RE: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam
Batua tu sanak. Ambo sajak dulu indak satuju jo anggota nan mamakai namo samaran baik di alamaik e-mailnyo atau dinamono dibaruah tu. Mungkin admin paralu manata baliak atau ma-amandemen paraturan manjadi anggota lapau ko. Salam, dn Pada waktu bersamaan kita mengatakan orang tolol, kita juga sudah mempertontonkan betapa tololnya kita. Pada Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini mengapa kita mengutamakan emosi pribadi, kita bisa mengatakan biarkan generasi muda untuk berfikir mngapa kita membatasi orang lain punya pikiran. Nauzubillah minzalik, semoga Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menjadi orang yang sabar dalam mengahadapi kehidupan yang semakin keras ini Am AAR -Original Message- From: panggugek panggugek [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, November 27, 2001 6:31 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Hanya manusia tolol yang mau mempraktekkan syariat islam di minang. Urusan agama adalah urusan masing-masing yang tidak seharusnya dipaksakan kepada siapa pun dan kapan pun. Beri kesempatan kepada generasi muda untuk berpikir menentukan budaya dan ideologi yang cocok dengan generasinya. Panggugek 26/11/2001 Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Padang, Mimbar Minang Anggota DPRD Sumbar di Komisi E (Kesra), Buya Drs. H. Khaidir Khatib Bandaro berpendapat, penerapan syariat Islam di Ranah Miang sudah menjadi kewajiban, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi agama dan nilai-nilai adat. Komitmen terhadap agama dan adat tersebut tertuang jelas dalam filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minang yang berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, ujarnya, Ahad kemarin. Khaidir Khatib Bandaro yang juga merupakan salah satu tokoh dibelakang kelahiran Perda pencegahan dan pemberantasan maksiat yang selalu bersuara lantang tentang syariat Islam di Ranah Minang ini menjelaskan filosofi tersebut berarti bahwa tatanan dan nilai-nilai adat Minang bersendikan agama, dan agama bersendikan Kitabullah (Alqur'an). Khaidir Khatib mengatakan, daerah berpenduduk 4,5 juta jiwa yang mayoritas muslim ini sekarang perlu mengupayakan syariat Islam sebagaimana yang dilakukan Aceh dan segera menyusul Sulsel. Kita lihat beberapa daerah sudah lebih maju selangkah dibandingkan Sumbar dalam merealisasikan syariat Islam, ujarnya. Dalam upaya lebih memfokuskan program penerapan syariat Islam, Kata Buya Khaidir, sudah saatnya Sumbar membentuk sebuah panitia atau badan khusus yang melibatkan tiga unsur tokoh masyarakat Minang yang dikenal dengan Tigo Tungku Sajarangan yang terdiri atas alim ulama, ninik mamak dan cadiak-pandai. Mereka perlu berkumpul untuk membahas atau merencanakan, mempelajari dan menyiapkan langkah-langkah yang perlu diambil demi penegakkan syariat Islam di daerah itu, ujarnya. Buya mengatakan, di masa lalu upaya menggemakan syariat Islam di Ranah Minang nampaknya kurang mendapat respon, namun kini seiring telah diberlakukan Perda pencegahan dan pemberantasan maksiat diharapkan perjuangan menegakkan syariat Islam bisa menjadi kenyataan. Bentuk Komite Persiapan Sementara intelektual muslim Drs.H. Syahbuddin yang dikontak Mimbar Minang Ahad petang menyatakan, pemberlakuan Syariat Islam di Sumbar tidak harus menunggu diamandemennya Pasal 29 yang memasukan Kewajiban Melaksanakan Syariat Islam bagi pemeluknya sebagaimana yang tertuang dalam Piagam Jakarta. Jauh sebelum Indonesia lahir, Minangkabau (kini Sumbar-red) sudah punya Piagam Bukit Marapalam yang merupakan komitmen mendasar untuk melaksakan Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah yang intinya adalah Syariat Islam, tegasnya. Wakil Ketua DPRD Sumbar H. Masfar Rasyid SH, dalam perbincangan dengan Mimbar Minang sebelumnya juga menegaskan, Piagam Bukit Marapalam yang pernah disalin asli oleh Inyiak Canduang tersebut merupakan komitmen bersama para ulama dan pemuka adat serta cadiak-pandai Ranah Minang yang bahkan mempunyai sangksi bila tidak menerapkannya. Jika tidak salah, sangsinya berbunyi; ka ateh indak bapucuak, ka bawah indak baurek, di tangah digiriak kumbang, jelas H. Masfar saat itu. Melihat makin rusaknya sendi-sendi agama dan adat terutama yang menimpa kawulamuda Minangkabau hari ini. Mungkin sangsi pelanggaran atas Piagam Bukit Marapalam dengan tidak menjalankan ABS-SBK yang intinya Syariat Islam itulah, yang kita jalani di Sumbar hari ini, timpal H. Syahbudin. Namun dia menilai, Sumbar belum terlambat untuk kembali ke ABS-SBK, kembali ke Syariat Islam. Seperti juga disarankan Buya Khaidir, dia berharap semua komponen urek tunggang masyarakat adat Minangkabau yakni alim ulama, ninik mamak dan cadiak-pandai perlu segera duduk semeja menyusun strategi dan langkah-langkah bagi pembentukan Komite Persiapan Pemberlakuan Syariat Islam. Sementara tanggalkan 'baju partai, jabatan, dan formalitas lainnya. Mari kita duduk selaku urang awak yang sungguh-sungguh ingin kembali ke jatidiri urang
Re: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam
Hati-hati jo urang manyamar di lapaou ko, ndak usah diladeni. Buang-buang energi sajo. Alun tantu inyo Islam lai, kalau lai Islam, inyo tamasuik Islam phobie, gata-gata hatinyo mancaliek Syariat Islam dianjurkan untuok dikarajoan urang Islam. [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]: Tue, 27 Nov 2001 14:44:56 +0700 Re: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat IslamReply-To: [EMAIL PROTECTED] Iko iyo santiang bana komentar angku Panggugek ko. Lah bara banyaknyo makan garam dan lamo hiduik, mako sabarani tu bana komentar angku. Kalau angku maraso urang Minang atau paduli jo urang Minang, palajari bana dulu apo bana nan adat Minang dan adat rang Minang. Walau rang Minang indak anti modernisasi doh, tapi mereka nan mangarati, tau bana apo nan paralu diambiak jo ditulak dari modernisasi tu, indak asa manggertang dan maraso awak lah santiang dan modern kalau barani malawan arus. Kalimaik2 angku salanjuiknyo lah manampakkan kualitas angku nan sabananyo. Jan acok2 bana angku manggaretang bantuak tu lai, indak ka gagah bagai angku kecek urang doh, malu awak. panggugek panggugek To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]cc: om Subject: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Sent by: rantau-net-owner@ran taunet.com 27/11/01 06:31 Please respond to rantau-net Hanya manusia tolol yang mau mempraktekkan syariat islam di minang. Urusan agama adalah urusan masing-masing yang tidak seharusnya dipaksakan kepada siapa pun dan kapan pun. Beri kesempatan kepada generasi muda untuk berpikir menentukan budaya dan ideologi yang cocok dengan generasinya. Panggugek 26/11/2001 Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Padang, Mimbar Minang Anggota DPRD Sumbar di Komisi E (Kesra), Buya Drs. H. Khaidir Khatib Bandaro berpendapat, penerapan syariat Islam di Ranah Miang sudah menjadi kewajiban, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi agama dan nilai-nilai adat. Komitmen terhadap agama dan adat tersebut tertuang jelas dalam filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minang yang berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, ujarnya, Ahad kemarin. Khaidir Khatib Bandaro yang juga merupakan salah satu tokoh dibelakang kelahiran Perda pencegahan dan pemberantasan maksiat yang selalu bersuara lantang tentang syariat Islam di Ranah Minang ini menjelaskan filosofi tersebut berarti bahwa tatanan dan nilai-nilai adat Minang bersendikan agama, dan agama bersendikan Kitabullah (Alqur'an). Khaidir Khatib mengatakan, daerah berpenduduk 4,5 juta jiwa yang mayoritas muslim ini sekarang perlu mengupayakan syariat Islam sebagaimana yang dilakukan Aceh dan segera menyusul Sulsel. Kita lihat beberapa daerah sudah lebih maju selangkah dibandingkan Sumbar dalam merealisasikan syariat Islam, ujarnya. Dalam upaya lebih memfokuskan program penerapan syariat Islam, Kata Buya Khaidir, sudah saatnya Sumbar membentuk sebuah panitia atau badan khusus yang melibatkan tiga unsur tokoh masyarakat Minang yang dikenal dengan Tigo Tungku Sajarangan yang terdiri atas alim ulama, ninik mamak dan cadiak-pandai. Mereka perlu berkumpul untuk membahas atau merencanakan, mempelajari dan menyiapkan langkah-langkah yang perlu diambil demi penegakkan syariat Islam di daerah itu, ujarnya. Buya mengatakan, di masa lalu upaya menggemakan syariat Islam di Ranah Minang nampaknya kurang mendapat respon, namun kini seiring telah
Re: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam
Tampaknyo urang kampuang awak nan bagak2 ko barinyo cuman sembunyi2, contohnyo paunggek-unggek ko hah Kanapo sanak berani mengatakan tolol urang nan mempraktekan syariat islam di ranah minang, urang minang itu baradaik, yg mano adat bersandi syara', syara' bersadi kitabullah. Nagari lain yg notabene ndak mamaki filsafah sarupo adat awak itu ajo bisa mempraktekan syariat islam, apolagi kita urang Minang. (tapi ambo tak tahu apokah anda paunggek ko urang Minang atau ndak). Bando Labiah Jakarta On Tue, 27 Nov 2001 12:08:35 +0700 Darul Makmur [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass.ww Panggugek-panggugek nan lamo baranang di Minang net, apo kini alah masuak ka palanta awak? Kalau diambo iyo kurang lamak caronyo maota, antah di nan lain. Sarancakno jan ditanggapi dulu, rami nanti, panjang ujuangnyo. Untuak nan saromanko, iyo di MN sajolah, ndak usah di rantaunet nan lai agak bataratik saketek-ko. Miko . Wass.ww St.P -Original Message- From: Program BUMY [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, November 27, 2001 9:12 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Baa ko ? kok bakecek indak santun di forum bantuak iko. Sah-sah saja sih kalau berpendapat agama merupakan urusan yang sangat bersifat pribadi. Kayaknya saya juga begitu, tapi kan nggak perlu sampainololin orang. Suka-suka lah, kan pendapat masing-masing. Bagi saya bukanlah suatu hal yang perlu dipertentangkan apakah syariat islam diberlakukan di Sumbar atau tidak Yang penting kan penjabarannya. Mengutip istilah Amien Rais, lebih baik gunakan politik garam daripada politik Gincu. Gincu memberi warna yang bisa sangat mentereng sementara garam meski tidak kelihatan tapi dengan cepat bisa dirasakan kehadirannya.Artinya meski secara yuridis formal tidak ada aturannya tapi kalau dalam keseharian kehidupan urang awak mencerminkan nilai-nilai islami, bukankah itu lebih baik daripada sebaliknya. Kalaulah syariat islam dipaksakan diberlakukan, tentunya harus ada peraturan yang bisa menjamin pelaksanaanya. Pertanyaannya perlukan diatur