[zamanku] 40 Skripsi GRATIS lengkap .. ribuan Ebook , 7/19/2009, 8:00 am

2009-07-19 Terurut Topik zamanku
Reminder from: zamanku Yahoo! Group
 http://groups.yahoo.com/group/zamanku/cal

40 Skripsi GRATIS lengkap .. ribuan Ebook 
Sunday July 19, 2009
8:00 am - 9:00 am
(This event repeats every day.)

Notes:

Dulu skripsi sangat sakral, padahal sangat penting buat referensi.
Silahkan download gratis 40 SKRIPSI LENGKAP GRATIS tanpa syarat tanpa 
member2an. Miliki juga DVD Kompilasi 1500 Skripsi dan Thesis Lengkap Bonus : 
1200 ebook berbahasa Indonesia dari bermacam disiplin ilmu, video tutorial PHP, 
MySQL, bisnis online. Hanya Rp. 70rb

www.skripsigratis.net




All Rights Reserved
 Copyright © 2009 
 Yahoo! Inc.
 http://www.yahoo.com

Privacy Policy:
 http://privacy.yahoo.com/privacy/us

Terms of Service:
 http://docs.yahoo.com/info/terms/


[zamanku] Kursus Bahasa Inggris Online FULL CONVERSATION ..Gratis !!, 7/19/2009, 9:00 am

2009-07-19 Terurut Topik zamanku
Reminder from: zamanku Yahoo! Group
 http://groups.yahoo.com/group/zamanku/cal

Kursus Bahasa Inggris Online FULL CONVERSATION ..Gratis !!
Sunday July 19, 2009
9:00 am - 10:00 am
(This event repeats every day.)
Location: Jakarta

Notes:
Ikuti kursus bahasa Inggris dengan sistim full conversation pertama di 
internet, tanpa basa basi - langsung praktek dari NOL
dijamin dalam 4x belajar. Materi ebook dan audio MP3 download 
gratis. Kunjungi dan ikuti tantangan ini untuk persiapan meng
hadapi Job interview melamar kerja atau TOEFL

www.e-compusoft.com



All Rights Reserved
 Copyright © 2009 
 Yahoo! Inc.
 http://www.yahoo.com

Privacy Policy:
 http://privacy.yahoo.com/privacy/us

Terms of Service:
 http://docs.yahoo.com/info/terms/


[zamanku] Dalai Lama: Economic crisis teaches money's limits

2009-07-19 Terurut Topik Holy Uncle

Dalai Lama: Economic crisis teaches money's limits

4/25/2009, 2:11 a.m. EDT
The Associated Press 

(AP) — SANTA BARBARA, Calif. (AP) ? The Dalai Lama says the global economic 
crisis will teach people that peace of mind, family and friends can bring 
happiness when money is lacking.

The spiritual leader said at a news conference Friday at the University of 
California, Santa Barbara that the crisis is good because it reminds people who 
only want to see money grow that there are limits.

The head of Tibet's exiled government delivered two public lectures that sold 
out within two hours. He blames the worldwide financial crisis on greed, lies 
and hypocrisy.


The visit was his fourth to Santa Barbara, which also held four weeks of talks 
by local scholars and Buddhist-oriented art exhibits.

UC Santa Barbara became a leading center of Buddhist and Tibetan studies after 
his first visit in 1984.

___

Information from: Los Angeles Times, http://www.latimes.com

http://www.syracuse.com/newsflash/index ... topstories
_
Rediscover Hotmail®: Get e-mail storage that grows with you. 
http://windowslive.com/RediscoverHotmail?ocid=TXT_TAGLM_WL_HM_Rediscover_Storage2_042009

[zamanku] Raja Malaysia: Mano Bahagia

2009-07-19 Terurut Topik Reporter Milist
 Refleksi: ini kasus keluarga yang didramatisir kali ya


Raja Malaysia: Mano Bahagia
  ist

*Palmerah, Warta Kota*

Raja Kelantan, Malaysia, membantah model cantik Manohara Odelia Pinot
diculik. Sebaliknya kata dia, Mano malah tengah menikmati kebahagiaan
bersama sang suami, Tengku Muhammad Fakhry.

Bantahan Raja Kelantan itu disampaikan lewat kerabatnya di Jambi, MIqbal
Ismail Fahmi. Kepada Warta Kota, Iqbal mengatakan, kasus yang dialami
Manohara adalah murni kasus perselisihan di antara anak kandung dan ibunya.

Iqbal mengaku punya bukti kuat berupa foto-foto Manohara sedang berkeliling
bersama suami menyambangi warga Kelantan. ”Berat badannya bertambah 8 kg,”
katanya melalui telepon di Jakarta, Kamis (23/4) malam.

Menurut Iqbal, perjalanan umrah Manohara bersama ibu dan kakaknya merupakan
hadiah ulang tahun bagi Manohara. ”Kami minta agar masalah keluarga ini
jangan dipolitisasi karena ini soal pribadi di mana Manohara sudah menikah
dengan putra ketiga (bungsu) Raja Kelantan,” ujarnya.

Sementara itu, ibunda Manohara, Daisy Fajarina, kemarin mendatangi kantor
Komnas HAM dan Komnas Perempuan, di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta
Pusat. Daisy yang didampingi Dewi Sari Asih, kakak Manohara, menemui Arimbi,
Komisioner Divisi Pemantau Komnas Perempuan. Namun akibat kelelahan fisik
dan psikis, Daisy jatuh pingsan seusai jumpa pers.

”Kami ke Komnas HAM dan Komnas Perempuan ingin menyampaikan kronologi
tentang Manohara. Ini adalah upaya kami mengembalikan hak Mano sebagai
manusia,” ucap Daisy sebelum menghadap Arimbi. Seusai pertemuan, pengacara
keluarga Manohara, Yuri Darmas, mengungkapkan adanya pelanggaran HAM.

”Mengenai tindak kekerasan, itu masih dugaan. Intinya, kami ingin
mengembalikan Mano ke ibunya,” kata Yuri. Kasus kekerasan ini belum
terbukti, karena Daisy hanya mendengar secara verbal dari abdi dalem Istana
Kelantan.

Dalam pertemuan tersebut, kata Daisy, pihak Komnas Perempuan berjanji untuk
memperjuangkan masalah ini agar pemerintah mendorong instansi terkait untuk
melakukan upaya yang signifikan. ”Saya punya hak untuk bicara, ketemu dan
berkomunikasi dengan Mano. Mano juga berhak menelepon kakaknya jika rindu,”
papar Daisy. Sejak Mano menikah, Daisy dilarang menemui dan meneleponnya.

Seperti diberitakan, ada dugaan penyekapan dan penculikan yang dilakukan
putra Raja Kelantan, Malaysia, Tengku Muhammad Fakhry, terhadap model cantik
asal Indonesia, Manohara Odelia Pinot. Pernikahan Tengku dan Manohara pun
disebut Daisy tak resmi, karena tanpa wali dari pihak Manohara, dan tanpa
surat KUA. Mano dinikahi Tengku 26 Agustus 2008, kabarnya dengan maskawin
50.000 ringgit Malaysia (sekitar Rp 150 juta) dan sejumlah perhiasan mewah.
”Mereka hanya menikah siri,” kata Daisy.

Daisy mengaku sudah melayangkan surat kepada Ibu Ani Susilo Bambang
Yudhoyono, lewat kuasa hukumnya, OC Kaligis, tiga minggu lalu.

Mano, perempuan cantik kelahiran 28 Februari 1992 yang pernah menjadi model
terpilih 100 pesona Indonesia di Herper’s Bazaar Magazine itu, punya dua
kewarganegaraan, yakni warga negara Amerika Serikat dan WNI. Daisy
mengatakan, ini lantaran Mano punya dua ayah. ”Ayah kandung Mano dari
Amerika, namanya George Mamz. Tapi, kami cerai. Mano diadopsi suami saya
yang berasal dari Perancis, Reiner Pinot Noack,” ujarnya. *(yus/moe)*


-- 
*
Memberitakan Informasi terupdate untuk Rekan Milist dari sumber terpercaya
http://reportermilist.multiply.com/
**
Reportermilist menerima penerbitan Iklan dengan tarif hanya Rp 2/
5 hari kerja terbit dalam setiap Email berita yang dikirim oleh
reportermilist, bayangkan peluang yang murah dangan prospect yang
besar.. Berminat Hubungi reportermil...@gmail.com
=
(Iklan)Untuk Berita sekitar Banyumas Kunjungi situs www.Goleti.com
=
Search Engine Terpopuler Anak Bangsa
http://djitu.com
=
Kunjungan Kapal Perang TNI AL
Hari/tanggal : Minggu, 03 Mei 2009
Jam : 08.30 – 14.00
Tempat : Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok Jakarta
Acara : Kunjungan ke Kapal Laut TNI-AL
Kapasitas : Terbatas, maksimal 250 orang
Biaya : Rp 75.000 per orang. Ikka W. Widowati (021)-5260758 –
wis...@wikimu.com
=


[zamanku] Metode Filsafat

2009-07-19 Terurut Topik Iman K.
Salam...
 
 
Filsafat dan hikmah secara umum memiliki berbagai macam pembagian sesuai dengan 
bidang pembicaraannya, namun dari sisi metode dikenal ada empat macam metode 
yang paling populer, yaitu hikmah argumentatif, hikmah intuitif, hikmah 
ekprimental dan terakhir hikmah dialektis.
 
Apa dan bagaimana ke empat metode ini bekerja, yuk kita lihat garis besarnya 
dulu...
Kita mulai dari hikmah argumentatif…
Bagaimanakah cara kerja metode hikmah argumentatif ini?
Metode hikmah argumentatif bekerja dengan penekanan kepada silogisme berpikir, 
artinya metode ini bekerja dengan menitik beratkan penelaahan kepada hal-hal 
yang bersifat umum (universal) terlebih dahulu, baru kemudian ke hal-hal 
dibawahnya yang lebih khusus, dan kemudian baru bisa mengambil satu kesimpulan  
sebagai hasil akhirnya...
 
Misalnya ;
Semua manusia tinggal di planet yang bernama bumi (umum).
Alexander adalah manusia (khusus)
Jadi Alexander tinggal di planet yang bernama bumi…
 
Ciri khas dari hikmah argumentatif ini adalah kekonsisten-an-nya terhadap 
penggunaan penalaran (rasio) sebagai pijakan, baik argumentatif rasional maupun 
demonstratif rasional.
 
Kegunaan dari metode semacam ini adalah untuk mengetahui dan mengukur hal-hal 
yang nyata-nyata tidak bisa terlihat dan terdengar dengan panca indra kita. 
Misalnya, apakah ada hidup setelah mati? 
 
Bagaimana kita bisa mengetahui ini? Setelah ditulis di kitab suci, apakah 
kemudian tulisan dikitab suci itu bisa langsung membuktikan kepada kita tentang 
adanya kehidupan setelah mati? Atau apakah dengan tulisan dikitab suci itu kita 
bisa langsung merasakan atau melihat hidup setelah mati itu? Tentu saja panca 
indra kita tidak mampu membuktikan apapun tentang ‘cerita’ hidup setelah mati, 
dan  ‘cerita’  seperti itu hanya bisa dibuktikan dengan penalaran (rasio)  J
 
Sekarang yang berikutnya, yaitu metode hikmah intuitif. Apakah yang 
disebut-sebut sebagai hikmah intuitif itu? Mari kita lihat sekilas tentang cara 
kerja dari metode hikmah intuitif ini.
 
Hikmah intuitif ini lebih ‘lengkap’ dalam menggunakan ‘perkakas/alat’ kerjanya 
J , ini bisa dilihat dari tambahan alat yang dimilikinya yaitu cita rasa 
(dzawqi) , inspirasi (ilham) , dan pencerahan (isyraq) sebagai alat kerja 
tambahannya selain penggunaan argumentasi rasional dan demonstrasi rasional.
 
Dalam memutuskan satu perkara, penganut metode intuitif dikenal lebih banyak 
menggunakan ‘alat’ yang bernama inspirasi (ilham) sebagai dasar keputusan nya 
dibandingkan dengan penalaran (rasio) . Penggunaan ilham adalah ciri khas dari 
metode intuitif ini. 
 
Lain lagi dengan metode yang ketiga, yaitu hikmah eksprimental. Metode ini 
sangat digemari oleh masyarakat modern sekarang ini, kenapa demikian dan kenapa 
harus demikian ? Mari kita lihat lebih dekat lagi tentang cara kerja metode 
hikmah eksprimental ini.
 
Secara ringkas bisa dikatakan bahwa cara kerja metode hikmah ekprimental ini 
lebih ‘gampang’ disajikan karena metode ini hanya mengandalkan panca indra 
sebagai ‘alat’ kerjanya. Metode hikmah ekprimental tidak memerlukan pemikiran 
yang ‘ribet’ semacam silogisme (deduksi) dan inspirasi (ilham) sebagai 
pijakannya dalam menghasilkan pengetahuan. Urusannya hanya dengan uji coba dan 
pembuktian dengan panca indra sampai terbukti dan membentuk hikmah dan filsafat.
 
Tidak perlu repot-repot harus tahu dulu asal usul suatu objek secara universal, 
penguna metode ekprimental ini cukup mengambil sample dari objek yang akan 
diteliti, misalnya , ambil kaca pembesar  atau bawa kelaboraterium atau bawa 
kedepan orang ramai, diuji, dicoba, diuji, dilihat, dipikirin sebentar, uji 
lagi…ngobrol bentar…uji lagi , lihat, saksikan, rasakan dan selesai. Hubungkan 
satu sama lain sampai tercipta suatu hikmah atau pengetahuan J
 
Dan perlu kita akui, bahwa metode ekprimental ini sangatlah membantu peradaban 
dunia. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa revolusi industri dan teknologi saat ini 
tidak terlepas dari kekuatan metode ini. 
 
Namun kita harus tahu, selain mempunyai kelebihan terhadap revolusi industri 
dan telekomunikasi, metode ini juga memiliki dua kelemahan vital, yaitu pertama 
; Metode eksprimental ini tidak mempunyai kemampuan untuk menguji hal-hal yang 
tidak bisa dilihat dan dirasakan oleh panca indera. Yang kedua, metode ini juga 
tidak mampu untuk mengukur hal-hal yang terhalang dengan masa (zaman) seperti 
misalnya, kapankan alam semesta ini bermula dan dimanakah letak tempatnya alam 
semesta ini berakhir?
 
Belum ada satupun mikroskop atau laboratorium yang mampu memperlihatkan kepada 
kita bongkahan jawaban yang bisa dikenali oleh panca indra kita J
 
Setelah kita lihat garis besar dari ketiga metode diatas, sekarang kita lihat 
metode yang ke empat, yaitu metode hikmah dialektis.
 
Hikmah dialektis lebih menekankan kepada apa-apa yang disebut sebagai hal yang  
yang populer atau figurcentris mengenai berbagai permasalahan alam dan 
universal. Metode ini banyak menjadi perbincangan dikalangan logikawan karena 

[zamanku] SBY Desak SIN Segera Diwujudkan

2009-07-19 Terurut Topik Reporter Milist
http://www.detiknews.com/read/2009/04/24/231317/1121106/10/sby-desak-sin-segera-diwujudkan

Jumat, 24/04/2009 23:13 WIB
SBY Desak SIN Segera Diwujudkan

*Anwar Khumaini* - detikNews *Jakarta* - Single Identity Number (SIN) yang
selam aini sebatas wacana kembali digulirkan. Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mendukung penyeragaman identitas WNI ini segera diberlakukan.

Presiden kembali mendukung konsep Single Identity Number (SIN) untuk
disiapkan dan diwujudkan, kata staf khusus Presiden SBY bidang hukum, Denny
Indrayana dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Jumat (24/4/2009).

Selain berguna untuk data kependudukan dan pemilih, pemebrlakuan SIN ini
bisa mencegah berbagai bentuk kejahatan. Selain untuk dat akependudukan
data pemilih, termasuk juga untuk mencegah kejahatan, termasuk korupsi,
imbuhnya.

Dalam rapat terbatas presiden dengan gubernur seluruh Indonesia yang
berlangsung siang-hingga sore tadi, SBY dan gubernur seluruh Indonesia
melakukan evaluasi Pemilu Legislatif dan antisipasi pilpres dibicarakan
serius.

Persiapan DPT pilpres disepakati akan diperbaiki semaksimal mungkin.
Presiden dengan jelas mengatakan, DPT harus baik benar sehingga semua
peserta pilpres merasa nyaman untuk berkompetisi, pungkasnya

-- 
*
Memberitakan Informasi terupdate untuk Rekan Milist dari sumber terpercaya
http://reportermilist.multiply.com/
**
Reportermilist menerima penerbitan Iklan dengan tarif hanya Rp 2/
5 hari kerja terbit dalam setiap Email berita yang dikirim oleh
reportermilist, bayangkan peluang yang murah dangan prospect yang
besar.. Berminat Hubungi reportermil...@gmail.com
=
(Iklan)Untuk Berita sekitar Banyumas Kunjungi situs www.Goleti.com
=
Search Engine Terpopuler Anak Bangsa
http://djitu.com
=
Kunjungan Kapal Perang TNI AL
Hari/tanggal : Minggu, 03 Mei 2009
Jam : 08.30 – 14.00
Tempat : Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok Jakarta
Acara : Kunjungan ke Kapal Laut TNI-AL
Kapasitas : Terbatas, maksimal 250 orang
Biaya : Rp 75.000 per orang. Ikka W. Widowati (021)-5260758 –
wis...@wikimu.com
=


[zamanku] Wikipedia: Genetics

2009-07-19 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
Bagi yang mau memperluas cakrawala.i ..

http://en.wikipedia.org/wiki/Genetics


 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] [TRIVIA] Mata Staedtler 0.3

2009-07-19 Terurut Topik Anwar Holid

[TRIVIA]

Mata Staedtler 0.3
--
--Anwar Holid

Pada Rabu, 29 April 2009, di buku jurnalku hari ini aku menulis begini:

Aku menulis ini dengan rapido Staedtler 0.3 seri Marsmatic. Matanya aku beli 
barusan dari Baca-Baca Bookmart, Sabuga. Kalau nggak salah aku terakhir kali 
pakai Staedtler pada 2007, waktu Deden tak sengaja menjatuhkan rapidoku dan 
membuat jarumnya patah. Sejak itulah rapido legendarisku pensiun. Setelah itu 
aku minta pada Bagas Rotring 0.2-nya yang kelihatan tersia-siakan dan nganggur. 
Dia beri rapido itu, dan aku membersihkannya. Itulah yang aku pakai selama ini 
untuk mencatat dan menulis banyak hal.

Sebenarnya aku lebih suka 0.2, tapi karena tulisanku sudah kecil, justru 0.3 
menolong membuat tulisanku jadi lebih terlihat dan terbaca. Aku ingat punya 
Staedtler 0.3 itu sejak SMA, beli di Cihapit, dan aku pakai terus-menerus, 
untuk menulis diari, surat, draft, jurnal, corat-coret, dan sebagainya, sampai 
akhirnya patah. Alangkah lama kesetiaanku pada sebuah alat tulisan.

Dibanding-banding, aku lebih suka Rotring daripada Staedtler. Bentuk Rotring 
lebih ramping dan ringan, sementara Staedtler gempal dan berat. Kelebihan 
Staedtler ia lebih mudah ditutup-buka, terutama bila akan dibersihkan--dan 
harganya lebih murah dari Rotring. 

Aku pertama kali suka rapido waktu lihat saudaraku yang sudah mahasiswa 
menggunakannya untuk mengerjakan tugas dan hitung-hitungan rumus kimia dan 
biologi atau catatan lain. Tulisannya jadi kelihatan rapi dan enak dilihat. Ini 
tentu efek dari jarum dan tintanya yang amat tajam. Tinta cina Rotring atau 
Staedtler memang sangat hitam dan tak luntur. Sejak itu aku suka 
mencoba-cobanya, lama-lama ingin punya. Harga rapido memang relatif lebih mahal 
dari pulpen biasa, meski jelas ada banyak alat tulis yang jauh lebih mahal dari 
rapido. Baru ketika di SMA aku punya kesempatan beli rapido second setelah 
nabung beberapa lama dari menyisakan uang jajan. Gara-gara pakai rapido, ada 
saja orang yang nyangka bahwa aku anak arsitektur. Memang sulit melepaskan 
prasangka umum.

Mata Staedtler 0.3 yang aku beli ini benar-benar mengejutkan: harganya Rp.10 
ribu! Jelas karena ini barang lama, meski aku yakin bukan second, karena 
kelihatan masih mengkilap. Yang baru, terakhir aku cek di toko ATK di Balubur, 
harganya Rp.50 ribu-an. Begitu lihat, aku langsung sulit menahan diri untuk tak 
membelinya. Seakan-akan tak percaya menyaksikan mata rapido dijual semurah itu.

Ceritanya mulai hari ini Baca-Baca Bookmart bikin garage sale bersamaan dengan 
pembukaan Kompas-Gramedia Fair 09 di Sabuga. Di antara majalah dan buku bekas, 
sepatu, rajutan, kaset, kriya, botol minuman keras, topi, cd, vcd, bahkan pupuk 
cair, aku lihat tumpukan mata rapido Staedtler berbagai ukuran, semua dengan 
harga Rp.10 ribu. Langsung aku ingat badan rapido 0.3 yang aku simpan di kardus 
setelah cedera parah itu. Aku simpan siapa tahu bisa beli matanya suatu ketika.

Ternyata inilah harinya. Hari ketika aku rutin mengantar Ilalang main jembe di 
Jendela Ide, Sabuga. Biasanya, aku nunggu Ilalang main sambil lihat-lihat  
baca-baca di Baca-Baca Bookmart, pinjam buku dari perpustakaannya, ngopi, atau 
ngobrol berbagai hal dengan para penunggunya, tukar-menukar album musik dan 
mp3. Sekarang, tiap kali ke sana yang paling sering aku temui ialah Ajo, Oleh 
(Soleh), Nanang, dan seorang anak punk yang aku lupa namanya. Kalau nggak salah 
dia sering dipanggil Bule karena kulitnya putih, hampir selalu memakai jaket 
belel penuh dengan pin berisi banyak pesan. Dulu Andry  Frino sering aku 
temui, tapi mereka sekarang sudah punya kesibukan lain sendiri, atau datang ke 
Sabuga ketika aku tak datang ke sana. Sebagai gantinya, kadang-kadang aku 
ketemu Wiku Baskoro dari Dipan Senja/Lawang Buku. Musik Sigur Ros mengiringi 
garage sale kecil-kecilan ini.

Sudah lihat-lihat ke dalam mas? tanya Wiku. Maksud dia lihat Kompas-Gramedia 
Fair.
Sudah, kayaknya pesertanya lebih banyak dari tahun kemarin ya? Standnya juga 
lebih rapi.
Nggak belanja?
Enggak euy. Keuanganku lagi kacau. Mana kemarin Fenfen kehilangan dompet waktu 
pulang dari Serang.
Gitu? Hilang di mana?
Di angkot, di Pasirkoja.
Kali keselip-selip di kursi?
Nggak tahulah.

Waktu ambil satu mata itu, aku bilang ke Ajo, Kalau nggak berfungsi, ini aku 
kembaliin ya?
Siplah, kata dia santai.
Dapat dari mana nih barang-barangnya? aku penasaran.
Dari teman. Dia nitip.
Kok bisa punya banyak begitu?
Nggak tahu tuh.

Dilihat langsung sih mata rapido itu kelihatannya masih baru. Begitu pulang, 
setelah ikut beres-beres rumah, aku langsung ambil badan lamanya, dan pasang. 
Ternyata benar. Jarumnya masih oke punya. Walhasil aku akan segera habiskan 
tinta di Rotring 0.2, biar bisa diistirahatkan dulu. Rotring ini kelihatan 
sudah tua. Badan bagian atasnya sudah belah-belah. Untung aku perkuat dengan 
lem super. Begitu setelah, Staedtler 0.3 ini bisa kembali diaktifkan untuk 
menulis segala sesuatu.

KEEP YOUR HAND MOVING![]

Anwar Holid 

[zamanku] Alam Baka dan Alam Fana

2009-07-19 Terurut Topik Hafsah Salim
Alam Baka dan Alam Fana
 
Buku2 agama dan kitab2 sucinya penuh dengan kata2 yang berasal dari kata2 
dizaman masa lalu.  Padahal perbendaharaan kata2 atau kosa kata dizaman masa 
lalu itu masih sangat sederhana dan sedikit sekali jumlahnya, sehingga kitab2 
suci itu ditulis dengan kata2 yang kadang2 artinya bisa rangkap yang 
menyebabkan pesan2 yang ingin disampaikannya bisa menyesatkan para pembacanya 
dizaman sekarang.

Oleh karena itu, yang paling mendasar adalah kata Alam Baka dan Alam Fana.  
Kedua kata ini sering disalah artikan.  Kebanyakan umat beragama seperti 
umumnya umat Islam mengartikan alam baka dan alam fana adalah sama.

Alam fana adalah alam nyata, alam realitas, alam kehidupan, alam pembuktian.  
Allah, Tuhan, malaikat dan roh2 tidak bisa berada dalam alam ini karena alam 
ini tidak kekal sebaliknya allah, roh, dan malaikat2nya itu justru kekal adanya.

Alam baka itu adalah alam dimana ada roh2, ada sorga, ada neraka, ada malaikat, 
dan ada Allah, Tuhan, dan dewa2.  Alam baka itu adalah lawannya dari alam fana, 
kalo alam fana itu artinya alam nyata, yaitu alam dimana kita hidup, yaitu alam 
realitas yang tidak kekal, maka alam baka itu justru lawannya dari alam fana 
yaitu alam tidak nyata, alam dimana kita mati, yaitu alam yang bukan realitas 
atau alam abstract, juga disebut alam kepercayaan, dan jelasnya adalah alam 
angan2.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






[zamanku] Mata Hati Itu Bukanlah Mata Dan Juga Bukanlah Hati !!!

2009-07-19 Terurut Topik Hafsah Salim
Mata Hati Itu Bukanlah Mata Dan Juga Bukanlah Hati !!!
   
Meskipun disebutnya Mata Hati sebenarnya sama sekali bukan mata dan juga 
bukan hati.  Karena fungsi mata adalah untuk melihat, dan fungsi hati adalah 
untuk membersihkan dan membuat darah.  Oleh karena itu meskipun namanya Mata 
Hati ternyata sama sekali tidak ada hubungannya dengan fungsi melihat dan 
juga tidak ada hubungannya dengan fungsi membersihkan atau membuat darah.

Mata Hati itu adalah kata abstract yang merupakan idiom dalam bahasa 
Indonesia yang artinya Kepercayaan, artinya Keimanan, artinya 
Imagination, artinya Angan2.

Jadi mata hati itu bukan alat untuk melihat tapi alat untuk menghayal dan 
cara2 menggunakannya juga malah tidak boleh menggunakan mata, artinya harus 
menutup mata.

 rezameutia rezameutia@ wrote:
 betul, kontrol pusat memang di otak 
 tapi jangan lupa, bahwa kita sebagai
 manusia disamping punya mata
 manusia juga punya mata yang
 urusannya hati untuk melihat
 secara spiritual.  

Betul, mata yang bisa melihat urusan spiritual namanya bukan mata tetapi 
keimanan, dan keimanan itu artinya kepercayaan.

 xifilsuf xifil...@... wrote:
 Coba 'gambarkan' secara konkrit hal
 yang bisa dilihat sama mata hati
 itu. Bisa nggak? Kenapa 'mata biasa'
 tidak bisa melihatnya? Melihat
 khan cuman bisa pake mata, selain
 kata itu mau dipakai secara figuratif
 kayak 'melihat masa depan'?


Memang untuk melihat hal2 yang spiritual itu sebenarnya bukan pakai mata hati, 
karena pada hakekatnya hati itu tidak punya mata.

Juga anda betul bahwa hal2 yang spiritual itu tidak mungkin bisa dilihat pake 
mata, bahkan kalo mau melihat hal2 yang spiritual itu caranya malah harus 
menutup mata.

Demikianlah secara keseluruhan memang untuk melihat hal2 yang bersifat 
spiritual kita harus menggunakan keimanan, menggunakan kepercayaan, dan caranya 
juga dengan menutup mata, karena tidak bisa menggunakan mata.  Juga benar pusat 
daripada keimanan atau kepercayaan juga tempatnya diotak, dan waktu aktivitas 
keimanan atau kepercayaan itu mau diaktifkan maka kita harus meramkan mata, dan 
saat inilah semua yang kita percaya atau semua yang mau kita percaya bisa kita 
lihat... dan inilah yang kita namakan angan2.

Allah, Tuhan, Malaikat2, Roh2, dan dewa2 ini kesemuanya bertempat tinggal dalam 
angan2 dan angan2 seperti inilah yang diciptakan orang2 yang beriman.  Bahkan 
bisa dibuktikan bahwa Allah, Tuhan, Malaikat2, Roh2 dan dewa dewi terbuat dari 
bahan yang sama seperti bahan yang menyusun angan2.

Ny. Muslim binti Muskitawati.











[zamanku] The ndepmendent: World's most ancient race traced in DNA study

2009-07-19 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
World's most ancient race traced in DNA study
By Steve Connor, Science Editor



Friday, 1 May 2009


The San people of
southern Africa, who have lived as hunter-gatherers for thousands of
years, are likely to be the oldest population of humans on Earth,
according to the biggest and most detailed analysis of African DNA. The
San, also known as bushmen, are directly descended from the original
population of early human ancestors who gave rise to all other groups
of Africans and, eventually, to the people who left the continent to
populate other parts of the world.
A study of 121 distinct
populations of modern-day Africans has found that they are all
descended from 14 ancestral populations and that the differences and
similarities of their genes closely follows the differences and
similarities of their spoken languages.
The scientists analysed
the genetic variation within the DNA of more than 3,000 Africans and
found that the San were among the most genetically diverse group,
indicating that they are probably the oldest continuous population of
humans on the continent – and on Earth.
The study, published in
the journal Science, took 10 years of research involving trips to some
of the most remote and dangerous parts of Africa to collect blood
samples. The project found modern Africans had the most diverse DNA of
all racial groups in the world, confirming the idea that Africa is the
birthplace of humanity, said Sarah Tishkoff of the University of
Pennsylvania.
The scientists also found genetic markers in the
DNA of the present-day inhabitants of East Africa living near to the
Red Sea, which indicated that they belonged to the same ancestral group
who migrated out of Africa to populate Asia and the rest of the world.
West Africans speaking the Niger-Kordofanian language were found to
share many genetic traits with African-Americans, indicating they were
the ancestors of most of the slaves sent to the New World.
One of
the main findings to emerge was the genetic similarity between groups
who shared similar languages despite living many thousands of miles
from one another. The Sandawe and Hadza of Tanzania shared common
ancestors with the Khoisan speakers of southern Africa: all three
groups speak click languages.
 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] BBC NEWS: Experts unveil African gene study

2009-07-19 Terurut Topik Jusfiq Hadjar

Boleh dibilang tiap hari ahli berbagai bidang ilmu pengtahuan melengkapi dan 
menyempurnakan teori Darwin..

Dan masih ada orang beragama yang dungu-dungu kayak anjing yang bilagn teori 
Darwin itu salah.

Edan.





 BBC NEWS

Experts unveil African gene study

A group of scientists have unveiled what they say is the most comprehensive 
study ever of African genes.

Published following a decade of study, the researchers say their findings give 
new insight into the origins of humans.

The first humans probably evolved near the South Africa-Namibia border before 
migrating north, the study says.

Published in the US journal Science, it aims to teach Africans on population 
history and aid research into why diseases hit particular groups.

The scientists examined genetic material from 121 African populations, as well 
as four African-American populations and 60 non-African populations.

'Benefit Africans'

The results provided novel insights about levels and patterns of genetic 
diversity in Africa, a region that has been under-represented in human genetic 
studies, said Sarah Tishkoff, a geneticist from the University of Pennsylvania.

The first humans most likely evolved near the South Africa-Namibia border, the 
team said, and migrated north out of the continent via the Red Sea.

Researchers had identified 14 ancestral population clusters that correlated 
with ethnicity and shared cultural and/or linguistic properties, they said.

They found high levels of mixed ancestry in most populations, as well as 
evidence showing common ancestry in geographically diverse groups.

The study also looked at African-American populations, finding that almost 
three-quarters could trace their ancestry to West Africa.

This knowledge could help experts better understand why certain diseases impact 
on African-American populations, researchers said.

Dr Tishkoff said that the goal was to benefit Africans, both by learning more 
about their population history and by setting the stage for future genetic 
studies, including studies of genetic and environmental risk factors for 
disease and drug response.
Story from BBC NEWS:
http://news.bbc.co.uk/go/pr/fr/-/2/hi/science/nature/8028100.stm

Published: 2009/04/30 23:10:31 GMT

© BBC MMIX

Print Sponsor

 


 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] SD: Evolution In A Test Tube: Scientists Make Molecules That Evolve And Compete, Mimicking Behavior Of Darwin's Finches

2009-07-19 Terurut Topik Jusfiq Hadjar

Para  ahli diberbagai bidang terus menerus menguji, melengkapi dan  
menyempurnaka teori Darwin...

Teori Darwin sudah tidak bisa dibantah lagi...

Tapi masih saja ada orang beragama yang dungu yang bilang teori Darwin itu 
salah.



Web address:
 http://www.sciencedaily.com/releases/2009/04/
 090429140849.htm 
Evolution In A Test Tube: Scientists Make Molecules That Evolve And Compete, 
Mimicking Behavior Of Darwin's Finches
enlarge

Researchers have set up an artificial ecosystem inside a test tube where 
molecules evolve to exploit distinct ecological niches. (Credit: iStockphoto)

ScienceDaily (Apr. 30, 2009) — A group of scientists at The Scripps Research 
Institute has set up the microscopic equivalent of the Galapagos Islands—an 
artificial ecosystem inside a test tube where molecules evolve to exploit 
distinct ecological niches, similar to the finches that Charles Darwin famously 
described in The Origin of Species 150 years ago.

As described in an article published in the journal Proceedings of the National 
Academy of Sciences (PNAS), the work demonstrates some of the classic 
principles of evolution. For instance, research shows that when different 
species directly compete for the same finite resource, only the fittest will 
survive.

The work also demonstrates how, when given a variety of resources, the 
different species will evolve to become increasingly specialized, each filling 
different niches within their common ecosystem.

Conducted by Sarah Voytek, Ph.D., a recent graduate of the Scripps Research 
Kellogg School of Science and Technology, the work is intended to advance 
understanding of Darwinian evolution. Using molecules rather than living 
species offers a robust way to do this because it allows the forces of 
evolution to work over the course of mere days, with a trillion molecules in a 
test tube replicating every few minutes.

We can study things very quickly, says Scripps Research Professor Gerald 
Joyce, M.D., Ph.D., who was Voytek's advisor and her coauthor on the paper. 
Joyce is the dean of the faculty at Scripps Research, where he is also a 
professor in the Department of Molecular Biology, the Department of Chemistry, 
and The Skaggs Institute for Chemical Biology.

On the voyage of the HMS Beagle, Darwin collected and studied different species 
of finches on several of the Galapagos Islands. The finches differed in their 
beak structure — some had thick, strong beaks and others had thin, delicate 
ones. Darwin observed that the different finches were each adapted for the 
specific types of seeds that served as their primary food source. The 
big-beaked birds were indigenous to the places where the big seeds grew; in 
areas where there were also small seeds, there were also small-beaked birds. 
Darwin reasoned that the finches had a common ancestor but had separated into 
different species — a classic concept in Darwinian evolution known as niche 
partitioning, which holds that when two species are competing for resources 
within a common environment, they become differentiated so that each species 
adapts to use different preferred resources.

For several years, Joyce has been experimenting with a particular type of 
enzymatic RNA molecule that can continuously evolve in the test tube. The basis 
of this evolution comes from the fact that each time one of the molecules 
replicates, there is a chance it will mutate — typically about once per round 
of replication — so the population can acquire new traits over time.

Two years ago, Voytek managed to develop a second, unrelated enzymatic RNA 
molecule that also can continuously evolve. This allowed her to set the two 
RNAs in evolutionary motion within the same pot, forcing them to compete for 
common resources, just like two species of finches on an island in the 
Galapagos.

