On Monday 14 March 2005 19:41, Budi Rahardjo wrote:
persoalannya, cara yg dilakukan oleh temen2 underground itu memang
tidak benar (kata nilai2 formal yg berlaku), tapi persoalan lainnya
adalah: mereka tidak tahu cara lain yg bisa dibenarkan yg sesuai
dengan degup hormonal mereka! Kalo cuman
Priyadi Iman Nurcahyo wrote:
ps. mohon kiranya diforward oleh duta besar republik teknologia untuk kerajaan
technomedia :)
keren
--
DoelJoni (E36)
http://doeljoni.sysadmin.or.id
Seperti kata Andika, kutipan di atas adalah tanggapan terhadap himbauan
saya yang saya tulis di blog. Kelihatannya memang penghargaan terhadap
blog belum ada.
-- budi
Kayaknya memang begitu pak. Formalism (bener nggak begini :P) masih
menjadi patokan utama, maksudnya masih melihat siapa
On Tue, 15 Mar 2005 11:30:33 +0700, N e o [EMAIL PROTECTED] wrote:
At 08:47 +0700 3/15/05, Dudi Gurnadi wrote:
On Mon, 14 Mar 2005 11:44:16 +0700, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jadi ingat Stallman. Waktu datang ke Indonesia disebuah acara yang pakai
sponsor Oracle (kalau
Email dari Ben, 15 Mar 2005, 17:06:02 +0700:
(istilah Pak IMW di detik) atau tidak. Dan justru kalo gerakan deface
itu terkontrol dan terkoordinasi, apa itu tdk termasuk kejahatan
terencana pak?
Kalo mau berdiplomasi, sebaiknya harus lebih halus dong...
---akhir kutipan---
Kalau mau
On Tuesday 15 March 2005 17:09, Budi Rahardjo wrote:
Wah... kelihatannya kutip mengkutipnya jadi nggak bener gara2 forward.
Yang dikutip di atas itu mah bukan yang saya bilang :(
Itu yang dikatakan pak Heru :( dimana saya tidak setuju dengan itu.
Seperti kata Andika, kutipan di atas adalah
Email dari donnybu, 13 Mar 2005, 20:15:41 -0800:
lah kok, tau2 teman2 saya, sahabat2 saya, yang akan mengisi stand dari
saya tersebut malah minta uang ke saya yah? katanya, anda khan pameran
untuk berbisnis, nah saya khan mengisi pameran bisnis anda, anda dapat
uang dari pameran ini, jadi
Hasta Purnama wrote:
bahan bakar alternatif substitusi dan atau komplementer dari bbm baik
untuk spark ignited engine maupun compression ignited engine sedang
marak dikembangkan. dari sekian banyak kemajuan penelitian, bahan
bakar alternatif manakah, apakah untuk si atau ci yg akan mencapai
On Tue, Mar 15, 2005 at 06:42:17PM +0700, Dudi Gurnadi wrote:
tapi inti permasalahannya kan tetap iklan?,
berapapun jumlahnya tetap aja adalah iklan. Dan iklan itu jelas
ditujukan pembacanya.
setiap situs, entah itu pribadi, entah itu komersial/tidak,
selalu dibangun atas tujuan/motif
Yulian Firdaus H. wrote:
jika situs berita tak punya feed berarti situs tersebut tidak ingin
BERINTERAKSI dengan perkembangan teknologi, terlalu ego menurut saya.
kapan nih detikcom punya official RSS Feed?
Saya mengambil beberapa feed yang disediakan http://moreover.com
ternyata di sela-sela
On Tue, 15 Mar 2005 19:18:48 +0700, Hasta Purnama [EMAIL PROTECTED] wrote:
bahan bakar alternatif substitusi dan atau komplementer dari bbm baik
untuk spark ignited engine maupun compression ignited engine sedang
marak dikembangkan. dari sekian banyak kemajuan penelitian, bahan
bakar
On Wed, 16 Mar 2005 08:42:43 +0900, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagaimana media tradisional mengatasi ini? media tradisional hire
ratusan wartawan, dan disebar mencari berita dan hasilnya disebar ke
seluruh pelosok negri. detik walaupun online masih berupa media
tradisional, cara
Wah RMS mo dateng lagi ?
kalo dia engga suka iklan di spanduk.. suruh aja para sponsor sekalian
kasih kaos yang ada logo-nya . jadi setiap peserta pake kaos itu
termasuk moderator ( pak BR misalnya) hehe , masa iya sih si RMS
nyuruh semua lepas kaos.
gimana tuh Dicky ? bisa diusahain engga ? ato
At 08:42 +0900 3/16/05, Pakcik wrote:
berteori juga ah.
coba bayangkan Indonesia tanpa media tradisional online maupun offline
(koran, televisi, radio). bagaimana berita sampai dari satu daerah ke
daerah lain? saksi mata akan bercerita ke temannya, trus ke temannya
lagi, dari satu komunitas, ke
14 matches
Mail list logo