Kalau RI gak punya UU anti porno kelak akan muncul Shelley Luben.Nek
Genduk malah seneng sih.

Surat dari Bekas "Artis Porno"

Wednesday, 24 September 2008 02:05

Shelley Luben mantan aktris porno mengaku bisa keluar dari dunia gelap
 bernama 'industri pornografi' dan memilih menjadi aktivis melawan
ekploitasi seksual terhadap gadis-gadis muda Amerika

Hidayatullah.com--Gadis cantik, bertubuh seksi dan mata yang
membangkitkan gairah seakan-akan berkata "i want You". Itu kesan yang
terlihat di setiap sampul film porno. Tapi, bisa jadi itulah tipuan
terbesar sepanjang masa. Inilah kisah dan pengakuan Shelley Luben
tentang masa buruk dan seluk beluk industri maksiat itu. Tulisan ini
diturunkan sebagai pelajaran bagi kita semua. Terutama para aktivis
yang "menutup mata" terhadap dampak industri pornografi. Percayalah,
Aku tahu "Aku dulu pernah melakukannya sepanjang waktu dan aku
melakukannnya karena. Nafsuku akan kekuasaan dan kecintaanku kepada
uang. Aku tidak pernah menyukai seks. Bahkan Aku tidak menginginkannya
dan faktanya aku lebih banyak minum Jack Daniels (jenis minuman
alkohol import original. Sejenis  Jhonny Walke yang juga masuk
Indonesia, red) daripada bersama para pria yang dibayar seperti aku
untuk "berpura-pura" di film. Ya Benar tidak ada diantara kami
-gadis-gadis blonde yang menyukai being in porn movie.
Kami benci disentuh oleh orang asing yang sama sekali tidak peduli
dengan kami. Kami benci dianggap rendah oleh mereka, laki-laki dengan
keringat dan bau busuknya. Beberapa diantara kami sering sampai muntah
di kamar mandi saat break syuting. Sedangkan yang lainnya berusaha
menenangkan diri dengan merokok Marlboro tanpa henti. Tapi porn
industry (industri pornografi) ingin agar kamu selalu berpikir kalau
kami artis porno sangat menyukai seks. Mereka ingin kamu percaya bahwa
kami senang dilecehkan seperti binatang dalam berbagai jenis adegan di
film. Kenyataannya, artis porno sering tidak tahu apa saja adegan yang
akan mereka lakukan saat pertama kali datang ke lokasi syuting dan
kami hanya diberi dua pilihan oleh produser: "Lakukan atau Pulang
Tanpa Bayaran. Kerja atau
tidak akan bisa kerja lagi." Iya memang benar kami punya pilihan.
Beberapa diantara kami memang sangat memerlukan uang. Tapi kami
dimanipulasi, dipaksa bahkan diancam. Beberapa diantara kami
terjangkit AIDS karena profesi ini. Atau tertular herpes dan
berbagai macam penyakit kelamin lain yang sukar disembuhkan. Salah
seorang artis film porno setelah syuting dengan menahan sakit sepanjang
hari setelah sampai dirumah menembak kepalanya dengan pistol. Kebanyakan
dari artis porno mungkin berasal dari keluarga yang berantakan dan
pernah mengalami pelecehan seksual dan perkosaan dari keluarga atau
tetangganya sendiri. Saat kami kecil kami hanya ingin bermain dengan
boneka, bukan mendapatkan trauma saat seorang laki-laki dewasa berada
diatas tubuh kami. Jadi
sejak kecil kami belajar bahwa seks bisa membuat kami berharga. Dan
dengan semua pengalaman mengerikan itu kami menipu kalian di depan
kamera padahal sebenarnya kami membenci di setiap menitnya. Karena
trauma itu kebanyakan artis porno hidupnya tergantung kepada alkohol
dan narkotika. Dan hidup kami juga selalu diliputi ketakutan akan
terjangkit HIV atau penyakit kelamin lainnya seperti; Herpes,
gonorrhea, syphilis, chlamydia, dll. setiap hari menghantui kami.
Menurut catatan Shelley dalam situs web nya. Sebelas
bintang pornografi pornografi mati akibat HIV, bunuh diri, pembunuhan
dan obat pada tahun 2007. Antara 2003 dan 2005, 976 orang pemain
dilaporkan dengan 1.153 hasil positif STD. 66% dari pemain pornografi
terkena Herpes, penyakit yang tak dapat disembuhkan. Memang setiap
bulan kami diperiksa tapi kamu tahu, kalau hal tersebut tidak akan
bisa mencegah kami tertular penyakit-penyakit mematikan itu.
Selain penyakit, adegan syuting tidak kalah mengerikannya, banyak dari
kami mengalami luka sobek atau luka pada organ tubuh bagian dalam
kami. Diluar syuting kami sering berharap bisa menjalani hidup yang
normal. Tapi sangat sulit menjalin hubungan yang normal dengan
laki-laki 'biasa', maka dari itu kebanyakan dari kami menikah dengan
sutradara film porno
atau menjalani hidup sebagai lesbian. Buat
aku, momen yang tidak akan terlupakan adalah ketika tanpa sengaja anak
perempuanku melihat ibunya yang telanjang sedang berciuman dengan
gadis lain. Anakku pasti akan terus mengingatnya juga. Pada hari yang
lain kami bisa berubah seperti zombie dengan botol bir di tangan kanan
dan gelas wisky di tangan kiri. Kami tidak suka bersih-bersih jadi
sering kali kami harus menyewa pembantu untuk membersihkan kotoran
kami. Selain itu artis porno benci memasak sendiri. Biasanya kami
memesan makanan yang
kemudian kami muntahkan lagi karena kebanyakan dari kami menderita
bulimia, semacam gejala lapar yang tidak pernah terpuaskan. Bagi
artis porno yang memiliki anak, kami adalah ibu yang paling buruk.
Kami menjerit dan bahkan memukul anak kami tanpa alasan. Seringkali
saat kami begitu mabuknya sampai-sampai anak kami yang berumur 4 tahun
yang menyeret kami dari lantai. Dan ketika ada tamu (kebanyakan karena
alasan seks) kami harus mengunci anak kami terlebih dulu dikamar dan
menyuruh mereka untuk diam. Kalau aku biasa membekali anak gadisku
dengan pager dan kusuruh dia menungguku di taman sampai aku selesai
dengan tamuku." Semua Tipuan... "Kalau
kamu bisa melihat lebih dalam kehidupan artis film porno mungkin kamu
akan kehilangan minat menonton film porno. Kenyataan sebenarnya kami
artis film porno ingin mengakhiri semua rasa malu ini dan semua trauma
dalam hidup kami. Tapi sayangnya kami tidak bisa melakukannya sendiri.
Kami berharap kalian kaum pria membantu kami, memperjuangkan kebebasan
dan kehormatan kami. Kami ingin kalian memeluk kami saat kami
menghapus air mata dan menyembuhkan luka di hati kami. Kami berharap
kalian mau berdoa untuk kami dan semoga Tuhan akan mendengar dan
mengampuni semua kesalahan kami di masa lalu. Industri film porno
tidak lebih dari "seks palsu" dan "tipuan kamera". Percayalah.......!
[Kiriman Abidin MA diambil dari situs http://www.shelleyl ubben.com.
Tulisan ini didedikasikan oleh Shelley untuk semua aktris pornografi
yang terjangkit HIV, meninggal akibat overdosis atau bunuh
diri/www.hidayatullah. com]

Shalom,
Tawangalun.

Kirim email ke