Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM

2009-06-14 Terurut Topik esa siswanto
oh begitu ya mas,jelas sekarang...
terima kasih mas bayu atas penjelasannya ya.

esa





From: Herbhayu AN 
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Sent: Sunday, June 14, 2009 10:07:31 PM
Subject: RE: [PPIBelgia] kembali soal SIM





Hi Esa,
 
Berlaku. Tapi harus memperhatikan hal sbb: 
 
Sebenarnya menurut peraturan, sim internasional berlaku selama
satu tahun sejak kedatangan pertama kali yang bersangkutan di Belgia. Dengan 
maksud
bahwa waktu setahun itu bisa digunakan untuk mendapatkan sim Belgia atau untuk
kebutuhan turis yang ingin mengemudi di Belgia. Pada prakteknya, sim
internasional Indonesia bisa diperpanjang teru sepanjang sim nasional masih
berlaku. Kalau ada razia, polisi Belgia pun juga biasanya tidak mempersoalkan
hal tersebut sepanjang surat dan sim internasionalnya berlaku. 
 
Bayu. 
 
From:ppibel...@yahoogrou ps.com [mailto:PPIBelgia@ yahoogroups. com] On Behalf 
Of esa
siswanto
Sent: Sunday, June 14, 2009 3:29 PM
To: ppibel...@yahoogrou ps.com
Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM
 




dear mas bayu,

sy punya pertanyaan perihal sim,
kalau misalkan ketika sy pulang bulan juli ini dan membuat sim international di
indonesia,apakah sim itu berlaku di belgia ketika sy pulang kembali ke belgia?

terima kasih


 


 
From:"herbh...@kbri- brussel.org"

To: ppibel...@yahoogrou ps.com
Sent: Thursday, June 11, 2009 11:49:37 PM
Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM
Dear temans,
 
Mengenai SIM, gambaran umumnya begini:
 
Pada prinsipnya sejak Juli 2008 pemegang SIM A Indonesia dapat menukarkan 
SIMnya menjadi SIM B Belgia. Penukarannya ke Commune/Gemente setempat. 
Kebijakan Commune/Gemeente bervariasi, nggak selalu sama di semua tempat. 
Kenapa? Ya namanya juga Belgia.. 
 
Bagi mereka di wilayah Flanders, biasanya mereka minta SIM yang masih berlaku 
dan kadang-kadang minta surat keterangan dari KBRI yang menyatakan SIM adalah 
asli dan masih berlaku, foto dan uang sekitar 16-20 euro. Bagi mereka yang di 
wilayah Wallon, kadang minta surat keterangan, ditambah terjemahan dalam bahasa 
Perancis, foto dan uang. SIM bisa diambil dalam waktu seminggu atau sebulan.. 
atau karena satu dan lain hal nggak dikasih... tergantung ya.. Kenapa? ya 
namanya juga Belgia..
 
SIM B Belgia bukan SIM Internasional. Beda. SIM Internasional Belgia berlaku 3 
tahun. SIM B Belgia bisa dipakai di seluruh kawasan EU. 
 
Bayu.  
 
 

--- On Wed, 6/10/09, Setio Pramono  wrote:

From: Setio Pramono 
Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM
To: ppibel...@yahoogrou ps.com
Date: Wednesday, June 10, 2009, 9:50 AM
Agung..
Kalo di flanders..SIM diterjemahkan ke dalam bhs belanda...
SIM belgia berlaku di bbrp negara eropa (termasuk UK) dan permanent (g perlu di 
perbaharui.. apalagi diperpanjang sampe 1 m)
Utk SIM indonesia nya harus diterbitkan harus sebelum kita datang ke belgia..
misal  tgl kita buat SIM din jkt nya thn 2008 tapi kita sudah disini dr thn 
2007 tdk bisa
kecuali SIM itu adalah perpanjangan. ..so musti minta surat keterangan dr 
Polisi indo (atau KBRI? im not sure for this) bahwa kita sebenarnya sudah punya 
SIM sebelum thn 2007...

Mas Bayu mungkin bisa mengoreksi.. .
Salam
Tio


 
From:wahyudiAgung 
To: ppibel...@yahoogrou ps.com
Sent: Wednesday, June 10, 2009 9:40:40 AM
Subject: [PPIBelgia] kembali soal SIM
Asslm wr wb

Salam sejahtera,

Dear teman², walopun sudah ada yg pernah bahas bbrp waktu y.l. perihal SIM, 
saya masih ada pertanyaan sedikit, Adakah diantara teman² yg pernah menukarkan 
SIM Indonesia di wilayah Wallonie? pertanyaan saya, translasi SIM kita hharus 
dlm bahasa apa? Inggris atau Perancis?? Lalu apakah SIM Belgia tsb bisa 
digunakan di negara lain (non EU misalnya Indonesia). 
Apa bedanya ya sim belgia dengan SiM Internasional? ? atau sim belgia itu SIM 
internasional? ?

Trima kasih sebelumnya,, ,,

Salam


 

AGUNG WAHYUDI
---
 
  
 
   


  

RE: Re: [PPIBelgia] diskusi PPI..?

2009-06-14 Terurut Topik Herbhayu AN
Dear temans,

 

Mengenai diskusi PPI, sebagaimana yang telah kita putuskan, akan
diselengarakan pada tanggal 20 Juni 2009

..

Tanggal itu berbarengan dengan kegiatan KPMI pada sore harinya pada pukul
18.00 bertempat di KBRI Tervuren

 

Acara kita sementara tentative pada hari yang sama dijadwalkan pukul 14.00 –
16.30 bertempat di KBRI Woluwe. 

 

Sementara ini panelis yang sudah ada adalah Mas Dendi, lalu ada satu orang
dari KBRI.. orangnya masih tba

 

Selain itu Pak Baktiar juga telah bersedia memoderatori acara tersebut,
seandainya beliau tidak bisa, nanti tetap akan ada yang menggantikan. 

 

Saya membutuhkan satu orang lagi dari PPI mungkin untuk membicarakan dari
sisi politiknya, karena Mas Dendi sudah bicara dari segi ekonominya. 

Ada yang berkenan?

 

Saya besok akan bertemu dengan Pensosbud KBRI Brussel untuk mematangkan
acara dan hari Senin malam atau selasa akan dikirimkan per email
undangannya. 

 

Ada masukan lain?

 

Bayu. 

From: PPIBelgia@yahoogroups.com [mailto:ppibel...@yahoogroups.com] On Behalf
Of wahyudiAgung
Sent: Wednesday, June 10, 2009 12:35 PM
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Subject: Re: Re: [PPIBelgia] diskusi PPI..?

 






saya sepakat tgl 20 juni, biar ngga ngerubah jadwal² yg lain. InsyaAllah ,
kami akan datang .

ntah gmn, rekan² di gent blum ada yg nanggepin, pdhl (maha)siswa/i nya
paling banyak. Apakah karena sedang ujian?? atau krn kekurangan ongkos di
akhir bulan Image removed by sender..

salam





 


AGUNG WAHYUDI
---

 

 

  _  

From: Furqon Azis 
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 10, 2009 12:19:55 PM
Subject: Re: Re: [PPIBelgia] diskusi PPI..?

Mas lurah Antwerp, IMHO, klo boleh saya usul untuk diskusinya satu atau dua
topik ajah dulu

yang lagi hot akhir-akhir ini, seperti topik neo/liberalisme ekonomi
(kebetulan mas Dendi bersedia jadi 

nara sumber asal sebelum tanggal 26 Juni 2009, betul khan Mas?

dan satu lagi pembicara dari KBRI/Deplu mengenai peran KBRI/Deplu terhadap
WNI di luar negeri  (misalnya  ngebicarain Mbak ManoharaImage removed by
sender.  )

atau kalau ada pengamat politik yang kebetulan sedang ada di Belgia, boljug
tuh ngebicarain tentang pemilu.

gmana temans PPI-Belgia? para lurah dari Ghent, Leuven, Louvain, etc

tolong donk responnya ditunggu biar kita ada kata sepakat gitu lohImage
removed by sender.

 

 

-Utong-

 



<<~WRD000.jpg>><><>

RE: [PPIBelgia] kembali soal SIM

2009-06-14 Terurut Topik Herbhayu AN
Hi Esa,

 

Berlaku. Tapi harus memperhatikan hal sbb: 

 

Sebenarnya menurut peraturan, sim internasional berlaku selama satu tahun
sejak kedatangan pertama kali yang bersangkutan di Belgia. Dengan maksud
bahwa waktu setahun itu bisa digunakan untuk mendapatkan sim Belgia atau
untuk kebutuhan turis yang ingin mengemudi di Belgia. Pada prakteknya, sim
internasional Indonesia bisa diperpanjang teru sepanjang sim nasional
masih berlaku. Kalau ada razia, polisi Belgia pun juga biasanya tidak
mempersoalkan hal tersebut sepanjang surat dan sim internasionalnya berlaku.


 

Bayu. 

 

From: PPIBelgia@yahoogroups.com [mailto:ppibel...@yahoogroups.com] On Behalf
Of esa siswanto
Sent: Sunday, June 14, 2009 3:29 PM
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM

 






dear mas bayu,

sy punya pertanyaan perihal sim,
kalau misalkan ketika sy pulang bulan juli ini dan membuat sim international
di indonesia,apakah sim itu berlaku di belgia ketika sy pulang kembali ke
belgia?

terima kasih



 

  _  

From: "herbh...@kbri-brussel.org" 
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 11, 2009 11:49:37 PM
Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM


Dear temans,

 

Mengenai SIM, gambaran umumnya begini:

 

Pada prinsipnya sejak Juli 2008 pemegang SIM A Indonesia dapat menukarkan
SIMnya menjadi SIM B Belgia. Penukarannya ke Commune/Gemente setempat.
Kebijakan Commune/Gemeente bervariasi, nggak selalu sama di semua tempat.
Kenapa? Ya namanya juga Belgia.. 

