda tapi tidak juga ingin me'nyodok' karena lebih memilih untuk bisa bersahabat dalam alam maya ini tanpa harus ada merasa harus membunyikan 'kulkul bulus'... Jadi singkatnya fakta yang diuraikan oleh anda banyak menyakiti orang lain, ini fakta juga lo. Tapi saya memang orang gila, dialog itu saya tanggapi terus untuk membeli waktu cooling down semua pihak (semoga ya)... dengan kata lain tidak se'gemes' yang anda utarakan. Kalau boleh sekarang saya nyatakan kepada semua anggota millist ini bahwa permohonan maaf anda berlaku juga kepada semua anggota millis ini. P Ngurah Ambara, kita semua hidup sekarang di jaman yang sama dengan segala permasalahan masa lalu (yang toch juga dibuat oleh leluhur kita) dan masa sekarang kita hidup sangat pendek jadi marilah kita ... enjoy aja tidak perlu mempertajam perselisihan yang sudah diciptakan oleh leluhur kita... masing masing kita berbuat selangkah demi selangkah untuk membangun kehidupan kedepan tanpa rasa takut, benci, marah. Benar sekali dalam kehidupan kita pastinya ada penindasan, kita sadar juga tapi kan penindasan manusia kepada manusia lain karena kepentingan dan pilihan... apa anda pikir tidak ada penindasan antar sesama kita di bali? Penindasan itu tidak harus melulu antar agama lo. anyway. I hope this all end today except for a more condusive dialogues.. Terima kasih P Ngurah Ambara dan saya juga mohon maaf masih banyak belajar. Salam damai, asana viebeke - Original Message - From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, October 05, 2007 4:40 PM Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha Agnostik memang sebuah pilihan, menyakiti atau tidak menyakiti orang lain itu bukan karena mereka beragama atau tidak beragama, agama tidak terkait dengan itu. Apakah Mbak Asana menilai selama ini pembicaraan saya telah menyakiti Mbak Asana? Kalau ya bagian yang mana? Dan kalau itu benar saya minta maaf, selama ini saya berkata dengan fakta, bahwa uma Hindu sering ditindas oleh umat lain (Islam dan Kristen), dan saya mengungkapkan fakta itu. Pertanyaannya mana yang lebih menyakitkan, saya yang mengungkapkan fakta ini ataukah orang-orang yang melakukan penindasan terhadap umat Hindu? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, October 05, 2007 3:37 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha P Ngurah Ambara, oleh sebab itu saya kutip supaya kita semua bisa melihat pandangan yang berbeda... kan nggak semua orang tau agnostik tapi kalau egoistic semua ngerti P Ngurah... ini saya sambung ya kalau pengertian dan tanggapan P Ngurah sampai disana... Kepercayaan pada Tuhan dan kehidupan kekal terputus dari nalar karena kepercayaan itu hanya bisa diketahui lewat kekuasaan, naluri, ilham dan wahyu. Tapi nalar dapat menakar serba akibat agama, jadi dengan memperhatikan hal ini kita akan berkelana sepanjang masa silam dan masa kini, sambil melihat kenyataannya. Tidak masalah kan kalau orang tidak percaya Tuhan karena itu pilihan mereka yang masalah adalah kalau orang percaya Tuhan tapi punya niat untuk menyakiti orang lain, menuduh agama lain dllnya... Contoh yang sangat konkretnya adalah saya sendiri tidak mau beragama kalau kembali membaca email P Ngurah Ambara yang lalu; tapi jangan salah lo saya percaya Tuhan, jadi saya mengambil keputusan untuk tetap berdialog dengan P Ngurah Ambara tanpa pamrih ya mencoba untuk mendekatkan lebih jauh 'diri manusia' melalui dialog ini... jadi santai saja karena saya juga tidak bermaksud untuk memancing atau mengetahui lebih lanjut pengetahuan tentang Mahabharata dari anda, dan percayalah, anda tidak perlu juga harus membuktikan sampai dimana pengetahuan anda tentang Mahabharata, karena sesungguhnya kita semua disini bagi cerita, bagi pengalaman, bagi pengetahuan dsbnya begitu pula saya yakin bahwa anggota milis ini banyak yang membaca dengan berbagai pendapat mereka, tapi ketika anda sudah menyentuh agama, mereka agaknya tidak nyaman dan kenapa? Karena tidak mau menyakiti yang lain, itu saja intinya. Saya seperti kata P Wis, merasa biar mengalir saja dulu supaya kita bisa lebih mengenal anda dan dengan waktu semua akan bisa menerima pendapat anda dengan legowo Perhatikan berapa
[bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha
DH, Kemudian apakah bisa ditarik ke Borobudur dulu? Sekarang mengapa Borobudur sudah tidak jadi keajaiban peradaban dunia padahal banyak peneliti internasinal tertarik untuk megkaji lambang batu itu. Salam, Tjahjo Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote: Berikut ini buktiIlmiah tentang Ramayana dan Mahabarata (Peradaban Veda) yang dikutip dari berbagai sumber, mungkin umat sedharma bisa menambahkannya/mengoreksinya .monggo . Bukti ilmiah peradaban Veda Bukti-bukti arkeologis, geologis telah terungkap dari penemuan fosil-fosil maupun artefak- alat yang digunakan manusia pada masa itu telah terbukti menunjukkan bahwa peradaban manusia modern telah ada sekitar ratusan juta bahkan miliaran tahun yang lalu. Bukti-bukti tersebut diungkapkan oleh Michael Cremo, seorang arkeolog senior, peneliti dan juga penganut weda dari Amerika, dengan melakukan penelitian lebih dari 8 tahun. Dari berbagai belahan dunia termasuk juga dari Indonesia telah dapat mengungkapkan misteri peradaban weda tersebut secara bermakna. Laporan tersebut ditulis dalam beberapa buku yang sudah diterbitkan seperti ; Forbidden Archeology, The Hidden History of Human Race, Human Devolution : A Vedic alternative to Darwins Theory, terbitan tahun 2003. Dalam buku tersebut akan banyak ditemukan fosil, artefak- peninggalan berupa kendi, alas kaki, alat masak dan sebagainya yang telah berusia ratusan juta tahun bahkan miliaran tahun, dibuat oleh manusia yang mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat oleh kera atau primata yang lebih rendah. Dari buku-buku tersebut juga ditemukan adanya manipulasi beberapa arkeolog dengan mengubah dimensi waktunya, hal ini bertujuan untuk mendukung teori evolusi Darwin, karena kenyataannya teori evolusi masih sangat lemah. Bukti ilmiah sudah dengan jelas menyatakan bahwa peradaban weda telah ada miliaran tahun. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa perang besar di tanah suci Kukrksetra, kota Dwaraka, sungai suci Sarasvati dan sebagainya perupakan suatu peristiwa sejarah, bukan sebagai mitologi. Setiap kali kongres para arkeolog dunia selalu menyampaikan bukti-bukti baru tentang peradaban Barthavarsa purba. Dibawah ini ditampilkan sekelumit dari bukti ilmiah tersebut. Perang Bharatayuda Para arkeolog terkemuka dunia telah sepakat bahwa perang besar di Kuruksetra merupakan sejarah Bharatavarsa (sekarang India) yang terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu. Sekarang para peneliti hanya ingin mementukan tanggal yang pasti tentang peristiwa tersebut. Dari hasil pengamatan beserta bukti-bukti ilmiah. Dari berbagai estimasi maka dibuatlah suatu usulan peristiwa-peristiwa sebagai berikut : Sri Krishna tiba di Hastinapura diprakirakan sekitar 28 September 3067 SM Bhishma pulang ke dunaia rohani sekitar January 17 Januari 3066 SM Balarama melakukan perjalanan suci di sungai Saraswati pada bulan Pushya 1 Nov. 1, 3067 SM Balarama kembali dari perjalanan tersebut pada bulan Sravana 12 Dec. 12, 3067 SM Gatotkaca terbunuh pada 2 Desember 3067 SM Dan banyak lagi penanggalan peristiwa-peristiwa penting sudah di kalkulasi. Kota kuno Dvaraka Demikian juga keberadaan kota Dvaraka yang dulu menjadi misteri, kota tersebut disebutkan dalam Mahabharata bahwa Dvaraka tenggelam di pantai. Doktor Rao adalah seorang arkeolog senior yang dengan tekun menyelidiki dengan marine archaeology dan hasilnya ditemukannya reruntuhan kota bawah laut, beserta ornamennya, didaerah Gujarat. Dwaraka, kota kerajaan Sri Krishna masa lalu. Jembatan Alengka Pemotretan luar angkasa yang dilakukan oleh NASA telah menemukan adanya jembatan mistrius yang menghubungkan antara India dan Sri Langka sepanjang 30 Km, tampak pula jembatan tersebut buatan manusia dengan umur sekitar 1 750 000 tahun angka ini sesuai dengan sejarah Ramayana yang terjadi pada Tretha yuga. Sekarang sedang diteliti jenis bebatuannya. Jadi Ramayana itu adalah ithihasa (sejarah), bukan merupakan dongeng. Sungai Sarasvati Keberadaan kota purba Harrapa dan Mohenjodaro serta keberadaan sungai suci Sarasvati telah dijumpai dalam Rig Weda, namun tidak diketahui keberadaannya, kemudian oleh NASA dengan pemotretan dari luar angkasa ternyata dijumpai sebuah lembah yang merupakan bekas sungai yang yang telah mengering, namun dalam kedalaman tertentu masih tampak ada aliran air diwilayah Pakistan yang bermuara ke lautan Arab, arahnya sesuai dengan yang digambarkan dalam sastra. Sebenarnya masih banyak bukti ilmiah lainnya yang menunjukkan peradaban weda tersebut, sehingga Satya yuga, Tretha yuga, Dvapara yuga dan Kali yuga dengan durasi sekitar 4 320 000 tahun merupakan suatu sejarah peradaban manusia modern yang memegang teguh perinsip dharma. - Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.