On 6/2/05, fade2blac [EMAIL PROTECTED] wrote:
waktu itu, Thu, Jun 02, 2005 at 06:01:21PM +0900, baskara menulis:
Ditentukan siapa?
Dulu sampai ada yang sibuk menerangkan, free itu bukan gratis! :D
http://www.gnu.org/philosophy/free-sw.id.html
Kalau berbicara dalam konteks GNU, free
On Wed, Jun 01, 2005 at 06:03:54PM +0200, Ikhlasul Amal wrote:
Tapi tentang fetchmail, duh... produk ini saya pakai
semenjak saya kenal Linux sampai hari ini. Walaupun klien email yang
saya pakai mendukung POP, fetchmail tetap lebih enak.
Percis seperti yang terjadi dengan 'opensource' di
On 6/1/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
IGGPL mestinya. Tidak harus linux, asal GPL.
Jargon opensource cuma cocok buat luser, jadi, ndak heran
kalau nantinya IGOS ndak kemana-mana.
Warnet saya rasa memang tidak membutuhkan open source software. Yang
dibutuhkan adalah software berlisensi
On 6/1/05, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Warnet saya rasa memang tidak membutuhkan open source software. Yang
dibutuhkan adalah software berlisensi ekonomis. Ada warnet yang
menghasilkan keuntungan banyak kalau memakai produk Ms, ada yang
tidak, dsb.
Sebagian dari mereka memerlukan
On Wed, Jun 01, 2005 at 11:25:25PM +0900, baskara wrote:
IGOS itu tujuannya lebih luas lagi
(http://www.igos.web.id/tujuan.htm), yaitu menuju kemandirian di
industri software.
frasa 'lebih luas lagi' itu bisa jadi jalan keluar cari selamat
lho :-)) ndak ada yang namanya 'lebih luas lagi',
On 6/2/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
jadi, kesimpulannya (saya): jargon opensource untuk luser,
gunakan free software atau GPL.
ESR itu yang ngebikin fetchmail, dugaan saya 'istilah' opensource
akan menjadi chaos seperti fetchmail hi..hi.. (j/k). setidaknya
seperti fetchmail, menarik
On 5/30/05, Hasta Purnama [EMAIL PROTECTED] wrote:
30/05/2005 18:55 Heru Tjatur [EMAIL PROTECTED]:
kenapa IGOS atau komunitas Open Source Indonesia tidak
memunculkan rencana-rencana atau projek-projek GPL untuk
aplikasi-aplikasi yang sangat dibutuhkan di negara ini. Misalnya,
sistem
Ikhlasul Amal wrote:
Yang menantang agar tersedia tulisan Linux untuk keperluan praktis
(sederhana dalam bahasa mereka yang memerlukan) juga bertambah.
Soalnya konon Linux itu masih seperti identik dengan kerumitan di
sekitar server dan hal-hal yang dianggap njlimet oleh kalangan awam.
BlankOn itu apa ya?
*kok saya sekarang pesimis ya dgn proyek2 open source di sini?*
Dikutip dari http://www.blankonlinux.or.id
BlankOn Linux adalah distro Linux berbasis Fedora Core yang dikembangkan
oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI).
Yayasan Penggerak Linux Indonesia
On Tue, May 31, 2005 at 03:12:23PM +0700, Pradika Yudha wrote:
BlankOn itu apa ya?
*kok saya sekarang pesimis ya dgn proyek2 open source di sini?*
Dikutip dari http://www.blankonlinux.or.id
BlankOn Linux adalah distro Linux berbasis Fedora Core yang dikembangkan
oleh
Ronny Haryanto wrote:
On Tue, May 31, 2005 at 03:12:23PM +0700, Pradika Yudha wrote:
BlankOn itu apa ya?
*kok saya sekarang pesimis ya dgn proyek2 open source di sini?*
Dikutip dari http://www.blankonlinux.or.id
BlankOn Linux adalah distro
On Tue, May 31, 2005 at 03:38:37PM +0700, Pradika Yudha wrote:
Maap soalnya saya belum biasa, maklum baru berkenalan dengan thunderbird
:-)
Hehe, nggak papa lah, nggak perlu minta maaf, hehe. Sorry kalo tulisan
saya kedengarannya kasar, hehe.
Ronny
pgp5B65N4qS6Z.pgp
Description: PGP
On 5/30/05, Mohammad DAMT [EMAIL PROTECTED] wrote:
BlankOn itu apa ya?
jeruk nanya jeruk :P
*kok saya sekarang pesimis ya dgn proyek2 open source di sini?*
apakah ini penanda proyek BlankOn akan terhambat perkembangannya?