 

Bagi mereka di wilayah Flanders, biasanya mereka minta SIM yang masih
berlaku dan kadang-kadang minta surat keterangan dari KBRI yang menyatakan
SIM adalah asli dan masih berlaku, foto dan uang sekitar 16-20 euro. Bagi
mereka yang di wilayah Wallon, kadang minta surat keterangan, ditambah
terjemahan dalam bahasa Perancis, foto dan uang. SIM bisa diambil dalam
waktu seminggu atau sebulan.. atau karena satu dan lain hal nggak dikasih...
tergantung ya.. Kenapa? ya namanya juga Belgia..

 

SIM B Belgia bukan SIM Internasional. Beda. SIM Internasional Belgia berlaku
3 tahun. SIM B Belgia bisa dipakai di seluruh kawasan EU. 

 

Bayu.  

 

 


--- On Wed, 6/10/09, Setio Pramono  wrote:


From: Setio Pramono 
Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM
To: ppibel...@yahoogrou ps.com
Date: Wednesday, June 10, 2009, 9:50 AM

Agung..
Kalo di flanders..SIM diterjemahkan ke dalam bhs belanda...
SIM belgia berlaku di bbrp negara eropa (termasuk UK) dan permanent (g perlu
di perbaharui.. apalagi diperpanjang sampe 1 m)
Utk SIM indonesia nya harus diterbitkan harus sebelum kita datang ke
belgia..
misal  tgl kita buat SIM din jkt nya thn 2008 tapi kita sudah disini dr thn
2007 tdk bisa
kecuali SIM itu adalah perpanjangan. ..so musti minta surat keterangan dr
Polisi indo (atau KBRI? im not sure for this) bahwa kita sebenarnya sudah
punya SIM sebelum thn 2007...

Mas Bayu mungkin bisa mengoreksi.. .
Salam
Tio

  _  

From: wahyudiAgung 
To: ppibel...@yahoogrou ps.com
Sent: Wednesday, June 10, 2009 9:40:40 AM
Subject: [PPIBelgia] kembali soal SIM

Asslm wr wb

Salam sejahtera,

Dear teman², walopun sudah ada yg pernah bahas bbrp waktu y.l. perihal SIM,
saya masih ada pertanyaan sedikit, Adakah diantara teman² yg pernah
menukarkan SIM Indonesia di wilayah Wallonie? pertanyaan saya, translasi SIM
kita hharus dlm bahasa apa? Inggris atau Perancis?? Lalu apakah SIM Belgia
tsb bisa digunakan di negara lain (non EU misalnya Indonesia). 
Apa bedanya ya sim belgia dengan SiM Internasional? ? atau sim belgia itu
SIM internasional? ?

Trima kasih sebelumnya,, ,,

Salam



 


AGUNG WAHYUDI
---

 

 

 



<><>

Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM

2009-06-14 Terurut Topik esa siswanto
dear mas bayu,

sy punya pertanyaan perihal sim,
kalau misalkan ketika sy pulang bulan juli ini dan membuat sim international di 
indonesia,apakah sim itu berlaku di belgia ketika sy pulang kembali ke belgia?

terima kasih







From: "herbh...@kbri-brussel.org" 
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 11, 2009 11:49:37 PM
Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM





Dear temans,

Mengenai SIM, gambaran umumnya begini:

Pada prinsipnya sejak Juli 2008 pemegang SIM A Indonesia dapat menukarkan 
SIMnya menjadi SIM B Belgia. Penukarannya ke Commune/Gemente setempat. 
Kebijakan Commune/Gemeente bervariasi, nggak selalu sama di semua tempat. 
Kenapa? Ya namanya juga Belgia.. 

Bagi mereka di wilayah Flanders, biasanya mereka minta SIM yang masih berlaku 
dan kadang-kadang minta surat keterangan dari KBRI yang menyatakan SIM adalah 
asli dan masih berlaku, foto dan uang sekitar 16-20 euro. Bagi mereka yang di 
wilayah Wallon, kadang minta surat keterangan, ditambah terjemahan dalam bahasa 
Perancis, foto dan uang. SIM bisa diambil dalam waktu seminggu atau sebulan.. 
atau karena satu dan lain hal nggak dikasih... tergantung ya.. Kenapa? ya 
namanya juga Belgia..

SIM B Belgia bukan SIM Internasional. Beda. SIM Internasional Belgia berlaku 3 
tahun. SIM B Belgia bisa dipakai di seluruh kawasan EU. 

Bayu.  



--- On Wed, 6/10/09, Setio Pramono  wrote:


>From: Setio Pramono 
>Subject: Re: [PPIBelgia] kembali soal SIM
>To: ppibel...@yahoogrou ps.com
>Date: Wednesday, June 10, 2009, 9:50 AM
>
>
>Agung..
>Kalo di flanders..SIM diterjemahkan ke dalam bhs belanda...
>SIM belgia berlaku di bbrp negara eropa (termasuk UK) dan permanent (g perlu 
>di perbaharui.. apalagi diperpanjang sampe 1 m)
>Utk SIM indonesia nya harus diterbitkan harus sebelum kita datang ke belgia..
>misal  tgl kita buat SIM din jkt nya thn 2008 tapi kita sudah disini dr thn 
>2007 tdk bisa
>kecuali SIM itu adalah perpanjangan. ..so musti minta surat keterangan dr 
>Polisi indo (atau KBRI? im not sure for this) bahwa kita sebenarnya sudah 
>punya SIM sebelum thn 2007...
>
>Mas Bayu mungkin bisa mengoreksi.. .
>Salam
>Tio
>
>

From: wahyudiAgung 
>To: ppibel...@yahoogrou ps.com
>Sent: Wednesday, June 10, 2009 9:40:40 AM
>Subject: [PPIBelgia] kembali soal SIM
>
>
>Asslm wr wb
>
>Salam sejahtera,
>
>Dear teman², walopun sudah ada yg pernah bahas bbrp waktu y.l. perihal SIM, 
>saya masih ada pertanyaan sedikit, Adakah diantara teman² yg pernah menukarkan 
>SIM Indonesia di wilayah Wallonie? pertanyaan saya, translasi SIM kita hharus 
>dlm bahasa apa? Inggris atau Perancis?? Lalu apakah SIM Belgia tsb bisa 
>digunakan di negara lain (non EU misalnya Indonesia). 
>Apa bedanya ya sim belgia dengan SiM Internasional? ? atau sim belgia itu SIM 
>internasional? ?
>
>Trima kasih sebelumnya,, ,,
>
>Salam
>
>
>
> 
>AGUNG WAHYUDI
>---
>
>
>
> 
   


  

Re: [PPIBelgia] Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM)

2009-06-14 Terurut Topik Ahmad Faizal
Hahahaha lanJutKan!!!

 
Salam,
Ichal






From: Furqon Azis 
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Sent: Sunday, June 14, 2009 3:20:09 PM
Subject: Re: [PPIBelgia] Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding 
GAM)





Terima kasih atas pencerahannya Bung IChal
jadi pemimpin itu memang harus "satu kata satu perbuatan"

Salam
-Utong-





From: Ahmad Faizal 
To: ppibel...@yahoogrou ps.com
Sent: Sunday, June 14, 2009 2:52:09 PM
Subject: [PPIBelgia] Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM)


Tulisan in saya kutip dari Note FB teman kuliah yang lama kerja di Aceh
Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM)
http://www.facebook .com/note. php?note_ id=90628129884&ref=nf

Today at 2:44pm
Sungguh mengherankan, setelah JK kampanye ke Aceh dan menelanjangi
betapa 'banci'-nya presiden kita, Sang Presiden dan tim-nya kebakaran
jenggot. Pak SBY yang bilang beliau ini ksatria, tidak akan membalas
hujatan dengan hujatan. Buktinya, Mega-Prabowo dibilang menghembuskan
angin surga, JK dibilang tidak etis karena dalam posisinya sebagai
wapres, berani nglunjak lewat statement-nya. Sebetulnya pesan SBY cuma
satu, Everybody, I am the president. Tidak ingatkah beliau, lima tahun
yang lalu, SBY juga menelikung Megawati, lebih parah dibanding JK yang
hanya adu mulut dengan SBY.

Buat yang lupa, SBY itu Menkopolkamnya Megawati (2001-2004). Betul
statemen JK, bahwa SBY-lah yang menetapkan status darurat untuk Aceh yg
sebetulnya sudah dihapus Wiranto saat menjabat Menkopolkam- nya Gus Dur.
Dalam kapasitas sebagai menkopolkam, awal 2004, megawati tahu bahwa SBY
akan maju melawannya dlm pilpres. SBY saja jengkel dan menganggap tidak
etis karena JK mencalonkan diri jadi presiden. Kalau apa yang dilakukan
JK padanya dianggap tidak etis, apa yang dilakukannya ke Mega 2004
tentu saja jauh lebih tidak etis. Tentu kita masih ingat juga, akhir
tahun lalu, ketika memperpanjang jabatan gubernur DIY untuk ngarso
dalem (Sultan HB X), SBY bilang: siapapun gubernur yang mau mencalonkan
presiden, kudu seijin beliau, bahkan disindir, orang yang sudah
diangkat kemudian lupa ke siapa yang mengangkatnya, yang seperti itu
hanya terjadi di dunia ketoprak. SBY memang lebih cerdik tahun 2004.
Supaya tidak perlu minta ijin ke Mega, dia meletakkan jabatan dulu
sebelum resmi mencalonkan jadi presiden.

