Re: [wanita-muslimah] Re: Berbagi Suami ala North Carolina

2008-06-02 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
amerika nih ... kebolak-balik
yang halal diharamkan sementara yang haram dihalalkan
zina/seks bebas boleh2 saja
tapi poligami yang sebenarnya halal malah dilarang
gimana nih Pak Dwi?

salam,
--
wikan

On 6/1/08, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 On Thu, May 8, 2008 at 3:22 PM, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Entah apa yang ada di benak Keron Wilkins. Meskipun resminya telah 8
   tahun menikah dengan Chaka Miles, punya 2 anak, dan berdomisili di
   Clayton, North Carolina, diam-diam dia menikah lagi dengan Shanneta
   Stone dari Richmond, Virginia 20 Maret lalu. Tetapi sepandai-pandai
   tupai melompat, suatu kali akan jatuh juga. Demikian pula Keron yang
   berusaha dengan rapi menyimpan rahasianya, akhirnya menimbulkan
   kecurigaan pada kedua istrinya. Sekalipun Keron masih berusaha
   berkelit, justru Chaka dan Shanneta bekerja sama menjebak Keron dan
   laki-laki ini ditangkap polisi dengan tuduhan bigami. Keron sekarang
   tengah disidang dan bisa dikenai hukuman penjara sampai 10 bulan.


 Update:
  Sidang pengadilan menyatakan Keron Wilkins bersalah atas dakwaan
  bigami Selasa, 27 Mei 2008. Sebelumnya poligamor asal Clayton, North
  Carolina, ini mengaku bersalah menikahi Shanneta padahal berstatus
  telah menikah dengan Chaka.  Hukuman yang dijatuhkan hakim berupa
  hukuman percobaan (probation) selama dua tahun. Tak pelak hukuman yang
  dirasa ringan ini tidak memuaskan istri kedua, Shanneta, yang
  menginginkan Keron dihukum lebih berat untuk pelanggaran hukum yang
  bisa diganjar sampai 10 bulan penjara ini. Belum lagi kemungkinan
  tuntutan serupa di negara bagian lain, karena Keron ditengarai
  menikahi TUJUH perempuan pada saat yang bersamaan.


[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh.

Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat.

1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. 
Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs 
AKKBB

2) Ttg peran sampeyan di milis ini (role playing) yang cuma 
mengangkat sisi negatif dari setiap postingan dari orang yang 
sampeyan anggap lawan. Sampeyan membawa aura negatif. Aura negatif 
ini dapat menular loh! Yang bilang/menilai sampeyan memainkan 'role 
playing' kan bukan saya.

Sampeyann cuma mo menyinggung yang No. 2?

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Komentar yang aneh :)
 Silakan saja sih, cuman sepertinya inti postingan lina ada di 
kalimat terakhir, jadi saya mau ngomong apapun pastinya dianggap 
salah sama lina huhahaha...
 
 Yo wis 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Mon, 02 Jun 2008 06:28:20 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
 Wah Arcon ini gimana seh? Buat dong demo masak yang melibatkan 
semua 
 wanita dan anak ahmadiyah, Muhammadiyah, NU, FPI, HTI, PKS...trus 
 and terus. Ato buat demo karnaval. Lebih cengli.
 
 Jadi para pimpro di AKKBB kek, FPI kek, HTI kek, PKS kek..jangan 
 melibatkan pere and anak deh. 
 
 Liat masalahnya dunk. Masalah publik yg gimana dunk! Jangan pukul 
 rata dunk. Emangnya ini dimana bung! Emangnya ini negara sudah 
 menjadi negara maju? Ini negara masih penuh provokator (ato 
playing 
 roler?? ato rolling player??) dan mudah di provokasi. Jadi, belon 
 pantes nurunin anak and pere. Sadar dirilah dikit. Kecuali lagi 
kalo 
 rata2 perenya udah kaya Xena, the princess warior. Gitu loh! 
 
 Eh sorry ya. Itu salah satu profesi or jabatan sampeyan di milis 
ini 
 ya? Pantes. Nyari salah orang mulu.
 
 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
 wrote:
 
  
  1. Keterlibatan wanita dalam masalah publik. Demo masak? Lina 
ini 
 gimana sih ;)
  
  2. Jurnal perempuan bikin acara berjudul sekitar selamatkan 
wanita 
 dan anak anak ahmadiyah dari aksi kekerasan.  Mungkin masih senada 
 dgn aktivitas ini.
  
  Lagian demo fpi, hti, pks juga sering ada ceweknya juga.  Kalau 
 anak anak sih jangan dilibatkan deh.
  
  
  
  Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
  
  -Original Message-
  From: Lina Dahlan linadahlan@
  
  Date: Mon, 02 Jun 2008 05:03:33 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
 Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
  
  Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
 hal2 
  begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB 
 itu 
  kebanyakan pere dan anak.
  
  Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
  menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus 
yg 
  jadi korban ada gak pere dan anak?
  
  Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
suruh 
  ikut demo masak aja. 
  
  wassalam, 
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
  kinyur@ wrote:
  
   Pernyataan Sikap
   Koalisi Perempuan Indonesia
   Untuk Keadilan dan Demokrasi
   
   Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
   
   Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
Indonesia. 
  Pasalnya,
   sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
  Kebangsaan untuk
   Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
  mempersiapkan acara
   Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
kelahiran 
  Pancasila,
   tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
dilakukan 
  sekelompok
   massa dari FPI (Front Pembela Islam).
   
   Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
 AKKBB—
  yang saat
   itu lebih banyak perempuan dan anak—dengan cara-cara kekerasan 
  sambil
   meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
  disakralkan.
   Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
 aling-
  aling.
   
   Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat 
 belas) 
  orang
   terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
  massa
   perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
  terluka adalah
   pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
  Majalengka karena
   berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa 
FPI 
  yang
   membawa bambu runcing dan botol minuman.
   
   Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
  mengawal
   kedamaian, anti kekerasan  dan menegakkan supremasi hukum, 
maka 
  Koalisi
   Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan 
dengan 
 ini
   menyatakan sikap dan menuntut:
   1.  Mengutuk 

[wanita-muslimah] jurnal sairara: kepada saudara taufiq ismail [5]

2008-06-02 Terurut Topik sangumang kusni
Jurnal Sairara:
   
   
  Kepada Saudara Taufiq Ismail 
   
   
  5.
   
   
  MENCOCOKKAN DATA
   
   
   
Sekarang aku memasuki alinea ketiga dan keempat respons bagian pertama  
Saudara Taufiq Ismail, yang berbunyi sebagai berikut:
   
   
  Saya menyiapkan diri dengan literatur baru untuk diskusi itu. Percuma. Tak 
ada gunanya. Pram berbicara dengan istilah-istilah kuno tahun 1960-an ”tujuh 
setan desa, tiga setan kota, tuan tanah, sama rata sama rasa, kapitalis 
birokrat” dan seterusnya. Diskusi ideologi timpang dan tak bermakna. Saya 
tercengang. Pengarang besar ini tak punya pengetahuan tentang 
Marxisme-Leninisme yang berarti dan dapat diukur dengan jengkal tangan kanan. 
Saya tak merasakan getaran, sengatan setrum ideologi 
Marxisme-Leninisme-Stalinisme-Maoisme dari diskusi itu, seperti yang saya 
rasakan bila berdiskusi dengan orang-orang Palu Arit tulen yang pernah saya 
alami. Pram bukan komunis.
   
   
  Saya makin mual pada partai yang berhasil memperalatnya, yang dirangkul, 
difasilitasi ini-itu, diangkut ke seberang garis menyertai apel barisan PKI, 
terpaksa ikut menderita dalam pembuangan, dan ternyata tetap saja tidak in 
dalam ideologi ini sama sekali. Ternyata Lekra tak berhasil menjadikannya 
komunis. Dia Pramis, seperti pengakuannya sendiri, dan dia betul. Pram 
terlampau individualistik, egosentrik dan keras hati untuk jadi pion partai 
mana pun. Palu Arit cuma memerlukan nama besar Pram untuk baliho Lekra/PKI, 
mengeksploitirnya sebagai tokoh pengisi billboard iklan produk ideologi kiri di 
tepi jalan raya tol kesusasteraan Indonesia. Untuk itu PKI berhasil, juga KGB 
(Komunis Gaya Baru) Indonesia abad 21 ini.
   
   
  Dalam dua alinea di atas ini terdapat beberapa soal menarik --paling tidak 
menarik perhatianku. Terhadap soal-soal menarik ini aku yang kroco sastra ini, 
memberanikan  diri untuk menyumbangkan  pendapat atau komentar terhadap 
masalah-masalah yang diajukan oleh Saudara Taufiq Ismail dalam dua alinea di 
atas. 
   
   
  Aku mulai dari masalah Lekra.  Mengenai masalah Lekra ini, lebih lanjut, aku 
sarankan untuk membaca tulisan-tulisanku Aku Dikutuk Jadi Laut, Penerbit 
Syarikat Indonesia, Yogyakarta, April 2007,  dan  Di Tengah Pergolakan. 
Pengalaman Turba Lekra, Penerbit Ombak, Yogyakarta, 2005. Lihat juga: JJ. 
Kusni Menoleh Ke Belakang Melirik Esok, in: Jurnal Demokrasi  HAM: Mencari 
Kebenaran, The Habibie Center, Jakarta, Vol. V. No.2, 2005.
   
   
  Saudara Taufiq Ismail dalam alinea di atas menulis: Ternyata Lekra tak 
berhasil menjadikannya komunis. Kemudian jika menulis tentang Lekra , beliau 
selalu merangkaikan Lekra dengan PKI. Kongkretnya Lekra/PKI. Cara penulisan 
yang mengesankan bahwa Lekra itu identik dengan PKI. Apakah benar demikian yang 
dimaksudkan atau yang mau dikesankan  oleh Saudara Taufiq Ismail kepada pembaca 
atau pendengarnya? Jika benar demikian, agaknya mengenai hubungan Lekra dan PKI 
ini, Saudara Taufiq Ismail nampak lebih menguasai masalah Lekra daripada 
Joebaar Ajoeb alm, Sekjen Lekra pengganti A.S. Dharta. Lebih tahu dari Oei 
Hay-Djoen , anggota Sekretariat Pimpinan Pusat Lekra yang baru-baru ini 
meninggal dunia. Bahkan lebih tahu dari Njoto, yang selain anggota Sekretariat 
Pimpinan Pusat Lekra, juga termasuk salah seorang pendiri Lekra pada 17 Agustus 
1950, serta Wakil Ketua PKI yang kemudian dibunuh pada Tragedi Nasional 
September 1965. 
   
   
  Mengapa kukatakan demikian? 
   
   
  Alasanku, karena ketiga orang penting dalam Lekra itu mengatakan bahwa Lekra 
bukan PKI dan tidak bisa disamakan dengan PKI. [Lihat: Joebaar Ajoeb, in: 
Sebuah Mocopat Kebudayaan Indonesia, Penerbit Teplok Press, Jakarta, Desember 
2004, 162 hlm.]. Benar di dalam Lekra terdapat anggota-anggota PKI, tetapi 
tidak semua anggota dan yang giat di Lekra adalah anggota-anggota PKI. Hal ini 
juga dinyatakan oleh Oey Hai Djoen dalam sebuah  diskusi dengan pakar sastra 
dari Australia bertemakan turba, yang diselenggarakan oleh Media Kerja Budaya 
Jakarta beberapa tahun lalu [bisa diperiksa di website MKB]. Hal serupa pun 
dinyatakan oleh Njoto dalam Harian Bintang Timur, pimpinan Tahsin alm, Jakarta. 
Cukup kami saja yang PKI, ujar Njoto.  Sedangkan Keith Foulcher, pakar sastra 
Australia menilai bahwa Lekra pada galibnya adalah sebuah organisasi kebudayaan 
nasionalis, bukan komunis.
   
   
  Dalam pertemuan di Yayasan Umar Khayam Yogyakarta tahun November 2007, 
sastrawan Aguk Irawan menanyaiku: Mengapa di organ Lekra seperti Zaman Baru 
yang muncul banyak tulisan-tulisan orang PKI yang jadi anggota Lekra?.  
Jawabku: Apa salahnya mereka aktif menulis jika mereka memang suka menulis? 
Apakah ini bisa dipandang sebagai indikasi dan bukti bahwa Lekra sama dengan 
PKI? Apakah kalau aku menulis di harian PNI atau NU lalu pemuatan tulisanku 
mengindentikkan harian-harian tersebut menjadi harian PKI? Apakah tidak terlalu 
sederhana dasar logika begini? Lalu jika demikian mengindentikkan Lekra dan PKI 
sejajar dengan dasar logika simplistis 

[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front

2008-06-02 Terurut Topik Muhammad Syafei
hanya komentar poin 1 doang ..

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh.
 
 Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat.
 
 1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. 
 Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs 
 AKKBB
 
Terus terang, philips terang terus .. eh, salah ...
terus terang, saya rada miris dg potongan kalimat Saya tidak suka
pere dan anak di pake  

Yang bikin saya miris perempuan disejajarkan dg anak ...
Oke .. anak harus dilindungi dari kegiatan politik .. itu saya setuju ..
Tapi perempuan .
Saya percaya bahwa perempuan dewasa bisa menentukan pilihannya
sendiri, terlepas pilihannya tepat atau tidak ..
Dan .. perempuan dewasa bukanlah sekedar alat yg bisanya dipake ..

Salam



Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Ari Condro

1. Kalau akkbb memang organisasi yg mengusung banyak juga yg organisasi 
perempuan.

Kalau hti dan pks memang sengaja membuat image.


2. Untuk diskusi ekonomi syariah, hadits cicak dan fpi ini saya nggak role 
playing. Murni akademik.

Dulu memang terpancing oleh rye woo, satriyo dan rizal untuk berbalas pantun.  
Karena mereka mengumpat ngumpat saya.  Ya di bales dong.  Saya sih tidak suka 
mengumpat. Makanya saya terdorong untuk menelisik sisi paling kelam dari hal 
hal yg dianggap person di atas paling sempurna.

Kalau orang seperti rye woo mulai mengumpat lagi, jgn salahkan saya kalau 
terdorong ikut ikutan.  Jadi baiknya sama sama jaga diri dan perasaan orang 
lain.




Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 02 Jun 2008 06:45:44 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh.

Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat.

1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi politik. 
Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI vs 
AKKBB

2) Ttg peran sampeyan di milis ini (role playing) yang cuma 
mengangkat sisi negatif dari setiap postingan dari orang yang 
sampeyan anggap lawan. Sampeyan membawa aura negatif. Aura negatif 
ini dapat menular loh! Yang bilang/menilai sampeyan memainkan 'role 
playing' kan bukan saya.

Sampeyann cuma mo menyinggung yang No. 2?

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Komentar yang aneh :)
 Silakan saja sih, cuman sepertinya inti postingan lina ada di 
kalimat terakhir, jadi saya mau ngomong apapun pastinya dianggap 
salah sama lina huhahaha...
 
 Yo wis 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Mon, 02 Jun 2008 06:28:20 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
 Wah Arcon ini gimana seh? Buat dong demo masak yang melibatkan 
semua 
 wanita dan anak ahmadiyah, Muhammadiyah, NU, FPI, HTI, PKS...trus 
 and terus. Ato buat demo karnaval. Lebih cengli.
 
 Jadi para pimpro di AKKBB kek, FPI kek, HTI kek, PKS kek..jangan 
 melibatkan pere and anak deh. 
 
 Liat masalahnya dunk. Masalah publik yg gimana dunk! Jangan pukul 
 rata dunk. Emangnya ini dimana bung! Emangnya ini negara sudah 
 menjadi negara maju? Ini negara masih penuh provokator (ato 
playing 
 roler?? ato rolling player??) dan mudah di provokasi. Jadi, belon 
 pantes nurunin anak and pere. Sadar dirilah dikit. Kecuali lagi 
kalo 
 rata2 perenya udah kaya Xena, the princess warior. Gitu loh! 
 
 Eh sorry ya. Itu salah satu profesi or jabatan sampeyan di milis 
ini 
 ya? Pantes. Nyari salah orang mulu.
 
 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
 wrote:
 
  
  1. Keterlibatan wanita dalam masalah publik. Demo masak? Lina 
ini 
 gimana sih ;)
  
  2. Jurnal perempuan bikin acara berjudul sekitar selamatkan 
wanita 
 dan anak anak ahmadiyah dari aksi kekerasan.  Mungkin masih senada 
 dgn aktivitas ini.
  
  Lagian demo fpi, hti, pks juga sering ada ceweknya juga.  Kalau 
 anak anak sih jangan dilibatkan deh.
  
  
  
  Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network
  
  -Original Message-
  From: Lina Dahlan linadahlan@
  
  Date: Mon, 02 Jun 2008 05:03:33 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
 Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
  
  Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
 hal2 
  begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB 
 itu 
  kebanyakan pere dan anak.
  
  Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
  menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus 
yg 
  jadi korban ada gak pere dan anak?
  
  Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
suruh 
  ikut demo masak aja. 
  
  wassalam, 
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
  kinyur@ wrote:
  
   Pernyataan Sikap
   Koalisi Perempuan Indonesia
   Untuk Keadilan dan Demokrasi
   
   Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
   
   Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
Indonesia. 
  Pasalnya,
   sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
  Kebangsaan untuk
   Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
  mempersiapkan acara
   Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
kelahiran 
  Pancasila,
   tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
dilakukan 
  sekelompok
   massa dari FPI (Front Pembela Islam).
   
   Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI 

[wanita-muslimah] Re: SEANDAINYA ---

2008-06-02 Terurut Topik Hadi
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote:
 
  Kembali ke laptop, jadi minimal kita bersetuju dimana?
  
  Lina: Jelas, dalam dunia (materialis) ini, orang ini menggunakan 
  akal sehingga dia tidak dihinakan (sesuai dengan QS10:100). 
Lalu 
  apakah orang ini termasuk orang yang tidak diselamatkan karena 
  tidak mukmin? 

Assalamu 'alaikum,
Mbak Mia, saya pernah baca tentang pelajaran sufi dalam islam, kalau 
seseorang yang sudah mencapai tahapan makrifat, bisa mencapai keadaan 
fana, sehingga apa yang dilihatnya merupakan dunia material 
sebagaimana manusia awam. tapi dengan dasar itu mereka berperilaku 
layaknya seorang businessman biasa,yang mengharapkan materi dalam 
setiap tindak-tanduknya. 

  Herni: Sebenarnya, keputusan diselamatkan atau tidak ini masuk 
 hak 
  eksklusifnya Allah bukan ya?
  
  Aku yakin, tanpa bertanya ini pun, kita semua setuju 
  bahwa 'keselamatan hanya Allah yang berkehendak insha allah'.  
  Tapibagaimana konsekuensi dari keyakinan atau kesetujuan kita 
  itu dalam prilaku kita sehari2, itu yang panjang ceritanya.

yang menjadi pertanyaan adalah, keselamatan bagi seorang sufi yang 
mengejar materi, kadar keselamatannya sampai dimana? 

  Berdebatlah siang malam, mba Herni dan mba Lina akan mentok juga 
  dengan persepsi atau pentafsiran masing2 dengan Quran.  Kita akan 
  menemukan pembenaran masing2.  Agama Islamlah yang paling benar di
  sisi Allah, tapi...orang Yahudi, Kristen para ahli kitab jangan 
  bersedih selama mengikuti kitab masing-masing...etc..
Justru dari perbedaan dan perdebatan itu akan menghasilkan suatu 
konklusi yang baru, dan bisa menghasilkan hujjah baru dibumi,yang 
jika dilakukan dengan tulus akan memperbaiki keadaan dunia, insya 
Allah.

  Jadi? What's beyond this? Bagaimana kita bisa berpikir outside 
the 
  box?  Kan cocok tuh dengan judul di atas...seandainya
  
  salam
  Mia
 
Hmm...Outside the box, sepertinya seseorang yang sudah bisa 
membedakan apa itu nihilisme dan existing kali?
dan daripada seandainya, saya hanya bisa berucap: Seandainya saya 
memiliki mobil :) hehe..

wasssalam,

Hadi 
 Dear Mbak Mia,
 Kalau kita berusaha mengambil hikmah dari perdebatan/diskusi ini, 
 bagaimana?
 
 Sebetulnya saya sedang bertanya (belajar) kepada Ki Bina yang 
 konteksnya pada ayat2 yang sudah disebutkan saja.
 
 Seperti pertanyaan saya kepada pak Chodjim tentang definisi wahyu 
 dan ilham (menurut pak Chodjim). Saya sadari bahwa saya tidak 
 sepaham dengan makna yang diberikan pak Chodjim. Namun saya hanya 
 ingin mengerti mengapa pak Chodjim berpendpat demikian (dimana saya 
 merasa aneh)dalam hal2 tertentu. Oh akhirnya saya dapat mengerti 
 mengapa pak Chodjim berpendapat demikian karena pak Chodjim punya 
 definisi yang beda dgn yang saya pahami. Akhirnya, pendapat pak 
 Chodjim itu tidak menjadi aneh lagi buat saya. Saya menjadi maklum 
 dan saya mendapat hikmah dan pembelajaran. 
 
 wassalam,





[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front

2008-06-02 Terurut Topik st sabri
Pak KM,

Kalo saya sih, lebih TAKUT kutukan dibanding Pengadilan. Soalnya kalo
dikutuk tidak bisa melakukan pembelaan, kalo di Pengadilan khan bisa
dapat pembela dan bisa sewa pengacara :=))

salam kutukan
./sts


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Mas, kalau hanya sebatas mengutuk pasti tidak banyak efeknya.
Mengapa tidak
 diajukan ke pengadilan saja?
 KM 
  




[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front

2008-06-02 Terurut Topik st sabri
emang sih perempuan sebaiknya cuma ngurus dapur, sumur dan kasur 
biar cepet jadi anak :=))

setuju 

./sts
(sambil clingak clinguk, kuatir kena lempar sendal jepit)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Kalo pere dan anak suruh 
 ikut demo masak aja. 
 
 wassalam, 
 




[wanita-muslimah] Kekarasan Itu

2008-06-02 Terurut Topik Kinantaka
Kekarasan Itu

Oleh: KH.  A.  Mustofa Bisri



Lagi-lagi kita disuguhi tontonan yang sulit dimengerti  oleh pikiran waras
kaum beriman  yang berpancasila.  Sekelompok  orang  brutal  memamerkan
kebengisan dan kekerasannya kepada sesama bangsanya.  Kali ini yang menjadi
sasaran adalah kelompok Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan
Berkeyakinan (AKKBB).   Yang lebih memprihatinkan, terutama bagi kaum
muslimin yang memiliki nurani, mereka yang memamerkan keangkuhan dan
keganasannya itu  berpakaian busana Nabi agung Muhammad SAW dan menggunakan
label Pembela Islam. *Allahummahdihim. *Semoga Allah memberi  hidayah kepada
mereka dan terutama kepada imam-imam mereka.



Mereka yang seperti kalap itu pastilah orang-orang awam yang tidak begitu
mengerti tentang Islam dan tidak mengenal kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tidak
mengerti  bahwa Islam adalah agama damai dan kasih sayang . Agama yang
mengecam kezaliman dan kekerasan. Tidak mengerti bahwa kanjeng Nabi Muhammad
SAW adalah seorang pemimpin yang *bassaam, *ramah dan murah senyum.



Seperti sudah diketahui   –kecuali oleh mereka yang tidak mengerti dan
mereka yang  tertutup hatinya karena takabur—Islam adalah agama *rahmatan
lil 'aalamiin. *Yang diutus membawanya adalah seorang manusia pilihan yang
paling beradab dan penuh kasih sayang. Nabi Muhammad SAW. Seorang nabi  yang
menurut penuturan shahabat Abdullah Ibn 'Umar (diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
Imam Bukhari, dan imam Muslim), tidak kasar dan tidak pernah melampaui
batas; nabi yang bersabda: * Inna khiyaarakum ahsanukum akhlaaqan. *
(Sesungguhnya
orang-orang terbaik di antara kalian ialah mereka  yang berakhlak paling
baik). Shahabat Ibn 'Umar juga menuturkan (riwayat Imam Bukhari) bahwa
Kanjeng Nabi Muhammad SAW tidak kaku, tidak bengis, tidak suka bersuara
keras di pasar, dan tidak membalas keburukan dengan keburukan melainkan
memaafkan dan mengampuni.
Tentang orang Islam, Nabi Muhammad SAW bersabda: *Almuslimu man salimal
muslimuun min lisaanihi wayadihi. * (H.R. Imam Muslim dari shahabat Jabir)
Muslim sejati ialah orang yang menjaga lisan dan tangannya  sehingga
orang-orang muslim lain selamat dari daripadanya.



Mungkin mereka yang melakukan kekerasan itu sekedar wayang-wayang yang
terbakar oleh provokasi imam-imam mereka. Mereka diyakinkan, misalnya,
bahwa kelompok AKKBB itu pembela kaum sesat Ahmadiyah atau antek-antek
Yahudi dan Amerika.


Tapi apapun alasannya  tindakan anarki dan kekerasan tidak dibenarkan baik
oleh akal sehat, oleh Islam, dan oleh Negara.



Negara ini adalah negara hukum. Saya sungguh khawatir kekerasan-kekerasan
yang terjadi seperti kemarin itu  justru akan membuat konflik horizontal
berkepanjangan yang ujung-ujungnya akan merugikan umat Islam sendiri, Islam,
dan Indonesia. Apalagi saat ini 'tensi masyarakat' sedang sangat tinggi.
Karena itu pemerintah --sebagai pihak yang paling utama bertanggungjawab
yang mengemban amanat dan memiliki perangkat untuk menyelesaikan
permasalahan  seperti konflik horizontal ini— hendaknya segera bertindak
sesuai kewenangannya serta sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku
di negeri ini.



Sementara itu kaum muslimin sebagai mayoritas di negeri ini, terutama para
pimpinan mereka –termasuk dalam rangka memperjuangkan prinsip mulia apapun--
 hendaklah tetap mengedepankan sikap tidak berlebih-lebihan, sikap kearifan
dan kesantunan  seperti yang diajarkan dan dicontohkan oleh Pemimpin agung
kita, Nabi Muhammad SAW. Tidak justru mengikuti cara-cara munkar yang
seharusnya kita cegah. Semangat membela Islam dan amar makruf nahi munkar,
mestilah dilakukan dengan cara-cara Islami.



Semoga Allah menunjukkan kita ke jalan yang benar yang Ia ridhai. Amin. []



KH. A. Mustofa Bisri, pengasuh Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang


[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Re: Kekarasan Itu

2008-06-02 Terurut Topik st sabri
Makanya, jadi orang enak NGGLADRAH, semua jadi tambak indah 

salam nggladrah
./sts


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kekarasan Itu
 
 Oleh: KH.  A.  Mustofa Bisri
 
 
 
 Lagi-lagi kita disuguhi tontonan yang sulit dimengerti  oleh pikiran
waras
 kaum beriman  yang berpancasila.  



Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik sriwening herpribadi
Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah  
tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu lapor 
sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya balas 
serang...gitu aja koq repot!
   
  

Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?

- Original Message - 
From: Lina Dahlan 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 
begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu 
kebanyakan pere dan anak.

Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg 
jadi korban ada gak pere dan anak?

Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh 
ikut demo masak aja. 

wassalam, 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pernyataan Sikap
 Koalisi Perempuan Indonesia
 Untuk Keadilan dan Demokrasi
 
 Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
 
 Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. 
Pasalnya,
 sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
Kebangsaan untuk
 Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
mempersiapkan acara
 Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran 
Pancasila,
 tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan 
sekelompok
 massa dari FPI (Front Pembela Islam).
 
 Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB-
yang saat
 itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan 
sambil
 meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
disakralkan.
 Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-
aling.
 
 Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) 
orang
 terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
massa
 perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
terluka adalah
 pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
Majalengka karena
 berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI 
yang
 membawa bambu runcing dan botol minuman.
 
 Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
mengawal
 kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka 
Koalisi
 Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini
 menyatakan sikap dan menuntut:
 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili 
para pelaku
 kekerasan sampai tuntas.
 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
menghentikan
 kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
menyelesaikan
 perselisihan.
 
 
 Jakarta, 1 Juni 2008
 
 
 
 
 Masruchah
 Sekretaris Jenderal
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]


--

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 01/06/2008 
17:28

[Non-text portions of this message have been removed]



   

   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Dari situs Polda Metro Jaya

2008-06-02 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
FPI ngerasa sebagai polisi syariah sih
mungkin dipikirnya ngapain musti lapor sama polisi-polisi yang korup itu

salam,
--
wikan

On 6/2/08, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dapet dari seorang teman yang mengunduhnya dari situs Polda Metro
  Jaya. Dari sini ketauan bahwa kemarin hanya ada HTI, FPR, FPN dan
  AKKBB, tidak ada FPI. Berarti, FPI belum lapor. Menanggapi soal
  lapor-melapor yang diangkat di beberapa media. Alasan kedua,
  masalahnya bukan lapor-melapor, tapi bahwa adalah tugas kepolisian
  untuk menjamin keamanan warga, begitu bukan?


Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front

2008-06-02 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
kalau kutukannya sekelas ibunya malin kundang
yang mengutuk anaknya jadi batu
ampuh juga tuh ...
mungkin orang se-indonesia bakalan jadi batu semua
:))

salam,
--
wikan

On 6/2/08, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak KM,

  Kalo saya sih, lebih TAKUT kutukan dibanding Pengadilan. Soalnya kalo
  dikutuk tidak bisa melakukan pembelaan, kalo di Pengadilan khan bisa
  dapat pembela dan bisa sewa pengacara :=))


Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik h.s nurbayanti
Menanggapi dua posting anda di milis ini.

Pertama, perdebatan apakah Islam sejalan atau tidak dengan HAM dan demokrasi
kan perdebatan klasik. Dan kalau mau membaca buku-buku, perdebatan ini
sudah usai.

Kedua, sedih rasanya bila kekerasan dianggap sesuatu yg wajar di negara
ini, apalagi oleh orang muslim yg konon katanya agamanya membawa perdamaian
di muka bumi. Terus terang saya kehabisan kata-kata kalau ada yang sudah
menganggap kekerasan sebagai sesuatu yang wajar. Menganggap sudah sewajarnya
sesuai resiko bila orang digebuk bambu runcing dan berdarah-darah tanpa ia
melakukan penyerangan terlebih dahulu. Saya rasa, keberpihakan anda pada
kekerasan sudah cukup untuk menunjukan siapa diri anda. Itu saja.


Salam,
Herni


2008/6/2 sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED]:

   Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja
 beda 180 drajat...satu pakai qur'an  hadist satu lagi pakai
 HAM/Democrazy/dan sejenisnya...



 Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wikan.danar%40gmail.com
 wrote:
 lha ini sebenarnya konteksnya sudah kebablasen
 di negara demokrasi, mestinya semua orang boleh menyampaikan
 pendapatnya dengan berbagai cara, bisa melalui demonstrasi atau
 tulisan di media massa
 tapi kalau sudah anarkis, menyerang pihak lain secara fisik yang sampe
 menyebabkan kerugian material apalagi sampe nyawa, ini masuk ke
 kategori kriminalitas yang harus dihukumi dengan hukum yang ada
 (pidana atau perdata)
 apa FPI nggak bisa berdialog dengan santun sama AKKBB sampe harus
 menyerbu dengan senjata tajam dan bambu runcing?

 salam,
 --
 wikan

 On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED]herpribadi%40yahoo.com
 wrote:
 
  Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah
  tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu
 lapor sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya
 balas serang...gitu aja koq repot!

 [



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Donasi utk Korban FPI

2008-06-02 Terurut Topik Herni Sri Nurbayanti
Dari milis jurnal perempuan. Kalau ada yg mau menyumbang, silakan...
Dari tim moderator WM juga akan mengumpulkan... 


Salam kebangsaan,

Korban luka-luka akibat serbuan FPI hari minggu kemarin sebagian masih
dirawat di rumah sakit.Bagi teman-teman yang tergerak ingin memberikan
sumbangan perawatan saudara Muhamad Guntur Romli dan 20 korban-korban
luka lainnya, dapat memberikan bantuannya ke:

Bank Mandiri
No rekening: 124-0004650066
a/n Yayasan Jurnal Perempuan

Mohon SMS ke 0815-8063620 setelah anda mengirimkan sumbangan anda,
supaya bisa kami catat dan pertanggungjawabkan ke publik.

Terima kasih untuk perhatiannya. 

Salam,
Aquino Hayunta
Sekretaris Eksekutif
Yayasan Jurnal Perempuan




Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?



  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


  Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 
  begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu 
  kebanyakan pere dan anak.

  Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
  menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg 
  jadi korban ada gak pere dan anak?

  Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh 
  ikut demo masak aja. 

  wassalam, 

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Pernyataan Sikap
   Koalisi Perempuan Indonesia
   Untuk Keadilan dan Demokrasi
   
   Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
   
   Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. 
  Pasalnya,
   sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
  Kebangsaan untuk
   Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
  mempersiapkan acara
   Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran 
  Pancasila,
   tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan 
  sekelompok
   massa dari FPI (Front Pembela Islam).
   
   Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB-
  yang saat
   itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan 
  sambil
   meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
  disakralkan.
   Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-
  aling.
   
   Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) 
  orang
   terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
  massa
   perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
  terluka adalah
   pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
  Majalengka karena
   berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI 
  yang
   membawa bambu runcing dan botol minuman.
   
   Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
  mengawal
   kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka 
  Koalisi
   Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini
   menyatakan sikap dan menuntut:
   1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
   2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili 
  para pelaku
   kekerasan sampai tuntas.
   3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
  menghentikan
   kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
  menyelesaikan
   perselisihan.
   
   
   Jakarta, 1 Juni 2008
   
   
   
   
   Masruchah
   Sekretaris Jenderal
   
   
   [Non-text portions of this message have been removed]
  



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 01/06/2008 
17:28


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
kok keburu menyerah duluan sih
dari jaman dulu juga begitu kok
para pendakwah agama islam kan bawanya Al Quran
musti berhadapan dengan masyarakat lain yang akidahnya berbeda,
kitabnya berbeda, pola pikirnya berbeda
apa mereka lalu menyerbu orang2 yang punya landasan akidah yang berbeda itu?
Nabi Muhammad saja tidak menyerah berdialog, berdiskusi, mengajak
orang2 kafir untuk menuju ke agama Allah, mosok FPI yang katanya
Pembela Islam tidak bisa berdialog seperti cara yang dituntunkan oleh
Nabi?

salam,
--
wikan

On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja beda 180 
 drajat...satu pakai qur'an  hadist satu lagi pakai HAM/Democrazy/dan 
 sejenisnya...


Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik sriwening herpribadi
Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja beda 180 
drajat...satu pakai qur'an  hadist satu lagi pakai HAM/Democrazy/dan 
sejenisnya...
  

Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  lha ini sebenarnya konteksnya sudah kebablasen
di negara demokrasi, mestinya semua orang boleh menyampaikan
pendapatnya dengan berbagai cara, bisa melalui demonstrasi atau
tulisan di media massa
tapi kalau sudah anarkis, menyerang pihak lain secara fisik yang sampe
menyebabkan kerugian material apalagi sampe nyawa, ini masuk ke
kategori kriminalitas yang harus dihukumi dengan hukum yang ada
(pidana atau perdata)
apa FPI nggak bisa berdialog dengan santun sama AKKBB sampe harus
menyerbu dengan senjata tajam dan bambu runcing?

salam,
--
wikan

On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada pepatah  
 tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko begitu aja lalu 
 lapor sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang aja..dan kalau berani ya 
 balas serang...gitu aja koq repot!


   

   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Bisnis Pintu Utama Rezeki

2008-06-02 Terurut Topik sriwening herpribadi
Pak Habibie memang hebat di teknologi...tapi kurang pandai di 
marketing..alhasilnya yaa spt yg kita saksikantapi akyuu tetap salut buat 
beliau.
  

total_sacrifice [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Bangsa kita pernah mencoba membuat produk hi-tech seperti pesawat
terbang, helicopter, dll.. tapi kurang istiqomah. 

Contohnya, pesawat NC212 dan CN235 yg laris manis di negara lain.. ehh
kedua produk unggulan tsb belum mencapai BEP sudah bikin N250.. ehh
malah bikin N2130.. jadinya ambruk karena tidak sabar.

Seharusnya tunggu sampai BEP dan untung baru melangkah ke tahapan
berikutnya... bayi kalau dipaksa berlari malah nyungsep.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, achmad chodjim [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Saya pernah menjelaskan berdagang sebagai 90% pintu rezeki ini
beberapa tahun yang lalu di WM ini. Pada zaman Nabi jenis pekerjaan
itu sedikit, seperti bertani dan berdagang. Dan, berdagang jelas
paling menguntungkan waktu itu. Namun, di zaman sekarang, yang
berhasil bukanlah pedagang tapi industriawan yang menguasai bidang
keuangan dan informasi.
 
 Lihatlah negara-negara kaya nan makmur, semuanya adalah negera
industri maju. Bangsa Cina dan India yang dikenal ulet dalam berdagang
akhirnya juga berkiprah dalam dunia industri. Kalau ada negara kaya
yang hidup dari berdagang ya Singapura, tapi ini disebabkan negeri
kecil yang penduduknya 5 juta dalam sebuah pulau. Negeri semacam ini
malah efektif bergerak di dunia perdagangan.
 
 Sekarang bayangkan NKRI yang berpenduduk 237 juta yang terdiri dari
17 ribu pulau. Apanya yang diperdagangkan bila tidak mampu membangun
industri besar-besaran. Kalau kita memilih sebagai bangsa pedagang, ya
kita akan menjadi pedagang kaki lima di dunia.
 
 Wassalam,
 chodjim
 



   

   

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front

2008-06-02 Terurut Topik syafei2002
Masalahnya sebenarnya bukan pada landasan yg dipakai .. Masalahnya
terletak pada satunya mau mikir dan satunya nggak ( maunya pake otot
mulu:( )

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Gimana bisa dialog dan sampe titik temu kalau landasan dialognya aja
beda 180 drajat...satu pakai qur'an  hadist satu lagi pakai
HAM/Democrazy/dan sejenisnya...
   
 
 Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
   lha ini sebenarnya konteksnya sudah kebablasen
 di negara demokrasi, mestinya semua orang boleh menyampaikan
 pendapatnya dengan berbagai cara, bisa melalui demonstrasi atau
 tulisan di media massa
 tapi kalau sudah anarkis, menyerang pihak lain secara fisik yang sampe
 menyebabkan kerugian material apalagi sampe nyawa, ini masuk ke
 kategori kriminalitas yang harus dihukumi dengan hukum yang ada
 (pidana atau perdata)
 apa FPI nggak bisa berdialog dengan santun sama AKKBB sampe harus
 menyerbu dengan senjata tajam dan bambu runcing?
 
 salam,
 --
 wikan
 
 On 6/2/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Ya ngga apa2 lahhh...dan itu kan sudah jadi resiko..bukankah ada
pepatah  tidak ada perjuangan tanpa resiko ...kalau dapat resiko
begitu aja lalu lapor sana lapor sini ya udah ngga usah berjuang
aja..dan kalau berani ya balas serang...gitu aja koq repot!
 
 

 

 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: Kekarasan Itu

2008-06-02 Terurut Topik syafei2002
Iya .. dan fahamnya Ahlussunnah Wal Nggladrah :D

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Makanya, jadi orang enak NGGLADRAH, semua jadi tambak indah 
 
 salam nggladrah
 ./sts
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kinantaka kinantaka@ wrote:
 
  Kekarasan Itu
  
  Oleh: KH.  A.  Mustofa Bisri
  
  
  
  Lagi-lagi kita disuguhi tontonan yang sulit dimengerti  oleh pikiran
 waras
  kaum beriman  yang berpancasila.





[wanita-muslimah] Kekerasan Simbolik Jauh Lebih Menyakitkan

2008-06-02 Terurut Topik cak lis


Kekerasan Simbolik Jauh Lebih
Menyakitkan

nbsp;

Senin, 02 Juni 2008 

nbsp;

Pakar
komunikasi Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan mengatakan, bentrokan hanyalah
efek dari “kekerasan simbolik” yang dibangun kalangan liberalnbsp;

nbsp;

Hidayatullah.com—Pakar
komunikasi Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan mengatakan, fenomena bentrokan
antara Front Pembela Islam (FPI) dan nbsp;Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan
Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) adalah efek dari “kekerasan simbolik” yang
selama ini terjadi.

nbsp;

Menurut Aswar, kekerasan simbolik adalah pemaksaan sistem
simbolisme atau makna nbsp;atas kelompok nbsp;tertentu seakan-akan hal itu
dianggap sebagai sesuatu yang sah dan benar.

nbsp;

Menurut Aswar antara FPI dan AKK-BB adalah dua titik ektrem
yang harus sama-sama dilihat secara fair dan jujur. Apa yang dilakukan FPI
belum tentu sepenuhnya salah dan apa yang dilakukan AKK-BB juga belum tentu
sepenuhnya benar.

nbsp;

Dalam berbagai kesempatan, yang ia perhatikan, misalnya,
kelompok-kelompok liberal yang tergabung dalam AKK-BB juga sangat demonstratif
mempertontonkan aksi-aksi yang disampaikan melalui bahasa HAM dan demokrasi
yang sepenuhnya didukung total media massa.
Sementara yang lain tidak mendapatkan kesempatan.

nbsp;

Aksi-aksi sporadis kalangan liberal di satu sisi, seperti
melecehkan MUI merendahkan wibawa ulama, selalu mendapat tempat terhormat media
massa dan TV. 

nbsp;

Sementara di sisi lain ada banyak pihak yang kecewa, media
tak memberikan tempat. Lebih-lebih negara justru tidak tegas dan kurang memberi
perlindungan terhadap keyakinan mereka. Akar persoalan ini, menurut Aswar tak
pernah dilihat secara adil dan fair. Terutama oleh media massa
dan pemerintah.

nbsp;

Sementara banyak mayoritas tak bersuara, media massa
justru menisbatkan pendapat hanya pada segelintir orang-orang seperti Ulil
Abshar atau Syafii Anwar atau suara kalangan liberal yang sesungguhnya tak
begitu mewakili mayoritas banyak orang. 

“Jadi, sesungguhnya ‘kekerasan simbolik’ itu sudah lama
dilakukan kalangan liberal terhadap kalangan Islam yang lain, “ ujar Aswar
kepada www.hidayatullah.com

nbsp;

Umumnya masyarakat lebih menyalahkan serangan dan kekerasan
fisik yang terjadi. Tapi tak pernah menanyakan hak-hak mereka yang telah lama
dizalimi baik dengan kata-kata, pernyataan-pernyataan dan opini-opini di
berbagai media dan TV.

nbsp;

“Secara hukum, kekerasan berupa serangan itu bisa
disalahkan. Namun secara psikologis, apa yang dilakukan itu harus bisa kita
pahami bersama, “ tambahnya. 

nbsp;

Agar ‘kekerasan simbolik’ segelintir kelompok tidak terjadi
lagi, maka, negara harus segera turun tangan atas setiap tindakan pelecehan
terhadap simbol-simbol agama yang diyakini mayoritas umat. 

nbsp;

Adalah tak adil jika media dan pemerintah hanya mengikuti
pendapat seorang Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) sementara mengabaikan
pendapat jutaan orang. 

“Mana suara NU dan Muhammadiyah? Mana suara ormas-ormas
Islam yang lain, yang dalam hal ini sebagai representasi riil keberadaan
umat?”, tambah Aswar.

nbsp;

Karenanya, menurut Aswar, semua pihak –terutama media massa--
harus melihat persoalan secara adil dan fair. nbsp;Sebab ketidak-adilan yang
dibangun pers dalam kasus seperti ini, hanya akan melahirkan ‘tirani minoritas’
dan akan terus-menerus berulang, ujarnya. Yang lebih berbahaya, menuurut
Aswar,nbsp; dibanding kekerasan fisik, kekerasan simbolik jauh lebih
menyakitkan dan berimplikasi panjang. [cha/www.hidayatullah.com]




  

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Bela Sungkawa

2008-06-02 Terurut Topik ritajkt
saya hanya bisa berbela sungkawa
atas kematian nurani






[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA - DUA HARI LAGI PERINGATAN 100TH WERTHEIM

2008-06-02 Terurut Topik isa
Kolom IBRAHIM ISA

Senin, 02 Juni 2008

-


DUA HARI LAGI PERINGATAN 100TH WERTHEIM


Dua hari lagi, bersama dengan Asia Platform UVA, Wertheim Stichting akan 
memulai dengan kegiatan Peringatan 100th Wertheim di Amsterdam. Dimulai 
dengan seminar di IISG - International Instituut voor Sociale 
Geschiedenis, di Crucquisweg 31 Amsterdam, Rabu, 04 Juni 2008, dengan 
mengambil tema, 'A notorious blind spot in Dutch and Indonesian 
Historiography' ( DR Maria van Delden).


Dan berakhir pada tanggal 06 Juni dengan penyampaian Wertheim Award 
2008, kepada Benny G Setiono, di Universiteit Van Amsterdam, di 
Roeterstraat 15.


Selanjutnya lihat acara seperti terlampir, yang baru kuterima dari 
Farida Ishaya, anggota Bestuur Wertheim Stichting, yang juga bekerja di 
IISG.


* * *


Cukup banyak yang mengenal Prof Dr W.F Wertheim, tetapi bisa jadi tidak 
sedikit yang belum mengenal beliau. Maka, kiranya ada baiknya disajikan 
di bawah ini, sebuah tulisan Prof Herbert, seorag sarjana Austrlia, dan 
seorang cendekiawan terkemuka dunia mengenai Politik Indonesia. Ia 
seorang pendiri Indonesian Studies di Asutralia, dan bertahn-tahun 
lemanya memberikan kuliahnya di Yogyakarta, sbb:


MENGENANG Pak WERTHEIM,

Profesor HERB FEITH (1930-2001)


*Terjemahan bebas dari Inside Indonesia, 57, jan-march 1999*


Pak Wertheim, pendiri dari Indonesian Studies modern di Holand, hampir 
mencapai usia 91 tahun ketika beliau meninggal. Seperti yang lainnya 
yang meninggal pada usia lanjut, banyak dari ceritanya telah pudar dari 
memori publik pada saat itu.


WF Wertheim, adalah counterpart Holland dari George McT Kahin-nya 
Amerika. Edisi pertama dari tulisannya INDONESIAN SOCIETY IN TRANSITION, 
terbit pada tahun 1950, dua tahun sebelum tulisan Kahin, 'Nationalism 
and revolution in Indonesia', dan masing-masing merupakan karya dasar 
atas dasar mana banyak karya-karya lainnya ditulis.


Tetapi Wertheim tergolong generasi lebih dulu spesialis Indonesia. Jika 
keterlibatan Kahin dimulai hanya pada akhir Perang Dunia II, Wertheim 
sudah tiba di Batavia dalam tahun 1931 dan segera sesudah itu, mulai 
mengajar di Sekolah Hukum. Dalam tahun 1940 ia diangkat di Komisi 
Visman, sebuah lembaga pemerintah yang terhormat, yang dibentuk untuk 
mempelajari masa depan konstitusionil dari jajahan itu. Jika Kahin 
menghabiskan waktunya pada masa Perang Dunia II di tentara AS, pada saat 
mana ia belajar bahasa Belanda, Wertheim menghabiskan waktunya di kamp 
interniran Jepang di Jawa.


Masing-masing adalah partisan dari Republik Indonesia selama perjuangan 
revolusioner untuk kemerdekaan. Dan masing-masing dari mereka, terus 
menjadi akademik dan melakukan kegiatannya di situ. Dalam tahun 1951 
Wertheim menolak undangan untuk mengajar di Indonesia. Keputusannya itu 
adalah suatu protes terhadap pemerintah Sukiman yang saat itu mengundang 
Hjalmar Schact (yang punya kaitan dengan Nazi) ke Indonesia sebagai 
penasihat ekonomi. Itu adalah gema dari Dr Tjipto Mangoenkoesoemo yang 
mencemoohkan sebuah piagam dari pemerintah kolonial karena sumbangannya 
terhadap pemberantasan penyakit menular.


Pada tahun-tahun Suharto, Wertheim memberikan dukungan aktif kepada 
organisasi-organisasi Belanda dan Eropah, yang mempublikasikan nasib 
buruk para tahanan politik Indonesia. Ia juga sering menulis tentang 
percobaan kup pada tanggal 1 Oktober 1965, dan teristimewa mengenai 
inter-aksi misterius Suharto menjelang kup tsb dengan Kolonel Latief, 
seorang anggota kunci dari grup pengkomplot tsb.


Pak Wertheim akan dikenang untuk dorongannya kepada orang-orang yang 
hendak menjadi cenedekiawan dan mengajar di bidangnya.Salah seorang dari 
mereka itu adalah Harry Benda, yang berkenalan dengan Wertheim ketika 
mereka bertemu di penjara interniran Jepang di Jawa.


Yang kedua adalah sosiolog pedesaan Bogor, Sayogo, yang sebagaimana 
halnya Kampto Utomo adalah asisten dan PHD supervisor, ketika ia 
mengajar di Bogor dalam tahun-tahun 1956-67. Pada puluhan tahun 
belakangan, Sayogo menjadi terkenal untuk kerja-risetnya mengenai 
metode-metode inovativ tentang mengukur kemiskinan.


Ketika sejarah transisi mengenai pasca Perang Dunia Indonesia titulis, 
Wertheim muncul sebagai figur dasar. Dan bila ada sejarah mengenai arus 
radikal di dalam transisi tsb, ia akan muncul sebagai salah satu dari 
anggotanya yang paling beraspirasi.  Inside Indonesia 57: Jan-Mar 1999


* * *


Profesor HERB FEITH sendiri adalah salah seorang pembangun Indonesian 
Studies di Australia. Ia mengajar di Yogyakarta bertahun-tahun lamanya.


** * **

Lampiran 1: Tulisan asli Prof Herbert Feith.









PAK WERHTEIM
Obituary

*Professor Herb Feith*

*Herbert Feith* (1930-2001) was an Australian academic and world leading 
scholar of INDONESIAN politics.

Pak Wertheim, the founder of modern Indonesian studies in Holland, was 
nearly 91 when he died. Like others who die at an advanced age, much of 
his story had faded from 

[wanita-muslimah] Re: Kekerasan Simbolik Jauh Lebih Menyakitkan

2008-06-02 Terurut Topik total_sacrifice
FPI itu kata Gus Dur adalah preman yg dibekingi oleh tentara atau
purnawirawan.. dan saya percaya ucapan GD. Apalagi kalau melihat aksi
FPI, itu memang aksi preman. Tidak mungkin orang yg belajar agama,
perilakunya seperti itu. 

Karena FPI dibekingi tentara, maka susah untuk dibubarkan.

FPI itu juga tergolong aliran sesat.. masak Islam kok dibela. sombong
banget merasa mampu membela Islam.

Lalu herannya kok banyak Pakar tolol yg membenarkan aksi preman.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, cak lis [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 
 Kekerasan Simbolik Jauh Lebih
 Menyakitkan
 
 nbsp;
 
 Senin, 02 Juni 2008 
 
 nbsp;
 
 Pakar
 komunikasi Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan mengatakan, bentrokan
hanyalah
 efek dari kekerasan simbolik yang dibangun kalangan liberalnbsp;
 
 nbsp;
 
 Hidayatullah.com—Pakar
 komunikasi Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan mengatakan, fenomena
bentrokan
 antara Front Pembela Islam (FPI) dan nbsp;Aliansi Kebangsaan dan
Kebebasan




[wanita-muslimah] Ki Denggleng Pagelaran telah mengundang Anda untuk bergabung dengan Friendster

2008-06-02 Terurut Topik Ki Denggleng Pagelaran
Anda diundang untuk bergabung ke dalam jaringan pertemanan Ki Denggleng 
Pagelaran. 

Dengan bergabung dengan Friendster, Anda dapat berhubungan kembali dengan teman 
lama, bertemu teman baru, membuat blog, membuat profil kustom, menyimpan 
tanggal ulang tahun, dan masih banyak lagi!

Anda bahkan dapat tetap berhubungan apabila Anda pindah, mengganti alamat 
email, atau kehilangan ponsel.

Klik di bawah ini untuk bergabung dengan jaringan Ki Denggleng.

http://www.friendster.com/join.php?inviteref=52207319amp;invite=knfx9HkZ5bk8XVQaxQgsy39UsN6llNaOs6gLDpsYmy0*amp;lang=en-US

*
Apabila Anda tidak ingin menerima email pemberitahuan dari Friendster, 
klik di bawah ini:
http://www.friendster.com/blockemails.php?invite=d2FuaXRhLW11c2xpbWFoQHlhaG9vZ3JvdXBzLmNvbQ**


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Sekitar Masalah Dunia dan Mencari Rizki

2008-06-02 Terurut Topik syamsuri149
Sekitar Masalah Dunia dan Mencari Rizki

Tulisan ini disarikan dari kitab Jami'us Sa'adat, penghimpun
kebahagiaan, karya seorang ulama besar, seorang mujtahid, filosuf dan
sufi besar di zamannya.

Dunia memiliki dua esensi: esensi dirinya dan esensi hak hamba Allah
swt. Esensi dunia adalah suatu konsep tentang realitas-realitas
makhluk termasuk bumi dan isinya. Dunia Kadang-kadang menyebabkan
manusia menderita dan sengsara yang berkepanjangan, permusuhan dan
pertumpahan darah, menjatuhkan ke lembah kehinaan dan kemaksiatan, dan
lainnya. Dan kadangkala, walaupun jumlahnya lebih sedikit, juga
mengantarkan manusia pada kebahagiaan dan kedamaian, persaudaraan dan
kasih sayang, kemuliaan dan ridha Allah swt, dan lainya. 

Allah swt menghimpun tentang dunia dalam firman-Nya:

#1586;#1615;#1610;#1617;#1616;#1606;#1614; 
#1604;#1616;#1604;#1606;#1617;#1614;#1575;#1587;#1616; 
#1581;#1615;#1576; 
#1575;#1604;#1588;#1607;#1614;#1608;#1614;#1578;#1616; 
#1605;#1616;#1606;#1614; 
#1575;#1604;#1606;#1617;#1616;#1587;#1575;#1569;#1616; #1608;#1614; 
#1575;#1604;#1618;#1576;#1614;#1606;#1616;#1610;#1606;#1614; 
#1608;#1614; 
#1575;#1604;#1618;#1602;#1614;#1606;#1614;#1591;#1616;#1610;#1585;#1616;
 
#1575;#1604;#1618;#1605;#1615;#1602;#1614;#1606;#1591;#1585;#1614;#1577;#1616;
 #1605;#1616;#1606;#1614; 
#1575;#1604;#1584;#1617;#1614;#1607;#1614;#1576;#1616; #1608;#1614;
#1575;#1604;#1618;#1601;#1616;#1590;#1577;#1616; #1608;#1614; 
#1575;#1604;#1618;#1582;#1614;#1610;#1618;#1604;#1616; 
#1575;#1604;#1618;#1605;#1615;#1587;#1608;#1617;#1614;#1605;#1614;#1577;#1616;
 #1608;#1614; 
#1575;#1604;#1571;#1614;#1606;#1618;#1593;#1614;#1605;#1616; 
#1608;#1614; #1575;#1604;#1618;#1581;#1614;#1585;#1618;#1579;#1616;  
#1584;#1614;#1604;#1616;#1603; #1605;#1614;#1578;#1614;#1593;#1615; 
#1575;#1604;#1618;#1581;#1614;#1610;#1614;#1608;#1577;#1616; 
#1575;#1604;#1583;#1617;#1615;#1606;#1618;#1610;#1614;#1575;  
#1608;#1614; #1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615;
#1593;#1616;#1606;#1583;#1614;#1607;#1615; 
#1581;#1615;#1587;#1606;#1615; 
#1575;#1604;#1618;#1605;#1614;#1574;#1614;#1575;#1576;#1616;

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik (surga). (Ali-Imran: 14)

Mencintai semua itu bagian dari dorongan syahwati yang tercela dan
terhina. Mencintai dunia dapat memancing dan mendorong potensi marah
dan pasukannya untuk menguasai hak orang lain, menjajah dan menzalimi
hak hamba-hamba Allah swt.

Di sinilah sering terjadinya kerjasama antara potensi syahwati dan
potesi amarah berikut pasukannya untuk meraih dunia dan keindahannya.
Lebih fatal lagi jika melibatkan potensi pikir  ke dalamnya. Pada
awalnya keinginan memperoleh dunia dan keindahannya merupakan kerjaan
potensi syahwat, kemudian ikut nimbrung ke dalamnya potensi marah,
potensi binatang buas. Kemudian disusul oleh potensi pikir, sebagian
ulama menamakannya potensi khayali, dan Imam Ali bin Abi Thalib (as)
menyatakan sebagai potensi iblis. Jika potensi ini bergabung ke
dalamnya, maka sempurnalah kezaliman dan penzaliman terhadap orang
lain, rakyat kecil, dan hamba-hamba Allah swt.

Di era informasi dan global ini manusia tidak perlu mengucurkan
keringat untuk mendapatkan dunia sebanyak-banyaknya. Mereka dapat
menggunakan sains dan tehnologi, merekayasa dengan pikiran untuk
mencuri dan merampas hak orang lain. Perlu dibedakan, pikiran disini
bukan kerja akal yang mulia, tetapi kerja potensi khayali dan iblis
sebagai panglimanya. 

Adapun esensi dunia dalam hak hamba Allah swt adalah konsep tentang
semua hartanya selama hidupnya sebelum kematian tiba. Karena setelah
kematiannya harta bukanlah duniawi lagi tetapi menjadi ukhrawi. Setiap
apa yang dimiliki oleh seorang hamba mengandung bagian dari potensi
syahwati, tujuan dan kenikmatan dalam hidupnya sebelum kematian
menjemputnya. Inilah dunia dalam hak seorang hamba.

Hak seorang hamba ini memiliki dua ikatan: ikatan dengan hati yaitu
mencintainya; dan ikatan dengan fisiknya yaitu yang digunakan untuk
kemaslahatan fisiknya, mengambil darinya sesuai dengan kadar yang
dibutuhkan fisiknya. Keinginan dan kecintaan pada haknya yang
semestinya bukanlah hal yang tercela dan terhina. Karena hal ini
sebagai pendamping di dunia yang buahnya akan menjadi pendampinya di
alam kubur dan alam akhirat.

Mengapa dunia ini dinamakan dunia? Karena dunia berasal kata dana
artinya rendah dan hina, dari satu sisi. Dari sisi yang lain berarti
dekat, karena itulah seorang ulama atau hamba Allah swt yang merasakan
kelezatan ilmu dan ibadahnya, atau merasakan kenikmatan apa yang
dimilikinya di dunia bukan suatu yang tercela dan terhina. Karena apa
yang dimilikinya itu adalah dunia yang dibungkus dengan akhirat.
Karena itulah dalam sabdanya Rasulullah saw menjadikan shalat sebagai
bagian dari dunia:


[wanita-muslimah] Keutamaan Surat Al-Qadar

2008-06-02 Terurut Topik syamsuri149
Keutamaan Surat Al-Qadar

1. Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar,
pahalanya sama dengan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan dan
menghidupkan malam Al-Qadar. (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/613).

2. Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: Tidak ada seorang pun hamba
yang membaca surat Al-Qadar tujuh kali sesudah shalat Subuh, kecuali
para malaikat bershalawat kepadanya 70 shalawat dan mencurahkan rahmat
kepadanya 70 rahmat. (Mafatihul Jinan 79).

3. Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: Barangsiapa yang membaca
surat Al-Qadar dalam shalat-shalat fardhunya, malaikat memanggilnya:
Wahai hamba Allah, Allah telah mengampuni dosamu yang lalu, maka
mulailah amalmu. (Tafsir Ats-Tsaqalayn 5/612).

Lebih lengkap ttg keutamaannya yg berkait dg pengobatan, mohon klik
disini:
http://tafsirtematis.wordpress.com

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
http://syamsuri149.multiply.com




[wanita-muslimah] Menyambut 5 Juni, Hari Lingkungan Hidup Sedunia

2008-06-02 Terurut Topik Rasyid-Mohammad-Tauhid-al-Amien
80604

Tanggal 5 Juni, Hari Lingkungan Hidup Sedunia



Bismi l-lahi r-rahmani r-rahiem.

Dengan kekuasaan dan kasih sayangNya Allah SWT telah 
menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya (Qur’an Surah 
 at-Atin [95]: 4), dan telah menyediakan bumi  penuh 
dengan kemudahan (QS al-Mulk [67]: 15), bahkan membaktikan 
seluruh alam kepada kita (QS Luqman [31]: 20; al-Jatsiyah 
[45]: 13).

Allah telah memberi pedoman bahwa keseimbangan lingkungan 
(ecosystem) yang telah dibangun Allah tidak boleh dirusak.

“DAN JANGANLAH KAMU MEMBUAT KERUSAKAN DI MUKA BUMI, 
SESUDAH (ALLAH)  MEMPERBAIKINYA …”  (Surah al-A'raf [7] 
ayat 56)

Nyatanya banyak orang yang karena tamaknya telah 
berlebih-lebihan dalam mengambil kemudahan  yang telah 
disediakan Allah sehingga muncullah akibat-akibat buruknya 
sebagaimana digambarkan Allah:
  
“TELAH NAMPAK KERUSAKAN DI DARAT DAN DI LAUT DISEBABKAN 
OLEH PERBUATAN TANGAN MANUSIA, SUPAYA ALLAH MERASAKAN 
KEPADA MEREKA SEBAGIAN DARI (AKIBAT) PERBUATAN MEREKA, 
AGAR MEREKA KEMBALI (KE JALAN YANG BENAR).” (Surah ar-Rum 
[30] ayat 41)

   Oleh karena itulah mereka yang dengan sunatullah (hukum 
Allah yang lebih dikenal sebagai hukum alam) telah 
menggerakkan sejumlah manusia cerdik pandai bertemu dalam 
forum dunia, berdiskusi, untuk sampai ke kesimpulan perlu 
berbuat untuk mencegah kerusakan alam lebih jauh. Mereka 
menyepakati dalam sidang PBB bahwa tanggal 5 Juni sebagai 
“Hari Lingkungan Hidup Sedunia” untuk setiap tahunnya 
mereka secara lebih khusus mengingat permasalahan 
lingkungan yang ada dan upaya-upayanya menanganinya untuk 
kebaikan kehidupan bersama.

Sayangnya cukup banyak manusia serakah yang mengambil 
manfaat bumi ini dengan merusak, sepertinya lupa bahwa 
Allah mengingatkan akiba buruk dari perbuatan manusia 
 semisal yang kerusakan alam yang muncul sebagai akibat 
dari eksploitasi alam yang salah, yang dapat mengganggu 
kelestarian lingkungannya dengan segala akibat buruk 
nantinya, atau bahkan yang telah terbukti adanya.

“DAN APA SAJA MUSIBAH YANG MENIMPA KAMU MAKA ADALAH 
DISEBABKAN OLEH PERBUATAN TANGANMU SENDIRI, WALAUPUN ALLAH 
TELAH MEMAAFKAN SEBAGIAN BESAR (DARI 
KESALAHAN-KESALAHANMU)” (Qur’an Surah asy-Syura [42] ayat 
30)

Mari kita lakukan sesuatu, dengan penuh kesadaran sebagai 
pendekatan diri kepada Allah dengan penuh rasa syukur, 
sesuai dengan potensi yang telah dikaruniakan Allah. 
Marilah kita masing-masing secara mandiri ataupun 
berkelompok berbuat agar kita maupun orang-orang di 
sekitar kita dapat menikmati kehidupan dunia ini.
  
“DAN CARILAH DENGAN APA YANG TELAH DIANUGERAHKAN ALLAH 
KEPADAMU  (KEBAHAGIAAN) NEGERI AKHIRAT, DAN JANGANLAH KAMU 
MELUPAKAN BAGIANMU DARI (KENIKMATAN) DUNIAWI; BERBUAT 
BAIKLAH (KEPADA ORANG LAIN) SEBAGAIMANA ALLAH TELAH 
BERBUAT BAIK KEPADAMU. JANGANLAH KAMU BERBUAT KERUSAKAN DI 
(MUKA) BUMI; SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MENYUKAI ORANG-ORANG 
YANG BERBUAT KERUSAKAN.”  (Surah al-Qashash [28] ayat 77)

Semoga Allah meridhai yang kita lakukan, dan memberikan 
petunjukNya dan memberikan kemudahan atasnya.

Wa l-Lahu a'lamu bi sh-shawwab


SAW. = shalla 'l-Lahu 'alaihi wa sallam
Semoga shalawat Allah dan salamNya terlimpahkan 
pada Rasulullah Muhammad.
SWT. = subhanahu wa ta-'ala
Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi kedudukanNya.


*** Kutipan ayat-ayat diperoleh dari penelusuran 
menggunakan software sederhana: Indeks Terjemah Qur'an.




Assalamu 'alaikum wr. wb.

Semoga sedikit uraian di atas bermanfaat.
Sebarkanlah pelita hikmah ini langsung ataupun dengan 
mengajak bergabung di URL 
http://groups.yahoo.com/group/pelita-hikmah. Jika Anda 
punya ataupun ingin kajian masalah tertentu untuk pegangan 
hidup silakan hubungi saya.



Wassalam,

dr. H.R.M. Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd.
 e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Jl. Kendangsari Lebar 48 Surabaya INDONESIA 60292
Telp. (031)-841-7486, +6281-652-7486 Fax +6281-652-0904




Membuat WebSite?
http://www.vodahost.com/partner/idevaffiliate.php?id=5272
http://www.vodahost.com/partner/idevaffiliate.php?id=5272_9_1_85

Kunjungi:
http://www.kwarpus-panduhw.org
http://tauhid.wordpress.com
http://www.hwjatim.multiply.com
http://www.adji-hwjatim.com
http://www.geocities.com\drtauhid\indexhw.html
http://www.kwarpus.netfirms.com


[wanita-muslimah] The age of innocence in Asia

2008-06-02 Terurut Topik Sunny
http://www.atimes.com/atimes/South_Asia/JE31Df03.html

May 31, 2008



The age of innocence in Asia
By William Sparrow 

BANGKOK - Societies all over the world struggle - both legally and morally - to 
define the age that young people can legally consent to sex. It is an issue 
complicated by religion, politics and culture. In Asia, the laws defining ages 
of consent for both genders are varied and complex. 

The average age for sexual consent across Asia is roughly 14.5 years (actually 
14.7 for heterosexual relations and between 13.8 to 14.5 for homosexual sex of 
both genders). The West isn't so far off; for example, in the US the average 
legal age for sexual consent is 16, as determined by state. 

Three categories are usually defined when establishing the legal age of sexual 
consent: male and female sex, male homosexual sex and female homosexual sex. 

In most Muslim countries, male homosexual relations are illegal, and in 
Afghanistan, Iran, Pakistan and Saudi Arabia, the punishment can be death. In 
these countries the age of consent for heterosexual sex is not defined, but the 
partners must be married. Sadly, media reports indicate that girls are married 
off as young as six years old. 

The same must be married mandate applies in Bahrain, Lebanon, Malaysia and 
the United Arab Emirates, but these countries specify an age - ranging from 15 
to 18 years old - for sex between married couples. These age requirements are 
often ignored in some of these countries, according to reports. 

The Philippines has the lowest age of consent in Asia at just 12 years old - an 
age shared by Angola, Mexico and Zimbabwe. A Japanese law allows for consent at 
age 12, but this only applies to metro Tokyo. Japan's federal laws put sexual 
consent at 13 years old, but prefecture law raises the national average much 
higher. 

In the Philippines, the consensual age of 12 applies to males and females 
alike. But sex with a person under 18 is an offense if, like in Japan, the 
minor's consent has stemmed from prostitution or coercion. Simply put, the 
Philippines and Japan fall into a 12 to 18 age bracket for sexual consent, 
depending on the nature of the sexual relationship. 

In the popular sex tourism destination of Thailand, the age of sexual consent 
is 15, but this seems to apply only to Thais. In the sex trade, women must be 
18 or older. In South Korea, the age for sex - homosexual or not - is 13. 
China, Brunei, Israel, Mongolia and India legally allow consensual, 
heterosexual sex at 14. 

Myanmar, Malaysia, Singapore, Sri Lanka, Tajikistan, Turkmenistan and 
Uzbekistan all have an interesting legal approach. These countries have made 
male homosexual sex illegal, but have defined the age of lesbian sex 
permissible at age 16. 

Clearly, it's a complicated matter, and made more so by globalization. US 
federal law defines an adult as someone 18 years or older. Recent US 
legislation has also sought to criminalize US citizens who have sex with minors 
abroad. Regardless of whether the act was legal in the host country, the US 
Protect Act of 2003 will prosecute Americans for having sex with women under 
the age of 18 while overseas. 

Similar laws have been passed in Canada and Europe, most notably in Britain and 
Australia. Meanwhile, in Asia countries such as South Korea, Japan, Indonesia, 
Thailand, Cambodia and others have increased their exchange of information with 
the West in the form of lists of known pedophiles, local arrests of Westerns 
having under-aged sex and increased cooperation in the arrest and extradition 
process. Now, even if an offending visitor faced no charges under local laws, 
they may face prosecution at home. 

Recently, the complexity of the age issue was underscored by an American friend 
of mine. After retaining the services of a prostitute in Hong Kong's red-light 
district of Wan Chai, he happened to catch a glance at her identification card. 
He was shocked to learn that she was 17, and a few months shy of her 18th 
birthday. 

He was aghast, and well aware of how this could be viewed in the US. Even 
though Hong Kong's local law makes the age of consent 16, the act of 
prostitution was illegal and therefore any local prosecution would then be 
passed to US authorities. Legal troubles aside, he would also be labelled as a 
pedophile. 

My friend escaped unscathed. But his experience is hardly unique; young women 
in the sex trade rarely reveal their real age. Foreigners seeking under-aged 
sex is deplorable, but falling into the situation accidentally is another 
matter entirely and not one to be taken lightly. 

Laws and legal definitions are put forth by societies to protect young people 
from exploitation and abuse. Yet all too often these same laws are 
circumvented, ignored or unenforced. 

William Sparrow has been an occasional contributor to Asia Times Online and now 
joins Asia Times Online with a weekly column. Sparrow is editor in chief of 
Asian Sex Gazette and 

RE: [wanita-muslimah] Makna di Balik Syariah

2008-06-02 Terurut Topik Aman FatHa
Jumpa lagi, dan langsung ikut komentar tentang Bank Syariah ini meskipun bukan 
ahlinya.

Hingga kini, menurut pandangan saya, persoalan di Bank Syariah terletak pada 
paradigma awal yang sempit, yaitu soal riba dan non-riba. Memang tidak salah, 
karena ini adalah persoalan yang mendasar dalam sistem Islam. Namun, gara-gara 
ini akhirnya sulit untuk melakukan pengembangan pada tataran praktis. Padahal, 
banyak hal yang harus dituntaskan mengingat persoalan bank tidak semata soal 
pinjam-meminjam, kredit. Secara sederhana, kita bisa mulai bertanya bagaimana 
manajemen perbankan Syariah, bagaimana pengelolaan modal dan strateginya, apa 
saja jasa yang bisa ditawarkan, bagaimana format yang ideal dalam 
pelaksanaannya, bagaimana mengelola risiko. Ini baru dari sudut pandang intern 
perbankan itu sendiri. Masih banyak unsur lain yang sangat terkait: nasabah 
(bagaimana agar bisa dijaring untuk menggunakan jasa, pelayanan, kepuasaan, 
kelancaran aktivitas, dll); pihak ketiga yang menjadi partner bisnis; regulasi; 
lembaga penjaminan kredit; dan lain-lain.

 

Saya pribadi optimis dengan Sistem Ekonomi Syariah meskipun apa yang 
berlangsung sekarang belum mencapai taraf yang diharapkan (ideal). Barangkali 
ini adalah alasan di balik pelaksanaan sistem Syariah yang belum menunjukkan 
hasil yang memuaskan, alasan kenapa banyak orang mengatakan bahwa Syariah hanya 
label dan tidak ada beda signifikan dengan BK. Pada sisi lain, para pendukung 
sistem Syariah lebih memilihnya karena faktor non-riba sebagaimana ajaran 
agama, terlepas dari bagaimana pelayanan dan sejauh mana manfaat yang 
didapatkan dari produk, jasa, dan sistemnya dibandingkan dengan apa yang ada 
pada BK.

 

Mungkin juga, alasan mereka yang mengatakan hanya label bahwa pada kenyataannya 
sistem Syariah lebih fokus kepada bagaimana menjaring konsumen, khususnya para 
pendukungnya yang di negara ini sangat besar potensinya mengingat masyarakat 
muslim adalah mayoritas. Sebagai ilustrasi, soal non-riba saja masih dipandang 
sebatas layanan yang ditawarkan kepada konsumen dengan cara pendirian unit-unit 
Syariah oleh bank-bank konvensional. Bukankah modal yang terhimpun dan 
tersalurkan pada unit ini akhirnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari 
sistem utama bank itu sendiri. Sederhananya, uang halal secara syariah dan uang 
haram atau syubhat atau tidak jelas juga akan bercampur baur. Jika demikian, 
apa artinya pelabelan Syariah pada unit yang menawarkan produk-produk Syariah?

 

Pada sisi konsep sendiri, juga ada beberapa produk yang tidak ada bedanya 
dengan produk bank konvensional dari segi keuntungan kecuali pada bentuk 
pelaksanaannya. Sebagai contoh, produk murabahah. Kasus yang disampaikan oleh 
Bung Donnie di sini, saya perhatikan, adalah bentuk murabahah. Bisa dilihat 
perbedaannya pada contoh kasus berikut ini.

 

Donnie ingin membeli rumah seharga 200 juta. Uang Donnie hanya 50 juta. 
Kebutuhan modal pembelian ini adalah 150 juta. Agar bisa membeli rumah, Donnie 
datang ke salah satu bank untuk mendapatkan modal. 

 

(1)Pada bank syariah, produk murabahah bisa diterapkan: bank akan membeli 
kontan rumah tersebut seharga 150 juta dan menyerahkannya kepada Donnie dalam 
bentuk jual beli lagi dengan harga yang lebih besar dari 200 juta dan Donnie 
membayarkanya secara cicilan sebesar nominal dan dalam periode waktu yang 
disepakati oleh kedua belah pihak. Katakanlah harga yang ditawarkan oleh bank 
+12% menjadi 224 juta untuk jangka waktu 5 tahun. Artinya, margin keuntungan 
bank dari modal 200 juta yang dikeluarkan adalah 24 juta untuk jangka waktu 5 
tahun. 224 juta / 60 = 3.735.000 ribu per bulan. Jika Donnie setuju, 
dilaksanakanlah sistem ini. Bagaimana bank menentukan margin ini sangat 
tergantung dengan kondisi ekonomi, kelancaran keuangan, cost recovery, dan 
faktor-faktor lain yang lebih mendalam dibahas dalam buku-buku operasional dan 
manajemen Bank Syariah lengkap dengan ada rumusan dan strateginya.

(2)Pada bank konvensional, katakanlah Donnie pinjam 200 juta dengan bunga 
12%, kira-kira apa bedanya dengan produk murabahah? Bedanya hanya terletak pada 
sistem interaksi antara Donnie dan pihak bank, yang pada bank syariah unsur 
riba tidak ada lagi karena penawaran bank adalah harga jual rumah oleh pihak 
bank kepada Donnie dengan menyebutkan harga asli pembelian yang akan dilakukan 
apabila deal dan margin keuntungan bank sendiri. Ini pun masih menjadi 
perdebatan ulama tentang kebolehan harga tinggi daripada harga asal karena 
faktor waktu (pembayaran cicil dan tunda). Oleh Ulama Kontemporer dinyatakan 
boleh dengan pertimbangan bahwa waktu juga bernilai uang dari segi bisnis, beda 
dengan pandangan banyak ulama fikih klasik.

 

Ini baru pada bentuk produk yang digunakan. Belum lagi soal administrasi dan 
lain-lain memandang pelayanan dan kepuasaan juga penting.  Dilihat dari contoh 
di atas, bisa dibayangkan bahwa untuk satu proses saja memerlukan tahapan 
sistem yang tidak fleksibel. Ini tantangan bagi 

[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. 
Apa pantes menurut etika perang yang baik?? 

Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong 
etikanya pagimane, gituuu.

Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. 
Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan 
anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa?

Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, 
mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya 
sapa.  

Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb 
bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok???

Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 
semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere 
+ anak itu sama aja ya?

Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih 
dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun 
pere dan anak.


wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Lina Dahlan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
   Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
hal2 
   begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB 
itu 
   kebanyakan pere dan anak.
 
   Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
   menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus 
yg 
   jadi korban ada gak pere dan anak?
 
   Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
suruh 
   ikut demo masak aja. 
 
   wassalam, 
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
   kinyur@ wrote:
   
Pernyataan Sikap
Koalisi Perempuan Indonesia
Untuk Keadilan dan Demokrasi

Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan

Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
Indonesia. 
   Pasalnya,
sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
   Kebangsaan untuk
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
   mempersiapkan acara
Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
kelahiran 
   Pancasila,
tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
dilakukan 
   sekelompok
massa dari FPI (Front Pembela Islam).

Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
AKKBB-
   yang saat
itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan 
   sambil
meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
   disakralkan.
Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
aling-
   aling.

Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat 
belas) 
   orang
terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
   massa
perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
   terluka adalah
pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
   Majalengka karena
berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa 
FPI 
   yang
membawa bambu runcing dan botol minuman.

Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
   mengawal
kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka 
   Koalisi
Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan 
dengan ini
menyatakan sikap dan menuntut:
1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili 
   para pelaku
kekerasan sampai tuntas.
3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
   menghentikan
kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
   menyelesaikan
perselisihan.


Jakarta, 1 Juni 2008




Masruchah
Sekretaris Jenderal


[Non-text portions of this message have been removed]
   
 
 
 

 
 
 ---
---
 
 
   No virus found in this incoming message.
   Checked by AVG. 
   Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 
01/06/2008 17:28
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Ari Condro

Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung bacanya.

Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb






Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan anak2. 
Apa pantes menurut etika perang yang baik?? 

Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong 
etikanya pagimane, gituuu.

Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. 
Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere dan 
anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa?

Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas begini, 
mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal korbannya 
sapa.  

Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb 
bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok???

Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 
semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan pere 
+ anak itu sama aja ya?

Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut bersedih 
dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki maupun 
pere dan anak.


wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Lina Dahlan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
   Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
hal2 
   begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB 
itu 
   kebanyakan pere dan anak.
 
   Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
   menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus 
yg 
   jadi korban ada gak pere dan anak?
 
   Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
suruh 
   ikut demo masak aja. 
 
   wassalam, 
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang Subiantoro 
   kinyur@ wrote:
   
Pernyataan Sikap
Koalisi Perempuan Indonesia
Untuk Keadilan dan Demokrasi

Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan

Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
Indonesia. 
   Pasalnya,
sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
   Kebangsaan untuk
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
   mempersiapkan acara
Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
kelahiran 
   Pancasila,
tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
dilakukan 
   sekelompok
massa dari FPI (Front Pembela Islam).

Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
AKKBB-
   yang saat
itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara kekerasan 
   sambil
meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
   disakralkan.
Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
aling-
   aling.

Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat 
belas) 
   orang
terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
   massa
perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
   terluka adalah
pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
   Majalengka karena
berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa 
FPI 
   yang
membawa bambu runcing dan botol minuman.

Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
   mengawal
kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, maka 
   Koalisi
Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan 
dengan ini
menyatakan sikap dan menuntut:
1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili 
   para pelaku
kekerasan sampai tuntas.
3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
   menghentikan
kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
   menyelesaikan
perselisihan.


Jakarta, 1 Juni 2008




Masruchah
Sekretaris Jenderal


[Non-text portions of this message have been removed]
   
 
 
 

 
 
 ---
---
 
 
   No virus found in this incoming message.
   Checked by AVG. 
   Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 
01/06/2008 17:28
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]






[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Iye Mat Sape'i, di pake ape dulu. Kalo gak dipake juga (alias 
dianggurin) pan juga kagak enak! Dipake kan juga kudu' pada 
tempatnye.

Masalahnya bukan pada soal hak pilih pere. Tapi kewajiban (Moral) si 
EO-EOnya itu...

Dah tau ada matador yang bisa menjadi ganas bila ada baju warna 
merah. Eh baju warna merahnya dipakein ke pere dan anak.

Tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Tak adil kan?

Eh nonton gak di Teve-One, semalem. Habib vs Ust. Maman? Ane kagak 
tuh. Soale jam segitu ane masih klayapan nyari bisnis yang mau 
dijlnkan secara syariah...:-)). Kate temen, Ada rekaman GD juga wkt 
GD bilang FPI adalah organisasi sensor. Trus di bales ama 
Habib...waah..sensor jg. Ane jadi negebayangin kaya lagi 
nonton 'Extravaganza' ato 'Akhirnya Datang Juga': para ustadz yang 
jadi pelakonnya.

Ada saran dr temen tuk liat ini http://www.fpipetamburan.blogspot.com

Apaan sih tuh?

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 hanya komentar poin 1 doang ..
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@
 wrote:
 
  Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh.
  
  Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat.
  
  1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi 
politik. 
  Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI 
vs 
  AKKBB
  
 Terus terang, philips terang terus .. eh, salah ...
 terus terang, saya rada miris dg potongan kalimat Saya tidak suka
 pere dan anak di pake  
 
 Yang bikin saya miris perempuan disejajarkan dg anak ...
 Oke .. anak harus dilindungi dari kegiatan politik .. itu saya 
setuju ..
 Tapi perempuan .
 Saya percaya bahwa perempuan dewasa bisa menentukan pilihannya
 sendiri, terlepas pilihannya tepat atau tidak ..
 Dan .. perempuan dewasa bukanlah sekedar alat yg 
bisanya dipake ..
 
 Salam





[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Sama tapi tidak sebangun.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 mungkin mbak lina mikirnya unjuk rasa itu sama dengan perang
 jadi musti siap granat, bom molotov, tameng, baju baja besi, bambu
 runcing sama senjata tajam ...
 perlu juga bawa samurai sama bandul berduri
 
 salam,
 --
 wikan
 
 On 6/3/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak 
nyambung bacanya.
 
   Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb





[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Lah itu kan emang ada FPInya?

Makanya baca pake mata...:-)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung 
bacanya.
 
 Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb
 
 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
 Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan 
anak2. 
 Apa pantes menurut etika perang yang baik?? 
 
 Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong 
 etikanya pagimane, gituuu.
 
 Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. 
 Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere 
dan 
 anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa?
 
 Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas 
begini, 
 mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal 
korbannya 
 sapa.  
 
 Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb 
 bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok???
 
 Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 
 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan 
pere 
 + anak itu sama aja ya?
 
 Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut 
bersedih 
 dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki 
maupun 
 pere dan anak.
 
 
 wassalam,
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
 ary.setijadi@ wrote:
 
  Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?
  
  
  
- Original Message - 
From: Lina Dahlan 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
 Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
  
Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
 hal2 
begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa 
AKKBB 
 itu 
kebanyakan pere dan anak.
  
Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus 
 yg 
jadi korban ada gak pere dan anak?
  
Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
 suruh 
ikut demo masak aja. 
  
wassalam, 
  
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang 
Subiantoro 
kinyur@ wrote:

 Pernyataan Sikap
 Koalisi Perempuan Indonesia
 Untuk Keadilan dan Demokrasi
 
 Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
 
 Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
 Indonesia. 
Pasalnya,
 sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
Kebangsaan untuk
 Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
mempersiapkan acara
 Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
 kelahiran 
Pancasila,
 tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
 dilakukan 
sekelompok
 massa dari FPI (Front Pembela Islam).
 
 Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
 AKKBB-
yang saat
 itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara 
kekerasan 
sambil
 meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam 
sangat 
disakralkan.
 Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
 aling-
aling.
 
 Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat 
 belas) 
orang
 terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. 
Selain 
massa
 perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan 
dan 
terluka adalah
 pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
Majalengka karena
 berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa 
 FPI 
yang
 membawa bambu runcing dan botol minuman.
 
 Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten 
dalam 
mengawal
 kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, 
maka 
Koalisi
 Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan 
 dengan ini
 menyatakan sikap dan menuntut:
 1. Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
 2. Mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap dan mengadili 
para pelaku
 kekerasan sampai tuntas.
 3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
menghentikan
 kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat 
dalam 
menyelesaikan
 perselisihan.
 
 
 Jakarta, 1 Juni 2008
 
 
 
 
 Masruchah
 Sekretaris Jenderal
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]

  
  
  
 
  
  
  -
--
 

Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Ari Condro

Itu kan fpi yang cari gara gara. Kalau nggak ada fpi, aman aman aja tuh.

Sama aja kayak di arab. Perempuan gak boleh nyetir.  
Katanya haram.


Coba kita bikin ilustrasi. ada kecelakaan. Salah satu sopir dari kendaraan yg 
terlibat kecelakaan adalah cewek.  Lantas cewek di seluruh dunia dilarang 
nyopir lagi.




Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 03 Jun 2008 02:10:04 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


Lah itu kan emang ada FPInya?

Makanya baca pake mata...:-)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak nyambung 
bacanya.
 
 Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb
 
 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
 Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan 
anak2. 
 Apa pantes menurut etika perang yang baik?? 
 
 Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong 
 etikanya pagimane, gituuu.
 
 Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. 
 Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere 
dan 
 anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa?
 
 Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas 
begini, 
 mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal 
korbannya 
 sapa.  
 
 Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb 
 bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok???
 
 Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 
 semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan 
pere 
 + anak itu sama aja ya?
 
 Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut 
bersedih 
 dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki 
maupun 
 pere dan anak.
 
 
 wassalam,
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
 ary.setijadi@ wrote:
 
  Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?
  
  
  
- Original Message - 
From: Lina Dahlan 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
 Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
  
Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
 hal2 
begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa 
AKKBB 
 itu 
kebanyakan pere dan anak.
  
Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus 
 yg 
jadi korban ada gak pere dan anak?
  
Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
 suruh 
ikut demo masak aja. 
  
wassalam, 
  
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang 
Subiantoro 
kinyur@ wrote:

 Pernyataan Sikap
 Koalisi Perempuan Indonesia
 Untuk Keadilan dan Demokrasi
 
 Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
 
 Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
 Indonesia. 
Pasalnya,
 sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
Kebangsaan untuk
 Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
mempersiapkan acara
 Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
 kelahiran 
Pancasila,
 tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
 dilakukan 
sekelompok
 massa dari FPI (Front Pembela Islam).
 
 Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
 AKKBB-
yang saat
 itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara 
kekerasan 
sambil
 meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam 
sangat 
disakralkan.
 Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
 aling-
aling.
 
 Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat 
 belas) 
orang
 terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. 
Selain 
massa
 perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan 
dan 
terluka adalah
 pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
Majalengka karena
 berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa 
 FPI 
yang
 membawa bambu runcing dan botol minuman.
 
 Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten 
dalam 
mengawal
 kedamaian, anti kekerasan dan menegakkan supremasi hukum, 
maka 
Koalisi
 Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan 
 dengan ini
 menyatakan sikap dan 

Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Ari Condro

Sebangun apanya, mbok ayu ?  Istilahnya perlu diperjelas :)

Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 03 Jun 2008 02:07:38 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


Sama tapi tidak sebangun.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 mungkin mbak lina mikirnya unjuk rasa itu sama dengan perang
 jadi musti siap granat, bom molotov, tameng, baju baja besi, bambu
 runcing sama senjata tajam ...
 perlu juga bawa samurai sama bandul berduri
 
 salam,
 --
 wikan
 
 On 6/3/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak 
nyambung bacanya.
 
   Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb






[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front

2008-06-02 Terurut Topik Ari Condro

Eonya kan udah kontak polisi buat pengamanan.  Dan gak ada info fpi mau 
nyerang.  Dasar fpinya aja pencilakan ...





Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 03 Jun 2008 02:06:30 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front


Iye Mat Sape'i, di pake ape dulu. Kalo gak dipake juga (alias 
dianggurin) pan juga kagak enak! Dipake kan juga kudu' pada 
tempatnye.

Masalahnya bukan pada soal hak pilih pere. Tapi kewajiban (Moral) si 
EO-EOnya itu...

Dah tau ada matador yang bisa menjadi ganas bila ada baju warna 
merah. Eh baju warna merahnya dipakein ke pere dan anak.

Tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Tak adil kan?

Eh nonton gak di Teve-One, semalem. Habib vs Ust. Maman? Ane kagak 
tuh. Soale jam segitu ane masih klayapan nyari bisnis yang mau 
dijlnkan secara syariah...:-)). Kate temen, Ada rekaman GD juga wkt 
GD bilang FPI adalah organisasi sensor. Trus di bales ama 
Habib...waah..sensor jg. Ane jadi negebayangin kaya lagi 
nonton 'Extravaganza' ato 'Akhirnya Datang Juga': para ustadz yang 
jadi pelakonnya.

Ada saran dr temen tuk liat ini http://www.fpipetamburan.blogspot.com

Apaan sih tuh?

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 hanya komentar poin 1 doang ..
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@
 wrote:
 
  Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh.
  
  Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat.
  
  1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi 
politik. 
  Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus FPI 
vs 
  AKKBB
  
 Terus terang, philips terang terus .. eh, salah ...
 terus terang, saya rada miris dg potongan kalimat Saya tidak suka
 pere dan anak di pake  
 
 Yang bikin saya miris perempuan disejajarkan dg anak ...
 Oke .. anak harus dilindungi dari kegiatan politik .. itu saya 
setuju ..
 Tapi perempuan .
 Saya percaya bahwa perempuan dewasa bisa menentukan pilihannya
 sendiri, terlepas pilihannya tepat atau tidak ..
 Dan .. perempuan dewasa bukanlah sekedar alat yg 
bisanya dipake ..
 
 Salam






[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu 
kan mikir dunk? Emangnya ini dimana? 

Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex.
Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg 
ngegelinding sendiri. Jadi unlevel.

Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar 
jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin 
pere dan anak. Titik tanpa koma.

Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono!

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Itu kan fpi yang cari gara gara. Kalau nggak ada fpi, aman aman 
aja tuh.
 
 Sama aja kayak di arab. Perempuan gak boleh nyetir.  
 Katanya haram.
 
 
 Coba kita bikin ilustrasi. ada kecelakaan. Salah satu sopir dari 
kendaraan yg terlibat kecelakaan adalah cewek.  Lantas cewek di 
seluruh dunia dilarang nyopir lagi.
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Tue, 03 Jun 2008 02:10:04 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
 
 Lah itu kan emang ada FPInya?
 
 Makanya baca pake mata...:-)
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
 wrote:
 
  
  Ini ngomongin unjuk rasa atau perang sih :). Serasa kagak 
nyambung 
 bacanya.
  
  Kalo yg urusan perang tuh ama fpi, bukan akkbb
  
  
  
  
  
  
  Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
  
  -Original Message-
  From: Lina Dahlan linadahlan@
  
  Date: Tue, 03 Jun 2008 01:42:52 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
 Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
  
  Pikir aja sendiri. Kalo dalam perang yang ditembakin pere dan 
 anak2. 
  Apa pantes menurut etika perang yang baik?? 
  
  Begitu juga para pimpro atau EO yang ngadain demo. Mikir dong 
  etikanya pagimane, gituuu.
  
  Kalo sesama laki, paling gak ada perlawanan. Gak bonyok sendiri. 
  Ini EOnya nonton sambil minum kopi dan makan pisgor, sedang pere 
 dan 
  anak2 kucar kacir dijalan. Indah apa?
  
  Emangnya kalo mas Ase dapet tugas jadi EO demo politik panas 
 begini, 
  mau nurunin pere dan anak? Mau? Itu masalahnya. Bukan soal 
 korbannya 
  sapa.  
  
  Bagaimana pikiran mas Ase kalo sampe pere dan anak yang demo tsb 
  bonyok2 juga?? Sama gak dengan kalo laki2 yang bonyok???
  
  Duh, mak. Maaf ya saya gak pernah jadi lelaki. Mungkin laki2 
  semuanya begitu ya? Korban babak belur antara laki2 dewasa dan 
 pere 
  + anak itu sama aja ya?
  
  Hmmm ya ada persamaannya: sama2 kita cuma bisa bilang turut 
 bersedih 
  dan berduka, semoga cepat sembuh kepada semua korban yg laki 
 maupun 
  pere dan anak.
  
  
  wassalam,
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi 
Prihatmanto 
  ary.setijadi@ wrote:
  
   Apa kalo korbannya laki-laki dewasa semua, jadi nggak pa-pa?
   
   
   
 - Original Message - 
 From: Lina Dahlan 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 Sent: Monday, June 02, 2008 12:03 PM
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi 
Perempuan 
  Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
   
   
 Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok 
ngurusi 
  hal2 
 begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa 
 AKKBB 
  itu 
 kebanyakan pere dan anak.
   
 Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
 menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? 
TRus 
  yg 
 jadi korban ada gak pere dan anak?
   
 Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak 
  suruh 
 ikut demo masak aja. 
   
 wassalam, 
   
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eko Bambang 
 Subiantoro 
 kinyur@ wrote:
 
  Pernyataan Sikap
  Koalisi Perempuan Indonesia
  Untuk Keadilan dan Demokrasi
  
  Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
  
  Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa 
  Indonesia. 
 Pasalnya,
  sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
 Kebangsaan untuk
  Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
 mempersiapkan acara
  Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati 
  kelahiran 
 Pancasila,
  tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang 
  dilakukan 
 sekelompok
  massa dari FPI (Front Pembela Islam).
  
  Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang 
massa 
  AKKBB-
 yang saat
  itu lebih banyak perempuan dan anak-dengan cara-cara 
 kekerasan 
 sambil
  meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam 
 sangat 
 disakralkan.
  Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa 
tedeng 
  aling-
 aling.
  
  

[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Ha..ha..Eonya kontak polisi. Polisinya kontak FPI.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Eonya kan udah kontak polisi buat pengamanan.  Dan gak ada info 
fpi mau nyerang.  Dasar fpinya aja pencilakan ...
 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Tue, 03 Jun 2008 02:06:30 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front
 
 
 Iye Mat Sape'i, di pake ape dulu. Kalo gak dipake juga (alias 
 dianggurin) pan juga kagak enak! Dipake kan juga kudu' pada 
 tempatnye.
 
 Masalahnya bukan pada soal hak pilih pere. Tapi kewajiban (Moral) 
si 
 EO-EOnya itu...
 
 Dah tau ada matador yang bisa menjadi ganas bila ada baju warna 
 merah. Eh baju warna merahnya dipakein ke pere dan anak.
 
 Tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Tak adil kan?
 
 Eh nonton gak di Teve-One, semalem. Habib vs Ust. Maman? Ane kagak 
 tuh. Soale jam segitu ane masih klayapan nyari bisnis yang mau 
 dijlnkan secara syariah...:-)). Kate temen, Ada rekaman GD juga 
wkt 
 GD bilang FPI adalah organisasi sensor. Trus di bales ama 
 Habib...waah..sensor jg. Ane jadi negebayangin kaya lagi 
 nonton 'Extravaganza' ato 'Akhirnya Datang Juga': para ustadz yang 
 jadi pelakonnya.
 
 Ada saran dr temen tuk liat ini 
http://www.fpipetamburan.blogspot.com
 
 Apaan sih tuh?
 
 wassalam,
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei 
 muh_syafei@ wrote:
 
  hanya komentar poin 1 doang ..
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
linadahlan@
  wrote:
  
   Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh.
   
   Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat.
   
   1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi 
 politik. 
   Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus 
FPI 
 vs 
   AKKBB
   
  Terus terang, philips terang terus .. eh, salah ...
  terus terang, saya rada miris dg potongan kalimat Saya tidak 
suka
  pere dan anak di pake  
  
  Yang bikin saya miris perempuan disejajarkan dg anak ...
  Oke .. anak harus dilindungi dari kegiatan politik .. itu saya 
 setuju ..
  Tapi perempuan .
  Saya percaya bahwa perempuan dewasa bisa menentukan pilihannya
  sendiri, terlepas pilihannya tepat atau tidak ..
  Dan .. perempuan dewasa bukanlah sekedar alat yg 
 bisanya dipake ..
  
  Salam
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik wawan wawan
02/06/2008 16:44 WIB
Sudah Ingatkan AKK-BB, Polisi Bantah Kecolongan
Indra Subagja - detikcom

Jakarta - Polisi mengaku sudah memperingatkan kelompok AKK-BB untuk tidak
memasuki wilayah Monas. Mengingat di kawasan itu ada aksi dari kelompok
lain.

Jangan melakukan kegiatan di hari Minggu, dan kita menyarankan aksi
dilakukan hari Sabtu atau Senin, kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol
Abubakar Nataprawira di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Senin
(2/6/2008).

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/02/time/164414/idnews/949080/idkanal/10

btw, gak ada yg komentar ttg ini ?

01/06/2008 22:34 WIB
Ekses Monas, Markas FPI di Cirebon Diserbu Santri NU

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/01/time/223412/idnews/948558/idkanal/10

dan

FPI Yogya Diserang
1 Orang Terluka  5 Lainnya Ditangkap Polisi
Bagus Kurniawan - detikcom


Jakarta - Aksi penyerangan yang dialakukan massa tak dikenal terhadap markas
Front Pembela Islam (FPI) daerah Yogyakarta mereda. 1 Orang dikabarkan
terluka dan 5 orang lainnya ditangkap polisi.

http://www.detik.com/indexberita/indexfr.php
On 6/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu
 kan mikir dunk? Emangnya ini dimana?

 Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex.
 Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg
 ngegelinding sendiri. Jadi unlevel.

 Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar
 jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin
 pere dan anak. Titik tanpa koma.

 Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono!

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
 
  Itu kan fpi yang cari gara gara. Kalau nggak ada fpi, aman aman
 aja tuh.
 
  Sama aja kayak di arab. Perempuan gak boleh nyetir.
  Katanya haram.
 
 
  Coba kita bikin ilustrasi. ada kecelakaan. Salah satu sopir dari
 kendaraan yg terlibat kecelakaan adalah cewek.  Lantas cewek di
 seluruh dunia dilarang nyopir lagi.
 
 




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Awas Operasi Intelijen! Re: [parapemikir] FPI Jempol! Menghajar ngga tanggung2: Ambulan, Kyai, anak2, perempuan s/d orang cacat!

2008-06-02 Terurut Topik Iman K.
Salam...

Yang saya heran dan tidak habis pikir, kenapa dihampir semua Milist yahoogroups 
pendiskusi-pendiskusi terbaiknya juga ikut TERPROVOKASI dengan operasi 
intelijen semacam ini.

ISYU ORIGINALNYA  adalah stabilitas negara akibat pemerintah menaikkan harga 
BBM. BBM naik melambung tinggi, mencekik rakyat, memancing mahasiswa dan 
masyarakat turun kejalan. Tentara sudah siaga satu untuk jaga-jaga kalau 
terjadi demonstrasi besar-besaran. 

Mengingat peristiwa UNAS kemarin bisa menyulut gelombang demonstrasi yang lebih 
parah, maka 'DIADAKANLAH OBJEK PENGALIHAN PERHATIAN dengan membikin isyu baru, 
yakni mengadu sesama masyarakat dan mengalihkan perhatian dari ISYU SENTRALNYA 
yakni BBM.

Kasus FPI ini sudah jelas tindakan kriminal, dan seharusnya polisi tinggal 
tangkap saja pelakunya. Tetapi tidakkah kita bisa melihat bahwa Polisi 
mengulur-ulur waktu supaya kerusuhan betul-betul terjadi dan orang akan lupa 
isyu sentral  yang sekarang sedang mencekik rakyat.

Bahkan hasil rapat polkam tadi malam di blow up sedemikian rupa supaya 
masyarakat lebih terpengaruh dan melupakan BBM. 

Tuntutan kepada pemeritah harus tegas :

1. Turunkan harga BBM
2. Memberikan jaminan kepastian hukum


Salam,


Iman K.
www.parapemikir.com

- Original Message - 
From: wirajhana eka 
To: pra pemikir ; religi ; agama zamanku diskusi 
Sent: Tuesday, June 03, 2008 12:08 AM
Subject: [parapemikir] FPI Jempol! Menghajar ngga tanggung2: Ambulan, Kyai, 
anak2, perempuan s/d orang cacat!


http://www.vhrmedia.com/vhr-news/berita,FPI-Serbu-Aksi-Peringatan-Kelahiran-Pancasila-1809.html

Salah satu tokoh korban yang terkena pukulan adalah Suaedi, Direktur Eksekutif 
Wahid Institute. Ketika penyerangan terjadi, dia berada di tengah-tengah massa 
yang sedang mempersiapkan aksi. Mereka (massa FPI) datang dari arah kanan. 
Saya tidak lari, karena ada istri saya dan beberapa orang tua yang menggunakan 
kursi roda. Dia juga tak luput dari hajaran pasukan berjubah itu, kata Suaedi.

***

01/06/2008 13:46 WIB 
Rusuh Monas, FPI Kejar Ambulans yang Bawa Korban
Moksa Hutasoit - detikcom

Jakarta - Korban akibat amukan massa yang mengenakan atribut FPI terus 
berjatuhan. Upaya pertolongan oleh petugas medis dihalangi orang-orang yang 
bertindak brutal itu.

Pantauan detikcom Minggu (1.6.20908) pukul 13.30 WIB, 3 ambulans yang hendak 
membawa para korban ke rumah sakit terdekat malah dikejar oleh massa.

Mereka tampak memukul-mukulkan kayu ke badan mobil berwarna putih itu. Untung 
saja, ketiga ambulans itu dapat selamat dari amukan massa.

Pukul 13.40 WIB, aksi pemukulan berhasil dihentikan oleh polisi. Massa yang 
berjumlah sekitar 500 orang itu kini dihadang oleh polisi. ( ken / iy )

***

http://www.waspada.co.id/Berita/Nasional/FPI-Bubarkan-Apel-Massa-AKK.html
Kiai Maman Imanulhaq mengaku diinjak dan dipukuli dengan bambu oleh massa FPI. 
Ketika itu antara pukul satu dan setengah dua siang. Kita di Monas untuk aksi 
damai memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Tiba-tiba massa FPI sambil 
berteriak bubarkan Ahmadiyah, bubarkan kafir sambil membawa bambu, kata Maman, 
yang ditemui di RS Mitra Internasional, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (1/6).

Setelah itu, kata Maman, ada 10 orang dari massa FPI yang mengeroyoknya. 
Mereka memukul muka dan menendang. Setelah itu, saya jatuh diinjak-injak dan 
dipukuli pakai bambu, ujar Maman. 

Akibatnya, dagu Maman mengeluarkan darah. Setelah kejadian itu dirinya tidak 
sadarkan diri. Maman lalu dibawa ke RS Mitra dengan menggunakan taksi. Dagu 
Maman yang luka dijahit 5 jahitan.

***

http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/06/02/1/114777

JAKARTA - Korban kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) terhadap 
Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), total 41 
orang dari pengikut Ahmadiyah. 

Korban yang terdiri dari orangtua dan anak-anak, umumnya menderita luka akibat 
pukulan. 

Semua korban akibat serangan FPI terdiri dari anak-anak, ibu-ibu, dan 
orangtua, ujar Humas Ahmadiyah Yendra Budiyana kepada okezone, di Jakarta, 
Senin (2/6/2008).


Wah, kalo berita yang terakhir ini...mungkin buat FPI lebih terhormat dapat 
menghajar anak2 ibu2 dan orang2 tua dari Umat Ahmadiyah!

Kelihatannya Kalau orang FPI suruh milih mana yang dihajar duluan antara ORANG 
ahmadiyah dan ANJING...maka yang duluan di HAJAR adalah AHMADIYAH!







 


  Yahoo! Toolbar is now powered with Search Assist.Download it now!
http://sg.toolbar.yahoo.com/



[wanita-muslimah] RE: Masyarakat Diimbau tak Lakukan Provokasi - Ada kecenderungan pergeseran isu dari pembubaran Ahmadiyah ke FPI

2008-06-02 Terurut Topik Iman K.

Salam...

Yang saya heran dan tidak habis pikir, kenapa dihampir semua Milist yahoogroups 
pendiskusi-pendiskusi terbaiknya juga ikut TERPROVOKASI dengan operasi 
intelijen semacam ini.

ISYU ORIGINALNYA  adalah stabilitas negara akibat pemerintah menaikkan harga 
BBM. BBM naik melambung tinggi, mencekik rakyat, memancing mahasiswa dan 
masyarakat turun kejalan. Tentara sudah siaga satu untuk jaga-jaga kalau 
terjadi demonstrasi besar-besaran. 

Mengingat peristiwa UNAS kemarin bisa menyulut gelombang demonstrasi yang lebih 
parah, maka 'DIADAKANLAH OBJEK PENGALIHAN PERHATIAN dengan membikin isyu baru, 
yakni mengadu sesama masyarakat dan mengalihkan perhatian dari ISYU SENTRALNYA 
yakni BBM.

Kasus FPI ini sudah jelas tindakan kriminal, dan seharusnya polisi tinggal 
tangkap saja pelakunya. Tetapi tidakkah kita bisa melihat bahwa Polisi 
mengulur-ulur waktu supaya kerusuhan betul-betul terjadi dan orang akan lupa 
isyu sentral  yang sekarang sedang mencekik rakyat.

Tuntutan kepada pemeritah harus tegas :

1. Turunkan harga BBM
2. Memberikan jaminan kepastian hukum


Salam,


Iman K.
www.parapemikir.com


--- On Tue, 3/6/08, Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: Masyarakat Diimbau tak Lakukan Provokasi - Ada kecenderungan  
 pergeseran isu dari pembubaran Ahmadiyah ke FPI
 To: muslim insuffer [EMAIL PROTECTED], H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL 
 PROTECTED], riri cute [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Haryanto (PSDM) [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], hidayahnet [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED], Budi P [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
 Cc: Gabriela Rantau [EMAIL PROTECTED], Yogi Triyuniardi [EMAIL 
 PROTECTED], muskita wati [EMAIL PROTECTED], Jimmy Okberto [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], RULUTO [EMAIL 
 PROTECTED], Batul [EMAIL PROTECTED], rizal lingga [EMAIL PROTECTED], 
 wirajhana eka [EMAIL PROTECTED], Alexander Soebroto [EMAIL 
 PROTECTED], Ahmad Badrudduja [EMAIL PROTECTED], hakekat hidup [EMAIL 
 PROTECTED]
 Date: Tuesday, 3 June, 2008, 9:13 AM


 Ini mah Trik KOTOR KAFIR...
 
 
 
 From: muslim insuffer [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Tuesday, June 03, 2008 9:10 AM
 To: H. M. Nur Abdurrahman; riri cute; Ahmadi Agung;
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Haryanto
 (PSDM);
 [EMAIL PROTECTED]; hidayahnet; [EMAIL PROTECTED];
 Budi P;
 [EMAIL PROTECTED]
 Cc: Gabriela Rantau; Yogi Triyuniardi; muskita wati; Jimmy
 Okberto;
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; RULUTO;
 Batul; rizal
 lingga; wirajhana eka; Alexander Soebroto; Ahmad
 Badrudduja; hakekat
 hidup
 Subject: Masyarakat Diimbau tak Lakukan Provokasi - Ada
 kecenderungan
 pergeseran isu dari pembubaran Ahmadiyah ke FPI
 
 
 http://musliminsuffer.wordpress.com/
 
 bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
 In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful
 
 
 === News Update ===
 
 Masyarakat Diimbau tak Lakukan Provokasi 
 
 Ada kecenderungan pergeseran isu dari pembubaran Ahmadiyah
 ke FPI. 
 
 
 JAKARTA -- Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan
 tindakan provokatif
 yang dapat memancing terjadinya kekacauan baru. Bentrokan
 antara massa
 Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan
 Berkeyakinan (AKKBB)
 dengan Front Pembela Islam (FPI) di Monumen Nasional
 (Monas), Ahad (1/6)
 lalu, diharapkan tak meluas dan mengundang reaksi yang
 tidak perlu.
  
  
 ''AKKBB harus mawas diri, menghentikan provokasi,
 dan kemudian jajaran
 NU, Muhammadiyah, sampai ke daerah. Begitu juga dengan FPI,
 tidak usah
 terprovokasi, ini bahaya benar,'' kata Ketua
 Mahkamah Konstitusi (MK),
 Jimly Asshiddiqie, di Jakarta, Senin (2/6).
  
  
 Perubahan demokrasi sepuluh tahun terakhir membutuhkan
 kearifan dalam
 mengungkapkan kebebasan berekspresi. ''Jadi, kalau
 mengekspresikan
 kebebasan yang provokatif, itu juga mengundang reaksi yang
 tidak
 perlu,'' katanya.
  
  
 Salah satu penyebab yang melatari konflik antarumat
 beragama karena
 terlalu menggebu-gebu mengekspresikan kebebasan. Untuk itu,
 Jimly
 mengimbau pemerintah tidak terbawa arus menentukan mana
 pihak yang benar
 dan mana yang salah.
  
  
 Biarkan, katanya, konflik diselesaikan melalui jalur hukum,
 termasuk
 tuntutan pembubaran FPI. Aparat hukum dapat mengambil
 tindakan tegas
 untuk menunjukkan bahwa pemerintah melindungi segenap warga
 sebaik-baiknya. ''Kalau yang mau dibubarkan itu
 parpol, tempatnya di MK.
 Tapi, kalau ormas, di pengadilan biasa.''
  
  
 Jimly khawatir, jika peristiwa di Monas terus berkembang,
 akan terjadi
 adu domba dalam tubuh umat beragama. Padahal, persoalan
 internal umat
 beragama dapat diselesaikan dengan dialog.
  
  
 Dia mencontohkan masalah Ahmadiyah yang disebutnya rumit
 karena tak
 mengakui Muhammad SAW sebagai nabi terakhir, tapi tetap
 mengklaim
 sebagai Islam. ''Biarlah umat beragama itu sendiri
 yang memutuskan.
 Negara, ya percaya 

[wanita-muslimah] Pengikat Kesetiaan

2008-06-02 Terurut Topik agussyafii
Pengikat Kesetiaan



sumber, http://agussyafii.blogspot.com

Pada hari minggu. Pagi-pagi Hana sudah bangun. Ibunya mengajak ke
pasar. kenapa mesti pagi sekali? tanya saya. jam 9 saya janji mau
ngajarin bikin roti, anak-anak ngaji..kata istri saya. ternyata saya
baru tahu kalau pagi ini saya mesti mengantar buat belanja untuk
kebutuhan bikin roti untuk praktek anak-anak pengajian.

Kegemaran istri saya mengajarkan ketrampilan untuk anak-anak pengajian
merupakan kegembiraan buat Hana dan juga saya. selain bisa menikmati
roti buatan istri saya yang lumayan enak. Namun juga saya bisa
merasakan kebahagiaan istri saya ketika mengajar anak-anak.
Kebahagiaan itulah sebagai pengikat kesetiaan didalam keluarga kami.


Rumah tangga ada yang berlangsung lama, masing-masing setia kepada 
perkawinannya hingga kakek nenek, ada yang ketika nikah, pernikahannya
dilaksanakan dengan meriah, banyak tamu, banyak ucapan selamat, banyak
kado, tetapi, bahtera baru sebentar berlayar, ombak demi ombak datang
menghantamnya. Meski sarana materi boleh jadi tercukupi, tetapi di
sana   tidak  lagi ada kelembutan, kemesraan dan kesetiaan. Agenda
harian  rumah tangga berubah menjadi pertengkaran, kebencian dan makian.

Keanggunan hidup berumah tangga sangat bergantung kepada faktor
pengikat kesetiaan di antara mereka. Ada hadis Nabi yang sarinya bisa
diungkapkan dengan sebagai berikut: Pada dasarnya setiap kita memiliki
 tiga kelompok sahabat,  pertama, harta. Kedua, keluarga. Ketiga, amal
shaleh.

sumber, http://agussyafii.blogspot.com



salam Cinta,
agussyafii

===
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Keluargaku, Surgaku
silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72








Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front

2008-06-02 Terurut Topik Ari Condro

Udah jelas fpi salah. Orang unjuk rasa baik baik, ada perempuannya juga, tiba 
tiba datang, main hajar ajah.  Preman nih fpi.

Ini unjuk rasa, bukan perang.  Eh, fpi malah bawa senjata.  Buat mukulin orang 
pulak.  Asem tenan. Agamanya apa sih fpi itu ?





Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 03 Jun 2008 02:33:06 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front


Ha..ha..Eonya kontak polisi. Polisinya kontak FPI.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Eonya kan udah kontak polisi buat pengamanan.  Dan gak ada info 
fpi mau nyerang.  Dasar fpinya aja pencilakan ...
 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Tue, 03 Jun 2008 02:06:30 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front
 
 
 Iye Mat Sape'i, di pake ape dulu. Kalo gak dipake juga (alias 
 dianggurin) pan juga kagak enak! Dipake kan juga kudu' pada 
 tempatnye.
 
 Masalahnya bukan pada soal hak pilih pere. Tapi kewajiban (Moral) 
si 
 EO-EOnya itu...
 
 Dah tau ada matador yang bisa menjadi ganas bila ada baju warna 
 merah. Eh baju warna merahnya dipakein ke pere dan anak.
 
 Tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Tak adil kan?
 
 Eh nonton gak di Teve-One, semalem. Habib vs Ust. Maman? Ane kagak 
 tuh. Soale jam segitu ane masih klayapan nyari bisnis yang mau 
 dijlnkan secara syariah...:-)). Kate temen, Ada rekaman GD juga 
wkt 
 GD bilang FPI adalah organisasi sensor. Trus di bales ama 
 Habib...waah..sensor jg. Ane jadi negebayangin kaya lagi 
 nonton 'Extravaganza' ato 'Akhirnya Datang Juga': para ustadz yang 
 jadi pelakonnya.
 
 Ada saran dr temen tuk liat ini 
http://www.fpipetamburan.blogspot.com
 
 Apaan sih tuh?
 
 wassalam,
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei 
 muh_syafei@ wrote:
 
  hanya komentar poin 1 doang ..
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
linadahlan@
  wrote:
  
   Memang komentar saya aneh utk orang2 aneh.
   
   Isi postingan saya itu ada dua kalo sampeyan cermat.
   
   1) Saya tidak suka pere dan anak di pake untuk demonstrasi 
 politik. 
   Kayaknya laki2 itu kurang, apa? Ini berhubungan dengan kasus 
FPI 
 vs 
   AKKBB
   
  Terus terang, philips terang terus .. eh, salah ...
  terus terang, saya rada miris dg potongan kalimat Saya tidak 
suka
  pere dan anak di pake  
  
  Yang bikin saya miris perempuan disejajarkan dg anak ...
  Oke .. anak harus dilindungi dari kegiatan politik .. itu saya 
 setuju ..
  Tapi perempuan .
  Saya percaya bahwa perempuan dewasa bisa menentukan pilihannya
  sendiri, terlepas pilihannya tepat atau tidak ..
  Dan .. perempuan dewasa bukanlah sekedar alat yg 
 bisanya dipake ..
  
  Salam
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]






[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
kenapa gak dibalik ya?
emang FPI pikir dia ada di mana?
emang di Israel, sampe mukul-mukulin orang segala
kalau mo perang sono noh ke Israel yang banyak Yahudinya
cari lawan yang sepadan dong
mosok orang tangan kosong, anak2  ibu2 diserang juga

lagian ceritanya demonya kan lain2
FPI minta BBM turun
AKKBB lagi memperingati hari lahir pancasila
kan gak bertentangan tuh
beda misalnya kalau FPI demo BBM turun, AKKBB demo BBM naik, wajar
kalau perang :)

salam,
--
wikan

On 6/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO itu
  kan mikir dunk? Emangnya ini dimana?

  Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex.
  Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya yg
  ngegelinding sendiri. Jadi unlevel.

  Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan dibayar
  jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo nurunin
  pere dan anak. Titik tanpa koma.

  Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono!


Re: [wanita-muslimah] Kronologis Provokasi Monas 1 Juni 2008 FPI ver 1.0

2008-06-02 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
comment aja
kenapa FPI kok panasan
kalau emang demonya FPI resmi dan dijaga polisi
ya laporkan saja demo lain yang memprovokasi FPI, nggak turun tangan
sendiri apalagi lapor ke Laskar FPI, jelas salah
kalau emang AKKBB menjelek2-kan FPI, kan tinggal ke Pak Polisi yang
menjaganya ... Pak, tuh ada provokator tuh ... ditangkep dong
bukannya malah nyerang si provokator itu sendiri
apalagi kalau emang AKKBB bawa senjata pistol, bisa dilaporin ke pak polisi tuh

salam,
--
wikan

On 6/3/08, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Biar cover both stories versi kejadian FPI :-)

  Kronologis Provokasi Monas 1 Juni 2008

  Front Pembela Islam (FPI) mengeluarkan kronologis peristiwa rusuh yang
  terjadi pada hari Minggu, I Juni 2008 di Silang Monas. Inilah
  kronologisnya:

  Massa Hizbut tahrir Indonesia berkumpul bersama ormas Islam lainnya
  melakukan aksi menolak kenaikan BBM di Jakarta menuju Istana negara.
  silahkan buka website resmi HTI. Di antaranya adalah: Perwakilan
  Serikat Kerja PLN, HTI, FPI, dan sebagainya.

  Demo ini sudah mendapatkan izin dari aparat kepolisian setempat dengan
  pengawalan yang rapih dan ketat. Dengan kata lain demo ini adalah
  kegiatan yang resmi dan legal berdasarkan UU yang berlaku di republik
  ini. Pada saat yang bersamaan muncullah kelompok yang menamakan
  dirinya Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan berkeyakinan
  (AKK-BB) yang nota bene adalah pro Ahmadyah.

  Seperti yang dilansir dalam siaran TV mengenai kegiatan AKK-BB ini
  sebelumnya tidak diperkenankan oleh Kepolisian terkait untuk melakukan
  aksi di wilayah Monas, Karena akan berbenturan dengan pihak yang tidak
  mendukung acara mereka. dengan kata lain, kegiatan AKK-BB ini tidak
  mendapat izin untuk melakukan kegiatan di wilayah Monas.

  Melihat gelagat negatif ini, Pihak FPI mengisntruksikan beberapa
  personilnya untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh AKK-BB ini di
  wilayah aksi demonstrasi HTI. Ternyata mereka melakukan orasi yang
  menjelekan salah satu Ormas Peserta Demo dengan mengatakan  Laskar
  Setan dan sebagainya. Mendengar hal itu, personil FPI segera
  melaporkan kepada Laskar FPI mengenai temuan orasi tersebut.

  Beberapa laskar FPI segera meminta klarifikasi kepada pihak AKK-BB
  mengenai hal ini. Pihak AKK-BB berusaha mengelak dan menjawab dengan
  sikap yang arogan sehingga membuat Laskar FPI kesal. Arogansi AKK-BB
  ini semakin menjadi dengan mengeluarkan sepucuk senjata Api dan
  menembakkan ke Udara 1 kali. Mendengar letusan ini, Laskar FPI
  mencegah perbuatan tersebut tapi ditanggapi dengan tembakan ke udara
  hingga 4 kali.

  Melihat aksiyangarogan dan sok Jagoan, Laskar FPI makin kesal dan
  langsung melakukan pemukulan terhadap provokator. Tidak ada pihak
  anak-anak dan wanita yang menjadi sasaran amarah pihak FPI. Hanya
  oknum yang sok Jagoan dan Arogan yang telah mengejek dan menghina
  kafir kepada laskar FPI yang menjadi sasaran empuk di kerumunan massa
  aksi Demonstrasi BBM ini. Beruntung tidak semua elemen massa demo ini
  ikut memukuli pihak AKK-BB.


[wanita-muslimah] Re: Makna di Balik Syariah

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Nah. Kalo yang ngomentarinnya kaya bung Aman ini kan uenak. Kita 
juga sadarlah, emang masih buanyak yang kurang tapi itu kan tugas 
kita (yang ngaku Muslim) untuk membantu hingga sistem ini mendekati 
sempurna. Memang harus dijalankan secara integral.

Herannya, yang diangkat selalu masalah perbankan. Ato hal pinjam 
meminjam. Apa karena hal ini yang paling dibutuhkan masyarakat? Apa 
karena bisnis ini paling rumit?

Bisa gak memulai bisnis tanpa minjam dari Bank dulu. Ntar kalo mo 
ngembangin, baru pinjam ke Bank. Jadi, Bank jg bisa lebih percaya.
Maksudku sih, otak kita jangan diajar dikit2 minjem Bank, dikit2 
minjem...:-)). Buktiin dulu kita ade usahanye. Tapi emang enakan 
minjem ke Bank juga drpd ame sodare. Ama Bank urusannya hukum, ama 
sodare urusannya bisa jadi nyawa, bukannya 'nyariah' jadi 'ngeriah'. 

Hi..hi..baru satu orang yg terbaca olehku di milis ini yang optimis 
ama Ekonomi Syariah. Ada juga yang bisa melihat makna di balik 
syariah.

Hayuuuh  hayuuuh buat bisnis scr syariah.

wassalam,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jumpa lagi, dan langsung ikut komentar tentang Bank Syariah ini 
meskipun bukan ahlinya.
 
 Hingga kini, menurut pandangan saya, persoalan di Bank Syariah 
terletak pada paradigma awal yang sempit, yaitu soal riba dan non-
riba. Memang tidak salah, karena ini adalah persoalan yang mendasar 
dalam sistem Islam. Namun, gara-gara ini akhirnya sulit untuk 
melakukan pengembangan pada tataran praktis. Padahal, banyak hal 
yang harus dituntaskan mengingat persoalan bank tidak semata soal 
pinjam-meminjam, kredit. Secara sederhana, kita bisa mulai bertanya 
bagaimana manajemen perbankan Syariah, bagaimana pengelolaan modal 
dan strateginya, apa saja jasa yang bisa ditawarkan, bagaimana 
format yang ideal dalam pelaksanaannya, bagaimana mengelola risiko. 
Ini baru dari sudut pandang intern perbankan itu sendiri. Masih 
banyak unsur lain yang sangat terkait: nasabah (bagaimana agar bisa 
dijaring untuk menggunakan jasa, pelayanan, kepuasaan, kelancaran 
aktivitas, dll); pihak ketiga yang menjadi partner bisnis; regulasi; 
lembaga penjaminan kredit; dan lain-lain.
 
  
 
 Saya pribadi optimis dengan Sistem Ekonomi Syariah meskipun apa 
yang berlangsung sekarang belum mencapai taraf yang diharapkan 
(ideal). Barangkali ini adalah alasan di balik pelaksanaan sistem 
Syariah yang belum menunjukkan hasil yang memuaskan, alasan kenapa 
banyak orang mengatakan bahwa Syariah hanya label dan tidak ada beda 
signifikan dengan BK. Pada sisi lain, para pendukung sistem Syariah 
lebih memilihnya karena faktor non-riba sebagaimana ajaran agama, 
terlepas dari bagaimana pelayanan dan sejauh mana manfaat yang 
didapatkan dari produk, jasa, dan sistemnya dibandingkan dengan apa 
yang ada pada BK.
 
  
 
 Mungkin juga, alasan mereka yang mengatakan hanya label bahwa pada 
kenyataannya sistem Syariah lebih fokus kepada bagaimana menjaring 
konsumen, khususnya para pendukungnya yang di negara ini sangat 
besar potensinya mengingat masyarakat muslim adalah mayoritas. 
Sebagai ilustrasi, soal non-riba saja masih dipandang sebatas 
layanan yang ditawarkan kepada konsumen dengan cara pendirian unit-
unit Syariah oleh bank-bank konvensional. Bukankah modal yang 
terhimpun dan tersalurkan pada unit ini akhirnya menjadi bagian yang 
tidak terpisahkan dari sistem utama bank itu sendiri. Sederhananya, 
uang halal secara syariah dan uang haram atau syubhat atau tidak 
jelas juga akan bercampur baur. Jika demikian, apa artinya pelabelan 
Syariah pada unit yang menawarkan produk-produk Syariah?
 
  
 
 Pada sisi konsep sendiri, juga ada beberapa produk yang tidak ada 
bedanya dengan produk bank konvensional dari segi keuntungan kecuali 
pada bentuk pelaksanaannya. Sebagai contoh, produk murabahah. Kasus 
yang disampaikan oleh Bung Donnie di sini, saya perhatikan, adalah 
bentuk murabahah. Bisa dilihat perbedaannya pada contoh kasus 
berikut ini.
 
  
 
 Donnie ingin membeli rumah seharga 200 juta. Uang Donnie hanya 50 
juta. Kebutuhan modal pembelian ini adalah 150 juta. Agar bisa 
membeli rumah, Donnie datang ke salah satu bank untuk mendapatkan 
modal. 
 
  
 
 (1)Pada bank syariah, produk murabahah bisa diterapkan: bank 
akan membeli kontan rumah tersebut seharga 150 juta dan 
menyerahkannya kepada Donnie dalam bentuk jual beli lagi dengan 
harga yang lebih besar dari 200 juta dan Donnie membayarkanya secara 
cicilan sebesar nominal dan dalam periode waktu yang disepakati oleh 
kedua belah pihak. Katakanlah harga yang ditawarkan oleh bank +12% 
menjadi 224 juta untuk jangka waktu 5 tahun. Artinya, margin 
keuntungan bank dari modal 200 juta yang dikeluarkan adalah 24 juta 
untuk jangka waktu 5 tahun. 224 juta / 60 = 3.735.000 ribu per 
bulan. Jika Donnie setuju, dilaksanakanlah sistem ini. Bagaimana 
bank menentukan margin ini sangat tergantung dengan kondisi ekonomi, 
kelancaran keuangan, cost recovery, dan faktor-faktor lain yang 
lebih mendalam dibahas 

[wanita-muslimah] Berfikir, Tafakkur dan Tadabbur (1)

2008-06-02 Terurut Topik agussyafii
Berfikir, Tafakkur dan Tadabbur (1)



sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Salah satu keunggulan manusia terletak pada kekuatan berfikirnya.
Menurut filsafat,definisi manusia adalah hewan yang berfikir
(al'insanu hayawanun nathiqun). Manusia adalah hewan, kelebihannya ada
pada kemampuannya berfikir. Jika manusia tidak lagi mampu berfikir,
gila misalnya, maka yang tersisa hanya tinggal aspek hewannya dan
bahkan meski orangnya gemuk sering dihargai lebih murah dibanding
hewan yang kurus. Kemampuan berfikir merupakan wujud kecerdasan
seseorang, tetapi kini sudah diketahui bahwa kecerdasan yang produktip
bukan hanya kecerdasan intelektuil (berfikir) tetapi juga ada
kecerdasan emosionaldan kecerdasan spiritual. Nah khusus tentang
berfikirpun bukan hanya satu kualitas, tetapi ada tiga yaitu tafakkur
dan tadabbur disamping berfikir itu sendiri yang kesemuanya berasal
dari bahasa Arab.

Berfikir
Berfikir adalah kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang
sebagai pengganti obyek dan peristiwa. Berfikir merupakan manipulasi
atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan
lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang
nampak. Orang yang sedang berfikir keras terlihat duduk diam, tetapi
sesungguhnya ia sedang mengerjakan begitu banyak hal, berhubungan
dengan berbagai tempat, benda dan waktu. Fikiran (bahasa Arabnya al
fikru) adalah potensi yang dapat mengantar pengetahuan sampai kepada
obyek yang diketahui,atau dalam bahasa Arab disebut (quwwatun
muthriqatun li al`ilmi ila alma`lum). Sedangkan berfikir artinya
menggunakan potensi itu sesuai dengan kapasitas intelektualnya. Dalam
kehidupan sehari-hari berfikir diperlukan untuk

(a) memecahkan masalah (problem solving),

(b) untuk mengambil keputusan (decision making) dan

(c) untuk melahirkan kreatifitas baru (creativity).

Dalam sastra Arab disebutkan bahwa kalimat berfikir (fakara) adalah
kalimat terbalik dari kalimat faraka yang artinya menggosok-gosok.
Jadi berfikir itu bagaikan orang yang menggosok-gosok dan mencari-cari
sesuatu agar diketahui hakikatnya.

Metode Berfikir
Ada orang yang selalu berfikir (failasuf), ada yang hanya
kadang-kadang saja berfikir (orang awam) dan ada yang berfikir setiap
kali merasa perlu harus berfikir (teknisi). Ada orang yang seperti
berfikir(melamun), dan ada orang yang berfikir secara realistis.
Berfikir realistis disebut juga dengan berfikir nalar (dari bahasa
Arab nadhar yang artinya memandang). Berfikir realistis atau nalar
biasanya dibedakan pada dua metode yaitu induktip dan deduktip.

Berfikir deduktip artinya mengambil kesimpulan khusus dari pernyataan
umum,misalnya ; semua pejabat korupsi, pak Hasan gebernur,maka
kesimpulannya pak Hasan koruptor. Sebaliknya berfikir induktip artinya
mengambil kesimpulan umum dari pernyataan khusus,misalnya; Gara-gara
melawan Gus Dur,Matori Abdul Jalil jatuh, Abu Hasan juga jatuh, Pak
Alwi Syihab juga jatuh, Saufullah Yusuf juga jatuh, maka kesimpulannya
siapapun yang berani melawan Gus Dur ia pasti jatuh.

Disamping kedua metode berfikir itu ada metode berfikir yang disebut
berfikir evaluatip, yaitu berfikir kritis, memilah-milah masalah,
membuat distingsi dan menilai apakah sesuai atau tidak, tepat atau
tidak tepat. Kemampuan berfikir tidak menjamin keberhasilan, berfikir
logis terkadang membuat ruwet, berfikir tidaklogis terkadang lebih
praktis dan aman. Banyak masalah ketika dibicarakan secara serius,
dicarikan solusinya justeru menjadi semakin ruwet, ketika tidak
dipikirkan justeru masalah itu selesai dengan sendirinya. Berfikir
mempersatukan PKB Muhaimin Iskandar dan PKB Gus Dur mungkin ruwet,
tetapi ketika gak usah dipikir repot-repot malah nanti PKB akur sendiri.


sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com



Salam cinta,
agussyafii

==
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
[EMAIL PROTECTED] atau http://mubarok-institute.blogspot.com
==





[wanita-muslimah] Kronologis Provokasi Monas 1 Juni 2008 FPI ver 1.0

2008-06-02 Terurut Topik ariel

Biar cover both stories versi kejadian FPI :-)


Kronologis Provokasi Monas 1 Juni 2008

 

Front Pembela Islam (FPI) mengeluarkan kronologis peristiwa rusuh yang
terjadi pada hari Minggu, I Juni 2008 di Silang Monas. Inilah
kronologisnya:

 

Massa Hizbut tahrir Indonesia berkumpul bersama ormas Islam lainnya
melakukan aksi menolak kenaikan BBM di Jakarta menuju Istana negara.
silahkan buka website resmi HTI. Di antaranya adalah: Perwakilan
Serikat Kerja PLN, HTI, FPI, dan sebagainya.

 

Demo ini sudah mendapatkan izin dari aparat kepolisian setempat dengan
pengawalan yang rapih dan ketat. Dengan kata lain demo ini adalah
kegiatan yang resmi dan legal berdasarkan UU yang berlaku di republik
ini. Pada saat yang bersamaan muncullah kelompok yang menamakan
dirinya Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan berkeyakinan
(AKK-BB) yang nota bene adalah pro Ahmadyah.

 

Seperti yang dilansir dalam siaran TV mengenai kegiatan AKK-BB ini
sebelumnya tidak diperkenankan oleh Kepolisian terkait untuk melakukan
aksi di wilayah Monas, Karena akan berbenturan dengan pihak yang tidak
mendukung acara mereka. dengan kata lain, kegiatan AKK-BB ini tidak
mendapat izin untuk melakukan kegiatan di wilayah Monas.

 

Melihat gelagat negatif ini, Pihak FPI mengisntruksikan beberapa
personilnya untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh AKK-BB ini di
wilayah aksi demonstrasi HTI. Ternyata mereka melakukan orasi yang
menjelekan salah satu Ormas Peserta Demo dengan mengatakan  Laskar
Setan dan sebagainya. Mendengar hal itu, personil FPI segera
melaporkan kepada Laskar FPI mengenai temuan orasi tersebut.

 

Beberapa laskar FPI segera meminta klarifikasi kepada pihak AKK-BB
mengenai hal ini. Pihak AKK-BB berusaha mengelak dan menjawab dengan
sikap yang arogan sehingga membuat Laskar FPI kesal. Arogansi AKK-BB
ini semakin menjadi dengan mengeluarkan sepucuk senjata Api dan
menembakkan ke Udara 1 kali. Mendengar letusan ini, Laskar FPI
mencegah perbuatan tersebut tapi ditanggapi dengan tembakan ke udara
hingga 4 kali.

 

Melihat aksiyangarogan dan sok Jagoan, Laskar FPI makin kesal dan
langsung melakukan pemukulan terhadap provokator. Tidak ada pihak
anak-anak dan wanita yang menjadi sasaran amarah pihak FPI. Hanya
oknum yang sok Jagoan dan Arogan yang telah mengejek dan menghina
kafir kepada laskar FPI yang menjadi sasaran empuk di kerumunan massa
aksi Demonstrasi BBM ini. Beruntung tidak semua elemen massa demo ini
ikut memukuli pihak AKK-BB.

 

Diduga, AKK-BB adalah kelompok bersenjatayangsengaja disusupkan di
dalam kegiatan demo BBM minggu 1 Juni 2008 di Monas dengan menyertakan
anak kecil dan wanita dengan itikad menjatuhkan opini BBM menjadi
opini pembubaran FPI dengan melakukan provokasi sebutan Laskar Kafir
dan tembakan senjata api.

 

Kondisi terakhir pihak FPI menjadi obyek makian masyarakat bahkan
intimidasi oleh Nahdlatul ulama dan elemen-elemen nya sehingga Fitnah
perjuangan semakin terbukti kebenarannya bahwa Dakwah di Jalan Allah
SWT akan ditebus oleh fitnah, intimidasi, makian negatif opini oleh
kafirun dan munafikun bahkan kelompok orangyangmengatas namakan ahli
ilmu dan ibadah seperti NU dan elemen2nya. Wallahu A'lam Bisshowab.

 

Hasbiallahu wa ni'mal wakil, Ni'malmaula wa ni'mannashiir.

 

Cukuplah Allah Sebagai Pelindung dan Penolong Mujahid Dakwah.(source:
fpipetamburan.blogspot.com)



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik IrwanK
[Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK]

Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan
berita..
yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI..

Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-)
CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K


  02/06/2008 15:02 WIB
  Pengamat: AKK-BB Bermain Api!
  Maryadi - detikcom

   Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai

  tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk
Kebebasan
  Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api.

  Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah
  panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya,

  kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat
  dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008).

  Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat
situasi
  yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi,

  ujar Rudi.

  Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang
  bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu
  standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, kata Rudi
.

  Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB

  juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran.
  Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( mar / nrl )

2008/6/1 Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]:

   Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan:
 1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar
 undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo
 melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW).
 2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. Menunjukkan bahwa
 FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB.
 Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka
 berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan
 FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum
 sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum
 memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak
 mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat
 kedatangan FPI.
 Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri.
 Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan
 melindungi.

 KM

 ---Original Message---

 From: Eko Bambang Subiantoro
 Date: 01/06/2008 21:49:58
 To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
 Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia%40yahoogroups.com
 Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia
 Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

 Pernyataan Sikap
 Koalisi Perempuan Indonesia
 Untuk Keadilan dan Demokrasi

 Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan

 Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya,
 sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk
 Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara
 Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila,
 tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok
 massa dari FPI (Front Pembela Islam).

 Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB�yang
 saat
 itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan sambil
 meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan.
 Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-aling.



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Rye Woo
Juragan Abu.. tindakan anarkis memang sangat tidak dibenarkan.. dan kita 
serahkan itu kepada pihak yg berwenang unt menyelesaikan masalah ini..
   
  Awak kan bilang, kalo ada akar permasalahan yaa diselesaikan juga supaya 
tidak ada anarkis2 lainnya... apa pernyataan ini salah?... 
   
  Tindakan anarkis FPI itu memang tidak bisa di tolelir dan itu harus di tindak 
dg hukum yg berlaku,, tapi Juragan ABU kita juga harus tau apa yang menyebabkan 
mereka seperti itu Kalo yg aye denger itu memang Ada provokasi ( katanya 
dari orasi AKKBB dll, shg masa FPI terhasut), berdemo tidak pada tempatnya 
sesuai dg izin dari kepolisian, udah di peringatkan keposlisian supaya tidak 
berdemo di tempat yg akan bersinggungan dg masa FPI/HTI yg jelas2 bersebrangan 
dg mereka
   
  Kita sangat sedih  menyayangkan kejadian ini,, tambah lagi ketika kemarin 
liat foto Munarman mencekik org yg katanya org AKKBB seperti yg digembor2kan 
pihak2 AKKBB etc dan media masa... tapi ternyata yg di cekik munarman itu anak 
buahnya sendiri unt mencegah tindakan anarkis yg dilakukan buahnya.
   
  BTW, kalo yg katanya ada org AKBB yg bawa senjata api itu bener ga yaa??? 
sempet juga sihh liat videonya tapi kurang jelas
   
  vTr
   
  
Awan Biru [EMAIL PROTECTED] wrote:
  saya ngak setuju anarkis. ( titik )
dan ngak ada ada hubungannya dengan permasalahan yang ada.
Anarkis tetap anarkis, nggak perlu pakai pembenaran ( walau ada ahmadi dll. 
Ahamadi, Lia Eden dll adalah urusan pribadi dengan gusti Allah. Manusaia nggak 
berhak menghakimi kepercayaan orang lain )
Agama adalah urusan pribadi

AB

bus anas [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ya betu awan biru
saya sama tidak setuju brutal/anaskir
tp tidak setuju lagi bila ada masalah yang tidak diselesaikan
seperti kasus ahmadiya ,elya eden dan lll
kita hanya bisa bilang sesat... tp apa solusinya...
alangkah baiknya bila diselesaikan dengan mahkamah syair'ah
dalam syari'at hebat bgt menyelesaikan masalah ajaran se

Awan Biru [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jadi karena ada masalah yang tidak selesaikan, makanya ada tindakan anarkis. 
Karena penyebabnya adalah permasalah yang tidak terselesaikan makanya anarkis 
terjadi dan tidak boleh disalahkan. jadi yang salah yang membiarkan adanya 
permsalahan yang tidak terselesaikan...

Kata kata indah didepan artinya apa ya ?

Kenapa yang fundies dan teman temannya, kalau mengutuk selalu ada conditional 
casenya, kenapa tidak bisa minta maaf dengan tulus. Kalau Anarki , memang 
salah.. , katakanlah salah tanpa kondisi..

Susah dah

AB

Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote:

Semoga kasus ini cepat diselesaikan  di baiknya di ajukan ke meja hijau.. 
Untuk para pelaku penyerangan baik dari FPI / siapapun yg bersalah harus di 
tindak dengan tegas
Ada baiknya pula untuk segera menyelesaikn akar permasalahannya, kalo memang 
itu ada dan shg tidak ada lagi sikap anrkis2 lainnya. ..

vtr

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]



   

   

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
FPI itu tau die ada dimane. Die tau die ada di negara preman. Die 
tau die berada di negara yang hukumnya kagak jalan.

Balik lagi ke pertanyaan. Kalo Mas Wikan dibayar jadi EO, mau 
nurunin anak dan pere dalam situasi spt ini? Mau? Mau 3 selularmu ?

Cerita demo boleh lain. Tapi kalo intinya kemana kan EO pasti tau 
dunk!

Gak usah dibalik-balik. Ntar otaknya bener2 terbalik. Itu jg gak 
adil buat otak...he..he. Yang melakukan tindakan kekerasan tetep 
salah. Yang mengorganisir demonstrasi harus pintar dan punya hati. 
Gitcuuu. 

Nah sekarang yang perlu kita cermati adalah apa tindakan polisi dan 
aparatur hukum di negara preman ini atas kasus ini. Harus ada yang 
ditangkap dan dihukum. Siapa ya? Bagaimana sikap pemerintah? Apa 
masih ragu ? Pasti ragu lah. Wong ini permainan politik kok. 
Ujung2nya nego politik. Udah mulai kampanye.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 kenapa gak dibalik ya?
 emang FPI pikir dia ada di mana?
 emang di Israel, sampe mukul-mukulin orang segala
 kalau mo perang sono noh ke Israel yang banyak Yahudinya
 cari lawan yang sepadan dong
 mosok orang tangan kosong, anak2  ibu2 diserang juga
 
 lagian ceritanya demonya kan lain2
 FPI minta BBM turun
 AKKBB lagi memperingati hari lahir pancasila
 kan gak bertentangan tuh
 beda misalnya kalau FPI demo BBM turun, AKKBB demo BBM naik, wajar
 kalau perang :)
 
 salam,
 --
 wikan
 
 On 6/3/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Lah udah tau ada FPInya? Pade buta apa EOnya? Mestinya para EO 
itu
   kan mikir dunk? Emangnya ini dimana?
 
   Kalo nyopir, FPInya gak ikutan. Jadi out of contex.
   Kalo nyopir, bahayanya itu gak bisa diprediksi. Kali aja bannya 
yg
   ngegelinding sendiri. Jadi unlevel.
 
   Jadi, gak perlu ilustrasi, soalnya dah jelas: kalo sampeyan 
dibayar
   jadi EO utk mengadakan demo semacam ini, apakah sampeyan mo 
nurunin
   pere dan anak. Titik tanpa koma.
 
   Gak usah ngalihin ke hal laen. Masa bodo' ama di arab sono!





Re: [wanita-muslimah] Re: Makna di Balik Syariah

2008-06-02 Terurut Topik Ari Condro

Lho saya kan membantu dengan mengkritik.

- mosok kartu kredit syarih beli daftar clien kartu kredit lain
- mosok fatwa dewan syariah nggak konsisten, dulu kudu punya tabungan di sana, 
sekarang nggak
- perhitungan management fee kartu kredit yg hitungannya malah seperti bunga 
berbunga





Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 03 Jun 2008 03:54:50 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Makna di Balik Syariah


Nah. Kalo yang ngomentarinnya kaya bung Aman ini kan uenak. Kita 
juga sadarlah, emang masih buanyak yang kurang tapi itu kan tugas 
kita (yang ngaku Muslim) untuk membantu hingga sistem ini mendekati 
sempurna. Memang harus dijalankan secara integral.

Herannya, yang diangkat selalu masalah perbankan. Ato hal pinjam 
meminjam. Apa karena hal ini yang paling dibutuhkan masyarakat? Apa 
karena bisnis ini paling rumit?

Bisa gak memulai bisnis tanpa minjam dari Bank dulu. Ntar kalo mo 
ngembangin, baru pinjam ke Bank. Jadi, Bank jg bisa lebih percaya.
Maksudku sih, otak kita jangan diajar dikit2 minjem Bank, dikit2 
minjem...:-)). Buktiin dulu kita ade usahanye. Tapi emang enakan 
minjem ke Bank juga drpd ame sodare. Ama Bank urusannya hukum, ama 
sodare urusannya bisa jadi nyawa, bukannya 'nyariah' jadi 'ngeriah'. 

Hi..hi..baru satu orang yg terbaca olehku di milis ini yang optimis 
ama Ekonomi Syariah. Ada juga yang bisa melihat makna di balik 
syariah.

Hayuuuh  hayuuuh buat bisnis scr syariah.

wassalam,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jumpa lagi, dan langsung ikut komentar tentang Bank Syariah ini 
meskipun bukan ahlinya.
 
 Hingga kini, menurut pandangan saya, persoalan di Bank Syariah 
terletak pada paradigma awal yang sempit, yaitu soal riba dan non-
riba. Memang tidak salah, karena ini adalah persoalan yang mendasar 
dalam sistem Islam. Namun, gara-gara ini akhirnya sulit untuk 
melakukan pengembangan pada tataran praktis. Padahal, banyak hal 
yang harus dituntaskan mengingat persoalan bank tidak semata soal 
pinjam-meminjam, kredit. Secara sederhana, kita bisa mulai bertanya 
bagaimana manajemen perbankan Syariah, bagaimana pengelolaan modal 
dan strateginya, apa saja jasa yang bisa ditawarkan, bagaimana 
format yang ideal dalam pelaksanaannya, bagaimana mengelola risiko. 
Ini baru dari sudut pandang intern perbankan itu sendiri. Masih 
banyak unsur lain yang sangat terkait: nasabah (bagaimana agar bisa 
dijaring untuk menggunakan jasa, pelayanan, kepuasaan, kelancaran 
aktivitas, dll); pihak ketiga yang menjadi partner bisnis; regulasi; 
lembaga penjaminan kredit; dan lain-lain.
 
