Re: [wanita-muslimah] Re: Berbagi Suami ala North Carolina
amerika nih ... kebolak-balik yang halal diharamkan sementara yang haram dihalalkan zina/seks bebas boleh2 saja tapi poligami yang sebenarnya halal malah dilarang gimana nih Pak Dwi? salam, -- wikan On 6/1/08, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: On Thu, May 8, 2008 at 3:22 PM, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Entah apa yang ada di benak Keron Wilkins. Meskipun resminya telah 8 tahun menikah dengan Chaka Miles, punya 2 anak, dan berdomisili di Clayton, North Carolina, diam-diam dia menikah lagi dengan Shanneta Stone dari Richmond, Virginia 20 Maret lalu. Tetapi sepandai-pandai tupai melompat, suatu kali akan jatuh juga. Demikian pula Keron yang berusaha dengan rapi menyimpan rahasianya, akhirnya menimbulkan kecurigaan pada kedua istrinya. Sekalipun Keron masih berusaha berkelit, justru Chaka dan Shanneta bekerja sama menjebak Keron dan laki-laki ini ditangkap polisi dengan tuduhan bigami. Keron sekarang tengah disidang dan bisa dikenai hukuman penjara sampai 10 bulan. Update: Sidang pengadilan menyatakan Keron Wilkins bersalah atas dakwaan bigami Selasa, 27 Mei 2008. Sebelumnya poligamor asal Clayton, North Carolina, ini mengaku bersalah menikahi Shanneta padahal berstatus telah menikah dengan Chaka. Hukuman yang dijatuhkan hakim berupa hukuman percobaan (probation) selama dua tahun. Tak pelak hukuman yang dirasa ringan ini tidak memuaskan istri kedua, Shanneta, yang menginginkan Keron dihukum lebih berat untuk pelanggaran hukum yang bisa diganjar sampai 10 bulan penjara ini. Belum lagi kemungkinan tuntutan serupa di negara bagian lain, karena Keron ditengarai menikahi TUJUH perempuan pada saat yang bersamaan.
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh. Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat. 1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs AKKBB 2) Ttg peran sampeyan di milis ini (role playing) yang cuma mengangkat sisi negatif dari setiap postingan dari orang yang sampeyan anggap lawan. Sampeyan membawa aura negatif. Aura negatif ini dapat menular loh! Yang bilang/menilai sampeyan memainkan 'role playing' kan bukan saya. Sampeyann cuma mo menyinggung yang No. 2? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Komentar yang aneh :) Silakan saja sih, cuman sepertinya inti postingan lina ada di kalimat terakhir, jadi saya mau ngomong apapun pastinya dianggap salah sama lina huhahaha... Yo wis Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 02 Jun 2008 06:28:20 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Wah Arcon ini gimana seh? Buat dong demo masak yang melibatkan semua wanita dan anak ahmadiyah, Muhammadiyah, NU, FPI, HTI, PKS...trus and terus. Ato buat demo karnaval. Lebih cengli. Jadi para pimpro di AKKBB kek, FPI kek, HTI kek, PKS kek..jangan melibatkan pere and anak deh. Liat masalahnya dunk. Masalah publik yg gimana dunk! Jangan pukul rata dunk. Emangnya ini dimana bung! Emangnya ini negara sudah menjadi negara maju? Ini negara masih penuh provokator (ato playing roler?? ato rolling player??) dan mudah di provokasi. Jadi, belon pantes nurunin anak and pere. Sadar dirilah dikit. Kecuali lagi kalo rata2 perenya udah kaya Xena, the princess warior. Gitu loh! Eh sorry ya. Itu salah satu profesi or jabatan sampeyan di milis ini ya? Pantes. Nyari salah orang mulu. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ wrote: 1. Keterlibatan wanita dalam masalah publik. Demo masak? Lina ini gimana sih ;) 2. Jurnal perempuan bikin acara berjudul sekitar selamatkan wanita dan anak anak ahmadiyah dari aksi kekerasan. Mungkin masih senada dgn aktivitas ini. Lagian demo fpi, hti, pks juga sering ada ceweknya juga. Kalau anak anak sih jangan dilibatkan deh. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan linadahlan@ Date: Mon, 02 Jun 2008 05:03:33 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB yang saat itu lebih banyak perempuan dan anakdengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk
[wanita-muslimah] jurnal sairara: kepada saudara taufiq ismail [5]
Jurnal Sairara: Kepada Saudara Taufiq Ismail 5. MENCOCOKKAN DATA Sekarang aku memasuki alinea ketiga dan keempat respons bagian pertama Saudara Taufiq Ismail, yang berbunyi sebagai berikut: Saya menyiapkan diri dengan literatur baru untuk diskusi itu. Percuma. Tak ada gunanya. Pram berbicara dengan istilah-istilah kuno tahun 1960-an tujuh setan desa, tiga setan kota, tuan tanah, sama rata sama rasa, kapitalis birokrat dan seterusnya. Diskusi ideologi timpang dan tak bermakna. Saya tercengang. Pengarang besar ini tak punya pengetahuan tentang Marxisme-Leninisme yang berarti dan dapat diukur dengan jengkal tangan kanan. Saya tak merasakan getaran, sengatan setrum ideologi Marxisme-Leninisme-Stalinisme-Maoisme dari diskusi itu, seperti yang saya rasakan bila berdiskusi dengan orang-orang Palu Arit tulen yang pernah saya alami. Pram bukan komunis. Saya makin mual pada partai yang berhasil memperalatnya, yang dirangkul, difasilitasi ini-itu, diangkut ke seberang garis menyertai apel barisan PKI, terpaksa ikut menderita dalam pembuangan, dan ternyata tetap saja tidak in dalam ideologi ini sama sekali. Ternyata Lekra tak berhasil menjadikannya komunis. Dia Pramis, seperti pengakuannya sendiri, dan dia betul. Pram terlampau individualistik, egosentrik dan keras hati untuk jadi pion partai mana pun. Palu Arit cuma memerlukan nama besar Pram untuk baliho Lekra/PKI, mengeksploitirnya sebagai tokoh pengisi billboard iklan produk ideologi kiri di tepi jalan raya tol kesusasteraan Indonesia. Untuk itu PKI berhasil, juga KGB (Komunis Gaya Baru) Indonesia abad 21 ini. Dalam dua alinea di atas ini terdapat beberapa soal menarik --paling tidak menarik perhatianku. Terhadap soal-soal menarik ini aku yang kroco sastra ini, memberanikan diri untuk menyumbangkan pendapat atau komentar terhadap masalah-masalah yang diajukan oleh Saudara Taufiq Ismail dalam dua alinea di atas. Aku mulai dari masalah Lekra. Mengenai masalah Lekra ini, lebih lanjut, aku sarankan untuk membaca tulisan-tulisanku Aku Dikutuk Jadi Laut, Penerbit Syarikat Indonesia, Yogyakarta, April 2007, dan Di Tengah Pergolakan. Pengalaman Turba Lekra, Penerbit Ombak, Yogyakarta, 2005. Lihat juga: JJ. Kusni Menoleh Ke Belakang Melirik Esok, in: Jurnal Demokrasi HAM: Mencari Kebenaran, The Habibie Center, Jakarta, Vol. V. No.2, 2005. Saudara Taufiq Ismail dalam alinea di atas menulis: Ternyata Lekra tak berhasil menjadikannya komunis. Kemudian jika menulis tentang Lekra , beliau selalu merangkaikan Lekra dengan PKI. Kongkretnya Lekra/PKI. Cara penulisan yang mengesankan bahwa Lekra itu identik dengan PKI. Apakah benar demikian yang dimaksudkan atau yang mau dikesankan oleh Saudara Taufiq Ismail kepada pembaca atau pendengarnya? Jika benar demikian, agaknya mengenai hubungan Lekra dan PKI ini, Saudara Taufiq Ismail nampak lebih menguasai masalah Lekra daripada Joebaar Ajoeb alm, Sekjen Lekra pengganti A.S. Dharta. Lebih tahu dari Oei Hay-Djoen , anggota Sekretariat Pimpinan Pusat Lekra yang baru-baru ini meninggal dunia. Bahkan lebih tahu dari Njoto, yang selain anggota Sekretariat Pimpinan Pusat Lekra, juga termasuk salah seorang pendiri Lekra pada 17 Agustus 1950, serta Wakil Ketua PKI yang kemudian dibunuh pada Tragedi Nasional September 1965. Mengapa kukatakan demikian? Alasanku, karena ketiga orang penting dalam Lekra itu mengatakan bahwa Lekra bukan PKI dan tidak bisa disamakan dengan PKI. [Lihat: Joebaar Ajoeb, in: Sebuah Mocopat Kebudayaan Indonesia, Penerbit Teplok Press, Jakarta, Desember 2004, 162 hlm.]. Benar di dalam Lekra terdapat anggota-anggota PKI, tetapi tidak semua anggota dan yang giat di Lekra adalah anggota-anggota PKI. Hal ini juga dinyatakan oleh Oey Hai Djoen dalam sebuah diskusi dengan pakar sastra dari Australia bertemakan turba, yang diselenggarakan oleh Media Kerja Budaya Jakarta beberapa tahun lalu [bisa diperiksa di website MKB]. Hal serupa pun dinyatakan oleh Njoto dalam Harian Bintang Timur, pimpinan Tahsin alm, Jakarta. Cukup kami saja yang PKI, ujar Njoto. Sedangkan Keith Foulcher, pakar sastra Australia menilai bahwa Lekra pada galibnya adalah sebuah organisasi kebudayaan nasionalis, bukan komunis. Dalam pertemuan di Yayasan Umar Khayam Yogyakarta tahun November 2007, sastrawan Aguk Irawan menanyaiku: Mengapa di organ Lekra seperti Zaman Baru yang muncul banyak tulisan-tulisan orang PKI yang jadi anggota Lekra?. Jawabku: Apa salahnya mereka aktif menulis jika mereka memang suka menulis? Apakah ini bisa dipandang sebagai indikasi dan bukti bahwa Lekra sama dengan PKI? Apakah kalau aku menulis di harian PNI atau NU lalu pemuatan tulisanku mengindentikkan harian-harian tersebut menjadi harian PKI? Apakah tidak terlalu sederhana dasar logika begini? Lalu jika demikian mengindentikkan Lekra dan PKI sejajar dengan dasar logika simplistis
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front
hanya komentar poin 1 doang .. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh. Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat. 1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs AKKBB Terus terang, philips terang terus .. eh, salah ... terus terang, saya rada miris dg potongan kalimat Saya tidak suka pere dan anak di pake Yang bikin saya miris perempuan disejajarkan dg anak ... Oke .. anak harus dilindungi dari kegiatan politik .. itu saya setuju .. Tapi perempuan . Saya percaya bahwa perempuan dewasa bisa menentukan pilihannya sendiri, terlepas pilihannya tepat atau tidak .. Dan .. perempuan dewasa bukanlah sekedar alat yg bisanya dipake .. Salam
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
1. Kalau akkbb memang organisasi yg mengusung banyak juga yg organisasi perempuan. Kalau hti dan pks memang sengaja membuat image. 2. Untuk diskusi ekonomi syariah, hadits cicak dan fpi ini saya nggak role playing. Murni akademik. Dulu memang terpancing oleh rye woo, satriyo dan rizal untuk berbalas pantun. Karena mereka mengumpat ngumpat saya. Ya di bales dong. Saya sih tidak suka mengumpat. Makanya saya terdorong untuk menelisik sisi paling kelam dari hal hal yg dianggap person di atas paling sempurna. Kalau orang seperti rye woo mulai mengumpat lagi, jgn salahkan saya kalau terdorong ikut ikutan. Jadi baiknya sama sama jaga diri dan perasaan orang lain. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 02 Jun 2008 06:45:44 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh. Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat. 1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs AKKBB 2) Ttg peran sampeyan di milis ini (role playing) yang cuma mengangkat sisi negatif dari setiap postingan dari orang yang sampeyan anggap lawan. Sampeyan membawa aura negatif. Aura negatif ini dapat menular loh! Yang bilang/menilai sampeyan memainkan 'role playing' kan bukan saya. Sampeyann cuma mo menyinggung yang No. 2? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Komentar yang aneh :) Silakan saja sih, cuman sepertinya inti postingan lina ada di kalimat terakhir, jadi saya mau ngomong apapun pastinya dianggap salah sama lina huhahaha... Yo wis Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 02 Jun 2008 06:28:20 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Wah Arcon ini gimana seh? Buat dong demo masak yang melibatkan semua wanita dan anak ahmadiyah, Muhammadiyah, NU, FPI, HTI, PKS...trus and terus. Ato buat demo karnaval. Lebih cengli. Jadi para pimpro di AKKBB kek, FPI kek, HTI kek, PKS kek..jangan melibatkan pere and anak deh. Liat masalahnya dunk. Masalah publik yg gimana dunk! Jangan pukul rata dunk. Emangnya ini dimana bung! Emangnya ini negara sudah menjadi negara maju? Ini negara masih penuh provokator (ato playing roler?? ato rolling player??) dan mudah di provokasi. Jadi, belon pantes nurunin anak and pere. Sadar dirilah dikit. Kecuali lagi kalo rata2 perenya udah kaya Xena, the princess warior. Gitu loh! Eh sorry ya. Itu salah satu profesi or jabatan sampeyan di milis ini ya? Pantes. Nyari salah orang mulu. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ wrote: 1. Keterlibatan wanita dalam masalah publik. Demo masak? Lina ini gimana sih ;) 2. Jurnal perempuan bikin acara berjudul sekitar selamatkan wanita dan anak anak ahmadiyah dari aksi kekerasan. Mungkin masih senada dgn aktivitas ini. Lagian demo fpi, hti, pks juga sering ada ceweknya juga. Kalau anak anak sih jangan dilibatkan deh. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan linadahlan@ Date: Mon, 02 Jun 2008 05:03:33 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI
[wanita-muslimah] Re: SEANDAINYA ---
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Kembali ke laptop, jadi minimal kita bersetuju dimana? Lina: Jelas, dalam dunia (materialis) ini, orang ini menggunakan akal sehingga dia tidak dihinakan (sesuai dengan QS10:100). Lalu apakah orang ini termasuk orang yang tidak diselamatkan karena tidak mukmin? Assalamu 'alaikum, Mbak Mia, saya pernah baca tentang pelajaran sufi dalam islam, kalau seseorang yang sudah mencapai tahapan makrifat, bisa mencapai keadaan fana, sehingga apa yang dilihatnya merupakan dunia material sebagaimana manusia awam. tapi dengan dasar itu mereka berperilaku layaknya seorang businessman biasa,yang mengharapkan materi dalam setiap tindak-tanduknya. Herni: Sebenarnya, keputusan diselamatkan atau tidak ini masuk hak eksklusifnya Allah bukan ya? Aku yakin, tanpa bertanya ini pun, kita semua setuju bahwa 'keselamatan hanya Allah yang berkehendak insha allah'. Tapibagaimana konsekuensi dari keyakinan atau kesetujuan kita itu dalam prilaku kita sehari2, itu yang panjang ceritanya. yang menjadi pertanyaan adalah, keselamatan bagi seorang sufi yang mengejar materi, kadar keselamatannya sampai dimana? Berdebatlah siang malam, mba Herni dan mba Lina akan mentok juga dengan persepsi atau pentafsiran masing2 dengan Quran. Kita akan menemukan pembenaran masing2. Agama Islamlah yang paling benar di sisi Allah, tapi...orang Yahudi, Kristen para ahli kitab jangan bersedih selama mengikuti kitab masing-masing...etc.. Justru dari perbedaan dan perdebatan itu akan menghasilkan suatu konklusi yang baru, dan bisa menghasilkan hujjah baru dibumi,yang jika dilakukan dengan tulus akan memperbaiki keadaan dunia, insya Allah. Jadi? What's beyond this? Bagaimana kita bisa berpikir outside the box? Kan cocok tuh dengan judul di atas...seandainya salam Mia Hmm...Outside the box, sepertinya seseorang yang sudah bisa membedakan apa itu nihilisme dan existing kali? dan daripada seandainya, saya hanya bisa berucap: Seandainya saya memiliki mobil :) hehe.. wasssalam, Hadi Dear Mbak Mia, Kalau kita berusaha mengambil hikmah dari perdebatan/diskusi ini, bagaimana? Sebetulnya saya sedang bertanya (belajar) kepada Ki Bina yang konteksnya pada ayat2 yang sudah disebutkan saja. Seperti pertanyaan saya kepada pak Chodjim tentang definisi wahyu dan ilham (menurut pak Chodjim). Saya sadari bahwa saya tidak sepaham dengan makna yang diberikan pak Chodjim. Namun saya hanya ingin mengerti mengapa pak Chodjim berpendpat demikian (dimana saya merasa aneh)dalam hal2 tertentu. Oh akhirnya saya dapat mengerti mengapa pak Chodjim berpendapat demikian karena pak Chodjim punya definisi yang beda dgn yang saya pahami. Akhirnya, pendapat pak Chodjim itu tidak menjadi aneh lagi buat saya. Saya menjadi maklum dan saya mendapat hikmah dan pembelajaran. wassalam,