--
aldi, kriwil.com
On 5/31/05, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya sedikit sekali tahu Linux, tapi kalau untuk FreeBSD, beberapa
kerumitan ini (setidaknya dalam menginstall, mengupgrade/downgrade dan
menghapus aplikasi server) sudah dapat dikurangi dengan menggunakan
Ports Collection serta aplikasi
On Tue, May 31, 2005 at 09:31:16PM +0900, baskara wrote:
On 5/31/05, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya sedikit sekali tahu Linux, tapi kalau untuk FreeBSD, beberapa
kerumitan ini (setidaknya dalam menginstall, mengupgrade/downgrade dan
menghapus aplikasi server) sudah dapat
On 5/31/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mirror Gentoo sources dan portage-tree di Indonesia ada di
komo.vlsm.org dan (nantinya) kambing.vlsm.org. (Tapi rsync access
masih terbatas kayaknya.) Terima kasih kepada Pak Rahmat M.
Samik-Ibrahim dan Pak Poltak Lumbanbulus.
kenapa
baskara wrote:
Sistem port dan cvsup memang sangat nyaman (bahkan di Mac OS X saya
masih memakainya melalui DarwinPorts), tetapi membutuhkan koneksi
Internet. Untuk yang mempunyai koneksi permanen atau leased line tentu
tidak banyak masalah. Yang pakai dial-up, gak tega bayar pulsa
Pradika Yudha wrote:
BlankOn itu apa ya?
*kok saya sekarang pesimis ya dgn proyek2 open source di sini?*
Dikutip dari http://www.blankonlinux.or.id
BlankOn Linux adalah distro Linux berbasis Fedora Core yang dikembangkan
oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI).
kekekekeeke ...
On Rab, 2005-06-01 at 00:47 +0200, Dicky Wahyu Purnomo wrote:
btw mdamt pesimis krn hal apa nih ?
0 - bergeraknya lambat, kompornya sudah keburu kehabisan minyak airnya belom
mendidih juga
1 - jumlah aktivis (biasanya 4L) tidak sebanding dengan jumlah
penggembira
2 - minimnya dukungan dana,
On 5/30/05, Trias Adijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
Lain kali kalo SBY 'main' ke negri org ada baiknya sih berkunjung ke
Jerman, tepatnya Munich yang sudah menetapkan migrasi 14,000
desktopnya ke Linux dengan distro Debian
http://news.zdnet.co.uk/0,39020330,39195204,00.htm
jgn lupa bawa
On 5/30/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Mon, May 30, 2005 at 08:58:29AM +0700, Trias Adijaya wrote:
Kenapa IGOS engga berusaha SBY biar ketemu sama Linus Torvards
weh .. ngapain? minta SBY jadi kernel hacker biar lebih
merakyat? :-))
kayaknya kok teriritasi banget kalau SBY ketemu
30/05/2005 18:55 Heru Tjatur [EMAIL PROTECTED]:
kenapa IGOS atau komunitas Open Source Indonesia tidak
memunculkan rencana-rencana atau projek-projek GPL untuk
aplikasi-aplikasi yang sangat dibutuhkan di negara ini. Misalnya,
sistem informasi kependudukan atau yang lain.
atau yg sangat
On 5/30/05, Heru Tjatur [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tapi ngomong-ngomong, dari pada sibuk mempertentangkan dua MS vs
Linux, kenapa IGOS atau komunitas Open Source Indonesia tidak
memunculkan rencana-rencana atau projek-projek GPL untuk
aplikasi-aplikasi yang sangat dibutuhkan di negara ini.
On 5/30/05, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote:
Yang menantang agar tersedia tulisan Linux untuk keperluan praktis
(sederhana dalam bahasa mereka yang memerlukan) juga bertambah.
Soalnya konon Linux itu masih seperti identik dengan kerumitan di
sekitar server dan hal-hal yang dianggap
Matlab juga open source. :-D
Matlab *sudah* open-source? Hmm, ini saya baru tahu...Memang
toolbox-nya sih ada yang sifatnya open-source, tapi Matlabnya sendiri?
Kalau tiruan-nya seperti Octave, Freemat, atau Scilab memang produk
open-source.
On 5/29/05, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Contoh paling sederhana: Dalam bidang desain web, terlihat sekali
tingkat adaptasi yang tinggi di kalangan desainer yang paham HTML dan
yang hanya tahu penggunaan alat bantu seperti Dreamweaver atau GoLive.
Desainer yang paham HTML dapat
On 5/29/05, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 5/29/05, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
[...]
Desainer yang paham HTML dapat dengan mudah menggunakan alat bantu apa
saja (Bahkan Notepad di Windows atau vi di UNIX) sedangkan yang tidak
mengenal dasarnya akan susah payah
On 5/30/05, Trias Adijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kenapa IGOS engga berusaha SBY biar ketemu sama Linus Torvards pas ke
US ? kenapa cuman sama BG ? bukannya lebih susah ketemu BG dibanding
LT ?
Mungkin itu adalah undangan dari BG, bukan inisiatif SBY. Yang saya
tangkap dari berita
On Monday 30 May 2005 08:58, Trias Adijaya wrote:
Jadi kapan RMS dateng ke Indonesia lagi ? bisa engga kira2x dia kita
bikin ketemu sama SBY ? :-)
wah repot kalau RMS 'diadu' sama SBY. bisa2 si RMS marah2in SBY :) kalau untuk
ketemu presiden mungkin yang lebih cocok: andrew tridgell, miguel
On 5/30/05, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 5/30/05, Trias Adijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kenapa IGOS engga berusaha SBY biar ketemu sama Linus Torvards pas ke
US ? kenapa cuman sama BG ? bukannya lebih susah ketemu BG dibanding
LT ?
