[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa info ini sudah Wikan konfirmasi? Perlu tabayun bukan sekalipun akses media elektronik memang mudah tapi tetap saja tidak lepas dari berbagai kepentingan yang ujung-ujungnya pasti ada keberpihakan ... Sudah dengar soal buku Al Gore terbaru yang isinya di antaranya mempertanyakan peran media massa di Amerikan yang di bawah pemerintahan Bush, terutama pasca 9/11 menjadi jauh dari gambaran media massa yang ebrpihak pada publik dan bebas mengutarakan pendapat. Nah bagaimana dengan media massa kita yang masih jauh dari naungan demokrasi (lepas apakah nosi ini memang islami atau tidak)? salam, satriyo ;-] PS: please dong ah ... hehe Please dong ah juga ya Pak, Soale, kalo menurut saya, argumen Anda itu counter-nya banyak, salah satu yang sederhana ya ini, Kalo Anda meragukan kredibilitas media massa, maka gugur jugalah kredibilitas semua posting Anda yang BERUPA forward artikel media massa. Ini penting, karena seingat saya, PCMIIW, Anda itu salah satu member WM ini yang BANYAK memforward artikel dari media yang bernama Hidayatullah.com kan?. slm, rita
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Saya bukan anggota FPI dan tidak punya akses AD/ART FPI, selain dari yang saya pernah baca di milis ini juga kalo tidak salah yang di antaranya bahwa FPI tidak mentolerir tindak anarkis ... Bagi yang mungkin punya akses silakan membantu menjawab Chairunisa. salam, satriyo === --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Justru pertanyaan saya pada Pak Satriyo sebagai process tabayun..jadi silahkan informasikan agar tidak salah paham mengenai.. 1. Misi dan Visi FPI menurut Habib RIZIQ 2. Misi dan Visi FPI berdasarkan AD/ART. Silahkan dijawab. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: Aisha, Terima kasih atas bantuan penjelasannya. Spt biasa saya lebih nyaman untuk dapat tanggapan langsung dari yang bersangkutan dalam hal ini Mia, untuk apa yang saya tujukan ke beliau. Sekali lagi, menyampaikan maaf itu sudah kelaziman, karena tidak ada yang dirugikan dengan meminta maaf. Jadi saya merasa tidak pada tempatnya saja ada larangan meminta maaf. Apa yang Aisha dan Chairunisa sampaikan seputar komentar saya tentang ucapan Habib RIZIQ (hmm ... sebapa jauh ya tahu persis FPI misalnya jika nama pimpinannya saja tidak tahu persis, atau bahkan tidak tahu?) dan AD/ART FPI bisa saya pahami. Artinya bagi yang tidak tahu FPI lebih jauh atau langsung dan hanya mengandalkan secondary sources atau bahkan kurang dari itu, spt dari media massa atau dari kata si anu, tidak aneh jika tidak bisa empati. Hal yang wajar buat manusia tidak suka atau bahkan benci pada sesuatu yang tidak dikenal atau yang dianggap dikenal tapi sebenarnya tidak. Justru ini yang kadang tidak kita sadari. Ko merasa tahu padahal sebenarnya tidak, dan sudah pula berani berkomentar. Bukankah ini sesuatu yang terlihat remeh tapi penting, to know exactly what you think you know? Soal komentar Habib, saya tahu langsung karena pernah satu majlis dengan belaiu bersama ust Arifin Ilham dan para ulama dan habaib lainnya. Bahkan yang saya tahu, habib Riziq dan Habib Jafar Umar Thalib, doa sosok yang dianggap cerminan 'kebiadaban' atau 'kepremanan' Islam, konon mau mengerti masukan dari pks dan mereka sejak itu tidak lagi bergerak independen dan tanpa strategi. Bahkan ayahanda Jafar menerima konsekuensinya yaitu ditinggal oleh jamaahnya yang merasa beliau jadi lembek, dan bahkan ada yang 'memecat' beliau dari 'blok' salafi di tanah air. Kembali ke habib Riziq, saya kira apa yang beliau alami dengan FPI tidak jauh berbeda dengan organisasi atau lembaga lain di manapun. Polri misalnya. Kita tentu tahu bahwa stigma atau stereotip polisi itu ini dan itu tentu bukan tanpa bukti dan fakta/data akurat. Tapi apakah itu mencerminkan dan membuat semua orang di lembaga polisi seperti itu? Tidak bukan? Padahal polisi konon adalah bagian dari penegakan hukum dan pelindung masyarakat negara ini. Dengan jumlah anggota atau simpatisan yang tidak sedikit, saya kira tidak mengherankan jika FPI pun terkena fenomena serupa. Jadi intinya bukanlah hitam putih semata, tapi secara pragmatis, praktek dan idealisme tidak selalu bisa sejalan. Saya percaya bahwa setiap pemimpin pasti sudah berusaha sebisa mungkin mengatur dan bertanggung jawab atas mereka yang ia pimpin tapi bukan berarti pasti tidak ada ekses. Dalam sejarah Islam pun demikian. Rasul yang jelas punya segala kelebihan, tetap saja tidak bisa serta merta membuat semua pengikutnya tunduk patuh. Satu contohnya ketika beliau memutuskan untuk tidak meneruskan berhaji ke Mekkah karena sudah sepakat dengan Quraisy untuk menundanya tahun berikutnya. Para shahabat sangat kecewa dan menolak untuk tahalul, mencukur rambut. Not until istri Nabi menyarankan agar Nabi yang lebih dulu memulai, baru para shahabat menerima kenyataan itu. Jadi pendirian saya adalah bukan membabi buta meng-hitamkan atau me- mutihkan sesuatu, tapi bukan juga menjadi abu-abu. Ada hal-hal yang memang kasat mata dan itu adalah apa adanya tapi ada juga yang tidak kasat mata dan kita tidak bisa memberi penilaian apapun. Bahkan ada yang seolah buruk padahal tidak dan sebaliknya. Ini bisa kita lihat di kasus Musa dan Khidir. Sekali lagi saya tidak membela FPI jika memang jelas FPI melanggar hukum tapi saya juga tidak setuju mereka yang belum tahu duduk perkaranya tapi sudah bisa dan berani memberikan penilaian bahkan hujatan. Ini sudah saya sampaikan beberapa kali. salam, satriyo PS: baidewei, dari mana Aisha bisa yakin saya tidak tenang? bukankah ini menuduh? ;-] yang jelas-jelas sajalah, toh kita diminta juga untuk empati buat sesama dalam skala diskusi maya sekalipun bukan? jadi komentar yang seolah atau menganggap (tanpa kejelasan bukti/fakta) si anu kalap atau emosi, sebaiknya hindarilah ... toh Aisha juga tidak lepas dari hal itu. Tapi saya terima kasih
[wanita-muslimah] Hukum--Re: Cerai halal atau haram?
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: saya pikir berdasarkan Qs.33:51 bahwa perceraian sendiri bisa saja terhapus begitu saja dengan sebuah hubungan suami istri asal didasari dengan kerela-an kedua belah pihak. Jadi mau cerai-nyambung 1000 kali juga asal dua-duanya cucok..ya monggo bae. Kalau istilah sunda na mah awet rajet...leres neng Aisya??;) Soal 3 kali cerai harus diselingi perempuan dan lelaki lain kalau tidak salah ini berupa fiqh yach??CMIIW. bentuk aturan yang demikian dibuat agar bisa melindungi perempuan dari permainan nafsu lelaki buaya darat pada zaman itu..soale jatah istri cuman 4 sedangkan keinginan bisa lebih. Nah buat perempuan silahkan mengajukan cerai dengan cara mengembalikan mahar, apalagi mahar dikita mah sesuatu yang simbolis sekedar seperangkat alat sholat dan duit ala kadarnya maka sudah syah bagi perempuan untuk mendapatkan hak menceraikan suaminya. kalo menurut saya, Perempuan, terutama yang tidak punya akses ekonomi, sangat sulit mendapatkan hak tersebut. Selain tidak tahu, juga seringkali tidak berani...:-(( Kemarin saya baca berita tentang Ny Tasbirah, istri muda seorang guru ngaji (fakta ini saya baca di Koran Tempo, tapi tidak berani disebutkan oleh Kompas dan Jkt Post, sori, saya tidak baca media yang lain :-))) bernama Pak Anwar. Bu Birah ini belum selesai masa nifas, dia menolak diajak ML suaminya sehingga si suami marah dan, masya Allah, membakarnya. Kemarin Ny Tasbirah diberitakan wafat... Sebelumnya, Bu Tasbirah yang kesulitan biaya (keluarga Pak Anwar yang kaya itu tak mau menanggung biaya RS karena keluarga Bu Birah melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan si guru ngaji kini ditahan) terpaksa berobat jalan padahal dokter belum sepenuhnya mengijinkan ia pulang. Dengan alasan biaya pula, Bu Birah ini dirawat di rumah yang rawan terjadinya infeksi (PCMIIW). Dan terbukti, hari Minggu malam Bu Birah dilarikan kembali ke RS karena demam tinggi dan esoknya wafat. Innalilahi wa inna ilaihi rajiun. Yang membuat saya sedih, Bu Birah ini, ketika kembali ke rumah, TIDAK BERANI menggugat cerai suami durjananya itu slm, rita
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Kalo memang banyak ya monggo dipaparkan saja, jangan cuma satu, karena banyak kan lebih dari satu ... atau sampai puluhan? Nah karena menurut anda, yang saya forward dari milis lain itu masuk kategori 'media massa' maka apa yang anda sampaikan karena juga menggunakan jalur 'media massa' ya bagi saya tidak kredibel dan tidak perlu saya tanggapi ... hehehe Tapi biar plong, soal tuduhan anda bahwa media yang saya jadikan sumber itu adalah hidayatullah.com, itu SALAH ... hehehe. So perbaiki ingatan dan rapihkan arsip inbox ... ;-] Better luck next time ... dan santai saja--katanya, toh ini bukan menang kalah atau salah benar, tapi DISKUSI ... menggunakan HAK gitu lohhh ... salam kenal ... gatel juga ya nonton terus ...? satriyo. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: Please dong ah juga ya Pak, Soale, kalo menurut saya, argumen Anda itu counter-nya banyak, salah satu yang sederhana ya ini, Kalo Anda meragukan kredibilitas media massa, maka gugur jugalah kredibilitas semua posting Anda yang BERUPA forward artikel media massa. Ini penting, karena seingat saya, PCMIIW, Anda itu salah satu member WM ini yang BANYAK memforward artikel dari media yang bernama Hidayatullah.com kan?. slm, rita
[wanita-muslimah] Re: Hati-hati modus penipuan via SMS/telepon - Was: Re: Hati-hati terima SMS dari 222
Hahaha.. Irwan ngobrol sama Irwan.. :-p Iya nih, maaf kalau komentar saya sebelumnya kurang jelas.. :D Terima kasih, Bung Irwan.H yang sudah memperjelas mengenai 'masking' ini.. Jadi prinsipnya si A# (pengirim sms) seolah-olah mengirim sms 'menggunakan' 222 sebagai 'sender' yang terbaca di hp B#. Padahal bisa saja dia menggunakan sms center mana saja.. Tuh kan, bahayanya 'Klaim seolah-olah'.. menipu publik.. :-P Lah iya, penipu sejati akan mencari jalan untuk memperbaiki modus kejahatan agar mereka bisa tetap menipu publik.. Bukan sebaliknya, mengakuimembongkar kesalahan yang terjadi. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 5/23/07, M. Irwan Hrp [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Irwan K, Mengirim SMS dgn sender 222 ke B# (dalam hal ini Pak David) bisa dilakukan dari SMSC operator mana saja. Sehingga dalam hal ini belum tentu pengirim dari pihak Telkomsel. Bisa saja pengirim menggunakan fasilitas SMS dari luar negeri atau dia memiliki akses ke SMSC salah satu operator. Satun-satunya cara untuk menghadapi ini adalah langsung tanyakan ke CS operator ybs apakah informasi ini benar atau tidak. Setahu saya, jika dilengkapi dengan bukti-bukti yang ada suatu nomor HP bisa kok di blokir. On 5/22/07, IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya bukan orang Telkomsel (TKS), tapi AFAIK, bisa saja pengirim sms itu (A#) menggunakan apa yang disebut 'sms masking'.. Jadi, dia menggunakan angka 222 sebagai 'sender' waktu mengirim sms diterima/dibaca pelanggan/'receiver' - dalam hal ini David (B#). Kata kuncinya memang, nomor kontak provider resmi gak mungkin berupa nomor private (0813). Ini kan cuma modus baru (tapi polanya sama) dari sms/telepon soal undian berhadiah dan keharusan menyetorkan uang ke rekening tertentu. Memang menyebalkan kalau service provider kurang memikirkan dampak terhadap potensi kerugian yang bisa muncul bagi pelanggan. Apalagi kalau alasannya lebih pada ketakutan kehilangan pelanggan yang berniat jahat (mengharapkan ada orang/ korban tertipu).. :-( Lagi publik/konsumen di negeri ini memang lemah.. Ada yang mau/bisa bantu memperkuat posisi kita sebagai konsumen? CMIIW.. Wassalam, Irwan.K [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Pribahasa (Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov)
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak, itu sebabnya ada pepatah - nilai setitik, rusak susu sebelanga (cmiiw, bahasa Indonesia saya jelek..:), salam Aisha Halo Mbak Ai...:-)) Kebetulan bahasa Indonesia itu pelajaran favorit saya, soale gurunya cakep :-)) Pepatah yang benar itu Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Jadi ada air susu sebelangga yang jadi mubazir tak bisa dipergunakan karena tercemar oleh nila yang hanya setitk itu. Begicu...:-))). slm,
[wanita-muslimah] Hukum--Re: Cerai halal atau haram?
Bagian mana dari Qs.33:52 yang buat ibu bisa memberi dasar bahwa perceraian sendiri bisa saja terhapus begitu saja dengan sebuah hubungan suami istri asal didasari dengan kerela-an kedua belah pihak. Jadi mau cerai-nyambung 1000 kali juga asal dua-duanya cucok..ya monggo bae. ...? Nalar pribadi atau ada rujukan lain yang akurat? Nah justru yang mahar simbolis ini yang salah kaprah. Islam menetapkan adanya mahar buat pere agar di antaranya [1] si lelaki lebih tanggung jawab dan menghargai si pere karena itu bisa jadi bukti keseriusan untuk mengarungi hidup bersama, more than just simbolism, dan [2] sebagai istri yang tidak wajib mencari nafkah tapi wajib dinafkahi, mahar adalah salah satu cara si pere/istri memastikan suaminya tidak begitu saja meninggalkan dia saat sudah 'bosan' (kdrt bo!). Maka wajar di beberapa negara timur tengah yang mayoritas muslim, mahar itu berupa rumah lengkap dengan isinya plus perhiasan. Lalu kenapa jadi digeser ke simbolis? Memang suami di sini (buat yang menganggap mahar itu simbolis) lebih tidak 'tegaan' dari suami di tempat lain? Meskipun si istri itu pengusaha sukses macam Khadijah ra, tetap saja mahar itu harus ada. Karena buat sosok macam beliau, jika memang memilih dipinang oleh lelaki yang sec finansial pas-pasan, sesuai sabda Rasul, nilai maharnya tentu kecil saja. Ala kulli hal, berpenghasilan besar atau tidak, mahar bukanlah simbolis. Dan sesuai sabda Rasul yang sama, makin kecil mahar makin menunjukkan trust si pere pada calon suami. Tinggal bagaimana suami membuktikan itu, di hadapan istri dan Allah! Jadi konyol saja buat mereka -- terutama yang berada, macam para seleb -- yang menentukan nilai mahar berdasar pada tanggal nikah. Pake tanggalan masehi pula bukan hijriah ...! hehehe satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: saya pikir berdasarkan Qs.33:51 bahwa perceraian sendiri bisa saja terhapus begitu saja dengan sebuah hubungan suami istri asal didasari dengan kerela-an kedua belah pihak. Jadi mau cerai-nyambung 1000 kali juga asal dua-duanya cucok..ya monggo bae. Kalau istilah sunda na mah awet rajet...leres neng Aisya??;) Soal 3 kali cerai harus diselingi perempuan dan lelaki lain kalau tidak salah ini berupa fiqh yach??CMIIW. bentuk aturan yang demikian dibuat agar bisa melindungi perempuan dari permainan nafsu lelaki buaya darat pada zaman itu..soale jatah istri cuman 4 sedangkan keinginan bisa lebih. Nah buat perempuan silahkan mengajukan cerai dengan cara mengembalikan mahar, apalagi mahar dikita mah sesuatu yang simbolis sekedar seperangkat alat sholat dan duit ala kadarnya maka sudah syah bagi perempuan untuk mendapatkan hak menceraikan suaminya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Mas Dws, Kalo bicara soal hukum, terutama di Indonesia...and karena saya orang yang pesimis thdp hukum di Indonesia, memangnya Indonesia bisa nanggung apa soal konsekwensi nafkah, warisan, gogi, dll tsb?? Apa cuma caranya/ucapannya JK itu sbg tanggung jawab negara thdp kaum pere? Soal kawin siri yang marak di kawasan puncak?.. Hukum ..oh hukum, gimana kita bisa merasa aman nyaman kalo hukum gak tegak? coba aja tanah aja bisa banyak (ganda) sertifikatnya. Mules deeh bicara hukum. Lagi..lagi hukum, kalo hukum tegak, FPI gak bakalan main Hakim sendiri. [Bakalan main Hakim rame-rame...:-)] Tapi bener Mas, soal hakim yang gak mau memberi ijin kalo pasangan tsb masih sekamar/serumah. Saya pernah ngobrol sama seorang penasehat hukum menasehatkan kliennya yang mau mengajukan khulu' untuk pisah rumah kalau memang sudah bertekad akan bercerai...ya..krn alasan tsb. Karena suami kliennya itu gak mau menceraikan, jadi takutnya itu yang dijadikan alasan ke pengadilan untuk membatalkan khulu' si istri. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: talak model begini, ngga diakui oleh hukum (UU Perkawinan dan KHI). dalam proses pengadilan agama, ditanyain apa bener sudah pisah ranjang, malah pisah rumah. kalo belum, ya hakimnya ngga ngasih ijin. tentu aja ada yang mau milih mazhab suka-suka. tapi kalo nikah menurut hukum yang berlaku, cerainya ya mesti sesuai hukum yang sama. kalo ngga, tanggung sendiri konsekuensinya (nafkah, warisan, gono-gini, dll) On 5/22/07, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: Kalau talak baru jatuh sekali, dan kemudian suami dan istri berhubungan, maka itu sudah rujuk meskipun tidak dinyatakan. Kecuali kalau sudah talak tiga kali, tidak bisa rujuk lagi, kecuali kalau sudah menikah dengan orang lain, kemudian bercerai dengan orang lain itu. CMIIW. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/22/07, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Saya juga kembali teringat pada perbincangan lama. Andaikan saja sesungguhnya talak
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Chae : Justru pertanyaan saya pada Pak Satriyo sebagai process tabayun..jadi silahkan informasikan agar tidak salah paham mengenai.. 1. Misi dan Visi FPI menurut Habib RIZIQ 2. Misi dan Visi FPI berdasarkan AD/ART. Silahkan dijawab. --- Jano - ko : Nah tuch chae mengajak saling terbuka, jadi mas Satriyo juga berhak bertanya tentang Misi dan Visinya Chae :) Salam --oo0oo-- Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Justru pertanyaan saya pada Pak Satriyo sebagai process tabayun..jadi silahkan informasikan agar tidak salah paham mengenai.. 1. Misi dan Visi FPI menurut Habib RIZIQ 2. Misi dan Visi FPI berdasarkan AD/ART. Silahkan dijawab. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Aisha, Terima kasih atas bantuan penjelasannya. Spt biasa saya lebih nyaman untuk dapat tanggapan langsung dari yang bersangkutan dalam hal ini Mia, untuk apa yang saya tujukan ke beliau. Sekali lagi, menyampaikan maaf itu sudah kelaziman, karena tidak ada yang dirugikan dengan meminta maaf. Jadi saya merasa tidak pada tempatnya saja ada larangan meminta maaf. Apa yang Aisha dan Chairunisa sampaikan seputar komentar saya tentang ucapan Habib RIZIQ (hmm ... sebapa jauh ya tahu persis FPI misalnya jika nama pimpinannya saja tidak tahu persis, atau bahkan tidak tahu?) dan AD/ART FPI bisa saya pahami. Artinya bagi yang tidak tahu FPI lebih jauh atau langsung dan hanya mengandalkan secondary sources atau bahkan kurang dari itu, spt dari media massa atau dari kata si anu, tidak aneh jika tidak bisa empati. Hal yang wajar buat manusia tidak suka atau bahkan benci pada sesuatu yang tidak dikenal atau yang dianggap dikenal tapi sebenarnya tidak. Justru ini yang kadang tidak kita sadari. Ko merasa tahu padahal sebenarnya tidak, dan sudah pula berani berkomentar. Bukankah ini sesuatu yang terlihat remeh tapi penting, to know exactly what you think you know? Soal komentar Habib, saya tahu langsung karena pernah satu majlis dengan belaiu bersama ust Arifin Ilham dan para ulama dan habaib lainnya. Bahkan yang saya tahu, habib Riziq dan Habib Jafar Umar Thalib, doa sosok yang dianggap cerminan 'kebiadaban' atau 'kepremanan' Islam, konon mau mengerti masukan dari pks dan mereka sejak itu tidak lagi bergerak independen dan tanpa strategi. Bahkan ayahanda Jafar menerima konsekuensinya yaitu ditinggal oleh jamaahnya yang merasa beliau jadi lembek, dan bahkan ada yang 'memecat' beliau dari 'blok' salafi di tanah air. Kembali ke habib Riziq, saya kira apa yang beliau alami dengan FPI tidak jauh berbeda dengan organisasi atau lembaga lain di manapun. Polri misalnya. Kita tentu tahu bahwa stigma atau stereotip polisi itu ini dan itu tentu bukan tanpa bukti dan fakta/data akurat. Tapi apakah itu mencerminkan dan membuat semua orang di lembaga polisi seperti itu? Tidak bukan? Padahal polisi konon adalah bagian dari penegakan hukum dan pelindung masyarakat negara ini. Dengan jumlah anggota atau simpatisan yang tidak sedikit, saya kira tidak mengherankan jika FPI pun terkena fenomena serupa. Jadi intinya bukanlah hitam putih semata, tapi secara pragmatis, praktek dan idealisme tidak selalu bisa sejalan. Saya percaya bahwa setiap pemimpin pasti sudah berusaha sebisa mungkin mengatur dan bertanggung jawab atas mereka yang ia pimpin tapi bukan berarti pasti tidak ada ekses. Dalam sejarah Islam pun demikian. Rasul yang jelas punya segala kelebihan, tetap saja tidak bisa serta merta membuat semua pengikutnya tunduk patuh. Satu contohnya ketika beliau memutuskan untuk tidak meneruskan berhaji ke Mekkah karena sudah sepakat dengan Quraisy untuk menundanya tahun berikutnya. Para shahabat sangat kecewa dan menolak untuk tahalul, mencukur rambut. Not until istri Nabi menyarankan agar Nabi yang lebih dulu memulai, baru para shahabat menerima kenyataan itu. Jadi pendirian saya adalah bukan membabi buta meng-hitamkan atau me- mutihkan sesuatu, tapi bukan juga menjadi abu-abu. Ada hal-hal yang memang kasat mata dan itu adalah apa adanya tapi ada juga yang tidak kasat mata dan kita tidak bisa memberi penilaian apapun. Bahkan ada yang seolah buruk padahal tidak dan sebaliknya. Ini bisa kita lihat di kasus Musa dan Khidir. Sekali lagi saya tidak membela FPI jika memang jelas FPI melanggar hukum tapi saya juga tidak setuju mereka yang belum tahu duduk perkaranya tapi sudah bisa dan berani memberikan penilaian bahkan hujatan. Ini sudah saya sampaikan beberapa kali. salam, satriyo PS: baidewei, dari mana Aisha bisa yakin saya tidak tenang? bukankah ini menuduh? ;-] yang jelas-jelas sajalah, toh kita diminta juga untuk empati buat sesama dalam skala diskusi maya sekalipun bukan? jadi komentar yang seolah atau menganggap (tanpa kejelasan bukti/fakta) si anu kalap atau emosi, sebaiknya hindarilah ... toh Aisha juga tidak lepas dari hal itu. Tapi saya
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo memang banyak ya monggo dipaparkan saja, jangan cuma satu, karena banyak kan lebih dari satu ... atau sampai puluhan? Siap Pak :-) BTW hal itu sudah dilakukan bukan oleh member-member yg lain? Nah karena menurut anda, yang saya forward dari milis lain itu masuk kategori 'media massa' maka apa yang anda sampaikan karena juga menggunakan jalur 'media massa' ya bagi saya tidak kredibel dan tidak perlu saya tanggapi ... hehehe Hlo? kalo gitu, tolong dong Pak diperjelas, bagian mana dari reply saya yang menggunakan jalur media massa? Setahu saya reply saya itu argumen yang tidak merefer suatu artikel pun dari media apa pun. Kecuali kalo yg Anda maksut adalah Anda menganggap argumen saya yang memasalah argumen Anda pada kredibilitas media itu yang TIDAK kredibel? Tapi biar plong, soal tuduhan anda bahwa media yang saya jadikan sumber itu adalah hidayatullah.com, itu SALAH ... hehehe. So perbaiki ingatan dan rapihkan arsip inbox ... ;-] wah, apa saya udah mulai pikun ya, maklum, sudah tuwa nih. Hm, sebentar, saya akan buka WM lama sekadar menentramkan debar-debar jantung saya yg tiba-tiba kuatir sudah dekat dengan parkinson. (pause, bentar yaaa..., ngambil kacamata dulu, maklum aje..:-)) Oooh..., alhamdulillah, ternyata saya TIDAK SALAH ingat. Berikut ini link-nya posting Anda ke WM bebrapa hari lalu yang memforward artikel dari hidayatullah.com; - http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/105666 (disitu tertera di ending posting bahwa source-nya adalah www.hidayatullah.com) -http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/105393 (sama, ada penulisan; source:hidayatullah.com) -http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/105228 (sama jugak, tertera jelas bahwa source forward Anda itu adalah hidayatullah.com) Cukup tiga aja ya sbagai contoh. saya ykin itu belum semua FWD Anda yang Anda posting di bulan Mei lho Pak, di bulan lain tentunya ada lagi kan..?...:-)) Better luck next time ... Ehm, look, who's talking now...:-)) dan santai saja--katanya, toh ini bukan menang kalah atau salah benar, tapi DISKUSI ... menggunakan HAK gitu lohhh ... salam kenal ... Hlo, bukannya kita dulu udah sering ngobrol di milis ini. Seingat saya Anda juga member lama di WM kan? id-mail Anda yang efikoe itu mudah diingat soalnya. BTW kalo lupa, monggo, saya jabat lagi perkenalan dari Anda. gatel juga ya nonton terus ...? Ehm, ini bertanya apa nuduh Pak? :-)) kalo bertanya ya saya jawab Pak. Begini, saya salah seorang member WM yang tidak memiliki kemewahan waktu dan koneksi internet sebagaimana beberapa member WM yang lain sehingga bisa selalu online. Saya milisan ketika ada kelonggaran waktu dan kesempatan saja. Begitu. Tapi kalo nuduh, saya akan ingatkan bahwa suudzon itu kata pak kiai di kampung saya, sebaiknya dihindari..:-)) slm, rta satriyo. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt ritajkt@ wrote: Please dong ah juga ya Pak, Soale, kalo menurut saya, argumen Anda itu counter-nya banyak, salah satu yang sederhana ya ini, Kalo Anda meragukan kredibilitas media massa, maka gugur jugalah kredibilitas semua posting Anda yang BERUPA forward artikel media massa. Ini penting, karena seingat saya, PCMIIW, Anda itu salah satu member WM ini yang BANYAK memforward artikel dari media yang bernama Hidayatullah.com kan?. slm, rita
RE: [wanita-muslimah] Re: Fw: KETIKA MENDENGARKAN SAUADARA-SAUDARA KAMI PKS DI JAKTV
Saya tidak nonton acara itu. Sebenarnya pernyataan apa sih yang dikatakan rekan dari PKS? Menurut saya, tidak seharusnya rekan PKS membuat pernyataan, biarpun bukan makna denotatif, yang bisa memberikan interpretasi yang (mungkin) keliru. Karena implikasinya bisa kontra produktif bagi mereka sendiri. Bila interpretasi penulis di bawah itu benar, maka regardless rekan PKS itu bersandiwara politik (dengan hidden agenda) atau tidak, tetap saja keduanya bertentangan dengan Islam. Bila beliau bersandiwara, maka berarti beliau telah membohongi publik. Sebaliknya bila beliau menyatakan yang sesungguhnya (tidak bersandiwara politik), maka beliau sesungguhnya telah mencampuradukkan yang haq dan bathil, yang tentunya berlawanan dengan tujuan dan guideline dakwah islam, yakni menyatakan yang haq itu haq, dan yang bathil itu bathil. Jadi keduanya sama-sama tidak islamiy. Bila interpretasi penulis di bawah itu tidak benar, sebaiknya rekan PKS memberikan klarifikasi dan statement yang jelas mengenai posisi PKS dalam menghadapi kemaksiatan-kemaksiatan itu. Karena bisa jadi yang miss-interprete pernyataan rekan PKS itu banyak, bukan hanya penulis email di bawah. Oh ya, btw, apa sudah ada klarifikasi mengenai heboh goyang sms kemarin ? Maaf, saya sedang di luar, dan tidak sempat baca email beberapa minggu belakangan ini, jadi mungkin saja saya missed klarifikasi tersebut. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of satriyo Sent: Wednesday, May 23, 2007 9:02 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: KETIKA MENDENGARKAN SAUADARA-SAUDARA KAMI PKS DI JAKTV Mba Mei yang saya hormati, saya setuju dengan apa yang mba sampaikan soal distorsi informasi yang mungkin mudah terjadi dan konsekuensinya mungkin tidak jarang terjadi di saat berkomunikasi, terlebih bila yang terjadi adalah penerusan/forwarding informasi, semacam 'pesan berantai' ... ya mulanya mungkin A, sampai di ujung bisa jadi Z. Tidak beda dengan periwayatan Hadis yang kemudian setelah banyak pemalsuan maka para ulama hadis membuat aturan yang jelas dan jadilah ulumul hadis ... Tapi satu hal yang saya tidak pernah lakukan, lepas dari dipercaya atau tidak, karena ini juga masalah kenal tidak kenal dan kredibilitas, saya tidak pernah memanipulasi data. Jadi data yang saya sampaikan ya apa adanya ... That's my word. Di thread yang isinya tanggapan dari teman saya buat mas Ary, mba bilang Maka dalam ngobrol dimilis saya selalu berusaha menghindari mengambil data dari 'fwd' dari 'katanya' ... tapi postingan ini adalah forward ... gimana tu mba? Buat isi postingan ini, saya kira apa yang mba sampaikan sangat nyambung. Pertanyaan saya adalah, terutama buat penulisnya, apakah ia sadar bahwa dalam komunikasi itu hampir selalu ketika konteksnya adalah forum yang bernuansi politis itu kata-kata yang digunakan tidaklah selalu memiliki makna denotatif? Artinya, bisa saja di sosok pks itu menggunakan kata xxx (saya tdk persis kata apa yang digunakan atau yang dimaksud oleh penulis) tapi tidak berarti bisa diartikan sebagai 'melanggengkan' atau 'membiarkan' suatu kemaksiatan. Yang lebih penting lagi, [1] apakah penulis sudah berusaha husnuzan dan mencari kemungkinan maksud yang ingin disampaikan oleh sosok pks itu, atau [2] apakah penulis sudah berusaha bertabayyun ke pihak yang tepat untuk hal ini, bisa langsung ke penuturnya via partai? Saya juga melihat bahwa apa yang menjadi kekhawatiran penulis besar kemungkinan juga dirasakan oleh banyak orang, at least pemirsa acara tersebut, dan ini harus menjadi pembelajaran berharga bagi pks dan siapa saja yang mengatas namakan pks, atau golongan manapun, bahwa pesan yang disampaikan itu harus pas dan tepat sasaran atau akan menjadi kontra produktif bahkan back-fire. salam, satriyo === --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: New Page 1Bagi khususnya warga DKI Jaya, kiriman dari seorang simpatisan PKS Salam l.meilany [bukan PKS bukan warga DKI Jaya] - Original Message - From: G Suryaputra KETIKA MENDENGARKAN SAUADAR-SAUDARA KAMI PKS DI JAKTV INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUUN . Itu yang pertama saya desahkan ketika mendengar pernyataan saudara2 kita dari Partai Keadilan Sejahtera di JakTV dalam acara Gubernur Kita Kamis 19 April 2007 ( yang juga dimuat di www.perspektif.net) , yang tetap akan membiarkan tempat-tempat maksiat seperti panti pijat, pelacuran, tempat minuman keras yang ada di Jakarta . Sebagai seorang muslim, saya tidak bisa mengerti bagaimana jalan fikiran saudara-saudara kita dijajaran partai, sehingga mereka dapat dengan mudah melegalkan tempat2 yang mungkin daharamkan oleh jutaan umat muslim . Saya tidak tahu apakah hanya untuk jabatan duniawi seperti GUBERNUR dan WAKIL GUBERNUR JAKARTA, beberapa gelintir orang harus merubah rasa imani nya. Dan sangat menyedihkan kalau ini dilakukan oleh saudara2 kita yang sedang bernaung dibawah
[wanita-muslimah] Fwd: UNDANGAN KAJIAN SABTUAN 26 MEI 2007: PEMIKIRAN KHILAFAH SAYID QUTB
Dear mod, Numpang forward undangan diskusi. salam, satriyo === --- In [EMAIL PROTECTED], abu khalid [EMAIL PROTECTED] wrote: SINOPSIS: Sayid Qutb, tokoh yang dijuluki oleh Prof Leonard Binder sebagai penggagas radikalisme Islam, menarik dikaji pemikirannya. Binder mencoba memisahkan pemikiran Qutb dengan pemikiran-pemikiran tokoh Ikhwan lainnya. Beberapa orientalis Barat malah menjulukinya sebagai the founder of terrorism. Pemikiran Qutb tentang jihad atau radikalisme telah banyak dikaji. Kini kita mencoba mengkaji pemikirannya tentang Khilafah atau Negara Islam. Bagaimana pemikiran Qutb tentang Khilafah Islamiyah? Mengapa ia bersama Gamal Abdul Nasser menggulingkan Raja Fuad? Mengapa Sayid Qutb menginginkan Islam sebagai dasar Negara Mesir? Kajian dan Diskusi INSISTS Sabtu ini akan mencoba menjawabnya. Diskusi ini insya Allah akan diadakan pada: Hari/tgl: Sabtu/26 Mei 2007 Pemateri: Nuim Hidayat, MSi Jam: 10.00-12.00 WIB Tempat: Sekretariat Insists, Jl Kalibata Utara II/84, Jaksel Tlp. 021-7940381 Note: Peserta terbatas maksimal 40 orang. Free of charges. Biografi singkat Pemateri: Nuim Hidayat, lahir Bojonegoro 20 Juli 1969. Pendidikan S1 diselesaikan di IPB Bogor dan S2 di UI, Program Kajian Timur Tengah dan Islam. Sejak kecil telah bergelut dengan dunia pesantren hingga mahasiswa. Mantan wartawan dan Dosen di Univ Ibn Khaldun serta STID M Natsir ini telah menulis beberapa buku diantaranya: Sayid Qutb: Biografi dan Kejernihan Pemikirannya, Islam Liberal, Theo Syafei dan Bara di Kupang dan lain-lain. Ia juga sering menulis di media massa, diantaranya: Media Dakwah, Sabili, Hidayatullah, Adz Zikra, Republika, Gatra dan lain-lain. Kini selain mengajar mahasiswa, ia juga menjadi Sekjen Dewan Dakwah Islamiyah Depok dan Kepala Bagian Penerbitan Gema Insani. __ __Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545433 --- End forwarded message ---
Re: [wanita-muslimah] Pribahasa (Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov) - STM
Jeng Rita : Jadi ada air susu sebelangga yang jadi mubazir tak bisa dipergunakan karena tercemar oleh nila yang hanya setitk itu. Begicu...:-) )). - Jano - ko : Repotnya bapak-bapak yang ingin membahagiakan istrinya itu kebanyakan memilih STM ( Susu, telor dan madu ) sebagai favorit pilihan untuk menambah staminanya, guna membahagiakan istrinya yang tercinta, lalu bagaimana nich ? Karena telor setitik ( plus susu madu ), maka berbahagialah sang istri :) Selamat siang --oo0oo-- ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak, itu sebabnya ada pepatah - nilai setitik, rusak susu sebelanga (cmiiw, bahasa Indonesia saya jelek..:), salam Aisha Halo Mbak Ai...:-)) Kebetulan bahasa Indonesia itu pelajaran favorit saya, soale gurunya cakep :-)) Pepatah yang benar itu Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Jadi ada air susu sebelangga yang jadi mubazir tak bisa dipergunakan karena tercemar oleh nila yang hanya setitk itu. Begicu...:-))). slm, Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov - Say No to Hate Crimes, Say no to Racism, Say No to Islamophobia
lha memang jarene kok mas jano ... karena jarene itu bisa lebih mantep ketimbang kenyataannya. jadi kalo mas jano dibilang jarene ganteng ... musti bangga lho soalnya saya belum pernah ketemu sama mas jano ... saya sendiri juga belum pernah ketemu sama Nabi Muhammad lha yang saya dapat cerita tentang beliau juga cuma jarene kok. jarene pak ustadz ini, jarene pak guru itu. saya pikir kok agama itu isinya sebenarnya cuma jarene ya :) (buat yang tidak mengerti bahasa jawa, jarene itu artinya katanya) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/23/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Wikan : Selama ini Islam dibilang diidentikkan dengan kekerasan dan terorisme. -- Jano - ko : Mohon sumbernya dong mas, siapa yang bilang begitu, sebutkan siapa saja yang mengatakan Islam seperti yang mas sebutkan diatas. Dimohon jawabannya jangan berbunyi jarene atau katanya.
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Rita saja dulu kan rita yang fokus nya ke conter untuk saya ... ya? Lho saya kan nurut apa yang rita bilang bahwa yang saya forward itu adalah media massa, padahal yang saya tahu media massa bukan spt itu. Gimana dong? Coba lihat kutipan dari postingan anda, Kalo Anda meragukan kredibilitas media massa, maka gugur jugalah kredibilitas semua posting Anda yang BERUPA forward artikel media massa. Padahal saya tidak mengambil dari media massa manapun, tapi dari situs online. Entah ya mungkin saya katro jadi ga tau kalo situs online juga masuk media massa. Nah karena asumsi saya bahwa anda memasukkan sumber dunia maya sebagai bentuk media massa maka wajar saya katakan Nah karena menurut anda, yang saya forward dari milis lain itu masuk kategori 'media massa' maka apa yang anda sampaikan karena juga menggunakan jalur 'media massa' ya bagi saya tidak kredibel dan tidak perlu saya tanggapi ... hehehe Nah kalo soal Hidayatullah, yang jelas saja jadi gak salah paham. Tentu yang saya kutip saya cantumkan sumbernya tapi apakah berarti itu MURNI hasil reportasi situs Hidayatullah.com atau dari media lain? Coba teliti. Dan yang saya tegaskan adalah bahwa saya memforward tidak hanya dari satu situs itu. Banyak atau sebagian besar, ya itu relatif, apalagi jika memang asal berita itu dari media lain yang diberitakan juga oleh Hidayatullah.com. So what kalo memang itu dari Hidayatullah.com? You have any problem with that? Or i'm missing something here? Hehehe ... saya katakan salam kenal, karena memang kita belum kenal kan? Kalo pun dulu itu anda bilang 'sering' ya belum tentu secara quality accountable kan? Yang jelas saya hanya kenal dengan mba Mei di sini, yang lain ya maya gitu ... apalagi tidak sedikit yang (meminjam ungkapan mba Mei) nda pd pake nama asli. Gimana mau dianggap kenal. Alhamdulillah kita pake nama asleee ... kan? Menuduh? Wah ini tuduhan juga? hehehe ... Oh are we really talking? Look carefully ... ;-] Yup saya setuju dengan kyai anda, hindari suuzon, yang juga termasuk menganggap orang lain suuzon ya namanya suuzon juga ... ;-] Maaf ya saya tidak nuduh, paling menduga atau asumsi, dan itu lain dari menuduh. Anda juga kan? Kemewahan? Ah kayaknya internet bukan hal mewah sekarang ini. Masalah kesempatan saja. Eniwei, terima kasih menyempatkan diri mengomentari saya dan jeli dengan dukungan arsip dan data akurat, ... still, better luck next time nonetheless ... halahhh ... ga mau kalah terus ni. hehehe satriyo PS: rita apa rta siy? === --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: Kalo memang banyak ya monggo dipaparkan saja, jangan cuma satu, karena banyak kan lebih dari satu ... atau sampai puluhan? Siap Pak :-) BTW hal itu sudah dilakukan bukan oleh member-member yg lain? Nah karena menurut anda, yang saya forward dari milis lain itu masuk kategori 'media massa' maka apa yang anda sampaikan karena juga menggunakan jalur 'media massa' ya bagi saya tidak kredibel dan tidak perlu saya tanggapi ... hehehe Hlo? kalo gitu, tolong dong Pak diperjelas, bagian mana dari reply saya yang menggunakan jalur media massa? Setahu saya reply saya itu argumen yang tidak merefer suatu artikel pun dari media apa pun. Kecuali kalo yg Anda maksut adalah Anda menganggap argumen saya yang memasalah argumen Anda pada kredibilitas media itu yang TIDAK kredibel? Tapi biar plong, soal tuduhan anda bahwa media yang saya jadikan sumber itu adalah hidayatullah.com, itu SALAH ... hehehe. So perbaiki ingatan dan rapihkan arsip inbox ... ;-] wah, apa saya udah mulai pikun ya, maklum, sudah tuwa nih. Hm, sebentar, saya akan buka WM lama sekadar menentramkan debar-debar jantung saya yg tiba-tiba kuatir sudah dekat dengan parkinson. (pause, bentar yaaa..., ngambil kacamata dulu, maklum aje..:-)) Oooh..., alhamdulillah, ternyata saya TIDAK SALAH ingat. Berikut ini link-nya posting Anda ke WM bebrapa hari lalu yang memforward artikel dari hidayatullah.com; - http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/105666 (disitu tertera di ending posting bahwa source-nya adalah www.hidayatullah.com) -http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/105393 (sama, ada penulisan; source:hidayatullah.com) -http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/105228 (sama jugak, tertera jelas bahwa source forward Anda itu adalah hidayatullah.com) Cukup tiga aja ya sbagai contoh. saya ykin itu belum semua FWD Anda yang Anda posting di bulan Mei lho Pak, di bulan lain tentunya ada lagi kan..?...:-)) Better luck next time ... Ehm, look, who's talking now...:-)) dan santai saja--katanya, toh ini bukan menang kalah atau salah benar, tapi DISKUSI ... menggunakan HAK gitu lohhh ... salam kenal ... Hlo, bukannya kita dulu udah sering ngobrol di milis ini. Seingat saya Anda juga member lama
[wanita-muslimah] IBRAHIM ISA -- BERBAGI CERITA -SAHABAT KAMI - JOMO KWAME SUNDARAM
IBRAHIM ISA -- BERBAGI CERITA Rabu, 23 Mei 2007 -- SAHABAT KAMI - JOMO KWAME SUNDARAM Dengan diberkahi cuaca indah musim semi, kehangatan sinar sang surya disela tiupan angin sepoi-sepoi basa, Senin kemarin dulu itu, berempat kami, --- Anggota-anggota Bestuur Wertheim Foundation: Coen Holtzappel, (Ketua); Jaap Erkelens, Farida Ishaya dan aku, menyempatkan diri bertemu di 'Hotel Residence Le Coin', Doelenstraat 5, Amsterdam. Wakil Ketua Wertheim Foundation Go Gien Tjwan tak hadir karena kesehatan. Sedangkan anggota pengurus Frans Hüsken dan Batara Simatupang, karena terhalang datang disebabkan oleh pekerjaan. Acara kami: Menemui dan bercakap-cakap dengan sahabat kami, Prof. Dr Jomo Kwame Sundaram (55 th). Selanjutnya kita pakai nama yang biasa digunakannya sendiri: JOMO KS. Kukatakan sahabat kami, karena, dalam tahun 2005, kami dari Wertheim Foundation, pernah minta kesediaan beliau untuk duduk dalam Komisi Seleksi Internasional, dikepalai oleh Prof. Dr Jan Breman, yang tugasnya ialah, menseleksi dan mengusulkan nama-nama tokoh-tokoh Indonesia yang patut dianugerahi 'Wertheim Award' oleh Wertheim Foundation, karena keterlibatan dan dedikasi demi urusan IMANSIPASI BANGSA INDONESIA. Komisi berjalan lancar. Atas usul Komisi Internsional tsb Wertheim Foundation telah menganugerahkan'Wertheim Award 2005' kepada dua orang tokoh jurnalis dan penerbit: Jusuf Isak, jurnalis pemimpin HASTA MITRA, serta Goenawan Muhamad, budayawan mantan pemimpin Redaksi Mingguan Tempo, untuk partisipasi dan sumbangan mereka dalam perjuangan demi hak dengan bebas menyatakan pendapat dan menerbitkan serta untuk hak-hak demokrasi di Indonesia. Jomo KS, datang dari tempat kerjanya di Kantor Sekretariat Jendral PBB, di New York, untuk memenuhi undangan 'The Amsterdam School for Social Science Research'(ASSR) bersama dengan 'International Institute for Asian Studies' (IIAS), dalam rangka ceramah yang akan diberikan pada 'The 17th Wertheim Lecture', tanggal 21 Mei 2007 di lokasi Waalse Kerk, Walenpleintje, Amsterdam, tidak jauh dari hotel dimana Jomo KS bermalam bersama istrinya. 'Wertheim Lecture' tahunan, dimulai pada 2006, diselenggarakan bersama oleh ASSR dan ASiA/IIAS. 'The Amsterdam School for Social Science Research' (ASSR) adalah suatu 'national research school' dan merupakan lembaga riset dari Universitas Amsterdam. Sedangkan Asian Studies di Amsterdam merupakan inisiatif Dewan Universitas Amsterdam dan IIAS (Leiden). Penjelasan tsb diatas kiranya perlu juga untuk memperoleh gambaran badan apa yang mengundang sahabat kita Jomo KS. * * * Yang menjadi alasan utama 'Wertheim Foundation' mengatur pertemuan dengan Jomo KS, ialah karena ada soal penting yang perlu kami rundingkan dengan beliau. Ini sehubungn dengan rencana 'Wertheim Foundation' pada tahun 2008 yad menyelenggarakan PERINGATAN 100 TAHUN LAHIRNYA WERTHEIM, serta Ultah ke-10 meninggalnya Prof. Dr W.F. Wertheim. Masalah itulah yang kami bicarakan dengan Jomo KS. Dari percakapan kami, Wertheim Foundation, dengan Jomo KS kemarin itu, kami telah memperoleh input berharga dalam rangka memberikan isi yang lebih baik lagi pada Peringatan 100 tahun Wertheim tahun depan. * * * Ini sebagai inetrmezo saja: Yang bertukar fikiran di ruang-baca Hotel Residence Le Coin itu, terdiri dari: Jomo KS, orang Malaysia; dua Belanda anggota Pengurus Wertheim Foundation, yang bulé, Coen dan Jaap. Lalu dua lagi, Farida dan aku. Farida Ishaya dan aku, jelas berwarganegara Belanda. Dengan catatan penting, bahwa, kewarganegaraan Belanda kami itu, samasekali tak sedikitpun mengurangi kepedulian dan keterlibatan kami pada Indonesia, kini dan masa depannya. Kedudukan orang-orang seperti kami, sesungguhnya memberikan peluang bagus, untuk ambil bagian dalam usaha membina saling mengerti yang lebih baik lagi, serta persahabatan antara bangsa Indonesia dengan bangsa Belanda. Tanpa disadari diskusi yang berlangsung dengan lancar dan interesan, pada siang itu, pada pokoknya dilakukan dalam bahasa Indonesia. Sesekali disela-sela bahasa Inggris. Soalnya, Jomo KS yang berbangsa Malaysia itu, disebabkan bahasa Melayu adalah 'saudaranya' bahasa Indonesia, maka ia fasih berbahasa Indonesia. Jomo amat perduli dengan negeri kita, dan berkali-kali ke Indonesia. Ia tahu situasi Indonesia, kenal baik dengan Gus Dur, Jusuf Isak dan banyak lagi teman-temannya orang Indonesia. Indonesia sudah seperti tanah air yang kedua bagi Jomo KS. Ketika kami tiba di Hotel, ternyata ia sudah ada di ruang penerimaan tamu. Sambil berjabatan tangan dinyatakannya dengan sapaan : 'Apakabar Pak Isa'. Tahun sembilan-puluhan, kita kan pernah bertemu di Utrecht, katanya. Nah, itu kan bahasa Indonesia? Kami terus berbincang-bincang dalam bahasa Indonesia. Coen dan Jaap yang adalah orang-orang Belanda, tapi fasih berbahasa Indonesia. Coen pernah tinggal di Indonesia dalam rangka pekerjaannya. Apalagi Jaap. Ia bekerja di
[wanita-muslimah] Bermain
Bermain Salahsatu bagian dalam hidup saya yang paling menyenangkan adalah bermain dengan Hana putri kami. Kesukaan Hana bermain masak-masakan. Saya mengumpulkan daun-daunan. Hana dengan gayanya ngikutin ibunya memasak. Dia gunakan tangan mungilnya untuk mengulek dengan batu. Tingkah lakunya terlihat lucu dan menggemaskan. Seolah dengan sigapnya, dia melakukan dengan sungguh-sungguh. Hari berlalu begitu cepat. Sungguh mengasyikkan bermain dengan Hana. Liburan 4 hari masih juga terasa kurang. Sebab kebahagiaan Hana adalah kebahagiaan bagi kami sebagai orang tua. Wassalam, agussyafii == Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui http://agussyafii.blogspot.com dan sms 0888 176 48 72 ==
[wanita-muslimah] Siaran Pers: IDPN Indonesia mendukung program Pendidikan Untuk Semua dengan menyelenggarakan Pekan Aksi Global
Siaran Pers Jakarta, 23 Mei 2007 - Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh di bulan ini, Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) giat mengkampanyekan program berskala nasional bertajuk Pendidikan Untuk Semua. Tema yang diangkat adalah Dengan Semangat Hardiknas Kita Sukseskan Pendidikan Bermutu Untuk Semua. Pencanangan program ini untuk memperingati hari jadi Forum Pendidikan Dunia yang digelar di Dakar (Senegal) pada April 2000. Di Indonesia, pada 23-29 April 2007 lalu, beberapa organisasi masyarakat ikut memperingatinya dalam wujudPekan Aksi Global Pendidikan (Global Campaign for Education). Salah satu diantaranya adalah Yayasan Inklusi dan Pendidikan Non-Diskriminasi (IDPN Indonesia) yang bermitra dengan UNESCO. Inti dari program Pendidikan Untuk Semua (PUS) - Education For All (EFA) - adalah kesiapan pemerintah dan para pemangku (stakeholders) untuk berkomitmen bersama guna mencapai enam tujuan PUS pada 2015, tutur Terje Magnussonn Watterdal, Pembina IDPN Indonesia yang juga menjabat sebagai Senior Partner IDP Norwegia. Kami melakukan aksi konkret agar pada akhir 2008 semua anak dapat bersekolah, belajar dan mengembangkan potensi mereka secara optimal tanpa memandang kemampuan, kecacatan, jender, kesehatan dan status HIV serta latar belakang ekonomi-sosial, etnis, agama dan bahasa, jelas Watterdal. Sejumlah acara telah diselenggarakan IDPN Indonesia untuk meningkatkan dukungan publik demi tercapainya enam tujuan PUS dalam memperluas kepedulian pendidikan anak dini usia, pembebasan biaya dan wajib belajar untuk semua, mendukung pembelajaran dan keterampilan bagi pemuda dan dewasa, meningkatkan angka melek aksara pada orang dewasa menjadi 50%, mencapai kesamaan jender pada 2005 dan kesetaraan jender pada 2015, serta meningkatkan kualitas pendidikan. Dikoordinasi oleh Kampanye Global untuk Pendidikan (GCE) dan UNESCO, Pekan PUS tahun ini secara global bertema Hak untuk Pendidikan. Lebih lanjut Watterdal menjelaskan bahwa sebuah pendidikan dasar adalah hak mutlak bagi setiap orang, hak waris bagi setiap anak dan terbentuk sendiri pada akhirnya. Bagaimanapun, pendidikan adalah sebuah tujuan akhir: perlu diyakinkan bahwa semua orang dapat hidup dengan cara yang layak dan berpartisipasi secara aktif di masyarakat. Manusia juga dapat menggunakan seluruh hak-haknya seperti tercantum dalam Pernyataan PBB tentang Hak Asasi Manusia. Sayangnya, seringkali ada jarak antara penggunaan kata hak dan tujuan pembangunan, yang sering dianggap lebih penting dalam memaknai program-program pemerintah. Walau banyak konvensi, kesepakatan dan undang-undang, lebih dari 4 juta anak berusia sekolah dasar dan menengah masih tidak bersekolah di Indonesia. Beberapa anak tidak pernah masuk sekolah, yang lainnya putus sekolah atau terpaksa keluar sekolah. Sering kali ini terjadi tanpa disadari oleh masyarakat, sekolah dan otoritas pendidikan akan tanggung jawab hukum mereka untuk memberikan pendidikan berkualitas untuk SEMUA anak tanpa memandang kemampuan atau kecacatan, latar belakang agama atau etnis, budaya, ekonomi, status sosial, atau status HIV. Tujuan Pendidikan untuk Semua, yang dikuatkan dalam Forum Pendidikan Dunia yang digelar di Dakar (Senegal) pada 2000, tidaklah biasa dalam pengakuan tentang hak pendidikan: Semua anak, pemuda dan orang dewasa mempunyai hak untuk mendapatkan manfaat dari pendidikan yang akan memenuhi kebutuhan dasar mereka pada pembelajaran. Kemudian memastikan bahwa pada 2015 semua anak memiliki akses dan sebebasnya menyelesaikan pendidikan dasar yang berkualitas. Tahun 2007 adalah tahun penting sebagai titik tengah menuju tercapainya tujuan PUS. Saatnya sudah habis untuk mencapai hal ini. Untuk itu adalah penting mengambil langkah segera dalam mencapai hak pendidikan. Daripada menjadi sebuah angan-angan, hak pendidikan perlu menjadi sebuah kenyataan dan tujuan PUS memberi kita batas waktu, ungkap Sylvia Djawahir, Direktur IDPN Indonesia. Ia menambahkan, bahwa fokus pendidikan sebagai Hak Asasi mengawali kampanye dalam mendukung seluruh agenda Pendidikan untuk Semua. Banyak kalangan pemerintah terdorong untuk membuat pilihan antara menanamkan satu bagian dari PUS atau keseluruhannya. Tetapi hak pendidikan tidak dapat ditukar dengan hal lain. Orang dewasa dan anak-anak pra-sekolah memiliki hak yang sama pada pendidikan seperti anak SD. Pendekatan berbasis Hak Asasi berarti kita perlu melihat 6 tujuan secara holistik atau sebagai mata rantai daripada mengambilnya satu persatu secara terpisah. Mengantarkan enam tujuan PUS ini bukanlah tindakan sukarela bagi pemerintah tetapi lebih kepada menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberikan hak pendidikan kepada setiap warga negaranya. Jika pemerintah gagal, bukan hanya mereka kehilangan tujuan global yang telah disepakati lebih kepada
Re: [wanita-muslimah] Siaran Pers: IDPN Indonesia mendukung program Pendidikan Untuk Semua dengan menyelenggarakan Pekan Aksi Global
Tujuan Pendidikan untuk Semua, yang dikuatkan dalam Forum Pendidikan Dunia yang digelar di Dakar (Senegal) pada 2000, tidaklah biasa dalam pengakuan tentang hak pendidikan: Semua anak, pemuda dan orang dewasa mempunyai hak untuk mendapatkan manfaat dari pendidikan yang akan memenuhi kebutuhan dasar mereka pada pembelajaran. Kemudian memastikan bahwa pada 2015 semua anak memiliki akses dan sebebasnya menyelesaikan pendidikan dasar yang berkualitas. -- Jani ki : Setuju banget, oke bos Salam radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Siaran Pers Jakarta, 23 Mei 2007 - Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh di bulan ini, Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) giat mengkampanyekan program berskala nasional bertajuk Pendidikan Untuk Semua. Tema yang diangkat adalah Dengan Semangat Hardiknas Kita Sukseskan Pendidikan Bermutu Untuk Semua. Pencanangan program ini untuk memperingati hari jadi Forum Pendidikan Dunia yang digelar di Dakar (Senegal) pada April 2000. Di Indonesia, pada 23-29 April 2007 lalu, beberapa organisasi masyarakat ikut memperingatinya dalam wujudPekan Aksi Global Pendidikan (Global Campaign for Education). Salah satu diantaranya adalah Yayasan Inklusi dan Pendidikan Non-Diskriminasi (IDPN Indonesia) yang bermitra dengan UNESCO. Inti dari program Pendidikan Untuk Semua (PUS) - Education For All (EFA) - adalah kesiapan pemerintah dan para pemangku (stakeholders) untuk berkomitmen bersama guna mencapai enam tujuan PUS pada 2015, tutur Terje Magnussonn Watterdal, Pembina IDPN Indonesia yang juga menjabat sebagai Senior Partner IDP Norwegia. Kami melakukan aksi konkret agar pada akhir 2008 semua anak dapat bersekolah, belajar dan mengembangkan potensi mereka secara optimal tanpa memandang kemampuan, kecacatan, jender, kesehatan dan status HIV serta latar belakang ekonomi-sosial, etnis, agama dan bahasa, jelas Watterdal. Sejumlah acara telah diselenggarakan IDPN Indonesia untuk meningkatkan dukungan publik demi tercapainya enam tujuan PUS dalam memperluas kepedulian pendidikan anak dini usia, pembebasan biaya dan wajib belajar untuk semua, mendukung pembelajaran dan keterampilan bagi pemuda dan dewasa, meningkatkan angka melek aksara pada orang dewasa menjadi 50%, mencapai kesamaan jender pada 2005 dan kesetaraan jender pada 2015, serta meningkatkan kualitas pendidikan. Dikoordinasi oleh Kampanye Global untuk Pendidikan (GCE) dan UNESCO, Pekan PUS tahun ini secara global bertema Hak untuk Pendidikan. Lebih lanjut Watterdal menjelaskan bahwa sebuah pendidikan dasar adalah hak mutlak bagi setiap orang, hak waris bagi setiap anak dan terbentuk sendiri pada akhirnya. Bagaimanapun, pendidikan adalah sebuah tujuan akhir: perlu diyakinkan bahwa semua orang dapat hidup dengan cara yang layak dan berpartisipasi secara aktif di masyarakat. Manusia juga dapat menggunakan seluruh hak-haknya seperti tercantum dalam Pernyataan PBB tentang Hak Asasi Manusia. Sayangnya, seringkali ada jarak antara penggunaan kata hak dan tujuan pembangunan, yang sering dianggap lebih penting dalam memaknai program-program pemerintah. Walau banyak konvensi, kesepakatan dan undang-undang, lebih dari 4 juta anak berusia sekolah dasar dan menengah masih tidak bersekolah di Indonesia. Beberapa anak tidak pernah masuk sekolah, yang lainnya putus sekolah atau terpaksa keluar sekolah. Sering kali ini terjadi tanpa disadari oleh masyarakat, sekolah dan otoritas pendidikan akan tanggung jawab hukum mereka untuk memberikan pendidikan berkualitas untuk SEMUA anak tanpa memandang kemampuan atau kecacatan, latar belakang agama atau etnis, budaya, ekonomi, status sosial, atau status HIV. Tujuan Pendidikan untuk Semua, yang dikuatkan dalam Forum Pendidikan Dunia yang digelar di Dakar (Senegal) pada 2000, tidaklah biasa dalam pengakuan tentang hak pendidikan: Semua anak, pemuda dan orang dewasa mempunyai hak untuk mendapatkan manfaat dari pendidikan yang akan memenuhi kebutuhan dasar mereka pada pembelajaran. Kemudian memastikan bahwa pada 2015 semua anak memiliki akses dan sebebasnya menyelesaikan pendidikan dasar yang berkualitas. Tahun 2007 adalah tahun penting sebagai titik tengah menuju tercapainya tujuan PUS. Saatnya sudah habis untuk mencapai hal ini. Untuk itu adalah penting mengambil langkah segera dalam mencapai hak pendidikan. Daripada menjadi sebuah angan-angan, hak pendidikan perlu menjadi sebuah kenyataan dan tujuan PUS memberi kita batas waktu, ungkap Sylvia Djawahir, Direktur IDPN Indonesia. Ia menambahkan, bahwa fokus pendidikan sebagai Hak Asasi mengawali kampanye dalam mendukung seluruh agenda Pendidikan untuk Semua. Banyak kalangan pemerintah terdorong untuk membuat pilihan antara menanamkan satu bagian dari PUS atau keseluruhannya. Tetapi hak pendidikan tidak dapat ditukar dengan hal lain. Orang
[wanita-muslimah] Di Kala Matahari Terbit
Di Kala Matahari Terbit Saya dan istri selalu mengawali beraktifitas. Dengan demikian kami ngajarkan pada Hana bahwa bangun pagi dan aktifitas adalah wujud sebuah pergerakan. Hidup selalu bergerak selain wujud dinamis juga optimisme menyambut kehidupan baru. Kehidupan baru haruslah disambut dengan suka cita, riang gembira dan senyuman untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Dikala malam tiba. Menjelang tidur, saya, istri dan Hana selalu menutup dengan doa. Terima kasih Ya Alloh atas karunia yang Engkau berikan pada kami dihari yang indah ini.. Wassalam, agussyafii == Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui http://agussyafii.blogspot.com dan sms 0888 176 48 72 ==
[wanita-muslimah] UNTUK USAHA KECIL MENENGAH DAN SEKOLAH
SEMINAR DAN DEMO LINUX UNTUK USAHA KECIL MENENGAH DAN SEKOLAH Oleh: ONNO W. PURBO (Pakar TI Penulis Buku Populer) Seminar ini sebagai bertujuan untuk memberikan pengetahuan, kiat dan keterampilan bagi para masyarakat umum, pengusaha UKM serta pengelola sekolah agar dapat mengoptimalkan cara kerja, pengistallan dan konfigurasi berbagai aplikasi di Internet. Sehingga sebuah sekolah dan atau UKM dapat menikmati Intranet maupun Internet. Waktu : Sabtu, 2 Juni 2007 (08:00 – 15:00 WIB.) Tempat :Auditorium Arifin Panigoro Lantai 3 Universitas Al Azhar Indonesia Jl. Sisingamangaraja No.1 - Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 08:30 - 09:00 Registrasi Ulang (Harap bawa kartu nama) 09:00 - 09:15 Pembukaan dan Kata Sambutan 09:15 - 10:00 Tip Trik Memilih Distro Linux untuk UKM dan Sekolah 10:00 - 12:00 Demo LTSP dan Aplikasinya dengan Edubuntu untuk UKM dan Sekolah 12:00 - 13:00 Lunch Break 13:00 - 14:30 Membangun Server Linux untuk UKM Sekolah 14:30 - 15:00 Door Prize Fasilitas : Seminar : Seminar Kit, Lunch, Sertifikat, Buku Karya Onno W. Purbo Pedoman Praktis Membangun Server Linux utk UKM dan Sekolah + CD, Majalah Info LINUX + DVD, CD Edubuntu Server : Pameran : 1 Meja + 2 Kursi, Lunch Biaya : - Rp. 100.000,- Early Bird dan Rp. 150.000,- H-2 (Peserta Seminar Demo Linux) - Rp. 500.000,- (Peserta Pameran) Peserta : Terbatas Informasi/ Pendaftaran : LP3T-NF Depok Jl. Margonda Raya No. 522 - Depok 16424 Telp (021) 7874223-4 Fax (021) 7874225 LP3T-NF Mampang Jl.. Mampang Prapatan X/4 - Jakarta Selatan Telp (021) 7975235, 7947115 Fax (021) 7901205 email: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan diri anda di lokasi diatas atau registrasi online disini atau download formulir. Catatan: *) Bila ada perubahan jadwal akan segera diumumkan. Last Updated ( Wednesday, 23 May 2007 )
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Sudahlah, tidak usah kita membicarakan kekurangan/kelemahan orang lain atau organisasi umat Islam, apalagi sampai menjelek-jelekan. Mereka itu kan saudara kita juga. Lebih baik kita mendoakan, semoga Allah mengampuni dan membimbing mereka. Siapa tahu dimata Allah mereka lebih baik dari kita. Lebih baik kita introspeksi diri, apa yang sudah kita lakukan untuk kebaikan umat ? Chae wrote: setuju Mba;) Pada prinsipnya kalau tidak salah dalam Islam itu lebih mementingkan untuk menghapus mudharatanya (effek negatif) daripada mengambil manfaat. Memberangus kafe2, tempat hiburan malam, tempat bilyar, berdemo dan menyerang kelompok ahmadiyah banyak mendatangkan mudharatanya (boro2 menghapus) jadi percuma walau dengan niat untuk mencari manfaat. Dan yang diusulkan Mba Mia, lebih banyak manghapus mudharat dan tentunya akan mendatangkan manfaat. Niat baik dengan cara salah akan tetap bernilai salah... Pada kenyataanya enggak ada bedanya FPI sama para pelacur:(( --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Banyak keluhan masyarakat ttg: - sampah - got mampet - DB, tipus - banjir Tolong dong FPI bantuin: - memilah sampah - bersiin got mampet - gebukin nyamuk DB - nanem pohon Mana expressiny :-) kan kegiatan di atas jauh lebih bermanfaat untuk semua orang dan syiar Islam ketimbang menyerang tempat hiburan, kafe bilyar, nyerang orang berdemo, ngerangsek Ahmadiyah... salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: Ini siapa ya? Kalo anda anggota FPI, tolong jelaskan dunks duduk perkaranya sampe FPI dituduh -- saya ulang, dituduh -- merusak sesuatu yang memang sudah rusak? Emang bener ya katanya tu FPI begitu krn aparat ga ada yang mau nanggepin keluhan masyarakat atas tempat2 rusak itu? Wah, kalo memang FPI sudah mengingatkan aparat dan meneruskan keluhan masyarakat tapi aparat tetep ga gubris ya ga salah juga ya FPI bantuin masyarakat ... ya kan? Nah, kalo ente bukan dari FPI, emang enta tahu persis kejadiannye? Pan kudu jelas tu ga bisa nuduh2 aje ... biar kate yang di tipi tu nunjukkin FPI lagi 'obrak-abrik' sarang maksiat ... ya kan tuh tipi kaga nongkrongin FPI dari awal, atau tanya2 ke warge yang laporannye didiemin tu aparat ... ya ga? Gimanee penontonnn ...? emang yakin enta punya mata, telinga ma hati nurani? ko yakin FPI emang ngerusak? mengkenye pake yang bener dong tu mata, telinga ma hati nurani, langsung liat ke te ka pe, jangan melototin tipi ame ngupingin radio yang ga pernah bisa fair kasih berita! kemane ajeee entee ... percaya ama media massa ko fanatik gituuu ...? nah ... sekarang jawab ya, anggota apa bukan? ditunggu ... salam, (kenalin, nama) satriyo (yang ga suka kalo sesama sodare difitnah ... swear deh!) ;-] --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Rani Kirana rani_kirana123@ wrote: ada orang yang punya mata..tapi tidak melihat punya telinga tapi tidak mendengar.. punya hati nurani tapi tertutup oleh kefanatikan.. loe kemane aje..sampe ndak tahu kalo FPI sering buat rusak- rusakan --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: kalau ada kafe buka, terus dirusak ada tempat bilyar buka, dirusak salam, -- wikan http://wikan.multiply.com http://wikan.multiply.com On 5/21/07, satriyo efikoe@ wrote: Di manapun main hakim sendiri memang tidak boleh, HARAM, tapi bagian mana dari tindakan FPI yang masuk kategori main hakim sendiri? No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.467 / Virus Database: 269.7.6/814 - Release Date: 5/21/2007 2:01 PM
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Yang kita kritik itu kelakuanya dan bukan kepada subjectnya;) justru dengan kritikan seperti ini menjadi sebuah sarana berkasih sayang... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Hendri [EMAIL PROTECTED] wrote: Sudahlah, tidak usah kita membicarakan kekurangan/kelemahan orang lain atau organisasi umat Islam, apalagi sampai menjelek-jelekan. Mereka itu kan saudara kita juga. Lebih baik kita mendoakan, semoga Allah mengampuni dan membimbing mereka. Siapa tahu dimata Allah mereka lebih baik dari kita. Lebih baik kita introspeksi diri, apa yang sudah kita lakukan untuk kebaikan umat ? Chae wrote: setuju Mba;) Pada prinsipnya kalau tidak salah dalam Islam itu lebih mementingkan untuk menghapus mudharatanya (effek negatif) daripada mengambil manfaat. Memberangus kafe2, tempat hiburan malam, tempat bilyar, berdemo dan menyerang kelompok ahmadiyah banyak mendatangkan mudharatanya (boro2 menghapus) jadi percuma walau dengan niat untuk mencari manfaat. Dan yang diusulkan Mba Mia, lebih banyak manghapus mudharat dan tentunya akan mendatangkan manfaat. Niat baik dengan cara salah akan tetap bernilai salah... Pada kenyataanya enggak ada bedanya FPI sama para pelacur:(( --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Banyak keluhan masyarakat ttg: - sampah - got mampet - DB, tipus - banjir Tolong dong FPI bantuin: - memilah sampah - bersiin got mampet - gebukin nyamuk DB - nanem pohon Mana expressiny :-) kan kegiatan di atas jauh lebih bermanfaat untuk semua orang dan syiar Islam ketimbang menyerang tempat hiburan, kafe bilyar, nyerang orang berdemo, ngerangsek Ahmadiyah... salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: Ini siapa ya? Kalo anda anggota FPI, tolong jelaskan dunks duduk perkaranya sampe FPI dituduh -- saya ulang, dituduh -- merusak sesuatu yang memang sudah rusak? Emang bener ya katanya tu FPI begitu krn aparat ga ada yang mau nanggepin keluhan masyarakat atas tempat2 rusak itu? Wah, kalo memang FPI sudah mengingatkan aparat dan meneruskan keluhan masyarakat tapi aparat tetep ga gubris ya ga salah juga ya FPI bantuin masyarakat ... ya kan? Nah, kalo ente bukan dari FPI, emang enta tahu persis kejadiannye? Pan kudu jelas tu ga bisa nuduh2 aje ... biar kate yang di tipi tu nunjukkin FPI lagi 'obrak-abrik' sarang maksiat ... ya kan tuh tipi kaga nongkrongin FPI dari awal, atau tanya2 ke warge yang laporannye didiemin tu aparat ... ya ga? Gimanee penontonnn ...? emang yakin enta punya mata, telinga ma hati nurani? ko yakin FPI emang ngerusak? mengkenye pake yang bener dong tu mata, telinga ma hati nurani, langsung liat ke te ka pe, jangan melototin tipi ame ngupingin radio yang ga pernah bisa fair kasih berita! kemane ajeee entee ... percaya ama media massa ko fanatik gituuu ...? nah ... sekarang jawab ya, anggota apa bukan? ditunggu ... salam, (kenalin, nama) satriyo (yang ga suka kalo sesama sodare difitnah ... swear deh!) ;-] --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Rani Kirana rani_kirana123@ wrote: ada orang yang punya mata..tapi tidak melihat punya telinga tapi tidak mendengar.. punya hati nurani tapi tertutup oleh kefanatikan.. loe kemane aje..sampe ndak tahu kalo FPI sering buat rusak- rusakan --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: kalau ada kafe buka, terus dirusak ada tempat bilyar buka, dirusak salam, -- wikan http://wikan.multiply.com http://wikan.multiply.com On 5/21/07, satriyo efikoe@ wrote: Di manapun main hakim sendiri memang tidak boleh, HARAM, tapi bagian mana dari tindakan FPI yang masuk kategori main hakim sendiri? No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.467 / Virus Database: 269.7.6/814 - Release Date: 5/21/2007 2:01 PM
[wanita-muslimah] Hukum--Re: Cerai halal atau haram?
Coba dilihat di Qs.33:51 (bukan di Qs.33:52). Saya coba tolong dikoreksi apakah benar peraturan tentang talak 3 harus diselingi nikah dengan orang lain adalah hasil fiqh?? Kedudukan sosial perempuan secara dalam nilai budaya kita berbeda dengan kedudukan perempuan arab pada waktu dulu hingga sekarang, jelas perangkat Mahar tidak 100% memiliki fungsi yang sama antara mahar di ranah budaya kita dengan mahar diranah budaya arab. Kedudukan yang setara antara laki-laki dan perempuan pada budaya ASLI kita membuat Mahar tidak berfungsi sebagai pelindung perempuan atau dalam kata lain tidak diperlukan tools serupa Mahar untuk melindungi kaum perempuan di Nusanta ini. Sehingga pada akhirnya Mahar hanya berupa sebuah simbol secara ritual saja. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagian mana dari Qs.33:52 yang buat ibu bisa memberi dasar bahwa perceraian sendiri bisa saja terhapus begitu saja dengan sebuah hubungan suami istri asal didasari dengan kerela-an kedua belah pihak. Jadi mau cerai-nyambung 1000 kali juga asal dua-duanya cucok..ya monggo bae. ...? Nalar pribadi atau ada rujukan lain yang akurat? Nah justru yang mahar simbolis ini yang salah kaprah. Islam menetapkan adanya mahar buat pere agar di antaranya [1] si lelaki lebih tanggung jawab dan menghargai si pere karena itu bisa jadi bukti keseriusan untuk mengarungi hidup bersama, more than just simbolism, dan [2] sebagai istri yang tidak wajib mencari nafkah tapi wajib dinafkahi, mahar adalah salah satu cara si pere/istri memastikan suaminya tidak begitu saja meninggalkan dia saat sudah 'bosan' (kdrt bo!). Maka wajar di beberapa negara timur tengah yang mayoritas muslim, mahar itu berupa rumah lengkap dengan isinya plus perhiasan. Lalu kenapa jadi digeser ke simbolis? Memang suami di sini (buat yang menganggap mahar itu simbolis) lebih tidak 'tegaan' dari suami di tempat lain? Meskipun si istri itu pengusaha sukses macam Khadijah ra, tetap saja mahar itu harus ada. Karena buat sosok macam beliau, jika memang memilih dipinang oleh lelaki yang sec finansial pas-pasan, sesuai sabda Rasul, nilai maharnya tentu kecil saja. Ala kulli hal, berpenghasilan besar atau tidak, mahar bukanlah simbolis. Dan sesuai sabda Rasul yang sama, makin kecil mahar makin menunjukkan trust si pere pada calon suami. Tinggal bagaimana suami membuktikan itu, di hadapan istri dan Allah! Jadi konyol saja buat mereka -- terutama yang berada, macam para seleb -- yang menentukan nilai mahar berdasar pada tanggal nikah. Pake tanggalan masehi pula bukan hijriah ...! hehehe satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae chairunisa_mahadewi@ wrote: saya pikir berdasarkan Qs.33:51 bahwa perceraian sendiri bisa saja terhapus begitu saja dengan sebuah hubungan suami istri asal didasari dengan kerela-an kedua belah pihak. Jadi mau cerai-nyambung 1000 kali juga asal dua-duanya cucok..ya monggo bae. Kalau istilah sunda na mah awet rajet...leres neng Aisya??;) Soal 3 kali cerai harus diselingi perempuan dan lelaki lain kalau tidak salah ini berupa fiqh yach??CMIIW. bentuk aturan yang demikian dibuat agar bisa melindungi perempuan dari permainan nafsu lelaki buaya darat pada zaman itu..soale jatah istri cuman 4 sedangkan keinginan bisa lebih. Nah buat perempuan silahkan mengajukan cerai dengan cara mengembalikan mahar, apalagi mahar dikita mah sesuatu yang simbolis sekedar seperangkat alat sholat dan duit ala kadarnya maka sudah syah bagi perempuan untuk mendapatkan hak menceraikan suaminya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Mas Dws, Kalo bicara soal hukum, terutama di Indonesia...and karena saya orang yang pesimis thdp hukum di Indonesia, memangnya Indonesia bisa nanggung apa soal konsekwensi nafkah, warisan, gogi, dll tsb?? Apa cuma caranya/ucapannya JK itu sbg tanggung jawab negara thdp kaum pere? Soal kawin siri yang marak di kawasan puncak?.. Hukum ..oh hukum, gimana kita bisa merasa aman nyaman kalo hukum gak tegak? coba aja tanah aja bisa banyak (ganda) sertifikatnya. Mules deeh bicara hukum. Lagi..lagi hukum, kalo hukum tegak, FPI gak bakalan main Hakim sendiri. [Bakalan main Hakim rame-rame...:-)] Tapi bener Mas, soal hakim yang gak mau memberi ijin kalo pasangan tsb masih sekamar/serumah. Saya pernah ngobrol sama seorang penasehat hukum menasehatkan kliennya yang mau mengajukan khulu' untuk pisah rumah kalau memang sudah bertekad akan bercerai...ya..krn alasan tsb. Karena suami kliennya itu gak mau menceraikan, jadi takutnya itu yang dijadikan alasan ke pengadilan untuk membatalkan khulu' si istri. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: talak model begini, ngga diakui oleh hukum (UU Perkawinan dan KHI). dalam proses
[wanita-muslimah] Re: Bermain
Kesukaan Hana bermain masak-masakan. Saya mengumpulkan daun-daun muda karena Saya suka bermakan daun-daun muda. salam kidding, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, agussyafii [EMAIL PROTECTED] wrote: Bermain Salahsatu bagian dalam hidup saya yang paling menyenangkan adalah bermain dengan Hana putri kami. Kesukaan Hana bermain masak- masakan. Saya mengumpulkan daun-daunan. Hana dengan gayanya ngikutin ibunya memasak. Dia gunakan tangan mungilnya untuk mengulek dengan batu. Tingkah lakunya terlihat lucu dan menggemaskan. Seolah dengan sigapnya, dia melakukan dengan sungguh-sungguh. Hari berlalu begitu cepat. Sungguh mengasyikkan bermain dengan Hana. Liburan 4 hari masih juga terasa kurang. Sebab kebahagiaan Hana adalah kebahagiaan bagi kami sebagai orang tua. Wassalam, agussyafii == Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui http://agussyafii.blogspot.com dan sms 0888 176 48 72 ==
[wanita-muslimah] Hukum--Re: Cerai halal atau haram?
Saya mencoba menolong untuk mengoreksi pendapat perceraian sendiri bisa saja terhapus begitu saja dengan sebuah hubungan suami istri asal didasari dengan kerela-an kedua belah pihak. Jadi mau cerai- nyambung 1000 kali juga asal dua-duanya cucok..ya monggo bae. Baca juga ayat sebelumnya, yaitu QS33:50 wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Coba dilihat di Qs.33:51 (bukan di Qs.33:52). Saya coba tolong dikoreksi apakah benar peraturan tentang talak 3 harus diselingi nikah dengan orang lain adalah hasil fiqh?? Kedudukan sosial perempuan secara dalam nilai budaya kita berbeda dengan kedudukan perempuan arab pada waktu dulu hingga sekarang, jelas perangkat Mahar tidak 100% memiliki fungsi yang sama antara mahar di ranah budaya kita dengan mahar diranah budaya arab. Kedudukan yang setara antara laki-laki dan perempuan pada budaya ASLI kita membuat Mahar tidak berfungsi sebagai pelindung perempuan atau dalam kata lain tidak diperlukan tools serupa Mahar untuk melindungi kaum perempuan di Nusanta ini. Sehingga pada akhirnya Mahar hanya berupa sebuah simbol secara ritual saja. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: Bagian mana dari Qs.33:52 yang buat ibu bisa memberi dasar bahwa perceraian sendiri bisa saja terhapus begitu saja dengan sebuah hubungan suami istri asal didasari dengan kerela-an kedua belah pihak. Jadi mau cerai-nyambung 1000 kali juga asal dua- duanya cucok..ya monggo bae. ...? Nalar pribadi atau ada rujukan lain yang akurat? Nah justru yang mahar simbolis ini yang salah kaprah. Islam menetapkan adanya mahar buat pere agar di antaranya [1] si lelaki lebih tanggung jawab dan menghargai si pere karena itu bisa jadi bukti keseriusan untuk mengarungi hidup bersama, more than just simbolism, dan [2] sebagai istri yang tidak wajib mencari nafkah tapi wajib dinafkahi, mahar adalah salah satu cara si pere/istri memastikan suaminya tidak begitu saja meninggalkan dia saat sudah 'bosan' (kdrt bo!). Maka wajar di beberapa negara timur tengah yang mayoritas muslim, mahar itu berupa rumah lengkap dengan isinya plus perhiasan. Lalu kenapa jadi digeser ke simbolis? Memang suami di sini (buat yang menganggap mahar itu simbolis) lebih tidak 'tegaan' dari suami di tempat lain? Meskipun si istri itu pengusaha sukses macam Khadijah ra, tetap saja mahar itu harus ada. Karena buat sosok macam beliau, jika memang memilih dipinang oleh lelaki yang sec finansial pas-pasan, sesuai sabda Rasul, nilai maharnya tentu kecil saja. Ala kulli hal, berpenghasilan besar atau tidak, mahar bukanlah simbolis. Dan sesuai sabda Rasul yang sama, makin kecil mahar makin menunjukkan trust si pere pada calon suami. Tinggal bagaimana suami membuktikan itu, di hadapan istri dan Allah! Jadi konyol saja buat mereka -- terutama yang berada, macam para seleb -- yang menentukan nilai mahar berdasar pada tanggal nikah. Pake tanggalan masehi pula bukan hijriah ...! hehehe satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae chairunisa_mahadewi@ wrote: saya pikir berdasarkan Qs.33:51 bahwa perceraian sendiri bisa saja terhapus begitu saja dengan sebuah hubungan suami istri asal didasari dengan kerela-an kedua belah pihak. Jadi mau cerai-nyambung 1000 kali juga asal dua-duanya cucok..ya monggo bae. Kalau istilah sunda na mah awet rajet...leres neng Aisya??;) Soal 3 kali cerai harus diselingi perempuan dan lelaki lain kalau tidak salah ini berupa fiqh yach??CMIIW. bentuk aturan yang demikian dibuat agar bisa melindungi perempuan dari permainan nafsu lelaki buaya darat pada zaman itu..soale jatah istri cuman 4 sedangkan keinginan bisa lebih. Nah buat perempuan silahkan mengajukan cerai dengan cara mengembalikan mahar, apalagi mahar dikita mah sesuatu yang simbolis sekedar seperangkat alat sholat dan duit ala kadarnya maka sudah syah bagi perempuan untuk mendapatkan hak menceraikan suaminya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Mas Dws, Kalo bicara soal hukum, terutama di Indonesia...and karena saya orang yang pesimis thdp hukum di Indonesia, memangnya Indonesia bisa nanggung apa soal konsekwensi nafkah, warisan, gogi, dll tsb?? Apa cuma caranya/ucapannya JK itu sbg tanggung jawab negara thdp kaum pere? Soal kawin siri yang marak di kawasan puncak?.. Hukum ..oh hukum, gimana kita bisa merasa aman nyaman kalo hukum gak tegak? coba aja tanah aja bisa banyak (ganda) sertifikatnya. Mules deeh bicara hukum. Lagi..lagi hukum, kalo hukum tegak, FPI gak bakalan main Hakim sendiri. [Bakalan main Hakim rame-rame...:-)] Tapi bener Mas, soal hakim yang gak mau memberi ijin kalo pasangan tsb masih sekamar/serumah. Saya pernah ngobrol
[wanita-muslimah] Fw: [anggotaicmi] Fw: BELIEVE IT OR NOT
---Original Message--- From: M. Fadhol Date: 23-05-2007 10:45:57 To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [anggotaicmi] Fw: BELIEVE IT OR NOT Contact Address: Mamoon Al-Azami, Community Development Specialist Special Assistance and Scholarship Programme Office IDB, P O Box 5925, Jeddah 21432, Saudi Arabia Tel: (00-966-2) 646-6831 [Direct]; 646-6835 [Message] Fax: (00-966-2) 646-6887 or 646-7081 [Attn: Mamoon] Mobile: +966 50 890 4180 Web E-mail: [EMAIL PROTECTED] 05/21/2007 03:12 PM Believe it or not... 1. Total World Population: 6.5 Billion 2. Total Muslims in the world : 2 Billion 3. Total Smokers in the world : 1.15 billion 4. Total Muslim smokers in the world :400 million 5. Largest Cigarette maker is Phillip Morris 6. Phillip Morris donates 12% profits to Israel 7. Total Muslim money to Morris $800 million DAILY 8. Average profit margin is 10% 9. Average profit for Morris is $80 million DAILY 10. Thus $9.6 million of Muslim money goes to Israel every single DAY yes DAY!!! Pass this on to all the Muslims you can and make then aware of what is going on against us, don't help funding the Jews to kill our brothers. May ALLAH forgive us all? AL-Furqan Youth Association (AL-FYA) 12/A, Nachchaduwa Anuradhapura Sri Lanka E-Mail - [EMAIL PROTECTED] Islamic Development Bank Group e-mail Disclaimer: (http://www.isdb.org/irj/go/km/docs/documents/email_disclaimer.html ) Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov - Say No to Hate Crimes, Say no to Racism, Say No to Islamophobia
Mas Wikan : saya sendiri juga belum pernah ketemu sama Nabi Muhammad lha yang saya dapat cerita tentang beliau juga cuma jarene kok. jarene pak ustadz ini, jarene pak guru itu. saya pikir kok agama itu isinya sebenarnya cuma jarene ya :) Jano - ko : Wah punten nich mas wikan, jadi mas wikan baru taraf mikir tho ?, belum nglakoni ya mas ? hehehehehe. Mau zakat mikir dulu, mau menolong orang mikir dulu, mau mengadopsi anak yatim mikir dulu, lha kapan nglakoninya ? :) Any way, kita bersama sudah nglakoni diskusi di WM, berbagi ilmu, gimana asyik kan ? lain rasanya kalau kita cuma berimaginasi diskusi di WM, pasti dech enggak asyoi. Dicoba dulu mas, nglakoni, mencintai Kanjeng Nabi Muhammad dengan tulus ikhlas siapa tahu nanti mas Wikan diberi kelebihan oleh Yang Maha Kuasa, sehingga nanti yang dirasakan bukan lagi jarene tapi merasakan. :) Begitu dulu Salam --oo0oo-- Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: lha memang jarene kok mas jano ... karena jarene itu bisa lebih mantep ketimbang kenyataannya. jadi kalo mas jano dibilang jarene ganteng ... musti bangga lho soalnya saya belum pernah ketemu sama mas jano ... saya sendiri juga belum pernah ketemu sama Nabi Muhammad lha yang saya dapat cerita tentang beliau juga cuma jarene kok. jarene pak ustadz ini, jarene pak guru itu. saya pikir kok agama itu isinya sebenarnya cuma jarene ya :) (buat yang tidak mengerti bahasa jawa, jarene itu artinya katanya) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/23/07, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Wikan : Selama ini Islam dibilang diidentikkan dengan kekerasan dan terorisme. -- Jano - ko : Mohon sumbernya dong mas, siapa yang bilang begitu, sebutkan siapa saja yang mengatakan Islam seperti yang mas sebutkan diatas. Dimohon jawabannya jangan berbunyi jarene atau katanya. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Singapura dan Hilangnya Kedaulatan Wilayah NKRI
Quote: .. Perjanjian bidang pertahanan, kata Presiden, merupakan kelanjutan kerja sama sebelumnya yang telah terjalin kokoh, namun cakupannya lebih luas, tepat dan dengan keuntungan lebih nyata. Paling tidak, menurut Kepala Negara, Indonesia bisa mengetahui perkembangan teknologi militer modern yang dimiliki Singapura dan memanfaatkan fasilitas yang ada di negara itu. Selain itu, Singapura akan membangun infrastruktur di tempat latihan yang memakai wilayah RI. Pernyataan senada juga disampaikan Menhan Juwono. .. Dulu waktu publik belum paham apa sih isi perjanjian 'ekstradisi', sebagian pihak tersenyum (bahkan mungkin bangga) telah berhasil 'memaksa' Singapura mendukung upaya ekstradisi.. Malah, bisa jadi ini akan menjadi 'prestasi' yang patut dibanggakan sebagai kampanye keberhasilan, suatu waktu kelak.. Kalau bagus, bos donk yang harus muncul (bahkan mengklaim).. Tapi begitu 'ketahuan' jeroannya, giliran anak buah yang harus maju.. :-( Komentar yang saya tulis ini (bagus buat bos, jelek anak buah yang berkorban) rasanya pernah masuk ke milis ini.. Tapi mungkin waktu itu dicap sebagai sikap serba curiga-an atau apalah namanya.. Nyatanya, sampai saat ini belum ada perubahan.. sama saja.. mirip gaya ORBA.. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K -- Oleh Ema Sukarelawanto Kontributor Bisnis Indonesia http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127_dad=portal30_schema=PORTAL30vnw_lang_id=2ptopik=A01cdate=28-APR-2007inw_id=522648 Akhir 'bulan madu' koruptor Agaknya, para koruptor yang kabur ke Singapura bakal tidak tenang. Pasalnya, bulan madu sudah berakhir. Betapa tidak? Petinggi negara kota itu bisa menjamin pengembalian aset koruptor ke pangkuan Ibu Pertiwi karena Singapura memiliki peraturan pengembalian aset-aset seperti itu. Kerahasiaan bank bukan untuk melindungi kriminal. Itu semua bisa dilakukan lantaran Indonesia dan Singapura telah menandatangani perjanjian ekstradisi yang berlangsung di Istana Tampaksiring, Gianyar, Bali, kemarin. Rusa-rusa yang tengah menghirup udara di sore yang cerah di Istana Tampaksiring menjadi saksi dari tekad kedua negara. Sebuah perjanjian yang telah ditunggu-tunggu selama tak kurang dari tiga dekade, dan dikebut pembahasannya sejak dua tahun terakhir melalui sembilan kali pertemuan. Penandatanganan perjanjian ekstradisi dilakukan Menlu Hasan Wirayuda dan Menlu Singapura George Yeo. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Singapura Lee Hsien Loong ikut hadir menyaksikan dengan wajah berseri-seri. Bersama perjanjian itu, ditandatangani pula kerja sama pertahanan kedua negara yang diteken Menhan Juwono Sudarsono dan rekannya dari Singapura, Teo Chee Hean. Sedangkan kerangka aturan tentang daerah latihan militer ditandatangani Panglima TNI Jenderal Djoko Suyanto dan Commander of Chief Singapura Desmond Kwek. .. Perjanjian bidang pertahanan, kata Presiden, merupakan kelanjutan kerja sama sebelumnya yang telah terjalin kokoh, namun cakupannya lebih luas, tepat dan dengan keuntungan lebih nyata. Paling tidak, menurut Kepala Negara, Indonesia bisa mengetahui perkembangan teknologi militer modern yang dimiliki Singapura dan memanfaatkan fasilitas yang ada di negara itu. Selain itu, Singapura akan membangun infrastruktur di tempat latihan yang memakai wilayah RI. Pernyataan senada juga disampaikan Menhan Juwono. Ketika dimintai komentarnya saat tengah menikmati gerak-gerik rusa di halaman Istana Tampaksiring, Mensesneg Yusril Ihza Mahendra mengatakan perjanjian ekstradisi tersebut pada dasarnya serupa dengan yang telah diteken Jakarta dengan negara lain. Namun, yang spesifik dari perjanjian esktradisi ini berlaku surut 15 tahun. .. Tapi politisi Senayan tampaknya bersemangat menindaklanjuti. Buktinya, Theo L. Sambuaga, anggota DPR yang juga hadir di Tampaksiring, berjanji secepatnya meratifikasi perjanjian tersebut. Kini, harapan banyak orang adalah kekayaan negara yang digondol ke Singapura bisa segera kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. ([EMAIL PROTECTED]redaksi%40bisnis.co.id ) On 5/23/07, HINU E. SAYONO [EMAIL PROTECTED] wrote: Pada awal tahun 1990-an, ketika berada di provinsi Riau, saya melihat banyak pilot dari angkatan Udara Republik Singapura berada di satu tempat di sana. Kebetulan saya ditemani seorang Kepala Kanwil satu Departemen yang kebetulan adalah adalah seorang perwira TNI-AD berpangkat Kolonel. Ketia saya bertanya tentang keberadaan para pilot AU Republik SIngapura tersebut kepada temanku, dia menjawab dengan entengnya bahwa RI menyewakan satu daerah di provinsi Riau kepada AU negara tetangga tersebut untuk latihan menembak. Lho?, saya kaget bukan alang kepalang. Ternyata sekarang hal itu ditingkatkan oleh Pemerintahan SBY-MJK dengan memberikan kesempatan kepada AU negara tetangga itu untuk latihan menembakkan peluru kendali. Ditambah dengan kelihaian para pejabat Pemerintah dan para pedagang, pasir Indonesia dijual pula kepada Singapura, yang tentu saja menambah wilayah kedaulatan Republik Singapura dan, tentu saja,
Re: [wanita-muslimah] Fw: [anggotaicmi] Fw: BELIEVE IT OR NOT
kesimpulannya apa pak? jangan merokok Phillip Morris? kalau Gudang Garam, Djarum itu groupnya Phillip Morris bukan? apakah ada pabrik rokok yang islami dan mensupport perjuangan pejuang Palestina, misalnya? salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/23/07, Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] wrote: Believe it or not... 1. Total World Population: 6.5 Billion 2. Total Muslims in the world : 2 Billion 3. Total Smokers in the world : 1.15 billion 4. Total Muslim smokers in the world :400 million 5. Largest Cigarette maker is Phillip Morris 6. Phillip Morris donates 12% profits to Israel 7. Total Muslim money to Morris $800 million DAILY 8. Average profit margin is 10% 9. Average profit for Morris is $80 million DAILY 10. Thus $9.6 million of Muslim money goes to Israel every single DAY yes DAY!!! Pass this on to all the Muslims you can and make then aware of what is going on against us, don't help funding the Jews to kill our brothers. May ALLAH forgive us all?
[wanita-muslimah] OOT:Ditilang minta aja SLIP BIRU
From: David [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 22, 2007 3:03 PM To: Undisclosed-Recipient:; Subject: Kalau Ditilang, Minta aja Slip Biru! Subject: Fw: Kalau Ditilang, Minta aja Slip Biru! Info for you guys! Semoga bermanfaat... Guys... Sekedar info nih. Kalau kena tilang, langsung minta aja Slip Biru. Polisi Lalulintas itu punya 2 slip. Slip Merah dan Slip Biru. Kalau Slip Merah, berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan dan mau membela diri secara hukum. Kalau kita dapat Slip Merah, berarti kita akan disidang. Dan SIM kita harus kita ambil di pengadilan setempat. Tapi ngerti sendiri kan prosesnya? Nguantri yg panjang bgt. Belom lagi calo2 yang bejibun. Tetapi kalau Slip Biru kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. kita tinggal transfer dana ke nomer rekening tertentu (BNI kalo ga salah). Abis gitu kita tinggal bawa bukti transfer untuk di tukar dengan SIM kita di kapolsek terdekat dimana kita ditilang. Misalnya, kita ditilang di Perempatan Mampang-Kuningan, kita tinggal ambil SIM kita di Polsek Mampang. Dan denda yang tercantum dalam KUHP Pengguna Jalan Raya itu tidak melebihi Rp. 50.000,- dan dananya Resmi, masuk ke Kas Negara. Jadi, kalau ada Polantas yang sampe minta undertable Rp. 75.000,- atau Rp. 100.000,- Biasanya di Bunderan HI arah Imam Bonjol tuh, (sorry) but it's Bu**S**t! Masuk kantong sendiri. Trust me guys, I've been doing this before. Waktu kena tilang di Bundaran Kebayoran (Ratu Plaza). Saya memotong garis marga. Karena dari arah senopati sebelumnya saya berfikir untuk ke arah Senayan, tetapi di tengah jalan saya berubah pikiran untuk lewat sudirman saja. Dan saya memotong jalan. Saya berhenti di lampu merah arah sudirman. Dan tiba-tiba Seorang polisi menghampiri dan mengetok kaca mobil. Dia tanya, apa saya tau kesalahan saya? Ya saya bilang nggak tau. Trus dia bilang kalau saya memotong Garis Marga. Saya cuman bilang, masa sih pak? saya nggak liat. Maafin deh pak. Tapi dia ngotot meminta SIM saya. Alhasil saya harus berhenti sejenak untuk bernegosiasi. Dia meminta Rp. 70.000,-. Dengan alasan, kawasan itu adalah Kawasan Tertib Lalulintas. Nyetir sambil nelfon aja ditilang mbak!. Dia bilang gitu. Saya kembali ke mobil, dan berbicara sama teman saya yang kebetulan menemani perjalanan saya. Teman saya bilang, Udah kasih aja Rp. 20.000,- kalo ga mau loe minta Slip Biru aja. Dengan masih belum tau apa itu Slip Biru, saya kembali menghampiri pak polisi sambil membawa uang pecahan Rp. 20.000,-. Pak, saya cuman ada segini. Si polisi dengan arogannya berkata, Yaahh.. segitu doang sih buat beli kacang juga kurang mbak. Sambil tertawa melecehkan dengan teman2nya sesama `Polisi Penjaga`. Ya udah deh pak, kalo gitu tilang aja. Tapi saya minta Slip yang warna Biru ya pak!. Seketika saya melihat raut wajah ketiga polisi itu berubah. Dan dengan nada pelan salah satu temannya itu membisikkan, tapi saya masih mendengar karna waktu itu saya berada di dalam pos. Ya udah, coba negoin lagi, kalo ga bisa ga papalah. Penglaris, Mangsa Pertama. Hahahaha Sambil terus mencoba ber-nego. Akhirnya saya yang menjadi pemenang dalam adu nego tersebut. Dan mereka menerima pecahan Rp. 20.000,- yang saya tawarkan dan mengembalikan SIM saya. Dalam perjalanan, teman saya baru menjelaskan apa itu Slip Biru. So, kalo ditilang. Minta Slip Biru aja ya! Kita bisa membayangkan dong, bagaimana wajah sang polantas begitu kita bilang, Saya tilang aja deh pak, Saya mengaku salah telah menerobos lampu merah.Tolong Slip Biru yah!. Pasti yang ada dalam benak sang polisi Yaahh... ngga jadi panen deh gue... Drive Save, Drive Carefully, Cheers,
[wanita-muslimah] Hukum--Re: Cerai halal atau haram?
Mba Rita...ini Berita yang sangat mengiris hati nurani kita dan melukai rasa keadilan kita... Mahar pada masyrakat Nabi merupakan satu bentuk perlindungan bagi perempuan yang berupa modal kalau boleh dibilang Mahar merupakan satu cara untuk membuat perempuan bisa memiliki kemandirian ekonomi. Seorang perempuan yang berani melakukan khulu atau mengembalikan mahar di anggap sudah mampu mandiri secara ekonomi tanpa di sokong oleh beraadaan mahar. Tapi di berbagai ayat banyak anjuran untuk tetap memberikan mahar sebagai pemberian yang tidak boleh di ambil lagi. Dalam pernikaan,Qur'an sangat menitik beratakan kesamaan dan persamaan derajat. Dengan samaan dan persamaan derajat akan memberikan keadilan kepada kedua belah pihak dan kesamaan hak dalam menentukan pilihan. Yang sial itu perempuan kita yang hidup dalam kontaminasi budaya arab. Mahar cuman dijadikan simbol, kedudukan disamakan dengan perempuan arab dan dijajah secara ekonomibanyak sekali perempuan Indonesia yang bernasib sama dgn Ibu Tasbirah --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: kalo menurut saya, Perempuan, terutama yang tidak punya akses ekonomi, sangat sulit mendapatkan hak tersebut. Selain tidak tahu, juga seringkali tidak berani...:-(( Kemarin saya baca berita tentang Ny Tasbirah, istri muda seorang guru ngaji (fakta ini saya baca di Koran Tempo, tapi tidak berani disebutkan oleh Kompas dan Jkt Post, sori, saya tidak baca media yang lain :-))) bernama Pak Anwar. Bu Birah ini belum selesai masa nifas, dia menolak diajak ML suaminya sehingga si suami marah dan, masya Allah, membakarnya. Kemarin Ny Tasbirah diberitakan wafat... Sebelumnya, Bu Tasbirah yang kesulitan biaya (keluarga Pak Anwar yang kaya itu tak mau menanggung biaya RS karena keluarga Bu Birah melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan si guru ngaji kini ditahan) terpaksa berobat jalan padahal dokter belum sepenuhnya mengijinkan ia pulang. Dengan alasan biaya pula, Bu Birah ini dirawat di rumah yang rawan terjadinya infeksi (PCMIIW). Dan terbukti, hari Minggu malam Bu Birah dilarikan kembali ke RS karena demam tinggi dan esoknya wafat. Innalilahi wa inna ilaihi rajiun. Yang membuat saya sedih, Bu Birah ini, ketika kembali ke rumah, TIDAK BERANI menggugat cerai suami durjananya itu slm, rita
[wanita-muslimah] Hukum--Re: Cerai halal atau haram?
Qs.33:50 kehususan yang memang hanya untuk apa yang dipaparkan pada Qs.33:50 saja;)) Kalau tidak Qs.65:1 juga pengkhususan... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya mencoba menolong untuk mengoreksi pendapat perceraian sendiri bisa saja terhapus begitu saja dengan sebuah hubungan suami istri asal didasari dengan kerela-an kedua belah pihak. Jadi mau cerai- nyambung 1000 kali juga asal dua-duanya cucok..ya monggo bae. Baca juga ayat sebelumnya, yaitu QS33:50 wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae chairunisa_mahadewi@ wrote: Coba dilihat di Qs.33:51 (bukan di Qs.33:52). Saya coba tolong dikoreksi apakah benar peraturan tentang talak 3 harus diselingi nikah dengan orang lain adalah hasil fiqh?? Kedudukan sosial perempuan secara dalam nilai budaya kita berbeda dengan kedudukan perempuan arab pada waktu dulu hingga sekarang, jelas perangkat Mahar tidak 100% memiliki fungsi yang sama antara mahar di ranah budaya kita dengan mahar diranah budaya arab. Kedudukan yang setara antara laki-laki dan perempuan pada budaya ASLI kita membuat Mahar tidak berfungsi sebagai pelindung perempuan atau dalam kata lain tidak diperlukan tools serupa Mahar untuk melindungi kaum perempuan di Nusanta ini. Sehingga pada akhirnya Mahar hanya berupa sebuah simbol secara ritual saja. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: Bagian mana dari Qs.33:52 yang buat ibu bisa memberi dasar bahwa perceraian sendiri bisa saja terhapus begitu saja dengan sebuah hubungan suami istri asal didasari dengan kerela-an kedua belah pihak. Jadi mau cerai-nyambung 1000 kali juga asal dua- duanya cucok..ya monggo bae. ...? Nalar pribadi atau ada rujukan lain yang akurat? Nah justru yang mahar simbolis ini yang salah kaprah. Islam menetapkan adanya mahar buat pere agar di antaranya [1] si lelaki lebih tanggung jawab dan menghargai si pere karena itu bisa jadi bukti keseriusan untuk mengarungi hidup bersama, more than just simbolism, dan [2] sebagai istri yang tidak wajib mencari nafkah tapi wajib dinafkahi, mahar adalah salah satu cara si pere/istri memastikan suaminya tidak begitu saja meninggalkan dia saat sudah 'bosan' (kdrt bo!). Maka wajar di beberapa negara timur tengah yang mayoritas muslim, mahar itu berupa rumah lengkap dengan isinya plus perhiasan. Lalu kenapa jadi digeser ke simbolis? Memang suami di sini (buat yang menganggap mahar itu simbolis) lebih tidak 'tegaan' dari suami di tempat lain? Meskipun si istri itu pengusaha sukses macam Khadijah ra, tetap saja mahar itu harus ada. Karena buat sosok macam beliau, jika memang memilih dipinang oleh lelaki yang sec finansial pas-pasan, sesuai sabda Rasul, nilai maharnya tentu kecil saja. Ala kulli hal, berpenghasilan besar atau tidak, mahar bukanlah simbolis. Dan sesuai sabda Rasul yang sama, makin kecil mahar makin menunjukkan trust si pere pada calon suami. Tinggal bagaimana suami membuktikan itu, di hadapan istri dan Allah! Jadi konyol saja buat mereka -- terutama yang berada, macam para seleb -- yang menentukan nilai mahar berdasar pada tanggal nikah. Pake tanggalan masehi pula bukan hijriah ...! hehehe satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae chairunisa_mahadewi@ wrote: saya pikir berdasarkan Qs.33:51 bahwa perceraian sendiri bisa saja terhapus begitu saja dengan sebuah hubungan suami istri asal didasari dengan kerela-an kedua belah pihak. Jadi mau cerai-nyambung 1000 kali juga asal dua-duanya cucok..ya monggo bae. Kalau istilah sunda na mah awet rajet...leres neng Aisya??;) Soal 3 kali cerai harus diselingi perempuan dan lelaki lain kalau tidak salah ini berupa fiqh yach??CMIIW. bentuk aturan yang demikian dibuat agar bisa melindungi perempuan dari permainan nafsu lelaki buaya darat pada zaman itu..soale jatah istri cuman 4 sedangkan keinginan bisa lebih. Nah buat perempuan silahkan mengajukan cerai dengan cara mengembalikan mahar, apalagi mahar dikita mah sesuatu yang simbolis sekedar seperangkat alat sholat dan duit ala kadarnya maka sudah syah bagi perempuan untuk mendapatkan hak menceraikan suaminya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Mas Dws, Kalo bicara soal hukum, terutama di Indonesia...and karena saya orang yang pesimis thdp hukum di Indonesia, memangnya Indonesia bisa nanggung apa soal konsekwensi nafkah, warisan, gogi, dll tsb?? Apa cuma caranya/ucapannya JK itu sbg tanggung jawab negara thdp kaum pere? Soal kawin siri yang marak di kawasan puncak?.. Hukum ..oh hukum, gimana kita bisa merasa aman nyaman kalo hukum gak
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Peta Perokok di Kalangan Anggota Legislatif
Mba' Mei dan Mba' Mia, Kebetulan saya ada teman yang koleksi merek rokok dan korek api dari berbagai pelosok Indonesia, karena teman ini pula lah saya sering dititipi rokok-rokok unik kalau lagi traveling. Yang menarik saat ke pedalaman Mentawai, saya memperhatikan rata-rata masyarakat di sana - yang di dalam hutan - menghisap rokok merek Sory Mas (Sepertinya plesetan dari Surya Mas, hehehe). Setelah saya baca bungkusnya, rokok tersebut di produksi dari Malang, Jawa Timur. Teman yang kolektor tadi pun menjelaskan bahwa ada sekitar 650 lebih rokok produksi daerah di seluruh Indonesia, mayoritas diproduksi dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, namun penyebarannya memang bisa sampai kemana-mana. Nah di Aceh, saya belum lama ini menemukan dua merek rokok yang memang tertulis Rokok NAD, tetapi dari bungkusnya tidak tertulis lokasi asli darimana asal produksinya. Setahun lalu saya sempat menanyakan ke beberapa warung rokok di Banda Aceh, apakah ada produksi rokok asli dari aceh, dan jawabannya tidak ada, tapi ternyata tetap ada juga merek rokok yang khusus di sajikan untuk masyarakat NAD:)) Wassalam Lestari --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Mia, Itu rokok palsu dibikin di RRC. Salam l.meilany - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 1:35 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Peta Perokok di Kalangan Anggota Legislatif Kalo jalan ke daerah2, ada merek2 rokok yang lucu2, yang kalau sepintas lalu gambar dan tulisannya mirip (meniru) rokok2 beken dalam maupun luar negeri. harganya murah banget, 2000-5000 sebungkus. salam Mia
Re: [wanita-muslimah] Pribahasa (Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov)
Halowww lagi mba Rita..:D Makasih untuk koreksiannya, salam aja untuk guru cakepnya hehehe, dulu guru bahasa Indonesia saya itu ibu-ibu yang galak banget, disuruh ngapalin aja, bosenin, bukannya praktek nulis surat cinta gitu or bikin cerpen cinta..:) Balik lagi ke FPI, apa peribahasa itu cucoks untuk organisasi ini? Apakah selama ini FPI adalah susu yang banyak sekali melakukan kebaikan untuk membantu umat Islam lalu pernah melakukan satu kali aja kekerasan sebagai satu titik nila (bukan banyak kekerasan), lalu yang keinget sama orang-orang itu kekerasannya begitchu? salam Aisha --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak, itu sebabnya ada pepatah - nilai setitik, rusak susu sebelanga (cmiiw, bahasa Indonesia saya jelek..:), Halo Mbak Ai...:-)) Kebetulan bahasa Indonesia itu pelajaran favorit saya, soale gurunya cakep :-)) Pepatah yang benar itu Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Jadi ada air susu sebelangga yang jadi mubazir tak bisa dipergunakan karena tercemar oleh nila yang hanya setitk itu. Begicu...:-))). [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Pak Satriyo, Kok mba Rita disebut yang fokus ke anda? Dulu mba Rita banyak ngobrol dengan pak Jano, apa anda itu pak Jano yang punya nama Sutiyoso juga? Yang jelas mba Rita ini anggota lam sekali dari WM ini, sebelum pak Satriyo masuk, dan sebelum saya masuk. Dulu sekitar 5-6 tahun yang lalu saya hanya membaca WM, saya mulai berani nulis di WM juga karena salah satunya saya tertarik dengan pendapat-pendapat mba Rita dan ternyata ngobrolnya mba Rita enak sekali selain saya tertarik dengan karya2 blio yang OK buangetsss. Memang beberapa bulan ini mba Rita jarang milisan, tapi blio yang lebih lama dari keanggotaan anda dulu sering kok nulis atau posting artikel bagus. Yang saya tahu, media massa itu ada yang cetak selain yang elektronik. Yang cetak misalnya koran, tabloid, majalah, dll. Yang elektronik itu, yang di radio dan di internet. Hidayatullah itu bukannya majalah? Seperti Kompas, Media Indonesia, Republika, Pikiran Rakyat, Femina, Nova, dll ada yang cetak dan ada yang versi cybernya, Hidayatullah juga bukannya ada yang cetak dan cybernya? Jika iya, masuk media massa juga dwonksss...:) Saya pakai pertanyaan ini karena saya bukan pembaca Hidayatullah cetak ataupun di internetnya, kecuali mungkin sebagian yang diposting teman-teman disini. Jadi kalau pak Satriyo memfwd artikel Hidayatullah, maka anda tidak meragukan kredibilitas media massa, padahal anda kan katanya ragu dengan media massa, atau anda hanya percaya Hidayatullah dan tidak percaya media massa lainnya? Pak, yang dimasalahkan mba Rita bukan apakah artikel yang anda kirim itu dari Hidayatullah atau bukan, tapi jika H itu media massa maka anda juga mengirim artikel dari media massa..:) Yang namanya kemewahan itu bukan dari segi nilai uang saja, tapi jika kita sibuk maka kita sulit untuk milisan, atau jika pekerjaan kita ke tempat dimana tidak ada akses internet maka milisan itu sesuatu yang mewah. Misalnya saya masuk ke pedalaman untuk satu pekerjaan, tidak ada akses internet, yang ada hanya hutan dan orang-orang dari suku terasing, internet atau milisan itu satu kemewahan. Indonesia itu kan bukan hanya Jakarta tuh pak yang dimana-mana gampang ngakses internet...:) Waktu untuk hidup ini kan terbatas dan lurus tidak akan kembali lagi, tidak mungkin jika waktu yang ada hanya dihabiskan untuk milisan, mana untuk kegiatan lainnya? Bukankah Islam mengajarkan keseimbangan antara kegiatan untuk duniawi dan akhirat, untuk keluarga dan non keluarga, untuk beristirahat dan bekerja, untuk melakukan berbagai ibadah dan tidak untuk milisan saja? memangnya pak Satriyo lebih banyak menghabiskan waktu untuk milisan dibanding untuk bekerja, untuk mendidik anak, untuk membimbing istri, dll?...:) salam Aisha From : Satriyo Rita saja dulu kan rita yang fokus nya ke conter untuk saya ... ya? Lho saya kan nurut apa yang rita bilang bahwa yang saya forward itu adalah media massa, padahal yang saya tahu media massa bukan spt itu. Gimana dong? Coba lihat kutipan dari postingan anda, Kalo Anda meragukan kredibilitas media massa, maka gugur jugalah kredibilitas semua posting Anda yang BERUPA forward artikel media massa. Padahal saya tidak mengambil dari media massa manapun, tapi dari situs online. Entah ya mungkin saya katro jadi ga tau kalo situs online juga masuk media massa. Nah karena asumsi saya bahwa anda memasukkan sumber dunia maya sebagai bentuk media massa maka wajar saya katakan Nah karena menurut anda, yang saya forward dari milis lain itu masuk kategori 'media massa' maka apa yang anda sampaikan karena juga menggunakan jalur 'media massa' ya bagi saya tidak kredibel dan tidak perlu saya tanggapi ... hehehe Nah kalo soal Hidayatullah, yang jelas saja jadi gak salah paham. Tentu yang saya kutip saya cantumkan sumbernya tapi apakah berarti itu MURNI hasil reportasi situs Hidayatullah.com atau dari media lain? Coba teliti. Dan yang saya tegaskan adalah bahwa saya memforward tidak hanya dari satu situs itu. Banyak atau sebagian besar, ya itu relatif, apalagi jika memang asal berita itu dari media lain yang diberitakan juga oleh Hidayatullah.com. So what kalo memang itu dari Hidayatullah.com? You have any problem with that? Or i'm missing something here? Hehehe ... saya katakan salam kenal, karena memang kita belum kenal kan? Kalo pun dulu itu anda bilang 'sering' ya belum tentu secara quality accountable kan? Yang jelas saya hanya kenal dengan mba Mei di sini, yang lain ya maya gitu ... apalagi tidak sedikit yang (meminjam ungkapan mba Mei) nda pd pake nama asli. Gimana mau dianggap kenal. Alhamdulillah kita pake nama asleee ... kan? Menuduh? Wah ini tuduhan juga? hehehe ... Oh are we really talking? Look carefully ... ;-] Yup saya setuju dengan kyai anda, hindari suuzon, yang juga termasuk menganggap orang lain suuzon ya namanya suuzon juga ... ;-] Maaf ya saya tidak nuduh, paling menduga atau asumsi, dan itu lain dari menuduh. Anda juga kan? Kemewahan? Ah kayaknya internet
[wanita-muslimah] Re: Seri 779 Dikhotomi Politik vs Hukum
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan dana.pamilih@ wrote: Pemisahan agama dari negara itu tidak lain hanya utk dapat membebaskan irrasionalisme dari rasionalisme. Agama dalam politik hanya memperkuat sentimen2 yg tidak rasional dan pada akhirnya akan membuat penilaian akan berpihak, tidak netral. Jika hukum dan politik dijadikan satu maka tidak ada pemisahan kekuasaan yudikatif dan eksekutif. Terjadilah negara authoritarianism. Tidak terjadi negara demokrasi. +++ Apakah Islam sesuai dengan asas rasionalisme? Atau apakah Islam hanya bertumpu pada rasio sehingga yang dianggap irrasional harus dienyahkan karena menimbulkan keberpihakan dan netralitas? Lalu bagaimana mungkin mencontoh perilaku Rasul yang selain sosok 'pemimpin spiritual' juga pemimpin negara dan panglima perang, selain fungsi2 sosial lainnya? Lalu hukum mana yang bila digabung dengan politik akan membuahkan negara yang otoriter? Apakah pasti bahwa demokrasi itu tidak akan otoriter? Buktinya? Bagaimana dengan sang polisi dunia yang mengklaim sebagai kampiun demokrasi, tapi represif dan bahkan otoriter? DP: Jangan memepercayai saja apa kata sang polisi dunia tetapi carilah perbandingan dimana ada sistem demokrasi yg berjalan dg sangat baik. Setelah saya banyak berkeliling di negara2 Eropa saya berpendapat bahwa Eropah Barat adalah contoh demokrasi terbaik dg Switzerland dan negara2 Skandinavia sbg teladan terdepan. Moralitas itu tidak mutlak ditegakkan oleh agama. Moralitas bisa ditegakkan tanpa agama. Malahan banyak kasus masyarakat yg paling beragama adalah yg paling tidak bermoral. Masyarakat yg skeptis thd agama bisa saja menjadi masyarakat paling bermoral. Moralitas (akhlak) tidak dapat direduksi menjadi urusan zina dan aurat belaka. Moralitas lebih luas daripada zina dan aurat. +++ Moral yang bagaimana yang dimaksud? Apakah memang agama itu lawan dari moral? Apakah agama = penganutnya? Moral dan agama di sini konteks Islam atau bukan? Atau dianggap SEMUA AGAMA SAMA? Buktikan saat ini atau dalam sejarah contoh yang dimaksud dengan ...banyak kasus masyarakat yg paling beragama adalah yg paling tidak bermoral. Masyarakat yg skeptis thd agama bisa saja menjadi masyarakat paling bermoral? Jika masih ada kata-kata BISA SAJA, artinya semua di dunia ini tentu judulnya BISA SAJA ... DP: Di negara2 yg saya sebut di atas moralitas lebih tinggi dari di negara2 Islam. Moralitas dalam arti kata kemampuan menjaga amanat dan hak manusia lain. Mengidentikkan aurat dan zina sbg moralitas adalah pendekatan dangkal. Saya yakin pak HMNA tidak dapat memberikan contoh negara syariat Islam mana yg hukumnya paling tegak dan adil, paling demokratis dan paling maju sistem politik dan hukumnya. Hampir semua negara Islam adalah negara yg berciri authoritarianism. Tepatnya akibat tidak adanya pemisahan kekuasaan tersebut. +++ Jadi pasti ada dong contoh dari negara yg hukumnya paling tegak dan adil, paling demokratis dan paling maju sistem politik dan hukumnya. ... negara yg tidak berciri authoritarianism.? DP: Silahkan beri contoh terbaik. Kalau saya sih sudah ada contoh terbaiknya spt yg saya sebut di atas: Switzerland dan negara2 Skandinavia. Justru ini yg tidak kita inginkan. Sistem yg berlaku pada jaman Nabi sudah tidak sesuai dg aspirasi moderen di abad ke 21. +++ Jadi maksudnya perikehidupan Rasul itu hanya dongeng? Sekalipun Allah dalam Al-Qur'an jelas menjadi Rasul itu teladan tapi itu tidak ada artinya dan tidak berlaku sepanjang masa? Bukan copy paste tapi meneladani...! DP: Kehidupan Rasul bukan dongeng hanya bagi saya adalah suatu kehidupan di abad ke 7 diantara suku2 Arab bedouin di padang pasir. Saya pernah menginap di tenda Arab bedouin di padang pasir Maroko. Saya mengerti sekarang apa itu lifestyle gurun pasir yg sekarang diclaim sbg lifestyle Islam. Tidak semua orang Islam itu adalah orang Arab bedouin yg tinggal di tenda nomad di padang pasir dan penunggang unta, saya termasuk yg bukan karena saya adalah orang Indonesia blasteran suku Jawa-Sunda yg hidup di alam tropis. Saya tidak melihat gaya hidup gurun pasir relevan dg alam tropis. Contoh teladan dari Rasulullah juga bukan untuk diberhalakan, bagus sebagai sumber inspirasi tapi jangan jadi contoh utk ditiru membabi buta yg belum tentu sesuai dg alam dan abad di mana kita berada.
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Ada berita : Waktu untuk hidup ini kan terbatas dan lurus tidak akan kembali lagi, tidak mungkin jika waktu yang ada hanya dihabiskan untuk milisan, mana untuk kegiatan lainnya? Bukankah Islam mengajarkan keseimbangan antara kegiatan untuk duniawi dan akhirat, untuk keluarga dan non keluarga, untuk beristirahat dan bekerja, untuk melakukan berbagai ibadah dan tidak untuk milisan saja? memangnya pak Satriyo lebih banyak menghabiskan waktu untuk milisan dibanding untuk bekerja, untuk mendidik anak, untuk membimbing istri, dll?...:) Jano - ko : Dulu jano-ko sering menulis mencari pahala dalam setiap postingannya,dengan kata lain jano-koberniat menggunakan WM sebagai sarana untuk Ibadah ( tidak bermaksud sombong dan rija', sekedar penjelasan ). Sebaiknya kita berfikir positif saja kepada Mas Satriyo, saya sangat yakin kalau Mas Satriyo tersebut beribadah juga melalui milis WM, saya yakin mas Satriyo tersebut level spiritualnya sudah matang, dengan kata lain beliau yakin, sangat yakin dengan janji Allah didalam Al Qur'an (22:40) Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Untuk Aisha. Sedikit penjelasan, bahwa Mas Satriyo bukan jano-ko. Demikian. Wassalam --oo0oo-- --- Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Satriyo, Kok mba Rita disebut yang fokus ke anda? Dulu mba Rita banyak ngobrol dengan pak Jano, apa anda itu pak Jano yang punya nama Sutiyoso juga? Yang jelas mba Rita ini anggota lam sekali dari WM ini, sebelum pak Satriyo masuk, dan sebelum saya masuk. Dulu sekitar 5-6 tahun yang lalu saya hanya membaca WM, saya mulai berani nulis di WM juga karena salah satunya saya tertarik dengan pendapat-pendapat mba Rita dan ternyata ngobrolnya mba Rita enak sekali selain saya tertarik dengan karya2 blio yang OK buangetsss. Memang beberapa bulan ini mba Rita jarang milisan, tapi blio yang lebih lama dari keanggotaan anda dulu sering kok nulis atau posting artikel bagus. Yang saya tahu, media massa itu ada yang cetak selain yang elektronik. Yang cetak misalnya koran, tabloid, majalah, dll. Yang elektronik itu, yang di radio dan di internet. Hidayatullah itu bukannya majalah? Seperti Kompas, Media Indonesia, Republika, Pikiran Rakyat, Femina, Nova, dll ada yang cetak dan ada yang versi cybernya, Hidayatullah juga bukannya ada yang cetak dan cybernya? Jika iya, masuk media massa juga dwonksss...:) Saya pakai pertanyaan ini karena saya bukan pembaca Hidayatullah cetak ataupun di internetnya, kecuali mungkin sebagian yang diposting teman-teman disini. Jadi kalau pak Satriyo memfwd artikel Hidayatullah, maka anda tidak meragukan kredibilitas media massa, padahal anda kan katanya ragu dengan media massa, atau anda hanya percaya Hidayatullah dan tidak percaya media massa lainnya? Pak, yang dimasalahkan mba Rita bukan apakah artikel yang anda kirim itu dari Hidayatullah atau bukan, tapi jika H itu media massa maka anda juga mengirim artikel dari media massa..:) Yang namanya kemewahan itu bukan dari segi nilai uang saja, tapi jika kita sibuk maka kita sulit untuk milisan, atau jika pekerjaan kita ke tempat dimana tidak ada akses internet maka milisan itu sesuatu yang mewah. Misalnya saya masuk ke pedalaman untuk satu pekerjaan, tidak ada akses internet, yang ada hanya hutan dan orang-orang dari suku terasing, internet atau milisan itu satu kemewahan. Indonesia itu kan bukan hanya Jakarta tuh pak yang dimana-mana gampang ngakses internet...:) Waktu untuk hidup ini kan terbatas dan lurus tidak akan kembali lagi, tidak mungkin jika waktu yang ada hanya dihabiskan untuk milisan, mana untuk kegiatan lainnya? Bukankah Islam mengajarkan keseimbangan antara kegiatan untuk duniawi dan akhirat, untuk keluarga dan non keluarga, untuk beristirahat dan bekerja, untuk melakukan berbagai ibadah dan tidak untuk milisan saja? memangnya pak Satriyo lebih banyak menghabiskan waktu untuk milisan dibanding untuk bekerja, untuk mendidik anak, untuk membimbing istri, dll?...:) salam Aisha From : Satriyo Rita saja dulu kan rita yang fokus nya ke conter untuk saya ... ya? Lho saya kan nurut apa yang rita bilang bahwa yang saya forward itu adalah media massa, padahal yang saya tahu media massa bukan spt itu. Gimana dong? Coba lihat kutipan dari postingan anda, Kalo Anda meragukan kredibilitas media massa, maka gugur jugalah kredibilitas semua posting Anda yang BERUPA forward artikel media massa. Padahal saya tidak mengambil dari media massa manapun, tapi dari situs online. Entah ya mungkin saya katro jadi ga tau kalo situs online juga masuk media massa. Nah karena asumsi saya bahwa anda memasukkan sumber dunia maya sebagai bentuk media massa maka wajar saya katakan Nah karena menurut anda, yang saya forward dari milis lain itu masuk kategori 'media massa' maka apa yang anda sampaikan karena juga menggunakan jalur 'media massa' ya bagi saya tidak kredibel dan tidak perlu saya tanggapi ... hehehe
Re: [wanita-muslimah] Fw: [anggotaicmi] Fw: BELIEVE IT OR NOT
--- generated by Wikan Danar Sunindyo DD : Wed, 23 May 2007 20:05:29 +0200 From: Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] kesimpulannya apa pak? jangan merokok Phillip Morris? kalau Gudang Garam, Djarum itu groupnya Phillip Morris bukan? apakah ada pabrik rokok yang islami dan mensupport perjuangan pejuang Palestina, misalnya? salam, -- wikan http://wikan.multiply.com -- PT HM Sampoerna yg dibeli Philip Morris (Produknya : Ji Sam Soe, Sampoerna mild, sampoerna hijau asyiknya rame2). Djarum dan GG bukan milik Philip Morris. salam sts -
Re: [wanita-muslimah] Pribahasa (Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov)
--- generated by Aisha DD : Thu, 24 May 2007 09:14:34 +0700 From: Aisha [EMAIL PROTECTED] Halowww lagi mba Rita..:D Makasih untuk koreksiannya, salam aja untuk guru cakepnya hehehe, dulu guru bahasa Indonesia saya itu ibu-ibu yang galak banget, disuruh ngapalin aja, bosenin, bukannya praktek nulis surat cinta gitu or bikin cerpen cinta..:) ... -- Neng Ai mulai sekarang boleh praktek nulis surat cinta ke saya kok :=)) dont worry be happy -- All of my friends and I are crazy.Thats what keeps us sane! Genius is the ability to reduce the complicated to the simple. -- C.W. Ceram
[wanita-muslimah] Harta Yang Kita Cari
Harta Yang Kita Cari Setiap kali malam tiba. Seringkali saya dan istri berdiskusi banyak hal. Malam itu saya ditanya, Harta apa yang sesungguhnya kita cari didalam hidup ini? Sejenak lama berpikir. Akhirnya saya menjawabnya juga. Ya uang yang banyak buat masa depan Hana. Biar punya rumah sendiri. Biar punya kendaraan sendiri Salah Mas..Katanya istri saya. Trus apa dong? Tanya saya. Harta yang kita cari sebenarnya adalah hati yang tenang. Begitu jawab istri saya. Membuat saya sejenak terdiam. Kata-katanya menyentuh kalbu. Hal itu membuat hati saya menjadi terasa damai dan bahagia. Tiada henti mengucapkan syukur kepada Alloh SWT yang telah memilihkan jodoh yang tepat buat saya. Malampun semakin larut. Hana tertidur pulas dengan mimpi indahnya. Wassalam, agussyafii == Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui http://agussyafii.blogspot.com dan sms 0888 176 48 72 ==