In the new study, the key resource or food was a supply of molecules 
necessary for each RNA's replication. The RNAs will only replicate if they have 
catalyzed attachment of themselves to these food molecules. So long as the RNAs 
have ample food, they will replicate, and as they replicate, they will mutate. 
Over time, as these mutations accumulate, new forms emerge — some fitter than 
others.

When Voytek and Joyce pitted the two RNA molecules in a head-to-head 
competition for a single food source, they found that the molecules that were 
better adapted to use a particular food won out. The less fit RNA disappeared 
over time. Then they placed the two RNA molecules together in a pot with five 
different food sources, none of which they had encountered previously. At the 
beginning of the experiment each RNA could utilize all five types of food — but 
none of these were utilized particularly well. After hundreds of generations of 
evolution, however, the two molecules each became independently adapted to use 
a different one of the five food sources. Their preferences were mutually 
exclusive — each highly preferred its 

[zamanku] Berita Pagi dari Karang Tumaritis

2009-07-19 Terurut Topik leonardo_rimba
Tuhan ada karena anda sadar bahwa anda ada. Anda tidak tahu kenapa
anda ada, yg anda tahu bahwa anda ada karena anda ada, just that.
Karena anda sadar bahwa anda ada, maka anda mencari tahu apa yg membuat
anda jadi ada.



Secara fisik ya orang tua yg membuat anda, melalui proses persenggamaan
17 tahun ke atas, kecuali bagi Syech Puji dan sejenisnya yg doyan
dengan anak perempuan pre menstruasi because rasanya sepet, yg juga
cuma asumsi saya saja karena saya sendiri belom pernah nyobain dan
tidak mao karena takut akan dihukum oleh Tuhan yg saya sebut Allah.
Pedahal Allah itu cuma suatu kata bantu saja untuk menyebutkan bahwa
saya ada yg menciptakan. 



Orang tua menciptakan secara fisik, tetapi jelas bukan menciptakan
kesadaran. Saya sadar bahwa saya sadar muncul begitu saja, dan itu
bukan dari orang tua kita. Kesadaran kita memang ada karena kita ada.



Siapakah kau? Jawab: Aku adalah aku. 



Itu jawaban yg diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa. Dan itulah
jawaban asli yg harusnya diberikan oleh kita yg bertanya kepada diri
kita sendiri.



Siapakah aku? Jawab: Aku adalah aku.



Sebagian orang yg memiliki latar belakang Kejawen ternyata di hati
kecilnya tetap penasaran, masih ingin mencari tempat yg katanya ada
Semar. Nah, in my opinion tempat Semar adalah di Cakra Ajna atau Cakra
Mata Ketiga. Semar adalah simbol dari kesadaran tinggi di diri
manusia, sama saja seperti Shiva, Kristus, Nur Muhammad, dan Buddha. 



Karang Tumaritis sebagai desa tempat domisili Semar adalah simbol dari
tubuh kita sendiri, dan lurahnya adalah kesadaran kita, yg melihat
segalanya dari Cakra Mata Ketiga. Tempat Semar di Cakra Mata Ketiga.
Tempat Shiva juga. Tempat Kristus juga. Tempat Nur Muhammad juga. Dan
tempat kesadaran Buddha juga.



So, Semar = Shiva = Kristus = Nur Muhammad = Kesadaran Buddha.



Semar digunakan oleh mereka yg memiliki background Kejawen. Shiva
digunakan oleh mereka yg ber-background Hindu. Kristus oleh yg
ber-background Kristuen. Nur Muhammad oleh yg ber-background Islam.
Sangat sederhana bukan? 



Truth = Beauty is always simple.



Contoh: Presiden RI masa depan adalah yg memiliki visi tentang
Indonesia. Visi berarti gambaran tentang apa yg ingin dibawanya bagi
Indonesia. Visi itu fungsi dari Cakra Mata Ketiga, Mata Shiva, Semar,
Nur Muhammad, Kristus, kesadaran Buddha.



Dan pagi ini saya cuma memperoleh bisikan bahwa SBY tidak memiliki
visi tentang Indonesia masa depan. Cuma itu saja. Kalau mau mendetail,
begini tanya jawabnya:



T = Kenapa SBY bisa tidak terpilih lagi sebagai presiden?

J = Karena SBY tidak memiliki visi.



SBY cuma birokrat belaka, tidak beda dengan PNS biasa yg duduk di
belakang meja. So, yg bisa maju adalah seseorang yg memiliki visi. Visi
itu diberikan oleh Semar yg adanya di dalam kesadaran. Caranya dengan
mengucapkan saja apa visinya. Komunikasi adalah fungsi dari Cakra Mata
Ketiga, Mata Shiva atau Semar. Makanya segala visi itu harus
dikomunikasikan sejelas mungkin. Biarpun norak, harus dikomunikasikan.
Punakawan dan Semar adalah simbol dari kelas bawah. Cara bicaranya gaya
ngoko, tetapi orang tetap mendengarkan dan bisa mengerti. Dan SBY is
too priyayi untuk menjalani peran Semar as well as tidak punya visi
karena dia cuma cari selamat dirinya sendiri saja.



Mencari keselamatan diri sendiri saja adalah fungsi dari naluri, dan
itu lawan dari cakra mata ketiga. Bisa juga dibilang sebagai pelengkap.
So, SBY berperan sebagai pelengkap. Kalau sudah dijalani berarti bisa
diabaikan. Sekarang giliran visi untuk berbicara dan bekerja. Dan yg
punya visi itu manusia yg sadar bahwa ada Semar di dalam kesadaran
dirinya sendiri. Bukan di dada, melainkan di Cakra Ajna, itu tempat
Semar.



Sekian berita pagi dari Karang Tumaritis.



T = Maaf, kalau e-mail yg saya kirimkan jadi bersambung seperti ini.
Dari tadi (setelah saya membalas surat Abang), saya terus membaca
posting-posting yang masuk ke milis. Membaca mengenai tafsir mimpi,
politik, gelombang otak, dll. Entah mengapa, saya jadi merasa
pertanyaan saya sebelumnya tidak relevan lagi. Seolah-olah saya telah
menemukan jawabnya. Walaupun saya belum bisa merumuskan dalam
kata-kata. Terutama setelah saya membaca mengenai simbol dan
pemaknaannya.



Hanya saja pertanyaannya kemudian berubah. Bila Allah yang dikonsepkan
dalam agama-agama itu adalah bentuk olah pikir terus bagamana caranya
kita menemukan Allah yang menjadi asal pemikiran itu? Atau memang Allah
itu tak tersentuh?



Memang Abang sudah menjelaskan bahwa melalui kesadaran kita bisa
merasakan Allah. Tapi bagaimana caranya? Meditasikah? Sampai sekarang
saya belum mengerti meditasi itu yang bagaimana. Boleh jelaskan/ajari
saya? 



J = Karena latar belakang anda Dayak Katolik, maka saya akan memberikan
Doa Bapa Kami sebagai alat bantu untuk meditasi. Caranya dengan diam
saja, mata setengah tertutup, dan fokus di titik antara kedua alis
mata. Lalu ucapkan saja doanya. Doa is mantera, sama saja, cuma alat
bantu agar pikiran anda tidak jalan-jalan kemana-mana.



T = 

[zamanku] livescience: Scientists to Resurrect Ancient Gene to Replay Evolution

2009-07-19 Terurut Topik Jusfiq Hadjar


livescience

Scientists to Resurrect Ancient Gene to Replay Evolution

By Michael Schirber, Astrobiology Magazine

posted: 02 May 2009 11:09 am ET
Woolly Mammoth
Woolly mammoths were driven to extinction by climate change and human impacts. 
Credit: Mauricio Anton
Full Size
Previous Image Next Image
1 of 3

Woolly Mammoth
Woolly mammoths were driven to extinction by climate change and human 
impacts. Credit: Mauricio Anton
Cells are the fundamental working units of every living system. All the 
instructions needed to direct their activities are contained within the 
chemical DNA (deoxyribonucleic acid). Credit: U.S. Department of Energy Genome 
Programs
Apart from reproductive gametes, each human cell contains 23 pairs of 
chromosomes, each a packet of DNA. Every strand of DNA is a natural polymer of 
repeating nucleotide units, each of which comprises a phosphate group, a sugar 
(deoxyribose), and a base (either adenine, thymine, cytosine, or guanine). 
Every strand thus embodies a code of four characters (A's, T's, C's, and G's), 
the recipe for the machinery of human life. In DNA double helix, the strands 
are linked by hydrogen bonds between adenine and thymine (A,T) and between 
cytosine and guanine (C, G). Each such linkage is said to constitute a base 
pair; some three billion base pairs constitute the human genome. Credit: U.S. 
Department of Energy Genome Programs

The movie Jurassic Park was a lesson in how resurrecting extinct organisms 
can go awry. A new project plans to take a safer route: resurrect a single gene 
from an extinct species of bacteria. This tiny snippet of DNA will be implanted 
in modern-day bacteria, with the goal of seeing whether evolution can be 
replayed in the lab.

In previous work, paleogeneticist Eric Gaucher from the Georgia Institute of 
Technology and his colleagues reconstructed earlier forms of a common gene by 
computing the way different lineages diverged to create the bacterial family 
tree.

It is a bit like what historical linguists do when they infer the spelling or 
pronunciation of an ancient word from its modern derivatives, Gaucher says. 
Except, we are working with the DNA alphabet.

As part of NASA's Astrobiology: Exobiology and Evolutionary Biology program, 
Gaucher and Betul Kacar, also from Georgia Tech, now plan to plug one of their 
reconstructed genes in a modern organism's DNA.

If this genetic anachronism evolves forward along one of the branches that the 
researchers have computed, then this will provide some verification of this 
molecular genealogy technique, as well as give support to the notion that 
evolution is repeatable and not simply a matter of chance.

Ghosts in the code

It is hopeless to think that dinosaur DNA could be recovered from mosquito 
blood trapped in amber (or from anywhere else for that matter), as the 
molecular code isn't likely to survive 65 million years.

The chances are far better for more recent extinctions. A nearly complete DNA 
sequence of the woolly mammoth (which died out about 11,000 years ago) was 
published last November, giving some people ideas about bringing these giants 
back to life.

However, finding frozen hair and tissue samples is not the only way to isolate 
extinct DNA. Gaucher and his colleagues have shown that it is possible to 
estimate the genes in organisms that lived several billions of years ago by 
doing a genetic survey of their family tree.

It is a bit like guessing what color your great-great-great grandmother's eyes 
were by cataloguing the eye colors of all her living descendants and playing 
back the rules of inheritance. In the case of gene reconstruction, Gaucher's 
team estimates the DNA code of an extinct life form by comparing the codes of 
its living descendants and using theories of genetic mutations.

Sick with age

Gaucher and Kacar now plan to insert one of these ancient genes into a modern 
E. coli bacteria.

These bacteria are going to be sick, Gaucher explains. That's because this 
gene codes for an essential protein, but the outdated version being inserted 
into the organisms works best at a temperature of 55 degrees Celsius, far above 
the 37 degrees Celsius that E. coli prefers.

Like a molecular Rip Van Winkle, the ancient EF gene will feel strong 
evolutionary pressure to adapt to its new cooler surroundings.

It's difficult to see evolution, short of building a time machine, Gaucher 
says, but their technique may be the next best thing.

The scientists will be verifying whether the mutations in the inserted gene 
follow the same path as was taken by the line of ancestor bacteria as they 
evolved over millions of years.

I do believe that it is now possible, with tools that have recently been 
developed, to 'replay the molecular tape of life,' even if it is one (or a few) 
molecules at a time, says Belinda Chang of the University of Toronto, who is 
not involved in this work.

* News and Information about Extinctions
* Extinct Tasmanian 

[zamanku] Lama dan Baru

2009-07-19 Terurut Topik Iman K.
Salam...


Apakah manusia adalah sesuatu yang baru? Apakah bumi ini adalah sesuatu yang 
baru? Apakah kehidupan adalah sesuatu yang baru? Atau apakah kesemua-annya itu 
adalah barang lama? Atau ‘stok lama’ barang baru?
 
Sederet pertanyaan serupa diatas sering membikin para cerdik pandai dan tokoh 
ulama ‘tengkar’ dan saling menghujat karena sering diakhir cerita kedua 
kelompok saling ‘mempertahankan’ Tuhan dengan kesungguhannya dalam pemahaman 
masing-masing. 
Perkara ini beda dengan ‘sindiran’ Gus Dur yang  mengatakan ‘Tuhan kok 
dibela-bela, Tuhan tidak membutuhkan pembelaan dari makhluknya’ .
 
Dimana bedanya? 
Sindiran Gus Dur itu ditujukan kepada orang-orang yang hobbinya ribut/tengkar 
ketimbang mencari solusi, dan perseteruan di kalangan cerdik pandai (filsuf) 
dengan tokoh ulama (teologis) ditujukan kepada kebenaran akan fakta yang 
dibuktikan dengan argumen rasional.
 
Kita lihat apa yang dikatakan oleh para ulama (Mutakallimin) tentang alam di 
sekeliling kita. Menurut para ulama besar tempoe doeloe bahwa segala sesuatu 
yang ada di alam semesta ini adalah barang baru, termasuk manusia, bumi, 
planet, bintang , peyek, bakwan, ikan, setan, malaikat dan lain-lain. Semua hal 
mulai dari yang receh sampai dengan yang terbesar seperti langit dan bumi 
beserta isinya adalah sesuatu yang baru…
 
Pendapat ini disodorkan sebagai argumen rasional dengan memberikan 
contoh-contoh yang paling sederhana sampai kepada contoh yang kompleks. Contoh 
sederhana misalnya, manusia.
Manusia adalah barang baru karena dulu sebelum bermilyar-milyar tahun yang lalu 
manusia tidak/belum ada. Dari tidak ada menjadi ada disebut sebagai sesuatu 
yang baru. Mobil adalah sesuatu yang baru, karena pada jaman romawi belum ada 
mobil. Adanya mobil saat ini berasal dari tidak ada sebelumnya.
 
Setan, Jin, Malaikat, Strum listrik, Nuklir, gelombang infra merah, Sinar X, 
juga adalah barang baru. Alasannya sama…duuul bertriliun-triliun tahun 
sebelum ada langit dan bumi ‘benda-benda’ inipun belum ada. Karena mereka ada 
dari sesuatu yang tadinya tidak ada, maka benda-benda tersebut adalah benda 
baru.
 
Pertanyaannya sekarang, kalau semua ‘benda-benda’ itu baru, baik yang phisik, 
metaphisik, prophisik dan yang imateri apakah ada gerangan yang tidak baru? 
Tentu ada, menurut para ulama besar (Mutakallimin) yang bukan barang baru 
adalah Tuhan semata. Tuhan bukanlah barang baru karena kalau dirunut sampai 
kemanapun, ber milyar-milyar triliun tahun sekalipun…, Tuhan sudah ada dan 
tidak pernah berawal. Jadi bagi Imam Ghozali misalnya, (tokoh mutakallimin) 
kafirlah mereka yang mengatakan bahwa ada ‘barang’ lain yang ada sejak jaman 
sebelum penciptaan.
 
Argumen kelompok ulama ini mengatakan, kalau ada sesuatu yang ‘ada’ dan tidak 
pernah tidak ada selain Tuhan, maka sesuatu itu pasti tidak membutuhkan pada 
satu penciptaan, atau penyebab keterciptaannya. 
Ini tidak mungkin karena kalau demikian adanya maka ‘sesuatu’ itu sudah 
menyamai Tuhan. Dan Tuhan adalah keberadaan yang niscaya secara esensi. Dalam 
berbagai argumen pembuktian, jelas menunjukkan hasil akhir bahwa sesuatu yang 
keberadaannya niscaya secara esensial adalah TUNGGAL. Jadi tidak mungkin ada 2 
TUNGGAL…, Tunggal dibawa kemanapun artinya tetap sama , yaitu SATU!
 
Argumen rasional dari kelompok ulama ini dijawab oleh para cerdik pandai 
(filsuf) abad pertengahan dengan mengatakan ‘Bahwa kebutuhan akan sebab dan 
penciptaan tidak ada kait mengkaitnya dengan apakah ‘benda’ itu  tidak pernah 
tidak ada, tapi lebih tergantung kepada esensi (zhat) itu sendiri. Apakah 
esensi  keberadaannya niscaya atau mungkin. (eksistensi niscaya atau eksistensi 
mungkin) .
 
Sebagai contoh, 
Sinar matahari berasal dari matahari. 
Dan sinar itu tidak mungkin bisa terpisah dari matahari.  
Keberadaan sinar matahari itu tergantung 100% kepada matahari.
Dan satu hal lagi, keberadaan sinar matahari adalah pemberian dari matahari..
Sinar matahari ini akan senantiasa ada, baik kita bayangkan ataupun tidak, 
sinar matahari ini tidak akan pernah terlepas dari matahari.
Sinar matahari ‘ada’ sejak awal keberadaan matahari.
 
Disini coba kita ambil satu perumpamaan, umpamanya matahari ini tidak 
berpermulaan, apakah kemudian sinarnya mempunyai permulaan? Tentu tidak, Adanya 
matahari otomatis adanya sinar matahari.
Matahari adalah matahari, dan sinar matahari adalah sinar matahari. 
 
Begitu pula dengan keberadaan ‘sesuatu’ yang lain yang tidak pernah 
berpermulaan, bukan berarti ‘sesuatu’ itu sama dengan Tuhan. Bedanya 
perumpamaan diatas dengan Tuhan adalah di ‘KEHENDAK DAN PERBUATANNYA’. Matahari 
tidak mempunyai kehendak terhadap sinarnya, tapi Tuhan mengetahui apa yang 
diperbuatNya.
 
