Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM
oh begitu ya mas,jelas sekarang... terima kasih mas bayu atas penjelasannya ya. esa From: Herbhayu AN To: PPIBelgia@yahoogroups.com Sent: Sunday, June 14, 2009 10:07:31 PM Subject: RE: [PPIBelgia] kembali soal SIM Hi Esa, Berlaku. Tapi harus memperhatikan hal sbb: Sebenarnya menurut peraturan, sim internasional berlaku selama satu tahun sejak kedatangan pertama kali yang bersangkutan di Belgia. Dengan maksud bahwa waktu setahun itu bisa digunakan untuk mendapatkan sim Belgia atau untuk kebutuhan turis yang ingin mengemudi di Belgia. Pada prakteknya, sim internasional Indonesia bisa diperpanjang teru sepanjang sim nasional masih berlaku. Kalau ada razia, polisi Belgia pun juga biasanya tidak mempersoalkan hal tersebut sepanjang surat dan sim internasionalnya berlaku. Bayu. From:ppibel...@yahoogrou ps.com [mailto:PPIBelgia@ yahoogroups. com] On Behalf Of esa siswanto Sent: Sunday, June 14, 2009 3:29 PM To: ppibel...@yahoogrou ps.com Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM dear mas bayu, sy punya pertanyaan perihal sim, kalau misalkan ketika sy pulang bulan juli ini dan membuat sim international di indonesia,apakah sim itu berlaku di belgia ketika sy pulang kembali ke belgia? terima kasih From:"herbh...@kbri- brussel.org" To: ppibel...@yahoogrou ps.com Sent: Thursday, June 11, 2009 11:49:37 PM Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM Dear temans, Mengenai SIM, gambaran umumnya begini: Pada prinsipnya sejak Juli 2008 pemegang SIM A Indonesia dapat menukarkan SIMnya menjadi SIM B Belgia. Penukarannya ke Commune/Gemente setempat. Kebijakan Commune/Gemeente bervariasi, nggak selalu sama di semua tempat. Kenapa? Ya namanya juga Belgia.. Bagi mereka di wilayah Flanders, biasanya mereka minta SIM yang masih berlaku dan kadang-kadang minta surat keterangan dari KBRI yang menyatakan SIM adalah asli dan masih berlaku, foto dan uang sekitar 16-20 euro. Bagi mereka yang di wilayah Wallon, kadang minta surat keterangan, ditambah terjemahan dalam bahasa Perancis, foto dan uang. SIM bisa diambil dalam waktu seminggu atau sebulan.. atau karena satu dan lain hal nggak dikasih... tergantung ya.. Kenapa? ya namanya juga Belgia.. SIM B Belgia bukan SIM Internasional. Beda. SIM Internasional Belgia berlaku 3 tahun. SIM B Belgia bisa dipakai di seluruh kawasan EU. Bayu. --- On Wed, 6/10/09, Setio Pramono wrote: From: Setio Pramono Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM To: ppibel...@yahoogrou ps.com Date: Wednesday, June 10, 2009, 9:50 AM Agung.. Kalo di flanders..SIM diterjemahkan ke dalam bhs belanda... SIM belgia berlaku di bbrp negara eropa (termasuk UK) dan permanent (g perlu di perbaharui.. apalagi diperpanjang sampe 1 m) Utk SIM indonesia nya harus diterbitkan harus sebelum kita datang ke belgia.. misal tgl kita buat SIM din jkt nya thn 2008 tapi kita sudah disini dr thn 2007 tdk bisa kecuali SIM itu adalah perpanjangan. ..so musti minta surat keterangan dr Polisi indo (atau KBRI? im not sure for this) bahwa kita sebenarnya sudah punya SIM sebelum thn 2007... Mas Bayu mungkin bisa mengoreksi.. . Salam Tio From:wahyudiAgung To: ppibel...@yahoogrou ps.com Sent: Wednesday, June 10, 2009 9:40:40 AM Subject: [PPIBelgia] kembali soal SIM Asslm wr wb Salam sejahtera, Dear teman², walopun sudah ada yg pernah bahas bbrp waktu y.l. perihal SIM, saya masih ada pertanyaan sedikit, Adakah diantara teman² yg pernah menukarkan SIM Indonesia di wilayah Wallonie? pertanyaan saya, translasi SIM kita hharus dlm bahasa apa? Inggris atau Perancis?? Lalu apakah SIM Belgia tsb bisa digunakan di negara lain (non EU misalnya Indonesia). Apa bedanya ya sim belgia dengan SiM Internasional? ? atau sim belgia itu SIM internasional? ? Trima kasih sebelumnya,, ,, Salam AGUNG WAHYUDI ---
RE: Re: [PPIBelgia] diskusi PPI..?