Mungkin itu adalah undangan dari BG, bukan
On 5/30/05, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jadi kapan RMS dateng ke Indonesia lagi ? bisa engga kira2x dia kita
bikin ketemu sama SBY ? :-)
wah repot kalau RMS 'diadu' sama SBY. bisa2 si RMS marah2in SBY :) kalau
untuk
ketemu presiden mungkin yang lebih cocok: andrew
On Sen, 2005-05-30 at 09:33 +0700, Arie Reynaldi Z wrote:
Harusnya SBY ketemu sama CEO nya google, CEO redhat, CEO novell, IBM,
dan yang lain yang sudah mensupport Linux, selain minta mereka
asal jgn ketemu Nat Friedman, belom mandi soalnya *-P
Affan Basalamah wrote:
Ya dengan cerita-cerita seperti inilah kami mengerti dunia IT, jadi
mohon maaf kalau perilaku kami sampai saat ini masih terbawa-bawa
seperti itu.
Justru hal2 itu yg bikin gw tertarik ngoprek IT hingga saat ini. Cukup
tau bahwa hal tsb bisa dilakukan tanpa tau
Jadi inget sebuah kisah (circa 1996) :
A : *duduk di depan console, memanggil si B*
A: Eh sini, kamu saya ajarin bagaimana mengurus mailing list server
B : *duduk di sebelah A*
A : *mengetik selama satu-dua menit di depan console dengan kecepatan
tinggi, mata tidak melihat keyboard, tetapi
On 5/26/05, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kira-kira apa ya yang disodorin bill gates ke SBY ? Kalau sampe
windows dikasih diskon gede2an, lalu nasib opensource bagaimana ? IGOS
akan berbuat apa ?
Jawaban sorak-sorai ala Slashdot saja deh:
bahkan di negara yang Windows bisa
On Thu, May 26, 2005 at 02:15:33PM +0700, Arie Reynaldi Z wrote:
Kalau sampe windows dikasih diskon gede2an, lalu nasib opensource
bagaimana ?
Strengthnya opensource bukan cuma di harga saja, tapi freedom. Ini yg
mestinya ditonjolkan, soalnya hampir gak bisa dilawan, hehe.
Ronny
Ronny Haryanto wrote:
On Thu, May 26, 2005 at 02:15:33PM +0700, Arie Reynaldi Z wrote:
Kalau sampe windows dikasih diskon gede2an, lalu nasib opensource
bagaimana ?
Strengthnya opensource bukan cuma di harga saja, tapi freedom. Ini yg
mestinya ditonjolkan, soalnya hampir gak bisa dilawan,
On 5/26/05, sn00born [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ikut nambah bang...
Kalau buat pemula seperti saya, yang juga gak bisa dilawan adalah
*kesetiakawanan* (kawanan ?) para penggunanya. Yang jago bantu yang
belum bisa, gak selalu soal profit. Mungkin masih ada sisa thrill-nya
waktu dulu belajar,
On Thu, May 26, 2005 at 03:51:21PM +1300, sn00born wrote:
Kalau buat pemula seperti saya, yang juga gak bisa dilawan adalah
*kesetiakawanan* (kawanan ?) para penggunanya. Yang jago bantu yang
belum bisa, gak selalu soal profit. Mungkin masih ada sisa thrill-nya
waktu dulu belajar, dan juga
On Thu, 26 May 2005 11:11:26 +0200
Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote:
1) jawaban RTFM jangan menjadikan patah semangat. Banyak pertanyaan
yang sebenarnya sudah tersedia jawabannya di Internet.
2) pindah ke lingkungan yang lebih cocok dengan pertanyaan tersebut.
Tidak pantas kan
1) jawaban RTFM jangan menjadikan patah semangat. Banyak pertanyaan
yang sebenarnya sudah tersedia jawabannya di Internet.
Tapi ini dilema, di windows, harus diakui semuanya lebih
self-explaintory. Semangat RTFM masih susah diterapin ke pengguna
windows.
2) pindah ke lingkungan yang lebih
On 5/26/05, sn00born [EMAIL PROTECTED] wrote:
Banyak pertanyaan
yang sebenarnya sudah tersedia jawabannya di Internet.
Lain padang, lain belalang. Hm..gak nyambung ya...
Maksudnya ada dua nih;
Pertama memang ada (mungkin) orang yang mau enaknya aja. Gak mau query
dulu di google,
sorry top posting karena ingin menanggapi amal aris
sebenarnya, berapa persen sih dari pengguna internet di Indonesia
yang mao bersusah payah belajar sistem operasi baru ? barangkali
kalo samplingnya subscriber milis ini, hasilnya bisa mendekati
50:50.
43 matches
Mail list logo