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front
Pak KM, Kalo saya sih, lebih TAKUT kutukan dibanding Pengadilan. Soalnya kalo dikutuk tidak bisa melakukan pembelaan, kalo di Pengadilan khan bisa dapat pembela dan bisa sewa pengacara :=)) salam kutukan ./sts --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas, kalau hanya sebatas mengutuk pasti tidak banyak efeknya. Mengapa tidak diajukan ke pengadilan saja? KM
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front
emang sih perempuan sebaiknya cuma ngurus dapur, sumur dan kasur biar cepet jadi anak :=)) setuju ./sts (sambil clingak clinguk, kuatir kena lempar sendal jepit) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam,
[wanita-muslimah] Kekarasan Itu
Kekarasan Itu Oleh: KH. A. Mustofa Bisri Lagi-lagi kita disuguhi tontonan yang sulit dimengerti oleh pikiran waras kaum beriman yang berpancasila. Sekelompok orang brutal memamerkan kebengisan dan kekerasannya kepada sesama bangsanya. Kali ini yang menjadi sasaran adalah kelompok Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB). Yang lebih memprihatinkan, terutama bagi kaum muslimin yang memiliki nurani, mereka yang memamerkan keangkuhan dan keganasannya itu berpakaian busana Nabi agung Muhammad SAW dan menggunakan label Pembela Islam. *Allahummahdihim. *Semoga Allah memberi hidayah kepada mereka dan terutama kepada imam-imam mereka. Mereka yang seperti kalap itu pastilah orang-orang awam yang tidak begitu mengerti tentang Islam dan tidak mengenal kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tidak mengerti bahwa Islam adalah agama damai dan kasih sayang . Agama yang mengecam kezaliman dan kekerasan. Tidak mengerti bahwa kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah seorang pemimpin yang *bassaam, *ramah dan murah senyum. Seperti sudah diketahui kecuali oleh mereka yang tidak mengerti dan mereka yang tertutup hatinya karena takaburIslam adalah agama *rahmatan lil 'aalamiin. *Yang diutus membawanya adalah seorang manusia pilihan yang paling beradab dan penuh kasih sayang. Nabi Muhammad SAW. Seorang nabi yang menurut penuturan shahabat Abdullah Ibn 'Umar (diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Bukhari, dan imam Muslim), tidak kasar dan tidak pernah melampaui batas; nabi yang bersabda: * Inna khiyaarakum ahsanukum akhlaaqan. * (Sesungguhnya orang-orang terbaik di antara kalian ialah mereka yang berakhlak paling baik). Shahabat Ibn 'Umar juga menuturkan (riwayat Imam Bukhari) bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW tidak kaku, tidak bengis, tidak suka bersuara keras di pasar, dan tidak membalas keburukan dengan keburukan melainkan memaafkan dan mengampuni. Tentang orang Islam, Nabi Muhammad SAW bersabda: *Almuslimu man salimal muslimuun min lisaanihi wayadihi. * (H.R. Imam Muslim dari shahabat Jabir) Muslim sejati ialah orang yang menjaga lisan dan tangannya sehingga orang-orang muslim lain selamat dari daripadanya. Mungkin mereka yang melakukan kekerasan itu sekedar wayang-wayang yang terbakar oleh provokasi imam-imam mereka. Mereka diyakinkan, misalnya, bahwa kelompok AKKBB itu pembela kaum sesat Ahmadiyah atau antek-antek Yahudi dan Amerika. Tapi apapun alasannya tindakan anarki dan kekerasan tidak dibenarkan baik oleh akal sehat, oleh Islam, dan oleh Negara. Negara ini adalah negara hukum. Saya sungguh khawatir kekerasan-kekerasan yang terjadi seperti kemarin itu justru akan membuat konflik horizontal berkepanjangan yang ujung-ujungnya akan merugikan umat Islam sendiri, Islam, dan Indonesia. Apalagi saat ini 'tensi masyarakat' sedang sangat tinggi. Karena itu pemerintah --sebagai pihak yang paling utama bertanggungjawab yang mengemban amanat dan memiliki perangkat untuk menyelesaikan permasalahan seperti konflik horizontal ini hendaknya segera bertindak sesuai kewenangannya serta sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku di negeri ini. Sementara itu kaum muslimin sebagai mayoritas di negeri ini, terutama para pimpinan mereka termasuk dalam rangka memperjuangkan prinsip mulia apapun-- hendaklah tetap mengedepankan sikap tidak berlebih-lebihan, sikap kearifan dan kesantunan seperti yang diajarkan dan dicontohkan oleh Pemimpin agung kita, Nabi Muhammad SAW. Tidak justru mengikuti cara-cara munkar yang seharusnya kita cegah. Semangat membela Islam dan amar makruf nahi munkar, mestilah dilakukan dengan cara-cara Islami. Semoga Allah menunjukkan kita ke jalan yang benar yang Ia ridhai. Amin. [] KH. A. Mustofa Bisri, pengasuh Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Kekarasan Itu
Makanya, jadi orang enak NGGLADRAH, semua jadi tambak indah salam nggladrah ./sts --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote: Kekarasan Itu Oleh: KH. A. Mustofa Bisri Lagi-lagi kita disuguhi tontonan yang sulit dimengerti oleh pikiran waras kaum beriman yang berpancasila.
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu lapor sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya balas serang...gitu aja koq repot! Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro [EMAIL PROTECTED] wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 01/06/2008 17:28 [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Dari situs Polda Metro Jaya
FPI ngerasa sebagai polisi syariah sih mungkin dipikirnya ngapain musti lapor sama polisi-polisi yang korup itu salam, -- wikan On 6/2/08, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Dapet dari seorang teman yang mengunduhnya dari situs Polda Metro Jaya. Dari sini ketauan bahwa kemarin hanya ada HTI, FPR, FPN dan AKKBB, tidak ada FPI. Berarti, FPI belum lapor. Menanggapi soal lapor-melapor yang diangkat di beberapa media. Alasan kedua, masalahnya bukan lapor-melapor, tapi bahwa adalah tugas kepolisian untuk menjamin keamanan warga, begitu bukan?
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front
kalau kutukannya sekelas ibunya malin kundang yang mengutuk anaknya jadi batu ampuh juga tuh ... mungkin orang se-indonesia bakalan jadi batu semua :)) salam, -- wikan On 6/2/08, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak KM, Kalo saya sih, lebih TAKUT kutukan dibanding Pengadilan. Soalnya kalo dikutuk tidak bisa melakukan pembelaan, kalo di Pengadilan khan bisa dapat pembela dan bisa sewa pengacara :=))
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Menanggapi dua posting anda di milis ini. Pertama, perdebatan apakah Islam sejalan atau tidak dengan HAM dan demokrasi kan perdebatan klasik. Dan kalau mau membaca buku-buku, perdebatan ini sudah usai. Kedua, sedih rasanya bila kekerasan dianggap sesuatu yg wajar di negara ini, apalagi oleh orang muslim yg konon katanya agamanya membawa perdamaian di muka bumi. Terus terang saya kehabisan kata-kata kalau ada yang sudah menganggap kekerasan sebagai sesuatu yang wajar. Menganggap sudah sewajarnya sesuai resiko bila orang digebuk bambu runcing dan berdarah-darah tanpa ia melakukan penyerangan terlebih dahulu. Saya rasa, keberpihakan anda pada kekerasan sudah cukup untuk menunjukan siapa diri anda. Itu saja. Salam, Herni 2008/6/2 sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED]: Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja beda 180 drajat...satu pakai qur'an hadist satu lagi pakai HAM/Democrazy/dan sejenisnya... Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wikan.danar%40gmail.com wrote: lha ini sebenarnya konteksnya sudah kebablasen di negara demokrasi, mestinya semua orang boleh menyampaikan pendapatnya dengan berbagai cara, bisa melalui demonstrasi atau tulisan di media massa tapi kalau sudah anarkis, menyerang pihak lain secara fisik yang sampe menyebabkan kerugian material apalagi sampe nyawa, ini masuk ke kategori kriminalitas yang harus dihukumi dengan hukum yang ada (pidana atau perdata) apa FPI nggak bisa berdialog dengan santun sama AKKBB sampe harus menyerbu dengan senjata tajam dan bambu runcing? salam, -- wikan On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED]herpribadi%40yahoo.com wrote: Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu lapor sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya balas serang...gitu aja koq repot! [ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Donasi utk Korban FPI
Dari milis jurnal perempuan. Kalau ada yg mau menyumbang, silakan... Dari tim moderator WM juga akan mengumpulkan... Salam kebangsaan, Korban luka-luka akibat serbuan FPI hari minggu kemarin sebagian masih dirawat di rumah sakit.Bagi teman-teman yang tergerak ingin memberikan sumbangan perawatan saudara Muhamad Guntur Romli dan 20 korban-korban luka lainnya, dapat memberikan bantuannya ke: Bank Mandiri No rekening: 124-0004650066 a/n Yayasan Jurnal Perempuan Mohon SMS ke 0815-8063620 setelah anda mengirimkan sumbangan anda, supaya bisa kami catat dan pertanggungjawabkan ke publik. Terima kasih untuk perhatiannya. Salam, Aquino Hayunta Sekretaris Eksekutif Yayasan Jurnal Perempuan
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro [EMAIL PROTECTED] wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 01/06/2008 17:28 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
kok keburu menyerah duluan sih dari jaman dulu juga begitu kok para pendakwah agama islam kan bawanya Al Quran musti berhadapan dengan masyarakat lain yang akidahnya berbeda, kitabnya berbeda, pola pikirnya berbeda apa mereka lalu menyerbu orang2 yang punya landasan akidah yang berbeda itu? Nabi Muhammad saja tidak menyerah berdialog, berdiskusi, mengajak orang2 kafir untuk menuju ke agama Allah, mosok FPI yang katanya Pembela Islam tidak bisa berdialog seperti cara yang dituntunkan oleh Nabi? salam, -- wikan On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja beda 180 drajat...satu pakai qur'an hadist satu lagi pakai HAM/Democrazy/dan sejenisnya...
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja beda 180 drajat...satu pakai qur'an hadist satu lagi pakai HAM/Democrazy/dan sejenisnya... Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: lha ini sebenarnya konteksnya sudah kebablasen di negara demokrasi, mestinya semua orang boleh menyampaikan pendapatnya dengan berbagai cara, bisa melalui demonstrasi atau tulisan di media massa tapi kalau sudah anarkis, menyerang pihak lain secara fisik yang sampe menyebabkan kerugian material apalagi sampe nyawa, ini masuk ke kategori kriminalitas yang harus dihukumi dengan hukum yang ada (pidana atau perdata) apa FPI nggak bisa berdialog dengan santun sama AKKBB sampe harus menyerbu dengan senjata tajam dan bambu runcing? salam, -- wikan On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu lapor sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya balas serang...gitu aja koq repot! [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Bisnis Pintu Utama Rezeki
Pak Habibie memang hebat di teknologi...tapi kurang pandai di marketing..alhasilnya yaa spt yg kita saksikantapi akyuu tetap salut buat beliau. total_sacrifice [EMAIL PROTECTED] wrote: Bangsa kita pernah mencoba membuat produk hi-tech seperti pesawat terbang, helicopter, dll.. tapi kurang istiqomah. Contohnya, pesawat NC212 dan CN235 yg laris manis di negara lain.. ehh kedua produk unggulan tsb belum mencapai BEP sudah bikin N250.. ehh malah bikin N2130.. jadinya ambruk karena tidak sabar. Seharusnya tunggu sampai BEP dan untung baru melangkah ke tahapan berikutnya... bayi kalau dipaksa berlari malah nyungsep. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, achmad chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pernah menjelaskan berdagang sebagai 90% pintu rezeki ini beberapa tahun yang lalu di WM ini. Pada zaman Nabi jenis pekerjaan itu sedikit, seperti bertani dan berdagang. Dan, berdagang jelas paling menguntungkan waktu itu. Namun, di zaman sekarang, yang berhasil bukanlah pedagang tapi industriawan yang menguasai bidang keuangan dan informasi. Lihatlah negara-negara kaya nan makmur, semuanya adalah negera industri maju. Bangsa Cina dan India yang dikenal ulet dalam berdagang akhirnya juga berkiprah dalam dunia industri. Kalau ada negara kaya yang hidup dari berdagang ya Singapura, tapi ini disebabkan negeri kecil yang penduduknya 5 juta dalam sebuah pulau. Negeri semacam ini malah efektif bergerak di dunia perdagangan. Sekarang bayangkan NKRI yang berpenduduk 237 juta yang terdiri dari 17 ribu pulau. Apanya yang diperdagangkan bila tidak mampu membangun industri besar-besaran. Kalau kita memilih sebagai bangsa pedagang, ya kita akan menjadi pedagang kaki lima di dunia. Wassalam, chodjim [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front
Masalahnya sebenarnya bukan pada landasan yg dipakai .. Masalahnya terletak pada satunya mau mikir dan satunya nggak ( maunya pake otot mulu:( ) Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja beda 180 drajat...satu pakai qur'an hadist satu lagi pakai HAM/Democrazy/dan sejenisnya... Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: lha ini sebenarnya konteksnya sudah kebablasen di negara demokrasi, mestinya semua orang boleh menyampaikan pendapatnya dengan berbagai cara, bisa melalui demonstrasi atau tulisan di media massa tapi kalau sudah anarkis, menyerang pihak lain secara fisik yang sampe menyebabkan kerugian material apalagi sampe nyawa, ini masuk ke kategori kriminalitas yang harus dihukumi dengan hukum yang ada (pidana atau perdata) apa FPI nggak bisa berdialog dengan santun sama AKKBB sampe harus menyerbu dengan senjata tajam dan bambu runcing? salam, -- wikan On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu lapor sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya balas serang...gitu aja koq repot! [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Kekarasan Itu
Iya .. dan fahamnya Ahlussunnah Wal Nggladrah :D Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: Makanya, jadi orang enak NGGLADRAH, semua jadi tambak indah salam nggladrah ./sts --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kinantaka kinantaka@ wrote: Kekarasan Itu Oleh: KH. A. Mustofa Bisri Lagi-lagi kita disuguhi tontonan yang sulit dimengerti oleh pikiran waras kaum beriman yang berpancasila.
[wanita-muslimah] Kekerasan Simbolik Jauh Lebih Menyakitkan
Kekerasan Simbolik Jauh Lebih Menyakitkan nbsp; Senin, 02 Juni 2008 nbsp; Pakar komunikasi Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan mengatakan, bentrokan hanyalah efek dari kekerasan simbolik yang dibangun kalangan liberalnbsp; nbsp; Hidayatullah.comPakar komunikasi Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan mengatakan, fenomena bentrokan antara Front Pembela Islam (FPI) dan nbsp;Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) adalah efek dari kekerasan simbolik yang selama ini terjadi. nbsp; Menurut Aswar, kekerasan simbolik adalah pemaksaan sistem simbolisme atau makna nbsp;atas kelompok nbsp;tertentu seakan-akan hal itu dianggap sebagai sesuatu yang sah dan benar. nbsp; Menurut Aswar antara FPI dan AKK-BB adalah dua titik ektrem yang harus sama-sama dilihat secara fair dan jujur. Apa yang dilakukan FPI belum tentu sepenuhnya salah dan apa yang dilakukan AKK-BB juga belum tentu sepenuhnya benar. nbsp; Dalam berbagai kesempatan, yang ia perhatikan, misalnya, kelompok-kelompok liberal yang tergabung dalam AKK-BB juga sangat demonstratif mempertontonkan aksi-aksi yang disampaikan melalui bahasa HAM dan demokrasi yang sepenuhnya didukung total media massa. Sementara yang lain tidak mendapatkan kesempatan. nbsp; Aksi-aksi sporadis kalangan liberal di satu sisi, seperti melecehkan MUI merendahkan wibawa ulama, selalu mendapat tempat terhormat media massa dan TV. nbsp; Sementara di sisi lain ada banyak pihak yang kecewa, media tak memberikan tempat. Lebih-lebih negara justru tidak tegas dan kurang memberi perlindungan terhadap keyakinan mereka. Akar persoalan ini, menurut Aswar tak pernah dilihat secara adil dan fair. Terutama oleh media massa dan pemerintah. nbsp; Sementara banyak mayoritas tak bersuara, media massa justru menisbatkan pendapat hanya pada segelintir orang-orang seperti Ulil Abshar atau Syafii Anwar atau suara kalangan liberal yang sesungguhnya tak begitu mewakili mayoritas banyak orang. Jadi, sesungguhnya kekerasan simbolik itu sudah lama dilakukan kalangan liberal terhadap kalangan Islam yang lain, ujar Aswar kepada www.hidayatullah.com nbsp; Umumnya masyarakat lebih menyalahkan serangan dan kekerasan fisik yang terjadi. Tapi tak pernah menanyakan hak-hak mereka yang telah lama dizalimi baik dengan kata-kata, pernyataan-pernyataan dan opini-opini di berbagai media dan TV. nbsp; Secara hukum, kekerasan berupa serangan itu bisa disalahkan. Namun secara psikologis, apa yang dilakukan itu harus bisa kita pahami bersama, tambahnya. nbsp; Agar kekerasan simbolik segelintir kelompok tidak terjadi lagi, maka, negara harus segera turun tangan atas setiap tindakan pelecehan terhadap simbol-simbol agama yang diyakini mayoritas umat. nbsp; Adalah tak adil jika media dan pemerintah hanya mengikuti pendapat seorang Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) sementara mengabaikan pendapat jutaan orang. Mana suara NU dan Muhammadiyah? Mana suara ormas-ormas Islam yang lain, yang dalam hal ini sebagai representasi riil keberadaan umat?, tambah Aswar. nbsp; Karenanya, menurut Aswar, semua pihak terutama media massa-- harus melihat persoalan secara adil dan fair. nbsp;Sebab ketidak-adilan yang dibangun pers dalam kasus seperti ini, hanya akan melahirkan tirani minoritas dan akan terus-menerus berulang, ujarnya. Yang lebih berbahaya, menuurut Aswar,nbsp; dibanding kekerasan fisik, kekerasan simbolik jauh lebih menyakitkan dan berimplikasi panjang. [cha/www.hidayatullah.com] [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Bela Sungkawa
saya hanya bisa berbela sungkawa atas kematian nurani
[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA - DUA HARI LAGI PERINGATAN 100TH WERTHEIM
Kolom IBRAHIM ISA Senin, 02 Juni 2008 - DUA HARI LAGI PERINGATAN 100TH WERTHEIM Dua hari lagi, bersama dengan Asia Platform UVA, Wertheim Stichting akan memulai dengan kegiatan Peringatan 100th Wertheim di Amsterdam. Dimulai dengan seminar di IISG - International Instituut voor Sociale Geschiedenis, di Crucquisweg 31 Amsterdam, Rabu, 04 Juni 2008, dengan mengambil tema, 'A notorious blind spot in Dutch and Indonesian Historiography' ( DR Maria van Delden). Dan berakhir pada tanggal 06 Juni dengan penyampaian Wertheim Award 2008, kepada Benny G Setiono, di Universiteit Van Amsterdam, di Roeterstraat 15. Selanjutnya lihat acara seperti terlampir, yang baru kuterima dari Farida Ishaya, anggota Bestuur Wertheim Stichting, yang juga bekerja di IISG. * * * Cukup banyak yang mengenal Prof Dr W.F Wertheim, tetapi bisa jadi tidak sedikit yang belum mengenal beliau. Maka, kiranya ada baiknya disajikan di bawah ini, sebuah tulisan Prof Herbert, seorag sarjana Austrlia, dan seorang cendekiawan terkemuka dunia mengenai Politik Indonesia. Ia seorang pendiri Indonesian Studies di Asutralia, dan bertahn-tahun lemanya memberikan kuliahnya di Yogyakarta, sbb: MENGENANG Pak WERTHEIM, Profesor HERB FEITH (1930-2001) *Terjemahan bebas dari Inside Indonesia, 57, jan-march 1999* Pak Wertheim, pendiri dari Indonesian Studies modern di Holand, hampir mencapai usia 91 tahun ketika beliau meninggal. Seperti yang lainnya yang meninggal pada usia lanjut, banyak dari ceritanya telah pudar dari memori publik pada saat itu. WF Wertheim, adalah counterpart Holland dari George McT Kahin-nya Amerika. Edisi pertama dari tulisannya INDONESIAN SOCIETY IN TRANSITION, terbit pada tahun 1950, dua tahun sebelum tulisan Kahin, 'Nationalism and revolution in Indonesia', dan masing-masing merupakan karya dasar atas dasar mana banyak karya-karya lainnya ditulis. Tetapi Wertheim tergolong generasi lebih dulu spesialis Indonesia. Jika keterlibatan Kahin dimulai hanya pada akhir Perang Dunia II, Wertheim sudah tiba di Batavia dalam tahun 1931 dan segera sesudah itu, mulai mengajar di Sekolah Hukum. Dalam tahun 1940 ia diangkat di Komisi Visman, sebuah lembaga pemerintah yang terhormat, yang dibentuk untuk mempelajari masa depan konstitusionil dari jajahan itu. Jika Kahin menghabiskan waktunya pada masa Perang Dunia II di tentara AS, pada saat mana ia belajar bahasa Belanda, Wertheim menghabiskan waktunya di kamp interniran Jepang di Jawa. Masing-masing adalah partisan dari Republik Indonesia selama perjuangan revolusioner untuk kemerdekaan. Dan masing-masing dari mereka, terus menjadi akademik dan melakukan kegiatannya di situ. Dalam tahun 1951 Wertheim menolak undangan untuk mengajar di Indonesia. Keputusannya itu adalah suatu protes terhadap pemerintah Sukiman yang saat itu mengundang Hjalmar Schact (yang punya kaitan dengan Nazi) ke Indonesia sebagai penasihat ekonomi. Itu adalah gema dari Dr Tjipto Mangoenkoesoemo yang mencemoohkan sebuah piagam dari pemerintah kolonial karena sumbangannya terhadap pemberantasan penyakit menular. Pada tahun-tahun Suharto, Wertheim memberikan dukungan aktif kepada organisasi-organisasi Belanda dan Eropah, yang mempublikasikan nasib buruk para tahanan politik Indonesia. Ia juga sering menulis tentang percobaan kup pada tanggal 1 Oktober 1965, dan teristimewa mengenai inter-aksi misterius Suharto menjelang kup tsb dengan Kolonel Latief, seorang anggota kunci dari grup pengkomplot tsb. Pak Wertheim akan dikenang untuk dorongannya kepada orang-orang yang hendak menjadi cenedekiawan dan mengajar di bidangnya.Salah seorang dari mereka itu adalah Harry Benda, yang berkenalan dengan Wertheim ketika mereka bertemu di penjara interniran Jepang di Jawa. Yang kedua adalah sosiolog pedesaan Bogor, Sayogo, yang sebagaimana halnya Kampto Utomo adalah asisten dan PHD supervisor, ketika ia mengajar di Bogor dalam tahun-tahun 1956-67. Pada puluhan tahun belakangan, Sayogo menjadi terkenal untuk kerja-risetnya mengenai metode-metode inovativ tentang mengukur kemiskinan. Ketika sejarah transisi mengenai pasca Perang Dunia Indonesia titulis, Wertheim muncul sebagai figur dasar. Dan bila ada sejarah mengenai arus radikal di dalam transisi tsb, ia akan muncul sebagai salah satu dari anggotanya yang paling beraspirasi. Inside Indonesia 57: Jan-Mar 1999 * * * Profesor HERB FEITH sendiri adalah salah seorang pembangun Indonesian Studies di Australia. Ia mengajar di Yogyakarta bertahun-tahun lamanya. ** * ** Lampiran 1: Tulisan asli Prof Herbert Feith. PAK WERHTEIM Obituary *Professor Herb Feith* *Herbert Feith* (1930-2001) was an Australian academic and world leading scholar of INDONESIAN politics. Pak Wertheim, the founder of modern Indonesian studies in Holland, was nearly 91 when he died. Like others who die at an advanced age, much of his story had faded from
[wanita-muslimah] Re: Kekerasan Simbolik Jauh Lebih Menyakitkan
FPI itu kata Gus Dur adalah preman yg dibekingi oleh tentara atau purnawirawan.. dan saya percaya ucapan GD. Apalagi kalau melihat aksi FPI, itu memang aksi preman. Tidak mungkin orang yg belajar agama, perilakunya seperti itu. Karena FPI dibekingi tentara, maka susah untuk dibubarkan. FPI itu juga tergolong aliran sesat.. masak Islam kok dibela. sombong banget merasa mampu membela Islam. Lalu herannya kok banyak Pakar tolol yg membenarkan aksi preman. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, cak lis [EMAIL PROTECTED] wrote: Kekerasan Simbolik Jauh Lebih Menyakitkan nbsp; Senin, 02 Juni 2008 nbsp; Pakar komunikasi Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan mengatakan, bentrokan hanyalah efek dari kekerasan simbolik yang dibangun kalangan liberalnbsp; nbsp; Hidayatullah.comPakar komunikasi Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan mengatakan, fenomena bentrokan antara Front Pembela Islam (FPI) dan nbsp;Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan
[wanita-muslimah] Ki Denggleng Pagelaran telah mengundang Anda untuk bergabung dengan Friendster
Anda diundang untuk bergabung ke dalam jaringan pertemanan Ki Denggleng Pagelaran. Dengan bergabung dengan Friendster, Anda dapat berhubungan kembali dengan teman lama, bertemu teman baru, membuat blog, membuat profil kustom, menyimpan tanggal ulang tahun, dan masih banyak lagi! Anda bahkan dapat tetap berhubungan apabila Anda pindah, mengganti alamat email, atau kehilangan ponsel. Klik di bawah ini untuk bergabung dengan jaringan Ki Denggleng. http://www.friendster.com/join.php?inviteref=52207319amp;invite=knfx9HkZ5bk8XVQaxQgsy39UsN6llNaOs6gLDpsYmy0*amp;lang=en-US * Apabila Anda tidak ingin menerima email pemberitahuan dari Friendster, klik di bawah ini: http://www.friendster.com/blockemails.php?invite=d2FuaXRhLW11c2xpbWFoQHlhaG9vZ3JvdXBzLmNvbQ** [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Sekitar Masalah Dunia dan Mencari Rizki
Sekitar Masalah Dunia dan Mencari Rizki Tulisan ini disarikan dari kitab Jami'us Sa'adat, penghimpun kebahagiaan, karya seorang ulama besar, seorang mujtahid, filosuf dan sufi besar di zamannya. Dunia memiliki dua esensi: esensi dirinya dan esensi hak hamba Allah swt. Esensi dunia adalah suatu konsep tentang realitas-realitas makhluk termasuk bumi dan isinya. Dunia Kadang-kadang menyebabkan manusia menderita dan sengsara yang berkepanjangan, permusuhan dan pertumpahan darah, menjatuhkan ke lembah kehinaan dan kemaksiatan, dan lainnya. Dan kadangkala, walaupun jumlahnya lebih sedikit, juga mengantarkan manusia pada kebahagiaan dan kedamaian, persaudaraan dan kasih sayang, kemuliaan dan ridha Allah swt, dan lainya. Allah swt menghimpun tentang dunia dalam firman-Nya: #1586;#1615;#1610;#1617;#1616;#1606;#1614; #1604;#1616;#1604;#1606;#1617;#1614;#1575;#1587;#1616; #1581;#1615;#1576; #1575;#1604;#1588;#1607;#1614;#1608;#1614;#1578;#1616; #1605;#1616;#1606;#1614; #1575;#1604;#1606;#1617;#1616;#1587;#1575;#1569;#1616; #1608;#1614; #1575;#1604;#1618;#1576;#1614;#1606;#1616;#1610;#1606;#1614; #1608;#1614; #1575;#1604;#1618;#1602;#1614;#1606;#1614;#1591;#1616;#1610;#1585;#1616; #1575;#1604;#1618;#1605;#1615;#1602;#1614;#1606;#1591;#1585;#1614;#1577;#1616; #1605;#1616;#1606;#1614; #1575;#1604;#1584;#1617;#1614;#1607;#1614;#1576;#1616; #1608;#1614; #1575;#1604;#1618;#1601;#1616;#1590;#1577;#1616; #1608;#1614; #1575;#1604;#1618;#1582;#1614;#1610;#1618;#1604;#1616; #1575;#1604;#1618;#1605;#1615;#1587;#1608;#1617;#1614;#1605;#1614;#1577;#1616; #1608;#1614; #1575;#1604;#1571;#1614;#1606;#1618;#1593;#1614;#1605;#1616; #1608;#1614; #1575;#1604;#1618;#1581;#1614;#1585;#1618;#1579;#1616; #1584;#1614;#1604;#1616;#1603; #1605;#1614;#1578;#1614;#1593;#1615; #1575;#1604;#1618;#1581;#1614;#1610;#1614;#1608;#1577;#1616; #1575;#1604;#1583;#1617;#1615;#1606;#1618;#1610;#1614;#1575; #1608;#1614; #1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615; #1593;#1616;#1606;#1583;#1614;#1607;#1615; #1581;#1615;#1587;#1606;#1615; #1575;#1604;#1618;#1605;#1614;#1574;#1614;#1575;#1576;#1616; Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Ali-Imran: 14) Mencintai semua itu bagian dari dorongan syahwati yang tercela dan terhina. Mencintai dunia dapat memancing dan mendorong potensi marah dan pasukannya untuk menguasai hak orang lain, menjajah dan menzalimi hak hamba-hamba Allah swt. Di sinilah sering terjadinya kerjasama antara potensi syahwati dan potesi amarah berikut pasukannya untuk meraih dunia dan keindahannya. Lebih fatal lagi jika melibatkan potensi pikir ke dalamnya. Pada awalnya keinginan memperoleh dunia dan keindahannya merupakan kerjaan potensi syahwat, kemudian ikut nimbrung ke dalamnya potensi marah, potensi binatang buas. Kemudian disusul oleh potensi pikir, sebagian ulama menamakannya potensi khayali, dan Imam Ali bin Abi Thalib (as) menyatakan sebagai potensi iblis. Jika potensi ini bergabung ke dalamnya, maka sempurnalah kezaliman dan penzaliman terhadap orang lain, rakyat kecil, dan hamba-hamba Allah swt. Di era informasi dan global ini manusia tidak perlu mengucurkan keringat untuk mendapatkan dunia sebanyak-banyaknya. Mereka dapat menggunakan sains dan tehnologi, merekayasa dengan pikiran untuk mencuri dan merampas hak orang lain. Perlu dibedakan, pikiran disini bukan kerja akal yang mulia, tetapi kerja potensi khayali dan iblis sebagai panglimanya. Adapun esensi dunia dalam hak hamba Allah swt adalah konsep tentang semua hartanya selama hidupnya sebelum kematian tiba. Karena setelah kematiannya harta bukanlah duniawi lagi tetapi menjadi ukhrawi. Setiap apa yang dimiliki oleh seorang hamba mengandung bagian dari potensi syahwati, tujuan dan kenikmatan dalam hidupnya sebelum kematian menjemputnya. Inilah dunia dalam hak seorang hamba. Hak seorang hamba ini memiliki dua ikatan: ikatan dengan hati yaitu mencintainya; dan ikatan dengan fisiknya yaitu yang digunakan untuk kemaslahatan fisiknya, mengambil darinya sesuai dengan kadar yang dibutuhkan fisiknya. Keinginan dan kecintaan pada haknya yang semestinya bukanlah hal yang tercela dan terhina. Karena hal ini sebagai pendamping di dunia yang buahnya akan menjadi pendampinya di alam kubur dan alam akhirat. Mengapa dunia ini dinamakan dunia? Karena dunia berasal kata dana artinya rendah dan hina, dari satu sisi. Dari sisi yang lain berarti dekat, karena itulah seorang ulama atau hamba Allah swt yang merasakan kelezatan ilmu dan ibadahnya, atau merasakan kenikmatan apa yang dimilikinya di dunia bukan suatu yang tercela dan terhina. Karena apa yang dimilikinya itu adalah dunia yang dibungkus dengan akhirat. Karena itulah dalam sabdanya Rasulullah saw menjadikan shalat sebagai bagian dari dunia:
[wanita-muslimah] Keutamaan Surat Al-Qadar