Apa yang sebenarnya terjadi pada penghujung MoU Helsinki di detik-detik
yang paling menentukan itu? Tidak ada yang memungkiri, memang tanda
tangan JK-lah lewat fax yang menghiasi lembaran MOU, bukan tanda tangan
SBY. Kata tim SBY, presiden memang sudah memberi wewenang kepada
wapresnya untuk ngurusin MoU, tapi bos-nya tetap Sang presiden. Tim SBY
menambahkan lagi, itu dilakukan supaya wapres bukan sekedar ban serep.
Pak Presiden memang lucu, wapresnya selalu diberi kewenangan untuk
sesuatu yang sulit, sedangkan yang enteng, dimana SBY bisa tebar
pesona, ditangani sendiri. Singkatnya, di zaman SBY, wapres memang
bukan ban serep, tapi bemper untuk kebijakan-kebijakan yang tidak
populer.

Tanggal 29 Mei 2009, bada maghrib saya mendapat sms tak terduga: Dek,
Abang sedang di Bandung, on the way to restoran Gampoeng Aceh. Langsung
saja saya reply: I'll be there, in 20 minutes, Bang. Orang yang
meng-sms saya itu adalah Munawar Liza Zain, yang punya nickname
warzain, salah satu juru runding GAM di Helsinki yang sekarang mendapat
amanah sebagai walikota Sabang. Seingat saya, dialah satu-satunya orang
yang saya panggil 'Abang' tanpa diikuti nama di belakangnya. Banyak
sisi menarik dapat diceritakan tentang Abang. Tapi, yang saya ceritakan
sekarang adalah kesaksiannya tentang babak terakhir Helsinki.

Abang adalah alumni Gontor yang pernah menempuh studi di Al-Azhar,
Kairo. Tim RI di Helsinki diisi oleh orang Aceh (Sofyan Djalil), orang
Makassar (Hamid Awaluddin), dan orang Bali (maaf, I can't remember his
name), dan ada juga seorang alumni Gontor. Secara psikologis, tim ini
lebih menyejukkan dibanding jika orang-orang GAM harus berhadapan
dengan tim yang dimayoritasi orang Jawa. Perjanjian sendiri buka
diselenggarakan di kantor pemerintah, tapi di sebuah rumah yang
terpencil sehingga tidak mungkin kabur. Rumah itu terdiri atas dua
lantai. Delegasi Indonesia ditempatkan di lantai satu, sedangkan tim
GAM di lantai dua.

Hari terakhir bertepatan dengan hari Jumat. Materi perundingan 98%
sudah disepakati, kecuali tentang partai lokal. Hamid Awaluddin sebagai
pimpinan delegasi Indonesia mengajukan keberatan karena itu
bertentangan dengan hukum Indonesia. "Wah, Pak. Anda khan tahu kami ini
GAM. Masak iya kami harus nyoblos Golkar? Tidak ada ceritanya itu."
Karena alot, akhirnya kedua tim menyatakan tutup kedai alias perjanjian
batal saja. Tim GAM balik ke markasnya di lantai dua. Mereka
bersiap-siap untuk pulang hari berikutnya. Tiba-tiba, menjelang malam,
Hamid Awaluddin lari tergopoh-gopoh ke lantai dua berusaha untuk
menegosiasi kembali. Masing-masing tidak ada yang mengalah. Ha

Re: [PPIBelgia] Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM)

2009-06-14 Terurut Topik Furqon Azis
Terima kasih atas pencerahannya Bung IChal
jadi pemimpin itu memang harus "satu kata satu perbuatan"

Salam
-Utong-





From: Ahmad Faizal 
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Sent: Sunday, June 14, 2009 2:52:09 PM
Subject: [PPIBelgia] Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM)





Tulisan in saya kutip dari Note FB teman kuliah yang lama kerja di Aceh
Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM)
http://www.facebook .com/note. php?note_ id=90628129884&ref=nf

Today at 2:44pm
Sungguh mengherankan, setelah JK kampanye ke Aceh dan menelanjangi
betapa 'banci'-nya presiden kita, Sang Presiden dan tim-nya kebakaran
jenggot. Pak SBY yang bilang beliau ini ksatria, tidak akan membalas
hujatan dengan hujatan. Buktinya, Mega-Prabowo dibilang menghembuskan
angin surga, JK dibilang tidak etis karena dalam posisinya sebagai
wapres, berani nglunjak lewat statement-nya. Sebetulnya pesan SBY cuma
satu, Everybody, I am the president. Tidak ingatkah beliau, lima tahun
yang lalu, SBY juga menelikung Megawati, lebih parah dibanding JK yang
hanya adu mulut dengan SBY.

