Sekedar nambahin buat tambah bahan bacaan dan tontonan yang asyik : 1. "Pirates of Silicon Valley" -- film tentang kisah asal mula berdirinya perusahaan Microsoft dan Apple, yang menceritakan juga kisah Steve Jobs dan Bill Gates, Paul Allen, Steve Ballmer.
2. "iCon - Steve Jobs - the greatest second act in the history of business" by William L. Simon & Jeffrey S. Young --- buku biografi Steve Jobs yang "seru" mulai dari bikin perusahaan Apple, dipecat dari Apple, bikin perusahaan animasi PIXAR juga sampai sifat 'bajingan'nya Steve. Seru deh! --- On Wed, 10/8/08, Morry Infra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > From: Morry Infra <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: [sma1bks] Noon Coffee Break: The Apple Way > To: sma1bks@yahoogroups.com > Date: Wednesday, October 8, 2008, 2:15 AM > Bolehlah.... > > Kalau fikiran temen saya.....yang seneng banget dengan > gadget dan > computer... dan masih bujang walau dah mau kepala 4... Dia > punya Laptop > 4.... > 3 Windows base... 1 yang Mac.... tetep yang di Mac bisa > di-switch ke > Windows... karena cuma alasan dah familiar/get used dan > 'nggak semua > software bisa compatible the Mac... > > Dia bilang: > "So far semua yang berbasis Windows banyak di-incer > virus.... > Dari Outlooknya... Internet explorer... even MS Officepun > kena.... > > Tapi Mac.... he.e.e.e.e.. > > Orang bilang.... makin tinggi kita... makin keras > anginnya.... > Dengan makin ngetop Windows... makin banyak yang pengen > nyaingin...baik > dengan cara positif.. maupun negatif...(kayak bikin virus > buat barang2 > MS..he..e.e.) > > Nah Mac kenapa sebagian bilang anti virus....he.e.e.e.e > Karena masih belum tinggi amat.... kalau udah ada yang bisa > ngejangkitin > virus di Mac.... baru artinya Mac itu dah tinggi.....dan > nyaingin > MS.....he.e..e.e.e." > Kayaknya omongan temen saya masuk akal....cukup logis... > > Dan suatu ketika... kejadian juga Mac kena virus... belum > aja.... > > So.... anda yang nentuin..... > > Salam, > Morry Infra > +966-533214840 > 2008/10/8 Lusiana M. Hevita <[EMAIL PROTECTED]> > > > *Kata orang bijak, perbedaan antara orang yang > sukses dengan orang > > yang gagal adalah: orang yang sukses mengalami > kegagalan jauh lebih banyak > > dari orang yang gagal. Benarkah?*** > > > > > > > > Jawabannya: benar (sekali). Paling tidak itu yang > didapat ketika membaca > > buku The Apple Way. Buku ini memang bukan buku baru, > tapi di Indonesia baru > > diterjemahkan oleh group penerbit Erlangga, Esensi. > Kesan pertama ketika > > melihat buku ini hampir sama ketika melihat buku The > IBM Way, The Trump Way, > > The Toyota Way, The Google Story.., The Starbuck > Experience. Pasti soal > > kisah suksesnya, biasa ah... Tapi karena belakangan > lagi tertarik dengan > > perseteruan 'abadi' antara Bill (Gates) dan > Steve (Jobs) akhirnya jadilah > > buku itu menemani perjalanan Bekasi-Depok... :D > > > > > > > > Orang banyak terkagum-kagum dengan Apple. Ternyata > dibalik kesuksesannya > > siapa yang menyangka kalau otak di dalamnya adalah > seorang perfectionist > > sekaligus visioner sejati yang demi memuaskan > pelanggan harus keluar masuk > > pasar, survai berbagai produk rumah tangga yang ramah, > efisien sekaligus > > cantik dilihat. Tujuannya untuk ditiru > (prinsip-prinsipnya) menjadi produk > > Apple berteknologi