Andreas ,
Pertemuan tgl 8 April dijadi'in saja , minimal konsolidasi untuk tugas2
panitia yang seharusnya di sebar , dibagi diantara rekan lainnya ,
sehingga ada kesan kegotong-royongan dan kompak .
Please call apabila acaranya confirm .
PriyoPS
-Original Message-
From: julius caesar <[
Content-Type: text/plain; charset="us-ascii"
Rekan Doedoeng,
Terlampir, saya kirim ulang attachmentnya. Mudah2an kali ini bisa tembus
(ke milis 'anggota', karena ke milis 'yonsatu' memang nggak diperbolehkan
oleh moderator mengirim attachment).
Freedom to belief itu, menurut saya lebih mudah d
On Mon, 5 Apr 2004 11:27:53 +0200 [EMAIL PROTECTED] (HC) wrote:
> Terlampir, saya kirim ulang attachmentnya. Mudah2an kali ini bisa
> tembus (ke milis 'anggota', karena ke milis 'yonsatu' memang nggak
> diperbolehkan oleh moderator mengirim attachment).
Sebenarnya yg lalu juga "tembus" krn saya
Setuju
Saya juga mau ikutan hadir...
Perlu bawa nasi padang sendiri2?
Hahahha.
Salam,
Imam
At 16:19 05/04/2004, you wrote:
>Andreas ,
>Pertemuan tgl 8 April dijadi'in saja , minimal konsolidasi untuk tugas2
>panitia yang seharusnya di sebar , dibagi diantara rekan lainnya ,
>sehingga ada kesa
Kalau kita balik lagi per definisi dari pemerintahan sekular, maka dia akan
mengenyampingkan masalah agama dalam setiap urusan yang sifatnya hubungan antara WN
dan negara..jadi justru di sini sama sekali tidak diomongin soal agama dalam
kehidupan bernegara mereka.agama bukan 'bisnis'
On Mon, 5 Apr 2004 03:01:36 -0700 (PDT) noor syarifuddin (NS) wrote:
[ ... ]
> Mungkin masih ada syndrome sebagai negara penakluk kali ya...
> Mungkin ini ada yang bisa dipakai pedoman :
> "bagiku agamaku, dan bagimu agamamu."
> Jadi kalau negara gak maju-maju, jangan salahkan agama.
On Wed, 3 Mar 2004 14:11:21 +0100 [EMAIL PROTECTED] (HC) wrote:
[ maaf saya meresponse thread lama, lagi banyak kerjaan keluar kantor
shg nggak sempat ]
> Mas Hudaya, dari tanggapan anda yang panjang lebar itu, anda
> menyimpulkan:
> >Jadi...menurut saya sih , akar dari semua ini permasalaha
On Thu, 26 Feb 2004 16:57:30 +0700 Abas F Soeriawidjaja (AFS) wrote:
> Soal korupsi dan tindakan melanggar hukum lainnya, menurut statistik
> tidak ada hubungannya dengan agama.
Hmm... saya tdk sepenuhnya setuju walau tidak menentang juga.
> Secara relatif proportional, tingkat korupsi makin par
noor syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> jadi justru di sini sama sekali tidak diomongin soal agama dalam
kehidupan bernegara mereka.agama
> bukan 'bisnis' pemerintah...
Iya, karena agama bukan bisnis pemerintah itulah, maka sang pemerintah
bisa dengan leluasanya mendukung konsep
nah di sini peliknya.seperti apa sih konsep "dengan leluasa mendukung"
itu..tidak turut campur, melindungi, memberikan batasan atau yang
bagaimana?
sebagai catatan, agama itu sesuatu yang sangat intrisik, jadi pada satu titik akan
menyinggung kehidupan bernegara juga.nah di s
On Mon, 5 Apr 2004 05:09:03 -0700 (PDT) noor syarifuddin (NS) wrote:
[ ... ]
> kelihatan betul betapa soal beradab itu referensinya sering
> biashanya karena beda kebiasaan/tradisi, seseorang bisa menjadi
> "tidak beradab" bagi orang lain...itulah makanya seringkali
> pembahasan soal "cul
Dengan leluasa maksudnya, tanpa ada rasa takut dicap murtad oleh agama,
atau kekhawatiran di dipersoalkan oleh para ulama. Tugas pemerintah
adalah melindungi dan menjamin terselenggaranya freedom to believe ini.
Kalau kritik mengeritik didalam forum, nggak bisa anda generalisir dong.
Itu kan ha
On Sat, 03 Apr 2004 18:32:14 +0700 Koni Nusetyo Ekantono (KNE) wrote:
> Setahu saya, sejak saya bergabung di milis ini, Maka ini adalah
> teguran yang manis dari seorang Mas kepada saudara-saudaranya...