Buat yang lupa, SBY itu Menkopolkamnya Megawati (2001-2004). Betul
statemen JK, bahwa SBY-lah yang menetapkan status darurat untuk Aceh yg
sebetulnya sudah dihapus Wiranto saat menjabat Menkopolkam- nya Gus Dur.
Dalam kapasitas sebagai menkopolkam, awal 2004, megawati tahu bahwa SBY
akan maju melawannya dlm pilpres. SBY saja jengkel dan menganggap tidak
etis karena JK mencalonkan diri jadi presiden. Kalau apa yang dilakukan
JK padanya dianggap tidak etis, apa yang dilakukannya ke Mega 2004
tentu saja jauh lebih tidak etis. Tentu kita masih ingat juga, akhir
tahun lalu, ketika memperpanjang jabatan gubernur DIY untuk ngarso
dalem (Sultan HB X), SBY bilang: siapapun gubernur yang mau mencalonkan
presiden, kudu seijin beliau, bahkan disindir, orang yang sudah
diangkat kemudian lupa ke siapa yang mengangkatnya, yang seperti itu
hanya terjadi di dunia ketoprak. SBY memang lebih cerdik tahun 2004.
Supaya tidak perlu minta ijin ke Mega, dia meletakkan jabatan dulu
sebelum resmi mencalonkan jadi presiden.

Apa yang sebenarnya terjadi pada penghujung MoU Helsinki di detik-detik
yang paling menentukan itu? Tidak ada yang memungkiri, memang tanda
tangan JK-lah lewat fax yang menghiasi lembaran MOU, bukan tanda tangan
SBY. Kata tim SBY, presiden memang sudah memberi wewenang kepada
wapresnya untuk ngurusin MoU, tapi bos-nya tetap Sang presiden. Tim SBY
menambahkan lagi, itu dilakukan supaya wapres bukan sekedar ban serep.
Pak Presiden memang lucu, wapresnya selalu diberi kewenangan untuk
sesuatu yang sulit, sedangkan yang enteng, dimana SBY bisa tebar
pesona, ditangani sendiri. Singkatnya, di zaman SBY, wapres memang
bukan ban serep, tapi bemper untuk kebijakan-kebijakan yang tidak
populer.

Tanggal 29 Mei 2009, bada maghrib saya mendapat sms tak terduga: Dek,
Abang sedang di Bandung, on the way to restoran Gampoeng Aceh. Langsung
saja saya reply: I'll be there, in 20 minutes, Bang. Orang yang
meng-sms saya itu adalah Munawar Liza Zain, yang punya nickname
warzain, salah satu juru runding GAM di Helsinki yang sekarang mendapat
amanah sebagai walikota Sabang. Seingat saya, dialah satu-satunya orang
yang saya panggil 'Abang' tanpa diikuti nama di belakangnya. Banyak
sisi menarik dapat diceritakan tentang Abang. Tapi, yang saya ceritakan
sekarang adalah kesaksiannya tentang babak terakhir Helsinki.

Abang adalah alumni Gontor yang pernah menempuh studi di Al-Azhar,
Kairo. Tim RI di Helsinki diisi oleh orang Aceh (Sofyan Djalil), orang
Makassar (Hamid Awaluddin), dan orang Bali (maaf, I can't remember his
name), dan ada juga seorang alumni Gontor. Secara psikologis, tim ini
lebih menyejukkan dibanding jika orang-orang GAM harus berhadapan
dengan tim yang dimayoritasi orang Jawa. Perjanjian sendiri buka
diselenggarakan di kantor pemerintah, tapi di sebuah rumah yang
terpencil sehingga tidak mungkin kabur. Rumah itu terdiri atas dua
lantai. Delegasi Indonesia ditempatkan di lantai satu, sedangkan tim
GAM di lantai dua.

Hari terakhir bertepatan dengan hari Jumat. Materi perundingan 98%
sudah disepakati, kecuali tentang partai lokal. Hamid Awaluddin sebagai
pimpinan delegasi Indonesia mengajukan keberatan karena itu
bertentangan dengan hukum Indonesia. "Wah, Pak. Anda khan tahu kami ini
GAM. Masak iya kami harus nyoblos Golkar? Tidak ada ceritanya itu."
Karena alot, akhirnya kedua tim menyatakan tutup kedai alias perjanjian
batal saja. Tim GAM balik ke markasnya di lantai dua. Mereka
bersiap-siap untuk pulang hari berikutnya. Tiba-tiba, menjelang malam,
Hamid Awaluddin lari tergopoh-gopoh ke lantai dua berusaha untuk
menegosiasi kembali. Masing-masing tidak ada yang mengalah. Hamid
Awaluddin menelepon JK, ini harus bagaimana? *Kalau Anda bertanya
mengapa Pak Hamid tidak bertanya ke SBY, karena jawabannya sudah pasti
'tidak' atau tidak akan dijawab, atau dijawab tapi lama, padahal
pertaruhannya besar karena kalau malam itu tidak

[PPIBelgia] Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM)

2009-06-14 Terurut Topik Ahmad Faizal
Tulisan in saya kutip dari Note FB teman kuliah yang lama kerja di Aceh
Peran JK dalam MoU Helsinki (Kesaksian juru runding GAM)
http://www.facebook.com/note.php?note_id=90628129884&ref=nf

Today at 2:44pm
Sungguh mengherankan, setelah JK kampanye ke Aceh dan menelanjangi
betapa 'banci'-nya presiden kita, Sang Presiden dan tim-nya kebakaran
jenggot. Pak SBY yang bilang beliau ini ksatria, tidak akan membalas
hujatan dengan hujatan. Buktinya, Mega-Prabowo dibilang menghembuskan
angin surga, JK dibilang tidak etis karena dalam posisinya sebagai
wapres, berani nglunjak lewat statement-nya. Sebetulnya pesan SBY cuma
satu, Everybody, I am the president. Tidak ingatkah beliau, lima tahun
yang lalu, SBY juga menelikung Megawati, lebih parah dibanding JK yang
hanya adu mulut dengan SBY.

