Saya kira sudah jelas bahwa diperpanjangnya TAC/ atau diserahkannya block
Cepu ke ExxonMobil adalah murni kepentingan politik, bukan kepentingan
ekonomi atau pertimbangan teknis.
Juga jelas bahwa ditundanya pemboran sampai 2 tahun bukan karena
penanggulangan H2S, tetapi suatu "management blunder
On 6/24/05, Pangestu, Sonny T <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> nggak usah mimpi jauh-jauh mau mencairkan batubara segala lah.
> tahukah anda ketika kita nanti sudah siap dgn mimpi itu , low rank coal dan
> hard coal sudah habis dijarah peti.
===
Mas Sonny,
Saya bisa ngerti kegeraman mas Sonny soa
Setelah baca email Pak Ariandi S,
Saya sekarang tambah bingung lagi soal Cepu ini, bagaimana kalau saya tanya
dengan kawan2 disini siapa tahu saya dapat pencerahan.
Apakah alasan pemberian Cepu ke Exxon Mobil adalah untuk meningkatkan
produksi negara kita, atau alasannya supaya negara dapat in
Hmm ..
Kalau Shell saja membutuhkan seribu orang E&P Specialist ...
Berapa yg dibutuhkan Indonesia ? Tentunya kurang dari itu karena Shell
mentargetkan utk mampu memproduksi hingga 5 Juta bph dr yg sekarang
3.4 juta bph. Produksi Indonesia ssat ini kan kurang sejuta.
Apakah Indonesia masih b
sekedar info. sampai 16:30 hari ini, sudah terkumpul 105 abstrak.
salam,
syaiful
Taufik Manan
nggak usah mimpi jauh-jauh mau mencairkan batubara segala lah.
tahukah anda ketika kita nanti sudah siap dgn mimpi itu , low rank coal dan
hard coal sudah habis dijarah peti.
benahi saja dulu penjarahan batubara oleh pelaku peti.
bisanya cuma bicara, rapat, seminar, sehingga seolah-olah meyakinkan
6 matches
Mail list logo