didunia ini bila orang islam tidak melaksanakan kewajiban rohaninya?. Katakanlah shalat.Wah gimana mengawasi orang shalat atau ndak tuh. Perlu polisi urusan shalat donk. Just comment. terima kasih Dessy R - Original Message - From: Azizar Aras [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2001 6:45 AM Subject: RE: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Pada waktu bersamaan kita mengatakan orang tolol, kita juga sudah mempertontonkan betapa tololnya kita. Pada Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini mengapa kita mengutamakan emosi pribadi, kita bisa mengatakan biarkan generasi muda untuk berfikir mngapa kita membatasi orang lain punya pikiran. Nauzubillah minzalik, semoga Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menjadi orang yang sabar dalam mengahadapi kehidupan yang semakin keras ini Am AAR -Original Message- From: panggugek panggugek [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, November 27, 2001 6:31 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Hanya manusia tolol yang mau mempraktekkan syariat islam di minang. Urusan agama adalah urusan masing-masing yang tidak seharusnya dipaksakan kepada siapa pun dan kapan pun. Beri kesempatan kepada generasi muda untuk berpikir menentukan budaya dan ideologi yang cocok dengan generasinya. Panggugek 26/11/2001 Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Padang, Mimbar Minang Anggota DPRD Sumbar di Komisi E (Kesra), Buya Drs. H. Khaidir Khatib Bandaro berpendapat, penerapan syariat Islam di Ranah Miang sudah menjadi kewajiban, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi agama dan nilai-nilai adat. Komitmen terhadap agama dan adat tersebut tertuang jelas dalam filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minang yang berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, ujarnya, Ahad kemarin. Khaidir Khatib Bandaro yang juga merupakan salah satu tokoh dibelakang kelahiran Perda pencegahan dan pemberantasan maksiat yang selalu bersuara lantang tentang syariat Islam di Ranah Minang ini menjelaskan filosofi tersebut berarti bahwa tatanan dan nilai-nilai adat Minang bersendikan agama, dan agama bersendikan Kitabullah (Alqur'an). Khaidir Khatib mengatakan, daerah berpenduduk 4,5 juta jiwa yang mayoritas muslim ini sekarang perlu mengupayakan syariat Islam sebagaimana yang dilakukan Aceh dan segera menyusul Sulsel. Kita lihat beberapa daerah sudah lebih maju selangkah dibandingkan Sumbar dalam merealisasikan syariat Islam, ujarnya. Dalam upaya lebih memfokuskan program penerapan syariat Islam, Kata Buya Khaidir, sudah saatnya Sumbar membentuk sebuah panitia atau badan khusus
RE: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam
Atau Panggugek ini tidak ber-agama Islam??? -Original Message-From: Nofendri T. Lare [mailto:[EMAIL PROTECTED]]Sent: Monday, November 26, 2001 10:43 PMTo: [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam dan... hanyo orang begok dan gilo.yang mengaku islam, tapi takuik dengan peraturan Islam-Original Message-From: panggugek panggugek [mailto:[EMAIL PROTECTED]]Sent: Tuesday, November 27, 2001 6:31 AMTo: [EMAIL PROTECTED]Subject: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat IslamHanya manusia tolol yang mau mempraktekkan syariat islam di minang. Urusan agama adalah urusan masing-masing yang tidak seharusnya dipaksakan kepada siapa pun dan kapan pun. Beri kesempatan kepada generasi muda untuk berpikirmenentukan budaya dan ideologi yang cocok dengan generasinya.Panggugek26/11/2001Sumbar Wajib Laksanakan Syariat IslamPadang, Mimbar Minang Anggota DPRD Sumbar di Komisi E (Kesra), Buya Drs. H. Khaidir Khatib Bandaro berpendapat, penerapan syariat Islam di Ranah Miang sudah menjadi kewajiban, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi agama dannilai-nilai adat. "Komitmen terhadap agama dan adat tersebut tertuang jelas dalam filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minang yang berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, ujarnya, Ahad kemarin. Get your Free E-mail at http://minangkabau.zzn.comGet your own FREE Web and POP E-mail Service in 14 languages at http://www.zzn.com.RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
Re: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam
Ass.Wr.Wb Mari kito kakok sajo karajo surang-surang.usah kasado di kakok, beko takakok nan indak-indakmambayia utang beko... Kalau urang di kampuang nio manjalankan syariat islam, itu sah-sah sajonyo sanakhak mereka yang tingga di kampuang untuak manantukan jalan yang di yakini nyo batua. Sanak pun jalan kan pulo apo nan sanak rasokan batua, kalau nio protes silahkan sajo, tapi usah di kecekkan pulo urang lain tolol. Batua agamo adolah urusan urang surang-surang, tapi manusia tuh khan iduiknyo bukan surang saeinyo iduiknyo bamasyarakat yang otomatis harus maikuti juo apo nan manjadi aturan atau kesepakatan yang berlaku di masyarakat itu Kalau indak satuju jo aturan nan berlaku, indak sulik doo, tabang hambua sajo dari komunitas masyarakat yang indak di sukoi tadi. Jadi usahlah mangomel-ngomel sarupo itu, kalau memang indak satujumungkin labiah rancak di kamukokan apo alasannyo, dan tantang dima indak rancaknyo.atau kamukokan apo efek negatifnyo kalau hal itu di jalankan. Apo iyo alah di kaji dan di bandiangkan efek positif jo negatifnyo... Kalau iyo alah sanak kaji, kamukokanlah, buliah ndak tau pulo kami-2 di balerong ko.. Tapi kalau alun dima-dima alah mangecekkan urang lain tolol ( tanpa alasan ), kalau di kampuang ambo biasonyo urangnyo mangecek indak bajalan kincia-kincia nyo doo...sahinggo urang lain pun maleh untuak mandanga Wassallam, - Original Message - From: panggugek panggugek [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2001 6:31 AM Subject: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Hanya manusia tolol yang mau mempraktekkan syariat islam di minang. Urusan agama adalah urusan masing-masing yang tidak seharusnya dipaksakan kepada siapa pun dan kapan pun. Beri kesempatan kepada generasi muda untuk berpikir menentukan budaya dan ideologi yang cocok dengan generasinya. Panggugek 26/11/2001 Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Padang, Mimbar Minang Anggota DPRD Sumbar di Komisi E (Kesra), Buya Drs. H. Khaidir Khatib Bandaro berpendapat, penerapan syariat Islam di Ranah Miang sudah menjadi kewajiban, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi agama dan nilai-nilai adat. Komitmen terhadap agama dan adat tersebut tertuang jelas dalam filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minang yang berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, ujarnya, Ahad kemarin. Khaidir Khatib Bandaro yang juga merupakan salah satu tokoh dibelakang kelahiran Perda pencegahan dan pemberantasan maksiat yang selalu bersuara lantang tentang syariat Islam di Ranah Minang ini menjelaskan filosofi tersebut berarti bahwa tatanan dan nilai-nilai adat Minang bersendikan agama, dan agama bersendikan Kitabullah (Alqur'an). Khaidir Khatib mengatakan, daerah berpenduduk 4,5 juta jiwa yang mayoritas muslim ini sekarang perlu mengupayakan syariat Islam sebagaimana yang dilakukan Aceh dan segera menyusul Sulsel. Kita lihat beberapa daerah sudah lebih maju selangkah dibandingkan Sumbar dalam merealisasikan syariat Islam, ujarnya. Dalam upaya lebih memfokuskan program penerapan syariat Islam, Kata Buya Khaidir, sudah saatnya Sumbar membentuk sebuah panitia atau badan khusus yang melibatkan tiga unsur tokoh masyarakat Minang yang dikenal dengan Tigo Tungku Sajarangan yang terdiri atas alim ulama, ninik mamak dan cadiak-pandai. Mereka perlu berkumpul untuk membahas atau merencanakan, mempelajari dan menyiapkan langkah-langkah yang perlu diambil demi penegakkan syariat Islam di daerah itu, ujarnya. Buya mengatakan, di masa lalu upaya menggemakan syariat Islam di Ranah Minang nampaknya kurang mendapat respon, namun kini seiring telah diberlakukan Perda pencegahan dan pemberantasan maksiat diharapkan perjuangan menegakkan syariat Islam bisa menjadi kenyataan. Bentuk Komite Persiapan Sementara intelektual muslim Drs.H. Syahbuddin yang dikontak Mimbar Minang Ahad petang menyatakan, pemberlakuan Syariat Islam di Sumbar tidak harus menunggu diamandemennya Pasal 29 yang memasukan Kewajiban Melaksanakan Syariat Islam bagi pemeluknya sebagaimana yang tertuang dalam Piagam Jakarta. Jauh sebelum Indonesia lahir, Minangkabau (kini Sumbar-red) sudah punya Piagam Bukit Marapalam yang merupakan komitmen mendasar untuk melaksakan Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah yang intinya adalah Syariat Islam, tegasnya. Wakil Ketua DPRD Sumbar H. Masfar Rasyid SH, dalam perbincangan dengan Mimbar Minang sebelumnya juga menegaskan, Piagam Bukit Marapalam yang pernah disalin asli oleh Inyiak Canduang tersebut merupakan komitmen bersama para ulama dan pemuka adat serta cadiak-pandai Ranah Minang yang bahkan mempunyai sangksi bila tidak menerapkannya. Jika tidak salah, sangsinya berbunyi; ka ateh indak bapucuak, ka bawah indak baurek, di tangah digiriak kumbang, jelas H. Masfar saat itu. Melihat makin rusaknya sendi-sendi agama dan adat terutama yang menimpa kawulamuda Minangkabau
RE: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam
MasalAh Syari'at iSLAM itu kan luas tidak hanya sebatas shalat dan ibdah lainnya. Syari'at Islam misalnya di terapkan untuk para rangkayo tapi enggan untuk bayar zakat, Kan pernah salah satu sahabat nabi (maaf saya lupa) yang memberikan sanksi berat kepada orang yang mampu tetapi tidak bayar zakat. Itu dari segi zakat, belum dari segi lainnya yang menyangkut kehidupan sosial, misal pemberantasan korupsi, republika minggu lalu menjabarkan bahwa di lihat dari sudut pandang Islam maka korupsi itu menyangkut dua aspek kejahatan yaitu mencuri dan menipu, berarti syari'at islam dapat di berlakukan untuk menjerat para pejabat daerah yang korup. Bisa juga syari'at Islam di terapkan untuk menanggulangi kemaksiatan (pornografi, peredaran obat bius dan barang haram lainnya) yang sudah sangat akut di Ranah Minang, yang apabila menggunakan hukum yg ada saat ini di rasa kurang dan berkesan tidak serius. Ada pendapat seorang tokoh yang mengatakan bahwa untuk memperbaiki kondisi masyarakt yang kerusakan nya sangat parah maka untuk merubahnya harus dengan hukum yang sedikit agak radikal, karena perubahan melalui dakwah tanpa adanya dukungan dari penguasa yang mempunyai kekuasaan tidak akan dapat merubah kondisi tersebut. Nah kalau hal - hal seperti itu di serahkan kepada kesadaran individu, ya gak bakal sadar - sadar. Apa yang di lakukan pemerintahan taliban (terlepas dari cara mereka memandang Islam yg berbeda dgn kita) ketika berkuasa dalam merubah kondisi afghanistan yang sangat rusak(korupsi, kriminalitas,pemerkosaan dan peredaran opium) terbilang efektif. Jadi untuk memperbaiki kondisi sumbar yang sudah jauh dari nilai Islam memang di perlukan suatu aturan ketat yang tentunya di sesuaikan dengan pemahaman beragama kita. Tetapi pertanyaan apakah para pejabat kita yg ketahuan korup siap untuk di beri sanksi sesuai dengan Syari'at Islam yang sangat membenci korupsi itu. Insyaallah jika Syari'at Islam di berlakukan, ranah minang tidak akan mundur ko' bahkan mungkin lebih maju dan Islami. wassalam, harman -Original Message- From: Program BUMY [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, November 27, 2001 9:12 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Baa ko ? kok bakecek indak santun di forum bantuak iko. Sah-sah saja sih kalau berpendapat agama merupakan urusan yang sangat bersifat pribadi. Kayaknya saya juga begitu, tapi kan nggak perlu sampainololin orang. Suka-suka lah, kan pendapat masing-masing. Bagi saya bukanlah suatu hal yang perlu dipertentangkan apakah syariat islam diberlakukan di Sumbar atau tidak Yang penting kan penjabarannya. Mengutip istilah Amien Rais, lebih baik gunakan politik garam daripada politik Gincu. Gincu memberi warna yang bisa sangat mentereng sementara garam meski tidak kelihatan tapi dengan cepat bisa dirasakan kehadirannya.Artinya meski secara yuridis formal tidak ada aturannya tapi kalau dalam keseharian kehidupan urang awak mencerminkan nilai-nilai islami, bukankah itu lebih baik daripada sebaliknya. Kalaulah syariat islam dipaksakan diberlakukan, tentunya harus ada peraturan yang bisa menjamin pelaksanaanya. Pertanyaannya perlukan diatur didunia ini bila orang islam tidak melaksanakan kewajiban rohaninya?. Katakanlah shalat.Wah gimana mengawasi orang shalat atau ndak tuh. Perlu polisi urusan shalat donk. Just comment. terima kasih Dessy R - Original Message - From: Azizar Aras [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2001 6:45 AM Subject: RE: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Pada waktu bersamaan kita mengatakan orang tolol, kita juga sudah mempertontonkan betapa tololnya kita. Pada Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini mengapa kita mengutamakan emosi pribadi, kita bisa mengatakan biarkan generasi muda untuk berfikir mngapa kita membatasi orang lain punya pikiran. Nauzubillah minzalik, semoga Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menjadi orang yang sabar dalam mengahadapi kehidupan yang semakin keras ini Am AAR -Original Message- From: panggugek panggugek [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, November 27, 2001 6:31 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Hanya manusia tolol yang mau mempraktekkan syariat islam di minang. Urusan agama adalah urusan masing-masing yang tidak seharusnya dipaksakan kepada siapa pun dan kapan pun. Beri kesempatan kepada generasi muda untuk berpikir menentukan budaya dan ideologi yang cocok dengan generasinya. Panggugek 26/11/2001 Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Padang, Mimbar Minang Anggota DPRD Sumbar di Komisi E (Kesra), Buya Drs. H. Khaidir Khatib Bandaro berpendapat, penerapan syariat Islam di Ranah Miang sudah menjadi kewajiban, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi agama dan nilai-nilai adat. Komitmen terhadap agama dan adat tersebut tertuang jelas dalam filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat
Re: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam
Hahahahaha. - Original Message - From: Nofendri T. Lare To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2001 1:42 PM Subject: Re: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam dan... hanyo orang begok dan gilo.yang mengaku islam, tapi takuik dengan peraturan Islam-Original Message-From: panggugek panggugek [mailto:[EMAIL PROTECTED]]Sent: Tuesday, November 27, 2001 6:31 AMTo: [EMAIL PROTECTED]Subject: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat IslamHanya manusia tolol yang mau mempraktekkan syariat islam di minang. Urusan agama adalah urusan masing-masing yang tidak seharusnya dipaksakan kepada siapa pun dan kapan pun. Beri kesempatan kepada generasi muda untuk berpikirmenentukan budaya dan ideologi yang cocok dengan generasinya.Panggugek26/11/2001Sumbar Wajib Laksanakan Syariat IslamPadang, Mimbar Minang Anggota DPRD Sumbar di Komisi E (Kesra), Buya Drs. H. Khaidir Khatib Bandaro berpendapat, penerapan syariat Islam di Ranah Miang sudah menjadi kewajiban, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi agama dannilai-nilai adat. "Komitmen terhadap agama dan adat tersebut tertuang jelas dalam filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minang yang berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, ujarnya, Ahad kemarin. Get your Free E-mail at http://minangkabau.zzn.comGet your own FREE Web and POP E-mail Service in 14 languages at http://www.zzn.com.RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
RE: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam
Hidup orang minang panggugek,...sudah sholat...kalau sudah sholat bobo yach, nanti diomelin sama papa...:)) -Original Message- From: Muhammad Rijal [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 27 Nopember 2001 14:49 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Hahahahaha. - Original Message - From: Nofendri T. Lare mailto:[EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2001 1:42 PM Subject: Re: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam dan... hanyo orang begok dan gilo. yang mengaku islam, tapi takuik dengan peraturan Islam -Original Message- From: panggugek panggugek [ mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] ] Sent: Tuesday, November 27, 2001 6:31 AM To: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] Subject: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Hanya manusia tolol yang mau mempraktekkan syariat islam di minang. Urusan agama adalah urusan masing-masing yang tidak seharusnya dipaksakan kepada siapa pun dan kapan pun. Beri kesempatan kepada generasi muda untuk berpikir menentukan budaya dan ideologi yang cocok dengan generasinya. Panggugek 26/11/2001 Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Padang, Mimbar Minang Anggota DPRD Sumbar di Komisi E (Kesra), Buya Drs. H. Khaidir Khatib Bandaro berpendapat, penerapan syariat Islam di Ranah Miang sudah menjadi kewajiban, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi agama dan nilai-nilai adat. Komitmen terhadap agama dan adat tersebut tertuang jelas dalam filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minang yang berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, ujarnya, Ahad kemarin. Get your Free E-mail at http://minangkabau.zzn.com Get your own FREE Web and POP E-mail Service in 14 languages at http://www.zzn.com. RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung === RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
[RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam
Hanya manusia tolol yang mau mempraktekkan syariat islam di minang. Urusan agama adalah urusan masing-masing yang tidak seharusnya dipaksakan kepada siapa pun dan kapan pun. Beri kesempatan kepada generasi muda untuk berpikir menentukan budaya dan ideologi yang cocok dengan generasinya. Panggugek 26/11/2001 Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Padang, Mimbar Minang Anggota DPRD Sumbar di Komisi E (Kesra), Buya Drs. H. Khaidir Khatib Bandaro berpendapat, penerapan syariat Islam di Ranah Miang sudah menjadi kewajiban, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi agama dan nilai-nilai adat. Komitmen terhadap agama dan adat tersebut tertuang jelas dalam filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minang yang berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, ujarnya, Ahad kemarin. Khaidir Khatib Bandaro yang juga merupakan salah satu tokoh dibelakang kelahiran Perda pencegahan dan pemberantasan maksiat yang selalu bersuara lantang tentang syariat Islam di Ranah Minang ini menjelaskan filosofi tersebut berarti bahwa tatanan dan nilai-nilai adat Minang bersendikan agama, dan agama bersendikan Kitabullah (Alquran). Khaidir Khatib mengatakan, daerah berpenduduk 4,5 juta jiwa yang mayoritas muslim ini sekarang perlu mengupayakan syariat Islam sebagaimana yang dilakukan Aceh dan segera menyusul Sulsel. Kita lihat beberapa daerah sudah lebih maju selangkah dibandingkan Sumbar dalam merealisasikan syariat Islam, ujarnya. Dalam upaya lebih memfokuskan program penerapan syariat Islam, Kata Buya Khaidir, sudah saatnya Sumbar membentuk sebuah panitia atau badan khusus yang melibatkan tiga unsur tokoh masyarakat Minang yang dikenal dengan Tigo Tungku Sajarangan yang terdiri atas alim ulama, ninik mamak dan cadiak-pandai. Mereka perlu berkumpul untuk membahas atau merencanakan, mempelajari dan menyiapkan langkah-langkah yang perlu diambil demi penegakkan syariat Islam di daerah itu, ujarnya. Buya mengatakan, di masa lalu upaya menggemakan syariat Islam di Ranah Minang nampaknya kurang mendapat respon, namun kini seiring telah diberlakukan Perda pencegahan dan pemberantasan maksiat diharapkan perjuangan menegakkan syariat Islam bisa menjadi kenyataan. Bentuk Komite Persiapan Sementara intelektual muslim Drs.H. Syahbuddin yang dikontak Mimbar Minang Ahad petang menyatakan, pemberlakuan Syariat Islam di Sumbar tidak harus menunggu diamandemennya Pasal 29 yang memasukan Kewajiban Melaksanakan Syariat Islam bagi pemeluknya sebagaimana yang tertuang dalam Piagam Jakarta. Jauh sebelum Indonesia lahir, Minangkabau (kini Sumbar-red) sudah punya Piagam Bukit Marapalam yang merupakan komitmen mendasar untuk melaksakan Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah yang intinya adalah Syariat Islam, tegasnya. Wakil Ketua DPRD Sumbar H. Masfar Rasyid SH, dalam perbincangan dengan Mimbar Minang sebelumnya juga menegaskan, Piagam Bukit Marapalam yang pernah disalin asli oleh Inyiak Canduang tersebut merupakan komitmen bersama para ulama dan pemuka adat serta cadiak-pandai Ranah Minang yang bahkan mempunyai sangksi bila tidak menerapkannya. Jika tidak salah, sangsinya berbunyi; ka ateh indak bapucuak, ka bawah indak baurek, di tangah digiriak kumbang, jelas H. Masfar saat itu. Melihat makin rusaknya sendi-sendi agama dan adat terutama yang menimpa kawulamuda Minangkabau hari ini. Mungkin sangsi pelanggaran atas Piagam Bukit Marapalam dengan tidak menjalankan ABS-SBK yang intinya Syariat Islam itulah, yang kita jalani di Sumbar hari ini, timpal H. Syahbudin. Namun dia menilai, Sumbar belum terlambat untuk kembali ke ABS-SBK, kembali ke Syariat Islam. Seperti juga disarankan Buya Khaidir, dia berharap semua komponen urek tunggang masyarakat adat Minangkabau yakni alim ulama, ninik mamak dan cadiak-pandai perlu segera duduk semeja menyusun strategi dan langkah-langkah bagi pembentukan Komite Persiapan Pemberlakuan Syariat Islam. Sementara tanggalkan baju partai, jabatan, dan formalitas lainnya. Mari kita duduk selaku urang awak yang sungguh-sungguh ingin kembali ke jatidiri urang awak, yakni menegakan Syariat Islam, sarannya. (dod/ant) _ Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
