FNU Brawijaya wrote:
Wah, susah urusan sama yg pesimistis giniheheya enak mimpin, kaya,
dan disayang orang dong.
FNA: lebih enak lagi punya anak yang baik, tidak sombong lagipula
pintar, seperti si boy. Memang enak ngobrol sama pemimpi yang pengennya
ideal terus :)
FNU:
Wah, sudah
Di surat kabar KOMPAS, pakar sosiologi Prof. DR. Selo Soemardjan dalam
tulisannya dengan gamblang, tanpa
rasa sungkan menyebutkan bahwa Habibie, Presiden Indonesia ke-3 itu tak
memiliki wahyu setitik pun sebagai
kepala pemerintahan.
baca lebih lanjut:
http://www.geocities.com/CapitolHill/Senate
h.Orang Lama ya tetap Orang Lama...
Biarkanlah Orang Baru yang mengisi gerbong Reformasi..
Salam,
bRidWaN
At 08:12 16/04/99 -0500, Indi Soemardjan wrote:
Di surat kabar KOMPAS, pakar sosiologi Prof. DR. Selo Soemardjan dalam
tulisannya dengan gamblang, tanpa
rasa sungkan menyebutkan
Kalau menunggu wahyu, ini sama saja dengan pendekatan "top-down". Sekarang
reformasi sedang bergerak "bottom-up".
Perihal mendapatkan wahyu untuk menjadi pemimpin, ini khas ajaran feodalisme
lama. Bukan hanya terdapat dalam budaya Jawa, tapi ini juga sangat mirip
dengan Eropa di Abad Pertengahan
analisa Anda bagus sekali!
setuju!
FNU Brawijaya wrote:
Mungkin Bung Alex tidak perlu membaca secara leterlek...
Memang sulit bagi anda untuk memahami budaya penuh perlambang
yang dianut oleh sebagian masy. kita. Pada jaman modern ini, yang
dimaksud tidak mempunyai wahyu adalah tidak
--- bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote:
h.Orang Lama ya tetap Orang Lama...
Biarkanlah Orang Baru yang mengisi gerbong
Reformasi..
Salam,
bRidWaN
At 08:12 16/04/99 -0500, Indi Soemardjan wrote:
Di surat kabar KOMPAS, pakar sosiologi Prof. DR.
Selo Soemardjan dalam
tulisannya
Barusan saja Wahyu lewat didepan saya :)
peace,
-Blucer-
Alexander Lumbantobing wrote:
Kalau menunggu wahyu, ini sama saja dengan pendekatan "top-down". Sekarang
reformasi sedang bergerak "bottom-up".
Perihal mendapatkan wahyu untuk menjadi pemimpin, ini khas ajaran feodalisme
lama. Bukan
FNU Brawijaya wrote:
Buat Bung Blucer, kalau mau memimpin 30 tahun dan kaya lalu dimaki
200 juta orang apa mau?
FNA (Blucer): daripada enggak pernah mimpin dan enggak pernah kaya, tapi
tetap dimaki orang, yach saya pilih yang atas sajalah :)
Wah, susah urusan sama yg pesimistis