> supaya rajin- rajin mengganti judul pada subject... Sudak Tiga Kali ya
> Mas...
Pak Joni Sal
saya setuju bahwa mereka akan leluasa tanpa dicap murtad atau menyalahi aturan
agamanamun kelihatannya hal ini akan valid selama tidak ada persentuhan
kepentingannamun seperti saya sebut sebelumnya, bahwa konsep agama itu sangat
intrisik, jadi perbenturan kepentingan pada suatu titik aka
On Mon, 5 Apr 2004 06:16:31 -0700 (PDT) noor syarifuddin (NS) wrote:
[ ... ]
> kenapa itu terjadi..?..ya karena dalam hidup kita terbiasa dengan
> point of reference yang selalu menjadi acuan atau orietasi hidup kita,
> jadi kalau ada point of reference yang beda kita perlu waktu dan
> energi unt
noor syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>namun seperti saya sebut sebelumnya, bahwa konsep agama itu sangat
intrisik, jadi perbenturan kepentingan
>pada suatu titik akan terjadi.
>di satu sisi apa urusannya pemerintah mengeluarkan uu tsb, toh agama
bukan 'bisnis' pemerintah.
Yah, di
sayangnya peribahasa itu eksis cuman di negara kita he he he he jadi kita selalu
berusaha menyesuaikan diri, di lain pihak mereka selalu berkelakuan seperti di negeri
mereka..karena mereka gak punya peribahasa semacam itu he he he he
salam,
Syafril Hermansyah <[EMAIL PRO
On Mon, 5 Apr 2004 07:02:44 -0700 (PDT) noor syarifuddin (NS) wrote:
> sayangnya peribahasa itu eksis cuman di negara kita he he he he
> jadi kita selalu berusaha menyesuaikan diri, di lain pihak mereka
> selalu berkelakuan seperti di negeri mereka..karena mereka gak
> punya peribahasa sem
saya setuju bahwa pemerintah sekular selalu menghindari agama secara ekplisit..
tapi toh kerap hal itu susah dihindari.bahkan seorang George W Bush pun sampai
terpeleset kepada hal tsb waktu dia mencoba menjustifikasi serangannya ke Irak.itu
ketika dia pakai term 'crusade..'
soa
saya setuju memang ini soal keberanian menegur bukan soal peribahasa he he he
kita itu seringkali terlalu tinggi toleransinyaatau gak punya keberanian
untuk menegur (syndrome minder sebagai keturuan ilandeer kali yahe he he ),
jadi ya mereka keep going sesuka mereka.
sal
ini suatu pertanyaan besar..dan susah untuk menjawabnya.
yang perlu diingat suatu perubahan pasti akan ada efeknya, entah negatif maupun
positif.dan di situlah ketegaran kita diuji.
contoh kecil:
selama ini harga BBM stabil dan murah karena disubsidi pemerintah (dari duit
utang)
On Mon, 5 Apr 2004 07:58:12 -0700 (PDT) noor syarifuddin (NS) wrote:
> jadi siapkah kita berubah..?
> jawabannya ada pada diri kita masing-masingtapi sebagai alumni
> diksar ya jawabannya ya harus siap kerjakan.kalau gak kena hukum
> PKD lho
Jadi pemimpin yg otoriterkah yg k
Hallo Noor Syarifuddin,
Maaf, saya tidak bermaksud ikut polemik, tapi cuma sedikit koreksi. Di P'cis ada
peribahasa yang senada : "A Rome tu fais comme les Romains" yang artinya sama persis
seperti "Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung"
Salam,
Yustina
> From: noor syarifuddin
> Subject:
> Syafril Hermansyah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Tp kita juga jangan lupa dg pribahasa "di mana bumi dipijak,
> > di situ langit dijunjung", kalau kita melupakan itu maka segala
> > tindakan kita menjadi tampak "nyeleneh" di mata masyarakat
> > sekitar
--
wah terima kasih banyak mbak Yustina koreksinyajuga untuk pak/mas/pakde ABS
salam,
Yustina Hornik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Hallo Noor Syarifuddin,
Maaf, saya tidak bermaksud ikut polemik, tapi cuma sedikit koreksi. Di P'cis ada
peribahasa yang senada : "A Rome tu fais comme les Roma
- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 05 April 2004 20:56
Subject: [yonsatu] Re: Freedom to believe
> Masalah pemerintah Perancis yang memberlakukan
> UU larangan mengenakan atribut keagamaan di sekolah2
> negeri, justru menurut mereka untuk menghindari
>
26 matches
Mail list logo