rumus sukses sederhana adalah copy+paste+twist o iya satu lagi "edarkan pada orang-orang yg gak tau kalo itu sebenarnya contekan"
On Thu, Oct 9, 2008 at 10:25 AM, Lusiana M. Hevita <[EMAIL PROTECTED]>wrote: > yups, setuju...! kalau nyontek dan pake cara2 'ilegal' itu mah nggak > masuk ke dalam > kategori sukses yang sebenernya ah ;) > > o iya, film Pirates of.. ini juga bisa di download dari internet. cuma ada > yang punya cd or > dvdnya nggak? > > > --- In sma1bks@yahoogroups.com <sma1bks%40yahoogroups.com>, Risman Rais > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Usulan aja ... coba dech nonton "Pirates of silicon Valley" keluaran > tahun 1999. Difilm > itu bener2 cerita jadul dan cupunya Bill Gates dan Steve Jobs, yang saling > contek dan curi > ide. Ternyata orang sukses bukan melulu orang yang inspiratif, akan tetapi > bisa juga > orang yang tukang copy dan penjiplak ide orang lain. Akan tetapi yang jelas > adalah orang > sukses adalah orang -orang yang punya visi dan buka pisi (PC) > maksudnya....:P serta > bekerja keras.... > > > > --- On Wed, 10/8/08, Morry Infra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > From: Morry Infra <[EMAIL PROTECTED]> > > > Subject: Re: [sma1bks] Noon Coffee Break: The Apple Way > > To: sma1bks@yahoogroups.com <sma1bks%40yahoogroups.com> > > Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:15 AM > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Bolehlah.... > > > > Kalau fikiran temen saya.....yang seneng banget dengan gadget dan > computer... dan > masih bujang walau dah mau kepala 4... > > Dia punya Laptop 4.... > > 3 Windows base... 1 yang Mac.... tetep yang di Mac bisa di-switch ke > Windows... karena > cuma alasan dah familiar/get used dan 'nggak semua software bisa compatible > the Mac... > > > > Dia bilang: > > "So far semua yang berbasis Windows banyak di-incer virus.... > > Dari Outlooknya.. . Internet explorer... even MS Officepun kena.... > > > > Tapi Mac.... he.e.e.e.e.. > > > > Orang bilang.... makin tinggi kita... makin keras anginnya.... > > Dengan makin ngetop Windows... makin banyak yang pengen nyaingin...baik > dengan > cara positif.. maupun negatif...(kayak bikin virus buat barang2 > MS..he..e.e. ) > > > > Nah Mac kenapa sebagian bilang anti virus....he. e.e.e.e > > Karena masih belum tinggi amat.... kalau udah ada yang bisa ngejangkitin > virus di > Mac.... baru artinya Mac itu dah tinggi.....dan nyaingin MS.....he.e. > .e.e.e." > > > > Kayaknya omongan temen saya masuk akal....cukup logis... > > > > Dan suatu ketika... kejadian juga Mac kena virus... belum aja.... > > > > So.... anda yang nentuin..... > > > > Salam, > > Morry Infra > > +966-533214840 > > > > 2008/10/8 Lusiana M. Hevita <[EMAIL PROTECTED] com> > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Kata orang bijak, perbedaan antara orang yang sukses dengan orang yang > gagal adalah: > orang yang sukses mengalami kegagalan jauh lebih banyak dari orang yang > gagal. > Benarkah? > > > > > > Jawabannya: benar (sekali). Paling tidak itu yang didapat ketika membaca > buku The > Apple Way. Buku ini memang bukan buku baru, tapi di Indonesia baru > diterjemahkan oleh > group penerbit Erlangga, Esensi. Kesan pertama ketika melihat buku ini > hampir sama > ketika melihat buku The IBM Way, The Trump Way, The Toyota Way, The