sunny------------------Bismilahirrahmanirrahiim.

Ma'ruf Amin dan Mentri agama,FPI cs dan Ulama2 wahabi Fundamentalis sedunia
adalah orang2 yg berjiwa penindas=oppressor=tyranny.

Orang2 yg berbeda pemahaman Islamnya du haramkan seperti;
Ahmadiyah, Syiah, Sufi, Pluralism, Demokrasi dll.

Siapa2 yg mengikuti Fatwa2 Manusia seperti ma'ruf Amin dia
termasuk syirik....dan berbahaya. Karena Fatwanya tidak
berdasarkan kpd al Quran....tapi ijmak manusia.

Ijmak itu dibolehkan kalau ada suatu ayat ALLAH yg sulit dimengerti
Bukan mengada ngadakan atau menambah nambah peraturan2 ALLAH atau Al Quran...

Inilah salah satu kekeliruan ulama2 Wahabi-salafy Fundamentalis.
Akirnya islam kelihatan ajaran yang keras,violnece dan teror.

Dalam Al Quran tidak ada larangan oleh ALLAH wanita menjadi imam.
Fatwa itu adalah berdasarkan kpd budaya Arab dimana wanita
adalah klas dua...tidak boleh menjadi pemimpin dan imam.

Semoga WM mengetahui. Kami di Amerika dan Eropah, imam wanita
boleh2 saja asal mempunyai ilmu..

Inilah keindahan negara2 barat dan Amerika yg berpegang kpd
wahyu2 ALLAH dlm Taurat dan injil,dimana semua manusia adalah
equal adalah sama, tidak diskriminasi dlm agama ALLAH.

Islam atau agama ALLAH akan bersinar dari Barat dan Amerika
islam Wahabi-Salafy akan tenglap dan masuk lobang kegelapan
dan kehinaan....karena perbuatan2 mereka sendiri.

salam




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sunny" <am...@...> wrote:
>
> http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/fatwa/10/06/13/119644-pandangan-mui-tentang-perempuan-mengimami-shalat-jumat
> 
> Pandangan MUI tentang Perempuan Mengimami Shalat Jumat
> 
> Ahad, 13 Juni 2010, 12:42 WIB
> REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Majelis Ulama Indonesia (MUI) 
> mengatakan perempuan tidak diperbolehkan menjadi Imam shalat Jumat. Menurut 
> MUI, ijma' yang dilakukan para ulama di dunia memutuskan perempuan tidak 
> boleh menjadi imam shalat Jumat. "Itu sudah jelas, tidak boleh perempuan 
> menjadi imam," ujar Ketua Fatwa MUI, Ma'ruf Amin kepada Republika, akhir 
> pekan lalu.
> 
> Ma'ruf menilai dengan kondisi apapun termasuk tiadanya laki-laki yang bisa 
> menjadi Imam shalat Jum'at, perempuan tidak boleh menggantikan laki-laki 
> menjadi Imam. Ia menegaskan kembali bahwa hukumnya sudah jelas, meski dalam 
> Alquran tidak terdapat aturan khusus soal perempuan menjadi Imam Shalat 
> Jumat. 
> 
> "Dalam hadis, Nabi mengajarkan perempuan tidak diperbolehkan memimpin shalat 
> Jumat," tegasnya. Ia menyebut, perempuan yang memimpin shalat Jumat akan 
> menimbulkan fitnah. Fitnah ini yang dinilainya berbahaya bagi kemaslahatan 
> umat. Karena itu, ia meminta umat Islam untuk berhati-hati menyikapi hal ini. 
> Kata dia, seandainya sebagian masyarakat ada yang merasa ragu atau 
> bertanya-tanya soal itu bisa mendiskusikan itu dengan ulama. "Sekali pun 
> perempuan memiliki pengetahuan agama yang cukup bukan berarti bisa 
> menggantikan laki-laki sebagai imam kecuali memimpin shalat yang makmumnya 
> juga wanita," tegasnya.
> 
> Seperti diberitakan sebelumnya, penulis buku asal Kanada,  Raheel Reza 
> mengimami Shalat Jumat di Oxfor, Inggris. Tak hanya sebatas mengimami, Reza 
> juga menyampaikan khutbah Jumat dan memimpin pembacaan syhadat kepada mualaf. 
> Reza datang ke Oxford atas undangan Dr Taj Hargey, tokoh pendukung Islam 
> liberal yang mendukung diizinkannya perempuan untuk menjadi imam.
> 
> Berita terkait
>   a.. Mengenang Kembali Kontroversi Imam Perempuan (2-habis)
>   b.. Mereka yang Kesandung Skandal Porno (1)
>   c.. Rahasia di Balik Matematika Shalat
>   d.. Perempuan Jadi Imam Termasuk Bid'ah Munkarah
>   e.. Perempuan Boleh Jadi Imam, Tapi dengan Syarat
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke