--- In mediacare@yahoogroups.com, Budi Suwanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau saya, terus-terang akan marah jika sesuatu yang suci, yang
saya yakini dengan sebuah proses panjang, bukan karena keturunan,
akan marah. Dan bagi saya itu manusiawi. Masalahnya, mengungkapkan
kemarahan
Kalau saya, terus-terang akan marah jika sesuatu yang suci, yang saya yakini
dengan sebuah proses panjang, bukan karena keturunan, akan marah. Dan bagi saya
itu manusiawi. Masalahnya, mengungkapkan kemarahan secara benar (sesuai apa
yang menjadi keyakinan) ini yang mesti dipelajari, dan itu
Bung Budi, pendapat anda bahwa kita boleh marah karena
merasa 'bagian suci' dari kayakinan kita dihina orang lain bukanlah
pendapat baru, karena opini ini sudah ada sejak jaman primitif,
jaman sebelum agama2 Islam dan Kristen masuk, bahkan sebelum ajaran
Buddha dan Hindu ada.
Fakta ini bisa