Keutamaan Surat Al-Qadar 1. Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar, pahalanya sama dengan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan dan menghidupkan malam Al-Qadar. (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/613). 2. Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: Tidak ada seorang pun hamba yang membaca surat Al-Qadar tujuh kali sesudah shalat Subuh, kecuali para malaikat bershalawat kepadanya 70 shalawat dan mencurahkan rahmat kepadanya 70 rahmat. (Mafatihul Jinan 79). 3. Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar dalam shalat-shalat fardhunya, malaikat memanggilnya: Wahai hamba Allah, Allah telah mengampuni dosamu yang lalu, maka mulailah amalmu. (Tafsir Ats-Tsaqalayn 5/612). Lebih lengkap ttg keutamaannya yg berkait dg pengobatan, mohon klik disini: http://tafsirtematis.wordpress.com Wassalam Syamsuri Rifai http://syamsuri149.wordpress.com http://shalatdoa.blogspot.com http://syamsuri149.multiply.com
[wanita-muslimah] Menyambut 5 Juni, Hari Lingkungan Hidup Sedunia
80604 Tanggal 5 Juni, Hari Lingkungan Hidup Sedunia Bismi l-lahi r-rahmani r-rahiem. Dengan kekuasaan dan kasih sayangNya Allah SWT telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya (Quran Surah at-Atin [95]: 4), dan telah menyediakan bumi penuh dengan kemudahan (QS al-Mulk [67]: 15), bahkan membaktikan seluruh alam kepada kita (QS Luqman [31]: 20; al-Jatsiyah [45]: 13). Allah telah memberi pedoman bahwa keseimbangan lingkungan (ecosystem) yang telah dibangun Allah tidak boleh dirusak. DAN JANGANLAH KAMU MEMBUAT KERUSAKAN DI MUKA BUMI, SESUDAH (ALLAH) MEMPERBAIKINYA (Surah al-A'raf [7] ayat 56) Nyatanya banyak orang yang karena tamaknya telah berlebih-lebihan dalam mengambil kemudahan yang telah disediakan Allah sehingga muncullah akibat-akibat buruknya sebagaimana digambarkan Allah: TELAH NAMPAK KERUSAKAN DI DARAT DAN DI LAUT DISEBABKAN OLEH PERBUATAN TANGAN MANUSIA, SUPAYA ALLAH MERASAKAN KEPADA MEREKA SEBAGIAN DARI (AKIBAT) PERBUATAN MEREKA, AGAR MEREKA KEMBALI (KE JALAN YANG BENAR). (Surah ar-Rum [30] ayat 41) Oleh karena itulah mereka yang dengan sunatullah (hukum Allah yang lebih dikenal sebagai hukum alam) telah menggerakkan sejumlah manusia cerdik pandai bertemu dalam forum dunia, berdiskusi, untuk sampai ke kesimpulan perlu berbuat untuk mencegah kerusakan alam lebih jauh. Mereka menyepakati dalam sidang PBB bahwa tanggal 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia untuk setiap tahunnya mereka secara lebih khusus mengingat permasalahan lingkungan yang ada dan upaya-upayanya menanganinya untuk kebaikan kehidupan bersama. Sayangnya cukup banyak manusia serakah yang mengambil manfaat bumi ini dengan merusak, sepertinya lupa bahwa Allah mengingatkan akiba buruk dari perbuatan manusia semisal yang kerusakan alam yang muncul sebagai akibat dari eksploitasi alam yang salah, yang dapat mengganggu kelestarian lingkungannya dengan segala akibat buruk nantinya, atau bahkan yang telah terbukti adanya. DAN APA SAJA MUSIBAH YANG MENIMPA KAMU MAKA ADALAH DISEBABKAN OLEH PERBUATAN TANGANMU SENDIRI, WALAUPUN ALLAH TELAH MEMAAFKAN SEBAGIAN BESAR (DARI KESALAHAN-KESALAHANMU) (Quran Surah asy-Syura [42] ayat 30) Mari kita lakukan sesuatu, dengan penuh kesadaran sebagai pendekatan diri kepada Allah dengan penuh rasa syukur, sesuai dengan potensi yang telah dikaruniakan Allah. Marilah kita masing-masing secara mandiri ataupun berkelompok berbuat agar kita maupun orang-orang di sekitar kita dapat menikmati kehidupan dunia ini. DAN CARILAH DENGAN APA YANG TELAH DIANUGERAHKAN ALLAH KEPADAMU (KEBAHAGIAAN) NEGERI AKHIRAT, DAN JANGANLAH KAMU MELUPAKAN BAGIANMU DARI (KENIKMATAN) DUNIAWI; BERBUAT BAIKLAH (KEPADA ORANG LAIN) SEBAGAIMANA ALLAH TELAH BERBUAT BAIK KEPADAMU. JANGANLAH KAMU BERBUAT KERUSAKAN DI (MUKA) BUMI; SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MENYUKAI ORANG-ORANG YANG BERBUAT KERUSAKAN. (Surah al-Qashash [28] ayat 77) Semoga Allah meridhai yang kita lakukan, dan memberikan petunjukNya dan memberikan kemudahan atasnya. Wa l-Lahu a'lamu bi sh-shawwab SAW. = shalla 'l-Lahu 'alaihi wa sallam Semoga shalawat Allah dan salamNya terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad. SWT. = subhanahu wa ta-'ala Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi kedudukanNya. *** Kutipan ayat-ayat diperoleh dari penelusuran menggunakan software sederhana: Indeks Terjemah Qur'an. Assalamu 'alaikum wr. wb. Semoga sedikit uraian di atas bermanfaat. Sebarkanlah pelita hikmah ini langsung ataupun dengan mengajak bergabung di URL http://groups.yahoo.com/group/pelita-hikmah. Jika Anda punya ataupun ingin kajian masalah tertentu untuk pegangan hidup silakan hubungi saya. Wassalam, dr. H.R.M. Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd. e-mail: [EMAIL PROTECTED] Jl. Kendangsari Lebar 48 Surabaya INDONESIA 60292 Telp. (031)-841-7486, +6281-652-7486 Fax +6281-652-0904 Membuat WebSite? http://www.vodahost.com/partner/idevaffiliate.php?id=5272 http://www.vodahost.com/partner/idevaffiliate.php?id=5272_9_1_85 Kunjungi: http://www.kwarpus-panduhw.org http://tauhid.wordpress.com http://www.hwjatim.multiply.com http://www.adji-hwjatim.com http://www.geocities.com\drtauhid\indexhw.html http://www.kwarpus.netfirms.com
[wanita-muslimah] The age of innocence in Asia
http://www.atimes.com/atimes/South_Asia/JE31Df03.html May 31, 2008 The age of innocence in Asia By William Sparrow BANGKOK - Societies all over the world struggle - both legally and morally - to define the age that young people can legally consent to sex. It is an issue complicated by religion, politics and culture. In Asia, the laws defining ages of consent for both genders are varied and complex. The average age for sexual consent across Asia is roughly 14.5 years (actually 14.7 for heterosexual relations and between 13.8 to 14.5 for homosexual sex of both genders). The West isn't so far off; for example, in the US the average legal age for sexual consent is 16, as determined by state. Three categories are usually defined when establishing the legal age of sexual consent: male and female sex, male homosexual sex and female homosexual sex. In most Muslim countries, male homosexual relations are illegal, and in Afghanistan, Iran, Pakistan and Saudi Arabia, the punishment can be death. In these countries the age of consent for heterosexual sex is not defined, but the partners must be married. Sadly, media reports indicate that girls are married off as young as six years old. The same must be married mandate applies in Bahrain, Lebanon, Malaysia and the United Arab Emirates, but these countries specify an age - ranging from 15 to 18 years old - for sex between married couples. These age requirements are often ignored in some of these countries, according to reports. The Philippines has the lowest age of consent in Asia at just 12 years old - an age shared by Angola, Mexico and Zimbabwe. A Japanese law allows for consent at age 12, but this only applies to metro Tokyo. Japan's federal laws put sexual consent at 13 years old, but prefecture law raises the national average much higher. In the Philippines, the consensual age of 12 applies to males and females alike. But sex with a person under 18 is an offense if, like in Japan, the minor's consent has stemmed from prostitution or coercion. Simply put, the Philippines and Japan fall into a 12 to 18 age bracket for sexual consent, depending on the nature of the sexual relationship. In the popular sex tourism destination of Thailand, the age of sexual consent is 15, but this seems to apply only to Thais. In the sex trade, women must be 18 or older. In South Korea, the age for sex - homosexual or not - is 13. China, Brunei, Israel, Mongolia and India legally allow consensual, heterosexual sex at 14. Myanmar, Malaysia, Singapore, Sri Lanka, Tajikistan, Turkmenistan and Uzbekistan all have an interesting legal approach. These countries have made male homosexual sex illegal, but have defined the age of lesbian sex permissible at age 16. Clearly, it's a complicated matter, and made more so by globalization. US federal law defines an adult as someone 18 years or older. Recent US legislation has also sought to criminalize US citizens who have sex with minors abroad. Regardless of whether the act was legal in the host country, the US Protect Act of 2003 will prosecute Americans for having sex with women under the age of 18 while overseas. Similar laws have been passed in Canada and Europe, most notably in Britain and Australia. Meanwhile, in Asia countries such as South Korea, Japan, Indonesia, Thailand, Cambodia and others have increased their exchange of information with the West in the form of lists of known pedophiles, local arrests of Westerns having under-aged sex and increased cooperation in the arrest and extradition process. Now, even if an offending visitor faced no charges under local laws, they may face prosecution at home. Recently, the complexity of the age issue was underscored by an American friend of mine. After retaining the services of a prostitute in Hong Kong's red-light district of Wan Chai, he happened to catch a glance at her identification card. He was shocked to learn that she was 17, and a few months shy of her 18th birthday. He was aghast, and well aware of how this could be viewed in the US. Even though Hong Kong's local law makes the age of consent 16, the act of prostitution was illegal and therefore any local prosecution would then be passed to US authorities. Legal troubles aside, he would also be labelled as a pedophile. My friend escaped unscathed. But his experience is hardly unique; young women in the sex trade rarely reveal their real age. Foreigners seeking under-aged sex is deplorable, but falling into the situation accidentally is another matter entirely and not one to be taken lightly. Laws and legal definitions are put forth by societies to protect young people from exploitation and abuse. Yet all too often these same laws are circumvented, ignored or unenforced. William Sparrow has been an occasional contributor to Asia Times Online and now joins Asia Times Online with a weekly column. Sparrow is editor in chief of Asian Sex Gazette and
RE: [wanita-muslimah] Makna di Balik Syariah
Jumpa lagi, dan langsung ikut komentar tentang Bank Syariah ini meskipun bukan ahlinya. Hingga kini, menurut pandangan saya, persoalan di Bank Syariah terletak pada paradigma awal yang sempit, yaitu soal riba dan non-riba. Memang tidak salah, karena ini adalah persoalan yang mendasar dalam sistem Islam. Namun, gara-gara ini akhirnya sulit untuk melakukan pengembangan pada tataran praktis. Padahal, banyak hal yang harus dituntaskan mengingat persoalan bank tidak semata soal pinjam-meminjam, kredit. Secara sederhana, kita bisa mulai bertanya bagaimana manajemen perbankan Syariah, bagaimana pengelolaan modal dan strateginya, apa saja jasa yang bisa ditawarkan, bagaimana format yang ideal dalam pelaksanaannya, bagaimana mengelola risiko. Ini baru dari sudut pandang intern perbankan itu sendiri. Masih banyak unsur lain yang sangat terkait: nasabah (bagaimana agar bisa dijaring untuk menggunakan jasa, pelayanan, kepuasaan, kelancaran aktivitas, dll); pihak ketiga yang menjadi partner bisnis; regulasi; lembaga penjaminan kredit; dan lain-lain. Saya pribadi optimis dengan Sistem Ekonomi Syariah meskipun apa yang berlangsung sekarang belum mencapai taraf yang diharapkan (ideal). Barangkali ini adalah alasan di balik pelaksanaan sistem Syariah yang belum menunjukkan hasil yang memuaskan, alasan kenapa banyak orang mengatakan bahwa Syariah hanya label dan tidak ada beda signifikan dengan BK. Pada sisi lain, para pendukung sistem Syariah lebih memilihnya karena faktor non-riba sebagaimana ajaran agama, terlepas dari bagaimana pelayanan dan sejauh mana manfaat yang didapatkan dari produk, jasa, dan sistemnya dibandingkan dengan apa yang ada pada BK. Mungkin juga, alasan mereka yang mengatakan hanya label bahwa pada kenyataannya sistem Syariah lebih fokus kepada bagaimana menjaring konsumen, khususnya para pendukungnya yang di negara ini sangat besar potensinya mengingat masyarakat muslim adalah mayoritas. Sebagai ilustrasi, soal non-riba saja masih dipandang sebatas layanan yang ditawarkan kepada konsumen dengan cara pendirian unit-unit Syariah oleh bank-bank konvensional. Bukankah modal yang terhimpun dan tersalurkan pada unit ini akhirnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem utama bank itu sendiri. Sederhananya, uang halal secara syariah dan uang haram atau syubhat atau tidak jelas juga akan bercampur baur. Jika demikian, apa artinya pelabelan Syariah pada unit yang menawarkan produk-produk Syariah? Pada sisi konsep sendiri, juga ada beberapa produk yang tidak ada bedanya dengan produk bank konvensional dari segi keuntungan kecuali pada bentuk pelaksanaannya. Sebagai contoh, produk murabahah. Kasus yang disampaikan oleh Bung Donnie di sini, saya perhatikan, adalah bentuk murabahah. Bisa dilihat perbedaannya pada contoh kasus berikut ini. Donnie ingin membeli rumah seharga 200 juta. Uang Donnie hanya 50 juta. Kebutuhan modal pembelian ini adalah 150 juta. Agar bisa membeli rumah, Donnie datang ke salah satu bank untuk mendapatkan modal. (1)Pada bank syariah, produk murabahah bisa diterapkan: bank akan membeli kontan rumah tersebut seharga 150 juta dan menyerahkannya kepada Donnie dalam bentuk jual beli lagi dengan harga yang lebih besar dari 200 juta dan Donnie membayarkanya secara cicilan sebesar nominal dan dalam periode waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Katakanlah harga yang ditawarkan oleh bank +12% menjadi 224 juta untuk jangka waktu 5 tahun. Artinya, margin keuntungan bank dari modal 200 juta yang dikeluarkan adalah 24 juta untuk jangka waktu 5 tahun. 224 juta / 60 = 3.735.000 ribu per bulan. Jika Donnie setuju, dilaksanakanlah sistem ini. Bagaimana bank menentukan margin ini sangat tergantung dengan kondisi ekonomi, kelancaran keuangan, cost recovery, dan faktor-faktor lain yang lebih mendalam dibahas dalam buku-buku operasional dan manajemen Bank Syariah lengkap dengan ada rumusan dan strateginya. (2)Pada bank konvensional, katakanlah Donnie pinjam 200 juta dengan bunga 12%, kira-kira apa bedanya dengan produk murabahah? Bedanya hanya terletak pada sistem interaksi antara Donnie dan pihak bank, yang pada bank syariah unsur riba tidak ada lagi karena penawaran bank adalah harga jual rumah oleh pihak bank kepada Donnie dengan menyebutkan harga asli pembelian yang akan dilakukan apabila deal dan margin keuntungan bank sendiri. Ini pun masih menjadi perdebatan ulama tentang kebolehan harga tinggi daripada harga asal karena faktor waktu (pembayaran cicil dan tunda). Oleh Ulama Kontemporer dinyatakan boleh dengan pertimbangan bahwa waktu juga bernilai uang dari segi bisnis, beda dengan pandangan banyak ulama fikih klasik. Ini baru pada bentuk produk yang digunakan. Belum lagi soal administrasi dan lain-lain memandang pelayanan dan kepuasaan juga penting. Dilihat dari contoh di atas, bisa dibayangkan bahwa untuk satu proses saja memerlukan tahapan sistem yang tidak fleksibel. Ini tantangan bagi
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. Apa pantes menurut etika perang yang baik?? Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong etikanya pagimane, gituuu. Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa? Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya sapa. Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok??? Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere + anak itu sama aja ya? Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun pere dan anak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed] --- --- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 01/06/2008 17:28 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya. Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. Apa pantes menurut etika perang yang baik?? Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong etikanya pagimane, gituuu. Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa? Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya sapa. Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok??? Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere + anak itu sama aja ya? Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun pere dan anak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed] --- --- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 01/06/2008 17:28 [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front
Iye Mat Sape'i, di pake ape dulu. Kalo gak dipake juga (alias dianggurin) pan juga kagak enak! Dipake kan juga kudu' pada tempatnye. Masalahnya bukan pada soal hak pilih pere. Tapi kewajiban (Moral) si EO-EOnya itu... Dah tau ada matador yang bisa menjadi ganas bila ada baju warna merah. Eh baju warna merahnya dipakein ke pere dan anak. Tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Tak adil kan? Eh nonton gak di Teve-One, semalem. Habib vs Ust. Maman? Ane kagak tuh. Soale jam segitu ane masih klayapan nyari bisnis yang mau dijlnkan secara syariah...:-)). Kate temen, Ada rekaman GD juga wkt GD bilang FPI adalah organisasi sensor. Trus di bales ama Habib...waah..sensor jg. Ane jadi negebayangin kaya lagi nonton 'Extravaganza' ato 'Akhirnya Datang Juga': para ustadz yang jadi pelakonnya. Ada saran dr temen tuk liat ini http://www.fpipetamburan.blogspot.com Apaan sih tuh? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote: hanya komentar poin 1 doang .. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh. Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat. 1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs AKKBB Terus terang, philips terang terus .. eh, salah ... terus terang, saya rada miris dg potongan kalimat Saya tidak suka pere dan anak di pake Yang bikin saya miris perempuan disejajarkan dg anak ... Oke .. anak harus dilindungi dari kegiatan politik .. itu saya setuju .. Tapi perempuan . Saya percaya bahwa perempuan dewasa bisa menentukan pilihannya sendiri, terlepas pilihannya tepat atau tidak .. Dan .. perempuan dewasa bukanlah sekedar alat yg bisanya dipake .. Salam
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Sama tapi tidak sebangun. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin mbak lina mikirnya unjuk rasa itu sama dengan perang jadi musti siap granat, bom molotov, tameng, baju baja besi, bambu runcing sama senjata tajam ... perlu juga bawa samurai sama bandul berduri salam, -- wikan On 6/3/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya. Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Lah itu kan emang ada FPInya? Makanya baca pake mata...:-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya. Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. Apa pantes menurut etika perang yang baik?? Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong etikanya pagimane, gituuu. Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa? Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya sapa. Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok??? Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere + anak itu sama aja ya? Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun pere dan anak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ wrote: Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan menuntut: 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan sampai tuntas. 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam menyelesaikan perselisihan. Jakarta, 1 Juni 2008 Masruchah Sekretaris Jenderal [Non-text portions of this message have been removed] - --
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Itu kan fpi yang cari gara gara. Kalau nggak ada fpi, aman aman aja tuh. Sama aja kayak di arab. Perempuan gak boleh nyetir. Katanya haram. Coba kita bikin ilustrasi. ada kecelakaan. Salah satu sopir dari kendaraan yg terlibat kecelakaan adalah cewek. Lantas cewek di seluruh dunia dilarang nyopir lagi. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 02:10:04 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Lah itu kan emang ada FPInya? Makanya baca pake mata...:-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya. Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. Apa pantes menurut etika perang yang baik?? Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong etikanya pagimane, gituuu. Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa? Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya sapa. Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok??? Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere + anak itu sama aja ya? Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun pere dan anak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ wrote: Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling. Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) orang terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain massa perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan terluka adalah pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari Majalengka karena berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI yang membawa bambu runcing dan botol minuman. Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam mengawal kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka Koalisi Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini menyatakan sikap dan
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Sebangun apanya, mbok ayu ? Istilahnya perlu diperjelas :) Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 02:07:38 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Sama tapi tidak sebangun. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin mbak lina mikirnya unjuk rasa itu sama dengan perang jadi musti siap granat, bom molotov, tameng, baju baja besi, bambu runcing sama senjata tajam ... perlu juga bawa samurai sama bandul berduri salam, -- wikan On 6/3/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya. Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front
Eonya kan udah kontak polisi buat pengamanan. Dan gak ada info fpi mau nyerang. Dasar fpinya aja pencilakan ... Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 02:06:30 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Iye Mat Sape'i, di pake ape dulu. Kalo gak dipake juga (alias dianggurin) pan juga kagak enak! Dipake kan juga kudu' pada tempatnye. Masalahnya bukan pada soal hak pilih pere. Tapi kewajiban (Moral) si EO-EOnya itu... Dah tau ada matador yang bisa menjadi ganas bila ada baju warna merah. Eh baju warna merahnya dipakein ke pere dan anak. Tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Tak adil kan? Eh nonton gak di Teve-One, semalem. Habib vs Ust. Maman? Ane kagak tuh. Soale jam segitu ane masih klayapan nyari bisnis yang mau dijlnkan secara syariah...:-)). Kate temen, Ada rekaman GD juga wkt GD bilang FPI adalah organisasi sensor. Trus di bales ama Habib...waah..sensor jg. Ane jadi negebayangin kaya lagi nonton 'Extravaganza' ato 'Akhirnya Datang Juga': para ustadz yang jadi pelakonnya. Ada saran dr temen tuk liat ini http://www.fpipetamburan.blogspot.com Apaan sih tuh? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote: hanya komentar poin 1 doang .. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh. Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat. 1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs AKKBB Terus terang, philips terang terus .. eh, salah ... terus terang, saya rada miris dg potongan kalimat Saya tidak suka pere dan anak di pake Yang bikin saya miris perempuan disejajarkan dg anak ... Oke .. anak harus dilindungi dari kegiatan politik .. itu saya setuju .. Tapi perempuan . Saya percaya bahwa perempuan dewasa bisa menentukan pilihannya sendiri, terlepas pilihannya tepat atau tidak .. Dan .. perempuan dewasa bukanlah sekedar alat yg bisanya dipake .. Salam [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu kan mikir dunk? Emangnya ini dimana? Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex. Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg ngegelinding sendiri. Jadi unlevel. Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin pere dan anak. Titik tanpa koma. Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono! wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Itu kan fpi yang cari gara gara. Kalau nggak ada fpi, aman aman aja tuh. Sama aja kayak di arab. Perempuan gak boleh nyetir. Katanya haram. Coba kita bikin ilustrasi. ada kecelakaan. Salah satu sopir dari kendaraan yg terlibat kecelakaan adalah cewek. Lantas cewek di seluruh dunia dilarang nyopir lagi. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 02:10:04 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Lah itu kan emang ada FPInya? Makanya baca pake mata...:-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ wrote: Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya. Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan linadahlan@ Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. Apa pantes menurut etika perang yang baik?? Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong etikanya pagimane, gituuu. Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa? Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya sapa. Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok??? Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere + anak itu sama aja ya? Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun pere dan anak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ wrote: Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa? - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu kebanyakan pere dan anak. Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg jadi korban ada gak pere dan anak? Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh ikut demo masak aja. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB- yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling- aling.
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front
Ha..ha..Eonya kontak polisi. Polisinya kontak FPI. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Eonya kan udah kontak polisi buat pengamanan. Dan gak ada info fpi mau nyerang. Dasar fpinya aja pencilakan ... Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 02:06:30 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Iye Mat Sape'i, di pake ape dulu. Kalo gak dipake juga (alias dianggurin) pan juga kagak enak! Dipake kan juga kudu' pada tempatnye. Masalahnya bukan pada soal hak pilih pere. Tapi kewajiban (Moral) si EO-EOnya itu... Dah tau ada matador yang bisa menjadi ganas bila ada baju warna merah. Eh baju warna merahnya dipakein ke pere dan anak. Tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Tak adil kan? Eh nonton gak di Teve-One, semalem. Habib vs Ust. Maman? Ane kagak tuh. Soale jam segitu ane masih klayapan nyari bisnis yang mau dijlnkan secara syariah...:-)). Kate temen, Ada rekaman GD juga wkt GD bilang FPI adalah organisasi sensor. Trus di bales ama Habib...waah..sensor jg. Ane jadi negebayangin kaya lagi nonton 'Extravaganza' ato 'Akhirnya Datang Juga': para ustadz yang jadi pelakonnya. Ada saran dr temen tuk liat ini http://www.fpipetamburan.blogspot.com Apaan sih tuh? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei muh_syafei@ wrote: hanya komentar poin 1 doang .. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh. Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat. 1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs AKKBB Terus terang, philips terang terus .. eh, salah ... terus terang, saya rada miris dg potongan kalimat Saya tidak suka pere dan anak di pake Yang bikin saya miris perempuan disejajarkan dg anak ... Oke .. anak harus dilindungi dari kegiatan politik .. itu saya setuju .. Tapi perempuan . Saya percaya bahwa perempuan dewasa bisa menentukan pilihannya sendiri, terlepas pilihannya tepat atau tidak .. Dan .. perempuan dewasa bukanlah sekedar alat yg bisanya dipake .. Salam [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
02/06/2008 16:44 WIB Sudah Ingatkan AKK-BB, Polisi Bantah Kecolongan Indra Subagja - detikcom Jakarta - Polisi mengaku sudah memperingatkan kelompok AKK-BB untuk tidak memasuki wilayah Monas. Mengingat di kawasan itu ada aksi dari kelompok lain. Jangan melakukan kegiatan di hari Minggu, dan kita menyarankan aksi dilakukan hari Sabtu atau Senin, kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Senin (2/6/2008). http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/02/time/164414/idnews/949080/idkanal/10 btw, gak ada yg komentar ttg ini ? 01/06/2008 22:34 WIB Ekses Monas, Markas FPI di Cirebon Diserbu Santri NU http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/01/time/223412/idnews/948558/idkanal/10 dan FPI Yogya Diserang 1 Orang Terluka 5 Lainnya Ditangkap Polisi Bagus Kurniawan - detikcom Jakarta - Aksi penyerangan yang dialakukan massa tak dikenal terhadap markas Front Pembela Islam (FPI) daerah Yogyakarta mereda. 1 Orang dikabarkan terluka dan 5 orang lainnya ditangkap polisi. http://www.detik.com/indexberita/indexfr.php On 6/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu kan mikir dunk? Emangnya ini dimana? Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex. Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg ngegelinding sendiri. Jadi unlevel. Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin pere dan anak. Titik tanpa koma. Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono! wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Itu kan fpi yang cari gara gara. Kalau nggak ada fpi, aman aman aja tuh. Sama aja kayak di arab. Perempuan gak boleh nyetir. Katanya haram. Coba kita bikin ilustrasi. ada kecelakaan. Salah satu sopir dari kendaraan yg terlibat kecelakaan adalah cewek. Lantas cewek di seluruh dunia dilarang nyopir lagi. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Awas Operasi Intelijen! Re: [parapemikir] FPI Jempol! Menghajar ngga tanggung2: Ambulan, Kyai, anak2, perempuan s/d orang cacat!
