On Thu, 13 Jan 2005 11:17:55 +0900, baskara <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > OpenOffice masih belum bisa > diandalkan untuk membuat dokumen dengan cepat (ini sudah saya coba, > benar-benar stress saya pakai ini saat membuat paper).
Ini hanya butuh waktu saja. Saya sekarang justru stress kalau harus buat dokumen dengan Microsoft Word karena sudah *berkali-kali* ada masalah dengan Word. (Formating berantakan, nggak bisa diprint. Sungguh, nggak bisa diprint!) Jadi ... tegang dan was-was. Akhirnya saya membuat revisi dalam bentuk file word banyak sekali. Nggak bohong. Ini bukan sekedar Microsoft bashing lho. Saya masih pakai MS Windows XP sehari-hari! (Meskipun penggunaannya hanya sekedar Firefox & Putty :)) > Tampilan desktop di layar juga -maaf- jelek Yang ini memang subjektif. Terus terang, saya lebih suka tampilan di Unix. (Yang masih terkesan di saya adalah NeXT.) > (meskipun di Linux juga bisa dipasang > TrueTypeFont ini, tetapi secara default tidak ada). Nah, ini yang tadinya membuat saya tetap di MS Windows. Saya ini fonts maniac. Jadi gonta-ganti fonts terus. Tadinya memang di Linux tidak bisa truetype. Tapi berkat milis ini saya sudah mulai pasang fonts macam-macam di Linux dan sudah mulai agak sering pakai Linux desktopnya. Meskipun ... masih "gimana" gitu. Saya masih belum sreg bener dengan desktop Linux. KDE terlalu berat (lambat banget startupnya). GNOME kadang-kadang tampilannya butut. Akhirnya balik ke fluxbox atau afterstep. > Saya rasa semua juga sudah tahu banyak kelebihan Windows (dan aplikasi > di atasnya) dibandingkan Linux untuk pengguna rumahan/kantor, bukan > server. Mudah-mudahan ada yang sedang mengembangkan GUI-nya agar lebih > baik lagi. Apple saja bisa, mengapa xorg atau lainnya tidak? Kalau menurut saya sih bukan masalah GUInya. Hanya masalah sudah kebiasaan saja dan sudah kebanyakan saja. Tapi ini bisa berubah kok. -- budi, ngetik di gmail pakai monospace fonts :) hore...