Dear temans, Mengenai diskusi PPI, sebagaimana yang telah kita putuskan, akan diselengarakan pada tanggal 20 Juni 2009 .. Tanggal itu berbarengan dengan kegiatan KPMI pada sore harinya pada pukul 18.00 bertempat di KBRI Tervuren Acara kita sementara tentative pada hari yang sama dijadwalkan pukul 14.00 16.30 bertempat di KBRI Woluwe. Sementara ini panelis yang sudah ada adalah Mas Dendi, lalu ada satu orang dari KBRI.. orangnya masih tba Selain itu Pak Baktiar juga telah bersedia memoderatori acara tersebut, seandainya beliau tidak bisa, nanti tetap akan ada yang menggantikan. Saya membutuhkan satu orang lagi dari PPI mungkin untuk membicarakan dari sisi politiknya, karena Mas Dendi sudah bicara dari segi ekonominya. Ada yang berkenan? Saya besok akan bertemu dengan Pensosbud KBRI Brussel untuk mematangkan acara dan hari Senin malam atau selasa akan dikirimkan per email undangannya. Ada masukan lain? Bayu. From: PPIBelgia@yahoogroups.com [mailto:ppibel...@yahoogroups.com] On Behalf Of wahyudiAgung Sent: Wednesday, June 10, 2009 12:35 PM To: PPIBelgia@yahoogroups.com Subject: Re: Re: [PPIBelgia] diskusi PPI..? saya sepakat tgl 20 juni, biar ngga ngerubah jadwal² yg lain. InsyaAllah , kami akan datang . ntah gmn, rekan² di gent blum ada yg nanggepin, pdhl (maha)siswa/i nya paling banyak. Apakah karena sedang ujian?? atau krn kekurangan ongkos di akhir bulan Image removed by sender.. salam AGUNG WAHYUDI --- _ From: Furqon Azis To: PPIBelgia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 10, 2009 12:19:55 PM Subject: Re: Re: [PPIBelgia] diskusi PPI..? Mas lurah Antwerp, IMHO, klo boleh saya usul untuk diskusinya satu atau dua topik ajah dulu yang lagi hot akhir-akhir ini, seperti topik neo/liberalisme ekonomi (kebetulan mas Dendi bersedia jadi nara sumber asal sebelum tanggal 26 Juni 2009, betul khan Mas? dan satu lagi pembicara dari KBRI/Deplu mengenai peran KBRI/Deplu terhadap WNI di luar negeri (misalnya ngebicarain Mbak ManoharaImage removed by sender. ) atau kalau ada pengamat politik yang kebetulan sedang ada di Belgia, boljug tuh ngebicarain tentang pemilu. gmana temans PPI-Belgia? para lurah dari Ghent, Leuven, Louvain, etc tolong donk responnya ditunggu biar kita ada kata sepakat gitu lohImage removed by sender. -Utong- <<~WRD000.jpg>><><>
RE: [PPIBelgia] kembali soal SIM
Hi Esa, Berlaku. Tapi harus memperhatikan hal sbb: Sebenarnya menurut peraturan, sim internasional berlaku selama satu tahun sejak kedatangan pertama kali yang bersangkutan di Belgia. Dengan maksud bahwa waktu setahun itu bisa digunakan untuk mendapatkan sim Belgia atau untuk kebutuhan turis yang ingin mengemudi di Belgia. Pada prakteknya, sim internasional Indonesia bisa diperpanjang teru sepanjang sim nasional masih berlaku. Kalau ada razia, polisi Belgia pun juga biasanya tidak mempersoalkan hal tersebut sepanjang surat dan sim internasionalnya berlaku. Bayu. From: PPIBelgia@yahoogroups.com [mailto:ppibel...@yahoogroups.com] On Behalf Of esa siswanto Sent: Sunday, June 14, 2009 3:29 PM To: PPIBelgia@yahoogroups.com Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM dear mas bayu, sy punya pertanyaan perihal sim, kalau misalkan ketika sy pulang bulan juli ini dan membuat sim international di indonesia,apakah sim itu berlaku di belgia ketika sy pulang kembali ke belgia? terima kasih _ From: "herbh...@kbri-brussel.org" To: PPIBelgia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 11, 2009 11:49:37 PM Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM Dear temans, Mengenai SIM, gambaran umumnya begini: Pada prinsipnya sejak Juli 2008 pemegang SIM A Indonesia dapat menukarkan SIMnya menjadi SIM B Belgia. Penukarannya ke Commune/Gemente setempat. Kebijakan Commune/Gemeente bervariasi, nggak selalu sama di semua tempat. Kenapa? Ya namanya juga Belgia.. Bagi mereka di wilayah Flanders, biasanya mereka minta SIM yang masih berlaku dan kadang-kadang minta surat keterangan dari KBRI yang menyatakan SIM adalah asli dan masih berlaku, foto dan uang sekitar 16-20 euro. Bagi mereka yang di wilayah Wallon, kadang minta surat keterangan, ditambah terjemahan dalam bahasa Perancis, foto dan uang. SIM bisa diambil dalam waktu seminggu atau sebulan.. atau karena satu dan lain hal nggak dikasih... tergantung ya.. Kenapa? ya namanya juga Belgia.. SIM B Belgia bukan SIM Internasional. Beda. SIM Internasional Belgia berlaku 3 tahun. SIM B Belgia bisa dipakai di seluruh kawasan EU. Bayu. --- On Wed, 6/10/09, Setio Pramono wrote: From: Setio Pramono Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM To: ppibel...@yahoogrou ps.com Date: Wednesday, June 10, 2009, 9:50 AM Agung.. Kalo di flanders..SIM diterjemahkan ke dalam bhs belanda... SIM belgia berlaku di bbrp negara eropa (termasuk UK) dan permanent (g perlu di perbaharui.. apalagi diperpanjang sampe 1 m) Utk SIM indonesia nya harus diterbitkan harus sebelum kita datang ke belgia.. misal tgl kita buat SIM din jkt nya thn 2008 tapi kita sudah disini dr thn 2007 tdk bisa kecuali SIM itu adalah perpanjangan. ..so musti minta surat keterangan dr Polisi indo (atau KBRI? im not sure for this) bahwa kita sebenarnya sudah punya SIM sebelum thn 2007... Mas Bayu mungkin bisa mengoreksi.. . Salam Tio _ From: wahyudiAgung To: ppibel...@yahoogrou ps.com Sent: Wednesday, June 10, 2009 9:40:40 AM Subject: [PPIBelgia] kembali soal SIM Asslm wr wb Salam sejahtera, Dear teman², walopun sudah ada yg pernah bahas bbrp waktu y.l. perihal SIM, saya masih ada pertanyaan sedikit, Adakah diantara teman² yg pernah menukarkan SIM Indonesia di wilayah Wallonie? pertanyaan saya, translasi SIM kita hharus dlm bahasa apa? Inggris atau Perancis?? Lalu apakah SIM Belgia tsb bisa digunakan di negara lain (non EU misalnya Indonesia). Apa bedanya ya sim belgia dengan SiM Internasional? ? atau sim belgia itu SIM internasional? ? Trima kasih sebelumnya,, ,, Salam AGUNG WAHYUDI --- <><>
Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM
dear mas bayu, sy punya pertanyaan perihal sim, kalau misalkan ketika sy pulang bulan juli ini dan membuat sim international di indonesia,apakah sim itu berlaku di belgia ketika sy pulang kembali ke belgia? terima kasih From: "herbh...@kbri-brussel.org" To: PPIBelgia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 11, 2009 11:49:37 PM Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM Dear temans, Mengenai SIM, gambaran umumnya begini: Pada prinsipnya sejak Juli 2008 pemegang SIM A Indonesia dapat menukarkan SIMnya menjadi SIM B Belgia. Penukarannya ke Commune/Gemente setempat. Kebijakan Commune/Gemeente bervariasi, nggak selalu sama di semua tempat. Kenapa? Ya namanya juga Belgia.. Bagi mereka di wilayah Flanders, biasanya mereka minta SIM yang masih berlaku dan kadang-kadang minta surat keterangan dari KBRI yang menyatakan SIM adalah asli dan masih berlaku, foto dan uang sekitar 16-20 euro. Bagi mereka yang di wilayah Wallon, kadang minta surat keterangan, ditambah terjemahan dalam bahasa Perancis, foto dan uang. SIM bisa diambil dalam waktu seminggu atau sebulan.. atau karena satu dan lain hal nggak dikasih... tergantung ya.. Kenapa? ya namanya juga Belgia.. SIM B Belgia bukan SIM Internasional. Beda. SIM Internasional Belgia berlaku 3 tahun. SIM B Belgia bisa dipakai di seluruh kawasan EU. Bayu. --- On Wed, 6/10/09, Setio Pramono wrote: >From: Setio Pramono >Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM >To: ppibel...@yahoogrou ps.com >Date: Wednesday, June 10, 2009, 9:50 AM > > >Agung.. >Kalo di flanders..SIM diterjemahkan ke dalam bhs belanda... >SIM belgia berlaku di bbrp negara eropa (termasuk UK) dan permanent (g perlu >di perbaharui.. apalagi diperpanjang sampe 1 m) >Utk SIM indonesia nya harus diterbitkan harus sebelum kita datang ke belgia.. >misal tgl kita buat SIM din jkt nya thn 2008 tapi kita sudah disini dr thn >2007 tdk bisa >kecuali SIM itu adalah perpanjangan. ..so musti minta surat keterangan dr >Polisi indo (atau KBRI? im not sure for this) bahwa kita sebenarnya sudah >punya SIM sebelum thn 2007... > >Mas Bayu mungkin bisa mengoreksi.. . >Salam >Tio > > From: wahyudiAgung >To: ppibel...@yahoogrou ps.com >Sent: Wednesday, June 10, 2009 9:40:40 AM >Subject: [PPIBelgia] kembali soal SIM > > >Asslm wr wb > >Salam sejahtera, > >Dear teman², walopun sudah ada yg pernah bahas bbrp waktu y.l. perihal SIM, >saya masih ada pertanyaan sedikit, Adakah diantara teman² yg pernah menukarkan >SIM Indonesia di wilayah Wallonie? pertanyaan saya, translasi SIM kita hharus >dlm bahasa apa? Inggris atau Perancis?? Lalu apakah SIM Belgia tsb bisa >digunakan di negara lain (non EU misalnya Indonesia). >Apa bedanya ya sim belgia dengan SiM Internasional? ? atau sim belgia itu SIM >internasional? ? > >Trima kasih sebelumnya,, ,, > >Salam > > > > >AGUNG WAHYUDI >--- > > > >
Re: [PPIBelgia] Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM)
Hahahaha lanJutKan!!! Salam, Ichal From: Furqon Azis To: PPIBelgia@yahoogroups.com Sent: Sunday, June 14, 2009 3:20:09 PM Subject: Re: [PPIBelgia] Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM) Terima kasih atas pencerahannya Bung IChal jadi pemimpin itu memang harus "satu kata satu perbuatan" Salam -Utong- From: Ahmad Faizal To: ppibel...@yahoogrou ps.com Sent: Sunday, June 14, 2009 2:52:09 PM Subject: [PPIBelgia] Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM) Tulisan in saya kutip dari Note FB teman kuliah yang lama kerja di Aceh Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM) http://www.facebook .com/note. php?note_ id=90628129884&ref=nf Today at 2:44pm Sungguh mengherankan, setelah JK kampanye ke Aceh dan menelanjangi betapa 'banci'-nya presiden kita, Sang Presiden dan tim-nya kebakaran jenggot. Pak SBY yang bilang beliau ini ksatria, tidak akan membalas hujatan dengan hujatan. Buktinya, Mega-Prabowo dibilang menghembuskan angin surga, JK dibilang tidak etis karena dalam posisinya sebagai wapres, berani nglunjak lewat statement-nya. Sebetulnya pesan SBY cuma satu, Everybody, I am the president. Tidak ingatkah beliau, lima tahun yang lalu, SBY juga menelikung Megawati, lebih parah dibanding JK yang hanya adu mulut dengan SBY. Buat yang lupa, SBY itu Menkopolkamnya Megawati (2001-2004). Betul statemen JK, bahwa SBY-lah yang menetapkan status darurat untuk Aceh yg sebetulnya sudah dihapus Wiranto saat menjabat Menkopolkam- nya Gus Dur. Dalam kapasitas sebagai menkopolkam, awal 2004, megawati tahu bahwa SBY akan maju melawannya dlm pilpres. SBY saja jengkel dan menganggap tidak etis karena JK mencalonkan diri jadi presiden. Kalau apa yang dilakukan JK padanya dianggap tidak etis, apa yang dilakukannya ke Mega 2004 tentu saja jauh lebih tidak etis. Tentu kita masih ingat juga, akhir tahun lalu, ketika memperpanjang jabatan gubernur DIY untuk ngarso dalem (Sultan HB X), SBY bilang: siapapun gubernur yang mau mencalonkan presiden, kudu seijin beliau, bahkan disindir, orang yang sudah diangkat kemudian lupa ke siapa yang mengangkatnya, yang seperti itu hanya terjadi di dunia ketoprak. SBY memang lebih cerdik tahun 2004. Supaya tidak perlu minta ijin ke Mega, dia meletakkan jabatan dulu sebelum resmi mencalonkan jadi presiden. Apa yang sebenarnya terjadi pada penghujung MoU Helsinki di detik-detik yang paling menentukan itu? Tidak ada yang memungkiri, memang tanda tangan JK-lah lewat fax yang menghiasi lembaran MOU, bukan tanda tangan SBY. Kata tim SBY, presiden memang sudah memberi wewenang kepada wapresnya untuk ngurusin MoU, tapi bos-nya tetap Sang presiden. Tim SBY menambahkan lagi, itu dilakukan supaya wapres bukan sekedar ban serep. Pak Presiden memang lucu, wapresnya selalu diberi kewenangan untuk sesuatu yang sulit, sedangkan yang enteng, dimana SBY bisa tebar pesona, ditangani sendiri. Singkatnya, di zaman SBY, wapres memang bukan ban serep, tapi bemper untuk kebijakan-kebijakan yang tidak populer. Tanggal 29 Mei 2009, bada maghrib saya mendapat sms tak terduga: Dek, Abang sedang di Bandung, on the way to restoran Gampoeng Aceh. Langsung saja saya reply: I'll be there, in 20 minutes, Bang. Orang yang meng-sms saya itu adalah Munawar Liza Zain, yang punya nickname warzain, salah satu juru runding GAM di Helsinki yang sekarang mendapat amanah sebagai walikota Sabang. Seingat saya, dialah satu-satunya orang yang saya panggil 'Abang' tanpa diikuti nama di belakangnya. Banyak sisi menarik dapat diceritakan tentang Abang. Tapi, yang saya ceritakan sekarang adalah kesaksiannya tentang babak terakhir Helsinki. Abang adalah alumni Gontor yang pernah menempuh studi di Al-Azhar, Kairo. Tim RI di Helsinki diisi oleh orang Aceh (Sofyan Djalil), orang Makassar (Hamid Awaluddin), dan orang Bali (maaf, I can't remember his name), dan ada juga seorang alumni Gontor. Secara psikologis, tim ini lebih menyejukkan dibanding jika orang-orang GAM harus berhadapan dengan tim yang dimayoritasi orang Jawa. Perjanjian sendiri buka diselenggarakan di kantor pemerintah, tapi di sebuah rumah yang terpencil sehingga tidak mungkin kabur. Rumah itu terdiri atas dua lantai. Delegasi Indonesia ditempatkan di lantai satu, sedangkan tim GAM di lantai dua. Hari terakhir bertepatan dengan hari Jumat. Materi perundingan 98% sudah disepakati, kecuali tentang partai lokal. Hamid Awaluddin sebagai pimpinan delegasi Indonesia mengajukan keberatan karena itu bertentangan dengan hukum Indonesia. "Wah, Pak. Anda khan tahu kami ini GAM. Masak iya kami harus nyoblos Golkar? Tidak ada ceritanya itu." Karena alot, akhirnya kedua tim menyatakan tutup kedai alias perjanjian batal saja. Tim GAM balik ke markasnya di lantai dua. Mereka bersiap-siap untuk pulang hari berikutnya. Tiba-tiba, menjelang malam, Hamid Awaluddin lari tergopoh-gopoh ke lantai dua berusaha untuk menegosiasi kembali. Masing-masing tidak ada yang mengalah. Ha
Re: [PPIBelgia] Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM)
Terima kasih atas pencerahannya Bung IChal jadi pemimpin itu memang harus "satu kata satu perbuatan" Salam -Utong- From: Ahmad Faizal To: PPIBelgia@yahoogroups.com Sent: Sunday, June 14, 2009 2:52:09 PM Subject: [PPIBelgia] Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM) Tulisan in saya kutip dari Note FB teman kuliah yang lama kerja di Aceh Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM) http://www.facebook .com/note. php?note_ id=90628129884&ref=nf Today at 2:44pm Sungguh mengherankan, setelah JK kampanye ke Aceh dan menelanjangi betapa 'banci'-nya presiden kita, Sang Presiden dan tim-nya kebakaran jenggot. Pak SBY yang bilang beliau ini ksatria, tidak akan membalas hujatan dengan hujatan. Buktinya, Mega-Prabowo dibilang menghembuskan angin surga, JK dibilang tidak etis karena dalam posisinya sebagai wapres, berani nglunjak lewat statement-nya. Sebetulnya pesan SBY cuma satu, Everybody, I am the president. Tidak ingatkah beliau, lima tahun yang lalu, SBY juga menelikung Megawati, lebih parah dibanding JK yang hanya adu mulut dengan SBY. Buat yang lupa, SBY itu Menkopolkamnya Megawati (2001-2004). Betul statemen JK, bahwa SBY-lah yang menetapkan status darurat untuk Aceh yg sebetulnya sudah dihapus Wiranto saat menjabat Menkopolkam- nya Gus Dur. Dalam kapasitas sebagai menkopolkam, awal 2004, megawati tahu bahwa SBY akan maju melawannya dlm pilpres. SBY saja jengkel dan menganggap tidak etis karena JK mencalonkan diri jadi presiden. Kalau apa yang dilakukan JK padanya dianggap tidak etis, apa yang dilakukannya