  
 
 Saya pribadi optimis dengan Sistem Ekonomi Syariah meskipun apa 
yang berlangsung sekarang belum mencapai taraf yang diharapkan 
(ideal). Barangkali ini adalah alasan di balik pelaksanaan sistem 
Syariah yang belum menunjukkan hasil yang memuaskan, alasan kenapa 
banyak orang mengatakan bahwa Syariah hanya label dan tidak ada beda 
signifikan dengan BK. Pada sisi lain, para pendukung sistem Syariah 
lebih memilihnya karena faktor non-riba sebagaimana ajaran agama, 
terlepas dari bagaimana pelayanan dan sejauh mana manfaat yang 
didapatkan dari produk, jasa, dan sistemnya dibandingkan dengan apa 
yang ada pada BK.
 
  
 
 Mungkin juga, alasan mereka yang mengatakan hanya label bahwa pada 
kenyataannya sistem Syariah lebih fokus kepada bagaimana menjaring 
konsumen, khususnya para pendukungnya yang di negara ini sangat 
besar potensinya mengingat masyarakat muslim adalah mayoritas. 
Sebagai ilustrasi, soal non-riba saja masih dipandang sebatas 
layanan yang ditawarkan kepada konsumen dengan cara pendirian unit-
unit Syariah oleh bank-bank konvensional. Bukankah modal yang 
terhimpun dan tersalurkan pada unit ini akhirnya menjadi bagian yang 
tidak terpisahkan dari sistem utama bank itu sendiri. Sederhananya, 
uang halal secara syariah dan uang haram atau syubhat atau tidak 
jelas juga akan bercampur baur. Jika demikian, apa artinya pelabelan 
Syariah pada unit yang menawarkan produk-produk Syariah?
 
  
 
 Pada sisi konsep sendiri, juga ada beberapa produk yang tidak ada 
bedanya dengan produk bank konvensional dari segi keuntungan kecuali 
pada bentuk pelaksanaannya. Sebagai contoh, produk murabahah. Kasus 
yang disampaikan oleh Bung Donnie di sini, saya perhatikan, adalah 
bentuk murabahah. Bisa dilihat perbedaannya pada contoh kasus 
berikut ini.
 
  
 
 Donnie ingin membeli rumah seharga 200 juta. Uang Donnie hanya 50 
juta. Kebutuhan modal pembelian ini adalah 150 juta. Agar bisa 
membeli rumah, Donnie datang ke salah satu bank untuk mendapatkan 
modal. 
 
  
 
 (1)Pada bank syariah, produk murabahah bisa diterapkan: bank 
akan membeli kontan rumah tersebut seharga 150 juta dan 
menyerahkannya kepada Donnie dalam bentuk jual beli lagi dengan 
harga yang lebih besar dari 200 juta dan Donnie membayarkanya secara 
cicilan 

[wanita-muslimah] Re: Makna di Balik Syariah

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Kalau yang namanya membantu itu, bila kritiknya membangun. Kritik 
membangun itu ada cirinya. Pertama, dari segi bahasa, bisa dirasa 
ini mau membangun atau mau mengejek. Kedua, dari segi isi postingan, 
bisa dilihat ada gak jalan keluar or saran yang diberikan.

Silakan introspeksi ke postingan2 sampeyan.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Lho saya kan membantu dengan mengkritik.
 
 - mosok kartu kredit syarih beli daftar clien kartu kredit lain
 - mosok fatwa dewan syariah nggak konsisten, dulu kudu punya 
tabungan di sana, sekarang nggak
 - perhitungan management fee kartu kredit yg hitungannya malah 
seperti bunga berbunga
 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Tue, 03 Jun 2008 03:54:50 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Makna di Balik Syariah
 
 
 Nah. Kalo yang ngomentarinnya kaya bung Aman ini kan uenak. Kita 
 juga sadarlah, emang masih buanyak yang kurang tapi itu kan tugas 
 kita (yang ngaku Muslim) untuk membantu hingga sistem ini 
mendekati 
 sempurna. Memang harus dijalankan secara integral.
 
 Herannya, yang diangkat selalu masalah perbankan. Ato hal pinjam 
 meminjam. Apa karena hal ini yang paling dibutuhkan masyarakat? 
Apa 
 karena bisnis ini paling rumit?
 
 Bisa gak memulai bisnis tanpa minjam dari Bank dulu. Ntar kalo mo 
 ngembangin, baru pinjam ke Bank. Jadi, Bank jg bisa lebih percaya.
 Maksudku sih, otak kita jangan diajar dikit2 minjem Bank, dikit2 
 minjem...:-)). Buktiin dulu kita ade usahanye. Tapi emang enakan 
 minjem ke Bank juga drpd ame sodare. Ama Bank urusannya hukum, ama 
 sodare urusannya bisa jadi nyawa, bukannya 'nyariah' 
jadi 'ngeriah'. 
 
 Hi..hi..baru satu orang yg terbaca olehku di milis ini yang 
optimis 
 ama Ekonomi Syariah. Ada juga yang bisa melihat makna di balik 
 syariah.
 
 Hayuuuh  hayuuuh buat bisnis scr syariah.
 
 wassalam,
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa 
 aman.fatha@ wrote:
 
  Jumpa lagi, dan langsung ikut komentar tentang Bank Syariah ini 
 meskipun bukan ahlinya.
  
  Hingga kini, menurut pandangan saya, persoalan di Bank Syariah 
 terletak pada paradigma awal yang sempit, yaitu soal riba dan non-
 riba. Memang tidak salah, karena ini adalah persoalan yang 
mendasar 
 dalam sistem Islam. Namun, gara-gara ini akhirnya sulit untuk 
 melakukan pengembangan pada tataran praktis. Padahal, banyak hal 
 yang harus dituntaskan mengingat persoalan bank tidak semata soal 
 pinjam-meminjam, kredit. Secara sederhana, kita bisa mulai 
bertanya 
 bagaimana manajemen perbankan Syariah, bagaimana pengelolaan modal 
 dan strateginya, apa saja jasa yang bisa ditawarkan, bagaimana 
 format yang ideal dalam pelaksanaannya, bagaimana mengelola 
risiko. 
 Ini baru dari sudut pandang intern perbankan itu sendiri. Masih 
 banyak unsur lain yang sangat terkait: nasabah (bagaimana agar 
bisa 
 dijaring untuk menggunakan jasa, pelayanan, kepuasaan, kelancaran 
 aktivitas, dll); pihak ketiga yang menjadi partner bisnis; 
regulasi; 
 lembaga penjaminan kredit; dan lain-lain.
  
   
  
  Saya pribadi optimis dengan Sistem Ekonomi Syariah meskipun apa 
 yang berlangsung sekarang belum mencapai taraf yang diharapkan 
 (ideal). Barangkali ini adalah alasan di balik pelaksanaan sistem 
 Syariah yang belum menunjukkan hasil yang memuaskan, alasan kenapa 
 banyak orang mengatakan bahwa Syariah hanya label dan tidak ada 
beda 
 signifikan dengan BK. Pada sisi lain, para pendukung sistem 
Syariah 
 lebih memilihnya karena faktor non-riba sebagaimana ajaran agama, 
 terlepas dari bagaimana pelayanan dan sejauh mana manfaat yang 
 didapatkan dari produk, jasa, dan sistemnya dibandingkan dengan 
apa 
 yang ada pada BK.
  
   
  
  Mungkin juga, alasan mereka yang mengatakan hanya label bahwa 
pada 
 kenyataannya sistem Syariah lebih fokus kepada bagaimana menjaring 
 konsumen, khususnya para pendukungnya yang di negara ini sangat 
 besar potensinya mengingat masyarakat muslim adalah mayoritas. 
 Sebagai ilustrasi, soal non-riba saja masih dipandang sebatas 
 layanan yang ditawarkan kepada konsumen dengan cara pendirian unit-
 unit Syariah oleh bank-bank konvensional. Bukankah modal yang 
 terhimpun dan tersalurkan pada unit ini akhirnya menjadi bagian 
yang 
 tidak terpisahkan dari sistem utama bank itu sendiri. 
Sederhananya, 
 uang halal secara syariah dan uang haram atau syubhat atau tidak 
 jelas juga akan bercampur baur. Jika demikian, apa artinya 
pelabelan 
 Syariah pada unit yang menawarkan produk-produk Syariah?
  
   
  
  Pada sisi konsep sendiri, juga ada beberapa produk yang tidak 
ada 
 bedanya dengan produk bank konvensional dari segi keuntungan 
kecuali 
 pada bentuk pelaksanaannya. Sebagai contoh, produk murabahah. 
Kasus 
 yang disampaikan oleh Bung Donnie di sini, saya perhatikan, adalah 
 bentuk murabahah. Bisa dilihat perbedaannya pada 

[wanita-muslimah] Bertandang ke Rumah Sahabat

2008-06-02 Terurut Topik agussyafii
Bertandang ke Rumah Sahabat


sumber, http://dedipanigoro.blogspot.com

Sudah sejak lama saya mendengar bahwa Ananda tinggal di sebuah
perbukitan yang menghadap ke Laut Atlantik di kota Santander. Sebuah
kota di Utara Spanyol. Maka dalam kesempatan ini kami pun berniat
untuk berkunjung ke rumahnya.

Kami berangkat dari Bilbao, menempuh satu jam perjalanan dengan bus
executive seharga 11 Euro, yang di dalamnya amat nyaman seperti dalam
pesawat terbang, lengkap dengan suguhan minuman dan snack. Di stasiun
bus Santander, Ananda bersama istrinya, Raquel, telah menunggu kami
sambil melambai-lambaikan tangan.

Ananda Sukarlan adalah pianis dan komposer kelahiran Jakarta, yang
telah memenangkan berbagai kompetisi dan memperoleh penghargaan dunia
di bidang musik klasik. Ia juga adalah satu-satunya orang Indonesia
yang tercatat dalam buku The 2000 Outstanding Musicians of the 20th
Century, yaitu buku yang memuat riwayat hidup 2000 orang yang
dianggap berdedikasi pada dunia musik.


Secara resmi, Ananda kini adalah Duta Kebudayaan Pemerintah Spanyol,
tetapi secara tidak resmi ia adalah juga Duta Bangsa Indonesia yang
telah melakukan pertunjukan di hampir seluruh belahan dunia. Saya
sendiri sempat menyaksikan Piano Concerto-nya bersama Nusantara
Symphony Orchestra di Osaka dan Tokyo beberapa tahun lalu. Waktu itu
konsernya juga ditemani oleh para pemain gendang Sunda dan seorang
penari Bali.

Saat itu, karena pertunjukannya yang mengagumkan, musisi yang di Eropa
dikenal sebagai `a brilliant young Indonesian pianist' ini mendapat
sambutan amat meriah dari penonton. Kelihatannya, berkat kiprah
Ananda, saat ini karya-karya musik di Eropa telah mulai dipengaruhi
oleh unsur gamelan Sunda dan seni tari Bali.

Dari stasiun bus, kami langsung menuju rumah Ananda. Rupanya Santander
adalah kota pelabuhan, namun memiliki bukit yang indah menghadap laut.
Karena itu Raja Carlos membuat istana musim panas di tempat ini.


Sampai di rumah, kami pun disuguhi makanan asli Santander, buatan
Nyonya rumah yang memang penduduk asli di sini. Ananda dan Raquel
pertama kali bertemu empat belas tahun yang lalu di Bilbao. Saat
Ananda bermain piano, Raquel yang membukakan halaman-halaman
partiturnya. Rupanya cinta pada pandangan pertama.

Usai menyantap hidangan, kami ngopi-ngopi sambil mengobrol melepas
rindu. Di antaranya membicarakan rencana konser Ananda di Indonesia
tahun ini, yaitu Maestro at 40 pada bulan Juli, kemudian Ananda
Sukarlan Award, juga Konser Kemerdekaan yang akan berkolaborasi dengan
Nidji, dan tentunya Jakarta New Year Concert 2009 yang telah
dilangsungkan rutin beberapa tahun ini berturut-turut.


Columbus Bukan Satu-Satunya Penemu Benua Amerika

Keesokan paginya, kami mengantar putri semata wayang mereka, Alicia,
yang berumur 9 tahun, ke sekolahnya. Saat itu kami berkesempatan
meninjau sekolahnya dan bahkan mengikuti pelajaran pertamanya sejenak.

Terasa benar bahwa negara dan masyarakat Eropa telah mencurahkan
perhatian yang begitu besar terhadap pendidikan anak. Misalnya dalam
penyediaan fasilitas, gedung dan guru-guru yang amat memadai.

Dari sekolah kami menuju ke istana musim panas Raja Carlos.
Bangunannya tidak terlalu besar, tapi cantik. Letaknya di puncak
bukit, di atas hamparan taman yang penuh rumput dan bunga-bunga yang
indah dan diselingi patung-patung.

Di halaman tersebut, terdapat juga replika kapal –dalam ukuran
sebenarnya- yang dipakai oleh Columbus melintasi laut atlantik sewaktu
menemukan benua Amerika.


Konon kabarnya, Columbus, yang adalah orang Itali ini, waktu itu
didukung oleh penyandang dana yaitu seorang hartawan yang berasal dari
Santander. Dan ternyata pula, pada waktu yang tidak terlalu berbeda,
ada warga Spanyol yang juga melintasi Atlantik menggunakan rakit, yang
JUGA menemukan benua Amerika. Namun, sampai saat ini, namanya hanya
dikenal oleh rakyat Spanyol belaka. Pada foto di atas, replika kapal
orang Spanyol ini berdampingan dengan kapal Columbus.

Tiba waktunya berpisah, kami langsung diantar ke stasiun kereta api
Santander untuk mengejar kereta pukul 13.00.



sumber, http://dedipanigoro.blogspot.com


Salam cinta,
agussyafii





[wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Lina Dahlan
Ncang Irwan,
Ane gak usah sekolah tinggi2 sekolah hukum kayak Rudi Satrio, juga 
dah bisa baca. Ane cuma bilang EOnya AKKBB kurang pake 'hati' krn 
nurunin pere dan anak disituasi kayak begini.

Dah dulu ncang, Ncing mo lengser dulu. Mo nyarap. Laah, gini hari 
nyarap. Mo lunch out dulu...:-) di Pancoran...he..he...deket kantor 
ente. Dont worry, ane gak satronin minta traktir kok. Kecuali kalo 
ikhlas di rampok...ha..ha..

wassalam,
Ncing Lina. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote:

 [Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK]
 
 Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan 
perimbangan
 berita..
 yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI..
 
 Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-)
 CMIIW..
 
 Wassalam,
 
 Irwan.K
 
 
   02/06/2008 15:02 WIB
   Pengamat: AKK-BB Bermain Api!
   Maryadi - detikcom
 
Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam 
(FPI) dinilai
 
   tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk
 Kebebasan
   Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api.
 
   Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa 
situasi tengah
   panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah 
namanya,
 
   kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) 
saat
   dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008).
 
   Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa 
melihat
 situasi
   yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca 
situasi,
 
   ujar Rudi.
 
   Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum 
siapa yang
   bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. 
Itu
   standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, 
kata Rudi
 .
 
   Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal 
ini AKK-BB
 
   juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan 
keonaran.
   Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( 
mar / nrl )
 
 2008/6/1 Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]:
 
Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang 
mengatakan:
  1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini 
melanggar
  undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara 
demo
  melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW).
  2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. 
Menunjukkan bahwa
  FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB.
  Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan 
HTI, maka
  berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan 
tindakan
  FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan 
FPI/HTI sebelum
  sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum
  memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika 
polisi tidak
  mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika 
melihat
  kedatangan FPI.
  Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan 
Polri.
  Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan 
melayani dan
  melindungi.
 
  KM
 
  ---Original Message---
 
  From: Eko Bambang Subiantoro
  Date: 01/06/2008 21:49:58
  To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%
40yahoogroups.com
  Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia%
40yahoogroups.com
  Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia
  Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
 
  Pernyataan Sikap
  Koalisi Perempuan Indonesia
  Untuk Keadilan dan Demokrasi
 
  Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
 
  Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. 
Pasalnya,
  sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
Kebangsaan untuk
  Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
mempersiapkan acara
  Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran 
Pancasila,
  tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan 
sekelompok
  massa dari FPI (Front Pembela Islam).
 
  Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
AKKBB�yang
  saat
  itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan 
sambil
  meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat 
disakralkan.
  Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
aling-aling.
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam

2008-06-02 Terurut Topik Sunny
Apa kebaikan FPI?

  - Original Message - 
  From: IrwanK 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, June 03, 2008 6:38 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia 
Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam


  [Mudahan diloloskan Bos Agus - Moderator FPK]

  Saya bukan anggota atau pembela FPI.. sekedar memberikan perimbangan
  berita..
  yang selama ini cenderung hanya menyalahkan FPI..

  Mari berdiskusi secara sehat dan berimbang.. :-)
  CMIIW..

  Wassalam,

  Irwan.K

  
  02/06/2008 15:02 WIB
  Pengamat: AKK-BB Bermain Api!
  Maryadi - detikcom

  Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dinilai

  tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Justru Aliansi Kebangsaan untuk
  Kebebasan
  Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) dinilai bermain api.

  Seharusnya penyelenggara aksi di Monas sudah tahu, bahwa situasi tengah
  panas. Mereka bermain api di depan minyak. Itu memancing masalah namanya,

  kata Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) saat
  dihubungi detikcom, Senin (2/6/2008).

  Rudi juga menyesalkan sikap AKK-BB yang melakukan aksi tanpa melihat
  situasi
  yang ada sekarang ini. Sangat disayangkan, mereka tidak membaca situasi,

  ujar Rudi.

  Namun di sisi lain, Rudi menilai, dari sisi penegakan hukum siapa yang
  bersalah harus ditindak. Saya setuju penegakan hukum dilakukan. Itu
  standarlah. Tapi lihat bisa lihat dulu kausalitasnya bagaimana, kata Rudi
  .

  Sebab, tindakan FPI tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Dalam hal ini AKK-BB

  juga ikut bersalah karena mengundang chaos sehingga menimbulkan keonaran.
  Mereka mengundang pihak lain untuk bereaksi, ujar Rudi. ( mar / nrl )

  2008/6/1 Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]:

   Saya membaca dari detik.com pernyataan Munarman yang mengatakan:
   1. Gerakan FPI kemarin itu tidak perlu minta ijin polisi. Ini melanggar
   undang-undang tentang demonstrasi yang mewajibkan penyelenggara demo
   melapor/memberi tahu polisi minimal dua hari sebelumnya. (CMIIW).
   2. Perjataan kalau tidak siap perang, jangan menantang. Menunjukkan bahwa
   FPI memang datang untuk menyerang peserta demo AKKBB.
   Melihat itu semua, kalau Polisi tidak bertindak terhadap FPI dan HTI, maka
   berarti polisi memang memihak. Atau bahkan merestui gerakan dan tindakan
   FPI/HTI tersebut. Alangkah ganjilnya jika melihat gerakan FPI/HTI sebelum
   sampai ke lapangan Monas, polisi tidak tahu bahwa mereka belum
   memberitahu/mendapat ijin demo. Juga alangkah naifnya jika polisi tidak
   mengantisipasi bentrokan antara demo AKKBB dengan FPI/HTI ketika melihat
   kedatangan FPI.
   Maka dapat dipahami tuduhan Gus Dur bahwa FPI mendapat dukungan Polri.
   Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat yang bersemboyan melayani dan
   melindungi.
  
   KM
  
   ---Original Message---
  
   From: Eko Bambang Subiantoro
   Date: 01/06/2008 21:49:58
   To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
   Cc: [EMAIL PROTECTED]wartawanindonesia%40yahoogroups.com
   Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan Indonesia
   Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
  
   Pernyataan Sikap
   Koalisi Perempuan Indonesia
   Untuk Keadilan dan Demokrasi
  
   Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan
  
   Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. Pasalnya,
   sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk
   Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah mempersiapkan acara
   Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila,
   tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan sekelompok
   massa dari FPI (Front Pembela Islam).
  
   Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB�yang
   saat
   itu lebih banyak perempuan dan anak�dengan cara-cara kekerasan sambil
   meneriakkan kalimat Allahu Akbar yang bagi umat Islam sangat disakralkan.
   Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-aling.
  

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.4/1477 - Release Date: 6/1/2008 
5:28 PM


[Non-text portions of this message have been removed]