[zamanku] 40 Skripsi GRATIS lengkap .. ribuan Ebook , 7/19/2009, 8:00 am
Reminder from: zamanku Yahoo! Group http://groups.yahoo.com/group/zamanku/cal 40 Skripsi GRATIS lengkap .. ribuan Ebook Sunday July 19, 2009 8:00 am - 9:00 am (This event repeats every day.) Notes: Dulu skripsi sangat sakral, padahal sangat penting buat referensi. Silahkan download gratis 40 SKRIPSI LENGKAP GRATIS tanpa syarat tanpa member2an. Miliki juga DVD Kompilasi 1500 Skripsi dan Thesis Lengkap Bonus : 1200 ebook berbahasa Indonesia dari bermacam disiplin ilmu, video tutorial PHP, MySQL, bisnis online. Hanya Rp. 70rb www.skripsigratis.net All Rights Reserved Copyright © 2009 Yahoo! Inc. http://www.yahoo.com Privacy Policy: http://privacy.yahoo.com/privacy/us Terms of Service: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[zamanku] Kursus Bahasa Inggris Online FULL CONVERSATION ..Gratis !!, 7/19/2009, 9:00 am
Reminder from: zamanku Yahoo! Group http://groups.yahoo.com/group/zamanku/cal Kursus Bahasa Inggris Online FULL CONVERSATION ..Gratis !! Sunday July 19, 2009 9:00 am - 10:00 am (This event repeats every day.) Location: Jakarta Notes: Ikuti kursus bahasa Inggris dengan sistim full conversation pertama di internet, tanpa basa basi - langsung praktek dari NOL dijamin dalam 4x belajar. Materi ebook dan audio MP3 download gratis. Kunjungi dan ikuti tantangan ini untuk persiapan meng hadapi Job interview melamar kerja atau TOEFL www.e-compusoft.com All Rights Reserved Copyright © 2009 Yahoo! Inc. http://www.yahoo.com Privacy Policy: http://privacy.yahoo.com/privacy/us Terms of Service: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[zamanku] Dalai Lama: Economic crisis teaches money's limits
Dalai Lama: Economic crisis teaches money's limits 4/25/2009, 2:11 a.m. EDT The Associated Press (AP) — SANTA BARBARA, Calif. (AP) ? The Dalai Lama says the global economic crisis will teach people that peace of mind, family and friends can bring happiness when money is lacking. The spiritual leader said at a news conference Friday at the University of California, Santa Barbara that the crisis is good because it reminds people who only want to see money grow that there are limits. The head of Tibet's exiled government delivered two public lectures that sold out within two hours. He blames the worldwide financial crisis on greed, lies and hypocrisy. The visit was his fourth to Santa Barbara, which also held four weeks of talks by local scholars and Buddhist-oriented art exhibits. UC Santa Barbara became a leading center of Buddhist and Tibetan studies after his first visit in 1984. ___ Information from: Los Angeles Times, http://www.latimes.com http://www.syracuse.com/newsflash/index ... topstories _ Rediscover Hotmail®: Get e-mail storage that grows with you. http://windowslive.com/RediscoverHotmail?ocid=TXT_TAGLM_WL_HM_Rediscover_Storage2_042009
[zamanku] Raja Malaysia: Mano Bahagia
Refleksi: ini kasus keluarga yang didramatisir kali ya Raja Malaysia: Mano Bahagia ist *Palmerah, Warta Kota* Raja Kelantan, Malaysia, membantah model cantik Manohara Odelia Pinot diculik. Sebaliknya kata dia, Mano malah tengah menikmati kebahagiaan bersama sang suami, Tengku Muhammad Fakhry. Bantahan Raja Kelantan itu disampaikan lewat kerabatnya di Jambi, MIqbal Ismail Fahmi. Kepada Warta Kota, Iqbal mengatakan, kasus yang dialami Manohara adalah murni kasus perselisihan di antara anak kandung dan ibunya. Iqbal mengaku punya bukti kuat berupa foto-foto Manohara sedang berkeliling bersama suami menyambangi warga Kelantan. ”Berat badannya bertambah 8 kg,” katanya melalui telepon di Jakarta, Kamis (23/4) malam. Menurut Iqbal, perjalanan umrah Manohara bersama ibu dan kakaknya merupakan hadiah ulang tahun bagi Manohara. ”Kami minta agar masalah keluarga ini jangan dipolitisasi karena ini soal pribadi di mana Manohara sudah menikah dengan putra ketiga (bungsu) Raja Kelantan,” ujarnya. Sementara itu, ibunda Manohara, Daisy Fajarina, kemarin mendatangi kantor Komnas HAM dan Komnas Perempuan, di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat. Daisy yang didampingi Dewi Sari Asih, kakak Manohara, menemui Arimbi, Komisioner Divisi Pemantau Komnas Perempuan. Namun akibat kelelahan fisik dan psikis, Daisy jatuh pingsan seusai jumpa pers. ”Kami ke Komnas HAM dan Komnas Perempuan ingin menyampaikan kronologi tentang Manohara. Ini adalah upaya kami mengembalikan hak Mano sebagai manusia,” ucap Daisy sebelum menghadap Arimbi. Seusai pertemuan, pengacara keluarga Manohara, Yuri Darmas, mengungkapkan adanya pelanggaran HAM. ”Mengenai tindak kekerasan, itu masih dugaan. Intinya, kami ingin mengembalikan Mano ke ibunya,” kata Yuri. Kasus kekerasan ini belum terbukti, karena Daisy hanya mendengar secara verbal dari abdi dalem Istana Kelantan. Dalam pertemuan tersebut, kata Daisy, pihak Komnas Perempuan berjanji untuk memperjuangkan masalah ini agar pemerintah mendorong instansi terkait untuk melakukan upaya yang signifikan. ”Saya punya hak untuk bicara, ketemu dan berkomunikasi dengan Mano. Mano juga berhak menelepon kakaknya jika rindu,” papar Daisy. Sejak Mano menikah, Daisy dilarang menemui dan meneleponnya. Seperti diberitakan, ada dugaan penyekapan dan penculikan yang dilakukan putra Raja Kelantan, Malaysia, Tengku Muhammad Fakhry, terhadap model cantik asal Indonesia, Manohara Odelia Pinot. Pernikahan Tengku dan Manohara pun disebut Daisy tak resmi, karena tanpa wali dari pihak Manohara, dan tanpa surat KUA. Mano dinikahi Tengku 26 Agustus 2008, kabarnya dengan maskawin 50.000 ringgit Malaysia (sekitar Rp 150 juta) dan sejumlah perhiasan mewah. ”Mereka hanya menikah siri,” kata Daisy. Daisy mengaku sudah melayangkan surat kepada Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono, lewat kuasa hukumnya, OC Kaligis, tiga minggu lalu. Mano, perempuan cantik kelahiran 28 Februari 1992 yang pernah menjadi model terpilih 100 pesona Indonesia di Herper’s Bazaar Magazine itu, punya dua kewarganegaraan, yakni warga negara Amerika Serikat dan WNI. Daisy mengatakan, ini lantaran Mano punya dua ayah. ”Ayah kandung Mano dari Amerika, namanya George Mamz. Tapi, kami cerai. Mano diadopsi suami saya yang berasal dari Perancis, Reiner Pinot Noack,” ujarnya. *(yus/moe)* -- * Memberitakan Informasi terupdate untuk Rekan Milist dari sumber terpercaya http://reportermilist.multiply.com/ ** Reportermilist menerima penerbitan Iklan dengan tarif hanya Rp 2/ 5 hari kerja terbit dalam setiap Email berita yang dikirim oleh reportermilist, bayangkan peluang yang murah dangan prospect yang besar.. Berminat Hubungi reportermil...@gmail.com = (Iklan)Untuk Berita sekitar Banyumas Kunjungi situs www.Goleti.com = Search Engine Terpopuler Anak Bangsa http://djitu.com = Kunjungan Kapal Perang TNI AL Hari/tanggal : Minggu, 03 Mei 2009 Jam : 08.30 – 14.00 Tempat : Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok Jakarta Acara : Kunjungan ke Kapal Laut TNI-AL Kapasitas : Terbatas, maksimal 250 orang Biaya : Rp 75.000 per orang. Ikka W. Widowati (021)-5260758 – wis...@wikimu.com =
[zamanku] Metode Filsafat
Salam... Filsafat dan hikmah secara umum memiliki berbagai macam pembagian sesuai dengan bidang pembicaraannya, namun dari sisi metode dikenal ada empat macam metode yang paling populer, yaitu hikmah argumentatif, hikmah intuitif, hikmah ekprimental dan terakhir hikmah dialektis. Apa dan bagaimana ke empat metode ini bekerja, yuk kita lihat garis besarnya dulu... Kita mulai dari hikmah argumentatif… Bagaimanakah cara kerja metode hikmah argumentatif ini? Metode hikmah argumentatif bekerja dengan penekanan kepada silogisme berpikir, artinya metode ini bekerja dengan menitik beratkan penelaahan kepada hal-hal yang bersifat umum (universal) terlebih dahulu, baru kemudian ke hal-hal dibawahnya yang lebih khusus, dan kemudian baru bisa mengambil satu kesimpulan sebagai hasil akhirnya... Misalnya ; Semua manusia tinggal di planet yang bernama bumi (umum). Alexander adalah manusia (khusus) Jadi Alexander tinggal di planet yang bernama bumi… Ciri khas dari hikmah argumentatif ini adalah kekonsisten-an-nya terhadap penggunaan penalaran (rasio) sebagai pijakan, baik argumentatif rasional maupun demonstratif rasional. Kegunaan dari metode semacam ini adalah untuk mengetahui dan mengukur hal-hal yang nyata-nyata tidak bisa terlihat dan terdengar dengan panca indra kita. Misalnya, apakah ada hidup setelah mati? Bagaimana kita bisa mengetahui ini? Setelah ditulis di kitab suci, apakah kemudian tulisan dikitab suci itu bisa langsung membuktikan kepada kita tentang adanya kehidupan setelah mati? Atau apakah dengan tulisan dikitab suci itu kita bisa langsung merasakan atau melihat hidup setelah mati itu? Tentu saja panca indra kita tidak mampu membuktikan apapun tentang ‘cerita’ hidup setelah mati, dan ‘cerita’ seperti itu hanya bisa dibuktikan dengan penalaran (rasio) J Sekarang yang berikutnya, yaitu metode hikmah intuitif. Apakah yang disebut-sebut sebagai hikmah intuitif itu? Mari kita lihat sekilas tentang cara kerja dari metode hikmah intuitif ini. Hikmah intuitif ini lebih ‘lengkap’ dalam menggunakan ‘perkakas/alat’ kerjanya J , ini bisa dilihat dari tambahan alat yang dimilikinya yaitu cita rasa (dzawqi) , inspirasi (ilham) , dan pencerahan (isyraq) sebagai alat kerja tambahannya selain penggunaan argumentasi rasional dan demonstrasi rasional. Dalam memutuskan satu perkara, penganut metode intuitif dikenal lebih banyak menggunakan ‘alat’ yang bernama inspirasi (ilham) sebagai dasar keputusan nya dibandingkan dengan penalaran (rasio) . Penggunaan ilham adalah ciri khas dari metode intuitif ini. Lain lagi dengan metode yang ketiga, yaitu hikmah eksprimental. Metode ini sangat digemari oleh masyarakat modern sekarang ini, kenapa demikian dan kenapa harus demikian ? Mari kita lihat lebih dekat lagi tentang cara kerja metode hikmah eksprimental ini. Secara ringkas bisa dikatakan bahwa cara kerja metode hikmah ekprimental ini lebih ‘gampang’ disajikan karena metode ini hanya mengandalkan panca indra sebagai ‘alat’ kerjanya. Metode hikmah ekprimental tidak memerlukan pemikiran yang ‘ribet’ semacam silogisme (deduksi) dan inspirasi (ilham) sebagai pijakannya dalam menghasilkan pengetahuan. Urusannya hanya dengan uji coba dan pembuktian dengan panca indra sampai terbukti dan membentuk hikmah dan filsafat. Tidak perlu repot-repot harus tahu dulu asal usul suatu objek secara universal, penguna metode ekprimental ini cukup mengambil sample dari objek yang akan diteliti, misalnya , ambil kaca pembesar atau bawa kelaboraterium atau bawa kedepan orang ramai, diuji, dicoba, diuji, dilihat, dipikirin sebentar, uji lagi…ngobrol bentar…uji lagi , lihat, saksikan, rasakan dan selesai. Hubungkan satu sama lain sampai tercipta suatu hikmah atau pengetahuan J Dan perlu kita akui, bahwa metode ekprimental ini sangatlah membantu peradaban dunia. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa revolusi industri dan teknologi saat ini tidak terlepas dari kekuatan metode ini. Namun kita harus tahu, selain mempunyai kelebihan terhadap revolusi industri dan telekomunikasi, metode ini juga memiliki dua kelemahan vital, yaitu pertama ; Metode eksprimental ini tidak mempunyai kemampuan untuk menguji hal-hal yang tidak bisa dilihat dan dirasakan oleh panca indera. Yang kedua, metode ini juga tidak mampu untuk mengukur hal-hal yang terhalang dengan masa (zaman) seperti misalnya, kapankan alam semesta ini bermula dan dimanakah letak tempatnya alam semesta ini berakhir? Belum ada satupun mikroskop atau laboratorium yang mampu memperlihatkan kepada kita bongkahan jawaban yang bisa dikenali oleh panca indra kita J Setelah kita lihat garis besar dari ketiga metode diatas, sekarang kita lihat metode yang ke empat, yaitu metode hikmah dialektis. Hikmah dialektis lebih menekankan kepada apa-apa yang disebut sebagai hal yang yang populer atau figurcentris mengenai berbagai permasalahan alam dan universal. Metode ini banyak menjadi perbincangan dikalangan logikawan karena
[zamanku] SBY Desak SIN Segera Diwujudkan
http://www.detiknews.com/read/2009/04/24/231317/1121106/10/sby-desak-sin-segera-diwujudkan Jumat, 24/04/2009 23:13 WIB SBY Desak SIN Segera Diwujudkan *Anwar Khumaini* - detikNews *Jakarta* - Single Identity Number (SIN) yang selam aini sebatas wacana kembali digulirkan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung penyeragaman identitas WNI ini segera diberlakukan. Presiden kembali mendukung konsep Single Identity Number (SIN) untuk disiapkan dan diwujudkan, kata staf khusus Presiden SBY bidang hukum, Denny Indrayana dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Jumat (24/4/2009). Selain berguna untuk data kependudukan dan pemilih, pemebrlakuan SIN ini bisa mencegah berbagai bentuk kejahatan. Selain untuk dat akependudukan data pemilih, termasuk juga untuk mencegah kejahatan, termasuk korupsi, imbuhnya. Dalam rapat terbatas presiden dengan gubernur seluruh Indonesia yang berlangsung siang-hingga sore tadi, SBY dan gubernur seluruh Indonesia melakukan evaluasi Pemilu Legislatif dan antisipasi pilpres dibicarakan serius. Persiapan DPT pilpres disepakati akan diperbaiki semaksimal mungkin. Presiden dengan jelas mengatakan, DPT harus baik benar sehingga semua peserta pilpres merasa nyaman untuk berkompetisi, pungkasnya -- * Memberitakan Informasi terupdate untuk Rekan Milist dari sumber terpercaya http://reportermilist.multiply.com/ ** Reportermilist menerima penerbitan Iklan dengan tarif hanya Rp 2/ 5 hari kerja terbit dalam setiap Email berita yang dikirim oleh reportermilist, bayangkan peluang yang murah dangan prospect yang besar.. Berminat Hubungi reportermil...@gmail.com = (Iklan)Untuk Berita sekitar Banyumas Kunjungi situs www.Goleti.com = Search Engine Terpopuler Anak Bangsa http://djitu.com = Kunjungan Kapal Perang TNI AL Hari/tanggal : Minggu, 03 Mei 2009 Jam : 08.30 – 14.00 Tempat : Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok Jakarta Acara : Kunjungan ke Kapal Laut TNI-AL Kapasitas : Terbatas, maksimal 250 orang Biaya : Rp 75.000 per orang. Ikka W. Widowati (021)-5260758 – wis...@wikimu.com =
[zamanku] Wikipedia: Genetics
Bagi yang mau memperluas cakrawala.i .. http://en.wikipedia.org/wiki/Genetics --- Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.
[zamanku] [TRIVIA] Mata Staedtler 0.3
[TRIVIA] Mata Staedtler 0.3 -- --Anwar Holid Pada Rabu, 29 April 2009, di buku jurnalku hari ini aku menulis begini: Aku menulis ini dengan rapido Staedtler 0.3 seri Marsmatic. Matanya aku beli barusan dari Baca-Baca Bookmart, Sabuga. Kalau nggak salah aku terakhir kali pakai Staedtler pada 2007, waktu Deden tak sengaja menjatuhkan rapidoku dan membuat jarumnya patah. Sejak itulah rapido legendarisku pensiun. Setelah itu aku minta pada Bagas Rotring 0.2-nya yang kelihatan tersia-siakan dan nganggur. Dia beri rapido itu, dan aku membersihkannya. Itulah yang aku pakai selama ini untuk mencatat dan menulis banyak hal. Sebenarnya aku lebih suka 0.2, tapi karena tulisanku sudah kecil, justru 0.3 menolong membuat tulisanku jadi lebih terlihat dan terbaca. Aku ingat punya Staedtler 0.3 itu sejak SMA, beli di Cihapit, dan aku pakai terus-menerus, untuk menulis diari, surat, draft, jurnal, corat-coret, dan sebagainya, sampai akhirnya patah. Alangkah lama kesetiaanku pada sebuah alat tulisan. Dibanding-banding, aku lebih suka Rotring daripada Staedtler. Bentuk Rotring lebih ramping dan ringan, sementara Staedtler gempal dan berat. Kelebihan Staedtler ia lebih mudah ditutup-buka, terutama bila akan dibersihkan--dan harganya lebih murah dari Rotring. Aku pertama kali suka rapido waktu lihat saudaraku yang sudah mahasiswa menggunakannya untuk mengerjakan tugas dan hitung-hitungan rumus kimia dan biologi atau catatan lain. Tulisannya jadi kelihatan rapi dan enak dilihat. Ini tentu efek dari jarum dan tintanya yang amat tajam. Tinta cina Rotring atau Staedtler memang sangat hitam dan tak luntur. Sejak itu aku suka mencoba-cobanya, lama-lama ingin punya. Harga rapido memang relatif lebih mahal dari pulpen biasa, meski jelas ada banyak alat tulis yang jauh lebih mahal dari rapido. Baru ketika di SMA aku punya kesempatan beli rapido second setelah nabung beberapa lama dari menyisakan uang jajan. Gara-gara pakai rapido, ada saja orang yang nyangka bahwa aku anak arsitektur. Memang sulit melepaskan prasangka umum. Mata Staedtler 0.3 yang aku beli ini benar-benar mengejutkan: harganya Rp.10 ribu! Jelas karena ini barang lama, meski aku yakin bukan second, karena kelihatan masih mengkilap. Yang baru, terakhir aku cek di toko ATK di Balubur, harganya Rp.50 ribu-an. Begitu lihat, aku langsung sulit menahan diri untuk tak membelinya. Seakan-akan tak percaya menyaksikan mata rapido dijual semurah itu. Ceritanya mulai hari ini Baca-Baca Bookmart bikin garage sale bersamaan dengan pembukaan Kompas-Gramedia Fair 09 di Sabuga. Di antara majalah dan buku bekas, sepatu, rajutan, kaset, kriya, botol minuman keras, topi, cd, vcd, bahkan pupuk cair, aku lihat tumpukan mata rapido Staedtler berbagai ukuran, semua dengan harga Rp.10 ribu. Langsung aku ingat badan rapido 0.3 yang aku simpan di kardus setelah cedera parah itu. Aku simpan siapa tahu bisa beli matanya suatu ketika. Ternyata inilah harinya. Hari ketika aku rutin mengantar Ilalang main jembe di Jendela Ide, Sabuga. Biasanya, aku nunggu Ilalang main sambil lihat-lihat baca-baca di Baca-Baca Bookmart, pinjam buku dari perpustakaannya, ngopi, atau ngobrol berbagai hal dengan para penunggunya, tukar-menukar album musik dan mp3. Sekarang, tiap kali ke sana yang paling sering aku temui ialah Ajo, Oleh (Soleh), Nanang, dan seorang anak punk yang aku lupa namanya. Kalau nggak salah dia sering dipanggil Bule karena kulitnya putih, hampir selalu memakai jaket belel penuh dengan pin berisi banyak pesan. Dulu Andry Frino sering aku temui, tapi mereka sekarang sudah punya kesibukan lain sendiri, atau datang ke Sabuga ketika aku tak datang ke sana. Sebagai gantinya, kadang-kadang aku ketemu Wiku Baskoro dari Dipan Senja/Lawang Buku. Musik Sigur Ros mengiringi garage sale kecil-kecilan ini. Sudah lihat-lihat ke dalam mas? tanya Wiku. Maksud dia lihat Kompas-Gramedia Fair. Sudah, kayaknya pesertanya lebih banyak dari tahun kemarin ya? Standnya juga lebih rapi. Nggak belanja? Enggak euy. Keuanganku lagi kacau. Mana kemarin Fenfen kehilangan dompet waktu pulang dari Serang. Gitu? Hilang di mana? Di angkot, di Pasirkoja. Kali keselip-selip di kursi? Nggak tahulah. Waktu ambil satu mata itu, aku bilang ke Ajo, Kalau nggak berfungsi, ini aku kembaliin ya? Siplah, kata dia santai. Dapat dari mana nih barang-barangnya? aku penasaran. Dari teman. Dia nitip. Kok bisa punya banyak begitu? Nggak tahu tuh. Dilihat langsung sih mata rapido itu kelihatannya masih baru. Begitu pulang, setelah ikut beres-beres rumah, aku langsung ambil badan lamanya, dan pasang. Ternyata benar. Jarumnya masih oke punya. Walhasil aku akan segera habiskan tinta di Rotring 0.2, biar bisa diistirahatkan dulu. Rotring ini kelihatan sudah tua. Badan bagian atasnya sudah belah-belah. Untung aku perkuat dengan lem super. Begitu setelah, Staedtler 0.3 ini bisa kembali diaktifkan untuk menulis segala sesuatu. KEEP YOUR HAND MOVING![] Anwar Holid
[zamanku] Alam Baka dan Alam Fana
Alam Baka dan Alam Fana Buku2 agama dan kitab2 sucinya penuh dengan kata2 yang berasal dari kata2 dizaman masa lalu. Padahal perbendaharaan kata2 atau kosa kata dizaman masa lalu itu masih sangat sederhana dan sedikit sekali jumlahnya, sehingga kitab2 suci itu ditulis dengan kata2 yang kadang2 artinya bisa rangkap yang menyebabkan pesan2 yang ingin disampaikannya bisa menyesatkan para pembacanya dizaman sekarang. Oleh karena itu, yang paling mendasar adalah kata Alam Baka dan Alam Fana. Kedua kata ini sering disalah artikan. Kebanyakan umat beragama seperti umumnya umat Islam mengartikan alam baka dan alam fana adalah sama. Alam fana adalah alam nyata, alam realitas, alam kehidupan, alam pembuktian. Allah, Tuhan, malaikat dan roh2 tidak bisa berada dalam alam ini karena alam ini tidak kekal sebaliknya allah, roh, dan malaikat2nya itu justru kekal adanya. Alam baka itu adalah alam dimana ada roh2, ada sorga, ada neraka, ada malaikat, dan ada Allah, Tuhan, dan dewa2. Alam baka itu adalah lawannya dari alam fana, kalo alam fana itu artinya alam nyata, yaitu alam dimana kita hidup, yaitu alam realitas yang tidak kekal, maka alam baka itu justru lawannya dari alam fana yaitu alam tidak nyata, alam dimana kita mati, yaitu alam yang bukan realitas atau alam abstract, juga disebut alam kepercayaan, dan jelasnya adalah alam angan2. Ny. Muslim binti Muskitawati.
[zamanku] Mata Hati Itu Bukanlah Mata Dan Juga Bukanlah Hati !!!
Mata Hati Itu Bukanlah Mata Dan Juga Bukanlah Hati !!! Meskipun disebutnya Mata Hati sebenarnya sama sekali bukan mata dan juga bukan hati. Karena fungsi mata adalah untuk melihat, dan fungsi hati adalah untuk membersihkan dan membuat darah. Oleh karena itu meskipun namanya Mata Hati ternyata sama sekali tidak ada hubungannya dengan fungsi melihat dan juga tidak ada hubungannya dengan fungsi membersihkan atau membuat darah. Mata Hati itu adalah kata abstract yang merupakan idiom dalam bahasa Indonesia yang artinya Kepercayaan, artinya Keimanan, artinya Imagination, artinya Angan2. Jadi mata hati itu bukan alat untuk melihat tapi alat untuk menghayal dan cara2 menggunakannya juga malah tidak boleh menggunakan mata, artinya harus menutup mata. rezameutia rezameutia@ wrote: betul, kontrol pusat memang di otak tapi jangan lupa, bahwa kita sebagai manusia disamping punya mata manusia juga punya mata yang urusannya hati untuk melihat secara spiritual. Betul, mata yang bisa melihat urusan spiritual namanya bukan mata tetapi keimanan, dan keimanan itu artinya kepercayaan. xifilsuf xifil...@... wrote: Coba 'gambarkan' secara konkrit hal yang bisa dilihat sama mata hati itu. Bisa nggak? Kenapa 'mata biasa' tidak bisa melihatnya? Melihat khan cuman bisa pake mata, selain kata itu mau dipakai secara figuratif kayak 'melihat masa depan'? Memang untuk melihat hal2 yang spiritual itu sebenarnya bukan pakai mata hati, karena pada hakekatnya hati itu tidak punya mata. Juga anda betul bahwa hal2 yang spiritual itu tidak mungkin bisa dilihat pake mata, bahkan kalo mau melihat hal2 yang spiritual itu caranya malah harus menutup mata. Demikianlah secara keseluruhan memang untuk melihat hal2 yang bersifat spiritual kita harus menggunakan keimanan, menggunakan kepercayaan, dan caranya juga dengan menutup mata, karena tidak bisa menggunakan mata. Juga benar pusat daripada keimanan atau kepercayaan juga tempatnya diotak, dan waktu aktivitas keimanan atau kepercayaan itu mau diaktifkan maka kita harus meramkan mata, dan saat inilah semua yang kita percaya atau semua yang mau kita percaya bisa kita lihat... dan inilah yang kita namakan angan2. Allah, Tuhan, Malaikat2, Roh2, dan dewa2 ini kesemuanya bertempat tinggal dalam angan2 dan angan2 seperti inilah yang diciptakan orang2 yang beriman. Bahkan bisa dibuktikan bahwa Allah, Tuhan, Malaikat2, Roh2 dan dewa dewi terbuat dari bahan yang sama seperti bahan yang menyusun angan2. Ny. Muslim binti Muskitawati.
[zamanku] The ndepmendent: World's most ancient race traced in DNA study
World's most ancient race traced in DNA study By Steve Connor, Science Editor Friday, 1 May 2009 The San people of southern Africa, who have lived as hunter-gatherers for thousands of years, are likely to be the oldest population of humans on Earth, according to the biggest and most detailed analysis of African DNA. The San, also known as bushmen, are directly descended from the original population of early human ancestors who gave rise to all other groups of Africans and, eventually, to the people who left the continent to populate other parts of the world. A study of 121 distinct populations of modern-day Africans has found that they are all descended from 14 ancestral populations and that the differences and similarities of their genes closely follows the differences and similarities of their spoken languages. The scientists analysed the genetic variation within the DNA of more than 3,000 Africans and found that the San were among the most genetically diverse group, indicating that they are probably the oldest continuous population of humans on the continent – and on Earth. The study, published in the journal Science, took 10 years of research involving trips to some of the most remote and dangerous parts of Africa to collect blood samples. The project found modern Africans had the most diverse DNA of all racial groups in the world, confirming the idea that Africa is the birthplace of humanity, said Sarah Tishkoff of the University of Pennsylvania. The scientists also found genetic markers in the DNA of the present-day inhabitants of East Africa living near to the Red Sea, which indicated that they belonged to the same ancestral group who migrated out of Africa to populate Asia and the rest of the world. West Africans speaking the Niger-Kordofanian language were found to share many genetic traits with African-Americans, indicating they were the ancestors of most of the slaves sent to the New World. One of the main findings to emerge was the genetic similarity between groups who shared similar languages despite living many thousands of miles from one another. The Sandawe and Hadza of Tanzania shared common ancestors with the Khoisan speakers of southern Africa: all three groups speak click languages. --- Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.
[zamanku] BBC NEWS: Experts unveil African gene study
Boleh dibilang tiap hari ahli berbagai bidang ilmu pengtahuan melengkapi dan menyempurnakan teori Darwin.. Dan masih ada orang beragama yang dungu-dungu kayak anjing yang bilagn teori Darwin itu salah. Edan. BBC NEWS Experts unveil African gene study A group of scientists have unveiled what they say is the most comprehensive study ever of African genes. Published following a decade of study, the researchers say their findings give new insight into the origins of humans. The first humans probably evolved near the South Africa-Namibia border before migrating north, the study says. Published in the US journal Science, it aims to teach Africans on population history and aid research into why diseases hit particular groups. The scientists examined genetic material from 121 African populations, as well as four African-American populations and 60 non-African populations. 'Benefit Africans' The results provided novel insights about levels and patterns of genetic diversity in Africa, a region that has been under-represented in human genetic studies, said Sarah Tishkoff, a geneticist from the University of Pennsylvania. The first humans most likely evolved near the South Africa-Namibia border, the team said, and migrated north out of the continent via the Red Sea. Researchers had identified 14 ancestral population clusters that correlated with ethnicity and shared cultural and/or linguistic properties, they said. They found high levels of mixed ancestry in most populations, as well as evidence showing common ancestry in geographically diverse groups. The study also looked at African-American populations, finding that almost three-quarters could trace their ancestry to West Africa. This knowledge could help experts better understand why certain diseases impact on African-American populations, researchers said. Dr Tishkoff said that the goal was to benefit Africans, both by learning more about their population history and by setting the stage for future genetic studies, including studies of genetic and environmental risk factors for disease and drug response. Story from BBC NEWS: http://news.bbc.co.uk/go/pr/fr/-/2/hi/science/nature/8028100.stm Published: 2009/04/30 23:10:31 GMT © BBC MMIX Print Sponsor --- Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.
[zamanku] SD: Evolution In A Test Tube: Scientists Make Molecules That Evolve And Compete, Mimicking Behavior Of Darwin's Finches
Para ahli diberbagai bidang terus menerus menguji, melengkapi dan menyempurnaka teori Darwin... Teori Darwin sudah tidak bisa dibantah lagi... Tapi masih saja ada orang beragama yang dungu yang bilang teori Darwin itu salah. Web address: http://www.sciencedaily.com/releases/2009/04/ 090429140849.htm Evolution In A Test Tube: Scientists Make Molecules That Evolve And Compete, Mimicking Behavior Of Darwin's Finches enlarge Researchers have set up an artificial ecosystem inside a test tube where molecules evolve to exploit distinct ecological niches. (Credit: iStockphoto) ScienceDaily (Apr. 30, 2009) — A group of scientists at The Scripps Research Institute has set up the microscopic equivalent of the Galapagos Islands—an artificial ecosystem inside a test tube where molecules evolve to exploit distinct ecological niches, similar to the finches that Charles Darwin famously described in The Origin of Species 150 years ago. As described in an article published in the journal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), the work demonstrates some of the classic principles of evolution. For instance, research shows that when different species directly compete for the same finite resource, only the fittest will survive. The work also demonstrates how, when given a variety of resources, the different species will evolve to become increasingly specialized, each filling different niches within their common ecosystem. Conducted by Sarah Voytek, Ph.D., a recent graduate of the Scripps Research Kellogg School of Science and Technology, the work is intended to advance understanding of Darwinian evolution. Using molecules rather than living species offers a robust way to do this because it allows the forces of evolution to work over the course of mere days, with a trillion molecules in a test tube replicating every few minutes. We can study things very quickly, says Scripps Research Professor Gerald Joyce, M.D., Ph.D., who was Voytek's advisor and her coauthor on the paper. Joyce is the dean of the faculty at Scripps Research, where he is also a professor in the Department of Molecular Biology, the Department of Chemistry, and The Skaggs Institute for Chemical Biology. On the voyage of the HMS Beagle, Darwin collected and studied different species of finches on several of the Galapagos Islands. The finches differed in their beak structure — some had thick, strong beaks and others had thin, delicate ones. Darwin observed that the different finches were each adapted for the specific types of seeds that served as their primary food source. The big-beaked birds were indigenous to the places where the big seeds grew; in areas where there were also small seeds, there were also small-beaked birds. Darwin reasoned that the finches had a common ancestor but had separated into different species — a classic concept in Darwinian evolution known as niche partitioning, which holds that when two species are competing for resources within a common environment, they become differentiated so that each species adapts to use different preferred resources. For several years, Joyce has been experimenting with a particular type of enzymatic RNA molecule that can continuously evolve in the test tube. The basis of this evolution comes from the fact that each time one of the molecules replicates, there is a chance it will mutate — typically about once per round of replication — so the population can acquire new traits over time. Two years ago, Voytek managed to develop a second, unrelated enzymatic RNA molecule that also can continuously evolve. This allowed her to set the two RNAs in evolutionary motion within the same pot, forcing them to compete for common resources, just like two species of finches on an island in the Galapagos. In the new study, the key resource or food was a supply of molecules necessary for each RNA's replication. The RNAs will only replicate if they have catalyzed attachment of themselves to these food molecules. So long as the RNAs have ample food, they will replicate, and as they replicate, they will mutate. Over time, as these mutations accumulate, new forms emerge — some fitter than others. When Voytek and Joyce pitted the two RNA molecules in a head-to-head competition for a single food source, they found that the molecules that were better adapted to use a particular food won out. The less fit RNA disappeared over time. Then they placed the two RNA molecules together in a pot with five different food sources, none of which they had encountered previously. At the beginning of the experiment each RNA could utilize all five types of food — but none of these were utilized particularly well. After hundreds of generations of evolution, however, the two molecules each became independently adapted to use a different one of the five food sources. Their preferences were mutually exclusive — each highly preferred its
[zamanku] Berita Pagi dari Karang Tumaritis
Tuhan ada karena anda sadar bahwa anda ada. Anda tidak tahu kenapa anda ada, yg anda tahu bahwa anda ada karena anda ada, just that. Karena anda sadar bahwa anda ada, maka anda mencari tahu apa yg membuat anda jadi ada. Secara fisik ya orang tua yg membuat anda, melalui proses persenggamaan 17 tahun ke atas, kecuali bagi Syech Puji dan sejenisnya yg doyan dengan anak perempuan pre menstruasi because rasanya sepet, yg juga cuma asumsi saya saja karena saya sendiri belom pernah nyobain dan tidak mao karena takut akan dihukum oleh Tuhan yg saya sebut Allah. Pedahal Allah itu cuma suatu kata bantu saja untuk menyebutkan bahwa saya ada yg menciptakan. Orang tua menciptakan secara fisik, tetapi jelas bukan menciptakan kesadaran. Saya sadar bahwa saya sadar muncul begitu saja, dan itu bukan dari orang tua kita. Kesadaran kita memang ada karena kita ada. Siapakah kau? Jawab: Aku adalah aku. Itu jawaban yg diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa. Dan itulah jawaban asli yg harusnya diberikan oleh kita yg bertanya kepada diri kita sendiri. Siapakah aku? Jawab: Aku adalah aku. Sebagian orang yg memiliki latar belakang Kejawen ternyata di hati kecilnya tetap penasaran, masih ingin mencari tempat yg katanya ada Semar. Nah, in my opinion tempat Semar adalah di Cakra Ajna atau Cakra Mata Ketiga. Semar adalah simbol dari kesadaran tinggi di diri manusia, sama saja seperti Shiva, Kristus, Nur Muhammad, dan Buddha. Karang Tumaritis sebagai desa tempat domisili Semar adalah simbol dari tubuh kita sendiri, dan lurahnya adalah kesadaran kita, yg melihat segalanya dari Cakra Mata Ketiga. Tempat Semar di Cakra Mata Ketiga. Tempat Shiva juga. Tempat Kristus juga. Tempat Nur Muhammad juga. Dan tempat kesadaran Buddha juga. So, Semar = Shiva = Kristus = Nur Muhammad = Kesadaran Buddha. Semar digunakan oleh mereka yg memiliki background Kejawen. Shiva digunakan oleh mereka yg ber-background Hindu. Kristus oleh yg ber-background Kristuen. Nur Muhammad oleh yg ber-background Islam. Sangat sederhana bukan? Truth = Beauty is always simple. Contoh: Presiden RI masa depan adalah yg memiliki visi tentang Indonesia. Visi berarti gambaran tentang apa yg ingin dibawanya bagi Indonesia. Visi itu fungsi dari Cakra Mata Ketiga, Mata Shiva, Semar, Nur Muhammad, Kristus, kesadaran Buddha. Dan pagi ini saya cuma memperoleh bisikan bahwa SBY tidak memiliki visi tentang Indonesia masa depan. Cuma itu saja. Kalau mau mendetail, begini tanya jawabnya: T = Kenapa SBY bisa tidak terpilih lagi sebagai presiden? J = Karena SBY tidak memiliki visi. SBY cuma birokrat belaka, tidak beda dengan PNS biasa yg duduk di belakang meja. So, yg bisa maju adalah seseorang yg memiliki visi. Visi itu diberikan oleh Semar yg adanya di dalam kesadaran. Caranya dengan mengucapkan saja apa visinya. Komunikasi adalah fungsi dari Cakra Mata Ketiga, Mata Shiva atau Semar. Makanya segala visi itu harus dikomunikasikan sejelas mungkin. Biarpun norak, harus dikomunikasikan. Punakawan dan Semar adalah simbol dari kelas bawah. Cara bicaranya gaya ngoko, tetapi orang tetap mendengarkan dan bisa mengerti. Dan SBY is too priyayi untuk menjalani peran Semar as well as tidak punya visi karena dia cuma cari selamat dirinya sendiri saja. Mencari keselamatan diri sendiri saja adalah fungsi dari naluri, dan itu lawan dari cakra mata ketiga. Bisa juga dibilang sebagai pelengkap. So, SBY berperan sebagai pelengkap. Kalau sudah dijalani berarti bisa diabaikan. Sekarang giliran visi untuk berbicara dan bekerja. Dan yg punya visi itu manusia yg sadar bahwa ada Semar di dalam kesadaran dirinya sendiri. Bukan di dada, melainkan di Cakra Ajna, itu tempat Semar. Sekian berita pagi dari Karang Tumaritis. T = Maaf, kalau e-mail yg saya kirimkan jadi bersambung seperti ini. Dari tadi (setelah saya membalas surat Abang), saya terus membaca posting-posting yang masuk ke milis. Membaca mengenai tafsir mimpi, politik, gelombang otak, dll. Entah mengapa, saya jadi merasa pertanyaan saya sebelumnya tidak relevan lagi. Seolah-olah saya telah menemukan jawabnya. Walaupun saya belum bisa merumuskan dalam kata-kata. Terutama setelah saya membaca mengenai simbol dan pemaknaannya. Hanya saja pertanyaannya kemudian berubah. Bila Allah yang dikonsepkan dalam agama-agama itu adalah bentuk olah pikir terus bagamana caranya kita menemukan Allah yang menjadi asal pemikiran itu? Atau memang Allah itu tak tersentuh? Memang Abang sudah menjelaskan bahwa melalui kesadaran kita bisa merasakan Allah. Tapi bagaimana caranya? Meditasikah? Sampai sekarang saya belum mengerti meditasi itu yang bagaimana. Boleh jelaskan/ajari saya? J = Karena latar belakang anda Dayak Katolik, maka saya akan memberikan Doa Bapa Kami sebagai alat bantu untuk meditasi. Caranya dengan diam saja, mata setengah tertutup, dan fokus di titik antara kedua alis mata. Lalu ucapkan saja doanya. Doa is mantera, sama saja, cuma alat bantu agar pikiran anda tidak jalan-jalan kemana-mana. T =
[zamanku] livescience: Scientists to Resurrect Ancient Gene to Replay Evolution
livescience Scientists to Resurrect Ancient Gene to Replay Evolution By Michael Schirber, Astrobiology Magazine posted: 02 May 2009 11:09 am ET Woolly Mammoth Woolly mammoths were driven to extinction by climate change and human impacts. Credit: Mauricio Anton Full Size Previous Image Next Image 1 of 3 Woolly Mammoth Woolly mammoths were driven to extinction by climate change and human impacts. Credit: Mauricio Anton Cells are the fundamental working units of every living system. All the instructions needed to direct their activities are contained within the chemical DNA (deoxyribonucleic acid). Credit: U.S. Department of Energy Genome Programs Apart from reproductive gametes, each human cell contains 23 pairs of chromosomes, each a packet of DNA. Every strand of DNA is a natural polymer of repeating nucleotide units, each of which comprises a phosphate group, a sugar (deoxyribose), and a base (either adenine, thymine, cytosine, or guanine). Every strand thus embodies a code of four characters (A's, T's, C's, and G's), the recipe for the machinery of human life. In DNA double helix, the strands are linked by hydrogen bonds between adenine and thymine (A,T) and between cytosine and guanine (C, G). Each such linkage is said to constitute a base pair; some three billion base pairs constitute the human genome. Credit: U.S. Department of Energy Genome Programs The movie Jurassic Park was a lesson in how resurrecting extinct organisms can go awry. A new project plans to take a safer route: resurrect a single gene from an extinct species of bacteria. This tiny snippet of DNA will be implanted in modern-day bacteria, with the goal of seeing whether evolution can be replayed in the lab. In previous work, paleogeneticist Eric Gaucher from the Georgia Institute of Technology and his colleagues reconstructed earlier forms of a common gene by computing the way different lineages diverged to create the bacterial family tree. It is a bit like what historical linguists do when they infer the spelling or pronunciation of an ancient word from its modern derivatives, Gaucher says. Except, we are working with the DNA alphabet. As part of NASA's Astrobiology: Exobiology and Evolutionary Biology program, Gaucher and Betul Kacar, also from Georgia Tech, now plan to plug one of their reconstructed genes in a modern organism's DNA. If this genetic anachronism evolves forward along one of the branches that the researchers have computed, then this will provide some verification of this molecular genealogy technique, as well as give support to the notion that evolution is repeatable and not simply a matter of chance. Ghosts in the code It is hopeless to think that dinosaur DNA could be recovered from mosquito blood trapped in amber (or from anywhere else for that matter), as the molecular code isn't likely to survive 65 million years. The chances are far better for more recent extinctions. A nearly complete DNA sequence of the woolly mammoth (which died out about 11,000 years ago) was published last November, giving some people ideas about bringing these giants back to life. However, finding frozen hair and tissue samples is not the only way to isolate extinct DNA. Gaucher and his colleagues have shown that it is possible to estimate the genes in organisms that lived several billions of years ago by doing a genetic survey of their family tree. It is a bit like guessing what color your great-great-great grandmother's eyes were by cataloguing the eye colors of all her living descendants and playing back the rules of inheritance. In the case of gene reconstruction, Gaucher's team estimates the DNA code of an extinct life form by comparing the codes of its living descendants and using theories of genetic mutations. Sick with age Gaucher and Kacar now plan to insert one of these ancient genes into a modern E. coli bacteria. These bacteria are going to be sick, Gaucher explains. That's because this gene codes for an essential protein, but the outdated version being inserted into the organisms works best at a temperature of 55 degrees Celsius, far above the 37 degrees Celsius that E. coli prefers. Like a molecular Rip Van Winkle, the ancient EF gene will feel strong evolutionary pressure to adapt to its new cooler surroundings. It's difficult to see evolution, short of building a time machine, Gaucher says, but their technique may be the next best thing. The scientists will be verifying whether the mutations in the inserted gene follow the same path as was taken by the line of ancestor bacteria as they evolved over millions of years. I do believe that it is now possible, with tools that have recently been developed, to 'replay the molecular tape of life,' even if it is one (or a few) molecules at a time, says Belinda Chang of the University of Toronto, who is not involved in this work. * News and Information about Extinctions * Extinct Tasmanian
[zamanku] Lama dan Baru
