Re: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam (saya sukarela menjadi islam)

2008-12-23 Terurut Topik Supriyadi
Bung Kencana,

Guru berfikir dan bertindak sampeyan tidak perlu dilindungi untuk pendapat yang 
seperti itu. Yang lebih keras dari itu pun banyak yang tak perlu berlindung, 
dan tidak apa apa tuh! Apalagi pendapat guru sampeyan itu sebenarnya biasa 
biasa saja kok. 

Akan saya coba tunjukkan apakah buah pikiran guru sampeyan itu memang betul 
cemerlang :
1. Tentang rasionalitas agama, saya bertanya agama manakah yang 100% logic ? 
kalau menurutnya tidak ada maka beliau harus atheis
2. Tentang Tuhan tidak berwujud. Kalau pun ada Tuhan yang berwujud apakah itu 
benar wujudNya atau hanya rekaan pengikutNya saja?
3. Tentang Tuhan yang maha kuasa. Banyak hal yang terjadi di luar kuasa manusia 
walau sepintar apa pun manusia ini
4. Tentang kalimah syahadat. Ya memang begitulah cara penyerahan diri kita 
untuk memeluk suatu agama. Dalam hal ini Islam. Bukankah kristiani juga 
melakukan pembabtisan? Apakah pak guru sampeyan waktu mau memeluk agamanya 
melakukan interview dan tawar menawar dulu dengan semua agama lalu baru memilih 
yang menurutnya rasional?
5. Tentang penyebutan Muhammad rasul Allah, lha kan memang Muhammad yang diutus 
Allah menyampaikan ajaran Islam ini. Jadi justru pendapat guru sampeyan yang 
childish
6.Tentang berkiblat ke ka'abah, kecuali sebagai lambang persatuan, adalah agar 
hadapan setiap orang yang sholat itu sama arahnya. Bayangkan saja kalau tidak 
memakai pancer arah, dalam hal ini ka'abah, maka jemaah haji yang bersholat 
disekitar ka'abah tetapi bila tanpa ka'abah akan mengambil arahnya sendiri 
sendiri. Betapa kacaunya. 
7. Hajar aswad (bukan hajatul aswad) adalah batu hitam (ex meteor?) yang 
disimpan di dalam sebuah sudut ka'abah dan kita boleh menyentuhnya. Kalimat 
guru sampeyan menyiratkan bahwa beliau belum tahu tentang ka'abah dan hajar 
aswad. Lagi pula pernyataan "penjajahan ritual untuk saya berkomunikasi pada 
Tuhan" tidak jelas kaitannya dengan arah kiblat.
8.Naik haji harus ke Mekah ya memang sudah begitu rukunnya. Kalau tidak mampu 
ya tidak harus. Lagian kalau ummat Buddha merayakan Waisak dari jauh jauh 
bahkan dari luar negeri pada datang ke candi Borobudur, Mendut, dan Pawon. 
Ngapain juga kan ! Kan juga merupakan pemiskinan bagi negara negara pendatang 
itu.
9. Mengenai menutup aurat, guru sampeyan ini apa nggak terbalik pikirannya? 
Menutup aurat kok malah dianggap menghina wanita, dan menganggap wanita hanya 
sebagai obyek libido seksual saja. Gimana sih? Lha orang Perancis saja 
mengatakan "Cherche la Femme", carilah sebabnya dari wanita. Karena diakui atau 
tidak, disadari atau tidak aurat wanita banyak mendorong perbuatan kejahatan 
sexual. Coba kalau tidak percaya, sekarang banyak pelanggaran seksual anak 
remaja karena tontonan yang berbau aurat wanita. Juga, apakah sang guru 
membolehkan  istrinya kelihatan payudara atau pahanya oleh orang lain? Atau 
bolehkah anak sang guru menonton tari telanjang? 
10. Jilbab atau pada umumnya kerudung kepala bukan hanya budaya Arab (Saudi) 
bahkan bunda Maria , atau wanita India pun memakai kerudung sebagai paduan baju 
shari. Bahkan pakaian tradisional wanita Belanda juga termasuk kerudung. Lagi 
pula sekarang ini sang guru memakai baju apa sih? Kalau bukan sarung dan 
blangkon atau pangsi berarti beliau pun sudah menjajah budayanya sendiri.
11. Neurotis paranoid ? Apa kaitannya dengan memeluk agama Islam ? Nggak jelas 
maksudnya.
12. Sanathana Dharma ? Apa bukan Sanatha Dharma ?

Sekian dan salam,
Supriyadi

  - Original Message - 
  From: Kencana Parwata 
  To: zamanku@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, December 22, 2008 11:30 PM
  Subject: Bls: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam (saya sukarela menjadi islam)



  Jawaban ini sengaja saya ambil dari tulisan seorang sahabat yang saya anggap 
seorang guru berfikir dan bertindak bagi saya. Namun demi melindungi beliau 
terpaksa nama saya rahasiakan.Semoga beliau mengijinkan saya menyebarkan 
tulisan beliau yang saya yakin adalah buah fikiran cemerlang beliau.


