Made Wiryana wrote:
> On 8/4/06, muhamad cpsmb tarigan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > >
> > > Utk itungan seperti di atas, coba deh tanya penggemar "meteor garden"
> > atau
> > > lainm-lainnya, yg CD-nya banyak banget
> > >
> >
> > saya pikir ada misunderstood disini.
> >
> > Dalam hal VOD ini, on-demand contentnya berada di multicast/unicast
> > server di Indonesia Pak, bukan di USA, jadi download MPEG streamnya
> > *bukan* dari luar negeri sehingga tidak menyedot bandwidth ke luar
> > negeri (ini pointnya).
> >
> > Yang bener2 diperlukan sebenarnya hanya a) broadband connectivy dari
> > end user ke ISP dan b) Giga networks dari ISP ke content provider-local
> > loop (which is very very easy to do, and there're many ways how to
> > manipulate the bandwidth).
>
>
> He he he  Carlos fikir koneksi dari rumah ke ISP di Indoensia itu speednya
> berapa ? Oke lah dg speed tinggi seperti di JErman DSL 6000 tetap aja ndak
> ngelawan ama tukang ojek.
>
> Lha saya aja di Jerman kalau udah urusan download 1 DVD dari kampus, mending
> lari cari strassenbahn, sampe di kampus 15 menit burn ke DVD dan pulang
> lenggang lenggang kangkung.
>
> Carlos jangan pakai modus "kalau .... ini itu" pakai modus yg ada sekarang.
> Bukannya takut kemajuan tapi coba melihat kenyataan he he he dan baru
> diupgrade pelan pelan dari kenyataan yang ada.
>
>
>
> IMW

sebenarnya pengen ketawa .. he he he :-))

tapi secara infrastruktur di Indonesia ini sudah ada , dari dulu.
Contohnya Itu dia Kabel Vision , penyedia cable di Indonesia. Si Telkom
dari 1998 juga sudah ada persh penyedia cable.

Masalah VoD itu sebenarnya cuman aplikasi layer 7 nya saja, tapi
infrastrukturnya di Indo sudah lama sekali ada.

-mcp


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke