Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-26 Terurut Topik Abdul Muiz
Tetangga ayah saya di surabaya termasuk keluaga miskin dan dapat kartu gakin, 
suatu ketika disidak (inspeksi mendadak) oleh pihak kelurahan kalau tidak 
salah, yang dilihat saat itu adalah wajan penggorengan ada sepotong daging, 
langsung divonis bukan miskin alias kartu gakinnya dicabut.

Ketika petugas inspeksinya pergi ybs curhat ke tetangga lain, "mosok tiap hari 
makan tahu tempe dan kecap doang plus kerupuk, sekali-kali makan daging kok pas 
diinspeksi ketahuan langsung dianggap bukan masuk kelompok miskin ???".

--- Pada Jum, 26/3/10, L.Meilany  menulis:

Dari: L.Meilany 
Judul: Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 26 Maret, 2010, 4:46 PM







 



  



  
  
  Cuma mau nimbrung :

1. Tempo hari gubernur DKI, bang Foke bilang, biaya kesehatan untuk keluarga 
miskin [ gakin]

akan diperketat. Kalo ketahuan ada anggota gakin yg merokok nggak bakalan 
diberikan 

biaya kesehatan, nggak ditanggung.

Kata bang Foke, kalo merokok itu indikasi bukan gakin. Jadi silaken upayakan 
sendiri biaya sakitnya.



2. Kata menkes; kebijaksanaan bang Foke kalo diterapkan akan susah jadinya. 
Karena misi depkes untuk 

urusan ini adalah juga menyangkut kemanusiaan. Masa sih kalo ada orang miskin 
sakit meskipun karena merokok gak usah ditolong?



3. Jadi kalo menurut saya; pemerintah harus menjamin biaya sakit rakyatnya yg 
bukan karena kesalahannya sendiri 

[ misal perokok pasif], kalo sakitnya karena ulahnya sendiri ya gak usah 
ditanggung; sekaligus juga harus diupayakan keras memberi penerangan tentang 
masalah kesehatan yg benar .

Seperti di Kuba yg saya tahu dari crita Flora; kalo menderita sakit itu malahan 
malu; karena dianggap hidupnya gak bersih.



Tapi coba kalo disini ada pengobatan massal [ seperti saya pernah liat yg 
dilakukan komunitas Budha]; yg gak sakit juga pada ngantri.

Bangga gitu cuma dikasih obat sapujagat. Keluhannya kebanyakan cuma pilek 
pusing batuk melulu. Itu mah penyakit kurang makan :-(

Apalagi kalo yg dapat gratisan operasi; ceritanya sampai berepisode, kalah tuh 
sinetron.

Sakit itu kebanggaan, soalnya nanti banyak yg nengokin bawa buah, kueh2, dapat 
banyak perhatian :-)



Salam, 

l.meilany



- Original Message - 

  From: Ari Condro 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  Sent: Friday, March 26, 2010 9:20 AM

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam



di arab, untuk kesehatan juga ditanggung pemerintah. di iran, malah

  operasi ganti kelamin juga ditanggung pemerintah (di blognya mbak dina

  hehehe)



2010/3/26 donnie damana :

  > Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan. 
Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi sistem kesehatan 
amerika yang titik beratnya pada universal access ke health care melalui 
reformasi pembiayaan kesehatan.

  >

  > Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out 
of pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di negara 
kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi yang tidak 
punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. Sementara di welfare 
state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme pajak (seperti di 
Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di Belanda, dimana semua 
orang wajib punya asuransi sosial.

  >

  > Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan situasi 
yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene bukanlah 
berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di Cuba (mbak 
Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya malah dikutuk oleh 
sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam sudah ratusan tahun lebih 
dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, tetapi so what? Yang penting 
jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, nilai2 tersebut tidak melulu 
monopolinya orang Islam.

  >

  > Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan 
buruk dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia 
akhirat. Yang lebih penting, It's how we do it.

  >

  > salim,

  > :D

  >

  >

  >

  >

  > On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

  >

  >> aku bingung dengan perbandingan kayak gini

  >> gak apple-to-apple ...

  >> satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu

  >> ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak

  >> pake obat bius

  >> (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai

  >> mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi

  >> kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)

  >> atau dicabut giginya pake tang kawat?

  >>

  >

Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-26 Terurut Topik L.Meilany
Cuma mau nimbrung :
1. Tempo hari gubernur DKI, bang Foke bilang, biaya kesehatan untuk keluarga 
miskin [ gakin]
akan diperketat. Kalo ketahuan ada anggota gakin yg merokok nggak bakalan 
diberikan 
biaya kesehatan, nggak ditanggung.
Kata bang Foke, kalo merokok itu indikasi bukan gakin. Jadi silaken upayakan 
sendiri biaya sakitnya.

2. Kata menkes; kebijaksanaan bang Foke kalo diterapkan akan susah jadinya. 
Karena misi depkes untuk 
urusan ini adalah juga menyangkut kemanusiaan. Masa sih kalo ada orang miskin 
sakit meskipun karena merokok gak usah ditolong?

3. Jadi kalo menurut saya; pemerintah harus menjamin biaya sakit rakyatnya yg 
bukan karena kesalahannya sendiri 
[ misal perokok pasif], kalo sakitnya karena ulahnya sendiri ya gak usah 
ditanggung; sekaligus juga harus diupayakan keras memberi penerangan tentang 
masalah kesehatan yg benar .
Seperti di Kuba yg saya tahu dari crita Flora; kalo menderita sakit itu malahan 
malu; karena dianggap hidupnya gak bersih.

Tapi coba kalo disini ada pengobatan massal [ seperti saya pernah liat yg 
dilakukan komunitas Budha]; yg gak sakit juga pada ngantri.
Bangga gitu cuma dikasih obat sapujagat. Keluhannya kebanyakan cuma pilek 
pusing batuk melulu. Itu mah penyakit kurang makan :-(
Apalagi kalo yg dapat gratisan operasi; ceritanya sampai berepisode, kalah tuh 
sinetron.
Sakit itu kebanggaan, soalnya nanti banyak yg nengokin bawa buah, kueh2, dapat 
banyak perhatian :-)

Salam, 
l.meilany


  - Original Message - 
  From: Ari Condro 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, March 26, 2010 9:20 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam



  di arab, untuk kesehatan juga ditanggung pemerintah. di iran, malah
  operasi ganti kelamin juga ditanggung pemerintah (di blognya mbak dina
  hehehe)

  2010/3/26 donnie damana :
  > Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan. 
Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi sistem kesehatan 
amerika yang titik beratnya pada universal access ke health care melalui 
reformasi pembiayaan kesehatan.
  >
  > Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out 
of pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di negara 
kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi yang tidak 
punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. Sementara di welfare 
state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme pajak (seperti di 
Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di Belanda, dimana semua 
orang wajib punya asuransi sosial.
  >
  > Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan situasi 
yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene bukanlah 
berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di Cuba (mbak 
Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya malah dikutuk oleh 
sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam sudah ratusan tahun lebih 
dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, tetapi so what? Yang penting 
jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, nilai2 tersebut tidak melulu 
monopolinya orang Islam.
  >
  > Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan 
buruk dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia 
akhirat. Yang lebih penting, It's how we do it.
  >
  > salim,
  > :D
  >
  >
  >
  >
  > On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
  >
  >> aku bingung dengan perbandingan kayak gini
  >> gak apple-to-apple ...
  >> satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
  >> ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
  >> pake obat bius
  >> (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
  >> mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi
  >> kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)
  >> atau dicabut giginya pake tang kawat?
  >>
  >> salam,
  >> --
  >> wikan
  >>
  >> 2010/3/25 Ari Condro :
  >> > kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
  >> > puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas 
terpadu
  >> > yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
  >> > rawat inap dengan fasilitas yg layak.
  >>
  >
  >
  >
  > [Non-text portions of this message have been removed]
  >
  >
  >
  > 
  >
  > ===
  > Milis Wanita Muslimah
  > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  > Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
  > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  > ARSIP DISKUSI

Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik donnie damana
Laah.. bukannya yang disebutkan sama penulis eramuslim adalah juga isu ekonomi? 
kalo baitul maal budget nya gak cukup terus pajak dinaikkan? sampai berapa 
tinggi, sampai berapa lama?

Padahal salah satu sektor industri yang paling sulit dilakukan efisiensi adalah 
sektor kesehatan, karena labor intensif, disamping teknologi intensif.
Sektor bisnis lain bisa melakukan efiensi dengan melakukan mekanisasi, sektor 
kesehatan tetap sangat bertumpu pada tenaga kerja, yang sangat terampil pula. 
Mereka gak bisa digantikan semata2 oleh teknologi.
Jadi hampir sulit untuk melakukan efisiensi pembiayaan kesehatan kecuali pada 
sisi utilisasi.

Jadi model jihadnya gimana dong? potong tangan bagi mereka yang over utilisasi?

:D

On Mar 26, 2010, at 10:28 AM, Ari Condro wrote:

> itu isu ekonomi banget, oom. nggak cocok buat dipakai mengemas islam
> sebagai ideologi yang memberi solusi. ntar kagak beda jadinya antara
> islam dengan pembiayaan kesehatan ala kanada, perancis, inggris atau
> amerika.
> 
> jadi gitu gitu doang.
> 
> kurang berbau perjuangan dan jihad. :))
> 
> 2010/3/26 donnie damana :
> > Isu berikutnya adalah utilisasi layanan kesehatan terkait dengan beban 
> > pembiayaan kesehatan yang rasional.
> >
> > Model out of pocket akan menyebabkan over utilisasi karena provider 
> > kesehatan mau cari untung sebesar2nya
> > Model pelayanan kesehatan gratis yang ditanggung pemerintah akan 
> > menyebabkan over utilisasi karena orang tidak punya beban untuk menggunakan 
> > layanan kesehatan, sehingga pembiayaan kesehatan menjadi tidak rasional
> > Model asuransi merupakan model yang digunakan untuk mengontrol utilisasi 
> > layanan kesehatan, karena sebagai pihak ketiga pembayar, perusahaan 
> > asuransi tentu tidak mau rugi hanya karena utilisasi layanan kesehatan yang 
> > tidak rasional baik oleh provider maupun usernya. Tapi celakanya, seperti 
> > di Amerika, justru perusahaan asuransilah yang berusaha mencari untung 
> > sebesar-besarnya dengan mencantumkan berbagai persyaratan untuk bisa 
> > memperoleh asuransi maupun mengklaim polis asuransinya.
> >
> > Di Swedia yang pernah saya tahu (dulu sekali waktu masih disana), orang 
> > masih harus membayar untuk menggunakan layanan kesehatan dasar, hingga 
> > sampai nominal tertentu, penggunaan layanan kesehatan diatas nilai nominal 
> > tadi baru ditanggung oleh asuransi. Ini akan mengurangi over utilisasi 
> > layanan kesehatan karena orang tidak seenaknya menggunakan layanan 
> > kesehatan untuk masalah2 kesehatan yang sepele, sehingga tidak membebani 
> > pembiayaan kesehatan yang dipungut dari pajak
> >
> > Apakah model layanan kesehatan dalam sistem kekhalifahan Islam sudah 
> > memikirkan isu-isu tersebut?
> >
> > salim,
> > Donnie
> >
> > On Mar 26, 2010, at 9:20 AM, Ari Condro wrote:
> >
> >> di arab, untuk kesehatan juga ditanggung pemerintah. di iran, malah
> >> operasi ganti kelamin juga ditanggung pemerintah (di blognya mbak dina
> >> hehehe)
> >>
> >> 2010/3/26 donnie damana :
> >> > Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan 
> >> > kesehatan. Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi 
> >> > sistem kesehatan amerika yang titik beratnya pada universal access ke 
> >> > health care melalui reformasi pembiayaan kesehatan.
> >> >
> >> > Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang 
> >> > out of pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak 
> >> > ketiga. Di negara kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of 
> >> > pocket bagi yang tidak punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya 
> >> > asuransi. Sementara di welfare state, ada yang dibayar pemerintah 
> >> > melalui mekanisme pajak (seperti di Scandinavia) atau melalui asuransi 
> >> > sosial seperti di Belanda, dimana semua orang wajib punya asuransi 
> >> > sosial.
> >> >
> >> > Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang 
> >> > memang menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. 
> >> > Dan situasi yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang 
> >> > notabene bukanlah berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga 
> >> > terlihat di Cuba (mbak Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana 
> >> > ideologinya malah dikutuk oleh sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang 
> >> > bahwa Islam sudah ratusan tahun lebih dulu dibandingkan negara2 
> >> > Scandinavia atau Cuba, tetapi so what? Yang penting jangan bermimpi akan 
> >> > kejayaan masa lalu, nilai2 tersebut tidak melulu monopolinya orang Islam.
> >> >
> >> > Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam 
> >> > seakan buruk dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan 
> >> > batin dunia akhirat. Yang lebih penting, It's how we do it.
> >> >
> >> > salim,
> >> > :D
> >> >
> >> >
> >> >
> >> >
> >> > On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
> >> >
> >> >> aku bingung dengan perbandingan kayak gini
> >> >> gak apple-to-apple ...
> >> >> satuny

Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik Ari Condro
itu isu ekonomi banget, oom.  nggak cocok buat dipakai mengemas islam
sebagai ideologi yang memberi solusi.  ntar kagak beda jadinya antara
islam dengan pembiayaan kesehatan ala kanada, perancis, inggris atau
amerika.

jadi gitu gitu doang.

kurang berbau perjuangan dan jihad. :))



2010/3/26 donnie damana :
> Isu berikutnya adalah utilisasi layanan kesehatan terkait dengan beban 
> pembiayaan kesehatan yang rasional.
>
> Model out of pocket akan menyebabkan over utilisasi karena provider kesehatan 
> mau cari untung sebesar2nya
> Model pelayanan kesehatan gratis yang ditanggung pemerintah akan menyebabkan 
> over utilisasi karena orang tidak punya beban untuk menggunakan layanan 
> kesehatan, sehingga pembiayaan kesehatan menjadi tidak rasional
> Model asuransi merupakan model yang digunakan untuk mengontrol utilisasi 
> layanan kesehatan, karena sebagai pihak ketiga pembayar, perusahaan asuransi 
> tentu tidak mau rugi hanya karena utilisasi layanan kesehatan yang tidak 
> rasional baik oleh provider maupun usernya. Tapi celakanya, seperti di 
> Amerika, justru perusahaan asuransilah yang berusaha mencari untung 
> sebesar-besarnya dengan mencantumkan berbagai persyaratan untuk bisa 
> memperoleh asuransi maupun mengklaim polis asuransinya.
>
> Di Swedia yang pernah saya tahu (dulu sekali waktu masih disana), orang masih 
> harus membayar untuk menggunakan layanan kesehatan dasar, hingga sampai 
> nominal tertentu, penggunaan layanan kesehatan diatas nilai nominal tadi baru 
> ditanggung oleh asuransi. Ini akan mengurangi over utilisasi layanan 
> kesehatan karena orang tidak seenaknya menggunakan layanan kesehatan untuk 
> masalah2 kesehatan yang sepele, sehingga tidak membebani pembiayaan kesehatan 
> yang dipungut dari pajak
>
> Apakah model layanan kesehatan dalam sistem kekhalifahan Islam sudah 
> memikirkan isu-isu tersebut?
>
> salim,
> Donnie
>
> On Mar 26, 2010, at 9:20 AM, Ari Condro wrote:
>
>> di arab, untuk kesehatan juga ditanggung pemerintah. di iran, malah
>> operasi ganti kelamin juga ditanggung pemerintah (di blognya mbak dina
>> hehehe)
>>
>> 2010/3/26 donnie damana :
>> > Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan 
>> > kesehatan. Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi 
>> > sistem kesehatan amerika yang titik beratnya pada universal access ke 
>> > health care melalui reformasi pembiayaan kesehatan.
>> >
>> > Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out 
>> > of pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di 
>> > negara kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi 
>> > yang tidak punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. 
>> > Sementara di welfare state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme 
>> > pajak (seperti di Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di 
>> > Belanda, dimana semua orang wajib punya asuransi sosial.
>> >
>> > Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
>> > menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan 
>> > situasi yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene 
>> > bukanlah berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di 
>> > Cuba (mbak Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya 
>> > malah dikutuk oleh sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam 
>> > sudah ratusan tahun lebih dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, 
>> > tetapi so what? Yang penting jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, 
>> > nilai2 tersebut tidak melulu monopolinya orang Islam.
>> >
>> > Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan 
>> > buruk dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia 
>> > akhirat. Yang lebih penting, It's how we do it.
>> >
>> > salim,
>> > :D
>> >
>> >
>> >
>> >
>> > On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
>> >
>> >> aku bingung dengan perbandingan kayak gini
>> >> gak apple-to-apple ...
>> >> satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
>> >> ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
>> >> pake obat bius
>> >> (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
>> >> mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi
>> >> kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)
>> >> atau dicabut giginya pake tang kawat?
>> >>
>> >> salam,
>> >> --
>> >> wikan
>> >>
>> >> 2010/3/25 Ari Condro :
>> >> > kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
>> >> > puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas 
>> >> > terpadu
>> >> > yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
>> >> > rawat inap dengan fasilitas yg layak.
>> >>
>> >
>> >
>> >
>> > [Non-text portions of this message have been removed]
>> >
>> >
>> >
>> > 
>> >
>> > ===
>> > Milis Wanita Muslimah
>> > Me

Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik donnie damana
Isu berikutnya adalah utilisasi layanan kesehatan terkait dengan beban 
pembiayaan kesehatan yang rasional.

Model out of pocket akan menyebabkan over utilisasi karena provider kesehatan 
mau cari untung sebesar2nya 
Model pelayanan kesehatan gratis yang ditanggung pemerintah akan menyebabkan 
over utilisasi karena orang tidak punya beban untuk menggunakan layanan 
kesehatan, sehingga pembiayaan kesehatan menjadi tidak rasional
Model asuransi merupakan model yang digunakan untuk mengontrol utilisasi 
layanan kesehatan, karena sebagai pihak ketiga pembayar, perusahaan asuransi 
tentu tidak mau rugi hanya karena utilisasi layanan kesehatan yang tidak 
rasional baik oleh provider maupun usernya. Tapi celakanya, seperti di Amerika, 
justru perusahaan asuransilah yang berusaha mencari untung sebesar-besarnya 
dengan mencantumkan berbagai persyaratan untuk bisa memperoleh asuransi maupun 
mengklaim polis asuransinya.

Di Swedia yang pernah saya tahu (dulu sekali waktu masih disana), orang masih 
harus membayar untuk menggunakan layanan kesehatan dasar, hingga sampai nominal 
tertentu, penggunaan layanan kesehatan diatas nilai nominal tadi baru 
ditanggung oleh asuransi. Ini akan mengurangi over utilisasi layanan kesehatan 
karena orang tidak seenaknya menggunakan layanan kesehatan untuk masalah2 
kesehatan yang sepele, sehingga tidak membebani pembiayaan kesehatan yang 
dipungut dari pajak

Apakah model layanan kesehatan dalam sistem kekhalifahan Islam sudah memikirkan 
isu-isu tersebut? 

salim,
Donnie

On Mar 26, 2010, at 9:20 AM, Ari Condro wrote:

> di arab, untuk kesehatan juga ditanggung pemerintah. di iran, malah
> operasi ganti kelamin juga ditanggung pemerintah (di blognya mbak dina
> hehehe)
> 
> 2010/3/26 donnie damana :
> > Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan. 
> > Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi sistem kesehatan 
> > amerika yang titik beratnya pada universal access ke health care melalui 
> > reformasi pembiayaan kesehatan.
> >
> > Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out 
> > of pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di 
> > negara kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi yang 
> > tidak punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. Sementara di 
> > welfare state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme pajak (seperti 
> > di Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di Belanda, dimana 
> > semua orang wajib punya asuransi sosial.
> >
> > Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
> > menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan situasi 
> > yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene bukanlah 
> > berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di Cuba 
> > (mbak Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya malah 
> > dikutuk oleh sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam sudah 
> > ratusan tahun lebih dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, tetapi 
> > so what? Yang penting jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, nilai2 
> > tersebut tidak melulu monopolinya orang Islam.
> >
> > Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan 
> > buruk dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia 
> > akhirat. Yang lebih penting, It's how we do it.
> >
> > salim,
> > :D
> >
> >
> >
> >
> > On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
> >
> >> aku bingung dengan perbandingan kayak gini
> >> gak apple-to-apple ...
> >> satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
> >> ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
> >> pake obat bius
> >> (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
> >> mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi
> >> kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)
> >> atau dicabut giginya pake tang kawat?
> >>
> >> salam,
> >> --
> >> wikan
> >>
> >> 2010/3/25 Ari Condro :
> >> > kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
> >> > puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas 
> >> > terpadu
> >> > yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
> >> > rawat inap dengan fasilitas yg layak.
> >>
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> > 
> >
> > ===
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> > Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
> > Mil

Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik Ari Condro
di arab, untuk kesehatan juga ditanggung pemerintah.  di iran, malah
operasi ganti kelamin juga ditanggung pemerintah (di blognya mbak dina
hehehe)



2010/3/26 donnie damana :
> Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan. 
> Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi sistem kesehatan 
> amerika yang titik beratnya pada universal access ke health care melalui 
> reformasi pembiayaan kesehatan.
>
> Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out of 
> pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di negara 
> kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi yang tidak 
> punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. Sementara di welfare 
> state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme pajak (seperti di 
> Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di Belanda, dimana semua 
> orang wajib punya asuransi sosial.
>
> Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
> menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan situasi 
> yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene bukanlah 
> berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di Cuba (mbak 
> Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya malah dikutuk 
> oleh sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam sudah ratusan tahun 
> lebih dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, tetapi so what? Yang 
> penting jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, nilai2 tersebut tidak melulu 
> monopolinya orang Islam.
>
> Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan 
> buruk dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia 
> akhirat. Yang lebih penting, It's how we do it.
>
> salim,
> :D
>
>
>
>
> On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:
>
>> aku bingung dengan perbandingan kayak gini
>> gak apple-to-apple ...
>> satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
>> ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
>> pake obat bius
>> (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
>> mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi
>> kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)
>> atau dicabut giginya pake tang kawat?
>>
>> salam,
>> --
>> wikan
>>
>> 2010/3/25 Ari Condro :
>> > kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
>> > puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas terpadu
>> > yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
>> > rawat inap dengan fasilitas yg layak.
>>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> 
>
> ===
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>
>
>
>



-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik donnie damana
Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan. 
Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi sistem kesehatan 
amerika yang titik beratnya pada universal access ke health care melalui 
reformasi pembiayaan kesehatan.

Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out of 
pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di negara 
kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi yang tidak 
punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. Sementara di welfare 
state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme pajak (seperti di 
Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di Belanda, dimana semua 
orang wajib punya asuransi sosial.

Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan situasi 
yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene bukanlah 
berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di Cuba (mbak 
Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya malah dikutuk oleh 
sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam sudah ratusan tahun lebih 
dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, tetapi so what? Yang penting 
jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, nilai2 tersebut tidak melulu 
monopolinya orang Islam. 

Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan buruk 
dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia akhirat. 
Yang lebih penting, It's how we do it.

salim,
:D




On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

> aku bingung dengan perbandingan kayak gini
> gak apple-to-apple ...
> satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
> ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
> pake obat bius
> (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
> mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi
> kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)
> atau dicabut giginya pake tang kawat?
> 
> salam,
> --
> wikan
> 
> 2010/3/25 Ari Condro :
> > kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
> > puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas terpadu
> > yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
> > rawat inap dengan fasilitas yg layak.
> 



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
aku bingung dengan perbandingan kayak gini
gak apple-to-apple ...
satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu
ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak
pake obat bius
(kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai
mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi
kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)
atau dicabut giginya pake tang kawat?

salam,
--
wikan

2010/3/25 Ari Condro :
> kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
> puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas terpadu
> yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
> rawat inap dengan fasilitas yg layak.


Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam

2010-03-25 Terurut Topik Ari Condro
kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada
puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas terpadu
yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada
rawat inap dengan fasilitas yg layak.


