Re: Fwd: [zamanku] Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir...
Memang betul...saling toleransi, toh muslim pun tidak memaksakan kehendak kepada non islam untuk ikut mengakui jg... Karena itu masalah hidayah, dan hidayah masalah yang di atas (buat saya bernama Allah SWT, g tau bt pemeluk agama baru di milis ini) Tidak ada hak non islam untuk memperingatkan muslim karena yang ada dalam islam adalah kewajiban SESAMA MUSLIM adalah saling mengingatkan. Sesama, bukan lain agama. Sent from my heart powered by Allah -Original Message- From: Mohamad Soleh aye.m.so...@gmail.com Date: Sun, 3 Jan 2010 00:24:11 To: zamanku@yahoogroups.com Subject: Fwd: [zamanku] Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir... Bung Teddy 1. Saya hanya ingin memberitahu kalau seorang muslim itu mengakui sejak zaman Rasulullah SAW hingga sekarang sampai nanti kiamat, Menyatakan sesuai Al-Quran Surat Al-Ahzab : 40 Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir. 2. Kalau seorang muslim tidak mengakui Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir maka rusaklah agama bagi dia 3. Bagi Non Muslim bila dia tidak mengakui Rasulullah ini urusannya lain dan saya tidak mau membicarakanannya. Jawaban Tulisan Bung Teddy dibawah ini Bung Mohamad soleh, kita harus respek dan toleran kepada agama lainnya. Setiap agama memiliki nabi terakhir. Apakah bilamana ada planet lain yang memiliki penduduk pula tidak boleh mengakui nabi terakhirnya? Saya kira nabi terakhir menurut pandangan Islam memang Muhammad tapi hal ini tidak boleh kita paksakan kepemeluk agama lainnya karena jangan lupa Islam memiliki Allah beberapa yang lainnya mempunyai serta mengakui dewa-dewa, apakah mereka harus mengakui nabinya Islam? Islam bukanlah peraturan perundang2an yang patut diakui dan ditaati oleh pemeluk agama yang lainnya seperti misalnya daging babi dalam Islam atau Yahudi haram/tidak kosher (padahal diciptakan pula oleh Tuhan - ciptaannya sendiri kemudian diharamkan...) sedangkan orang beragama lain atau atheis bebas makan apa saja. Kita sebagai manusia harus bersikap universalis dan toleransi dengan agama lain, jangan memaksakan kehendak dan peraturan agama kita kepada orang lain karena jangan lupa tidak ada didunia ini kecap nomor dua, semua kecap pasti nomor satu. Untuk itu supaya mengurangi peperangan, debat kusir, non-tolerancy terhadap agama lainnya baiknya hal-hal yang berbau agama anda simpan saja dalam hati anda persis seperti yang saya lakukan sehingga sahabat, handai taulan saya banyak karena tidak ingin membicarakan hal intim ini. Karena bagi saya agama adalah hal yang sangat intim sekali seperti kita kalau sedang mandi tentunya idak mau supaya ada yang melihat kita. Biarkan setiap orang mempertanggung jawabkan dirinya langsung keatas (atau kemana saja sesuai yang dia percaya). salam hangat Teddy -- Pesan terusan -- Dari: Si Kebenaran sikebena...@yahoo.com Tanggal: 1 Januari 2010 17:15 Subjek: Re: [zamanku] Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir... Ke: zamanku@yahoogroups.com Nabi terakhir adalah yg datang pd hari kiamat yaitu Imam Mahdi itu adalah Isa binti Maryam... --- On Thu, 31/12/09, Mohamad Soleh aye.m.so...@gmail.com wrote: From: Mohamad Soleh aye.m.so...