Sejauh ini para menteri yang ditugasi menggebuk radikalisme tidak punya
definisi tentang radikalisme kecuali hanya berputar-putar mengindikasikan
"masjid"; "ulama"; "dakwah"; "ustad", yang semua itu jelas-jelas menuding Islam
dan pemeluknya.
Baru PDIP dan BNPT yang coba menebak isi kepala
?
Roeslan.
Von: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Gesendet: Donnerstag, 31. Oktober 2019 09:33
An: GELORA45
Betreff: Re: [GELORA45] Bukan radikal-radikalan
Mereka pun radikal. Penjilat radikal. Oportunis radikal.
Apa juga bakal disikat Jokowi
Mereka pun radikal. Penjilat radikal. Oportunis radikal.
Apa juga bakal disikat Jokowi?
--- jonathangoeij@... wrote:
Saya kira yang jadi masalah utama adalah kultus individu dengan para penjilat
pantat yg kepingin ikut bancakan.
--- ajegilelu@... wrote :
Sumber utama dari masalah
Sumber utama dari masalah ekonomi Indonesia sangat khas rezim dunia ketiga
yaitu, utang dan korupsi. Sepanjang 5 tahun terakhir masyarakat melihat tidak
ada keseriusan memanfaatkan utang yang meroket itu untuk membangun pondasi
ekonomi. Hampir semua utang dihabiskan untuk belanja proyek ini-itu
Saya kira yang jadi masalah utama adalah kultus individu dengan para penjilat
pantat yg kepingin ikut bancakan.
---In GELORA45@yahoogroups.com, wrote :
Sumber utama dari masalah ekonomi Indonesia sangat khas rezim dunia ketiga
yaitu, utang dan korupsi. Sepanjang 5 tahun terakhir masyarakat
Masalah Utama Indonesia Ekonomi, Bukan Radikal-Radikalan
Politik
LAPORAN: OGI MANSYAH
SENIN, 28 OKTOBER 2019 , 06:52:00 WIB |
RMOLBengkulu. Pasangan Joko Widodo-Maruf Amin mengalami kesalahan
mendasar dalam mendiagnosa masalah yang dialami negeri. Pasalnya,
radikalisme yang terus