  Saya dengan suka-rela dan senang hati akan menjadi penganut Islam, tanpa 
harus Anda ajak2, asalkan pikiran saya yang liberal-radikal diberi kebebasan 
dan mendapatkan jawaban2 rasional dan dapat diterima akal sehat atas beberapa 
"ajaran" keyakinan Islam berikut ini:

  1. Allah, Tuhan Yang Tidak Berwujud, dengan 99 sifat-Nya; salah satu 
sifat-Nya tersebut adalah Maha Kuasa. Pertanyaannya, dimana letak 
ke-Maha-Kuasa- an Tuhan versi Islam bila Tuhan-nya tidak bisa Berwujud? 
Berarti, salah satu sifat-Nya, yaitu Maha Kuasa, hilang dong..? Tidak-kah ini 
"meremehkan" Tuhan yang saya puja?

  2. Mengapa kalau saya akan jadi pemeluk Islam harus menyebutkan kalimat 
syahadat ke-dua "Muhammad adalah Rasul Allah", sementara nabi2 versi Islam yang 
lain tidak (minta) disebut-sebut? Kok ego kekanak-kanakan, childish? Tidak-kah 
ini "penjajahan ideologis" yang mengekang pikiran saya yang liberal-radikal?

  3. Karena filsafat

Balasan: Bls: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam (saya sukarela menjadi islam)

2008-12-23 Terurut Topik Roslan Salleh
DALAM ISLAM, KETAATAN MUTLAK ADALAH PADA ALLAH. KETAATAN BUKAN SEKEDAR TUHAN YG 
ESA.NAMUN SEBAGAI HAMBA YG PERLU MEMATUHI SEGALA-GALANYA MENURUT 
KESANGGUPAN JIWA DAN SENTIASA BERUSAHA MENJADI LEBIH BAIK.
   
  MUHAMMAD ADALAH NABI TERAKHIRSESUDAH BANYAK NABI. MESSAGE DI BAWA ADALAH 
SAMA DAN TETAPMENGESAKAN  ALLAH DAN MEMATUHI PERINTAH DAN MENINGGALKAN 
LARANGAN.
   
  JADI JIKA ANDA TIDAK INGIN MEMATUHI PERINTAH ALLAH.ITU TERPULANG. TIADA 
ANDA DIPAKSASILAKAN TERUS DGN KEYAKINAN SENDIRI.
   
  ISLAM MEMBERI KETENANGAN PADA SAYA SEBAGAI HAMBA (SETELAH DIBERI IZIN HIDUP 
DAN FIZIK SPT MATA, TANGAN, DLL NIKMAT). SAYA TIDAK MENGTUHANKAN PADA KEBEBASAN 
MANUSIA, PADA HARTA, PADA PANGKAT DLL..YG BANYAK AKHIRNYA MENJAUHI DARI 
MATLAMAT ASAL KEMBALI MENTAATI ALLAH.
   
  CUKUP SEKEDARNYA...PILIHLAH JALAN ANDA SENDIRI. ANDABERTANGGUNGJAWAB DAN 
ACCOUNTABLE PADA PILIHAN ANDA.SEBAGAIMANA KETAATAN BILA BEKERJA DI SESEBUAH 
SYARIKAT.

Kencana Parwata  wrote:
  Jawaban ini sengaja saya ambil dari tulisan seorang sahabat yang 
saya anggap seorang guru berfikir dan bertindak bagi saya. Namun demi 
melindungi beliau terpaksa nama saya rahasiakan.Semoga beliau mengijinkan saya 
menyebarkan tulisan beliau yang saya yakin adalah buah fikiran cemerlang beliau.

  Saya dengan suka-rela dan senang hati akan menjadi penganut Islam, tanpa 
harus Anda ajak2, asalkan pikiran saya yang liberal-radikal diberi kebebasan 
dan mendapatkan jawaban2 rasional dan dapat diterima akal sehat atas beberapa 
"ajaran" keyakinan Islam berikut ini:
   
  1. Allah, Tuhan Yang Tidak Berwujud, dengan 99 sifat-Nya; salah satu 
sifat-Nya tersebut adalah Maha Kuasa. Pertanyaannya, dimana letak 
ke-Maha-Kuasa- an Tuhan versi Islam bila Tuhan-nya tidak bisa Berwujud? 
Berarti, salah satu sifat-Nya, yaitu Maha Kuasa, hilang dong..? Tidak-kah ini 
"meremehkan" Tuhan yang saya puja?
   