RE: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam
Pada waktu bersamaan kita mengatakan orang tolol, kita juga sudah mempertontonkan betapa tololnya kita. Pada Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini mengapa kita mengutamakan emosi pribadi, kita bisa mengatakan biarkan generasi muda untuk berfikir mngapa kita membatasi orang lain punya pikiran. Nauzubillah minzalik, semoga Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menjadi orang yang sabar dalam mengahadapi kehidupan yang semakin keras ini Am AAR -Original Message- From: panggugek panggugek [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, November 27, 2001 6:31 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Hanya manusia tolol yang mau mempraktekkan syariat islam di minang. Urusan agama adalah urusan masing-masing yang tidak seharusnya dipaksakan kepada siapa pun dan kapan pun. Beri kesempatan kepada generasi muda untuk berpikir menentukan budaya dan ideologi yang cocok dengan generasinya. Panggugek 26/11/2001 Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Padang, Mimbar Minang Anggota DPRD Sumbar di Komisi E (Kesra), Buya Drs. H. Khaidir Khatib Bandaro berpendapat, penerapan syariat Islam di Ranah Miang sudah menjadi kewajiban, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi agama dan nilai-nilai adat. Komitmen terhadap agama dan adat tersebut tertuang jelas dalam filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minang yang berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, ujarnya, Ahad kemarin. Khaidir Khatib Bandaro yang juga merupakan salah satu tokoh dibelakang kelahiran Perda pencegahan dan pemberantasan maksiat yang selalu bersuara lantang tentang syariat Islam di Ranah Minang ini menjelaskan filosofi tersebut berarti bahwa tatanan dan nilai-nilai adat Minang bersendikan agama, dan agama bersendikan Kitabullah (Alqur'an). Khaidir Khatib mengatakan, daerah berpenduduk 4,5 juta jiwa yang mayoritas muslim ini sekarang perlu mengupayakan syariat Islam sebagaimana yang dilakukan Aceh dan segera menyusul Sulsel. Kita lihat beberapa daerah sudah lebih maju selangkah dibandingkan Sumbar dalam merealisasikan syariat Islam, ujarnya. Dalam upaya lebih memfokuskan program penerapan syariat Islam, Kata Buya Khaidir, sudah saatnya Sumbar membentuk sebuah panitia atau badan khusus yang melibatkan tiga unsur tokoh masyarakat Minang yang dikenal dengan Tigo Tungku Sajarangan yang terdiri atas alim ulama, ninik mamak dan cadiak-pandai. Mereka perlu berkumpul untuk membahas atau merencanakan, mempelajari dan menyiapkan langkah-langkah yang perlu diambil demi penegakkan syariat Islam di daerah itu, ujarnya. Buya mengatakan, di masa lalu upaya menggemakan syariat Islam di Ranah Minang nampaknya kurang mendapat respon, namun kini seiring telah diberlakukan Perda pencegahan dan pemberantasan maksiat diharapkan perjuangan menegakkan syariat Islam bisa menjadi kenyataan. Bentuk Komite Persiapan Sementara intelektual muslim Drs.H. Syahbuddin yang dikontak Mimbar Minang Ahad petang menyatakan, pemberlakuan Syariat Islam di Sumbar tidak harus menunggu diamandemennya Pasal 29 yang memasukan Kewajiban Melaksanakan Syariat Islam bagi pemeluknya sebagaimana yang tertuang dalam Piagam Jakarta. Jauh sebelum Indonesia lahir, Minangkabau (kini Sumbar-red) sudah punya Piagam Bukit Marapalam yang merupakan komitmen mendasar untuk melaksakan Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah yang intinya adalah Syariat Islam, tegasnya. Wakil Ketua DPRD Sumbar H. Masfar Rasyid SH, dalam perbincangan dengan Mimbar Minang sebelumnya juga menegaskan, Piagam Bukit Marapalam yang pernah disalin asli oleh Inyiak Canduang tersebut merupakan komitmen bersama para ulama dan pemuka adat serta cadiak-pandai Ranah Minang yang bahkan mempunyai sangksi bila tidak menerapkannya. Jika tidak salah, sangsinya berbunyi; ka ateh indak bapucuak, ka bawah indak baurek, di tangah digiriak kumbang, jelas H. Masfar saat itu. Melihat makin rusaknya sendi-sendi agama dan adat terutama yang menimpa kawulamuda Minangkabau hari ini. Mungkin sangsi pelanggaran atas Piagam Bukit Marapalam dengan tidak menjalankan ABS-SBK yang intinya Syariat Islam itulah, yang kita jalani di Sumbar hari ini, timpal H. Syahbudin. Namun dia menilai, Sumbar belum terlambat untuk kembali ke ABS-SBK, kembali ke Syariat Islam. Seperti juga disarankan Buya Khaidir, dia berharap semua komponen urek tunggang masyarakat adat Minangkabau yakni alim ulama, ninik mamak dan cadiak-pandai perlu segera duduk semeja menyusun strategi dan langkah-langkah bagi pembentukan Komite Persiapan Pemberlakuan Syariat Islam. Sementara tanggalkan 'baju partai, jabatan, dan formalitas lainnya. Mari kita duduk selaku urang awak yang sungguh-sungguh ingin kembali ke jatidiri urang awak, yakni menegakan Syariat Islam, sarannya. (dod/ant) _ Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp RantauNet http