Salam... Yang saya heran dan tidak habis pikir, kenapa dihampir semua Milist yahoogroups pendiskusi-pendiskusi terbaiknya juga ikut TERPROVOKASI dengan operasi intelijen semacam ini. ISYU ORIGINALNYA adalah stabilitas negara akibat pemerintah menaikkan harga BBM. BBM naik melambung tinggi, mencekik rakyat, memancing mahasiswa dan masyarakat turun kejalan. Tentara sudah siaga satu untuk jaga-jaga kalau terjadi demonstrasi besar-besaran. Mengingat peristiwa UNAS kemarin bisa menyulut gelombang demonstrasi yang lebih parah, maka 'DIADAKANLAH OBJEK PENGALIHAN PERHATIAN dengan membikin isyu baru, yakni mengadu sesama masyarakat dan mengalihkan perhatian dari ISYU SENTRALNYA yakni BBM. Kasus FPI ini sudah jelas tindakan kriminal, dan seharusnya polisi tinggal tangkap saja pelakunya. Tetapi tidakkah kita bisa melihat bahwa Polisi mengulur-ulur waktu supaya kerusuhan betul-betul terjadi dan orang akan lupa isyu sentral yang sekarang sedang mencekik rakyat. Bahkan hasil rapat polkam tadi malam di blow up sedemikian rupa supaya masyarakat lebih terpengaruh dan melupakan BBM. Tuntutan kepada pemeritah harus tegas : 1. Turunkan harga BBM 2. Memberikan jaminan kepastian hukum Salam, Iman K. www.parapemikir.com - Original Message - From: wirajhana eka To: pra pemikir ; religi ; agama zamanku diskusi Sent: Tuesday, June 03, 2008 12:08 AM Subject: [parapemikir] FPI Jempol! Menghajar ngga tanggung2: Ambulan, Kyai, anak2, perempuan s/d orang cacat! http://www.vhrmedia.com/vhr-news/berita,FPI-Serbu-Aksi-Peringatan-Kelahiran-Pancasila-1809.html Salah satu tokoh korban yang terkena pukulan adalah Suaedi, Direktur Eksekutif Wahid Institute. Ketika penyerangan terjadi, dia berada di tengah-tengah massa yang sedang mempersiapkan aksi. Mereka (massa FPI) datang dari arah kanan. Saya tidak lari, karena ada istri saya dan beberapa orang tua yang menggunakan kursi roda. Dia juga tak luput dari hajaran pasukan berjubah itu, kata Suaedi. *** 01/06/2008 13:46 WIB Rusuh Monas, FPI Kejar Ambulans yang Bawa Korban Moksa Hutasoit - detikcom Jakarta - Korban akibat amukan massa yang mengenakan atribut FPI terus berjatuhan. Upaya pertolongan oleh petugas medis dihalangi orang-orang yang bertindak brutal itu. Pantauan detikcom Minggu (1.6.20908) pukul 13.30 WIB, 3 ambulans yang hendak membawa para korban ke rumah sakit terdekat malah dikejar oleh massa. Mereka tampak memukul-mukulkan kayu ke badan mobil berwarna putih itu. Untung saja, ketiga ambulans itu dapat selamat dari amukan massa. Pukul 13.40 WIB, aksi pemukulan berhasil dihentikan oleh polisi. Massa yang berjumlah sekitar 500 orang itu kini dihadang oleh polisi. ( ken / iy ) *** http://www.waspada.co.id/Berita/Nasional/FPI-Bubarkan-Apel-Massa-AKK.html Kiai Maman Imanulhaq mengaku diinjak dan dipukuli dengan bambu oleh massa FPI. Ketika itu antara pukul satu dan setengah dua siang. Kita di Monas untuk aksi damai memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Tiba-tiba massa FPI sambil berteriak bubarkan Ahmadiyah, bubarkan kafir sambil membawa bambu, kata Maman, yang ditemui di RS Mitra Internasional, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (1/6). Setelah itu, kata Maman, ada 10 orang dari massa FPI yang mengeroyoknya. Mereka memukul muka dan menendang. Setelah itu, saya jatuh diinjak-injak dan dipukuli pakai bambu, ujar Maman. Akibatnya, dagu Maman mengeluarkan darah. Setelah kejadian itu dirinya tidak sadarkan diri. Maman lalu dibawa ke RS Mitra dengan menggunakan taksi. Dagu Maman yang luka dijahit 5 jahitan. *** http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/06/02/1/114777 JAKARTA - Korban kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), total 41 orang dari pengikut Ahmadiyah. Korban yang terdiri dari orangtua dan anak-anak, umumnya menderita luka akibat pukulan. Semua korban akibat serangan FPI terdiri dari anak-anak, ibu-ibu, dan orangtua, ujar Humas Ahmadiyah Yendra Budiyana kepada okezone, di Jakarta, Senin (2/6/2008). Wah, kalo berita yang terakhir ini...mungkin buat FPI lebih terhormat dapat menghajar anak2 ibu2 dan orang2 tua dari Umat Ahmadiyah! Kelihatannya Kalau orang FPI suruh milih mana yang dihajar duluan antara ORANG ahmadiyah dan ANJING...maka yang duluan di HAJAR adalah AHMADIYAH! Yahoo! Toolbar is now powered with Search Assist.Download it now! http://sg.toolbar.yahoo.com/
[wanita-muslimah] RE: Masyarakat Diimbau tak Lakukan Provokasi - Ada kecenderungan pergeseran isu dari pembubaran Ahmadiyah ke FPI
Salam... Yang saya heran dan tidak habis pikir, kenapa dihampir semua Milist yahoogroups pendiskusi-pendiskusi terbaiknya juga ikut TERPROVOKASI dengan operasi intelijen semacam ini. ISYU ORIGINALNYA adalah stabilitas negara akibat pemerintah menaikkan harga BBM. BBM naik melambung tinggi, mencekik rakyat, memancing mahasiswa dan masyarakat turun kejalan. Tentara sudah siaga satu untuk jaga-jaga kalau terjadi demonstrasi besar-besaran. Mengingat peristiwa UNAS kemarin bisa menyulut gelombang demonstrasi yang lebih parah, maka 'DIADAKANLAH OBJEK PENGALIHAN PERHATIAN dengan membikin isyu baru, yakni mengadu sesama masyarakat dan mengalihkan perhatian dari ISYU SENTRALNYA yakni BBM. Kasus FPI ini sudah jelas tindakan kriminal, dan seharusnya polisi tinggal tangkap saja pelakunya. Tetapi tidakkah kita bisa melihat bahwa Polisi mengulur-ulur waktu supaya kerusuhan betul-betul terjadi dan orang akan lupa isyu sentral yang sekarang sedang mencekik rakyat. Tuntutan kepada pemeritah harus tegas : 1. Turunkan harga BBM 2. Memberikan jaminan kepastian hukum Salam, Iman K. www.parapemikir.com --- On Tue, 3/6/08, Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: Masyarakat Diimbau tak Lakukan Provokasi - Ada kecenderungan pergeseran isu dari pembubaran Ahmadiyah ke FPI To: muslim insuffer [EMAIL PROTECTED], H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED], riri cute [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Haryanto (PSDM) [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], hidayahnet [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Budi P [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Cc: Gabriela Rantau [EMAIL PROTECTED], Yogi Triyuniardi [EMAIL PROTECTED], muskita wati [EMAIL PROTECTED], Jimmy Okberto [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], RULUTO [EMAIL PROTECTED], Batul [EMAIL PROTECTED], rizal lingga [EMAIL PROTECTED], wirajhana eka [EMAIL PROTECTED], Alexander Soebroto [EMAIL PROTECTED], Ahmad Badrudduja [EMAIL PROTECTED], hakekat hidup [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, 3 June, 2008, 9:13 AM Ini mah Trik KOTOR KAFIR... From: muslim insuffer [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 03, 2008 9:10 AM To: H. M. Nur Abdurrahman; riri cute; Ahmadi Agung; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Haryanto (PSDM); [EMAIL PROTECTED]; hidayahnet; [EMAIL PROTECTED]; Budi P; [EMAIL PROTECTED] Cc: Gabriela Rantau; Yogi Triyuniardi; muskita wati; Jimmy Okberto; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; RULUTO; Batul; rizal lingga; wirajhana eka; Alexander Soebroto; Ahmad Badrudduja; hakekat hidup Subject: Masyarakat Diimbau tak Lakukan Provokasi - Ada kecenderungan pergeseran isu dari pembubaran Ahmadiyah ke FPI http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Masyarakat Diimbau tak Lakukan Provokasi Ada kecenderungan pergeseran isu dari pembubaran Ahmadiyah ke FPI. JAKARTA -- Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan tindakan provokatif yang dapat memancing terjadinya kekacauan baru. Bentrokan antara massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) dengan Front Pembela Islam (FPI) di Monumen Nasional (Monas), Ahad (1/6) lalu, diharapkan tak meluas dan mengundang reaksi yang tidak perlu. ''AKKBB harus mawas diri, menghentikan provokasi, dan kemudian jajaran NU, Muhammadiyah, sampai ke daerah. Begitu juga dengan FPI, tidak usah terprovokasi, ini bahaya benar,'' kata Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, di Jakarta, Senin (2/6). Perubahan demokrasi sepuluh tahun terakhir membutuhkan kearifan dalam mengungkapkan kebebasan berekspresi. ''Jadi, kalau mengekspresikan kebebasan yang provokatif, itu juga mengundang reaksi yang tidak perlu,'' katanya. Salah satu penyebab yang melatari konflik antarumat beragama karena terlalu menggebu-gebu mengekspresikan kebebasan. Untuk itu, Jimly mengimbau pemerintah tidak terbawa arus menentukan mana pihak yang benar dan mana yang salah. Biarkan, katanya, konflik diselesaikan melalui jalur hukum, termasuk tuntutan pembubaran FPI. Aparat hukum dapat mengambil tindakan tegas untuk menunjukkan bahwa pemerintah melindungi segenap warga sebaik-baiknya. ''Kalau yang mau dibubarkan itu parpol, tempatnya di MK. Tapi, kalau ormas, di pengadilan biasa.'' Jimly khawatir, jika peristiwa di Monas terus berkembang, akan terjadi adu domba dalam tubuh umat beragama. Padahal, persoalan internal umat beragama dapat diselesaikan dengan dialog. Dia mencontohkan masalah Ahmadiyah yang disebutnya rumit karena tak mengakui Muhammad SAW sebagai nabi terakhir, tapi tetap mengklaim sebagai Islam. ''Biarlah umat beragama itu sendiri yang memutuskan. Negara, ya percaya
[wanita-muslimah] Pengikat Kesetiaan
Pengikat Kesetiaan sumber, http://agussyafii.blogspot.com Pada hari minggu. Pagi-pagi Hana sudah bangun. Ibunya mengajak ke pasar. kenapa mesti pagi sekali? tanya saya. jam 9 saya janji mau ngajarin bikin roti, anak-anak ngaji..kata istri saya. ternyata saya baru tahu kalau pagi ini saya mesti mengantar buat belanja untuk kebutuhan bikin roti untuk praktek anak-anak pengajian. Kegemaran istri saya mengajarkan ketrampilan untuk anak-anak pengajian merupakan kegembiraan buat Hana dan juga saya. selain bisa menikmati roti buatan istri saya yang lumayan enak. Namun juga saya bisa merasakan kebahagiaan istri saya ketika mengajar anak-anak. Kebahagiaan itulah sebagai pengikat kesetiaan didalam keluarga kami. Rumah tangga ada yang berlangsung lama, masing-masing setia kepada perkawinannya hingga kakek nenek, ada yang ketika nikah, pernikahannya dilaksanakan dengan meriah, banyak tamu, banyak ucapan selamat, banyak kado, tetapi, bahtera baru sebentar berlayar, ombak demi ombak datang menghantamnya. Meski sarana materi boleh jadi tercukupi, tetapi di sana tidak lagi ada kelembutan, kemesraan dan kesetiaan. Agenda harian rumah tangga berubah menjadi pertengkaran, kebencian dan makian. Keanggunan hidup berumah tangga sangat bergantung kepada faktor pengikat kesetiaan di antara mereka. Ada hadis Nabi yang sarinya bisa diungkapkan dengan sebagai berikut: Pada dasarnya setiap kita memiliki tiga kelompok sahabat, pertama, harta. Kedua, keluarga. Ketiga, amal shaleh. sumber, http://agussyafii.blogspot.com salam Cinta, agussyafii === Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Keluargaku, Surgaku silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front
Udah jelas fpi salah. Orang unjuk rasa baik baik, ada perempuannya juga, tiba tiba datang, main hajar ajah. Preman nih fpi. Ini unjuk rasa, bukan perang. Eh, fpi malah bawa senjata. Buat mukulin orang pulak. Asem tenan. Agamanya apa sih fpi itu ? Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 02:33:06 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Ha..ha..Eonya kontak polisi. Polisinya kontak FPI. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Eonya kan udah kontak polisi buat pengamanan. Dan gak ada info fpi mau nyerang. Dasar fpinya aja pencilakan ... Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 02:06:30 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Iye Mat Sape'i, di pake ape dulu. Kalo gak dipake juga (alias dianggurin) pan juga kagak enak! Dipake kan juga kudu' pada tempatnye. Masalahnya bukan pada soal hak pilih pere. Tapi kewajiban (Moral) si EO-EOnya itu... Dah tau ada matador yang bisa menjadi ganas bila ada baju warna merah. Eh baju warna merahnya dipakein ke pere dan anak. Tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Tak adil kan? Eh nonton gak di Teve-One, semalem. Habib vs Ust. Maman? Ane kagak tuh. Soale jam segitu ane masih klayapan nyari bisnis yang mau dijlnkan secara syariah...:-)). Kate temen, Ada rekaman GD juga wkt GD bilang FPI adalah organisasi sensor. Trus di bales ama Habib...waah..sensor jg. Ane jadi negebayangin kaya lagi nonton 'Extravaganza' ato 'Akhirnya Datang Juga': para ustadz yang jadi pelakonnya. Ada saran dr temen tuk liat ini http://www.fpipetamburan.blogspot.com Apaan sih tuh? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei muh_syafei@ wrote: hanya komentar poin 1 doang .. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh. Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat. 1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs AKKBB Terus terang, philips terang terus .. eh, salah ... terus terang, saya rada miris dg potongan kalimat Saya tidak suka pere dan anak di pake Yang bikin saya miris perempuan disejajarkan dg anak ... Oke .. anak harus dilindungi dari kegiatan politik .. itu saya setuju .. Tapi perempuan . Saya percaya bahwa perempuan dewasa bisa menentukan pilihannya sendiri, terlepas pilihannya tepat atau tidak .. Dan .. perempuan dewasa bukanlah sekedar alat yg bisanya dipake .. Salam [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
kenapa gak dibalik ya? emang FPI pikir dia ada di mana? emang di Israel, sampe mukul-mukulin orang segala kalau mo perang sono noh ke Israel yang banyak Yahudinya cari lawan yang sepadan dong mosok orang tangan kosong, anak2 ibu2 diserang juga lagian ceritanya demonya kan lain2 FPI minta BBM turun AKKBB lagi memperingati hari lahir pancasila kan gak bertentangan tuh beda misalnya kalau FPI demo BBM turun, AKKBB demo BBM naik, wajar kalau perang :) salam, -- wikan On 6/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu kan mikir dunk? Emangnya ini dimana? Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex. Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg ngegelinding sendiri. Jadi unlevel. Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin pere dan anak. Titik tanpa koma. Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono!
Re: [wanita-muslimah] Kronologis Provokasi Monas 1 Juni 2008 FPI ver 1.0
comment aja kenapa FPI kok panasan kalau emang demonya FPI resmi dan dijaga polisi ya laporkan saja demo lain yang memprovokasi FPI, nggak turun tangan sendiri apalagi lapor ke Laskar FPI, jelas salah kalau emang AKKBB menjelek2-kan FPI, kan tinggal ke Pak Polisi yang menjaganya ... Pak, tuh ada provokator tuh ... ditangkep dong bukannya malah nyerang si provokator itu sendiri apalagi kalau emang AKKBB bawa senjata pistol, bisa dilaporin ke pak polisi tuh salam, -- wikan On 6/3/08, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote: Biar cover both stories versi kejadian FPI :-) Kronologis Provokasi Monas 1 Juni 2008 Front Pembela Islam (FPI) mengeluarkan kronologis peristiwa rusuh yang terjadi pada hari Minggu, I Juni 2008 di Silang Monas. Inilah kronologisnya: Massa Hizbut tahrir Indonesia berkumpul bersama ormas Islam lainnya melakukan aksi menolak kenaikan BBM di Jakarta menuju Istana negara. silahkan buka website resmi HTI. Di antaranya adalah: Perwakilan Serikat Kerja PLN, HTI, FPI, dan sebagainya. Demo ini sudah mendapatkan izin dari aparat kepolisian setempat dengan pengawalan yang rapih dan ketat. Dengan kata lain demo ini adalah kegiatan yang resmi dan legal berdasarkan UU yang berlaku di republik ini. Pada saat yang bersamaan muncullah kelompok yang menamakan dirinya Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan berkeyakinan (AKK-BB) yang nota bene adalah pro Ahmadyah. Seperti yang dilansir dalam siaran TV mengenai kegiatan AKK-BB ini sebelumnya tidak diperkenankan oleh Kepolisian terkait untuk melakukan aksi di wilayah Monas, Karena akan berbenturan dengan pihak yang tidak mendukung acara mereka. dengan kata lain, kegiatan AKK-BB ini tidak mendapat izin untuk melakukan kegiatan di wilayah Monas. Melihat gelagat negatif ini, Pihak FPI mengisntruksikan beberapa personilnya untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh AKK-BB ini di wilayah aksi demonstrasi HTI. Ternyata mereka melakukan orasi yang menjelekan salah satu Ormas Peserta Demo dengan mengatakan Laskar Setan dan sebagainya. Mendengar hal itu, personil FPI segera melaporkan kepada Laskar FPI mengenai temuan orasi tersebut. Beberapa laskar FPI segera meminta klarifikasi kepada pihak AKK-BB mengenai hal ini. Pihak AKK-BB berusaha mengelak dan menjawab dengan sikap yang arogan sehingga membuat Laskar FPI kesal. Arogansi AKK-BB ini semakin menjadi dengan mengeluarkan sepucuk senjata Api dan menembakkan ke Udara 1 kali. Mendengar letusan ini, Laskar FPI mencegah perbuatan tersebut tapi ditanggapi dengan tembakan ke udara hingga 4 kali. Melihat aksiyangarogan dan sok Jagoan, Laskar FPI makin kesal dan langsung melakukan pemukulan terhadap provokator. Tidak ada pihak anak-anak dan wanita yang menjadi sasaran amarah pihak FPI. Hanya oknum yang sok Jagoan dan Arogan yang telah mengejek dan menghina kafir kepada laskar FPI yang menjadi sasaran empuk di kerumunan massa aksi Demonstrasi BBM ini. Beruntung tidak semua elemen massa demo ini ikut memukuli pihak AKK-BB.