Perumpaman seperti ini jelas ditulis dikitab suci Al-quran :
 
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, 
adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita 
besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang 
bercahaya) seperti 

[zamanku] Reschedule: Bedah Buku Ketika Persahabatan Tidak Lagi Bersahabat

2009-07-19 Terurut Topik Icas Jakarta




AGENDA BEDAH BUKU MINGGU INI



KETIKA PERSAHABATAN TIDAK LAGI BERSAHABAT





Minggu, 3 Mei 2009, Pukul 13.00 - 15.00 WIB



Toko Buku Leksika Lenteng Agung

Jln. Raya Lenteng Agung No. 101

(Depan Sekretariat/Kantor Pusat PDIP)



1. Masagus Fauzan Yayan

(Penulis Ketika Persahabatan Tidak
Lagi Bersahabat)

2. Abu Ali

(Penulis Pawang Manusia: Strategi
Jitu Menaklukkan

dan Memengaruhi Orang Lain)





Abstraksi :



Apa arti persahabatan??? Bagaimana membangun hubungan yang harmonis dengan
sahabat??? Apakah teman anda benar-benar sahabat anda??? 

Temukan lika-liku dalam hubungan persahabatan dan cara membangun hubungan yang
harmonis dengan sahabat dalam acara bedah buku ini.





ACARA INI GRATIS
DAN TERBUKA UNTUK UMUM





Untuk informasi, hubungi :

1. Toko Buku Leksika, u.p. Bp. Yos Swastono

(021) 780 6566

2. ICAS Jakarta, u.p. Bpk. Max Hendrian Sahuleka

(021) 765 1534



Contact Person :

1. Max Hendrian Sahuleka ( 99174815 )

2. Yos Swastono ( 0858 7836 7167 )

 




  

[zamanku] ScienceDaily : Dinosaur-Bird Link: Ancient Proteins Preserved In Soft Tissue From 80 Million-Year-Old Hadrosaur

2009-07-19 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
Boleh dibilang tiap hari peleontolog dan ahli berbagai bidang ilmu lpengetahuan 
ain melangkapi dan menhympurnakan teori Darwin...

-


Web address:
 http://www.sciencedaily.com/releases/2009/04/
 090430144528.htm 
Dinosaur-Bird Link: Ancient Proteins Preserved In Soft Tissue From 80 
Million-Year-Old Hadrosaur
enlarge

Samples of ancient protein dating back 80 million years preserved in bone 
fragments and soft tissues of a hadrosaur. (Credit: Courtesy of NCSU)

ScienceDaily (May 1, 2009) — Ancient protein dating back 80 million years to 
the Cretaceous geologic period has been preserved in bone fragments and soft 
tissues of a hadrosaur, or duck-billed dinosaur, according to a study in the 
May 1 issue of Science.

Led by scientists at Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) and North 
Carolina State University (NCSU), the research support earlier results from 
analyses suggesting that collagen protein survived in the bones of a well 
preserved Tyrannosaurus rex, and offer robust new evidence supporting previous 
conclusions that birds and dinosaurs are evolutionarily related.

In April 2007 John Asara, PhD, Director of the Mass Spectrometry Core at BIDMC, 
together with NCSU paleontologist Mary Schweitzer, PhD, published two papers in 
Science describing their discovery that collagen extracted from bone fragments 
of a 68-million-year-old T. rex closely matched the amino acid sequences of 
modern day chickens. Not surprisingly, the widely publicized findings created a 
great deal of controversy.

With this new paper, we hoped to show that our T. rex discovery was not a 
unique occurrence, notes Asara, who is also an Instructor in Pathology at 
Harvard Medical School. This is the second dinosaur species we've examined and 
helps verify that our first discovery was not just a one-hit wonder. Our 
current study was the collaborative effort of a number of independent 
laboratories, whose findings collectively add up to a robust conclusion.

At the heart of the controversy is the idea that ancient protein can exist at 
all. When an animal dies, protein immediately begins to degrade and, in the 
case of fossils, is slowly replaced by mineral, a substitution process assumed 
to be complete by 1 million years. But with this latest evidence, it appears 
that some proteins do indeed have real staying power.

We wound up identifying nearly double the number of amino acids we recovered 
in the T. rex study, says Asara. The sequences displayed high spectral 
quality and the interpretations were of high confidence.

The two scientists had decided to collaborate again after Schweitzer and 
paleontologist Jack Horner of Montana State University's Museum of the Rockies 
recovered the 80-million-year-old Brachylophosaurus canadensis femur bone in 
the summer of 2007 and observed that it appeared to be even better preserved 
than the original T. rex fossil.

Schweitzer's initial laboratory analyses confirmed this observation: After 
being subjected to demineralization, the B. canadensis bone fragments showed 
marked preservation of original tissues and molecules, with microstructures 
resembling soft, transparent vessels, cells and fibrous matrix – even though 
the fossil was much older than the T. rex sample.

Deep burial in sandstone seems to favor exceptional preservation, notes 
Schweitzer, explaining that this fossil was found under approximately seven 
meters of sandstone in the Judith River Formation, in parts of what is now 
Eastern Montana.

Chemical extractions of bone and vessel were subsequently sent to the 
laboratories of BIDMC scientists Lewis Cantley, PhD, and Raghu Kalluri, PhD, 
where immunoblots and immunochemistry analyses were conducted to determine the 
presence of collagen protein in the samples.

Having been a part of the T. rex study, I was curious to be part of this 
investigation as well, explains Cantley, Chief of the Division of Signal 
Transduction at BIDMC. In view of the skepticism about the original findings, 
it was important to demonstrate that our findings in T. rex could be verified 
in another dinosaur and in other laboratories.

The results confirmed the existence of protein. Because I am a collagen 
biochemist, our lab was contacted to perform an independent analysis of this 
new bone find, explains Kalluri, who is Chief of the Division of Matrix 
Biology at BIDMC. We isolated the proteins – collagen, laminin and elastin – 
from the bone, and also extracted bone cells and blood vessels from this 
sample. Our findings demonstrated that it did contain basement membrane matrix.

In addition, In situ mass spectrometry studies conducted at Montana State 
University by Recep Avci and Zhiyong Suo independently verified amino acids in 
dinosaur tissues, including the collagen signature amino acid, hydroxylated 
proline.

From there, using a combination of two mass spectrometry technologies – linear 
ion trap and hybrid linear ion trap/orbitrap – Asara was able to 

[zamanku] Teror Bom Lagi, Mas Leo

2009-07-19 Terurut Topik leonardo rimba
PERCAKAPAN 1: TEROR BOM LAGI, MAS LEO 





T = Teror bom lagi, Mas Leo... 



J = Iya, semua orang udah tahu. Udah biasa, ternyata pelakunya dari Jemaah 
Islamiyah lagi.



For your information, Jemaah Islamiyah sangatlah dimuliakan oleh Allah
sehingga ketika mati syahid dalam meledakkan bom, maka ruh mereka
langsung melejit ke Sorga dan diterima di sisi Allah SWT.



T = Yg membuat teror kok tidak sadar bahwa cara mereka justru membuat orang 
akan berpikir bahwa agama ternyata punya sisi keji ?



J = Kalau anda ingin mengikuti agama Allah, anda tidak boleh berpikir. Anda 
tidak boleh sadar.



Ketahuilah, otak manusia itu terbatas, dan semakin anda tidak berpikir maka 
Allah akan semakin senang. 



Sebagai seorang wanita, anda juga harus tunduk mutlak kepada pria,
karena itu yg diinginkan oleh Allah. Sesungguhnya Allah akan memuliakan
wanita-wanita yg patuh kepada suami mereka, walaupun suami mereka
menikah lagi.



T = Bisa dipastìkan orang akan meninggalkan agama dan mencari sesuatu yg 
membuat hidup menjadi damai. 



J = Jangan. 



Kalau anda meninggalkan agama Allah maka anda akan masuk neraka. 



Ketahuilah bahwa segalanya itu tipu muslihat Iblis, dan yg benar itu
kalau anda mengucap syukur melihat orang-orang kafir, musyrik dan
syirik tewas terkena bom.



Allahuakbar ! Allahuakbar !





+



PERCAKAPAN 2: SAYA BENAR-BENAR RESAH 





T = Pak Leo,



Saya boleh tanya lagi ya pak ?



J = Boleh aja, untuk yg terakhir kalinya.



T = Saya benar-benar resah banget pak, kenapa saya belom juga bisa kerja ya pak 
?



J = Kenapa ?



T = Apa saya bisa cepat kerja n dapet kerjaan yg saya damba-dambakan di tahun 
ini pak ?



J = Gak bisa.



T = Resah juga pak dah 6 bulan masih nganggur hehe...



J = Iyalah, dan masih akan nganggur for at least 6 bulan lagi kalau anda masih 
menunggu kerjaan yg anda dambakan itu.



Solusinya adalah mengerjakan apa yg tidak anda dambakan, pokoknya
pekerjaan yg bisa menghasilkan. Kalau itu telah anda pegang, maka
pekerjaan yg anda dambakan mungkin akan menyusul belakangan. 



Mungkin juga tidak akan datang sama sekali, tetapi anda telah memiliki
pekerjaan yg akhirnya akan bisa menjadi pekerjaan yg anda dambakan juga.





+



Leo

@ Komunitas Spiritual Indonesia @ 
http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia.






  New Email names for you! 
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[zamanku] i am SO VERY SORRY.......

2009-07-19 Terurut Topik yudha renesanto
I am sorry.

I apologize for my inability to be a good host to foreigners living in my
country. I am sorry that I could still find time to say my prayers before
rushing to the scene or to the hospital where the wounded were being
treated. I realize now, that I was being insensitive to the cries and tears
of the bereaved family members of the deceased and the injured victims in
the hospital.

I apologize for finding it more important to take pictures, rather than
helping Holcim Indonesia President Timothy David Mackay. Indirectly, or
indirectly, I stand responsible for his death. I am sorry for sharing those
pictures on television amidst giggles.

I am sorry for allowing our children to be brainwashed and trained as
suicide bombers. I apologize for not being vigilant enough toward people
spreading hatred in the name of religion and education.

I also apologize for my unwise remarks, finding scapegoats for the incident,
rather blaming my own incapability in securing my neighborhood. I now
realize that this incident was very carefully planned, and perhaps for
months. I can see a clear pattern connecting this with the hotel siege in
Mumbai some time back.

I am sorry, so very sorry.

by Anand Krishna -
http://www.facebook.com/note.php?note_id=100297644662ref=mf


[zamanku] Industri Televisi Kita

2009-07-19 Terurut Topik Abdul Rohim


http://media-klaten.blogspot.com/
http://seizetheday-cloth.blogspot.com/
Industri Televisi Kita





*Amir Effendi Siregar*



Saat kampanye lalu, para calon presiden dan calon wakil presiden hampir

tidak ada yang membicarakan perkembangan media, terutama televisi.



Kita juga tidak cukup memberi perhatian pada perkembangan industri

televisi yang kini berjalan bak berprinsip neoliberal, menyerahkan

perkembangan industri sepenuhnya kepada pasar bebas. Perkembangan ini

perlu dikoreksi karena bertentangan dengan UUD 1945 dan peraturan

perundang-undangan lainnya.



Sistem politik yang demokratis seharusnya mengubah sistem media yang

otoriter represif dan sentralistis ke arah demokratis dan

desentralistis. Namun, yang terjadi adalah perpindahan ke dalam dominasi

segelintir pemodal dan pemilik stasiun televisi. Perpindahan ke sistem

otoriter dan dominasi baru kelompok swasta sama bahayanya dengan

dominasi negara. Inilah yang kita sebut jalan neoliberal.



Dalam kondisi ini, pemilik stasiun televisi yang menggunakan ranah

publik dapat menggunakan stasiun televisinya untuk kepentingan pribadi.

Demikian juga keseragaman isi yang banyak dikritik masyarakat adalah

akibat sentralisme siaran televisi.



*Kepemilikan*



Arah pemusatan kepemilikan stasiun televisi dapat dilihat secara

terbuka. Pada Juni 2007, diketahui melalui pasar modal, PT Media

Nusantara Citra Tbk (MNC) menguasai 99 persen stasiun RCTI, 99 persen

Global TV, dan 75 persen TPI. Melalui media juga dapat dibaca rencana

penggabungan antara Indosiar dan Surya Citra Media Tbk (SCTV) sehingga

sebuah badan hukum menguasai dua stasiun televisi di satu daerah.



Seperti yang dinyatakan Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI)

dalam somasinya terhadap pemerintah pada 29 Oktober 2007, hal itu adalah

peristiwa yang melanggar undang-undang yang membatasi satu orang atau

badan hukum menguasai beberapa lembaga penyiaran, paling banyak memiliki

dua izin penyelenggaraan penyiaran televisi yang berlokasi di dua

provinsi yang berbeda.



Di Amerika Serikat saja, kepemilikan televisi dibatasi berdasar

jangkauannya. Seseorang boleh memiliki banyak stasiun televisi selama

jumlah nation’s TV homes yang dijangkau (jangkauan terhadap penduduk

yang mempunyai akses) tidak lebih dari 39 persen.



Untuk Indonesia, berdasar data Media Scene 2006-2007, jangkauan setiap

televisi swasta dengan puluhan stasiun relai membuat 60-90 persen

penduduk dapat mengaksesnya. Jumlah ini jauh lebih besar daripada yang

diizinkan di Amerika Serikat. Apalagi bila menguasai lebih dari satu

lembaga penyiaran yang memiliki puluhan bahkan ratusan stasiun relai.



Melalui pemberitaan, kita juga mengetahui adanya jual beli lembaga

penyiaran. Seharusnya pengalihan penguasaan frekuensi yang merupakan

public domain diatur oleh negara dan didistribusikan secara tepat, adil,

dan merata berdasar prinsip keanekaragaman. Industri televisi berbeda

dengan industri sepatu, tidak dapat dilepas begitu saja ke pasar yang

dikuasai pemodal besar tertentu saja.



DPR melalui Komisi I, dalam rapat kerja 15 September 2008, pernah tegas

meminta agar pemerintah membatalkan izin yang diberikan kepada sebuah

perusahaan yang dinilai melanggar undang-undang. Selain itu, dalam rapat

kerja Komisi I dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (17/3/2008),

pemerintah didesak menyelesaikan pengaturan penggunaan frekuensi dan

penyelenggaraan penyiaran swasta, termasuk masalah monopoli, kepemilikan

TV, dan radio, agar sesuai dengan undang- undang penyiaran, yang mengacu

pada prinsip diversity of ownership dan diversity of content.



Selanjutnya, anggota MPPI sendiri, sejak Juli hingga Oktober 2008,

mendaftarkan ke pengadilan tiga gugatan terhadap pemerintah yang

dianggap membiarkan pelanggaran hukum. Salah satu gugatan menyangkut

kepemilikan sebuah perusahaan terhadap tiga lembaga penyiaran sekaligus.



Untuk gugatan ini, perdamaian melalui pengadilan telah dicapai, yaitu

setiap pihak secara bergandeng tangan akan menegakkan peraturan

perundang- undangan. Namun, hingga kini, belum ada perkembangan berarti.

Tampaknya pemerintah tidak keberatan terhadap merger yang berdasarkan

pendapat banyak pihak melanggar peraturan perundang-undangan di bidang

penyiaran.



*Ada arti sosial*



Bila dulu negara mengooptasi pelaku usaha untuk kepentingan rezim, kini

dikhawatirkan kooptasi dilakukan pelaku usaha terhadap birokrat hanya

untuk kepentingan bisnis dan melupakan kepentingan masyarakat. Kita

menerima ekonomi pasar, tetapi yang selalu diperbaiki dan dikontrol oleh

negara terutama hal-hal yang terkait ranah publik, pencerdasan bangsa,

dan usaha kecil. Ekonomi pasar harus mempunyai arti sosial, inilah yang

disebut ekonomi pasar.



Diharapkan, pemerintahan mendatang menghindari jalan neoliberal,

melakukan langkah tegas dalam membangun sistem penyiaran yang

demokratis. Sebuah sistem yang melahirkan keragaman isi dan kepemilikan.



/Amir Effendi Siregar Ketua Dewan Pimpinan 

[zamanku] Sukses dan Bahagia

2009-07-19 Terurut Topik Verri DJ
Sahabat-sahabat yang berbahagia..

Menarik Senin pagi yang biasanya terpengaruh pada sikon  I Hate Monday 
justru membahas hal-hal yang sebaliknya yaitu berbau kebahagiaan..

Manusia umumnya dalam hidupnya memiliki tujuan, kalau ditanya biasanya 
menjawabnya sukses, bahagia .. masing-masing kita umumnya memahami kata 
bahagia dan sukses. Seolah sukses adalah bahagia itu. Tapi apakah benar 
demikian ?

Menurutku sukses adalah sesuatu nilai keberhasilan yang umumnya dikaitkan 
dengan nilai kwantitatif atau perhitungan-pirhutangan akal. Sementara kalau 
kebahagiaan adalah sesuatu yang dinisbatkan pada spiritualitas dan bernilai 
kwalitatif. Karena nilai kwalitatif itu absurd maka pencapaiannya unik 
mengikuti persepsi individu. Jadi, kebahagiaan adalah sesuatu yang bisa 
diraih oleh umat secara universal, sementara kesuksesan tidak, ada 
patokan/parameter tertentu sebagai pembanding.

Lalu dengan adanya kebahagiaan apakah akan meninggalkan duka?
Untuk menyamakan persepsi apakah duka itu lawan dari bahagia, umumnya dalam 
bahasa Indonesia kata duka itu dibentukan dengan kata suka. Jadi pasangan 
tersebut kelihatan serasi bila kita menyebut Suka dan Duka. Suka, duka, 
bahagia, nestapa adalah rasa yang bisa menghinggapi semua individu yang 
memiliki hati atau qalbu, rasa ini tidak permanen, terkadang begini 
terkadang begitu yang umumnya terpengaruh akan situasi dan kondisi, ruang 
serta waktu.
Jadi, bahagia, suka dan duka adalah satu koin dua mata uang, yang 
keberadaanya selalu beriringan. Kebahagiaan umumnya diraih melalui 
duka-duka kecil, yang  mungkin juga duka-duka itu berupa usaha. Hanya saja 
bila kita fokus kepada bahagia umumnya duka-duka itu tak terasa. Karena 
bila bahagia menjadi dominan maka dukanya menjadi resesip (hilang).

Nah, karena kebahagiaan itu bersifat spiritual, maka umumnya dalam doanya 
umat Muslim selalu menyebut Kebahagiaan dunia dan akherat, demikian juga 
umat agama yang lain. Bagi non agama tetap saja kebahagiaan menjadi tujuan 
utama, karena kebahagiaan adalah universal hanya saja kebahagiaan mereka 
tak perlu lama-lama sampai menunggu kematian, jadi bahagia ya sekarang 
ini... atau paling jauh  sebatas hayat dikandung badan.

