Sip, Abah!

Terimakasih sampai-sampai Abah bersusahpayah mengklarifikasikan ke 
Prof Abdurrahman Jay.

Dengan demikian sudah clear dan kami maklum akan terjadinya salah 
paham mengenai masalah shalat berjamaah di Toronto ini.

salam,

muhkito

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur 
Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Saya sudah mengadakan tabayyun (klarifikasi) dengan Prof 
Abdurrahman Jay 
> melalui telephon: Ini dialognya:
> HMNA: Inainjo aqjari imam wattunnu assabayang berjamaah siagang I 
Abdus 
> Salam langgoq, ri Toronto iaya areka ri Islamabad ?
> ARJ: Anggapai naanjo nukutaqnang langgoq?
> HMNA: niyaq ambatahka langgoq, teyai bedeng I Syamsi Ali
> ARJ: Ho, ho, ho, salah memangko langgoq, teyai I Syamsi Ali, mingka 
I 
> Syamsuddin Ali Basalamah ri Toronto, teyai ri Islamabad.
> artinya:
> HMNA: Siapakah itu yang jadi imam waktu sampeyan shalat berjamaah 
> bersama-sama Abdus Salam, di Toronto ataukah di Islamabad ?
> ARJ: Mengapa sampeyan bertanyakan itu ?
> HMNA: ada yang membantahku, katanya bukan Syamsi Ali
> ARJ: Ho, ho, ho, memang sampeyan salah, bukan Syamsi Ali, tetapi 
Syamsuddin 
> Ali Basalamah di Toronto, bukan di Islamabad.
> 
> Demikianlah klarisikasi itu, saya salah mendengar, Syamsuddin Ali 
Basalamah, 
> bukan Syamsi Ali. Baktu bertandang ke rumah saya, Prof Abdurrahman 
Jay tidak 
> menyebutkan Basalamah, hanya Syamsuddin Ali, tok.
> Fyi, dalam bahasa Makassar lisan, biasanya di depan nama orang 
diberi kata 
> sandang I. Dalam bahasa Makassar klasik kata sandang I merupakan 
gelar yang 
> dibubuhkan di depan nama pertama yang bersangkutan. Nama lengkap 
Sultan 
> Hasanuddin: I Mallombassi Daeng Mattawang KaraEng Bonto Mangngape 
Sultan 
> Hasanuddin Tummenanga ri Ballaq Pangkana. Nama Sultan yang mula-
mula masuk 
> Islam yang naanya diambil sebagai Institut Agama Islam Negeri 
Alauddin, spb: 
> I Mallingkaang Daeng Manyonri KaraEng Katangka KaraEnga Matoaya 
Sultan 
> Alauddin Awwalul Islam Tummenaga Agamana.
> 
> Wassalam,
> HMNA
> 
> 
********************************************************************************************************************
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "Muhkito Afiff" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Wednesday, July 11, 2007 18:47
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Harga Diri Seorang Muslim...
> 
> Barangkali yang dimaksud Syamsi Ali yang lain atau orang yang 
namanya
> mirip Syamsi Ali.
> 
> Syamsi Ali lahir di Bulukumba 5 Oktober 1967.
> Pertemuan ahli fisika di Toronto terjadi tahun 80-an.
> 
> Jika Syamsi Ali yang dimaksud adalah Syamsi Ali yang ini maka saat 
di
> Toronto itu dia berusia antara 13-22 tahun (dengan asumsi thn 80an
> adalah 1980-1989).
> 
> Sementara ada fakta lain:
> Syamsi Ali masih belajar di Pesantren Muhammadiyah "Darul Arqam"
> Ujungpandang pada periode 1981-1987 (dilanjutkan kuliah di
> International Islamic University, Islamabad Pakistan, hingga lulus
> S1(1991) dan S2 Perbandingan Agama (1994)).
> 
> Syamsi Ali baru menjejakkan kaki di benua Amerika pada awal 1997
> setelah diajak oleh dubes RI untuk PBB, Nugroho Wisnumurti, yang 
pada
> tahun 1996 melaksanakan ibadah haji bersama-sama dengan rombongan
> Deplu termasuk di dalamnya Menlu Ali Alatas.
> 
> (Pada saat acara manasik untuk para pejabat Deplu ini dilaksanakan 
di
> KJRI Jeddah, Syamsi Ali itu mendapat amanah untuk memberikan ceramah
> manasik haji. Selesai ceramah, Dubes Wisnumurti mengajak lelaki itu
> untuk bergabung dengannya di kota New York sebagai staf Perwakilan
> Tetap RI untuk PBB sekaligus membina masyarakat muslim di kota itu.
> Pada saat itu Dubes Wisnumurti adalah salahsatu penasihat pengurus
> Keluarga Pengajian Indonesia di New York)
> 
> 
> Kalau begitu jika kejadian tersebut benar2 terjadi, barangkali yang
> dimaksud adalah "Syamsi Ali yang lain" atau orang yang namanya mirip
> Syamsi Ali atau orang lain yang namanya sama sekali tidak mirip.
> 
> Namun jika saya menerapkan prinsip Pisau Occam (Occam's
> Razor) "bilamana terdapat banyak penjelasan untuk sebuah fenomena,
> pilihlah versi yang paling sederhana" maka kejadian salat berjamaah
> Prof Abdus Salam dengan imam Syamsi Ali tersebut tidak pernah 
terjadi.
> 
> Pelajaran: Pisau Occam menyarankan bahwa seseorang sebaiknya tidak
> berasumsi lebih dari yang diperlukan.
> 
> salam,
> 
> Muhkito
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur
> Abdurrahman" <mnabdurrahman@> wrote:
> >
> > Menurut Prof Abdurrahman Jay, shalat berjamaah itu dilakukan pada
> waktu
> > pertemuan para ilmuwan Fisika di Toronto sekitar tahun 80-han. 
Fyi,
> Ustzdz
> > Syamsi Ali tidak jelas bagi saya kapan dia ke Canada, yang waktu
> itu belum
> > menjabat sebagai imam di Islamic Cultural Center.
>


Kirim email ke