  2. Mengapa kalau saya akan jadi pemeluk Islam harus menyebutkan kalimat 
syahadat ke-dua "Muhammad adalah Rasul Allah", sementara nabi2 versi Islam yang 
lain tidak (minta) disebut-sebut? Kok ego kekanak-kanakan, childish? Tidak-kah 
ini "penjajahan ideologis" yang mengekang pikiran saya yang liberal-radikal?
   
  3. Karena filsafat dan teologi Islam butir 1 di atas, saat shalat tidak 
memakai bantuan visualisasi apa pun seperti pratima. Tapi mengapa harus 
menghadap kiblat ke ka'bah? Memang ada apa di balik/dalam "batu hitam" yang ada 
hajatul aswad-nya tersebut, bolehkah saya melihatnya? Tidak-kah ini "penjajahan 
ritual" untuk saya berkomunikasi pada Tuhan?
   
  4. Mengapa saya harus pergi ke Arab untuk naik haji, sekali pun saya mampu? 
Tidak-kah ini semacam "penjajahan ekonomi" yang berlindung pada jubah agama 
yang membuat pemiskinan pada bumi pertiwi saya?
   
  5. Mengapa kaum wanita harus menutup aurat? Tidak-kah ini "penjajahan gender" 
yang merendahkan martabat wanita, seolah-olah wanita hanya dilihat sebagai 
obyek libido-sexual semata? Hanya se-rendah itukah penilaian ajaran yang Anda 
anut pada wanita, padahal Anda dilahirkan dari seorang wanita yang mulai, 
seorang Ibu? 
   
  6. Kalau kaum wanita menutup aurat-nya harus memakai pakaian ala Arab yang 
disebut jilbab, tidak-kah ini bentuk "penjajahan budaya" yang berlindung pada 
ayat2 dalil agama? Dan wanita Indonesia penganut Islam sekarang, disadari atau 
pun tidak, sedang ramai2 menjajah budaya diri dan bangsanya sendiri? Di mana 
letak harga diri saya sebagai bangsa Indonesia?
   
  Karena sampai detik ini saya belum mendapat jawaban pencerahan yang sejalan 
dengan akal sehat saya atas pertanyaan2 di atas, jadi... saya tidak mau jadi 
penganut Islam. Bila saya paksakan diri saya, saya khawatir jadi pribadi yang 
neurotis-paranoid.
   
  Dan.., saya dengan senang hati mau membantu teman2 penganut Islam untuk 
menjadi pengikut Sanathana Dharma (Hindu) sehingga mereka tumbuh jadi pribadi 
yang penuh welas asih dan beroleh kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan alam 
rohani.
   


  

-
  Dari: eddyansyah rasyaad lubis 
Kepada: zamanku@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 22 Desember, 2008 11:29:20
Topik: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam



  Bapak Atau Ibu Muskitawati, masih hidup tah?

  Pakai nama Islam lagi untuk menghina Islam?
  Tobatlah dan Peluk Islam atau neraka Jahannam menunggu anda!!
  
  -Edi Azka
  Dari: Hafsah Salim 
Topik: [zamanku] Re: 88,5 % Percaya Ekonomi Islam U/ Dunia
Kepada: zama...@yahoogroups .com
Tanggal: Sabtu, 20 Desember, 2008, 8:16 PM

  Yang percaya itu dunia mana ???
Mana ada yang percaya ekonomi Islam dimasyarakat yang memiliki
pendidikan ekonomi ??? Ngelindur jangan disini.

Cina ekonominya maju tak pernah merencanakan mau mengganti dengan
ekonomi Islam, juga India, juga Amerika, juga Russia, juga Jepang,
semua negara2 didunia tak ada yang tertarik ekonomi Islam, bahkan
justru Sy

Re: Bls: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam (saya sukarela menjadi islam)

2008-12-23 Terurut Topik thenewreal
Saya akan mencoba berbagi pendapat dengan Mas Kencana, pemikiran saya
berbeda, tapi saya tetap menghargai keyakinan mas Kencana. 

1. Tuhan umat Hindu itu sebenarnya bagaimana wujudnya? sekarang
bagaimana keadaannya? Di mana? 
Tuhan dalam Islam (yang saya yakini) sengaja tidak menampakkan diri.
Tapi melalui ciptaanNya Dia menyuruh makhlukNya (manusia & jin)
percaya kalam2Nya yang di ilhamkan lewat para nabi dan rosulNya.
Sebelum orang percaya akan ajaran dlm kitab2Nya, kita terlebih dulu
lihat siapa yang bawa kalam (ayat2 tersebut). Intinya kita kita harus
tau sejarah rosulNya juga (Nabi Muhammad dan pendahulunya). Sengaja di
pilih orang yang sudah dikenal jujur di kalangan umat di jamannya. Dan
kita dilarang atau tepatnya diingatkan untuk tidak membayangkan wujud
Tuhan (Allah) karena kita tidak akan pernah mampu, jadi percumah saja
mau membandingkan Allah dengan apa yang pernah kita lihat (bayangkan).
Nah inilah bentuk Ke-Maha-Kuasaan Allah, bahwa kita tidak akan pernah
mampu membayangkan seperti apa Allah itu, kecuali Dia akan
memperlihatkan diri nanti di akhir peradaban (hari akhir yang dijanjikan).

2. Seperti kita mengucapkan ijab kabul, harus ada saksi bahwa kita
masuk Islam, sifatnya legalitas secara hukum bahwa kita sudah masuk
Islam, untuk yang beragama Islam dari lahir ya ga perlu lagi. Hanya
yakin dalam hati dan perbuatan tdk perlu diucapkan. Menyebut nama
Muhammad sangat berkaitan erat dengan kitab Al-Qur'an yang di 'bawa'
sama beliau. Karena Al-Qur'an diturunkan lewat beliau, makanya kita
sebut nama Muhammad.

3. Kiblat itu hanya sebagai arah, contoh kalo kita rapat di aula biar
kita teratur dalam berposisi. Sholat itu cerminan kita dalam bejamaah
(bervisi dalam misi) jadi harus searah dan satu tujuan. Dan ini hanya
ada dalam Islam. Perintah sholat langsung dari Allah, jadi kenapa kita
sholat, bagaimana kita sholat, kapan kita sholat, kita ikuti
aturanNya. Dan setelah di teliti banyak hikmah yang Saya bisa ambil.
Kita bisa sholat menghadap manapun dalam posisi tidak memungkinkan,
jadi arah kiblat itu tidak mutlak, tapi kalo kita jamaah dan arahnya
jelas, ya kenapa kita ambil arah yang lain? Salah satu kikmahnya
adalah kita akhirnya belajar ilmu astronomi. Perintah untuk sholat pun
"Dirikanlah sholat" bukan "lakukan sholat" atau "tunaikan sholat",
artinya kita selain melakukan sholat dengan gerak yg sudah ditentukan,
kita juga mengaplikasikan sholat dalam kehidupan berjamaah di
kehidupan sehari2, yaitu ada imam (pemimpin), ada makmum (jamaah), ada
"amiiin" ketika imam baca surat Fatihah yang artinya makmum meng-amini
imam, dan lain2..

4. Haji, ibadah wajib hanya untuk yang kuasa (mampu) menjalankannya.
Disini ada pertemuan (silaturahiim) tahunan bagi sesama muslim di
seluruh dunia, untuk mengingat sejarah para nabi sebelum Nabi
Muhammad. Juga sebagai wujud syukur dari rejeki yang telah di terima.
Bagi yang sudah pernah berhaji, sebagian besar dr mereka memiliki
cerita yang bisa membangkitkan semangat untuk kembali ke sana.
"SubhanaLLAH Nikmatnya", kata mereka.

5. Saya terbalik memahami Jilbab, justru itu untuk melindungi martabat
mereka kaum hawa. Allah yang menciptakan laki2 dan perempuan, jadi
Allah tau potensi yang ada pada diri laki2 (baik yang beriman maupun
tidak). Kalo aurat (laki2/wanita) dipertontonkan, bisa mengundang
syahwat. Munafik kalo kita ga terpengaruh dengan hal itu. Nah makanya
Allah menyuruh kita untuk "menahan pandangan" disamping "menutup aurat".

6. Tidak harus menutup seperti baju di arab, tapi yang penting
menutupi bentuk tubuh kita (laki2&wanita), berpakaian tertutup
sewajarnya saja kalo tidak 'sreg' dengan cadar/gamis. Saya ga munafik,
kalo ada wanita dengan bentuk tubuh yang mulus, paha terbuka, lengan
terbuka, maaf imaginasi saya pun dangdutan... Nah jadi siapa yang
salah kalo akhirnya saya curi2 pandang, dan syahwat saya berdendang?

Karena sampai detik ini saya bisa mengerti ajaran Islam, jadi saya
belum memiliki alesan untuk pindah keyakinan... Itulah sedikit sharing
dari apa yang saya pahami/yakini... 

Peace..
nur





--- In zamanku@yahoogroups.com, Kencana Parwata 
wrote:
>
> Jawaban ini sengaja saya ambil dari tulisan seorang sahabat yang
saya anggap seorang guru berfikir dan bertindak bagi saya. Namun demi
melindungi beliau terpaksa nama saya rahasiakan.Semoga beliau
mengijinkan saya menyebarkan tulisan beliau yang saya yakin adalah
buah fikiran cemerlang beliau.
> 
> 
> Saya dengan suka-rela dan senang hati akan menjadi penganut Islam, 
tanpa harus Anda ajak2, asalkan pikiran saya yang liberal-radikal
diberi  kebebasan dan mendapatkan jawaban2 rasional dan dapat diterima
akal sehat  atas beberapa "ajaran" keyakinan Islam berikut ini:
>  
> 1. Allah, Tuhan Yang Tidak Berwujud, dengan 99 sifat-Nya; salah satu
 sifat-Nya tersebut adalah Maha Kuasa. Pertanyaannya, dimana letak 
ke-Maha-Kuasa- an Tuhan versi Islam bila Tuhan-nya tidak bisa
Berwujud?  Berarti, salah satu sifat-Nya, yaitu Maha Kuasa, hilang
dong..? Tidak-kah  ini "meremehkan" Tuhan yang saya pu