Selanjutnya, apakah proses ini akan berhenti atau terus menerus?
Dalam proses kehidupannya proses pencarian kebahagiaan ini akan terus 
dilakukan sehingga mencapai kesempurnaan hidupnya sampai usianya berakhir. 
Derajat penyandaran kebahagiaan bagi yang beragama akan menuai kebahagiaan 
alam kuburnya melalui perilakunya pada masa hidupnya. Jadi, berladangnya 
dimasa ia hidup dan dalam 'kehidupan setelah kematian' itu dia menerima 
buah hasil perilakunya di dunia (karma).

Mungkin itu share saya Senin (13/7) pagi ini .. bagaimana kebahagiaan 
menurut Anda?
Salam,
Http://ferrydjajaprana.multiply.com



[zamanku] 151 Perda Bias Agama

2009-07-19 Terurut Topik victor silaen


 

Dimuat pada Harian Sinar Harapan, 13 Juli 2009

 

151 Perda Bias Agama

Oleh Victor Silaen

 

    Para uskup se-Indonesia telah menulis surat tertanggal 30 Mei
2009, yang isinya antara lain meminta dengan tegas agar presiden
dan wakil presiden terpilih nanti membatalkan 151 peraturan daerah (perda) yang
dinilai bertentangan dengan Pancasila. “Peraturan-peraturan ini bagaikan puncak
karang yang secara kasat mata menghadang bahtera bangsa kita. Untuk menjaga
keutuhan NKRI, kami menganjurkan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih
untuk membatalkan 151 Perda ini serta tidak pernah akan mengesahkan peraturan
perundangan yang bertentangan dengan konstitusi,” kata Mgr Sutrisno Atmoko yang
juga Uskup Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kepada pasangan capres-cawapres 
JK-Wiranto
yang bertandang ke Kantor Waligereja Indonesia, 9 Juni lalu. 

 

   
Mengejutkankah seruan moral para uskup itu? Rasanya tidak. Boleh jadi
karena aspirasi senada sudah berulangkali disampaikan oleh pelbagai komponen
bangsa yang merasa prihatin melihat kian maraknya perda bias agama di sejumlah 
daerah,
termasuk di ibukota Jakarta
(melalui Perda ”Tibum”
No. 8 Tahun 2007, yang antara lain mengatur untuk tidak boleh menjual makanan
”haram”). Karena sudah berulangkali, maka tak heran jika perda yang diserukan
untuk dibatalkan itu kini telah berjumlah 151. 

 


Disebut bias agama, karena perda-perda tersebut bertentangan dengan
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
yang tak sedikit pun menyebut agama tertentu di dalamnya. Tetapi, mengapa
seolah seruan-seruan itu tak diresponi secara proporsional? Antara lain 
jawabannya
adalah, karena perda-perda tersebut dinilai tidak diskriminatif. Bahkan menurut
calon presiden dari Partai Golkar dan Partai Hanura, Jusuf Kalla, perda-perda
tersebut hanya sebagai aturan yang bernilai anjuran. “Jadi, tidak ada sanksi
hukum dalam perda syariah,” ujar Kalla yang juga Wakil Presiden
RI dalam dialog tentang hukum dengan
Indonesian Legal Roundtable di Hotel Four Seasons, Jakarta, 8 Juni lalu. Ucapan 
Kalla tersebut
merupakan respon terhadap pertanyaan salah satu panelis, Todung Mulya Lubis,
yang menganggap perda-perda syariah bersifat diskriminatif. “Karena mengikat
semua, tidak hanya Muslim,” kata Todung.



    Sungguh memprihatinkan. Bagaimana
mungkin seorang politikus kawakan sekaligus pemimpin bangsa dapat mengatakan
hal yang keliru tentang sebuah peraturan publik? Tidakkah dia paham bahwa
sebuah peraturan publik memiliki kekuatan mengikat yang sah, yang karenanya
diikuti dengan sanksi hukum bagi siapa pun yang melanggarnya – tanpa hiraukan
agamanya apa? 

 

    Pasca-Soeharto,
agenda-agenda reformasi telah dan terus bergulir deras. Namun ironisnya, hingga
kini Indonesia masih “gamang” dalam memosisikan dirinya sebagai negara hukum
atau negara
agama. Ataukah memang Indonesia secara sadar membiarkan dirinya terus-menerus
menjadi bukan negara hukum sepenuhnya dan bukan negara agama sepenuhnya? Sebab,
kalau negara hukum sepenuhnya, mengapa banyak peraturan di tingkat lokal
(perda) maupun nasional (undang-undang/UU) yang bias agama tertentu?
Sebaliknya, jika dikategorikan sebagai negara agama, Indonesia jelas tak cocok.
Sebab di negara ini, para pemimpin di tingkat lokal maupun nasional tidak
dibatasi harus beragama ini atau itu.

 

    Sejak awal, Indonesia telah didesain
menjadi negara hukum dan bukan negara agama. Secara faktual pun tak dapat 
diingkari
bahwa agama-agama di Indonesia sejak dulu memang beraneka ragam. Berdasarkan
itulah maka merancang-bangun negara ini di atas pilar-pilar yang bukan-agama
merupakan pilihan rasional yang baik dan tepat. Sebab, seandainya agama
tertentu dipilih untuk dijadikan pilar negara, pertanyaannya adalah: agama yang
mana? Bukankah secara sosiologis tak ada agama yang benar-benar satu
(monolitik)? Sementara agama yang secara nasional dikategorikan mayoritas
secara statistik, faktanya di sejumlah daerah ia justru merupakan minoritas.

 

     Jadi
jelaslah bahwa Indonesia yang wilayahnya sangat luas dan terserak dari Sabang
sampai Merauke ini sungguh tak cocok untuk dijadikan negara agama. Inilah yang 
mestinya
disadari betul oleh segenap komponen bangsa. Artinya ke depan jangan sampai ada
orang-orang (apalagi mereka yang diposisikan sebagai pemimpin maupun tokoh
masyarakat) yang merasa dirinya dan kelompoknya sebagai mayoritas berdasarkan
agama yang dianut, dan sebaliknya memandang orang-orang lain sebagai minoritas
dikarenakan agama mereka berbeda. Ini jelas merupakan anggapan yang keliru
sekaligus kontraproduktif dalam rangka membangun NKRI. Karena itu, alih-alih
menjadikan mayoritas dan minoritas berdasar agama sebagai penanda suatu
kelompok atau komunitas, lebih baiklah mengusangkan sekat-sekat keagamaan itu
seraya memperkuat spirit nasionalisme di atas semboyan Bhineka Tunggal Ika. 

 

 Sebagai umat beragama, tentu saja setiap
kita masih memiliki identitas keagamaan yang melekat di dalam diri. Namun,
ketika kita berada di ruang-ruang publik yang 

[zamanku] Menafsir Wastu : Seonggok Binatang Ekonomi / Manusia Seutuhnya

2009-07-19 Terurut Topik andre andreas
Dari Ruang Pamer
Keramik Aries BM, Menafsir Wastu (bagian 1) 

16-23 Juni 2009
Bentara Budaya Jakarta 

semoga bermanfaat. salam 




Wastu : bangunan
ruang hidup yang lengkap, menyeluruh, hakiki, sejati dan melingkupi. 

   

Manusia
mengidentifikasikan dirinya berada dan menjadi ruang itu sendiri bersama dengan
ideologi ruang, sejarah ruang, identitas ruang, rasa berkomunikasi , kesadaran
wilayah, kemanusiawian, beserta unsur-unsur material yang lain. Dengan demikian
konsep wastu menuntut kearifan manusia sebagai faktor penyebab dalam
keberlangsungan ruang hidup. 

   

(Albertus
Rusputranto Ponco Anggoro, pegiat forum pinilih dan pengajar di program studi
seni rupa murni ISI Surakarta) 

   

Bagi saya
kembara, kelana, perjalanan adalah perbendaharaan kata yang tak pernah lekang
mengeledakan hasrat dan hati. Perjalanan, pencarian, penemuan diri dalam ruang
dan waktu. Biduk atau perahu barangkali analogi yang cocok menggambarkan hasrat
hati ini. Biduk itu tidak saja membelah laut di samudera luas, tetapi juga di
dunia dalam, dalam batin biduk terus bergerak dan bergulat.  

   

Perahu pada suku
Bajo adalah rumah dan bagian integral ruang hidup, ruang laut yang diakrabinya.
Maka analogi perahu dan sarang lebah, rumah adat hingga kota adalah kesatuan
ruang dan waktu dimana kita mengolah kemanusiaan kita, mencari dan menemukan
sebenar-benarnya manusia. Tentunya didalamnya mengandung pola relasi yang
rumit, antara diri dan manusia lainnya, manusia dan makluk hidup lainnya,
manusia dan alamnya dan pada akhirnya manusia dan penciptanya. 

   

Lebih jauh memperbincangkan ruang hidup, manusia dalam ruang
dan waktu, kita dihadapkan pada dua pilihan. Apakah ruang hidup, ruang dan
waktu yang kita jalani adalah ruang waktu yang bergegas dalam kontrol dan
kendali modal, ruang waktu instumental untuk sekadar numpang ngombe (numpang
minum/hidup) di dunia yang fana ini, pesona gaya hidup yang dekaden atau pola
relasi transaksional, kasarnya ruang dan waktu yang memaksa kita menanggalkan
kemanusian jadi onggokan angka statistik, binatang ekonomi atau mesin
(produksi) ekonomi dan konsumen semata. Sapi perahan, domba korban ketamakan
segelintir orang. 

   

Ataukah kita masuk menjalani, menghidupi dimensi ruang waktu
yang lebih manusiawi dan juga transenden. Hidup berlawan atas penjara-penjara
kesewenangan manusia lainnya. Bila yang kedua menjadi pilihan, maka marilah
kita menjawab ajakan Aries B.M untuk menafsir wastu melalui puluhan karya-karya
keramiknya dan kemudian menghidupinya.

   

Untuk artikel dan
dokumentasi foto selengkapnya silah kunjung 

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/07/menafsir-wastu-seonggok-binantang.html
 

   

   

simak juga 

   

Pemanasan Global
: Melampaui Politik dan Ekonomi Yang Membusuk 

Dari Ruang Pamer
Seni Rupa Gasing dan Yoyo 

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/search/label/komidi%20putar 

   

Defacement :
Deformasi Atas Ekspresi Manusia Beradab 

Dari Ruang Pamer
Teguh Ostenrik 

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/defacement-teguh-ostenrik-deformasi.html
 

   

Menunggu Aba-aba : Bayi Bertato, Kepompong dan Pisau Sangkur

Dari Ruang Pamer Haris Purnomo

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/menunggu-aba-aba-bayi-bertato-kepompong.html


 

I See Indonesia : Kitab Rupa Untuk Kebangkitan IndonesiaDari Ruang Rupa
Grafis Ayip 

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/e-book-i-see-indonesia-karya-karya.html






  

[zamanku] Isra Miraj berbuah AsSholatu Mirajul Mukminin

2009-07-19 Terurut Topik Verri DJ
Isra Miraj berbuah AsSholatu  Mirajul  Mukminin
Oleh : Ferry Djajaprana

Perspektif umum :

Dalam Al-Quran hanya dua surah yang menyebutkan tentang isra mi'raj : 
Al-Isra ayat 1 “Maha Suci Allah yang membawa berjalan hamba-Nya pada malam 
hari dari Masjid al Haram ke Masjid Al Aqsa...”dan An-Najm ayat (53) 13-18.

53:13 Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu pada waktu yang lain,
53:14 di Sidratil Muntaha. yang berada di Sidratil Muntaha adalah Jibril
53:15 Di dekatnya ada surga tempat tinggal Jannatul Ma'wa
53:16 ketika Sidratulmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.
53:17 Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu 
dan tidak (pula) melampauinya.
53:18 Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) 
Tuhannya yang paling besar.

Isra umumnya ditafsirkan sebagai perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari 
dari Masjidil Haram (Mekah) sampai Majid Al Aqsa di Palestina. Mikraj 
(tangga) adalah kenaikan Rosul menuju Sidrat Al Muntaha (langit ke tujuh). 
Hasil perjalanan Isra Miraj adalah shalat lima waktu.

Perspektif empiris Rasionalis :
Dilihat dari sudut rasionalitas terlepas dari wahyu  isra miraj ini akan 
nampak janggal dan tidak mungkin, karena bagaimana mungkin kecepatan 
perjalanan yang dilakukan rasul bisa mencapai melebihi kecepatan cahaya? 
Bagaimana mungkin Rosul bisa melepas dari daya tarik bumi.
Tentu pendekatan rasionalis sulit menjangkaunya, yang mungkin adalah 
pendekatan imaniy seperti yang ditempuh Abu Bakr Shidiq “Apabila Muhammad 
yang memberitakannya, pasti benar adanya”.
Pun pula Isra Miraj itu dilakukan hanya sekali. Artinya bila ingin 
dibuktikan secara  ilmiah maka perlu  trial and error, yakni obeservasi dan 
eksperimentasi terhadap fenomena-fenomena alam yang berlaku di semua tempat 
dan waktu dan oleh siapa saja.

Maka jurus Kierkegaard, tokoh eksistensialisme menyatakan “Seseorang harus 
percaya, bukan karena ia tahu tetapi karena ia tidak tahu”.
Immanuel Kant  berucap “Saya menghentikan penyelidikan ilmiah demi 
menyediakan waktu bagi hatiku untuk percaya”.
Oleh-oleh Isra miraj adalah kewajiban shalat : sebab shalat merupakan 
sarana terpenting menyucikan jiwa dan memelihara ruhani.

Perspektif Modern – Fazlur Rahman :
Perspektif Fazlur Rachman adalah sudut pandang aktual historis. Keberatan 
Fazlur Rahman terhadap perspektif umum (tradisional) adalah nama Masjid Al 
Aqsha itu bukan mengacu pada Masjid al Aqsha yang berada di Palestina, nama 
al Aqsha ada pada saat jaman khalifah Umar, sementara Isra Miraj terjadi 
tak lama setelah hijrah ke Madinah. Selain itu, Siti Aisah mengungkapkan 
bahwa  tubuh Rosul berada di tempatnya. Jadi, Sidrat Al Muntaha, Masjid Al 
Aqsha dan Ufuq al Ala bisa multi tafsir. Tidak dijelaskan makna isyari nya. 
Boleh jadi ini menyangkut “daya bathin manusia” yang mempunyai kekuatan 
perspektif luar biasa yang dijalankannya untuk melakukan amanat yang maha 
berat, yaitu merenungkan segala realitas. Tugas ini hanya mampu diemban 
oleh sebagian manusia saja.
Inti perspektif modern adalah  bahwa Tuhan itu  bukan prima causa yang jauh 
dan bisu, jadi ada kemungkinan dialog personal antara khaliq dan mahluk 
yaitu dialog dalam shalat, dimana kegiatan ibadah bermula dan tumbuh.. 
inilah makna bahwa “shalat adalah mikrajnya kaum muslimin”.

Perspektif Isyari/Sufistik :
Banyak perspektif Isra Mikraj bisa kita kuak asal mau menggalinya, dalam 
dunia sufistik yang penuh dengan makna bathiniah (isyari) yang cenderung 
bersifat spiritual.

Menurut Sufi, isra miraj adalah pengalaman bathiniah Rosul SAW yang 
diisyaratkan dengan kata-kata  Masjid Aqsha (masjid terjauh), Al ufuq al 
Ala (Cakrawala tertinggi),  dan sidrat Al Muntaha (Sidrat yang terakhir). 
Menurut Farid Al Din AthThar dalm buku Warisan Wali, mencontohkan 
bahwa  puncak pengalaman spiritual manusia yang tertinggi adalah sebatas 
awal perjalanannya. Pemaknaan “Shalat Mirajul Mu'minin” bagi para Sufi 
tidak diartikan makna badani melainkan bathiniah.

Bagaimana contoh perjalanan spiritual itu bisa dibaca dalam “Musyawarah 
Burung”nya (Manthiq  al Thayr) Aththar. Yang mengsisahkan hanya burung yang 
percaya diri dan berani saja akan sampai pada tujuannya. Dalam versi 
sufistik, mikraj bukan hanya diartikan perjalanan ke luar angkasa saja, 
tetapi dalam lubuk hati yang paling dalam di mana ia menemukan 
dirinya  dalam 'kehadiran Tuhan' .

Tahapan perjalanan spiritual masing-masing individu berbeda antara satu 
dengan lainnya. Media pengungangkapannya pun berbeda.

Akhirnya bisa disimpulkan bahwa boleh jadi, dalam peristiwa Isra Mikraj, 
dibukakan semua tabir rahasia langit dan bumi, melalui daya penglihatan 
bathin ( Sufism : Ayn = Engl : Vision = Jawa : Waskita), sehingga teranglah 
awal kejadian dunia dan kesudahannya, Hukuman buat yang ingkar dan 
kenikmatan surgawi bagi yang salih. Pada saat mana tak ada dinding penyekat 
antara ruang dan waktu yang menghalanginya, yang semuanya disaksikan secara 
“Live” oleh Rosul SAW.

Kesimpulan :

[zamanku] Bicara Filsafat Dalam Bahasa Semua Orang

2009-07-19 Terurut Topik wartax

Bicara Filsafat Dalam Bahasa Semua Orang
--Anwar Holid


Lebih dari seratus orang hadir menyimak diskusi bertajuk pemurnian pikiran 
melalui filsafat, menghadirkan Jalaluddin Rakhmat dan Yosef Dedy Pradipto.

BANDUNG - Penerbit Kanisius mengadakan diskusi buku filsafat yang berhasil 
menyita perhatian banyak orang. The Story of Philosophy karya Bryan Magee 
(Kanisius, 240 h.) mampu menarik banyak massa, terutama kalangan muda. Aula 
Gedung Pasca Sarjana Universitas Parahyangan, Bandung pada Senin, 6 Juli 2009 
penuh. Banyak hadirin mesti menyiapkan kursi sendiri karena yang disediakan 
panitia sudah penuh terduduki. 