Salam... Apakah manusia adalah sesuatu yang baru? Apakah bumi ini adalah sesuatu yang baru? Apakah kehidupan adalah sesuatu yang baru? Atau apakah kesemua-annya itu adalah barang lama? Atau ‘stok lama’ barang baru? Sederet pertanyaan serupa diatas sering membikin para cerdik pandai dan tokoh ulama ‘tengkar’ dan saling menghujat karena sering diakhir cerita kedua kelompok saling ‘mempertahankan’ Tuhan dengan kesungguhannya dalam pemahaman masing-masing. Perkara ini beda dengan ‘sindiran’ Gus Dur yang mengatakan ‘Tuhan kok dibela-bela, Tuhan tidak membutuhkan pembelaan dari makhluknya’ . Dimana bedanya? Sindiran Gus Dur itu ditujukan kepada orang-orang yang hobbinya ribut/tengkar ketimbang mencari solusi, dan perseteruan di kalangan cerdik pandai (filsuf) dengan tokoh ulama (teologis) ditujukan kepada kebenaran akan fakta yang dibuktikan dengan argumen rasional. Kita lihat apa yang dikatakan oleh para ulama (Mutakallimin) tentang alam di sekeliling kita. Menurut para ulama besar tempoe doeloe bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah barang baru, termasuk manusia, bumi, planet, bintang , peyek, bakwan, ikan, setan, malaikat dan lain-lain. Semua hal mulai dari yang receh sampai dengan yang terbesar seperti langit dan bumi beserta isinya adalah sesuatu yang baru… Pendapat ini disodorkan sebagai argumen rasional dengan memberikan contoh-contoh yang paling sederhana sampai kepada contoh yang kompleks. Contoh sederhana misalnya, manusia. Manusia adalah barang baru karena dulu sebelum bermilyar-milyar tahun yang lalu manusia tidak/belum ada. Dari tidak ada menjadi ada disebut sebagai sesuatu yang baru. Mobil adalah sesuatu yang baru, karena pada jaman romawi belum ada mobil. Adanya mobil saat ini berasal dari tidak ada sebelumnya. Setan, Jin, Malaikat, Strum listrik, Nuklir, gelombang infra merah, Sinar X, juga adalah barang baru. Alasannya sama…duuul bertriliun-triliun tahun sebelum ada langit dan bumi ‘benda-benda’ inipun belum ada. Karena mereka ada dari sesuatu yang tadinya tidak ada, maka benda-benda tersebut adalah benda baru. Pertanyaannya sekarang, kalau semua ‘benda-benda’ itu baru, baik yang phisik, metaphisik, prophisik dan yang imateri apakah ada gerangan yang tidak baru? Tentu ada, menurut para ulama besar (Mutakallimin) yang bukan barang baru adalah Tuhan semata. Tuhan bukanlah barang baru karena kalau dirunut sampai kemanapun, ber milyar-milyar triliun tahun sekalipun…, Tuhan sudah ada dan tidak pernah berawal. Jadi bagi Imam Ghozali misalnya, (tokoh mutakallimin) kafirlah mereka yang mengatakan bahwa ada ‘barang’ lain yang ada sejak jaman sebelum penciptaan. Argumen kelompok ulama ini mengatakan, kalau ada sesuatu yang ‘ada’ dan tidak pernah tidak ada selain Tuhan, maka sesuatu itu pasti tidak membutuhkan pada satu penciptaan, atau penyebab keterciptaannya. Ini tidak mungkin karena kalau demikian adanya maka ‘sesuatu’ itu sudah menyamai Tuhan. Dan Tuhan adalah keberadaan yang niscaya secara esensi. Dalam berbagai argumen pembuktian, jelas menunjukkan hasil akhir bahwa sesuatu yang keberadaannya niscaya secara esensial adalah TUNGGAL. Jadi tidak mungkin ada 2 TUNGGAL…, Tunggal dibawa kemanapun artinya tetap sama , yaitu SATU! Argumen rasional dari kelompok ulama ini dijawab oleh para cerdik pandai (filsuf) abad pertengahan dengan mengatakan ‘Bahwa kebutuhan akan sebab dan penciptaan tidak ada kait mengkaitnya dengan apakah ‘benda’ itu tidak pernah tidak ada, tapi lebih tergantung kepada esensi (zhat) itu sendiri. Apakah esensi keberadaannya niscaya atau mungkin. (eksistensi niscaya atau eksistensi mungkin) . Sebagai contoh, Sinar matahari berasal dari matahari. Dan sinar itu tidak mungkin bisa terpisah dari matahari. Keberadaan sinar matahari itu tergantung 100% kepada matahari. Dan satu hal lagi, keberadaan sinar matahari adalah pemberian dari matahari.. Sinar matahari ini akan senantiasa ada, baik kita bayangkan ataupun tidak, sinar matahari ini tidak akan pernah terlepas dari matahari. Sinar matahari ‘ada’ sejak awal keberadaan matahari. Disini coba kita ambil satu perumpamaan, umpamanya matahari ini tidak berpermulaan, apakah kemudian sinarnya mempunyai permulaan? Tentu tidak, Adanya matahari otomatis adanya sinar matahari. Matahari adalah matahari, dan sinar matahari adalah sinar matahari. Begitu pula dengan keberadaan ‘sesuatu’ yang lain yang tidak pernah berpermulaan, bukan berarti ‘sesuatu’ itu sama dengan Tuhan. Bedanya perumpamaan diatas dengan Tuhan adalah di ‘KEHENDAK DAN PERBUATANNYA’. Matahari tidak mempunyai kehendak terhadap sinarnya, tapi Tuhan mengetahui apa yang diperbuatNya. Perumpaman seperti ini jelas ditulis dikitab suci Al-quran : “Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti
[zamanku] Reschedule: Bedah Buku Ketika Persahabatan Tidak Lagi Bersahabat
AGENDA BEDAH BUKU MINGGU INI KETIKA PERSAHABATAN TIDAK LAGI BERSAHABAT Minggu, 3 Mei 2009, Pukul 13.00 - 15.00 WIB Toko Buku Leksika Lenteng Agung Jln. Raya Lenteng Agung No. 101 (Depan Sekretariat/Kantor Pusat PDIP) 1. Masagus Fauzan Yayan (Penulis Ketika Persahabatan Tidak Lagi Bersahabat) 2. Abu Ali (Penulis Pawang Manusia: Strategi Jitu Menaklukkan dan Memengaruhi Orang Lain) Abstraksi : Apa arti persahabatan??? Bagaimana membangun hubungan yang harmonis dengan sahabat??? Apakah teman anda benar-benar sahabat anda??? Temukan lika-liku dalam hubungan persahabatan dan cara membangun hubungan yang harmonis dengan sahabat dalam acara bedah buku ini. ACARA INI GRATIS DAN TERBUKA UNTUK UMUM Untuk informasi, hubungi : 1. Toko Buku Leksika, u.p. Bp. Yos Swastono (021) 780 6566 2. ICAS Jakarta, u.p. Bpk. Max Hendrian Sahuleka (021) 765 1534 Contact Person : 1. Max Hendrian Sahuleka ( 99174815 ) 2. Yos Swastono ( 0858 7836 7167 )
[zamanku] ScienceDaily : Dinosaur-Bird Link: Ancient Proteins Preserved In Soft Tissue From 80 Million-Year-Old Hadrosaur
Boleh dibilang tiap hari peleontolog dan ahli berbagai bidang ilmu lpengetahuan ain melangkapi dan menhympurnakan teori Darwin... - Web address: http://www.sciencedaily.com/releases/2009/04/ 090430144528.htm Dinosaur-Bird Link: Ancient Proteins Preserved In Soft Tissue From 80 Million-Year-Old Hadrosaur enlarge Samples of ancient protein dating back 80 million years preserved in bone fragments and soft tissues of a hadrosaur. (Credit: Courtesy of NCSU) ScienceDaily (May 1, 2009) — Ancient protein dating back 80 million years to the Cretaceous geologic period has been preserved in bone fragments and soft tissues of a hadrosaur, or duck-billed dinosaur, according to a study in the May 1 issue of Science. Led by scientists at Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) and North Carolina State University (NCSU), the research support earlier results from analyses suggesting that collagen protein survived in the bones of a well preserved Tyrannosaurus rex, and offer robust new evidence supporting previous conclusions that birds and dinosaurs are evolutionarily related. In April 2007 John Asara, PhD, Director of the Mass Spectrometry Core at BIDMC, together with NCSU paleontologist Mary Schweitzer, PhD, published two papers in Science describing their discovery that collagen extracted from bone fragments of a 68-million-year-old T. rex closely matched the amino acid sequences of modern day chickens. Not surprisingly, the widely publicized findings created a great deal of controversy. With this new paper, we hoped to show that our T. rex discovery was not a unique occurrence, notes Asara, who is also an Instructor in Pathology at Harvard Medical School. This is the second dinosaur species we've examined and helps verify that our first discovery was not just a one-hit wonder. Our current study was the collaborative effort of a number of independent laboratories, whose findings collectively add up to a robust conclusion. At the heart of the controversy is the idea that ancient protein can exist at all. When an animal dies, protein immediately begins to degrade and, in the case of fossils, is slowly replaced by mineral, a substitution process assumed to be complete by 1 million years. But with this latest evidence, it appears that some proteins do indeed have real staying power. We wound up identifying nearly double the number of amino acids we recovered in the T. rex study, says Asara. The sequences displayed high spectral quality and the interpretations were of high confidence. The two scientists had decided to collaborate again after Schweitzer and paleontologist Jack Horner of Montana State University's Museum of the Rockies recovered the 80-million-year-old Brachylophosaurus canadensis femur bone in the summer of 2007 and observed that it appeared to be even better preserved than the original T. rex fossil. Schweitzer's initial laboratory analyses confirmed this observation: After being subjected to demineralization, the B. canadensis bone fragments showed marked preservation of original tissues and molecules, with microstructures resembling soft, transparent vessels, cells and fibrous matrix – even though the fossil was much older than the T. rex sample. Deep burial in sandstone seems to favor exceptional preservation, notes Schweitzer, explaining that this fossil was found under approximately seven meters of sandstone in the Judith River Formation, in parts of what is now Eastern Montana. Chemical extractions of bone and vessel were subsequently sent to the laboratories of BIDMC scientists Lewis Cantley, PhD, and Raghu Kalluri, PhD, where immunoblots and immunochemistry analyses were conducted to determine the presence of collagen protein in the samples. Having been a part of the T. rex study, I was curious to be part of this investigation as well, explains Cantley, Chief of the Division of Signal Transduction at BIDMC. In view of the skepticism about the original findings, it was important to demonstrate that our findings in T. rex could be verified in another dinosaur and in other laboratories. The results confirmed the existence of protein. Because I am a collagen biochemist, our lab was contacted to perform an independent analysis of this new bone find, explains Kalluri, who is Chief of the Division of Matrix Biology at BIDMC. We isolated the proteins – collagen, laminin and elastin – from the bone, and also extracted bone cells and blood vessels from this sample. Our findings demonstrated that it did contain basement membrane matrix. In addition, In situ mass spectrometry studies conducted at Montana State University by Recep Avci and Zhiyong Suo independently verified amino acids in dinosaur tissues, including the collagen signature amino acid, hydroxylated proline. From there, using a combination of two mass spectrometry technologies – linear ion trap and hybrid linear ion trap/orbitrap – Asara was able to
[zamanku] Teror Bom Lagi, Mas Leo
PERCAKAPAN 1: TEROR BOM LAGI, MAS LEO T = Teror bom lagi, Mas Leo... J = Iya, semua orang udah tahu. Udah biasa, ternyata pelakunya dari Jemaah Islamiyah lagi. For your information, Jemaah Islamiyah sangatlah dimuliakan oleh Allah sehingga ketika mati syahid dalam meledakkan bom, maka ruh mereka langsung melejit ke Sorga dan diterima di sisi Allah SWT. T = Yg membuat teror kok tidak sadar bahwa cara mereka justru membuat orang akan berpikir bahwa agama ternyata punya sisi keji ? J = Kalau anda ingin mengikuti agama Allah, anda tidak boleh berpikir. Anda tidak boleh sadar. Ketahuilah, otak manusia itu terbatas, dan semakin anda tidak berpikir maka Allah akan semakin senang. Sebagai seorang wanita, anda juga harus tunduk mutlak kepada pria, karena itu yg diinginkan oleh Allah. Sesungguhnya Allah akan memuliakan wanita-wanita yg patuh kepada suami mereka, walaupun suami mereka menikah lagi. T = Bisa dipastìkan orang akan meninggalkan agama dan mencari sesuatu yg membuat hidup menjadi damai. J = Jangan. Kalau anda meninggalkan agama Allah maka anda akan masuk neraka. Ketahuilah bahwa segalanya itu tipu muslihat Iblis, dan yg benar itu kalau anda mengucap syukur melihat orang-orang kafir, musyrik dan syirik tewas terkena bom. Allahuakbar ! Allahuakbar ! + PERCAKAPAN 2: SAYA BENAR-BENAR RESAH T = Pak Leo, Saya boleh tanya lagi ya pak ? J = Boleh aja, untuk yg terakhir kalinya. T = Saya benar-benar resah banget pak, kenapa saya belom juga bisa kerja ya pak ? J = Kenapa ? T = Apa saya bisa cepat kerja n dapet kerjaan yg saya damba-dambakan di tahun ini pak ? J = Gak bisa. T = Resah juga pak dah 6 bulan masih nganggur hehe... J = Iyalah, dan masih akan nganggur for at least 6 bulan lagi kalau anda masih menunggu kerjaan yg anda dambakan itu. Solusinya adalah mengerjakan apa yg tidak anda dambakan, pokoknya pekerjaan yg bisa menghasilkan. Kalau itu telah anda pegang, maka pekerjaan yg anda dambakan mungkin akan menyusul belakangan. Mungkin juga tidak akan datang sama sekali, tetapi anda telah memiliki pekerjaan yg akhirnya akan bisa menjadi pekerjaan yg anda dambakan juga. + Leo @ Komunitas Spiritual Indonesia @ http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia. New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
[zamanku] i am SO VERY SORRY.......
I am sorry. I apologize for my inability to be a good host to foreigners living in my country. I am sorry that I could still find time to say my prayers before rushing to the scene or to the hospital where the wounded were being treated. I realize now, that I was being insensitive to the cries and tears of the bereaved family members of the deceased and the injured victims in the hospital. I apologize for finding it more important to take pictures, rather than helping Holcim Indonesia President Timothy David Mackay. Indirectly, or indirectly, I stand responsible for his death. I am sorry for sharing those pictures on television amidst giggles. I am sorry for allowing our children to be brainwashed and trained as suicide bombers. I apologize for not being vigilant enough toward people spreading hatred in the name of religion and education. I also apologize for my unwise remarks, finding scapegoats for the incident, rather blaming my own incapability in securing my neighborhood. I now realize that this incident was very carefully planned, and perhaps for months. I can see a clear pattern connecting this with the hotel siege in Mumbai some time back. I am sorry, so very sorry. by Anand Krishna - http://www.facebook.com/note.php?note_id=100297644662ref=mf
[zamanku] Industri Televisi Kita
http://media-klaten.blogspot.com/ http://seizetheday-cloth.blogspot.com/ Industri Televisi Kita *Amir Effendi Siregar* Saat kampanye lalu, para calon presiden dan calon wakil presiden hampir tidak ada yang membicarakan perkembangan media, terutama televisi. Kita juga tidak cukup memberi perhatian pada perkembangan industri televisi yang kini berjalan bak berprinsip neoliberal, menyerahkan perkembangan industri sepenuhnya kepada pasar bebas. Perkembangan ini perlu dikoreksi karena bertentangan dengan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya. Sistem politik yang demokratis seharusnya mengubah sistem media yang otoriter represif dan sentralistis ke arah demokratis dan desentralistis. Namun, yang terjadi adalah perpindahan ke dalam dominasi segelintir pemodal dan pemilik stasiun televisi. Perpindahan ke sistem otoriter dan dominasi baru kelompok swasta sama bahayanya dengan dominasi negara. Inilah yang kita sebut jalan neoliberal. Dalam kondisi ini, pemilik stasiun televisi yang menggunakan ranah publik dapat menggunakan stasiun televisinya untuk kepentingan pribadi. Demikian juga keseragaman isi yang banyak dikritik masyarakat adalah akibat sentralisme siaran televisi. *Kepemilikan* Arah pemusatan kepemilikan stasiun televisi dapat dilihat secara terbuka. Pada Juni 2007, diketahui melalui pasar modal, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) menguasai 99 persen stasiun RCTI, 99 persen Global TV, dan 75 persen TPI. Melalui media juga dapat dibaca rencana penggabungan antara Indosiar dan Surya Citra Media Tbk (SCTV) sehingga sebuah badan hukum menguasai dua stasiun televisi di satu daerah. Seperti yang dinyatakan Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI) dalam somasinya terhadap pemerintah pada 29 Oktober 2007, hal itu adalah peristiwa yang melanggar undang-undang yang membatasi satu orang atau badan hukum menguasai beberapa lembaga penyiaran, paling banyak memiliki dua izin penyelenggaraan penyiaran televisi yang berlokasi di dua provinsi yang berbeda. Di Amerika Serikat saja, kepemilikan televisi dibatasi berdasar jangkauannya. Seseorang boleh memiliki banyak stasiun televisi selama jumlah nation’s TV homes yang dijangkau (jangkauan terhadap penduduk yang mempunyai akses) tidak lebih dari 39 persen. Untuk Indonesia, berdasar data Media Scene 2006-2007, jangkauan setiap televisi swasta dengan puluhan stasiun relai membuat 60-90 persen penduduk dapat mengaksesnya. Jumlah ini jauh lebih besar daripada yang diizinkan di Amerika Serikat. Apalagi bila menguasai lebih dari satu lembaga penyiaran yang memiliki puluhan bahkan ratusan stasiun relai. Melalui pemberitaan, kita juga mengetahui adanya jual beli lembaga penyiaran. Seharusnya pengalihan penguasaan frekuensi yang merupakan public domain diatur oleh negara dan didistribusikan secara tepat, adil, dan merata berdasar prinsip keanekaragaman. Industri televisi berbeda dengan industri sepatu, tidak dapat dilepas begitu saja ke pasar yang dikuasai pemodal besar tertentu saja. DPR melalui Komisi I, dalam rapat kerja 15 September 2008, pernah tegas meminta agar pemerintah membatalkan izin yang diberikan kepada sebuah perusahaan yang dinilai melanggar undang-undang. Selain itu, dalam rapat kerja Komisi I dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (17/3/2008), pemerintah didesak menyelesaikan pengaturan penggunaan frekuensi dan penyelenggaraan penyiaran swasta, termasuk masalah monopoli, kepemilikan TV, dan radio, agar sesuai dengan undang- undang penyiaran, yang mengacu pada prinsip diversity of ownership dan diversity of content. Selanjutnya, anggota MPPI sendiri, sejak Juli hingga Oktober 2008, mendaftarkan ke pengadilan tiga gugatan terhadap pemerintah yang dianggap membiarkan pelanggaran hukum. Salah satu gugatan menyangkut kepemilikan sebuah perusahaan terhadap tiga lembaga penyiaran sekaligus. Untuk gugatan ini, perdamaian melalui pengadilan telah dicapai, yaitu setiap pihak secara bergandeng tangan akan menegakkan peraturan perundang- undangan. Namun, hingga kini, belum ada perkembangan berarti. Tampaknya pemerintah tidak keberatan terhadap merger yang berdasarkan pendapat banyak pihak melanggar peraturan perundang-undangan di bidang penyiaran. *Ada arti sosial* Bila dulu negara mengooptasi pelaku usaha untuk kepentingan rezim, kini dikhawatirkan kooptasi dilakukan pelaku usaha terhadap birokrat hanya untuk kepentingan bisnis dan melupakan kepentingan masyarakat. Kita menerima ekonomi pasar, tetapi yang selalu diperbaiki dan dikontrol oleh negara terutama hal-hal yang terkait ranah publik, pencerdasan bangsa, dan usaha kecil. Ekonomi pasar harus mempunyai arti sosial, inilah yang disebut ekonomi pasar. Diharapkan, pemerintahan mendatang menghindari jalan neoliberal, melakukan langkah tegas dalam membangun sistem penyiaran yang demokratis. Sebuah sistem yang melahirkan keragaman isi dan kepemilikan. /Amir Effendi Siregar Ketua Dewan Pimpinan
[zamanku] Sukses dan Bahagia
