wartawan dan fotografer lain dan seorang reporter
perempuan yang membawa-bawa camcorder berstiker TV7. belakangan saya
tahu kalau dia ternyata uni z. lubis.
perjalanan setengah jam kembali ke bandara ternyata belum berbeda
dengan saat saya menuju gubernuran tadi, selain orang-orang semakin
banyak dan
PROTECTED]
Sent: Saturday, May 26, 2001 2:56 AM
Subject: Fwd: Pernyataan Mengutuk Tindak Kekerasan Terhadap Wartawan
Jurnalisme
Wartawan Agus Widjanarko masih koma akibat dihajar para pelaku yang tidak
bertanggung jawab. Kasihan betul rekan ini, dianiaya ketika mengabadikan
peristiwa kekerasan
Dear Cak Pohan,
Saya mendukung ditentangnya gaya-gaya penyiksaan fisik kepada para wartawan.
Salam,
Budi
(UI-Depok)
-Original Message-
From: Indonesian Students in the US [mailto:[EMAIL PROTECTED]]On
Behalf Of Ramadhan Pohan
Sent: Saturday, May 26, 2001 1:56 PM
To: [EMAIL PROTECTED
Wartawan Agus Widjanarko masih koma akibat dihajar para pelaku yang tidak
bertanggung jawab. Kasihan betul rekan ini, dianiaya ketika mengabadikan
peristiwa kekerasan politik. Jika kita melihat karya-karya foto dan laporan
berita yang baik dan perlu diketahui pembaca atau masyarakat umum, seperti
Masih berhubungan dengan soal Jawa Pos tapi kali ini
terakhir saya baca di detik.com.
Sebagai pembaca saya kira mesti lebih hari hati aja kalau baca
berita koran Indonesia. Contohnya:
Pada artikel tg 21/5/2000 oleh wartawan detik.com bernama Lukmanul Hakim
berjudul " KH Hasyim Muzadi:
40%
Menanggapi berita di bawah ini, ane kok jadi bingung dan linglung. Terbukti tata
aturan di segala macem bidang termasuk bidang jurnalistik kok belum tertata
dengan baik. Dengan asumsi bahwa berita tentang wartawan yg ikut mendobrak
ruang sidang pleno KPU bersama dengan Adnan Buyung dan Andi
Mungkin ini akibat jaman ketertutupannya ORBA, sedikit sedikit wartawan di
larang nulis ini itu. Nah sekarang karena jamannya yang bebas dan keterbukaan,
akhirnya mereka jadi balas dendam sedikit diomongin protes akhirnya lupa akan
batas batas keprofesionalan, bahwa seharusnya seorang wartawan
Bung Brawijaya,
Wartawan protes karena Rudini menyalahkan wartawan karena salah kutip
pernyataannya yang mengatakan akan mundur dari KPU bila perolehan MKGR
dibawah 2 persen. Dan juga karena Rudini menuduh Wartawan yang menyebabkan
sidang Pleno KPU bubar karena Wartawan ikut mendobrak masuk saat
Armani baru boleh protes !!!
Salam,
Ezula
- Original Message -
From: FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 24, 1999 4:26 AM
Subject: Re: Habibie Wajibkan Wartawan Istana Pakai Peci
Semenjak naik daun wartawan memang kadang suka sok aksi. Bila
memang
In a message dated 6/23/99 3:08:53 PM !!!First Boot!!!,
[EMAIL PROTECTED] writes:
Tapi pake syarat ya, jangan berkelakuan seperti Menteri
perindag, marah-marah dengan wartawan didepan umum
Padahal jelas ada lembaga untuk menyanggah..
Kalau wartawan dimarah-marahi di depan umum, itu
Anda benar
Tapi sebaiknya sih kalau menjadi Pejabat, risikonya
adalah seperti itu. Berbuatlah yang 'anggun', misalnya
membuat sanggahan resmi, atau menuntut si Wartawan
sesuai dengan hukum yang berlaku.
Gampang kan, dan itu lebih terhormat serta tidak
terkesan kampungan. Wong namanya saja
Semenjak naik daun wartawan memang kadang suka sok aksi. Bila
memang diwajibkan pake peci untuk masuk lingkungan istana kenapa
mesti protes? Wong masuk diskotik aja ada yg melarang masuk pengunjung
yang pake sendal dan celana jeans. Masalahnya orang selain wartawan
kena peraturan itu tidak? Bila
Memang bung Jaya, kadang wartawan itu memang sok aksi, sok tahu, sok istimewa,
mentang mentang penanya bisa membolak balikkan keadaan dan fakta serta bisa
memanas mansi dunia yang sudah panas ini.
Semoga saya nggak menyinggung bung Ramadhan, saya sekedar ingin mengkritik
diri sendiri (smile
inilah orang indonesia baru, masalah keil saja bisa jadi panjang
ya .. Tuhan bukalah dan jernihkan pikiran saudara2 kami sehingga
bisa berfikir yang lebih bermanfaat
Korban dari perang atau memang dikorbankan ?
From Indo-News.com
**
Wednesday, February 17, 1999
Order to burn Australians
By HAMISH McDONALD, Foreign Editor
Indonesia's current Information Minister was named
yesterday as the man most
15 matches
Mail list logo