Tawaran panitia memang menarik. Dalam acara itu peserta bisa mendapat buku 
pengantar filsafat dengan kemasan mewah itu seharga Rp.250.000,- sekaligus 
mendengar komentar kedua sarjana mengenai relevansi filsafat bagi manusia. 
Jalaluddin Rakhmat menyoroti salah satu detail buku tersebut, yaitu fragmen 
pencerahan filsafat Boethius ketika ia menyelesaikan buku De Consolatione 
Philosophiae (Penghiburan Filsafat) sambil menunggu hukuman mati atas tuduhan 
makar. Sedangkan Dedy Pradipto memancing penasaran dengan melontarkan 
pernyataan retorik, Apa filsafat masih berguna sekarang ini? Menurut dia, 
filsafat kerap jadi anak tiri dalam aspek kehidupan manusia, padahal sebenarnya 
ia merupakan fondasi bagi pembentukan karakter manusia.

The Story of Philosophy merupakan buku pengantar filsafat yang istimewa. Ia 
merupakan karya seorang sarjana filsafat yang juga ahli di bidang media dan 
jurnalistik. Hal ini membuat bukunya berhasil memaparkan kajian filsafat 
menjadi sesuatu yang bisa dinikmati pembaca manapun, dengan segala ciri khas 
filsafat tetap melekat padanya. Buku ini membuat filsafat jadi segar, kata 
Jalaluddin Rakhmat. Dedy Pradipto yang mengajar filsafat di beberapa 
universitas menyatakan, Penerbitan buku ini upaya yang sangat berani. Sangat 
bagus jadi buku wajib mahasiswa saya. Secara berseloroh dia bilang, Kalau 
yang meringkas tidak paham filsafat, bisa-bisa pembaca kena stroke. 

Magee menyajikan filsafat dalam bahasa semua orang, dari sudut pandang kita. 
Ia bicara dalam tataran sehari-hari, berhasil melenturkan yang sulit menjadi 
sederhana, dari rumit menjadi simpel. Beragam buku pengantar filsafat memang 
telah hadir di toko buku, termasuk di antaranya berupa komik, meski 
efektivitasnya mengantarkan filsafat masih bisa dipertanyakan. Tampak ada upaya 
memopulerkan filsafat oleh berbagai pihak. Magee termasuk yang paling berhasil. 
Sebagai penggugah selera terhadap filsafat, buku dia penuh oleh ilustrasi yang 
relevan, baik para filosof maupun objek terkait topik pembicaraan. Dia 
menyajikan peristiwa apa yang melahirkan pemikiran filsafat dari zaman ke 
zaman, sejak pra-Socrates sampai gegap gempita kemunculan posstrukturalisme.

Filsafat berfungsi sebagai semacam alat bantu fleksibilitas manusia selama 
mengarungi arus kehidupan. Ia juga menghindarkan kita dari fundamentalisme, 
tegas Dedy. 
Selain mengajarkan kebajikan, Jalaluddin menyebut bahwa filsafat mampu 
mempertemukan nilai-nilai universal yang ada dalam semua agama. Kaitan antara 
filsafat dan agama termasuk sangat dekat, meskipun pertentangan terus terjadi 
hingga saat kini. Jalaluddin menyebut bahwa sekarang ateisme terasa begitu 
digjaya mengadapi agama, apalagi pemikiran tokoh seperti Richard Dawkins sangat 
berpengaruh dan diminati. 

Antusiasme publik terhadap diskusi buku filsafat ini memunculkan optimisme, 
meskipun konsumerisme, propaganda politik, godaan popularitas, juga budaya 
instan terus menggerus hidup manusia, keinginan untuk menjernihkan pikiran dan 
condong pada kebajikan tetap muncul.[]

Anwar Holid, bekerja sebagai editor dan penulis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku 
Bandung, blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.

Copyright © 2008 BUKU INCARAN oleh Anwar Holid

Situs terkait:
http://www.kanisiusmedia.com

Anwar Holid: penulis, penyunting, publisis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku.

Kontak: war...@yahoo.com | (022) 2037348 | 085721511193 | Panorama II No. 26 B 
Bandung 40141

Sudilah mengunjungi link ini, ada lebih banyak hal di sana:
http://www.goethe.de/forum-buku
http://www.rukukineruku.com
http://ultimusbandung.info
http://www.visikata.com
http://www.gramedia.com
http://halamanganjil.blogspot.com 

Come away with me and I will write you
---© Norah Jones



  


[zamanku] Dunia Menangis

2009-07-19 Terurut Topik mangucup88
Dalam hari-hari terakhir ini Dunia Menangis, karena jutaan penduduk bumi ini 
turut menangis bersedih hati, bukan saja pada saat ketika mendengar berita 
Jacko meninggal dunia, tetapi juga kemarin pada saat upacara pemakamannya 
Michael Jackson. Mereka merasa turut berenyuh melihat upacara pemakaman 
tersebut. Sebelumnya Madona juga menangis tiada hentinya. 

Pada saat Paris Michael Katherine (11) putrinya Jacko, sambil menangis 
mengucapkan salamnya yang terakhir: Sejak saya lahir, Daddy adalah ayah yang 
terbaik yang tidak pernah bisa kalian bayangkan. Saya hanya ingin bilang bahwa 
saya sangat mencintainya amat sangat. Ia tidak bisa lagi melanjutkan 
kata-katanya, karena merasa sangat sedih kehilangan ayahnya.  Terlepas dari 
apapun juga ternyata Jacko adalah seorang Daddy yang baik. Adegan ini membuat 
Mang Ucup jadi sangat terharu, sehingga tanpa bisa ditahan lagi turun air mata 
saya berlinang. 

Berapa banyak dari kita yang mungkin juga merasakan perasaan yang sama seperti 
mang Ucup. Terkadang pada saat saya membaca buku ataupun mendengar puisi 
sekalipun, saya bisa menangis. Apakah mang Ucup ini termasuk manusia cengeng ? 
Hal inilah yang mendorong saya untuk menulis artikel mengenai menangis.

Tanyalah sama diri sendiri, kapankah terakhir kalinya anda menangis? 

Seluruh manusia di dunia ini pernah menangis. Pada saat kita masih bayi, kita 
menangis, karena kita membutuhkan sesuatu, entah karena lapar ataupun popoknya 
sudah basah. Maklum manusia butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa tumbuh 
mandiri, beda dengan binatang. Sedang pada saat kita masih kanak-kanak kita 
menangis pada umumnya untuk menuntut agar keinginan kita terkabulkan jadi mirip 
demo terhadap orang tua kita.

Di bioskop orang lebih mudah menangis, karena bukan saja terpengaruh oleh alur 
cerita filmnya saja, tetapi juga oleh musik maupun ruangan yang gelap. Pada 
umumnya di bioskop perempuan lebih sering dan lebih mudah menangis daripada 
pria, tetapi kebalikannya pria lebih senang nonton film bodor dimana mereka 
bisa tertawa ngkakak bebas.

Kita menangis bukan hanya di bioskop saja, bahkan di rumah ibadah dan 
berdasarkan pengalaman banyak pria maupun perempuan menangis pada saat mereka 
menunaikan ibadah Haji. Menangis dapat dinilai juga sebagai tanda bahwa kita 
sudah benar-benar buntu dengan perasaan emosi kita, sehingga tak tahu lagi apa 
yang harus diperbuat selainnya menangis. Misalnya pada saat kita ribut ataupun 
sedang berdebat berat, begitu salah seorang lawan bicara menangis, maka 
langsung akan berhenti dengan sendirinya.

Menangis bukan saja dilakukan pada saat kita merasa sedih, tetapi juga pada 
saat kita merasa sewot ataupun marah berat atau pada saat kita merasa 
dikecewakan ataupun dihianati. Tidak bisa dipungkiri pula bahwa sering pula 
kejadian dimana kita mengeluarkan air mata, pada saat kita tertawa 
terbahak-bahak, tetapi ini tidak bisa dinilai sebagai menangis.

Sering kali kita mendengar ungkapan Air Mata Buaya, tetapi perlu Anda 
ketahui, bahwa buaya atau binatang apapun juga di dunia ini tidak akan pernah 
bisa menangis. Mereka tidak memiliki emosi seperti manusia. Binatang 
mengeluarkan air mata hanya dengan tujuan untuk mencuci kelopak matanya.

Pada umumnya setelah kita menangis untuk mengeluarkan perasaan duka, kecewa 
bahkan sakit, ini akan mengurangi rasa stress kita, jadi menangis itu 
bermanfaat. Perempuan lebih sering menangis bukannya pada saat mereka sedang 
bersedih hati, melainkan pada saat mereka marah ataupun merasa dikecewakan. 
Oleh sebab itulah pada saat nanti kita berada di sorga, kita tidak akan 
menangis lagi, karena sorga adalah satu-satunya tempat dimana tiada air mata.

Mang Ucup
Email: mang.ucupatgmail.com
Homepage: www.mangucup.org
Facebook







[zamanku] Wikipedia: Cradle of Humankind

2009-07-19 Terurut Topik Jusfiq Hadjar

Ada yang bertanya (kalau tidak salah Wawan) tentang kunjungan kami ke  Cradle 
of Humankind.

Kami berada disitru selama tiga hari dan nginap di hotel Maropeng yang hanya 
lima menit jalan kaki dari Museum.

(Dimana persisnya Cradle of Humankind yang tidak jauh dari Johannesburg itu 
bisa dilihat dengan memakai Google Earth)...

Museumnya betul-betul mengesankan (dan makanan di restorannnya juga enak).

Pengunjung diberi kesan mengikuti sejarah terbentuknya planet  bumi hingga abad 
 XXI ini, meliwati timbulnya kehidupan, timbulnya berbagai species, berbagai 
macam kera dll.- disebut juga,  tentu saja Homo wajakensis... ..   

Saya bertanya-tanya: Kapan Indonesia yang pernah dikunjungi Wallace ,. akan 
punya museum yang setara?

Lihatlah:

http://en.wikipedia.org/wiki/Cradle_of_Humankind

 
---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] Wikipedia: Homo sapiens idaltuedia

2009-07-19 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
Bagi yang mau memperluas cakrawala...

http://en.wikipedia.org/wiki/Homo_sapiens_idaltu

 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] SWATT Magazine

2009-07-19 Terurut Topik heru_lianto
Telah Terbit! Edisi II Majalah SWATT ( A Truly Security Magazine), di
tengah-tengah Anda. Majalah SWATT adalah majalah yang mengupas seputar
security atau pengamanan di Indonesia.


www.swattonline.com http://swattonline.com/




Heru Lianto
021 98323595


[zamanku] Wikipedia: List of human evolution fossils

2009-07-19 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
Bagi yang mau memperluas cakrawala.


List of human evolution fossils


 http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_hominina_fossils

---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] Baghdad: Neraka bagi kaum gay

2009-07-19 Terurut Topik Abdul Rohim

Sejak Desember tahun lalu, 60 gay terbunuh.
Adegan mengenaskan yang direkam melalui sebuah telepon seluler itu telah 
menyebar ke seantero Ibu Kota Bagdad, Irak. Isinya, seorang bocah lelaki tampak 
ketakutan dan merengek minta belas kasihan kepada sekumpulan lelaki dewasa. Gay 
cilik itu dipaksa melucuti beha dan celana dalam perempuan yang ia kenakan di 
balik jubahnya.
“Kenapa kamu berpakaian seperti perempuan?” tanya seorang lelaki sambil 
mengacungkan tongkat ke arah bocah yang sedang melepas kutangnya tersebut. Anak 
lelaki yang berusia sekitar 12 tahun itu mengaku disuruh keluarganya berdandan 
seperti perempuan untuk mencari uang.
Kejadian itu berlangsung di sebuah kantor polisi. Karena itulah, para pegiat 
hak asasi mengklaim telah terjadi pembunuhan dan pelecehan secara sistematis 
terhadap kelompok homoseksual di Irak. Sejak Desember tahun lalu, kata mereka, 
60 homo terbunuh.
Kaum homo di Bagdad dan wilayah lain di Irak memang hidup serba ketakutan. 
Selain dilecehkan, mereka menjadi incaran pembunuhan, baik oleh keluarga, 
polisi, maupun milisi bersenjata yang bertebaran di Negeri Dua Sungai itu. 
Nama-nama mereka dipampangkan di sepanjang tembok pemisah di Kota Sadr, kawasan 
kaum Syiah di wilayah timur Bagdad.
Mereka yang masuk daftar bersembunyi. Kebencian terhadap kalangan homo ini kian 
menjadi lantaran pesan para ulama. Syekh Jassim al-Mutairi biasa memanfaatkan 
khotbah saban Jumat di Kota Sadr untuk mengecam mereka. Ia menyeru kepada 
seluruh keluarga agar mencegah anak-anak muda mereka berlaku seperti perempuan.
Menurut seorang gay Bagdad, kampanye pembunuhan terhadap kelompoknya yang 
berlangsung sejak 2004 makin kejam. Ia mengaku 16 rekannya tewas. “Rasanya 
seperti hidup di neraka. Percayalah, seperti neraka. Ke mana pun saya pergi, 
ada pos pemeriksaan. Ketika mereka (polisi) mengetahui siapa saya, mereka ingin 
menyentuh dan menganiaya saya,” kata dia, yang mengaku bernama Surur, kepada 
BBC.
Seorang gay yang kabur dari Irak pekan lalu mengungkapkan pernah dipukuli 
selama tiga pekan di tahanan polisi. Nyawanya selamat setelah teman-temannya 
memberikan uang suap US$ 5.000 atau lebih dari Rp 50 juta untuk membebaskan dia.
Namun, para pejabat pemerintah Irak membantah tudingan melancarkan kampanye 
antigay. Menurut Brigadir Diah Sahi, kepala bagian investigasi kejahatan 
kepolisian Irak, pihak Kementerian Dalam Negeri tidak mengeluarkan kebijakan 
untuk menangkapi para homo. “Itu masalah psikologi. Menangkap dan memenjarakan 
orang-orang seperti itu tidak akan mengubah apa pun,” ia menegaskan.
Pihak berwenang boleh saja memberikan bantahan. Yang pasti, kaum gay di Irak 
seolah dikejar maut. BBC | FAISAL ASSEGAF

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/04/27/Internasional/krn.20090427.163658.id.html


[zamanku] Saudi judge says it's OK for men to beat wives

2009-07-19 Terurut Topik sunny
http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=194505

Wednesday, May 13, 2009



Saudi judge says it's OK for men to beat wives




RIYADH, Saudi Arabia (AP) -- A Saudi judge told a conference on domestic 
violence that a man has the right to slap a wife who spends money wastefully 
and said women were as much to blame as men for increased spousal abuse, a 
Saudi newspaper reported. 


The remarks do not carry the weight of law, as they were made out of court. But 
such public pronouncements by Saudi judges are often widely respected. 

A rights activist decried the remarks and said she and other campaigners viewed 
them as the latest setback in women's efforts to gain the right to vote, drive, 
freely participate in politics and be protected from violence. Activists have 
become more vocal in recent years in their criticism of cases involving women's 
rights, including what many see as the religious police's harsh enforcement of 
the segregation of sexes. 

If a person gives 1,200 Saudi riyals ($320) to his wife and she spends 900 
riyals ($240) to purchase an abaya (head-to-toe robe) from a brand shop and if 
her husband slaps her on the face as a reaction to her action, she deserves 
that punishment, Judge Hamad Al-Razine was quoted as saying by the 
English-language Arab News newspaper on Sunday. 

The comments at a recent conference were given as part of an explanation for an 
increase in domestic violence in the country. The judge said women were equally 
responsible for the increase, the newspaper quoted him as saying. 

The paper did not say exactly when the conference was held. The judge could not 
be reached for comment on Monday. 

Women in the audience loudly protested the judge's remarks, the newspaper said. 

Saudi Arabia bars women from voting, except for chamber of commerce elections 
in two cities in recent years, and no woman can sit in the kingdom's Cabinet. 
Women also cannot drive or travel without permission from a male guardian. 

Sohaila Zenelabideen Hammad, spokeswoman of the Saudi National Center for Human 
Rights, told the Associated Press on Monday that the judge's remarks are reason 
for concern for being too extreme. 

It is not acceptable, it is even forbidden in Islam to beat a woman on her 
face. ... No matter what the woman does, the man has no right whatsoever and 
under any circumstances to beat his wife on the face, said Hammad, who was not 
at the conference. 

Regrettably, there is a common understanding in the Arab and Islamic world 
that man is the master who looks down on the woman and has the right to do 
whatever he wants to her. This is wrong, Hammad said. 


[zamanku] JP: Depok mayor sued for annulling church permit

2009-07-19 Terurut Topik Jusfiq Hadjar
Langkah yang bagus...

Dan akan kita lihat apakah juciary di Indonesia itu tahu apa yang namanya 
kebebasan beragama.. 







Published on The Jakarta Post (http://www.thejakartapost.com)
Depok mayor sued for annulling church permit
Yuli Tri Suwarni,   The Jakarta Post
,   Bandung   |  Thu, 05/07/2009 2:29 PM  |  
Headlines 
Members of the Huria Kristen Batak Protestant (HKBP) congregation in
Depok decided Wednesday to sue Depok Mayor Nurmahmudi Ismail for
revoking a building permit for a church in Cinere, Depok. 
Dozens of HKBP members, represented by lawyer Junimart Girsang, filed a
lawsuit at the State Administrative Court in Bandung appealing to the
court to cancel a Depok municipal ordinance on the revocation on March
27, 2009, of a building permit for a church and a multipurpose hall
under the name of HKBP Pangkalan Jati Gandul on Jl. Pesanggrahan in
Cinere. 
Junimart said the mayor's ordinance lacked strong legal basis and went against 
the principle of freedom of worship. 
He added his clients had obtained a building permit issued by the Bogor
regent on June 13, 1998, which served as a legal basis to start
building the church and hall from October 1998. 
By January 2009, they had already completed the foundation, the ground
floor and columns for the second floor, before construction was halted
due to the issuance of the mayor's decree against the building permit,
Junimart said in Bandung. 
He added opposition by the majority Muslim residents in the area the
church was being built could not serve as a valid reason for the mayor
to issue the one-sided decision. 
He insisted the church and hall construction complied with Law No.
28/2002 on Buildings, and Government Regulation No. 36/2005 and Depok
Municipal Ordinance No. 3/2006 on Buildings and Building Permit Fees. 
We regret the mayor's action, which goes against basic human rights as
stipulated in Article 22 of Law No. 39/1999, which guarantees freedom
for anyone to choose a religion and pray according to their faith,
Junimart said. 
The construction work has been halted temporarily because of the decision. 
He added the congregation had tried to meet with the Depok mayor prior
to filing the lawsuit, but had not met with a serious response. 
The plaintiffs also asked the court for a temporary ruling by
postponing the implementation of the municipal decree until the State
Administrative Court had issued a definite ruling. 
A series of attacks on churches broke out in West Java several years
ago, hammering home the reality of suppression of religious freedom in
predominantly Muslim Indonesia. 
The number of churches forcibly closed in West Java alone was reported
to be more than 30 in the period between September 2004 and April 2007. 
Dozens of other churches were also forced to close down in other provinces 
across the country during the same period. 
Under a revised joint decree issued by Religious Affairs Minister
Maftuh Basyuni, the establishment of a house of worship must be
approved by at least 60 local residents and have a minimum congregation
size of 90 people. 
Copyright © 2008 The Jakarta Post - PT Bina Media Tenggara. All Rights 
Reserved. 