Bls: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam (saya sukarela menjadi islam)

2008-12-22 Terurut Topik Kencana Parwata
Jawaban ini sengaja saya ambil dari tulisan seorang sahabat yang saya anggap 
seorang guru berfikir dan bertindak bagi saya. Namun demi melindungi beliau 
terpaksa nama saya rahasiakan.Semoga beliau mengijinkan saya menyebarkan 
tulisan beliau yang saya yakin adalah buah fikiran cemerlang beliau.


Saya dengan suka-rela dan senang hati akan menjadi penganut Islam,  tanpa harus 
Anda ajak2, asalkan pikiran saya yang liberal-radikal diberi  kebebasan dan 
mendapatkan jawaban2 rasional dan dapat diterima akal sehat  atas beberapa 
"ajaran" keyakinan Islam berikut ini:
 
1. Allah, Tuhan Yang Tidak Berwujud, dengan 99 sifat-Nya; salah satu  sifat-Nya 
tersebut adalah Maha Kuasa. Pertanyaannya, dimana letak  ke-Maha-Kuasa- an 
Tuhan versi Islam bila Tuhan-nya tidak bisa Berwujud?  Berarti, salah satu 
sifat-Nya, yaitu Maha Kuasa, hilang dong..? Tidak-kah  ini "meremehkan" Tuhan 
yang saya puja?
 
2. Mengapa kalau saya akan jadi pemeluk Islam harus menyebutkan  kalimat 
syahadat ke-dua "Muhammad adalah Rasul Allah", sementara nabi2  versi Islam 
yang lain tidak (minta) disebut-sebut? Kok ego  kekanak-kanakan, childish? 
Tidak-kah ini  "penjajahan ideologis" yang mengekang  pikiran saya yang 
liberal-radikal?
 
3. Karena filsafat dan teologi Islam butir 1 di atas, saat shalat  tidak 
memakai bantuan visualisasi apa pun seperti pratima. Tapi mengapa  harus 
menghadap kiblat ke ka'bah? Memang ada apa di balik/dalam "batu  hitam" yang 
ada hajatul aswad-nya tersebut, bolehkah saya  melihatnya? Tidak-kah ini 
"penjajahan ritual" untuk saya berkomunikasi pada Tuhan?
 
4. Mengapa saya harus pergi ke Arab untuk naik haji, sekali pun saya  mampu? 
Tidak-kah ini semacam "penjajahan ekonomi" yang berlindung pada jubah agama 
yang membuat  pemiskinan pada bumi pertiwi saya?
 
5. Mengapa kaum wanita harus menutup aurat? Tidak-kah ini  "penjajahan gender" 
yang merendahkan  martabat wanita, seolah-olah wanita hanya dilihat sebagai 
obyek  libido-sexual semata? Hanya se-rendah itukah penilaian ajaran yang Anda  
anut pada wanita, padahal Anda dilahirkan dari seorang wanita yang mulai,  
seorang Ibu? 
 
6. Kalau kaum wanita menutup aurat-nya harus memakai pakaian ala Arab  yang 
disebut jilbab, tidak-kah ini bentuk "penjajahan budaya" yang berlindung pada 
ayat2 dalil agama? Dan  wanita Indonesia penganut Islam sekarang, disadari atau 
pun tidak, sedang  ramai2 menjajah budaya diri dan bangsanya sendiri? Di mana 
letak harga  diri saya sebagai bangsa Indonesia?
 
Karena sampai detik ini saya belum mendapat jawaban pencerahan yang  sejalan 
dengan akal sehat saya atas pertanyaan2 di atas, jadi... saya  tidak mau jadi 
penganut Islam. Bila saya paksakan diri saya, saya khawatir  jadi pribadi yang 
neurotis-paranoid.
 
Dan.., saya dengan senang hati mau membantu teman2 penganut Islam  untuk 
menjadi pengikut Sanathana Dharma (Hindu) sehingga mereka tumbuh  jadi pribadi 
yang penuh welas asih dan beroleh kedamaian dan kebahagiaan  di dunia dan alam 
rohani.
 





Dari: eddyansyah rasyaad lubis 
Kepada: zamanku@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 22 Desember, 2008 11:29:20
Topik: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam





Bapak Atau Ibu Muskitawati, masih hidup tah?