Sahabat-sahabat yang berbahagia.. Menarik Senin pagi yang biasanya terpengaruh pada sikon I Hate Monday justru membahas hal-hal yang sebaliknya yaitu berbau kebahagiaan.. Manusia umumnya dalam hidupnya memiliki tujuan, kalau ditanya biasanya menjawabnya sukses, bahagia .. masing-masing kita umumnya memahami kata bahagia dan sukses. Seolah sukses adalah bahagia itu. Tapi apakah benar demikian ? Menurutku sukses adalah sesuatu nilai keberhasilan yang umumnya dikaitkan dengan nilai kwantitatif atau perhitungan-pirhutangan akal. Sementara kalau kebahagiaan adalah sesuatu yang dinisbatkan pada spiritualitas dan bernilai kwalitatif. Karena nilai kwalitatif itu absurd maka pencapaiannya unik mengikuti persepsi individu. Jadi, kebahagiaan adalah sesuatu yang bisa diraih oleh umat secara universal, sementara kesuksesan tidak, ada patokan/parameter tertentu sebagai pembanding. Lalu dengan adanya kebahagiaan apakah akan meninggalkan duka? Untuk menyamakan persepsi apakah duka itu lawan dari bahagia, umumnya dalam bahasa Indonesia kata duka itu dibentukan dengan kata suka. Jadi pasangan tersebut kelihatan serasi bila kita menyebut Suka dan Duka. Suka, duka, bahagia, nestapa adalah rasa yang bisa menghinggapi semua individu yang memiliki hati atau qalbu, rasa ini tidak permanen, terkadang begini terkadang begitu yang umumnya terpengaruh akan situasi dan kondisi, ruang serta waktu. Jadi, bahagia, suka dan duka adalah satu koin dua mata uang, yang keberadaanya selalu beriringan. Kebahagiaan umumnya diraih melalui duka-duka kecil, yang mungkin juga duka-duka itu berupa usaha. Hanya saja bila kita fokus kepada bahagia umumnya duka-duka itu tak terasa. Karena bila bahagia menjadi dominan maka dukanya menjadi resesip (hilang). Nah, karena kebahagiaan itu bersifat spiritual, maka umumnya dalam doanya umat Muslim selalu menyebut Kebahagiaan dunia dan akherat, demikian juga umat agama yang lain. Bagi non agama tetap saja kebahagiaan menjadi tujuan utama, karena kebahagiaan adalah universal hanya saja kebahagiaan mereka tak perlu lama-lama sampai menunggu kematian, jadi bahagia ya sekarang ini... atau paling jauh sebatas hayat dikandung badan. Selanjutnya, apakah proses ini akan berhenti atau terus menerus? Dalam proses kehidupannya proses pencarian kebahagiaan ini akan terus dilakukan sehingga mencapai kesempurnaan hidupnya sampai usianya berakhir. Derajat penyandaran kebahagiaan bagi yang beragama akan menuai kebahagiaan alam kuburnya melalui perilakunya pada masa hidupnya. Jadi, berladangnya dimasa ia hidup dan dalam 'kehidupan setelah kematian' itu dia menerima buah hasil perilakunya di dunia (karma). Mungkin itu share saya Senin (13/7) pagi ini .. bagaimana kebahagiaan menurut Anda? Salam, Http://ferrydjajaprana.multiply.com
[zamanku] 151 Perda Bias Agama
Dimuat pada Harian Sinar Harapan, 13 Juli 2009 151 Perda Bias Agama Oleh Victor Silaen Para uskup se-Indonesia telah menulis surat tertanggal 30 Mei 2009, yang isinya antara lain meminta dengan tegas agar presiden dan wakil presiden terpilih nanti membatalkan 151 peraturan daerah (perda) yang dinilai bertentangan dengan Pancasila. “Peraturan-peraturan ini bagaikan puncak karang yang secara kasat mata menghadang bahtera bangsa kita. Untuk menjaga keutuhan NKRI, kami menganjurkan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk membatalkan 151 Perda ini serta tidak pernah akan mengesahkan peraturan perundangan yang bertentangan dengan konstitusi,” kata Mgr Sutrisno Atmoko yang juga Uskup Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kepada pasangan capres-cawapres JK-Wiranto yang bertandang ke Kantor Waligereja Indonesia, 9 Juni lalu. Mengejutkankah seruan moral para uskup itu? Rasanya tidak. Boleh jadi karena aspirasi senada sudah berulangkali disampaikan oleh pelbagai komponen bangsa yang merasa prihatin melihat kian maraknya perda bias agama di sejumlah daerah, termasuk di ibukota Jakarta (melalui Perda ”Tibum” No. 8 Tahun 2007, yang antara lain mengatur untuk tidak boleh menjual makanan ”haram”). Karena sudah berulangkali, maka tak heran jika perda yang diserukan untuk dibatalkan itu kini telah berjumlah 151. Disebut bias agama, karena perda-perda tersebut bertentangan dengan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang tak sedikit pun menyebut agama tertentu di dalamnya. Tetapi, mengapa seolah seruan-seruan itu tak diresponi secara proporsional? Antara lain jawabannya adalah, karena perda-perda tersebut dinilai tidak diskriminatif. Bahkan menurut calon presiden dari Partai Golkar dan Partai Hanura, Jusuf Kalla, perda-perda tersebut hanya sebagai aturan yang bernilai anjuran. “Jadi, tidak ada sanksi hukum dalam perda syariah,” ujar Kalla yang juga Wakil Presiden RI dalam dialog tentang hukum dengan Indonesian Legal Roundtable di Hotel Four Seasons, Jakarta, 8 Juni lalu. Ucapan Kalla tersebut merupakan respon terhadap pertanyaan salah satu panelis, Todung Mulya Lubis, yang menganggap perda-perda syariah bersifat diskriminatif. “Karena mengikat semua, tidak hanya Muslim,” kata Todung. Sungguh memprihatinkan. Bagaimana mungkin seorang politikus kawakan sekaligus pemimpin bangsa dapat mengatakan hal yang keliru tentang sebuah peraturan publik? Tidakkah dia paham bahwa sebuah peraturan publik memiliki kekuatan mengikat yang sah, yang karenanya diikuti dengan sanksi hukum bagi siapa pun yang melanggarnya – tanpa hiraukan agamanya apa? Pasca-Soeharto, agenda-agenda reformasi telah dan terus bergulir deras. Namun ironisnya, hingga kini Indonesia masih “gamang” dalam memosisikan dirinya sebagai negara hukum atau negara agama. Ataukah memang Indonesia secara sadar membiarkan dirinya terus-menerus menjadi bukan negara hukum sepenuhnya dan bukan negara agama sepenuhnya? Sebab, kalau negara hukum sepenuhnya, mengapa banyak peraturan di tingkat lokal (perda) maupun nasional (undang-undang/UU) yang bias agama tertentu? Sebaliknya, jika dikategorikan sebagai negara agama, Indonesia jelas tak cocok. Sebab di negara ini, para pemimpin di tingkat lokal maupun nasional tidak dibatasi harus beragama ini atau itu. Sejak awal, Indonesia telah didesain menjadi negara hukum dan bukan negara agama. Secara faktual pun tak dapat diingkari bahwa agama-agama di Indonesia sejak dulu memang beraneka ragam. Berdasarkan itulah maka merancang-bangun negara ini di atas pilar-pilar yang bukan-agama merupakan pilihan rasional yang baik dan tepat. Sebab, seandainya agama tertentu dipilih untuk dijadikan pilar negara, pertanyaannya adalah: agama yang mana? Bukankah secara sosiologis tak ada agama yang benar-benar satu (monolitik)? Sementara agama yang secara nasional dikategorikan mayoritas secara statistik, faktanya di sejumlah daerah ia justru merupakan minoritas. Jadi jelaslah bahwa Indonesia yang wilayahnya sangat luas dan terserak dari Sabang sampai Merauke ini sungguh tak cocok untuk dijadikan negara agama. Inilah yang mestinya disadari betul oleh segenap komponen bangsa. Artinya ke depan jangan sampai ada orang-orang (apalagi mereka yang diposisikan sebagai pemimpin maupun tokoh masyarakat) yang merasa dirinya dan kelompoknya sebagai mayoritas berdasarkan agama yang dianut, dan sebaliknya memandang orang-orang lain sebagai minoritas dikarenakan agama mereka berbeda. Ini jelas merupakan anggapan yang keliru sekaligus kontraproduktif dalam rangka membangun NKRI. Karena itu, alih-alih menjadikan mayoritas dan minoritas berdasar agama sebagai penanda suatu kelompok atau komunitas, lebih baiklah mengusangkan sekat-sekat keagamaan itu seraya memperkuat spirit nasionalisme di atas semboyan Bhineka Tunggal Ika. Sebagai umat beragama, tentu saja setiap kita masih memiliki identitas keagamaan yang melekat di dalam diri. Namun, ketika kita berada di ruang-ruang publik yang
[zamanku] Menafsir Wastu : Seonggok Binatang Ekonomi / Manusia Seutuhnya
Dari Ruang Pamer Keramik Aries BM, Menafsir Wastu (bagian 1) 16-23 Juni 2009 Bentara Budaya Jakarta semoga bermanfaat. salam Wastu : bangunan ruang hidup yang lengkap, menyeluruh, hakiki, sejati dan melingkupi. Manusia mengidentifikasikan dirinya berada dan menjadi ruang itu sendiri bersama dengan ideologi ruang, sejarah ruang, identitas ruang, rasa berkomunikasi , kesadaran wilayah, kemanusiawian, beserta unsur-unsur material yang lain. Dengan demikian konsep wastu menuntut kearifan manusia sebagai faktor penyebab dalam keberlangsungan ruang hidup. (Albertus Rusputranto Ponco Anggoro, pegiat forum pinilih dan pengajar di program studi seni rupa murni ISI Surakarta) Bagi saya kembara, kelana, perjalanan adalah perbendaharaan kata yang tak pernah lekang mengeledakan hasrat dan hati. Perjalanan, pencarian, penemuan diri dalam ruang dan waktu. Biduk atau perahu barangkali analogi yang cocok menggambarkan hasrat hati ini. Biduk itu tidak saja membelah laut di samudera luas, tetapi juga di dunia dalam, dalam batin biduk terus bergerak dan bergulat. Perahu pada suku Bajo adalah rumah dan bagian integral ruang hidup, ruang laut yang diakrabinya. Maka analogi perahu dan sarang lebah, rumah adat hingga kota adalah kesatuan ruang dan waktu dimana kita mengolah kemanusiaan kita, mencari dan menemukan sebenar-benarnya manusia. Tentunya didalamnya mengandung pola relasi yang rumit, antara diri dan manusia lainnya, manusia dan makluk hidup lainnya, manusia dan alamnya dan pada akhirnya manusia dan penciptanya. Lebih jauh memperbincangkan ruang hidup, manusia dalam ruang dan waktu, kita dihadapkan pada dua pilihan. Apakah ruang hidup, ruang dan waktu yang kita jalani adalah ruang waktu yang bergegas dalam kontrol dan kendali modal, ruang waktu instumental untuk sekadar numpang ngombe (numpang minum/hidup) di dunia yang fana ini, pesona gaya hidup yang dekaden atau pola relasi transaksional, kasarnya ruang dan waktu yang memaksa kita menanggalkan kemanusian jadi onggokan angka statistik, binatang ekonomi atau mesin (produksi) ekonomi dan konsumen semata. Sapi perahan, domba korban ketamakan segelintir orang. Ataukah kita masuk menjalani, menghidupi dimensi ruang waktu yang lebih manusiawi dan juga transenden. Hidup berlawan atas penjara-penjara kesewenangan manusia lainnya. Bila yang kedua menjadi pilihan, maka marilah kita menjawab ajakan Aries B.M untuk menafsir wastu melalui puluhan karya-karya keramiknya dan kemudian menghidupinya. Untuk artikel dan dokumentasi foto selengkapnya silah kunjung http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/07/menafsir-wastu-seonggok-binantang.html simak juga Pemanasan Global : Melampaui Politik dan Ekonomi Yang Membusuk Dari Ruang Pamer Seni Rupa Gasing dan Yoyo http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/search/label/komidi%20putar Defacement : Deformasi Atas Ekspresi Manusia Beradab Dari Ruang Pamer Teguh Ostenrik http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/defacement-teguh-ostenrik-deformasi.html Menunggu Aba-aba : Bayi Bertato, Kepompong dan Pisau Sangkur Dari Ruang Pamer Haris Purnomo http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/menunggu-aba-aba-bayi-bertato-kepompong.html I See Indonesia : Kitab Rupa Untuk Kebangkitan IndonesiaDari Ruang Rupa Grafis Ayip http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/e-book-i-see-indonesia-karya-karya.html
[zamanku] Isra Miraj berbuah AsSholatu Mirajul Mukminin
Isra Miraj berbuah AsSholatu Mirajul Mukminin Oleh : Ferry Djajaprana Perspektif umum : Dalam Al-Quran hanya dua surah yang menyebutkan tentang isra mi'raj : Al-Isra ayat 1 Maha Suci Allah yang membawa berjalan hamba-Nya pada malam hari dari Masjid al Haram ke Masjid Al Aqsa...dan An-Najm ayat (53) 13-18. 53:13 Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu pada waktu yang lain, 53:14 di Sidratil Muntaha. yang berada di Sidratil Muntaha adalah Jibril 53:15 Di dekatnya ada surga tempat tinggal Jannatul Ma'wa 53:16 ketika Sidratulmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. 53:17 Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. 53:18 Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. Isra umumnya ditafsirkan sebagai perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari dari Masjidil Haram (Mekah) sampai Majid Al Aqsa di Palestina. Mikraj (tangga) adalah kenaikan Rosul menuju Sidrat Al Muntaha (langit ke tujuh). Hasil perjalanan Isra Miraj adalah shalat lima waktu. Perspektif empiris Rasionalis : Dilihat dari sudut rasionalitas terlepas dari wahyu isra miraj ini akan nampak janggal dan tidak mungkin, karena bagaimana mungkin kecepatan perjalanan yang dilakukan rasul bisa mencapai melebihi kecepatan cahaya? Bagaimana mungkin Rosul bisa melepas dari daya tarik bumi. Tentu pendekatan rasionalis sulit menjangkaunya, yang mungkin adalah pendekatan imaniy seperti yang ditempuh Abu Bakr Shidiq Apabila Muhammad yang memberitakannya, pasti benar adanya. Pun pula Isra Miraj itu dilakukan hanya sekali. Artinya bila ingin dibuktikan secara ilmiah maka perlu trial and error, yakni obeservasi dan eksperimentasi terhadap fenomena-fenomena alam yang berlaku di semua tempat dan waktu dan oleh siapa saja. Maka jurus Kierkegaard, tokoh eksistensialisme menyatakan Seseorang harus percaya, bukan karena ia tahu tetapi karena ia tidak tahu. Immanuel Kant berucap Saya menghentikan penyelidikan ilmiah demi menyediakan waktu bagi hatiku untuk percaya. Oleh-oleh Isra miraj adalah kewajiban shalat : sebab shalat merupakan sarana terpenting menyucikan jiwa dan memelihara ruhani. Perspektif Modern Fazlur Rahman : Perspektif Fazlur Rachman adalah sudut pandang aktual historis. Keberatan Fazlur Rahman terhadap perspektif umum (tradisional) adalah nama Masjid Al Aqsha itu bukan mengacu pada Masjid al Aqsha yang berada di Palestina, nama al Aqsha ada pada saat jaman khalifah Umar, sementara Isra Miraj terjadi tak lama setelah hijrah ke Madinah. Selain itu, Siti Aisah mengungkapkan bahwa tubuh Rosul berada di tempatnya. Jadi, Sidrat Al Muntaha, Masjid Al Aqsha dan Ufuq al Ala bisa multi tafsir. Tidak dijelaskan makna isyari nya. Boleh jadi ini menyangkut daya bathin manusia yang mempunyai kekuatan perspektif luar biasa yang dijalankannya untuk melakukan amanat yang maha berat, yaitu merenungkan segala realitas. Tugas ini hanya mampu diemban oleh sebagian manusia saja. Inti perspektif modern adalah bahwa Tuhan itu bukan prima causa yang jauh dan bisu, jadi ada kemungkinan dialog personal antara khaliq dan mahluk yaitu dialog dalam shalat, dimana kegiatan ibadah bermula dan tumbuh.. inilah makna bahwa shalat adalah mikrajnya kaum muslimin. Perspektif Isyari/Sufistik : Banyak perspektif Isra Mikraj bisa kita kuak asal mau menggalinya, dalam dunia sufistik yang penuh dengan makna bathiniah (isyari) yang cenderung bersifat spiritual. Menurut Sufi, isra miraj adalah pengalaman bathiniah Rosul SAW yang diisyaratkan dengan kata-kata Masjid Aqsha (masjid terjauh), Al ufuq al Ala (Cakrawala tertinggi), dan sidrat Al Muntaha (Sidrat yang terakhir). Menurut Farid Al Din AthThar dalm buku Warisan Wali, mencontohkan bahwa puncak pengalaman spiritual manusia yang tertinggi adalah sebatas awal perjalanannya. Pemaknaan Shalat Mirajul Mu'minin bagi para Sufi tidak diartikan makna badani melainkan bathiniah. Bagaimana contoh perjalanan spiritual itu bisa dibaca dalam Musyawarah Burungnya (Manthiq al Thayr) Aththar. Yang mengsisahkan hanya burung yang percaya diri dan berani saja akan sampai pada tujuannya. Dalam versi sufistik, mikraj bukan hanya diartikan perjalanan ke luar angkasa saja, tetapi dalam lubuk hati yang paling dalam di mana ia menemukan dirinya dalam 'kehadiran Tuhan' . Tahapan perjalanan spiritual masing-masing individu berbeda antara satu dengan lainnya. Media pengungangkapannya pun berbeda. Akhirnya bisa disimpulkan bahwa boleh jadi, dalam peristiwa Isra Mikraj, dibukakan semua tabir rahasia langit dan bumi, melalui daya penglihatan bathin ( Sufism : Ayn = Engl : Vision = Jawa : Waskita), sehingga teranglah awal kejadian dunia dan kesudahannya, Hukuman buat yang ingkar dan kenikmatan surgawi bagi yang salih. Pada saat mana tak ada dinding penyekat antara ruang dan waktu yang menghalanginya, yang semuanya disaksikan secara Live oleh Rosul SAW. Kesimpulan :
[zamanku] Bicara Filsafat Dalam Bahasa Semua Orang