[wanita-muslimah] Re: Makna di Balik Syariah
Nah. Kalo yang ngomentarinnya kaya bung Aman ini kan uenak. Kita juga sadarlah, emang masih buanyak yang kurang tapi itu kan tugas kita (yang ngaku Muslim) untuk membantu hingga sistem ini mendekati sempurna. Memang harus dijalankan secara integral. Herannya, yang diangkat selalu masalah perbankan. Ato hal pinjam meminjam. Apa karena hal ini yang paling dibutuhkan masyarakat? Apa karena bisnis ini paling rumit? Bisa gak memulai bisnis tanpa minjam dari Bank dulu. Ntar kalo mo ngembangin, baru pinjam ke Bank. Jadi, Bank jg bisa lebih percaya. Maksudku sih, otak kita jangan diajar dikit2 minjem Bank, dikit2 minjem...:-)). Buktiin dulu kita ade usahanye. Tapi emang enakan minjem ke Bank juga drpd ame sodare. Ama Bank urusannya hukum, ama sodare urusannya bisa jadi nyawa, bukannya 'nyariah' jadi 'ngeriah'. Hi..hi..baru satu orang yg terbaca olehku di milis ini yang optimis ama Ekonomi Syariah. Ada juga yang bisa melihat makna di balik syariah. Hayuuuh hayuuuh buat bisnis scr syariah. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Jumpa lagi, dan langsung ikut komentar tentang Bank Syariah ini meskipun bukan ahlinya. Hingga kini, menurut pandangan saya, persoalan di Bank Syariah terletak pada paradigma awal yang sempit, yaitu soal riba dan non- riba. Memang tidak salah, karena ini adalah persoalan yang mendasar dalam sistem Islam. Namun, gara-gara ini akhirnya sulit untuk melakukan pengembangan pada tataran praktis. Padahal, banyak hal yang harus dituntaskan mengingat persoalan bank tidak semata soal pinjam-meminjam, kredit. Secara sederhana, kita bisa mulai bertanya bagaimana manajemen perbankan Syariah, bagaimana pengelolaan modal dan strateginya, apa saja jasa yang bisa ditawarkan, bagaimana format yang ideal dalam pelaksanaannya, bagaimana mengelola risiko. Ini baru dari sudut pandang intern perbankan itu sendiri. Masih banyak unsur lain yang sangat terkait: nasabah (bagaimana agar bisa dijaring untuk menggunakan jasa, pelayanan, kepuasaan, kelancaran aktivitas, dll); pihak ketiga yang menjadi partner bisnis; regulasi; lembaga penjaminan kredit; dan lain-lain. Saya pribadi optimis dengan Sistem Ekonomi Syariah meskipun apa yang berlangsung sekarang belum mencapai taraf yang diharapkan (ideal). Barangkali ini adalah alasan di balik pelaksanaan sistem Syariah yang belum menunjukkan hasil yang memuaskan, alasan kenapa banyak orang mengatakan bahwa Syariah hanya label dan tidak ada beda signifikan dengan BK. Pada sisi lain, para pendukung sistem Syariah lebih memilihnya karena faktor non-riba sebagaimana ajaran agama, terlepas dari bagaimana pelayanan dan sejauh mana manfaat yang didapatkan dari produk, jasa, dan sistemnya dibandingkan dengan apa yang ada pada BK. Mungkin juga, alasan mereka yang mengatakan hanya label bahwa pada kenyataannya sistem Syariah lebih fokus kepada bagaimana menjaring konsumen, khususnya para pendukungnya yang di negara ini sangat besar potensinya mengingat masyarakat muslim adalah mayoritas. Sebagai ilustrasi, soal non-riba saja masih dipandang sebatas layanan yang ditawarkan kepada konsumen dengan cara pendirian unit- unit Syariah oleh bank-bank konvensional. Bukankah modal yang terhimpun dan tersalurkan pada unit ini akhirnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem utama bank itu sendiri. Sederhananya, uang halal secara syariah dan uang haram atau syubhat atau tidak jelas juga akan bercampur baur. Jika demikian, apa artinya pelabelan Syariah pada unit yang menawarkan produk-produk Syariah? Pada sisi konsep sendiri, juga ada beberapa produk yang tidak ada bedanya dengan produk bank konvensional dari segi keuntungan kecuali pada bentuk pelaksanaannya. Sebagai contoh, produk murabahah. Kasus yang disampaikan oleh Bung Donnie di sini, saya perhatikan, adalah bentuk murabahah. Bisa dilihat perbedaannya pada contoh kasus berikut ini. Donnie ingin membeli rumah seharga 200 juta. Uang Donnie hanya 50 juta. Kebutuhan modal pembelian ini adalah 150 juta. Agar bisa membeli rumah, Donnie datang ke salah satu bank untuk mendapatkan modal. (1)Pada bank syariah, produk murabahah bisa diterapkan: bank akan membeli kontan rumah tersebut seharga 150 juta dan menyerahkannya kepada Donnie dalam bentuk jual beli lagi dengan harga yang lebih besar dari 200 juta dan Donnie membayarkanya secara cicilan sebesar nominal dan dalam periode waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Katakanlah harga yang ditawarkan oleh bank +12% menjadi 224 juta untuk jangka waktu 5 tahun. Artinya, margin keuntungan bank dari modal 200 juta yang dikeluarkan adalah 24 juta untuk jangka waktu 5 tahun. 224 juta / 60 = 3.735.000 ribu per bulan. Jika Donnie setuju, dilaksanakanlah sistem ini. Bagaimana bank menentukan margin ini sangat tergantung dengan kondisi ekonomi, kelancaran keuangan, cost recovery, dan faktor-faktor lain yang lebih mendalam dibahas
[wanita-muslimah] Berfikir, Tafakkur dan Tadabbur (1)
Berfikir, Tafakkur dan Tadabbur (1) sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com Salah satu keunggulan manusia terletak pada kekuatan berfikirnya. Menurut filsafat,definisi manusia adalah hewan yang berfikir (al'insanu hayawanun nathiqun). Manusia adalah hewan, kelebihannya ada pada kemampuannya berfikir. Jika manusia tidak lagi mampu berfikir, gila misalnya, maka yang tersisa hanya tinggal aspek hewannya dan bahkan meski orangnya gemuk sering dihargai lebih murah dibanding hewan yang kurus. Kemampuan berfikir merupakan wujud kecerdasan seseorang, tetapi kini sudah diketahui bahwa kecerdasan yang produktip bukan hanya kecerdasan intelektuil (berfikir) tetapi juga ada kecerdasan emosionaldan kecerdasan spiritual. Nah khusus tentang berfikirpun bukan hanya satu kualitas, tetapi ada tiga yaitu tafakkur dan tadabbur disamping berfikir itu sendiri yang kesemuanya berasal dari bahasa Arab. Berfikir Berfikir adalah kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang sebagai pengganti obyek dan peristiwa. Berfikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang nampak. Orang yang sedang berfikir keras terlihat duduk diam, tetapi sesungguhnya ia sedang mengerjakan begitu banyak hal, berhubungan dengan berbagai tempat, benda dan waktu. Fikiran (bahasa Arabnya al fikru) adalah potensi yang dapat mengantar pengetahuan sampai kepada obyek yang diketahui,atau dalam bahasa Arab disebut (quwwatun muthriqatun li al`ilmi ila alma`lum). Sedangkan berfikir artinya menggunakan potensi itu sesuai dengan kapasitas intelektualnya. Dalam kehidupan sehari-hari berfikir diperlukan untuk (a) memecahkan masalah (problem solving), (b) untuk mengambil keputusan (decision making) dan (c) untuk melahirkan kreatifitas baru (creativity). Dalam sastra Arab disebutkan bahwa kalimat berfikir (fakara) adalah kalimat terbalik dari kalimat faraka yang artinya menggosok-gosok. Jadi berfikir itu bagaikan orang yang menggosok-gosok dan mencari-cari sesuatu agar diketahui hakikatnya. Metode Berfikir Ada orang yang selalu berfikir (failasuf), ada yang hanya kadang-kadang saja berfikir (orang awam) dan ada yang berfikir setiap kali merasa perlu harus berfikir (teknisi). Ada orang yang seperti berfikir(melamun), dan ada orang yang berfikir secara realistis. Berfikir realistis disebut juga dengan berfikir nalar (dari bahasa Arab nadhar yang artinya memandang). Berfikir realistis atau nalar biasanya dibedakan pada dua metode yaitu induktip dan deduktip. Berfikir deduktip artinya mengambil kesimpulan khusus dari pernyataan umum,misalnya ; semua pejabat korupsi, pak Hasan gebernur,maka kesimpulannya pak Hasan koruptor. Sebaliknya berfikir induktip artinya mengambil kesimpulan umum dari pernyataan khusus,misalnya; Gara-gara melawan Gus Dur,Matori Abdul Jalil jatuh, Abu Hasan juga jatuh, Pak Alwi Syihab juga jatuh, Saufullah Yusuf juga jatuh, maka kesimpulannya siapapun yang berani melawan Gus Dur ia pasti jatuh. Disamping kedua metode berfikir itu ada metode berfikir yang disebut berfikir evaluatip, yaitu berfikir kritis, memilah-milah masalah, membuat distingsi dan menilai apakah sesuai atau tidak, tepat atau tidak tepat. Kemampuan berfikir tidak menjamin keberhasilan, berfikir logis terkadang membuat ruwet, berfikir tidaklogis terkadang lebih praktis dan aman. Banyak masalah ketika dibicarakan secara serius, dicarikan solusinya justeru menjadi semakin ruwet, ketika tidak dipikirkan justeru masalah itu selesai dengan sendirinya. Berfikir mempersatukan PKB Muhaimin Iskandar dan PKB Gus Dur mungkin ruwet, tetapi ketika gak usah dipikir repot-repot malah nanti PKB akur sendiri. sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com Salam cinta, agussyafii == Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui [EMAIL PROTECTED] atau http://mubarok-institute.blogspot.com ==
[wanita-muslimah] Kronologis Provokasi Monas 1 Juni 2008 FPI ver 1.0
Biar cover both stories versi kejadian FPI :-) Kronologis Provokasi Monas 1 Juni 2008 Front Pembela Islam (FPI) mengeluarkan kronologis peristiwa rusuh yang terjadi pada hari Minggu, I Juni 2008 di Silang Monas. Inilah kronologisnya: Massa Hizbut tahrir Indonesia berkumpul bersama ormas Islam lainnya melakukan aksi menolak kenaikan BBM di Jakarta menuju Istana negara. silahkan buka website resmi HTI. Di antaranya adalah: Perwakilan Serikat Kerja PLN, HTI, FPI, dan sebagainya. Demo ini sudah mendapatkan izin dari aparat kepolisian setempat dengan pengawalan yang rapih dan ketat. Dengan kata lain demo ini adalah kegiatan yang resmi dan legal berdasarkan UU yang berlaku di republik ini. Pada saat yang bersamaan muncullah kelompok yang menamakan dirinya Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan berkeyakinan (AKK-BB) yang nota bene adalah pro Ahmadyah. Seperti yang dilansir dalam siaran TV mengenai kegiatan AKK-BB ini sebelumnya tidak diperkenankan oleh Kepolisian terkait untuk melakukan aksi di wilayah Monas, Karena akan berbenturan dengan pihak yang tidak mendukung acara mereka. dengan kata lain, kegiatan AKK-BB ini tidak mendapat izin untuk melakukan kegiatan di wilayah Monas. Melihat gelagat negatif ini, Pihak FPI mengisntruksikan beberapa personilnya untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh AKK-BB ini di wilayah aksi demonstrasi HTI. Ternyata mereka melakukan orasi yang menjelekan salah satu Ormas Peserta Demo dengan mengatakan Laskar Setan dan sebagainya. Mendengar hal itu, personil FPI segera melaporkan kepada Laskar FPI mengenai temuan orasi tersebut. Beberapa laskar FPI segera meminta klarifikasi kepada pihak AKK-BB mengenai hal ini. Pihak AKK-BB berusaha mengelak dan menjawab dengan sikap yang arogan sehingga membuat Laskar FPI kesal. Arogansi AKK-BB ini semakin menjadi dengan mengeluarkan sepucuk senjata Api dan menembakkan ke Udara 1 kali. Mendengar letusan ini, Laskar FPI mencegah perbuatan tersebut tapi ditanggapi dengan tembakan ke udara hingga 4 kali. Melihat aksiyangarogan dan sok Jagoan, Laskar FPI makin kesal dan langsung melakukan pemukulan terhadap provokator. Tidak ada pihak anak-anak dan wanita yang menjadi sasaran amarah pihak FPI. Hanya oknum yang sok Jagoan dan Arogan yang telah mengejek dan menghina kafir kepada laskar FPI yang menjadi sasaran empuk di kerumunan massa aksi Demonstrasi BBM ini. Beruntung tidak semua elemen massa demo ini ikut memukuli pihak AKK-BB. Diduga, AKK-BB adalah kelompok bersenjatayangsengaja disusupkan di dalam kegiatan demo BBM minggu 1 Juni 2008 di Monas dengan menyertakan anak kecil dan wanita dengan itikad menjatuhkan opini BBM menjadi opini pembubaran FPI dengan melakukan provokasi sebutan Laskar Kafir dan tembakan senjata api. Kondisi terakhir pihak FPI menjadi obyek makian masyarakat bahkan intimidasi oleh Nahdlatul ulama dan elemen-elemen nya sehingga Fitnah perjuangan semakin terbukti kebenarannya bahwa Dakwah di Jalan Allah SWT akan ditebus oleh fitnah, intimidasi, makian negatif opini oleh kafirun dan munafikun bahkan kelompok orangyangmengatas namakan ahli ilmu dan ibadah seperti NU dan elemen2nya. Wallahu A'lam Bisshowab. Hasbiallahu wa ni'mal wakil, Ni'malmaula wa ni'mannashiir. Cukuplah Allah Sebagai Pelindung dan Penolong Mujahid Dakwah.(source: fpipetamburan.blogspot.com)
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
[Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK] Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan berita.. yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI.. Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K 02/06/2008 15:02 WIB Pengamat: AKK-BB Bermain Api! Maryadi - detikcom Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api. Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya, kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008). Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat situasi yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi, ujar Rudi. Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, kata Rudi . Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran. Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( mar / nrl ) 2008/6/1 Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]: Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan: 1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW). 2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. Menunjukkan bahwa FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB. Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat kedatangan FPI. Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri. Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan melindungi. KM ---Original Message--- From: Eko Bambang Subiantoro Date: 01/06/2008 21:49:58 To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia%40yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB�yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-aling. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Juragan Abu.. tindakan anarkis memang sangat tidak dibenarkan.. dan kita serahkan itu kepada pihak yg berwenang unt menyelesaikan masalah ini.. Awak kan bilang, kalo ada akar permasalahan yaa diselesaikan juga supaya tidak ada anarkis2 lainnya... apa pernyataan ini salah?... Tindakan anarkis FPI itu memang tidak bisa di tolelir dan itu harus di tindak dg hukum yg berlaku,, tapi Juragan ABU kita juga harus tau apa yang menyebabkan mereka seperti itu Kalo yg aye denger itu memang Ada provokasi ( katanya dari orasi AKKBB dll, shg masa FPI terhasut), berdemo tidak pada tempatnya sesuai dg izin dari kepolisian, udah di peringatkan keposlisian supaya tidak berdemo di tempat yg akan bersinggungan dg masa FPI/HTI yg jelas2 bersebrangan dg mereka Kita sangat sedih menyayangkan kejadian ini,, tambah lagi ketika kemarin liat foto Munarman mencekik org yg katanya org AKKBB seperti yg digembor2kan pihak2 AKKBB etc dan media masa... tapi ternyata yg di cekik munarman itu anak buahnya sendiri unt mencegah tindakan anarkis yg dilakukan buahnya. BTW, kalo yg katanya ada org AKBB yg bawa senjata api itu bener ga yaa??? sempet juga sihh liat videonya tapi kurang jelas vTr Awan Biru [EMAIL PROTECTED] wrote: saya ngak setuju anarkis. ( titik ) dan ngak ada ada hubungannya dengan permasalahan yang ada. Anarkis tetap anarkis, nggak perlu pakai pembenaran ( walau ada ahmadi dll. Ahamadi, Lia Eden dll adalah urusan pribadi dengan gusti Allah. Manusaia nggak berhak menghakimi kepercayaan orang lain ) Agama adalah urusan pribadi AB bus anas [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya betu awan biru saya sama tidak setuju brutal/anaskir tp tidak setuju lagi bila ada masalah yang tidak diselesaikan seperti kasus ahmadiya ,elya eden dan lll kita hanya bisa bilang sesat... tp apa solusinya... alangkah baiknya bila diselesaikan dengan mahkamah syair'ah dalam syari'at hebat bgt menyelesaikan masalah ajaran se Awan Biru [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi karena ada masalah yang tidak selesaikan, makanya ada tindakan anarkis. Karena penyebabnya adalah permasalah yang tidak terselesaikan makanya anarkis terjadi dan tidak boleh disalahkan. jadi yang salah yang membiarkan adanya permsalahan yang tidak terselesaikan... Kata kata indah didepan artinya apa ya ? Kenapa yang fundies dan teman temannya, kalau mengutuk selalu ada conditional casenya, kenapa tidak bisa minta maaf dengan tulus. Kalau Anarki , memang salah.. , katakanlah salah tanpa kondisi.. Susah dah AB Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Semoga kasus ini cepat diselesaikan di baiknya di ajukan ke meja hijau.. Untuk para pelaku penyerangan baik dari FPI / siapapun yg bersalah harus di tindak dengan tegas Ada baiknya pula untuk segera menyelesaikn akar permasalahannya, kalo memang itu ada dan shg tidak ada lagi sikap anrkis2 lainnya. .. vtr [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
FPI itu tau die ada dimane. Die tau die ada di negara preman. Die tau die berada di negara yang hukumnya kagak jalan. Balik lagi ke pertanyaan. Kalo Mas Wikan dibayar jadi EO, mau nurunin anak dan pere dalam situasi spt ini? Mau? Mau 3 selularmu ? Cerita demo boleh lain. Tapi kalo intinya kemana kan EO pasti tau dunk! Gak usah dibalik-balik. Ntar otaknya bener2 terbalik. Itu jg gak adil buat otak...he..he. Yang melakukan tindakan kekerasan tetep salah. Yang mengorganisir demonstrasi harus pintar dan punya hati. Gitcuuu. Nah sekarang yang perlu kita cermati adalah apa tindakan polisi dan aparatur hukum di negara preman ini atas kasus ini. Harus ada yang ditangkap dan dihukum. Siapa ya? Bagaimana sikap pemerintah? Apa masih ragu ? Pasti ragu lah. Wong ini permainan politik kok. Ujung2nya nego politik. Udah mulai kampanye. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: kenapa gak dibalik ya? emang FPI pikir dia ada di mana? emang di Israel, sampe mukul-mukulin orang segala kalau mo perang sono noh ke Israel yang banyak Yahudinya cari lawan yang sepadan dong mosok orang tangan kosong, anak2 ibu2 diserang juga lagian ceritanya demonya kan lain2 FPI minta BBM turun AKKBB lagi memperingati hari lahir pancasila kan gak bertentangan tuh beda misalnya kalau FPI demo BBM turun, AKKBB demo BBM naik, wajar kalau perang :) salam, -- wikan On 6/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu kan mikir dunk? Emangnya ini dimana? Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex. Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg ngegelinding sendiri. Jadi unlevel. Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin pere dan anak. Titik tanpa koma. Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono!