ke Mega 2004 tentu saja jauh lebih tidak etis. Tentu kita masih ingat juga, akhir tahun lalu, ketika memperpanjang jabatan gubernur DIY untuk ngarso dalem (Sultan HB X), SBY bilang: siapapun gubernur yang mau mencalonkan presiden, kudu seijin beliau, bahkan disindir, orang yang sudah diangkat kemudian lupa ke siapa yang mengangkatnya, yang seperti itu hanya terjadi di dunia ketoprak. SBY memang lebih cerdik tahun 2004. Supaya tidak perlu minta ijin ke Mega, dia meletakkan jabatan dulu sebelum resmi mencalonkan jadi presiden. Apa yang sebenarnya terjadi pada penghujung MoU Helsinki di detik-detik yang paling menentukan itu? Tidak ada yang memungkiri, memang tanda tangan JK-lah lewat fax yang menghiasi lembaran MOU, bukan tanda tangan SBY. Kata tim SBY, presiden memang sudah memberi wewenang kepada wapresnya untuk ngurusin MoU, tapi bos-nya tetap Sang presiden. Tim SBY menambahkan lagi, itu dilakukan supaya wapres bukan sekedar ban serep. Pak Presiden memang lucu, wapresnya selalu diberi kewenangan untuk sesuatu yang sulit, sedangkan yang enteng, dimana SBY bisa tebar pesona, ditangani sendiri. Singkatnya, di zaman SBY, wapres memang bukan ban serep, tapi bemper untuk kebijakan-kebijakan yang tidak populer. Tanggal 29 Mei 2009, bada maghrib saya mendapat sms tak terduga: Dek, Abang sedang di Bandung, on the way to restoran Gampoeng Aceh. Langsung saja saya reply: I'll be there, in 20 minutes, Bang. Orang yang meng-sms saya itu adalah Munawar Liza Zain, yang punya nickname warzain, salah satu juru runding GAM di Helsinki yang sekarang mendapat amanah sebagai walikota Sabang. Seingat saya, dialah satu-satunya orang yang saya panggil 'Abang' tanpa diikuti nama di belakangnya. Banyak sisi menarik dapat diceritakan tentang Abang. Tapi, yang saya ceritakan sekarang adalah kesaksiannya tentang babak terakhir Helsinki. Abang adalah alumni Gontor yang pernah menempuh studi di Al-Azhar, Kairo. Tim RI di Helsinki diisi oleh orang Aceh (Sofyan Djalil), orang Makassar (Hamid Awaluddin), dan orang Bali (maaf, I can't remember his name), dan ada juga seorang alumni Gontor. Secara psikologis, tim ini lebih menyejukkan dibanding jika orang-orang GAM harus berhadapan dengan tim yang dimayoritasi orang Jawa. Perjanjian sendiri buka diselenggarakan di kantor pemerintah, tapi di sebuah rumah yang terpencil sehingga tidak mungkin kabur. Rumah itu terdiri atas dua lantai. Delegasi Indonesia ditempatkan di lantai satu, sedangkan tim GAM di lantai dua. Hari terakhir bertepatan dengan hari Jumat. Materi perundingan 98% sudah disepakati, kecuali tentang partai lokal. Hamid Awaluddin sebagai pimpinan delegasi Indonesia mengajukan keberatan karena itu bertentangan dengan hukum Indonesia. "Wah, Pak. Anda khan tahu kami ini GAM. Masak iya kami harus nyoblos Golkar? Tidak ada ceritanya itu." Karena alot, akhirnya kedua tim menyatakan tutup kedai alias perjanjian batal saja. Tim GAM balik ke markasnya di lantai dua. Mereka bersiap-siap untuk pulang hari berikutnya. Tiba-tiba, menjelang malam, Hamid Awaluddin lari tergopoh-gopoh ke lantai dua berusaha untuk menegosiasi kembali. Masing-masing tidak ada yang mengalah. Hamid Awaluddin menelepon JK, ini harus bagaimana? *Kalau Anda bertanya mengapa Pak Hamid tidak bertanya ke SBY, karena jawabannya sudah pasti 'tidak' atau tidak akan dijawab, atau dijawab tapi lama, padahal pertaruhannya besar karena kalau malam itu tidak
[PPIBelgia] Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM)