@gmail.com Subject: [zamanku] Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir... To: zamanku@yahoogroups.com Date: Thursday, 31 December, 2009, 4:34 PM Bung, Leonardo Rimba Nabi Muhamad SAW adalah Nabi terakhir, ada dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab : 40 Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, tapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala Sesuatu Seorang muslim amat sangat memegang teguh apa yang ada dalam Al-Quran, sebagai Ucapan Allah SWT (Kallamullah) . Sehingga satu saja ada ayat yang sangat jelas dan gamblang tentang suatu masalah sudah cukup untuk membuktikan bahwa Allah SWT, memang mengharuskan seorang muslim memegang hal tersebut...demikian saudara Leo. Demikian terima kasih.. m. soleh Dibawah ini apa yang ditulis saudara Leonardo Friends, Menurut pendapat saya penggunaan istilah 'nabi penutup' merupakan contoh pembodohan massal yg terakhir dan sempurna. Siapa yg mengatakan orang itu sebagai nabi penutup? Yg mengatakan adalah orang itu sendiri atau pengikutnya bukan? Pedahal masih banyak nabi-nabi lainnya. Setiap jaman dan masyarakat selalu mempunyai nabi-nabi yg terakhir. Kata 'terakhir' juga perlu dimengerti sebagai kiasan belaka. Tentu saja orang bisa berargumen bahwa Allah ta'alla (dalam tanda kutip) bilang bahwa orang itu adalah nabi penutup. Tetapi Allah ta'alla yg mulutnya sering kita sumpalkan dengan kata-kata kita sendiri itu siapa? Allah ta'alla itu konsep buatan kita saja bukan? Kita bilang itu Tuhan dan namanya Allah. Lalu kita keluarkanlah kata-kata yg menurut kita berasal dari Alllah dan disampaikan melalui Jibril. Pedahal kata-kata itu ke luar dari mulut kita sendiri saja ketika kita sedang trance dan merasa ada ruh yg menggerakkan mulut kita. Merasa digerakkan oleh ruh bisa diterangkan dari sudut pandang psikologi. Tidak ada yg aneh, sebenarnya
Fwd: [zamanku] Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir...
Bung Teddy 1. Saya hanya ingin memberitahu kalau seorang muslim itu mengakui sejak zaman Rasulullah SAW hingga sekarang sampai nanti kiamat, Menyatakan sesuai Al-Quran Surat Al-Ahzab : 40 Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir. 2. Kalau seorang muslim tidak mengakui Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir maka rusaklah agama bagi dia 3. Bagi Non Muslim bila dia tidak mengakui Rasulullah ini urusannya lain dan saya tidak mau membicarakanannya. Jawaban Tulisan Bung Teddy dibawah ini Bung Mohamad soleh, kita harus respek dan toleran kepada agama lainnya. Setiap agama memiliki nabi terakhir. Apakah bilamana ada planet lain yang memiliki penduduk pula tidak boleh mengakui nabi terakhirnya? Saya kira nabi terakhir menurut pandangan Islam memang Muhammad tapi hal ini tidak boleh kita paksakan kepemeluk agama lainnya karena jangan lupa Islam memiliki Allah beberapa yang lainnya mempunyai serta mengakui dewa-dewa, apakah mereka harus mengakui nabinya Islam? Islam bukanlah peraturan perundang2an yang patut diakui dan ditaati oleh pemeluk agama yang lainnya seperti misalnya daging babi dalam Islam atau Yahudi haram/tidak kosher (padahal diciptakan pula oleh Tuhan - ciptaannya sendiri kemudian diharamkan...) sedangkan orang beragama lain atau atheis bebas makan apa saja. Kita sebagai manusia harus bersikap universalis dan toleransi dengan agama lain, jangan memaksakan kehendak dan peraturan agama kita kepada orang lain karena jangan lupa tidak ada didunia ini kecap nomor dua, semua kecap pasti nomor satu. Untuk itu supaya mengurangi peperangan, debat kusir, non-tolerancy terhadap agama lainnya baiknya hal-hal yang berbau agama anda simpan saja dalam hati anda persis seperti yang saya lakukan sehingga sahabat, handai taulan saya banyak karena tidak ingin membicarakan hal intim ini. Karena bagi saya agama adalah hal yang sangat intim sekali seperti kita kalau sedang mandi tentunya idak mau supaya ada yang melihat kita. Biarkan setiap orang mempertanggung jawabkan dirinya langsung keatas (atau kemana saja sesuai yang dia percaya). salam hangat Teddy -- Pesan terusan -- Dari: Si Kebenaran sikebena...