Pakai nama Islam lagi untuk menghina Islam?
Tobatlah dan Peluk Islam atau neraka Jahannam menunggu anda!!
-Edi Azka
Dari: Hafsah Salim 
Topik: [zamanku] Re: 88,5 % Percaya Ekonomi Islam U/ Dunia
Kepada: zama...@yahoogroups .com
Tanggal: Sabtu, 20 Desember, 2008, 8:16 PM


Yang percaya itu dunia mana ???
Mana ada yang percaya ekonomi Islam dimasyarakat yang memiliki
pendidikan ekonomi ???  Ngelindur jangan disini.

Cina ekonominya maju tak pernah merencanakan mau mengganti dengan
ekonomi Islam, juga India, juga Amerika, juga Russia, juga Jepang,
semua negara2 didunia tak ada yang tertarik ekonomi Islam, bahkan
justru Syariah Islam yang juga mencakup ekonomi Islam sekarang ini
justru diperangi seluruh dunia karena terror2nya kepada semua negara2
didunia yang bergabung dalam "War on Terror".

Ekonomi Islam itu adalah merampok seperti sunnah nabi yang merampoki
para pedagang Yahudi.

Ekonomi Islam merampok dan menjarah toko2 cina, dan sesama umat
seperti yang dialami umat Islam Ahmadiah.

Dan ciri2 ekonomi merampok dan menjarah ini sudah terkenal menjadi
ciri2 khas ekonomi Islam diseluruh dunia sejak zaman nabi masih hidup.

Ekonomi Islam didunia Islam dikenal sebagai ekonomi Syariah, tapi
dinegara yang bukan Islam dinamakan EKONOMI PENJARAH.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

--- In zama...@yahoogroups .com, eddyansyah rasyaad lubis
 wrote:
>
> 
> Poling Al-Jazeera: 
> 88,5% Percaya 
> Sistem Ekonomi Islam yang Paling Baik untuk Diterapkan di Dunia. 
> 
> Syabab.Com - Setelah krisis keuangan global melanda, sistem keuangan
apakah yang anda percaya paling baik untuk diterapkan di dunia?
Begitulah bunyi pertanyaan poling yan

RE: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam

2008-12-22 Terurut Topik qir...@gmail.com
Bos dedy kayak pernah mati aja, emang lho tau neraka kayak apa? 

-original message-
Subject: [zamanku] Tobatlah, Peluk Islam
From: "eddyansyah rasyaad lubis" 
Date: 22/12/2008 2:42 pm



Bapak Atau Ibu Muskitawati, masih hidup tah?
Pakai nama Islam lagi untuk menghina Islam?Tobatlah dan Peluk Islam atau neraka 
Jahannam menunggu anda!!-Edi AzkaDari: Hafsah Salim 
Topik: [zamanku] Re: 88,5 % Percaya Ekonomi Islam U/ Dunia
Kepada: zamanku@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 20 Desember, 2008, 8:16 PM










 







Yang percaya itu dunia mana ???

Mana ada yang percaya ekonomi Islam dimasyarakat yang memiliki

pendidikan ekonomi ???  Ngelindur jangan disini.



Cina ekonominya maju tak pernah merencanakan mau mengganti dengan

ekonomi Islam, juga India, juga Amerika, juga Russia, juga Jepang,

semua negara2 didunia tak ada yang tertarik ekonomi Islam, bahkan

justru Syariah Islam yang juga mencakup ekonomi Islam sekarang ini

justru diperangi seluruh dunia karena terror2nya kepada semua negara2

didunia yang bergabung dalam "War on Terror".



Ekonomi Islam itu adalah merampok seperti sunnah nabi yang merampoki

para pedagang Yahudi.



Ekonomi Islam merampok dan menjarah toko2 cina, dan sesama umat

seperti yang dialami umat Islam Ahmadiah.



Dan ciri2 ekonomi merampok dan menjarah ini sudah terkenal menjadi

ciri2 khas ekonomi Islam diseluruh dunia sejak zaman nabi masih hidup.



Ekonomi Islam didunia Islam dikenal sebagai ekonomi Syariah, tapi

dinegara yang bukan Islam dinamakan EKONOMI PENJARAH.



Ny. Muslim binti Muskitawati.



--- In zama...@yahoogroups .com, eddyansyah rasyaad lubis

 wrote:

>

> 

> Poling Al-Jazeera: 

> 88,5% Percaya 

> Sistem Ekonomi Islam yang Paling Baik untuk Diterapkan di Dunia. 

> 

> Syabab.Com - Setelah krisis keuangan global melanda, sistem keuangan

apakah yang anda percaya paling baik untuk diterapkan di dunia?

Begitulah bunyi pertanyaan poling yang al-Jazeera baru-baru ini. Hasil

poling selama sepekan dari tanggal 19/10/2008 hingga 26/10/2008

menunjukkan bahwa 88,5% dari 29.486 responden menjawab sistem keuangan

Islam. Sementara responden yang memilih sistem keuangan kapitasli

hanya 5,0% dan yang memilih sistem keuangan komunis sebanyak 6,5%.