tinggi. Yah, kira-kira kasarnya > begitu. Pantas saja ya… > > menggunakan Mac, sama mudahnya seperti menjalankan > mesin pemanggang roti :p > > (kira-kira inilah harapan Steve Jobs). > > > > > > > > Buat seorang perempuan yang lebih sering kena tuduhan > gatek (padahal nggak > > bener lho…;), sering merepotkan orang lain karena > serangan virus mendadak di > > PC, dan lain sebagainya masalah tipikal para pengguna > Win OS; beralih ke Mac > > memang jalan keluar yang gampang (selagi ada anggaran > lumayan atau promo, > > bahkan sukur-sukur suntikan dana dari pihak luar :p). > Ungkapan hiperbolanya > > adalah: komputer Mac ini seperti kado terindah (untuk > para pengguna (dan > > penggemar)nya, lebih-lebih yang merasa dirinya gatek ) > yang dikirim lengkap > > dengan kartu cantik bertuliskan: from Cupertino* with > love…. Hehehe… > > > > > > > > Petunjuknya grafis sekali, penuh warna, cara kerja > yang cuma drag and drop > > plus… tidak perlu install hard drive ini itu, > seperti kata penulisnya > > (Jeffrey L. Cruikshank): isi komputer mac dilengkapi > dengan hantu 'Casper' > > dan 'Aladdin' (kok bukan Jin-nya ya?). Alias, > apa mau kita biarkan komputer > > ini melakukan dan memikirkannya sendiri (segampang > itu??) > > > > > > > > Untuk menciptakan produk sangat ramah ini, pastinya > nggak gampang. Saya > > selalu merasa bersalah tiap kali meminta kemudahan ini > itu ke programmer > > pengembang software untuk urusan kantor – > "kalau bisa, ada menu ini dan itu > > ya..."; "Bisa ini dan itu, nggak?"; > "Bisa terhubung langsung dengan > > sistem ini, biar memudahkan pekerjaan itu…" > Sang programmer, meski nggak > > sampe manyun, pastinya rada sebel karena itu artinya > pekerjaan itu akan > > sulit dan makan waktu lama sementara pastinya ada > deadline yang musti > > dikejar. (software/aplikasi komputer yang semakin > 'ramah' dan mudah > > digunakan, semakin sulit dibuat, kan?) > > > > > > > > Sebagai perusahaan paling inovatif di dunia, menurut > penulis, Apple > > berkomitmen memberikan yang terbaik dan terdepan bagi > para penggunanya. Dana > > ratusan juta dolar mengalir ke litbangnya, angka yang > fantastic untuk > > perusahaan komputer saat itu karena berkali lipat > angkanya dibanding dengan > > perusahaan sejenis lainnya. Saya pikir, kok segitu > 'gila'nya Apple dengan > > riset ya? Tapi ya memang sih, untuk sebuah temuan > baru, inovasi baru, > > pastinya butuh dana yang besar untuk riset. (btw, > riset itu seperti candu, > > sekali kita melakukannya dan berhasil, rasanya pengen > terus-terusan deh…:p) > > > > > > > > Jangankan untuk produk berteknologi tinggi macam > Apple, menulis fiksi aja > > butuh riset. Dan Brown perlu 'berkelana' di > Eropa sebelum menuliskan Da > > Vinci Code. Dan meski lulusan SD reyot, Andrea perlu > kuliah di Perancis dan > > keliling Eropa (meski untuk ini dia nggak sengaja > riset), kalau nggak, mana > > akan tercipta buku tetralogi itu. Hanya bermodalkan > imajinasi saja? Bisa aja > > sih, tapi jelas akan sangat beda 'rasanya' dan > tentunya beresiko nggak laku. > > > > > > > > Pak Ismail Marahimin, dosen Penulisan Populer di FIB > UI, pernah memberi > > tugas membuat tulisan tentang suasana pasar. Untuk itu > kami harus melakukan > > pengamatan ke pasar (langsung) bagaimana suasana pagi, > siang, sore dan > > malamnya. Di