@yahoo.com Tanggal: 1 Januari 2010 17:15 Subjek: Re: [zamanku] Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir... Ke: zamanku@yahoogroups.com Nabi terakhir adalah yg datang pd hari kiamat yaitu Imam Mahdi itu adalah Isa binti Maryam... --- On Thu, 31/12/09, Mohamad Soleh aye.m.so...@gmail.com wrote: From: Mohamad Soleh aye.m.so...@gmail.com Subject: [zamanku] Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir... To: zamanku@yahoogroups.com Date: Thursday, 31 December, 2009, 4:34 PM Bung, Leonardo Rimba Nabi Muhamad SAW adalah Nabi terakhir, ada dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab : 40 Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, tapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala Sesuatu Seorang muslim amat sangat memegang teguh apa yang ada dalam Al-Quran, sebagai Ucapan Allah SWT (Kallamullah) . Sehingga satu saja ada ayat yang sangat jelas dan gamblang tentang suatu masalah sudah cukup untuk membuktikan bahwa Allah SWT, memang mengharuskan seorang muslim memegang hal tersebut...demikian saudara Leo. Demikian terima kasih.. m. soleh Dibawah ini apa yang ditulis saudara Leonardo Friends, Menurut pendapat saya penggunaan istilah 'nabi penutup' merupakan contoh pembodohan massal yg terakhir dan sempurna. Siapa yg mengatakan orang itu sebagai nabi penutup? Yg mengatakan adalah orang itu sendiri atau pengikutnya bukan? Pedahal masih banyak nabi-nabi lainnya. Setiap jaman dan masyarakat selalu mempunyai nabi-nabi yg terakhir. Kata 'terakhir' juga perlu dimengerti sebagai kiasan belaka. Tentu saja orang bisa berargumen bahwa Allah ta'alla (dalam tanda kutip) bilang bahwa orang itu adalah nabi penutup. Tetapi Allah ta'alla yg mulutnya sering kita sumpalkan dengan kata-kata kita sendiri itu siapa? Allah ta'alla itu konsep buatan kita saja bukan? Kita bilang itu Tuhan dan namanya Allah. Lalu kita keluarkanlah kata-kata yg menurut kita berasal dari Alllah dan disampaikan melalui Jibril. Pedahal kata-kata itu ke luar dari mulut kita sendiri saja ketika kita sedang trance dan merasa ada ruh yg menggerakkan mulut kita. Merasa digerakkan oleh ruh bisa diterangkan dari sudut pandang psikologi. Tidak ada yg aneh, sebenarnya. Itu fenomenon biasa saja. Yg aneh itu adalah orang-orang yg mempraktekkan kultus individu terhadap apa yg diakuinya sebagai nabi penutup. Kristen dan Islam sama-sama terjangkit kultus individu. Mengkultuskan manusia biasa yg kebetulan memiliki kemampuan bernubuah atau berbicara atas nama Allah. Pedahal berbicara atau menulis atas nama Allah atau Tuhan lainnya merupakan hal yg biasa dalam budaya Timur Tengah. Namanya bernubuah. Dan manusianya disebut nabi. Nabi itu profesi dan bukan gelar. Kalau profesinya bernubuah atau mengucapkan apa yg akan terjadi di masa depan, maka kita bilang orang itu seorang nabi. Ada juga nabi amatir, yaitu
Re: [zamanku] Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir...
Bung Mohamad soleh, kita harus respek dan toleran kepada agama lainnya. Setiap agama memiliki nabi terakhir. Apakah bilamana ada planet lain yang memiliki penduduk pula tidak boleh mengakui nabi terakhirnya? Saya kira nabi terakhir menurut pandangan Islam memang Muhammad tapi hal ini tidak boleh kita paksakan kepemeluk agama lainnya karena jangan lupa Islam memiliki Allah beberapa yang lainnya mempunyai serta mengakui dewa-dewa, apakah mereka harus mengakui nabinya Islam? Islam bukanlah peraturan perundang2an yang patut diakui dan ditaati oleh pemeluk agama yang lainnya seperti misalnya daging babi dalam Islam atau Yahudi haram/tidak kosher (padahal diciptakan pula oleh Tuhan - ciptaannya sendiri kemudian diharamkan...) sedangkan orang beragama lain atau atheis bebas makan apa saja. Kita sebagai manusia harus bersikap universalis dan toleransi dengan agama lain, jangan memaksakan kehendak dan peraturan agama kita kepada orang lain karena jangan lupa tidak ada didunia ini kecap nomor dua, semua kecap pasti nomor satu. Untuk itu supaya mengurangi peperangan, debat kusir, non-tolerancy terhadap agama lainnya baiknya hal-hal yang berbau agama anda simpan saja dalam hati anda persis seperti yang saya lakukan sehingga sahabat, handai taulan saya banyak karena tidak ingin membicarakan hal intim ini. Karena bagi saya agama adalah hal yang sangat intim sekali seperti kita kalau sedang mandi tentunya idak mau supaya ada yang melihat kita. Biarkan setiap orang mempertanggung jawabkan dirinya langsung keatas (atau kemana saja sesuai yang dia percaya). salam hangat Teddy 2009/12/31 Mohamad Soleh aye.m.so...@gmail.com Bung, Leonardo Rimba Nabi Muhamad SAW adalah Nabi terakhir, ada dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab : 40 Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, tapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala Sesuatu Seorang muslim amat sangat memegang teguh apa yang ada dalam Al-Quran, sebagai Ucapan Allah SWT (Kallamullah). Sehingga satu saja ada ayat yang sangat jelas dan gamblang tentang suatu masalah sudah cukup untuk membuktikan bahwa Allah SWT, memang mengharuskan seorang muslim memegang hal tersebut...demikian saudara Leo. Demikian terima kasih.. m. soleh Dibawah ini apa yang ditulis saudara Leonardo Friends, Menurut pendapat saya penggunaan istilah 'nabi penutup' merupakan contoh pembodohan massal yg terakhir dan sempurna. Siapa yg mengatakan orang itu sebagai nabi penutup? Yg mengatakan adalah orang itu sendiri atau pengikutnya bukan? Pedahal masih banyak nabi-nabi lainnya. Setiap jaman dan masyarakat selalu mempunyai nabi-nabi yg terakhir. Kata 'terakhir' juga perlu dimengerti sebagai kiasan belaka. Tentu saja orang bisa berargumen bahwa Allah ta'alla (dalam tanda kutip) bilang bahwa orang itu adalah nabi penutup. Tetapi Allah ta'alla yg mulutnya sering kita sumpalkan dengan kata-kata kita sendiri itu siapa? Allah ta'alla itu konsep buatan kita saja bukan? Kita bilang itu Tuhan dan namanya Allah. Lalu kita keluarkanlah kata-kata yg menurut kita berasal dari Alllah dan disampaikan melalui Jibril. Pedahal kata-kata itu ke luar dari mulut kita sendiri saja ketika kita sedang trance dan merasa ada ruh yg menggerakkan mulut kita. Merasa digerakkan oleh ruh bisa diterangkan dari sudut pandang psikologi. Tidak ada yg aneh, sebenarnya. Itu fenomenon biasa saja. Yg aneh itu adalah orang-orang yg mempraktekkan kultus individu terhadap apa yg diakuinya sebagai nabi penutup. Kristen dan Islam sama-sama terjangkit kultus individu. Mengkultuskan manusia biasa yg kebetulan memiliki kemampuan bernubuah atau berbicara atas nama Allah. Pedahal berbicara atau menulis atas nama Allah atau Tuhan lainnya merupakan hal yg biasa dalam budaya Timur Tengah. Namanya bernubuah. Dan manusianya disebut nabi. Nabi itu profesi dan bukan gelar. Kalau profesinya bernubuah atau mengucapkan apa yg akan terjadi di masa depan, maka kita bilang orang itu seorang nabi. Ada juga nabi amatir, yaitu orang yg bernubuah tanpa mengumpulkan infak walaupun bukan berarti nubuahnya tidak bermutu. Mutu nubuahnya bisa saja lebih bagus walaupun orangnya tidak mengumpulkan pengikut dan membuka kotak sumbangan. Etnik non Yahudi di Timur Tengah biasanya punya nabi yg bernubuah untuk dewa dewi yg merupakan konsep kelas bawah. Ada dewi bulan, ada dewa matahari, macam-macam. Dan yg ternyata lebih bisa bertahan sampai sekarang adalah konsep dari orang Yahudi tentang Yehovah Elohim. Kata gantinya adalah Eloah. Dan dari sini muncul permainan kata Ilah dan Al Iilah. Akhirnya lahirlah nama 'Allah'. Konsep saja bukan? Tetapi ini konsep yg dikaburkan habis-habisan, dikaburkan juga oleh orang spiritual dari aliran Sufi. Dasarnya adalah ketakutan. Takut bahwa orang banyak akan membuat keonaran kalau memahami bahwa Allah itu cuma konsep thok. Pedahal ada keonaran apa? Apakah orang akan membuat keonaran ketika tahu bahwa
Re: [zamanku] Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir...