Buat yang lupa, SBY itu Menkopolkamnya Megawati (2001-2004). Betul
statemen JK, bahwa SBY-lah yang menetapkan status darurat untuk Aceh yg
sebetulnya sudah dihapus Wiranto saat menjabat Menkopolkam-nya Gus Dur.
Dalam kapasitas sebagai menkopolkam, awal 2004, megawati tahu bahwa SBY
akan maju melawannya dlm pilpres. SBY saja jengkel dan menganggap tidak
etis karena JK mencalonkan diri jadi presiden. Kalau apa yang dilakukan
JK padanya dianggap tidak etis, apa yang dilakukannya ke Mega 2004
tentu saja jauh lebih tidak etis. Tentu kita masih ingat juga, akhir
tahun lalu, ketika memperpanjang jabatan gubernur DIY untuk ngarso
dalem (Sultan HB X), SBY bilang: siapapun gubernur yang mau mencalonkan
presiden, kudu seijin beliau, bahkan disindir, orang yang sudah
diangkat kemudian lupa ke siapa yang mengangkatnya, yang seperti itu
hanya terjadi di dunia ketoprak. SBY memang lebih cerdik tahun 2004.
Supaya tidak perlu minta ijin ke Mega, dia meletakkan jabatan dulu
sebelum resmi mencalonkan jadi presiden.

Apa yang sebenarnya terjadi pada penghujung MoU Helsinki di detik-detik
yang paling menentukan itu? Tidak ada yang memungkiri, memang tanda
tangan JK-lah lewat fax yang menghiasi lembaran MOU, bukan tanda tangan
SBY. Kata tim SBY, presiden memang sudah memberi wewenang kepada
wapresnya untuk ngurusin MoU, tapi bos-nya tetap Sang presiden. Tim SBY
menambahkan lagi, itu dilakukan supaya wapres bukan sekedar ban serep.
Pak Presiden memang lucu, wapresnya selalu diberi kewenangan untuk
sesuatu yang sulit, sedangkan yang enteng, dimana SBY bisa tebar
pesona, ditangani sendiri. Singkatnya, di zaman SBY, wapres memang
bukan ban serep, tapi bemper untuk kebijakan-kebijakan yang tidak
populer.

Tanggal 29 Mei 2009, bada maghrib saya mendapat sms tak terduga: Dek,
Abang sedang di Bandung, on the way to restoran Gampoeng Aceh. Langsung
saja saya reply: I'll be there, in 20 minutes, Bang. Orang yang
meng-sms saya itu adalah Munawar Liza Zain, yang punya nickname
warzain, salah satu juru runding GAM di Helsinki yang sekarang mendapat
amanah sebagai walikota Sabang. Seingat saya, dialah satu-satunya orang
yang saya panggil 'Abang' tanpa diikuti nama di belakangnya. Banyak
sisi menarik dapat diceritakan tentang Abang. Tapi, yang saya ceritakan
sekarang adalah kesaksiannya tentang babak terakhir Helsinki.

Abang adalah alumni Gontor yang pernah menempuh studi di Al-Azhar,
Kairo. Tim RI di Helsinki diisi oleh orang Aceh (Sofyan Djalil), orang
Makassar (Hamid Awaluddin), dan orang Bali (maaf, I can't remember his
name), dan ada juga seorang alumni Gontor. Secara psikologis, tim ini
lebih menyejukkan dibanding jika orang-orang GAM harus berhadapan
dengan tim yang dimayoritasi orang Jawa. Perjanjian sendiri buka
diselenggarakan di kantor pemerintah, tapi di sebuah rumah yang
terpencil sehingga tidak mungkin kabur. Rumah itu terdiri atas dua
lantai. Delegasi Indonesia ditempatkan di lantai satu, sedangkan tim
GAM di lantai dua.