Bicara Filsafat Dalam Bahasa Semua Orang --Anwar Holid Lebih dari seratus orang hadir menyimak diskusi bertajuk pemurnian pikiran melalui filsafat, menghadirkan Jalaluddin Rakhmat dan Yosef Dedy Pradipto. BANDUNG - Penerbit Kanisius mengadakan diskusi buku filsafat yang berhasil menyita perhatian banyak orang. The Story of Philosophy karya Bryan Magee (Kanisius, 240 h.) mampu menarik banyak massa, terutama kalangan muda. Aula Gedung Pasca Sarjana Universitas Parahyangan, Bandung pada Senin, 6 Juli 2009 penuh. Banyak hadirin mesti menyiapkan kursi sendiri karena yang disediakan panitia sudah penuh terduduki. Tawaran panitia memang menarik. Dalam acara itu peserta bisa mendapat buku pengantar filsafat dengan kemasan mewah itu seharga Rp.250.000,- sekaligus mendengar komentar kedua sarjana mengenai relevansi filsafat bagi manusia. Jalaluddin Rakhmat menyoroti salah satu detail buku tersebut, yaitu fragmen pencerahan filsafat Boethius ketika ia menyelesaikan buku De Consolatione Philosophiae (Penghiburan Filsafat) sambil menunggu hukuman mati atas tuduhan makar. Sedangkan Dedy Pradipto memancing penasaran dengan melontarkan pernyataan retorik, Apa filsafat masih berguna sekarang ini? Menurut dia, filsafat kerap jadi anak tiri dalam aspek kehidupan manusia, padahal sebenarnya ia merupakan fondasi bagi pembentukan karakter manusia. The Story of Philosophy merupakan buku pengantar filsafat yang istimewa. Ia merupakan karya seorang sarjana filsafat yang juga ahli di bidang media dan jurnalistik. Hal ini membuat bukunya berhasil memaparkan kajian filsafat menjadi sesuatu yang bisa dinikmati pembaca manapun, dengan segala ciri khas filsafat tetap melekat padanya. Buku ini membuat filsafat jadi segar, kata Jalaluddin Rakhmat. Dedy Pradipto yang mengajar filsafat di beberapa universitas menyatakan, Penerbitan buku ini upaya yang sangat berani. Sangat bagus jadi buku wajib mahasiswa saya. Secara berseloroh dia bilang, Kalau yang meringkas tidak paham filsafat, bisa-bisa pembaca kena stroke. Magee menyajikan filsafat dalam bahasa semua orang, dari sudut pandang kita. Ia bicara dalam tataran sehari-hari, berhasil melenturkan yang sulit menjadi sederhana, dari rumit menjadi simpel. Beragam buku pengantar filsafat memang telah hadir di toko buku, termasuk di antaranya berupa komik, meski efektivitasnya mengantarkan filsafat masih bisa dipertanyakan. Tampak ada upaya memopulerkan filsafat oleh berbagai pihak. Magee termasuk yang paling berhasil. Sebagai penggugah selera terhadap filsafat, buku dia penuh oleh ilustrasi yang relevan, baik para filosof maupun objek terkait topik pembicaraan. Dia menyajikan peristiwa apa yang melahirkan pemikiran filsafat dari zaman ke zaman, sejak pra-Socrates sampai gegap gempita kemunculan posstrukturalisme. Filsafat berfungsi sebagai semacam alat bantu fleksibilitas manusia selama mengarungi arus kehidupan. Ia juga menghindarkan kita dari fundamentalisme, tegas Dedy. Selain mengajarkan kebajikan, Jalaluddin menyebut bahwa filsafat mampu mempertemukan nilai-nilai universal yang ada dalam semua agama. Kaitan antara filsafat dan agama termasuk sangat dekat, meskipun pertentangan terus terjadi hingga saat kini. Jalaluddin menyebut bahwa sekarang ateisme terasa begitu digjaya mengadapi agama, apalagi pemikiran tokoh seperti Richard Dawkins sangat berpengaruh dan diminati. Antusiasme publik terhadap diskusi buku filsafat ini memunculkan optimisme, meskipun konsumerisme, propaganda politik, godaan popularitas, juga budaya instan terus menggerus hidup manusia, keinginan untuk menjernihkan pikiran dan condong pada kebajikan tetap muncul.[] Anwar Holid, bekerja sebagai editor dan penulis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku Bandung, blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com. Copyright © 2008 BUKU INCARAN oleh Anwar Holid Situs terkait: http://www.kanisiusmedia.com Anwar Holid: penulis, penyunting, publisis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku. Kontak: war...@yahoo.com | (022) 2037348 | 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141 Sudilah mengunjungi link ini, ada lebih banyak hal di sana: http://www.goethe.de/forum-buku http://www.rukukineruku.com http://ultimusbandung.info http://www.visikata.com http://www.gramedia.com http://halamanganjil.blogspot.com Come away with me and I will write you ---© Norah Jones
[zamanku] Dunia Menangis
Dalam hari-hari terakhir ini Dunia Menangis, karena jutaan penduduk bumi ini turut menangis bersedih hati, bukan saja pada saat ketika mendengar berita Jacko meninggal dunia, tetapi juga kemarin pada saat upacara pemakamannya Michael Jackson. Mereka merasa turut berenyuh melihat upacara pemakaman tersebut. Sebelumnya Madona juga menangis tiada hentinya. Pada saat Paris Michael Katherine (11) putrinya Jacko, sambil menangis mengucapkan salamnya yang terakhir: Sejak saya lahir, Daddy adalah ayah yang terbaik yang tidak pernah bisa kalian bayangkan. Saya hanya ingin bilang bahwa saya sangat mencintainya amat sangat. Ia tidak bisa lagi melanjutkan kata-katanya, karena merasa sangat sedih kehilangan ayahnya. Terlepas dari apapun juga ternyata Jacko adalah seorang Daddy yang baik. Adegan ini membuat Mang Ucup jadi sangat terharu, sehingga tanpa bisa ditahan lagi turun air mata saya berlinang. Berapa banyak dari kita yang mungkin juga merasakan perasaan yang sama seperti mang Ucup. Terkadang pada saat saya membaca buku ataupun mendengar puisi sekalipun, saya bisa menangis. Apakah mang Ucup ini termasuk manusia cengeng ? Hal inilah yang mendorong saya untuk menulis artikel mengenai menangis. Tanyalah sama diri sendiri, kapankah terakhir kalinya anda menangis? Seluruh manusia di dunia ini pernah menangis. Pada saat kita masih bayi, kita menangis, karena kita membutuhkan sesuatu, entah karena lapar ataupun popoknya sudah basah. Maklum manusia butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa tumbuh mandiri, beda dengan binatang. Sedang pada saat kita masih kanak-kanak kita menangis pada umumnya untuk menuntut agar keinginan kita terkabulkan jadi mirip demo terhadap orang tua kita. Di bioskop orang lebih mudah menangis, karena bukan saja terpengaruh oleh alur cerita filmnya saja, tetapi juga oleh musik maupun ruangan yang gelap. Pada umumnya di bioskop perempuan lebih sering dan lebih mudah menangis daripada pria, tetapi kebalikannya pria lebih senang nonton film bodor dimana mereka bisa tertawa ngkakak bebas. Kita menangis bukan hanya di bioskop saja, bahkan di rumah ibadah dan berdasarkan pengalaman banyak pria maupun perempuan menangis pada saat mereka menunaikan ibadah Haji. Menangis dapat dinilai juga sebagai tanda bahwa kita sudah benar-benar buntu dengan perasaan emosi kita, sehingga tak tahu lagi apa yang harus diperbuat selainnya menangis. Misalnya pada saat kita ribut ataupun sedang berdebat berat, begitu salah seorang lawan bicara menangis, maka langsung akan berhenti dengan sendirinya. Menangis bukan saja dilakukan pada saat kita merasa sedih, tetapi juga pada saat kita merasa sewot ataupun marah berat atau pada saat kita merasa dikecewakan ataupun dihianati. Tidak bisa dipungkiri pula bahwa sering pula kejadian dimana kita mengeluarkan air mata, pada saat kita tertawa terbahak-bahak, tetapi ini tidak bisa dinilai sebagai menangis. Sering kali kita mendengar ungkapan Air Mata Buaya, tetapi perlu Anda ketahui, bahwa buaya atau binatang apapun juga di dunia ini tidak akan pernah bisa menangis. Mereka tidak memiliki emosi seperti manusia. Binatang mengeluarkan air mata hanya dengan tujuan untuk mencuci kelopak matanya. Pada umumnya setelah kita menangis untuk mengeluarkan perasaan duka, kecewa bahkan sakit, ini akan mengurangi rasa stress kita, jadi menangis itu bermanfaat. Perempuan lebih sering menangis bukannya pada saat mereka sedang bersedih hati, melainkan pada saat mereka marah ataupun merasa dikecewakan. Oleh sebab itulah pada saat nanti kita berada di sorga, kita tidak akan menangis lagi, karena sorga adalah satu-satunya tempat dimana tiada air mata. Mang Ucup Email: mang.ucupatgmail.com Homepage: www.mangucup.org Facebook
[zamanku] Wikipedia: Cradle of Humankind
Ada yang bertanya (kalau tidak salah Wawan) tentang kunjungan kami ke Cradle of Humankind. Kami berada disitru selama tiga hari dan nginap di hotel Maropeng yang hanya lima menit jalan kaki dari Museum. (Dimana persisnya Cradle of Humankind yang tidak jauh dari Johannesburg itu bisa dilihat dengan memakai Google Earth)... Museumnya betul-betul mengesankan (dan makanan di restorannnya juga enak). Pengunjung diberi kesan mengikuti sejarah terbentuknya planet bumi hingga abad XXI ini, meliwati timbulnya kehidupan, timbulnya berbagai species, berbagai macam kera dll.- disebut juga, tentu saja Homo wajakensis... .. Saya bertanya-tanya: Kapan Indonesia yang pernah dikunjungi Wallace ,. akan punya museum yang setara? Lihatlah: http://en.wikipedia.org/wiki/Cradle_of_Humankind --- Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.
[zamanku] Wikipedia: Homo sapiens idaltuedia
Bagi yang mau memperluas cakrawala... http://en.wikipedia.org/wiki/Homo_sapiens_idaltu --- Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.
[zamanku] SWATT Magazine
Telah Terbit! Edisi II Majalah SWATT ( A Truly Security Magazine), di tengah-tengah Anda. Majalah SWATT adalah majalah yang mengupas seputar security atau pengamanan di Indonesia. www.swattonline.com http://swattonline.com/ Heru Lianto 021 98323595
[zamanku] Wikipedia: List of human evolution fossils
Bagi yang mau memperluas cakrawala. List of human evolution fossils http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_hominina_fossils --- Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.
[zamanku] Baghdad: Neraka bagi kaum gay
Sejak Desember tahun lalu, 60 gay terbunuh. Adegan mengenaskan yang direkam melalui sebuah telepon seluler itu telah menyebar ke seantero Ibu Kota Bagdad, Irak. Isinya, seorang bocah lelaki tampak ketakutan dan merengek minta belas kasihan kepada sekumpulan lelaki dewasa. Gay cilik itu dipaksa melucuti beha dan celana dalam perempuan yang ia kenakan di balik jubahnya. “Kenapa kamu berpakaian seperti perempuan?” tanya seorang lelaki sambil mengacungkan tongkat ke arah bocah yang sedang melepas kutangnya tersebut. Anak lelaki yang berusia sekitar 12 tahun itu mengaku disuruh keluarganya berdandan seperti perempuan untuk mencari uang. Kejadian itu berlangsung di sebuah kantor polisi. Karena itulah, para pegiat hak asasi mengklaim telah terjadi pembunuhan dan pelecehan secara sistematis terhadap kelompok homoseksual di Irak. Sejak Desember tahun lalu, kata mereka, 60 homo terbunuh. Kaum homo di Bagdad dan wilayah lain di Irak memang hidup serba ketakutan. Selain dilecehkan, mereka menjadi incaran pembunuhan, baik oleh keluarga, polisi, maupun milisi bersenjata yang bertebaran di Negeri Dua Sungai itu. Nama-nama mereka dipampangkan di sepanjang tembok pemisah di Kota Sadr, kawasan kaum Syiah di wilayah timur Bagdad. Mereka yang masuk daftar bersembunyi. Kebencian terhadap kalangan homo ini kian menjadi lantaran pesan para ulama. Syekh Jassim al-Mutairi biasa memanfaatkan khotbah saban Jumat di Kota Sadr untuk mengecam mereka. Ia menyeru kepada seluruh keluarga agar mencegah anak-anak muda mereka berlaku seperti perempuan. Menurut seorang gay Bagdad, kampanye pembunuhan terhadap kelompoknya yang berlangsung sejak 2004 makin kejam. Ia mengaku 16 rekannya tewas. “Rasanya seperti hidup di neraka. Percayalah, seperti neraka. Ke mana pun saya pergi, ada pos pemeriksaan. Ketika mereka (polisi) mengetahui siapa saya, mereka ingin menyentuh dan menganiaya saya,” kata dia, yang mengaku bernama Surur, kepada BBC. Seorang gay yang kabur dari Irak pekan lalu mengungkapkan pernah dipukuli selama tiga pekan di tahanan polisi. Nyawanya selamat setelah teman-temannya memberikan uang suap US$ 5.000 atau lebih dari Rp 50 juta untuk membebaskan dia. Namun, para pejabat pemerintah Irak membantah tudingan melancarkan kampanye antigay. Menurut Brigadir Diah Sahi, kepala bagian investigasi kejahatan kepolisian Irak, pihak Kementerian Dalam Negeri tidak mengeluarkan kebijakan untuk menangkapi para homo. “Itu masalah psikologi. Menangkap dan memenjarakan orang-orang seperti itu tidak akan mengubah apa pun,” ia menegaskan. Pihak berwenang boleh saja memberikan bantahan. Yang pasti, kaum gay di Irak seolah dikejar maut. BBC | FAISAL ASSEGAF http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/04/27/Internasional/krn.20090427.163658.id.html
[zamanku] Saudi judge says it's OK for men to beat wives
http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=194505 Wednesday, May 13, 2009 Saudi judge says it's OK for men to beat wives RIYADH, Saudi Arabia (AP) -- A Saudi judge told a conference on domestic violence that a man has the right to slap a wife who spends money wastefully and said women were as much to blame as men for increased spousal abuse, a Saudi newspaper reported. The remarks do not carry the weight of law, as they were made out of court. But such public pronouncements by Saudi judges are often widely respected. A rights activist decried the remarks and said she and other campaigners viewed them as the latest setback in women's efforts to gain the right to vote, drive, freely participate in politics and be protected from violence. Activists have become more vocal in recent years in their criticism of cases involving women's rights, including what many see as the religious police's harsh enforcement of the segregation of sexes. If a person gives 1,200 Saudi riyals ($320) to his wife and she spends 900 riyals ($240) to purchase an abaya (head-to-toe robe) from a brand shop and if her husband slaps her on the face as a reaction to her action, she deserves that punishment, Judge Hamad Al-Razine was quoted as saying by the English-language Arab News newspaper on Sunday. The comments at a recent conference were given as part of an explanation for an increase in domestic violence in the country. The judge said women were equally responsible for the increase, the newspaper quoted him as saying. The paper did not say exactly when the conference was held. The judge could not be reached for comment on Monday. Women in the audience loudly protested the judge's remarks, the newspaper said. Saudi Arabia bars women from voting, except for chamber of commerce elections in two cities in recent years, and no woman can sit in the kingdom's Cabinet. Women also cannot drive or travel without permission from a male guardian. Sohaila Zenelabideen Hammad, spokeswoman of the Saudi National Center for Human Rights, told the Associated Press on Monday that the judge's remarks are reason for concern for being too extreme. It is not acceptable, it is even forbidden in Islam to beat a woman on her face. ... No matter what the woman does, the man has no right whatsoever and under any circumstances to beat his wife on the face, said Hammad, who was not at the conference. Regrettably, there is a common understanding in the Arab and Islamic world that man is the master who looks down on the woman and has the right to do whatever he wants to her. This is wrong, Hammad said.
[zamanku] JP: Depok mayor sued for annulling church permit
Langkah yang bagus... Dan akan kita lihat apakah juciary di Indonesia itu tahu apa yang namanya kebebasan beragama.. Published on The Jakarta Post (http://www.thejakartapost.com) Depok mayor sued for annulling church permit Yuli Tri Suwarni, The Jakarta Post , Bandung | Thu, 05/07/2009 2:29 PM | Headlines Members of the Huria Kristen Batak Protestant (HKBP) congregation in Depok decided Wednesday to sue Depok Mayor Nurmahmudi Ismail for revoking a building permit for a church in Cinere, Depok. Dozens of HKBP members, represented by lawyer Junimart Girsang, filed a lawsuit at the State Administrative Court in Bandung appealing to the court to cancel a Depok municipal ordinance on the revocation on March 27, 2009, of a building permit for a church and a multipurpose hall under the name of HKBP Pangkalan Jati Gandul on Jl. Pesanggrahan in Cinere. Junimart said the mayor's ordinance lacked strong legal basis and went against the principle of freedom of worship. He added his clients had obtained a building permit issued by the Bogor regent on June 13, 1998, which served as a legal basis to start building the church and hall from October 1998. By January 2009, they had already completed the foundation, the ground floor and columns for the second floor, before construction was halted due to the issuance of the mayor's decree against the building permit, Junimart said in Bandung. He added opposition by the majority Muslim residents in the area the church was being built could not serve as a valid reason for the mayor to issue the one-sided decision. He insisted the church and hall construction complied with Law No. 28/2002 on Buildings, and Government Regulation No. 36/2005 and Depok Municipal Ordinance No. 3/2006 on Buildings and Building Permit Fees. We regret the mayor's action, which goes against basic human rights as stipulated in Article 22 of Law No. 39/1999, which guarantees freedom for anyone to choose a religion and pray according to their faith, Junimart said. The construction work has been halted temporarily because of the decision. He added the congregation had tried to meet with the Depok mayor prior to filing the lawsuit, but had not met with a serious response. The plaintiffs also asked the court for a temporary ruling by postponing the implementation of the municipal decree until the State Administrative Court had issued a definite ruling. A series of attacks on churches broke out in West Java several years ago, hammering home the reality of suppression of religious freedom in predominantly Muslim Indonesia. The number of churches forcibly closed in West Java alone was reported to be more than 30 in the period between September 2004 and April 2007. Dozens of other churches were also forced to close down in other provinces across the country during the same period. Under a revised joint decree issued by Religious Affairs Minister Maftuh Basyuni, the establishment of a house of worship must be approved by at least 60 local residents and have a minimum congregation size of 90 people. Copyright © 2008 The Jakarta Post - PT Bina Media Tenggara. All Rights Reserved. Source URL: http://www.thejakartapost.com/news/2009/05/07/depok-mayor-sued-annulling-church-permit.html --- Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.