Tulisan in saya kutip dari Note FB teman kuliah yang lama kerja di Aceh Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM) http://www.facebook.com/note.php?note_id=90628129884&ref=nf Today at 2:44pm Sungguh mengherankan, setelah JK kampanye ke Aceh dan menelanjangi betapa 'banci'-nya presiden kita, Sang Presiden dan tim-nya kebakaran jenggot. Pak SBY yang bilang beliau ini ksatria, tidak akan membalas hujatan dengan hujatan. Buktinya, Mega-Prabowo dibilang menghembuskan angin surga, JK dibilang tidak etis karena dalam posisinya sebagai wapres, berani nglunjak lewat statement-nya. Sebetulnya pesan SBY cuma satu, Everybody, I am the president. Tidak ingatkah beliau, lima tahun yang lalu, SBY juga menelikung Megawati, lebih parah dibanding JK yang hanya adu mulut dengan SBY. Buat yang lupa, SBY itu Menkopolkamnya Megawati (2001-2004). Betul statemen JK, bahwa SBY-lah yang menetapkan status darurat untuk Aceh yg sebetulnya sudah dihapus Wiranto saat menjabat Menkopolkam-nya Gus Dur. Dalam kapasitas sebagai menkopolkam, awal 2004, megawati tahu bahwa SBY akan maju melawannya dlm pilpres. SBY saja jengkel dan menganggap tidak etis karena JK mencalonkan diri jadi presiden. Kalau apa yang dilakukan JK padanya dianggap tidak etis, apa yang dilakukannya ke Mega 2004 tentu saja jauh lebih tidak etis. Tentu kita masih ingat juga, akhir tahun lalu, ketika memperpanjang jabatan gubernur DIY untuk ngarso dalem (Sultan HB X), SBY bilang: siapapun gubernur yang mau mencalonkan presiden, kudu seijin beliau, bahkan disindir, orang yang sudah diangkat kemudian lupa ke siapa yang mengangkatnya, yang seperti itu hanya terjadi di dunia ketoprak. SBY memang lebih cerdik tahun 2004. Supaya tidak perlu minta ijin ke Mega, dia meletakkan jabatan dulu sebelum resmi mencalonkan jadi presiden. Apa yang sebenarnya terjadi pada penghujung MoU Helsinki di detik-detik yang paling menentukan itu? Tidak ada yang memungkiri, memang tanda tangan JK-lah lewat fax yang menghiasi lembaran MOU, bukan tanda tangan SBY. Kata tim SBY, presiden memang sudah memberi wewenang kepada wapresnya untuk ngurusin MoU, tapi bos-nya tetap Sang presiden. Tim SBY menambahkan lagi, itu dilakukan supaya wapres bukan sekedar ban serep. Pak Presiden memang lucu, wapresnya selalu diberi kewenangan untuk sesuatu yang sulit, sedangkan yang enteng, dimana SBY bisa tebar pesona, ditangani sendiri. Singkatnya, di zaman SBY, wapres memang bukan ban serep, tapi bemper untuk kebijakan-kebijakan yang tidak populer. Tanggal 29 Mei 2009, bada maghrib saya mendapat sms tak terduga: Dek, Abang sedang di Bandung, on the way to restoran Gampoeng Aceh. Langsung saja saya reply: I'll be there, in 20 minutes, Bang. Orang yang meng-sms saya itu adalah Munawar Liza Zain, yang punya nickname warzain, salah satu juru runding GAM di Helsinki yang sekarang mendapat amanah sebagai walikota Sabang. Seingat saya, dialah satu-satunya orang yang saya panggil 'Abang' tanpa diikuti nama di belakangnya. Banyak sisi menarik dapat diceritakan tentang Abang. Tapi, yang saya ceritakan sekarang adalah kesaksiannya tentang babak terakhir Helsinki. Abang adalah alumni Gontor yang pernah menempuh studi di Al-Azhar, Kairo. Tim RI di Helsinki diisi oleh orang Aceh (Sofyan Djalil), orang Makassar (Hamid Awaluddin), dan orang Bali (maaf, I can't remember his name), dan ada juga seorang alumni Gontor. Secara psikologis, tim ini lebih menyejukkan dibanding jika orang-orang GAM harus berhadapan dengan tim yang dimayoritasi orang Jawa. Perjanjian sendiri buka diselenggarakan di kantor pemerintah, tapi di sebuah rumah yang terpencil sehingga tidak mungkin kabur. Rumah itu terdiri atas dua lantai. Delegasi Indonesia ditempatkan di lantai satu, sedangkan tim GAM di lantai dua. Hari terakhir bertepatan dengan hari Jumat. Materi perundingan 98% sudah disepakati, kecuali tentang partai lokal. Hamid Awaluddin sebagai pimpinan delegasi Indonesia mengajukan keberatan karena itu bertentangan dengan hukum Indonesia. "Wah, Pak. Anda khan tahu kami ini GAM. Masak iya kami harus nyoblos Golkar? Tidak ada ceritanya itu." Karena alot, akhirnya kedua tim menyatakan tutup kedai alias perjanjian batal saja. Tim GAM balik ke markasnya di lantai dua. Mereka bersiap-siap