==paste==
 > Ini curcol ... mungkin pernah jadi kegelisahan di masa lalu.
 > Dari jaman SD baru belajar Islam sampe sekarang, sy tidak pernah merasa
 > surga itu menarik untuk dikejar. Gak ngerti surga itu seperti apa. Kalo
 > ngikutin yg diajarin guru agama, malah tambah huek huek pas sampe ke
 > bidadari ... Sampe sekarang blaaas, gak kebayang surga itu macam apa dan
 > gak pernah niat sampe ke sana.
==paste==

Fero, mungkin tepatnya saya tawarkan ke para mister di wm ini. Di 
jakarta ini, ada sebuah Hotel terletak di bilangan Jakarta Utara, Nama 
depan hotel tersebut A huruf akhirnya S. di Lantai 7 interior desain-nya 
mirip Surga yang digambarkan di beberapa Kitab Suci. Penataan lampu yang 
redup terang berbagai warna lebut dengan aksen pastel, beberapa whirpool 
(kolam berendem, bener ya ini namanya) dengan air sangat dingin, dingin 
dan hangat (ukuran tropis). Meja-meja kecil dengan kursi-kursi empuk, 
makanan tersedia termasuk buah-buahan dalam nampan kekuningan (aksen 
warna emas/gold).

Nah ini dia intinya, di ruangan tsb tersebar "bidadari" dengan berbagai 
warna kulit (dengan dominasi putih), menurut mata saya, tidak ada yang 
jelek. Pakaian para bidadari tsb berbahan semacam sutra transparan 
(transparan dalam bahasa indonesia artinya kelihatan tapi 
remang-remang), model gaun panjang menutup kaki tapi di titik-titik 
eksotika dibelah jahitannya, tepatnya dia sisi dari ujung bawah sampai 
titik menjelang pangkal paha, dari leher sampai ke titik perbatasan 
payudara, dibagian belakang punggungnya terbika sampai sejengkal diaras 
tulang ekor. Sangat eksotik, ruangan tsb sangat wangi berbagai 
rempah-rempah yang terus dibakar.

Tamu saya warga negara KSA (Pedagang Minyak), ketika saya bawa kesana 
langsung terpana dan bergumam "jannah .... jannah ..." dan berkata pada 
saya "You can go home and let me alone here, but let the car and driver 
stand by" : saya pung ngacir pulang sambil senyum simpul.

Sepanjang Jalan pulang saya berpikir. Manager hotel tsb bener-bener 
smart, menciptakan sebuah arena dengan gambaran surga menurut 
intepretasi dia dan tampaknya tepat membidik kalbu para pelanggan. Ruang 
itu senantiasa Full dan jangan berharap bisa masuk di kala week-end, 
kecuali anda memesan tempat empat minggu sebelumnya.

Saya tidak tahu aturan persisnya, apakah perempuan boleh masuk kesana, 
karena Istri saya agak penasaran ketika saya tunjuk (dalam perjalanan 
dari bandara soekarno-hatta ke rumah kontrakan) di hotel itu, lantai 7, 
surga di wujudkan .... :D

wassalam
./STS



eMail : x1...@gmx.com

http://opotumon.blogspot.com/
Regenerated by Virus Immune system GNU/Linux

On 07/25/2010 09:13 AM, F e r o n a wrote:
>
>
> On 7/25/2010 8:20 AM, kmj...@indosat.net.id
> <mailto:kmjp47%40indosat.net.id> wrote:
>  >
>  > Kalau di sorga gak ada nafsu seperti di dunia, mengapa
>  > ditawari puluhan bidadari yang cantik dan belum tersentuh
>  > (laki-laki)? Kontradiksi dalam logika.
>  > KM
>
> +1 Milyaar! (twitter style)
>
==CUT==
>
> Akhirnya surga bukan tujuan hidup saya. Sy percaya ada yang lebih baik
> dari sekedar surga yang ada puluhan bidadarinya itu. Dan menjalani hidup
> itu buat saya adalah dengan cara mencintai Allah, bukan karena mengharap
> masuk surga. Dengan mencintai Allah, berarti mencintai semua manusia
> ciptaanNya. Dan kalau sudah mencintai semua manusia, tidak ada perasaan
> menyalahkan kepercayaan orang lain dan merasa benar sendiri. Dan hidup
> pun terasa lebih tenang ...
>
> --
>
> Salam Manis,
> F e r o n a
> http://www.cakefever.com

Kirim email ke