> 

> Sistem ekonomi Kapitalisme saat ini sedang tenggelam, setelah

sebelumnya sistem komunis terkubur, kini hanya Islam saja satu solusi

ampuh dan bebas dari berbagai krisis. Karena memang sistem Islam ini

berasal dari Alloh Yang Mahatahu. Tak salah bila sebagian mengatakan,

"kapitalisme di ujung tanduk, khilafah di depan mata."

> 

> Di saat akhir-akhir keruntuhan Khilafah dulu, umat Islam terpesona

dengan peradaban Barat hingga mereka mengabaikan institusi politik

yang telah memayungi mereka berabad lamanya. Kebangkitan Barat dengan

ideologi kapitalisme dilihat sebagai satu kemajuan baru dunia yang

berdasarkan pada konsep kebebasan. Umat lalu mulai meninggalkan Islam

dan mengejar kemewahan dunia yang dijarkan oleh para kapitalis.

Sementara hukum-hukum Islam yang berasal dari Allah Swt. dan Khilafah

sebagai institusi penegaknya mulai diabaikan. 

> 

> 

> Setelah keruntuhan Khilafah, peradaban Barat masuk secara drastis ke

dalam kehidupan umat Islam dan pandangan hidup umat mulai berubah

kepada kecintaan duniawi. Akhirnya, umat Islam kehilangan arah dan

mulai lupa untuk apa sebenarnya mereka diciptakan. Kemewahan dunia

yang ditawarkan oleh Kapitalis di bawah kebebasan berekonomi

membutakan mata mereka kepada akhirat. Lalu mereka terperosok kepada

lembah kehinaan karena mengambil Kapitalis sebagai cara hidup dengan

meninggalkan Islam. 

> 

> Namun, mereka yang sadar akan hal ini tidak berdiam diri. Beberapa

ulama dan mereka para mukhlisin, tak henti-hentinya menyampakan

kerusakan Kapitalisme dan memberikan pencerahan pada sistem yang

benar, Islam. Ide Islam pun menjadi perbincangan, baik di

negeri-negeri Muslim maupun di Barat. Hingga mulailah kesadaran umat

akan Islam mulai tumbuh kembali.

> 

> Kini, di tengah-tengah kegoncangan sistem Kapitalisme, umat mulai

sadar bahwa ada satu sistem lain yang dapat menyelamatkan mereka.

Setelah melihat dengan mata kepala mereka sendiri, bahwa Kapitalisme

lambat laut menuju kematiannya, umat mulai mencari penyelamat mereka.

Tidak ada lagi sistem yang benar-benar mampu manjadi penyelamat,

kecuali sistem yang berasal dari Sang Pencipta, Alloh-lah Yang Mahatahu.

> 

> Jajak pendapat  yang dilakukan oleh Al-Jazeera di atas menunjukkan

betapa umat kini merindukan sistem ekonomi yang bebas dari krisis dan

goncanan, yakni sistem ekonomi Islam. Hanya saja, mungkinkah sistem

ekonomi Islam tersebut akan tegak secara sempurna, sementara

sistem-sistem lainnya masih berkiblat pada Kapitalisme? Tentu saja,

tak mungkin. Sudah saatnya, kaum Muslim dan umat manusia di dunia ini

dalam segala aspek kembali kepada sistem yang berasal dari-Nya, dan

h

[zamanku] Tobatlah, Peluk Islam

2008-12-21 Terurut Topik eddyansyah rasyaad lubis


Bapak Atau Ibu Muskitawati, masih hidup tah?
Pakai nama Islam lagi untuk menghina Islam?Tobatlah dan Peluk Islam atau neraka 
Jahannam menunggu anda!!-Edi AzkaDari: Hafsah Salim 
Topik: [zamanku] Re: 88,5 % Percaya Ekonomi Islam U/ Dunia
Kepada: zamanku@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 20 Desember, 2008, 8:16 PM










 







Yang percaya itu dunia mana ???

Mana ada yang percaya ekonomi Islam dimasyarakat yang memiliki

pendidikan ekonomi ???  Ngelindur jangan disini.



Cina ekonominya maju tak pernah merencanakan mau mengganti dengan

ekonomi Islam, juga India, juga Amerika, juga Russia, juga Jepang,

semua negara2 didunia tak ada yang tertarik ekonomi Islam, bahkan

justru Syariah Islam yang juga mencakup ekonomi Islam sekarang ini

justru diperangi seluruh dunia karena terror2nya kepada semua negara2

didunia yang bergabung dalam "War on Terror".



Ekonomi Islam itu adalah merampok seperti sunnah nabi yang merampoki

para pedagang Yahudi.



Ekonomi Islam merampok dan menjarah toko2 cina, dan sesama umat

seperti yang dialami umat Islam Ahmadiah.