Re: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam
Baa ko ? kok bakecek indak santun di forum bantuak iko. Sah-sah saja sih kalau berpendapat agama merupakan urusan yang sangat bersifat pribadi. Kayaknya saya juga begitu, tapi kan nggak perlu sampainololin orang. Suka-suka lah, kan pendapat masing-masing. Bagi saya bukanlah suatu hal yang perlu dipertentangkan apakah syariat islam diberlakukan di Sumbar atau tidak Yang penting kan penjabarannya. Mengutip istilah Amien Rais, lebih baik gunakan politik garam daripada politik Gincu. Gincu memberi warna yang bisa sangat mentereng sementara garam meski tidak kelihatan tapi dengan cepat bisa dirasakan kehadirannya.Artinya meski secara yuridis formal tidak ada aturannya tapi kalau dalam keseharian kehidupan urang awak mencerminkan nilai-nilai islami, bukankah itu lebih baik daripada sebaliknya. Kalaulah syariat islam dipaksakan diberlakukan, tentunya harus ada peraturan yang bisa menjamin pelaksanaanya. Pertanyaannya perlukan diatur didunia ini bila orang islam tidak melaksanakan kewajiban rohaninya?. Katakanlah shalat.Wah gimana mengawasi orang shalat atau ndak tuh. Perlu polisi urusan shalat donk. Just comment. terima kasih Dessy R - Original Message - From: Azizar Aras [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2001 6:45 AM Subject: RE: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Pada waktu bersamaan kita mengatakan orang tolol, kita juga sudah mempertontonkan betapa tololnya kita. Pada Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini mengapa kita mengutamakan emosi pribadi, kita bisa mengatakan biarkan generasi muda untuk berfikir mngapa kita membatasi orang lain punya pikiran. Nauzubillah minzalik, semoga Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menjadi orang yang sabar dalam mengahadapi kehidupan yang semakin keras ini Am AAR -Original Message- From: panggugek panggugek [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, November 27, 2001 6:31 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [RantauNet] re: Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Hanya manusia tolol yang mau mempraktekkan syariat islam di minang. Urusan agama adalah urusan masing-masing yang tidak seharusnya dipaksakan kepada siapa pun dan kapan pun. Beri kesempatan kepada generasi muda untuk berpikir menentukan budaya dan ideologi yang cocok dengan generasinya. Panggugek 26/11/2001 Sumbar Wajib Laksanakan Syariat Islam Padang, Mimbar Minang Anggota DPRD Sumbar di Komisi E (Kesra), Buya Drs. H. Khaidir Khatib Bandaro berpendapat, penerapan syariat Islam di Ranah Miang sudah menjadi kewajiban, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi agama dan nilai-nilai adat. Komitmen terhadap agama dan adat tersebut tertuang jelas dalam filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minang yang berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, ujarnya, Ahad kemarin. Khaidir Khatib Bandaro yang juga merupakan salah satu tokoh dibelakang kelahiran Perda pencegahan dan pemberantasan maksiat yang selalu bersuara lantang tentang syariat Islam di Ranah Minang ini menjelaskan filosofi tersebut berarti bahwa tatanan dan nilai-nilai adat Minang bersendikan agama, dan agama bersendikan Kitabullah (Alqur'an). Khaidir Khatib mengatakan, daerah berpenduduk 4,5 juta jiwa yang mayoritas muslim ini sekarang perlu mengupayakan syariat Islam sebagaimana yang dilakukan Aceh dan segera menyusul Sulsel. Kita lihat beberapa daerah sudah lebih maju selangkah dibandingkan Sumbar dalam merealisasikan syariat Islam, ujarnya. Dalam upaya lebih memfokuskan program penerapan syariat Islam, Kata Buya Khaidir, sudah saatnya Sumbar membentuk sebuah panitia atau badan khusus yang melibatkan tiga unsur tokoh masyarakat Minang yang dikenal dengan Tigo Tungku Sajarangan yang terdiri atas alim ulama, ninik mamak dan cadiak-pandai. Mereka perlu berkumpul untuk membahas atau merencanakan, mempelajari dan menyiapkan langkah-langkah yang perlu diambil demi penegakkan syariat Islam di daerah itu, ujarnya. Buya mengatakan, di masa lalu upaya menggemakan syariat Islam di Ranah Minang nampaknya kurang mendapat respon, namun kini seiring telah diberlakukan Perda pencegahan dan pemberantasan maksiat diharapkan perjuangan menegakkan syariat Islam bisa menjadi kenyataan. Bentuk Komite Persiapan Sementara intelektual muslim Drs.H. Syahbuddin yang dikontak Mimbar Minang Ahad petang menyatakan, pemberlakuan Syariat Islam di Sumbar tidak harus menunggu diamandemennya Pasal 29 yang memasukan Kewajiban Melaksanakan Syariat Islam bagi pemeluknya sebagaimana yang tertuang dalam Piagam Jakarta. Jauh sebelum Indonesia lahir, Minangkabau (kini Sumbar-red) sudah punya Piagam Bukit Marapalam yang merupakan komitmen mendasar untuk melaksakan Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah yang intinya adalah Syariat Islam, tegasnya. Wakil Ketua DPRD Sumbar H. Masfar Rasyid SH, dalam perbincangan dengan Mimbar Minang sebelumnya juga menegaskan, Piagam Bukit Marapalam yang pernah disalin asli