[zamanku] Ajarkan 3 hal kpd anakmu
kiriman teman yang sangat bermakna sekali isinya: Ajarkan 3 hal kpd anakmu yaitu : Berenang, Berkuda Memanah (terlepas dr arti sebenarnya) adl A. BERENANG adl Mendidik/membina anak tuk dapat mengarungi kehidupan ini dgn selamat, B. BERKUDA adl bagaimana anak dpt dilatih agar bisa mengatur/mengendarai hawa nafsu. disiplin dll tuk menuju ke arah cita2 nya , C. MEMANAH adl mendidik anak untuk dpt menganalisa mengarahkan serta mengeluarkan potensi dirinya. -- Teddy Sunardi
[zamanku] Seri 4 Tharikat Naqshabandiyah
Seri 4 Tharikat Naqshabandiyah Oleh : Ferry Djajaprana Naqshabandiyah adalah sebuah tharikat besar yang didirikan oleh Muhammad Ibn Muhammad Bahauddin Naqshabandi (717-791/1317-1389) di Bukhara.1) Dikenal dengan Naqshabandiyah karena kepandaiannya melukiskan hati, para murid Naqshabandiyah dikenal dalam praktek dzikirnya menggambarkan garis-garis dalam hati mereka dengan kata-kata yang tak terucapkan untuk menyucikan hati 2). Aliran Naqsyabandi menyebar secara luas ke Asia Tengah, Kaukasus Barat, China, India, Turki, Eropa, Amerika Utara, dan Indonesia. Syaikh Yusuf Makassari (1626-1699M) merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan tharikat ini di Nusantara seperti diterangkan dalam bukunya Risalah Safinah Al Najah. Penyebaran tharikat ini di Nusantara antara lain di Banten, Kepulauan Riau, Minangkabau, Pontianak, Madura, Jawa Tengah, Jawa Timur,Sulawesi Selatan , Kalimantan Selatan, Pulau Sumatera dan daerah lainnya. Inilah satu-satunya tarekat yang terwakili di semua propinsi Indonesia. Penyebarannya sedemikian luas sehingga timbul variasi lokal, yang menjadi bagian dari tharikat ini. Pengikutnya terdiri dari berbagai lapisan dari strata rendah sampai lapisan yang lebih tinggi. Aliran tharikat ini adalah satu-satunya aliran sufi yang memiliki geneologi silsilah transmisi ilmu melalui pimpinan pertama yakni Abu Bakar, bukan seperti aliran lainnya yang memiliki geneologi melalui Imam Ali kemudian sampai ke Nabi Muhammad SAW. Tujuan pokok thariqah ini adalah taubah, uzlah, zuhud, taqwa, qanaah dan taslim. Untuk mencapai hal tersebut maka harus menjalankan enam rukun yang dijadikan pegangan yaitu : Makrifat, yaqin, sakha, sadaq, syukur dan tafakur. Enam hal yang harus dikerjakan adalah : dzikir, meninggalkan hawa nafsu, meninggalkan dunia, melakukan agama dengan sungguh-sungguh, berbuat ihsan dan mengerjakan amal kebaikan. Dasar-dasar tharikat ini adalah memegang teguh itikad ahlu sunnah, senantiasa muraqabah, meninggalkan kebimbangan dunia dari selain Allah, menghias diri (tahalli) dengan sifat-sifat yang berfaedah dari ilmu agam dan menghindarkan kealpaan terhadap tuhan dan berahlak yang baik (Ahlak Rosulullah). Yang khas pada tharekat Naqshabandi adalah pengasingan diri (uzlah). Salah satu ritual yang populer adalah khatm al Khawajagan (penutup seluruh guru sufi) dan selalu dibacakan setiap selesai salat wajib. Prinsip metode spiritualnya adalah berdzikir di dalam hati. Nama-nama Tuhan tidak diucapkan melalui lisan tetapi diingat melalui kesadaran yang menembus ke dalam hati, dimana simbol-simbol kegaiban memasuki ke dalam pribadi seseorang, hal ini berbeda dengan kesadaran hati secara fisik. Ia merupakan perumusan spiritual dimana panggilan nama Tuhan lebih cenderung pada kesadaran eksitensial daripada pengingatan secara mental. Metode doa ini seperti doa Heychast di dalam hati, tapi tidak identik dengannya. Metode Dzikir : Penganut tarekat ini menitik beratkan amalannya pada dzikir. Dzikir adalah mengingat dan menyebut nama Allah berulang-ulang atau menyatakan kalimah La Ilaha Illa Allah (tiada Tuhan selain Allah) dengan tujuan untuk mencapai kesadaran akan Allah yang lebih langsung dan permanen. Bagi penganut tharekat Naqshabandiyah dzikir umumnya dilakukan dengan diam (dzikir Khafi = diam/tersembunyi) secara berkesinambungan pada waktu pagi, sore, siang dan malam, duduk, berdiri , di waktu sibuk maupun senggang. Asal muasal ajaran dzikir diam didapat dari Syaikh Abd Al Khaliq yang dipercaya dari Abu Bakar Shiddiq, dzikir diam adalah norma tharekat Naqshabandiyah. Syaikh Amir Kulal satu periode sebelum syaikh Baha Al Din melakukan dzikir keras. Syaikh Yusuf Al Hamadani menggabungkan dua type dzikir diam dan keras. Penganut tharekat Naqshabandiyah umumnya dzikir sendiri-sendiri kecuali bila tempatnya dekat dengan syaikh biasanya dilakukan berjamaah. Dzikir jamaah dilakukan umumnya dua kali seminggu pada malam Jumat dan malam Selasa, tapi ada juga yang melakukan seminggu sekali. Tarekat Naqshabandiyah memiliki dua macam dzikir: pertama, Dzikir Ism Al Dzat, mengingat nama Yang Hakiki dengan mengucap nama Allah berulang-ulang dalam hati, ribuan kali dihitung dengan tasbih dengan memusatkan kepada Allah semata. Ke dua, dzikir tauhid artinya mengingat keesaan. Dzikir ini dilakukan dengan perlahan diiringi dengan pengaturan nafas, kalimah Lailaha Illa Allah yang dibayangkan seperti menggambar garis melalui tubuh. Caranya : bunyi la digambar dari daerah pusar terus ke atas sampai ke ubun-ubun. Bunyi Ilaha turun ke kanan dan berhenti di ujung bahu kanan. Kata berikutnya Illa dimulai dari bahu kanan turun melewati bidang dada sampai ke jantung, dan ke arah jantung inilah kata terakhir Allah dihujamkan sekuat tenaga. Orang yang berdzikir itu membayangkan jantungnya itu mendenyutkan nama Allah, dan memusnahkan segala kotoran. 4) Selain dua dzikir tersebut
[zamanku] ESQ dan NLP juga tidak mempan
PERCAKAPAN 1: ESQ DAN NLP JUGA TIDAK MEMPAN T = Bang, Kalo kita rajin meditasi kan bisa membangkitkan intuisi. Nah, bisa nggak intuisi ini dipakai buat menghipnotis orang misalnya? J = Intuisi adalah pengertian yg muncul begitu saja di dalam pikiran kita, kita tahu bahwa kita tahu. Walaupun orangnya sumpah kerak keruk, kita akan tahu bahwa dia bohong. Walaupun dia tidak mau bicara, kita akan tahu apa isi pikirannya. Apa yg bisa langsung kita tahu itulah yg dimaksudkan dengan intuisi. Hipnotis lain lagi, dan jenisnya ada macam-macam. Hipnotis yg dilakukan dengan seijin orangnya namanya hipnotherapi, gunanya untuk penyembuhan berbagai macam penyakit, baik yg asli berasal dari virus maupun dari pikiran orang itu sendiri yg destruktif. Setahu saya meditasi bukanlah prasyarat mutlak bagi seorang praktisi hipnotherapi. Seorang hipnotherapist cukup melatih kemampuan dirinya untuk rileks dan menurunkan gelombang otaknya sendiri ke level alpha dan theta, yg gunanya untuk menginduksi gelombang otak pasiennya ke gelombang otak yg sama, dan lalu memberikan berbagai macam sugesti yg diharapkan akan bisa membantu penyembuhan. Penyembuhan total dan langsung merupakan suatu pengecualian, dan sangat wajar bagi teknik hipnotherapi untuk digunakan berulang-ulang sampai hasil yg diinginkan tercapai. Ada juga kemungkinan bahwa hasil yg telah tercapai akhirnya hilang begitu saja karena ternyata sugesti yg diberikan oleh hipnotherapist kalah kuat dengan sugesti yg diberikan oleh si pasien terhadap dirinya sendiri. Ada yg pernah mencoba untuk melakukan perubahan orientasi seksual dari seorang gay agar menjadi straight. Hasilnya cukup menggembirakan pada awalnya karena si gay itu sudah bisa melirik wanita. Tapi, ketika therapi diteruskan, ternyata efeknya cuma begitu-begitu saja which is cuma melirik doang, dan tidak berlanjut ke arah hubungan sex. Pada pihak lain, orientasi seksual seseorang itu merupakan hal yg normal saja. Baik straight, gay, bisex, ataupun asexual merupakan orientasi yg normal. Dan usaha untuk mentherapi seseorang agar orientasi seksualnya berubah tentu saja patut dipertanyakan. Apakah ethis untuk merubah seorang pria straight menjadi gay? Kalau itu ternyata tidak ethis, maka merubah pria gay menjadi straight juga tidak ethis, karena kedua orientasi ini sama validnya. Bukan merupakan kelainan jiwa melainkan hal yg normal saja. Lain halnya kalau orangnya sendiri yg meminta, misalnya ada seorang pria straight sudah bosen having sex with women, dan sekarang ingin nyobain gituan dengan sesama pria. Dia lalu pergi ke seorang hipnotherapist agar dihipnotis menjadi gay. Itu bisa saja, tetapi harus atas permintaan orangnya sendiri. Dan belum tentu berhasil lagi. Maybe paling jauh jadi bisex doang which is suatu kemajuan besar karena bisa having fun with both sexes. Ada lagi hipnotherapist yg bisa melakukan regressi ke kehidupan masa lalu atau past life. Masalah di kehidupan sekarang bisa ditelusuri sebagai berasal dari kehidupan masa lalu. Sayangnya, tidak semua orang bisa diregressi. Kalaupun bisa, apakah benar sesuatu yg dilihat oleh pasien sebagai past life itu benar-benar past life? Yg jelas, kita cuma akan di-regressi ke dalam pikiran kita sendiri, dan yg muncul juga cuma simbol-simbol belaka. Dan belum tentu hipnotherapist bisa mengartikan simbol yg muncul, sehingga bisa saja akhirnya terjadi penumpukan takhayul yg tidak mencerdaskan. Pada pihak lain, yg secara salah kaprah dikenal sebagai kejahatan hipnotis sebenarnya bukanlah hipnotis melainkan gendam. Gendam itu dilatih dengan cara konsentrasi pada cakra solar plexus ke bawah. Orang yg mengumpulkan energi gendam bisa menghipnotis korbannya untuk memberikan uang, dsb. Itu gendam dan bukan hipnotis karena yg digunakan adalah tenaga yg kuat sekali dan berasal dari cakra solar plexus ke bawah. Ini energi naluri dan bukan energi intuisi. Naluri seseorang yg kuat tentu saja bisa mempengaruhi orang lain yg pikirannya melayang dan tidak fokus. Kalau kita rutin meditasi di cakra mata ketiga, kita tidak akan terpengaruh dengan segala macam gendam. Segala macam hipnotherapi juga tidak akan berpengaruh. Segala teknik rekayasan yg menggunakan kombinasi gendam dan hipnotherapi seperti dipraktekkan di berbagai pelatihan ESQ juga tidak akan mempan. Kita juga akan dengan mudah melihat segala macam rekayasa yg dipraktekkan dalam berbagai pelatihan NLP. Sebaliknya, dengan meditasi rutin di cakra mata ketiga kita akhirnya akan sadar bahwa kita bisa memilih apa yg kita inginkan dalam hidup. Tanpa perlu membuang uang mahal-mahal buat pelatihan begituan yg menggunakan segala macam teknik rekayasa, kita akan tahu dengan sendirinya apa yg sebenarnya kita mau, dan kita akan pilih apa yg kita mau dengan sadar. + PERCAKAPAN 2: TUHAN KITA SELALU BERUBAH T = Mas Leo, Aku percaya adanya Tuhan. Cuma yg aku tidak percaya adanya species yg berperilaku sebagai Tuhan. Berhak menghukum siapa saja. J = Species yg berperilaku
[zamanku] Algebra Bukan Berasal Dari Arab Tapi Babylonia
Algebra Bukan Berasal Dari Arab Tapi Babylonia Pada hakekatnya bangsa Arab, agama Islam, beserta huruf2 Arab dan tulisannya lahir dari budaya baru yang termuda umurnya dibandingkan dengan agama dan bangsa2 lain disekitarnya seperti Greek (Yunani), Hindu (India), Babylonia (Assyria), Zoroaster (Persia) dan lain2nya. Bahkan, sepanjang kehidupan nabi Muhammad belum dikenal adanya huruf2 Arab, dan barulah setelah nabi Muhammad wafat, huruf2 Arab berkembang pesat di Arab. Pada mulanya huruf2 Arab itu sendiri tidak memiliki tanda2 bacaan bahkan tidak memiliki huruf hidup (vowel), barulah pada abad ke 10, huruf2 hidup ditambahkan kedalam tulisan2 Arab. Alfabet huruf2 Arab berasal dari salah satu variasi huruf2 Aramaic yang baru dikenal oleh beberapa orang2 Arab pada tahun 512, yaitu 80 tahun sebelum kelahiran nabi Muhammad. Meskipun huruf2 ini sudah dikenal oleh beberapa orang2 Arab, namun penggunaan tulisan ini baru meluas di Arab setelah abad ke 10. Yang menarik tentang perbaikan tulisan2 Arab ternyata bukan dilakukan oleh orang Arab di Arab melainkan oleh orang Arab diluar Arab yaitu di Irak Khalil Ibn Ahmad yang juga dikenal dengan nama Al-Farihidi. Dialah yang pertama kali menambahkan vowel kedalam alphabet Arab ditahun 791. Dia adalah orang Arab Oman yang pindah dan hidup sampai mati dikota Basra (Irak). Jadi huruf2 atau alphabet Arab yang dikenal sekarang ini berasal dari Irak yang kemudian menyebar ke Arab setelah abad ke 10. Seharusnya tulisan Arab tidak boleh dinamakan tulisan Arab melainkan tulisan Basra, tetapi karena memang sudah kebiasaan dianggap huruf Arab, maka huruf alphabet ini tetap dianggap sebagai alphabet Arab karena memang digunakan oleh semua orang2 Arab. Demikianlah, sama halnya dengan kata Algebra yang diadopsi dunia Barat ini sebenarnya tidak jelas berasal dari mana. Meskipun kata ini dianggap dari bahasa Arab, tetapi orang Arab sendiri mengadopsinya dari Babylonia. Namun ada dua anggapan yang berbeda mengenai sumber kata Algebra ini, satu pihak menganggapnya berasal dari bahasa Arab Al-Jabr yang sumber katanya itu sendiri berasal dari Babylonia yang artinya reunion atau berkumpul lagi. Sumber lain menganggap kata Algebra ini berasal dari Algoritme yaitu nama seorang peneliti Al-Khwarizmi yang lahir dikota Baghdad (780-850)-Irak. http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad_ibn_Musa_al-Khwarizmi Fanatisme buta telah menjangkiti kaum muslimin untuk menegakkan Syariah Islam dengan cara apapun termasuk berbohong, menipu, dan menyebar fitnah. Demi kebanggaan buta inilah mereka meyakini bahwa Al-Khwarizmi beragama Islam. Logikanya Islam baru berhasil menguasai wilayah Iran dan Irak sepenuhnya pada abad ke 10. Namun penyerbuan atau perang yang ber-larut2 berlangsung sejak 700-1020. Padahal dimasa kehidupan Al-Khwarizmi ini, penduduk aselinya masih tetap memegang teguh agama Zoroaster, hanya pendatang2 Arab saja yang beragama Islam. Penaklukan wilayah Persia ini berakhir pada abad ke 10 dimana seluruh masyarakatnya dipaksa masuk Islam atau dibunuh mereka yang menolak. http://en.wikipedia.org/wiki/Persian_Empire#Conquest_of_Persia_by_Muslims Jadi sangat jelas disini, bahwa Al-Khwarizmi bersama banyak ahli2 lain yang sering dipropagandakan oleh para pendakwah2 Islam dilahirkan sebagai umat beragama Zoroaster, dan besar kemungkinannya apabila dia benar masuk Islam maka hal itu karena terpaksa atau dipaksa katimbang mati dibunuh. Agama Zoroaster memang salah satu agama yang membawa budaya dan ilmu pengetahuan jauh lebih tinggi dari Arab dengan Islamnya. Pendeta2 Zoroaster ditangkapi sewaktu penyerbuan Islam, mereka disiksa untuk mengaku cara2 menciptakan api. Dizaman itu untuk membuat api tidaklah mudah, apabila anda bisa membuat api maka perang bisa gampang menang. Umumnya untuk membuat api waktu itu menggunakan dua buah batu yang digosok satu dengan lainnya, tapi cara inipun boleh anda coba sendiri kalo bisa mengobarkan api dalam waktu 3 bulan sudah termasuk hebat. Agama Zoroaster memiliki teknologi tertinggi diwaktu itu karena bisa menciptakan api, dan api inilah yang disembah oleh umat Zoroaster. Pada waktu itu agama Zoroaster dikenal sebagai agama Api. http://en.wikipedia.org/wiki/Zoroastrianism Namun istilah Algebra sekarang ini sudah tidak perlu lagi diperdebatkan karena sudah diganti dengan istilah yang lebih tepat yaitu Mathematics. Bukan cuma Al-Khwarizmi saja yang diakui sebagai beragama Islam, tetapi juga Ibnu Sinna (di Iran dikenal dengan nama Abu Ali Sina) yang juga berasal dari Persia dan juga terlahir beragama Zoroaster dimana didunia Barat dia dikenal dengan nama aselinya yaitu Avicenna yang kemudian diubah oleh orang Arab menjadi Ibn Sina (980-1037). Nama Avicenna itu sendiri berasal dari nama kitab suci agama Zoroaster yaitu Avesta. Muslimin telah jenuh dicekoki dengan kebohongan2 yang berorientasi untuk merekayasa kebesaran Islam dimasa lalu. Namun
[zamanku] Mengenal Saudi Arabia dan Ke-Caliphan-nya !!!