salam,
Ari


2010/3/25 Floradianti Pamungkas 

>
>
> Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam
>
> Kamis, 25/03/2010 13:50 WIB | email | print | share
>
> Barack Obama telah menandatangani RUU kontroversial kesehatan AS menjadi
> undang-undang beberapa hari yang lalu setelah berbulan-bulan perdebatan
> sengit terjadi dalam menggodok RUU Kesehatan tersebut.
>
> Kesehatan di AS telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir dan
> mendapat perhatian internasional setelah Michael Moore merilis film
> dokumenter yang berjudul "Sicko" tiga tahun lalu. Di dalam filmnya tersebut
> Michael Moore memusatkan perhatian pada kegagalan sistem kesehatan Amerika.
> Perhatian khusus diberikan kepada Perusahaan Asuransi dan bagaimana tujuan
> mereka yang ternyata bukan untuk membantu orang yang membutuhkan melainkan
> untuk meningkatkan keuntungan. Solusi yang diusulkan adalah untuk memiliki
> sistem kesehatan publik yang serupa dengan yang ada di Kanada, Inggris,
> Perancis dan Kuba.
>
> Dengan ekonomi yang berantakan dan meningkatnya biaya pengeluaran negara
> dari perang Irak dan Afghanistan, kita mungkin bertanya-tanya apa yang
> salah
> dengan skala prioritas AS? Perdebatan panjang tentang perawatan kesehatan
> di
> AS berpusat pada apakah ada hak untuk pelayanan kesehatan dasar, atau siapa
> yang seharusnya memiliki akses ke perawatan kesehatan dan kualitas yang
> diperoleh.
>
> Utang kedokteran dikutip sebagai satu-satunya faktor terbesar pada 62% dari
> semua kebangkrutan personal di Amerika Serikat.
>
> 50 juta orang Amerika tidak memiliki asuransi kesehatan. Sekitar 18.000
> dari
> 50 juta orang meninggal dunia setiap tahun karena mereka tidak memiliki
> asuransi kesehatan.
>
> Amerika Serikat tidak melihat kesehatan sebagai hak dasar, tetapi sebagai
> hak istimewa. Barack Obama menantang pandangan ini melalui reformasi RUU
> untuk menyediakan perawatan kesehatan universal melalui asuransi kesehatan
> untuk semua orang. Hal inilah yang menyebabkan 'kemurkaan' dari kelompok
> sayap kanan AS.
>
> AS tidak menyediakan program yang didanai pemerintah dengan anggaran
> terbesar untuk biaya ataupun asuransi kesehatan. Tetapi pada umumnya
> terserah kepada individu untuk memperoleh asuransi kesehatan atau tidak.
> Kebanyakan warga pekerja AS mendapatkan hal tersebut melalui majikan mereka
> tempat perusahaan mereka bekerja, tetapi yang lain mendaftar pada skema
> asuransi swasta.
>
> Menurut syarat-syarat yang paling terencana, warga AS harus membayar premi
> secara teratur, tetapi diharuskan untuk membayar sebagian dari biaya
> pengobatan mereka sebelum menutup pengeluaran dari pihak asuransi.
>
> Ini adalah situasi dari 250 juta orang yang memiliki solusi perawatan
> kesehatan. Hal ini telah umum terjadi bagi mereka yang memiliki asuransi
> kesehatan, harus menanggung banyak utang setelah dikurangi untuk asuransi
> kesehatan, menyebabkan sejumlah besar orang bahkan harus menjual rumah
> mereka.
>
> Jadi, bagaimana masa depan Khilafah akan menangani masalah kesehatan?
>
> Mengurus urusan orang
>
> Islam adalah sebuah sistem unik yang diwahyukan Allah SWT yang menyediakan
> kebutuhan baik bagi individu dan masyarakat. Allah sebagai sang Khaliq -
> Sang Pencipta dari semua yang ada - akan jelas tahu apa yang terbaik untuk
> kita. Dengan pengetahuan Nya yang tak terbatas, sistem-Nya akan dapat
> memberikan solusi untuk masalah manusia yang telah atau akan hadapi.
> Berkaitan dengan pemerintahan, Khalifah dipercayakan dalam menerapkan
> hukum-hukum Allah. Khalifah secara langsung bertanggung jawab sebelum Allah
> SWT, untuk setiap masalah yang mempengaruhi warga negara yang ada di dalam
> Negara Islam.
>
> Rasulullah SAW bersabda, "Dia yang berkuasa atas lebih dari sepuluh orang
> akan membawa belenggu pada hari kiamat sampai keadilan melonggarkan
> rantainya atau tindakan tiraninya membawa dia kepada kehancuran."
> [Tirmidzi]
>
> Penguasa tidak hanya perlu menanggapi orang-orang di bawah perawatan tetapi
> juga harus menjawab kepada otoritas yang lebih tinggi, Malik-al-Mulk
> (Penguasa dari segala Kedaulatan). Dengan demikian, penguasa harus memenuhi
> kewajiban yang diletakkan di atas dirinya karena hal ini tidak hanya
> merupakan mandat dari negara, tetapi adalah hukum Allah SWT. Oleh karena
> itu
> Khalifah harus peduli bagi setiap kebutuhan warga negara dan memastikan
> bahwa mereka tidak menghadapi kesulitan yang tidak pantas seperti kurangnya
> akses ke pelayanan kesehatan atau bahkan menunggu dengan sangat lama untuk
> mendapat perawatan.
>
> Rasulullah SAW bersabda: "Siapa pun yang mengepalai salah satu urusan kaum
> muslimin dan tetap menjauhkan diri dari mereka dan tidak membayar dengan
> perhatian pada kebutuhan dan kemiskinan mereka, Allah akan tetap jau