[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-15 Terurut Topik m.c. ptrwn

Made Wiryana wrote:
 On 2/15/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
   Kalau kita ikut2an memikirkannya, jadi tambah stress. Saya pernah
   mencoba bekerja seminggu tanpa membaca milis, koran dan TV,
   ah..rasanya damai sekali Indonesia itu. hihihi.
 
  Lebih baik kirim duit daripada memikirkanya , karena lebih menolong
  secara nyata :)


 Kata orang damai itu adanya di hati :-), jadi mo baca atau tidak baca
 sebetulnya hatinya yg lebih penting


tapi ya ini bisa dijadikan analisa:

1. orang yang biasa baca berita teknologi (info komputer contohnya) 2
jam sehari
2. orang yang biasa baca berita kriminal (macam pos kota)  2 jam sehari

terus dilihat hasilnya selama sebulan siapa yang lebih tenang .. he he
he :-)

carlos



[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-13 Terurut Topik Fatih
setuju. 'nikmati saja'. easy going attitude baik buat kesehatan jiwa sendiri, tapi terkadang kurang baik buat kesehatan masyarakat.it stands for enjoying status quo.suharto akan bertengger di singgasana sampai skrg kalo kebanyakan dari kita bersikap spt ini.


salam,
On 2/13/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

On 2/12/06, baskara [EMAIL PROTECTED]
 wrote: 

On 2/13/06, Made Wiryana 
[EMAIL PROTECTED] wrote: - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi. Karena tidak memahami komplekistas permasalahan. Apalagi di Indonesia orang lebih doyan membahas agama dan sosial
dibandingkan teknologi. :-)Kalau kita ikut2an memikirkannya, jadi tambah stress. Saya pernahmencoba bekerja seminggu tanpa membaca milis, koran dan TV, ah..rasanya damai sekali Indonesia itu. hihihi.
Saya simple aja menghadapi ini, nikmati saja. Melihat orang -orang sekitar kita lebih suka nonton KISS, ya nikmati saja kita ikutan ketawa, sudah diberikan kesempatan menjadi orang yang lebih waras 
IMW -- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-12 Terurut Topik Made Wiryana
On 2/11/06, Fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya sering kecewa kalau acara dengan mahasiswa, karena mahasiswa Indonesia
 di LN koq jadi sering cengeng :sekarang -)

*** hehehe pak made pns ya? :)
Wah salah total, saya bukan PNS. Walau dapat beasiswa dari
kampus saya, idea saya, kalau saya dapat beasiswa, artinya saya sudah
berhutang (sudah merasakan hal yang lebih baik dari orang-orang
lain). Jadi gimana membayarnya, bukan bagimana menagih kerjaan
bagus kalau saya pulang setelah beasiswa itu.



*** setuju. malu kita kalau generasi muda hanya ingin jadi PNS. :) 
sikap saya dlm soal ini:
http://afsyuhud.blogspot.com/2006/01/civil-servant-pns-booming-collective.html


Ndak ada salahnya generasi muda yg pinter, baik, jadi PNS. Kalau ndak kapan baiknya birokrat di Indonesia

Atau lebih suka cuci tangan saja dan berteriak teriak di luar ? Takut ikut kotor tanganya.

Oh ya saya bukan PNS

IMW


[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-12 Terurut Topik Made Wiryana
On 2/10/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya sering kecewa kalau acara dengan mahasiswa, karena mahasiswa Indonesia di LN koq jadi sering cengeng :sekarang -)Oh gitu ya Pak Made. Apa karena keadaan di LN sudah nyaman dan mapanjadi merasa sudah masuk zona aman? Saya sih masih di Bandung aja jadi
belum bisa ngerasain jadi mahasiswa LN.
Tergantung usia berapa datangnya biasanya macam macam fasenya

- Pertama datang, shock. Semuanya di tempat baru dianggap bagus
(biasanya diikuti dg kebiasaan
 semua di Indonesia salah, semua orang di Indonesia lebih bodoh dari di LN)

- Berikutnya terlena dg situasi yang enak, tanpa mau tahu dari mana sejarahnya sampai
 negara tersebut sampai pada situasi enak

- Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi.
 Karena tidak memahami komplekistas permasalahan.

IMW




[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-12 Terurut Topik Zaki Akhmad

Made Wiryana wrote:
 Tergantung usia berapa datangnya biasanya macam macam fasenya

 - Pertama datang, shock. Semuanya di tempat baru dianggap bagus (biasanya
 diikuti dg   kebiasaan
   semua di Indonesia salah, semua orang di Indonesia lebih bodoh dari di LN)

Kalau saya shock, cuma bisa mimpi doang pergi ke LN sekarang. Family
name aja dah dipikirin dari sekarang, padahal lulus kuliah juga belum.
:D

 - Berikutnya terlena dg situasi yang enak, tanpa mau tahu dari mana
 sejarahnya sampai
   negara tersebut sampai pada situasi enak

Berarti baca buku sejarah negera maju itu jadi penting juga ya Pak
Made?

 - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami
 culture shock lagi.
   Karena tidak memahami komplekistas permasalahan.

Kalau saya berpendapat kita terlalu sering menyederhanakan masalah.
Bagi saya masalah yang ideal itu cuma ada pas ujian di dalam kelas. Ada
batasan masalah yang jelas. Lhah, kalau di dunia nyata mah tidak ada
yang ideal.

Misal. Di tempat saya baru saja dilakukan uji coba perwalian online.
Ada teman saya yang komentar, wah asyiknya perwalian online. Ada juga
yang berkomentar, aduh perwalian online kok malah bikin susah ya.

Balik lagi ke layer 0: manusianya(?).

Oh iya, supaya gak lupa dengan situasi Indonesia, baca berita on-line
dari internet belum cukup ya Pak Made? Kompas, TEMPO, Detik, dll?
 
 IMW

Zaki Akhmad



[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-12 Terurut Topik baskara

On 2/13/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami
 culture shock lagi.
   Karena tidak memahami komplekistas permasalahan.

Apalagi di Indonesia orang lebih doyan membahas agama dan sosial
dibandingkan teknologi. :-)
Kalau kita ikut2an memikirkannya, jadi tambah stress. Saya pernah
mencoba bekerja seminggu tanpa membaca milis, koran dan TV,
ah..rasanya damai sekali Indonesia itu. hihihi.


[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-12 Terurut Topik Made Wiryana
On 2/12/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
 - Pertama datang, shock. Semuanya di tempat baru dianggap bagus (biasanya diikuti dg kebiasaan semua di Indonesia salah, semua orang di Indonesia lebih bodoh dari di LN)Kalau saya shock, cuma bisa mimpi doang pergi ke LN sekarang. Family
name aja dah dipikirin dari sekarang, padahal lulus kuliah juga belum.:D
Saya sih ke LN memang udah dari kecil (karena kebetulan tinggal di
Pulau Bintan) he he he 30 menit sampai Singapore.Tapi terus terang saya ndak pernah mimpi bisa sekolah ke LN. 

 - Berikutnya terlena dg situasi yang enak, tanpa mau tahu dari mana sejarahnya sampai
 negara tersebut sampai pada situasi enakBerarti baca buku sejarah negera maju itu jadi penting juga ya PakMade?
Salah satu kegiatan favorit saya kalau jalan-jalan adalah ke museum
negara tersebut, baca sejarahnya. Jadi kita nggak kaget
kenapa misalnya di Jerman asuransi udah ke semua orang, dan kenapa ke
RS ndak bayar (he he he banyak lho orang kuliah lama di Jerman karena
beasiswa masih mengira hebat ke RS ndak bayar, padahal udah bayar
asuransi).

Oh iya, supaya gak lupa dengan situasi Indonesia, baca berita on-linedari internet belum cukup ya Pak Made? Kompas, TEMPO, Detik, dll?

Kurang... harus sering sering liburan dan ngiter :-). Biar
tahu bahwa Indonesia itu bukan Jakarta saja, kampus itu bukan ITB, UI
saja :-), sekolah itu bukan sekolah unggulan saja.

Dan juga biar tahu yang namanya PNS, birokrat itu tidak semuanya kacau.
Banyak juga yang baik dan berpikiran maju. Sekali lagi saya bukan PNS.

IMW



[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-12 Terurut Topik Made Wiryana
On 2/12/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 2/13/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: - Hilang kontak dengan situasi di Indonesia, dan pas pulang mengalami culture shock lagi. Karena tidak memahami komplekistas permasalahan.
Apalagi di Indonesia orang lebih doyan membahas agama dan sosialdibandingkan teknologi. :-)Kalau kita ikut2an memikirkannya, jadi tambah stress. Saya pernahmencoba bekerja seminggu tanpa membaca milis, koran dan TV,
ah..rasanya damai sekali Indonesia itu. hihihi.
Saya simple aja menghadapi ini, nikmati saja. Melihat
orang -orang sekitar kita lebih suka nonton KISS, ya nikmati saja kita
ikutan ketawa, sudah diberikan kesempatan menjadi orang yang lebih
waras 

IMW 


[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-11 Terurut Topik Fatih

On 2/10/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
Made Wiryana wrote: Saya sering kecewa kalau acara dengan mahasiswa, karena mahasiswa Indonesia
 di LN koq jadi sering cengeng :sekarang -)

*** hehehe pak made pns ya? :)
 Bawaanya nanya mulu Apa yang pemerintah berikan sehingga saya bisa pulang, apa yang Indonesia berikan sehingga saya bisa kerja di Indonesia


*** well, dalam konteks sby di india, pertanyaan model gini diajukan oleh rekan dari jerman yg lagi kerja IT di bangalore. kesan saya atas sikap spt ini, bisa dilihat di posting saya di:
http://afsyuhud.blogspot.com/2005/11/indonesian-president-in-india-5-are.html

dan syukur tak ada satupun mhs india yg minta jatah kerja sama sby. :)

well, soal bertanya mulu? pada sesi tanya jawab (artinya: hadirin bertanya, tamu jakarta menjawab) apa yg akan dilakukan hadirin selain bertanya?
 Malu ama tukang Indomie harusnya.Saya pernah keluar dari acara dan ngobrol di luar karena ndak tahan ngeliat sebagian besar mahasiswa isinya berkeluh
 kesah seperti itu.


*** setuju. malu kita kalau generasi muda hanya ingin jadi PNS. :) 
sikap saya dlm soal ini:
http://afsyuhud.blogspot.com/2006/01/civil-servant-pns-booming-collective.html

hug  regards,Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-11 Terurut Topik Dipo Prasetyo
Aku udah baca Tylla di Gatra sejak des lalu, kayaknya masalahnya udah lama selesai deh. Kok diangkat lg, mm itu faktanya ko mo ditutup2i gmn lg?? Aneh, katanya mau berkarya ko ga mau dikritik...apa pengenjd otoriter lg yak?

On 2/11/06, Fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:

On 2/10/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED]
 wrote: 
Made Wiryana wrote: Bawaanya nanya mulu Apa yang pemerintah berikan sehingga saya bisa pulang,
 apa yang Indonesia berikan sehingga saya bisa kerja di Indonesia 
*** well, dalam konteks sby di india, pertanyaan model gini diajukan oleh rekan dari jerman yg lagi kerja IT di bangalore. kesan saya atas sikap spt ini, bisa dilihat di posting saya di:
http://afsyuhud.blogspot.com/2005/11/indonesian-president-in-india-5-are.html


Blog-nya bagus buanget, aku suka tulisannya. Aku add di links ku ya kk?
Faktanya ilmu mrk ga akan berkembang di kultur sini, aku seh lumrah aja toh mrk ga kasih mereka kesempatan seluas2nya utk keilmuan mereka... Gw sendiri lebih suka di sini selama orang2 sini msh nyambung di ajak ngobrol... kalopun harus ke luar, setidak2nya gw ga kehilangan jati diri gw sesungguhnya... tul ga ya?



 Malu ama tukang Indomie harusnya.Saya pernah keluar dari acara dan ngobrol di luar karena ndak tahan ngeliat sebagian besar mahasiswa isinya berkeluh 
 kesah seperti itu.
*** setuju. malu kita kalau generasi muda hanya ingin jadi PNS. :) 
sikap saya dlm soal ini:
http://afsyuhud.blogspot.com/2006/01/civil-servant-pns-booming-collective.html

Terus terang, aku malah bangga kalo jd pns... ato bahkan jadi kuli mutinasional kompani... bahkan mungkin jadi CEO perusahaan besar dan terkenal... toh aku ga korupsi, ga ngambil yg bukan hak gw, apapun profesinya harusnya kita tetep bangga:termasuk tukang indomie yg rela buka tiap malembiar aku mampir krn imsonia... cmiiw




[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-10 Terurut Topik Made Wiryana
On 2/10/06, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote:

Ga ada tuh. Yang ada dari pihak protokolernya KBRI yang membuka,
sebelum SBY datang supaya yg sopan aja. Misalnya kalo abis nanya dan
lagi di jawab ya jangan keluar ruangan, atau jangan ngobrol sendiri.

Saya sering kecewa kalau acara dengan mahasiswa, karena mahasiswa Indonesia di LN koq jadi sering cengeng :sekarang -)

Bawaanya nanya mulu Apa yang pemerintah berikan sehingga saya bisa
pulang, apa yang Indonesia berikan sehingga saya bisa kerja di Indonesia

Malu ama tukang Indomie harusnya. Saya pernah keluar dari acara
dan ngobrol di luar karena ndak tahan ngeliat sebagian besar mahasiswa
isinya berkeluh kesah seperti itu. 

IMW

>sWB0Os0Wx6HlbrWQWEguw
Ryv0BAyt6lYcEn0AgjHMvdee+wlHrfYlIQ
--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---

[teknologia] Re: SBY, India dan Thailand

2006-02-09 Terurut Topik enda nasution
On 2/10/06, Blogger Indonesia [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dear friends,

Bagi yg blum sempat baca wawancara Tylla di Gatra soal Tylla dan
Sby, di bawah saya kutipkan verbatim. Sekalian buat memberi penjelasan
pada rekan2 yg ingin tahu soal India dan pendidikannya. 

Minggu lalu, saya sempat chat dg pemred salah satu media ibukota,
dia cerita bahwa sewaktu SBY di Thailand, bawahan SBY sempat wanti2
sama mhs/masy. Indo di Thailand spy jangan nanya macam2 lagi biar tidak
terjadi kejadian spt di New Delhi. Buat Enda, betul nggak sih?

Ga ada tuh. Yang ada dari pihak protokolernya KBRI yang membuka,
sebelum SBY datang supaya yg sopan aja. Misalnya kalo abis nanya dan
lagi di jawab ya jangan keluar ruangan, atau jangan ngobrol sendiri.

Kalo ga salah si Tylla ini kan juga dimarahinnya gara-gara itu doang hehe.

--enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com