Kang Shof, pak Sawolo mantan driller SX, Unocal,.. lalu terlibat di Banjarpanji
dan akhirnya kami nulis bersama beberapa paper soal Lusi dan kontroversi
drilling trigger. Karena dia sebagai main author, jadi saya quote sebagai
Sawolo et.al
Salam,
-Original Message-
From: Shofiyuddin [
kemaren selasa aku melihat dari dekat
wajah pemimpin2 negara yg tersandera
bkn hanya bicara soal moral,
bicara ranah hukum yg hitam putih ttg data-pun,
teriakanku ngambang di udara
ditelan terlalu keras,
dimuntahkan terlalu pedas
mungkin aku terlalu naïf untuk mengerti
arti keseimbangan dan ?for
Pak Yogi,..
Saya mau jawab penasaran bapak,.. "-masih agak penasaran ada openhole vertikal
2800m-"
Saya koreksi Banjarpanji 1,742m bukan 2,800m. Dibawah beberapa contoh sumur
dengan openhole panjang
Jeruk-1 Santos Selat Madura 5,951 ft
Jeruk-2 Santos S
Mas Mbang,
Boleh cerita sedikit siapa itu pak Sawolo? soale banyak dikutif je.
2011/6/9 Bambang P. Istadi :
> Wah, pak Kartiko semangat nih untuk berdiskusi isu trigger UGBO LUSI,..
> sebaliknya saya yang belum sempet bales karena sibuk urusan yang lain,…
> mudah2an belum basi dan rekan2 lain tid
LinkedIn
iagi,
I'd like to add you to my professional network on LinkedIn.
- Hilman
Hilman Sobir
Geologist at Australian Mining Company
Perth Area, Australia
Confirm that you know Hilman Sobir
https://www.linkedin.com/e/-nqgmrc-gop5pt2n-2q/isd/3156269178/Po_3Krss/
--
(c)
Pak Sugeng,
Pelajaran di sekolah swasta juga sudah banyak yang berubah.
Beberapa sekolah sudah menerapkan kurikulum luar sehingga pelajarannya jadi
lebih sedikit dan lebih fokus.
Selain itu banyak sekolah swasta yang kreatif dalam pengajaran, mis :
upacara bendera, kalau jaman saya dulu sekolah,
sakjanya kalo gak masuk geologi juga gak pateken (istilahnya mbah harto) ;pbuktinya mbak Li Na, petenis nomor 4 dunia dr cina, dulu kepengen bgt jadi atlet badminton, tapi gagal, lha kok masuk ke tenis malah jadi juara ;)usaha aja dulu, hasil udah ada yg ngatur, sapa tau malah mas kamil jadi profes
Pak Chairul,
Rasanya benar kalau pelajaran sekolah kita terlalu banyak. Sekitar 15 tahun yll
hal ini sudah dikeluhkan seorang Ibu peduli, di sebuah harian terkemuka Jkt
dimuat surat pembaca. Oleh redaksi surat ini dilengkapi gambar: seorang anak
kecil, murid SD dengan topi dan tas di punggung,
Mas Vicky,
1. Waktu balik dari osi, dalam sebuah seminar pertambangan di Bandung 1994,
saya sudah mendengungkan bahwa pelajaran kita terlalu banyak. Ini karena ingin
komplit. Pernyataan serupa terus saya ulang sampai mulut berbusa.
2. Saya juga tidak setuju jika IAGI berpolitik. Bahkan saya juga
Minarwan,
Sistem pendidikan kita memang berbeda dengan yang di negeri lain,
barangkali. Juara matematika kan bisa jadi ngga bagus nilai
biologinya. Namun sistem yg ada mengharuskan semua belajar segala.
Pelajaran yg diujikan semua di jur IPA kan sama: Fisika, Kimia,
Biologi, dan Matematik. Jadi bis
Mungkin juga nilai Geografi / Geologinya bagus tapi nilai matematika, fisika ,
kimia jeblok .
Karena untuk kuliah di tingkat pertama apalagi jur teknik matakuliah dasar tsb
harus dikuasai dg baik. Mungkin ini beda dg yg juara Fisika atau Matematika
biasanya rangkingnya tinggi tinggi .
Apakah pen
Pak Samodro,
Sebenernya baik teori dipicu gempa maupun dipicu pemboran atau
dua-duanya, ujung2-nya cuma pendekatan saja...seperti asumsi diatas
asumsi (seperti kata Om Danny) karena yang dibicarakan adalah kondisi
bawah permukaan yg tidak kasat mata hehe
kalo mau agak "real"...ya harus dilaku
Saya heran mengapa seorang pemegang medali olimpiade kebumian tingkat
internasional hanya bisa ranking 16, sedikit di luar 15 besar yang
mendapatkan jatah formulir SNMPTN Undangan dari PTN. Kalau alasannya adalah
karena ketinggalan sewaktu dikarantina dalam rangka mempersiapkan diri untuk
ikut olim
Mungkin perguruan2 tinggi kita enggak pernah baca berita baik koran ataupun
televisi, karena sudah bosan, jadi tidak ada yang tahu kalau anak bangsa
Indonesia yang jadi juara dunia Olympiade Fisika dsb. Mungkin kita pura2 aja
mengira mereka enggak tahu, lalu IAGI bisa melayangkan surat ke para
14 matches
Mail list logo