 
Source URL: 
http://www.thejakartapost.com/news/2009/05/07/depok-mayor-sued-annulling-church-permit.html
 ---
Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo


Allah yang disembah orang Islam tipikal dan yang digambarkan oleh al-Mushaf itu 
dungu, buas, kejam, keji, ganas, zalim lagi biadab hanyalah Allah fiktif.



  

[zamanku] Ajarkan 3 hal kpd anakmu

2009-07-19 Terurut Topik teddy sunardi
kiriman teman yang sangat bermakna sekali isinya:

Ajarkan 3 hal kpd anakmu yaitu : Berenang, Berkuda  Memanah (terlepas
dr arti sebenarnya) adl A. BERENANG adl Mendidik/membina anak tuk
dapat mengarungi kehidupan ini dgn selamat, B. BERKUDA adl bagaimana
anak dpt dilatih agar bisa mengatur/mengendarai hawa nafsu. disiplin
dll tuk menuju ke arah cita2 nya , C. MEMANAH adl mendidik anak untuk
dpt menganalisa  mengarahkan serta mengeluarkan potensi dirinya.

-- 
Teddy Sunardi


[zamanku] Seri 4 Tharikat Naqshabandiyah

2009-07-19 Terurut Topik Verri DJ


Seri 4 Tharikat Naqshabandiyah
Oleh : Ferry Djajaprana

Naqshabandiyah adalah sebuah tharikat besar yang didirikan oleh 
Muhammad Ibn Muhammad Bahauddin Naqshabandi (717-791/1317-1389) di Bukhara.1)
Dikenal  dengan Naqshabandiyah karena kepandaiannya melukiskan hati, para 
murid Naqshabandiyah dikenal dalam praktek dzikirnya menggambarkan 
garis-garis dalam hati mereka dengan kata-kata yang tak terucapkan untuk 
menyucikan hati 2). Aliran Naqsyabandi menyebar secara luas ke Asia Tengah, 
Kaukasus Barat, China, India, Turki, Eropa, Amerika Utara, dan Indonesia. 
Syaikh Yusuf Makassari (1626-1699M) merupakan orang yang pertama kali 
memperkenalkan tharikat ini di Nusantara seperti diterangkan dalam bukunya 
Risalah Safinah Al Najah. Penyebaran tharikat ini di Nusantara antara lain 
di Banten, Kepulauan Riau, Minangkabau, Pontianak, Madura, Jawa Tengah, 
Jawa Timur,Sulawesi Selatan , Kalimantan Selatan, Pulau Sumatera dan daerah 
lainnya. Inilah satu-satunya tarekat yang terwakili di semua propinsi 
Indonesia. Penyebarannya sedemikian luas sehingga  timbul variasi lokal, 
yang menjadi bagian dari tharikat ini. Pengikutnya terdiri dari berbagai 
lapisan dari strata rendah sampai lapisan yang lebih tinggi.
Aliran tharikat ini adalah satu-satunya aliran sufi yang memiliki 
geneologi silsilah transmisi ilmu melalui pimpinan pertama yakni Abu 
Bakar, bukan seperti aliran lainnya yang memiliki geneologi melalui Imam 
Ali kemudian sampai ke Nabi Muhammad SAW.
Tujuan pokok thariqah ini adalah  taubah, uzlah, zuhud, taqwa, 
qanaah dan taslim. Untuk mencapai hal tersebut maka harus menjalankan enam 
rukun yang dijadikan pegangan yaitu : Makrifat, yaqin, sakha, sadaq, syukur 
dan tafakur.
Enam hal yang harus dikerjakan adalah : dzikir, meninggalkan hawa 
nafsu, meninggalkan dunia, melakukan agama dengan sungguh-sungguh, berbuat 
ihsan dan mengerjakan amal kebaikan.
Dasar-dasar tharikat ini adalah memegang teguh itikad ahlu sunnah, 
senantiasa muraqabah, meninggalkan kebimbangan dunia dari selain Allah, 
menghias diri (tahalli) dengan sifat-sifat yang berfaedah dari ilmu agam 
dan menghindarkan kealpaan terhadap tuhan dan berahlak yang baik (Ahlak 
Rosulullah).
Yang khas pada tharekat Naqshabandi adalah pengasingan diri 
(uzlah). Salah satu ritual yang populer adalah khatm al Khawajagan (penutup 
seluruh guru sufi) dan selalu dibacakan setiap selesai salat wajib. Prinsip 
metode spiritualnya adalah berdzikir di dalam hati. Nama-nama Tuhan tidak 
diucapkan melalui lisan tetapi diingat melalui kesadaran yang menembus ke 
dalam hati, dimana simbol-simbol kegaiban memasuki ke dalam pribadi 
seseorang, hal ini berbeda dengan kesadaran hati secara fisik. Ia merupakan 
perumusan spiritual dimana panggilan nama Tuhan lebih cenderung pada 
kesadaran eksitensial daripada pengingatan secara mental. Metode doa ini 
seperti doa Heychast di dalam hati, tapi tidak identik dengannya.


Metode Dzikir :
Penganut tarekat ini menitik beratkan amalannya pada dzikir. 
Dzikir adalah mengingat dan menyebut nama Allah berulang-ulang atau 
menyatakan kalimah La Ilaha Illa Allah (tiada Tuhan selain Allah) dengan 
tujuan untuk mencapai kesadaran akan Allah yang lebih langsung dan permanen.
Bagi penganut tharekat Naqshabandiyah dzikir umumnya dilakukan dengan diam 
(dzikir Khafi = diam/tersembunyi) secara berkesinambungan pada waktu pagi, 
sore, siang dan malam, duduk, berdiri , di waktu sibuk maupun senggang.
Asal muasal ajaran dzikir diam didapat dari  Syaikh Abd Al Khaliq yang 
dipercaya dari Abu Bakar Shiddiq, dzikir diam adalah norma tharekat 
Naqshabandiyah. Syaikh Amir Kulal satu periode sebelum syaikh Baha Al Din 
melakukan dzikir keras. Syaikh Yusuf Al Hamadani menggabungkan dua type 
dzikir diam dan keras.
Penganut tharekat Naqshabandiyah umumnya dzikir sendiri-sendiri 
kecuali bila tempatnya dekat dengan syaikh biasanya dilakukan berjamaah. 
Dzikir jamaah dilakukan umumnya dua kali seminggu  pada malam Jumat dan 
malam Selasa, tapi ada juga yang melakukan seminggu sekali.


Tarekat Naqshabandiyah memiliki dua macam dzikir: pertama, Dzikir 
Ism Al Dzat, mengingat nama Yang Hakiki dengan mengucap nama Allah 
berulang-ulang dalam hati, ribuan kali dihitung dengan tasbih dengan 
memusatkan kepada Allah semata. Ke dua, dzikir tauhid artinya mengingat 
keesaan. Dzikir ini dilakukan dengan perlahan diiringi dengan pengaturan 
nafas, kalimah Lailaha Illa Allah yang dibayangkan seperti menggambar garis 
melalui tubuh. Caranya :  bunyi la digambar dari daerah pusar  terus ke 
atas sampai ke ubun-ubun. Bunyi Ilaha  turun ke kanan dan berhenti di 
ujung bahu kanan. Kata berikutnya Illa dimulai dari bahu kanan turun 
melewati bidang dada sampai ke jantung, dan ke arah jantung inilah kata 
terakhir Allah dihujamkan sekuat tenaga. Orang yang berdzikir itu 
membayangkan jantungnya itu mendenyutkan nama Allah, dan memusnahkan segala 
kotoran. 4)


Selain dua dzikir tersebut 

[zamanku] ESQ dan NLP juga tidak mempan

2009-07-19 Terurut Topik leonardo_rimba
PERCAKAPAN 1: ESQ DAN NLP JUGA TIDAK MEMPAN





T = Bang,



Kalo kita rajin meditasi kan bisa membangkitkan intuisi. Nah, bisa nggak 
intuisi ini dipakai buat menghipnotis orang misalnya?



J = Intuisi adalah pengertian yg muncul begitu saja di dalam pikiran
kita, kita tahu bahwa kita tahu. Walaupun orangnya sumpah kerak keruk,
kita akan tahu bahwa dia bohong. Walaupun dia tidak mau bicara, kita
akan tahu apa isi pikirannya. Apa yg bisa langsung kita tahu itulah yg
dimaksudkan dengan intuisi.



Hipnotis lain lagi, dan jenisnya ada macam-macam. Hipnotis yg dilakukan
dengan seijin orangnya namanya hipnotherapi, gunanya untuk penyembuhan
berbagai macam penyakit, baik yg asli berasal dari virus maupun dari
pikiran orang itu sendiri yg destruktif.



Setahu saya meditasi bukanlah prasyarat mutlak bagi seorang praktisi
hipnotherapi. Seorang hipnotherapist cukup melatih kemampuan dirinya
untuk rileks dan menurunkan gelombang otaknya sendiri ke level alpha
dan theta, yg gunanya untuk menginduksi gelombang otak pasiennya ke
gelombang otak yg sama, dan lalu memberikan berbagai macam sugesti yg
diharapkan akan bisa membantu penyembuhan.



Penyembuhan total dan langsung merupakan suatu pengecualian, dan sangat
wajar bagi teknik hipnotherapi untuk digunakan berulang-ulang sampai
hasil yg diinginkan tercapai. Ada juga kemungkinan bahwa hasil yg telah
tercapai akhirnya hilang begitu saja karena ternyata sugesti yg
diberikan oleh hipnotherapist kalah kuat dengan sugesti yg diberikan
oleh si pasien terhadap dirinya sendiri.



Ada yg pernah mencoba untuk melakukan perubahan orientasi seksual dari
seorang gay agar menjadi straight. Hasilnya cukup menggembirakan pada
awalnya karena si gay itu sudah bisa melirik wanita. Tapi, ketika
therapi diteruskan, ternyata efeknya cuma begitu-begitu saja which is
cuma melirik doang, dan tidak berlanjut ke arah hubungan sex.



Pada pihak lain, orientasi seksual seseorang itu merupakan hal yg
normal saja. Baik straight, gay, bisex, ataupun asexual merupakan
orientasi yg normal. Dan usaha untuk mentherapi seseorang agar
orientasi seksualnya berubah tentu saja patut dipertanyakan. Apakah
ethis untuk merubah seorang pria straight menjadi gay? Kalau itu
ternyata tidak ethis, maka merubah pria gay menjadi straight juga tidak
ethis, karena kedua orientasi ini sama validnya. Bukan merupakan
kelainan jiwa melainkan hal yg normal saja.



Lain halnya kalau orangnya sendiri yg meminta, misalnya ada seorang
pria straight sudah bosen having sex with women, dan sekarang ingin
nyobain gituan dengan sesama pria. Dia lalu pergi ke seorang
hipnotherapist agar dihipnotis menjadi gay. Itu bisa saja, tetapi harus
atas permintaan orangnya sendiri. Dan belum tentu berhasil lagi. Maybe
paling jauh jadi bisex doang which is suatu kemajuan besar karena bisa
having fun with both sexes. 



Ada lagi hipnotherapist yg bisa melakukan regressi ke kehidupan masa
lalu atau past life. Masalah di kehidupan sekarang bisa ditelusuri
sebagai berasal dari kehidupan masa lalu. Sayangnya, tidak semua orang
bisa diregressi. Kalaupun bisa, apakah benar sesuatu yg dilihat oleh
pasien sebagai past life itu benar-benar past life? Yg jelas, kita cuma
akan di-regressi ke dalam pikiran kita sendiri, dan yg muncul juga cuma
simbol-simbol belaka. Dan belum tentu hipnotherapist bisa mengartikan
simbol yg muncul, sehingga bisa saja akhirnya terjadi penumpukan
takhayul yg tidak mencerdaskan.



Pada pihak lain, yg secara salah kaprah dikenal sebagai kejahatan
hipnotis sebenarnya bukanlah hipnotis melainkan gendam. Gendam itu
dilatih dengan cara konsentrasi pada cakra solar plexus ke bawah. Orang
yg mengumpulkan energi gendam bisa menghipnotis korbannya untuk
memberikan uang, dsb. Itu gendam dan bukan hipnotis karena yg digunakan
adalah tenaga yg kuat sekali dan berasal dari cakra solar plexus ke
bawah. Ini energi naluri dan bukan energi intuisi. Naluri seseorang yg
kuat tentu saja bisa mempengaruhi orang lain yg pikirannya melayang dan
tidak fokus.



Kalau kita rutin meditasi di cakra mata ketiga, kita tidak akan
terpengaruh dengan segala macam gendam. Segala macam hipnotherapi juga
tidak akan berpengaruh. Segala teknik rekayasan yg menggunakan
kombinasi gendam dan hipnotherapi seperti dipraktekkan di berbagai
pelatihan ESQ juga tidak akan mempan. Kita juga akan dengan mudah
melihat segala macam rekayasa yg dipraktekkan dalam berbagai pelatihan
NLP. 



Sebaliknya, dengan meditasi rutin di cakra mata ketiga kita akhirnya
akan sadar bahwa kita bisa memilih apa yg kita inginkan dalam hidup.
Tanpa perlu membuang uang mahal-mahal buat pelatihan begituan yg
menggunakan segala macam teknik rekayasa, kita akan tahu dengan
sendirinya apa yg sebenarnya kita mau, dan kita akan pilih apa yg kita
mau dengan sadar. 





+



PERCAKAPAN 2: TUHAN KITA SELALU BERUBAH





T = Mas Leo, 



Aku percaya adanya Tuhan.  Cuma yg aku tidak percaya adanya species yg 
berperilaku sebagai Tuhan. Berhak menghukum siapa saja. 



J = Species yg berperilaku 

[zamanku] Algebra Bukan Berasal Dari Arab Tapi Babylonia

2009-07-19 Terurut Topik Hafsah Salim
Algebra Bukan Berasal Dari Arab Tapi Babylonia
   
Pada hakekatnya bangsa Arab, agama Islam, beserta huruf2 Arab dan tulisannya 
lahir dari budaya baru yang termuda umurnya dibandingkan dengan agama dan 
bangsa2 lain disekitarnya seperti Greek (Yunani), Hindu (India), Babylonia 
(Assyria), Zoroaster (Persia) dan lain2nya.

Bahkan, sepanjang kehidupan nabi Muhammad belum dikenal adanya huruf2 Arab, dan 
barulah setelah nabi Muhammad wafat, huruf2 Arab berkembang pesat di Arab.  
Pada mulanya huruf2 Arab itu sendiri tidak memiliki tanda2 bacaan bahkan tidak 
memiliki huruf hidup (vowel), barulah pada abad ke 10, huruf2 hidup ditambahkan 
kedalam tulisan2 Arab.

Alfabet huruf2 Arab berasal dari salah satu variasi huruf2 Aramaic yang baru 
dikenal oleh beberapa orang2 Arab pada tahun 512, yaitu 80 tahun sebelum 
kelahiran nabi Muhammad.  Meskipun huruf2 ini sudah dikenal oleh beberapa 
orang2 Arab, namun penggunaan tulisan ini baru meluas di Arab setelah abad ke 
10.

Yang menarik tentang perbaikan tulisan2 Arab ternyata bukan dilakukan oleh 
orang Arab di Arab melainkan oleh orang Arab diluar Arab yaitu di Irak Khalil 
Ibn Ahmad yang juga dikenal dengan nama Al-Farihidi.  Dialah yang pertama kali 
menambahkan vowel kedalam alphabet Arab ditahun 791.  Dia adalah orang Arab 
Oman yang pindah dan hidup sampai mati dikota Basra (Irak).  Jadi huruf2 atau 
alphabet Arab yang dikenal sekarang ini berasal dari Irak yang kemudian 
menyebar ke Arab setelah abad ke 10.  Seharusnya tulisan Arab tidak boleh 
dinamakan tulisan Arab melainkan tulisan Basra, tetapi karena memang sudah 
kebiasaan dianggap huruf Arab, maka huruf alphabet ini tetap dianggap sebagai 
alphabet Arab karena memang digunakan oleh semua orang2 Arab.

Demikianlah, sama halnya dengan kata Algebra yang diadopsi dunia Barat ini 
sebenarnya tidak jelas berasal dari mana.  Meskipun kata ini dianggap dari 
bahasa Arab, tetapi orang Arab sendiri mengadopsinya dari Babylonia.

Namun ada dua anggapan yang berbeda mengenai sumber kata Algebra ini, satu 
pihak menganggapnya berasal dari bahasa Arab Al-Jabr yang sumber katanya itu 
sendiri berasal dari Babylonia yang artinya reunion atau berkumpul lagi.

