Temans,

Cerita tentang sumber daya ini, saya jadi prihatin.
Bukan untuk bersikap pro dan kontra penjajahan, tapi saya lihat dari sisi
yang lain.

Waktu kita "dijajah" Belanda, ceritanya mereka bertujuan untuk menguasai
sumber daya alam. Tetapi ada segi lain yang tidak pernah bisa saya hilangkan
dari keheranan. Dengan mengambil "relatif sedikit" sumber daya alam kita
waktu itu, mereka bisa membuat jaringan jalan, sistim kereta api di Jawa dan
Sumatra dan perekonomian waktu itu katanya sangat baik, gaji seorang guru
sangat cukup untuk hidup layak dan terpandang. Pada waktu mereka
meninggalkan kita, sumber daya alam kita relatif masih utuh, hutan masih
hampir 100 % ada, sumber alam belum digali semua, kecuali sedikit minyak,
batubara dan beberapa bahan tambang lainnya yang sudah tergarap.

Sekarang kita lihat kenyataan sekarang. Sumber daya alam kita sudah
habis-habisan dieksploitasi. Hutan kita sudah gundul, sumber tambang kita
digali habis, minyak, gas, emas dll. dll. Tapi apa hasilnya. Kita berhutang
yang tidak bisa kita bayar sampai 30 tahun ke depan. Boro-boro jaringan
jalan kereta api yang baru, yang lama saja berkurang, bikin track 2 jalur
engga mampu. Lalu kemana semua kekayaan itu larinya.

Saya bukan ahli ekonomi, tapi kelihatan bahwa ada sesuatu yang kita harus
kaji lagi dalam kehidupan bernegara ini. Manajemen pemerintahan mungkin
salah satu kunci keberhasilannya. Dalam skala kecil bisa dibandingkan dengan
bagaimana kita mengelola perusahaan. Tujuan usaha adalah memberikan benefit
dan mendatangkan manfaat bagi stake-holder.

Jadi, dari mana mulainya ....... marilah kita berembuk. Jangan ngaku lulusan
sekolah terbaik kalau kita engga bisa memberikan kontribusi nyata bagi
bangsa ini.

Tutun.

-----Original Message-----
From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 08 Nopember 2001 16:10
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Rebutan Sumber Daya, salah satu penyebab
konflik/perang


Hello Gank!,

Kalau kita melihat sejarah negara kita, negara ini dijajah bangsa lain
karena  bangsa tersebut ingin menguasai Sumber Daya yg dimiliki negeri
ini. Demikian pula konflik anak negeri (baca "pemberontakan daerah").

- Belanda perlu Sumber Daya Alam rempah-2x, perkebunan, pertambangan
- Jepang perlu Sumber Daya Energi (minyak)
- Timor Timur Sumber Daya Alam : minyak lepas pantai (?)
- Irian : Tambang Emas, Minyak Bumi
- Kalimantan : Kayu, Batubara, Gas Alam
- Ambon : rempah-rempah.
- Aceh : Minyak, Gas Alam.
- Jepang (baru) : pasar

Dulu  menjajah  dg  cara perang (fisik), dan sekarang dg cara yg lebih
halus : barter politik atau pemberian Hutang/Pinjaman :-)

Sering terjadi, kita tidak tahu persis potensi yg kita miliki sehingga
saat  negosiasi  kita  terkecoh (Freeport yg dibilang Tambang Tembaga,
ternyata  lebih  banyak hasil Emas-nya <G>) atau dpl posisi tawar kita
lemah (dikelecek-in kata orang Betawi).

Pertanyaannya  :  siapa  sebenarnya  yg bertanggung jawab membuat Peta
Potensi  Negeri  ini,  shg kita tahu persis bahwa kita dibilang negara
"kaya" dan kenyataannya benar-2x "kaya", bukan cuma ilusi saja.

--
Best regards,
 Syafril                          mailto:[EMAIL PROTECTED]



--
--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>



-- 
--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Kirim email ke