Nabi terakhir adalah yg datang pd hari kiamat yaitu Imam Mahdi itu adalah Isa binti Maryam... --- On Thu, 31/12/09, Mohamad Soleh aye.m.so...@gmail.com wrote: From: Mohamad Soleh aye.m.so...@gmail.com Subject: [zamanku] Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir... To: zamanku@yahoogroups.com Date: Thursday, 31 December, 2009, 4:34 PM Bung, Leonardo Rimba Nabi Muhamad SAW adalah Nabi terakhir, ada dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab : 40 Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, tapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala Sesuatu Seorang muslim amat sangat memegang teguh apa yang ada dalam Al-Quran, sebagai Ucapan Allah SWT (Kallamullah) . Sehingga satu saja ada ayat yang sangat jelas dan gamblang tentang suatu masalah sudah cukup untuk membuktikan bahwa Allah SWT, memang mengharuskan seorang muslim memegang hal tersebut...demikian saudara Leo. Demikian terima kasih.. m. soleh Dibawah ini apa yang ditulis saudara Leonardo Friends, Menurut pendapat saya penggunaan istilah 'nabi penutup' merupakan contoh pembodohan massal yg terakhir dan sempurna. Siapa yg mengatakan orang itu sebagai nabi penutup? Yg mengatakan adalah orang itu sendiri atau pengikutnya bukan? Pedahal masih banyak nabi-nabi lainnya. Setiap jaman dan masyarakat selalu mempunyai nabi-nabi yg terakhir. Kata 'terakhir' juga perlu dimengerti sebagai kiasan belaka. Tentu saja orang bisa berargumen bahwa Allah ta'alla (dalam tanda kutip) bilang bahwa orang itu adalah nabi penutup. Tetapi Allah ta'alla yg mulutnya sering kita sumpalkan dengan kata-kata kita sendiri itu siapa? Allah ta'alla itu konsep buatan kita saja bukan? Kita bilang itu Tuhan dan namanya Allah. Lalu kita keluarkanlah kata-kata yg menurut kita berasal dari Alllah dan disampaikan melalui Jibril. Pedahal kata-kata itu ke luar dari mulut kita sendiri saja ketika kita sedang trance dan merasa ada ruh yg menggerakkan mulut kita. Merasa digerakkan oleh ruh bisa diterangkan dari sudut pandang psikologi. Tidak ada yg aneh, sebenarnya. Itu fenomenon biasa saja. Yg aneh itu adalah orang-orang yg mempraktekkan kultus individu terhadap apa yg diakuinya sebagai nabi penutup. Kristen dan Islam sama-sama terjangkit kultus individu. Mengkultuskan manusia biasa yg kebetulan memiliki kemampuan bernubuah atau berbicara atas nama Allah. Pedahal berbicara atau menulis atas nama Allah atau Tuhan lainnya merupakan hal yg biasa dalam budaya Timur Tengah. Namanya bernubuah. Dan manusianya disebut nabi. Nabi itu profesi dan bukan gelar. Kalau profesinya bernubuah atau mengucapkan apa yg akan terjadi di masa depan, maka kita bilang orang itu seorang nabi. Ada juga nabi amatir, yaitu orang yg bernubuah tanpa mengumpulkan infak walaupun bukan berarti nubuahnya tidak bermutu. Mutu nubuahnya bisa saja lebih bagus walaupun orangnya tidak mengumpulkan pengikut dan membuka kotak sumbangan. Etnik non Yahudi di Timur Tengah biasanya punya nabi yg bernubuah untuk dewa dewi yg merupakan konsep kelas bawah. Ada dewi bulan, ada dewa matahari, macam-macam. Dan yg ternyata lebih bisa bertahan sampai sekarang adalah konsep dari orang Yahudi tentang Yehovah Elohim. Kata gantinya adalah Eloah. Dan dari sini muncul permainan kata Ilah dan Al Iilah. Akhirnya lahirlah nama 'Allah'. Konsep