Re: [wanita-muslimah] Re: Makna di Balik Syariah
Lho saya kan membantu dengan mengkritik. - mosok kartu kredit syarih beli daftar clien kartu kredit lain - mosok fatwa dewan syariah nggak konsisten, dulu kudu punya tabungan di sana, sekarang nggak - perhitungan management fee kartu kredit yg hitungannya malah seperti bunga berbunga Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 03:54:50 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Makna di Balik Syariah Nah. Kalo yang ngomentarinnya kaya bung Aman ini kan uenak. Kita juga sadarlah, emang masih buanyak yang kurang tapi itu kan tugas kita (yang ngaku Muslim) untuk membantu hingga sistem ini mendekati sempurna. Memang harus dijalankan secara integral. Herannya, yang diangkat selalu masalah perbankan. Ato hal pinjam meminjam. Apa karena hal ini yang paling dibutuhkan masyarakat? Apa karena bisnis ini paling rumit? Bisa gak memulai bisnis tanpa minjam dari Bank dulu. Ntar kalo mo ngembangin, baru pinjam ke Bank. Jadi, Bank jg bisa lebih percaya. Maksudku sih, otak kita jangan diajar dikit2 minjem Bank, dikit2 minjem...:-)). Buktiin dulu kita ade usahanye. Tapi emang enakan minjem ke Bank juga drpd ame sodare. Ama Bank urusannya hukum, ama sodare urusannya bisa jadi nyawa, bukannya 'nyariah' jadi 'ngeriah'. Hi..hi..baru satu orang yg terbaca olehku di milis ini yang optimis ama Ekonomi Syariah. Ada juga yang bisa melihat makna di balik syariah. Hayuuuh hayuuuh buat bisnis scr syariah. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Jumpa lagi, dan langsung ikut komentar tentang Bank Syariah ini meskipun bukan ahlinya. Hingga kini, menurut pandangan saya, persoalan di Bank Syariah terletak pada paradigma awal yang sempit, yaitu soal riba dan non- riba. Memang tidak salah, karena ini adalah persoalan yang mendasar dalam sistem Islam. Namun, gara-gara ini akhirnya sulit untuk melakukan pengembangan pada tataran praktis. Padahal, banyak hal yang harus dituntaskan mengingat persoalan bank tidak semata soal pinjam-meminjam, kredit. Secara sederhana, kita bisa mulai bertanya bagaimana manajemen perbankan Syariah, bagaimana pengelolaan modal dan strateginya, apa saja jasa yang bisa ditawarkan, bagaimana format yang ideal dalam pelaksanaannya, bagaimana mengelola risiko. Ini baru dari sudut pandang intern perbankan itu sendiri. Masih banyak unsur lain yang sangat terkait: nasabah (bagaimana agar bisa dijaring untuk menggunakan jasa, pelayanan, kepuasaan, kelancaran aktivitas, dll); pihak ketiga yang menjadi partner bisnis; regulasi; lembaga penjaminan kredit; dan lain-lain. Saya pribadi optimis dengan Sistem Ekonomi Syariah meskipun apa yang berlangsung sekarang belum mencapai taraf yang diharapkan (ideal). Barangkali ini adalah alasan di balik pelaksanaan sistem Syariah yang belum menunjukkan hasil yang memuaskan, alasan kenapa banyak orang mengatakan bahwa Syariah hanya label dan tidak ada beda signifikan dengan BK. Pada sisi lain, para pendukung sistem Syariah lebih memilihnya karena faktor non-riba sebagaimana ajaran agama, terlepas dari bagaimana pelayanan dan sejauh mana manfaat yang didapatkan dari produk, jasa, dan sistemnya dibandingkan dengan apa yang ada pada BK. Mungkin juga, alasan mereka yang mengatakan hanya label bahwa pada kenyataannya sistem Syariah lebih fokus kepada bagaimana menjaring konsumen, khususnya para pendukungnya yang di negara ini sangat besar potensinya mengingat masyarakat muslim adalah mayoritas. Sebagai ilustrasi, soal non-riba saja masih dipandang sebatas layanan yang ditawarkan kepada konsumen dengan cara pendirian unit- unit Syariah oleh bank-bank konvensional. Bukankah modal yang terhimpun dan tersalurkan pada unit ini akhirnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem utama bank itu sendiri. Sederhananya, uang halal secara syariah dan uang haram atau syubhat atau tidak jelas juga akan bercampur baur. Jika demikian, apa artinya pelabelan Syariah pada unit yang menawarkan produk-produk Syariah? Pada sisi konsep sendiri, juga ada beberapa produk yang tidak ada bedanya dengan produk bank konvensional dari segi keuntungan kecuali pada bentuk pelaksanaannya. Sebagai contoh, produk murabahah. Kasus yang disampaikan oleh Bung Donnie di sini, saya perhatikan, adalah bentuk murabahah. Bisa dilihat perbedaannya pada contoh kasus berikut ini. Donnie ingin membeli rumah seharga 200 juta. Uang Donnie hanya 50 juta. Kebutuhan modal pembelian ini adalah 150 juta. Agar bisa membeli rumah, Donnie datang ke salah satu bank untuk mendapatkan modal. (1)Pada bank syariah, produk murabahah bisa diterapkan: bank akan membeli kontan rumah tersebut seharga 150 juta dan menyerahkannya kepada Donnie dalam bentuk jual beli lagi dengan harga yang lebih besar dari 200 juta dan Donnie membayarkanya secara cicilan
[wanita-muslimah] Re: Makna di Balik Syariah
Kalau yang namanya membantu itu, bila kritiknya membangun. Kritik membangun itu ada cirinya. Pertama, dari segi bahasa, bisa dirasa ini mau membangun atau mau mengejek. Kedua, dari segi isi postingan, bisa dilihat ada gak jalan keluar or saran yang diberikan. Silakan introspeksi ke postingan2 sampeyan. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Lho saya kan membantu dengan mengkritik. - mosok kartu kredit syarih beli daftar clien kartu kredit lain - mosok fatwa dewan syariah nggak konsisten, dulu kudu punya tabungan di sana, sekarang nggak - perhitungan management fee kartu kredit yg hitungannya malah seperti bunga berbunga Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 03 Jun 2008 03:54:50 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Makna di Balik Syariah Nah. Kalo yang ngomentarinnya kaya bung Aman ini kan uenak. Kita juga sadarlah, emang masih buanyak yang kurang tapi itu kan tugas kita (yang ngaku Muslim) untuk membantu hingga sistem ini mendekati sempurna. Memang harus dijalankan secara integral. Herannya, yang diangkat selalu masalah perbankan. Ato hal pinjam meminjam. Apa karena hal ini yang paling dibutuhkan masyarakat? Apa karena bisnis ini paling rumit? Bisa gak memulai bisnis tanpa minjam dari Bank dulu. Ntar kalo mo ngembangin, baru pinjam ke Bank. Jadi, Bank jg bisa lebih percaya. Maksudku sih, otak kita jangan diajar dikit2 minjem Bank, dikit2 minjem...:-)). Buktiin dulu kita ade usahanye. Tapi emang enakan minjem ke Bank juga drpd ame sodare. Ama Bank urusannya hukum, ama sodare urusannya bisa jadi nyawa, bukannya 'nyariah' jadi 'ngeriah'. Hi..hi..baru satu orang yg terbaca olehku di milis ini yang optimis ama Ekonomi Syariah. Ada juga yang bisa melihat makna di balik syariah. Hayuuuh hayuuuh buat bisnis scr syariah. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa aman.fatha@ wrote: Jumpa lagi, dan langsung ikut komentar tentang Bank Syariah ini meskipun bukan ahlinya. Hingga kini, menurut pandangan saya, persoalan di Bank Syariah terletak pada paradigma awal yang sempit, yaitu soal riba dan non- riba. Memang tidak salah, karena ini adalah persoalan yang mendasar dalam sistem Islam. Namun, gara-gara ini akhirnya sulit untuk melakukan pengembangan pada tataran praktis. Padahal, banyak hal yang harus dituntaskan mengingat persoalan bank tidak semata soal pinjam-meminjam, kredit. Secara sederhana, kita bisa mulai bertanya bagaimana manajemen perbankan Syariah, bagaimana pengelolaan modal dan strateginya, apa saja jasa yang bisa ditawarkan, bagaimana format yang ideal dalam pelaksanaannya, bagaimana mengelola risiko. Ini baru dari sudut pandang intern perbankan itu sendiri. Masih banyak unsur lain yang sangat terkait: nasabah (bagaimana agar bisa dijaring untuk menggunakan jasa, pelayanan, kepuasaan, kelancaran aktivitas, dll); pihak ketiga yang menjadi partner bisnis; regulasi; lembaga penjaminan kredit; dan lain-lain. Saya pribadi optimis dengan Sistem Ekonomi Syariah meskipun apa yang berlangsung sekarang belum mencapai taraf yang diharapkan (ideal). Barangkali ini adalah alasan di balik pelaksanaan sistem Syariah yang belum menunjukkan hasil yang memuaskan, alasan kenapa banyak orang mengatakan bahwa Syariah hanya label dan tidak ada beda signifikan dengan BK. Pada sisi lain, para pendukung sistem Syariah lebih memilihnya karena faktor non-riba sebagaimana ajaran agama, terlepas dari bagaimana pelayanan dan sejauh mana manfaat yang didapatkan dari produk, jasa, dan sistemnya dibandingkan dengan apa yang ada pada BK. Mungkin juga, alasan mereka yang mengatakan hanya label bahwa pada kenyataannya sistem Syariah lebih fokus kepada bagaimana menjaring konsumen, khususnya para pendukungnya yang di negara ini sangat besar potensinya mengingat masyarakat muslim adalah mayoritas. Sebagai ilustrasi, soal non-riba saja masih dipandang sebatas layanan yang ditawarkan kepada konsumen dengan cara pendirian unit- unit Syariah oleh bank-bank konvensional. Bukankah modal yang terhimpun dan tersalurkan pada unit ini akhirnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem utama bank itu sendiri. Sederhananya, uang halal secara syariah dan uang haram atau syubhat atau tidak jelas juga akan bercampur baur. Jika demikian, apa artinya pelabelan Syariah pada unit yang menawarkan produk-produk Syariah? Pada sisi konsep sendiri, juga ada beberapa produk yang tidak ada bedanya dengan produk bank konvensional dari segi keuntungan kecuali pada bentuk pelaksanaannya. Sebagai contoh, produk murabahah. Kasus yang disampaikan oleh Bung Donnie di sini, saya perhatikan, adalah bentuk murabahah. Bisa dilihat perbedaannya pada
[wanita-muslimah] Bertandang ke Rumah Sahabat
Bertandang ke Rumah Sahabat sumber, http://dedipanigoro.blogspot.com Sudah sejak lama saya mendengar bahwa Ananda tinggal di sebuah perbukitan yang menghadap ke Laut Atlantik di kota Santander. Sebuah kota di Utara Spanyol. Maka dalam kesempatan ini kami pun berniat untuk berkunjung ke rumahnya. Kami berangkat dari Bilbao, menempuh satu jam perjalanan dengan bus executive seharga 11 Euro, yang di dalamnya amat nyaman seperti dalam pesawat terbang, lengkap dengan suguhan minuman dan snack. Di stasiun bus Santander, Ananda bersama istrinya, Raquel, telah menunggu kami sambil melambai-lambaikan tangan. Ananda Sukarlan adalah pianis dan komposer kelahiran Jakarta, yang telah memenangkan berbagai kompetisi dan memperoleh penghargaan dunia di bidang musik klasik. Ia juga adalah satu-satunya orang Indonesia yang tercatat dalam buku The 2000 Outstanding Musicians of the 20th Century, yaitu buku yang memuat riwayat hidup 2000 orang yang dianggap berdedikasi pada dunia musik. Secara resmi, Ananda kini adalah Duta Kebudayaan Pemerintah Spanyol, tetapi secara tidak resmi ia adalah juga Duta Bangsa Indonesia yang telah melakukan pertunjukan di hampir seluruh belahan dunia. Saya sendiri sempat menyaksikan Piano Concerto-nya bersama Nusantara Symphony Orchestra di Osaka dan Tokyo beberapa tahun lalu. Waktu itu konsernya juga ditemani oleh para pemain gendang Sunda dan seorang penari Bali. Saat itu, karena pertunjukannya yang mengagumkan, musisi yang di Eropa dikenal sebagai `a brilliant young Indonesian pianist' ini mendapat sambutan amat meriah dari penonton. Kelihatannya, berkat kiprah Ananda, saat ini karya-karya musik di Eropa telah mulai dipengaruhi oleh unsur gamelan Sunda dan seni tari Bali. Dari stasiun bus, kami langsung menuju rumah Ananda. Rupanya Santander adalah kota pelabuhan, namun memiliki bukit yang indah menghadap laut. Karena itu Raja Carlos membuat istana musim panas di tempat ini. Sampai di rumah, kami pun disuguhi makanan asli Santander, buatan Nyonya rumah yang memang penduduk asli di sini. Ananda dan Raquel pertama kali bertemu empat belas tahun yang lalu di Bilbao. Saat Ananda bermain piano, Raquel yang membukakan halaman-halaman partiturnya. Rupanya cinta pada pandangan pertama. Usai menyantap hidangan, kami ngopi-ngopi sambil mengobrol melepas rindu. Di antaranya membicarakan rencana konser Ananda di Indonesia tahun ini, yaitu Maestro at 40 pada bulan Juli, kemudian Ananda Sukarlan Award, juga Konser Kemerdekaan yang akan berkolaborasi dengan Nidji, dan tentunya Jakarta New Year Concert 2009 yang telah dilangsungkan rutin beberapa tahun ini berturut-turut. Columbus Bukan Satu-Satunya Penemu Benua Amerika Keesokan paginya, kami mengantar putri semata wayang mereka, Alicia, yang berumur 9 tahun, ke sekolahnya. Saat itu kami berkesempatan meninjau sekolahnya dan bahkan mengikuti pelajaran pertamanya sejenak. Terasa benar bahwa negara dan masyarakat Eropa telah mencurahkan perhatian yang begitu besar terhadap pendidikan anak. Misalnya dalam penyediaan fasilitas, gedung dan guru-guru yang amat memadai. Dari sekolah kami menuju ke istana musim panas Raja Carlos. Bangunannya tidak terlalu besar, tapi cantik. Letaknya di puncak bukit, di atas hamparan taman yang penuh rumput dan bunga-bunga yang indah dan diselingi patung-patung. Di halaman tersebut, terdapat juga replika kapal dalam ukuran sebenarnya- yang dipakai oleh Columbus melintasi laut atlantik sewaktu menemukan benua Amerika. Konon kabarnya, Columbus, yang adalah orang Itali ini, waktu itu didukung oleh penyandang dana yaitu seorang hartawan yang berasal dari Santander. Dan ternyata pula, pada waktu yang tidak terlalu berbeda, ada warga Spanyol yang juga melintasi Atlantik menggunakan rakit, yang JUGA menemukan benua Amerika. Namun, sampai saat ini, namanya hanya dikenal oleh rakyat Spanyol belaka. Pada foto di atas, replika kapal orang Spanyol ini berdampingan dengan kapal Columbus. Tiba waktunya berpisah, kami langsung diantar ke stasiun kereta api Santander untuk mengejar kereta pukul 13.00. sumber, http://dedipanigoro.blogspot.com Salam cinta, agussyafii
[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Ncang Irwan, Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn nurunin pere dan anak disituasi kayak begini. Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket kantor ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo ikhlas di rampok...ha..ha.. wassalam, Ncing Lina. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote: [Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK] Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan berita.. yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI.. Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K 02/06/2008 15:02 WIB Pengamat: AKK-BB Bermain Api! Maryadi - detikcom Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api. Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya, kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008). Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat situasi yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi, ujar Rudi. Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, kata Rudi . Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran. Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( mar / nrl ) 2008/6/1 Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]: Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan: 1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW). 2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. Menunjukkan bahwa FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB. Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat kedatangan FPI. Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri. Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan melindungi. KM ---Original Message--- From: Eko Bambang Subiantoro Date: 01/06/2008 21:49:58 To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas% 40yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia% 40yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB�yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-aling. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
Apa kebaikan FPI? - Original Message - From: IrwanK To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 03, 2008 6:38 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam [Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK] Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan berita.. yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI.. Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K 02/06/2008 15:02 WIB Pengamat: AKK-BB Bermain Api! Maryadi - detikcom Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api. Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya, kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008). Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat situasi yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi, ujar Rudi. Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, kata Rudi . Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran. Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( mar / nrl ) 2008/6/1 Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]: Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan: 1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW). 2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. Menunjukkan bahwa FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB. Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat kedatangan FPI. Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri. Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan melindungi. KM ---Original Message--- From: Eko Bambang Subiantoro Date: 01/06/2008 21:49:58 To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia%40yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam Pernyataan Sikap Koalisi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan dan Demokrasi Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila, tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok massa dari FPI (Front Pembela Islam). Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB�yang saat itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan sambil meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan. Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-aling. [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 6/1/2008 5:28 PM [Non-text portions of this message have been removed]