Sumber lain menganggap kata Algebra ini berasal dari Algoritme yaitu nama 
seorang peneliti Al-Khwarizmi yang lahir dikota Baghdad (780-850)-Irak.

http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad_ibn_Musa_al-Khwarizmi

Fanatisme buta telah menjangkiti kaum muslimin untuk menegakkan Syariah Islam 
dengan cara apapun termasuk berbohong, menipu, dan menyebar fitnah.  Demi 
kebanggaan buta inilah mereka meyakini bahwa Al-Khwarizmi beragama Islam.  
Logikanya Islam baru berhasil menguasai wilayah Iran dan Irak sepenuhnya pada 
abad ke 10.  Namun penyerbuan atau perang yang ber-larut2 berlangsung sejak 
700-1020.  Padahal dimasa kehidupan Al-Khwarizmi ini, penduduk aselinya masih 
tetap memegang teguh agama Zoroaster, hanya pendatang2 Arab saja yang beragama 
Islam.

Penaklukan wilayah Persia ini berakhir pada abad ke 10 dimana seluruh 
masyarakatnya dipaksa masuk Islam atau dibunuh mereka yang menolak.

http://en.wikipedia.org/wiki/Persian_Empire#Conquest_of_Persia_by_Muslims

Jadi sangat jelas disini, bahwa Al-Khwarizmi bersama banyak ahli2 lain yang 
sering dipropagandakan oleh para pendakwah2 Islam dilahirkan sebagai umat 
beragama Zoroaster, dan besar kemungkinannya apabila dia benar masuk Islam maka 
hal itu karena terpaksa atau dipaksa katimbang mati dibunuh.

Agama Zoroaster memang salah satu agama yang membawa budaya dan ilmu 
pengetahuan jauh lebih tinggi dari Arab dengan Islamnya.  Pendeta2 Zoroaster 
ditangkapi sewaktu penyerbuan Islam, mereka disiksa untuk mengaku cara2 
menciptakan api.  Dizaman itu untuk membuat api tidaklah mudah, apabila anda 
bisa membuat api maka perang bisa gampang menang.  Umumnya untuk membuat api 
waktu itu menggunakan dua buah batu yang digosok satu dengan lainnya, tapi cara 
inipun boleh anda coba sendiri kalo bisa mengobarkan api dalam waktu 3 bulan 
sudah termasuk hebat.  Agama Zoroaster memiliki teknologi tertinggi diwaktu itu 
karena bisa menciptakan api, dan api inilah yang disembah oleh umat Zoroaster.  
Pada waktu itu agama Zoroaster dikenal sebagai agama Api.

http://en.wikipedia.org/wiki/Zoroastrianism

Namun istilah Algebra sekarang ini sudah tidak perlu lagi diperdebatkan 
karena sudah diganti dengan istilah yang lebih tepat yaitu Mathematics.

Bukan cuma Al-Khwarizmi saja yang diakui sebagai beragama Islam, tetapi juga 
Ibnu Sinna (di Iran dikenal dengan nama Abu Ali Sina) yang juga berasal dari 
Persia dan juga terlahir beragama Zoroaster dimana didunia Barat dia dikenal 
dengan nama aselinya yaitu Avicenna yang kemudian diubah oleh orang Arab 
menjadi Ibn Sina (980-1037).  Nama Avicenna itu sendiri berasal dari nama kitab 
suci agama Zoroaster yaitu Avesta.

Muslimin telah jenuh dicekoki dengan kebohongan2 yang berorientasi untuk 
merekayasa kebesaran Islam dimasa lalu.  Namun 

[zamanku] Mengenal Saudi Arabia dan Ke-Caliphan-nya !!!

2009-07-19 Terurut Topik Hafsah Salim
Mengenal Saudi Arabia dan Ke-Caliphan-nya !!!
 
Caliph itu adalah kata berasal dari bahasa Arab yang artinya dalam bahasa 
Indonesia adalah Raja, dan dalam bahasa Inggrisnya disebut King.

Jadi hal ini perlu diluruskan, karena masih banyak muslimin di Indonesia 
tersesat memahami bedanya Caliph dan Raja, padahal keduanya punya arti sama 
hanya berbeda bahasa.

Kekuasaan Caliph adalah kekuasaan raja yang berkuasa seumur hidup tidak boleh 
digantikan.  Tetapi berhak menunjuk penggantinya.  Caliph itu bukan diangkat 
melalui pemilu melainkan turun temurun atau penunjukkan.

Cara lain penggantian Caliph adalah dengan cara membunuhnya dan sipembunuhnya 
kemudian berhak menjadi Caliph yang baru.

Demikianlah halnya dengan Caliph Saudi Arabia yang sekarang, dia berasal dari 
keturunan Caliph2 sebelumnya yang merupakan orang tuanya, kakeknya, moyangnya 
dlsb.

Bisa dibayangkan berapa banyak keturunan Caliph Saudi Arabia yang tersebar 
didalam masyarakat Arab yang sekarang ini.  Seorang Caliph berhak memiliki 
se-banyak2nya isteri, dan se-banyak2nya anak2.  Tetapi sebanyak apapun 
anak2nya, yang nantinya diangkat sebagai Caliph pengganti hanyalah satu.  Jadi 
bukan hal yang aneh kalo diantara para anak2 yang jumlahnya ratusan itu saling 
bersaing untuk mengambil hati sang Caliph agar bisa terpilih nantinya sebagai 
pengganti.

Wilayah Arab Saudia dulunya terpecah dalam beberapa kerajaan atau kekaliphahan, 
antara lain Nejad, Hejaz, Sham, Yaman dan Bahrain.  Sepanjang sejarahnya penuh 
dengan perang, pembunuhan, dan perebutan wilayah antara para caliph2 ini 
Barulah pada tahun 1876, dengan bantuan Inggris, Abdul Aziz Ibnu Saud berhasil 
merebut serta mempersatukan Nejad, Hejaz, dan Sham menjadi kekaliphahan Arab 
Saudia yang kita kenal sekarang.  Sedangkan Bahrain dan Yaman yang juga dengan 
bantuan Inggris diangkat Caliph lainnya.

Keturunan Abdul Aziz inilah yang sekarang berkuasa mendominasi kerajaan atau 
kekaliphahan Arab Saudia yang kita kenal sekarang.  Kalo anda bayangkan jumlah 
keturunan sedarah dari keluarga Abdul Aziz ini sejak 1876 hingga sekarang 
jumlahnya bisa puluhan juta.

Populasi penduduk Arab Saudia diperkirakan berjumlah 27 juta berdasarkan sensus 
2006, 6 juta diantaranya adalah orang asing, dan sekitar 2 juta merupakan 
budak2 yang tidak punya hak untuk disamakan dengan penduduk.

Jadi komposisi utama penduduk Arab Saudia yang merupakan warganegara negara ini 
adalah sekitar 19 juta orang.

Dari jumlah rakyat Arab Saudia yang 19 juta orang ini, sekitar 65% adalah 
keturunan dinasty Saud yaitu keturunan dinasty caliph Abdul Aziz Ibnu Saud.

Semua kedudukan pemerintahan dari yang terbawah mulai dari RT/RW hingga 
Gubernur (Emir/Amir) dan hingga rajanya diharuskan sedarah dari keturunan 
dinasty Saud ini.  Jadi setiap pegawai negeri di Arab Saudia ini harus memiliki 
bukan cuma akte kelahiran saja, tetapi juga akte yang berisi silsilah 
keturunan.  Mereka yang tidak memiliki akte silsilah keturunannya tidak 
dianggap keturunan dinasty Saud.

Setiap wanita harus mengenakan burqa, tidak boleh sekedar memakai jilbab 
seperti muslimah di Indonesia.  Wanita dilarang keluar rumah sendirian, wanita 
dilarang menyetir mobil, wanita dilarang sekolah, bahkan wanita dilarang 
bekerja.

Tapi anda jangan salah, jangan terkecoh dengan begitu banyaknya larangan2.  
Ternyata banyak wanita yang bekerja sebagai pegawai kerajaan didalam lingkungan 
kantor sang Caliph, kesemua wanita yang menjadi pegawainya tidak perlu memakai 
burqa, bebas menyetir mobil, bebas sekolah dimana saja.  Bukan cuma wanita2 
yang menjadi pegawai kerajaan, tetapi juga wanita2 asing diperbolehkan.

Sedangkan untuk wanita2 diluar yang diatas tadi berlaku UU Syariah Islam yang 
diberlakukan dengan tegas di Arab Saudia.

Apabila terjadi polisi menangkap wanita menyetir mobil tanpa burqa, maka wanita 
tsb akan langsung masuk penjara, kecuali wanita tsb bisa menunjukkan kartu 
tanda pengenal sebagai pegawai kerajaan, maka wanita itu dilepaskan polisi.

Kedudukan atau jabatan penting negara atau politik ada kalanya dipilih dalam 
sebuah pemilu yang terbatas yaitu dibatasi oleh keluarga sedarah seketurunan 
dari dinasty Saud ini.  Tidak seorangpun pejabat atau pegawai negeri yang 
berasal dari luar keluarga dinasty Saud ini bisa menjadi pejabat atau pegawai 
negeri.

Apakah kehidupan seperti ini bisa menyenangkan dan nyaman???  Tentu saja tidak, 
tetapi memang 65% rakyat negara ini berisi komposisi yang didominasi oleh darah 
dan keturunan dari dinasty Saud ini sehingga tak mungkin bisa diharapkan ada 
perubahan sampai kapanpun kecuali dinasty Saud ini disingkirkan dan digantikan 
oleh dinasty lainnya atau bahkan menjadi negara republik.  Hal ini hanya 
memungkinkan apabila dinasty Saud ini tidak lagi dibackingi oleh Amerika, 
Inggris, dan negara2 Barat lainnya yang mempunyai kepentingan bisnis 
perminyakan dengan dinasty Saud ini.

Kalo di Indonesia kita mempunyai Majelis Permusyawaratan 

[zamanku] Gadis Arivia : Bukan Bungkus, tetapi Isi Kepala Perempuan

2009-07-19 Terurut Topik L.Meilany
Sekedar u bacaan

l.meilany

--

KOMPAS, Jumat, 19 Juni 2009 | 03:49 WIB

OPINI

Bukan Bungkus, tetapi Isi Kepala Perempuan

Oleh Gadis Arivia

Tak lelah-lelahnya para politisi Indonesia mempermasalahkan integritas 
perempuan dan mengaitkannya dengan cara berbusana tertentu. Sudahkah politik di 
negara ini sedemikian rendahnya sehingga bukan konsep yang diperdebatkan lagi, 
tetapi busana istri-istri calon presiden yang menjadi masalah? Apa yang ada di 
isi kepala sebuah partai politik dengan mengangkat masalah jilbab yang tak 
dikenakan Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Herawati Boediono? Bukankah seharusnya 
memeriksa apa isi kepalanya dan bukan apa yang bertengger di atas kepala 
mereka? 

Apa yang dipertontonkan oleh politisi Indonesia dalam kampanye pemilu kali ini 
adalah pembodohan. Bukan saja kebodohan yang dipertunjukkan, tetapi juga tidak 
ada respek atas pilihan-pilihan perempuan. Tidak ada unsur mendidik dan 
mendiskusikan konsep dan status perempuan di Indonesia, tetapi yang ada 
mengobyekkan perempuan Indonesia dengan mendikotomikan perempuan berjilbab dan 
tidak berjilbab.

Jauh sebelum partai itu lahir dan partai-partai politik lainnya ada, pada awal 
abad ke-17 perempuan Indonesia telah memegang tampuk kekuasaan tertinggi dalam 
kerajaan. Simak sejarah Aceh, tidak kurang dari empat putri raja berturut-turut 
memerintah hingga tahun 1641 (Anthony Reid, 1993). Mereka mampu memimpin dengan 
tegas, menangani pertengkaran elite politik dan ekonomi dengan baik. Mereka 
tidak mengurus soal jilbab, tetapi mereka sibuk dengan strategi perdagangan. 
Tokoh seperti Kartini pada tahun 1899 sudah memikirkan soal pendidikan 
perempuan bahkan dalam hal agama. Kartini menyatakan, Nilai manusia terletak 
pada nilai amalnya. Kartini mementingkan isi daripada bentuk syariat-syariat 
(Pramoedya Ananta Toer, 2000).

Ketika Indonesia merdeka dan Soekarno menjadi presiden pertama Indonesia, 
Fatmawati, mendampingi Soekarno. Dandanan Fatmawati yang sederhana berbalut 
kebaya pendek dan kain batik dengan rambut tergelung menampilkan ibu negara 
yang anggun dan penuh karisma. Fatmawati meskipun masih berumur 23 tahun ketika 
itu memiliki kecintaan mendalam terhadap tanah airnya dengan menjahit bendera 
Merah Putih agar dikibarkan sebagai lambang kemerdekaan. Ia pun dikenal sebagai 
sosok yang mandiri dan memiliki prinsip. Ketika Soekarno berniat menikah lagi, 
ia dengan tegas menolak untuk dimadu. Sosok pendamping para presiden yang 
memiliki karakter yang kuat dan cerdas dimulai dari Fatmawati. Sosok karakter 
seperti inilah yang mengawali citra ibu negara Indonesia.

Sosok ibu negara

Citra Ibu Tien Soeharto, istri presiden Soeharto pada masa Orde Baru, merupakan 
sosok yang berupaya untuk memperkenalkan batik sebagai busana Indonesia, baik 
untuk perempuan maupun laki-laki di dunia Internasional. Tien Soeharto dikenal 
sebagai pendiri Dharma Wanita. Memang banyak kritik terhadap Dharma Wanita di 
era Orde Baru, tetapi bagaimanapun, Tien Soeharto telah mengaktifkan organisasi 
ibu-ibu, termasuk ibu-ibu PKK, untuk terlibat di berbagai kegiatan kesehatan 
dan pendidikan.

Ketika Soeharto berhenti dan digantikan oleh BJ Habibie, sosok Ibu Ainun 
Habibie kerap muncul dalam sorotan publik. Tidak banyak yang mengetahui sepak 
terjang ibu negara ke-3 ini, tetapi ia dikenal sebagai pemerhati anak. Selain 
itu, ia merupakan istri presiden yang pertama kali bergelar dokter. Ibu-ibu 
negara selanjutnya memiliki pengetahuan akademik yang memadai, seperti Sinta 
Nuriyah Abdurrahman Wahid yang meraih gelar S-2 Kajian Wanita UI dan aktif 
dalam pergerakan perempuan Indonesia. Ia memperjuangkan toleransi beragama dan 
pluralisme serta ikut dalam demonstrasi damai penolakan RUU Pornografi. Sinta 
Nuriyah hanya memakai selendang di kepalanya sebagaimana lazimnya budaya 
Indonesia.

Bila berbicara tentang ibu negara dan calon ibu negara, karya dan pemikiran 
mereka lebih menggairahkan ketimbang wacana mengapa mereka berjilbab atau 
tidak. Sungguh mengherankan, baru kali ini soal jilbab dijadikan identitas ibu 
negara di negara Indonesia. Sepanjang sejarah Indonesia, identitas nasional 
menjadi lebih penting, bukan identitas agama. Sebab, Indonesia dikenal sebagai 
negara plural dengan latar belakang etnis dan agama yang berbeda. Soekarno pun 
memakai peci bukan hendak mengukuhkan identitas keislamannya, tetapi rasa 
nasionalismenya. Seperti kata Soekarno kepada Cindy Adams (1996 : 51), Peci 
merupakan ciri khasku dan menjadi simbol bangsa Indonesia yang merdeka. 
Pemakaian peci, menurut dia, adalah tanda kedekatan dengan masyarakat bawah 
sebagaimana penggunaan sarung. Pada proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, ia 
pun menunjukkan kombinasi Timur-Barat dengan memakai peci serta jas tanpa dasi.

Istri-istri presiden dalam media Indonesia tidak banyak diungkapkan karya-karya 
mereka. Mereka lebih banyak menjadi pajangan yang entah dibanggakan atau 
dijatuhkan. Seolah-olah istri-istri ini hanya 

[zamanku] Ketika Cinta Bertasbih Arti Poligami

2009-07-19 Terurut Topik Abdul Rohim
 
Ketika Cinta Bertasbih Arti Poligami 

Ketika Cinta Bertasbih Arti Poligami
/Launching/ film /Ketika Cinta Bertasbih/ (/KCB/) pada 11 Juni 2009 
cukup menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Seperti diprediksi 
sebelumnya, tiketnya laris terjual. Diambil dari kisah novel karya Kang 
Abik, film tersebut menceritakan mahasiswa Indonesia yang belajar di 
Mesir. Tentunya, kisah asmara juga kental di dalamnya.

Seperti film /AAC/ (/Ayat-Ayat Cinta/), yang diangkat dari novel karya 
Kang Abik sebelumnya, film /KCB/ sarat nuansa religius. Sayang, film itu 
terkesan menolak hukum diperbolehkannya poligami dalam Islam. Bahkan, 
dalam tayangan iklannya di TV, film /KCB/ menampilkan adegan salah 
seorang pemeran wanita yang menyatakan menolak dipoligami.

Padahal, sejatinya Islam memperbolehkan poligami. Seorang muslim yang 
beriman seharusnya memahami bahwa jodoh ada di tangan Allah. Hanya Allah 
yang tahu apakah kita terpilih menjadi wanita yang dipoligami atau tidak.

/Umi Salamah SPd, alumnus Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri 
Surabaya (Unesa)/

http://jawapos.com/halaman/index.php?act=detailnid=74747


  

[zamanku] Buku Istri JK/Wiranto Berjilbab

2009-07-19 Terurut Topik cak lis





Terbit, Buku  Mufidah-Uga Berjilbab 






Saturday, 06 June 2009 19:42







    







Mufidah Kalla dan Rugaya Wiranto, istri pasangan capres JK-Win
meluncurkan buku bertema jilbab. Kampanye jilbab atau kampanye pilpres?



Hidayatullah.com--Buku
Istri Salehah Pasangan Pemimpin Masa Depan yang menceritakan mengenai
penampilan Mufidah Kalla dan Rugaya Wiranto akan dicetak tiga juta
eksemplar lagi. Produsen mengaku sudah menyebarkan satu juta eksemplar.

Rencana
akan dicetak dua atau tiga juta eksemplar lagi. Dananya dari kami
sendiri, kata  Syahrul Zakki seperti dilansir vivanews.com, Rabu 3
Juni 2009.

Buku yang memiliki sampul menampilkan Mufidah dan Uga berjilbab itu 
menceritakan tentang-potong di sini--

klik sini:
http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/lokal/9527-terbit-buku-mufidah-uga-berjilbab--