saja bukan? Tetapi ini konsep yg dikaburkan habis-habisan, dikaburkan juga oleh orang spiritual dari aliran Sufi. Dasarnya adalah ketakutan. Takut bahwa orang banyak akan membuat keonaran kalau memahami bahwa Allah itu cuma konsep thok. Pedahal ada keonaran apa? Apakah orang akan membuat keonaran ketika tahu bahwa ada Allah yg hidup di dalam kesadarannya? Dan ternyata itu sama. Ternyata di setiap orang itu ada Allah, apapun latar belakangnya, apapun kepercayaannya. Tetapi, sekali lagi, konsep 'nabi penutup' itu membuat orang benar-benar terpuruk secara spiritual. The reasoning goes, kalau nabi penutup begitu memuakkan kelakuannya, maka tentu saja orang-orang yg bukan nabi bisa lebih bebas. Seperti itu jalan pikirannya bukan? Setidaknya kita akan tahu bahwa kita tidak akan seperti si nabi penutup yg jelas-jelas menginjak-injak HAM (Hak Azasi Manusia). Tetapi sebenarnya konsep nabi penutup juga telah banyak ditinggalkan. Orang akhirnya akan mengerti juga bahwa konsep itu diciptakan oleh kelas guru agama/guru spriitual demi merekrut pengikut sebanyak-banyaknya. Demi uang dan kedudukan saja. So, go to hell with konsep nabi penutup, amin. Kita sekarang sudah tahu bahwa nabi-nabi tidak akan pernah habis-habisnya lahir ke dunia ini, bahkan sampai sekarang. Karl Marx dan Sigmund Freud adalah para nabi menurut tradisi Yahudi yg selalu ada di setiap jaman. Kanun berupa Tanakh (kitab suci Yahudi) sudah ditutup dua ribu tahun yg lalu oleh para pemuka agama Yahudi, tetapi manusia tidak kekurangan nabi-nabi dari tradisi Yahudi. Yg terakhir dan masih terus diingat orang
[zamanku] Nabi Muhammad SAW Nabi terakhir...
Bung, Leonardo Rimba Nabi Muhamad SAW adalah Nabi terakhir, ada dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab : 40 Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, tapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala Sesuatu Seorang muslim amat sangat memegang teguh apa yang ada dalam Al-Quran, sebagai Ucapan Allah SWT (Kallamullah). Sehingga satu saja ada ayat yang sangat jelas dan gamblang tentang suatu masalah sudah cukup untuk membuktikan bahwa Allah SWT, memang mengharuskan seorang muslim memegang hal tersebut...demikian saudara Leo. Demikian terima kasih.. m. soleh Dibawah ini apa yang ditulis saudara Leonardo Friends, Menurut pendapat saya penggunaan istilah 'nabi penutup' merupakan contoh pembodohan massal yg terakhir dan sempurna. Siapa yg mengatakan orang itu sebagai nabi penutup? Yg mengatakan adalah orang itu sendiri atau pengikutnya bukan? Pedahal masih banyak nabi-nabi lainnya. Setiap jaman dan masyarakat selalu mempunyai nabi-nabi yg terakhir. Kata 'terakhir' juga perlu dimengerti sebagai kiasan belaka. Tentu saja orang bisa berargumen bahwa Allah ta'alla (dalam tanda kutip) bilang bahwa orang itu adalah nabi penutup. Tetapi Allah ta'alla yg mulutnya sering kita sumpalkan dengan kata-kata kita sendiri itu siapa? Allah ta'alla itu konsep buatan kita saja bukan? Kita bilang itu Tuhan dan namanya Allah. Lalu kita keluarkanlah kata-kata yg menurut kita berasal dari Alllah dan disampaikan melalui Jibril. Pedahal kata-kata itu ke luar dari mulut kita sendiri saja ketika kita sedang trance dan merasa ada ruh yg menggerakkan mulut kita. Merasa digerakkan oleh ruh bisa diterangkan dari sudut pandang