Google > Story.., > The Starbuck Experience. Pasti soal kisah suksesnya, biasa ah... Tapi > karena belakangan > lagi tertarik dengan perseteruan 'abadi' antara Bill (Gates) dan Steve > (Jobs) akhirnya jadilah > buku itu menemani perjalanan Bekasi-Depok. .. :D > > > > > > Orang banyak terkagum-kagum dengan Apple. Ternyata dibalik kesuksesannya > siapa > yang menyangka kalau otak di dalamnya adalah seorang perfectionist > sekaligus visioner > sejati yang demi memuaskan pelanggan harus keluar masuk pasar, survai > berbagai produk > rumah tangga yang ramah, efisien sekaligus cantik dilihat. Tujuannya untuk > ditiru > (prinsip-prinsipnya ) menjadi produk Apple berteknologi tinggi. Yah, > kira-kira kasarnya > begitu. Pantas saja ya… menggunakan Mac, sama mudahnya seperti menjalankan > mesin > pemanggang roti :p (kira-kira inilah harapan Steve Jobs). > > > > > > Buat seorang perempuan yang lebih sering kena tuduhan gatek (padahal > nggak bener > lho…;), sering merepotkan orang lain karena serangan virus mendadak di PC, > dan lain > sebagainya masalah tipikal para pengguna Win OS; beralih ke Mac memang > jalan keluar > yang gampang (selagi ada anggaran lumayan atau promo, bahkan sukur-sukur > suntikan > dana dari pihak luar :p). Ungkapan hiperbolanya adalah: komputer Mac ini > seperti kado > terindah (untuk para pengguna (dan penggemar)nya, lebih-lebih yang merasa > dirinya > gatek ) yang dikirim lengkap dengan kartu cantik bertuliskan: from > Cupertino* with love…. > Hehehe… > > > > > > Petunjuknya grafis sekali, penuh warna, cara kerja yang cuma drag and > drop plus… > tidak perlu install hard drive ini itu, seperti kata penulisnya (Jeffrey L. > Cruikshank): isi > komputer mac dilengkapi dengan hantu 'Casper' dan 'Aladdin' (kok bukan > Jin-nya ya?). > Alias, apa mau kita biarkan komputer ini melakukan dan memikirkannya > sendiri > (segampang itu??) > > > > > > Untuk menciptakan produk sangat ramah ini, pastinya nggak gampang. Saya > selalu > merasa bersalah tiap kali meminta kemudahan ini itu ke programmer > pengembang > software untuk urusan kantor – "kalau bisa, ada menu ini dan itu ya..."; > "Bisa ini dan itu, > nggak?"; "Bisa terhubung langsung dengan sistem ini, biar memudahkan > pekerjaan itu…" > Sang programmer, meski nggak sampe manyun, pastinya rada sebel karena itu > artinya > pekerjaan itu akan sulit dan makan waktu lama sementara pastinya ada > deadline yang > musti dikejar. (software/aplikasi komputer yang semakin 'ramah' dan mudah > digunakan, > semakin sulit dibuat, kan?) > > > > > > Sebagai perusahaan paling inovatif di dunia, menurut penulis, Apple > berkomitmen > memberikan yang terbaik dan terdepan bagi para penggunanya. Dana ratusan > juta dolar > mengalir ke litbangnya, angka yang fantastic untuk perusahaan komputer saat > itu karena > berkali lipat angkanya dibanding dengan perusahaan sejenis lainnya. Saya > pikir, kok segitu > 'gila'nya Apple dengan riset ya? Tapi ya memang sih, untuk sebuah temuan > baru, inovasi > baru, pastinya butuh dana yang besar untuk riset. (btw, riset itu seperti > candu, sekali kita > melakukannya dan berhasil, rasanya pengen terus-terusan deh…:p) > > > > > > Jangankan untuk produk berteknologi tinggi macam Apple, menulis fiksi aja > butuh > riset. Dan Brown perlu 'berkelana' di Eropa sebelum menuliskan Da Vinci > Code. Dan meski > lulusan SD reyot, Andrea perlu kuliah di Perancis dan keliling Eropa (meski > untuk ini dia > nggak sengaja riset), kalau nggak, mana akan tercipta buku tetralogi itu. > Hanya > bermodalkan imajinasi saja? Bisa aja sih, tapi jelas akan sangat beda > 'rasanya' dan > tentunya beresiko nggak laku. > > > > > > Pak Ismail Marahimin, dosen Penulisan Populer di FIB UI, pernah memberi > tugas > membuat tulisan tentang suasana pasar. Untuk itu kami harus melakukan > pengamatan ke > pasar (langsung) bagaimana suasana pagi, siang, sore dan malamnya. Di > karang-karang > bisa sih, tapi tentu tidak memberikan kepuasan karena banyak detail yang > pastinya luput > (dan Pak Ismail tau mana yang ngarang dan mana yang pake survei beneran). > Saya cuma > dapet nilai standar, soalnya nggak survei beneran sih… nyesel juga karena > merasa > membohongi pembaca. Dan jadi garing tulisannya. Untuk yang satu ini saya > jadi ingat > dengan buku karya Kuntowijoyo yang berjudul Pasar. Pas sekali deskripsinya, > dan hidup. > > > > > > Bedanya dengan fiksi, riset untuk fiksi kalaupun salah-salah dikit or > dikarang-karang > dikit tidak akan fatal akibatnya. Tapi riset untuk sebuah produk teknologi, > salah dikit bisa > fatal. Dalam buku ini disebutkan bahwa ada beberapa kasus yang 'memalukan' > buat > Apple. Mulai dari sistem yang lelet bin lemot, baterai yang mudah panas dan > menimbulkan > kebakaran, sampai komputer yang meledak dan menghancurkan ruangan/rumah > (kasus > ini terjadi di Jepang). Pendek kata, tidak sedikit kegagalan demi kegagalan > menimpa > perusahaan ini. > > > > > > Kalau saya jadi Steve Jobs, mungkin akan melarikan diri dan menyepi ke > hutan saking > malunya hehehe. Tapi hebatnya perusahaan yang sudah berhasil ini, kegagalan > tidak > membuat jera. Produk yang bermasalah ini segera ditarik dari pasaran, atau > pelanggan > menerima produk pengganti yang baru. Tidak hanya itu, ada juga lho produk > gagal Apple > yang bernasib malang karena harus dikubur hidup-hidup di dalam 'liang > lahat' begitu > melihat suasana pasar sudah tidak mendukung lagi dan akan merugikan > pelanggan. > Konsekuensinya, meski sekali lagi perlu melakukan riset yang makan waktu, > produk baru > yang lebih canggih (lebih stabil dan lebih cantik) segera diluncurkan > sebagai > penggantinya. (penulis membandingkan software lain yang sebenarnya sudah > jelas-jelas > banyak bugs-nya tapi masih tetap diluncurkan ke pasaran :) > > > > > > Kesan bahwa perusahaan ini sangat mementingkan pelanggan sangat terasa. > Pembeli > adalah raja, benar-benar diterapkan. Perusahaan mana yang paling sering > dikritik pedas > oleh penggunanya selain Apple. Tapi kritik dan masukan pengguna Apple > adalah kekuatan > perusahaan ini. Inilah gunanya Apple membuat Apple Store dimana-mana. > Sekedar untuk > mendekati pelanggan, dan 'nguping' tanggapan, kritik dan saran mereka untuk > terus > melakukan inovasi tiada henti. Tidak heran kalau penggemar fanatiknya > semakin banyak. > Ingin sukses? Ikuti lah cara-cara Apple! :) > > > > > > Have a nice day! > > > > *Cupertino, CA adalah markasnya Apple, sementara Microsoft bersemayam di > Redmond, > WA. > > > > > > ps. tulisan ini sama sekali tidak bermaksud promo, apalagi menyinggung > para > pengguna non mac.... ;) > > > > > -- Kurniawan http://www.ptc-vaganza.info