Hari terakhir bertepatan dengan hari Jumat. Materi perundingan 98%
sudah disepakati, kecuali tentang partai lokal. Hamid Awaluddin sebagai
pimpinan delegasi Indonesia mengajukan keberatan karena itu
bertentangan dengan hukum Indonesia. "Wah, Pak. Anda khan tahu kami ini
GAM. Masak iya kami harus nyoblos Golkar? Tidak ada ceritanya itu."
Karena alot, akhirnya kedua tim menyatakan tutup kedai alias perjanjian
batal saja. Tim GAM balik ke markasnya di lantai dua. Mereka
bersiap-siap untuk pulang hari berikutnya. Tiba-tiba, menjelang malam,
Hamid Awaluddin lari tergopoh-gopoh ke lantai dua berusaha untuk
menegosiasi kembali. Masing-masing tidak ada yang mengalah. Hamid
Awaluddin menelepon JK, ini harus bagaimana? *Kalau Anda bertanya
mengapa Pak Hamid tidak bertanya ke SBY, karena jawabannya sudah pasti
'tidak' atau tidak akan dijawab, atau dijawab tapi lama, padahal
pertaruhannya besar karena kalau malam itu tidak diselesaikan,
perjanjian batal* Lain cerita kalau bertanyanya ke JK. Pak JK minta
waktu (dan boleh jadi, itu karena JK mengajak istrinya membaca Yasin 10
kali dulu). Akhirnya, jam 2 dinihari, Pak JK bilang: tandatangani saja
itu apa mau mereka. AKhirnya, tanda tangan JK-lah yang di-fax.

Selesai perundingan itu, dua alumni Gon

Re: [PPIBelgia] Rocky Gerung: JK Tak Langgar Etika

2009-06-14 Terurut Topik Ahmad Faizal
Sudah sepantasnya sejarah dibeberkan kepada publik, biar tidak terjadi seperti jaman orde baru.Saya kira semua pihak berhak berbicara dengan data, bukti dan fakta yang ada.JK pun tidak akan sembarang bicara di depan publik kalo tidak memiliki fakta yang kuat. Karena salah sedikit, beliau akan membuat BLUNDER yang luar biasa.Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.Semoga Indonesia menjadi bangsa yang semakin baik. Aamiinn... Salam,IChalFrom: Sulistiono Kertawacana Sent: Sunday, June 14, 2009 11:41:43 AMSubject: [PPIBelgia] Rocky Gerung: JK Tak Langgar Etika










  
  




http://inilah. com/berita/ politik/2009/ 06/14/115581/ rocky-gerung- jk-tak-langgar- etika/
Politik



 
  
14/06/2009 - 15:56
  
Rocky Gerung: JK Tak Langgar Etika
Djibril Muhammad




Rocky Gerung

INILAH.COM,
Jakarta - Tim SBY-Boediono menganggap pernyataan calon presiden nomor 3
Jusuf Kalla yang mengklaim berjasa atas perdamaian di Aceh melanggar
etika pemerintahan. Namun, pakar filsafat politik Universitas Indonesia
Rocky Gerung mencoba melihatnya secara kontekstual dan menganggap
pernyataan JK bukan dalam kapasitasnya sebagai Wapres.
"Yang sekarang berbicara JK bukan sebagai wapres tapi capres. SBY
sebagai capres. Jadi harus proporsional menempatinya. Jadi debat
sekarang ini adalah debat antarcapres, " jelas Rocky saat berbincang
dengan INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (14/6).
Menurut Pendiri Setara Institute ini, posisi antara SBY dengan JK
saat ini adalah dua aktor politik dan bukan lagi presiden dan wapres.
Sehingga, jika Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional
SBY-Boediono, Bara Hasibuan, mengatakan JK melanggar etika bernegara,
menurutnya harus dilihat secara kontekstual. 
“Kalau Bara ingin memberi konteks pemerintahan, sekarang tidak ada
pemerintahan. Sekarang pemerintahannya demisioner. Sekarang tidak ada
yang memerintah. Mudah-mudahan Saudara Bara bisa memahami kenyataan
politik dan tidak mencampuradukkan posisi keduanya di pemerintahan
dengan posisi sebagai capres,” paparnya.
Yang dipersoalkan keduanya mengenai perdamaian RI dan GAM, kata
Rocky, adalah sesuatu yang menjadi fakta internasional. Hal itu
terangkum dalam dokumen dan catatan publik mengenai peran SBY dan JK.
Saat itu, jelasnya, JK memang terlihat lebih aktif menjalankan proses
perdamaian di Aceh. 
"Walaupun JK merendah diutus oleh negara mewakili pemerintahan
Indonesia. Namun itu bahasa diplomasi dalam sistem presidensial. Jadi,
kalau misalnya Presiden SBY bicara soal bisnis keluarga, tentu juga
tidak etis. Karena pasti JK tersinggung. Kalau JK mengklaim sukses di
Aceh, karena itu juga merupakan bagian kesuksesannya, " jelasnya.
Pada kampanye dialogis di Banda Aceh, Sabtu (13/6), walaupun tidak
menyebut nama, JK menggambarkan penolakan presiden untuk menandatangani
setiap masalah yang dirundingkan dalam perjanjian damai Helsinki. JK
juga mengatakan, SBY hanya manggut-manggut setiap dilaporkan
perkembangan proses perdamaian Aceh. [jib/nuz]


-- Kind regards,Sulistiono Kertawacanahttp://sulistionoke rtawacana. blogspot. com/