untuk pulang hari berikutnya. Tiba-tiba, menjelang malam, Hamid Awaluddin lari tergopoh-gopoh ke lantai dua berusaha untuk menegosiasi kembali. Masing-masing tidak ada yang mengalah. Hamid Awaluddin menelepon JK, ini harus bagaimana? *Kalau Anda bertanya mengapa Pak Hamid tidak bertanya ke SBY, karena jawabannya sudah pasti 'tidak' atau tidak akan dijawab, atau dijawab tapi lama, padahal pertaruhannya besar karena kalau malam itu tidak diselesaikan, perjanjian batal* Lain cerita kalau bertanyanya ke JK. Pak JK minta waktu (dan boleh jadi, itu karena JK mengajak istrinya membaca Yasin 10 kali dulu). Akhirnya, jam 2 dinihari, Pak JK bilang: tandatangani saja itu apa mau mereka. AKhirnya, tanda tangan JK-lah yang di-fax. Selesai perundingan itu, dua alumni Gon
Re: [PPIBelgia] Rocky Gerung: JK Tak Langgar Etika
Sudah sepantasnya sejarah dibeberkan kepada publik, biar tidak terjadi seperti jaman orde baru.Saya kira semua pihak berhak berbicara dengan data, bukti dan fakta yang ada.JK pun tidak akan sembarang bicara di depan publik kalo tidak memiliki fakta yang kuat. Karena salah sedikit, beliau akan membuat BLUNDER yang luar biasa.Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.Semoga Indonesia menjadi bangsa yang semakin baik. Aamiinn... Salam,IChalFrom: Sulistiono Kertawacana Sent: Sunday, June 14, 2009 11:41:43 AMSubject: [PPIBelgia] Rocky Gerung: JK Tak Langgar Etika http://inilah. com/berita/ politik/2009/ 06/14/115581/ rocky-gerung- jk-tak-langgar- etika/ Politik 14/06/2009 - 15:56 Rocky Gerung: JK Tak Langgar Etika Djibril Muhammad Rocky Gerung INILAH.COM, Jakarta - Tim SBY-Boediono menganggap pernyataan calon presiden nomor 3 Jusuf Kalla yang mengklaim berjasa atas perdamaian di Aceh melanggar etika pemerintahan. Namun, pakar filsafat politik Universitas Indonesia Rocky Gerung mencoba melihatnya secara kontekstual dan menganggap pernyataan JK bukan dalam kapasitasnya sebagai Wapres. "Yang sekarang berbicara JK bukan sebagai wapres tapi capres. SBY sebagai capres. Jadi harus proporsional menempatinya. Jadi debat sekarang ini adalah debat antarcapres, " jelas Rocky saat berbincang dengan INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (14/6). Menurut Pendiri Setara Institute ini, posisi antara SBY dengan JK saat ini adalah dua aktor politik dan bukan lagi presiden dan wapres. Sehingga, jika Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Bara Hasibuan, mengatakan JK melanggar etika bernegara, menurutnya harus dilihat secara kontekstual. “Kalau Bara ingin memberi konteks pemerintahan, sekarang tidak ada pemerintahan. Sekarang pemerintahannya demisioner. Sekarang tidak ada yang memerintah. Mudah-mudahan Saudara Bara bisa memahami kenyataan politik dan tidak mencampuradukkan posisi keduanya di pemerintahan dengan posisi sebagai capres,” paparnya. Yang dipersoalkan keduanya mengenai perdamaian RI dan GAM, kata Rocky, adalah sesuatu yang menjadi fakta internasional. Hal itu terangkum dalam dokumen dan catatan publik mengenai peran SBY dan JK. Saat itu, jelasnya, JK memang terlihat lebih aktif menjalankan proses perdamaian di Aceh. "Walaupun JK merendah diutus oleh negara mewakili pemerintahan Indonesia. Namun itu bahasa diplomasi dalam sistem presidensial. Jadi, kalau misalnya Presiden SBY bicara soal bisnis keluarga, tentu juga tidak etis. Karena pasti JK tersinggung. Kalau JK mengklaim sukses di Aceh, karena itu juga merupakan bagian kesuksesannya, " jelasnya. Pada kampanye dialogis di Banda Aceh, Sabtu (13/6), walaupun tidak menyebut nama, JK menggambarkan penolakan presiden untuk menandatangani setiap masalah yang dirundingkan dalam perjanjian damai Helsinki. JK juga mengatakan, SBY hanya manggut-manggut setiap dilaporkan perkembangan proses perdamaian Aceh. [jib/nuz] -- Kind regards,Sulistiono Kertawacanahttp://sulistionoke rtawacana. blogspot. com/