Mengenal Saudi Arabia dan Ke-Caliphan-nya !!! Caliph itu adalah kata berasal dari bahasa Arab yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah Raja, dan dalam bahasa Inggrisnya disebut King. Jadi hal ini perlu diluruskan, karena masih banyak muslimin di Indonesia tersesat memahami bedanya Caliph dan Raja, padahal keduanya punya arti sama hanya berbeda bahasa. Kekuasaan Caliph adalah kekuasaan raja yang berkuasa seumur hidup tidak boleh digantikan. Tetapi berhak menunjuk penggantinya. Caliph itu bukan diangkat melalui pemilu melainkan turun temurun atau penunjukkan. Cara lain penggantian Caliph adalah dengan cara membunuhnya dan sipembunuhnya kemudian berhak menjadi Caliph yang baru. Demikianlah halnya dengan Caliph Saudi Arabia yang sekarang, dia berasal dari keturunan Caliph2 sebelumnya yang merupakan orang tuanya, kakeknya, moyangnya dlsb. Bisa dibayangkan berapa banyak keturunan Caliph Saudi Arabia yang tersebar didalam masyarakat Arab yang sekarang ini. Seorang Caliph berhak memiliki se-banyak2nya isteri, dan se-banyak2nya anak2. Tetapi sebanyak apapun anak2nya, yang nantinya diangkat sebagai Caliph pengganti hanyalah satu. Jadi bukan hal yang aneh kalo diantara para anak2 yang jumlahnya ratusan itu saling bersaing untuk mengambil hati sang Caliph agar bisa terpilih nantinya sebagai pengganti. Wilayah Arab Saudia dulunya terpecah dalam beberapa kerajaan atau kekaliphahan, antara lain Nejad, Hejaz, Sham, Yaman dan Bahrain. Sepanjang sejarahnya penuh dengan perang, pembunuhan, dan perebutan wilayah antara para caliph2 ini Barulah pada tahun 1876, dengan bantuan Inggris, Abdul Aziz Ibnu Saud berhasil merebut serta mempersatukan Nejad, Hejaz, dan Sham menjadi kekaliphahan Arab Saudia yang kita kenal sekarang. Sedangkan Bahrain dan Yaman yang juga dengan bantuan Inggris diangkat Caliph lainnya. Keturunan Abdul Aziz inilah yang sekarang berkuasa mendominasi kerajaan atau kekaliphahan Arab Saudia yang kita kenal sekarang. Kalo anda bayangkan jumlah keturunan sedarah dari keluarga Abdul Aziz ini sejak 1876 hingga sekarang jumlahnya bisa puluhan juta. Populasi penduduk Arab Saudia diperkirakan berjumlah 27 juta berdasarkan sensus 2006, 6 juta diantaranya adalah orang asing, dan sekitar 2 juta merupakan budak2 yang tidak punya hak untuk disamakan dengan penduduk. Jadi komposisi utama penduduk Arab Saudia yang merupakan warganegara negara ini adalah sekitar 19 juta orang. Dari jumlah rakyat Arab Saudia yang 19 juta orang ini, sekitar 65% adalah keturunan dinasty Saud yaitu keturunan dinasty caliph Abdul Aziz Ibnu Saud. Semua kedudukan pemerintahan dari yang terbawah mulai dari RT/RW hingga Gubernur (Emir/Amir) dan hingga rajanya diharuskan sedarah dari keturunan dinasty Saud ini. Jadi setiap pegawai negeri di Arab Saudia ini harus memiliki bukan cuma akte kelahiran saja, tetapi juga akte yang berisi silsilah keturunan. Mereka yang tidak memiliki akte silsilah keturunannya tidak dianggap keturunan dinasty Saud. Setiap wanita harus mengenakan burqa, tidak boleh sekedar memakai jilbab seperti muslimah di Indonesia. Wanita dilarang keluar rumah sendirian, wanita dilarang menyetir mobil, wanita dilarang sekolah, bahkan wanita dilarang bekerja. Tapi anda jangan salah, jangan terkecoh dengan begitu banyaknya larangan2. Ternyata banyak wanita yang bekerja sebagai pegawai kerajaan didalam lingkungan kantor sang Caliph, kesemua wanita yang menjadi pegawainya tidak perlu memakai burqa, bebas menyetir mobil, bebas sekolah dimana saja. Bukan cuma wanita2 yang menjadi pegawai kerajaan, tetapi juga wanita2 asing diperbolehkan. Sedangkan untuk wanita2 diluar yang diatas tadi berlaku UU Syariah Islam yang diberlakukan dengan tegas di Arab Saudia. Apabila terjadi polisi menangkap wanita menyetir mobil tanpa burqa, maka wanita tsb akan langsung masuk penjara, kecuali wanita tsb bisa menunjukkan kartu tanda pengenal sebagai pegawai kerajaan, maka wanita itu dilepaskan polisi. Kedudukan atau jabatan penting negara atau politik ada kalanya dipilih dalam sebuah pemilu yang terbatas yaitu dibatasi oleh keluarga sedarah seketurunan dari dinasty Saud ini. Tidak seorangpun pejabat atau pegawai negeri yang berasal dari luar keluarga dinasty Saud ini bisa menjadi pejabat atau pegawai negeri. Apakah kehidupan seperti ini bisa menyenangkan dan nyaman??? Tentu saja tidak, tetapi memang 65% rakyat negara ini berisi komposisi yang didominasi oleh darah dan keturunan dari dinasty Saud ini sehingga tak mungkin bisa diharapkan ada perubahan sampai kapanpun kecuali dinasty Saud ini disingkirkan dan digantikan oleh dinasty lainnya atau bahkan menjadi negara republik. Hal ini hanya memungkinkan apabila dinasty Saud ini tidak lagi dibackingi oleh Amerika, Inggris, dan negara2 Barat lainnya yang mempunyai kepentingan bisnis perminyakan dengan dinasty Saud ini. Kalo di Indonesia kita mempunyai Majelis Permusyawaratan
[zamanku] Gadis Arivia : Bukan Bungkus, tetapi Isi Kepala Perempuan
Sekedar u bacaan l.meilany -- KOMPAS, Jumat, 19 Juni 2009 | 03:49 WIB OPINI Bukan Bungkus, tetapi Isi Kepala Perempuan Oleh Gadis Arivia Tak lelah-lelahnya para politisi Indonesia mempermasalahkan integritas perempuan dan mengaitkannya dengan cara berbusana tertentu. Sudahkah politik di negara ini sedemikian rendahnya sehingga bukan konsep yang diperdebatkan lagi, tetapi busana istri-istri calon presiden yang menjadi masalah? Apa yang ada di isi kepala sebuah partai politik dengan mengangkat masalah jilbab yang tak dikenakan Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Herawati Boediono? Bukankah seharusnya memeriksa apa isi kepalanya dan bukan apa yang bertengger di atas kepala mereka? Apa yang dipertontonkan oleh politisi Indonesia dalam kampanye pemilu kali ini adalah pembodohan. Bukan saja kebodohan yang dipertunjukkan, tetapi juga tidak ada respek atas pilihan-pilihan perempuan. Tidak ada unsur mendidik dan mendiskusikan konsep dan status perempuan di Indonesia, tetapi yang ada mengobyekkan perempuan Indonesia dengan mendikotomikan perempuan berjilbab dan tidak berjilbab. Jauh sebelum partai itu lahir dan partai-partai politik lainnya ada, pada awal abad ke-17 perempuan Indonesia telah memegang tampuk kekuasaan tertinggi dalam kerajaan. Simak sejarah Aceh, tidak kurang dari empat putri raja berturut-turut memerintah hingga tahun 1641 (Anthony Reid, 1993). Mereka mampu memimpin dengan tegas, menangani pertengkaran elite politik dan ekonomi dengan baik. Mereka tidak mengurus soal jilbab, tetapi mereka sibuk dengan strategi perdagangan. Tokoh seperti Kartini pada tahun 1899 sudah memikirkan soal pendidikan perempuan bahkan dalam hal agama. Kartini menyatakan, Nilai manusia terletak pada nilai amalnya. Kartini mementingkan isi daripada bentuk syariat-syariat (Pramoedya Ananta Toer, 2000). Ketika Indonesia merdeka dan Soekarno menjadi presiden pertama Indonesia, Fatmawati, mendampingi Soekarno. Dandanan Fatmawati yang sederhana berbalut kebaya pendek dan kain batik dengan rambut tergelung menampilkan ibu negara yang anggun dan penuh karisma. Fatmawati meskipun masih berumur 23 tahun ketika itu memiliki kecintaan mendalam terhadap tanah airnya dengan menjahit bendera Merah Putih agar dikibarkan sebagai lambang kemerdekaan. Ia pun dikenal sebagai sosok yang mandiri dan memiliki prinsip. Ketika Soekarno berniat menikah lagi, ia dengan tegas menolak untuk dimadu. Sosok pendamping para presiden yang memiliki karakter yang kuat dan cerdas dimulai dari Fatmawati. Sosok karakter seperti inilah yang mengawali citra ibu negara Indonesia. Sosok ibu negara Citra Ibu Tien Soeharto, istri presiden Soeharto pada masa Orde Baru, merupakan sosok yang berupaya untuk memperkenalkan batik sebagai busana Indonesia, baik untuk perempuan maupun laki-laki di dunia Internasional. Tien Soeharto dikenal sebagai pendiri Dharma Wanita. Memang banyak kritik terhadap Dharma Wanita di era Orde Baru, tetapi bagaimanapun, Tien Soeharto telah mengaktifkan organisasi ibu-ibu, termasuk ibu-ibu PKK, untuk terlibat di berbagai kegiatan kesehatan dan pendidikan. Ketika Soeharto berhenti dan digantikan oleh BJ Habibie, sosok Ibu Ainun Habibie kerap muncul dalam sorotan publik. Tidak banyak yang mengetahui sepak terjang ibu negara ke-3 ini, tetapi ia dikenal sebagai pemerhati anak. Selain itu, ia merupakan istri presiden yang pertama kali bergelar dokter. Ibu-ibu negara selanjutnya memiliki pengetahuan akademik yang memadai, seperti Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid yang meraih gelar S-2 Kajian Wanita UI dan aktif dalam pergerakan perempuan Indonesia. Ia memperjuangkan toleransi beragama dan pluralisme serta ikut dalam demonstrasi damai penolakan RUU Pornografi. Sinta Nuriyah hanya memakai selendang di kepalanya sebagaimana lazimnya budaya Indonesia. Bila berbicara tentang ibu negara dan calon ibu negara, karya dan pemikiran mereka lebih menggairahkan ketimbang wacana mengapa mereka berjilbab atau tidak. Sungguh mengherankan, baru kali ini soal jilbab dijadikan identitas ibu negara di negara Indonesia. Sepanjang sejarah Indonesia, identitas nasional menjadi lebih penting, bukan identitas agama. Sebab, Indonesia dikenal sebagai negara plural dengan latar belakang etnis dan agama yang berbeda. Soekarno pun memakai peci bukan hendak mengukuhkan identitas keislamannya, tetapi rasa nasionalismenya. Seperti kata Soekarno kepada Cindy Adams (1996 : 51), Peci merupakan ciri khasku dan menjadi simbol bangsa Indonesia yang merdeka. Pemakaian peci, menurut dia, adalah tanda kedekatan dengan masyarakat bawah sebagaimana penggunaan sarung. Pada proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, ia pun menunjukkan kombinasi Timur-Barat dengan memakai peci serta jas tanpa dasi. Istri-istri presiden dalam media Indonesia tidak banyak diungkapkan karya-karya mereka. Mereka lebih banyak menjadi pajangan yang entah dibanggakan atau dijatuhkan. Seolah-olah istri-istri ini hanya
[zamanku] Ketika Cinta Bertasbih Arti Poligami
Ketika Cinta Bertasbih Arti Poligami Ketika Cinta Bertasbih Arti Poligami /Launching/ film /Ketika Cinta Bertasbih/ (/KCB/) pada 11 Juni 2009 cukup menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Seperti diprediksi sebelumnya, tiketnya laris terjual. Diambil dari kisah novel karya Kang Abik, film tersebut menceritakan mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir. Tentunya, kisah asmara juga kental di dalamnya. Seperti film /AAC/ (/Ayat-Ayat Cinta/), yang diangkat dari novel karya Kang Abik sebelumnya, film /KCB/ sarat nuansa religius. Sayang, film itu terkesan menolak hukum diperbolehkannya poligami dalam Islam. Bahkan, dalam tayangan iklannya di TV, film /KCB/ menampilkan adegan salah seorang pemeran wanita yang menyatakan menolak dipoligami. Padahal, sejatinya Islam memperbolehkan poligami. Seorang muslim yang beriman seharusnya memahami bahwa jodoh ada di tangan Allah. Hanya Allah yang tahu apakah kita terpilih menjadi wanita yang dipoligami atau tidak. /Umi Salamah SPd, alumnus Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya (Unesa)/ http://jawapos.com/halaman/index.php?act=detailnid=74747
[zamanku] Buku Istri JK/Wiranto Berjilbab
Terbit, Buku Mufidah-Uga Berjilbab Saturday, 06 June 2009 19:42 Mufidah Kalla dan Rugaya Wiranto, istri pasangan capres JK-Win meluncurkan buku bertema jilbab. Kampanye jilbab atau kampanye pilpres? Hidayatullah.com--Buku Istri Salehah Pasangan Pemimpin Masa Depan yang menceritakan mengenai penampilan Mufidah Kalla dan Rugaya Wiranto akan dicetak tiga juta eksemplar lagi. Produsen mengaku sudah menyebarkan satu juta eksemplar. Rencana akan dicetak dua atau tiga juta eksemplar lagi. Dananya dari kami sendiri, kata Syahrul Zakki seperti dilansir vivanews.com, Rabu 3 Juni 2009. Buku yang memiliki sampul menampilkan Mufidah dan Uga berjilbab itu menceritakan tentang-potong di sini-- klik sini: http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/lokal/9527-terbit-buku-mufidah-uga-berjilbab--