Dan ciri2 ekonomi merampok dan menjarah ini sudah terkenal menjadi

ciri2 khas ekonomi Islam diseluruh dunia sejak zaman nabi masih hidup.



Ekonomi Islam didunia Islam dikenal sebagai ekonomi Syariah, tapi

dinegara yang bukan Islam dinamakan EKONOMI PENJARAH.



Ny. Muslim binti Muskitawati.



--- In zama...@yahoogroups .com, eddyansyah rasyaad lubis

 wrote:

>

> 

> Poling Al-Jazeera: 

> 88,5% Percaya 

> Sistem Ekonomi Islam yang Paling Baik untuk Diterapkan di Dunia. 

> 

> Syabab.Com - Setelah krisis keuangan global melanda, sistem keuangan

apakah yang anda percaya paling baik untuk diterapkan di dunia?

Begitulah bunyi pertanyaan poling yang al-Jazeera baru-baru ini. Hasil

poling selama sepekan dari tanggal 19/10/2008 hingga 26/10/2008

menunjukkan bahwa 88,5% dari 29.486 responden menjawab sistem keuangan

Islam. Sementara responden yang memilih sistem keuangan kapitasli

hanya 5,0% dan yang memilih sistem keuangan komunis sebanyak 6,5%.

> 

> Sistem ekonomi Kapitalisme saat ini sedang tenggelam, setelah

sebelumnya sistem komunis terkubur, kini hanya Islam saja satu solusi

ampuh dan bebas dari berbagai krisis. Karena memang sistem Islam ini

berasal dari Alloh Yang Mahatahu. Tak salah bila sebagian mengatakan,

"kapitalisme di ujung tanduk, khilafah di depan mata."

> 

> Di saat akhir-akhir keruntuhan Khilafah dulu, umat Islam terpesona

dengan peradaban Barat hingga mereka mengabaikan institusi politik

yang telah memayungi mereka berabad lamanya. Kebangkitan Barat dengan

ideologi kapitalisme dilihat sebagai satu kemajuan baru dunia yang

berdasarkan pada konsep kebebasan. Umat lalu mulai meninggalkan Islam

dan mengejar kemewahan dunia yang dijarkan oleh para kapitalis.

Sementara hukum-hukum Islam yang berasal dari Allah Swt. dan Khilafah

sebagai institusi penegaknya mulai diabaikan. 

> 

> 

> Setelah keruntuhan Khilafah, peradaban Barat masuk secara drastis ke

dalam kehidupan umat Islam dan pandangan hidup umat mulai berubah

kepada kecintaan duniawi. Akhirnya, umat Islam kehilangan arah dan

mulai lupa untuk apa sebenarnya mereka diciptakan. Kemewahan dunia

yang ditawarkan oleh Kapitalis di bawah kebebasan berekonomi

membutakan mata mereka kepada akhirat. Lalu mereka terperosok kepada

lembah kehinaan karena mengambil Kapitalis sebagai cara hidup dengan

meninggalkan Islam. 

> 

> Namun, mereka yang sadar akan hal ini tidak berdiam diri. Beberapa

ulama dan mereka para mukhlisin, tak henti-hentinya menyampakan

kerusakan Kapitalisme dan memberikan pencerahan pada sistem yang

benar, Islam. Ide Islam pun menjadi perbincangan, baik di

negeri-negeri Muslim maupun di Barat. Hingga mulailah kesadaran umat

akan Islam mulai tumbuh kembali.

> 

> Kini, di tengah-tengah kegoncangan sistem Kapitalisme, umat mulai

sadar bahwa ada satu sistem lain yang dapat menyelamatkan mereka.

Setelah melihat dengan mata kepala mereka sendiri, bahwa Kapitalisme

lambat laut menuju kematiannya, umat mulai mencari penyelamat mereka.

Tidak ada lagi sistem yang benar-benar mampu manjadi penyelamat,

kecuali sistem yang berasal dari Sang Pencipta, Alloh-lah Yang Mahatahu.

> 

> Jajak pendapat  yang dilakukan oleh Al-Jazeera di atas menunjukkan

betapa umat kini merindukan sistem ekonomi yang bebas dari krisis dan

goncanan, yakni sistem ekonomi Islam. Hanya saja, mungkinkah sistem

ekonomi Islam tersebut akan tegak secara sempurna, sementara

sistem-sistem lainnya masih berkiblat pada Kapitalisme? Tentu saja,

tak mungkin. Sudah saatnya, kaum Muslim dan umat manusia di dunia ini

dalam segala aspek kembali kepada sistem yang berasal dari-Nya, dan

hal tersebut akan sempurna tegak hanya dengan keberdaan Khilafah

Rasyidah yang akan datang kembali, Insya Allah, demikialah janji-Nya.

[m/syabab.com]

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>   Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di

Yahoo! Answer