psikologi. Tidak ada yg aneh, sebenarnya. Itu fenomenon biasa saja. Yg aneh itu adalah orang-orang yg mempraktekkan kultus individu terhadap apa yg diakuinya sebagai nabi penutup. Kristen dan Islam sama-sama terjangkit kultus individu. Mengkultuskan manusia biasa yg kebetulan memiliki kemampuan bernubuah atau berbicara atas nama Allah. Pedahal berbicara atau menulis atas nama Allah atau Tuhan lainnya merupakan hal yg biasa dalam budaya Timur Tengah. Namanya bernubuah. Dan manusianya disebut nabi. Nabi itu profesi dan bukan gelar. Kalau profesinya bernubuah atau mengucapkan apa yg akan terjadi di masa depan, maka kita bilang orang itu seorang nabi. Ada juga nabi amatir, yaitu orang yg bernubuah tanpa mengumpulkan infak walaupun bukan berarti nubuahnya tidak bermutu. Mutu nubuahnya bisa saja lebih bagus walaupun orangnya tidak mengumpulkan pengikut dan membuka kotak sumbangan. Etnik non Yahudi di Timur Tengah biasanya punya nabi yg bernubuah untuk dewa dewi yg merupakan konsep kelas bawah. Ada dewi bulan, ada dewa matahari, macam-macam. Dan yg ternyata lebih bisa bertahan sampai sekarang adalah konsep dari orang Yahudi tentang Yehovah Elohim. Kata gantinya adalah Eloah. Dan dari sini muncul permainan kata Ilah dan Al Iilah. Akhirnya lahirlah nama 'Allah'. Konsep saja bukan? Tetapi ini konsep yg dikaburkan habis-habisan, dikaburkan juga oleh orang spiritual dari aliran Sufi. Dasarnya adalah ketakutan. Takut bahwa orang banyak akan membuat keonaran kalau memahami bahwa Allah itu cuma konsep thok. Pedahal ada keonaran apa? Apakah orang akan membuat keonaran ketika tahu bahwa ada Allah yg hidup di dalam kesadarannya? Dan ternyata itu sama. Ternyata di setiap orang itu ada Allah, apapun latar belakangnya, apapun kepercayaannya. Tetapi, sekali lagi, konsep 'nabi penutup' itu membuat orang benar-benar terpuruk secara spiritual. The reasoning goes, kalau nabi penutup begitu memuakkan kelakuannya, maka tentu saja orang-orang yg bukan nabi bisa lebih bebas. Seperti itu jalan pikirannya bukan? Setidaknya kita akan tahu bahwa kita tidak akan seperti si nabi penutup yg jelas-jelas menginjak-injak HAM (Hak Azasi Manusia). Tetapi sebenarnya konsep nabi penutup juga telah banyak ditinggalkan. Orang akhirnya akan mengerti juga bahwa konsep itu diciptakan oleh kelas guru agama/guru spriitual demi merekrut pengikut sebanyak-banyaknya. Demi uang dan kedudukan saja. So, go to hell with konsep nabi penutup, amin. Kita sekarang sudah tahu bahwa nabi-nabi tidak akan pernah habis-habisnya lahir ke dunia ini, bahkan sampai sekarang. Karl Marx dan Sigmund Freud adalah para nabi menurut tradisi Yahudi yg selalu ada di setiap jaman. Kanun berupa Tanakh (kitab suci Yahudi) sudah ditutup dua ribu tahun yg lalu oleh para pemuka agama Yahudi, tetapi manusia tidak kekurangan nabi-nabi dari tradisi Yahudi. Yg terakhir dan masih terus diingat orang namanya Karl Marx dan Sigmund Freud. Dan jasa-jasanya tidak kalah dari Y'sua ha Maschiah (Isa Al Masih) yg sampai sekarang juga tetap tidak diakui oleh kalangan keagamaan Yahudi orthodox. Kita di Indonesia juga tidak kekurangan para nabi. Ada nabi-nabi yg anonim atau tidak bisa ditelusuri secara fisik, melainkan cuma bisa dilihat hasil nubuahnya melalui karya tulis yg diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.