karang-karang bisa sih, tapi tentu tidak > memberikan kepuasan > > karena banyak detail yang pastinya luput (dan Pak > Ismail tau mana yang > > ngarang dan mana yang pake survei beneran). Saya cuma > dapet nilai standar, > > soalnya nggak survei beneran sih… nyesel juga karena > merasa membohongi > > pembaca. Dan jadi garing tulisannya. Untuk yang satu > ini saya jadi ingat > > dengan buku karya Kuntowijoyo yang berjudul Pasar. Pas > sekali deskripsinya, > > dan hidup. > > > > > > > > Bedanya dengan fiksi, riset untuk fiksi kalaupun > salah-salah dikit or > > dikarang-karang dikit tidak akan fatal akibatnya. Tapi > riset untuk sebuah > > produk teknologi, salah dikit bisa fatal. Dalam buku > ini disebutkan bahwa > > ada beberapa kasus yang 'memalukan' buat > Apple. Mulai dari sistem yang lelet > > bin lemot, baterai yang mudah panas dan menimbulkan > kebakaran, sampai > > komputer yang meledak dan menghancurkan ruangan/rumah > (kasus ini terjadi di > > Jepang). Pendek kata, tidak sedikit kegagalan demi > kegagalan menimpa > > perusahaan ini. > > > > > > > > Kalau saya jadi Steve Jobs, mungkin akan melarikan > diri dan menyepi ke > > hutan saking malunya hehehe. Tapi hebatnya perusahaan > yang sudah berhasil > > ini, kegagalan tidak membuat jera. Produk yang > bermasalah ini segera ditarik > > dari pasaran, atau pelanggan menerima produk pengganti > yang baru. Tidak > > hanya itu, ada juga lho produk gagal Apple yang > bernasib malang karena harus > > dikubur hidup-hidup di dalam 'liang lahat' > begitu melihat suasana pasar > > sudah tidak mendukung lagi dan akan merugikan > pelanggan. Konsekuensinya, > > meski sekali lagi perlu melakukan riset yang makan > waktu, produk baru yang > > lebih canggih (lebih stabil dan lebih cantik) segera > diluncurkan sebagai > > penggantinya. (penulis membandingkan software lain > yang sebenarnya sudah > > jelas-jelas banyak bugs-nya tapi masih tetap > diluncurkan ke pasaran :) > > > > > > > > Kesan bahwa perusahaan ini sangat mementingkan > pelanggan sangat terasa. > > Pembeli adalah raja, benar-benar diterapkan. > Perusahaan mana yang paling > > sering dikritik pedas oleh penggunanya selain Apple. > Tapi kritik dan masukan > > pengguna Apple adalah kekuatan perusahaan ini. Inilah > gunanya Apple membuat > > Apple Store dimana-mana. Sekedar untuk mendekati > pelanggan, dan 'nguping' > > tanggapan, kritik dan saran mereka untuk terus > melakukan inovasi tiada > > henti. Tidak heran kalau penggemar fanatiknya semakin > banyak. Ingin > > sukses? Ikuti lah cara-cara Apple! :) > > > > > > > > Have a nice day! > > > > > > > > *Cupertino, CA adalah markasnya Apple, sementara > Microsoft bersemayam di > > Redmond, WA. > > > > > > ps. tulisan ini sama sekali tidak bermaksud promo, > apalagi menyinggung para > > pengguna non mac.... ;) > > > > > > ------------------------------------ -------------------------------------------------- Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Bekasi, forum untuk menambah teman, saudara, sahabat, dan [.....]. Jika ingin berhenti menerima email dari sma1bks, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Ingin menerima email dari sma1bks, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/sma1bks/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/sma1bks/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/